apa dan bagaimana indeks masyarakat...

56

Upload: vanhuong

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

iAPA DAN BAGAIMANA IMS i

APA DAN BAGAIMANA INDEKS MASYARAKAT SIPILPanduan Praktis Memahami Indeks Masyarakat Sipil

Cetakan Pertama, Februari 2014viii, 10.5 x 17 cm

Penyusun : Ronny MalelakEditor : Sugiarto A. Santoso

Tata Letak : MoelankaCover : Moelanka

Diterbitkan oleh:YAPPIKA

Jl. Pedati Raya No.20 RT07/09, Jakarta Timur 13350,Telp: 021-8191623 Fax: 021-85905262, 021-85000670,

E-mail: [email protected], www.yappika.or.id

Buku saku ini lahir dalam meresponpertanyaan yang berkembang di seputarwacana masyarakat sipil dimana cukup

penting adanya dokumentasi yang ringkas danmudah dimengerti terkait konsep masyarakat sipildan indeks masyarakat sipil. Buku saku ini telahberusaha sedapat mungkin menjawabnya denganpendekatan penulisan Q & A. Pendekatan inidiharapkan dapat memudahkan para pembacayang berminat memahami konsep indeksmasyarakat sipil. Namun demikian disadari bahwapenyusunan buku saku ini berbasis padapengetahuan dan pengalaman YAPPIKA dalammelaksanakan pengukuran IMS sehingga tidakmenutup kemungkinan masih terdapat informasiyang belum dapat terjelaskan. Sumber lainnya jugaberasal dari konsep CIVICUS. Oleh karena itumasukan untuk perbaikan sangat diharapkan untukperbaikan di masa mendatang.

YAPPIKA(Aliansi Masyarakat Sipil untuk Demokratis)

KATA PENGANTAR

iviv iv APA DAN BAGAIMANA IMS

Buku saku ini berupakan salah satu produk daribeberapa produk yang dihasilkan YAPPIKA dalammemahami masyarakat sipil dan indeks masyarakatsipil. Produk-produk lainnya yaitu panduan dalammelakukan pengukuran IMS, hasil-hasil IMS tahun2012, infosheet, brosur dan film. Keseluruhan produktersebut diharapkan dapat memperkuat danmemperluas pengetahuan masyarakat dari berbagaikalangan atas pentingnya masyarakat sipil dalammembangun tatanan yang demokratis. Buku saku inidiharapkan dapat mengisi pada sisi praktis memahamimasyarakat sipil dan indeks masyarakat sipil.

Pada akhirnya buku saku ini diharapkan menjadipemantik diskusi dalam mewacanakan pentingnyaperan dan kontribusi masyarakat sipil dalamtatanan negara yang demokratis.

vAPA DAN BAGAIMANA IMS v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar (Yappika) ...................................... iiDaftar Isi ................................................................ iv

KONSEP DASAR DAN PENGERTIAN ... 11.1. Apa itu Masyarakat Sipil? .................. 11.2. Masyarakat Sipil:

Arena vs Entitas? ................................ 61.3. Bagaimana ‘Arena’

dalam Praktiknya? ............................... 71.4. Mengapa MS lebih Sesuai

Dimaknai Sebagai Arena .................... 81.5. Apa peran pentingnya

Masyarakat Sipil? ................................. 9

MENGENALINDEKS MASYARAKAT SIPIL ................... 132.1. Apa itu Indeks

Masyarakat Sipil? ................................. 132.2. Bagaimana Pendekatan yang

Digunakan dalam IMS? ....................... 142.3. Apa Prinsip Utama

Pengukuran IMS? ................................ 162.4. Seperti Apa Kerangka

Analisisnya? .......................................... 17

1

2

vivi vi APA DAN BAGAIMANA IMS

2.5. Bagaimana MelakukanPenilaian/Skoring? ............................... 31

2.6. Siapa Saja PartisipanPengukuran IMS? ................................ 32

2.7. Pentinganya KeterwakilanDalam Pengukuran IMS? ................... 33

2.8. Apa Informasi Pendukungyang Dibutuhkan? .............................. 35

2.9. Bagaimana prosesPengukuran IMS? ................................ 36

2.10. Siapa Saja yang DapatMelaksanakan IMS? ............................. 38

MANFAATINDEKS MASYARAKAT SIPIL ................... 393.1. Manfaat IMS bagi Sektor

Swasta ................................................... 393.2. Manfaat Bagi Pemerintah

Kabupaten/Kota dan Nasional ? ..... 403.3. Manfaat Bagi OMS .............................. 40

BELAJAR DARIPENGALAMAN ............................................. 434.1. Apa saja Pengalaman yang

Diperoleh YAPPIKA ........................... 434.2. Apa tantangan pengunaan

IMS? ....................................................... 454.3. Apa yang Penting Dilakukan

ke Depan? ............................................. 46

DAFTAR BACAAN.................................................. 47

3

4

Bagian 1KONSEP DASAR

DAN PENGERTIAN

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenaiIndeks Masyarakat Sipil, mari kita terlebihdahulu memahami bersama konsep-konsep

dasar dan pengertian terkait dengan masyarakatsipil.

1.1. Apa itu Masyarakat Sipil?Masyarakat sipil (civil society) adalah sebuah konsepyang telah lama berkembang dan hingga kinimenjadi bahan diskusi dan perdebatan hangat secaraterus menerus. Selama masa perkembangannya,bermunculan beragam pandangan yang berupayamemberikan batasan pengertian “apa itu masyarakatsipil”. Berbagai teori dikemukakan oleh banyakpihak, beberapa diantaranya memiliki pandanganyang sama dan saling mendukung, ada pula yangmemberikan kritik terhadap pandangan-pandangantersebut. Namun demikian, semua pandangan danargumentasi yang berkembang itu berupaya untukmenjelaskan “apa itu masyarakat sipil”.

2 2 APA DAN BAGAIMANA IMS

Dalam buku ini pengertian masyarakat sipilmengacu pada yang dikembangkan oleh CIVICUS,sebuah organisasi internasional pemerhatiperkembangan masyarakat sipil di berbagai negara(lihat https://civicus.org/ý). CIVICUS mendefinisikanmasyarakat sipil sebagai:

“Sebuah arena di luar keluarga, negara, danpasar, di mana orang-orang berkelompok

untuk mendorong kepentingan bersama” 1.

Definisi di atas dapat dijelaskan dengan beberapakata kunci, yakni: Arena dimaksudkan sebagai ruang publik di

mana individu-individu bertemu, berkumpul,berdiskusi dan berdebat untuk mem-pengaruhi perkembangan masyarakat yanglebih luas. Arena menekankan padapentingnya peran aktor-aktor masyarakatsipil dalam memperluas ruang publik yangmana berbagai kepentingan dan nilai-nilaimasyarakat bertemu. Di dalam arena jugaterkandung pengertian yang lebih luas yangtidak membatasi aktor-aktor masyarakatsipil hanya kepada organisasi-organisasi yangformal tetapi juga kelompok-kelompok ataujaringan-jaringan informal di dalammasyarakat2.

1 CIVICUS Civil Society Index – Toolkit, Implementation Phase2003-2004, halaman xvii

2 Ibid.

3APA DAN BAGAIMANA IMS 3

Batasan yang samar. Konsep masyarakatsipil memisahkan antara sektor masyarakatsipil, negara, pasar, dan keluarga. Disadaridalam prakteknya bahwa batasan antarakeempat sektor arena tersebut memangsamar (tidak memiliki batas yang jelas). Lihatgambar di bawah ini.

Istilah samar dapat dijelaskan dengan garisputus-putus yang melingkupi antaramasyarakat sipil, negara, pasar, dan keluarga).Mengapa samar? Pertama, ada kemungkinanadanya overlap antar arena yang berbeda.Sebagai contoh, koperasi memiliki basismencari keuntungan, dan di saat bersamaanjuga mendorong nilai-nilai kebersamaan.Koperasi adalah bentuk organisasi overlapantara fungsi dalam masyarakat sipil danpasar. Kedua, IMS menggunakan perspektiffungsionalis, yang memandang keanggotaandalam masyarakat sipil atas dasar fungsi yang

4 4 APA DAN BAGAIMANA IMS

disandang oleh seseorang ketika melakukansuatu kegiatan, ketimbang basis organisasiyang diikutinya. Artinya, seorang aktordapat bergerak dari satu arena/ruang kearena/ruang lain (atau menjadi bagian daridua arena/ruang pada saat yang berdekatan),berdasarkan jenis atau fungsi kegiatanmereka. Sebagai contoh: sebuah perusahaanswasta yang berproses mencari keuntunganjelas beraksi dalam ruang pasar. Perusahaanswasta yang sama, yang sedang menjalankanaktivitas kedermawanan (misalnya menye–lenggarakan malam dana untuk amalkemanusiaan), di sisi lain, dapat dikate–gorikan menjalankan peran di dalam ruangmasyarakat sipil. Dengan demikian, kerangkapandang ini mereduksi tekanan padabentukan organisasi dan memperluas fokuspada fungsi dan peran yang dimainkan olehasosiasi informal, gerakan-gerakan, danbentuk-bentuk aksi kolektif warga-negaralain yang terkoordinir (terorganisir) namuntidak berbentuk organisasi.

Keluarga adalah ranah domestik darikehidupan rumah tangga yang bersifat privat.Beberapa hal dalam ranah domestik ini dapatmenjadi persoalan publik. Salah satucontohnya adalah kekerasan dalam rumah

5APA DAN BAGAIMANA IMS 5

tangga. Sektor keluarga tidak termasukdalam MS yang lebih menekankan pada aksi-aksi di ruang publik. Apabila keluarga-keluarga membentuk asosiasi beraktivitas diruang publik, seperti berbagai paguyubankeluarga misalnya, maka dapat dikategorikansebagai bagian dari MS.

· Negara adalah organisasi kekuasaan yangmenyandang monopoli penggunaankekuasaan secara legal untuk mengatursetiap anggota masyarakat melalui hukumdan perundang-undangan, termasukwewenang untuk menggunakan kekerasan.Oleh karenanya sektor negara bukan sektormasyarakat sipil.

Pasar atau sektor swasta adalah ruang dimana anggota-anggota masyarakat bertemuuntuk memperoleh penghasilan, mendapatkeuntungan dan kekayaan melalui prosesproduksi atau pertukaran barang dan jasa,dan lain-lain. Karena motifnya adalah untukmencari keuntungan maka pasar tidaktermasuk dalam definisi masyarakat sipil.

Berkelompok adalah kekuatan utama darimasyarakat sipil yang terletak padakemampuannya untuk membangun inter-aksi dan interrelasi antara satu dengan yanglain maupun dengan pihak lainnya.

6 6 APA DAN BAGAIMANA IMS

Mendorong “kepentingan” bersamadiartikan secara luas yang dapat berupapromosi nilai, kebutuhan, identitas, norma,dan aspirasi-aspirasi lainnya.

Definisi CIVICUS ini selanjutnya dipandang sebagaidefinisi operasional yang digunakan untuk melihatkondisi masyarakat sipil, melalui sebuah alat yangdisebut Indeks Masyarakat Sipil (IMS). Definisi inidikembangkan CIVICUS dengan tujuan untukmemberikan ruang yang seluas mungkin dalammemotret realitas masyarakat sipil, termasukkeragaman yang ada di dalamnya, untuk perbaikankondisi ke arah yang ideal.

1.2. Masyarakat Sipil: Arena vs Entitas?Dalam realitasnya, masyarakat sipil dapat dipahamimenurut dua cara pandang yaitu masyarakat sipilsebagai entitas dan masyarakat sipil sebagai arena(ruang). Masyarakat sipil sebagai entitas mengarahpada basis ‘organisasi’, sedangkan masyarakat sipilsebagai arena lebih berbasis pada ‘fungsi’ ketikasekelompok orang melakukan suatu kegiatan.

Masyarakat sipil sebagai entitas ditandai oleh adanyaisu-isu penting yang dikerjakan, ada aktor-aktor yangberkumpul, ada kegiatan, ada hasil kerjanya danperubahan yang terjadi sebagai dampak dari kerja-

7APA DAN BAGAIMANA IMS 7

kerjanya. Sedangkan masyarakat sipil sebagai arena/ruang, ditandai oleh adanya isu-isu penting yangdidiskusikan, aktor-aktor, dan ruang-ruangberdiskusi (bertukar pikiran atau berdialog). Ruangini dimanfaatkan untuk berbagi pembelajaran danstrategi bahkan berdebat untuk mendukung kerja-kerjanya atau aksi-aksinya bagi kepentingan publikyang lebih luas. Dalam arena ini terjalin kerja-kerjakolaborasi antar aktor yang terjadi sebagai hasilinteraksi-interaksi.

1.3. Bagaimana ‘Arena’ dalam Prak–tiknya?

Seperti dikatakan di atas bahwa CIVICUSmemandang Masyarakat Sipil sebagai arena, yaknisebuah ruang yang bebas dimasuki oleh berbagaiaktor, tidak hanya aktor-aktor (pelaku/pihak) yang‘beradab’ (civilized) tetapi juga terbuka untukdimasuki para aktor yang uncivilzed. Hal ini sekaligusmenjelaskan bahwa CIVICUS memandangMasyarakat Sipil diisi oleh aktor yang tidakhomogen, tetapi lebih merupakan arena yangkompleks di mana nilai-nilai dan kepentingan yangberbeda berinteraksi sehingga tidak tertutupkemungkinan terjadi benturan kepentingan didalamnya.

8 8 APA DAN BAGAIMANA IMS

Dalam praktiknya ‘arena’ lebih mengarah sebagaiarena politik daripada arena ekonomi . Arena politikyang dimaksud bukan ranah politik praktiskepartaian tetapi lebih memfokuskan perhatiandalam aksi publik (relasi, interaksi, kontestasi) dalamkonteks tata kelola pemerintahan danpembangunan yang lebih luas. Perspektif politisterhadap masyarakat sipil ini mengarah pada tinjauanatas “relasi kekuasaan”, baik di dalam arenamasyarakat sipil sendiri, maupun di antaramasyarakat sipil dengan negara dan pasar.

1.4. Mengapa MS Lebih Sesuai Dimaknai Sebagai Arena?

Menyambung penjelasan sebelumnya, pertama,apabila memilih MS sebagai entitas atau ‘organisasi’maka definisi ini tidak dapat menyertakan aksi-aksikolektif informal atau lainnya yang bersifatsementara (adhoc). Misalnya, kelompokdemonstrasi jalanan atau anggota kelompok-kelompok informal lainnya.

Kedua, definisi MS yang memfokuskan perhatianpada ’organisasi’ cenderung mengarahkan penilaiantentang situasi masyarakat sipil pada jumlah danbentuk organisasi, dibandingkan denganmenitikberatkan pada aksi publik secara bersama.Sebagai implikasinya, disadari dengan memilih

9APA DAN BAGAIMANA IMS 9

‘arena’ maka batas antara satu arena dengan arenalainnya tidak betul-betul tegas (samar) karenaterdapat tumpang tindih antara arena-arena yangberbeda.

1.5. Apa peran pentingnya MasyarakatSipil?

Peran penting masyarakat sipil semakin diyakinisebagai sebuah keniscayaan bahwa dia merupakansalah satu aktor penting dalam pencapaianpembangunan dan demokratisasi yang tengahberlangsung di Indonesia saat ini dan terus akanberlangsung dima-masa mendatang. Peran dankonribusi masyarakat sipil dapat dilihat pada duaaras, yakni aras lokal maupun aras nasional. Padakedua aras ini, aktor-aktor masyarakat sipil berperanpenting dalam memperluas ruang publik di manaberbagai kepentingan dan nilai-nilai masyarakatbertemu untuk mendorong kepentingan bersama.

Pada aras lokal, masyarakat sipil telah memainkanperan pentingnya mendorong demokratisasi sepertiberhasil didokumentasikan oleh YAPPIKA dan telahditerbitkan dalam pada tahun 2011 dalam bentukbuku Indeks Masyarakat Sipil 2009. Dalam bukuitu dipaparkan bahwa organisasi masyarakat sipildi 16 kabupaten/kota di wilayah Indonesia Timurtelah berperan dan berkontribusi dalam

1010 APA DAN BAGAIMANA IMS

mempengaruhi kebijakan publik dan mendorongtata kepemerintahan yang demokratis (TKLD).Partisipasi aktif masyarakat sipil nampak dalamperencanaan & penganggaran partisipatif; pelayananpublik; pendidikan dan pemberdayaan warga;meningkatkan keberdayaan ekonomi masyarakat;dan pengawasan terhadap pemerintah agar lebihtransparan dan akuntabel3.

Pada aras ini nampak pula munculnya inisiatifmasyarakat sipil untuk mengembangkan berbagaiforum lintas aktor (FLA atau sebutan sejenis lainnya)sebagai ruang pertautan dinamis antar aktor ditingkat kabupaten/kota. Para aktor dalam forumini berhasil menumbuhkan keyakinan bersama, ,mempraktekkan, dan mempromosikan TKLDsebagai proses dan cita-cita kehidupan yang lebikbaik bagi semua. Masyarakat sipil berperan aktifmempengaruhi kebijakan publik, mendorongakuntabilitas sektor negara dan pasar, sertamelakukan pemberdayaan warga. Sedangkan negaramemberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibatdalam penyelenggaraan tata kepemerintahan, danpihak pasar memberikan ruang bagi masyarakat

3 Peran Masyarakat Sipil untuk Mewujudkan TataKepemerintahan Lokal yang Demokratis, Indeks MasyarakatSipil 16 Kabupaten/Kota, Yappika-ACCESS Phase II-AusAID,2011.

11APA DAN BAGAIMANA IMS 11

untuk meningkatkan taraf hidupnya yangberorientasi pada pemberdayaan dan HAM.

Di tingkat nasional, MS juga telah berperan dalammendorong perubahan sistem politik dan kebijakansecara signifikan. Masyarakat sipil aktif memberikankontribusi pada sistem politik elektoral pemilihanumum multipartai dan pemilihan langsung legislatifpusat dan daerah, presiden, dan kepala daerah.

Terkait upaya masyarakat sipil mendorongperubahan kebijakan tampak oleh lahirnyabeberapa peraturan perundang-undangan seperti:

a) UU RI No. 23/2003 tentang PemilihanUmum Presiden dan Wakil Presiden;

b) UU RI No. 10/2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan; saat initelah diamandemen dengan UU RI No. 12/2011.

c) UU RI No. 25/2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional;

d) UU RI No. 23/2004 tentang PenghapusanKekerasan dalam Rumah Tangga;

e) UU RI No. 12/2005 tentang Pengesahan In-ternational Covenant on Civiland PoliticalRights (Konvenan Internasional tentangHak-Hak Sipil dan Politik)

f) UU RI No. 14/2007 tentang KeterbukaanInformasi Publik, dan

1212 APA DAN BAGAIMANA IMS

g) UU RI No. 25/2009 tentang PelayananPublik

h) dan lain sebagainya.

Upaya masyarakat sipil mendorong perubahankebijakan ditandai pula oleh hadirnya beberapalembaga negara baru, seperti Ombudsman, KPK,Komnas HAM, dan Komisi Informasi.

Selain itu, MS juga telah berperan penting dalammemperjuangkan jaminan atas kebebasanberpendapat dan berekspresi, mendorong kebijakanuntuk memulihkan kebebasan warganegara untukberserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat,yang menjadikan sektor masyarakat sipil tumbuhpesat dan semakin menguatkan peran-peranmasyarakat sipil dalam proses-proses tatakepemerintahan dan pembangunan.

13APA DAN BAGAIMANA IMS 13

Bagian 2MENGENAL INDEKSMASYARAKAT SIPIL

2.1. Apa itu Indeks Masyarakat Sipil?IMS didefinisikan sebagai sebuah alat untukmelakukan penilaian kebutuhan dan menyusunrencana aksi secara partisipatif, dengan tujuan untukmenghasilkan pengetahuan dan momentum bagiinisiatif penguatan masyarakat sipil. Penjelasan inimerupakan konsep dinamis atas rangkaianpengalaman reflektif Yappika dalam melakukanpengukuran IMS di beberapa kabupaten/kota yangberada di empat provinsi kawasan timur Indonesia(Sulawsi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa TenggaraBarat, dan Nusa Tenggara Timur). Pemanfaatan IMSdapat menyentuh dua hal. Pertama, bagi masyarakatsipil hasil pengukuran IMS dapat dijadikan bahanrefleksi untuk melakukan perbaikan-perbaikan baikdalam hal struktur, nilai dan dampak sebagai upayayang dilakukan masyarakat sipil. Kedua, bagipencapaian cita-cita kabupaten/kota hasil IMS dapatmenjadi petunjuk dalam menyusun perencanaan

1414 APA DAN BAGAIMANA IMS

pembangunan yang lebih menjawab kebutuhanmasyarakat. IMS merupakan alat yang memung–kinkan untuk menangkap realitas MS secara utuh(termasuk sisi “gelap atau lemahnya” MS) danberusaha untuk mencari upaya-upaya bagi penguatanMasyarakat Sipil tersebut agar mencapai kondisimasyarakat sipil yang sehat.

2.2. Bagaimana Pendekatan YangDigunakan dalam Pengukuran IMS?

Secara metodologi, ada 2 (dua) macam pendekatanatau cara untuk melakukan penilaian status atau“tingkat kesehatan” Masyarakat Sipil, yaitupendekatan berbasis persepsi dan pendekatanberbasis data kuantitatif. Pendekatan persepsidimanfaatkan untuk menggali indikator-indikatormelalui kegiatan lokakarya yang bersumber daripara pihak. Para pihak yang dimaksud, yaitusekelompok tokoh masyarakat sipil, stakeholderkunci masyarakat sipil, dan orang-orang yang dipilihdan dipercayai oleh masyarakat miskin dantermarjinalisasi. Orang-orang yang terpilih menjadipeserta lokakarya dianggap cukup memilikipengalaman, kecakapan dan pengetahuan tentangsektor masyarakat sipil (baik sebagai pengamatmaupun praktisi), sehingga layak menjadi sampeluntuk merepresentasikan kondisi masyarakat sipildi sebuah wilayah.

15APA DAN BAGAIMANA IMS 15

Pendekatan kuantitatif dimanfaatkan juga dalaammelakukan penilaian atas fakta-fakta yang didapatdalam lokakarya IMS. Sebelum dilakukan penilaiandengan menggunakan teknik kuantitatif dilakukanserangkaian metodologi penggalian data.Serangkaian penggalian data tersebut yaitupengumpulan data-data sekunder tentangmasyarakat sipil, analisis media, konsultasi denganstakeholder, menggali fakta (fact finding), dankonsultasi dengan komunitas. Seluruh data yangterkumpul dituliskan berdasarkan setiap indikatorIMS. Data-data inilah yang kemudian menjadi basisuntuk pengukuran IMS di suatu wilayah.

Apabila kedua pendekatan tersebut disinergikan,maka dibutuhkan data-data dasar (dalam bentuknumerik maupun deskripsi) tentang berbagai aspekMasyarakat Sipil yang akan ditelaah, yang dapat digalidari sumber-sumber hasil penelitian tentangMasyarakat Sipil yang pernah ada, atau melakukansendiri sebuah penelitian yang komprehensifmengenai masyarakat sipil di sebuah wilayah. Banyaksekali keuntungan yang bisa diraih, bila para pihakyang dilibatkan untuk melakukan penilaian atasdasar persepsi mereka, dapat menguji kembalipersepsi tersebut dengan sehimpunan datakuantitatif dan kualitatif, yang bisa dikumpulkanoleh seorang/sekelompok peneliti.

1616 APA DAN BAGAIMANA IMS

2.3. Apa Prinsip Utama PengukuranIMS?

Prinsip utama yang digunakan dalam pengukuran IMSadalah prinsip partisipatif. Dalam arti, prosespengukuran IMS ini melibatkan secara aktif paraaktor masyarakat sipil dan stakeholder kunci lainnyadalam proses pengukuran IMS. Merekamemberikan pandangan, pikiran dan pendapatnyatentang kondisi atau realitas yang terjadi diwilayahnya untuk proses pengukuran IMS.

Partisipasi para aktor sangat penting mengingat IMSbukanlah hanya berorientasi kepada pengumpulaninformasi semata, namun merupakan riset aksi yangbertujuan untuk berkontribusi pada penguatanmasyarakat sipil4. Holloway (2001) menyebutkanbahwa Indeks Masyarakat Sipil bukanlah merupakanriset dengan metoda konvensional, melainkansebuah inisiatif riset-aksi yang melibatkan banyakpihak dalam: Mendialogkan pertanyaan mendasar tentang

‘apa itu masyarakat sipil?’ dan ‘bagaimanaseharusnya masyarakat sipil yang sehat?’;

Mengidentifikasi indikator-indikator yang

4 CIVICUS Civil Society Index Toolkit. Implementation Phase2003 – 2004. Halaman viii

17APA DAN BAGAIMANA IMS 17

esensial yang memungkinkan kita untukmenilai tindakan dan nilai-nilai yang dianutoleh Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)secara komprehensif;

Menganalisis jurang perbedaan antara‘realitas’ masyarakat sipil dan tingkatkesehatannya kini, dengan berbagaiperubahan/perbaikan yang dibutuhkanuntuk mencapai status ideal masyarakat sipil;

· Memperjelas agenda perubahan, dengansebuah konsensus tentang aspek-aspek yangharus diperbaiki.

2.4. Seperti Apa Kerangka Analisisnya?Kerangka analisis IMS menggunakan kerangkaanalisis ‘intan’ yang dikelompokkan dalam 4 dimensi.Keempat dimensi tersebut masing-masing adalah:struktur , lingkungan, nilai dan dampak. Dimensiini terbagi dalam 25 subdimensi dan terdiri ataumencakupi 74 indikator. Dalam bentuk diagram,kerangka analisis ‘intan IMS’ dapat dijelaskansebagai berikut:

1818 APA DAN BAGAIMANA IMS

Alat analisis empat dimensi ini dapat diilustrasikandengan analogi masyarakat sipil sebagai sebuahpohon, seperti gambar berikut:

19APA DAN BAGAIMANA IMS 19

Uraian dari masing-masing Dimensi dan SubdimensiIMS adalah sebagai berikut: Dimensi Struktur

Dimensi ini berbicara mengenai aktor-aktordi dalam arena MS, karakteristik utamanyadan relasi diantara mereka. Dimensi initerdiri dari 6 subdimensi dan 21 indikator,yakni:

1) Keluasan par tisipasi warga menilaiprosentase/jumlah warga yang terlibatdalam aktivitas MS. Indikator-indikatornya mencakup; persentasewarga yang mengambil bagian dalam aksipolitik, donasi amal, menjadi anggotaOMS, melakukan kerja relawan danberpartisipasi dalam aktivitas masyarakat.

2020 APA DAN BAGAIMANA IMS

2) Kedalaman partisipasi warga menilaiseberapa sering/banyak orang terlibatdalam aktivitas MS. Indikator-indikatornya mencakup; berapa sering/banyak orang menyumbang untuk amal,seberapa sering kerja relawan merekalakukan dan seberapa banyak merekamenjadi anggota OMS yang berbeda.

3) Keberagaman MS menilai keragamanOMS di dalam arena masyarakat sipil.Apakah semua kelompok sosialberpartisipasi secara setara dalam arenaMS? Apakah ada kelompok yang dominanatau yang tersisihkan? Indikator-indikatornya mencakup partisipasiperempuan, kelompok minoritas dankelompok sosial lain dalamkepemimpinan dan keanggotaan OMS.Juga melihat keberadaan OMS di daerahpedesaan atau region-region tertentu

4) Tingkat organisasi menilai infrastrukturyang dimiliki MS berkaitan denganstabilitas dan kematangannya, sertakapasitasnya untuk melakukan aksibersama. Indikator-indikatornya men–cakup; eksistensi dan keefektifanlembaga paying, usaha untuk mem–

21APA DAN BAGAIMANA IMS 21

perbaiki diri sendiri, tingkat dukungan,dan jaringan internasional.

5) Relasi antar OMS menilai ikatan danhubungan kerjasama diantara aktor-aktorMS. Indikator-indikatornya mencakup;sharing informasi dan pengembanganjaringan/aliansi

6) Sumber daya (resources) menilai kapasitassumberdaya yang dimiliki OMS untukmencapai tujuanya. Indikator-indi–katornya mencakup; sumber dayafinansial, manusia dan teknologi

Dimensi Lingkungan

Dimensi lingkungan melihat berbagai faktorluar yang berpengaruh atau memberikankontribusi bagi perkembangan ke arah

2222 APA DAN BAGAIMANA IMS

masyarakat sipil yang kuat, atau sebaliknya.Dimensi ini dibagi ke dalam 7 subdimensidengan jumlah indikator 23, yakni:

1) Konteks politik menilai berbagai situasipolitik dalam negara dan dampaknyaterhadap masyarakat sipil. Indikator-indikatornya mencakup; hak politikwarga negara, tingkat kompetisi politik,aturan hukum, korupsi, keefektifannegara dan desentralisasi.

2) Kebebasan dan hak dasar menilai hak-hak konstitusional yang secara langsungberhubungan dengan masyarakat sipil.Sejauhmana kebebasan dan hak inidijamin oleh hukum dan dilaksanakandalam prakteknya. Indikator-indika–tornya mencakup; kebebasan sipil danpolitik (kebebasan untuk berekspresi,berkumpul dan berorganisasi), kebe–basan pers dan hak-hak atas informasi.

3) Konteks sosial ekonomi menilai situasisosial ekonomi dalam negara dandampaknya terhadap masyarakat sipil.Indikator-indikatornya mencakup;kemiskinan yang meluas, perang sipil ataukonflik, krisis ekonomi, ketidaksetaraansosial ekonomi, dan tingkat buta huruf.

23APA DAN BAGAIMANA IMS 23

4) Konteks sosial budaya menilai seberapajauh norma-norma sosial budayaberpengaruh terhadap masyarakat sipil.Indikator-indikatornya mencakup;tingkat kepercayaan, toleransi, budayapatriarki, feodalisme dan kesadaranuntuk mendahulukan kepentingan umum

5) Hukum dan aspek legal menilai sejauhmana hukum dan aspek legalberpengaruh terhadap masyarakat sipil(mendorong tumbuh-kembangnya ataujustru malah mematikan). Indikator-indikatornya mencakup; prosedurregistrasi OMS, hambatan legal padaaktivitas advokasi OMS, aturan pajak danfilantropi

6) Relasi negara dan masyarakat sipil menilaisifat dan kualitas relasi antara masyarakatsipil dengan negara. Indikator-indikatornya mencakup; otonomi OMS,dialog dan kerja sama antara OMS dannegara

7) Relasi pasar dan masyarakat sipil menilaisifat dan kualitas relasi antara masyarakatsipil dengan pasar. Indikator-indikatornyamencakup; sikap sektor swasta terhadapOMS, tanggung jawab social perusahaan

2424 APA DAN BAGAIMANA IMS

(corporate social responsibility) dankedermawanan perusahaan (corporatephilanthropy).

Dimensi Nilai

Dimensi nilai memfokuskan perhatian padaprinsip dan nilai-nilai yang dianut,dipraktekkan dan dipromosikan olehmasyarakat sipil. Berbeda dari dimensi-dimensi lain, aspek ini tidak mendapatkanbanyak perhatian dalam literatur yang ada,sebagian karena dalam banyak konsep–tualisasi, nilai-nilai MS sebelumnyadidefinisikan sebagai positif, progresif ataudemokratis karena definisi MS yang dipilih.Subdimensi yang dipilih merefleksikan satusatuan norma sosial dan politik yangditerima secara universal (contohnya

25APA DAN BAGAIMANA IMS 25

Deklarasi HAM). Indikator melihat baik padabagaimana nilai-nilai ini dipraktekkan dalamMS dan upaya-upaya MS untuk meningkatkannilai-nilai dalam masyarakat luas. Dimensi initerdiri dari 7 subdimensi dengan 14indikator, yaitu:

1) Demokrasi menilai sejauhmana aktor-aktor MS mempraktekkan demokrasi didalam internal organisasi mereka, danseberapa aktif OMS mempromosikandemokrasi kepada publik. Indikator-indikatornya mencakup; praktek-praktek demokrasi dalam OMS(misalnya memilih pemimpin danmembuat keputusan), dan aksi-aksi aktordalam mempromosikan demokrasi padatingkat masyarakat.

2) Transparansi menilai sejauh mana aktor-aktor MS mempraktekkan sekaligusmempromosikan transparansi. Indikator-indikatornya mencakup; korupsi dalamMS, transparansi keuangan dalam MS,dan aksi-aksi aktor MS mempromosikantransparansi pada tingkat masyarakat.

3) Toleransi menilai keseimbangan antarakekuatan toleran dan intoleran dalamMS, juga tingkat keterlibatan MS dalam

2626 APA DAN BAGAIMANA IMS

meningkatkan toleransi dalam masya–rakat luas. Indikator-indikatornyamencakup; toleransi di dalam MS danaksi-aksi aktor MS dalam mempro–mosikan toleransi kepada masyarakatluas

4) Anti kekerasan menilai kehadirankekuatan kekerasan di dalam MS,sekaligus menilai usaha-usaha aktor-aktor MS untuk mempromosikan cara-cara non-kekerasan pada tataran individu,keluarga, dan publik. Indikator-indikatornya mencakup; anti kekerasandi dalam MS dan aksi-aksi aktor MSdalam mempromosikan anti kekerasandan perdamaian

5) Kesetaraan gender menilai penerapankesetaran gender di lingkup internalOMS, sekaligus usaha-usaha OMS untukmempromosikan nilai ini pada publik.Indikator-indikatornya mencakup;kesetaraan gender di arena MS, praktek-praktek kesetaraan gender di dalam

27APA DAN BAGAIMANA IMS 27

OMS dan aksi-aksi mempromosikankesetaraan gender di dalam masyarakatluas.

6) Pemberantasan kemiskinan menilai sejauhmana aktor-aktor MS terlibat dalammenangani isu kemiskinan danmempromosikan kebijakan yangberpihak pada orang miskin. Indikator-indikatornya mencakup; aksi-aksi aktorMS menganggulangi kemiskinan danmelakukan advokasi kebijakan yangberpihak pada orang miskin

7) Keberlanjutan lingkungan menilai sejauhmana aktor-aktor MS menjagakeberlanjutan lingkungan danmempromosikan kesadaran akanpentingnya keberlanjutan lingkungankepada publik. Indikator-indikatornyamencakup; aksi-aksi aktor MS menjagakeberlanjutan lingkungan danmempromosikan pentingnya menjagakeberlanjutan lingkungan kepadamasyarakat luas.

2828 APA DAN BAGAIMANA IMS

Dimensi Dampak

Dimensi dampak mengukur dampakkeberadaan masyarakat sipil terhadapkehidupan warganegara dan masyarakatsecara keseluruhan. Dimensi ini, menga–dopsi gagasan luas dari dampak, yang merujuktidak hanya pada hasil akhir (misalnya berapabanyak pengaruh MS terjadi pada areakhusus), tetapi juga pada proses (misalnyabagaimana keterlibatan MS secara aktifdalam area itu). Dimensi dampak terdiri dari5 subdimensi dan 16 indikator.

1) Mempengaruhi kebijakan publik menilaitingkat keaktifan dan keberhasilan MSdalam mempengaruhi kebijakan publik,misalnya dalam hal; kebijakan atas

29APA DAN BAGAIMANA IMS 29

prioritas pembangunan wilayah, prosespenyusunan anggaran, dan sebagainya.Indikator-indikatornya mencakup;tingkat pengaruh aktor-aktor MS dalamkebijakan publik.

2) Akuntabilitas Negara dan Pasar menilaikemampuan aktor-aktor MS memantausektor negara dan pasar, dan mendorongsektor-sektor itu lebih bertanggung-gugat. Indikator-indikatornya mencakup;sejauhmana aktor-aktor MS mendesak–kan terwujudnya tanggung jawab Negaradan Pasar.

3) Merespon kepentingan sosial menilaiefektifitas OMS sebagai “wakil” atau“artikulator” dari kepentingan publik.Indikator-indikatornya mencakup;sejauhmana aktor-aktor masyarakat sipilmemberikan tanggapan terhadap isu-isusosial yang berkembang, dan seberapabesar kepercayaan masyarakat terhadapaktor-aktor MS.

4) Memberdayakan warga negara menilaiperan MS dalam memperbesar/memperluas “pilihan-pilihan” yang bisadiambil warga negara, sekaligus dalammeningkatkan kapasitas warga negara

3030 APA DAN BAGAIMANA IMS

dalam melakukan kontrol atas keputusan(atau kebijakan) publik yang berdampakterhadap kehidupan mereka. Indikator-indikatornya mencakup; memberikaninformasi/mendidik warga Negara,membangun kapasitas untuk aksibersama, memberdayakan masyarakatterpinggirkan, memberdayakanperempuan, membangun modal social,mendorong penyediaan lapanganpekerjaan.

5) Memenuhi kebutuhan masyarakat menilaiperan MS dalam berkontribusi terhadappemenuhan kebutuhan dasar yangmendesak dari, terutama, kelompokmiskin dan masyarakat yang terping–girkan atau termarjinalisasikan. Aspekbahasan dalam sub dimensi ini mencakupkinerja MS untuk memenuhi kebutuhandasar secara langsung (memberipelayanan langsung pada rakyat yangmiskin atau terpinggirkan), dan untukmelobby pemerintah dalam rangkamemperbaiki pelayanan sosial. Indikator-indikatornya mencakup; melakukanlobby untuk penyediaan pelayanan dasar,memenuhi kebutuhan masyarakat yangmendesak seacra langsung, dan

31APA DAN BAGAIMANA IMS 31

memenuhi kebutuhan kelompok-kelompok terpinggirkan.

2.5. Bagaimana Melakukan Penilaian/Skoring?

Penilaian IMS menggunakan sistem skoring. SkorIMS menggunakan skala 4 (empat), yaitu 0, 1, 2, dan3. Skor tersebut memunculkan 4 selang yang diberimakna sebagai berikut:

Proses penilaian IMS adalah sebagaiberikut:1) Sebelum proses penilaian , disampaikan

secara ringkas tahapan proses yang telahdilalui sebelumnya , memehami bersamakerangka analisis “intan IMS” yangmenunjukkan dimensi – subdimensi, prinsip-prinsip penilaian dan cara penilaian.

2) Melakukan penilaian secara partisipatifdengan menggunakan lembar penilaian IMSyang di dalamnya berisi rumusan indikator-

SELANGPENILAIAN

IMS

0,00 – 0,75 = sakit0,76 – 1,50 = kurang sehat1,51 – 2,25 = cukup sehat2,26 – 3,00 = sehat

3232 APA DAN BAGAIMANA IMS

indikator pada subdimensi dan dimensi, skorpenilaian (skala 0 – 3) dan pernyataan artidari masing-masing skor. Setiap pesertamelakukan penilaian mandiri denganmelingkari angka (skor) di setiap indikator(ada 74 indikator) yang isi pernyataannyasesuai dengan situasi yang ia ketahui.

3) Semua lembar penilaian yang telah diisipeserta diinput ke software pengolahan data(menggunakan Microsoft Excel).

4) Hasil input akan keluar diagram hasilpenilaian, yaitu intan IMS, dan dimensi dansubdimensi.

2.6. Siapa Saja Partisipan PengukuranIMS?

Dari serangkaian kegiatan lokakrya yang dilakukanYAPPIKA, partisipan yang terlibat dalam pengukuranIMS terdiri dari individu-individu yang berasal dari3 (tiga) sektor, yaitu organisasi masyarakat sipil(OMS), Negara, dan sektor bisnis (pasar). Jumlahpeserta lokakarya kurang lebih 50 orang denganmempertimbangkan keseimbangan jumlah antaralaki-laki dan perempuan. Peserta dari sektor OMSdiupayakan mewakili berbagai jenis/spektrum OMSyang ada di wilayah bersangkutan. Peserta dari

33APA DAN BAGAIMANA IMS 33

sektor Negara terwakili dari Pemerintah Daerah,DPRD dan lembaga quasi negara yang ada di wilayahbersangkutan (misalnya Ombudsman, KomisiInformasi Daerah). Peserta dari sektor swasta(pasar) diupayakan dari perusahaan yang memilikikantor di wilayah bersangkutan, media massa danperguruan tinggi.

2.7. Pentingnya Keterwakilan DalamPengukuran IMS

Penentuan sebaran peserta dan keterwakilan unsur-unsur yang terlibat dalam lokakarya pengukuranIMS, ditentukan berdasarkan kisaran komposisisebagai berikut:

1) Peserta dari unsur OMS, beragamkomposisinya, sebagai contoh:

OMS Komunitas/organisasi warga.Jumlahnya sekitar 40%, atau kurang lebih20 orang.

OMS LSM. Jumlahnya sekitar 20%, ataukurang lebih 10 orang.

OMS Non LSM, misalnya agama.Jumlahnya sekitar 8%, atau kurang lebih4 orang;

3434 APA DAN BAGAIMANA IMS

2) Peserta/stakeholder kunci dari unsurpemerintah (eksekutif), misalnya: Bappeda,Badan Pemberdayaan Perempuan, DinasKesehatan, Dinas Pendidikan atau dinasterkait lainnya. Jumlah sekitar 8%, ataukurang lebih 4 orang;

3) Peserta/stakeholder kunci dari unsurpemerintah (legislatif): DPRD. Jumlah sekitar8%, atau kurang lebih 4 orang;

4) Peserta /stakeholder kunci dari unsurswasta dan media, misalnya: Organda,pengusaha, wartawan/pengurus koran/tab-loid/majalah, wartawan/penyiar radio.Jumlahnya sekitar 8%, atau kurang lebih 4orang;

5) Peserta /stakeholder kunci dari unsurperguruan tinggi, misalnya: Universitas,Sekolah Tinggi. Jumlahnya sekitar 8%, ataukurang lebih 4 orang.

Mengingat banyaknya OMS dan beragamnya jenis/spektrum OMS, maka peserta yang dipilih dari unsurOMS, diberlakukan seleksi dengan kriteria khusus:

1) Mewakili jenis/spektrum OMS yang ada diwilayah setempat;

2) Aktif dalam kegiatan-kegiatan yangdilakukan oleh OMS di mana ia menjadi

35APA DAN BAGAIMANA IMS 35

pimpinan atau anggotanya, atau aktifberorganisasi;

3) Memiliki pengetahuan atau pemahaman yangcukup baik tentang beberapa isu yangberkembang di lingkup aktivitasnya atau dilingkungan sosial tempat tinggalnya;

4) Memiliki kemampuan berbicara denganartikulasi yang cukup baik di dalam forumdiskusi lintas stakeholder.

2.8. Apa Informasi Pendukung yang Dibutuhkan?

Penilaian IMS kabupaten/kota dilakukan denganbasis persepsi. Oleh sebab itu, dalam melakukanpenilaian, selain pengalaman pribadi peserta,dibutuhkan sejumlah informasi penunjang , antaralain:

1) Informasi atau data yang brkaitan denganhasil penelitian kondisi masyarakat sipil;

2) Informasi atau data tentang hasil pemetaanOMS;

3) Informasi dari narasumber dalam rangkaIMS tersebut yang tertuang dalam materi/makalah;

3636 APA DAN BAGAIMANA IMS

4) Hasil diskusi dari lokakarya yang dilakukansebelumnya, termasuk hasil-hasil lokakaryakomunitas.

2.9. Bagaimana Proses PengukuranIMS?

Langkah-langkah pokok memroses pengukuran IMSdi kabupaten/kota terdiri dari:

1. Mendiskusikan kondisi kabupaten: sebelumlokakarya pengukuran IMS, dilakukanlokakarya komunitas. Lokakarya inibertujuan menggali informasi-informasimengenai dinamika Masyarakat Sipil di desa-desa yang dapat mendukung gambarankondisi terkini di lingkup kabupaten/ kota.Selain itu bertujuan untuk mempersiapkanpeserta dari komunitas warga (dampinganOMS maupun program pemerintah) gunamengikuti tahapan lokakarya IMSberikutnya. Proses ini disiapkan agar pesertadari komunitas warga lebih siap tampil,‘bersuara’, dan memiliki pemahaman tentangkonsepsi masyarakat sipil dan alat IMS yangakan digunakan untuk mengukur statuskesehatan masyarakat sipil kabupaten/kotanya;

37APA DAN BAGAIMANA IMS 37

2. Pendefinisian Masyarakat Sipil: membahastentang apa itu masyarakat sipil (konsepsiMS), ditinjau dari realitas keberagaman aksi-aksi warga negara dan berbagai kelompokmasyarakat yang ada saat ini di sebuahwilayah (mengidentifikasi OMS);

3. Menyepakati alat analisis: merupakan ulasandan kesepakatan terhadap substansi intanmasyarakat sipil (dimensi, subdimensi, danindikator-indikator pengukuran di tiapdimensi) yang menjadi basis atas idealisasifungsi dan peran-peran masyarakat sipil atauvisi ideal yang dikembangkan bersamatentang masyarakat sipil;

4. Melakukan penilaian: atas status masyarakatsipil saat ini dibandingkan dengan visi idealyang diharapkan dari masyarakat sipil(menilai realitas masyarakat sipil melaluipenilaian individual atas tiap-tiap indikatoryang disepakati);

5. Mendiskusikan hasil penilaian: menginter–pretasikan (memberi makna) atas penilaianyang diberikan oleh masing-masing individu,memberi contoh dan menyimpulkan statusatau tingkat kesehatan masyarakat sipil saatini;

3838 APA DAN BAGAIMANA IMS

6. Merumuskan rekomendasi agenda utama:menyepakati agenda-agenda utama yangmenjadi prioritas dalam rangka mening–katkan status atau “menyehatkan”masyarakat sipil.

2.10. Siapa Saja yang Dapat Melak–sanakan IMS?

Alat IMS ini diperkenalkan dan dilaksanakan olehdan untuk OMS di tingkat nasional maupun daerah(kabupaten/kota), dan secara aktif melibatkan danmenyebarluaskan hasil-hasilnya kepada stakeholderyang luas termasuk pemerintah, lembaga donor,akademisi, dan publik luas. Oleh sebab itu, pihakyang dapat melaksanakan IMS adalah para aktormasyarakat sipil (OMS) dan stakeholder kuncilainnya baik dari sektor negara dan pasar yangmemiliki kepedulian pada upaya-upaya penguatanmasyarakat sipil.

39APA DAN BAGAIMANA IMS 39

Bagian 3MANFAAT INDEKSMASYARAKAT SIPIL

Sebagai sebuah alat, IMS dan hasil-hasilnyadiharapkan dapat bermanfaat, baik langsungmaupun tidak langsung, bagi semua pihak (bagi

masyarakat, pemerintah maupun sektor bisnis/swasta) dalam mendorong perubahan kondisi danpemberdayaan kabupaten/kota ke arah lebih baik.Maka pertanyaan yang perlu dijawab adalah:

3.1. Manfaat IMS bagi sektor swasta· Dapat dijadikan panduan dalam penyusunan

kerangka corporate social responsibility (CSR)perusahaan

· Membangun strategi perusahaan dalamberkomunikasi dengan masyarakat danpemerintah dalam rangka perbaikanlingkungan hidup dan mendukungkesejahteraan masyarakat melalui aksi-aksifilantropi.

4040 APA DAN BAGAIMANA IMS

3.1. Manfaat IMS bagi PemerintahKabupaten/Kota.

Dapat dijadikan panduan dalam penyusunanrencana pembangunan tahunan, lima tahunandan dua puluh lima tahun ke depan. Sasaranpembangunan pada dasarnya adalahmembangun masyarakat sipil yang kuat dantidak sebatas sebagai alat pembangunan.

Dapat dijadikan bahan dalam menyusunstrategi pelibatan para aktor masyarakat ditingkat kabupaten/kota dan pengawalan atasimplementasi strategi yang telah disusun

Sebagai bahan refleksi bagi PemerintahKabupaten/Kota untuk mengukur sejauhmana keberhasilan pembangunan yang telahdicapai.

3.3. Manfaat IMS bagi OMS Proses IMS menghasilkan potret, dinamika

dan status masyarakat sipil yang berkembangdi kabupaten/kota. Hasil ini dapatdimanfaatkan untuk memahami bersama-sama realitas yang ada dan menjajaki upaya-upaya nyata yang dapat dilakukan untukmemperbaiki potret masyarakat sipil danmendukung cita-cita masyarakat di tingkatkabupaten;

41APA DAN BAGAIMANA IMS 41

Proses IMS menghasilkan identifikasisejumlah aset/kekuatan (maupun kelema–han/tantangan) yang dimiliki warga,organisasi masyarakat sipil maupunpemerintah lokal. Hal ini bermanfaat untukpengembangan Tata Kepemerintahan Lokalyang Demokratis (TKLD);

Proses IMS berupaya mengapresiasi berbagaiprogram pembangunan yang turut memberiperubahan dalam bentuk penguatan padainstitusi-institusi sosial dan kepemerintahanProses IMS menghasilkan identifikasiwilayah-wilayah penting untuk pengem–bangan/ penguatan masyarakat sipil. Hal inibermanfaat dalam mendorong berbagaipihak untuk memberikan perhatian bagiupaya penguatan masyarakat sipil danperbaikan perencanaan pembangunankabupaten/kota;

Proses IMS berupaya mengapresiasi peranpara pihak, yakni pemerintah daerah, swastadan LSM telah banyak melakukan kerjasama,bersinergi, memperluas jaringan danmemberikan kontribusi dalam mewujudkanpelayanan yang baik bagi warganya;

Proses IMS berupaya mempercepat tumbuhkembangnya semangat warga yang

4242 APA DAN BAGAIMANA IMS

mempunyai perhatian, meningkatkan dankontribusinya pada pembangunan didaerahnya hingga menjadi aktor perubahanuntuk mendorong gerakan perubahan yanglebih luas;

Terumuskannya rekomendasi dan agendaaksi bersama untuk memperkuat masyarakatsipil dan memperkuat lingkungan yangmendukung tumbuh kembangnya masyara–kat sipil yang sehat.

43APA DAN BAGAIMANA IMS 43

Bagian 4BELAJAR DARIPENGALAMAN

Sebagai catatan akhir, untuk membumikan IMSdalam aktifitas keseharian kita, mari kita lihatbeberapa tantangan dan pembelajaran yang

diperoleh dari proses IMS.

4.1. Apa Saja Pengalaman Yang Di-peroleh Yappika ?

Berdasarkan pengalaman Yappika melakukanpengukuran IMS dapat dipetik beberapapembelajaran, antara lain: Pemanfaatan IMS untuk melihat kondisi yang

terjadi di sebuah kabupaten memberikangambaran yang komprehensif atas realitasyang ada;

Penggunaan IMS ini memandu semua pihakuntuk mengeksplorasi berbagai kenyataan

4444 APA DAN BAGAIMANA IMS

yang terjadi melalui diskusi-diskusi antarpihak (masyarakat, OMS maupun stake-holder kunci) atas dasar informasi danpengetahuan yang mereka miliki. Selainterjadi sharing, terjadi juga koreksi atassebuah informasi yang disampaikan satupihak oleh pihak lainnya. Dengan demikian,rekomendasi-rekomendasi yang dirumuskanberbasiskan pada situasi/kondisi yang telahterkumpul melalui diskusi-diskusi intensifyang berlangsung, utamanya pada saatinterpretasi atas nilai-nilai yang diperolehdalam pengukuran. Bisa dikatakan bahwasecara kualitatif rekomendasi yangdihasilkan relevan dengan persoalan yangdihadapi;

Lokakarya IMS dapat meningkatkanpengetahuan dan pemahaman tentangkondisi/situasi Masyarakat Sipil di sebuahkabupaten tertentu melalui proses penilaiandan refleksi atas MS saat ini (analisiskelemahan dan kekuatan MS), membangunvisi bersama tentang MS, serta mengem–bangkan strategi untuk mendorongperubahan yang positif;

IMS merupakan salah satu wahanamemberdayakan Masyarakat Sipil dan stake-

45APA DAN BAGAIMANA IMS 45

holder kuncinya dengan memberikankesempatan berdialog dan mengembangkanjaringan diantara mereka;

IMS merupakan salah satu gerakan alternatif,memperkuat kapasitas MS (melalui diskusidan dialog mendalam atas nilai-nilai yangseharusnya diyakini, dipraktekkan, dandipromosikan oleh MS serta dialog atasdampak yang ditimbulkan dari berbagairangkaian kegiatan MS) sehingga mampumemenuhi peran-peran positifnya dalammendorong tata kepemerintahan yang baik.

4.2. Apa Tantangan Pengunaan IMS?Tantangan dalam melaksanakan pengukuran kondisiMS kabupaten/kota sebagai berikut: Pendefinisian (konsep) masyarakat sipil yang

beragam dan masih terus diperdebatkan,oleh karena itu penting adanya pendo–kumentasian atas perdebatan yangberlangsung sehingga menjadi pengetahuanyang spesifik atas isu masyarakat sipil;

Seringkali terjadi kerancuan ketikamembahas ‘realitas’ masyarakat sipil dengan‘kondisi ideal’ yang diharapkan. Hal inidisebabkan karena cara pandang setiap

4646 APA DAN BAGAIMANA IMS

aktor pelaku pembangunan di daerah tidaksama dalam memandang kondisi ideal. Olehkarena itu IMS mewadahi kerancuan inidengan mempertemukan seluruh aktor danberusaha membincangkan realitas dalambingkai tema yang sama;

Khusus untuk perception based (basispersepsi), masih muncul keraguan dibeberapa peserta tentang indeks berbasispersepsi, khususnya menyangkut keabsahan(validitas) hasil penilaian yang didasarkanpada pengalaman dan pengetahuan dari or-ang-orang yang diundang dalam lokakarya.

4.3. Apa yang Penting Dilakukan keDepan?

Penggunaan IMS secara berkelanjutan, khususnyadi tingkat kabupaten, telah memperlihatkan hasilyang menggembirakan, antara lain, menguatnyaperan-peran dan kontribusinya masyarakat sipil,meningkatnya pertautan OMS dengan pemerintahdaerah, dan lebih berdayanya kelompok-kelompokwarga dalam menyuarakan kepentingan dan haknyakepada pemerintah. Oleh karena itu, apa yangpenting dilakukan ke depan untuk meningkatkankualitas kesehatan masyarakat sipil? Beberapa halyang perlu dilakukan adalah:

47APA DAN BAGAIMANA IMS 47

Penting untuk terus melakukan penye–barluasan hasil-hasil IMS sebagai sebuah alatuntuk meningkatkan pertautan antaramasyarakat sipil dengan pemerintah daerah;

OMS di kabupaten/kota perlu lebihmendorong pemerintah daerah untukmengadopsi hasil-hasil IMS dalam agendapembangunan;

Selain itu hal yang lebih penting adalahmenyediakan ruang bagi tumbuh kem–bangnya masyarakat sipil dan pada saatbersamaan melakukan penguatankelompok-kelompok warga.

Di tingkat nasional, pemerintah mengakuimasyarakat sipil sebagai salah satu aktorpembangunan selain pemerintah dan sektorswasta. Tertuang dalam RPJMN 2010-2014yaitu bagian penguatan masyarakat sipiltermasuk dalam Bidang Politik.

Mendorong pemerintah untuk meng–gunakan IMS sebagai alat ukur per–kembangan demokrasi di tingkat nasionalhingga daerah.

4848 APA DAN BAGAIMANA IMS

DAFTAR BACAAN

Civicus (2004). Civicus Civil Society Index. ToolkitImplementation Phase 2003-2004. Penerbit CIVICUS.Washington.

Fitri, Fransisca (2011), et al. Indeks Masyarakat Sipil, Profil16 Kabupaten/Kota: Peran Masyarakat Sipil untukMewujudkan Tata Keperintahan Lokal yang Demokratis.Yappika. Jakarta.

Ibrahim, Rustam (2006). Draft Country Report:Masyarakat Sipil Indonesia 2006. Suatu LaporanMengenai Indeks Masyarakat Sipil untuk Republik In-donesia. Penerbit Yappika. Jakarta.

_____ (2007). Indeks Masyarakat Sipil: Jalan (Masih)Panjang Menuju Masyarakat Sipil. Penerbit Yappika.Jakarta.

_____ (2002). Beberapa Konsep Masyarakat Sipil danrelevansinya dengan peran Organisasi Masyarakat Sipil,makalah Lokakarya Indeks Kesehatan Masyarakat Sipildi Indonesia, Purwakarta, 16-17 September 2002

Mati, Jacob M. et al. (2010). Assessing and Strengthen-ing Civil Society Worldwide, An updated programmedescription of the CIVICUS Civil Society Index: Phase2008 to 2010. CIVICUS.

Suryaningati, Abdi (2012). Menilai Status Masyarakat Sipil:Sebuah Panduan Memahami Indeks Masyarakat Sipil2012. Yappika. Jakarta.