“tradisi tertentu dari ilmu pengetahuan sosial secara ...€¦ · berkaitan dengan jenis...
TRANSCRIPT
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjawab masalah
yang diteliti dan berupa serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis. Metode penelitian berhubungan
dengan cara-cara yang dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Metode
yang digunakan dalam suatu penelitian perlu ditentukan untuk menjawab masalah
penelitian, untuk itu hendaknya metode penelitian dipilih dengan memperhatikan
kesesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah penelitian. Bab metodologi
penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan
metode verifikasi data.
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang memiliki karakteristik
alami. Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (2010:3) dapat
diartikan sebagai:
“Tradisi tertentu dari ilmu pengetahuan sosial secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri
dan berhubungan dan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
peristilahannya.”
Berkaitan dengan jenis penelitian tersebut, penelitian ini juga
menggunakan metode penelitian kualitatif. Definisi tentang metode kualitatif
dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010:4) yang menyatakan
bahwa: “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati”.
20
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya
dengan penelitian jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas
karakteristik yaitu mempunyai latar yang bersifat alamiah, manusia sebagai alat
atau instrumen, menggunakan metode kualitatif, analisis data dilakukan secara
induktif, menggunakan teori-teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih
mementingkan proses daripada hasil, adanya batas-batas pengamatan yang
ditentukan oleh fokus penelitian, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data,
mempunyai desain yang bersifat sementara dan hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama.
Fokus dalam penelitian ini adalah fokus pada situasi dan kondisi peranan
koperasi di masyarakat desa Tegowanuh, dalam penelitian ini menelitikehidupan
pihak-pihak dalam kegiatan peran Koperasi Sinar Cemerlang. Penelitian ini
sampai pada level deskripsi. Jadi penelitian ini akan mendeskripsikan fenomena-
fenomena yang ada di objek penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini adalah
kualitatif fenomenologiyang bertujuan untuk memahami dan menggali fenomena
tentang peranan koperasi sebagaimana telah dijelaskan menurut Anoraga dan
Widiyanti (2003:24).
3.2. Unit Analisis dan Unit Pengamatan
3.2.1. Unit Analisis
Unit analisis menurut Moleong (2010:86) adalah suatu yang berkaitan
dengan fokus/komponen yang diteliti. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa
individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan
fokus permasalahannya.Unit analisis dalam penelitian ini adalah berhubungan
dengan peran KSU Sinar Cemerlang.
3.2.2. Unit Pengamatan
Menurut Gulo (2000:77) satuan pengamatan merupakan, satuan tempat yang
diperoleh untuk mencari informasi dari unit analisis yang diteliti. Unit
Pengamatan mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan
proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. Unit
21
pengamatan dalam Penelitian ini adalah KSU Sinar Cemerlang yang didalamnya
memuatpengurus, ketua dan anggota KSU Sinar Cemerlang sekaligus wirausaha
Pengrajin genteng.
Satuan pengamatan sebagai sumber data yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dan
snowball sampling. Dalam buku Sugiyono (2010:300) purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Mewawancarai pengurus, ketua dan anggota, karena mereka orang yang dianggap
paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti. Snowball sampling dalam buku
Sugiyono (2010:300) adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.Snowball sampling dalam
penelitian ini adalah peneliti memilih orang tertentu yang akan memberikan data
yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari
sampel sebelumnya, peneliti menetapkan sampel lain yang akan memberikan data
lebih lengkap.
3.3. Objek Penelitian
Tegowanuh adalah sebuah desa di kecamatan Kaloran, Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Objek penelitian lebih berfokus pada
Koperasi Sinar Cemeralang dan masyarakat pengrajin Genteng. Di desa
Tegowanuh terkenal sebagai desa pengrajin genteng. Perekonomian Desa
Tegowanuh secara umum didominasi pada sektor pertanian yang sistem
pengelolaannya masih sangat tradisional (pengolahan lahan, pola tanam maupun
pemilihan komoditas produk pertaniannya), industri genteng dan bata, gerabah,
perdagangan dan peternakan. Sebagai daerah yang penduduknya sebagian besar
petani, pengrajin Genteng, bata dan Perdagangan, di sektor Pengrajin, masyarakat
Tegowanuh sudah terkenal sebagai desa industri genteng dan bata dimana
perputaran perekonomiannya lebih cepat dibanding dengan pertanian.Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
22
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Desa Tegowanuh Menurut Pekerjaan tahun 2017
NO PEKERJAAN JUMLAH %
1. Petani Pemilik Sawah Sendiri 242 0,13727
2. Petani Penggarap Tanah 165 0,09359
3. Petani Penggarap/Penyekap 72 0,04084
4. Buruh Tani 253 0,14351
5. Pengrajin Genteng 427 0,2422
6. Industri Kecil 11 0,00624
7. Peternakan 36 0,02042
8. Pengusaha Sedang dan Besar 20 0,01134
9. Buruh Industri 143 0,08111
10. Buruh Bangunan 71 0,04027
11. Buruh Industri Kecil 41 0,02326
12. Pedagang menengah dan besar 102 0,05786
13. Bakul 60 0,03403
14. Jasa Angkutan 30 0,01702
15. Sopir dan Kernet 67 0,038
16. Pegawai negeri sipil (PNS ) 10 0,00567
17. Anggota TNI (AD,AU,AL) 4 0,00227
18. Anggota Polisi -
19 Pensiunan(PNS,TNI,POLRI) 9 0,0051
JUMLAH 1763 1
Sumber: Data yang telah diolah
Data tersebut terbaca bahwa sebagian besar penduduk itu memiliki kegiatan
pengrajin genteng sebanyak 427 pengrajin. Dan jumlah warga adalah 1763 KK.
Akan tetapi banyaknya warga desa Tegowanuh yang berjumlah 1763 KK dengan
beraneka ragam jenis pekerjaan seperti: pengusaha, petani, industri kecil, buruh,
pedagang menengah dan besar, pengrajin, dll. Kurang memanfaatkan lembaga
23
koperasi yang ada di daerah mereka sebagai sarana untuk meningkatkan usaha
mereka terutama para pengrajin genteng. Akan tetapi disini peneliti akan
mengambil subjek penelitian yang merupakan anggota dari koperasi yang
sekaligus pengrajin genteng yang berjumlah 89 orang yang kurang menggunakan
jasa Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang di desa Tegowanuh.
3.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan sumber data primer, sehingga dalam
pengumpulan data penulis menggunakan sumber primer. Sugiyono (2010:308)
mengatakan bahwa sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data.
Data primer diperoleh dari pengurus, ketua dan anggota KSU Sinar
Cemerlang. Sumber data penelitian ini adalah pihak-pihak yang dinilai oleh
penulis mempunyai pengetahuan dan informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan
dalam penelitian ini.
Mengingat bahwa penelitian ini penelitian kualitatif fenomenologi
(menjelaskan atau memperdalam makna konsep tentang fenomena-fenomena yang
terjadi), data yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan data kualitatif,
meski demikian dalam penelitian ini juga terdapat data kuantitatif sebagai data
pendukung. Supaya data dapat tervalidasi dengan triangulasi, sumber data dalam
penelitian ini akan dicari dari Koperasi Sinar Cemerlang dan masyarakat
pengrajin genteng desa Tegowanuh.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti adalah wawancara,
observasi dan dokumentasi. Masing-masing teknik ini akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Wawancara
Kegiatan ini peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan instrumen
penelitian yang telah disiapkan kepada subyek penelitian. Maksud mengadakan
wawancara, seperti yang ditegaskan Esterbag (2002) dalam Sugiyono
(2010:318), mengemukakan bahwa interviewing provide the researcher a
means to again a deeper understanding of how the participant interpret a
24
situation or phenomenon than can be gained through observation alon. Jadi
dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasi situasi dan fenomena
yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.
Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, dan ide-idenya mengenai peran koperasi. Dengan
wawancara semi terstruktur diharapkan penulis dapat mengetahui bagaimana
peran KSU Sinar Cemerlang dalam kegiatan usaha masyarakat pengrajin
genteng di Desa Tegowanuh Kabupaten Temanggung.
Peneliti menggunakan pedoman umum wawancara sebagai kerangka
konseptual untuk mengangkat permasalahan penelitian. Kerangka tersebut
disusun sebelum wawancara dilakukan, dengan mempertimbangkan beberapa
keseluruhan aspek yang diduga akan diperoleh dari responden. Namun
demikian pertanyaan-pertanyaan peneliti tersebut tidak menutup kemungkinan
berkembang di lapangan, disesuaikan dengan keadaan responden. Urutan
pertanyaan yang tidak dilaksanakan pada saat itu, dapat ditanyakan pada
kesempatan lain secara mendalam. Jadi, walaupun data daftar wawancara
dalam pelaksanaannya tidak harus terikat ketat pada pedoman wawancara.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian kualitatif pengamatan/observasi dimanfaatkan
sebesar-besarnya seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam
Moleong (2010:174),
“pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara
langsung; kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan
mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya; ketiga, pengamatan
memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan
dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang langsung
diperoleh dari data; keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti
jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias;
25
kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami
situasi-situasi yang rumit; keenam, dalam kasus-kasus tertentu dimana
teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat
menjadi alat yang sangat bermanfaat.”
Nasution dalam Sugiyono (2010:64) menyatakan bahwa “observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan”. Para ilmuwan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi.
Menurut Patton dalam Sugiyono (2010:67), dinyatakan bahwa manfaat
observasi adalah sebagai berikut:
1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu
memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan
dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh
2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,
sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan
melakukan penemuan atau discovery
3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau
tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam
lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak
akan terungkap dalam wawancara.
4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak
akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena
bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama
lembaga.
5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar
persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang
lebih komprehensif.
26
6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya
mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-
kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.
Observasi dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipatif pasif,
dimana peneliti meneliti tentangperan koperasi serba usaha Sinar Cemerlang
dalam kegiatan usaha masyarakat pengrajin genteng di Desa Tegowanuh
Kabupaten Temanggung. Akan tetapi peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan
tersebut
3. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk mempelajari dokumen yang ada. Dokumen
sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam
banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Menurut Guba dan Licoln dalam
Moleong(2010:217) alasan menggunakan dokumen dan record adalah:
1. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang
stabil, kaya, dan mendorong
2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian
3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena
sifatnya yang alami, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam
konteks
4. Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen
harus dicari dan ditemukan
5. Keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik
kajian isi
6. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih
memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki”.
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
”Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.”
27
Dalam penelitian ini menggunaka dokumen berupa buku tentang
Sejarah, dafar anggota KSU Sinar Cemerlang serta ditambah dengan
Foto-foto pada saat melakukan wawancara.
4. Triangulasi
Menurut Patton (2002:555-563) dalam Pawito (2007:99) mendefinisikan
triangulasi di gunakan sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang
dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan
perspektif yang berbeda. Triangulasi meliputi empat hal, yaitu:
1. Triangulasi metode
2. Triangulasi antar-peneliti (jika penelitian dilakukan dengan kelompok)
3. Triangulasi sumber data
4. Triangulasi teori
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber.
Menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan
sumber perolehan data. Selain melalui wawancara dan observasi, peneliti
bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation), dokumen
tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau
tulisan pribadi dan gambar atau foto.
3.5. Instrumen Penelitian
Penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri
atau anggota tim peneliti. Maka penulis sebagai instrumen utama harus
memahami metode penelitian kualitatif, mempunyai wawasan yang luas tentang
bidang yang diteliti serta senantiasa siap menghadapi situasi dan kondisi objek
penelitian. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2010:60) menyatakan:
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya
belum mempunyai bentuk yang pasti.”
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman berupa wawancara,
pedoman observasi diperkuat dengan dokumentasi.
28
3.6. Metode Verifikasi Data
Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data-data
yang sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik
triangulasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasidapat
digabungkan untuk memperjelas fenomena-fenomena yang ada dalam objek
penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dalam
menjamin kepastian data. Menurut Sugiyono (2010:330), dalam teknik
pengumpulan data, teknik triangulasi diartikan sebagai:
“Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik
pengumpilan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data”
Ketua Koperasi
Pengurus Koperasi Anggota Koperasi
Gambar 3.2 Bagan triangulasi sumber pengumpulan data
Triangulasi dalam penelitian ini adalah peneliti akan mengambil subjek penelitian
yang merupakan ketua KSU Sinar Cemerlang, Pengurus KSU dan anggota
koperasi yang sekaligus pengrajin genteng yang terdiri dari 5 informan dari 89
orang pengrajin.
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dalam Sugiyono (2010:334) adalah:
29
“Analisis diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuanya dapat diinformasikan kepada
orang lain”.
Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama dilapangan dan setelah selesai di lapangan. Informasi yang terkumpul
meliputi catatan lapangan, komentar subyek penelitian, gambar, laporan, foto, dan
lain-lain. Data yang terkumpul demikian banyak dan kompleks serta masih
campur aduk, maka peneliti memilih yang relevan serta layak untuk disajikan.
Proses itu harus terfokus dan mengarah pada pemecahan masalah, penemuan,
pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Barulah ketika penelitian
masuk pada tahap turun ke lapangan, penulis akan melakukan analisis data dengan
menggunakan model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman dalam Sugiyono
(2010:337), mengemukakan bahwa:
“Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data meliputi, data reduction, data display, data
conclusion drawing/verification”. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data,
maka peneliti perlu melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data.
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mennyajikan data. Penyajian
akan disajikan oleh peneliti dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir dalam
teknik ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Gambar 3.3 Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)menurut Miles
dan Huberman dalam Sugiyono (2010:92)
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti sehubungan dengan gambar 3.3
dijelaskan sebagai berikut:
Data Collection
Data Display
Data Reduction
Conclusions
30
1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Data yang akan dikoleksi meliputi beberapa data, yaitu data mengenai
peranan Koperasi Serba Usaha Sinar Cemerlang di kalangan wirausaha
pengrajin genteng di desa Tegowanuh
Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi.
Sedangkan sumber data diperoleh dari ketua koperasi,pengurus dan anggota
koperasi dan pengrajin genteng.
2. Reduksi Data ( Data Reduction)
Data reduction dilakukan dalam rangka menyeleksi data-data yang telah
terkumpul. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Menurut Sugiyono (2010:92) mengatakan
bahwa:
“Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”.
Terkait dengan reduksi data, setiap peneliti akan dipandu dengan tujuan
yang akan dicapai. Dengan demikian mereduksi data dilakukan untuk
membuang data-data yang tidak berhubungan dengan tujuan-tujuan penelitian
tersebut. Data yang akan direduksi dalam penelitian ini misalnya hasil-hasil
wawancara yang tidak berhubungan dengan konteks tujuan penelitian.
Sebagai contoh adalah wawancara dengan nasabah yang sudah tidak aktif
lagi. Seperti misalnya dalam pembukaan wawancara biasanya dilakukan
melalui pendekatan persuasif oleh peneliti terhadap responden. Dengan
adanya pendekatan ini, diharapkan responden mau memberikan keterangan
atau data sebenarnya dan selengkapnya yang dibutuhkan peneliti. Hasil
wawancara yang tidak berhubungan dengan penelitian (seperti contoh
tersebut di atas) akan di reduksi atau dibuang
3. Menyajikan Data (Data Display)
Selanjutnya setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaydata. Penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
31
sejenisnya. Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010:334)
menyatakan: “ The most frequent form of display data for qualitative
research data in the past has been narrative tex”. Penyajian data dalam
penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.Miles dan Huberman
dalam Sugiyono (2010:95) menyatakan: selanjutnya disarankan, dalam
melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga berupa grafik,
matrix, network dan chart.
Menyajikan data memudahkan memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut. Peneliti akan menyajikan data dengan bentuk teks naratif dan grafik.
Penyajian dalam bentuk grafik akan digunakan untuk menyajikan data-data
berikut:
a. Data mengenai sistem perkreditan
b. Data mengenai penyedia dan penyaluran
c. Data mengenai pengolahan dan pemasaran barang.
d. Data mengenai pengangkutan dan perdagangan
Penyajian dalam bentuk naratif digunakan untuk menjelaskan semua data
yang telah di kumpulkan dan di reduksi sehingga pembaca penelitian ini
dapat memahami isi penelitian dengan lebih jelas, penyajian data merupakan
tahapan untuk memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan selanjutnya, untuk dianalisis dan diambil tindakan yang dianggap
perlu.
4. Penarikan Simpulan (Conclusion)
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan
penarikan simpulan, ini dilakukan sebagai upaya mencari berbagai hal yang
berhubungan. simpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
32
Simpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Menurut
Sugiyono (2010:99) mengatakan bahwa:
“Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada”. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.