anus imperforata atau atresia ani merupakan kelainan kongenital anus dimana tidak terdapatnya lubang...

3
Anus Imperforata atau Atresia Ani merupakan kelainan kongenital anus dimana tidak terdapatnya lubang anus karena kegagalan pemisahan kloaka pada masa embrional. Kelainan ini sangat mudah diketahui, namun bisa juga terlewatkan karena kurangnya pemeriksaan pada perineum. Epidemiologi Orang tua yang mempunyai gen karier terhadap kelainan ini mempunyai peluang sekitar 25% untuk diturunkan kepada anaknya. 30% Anak dengan kelainan genetik, kelainan kromosom atau kelainan kongenital lain yang juga beresiko untuk menderita atresia ani. Etiologi 1. Secara pasti belum diketahui penyebabnya, tapi ada beberapa pendapat yang menyatakan penyebab dari atresia ani ini dikarenakan gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan embrionik. Klasifikasi 1. Stenosis rektum yang lebih rendah atau pada anus 2. Membran anus yang menetap 3. Anus imperforata atau ujung rektum yang buntu Hampir selalu disertai dengan fistula. Pada perempuan sering ditemukan fistula rektovaginal, jarang rektoperineal dan tidak pernah rektourinarius. Sedangkan pada laki-laki sering ditemukan fistula rektourinarius dan berakhir di uretra, jarang rektoperianal. 4. Lubang anus yang terpisah dengan ujung rektum yang buntu Patofisiologi Anus dan rektum berkembang dari embrionik bagian belakang, ujung ekor berkembang menjadi kloaka yang nanti akan menjadi genitalia dan anorektal. Terjadinya atresia ani karena tidak

Upload: bahaya2011

Post on 26-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

5467567y56y

TRANSCRIPT

Page 1: Anus Imperforata Atau Atresia Ani Merupakan Kelainan Kongenital Anus Dimana Tidak Terdapatnya Lubang Anus Karena Kegagalan Pemisahan Kloaka Pada Masa Embrional

Anus Imperforata atau Atresia Ani merupakan kelainan kongenital anus dimana tidak terdapatnya lubang anus karena kegagalan pemisahan kloaka pada masa embrional. Kelainan ini sangat mudah diketahui, namun bisa juga terlewatkan karena kurangnya pemeriksaan pada perineum.

Epidemiologi Orang tua yang mempunyai gen karier terhadap kelainan ini mempunyai peluang sekitar

25% untuk diturunkan kepada anaknya. 30% Anak dengan kelainan genetik, kelainan kromosom atau kelainan kongenital lain

yang juga beresiko untuk menderita atresia ani.

Etiologi1. Secara pasti belum diketahui penyebabnya, tapi ada beberapa pendapat yang menyatakan

penyebab dari atresia ani ini dikarenakan gangguan pertumbuhan, fusi, dan pembentukan anus dari tonjolan embrionik.

Klasifikasi1. Stenosis rektum yang lebih rendah atau pada anus2. Membran anus yang menetap

3. Anus imperforata atau ujung rektum yang buntuHampir selalu disertai dengan fistula. Pada perempuan sering ditemukan fistula rektovaginal,  jarang rektoperineal dan tidak pernah rektourinarius. Sedangkan pada laki-laki sering ditemukan fistula rektourinarius dan berakhir di uretra, jarang rektoperianal.

4. Lubang anus yang terpisah dengan ujung rektum yang buntu

Patofisiologi Anus dan rektum berkembang dari embrionik bagian belakang, ujung ekor berkembang

menjadi kloaka yang nanti akan menjadi genitalia dan anorektal. Terjadinya atresia ani karena tidak adanya kelengkapan migrasi dan perkembangan struktur kolon pada minggu 7 sampai 10 kehamilan.

Kegagalan migrasi disebabkan juga karena kegagalan dalam agenesis sacrum dan abnormalitas pada uretra dan vagina.

Tidak adanya pembukaan usus besar yang keluar anus menyebabkan feses tidak bisa keluar dan pada akhirnya intestinal mengalami obstruksi.

Gejala Klinis Bayi muntah-muntah pada 24-48 jam pertama setelah lahir. Bayi tidak bia mengeluarkan mekonium semenjak lahir.

Page 2: Anus Imperforata Atau Atresia Ani Merupakan Kelainan Kongenital Anus Dimana Tidak Terdapatnya Lubang Anus Karena Kegagalan Pemisahan Kloaka Pada Masa Embrional

Diagnosis Pada pemeriksaan fisik :

1. Anus akan tampak merah, usus melebar, kadang-kadang tampak ileus obstruksi.

2. Termometer yang dimasukkan melalui anus tertahan oleh suatu jaringan.

3. Pada auskultasi akan terdengar hiperperistaltik

Pada pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi ditemukan :

1. Udara dalam usus terhenti tiba-tiba yang menandakan terdapatnya obstruksi di daerah tersebut.

2. Tidak ada bayangan udara dalam pelvis pada bayi baru lahir. Pada anak yang mengalami anus imperforata atau atresia ani, gambaran udara terhenti tiba-tiba pada daerah sigmoid, kolon atau pun rektum.

3. Dibuat foto antero-posterior (AP) dan lateral, bayi diangkat dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas (Wangensteen dan Rice). Pada anus diletakkan benda yang radio-opak, sehingga pada foto daerah antara benda radio-opak dengan bayangan yang tertinggi dapat diukur.

Tatalaksana Eksisi membran anal Bila didapatkan fistula, maka dilakukan kolostomi sementara dan setelah 3 bulan

dilakukan koreksi atau evaluasi.

Prognosis Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindarkan komplikasi, maka prognosisnya

akan baik.

Sumber

Wahidiat, Iskandar. Ilmu Kesehatan Anak 1. 1985. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.