antikonvulsi
DESCRIPTION
antikonvulsiTRANSCRIPT
Dicky BudimanIrman HidayatDicky BudimanIrman Hidayat
ILLEUS OBSTRUKTIF
Obstruksi usus adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang
menekan, atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus
tersebut.
Obstruksi usus adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang
menekan, atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen usus
tersebut.
PengertianPengertian
TIPE OBSTRUKSITIPE OBSTRUKSI
Obstruksi Mekanik atau mekanikal obstruksi
Obstruksi Mekanik atau mekanikal obstruksi
Obstruksi Paralitik (ileus paralitik atau paralitic ileus)
Obstruksi Paralitik (ileus paralitik atau paralitic ileus)
Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik. Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang melingkari. Misalnya intususepsi, tumor polipoid dan neoplasma stenosis, obstruksi batu empedu, striktura, perlengketan, hernia dan abses.
Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik. Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang melingkari. Misalnya intususepsi, tumor polipoid dan neoplasma stenosis, obstruksi batu empedu, striktura, perlengketan, hernia dan abses.
Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi usus. Contohnya amiloidosis, distropi otot, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, atau gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson.
Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi usus. Contohnya amiloidosis, distropi otot, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, atau gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson.
KlasifikasiKlasifikasi
Menurut sifat sumbatannyaMenurut sifat sumbatannya
Obstruksi biasa (simple obstruction) yaitu penyumbatan mekanis di dalam lumen usus tanpa gangguan pembuluh darah, antara lain karena atresia usus dan neoplasma
Obstruksi biasa (simple obstruction) yaitu penyumbatan mekanis di dalam lumen usus tanpa gangguan pembuluh darah, antara lain karena atresia usus dan neoplasma
Obstruksi strangulasi yaitu penyumbatan di dalam lumen usus disertai oklusi pembuluh darah seperti hernia strangulasi, intususepsi, adhesi, dan volvulus.
Obstruksi strangulasi yaitu penyumbatan di dalam lumen usus disertai oklusi pembuluh darah seperti hernia strangulasi, intususepsi, adhesi, dan volvulus.
Klasifikasi cont…Klasifikasi cont…
Menurut letak sumbatannyaMenurut letak sumbatannya
Obstruksi tinggi: bila mengenai usus halusObstruksi tinggi: bila mengenai usus halus
Obstruksi rendah: bila mengenai usus besarObstruksi rendah: bila mengenai usus besar
Klasifikasi cont…Klasifikasi cont…
Menurut etiologiMenurut etiologi
Lesi ekstrinsik (ekstraluminal) yaitu yang disebabkan oleh adhesi (postoperative), hernia (inguinal, femoral, umbilical), neoplasma (karsinoma), dan abses intraabdominal.
Lesi ekstrinsik (ekstraluminal) yaitu yang disebabkan oleh adhesi (postoperative), hernia (inguinal, femoral, umbilical), neoplasma (karsinoma), dan abses intraabdominal.
Lesi intrinsik yaitu di dalam dinding usus, biasanya terjadi karena kelainan kongenital (malrotasi), inflamasi (Chron’s disease, diverticulitis), neoplasma, traumatik, dan intususepsi.
Lesi intrinsik yaitu di dalam dinding usus, biasanya terjadi karena kelainan kongenital (malrotasi), inflamasi (Chron’s disease, diverticulitis), neoplasma, traumatik, dan intususepsi.
Obstruksi menutup (intaluminal) yaitu penyebabnya dapat berada di dalam usus, misalnya benda asing, batu empedu.
Obstruksi menutup (intaluminal) yaitu penyebabnya dapat berada di dalam usus, misalnya benda asing, batu empedu.
Kelainan kongenital, Tumor, Ileus paralitik
Obstruksi Usus
Akumulasi isi usus, cairan dan gas di dalam lumen sebelah proksimal di letak obstruksi
Distensi bagian proksimal dan kolaps pada bagian distal
Tekanan intra lumen meningkat
Iskemia dinding usus
Kehilangan cairan menuju ruang peritoneum
Pelepasan bakteri dari toksin dari usus yang nekrotik ke dalam peritoneum dan
sirkulasi sistematik
Peritonitis septikemia
Refluk muntah
Kehilangan cairan dan Na
Dehidrasi
Syok hipovolemik
Faktor Risiko Ileus ObstruktifFaktor Risiko Ileus Obstruktif
Kelompok umur Penyakit
Bayi/neonates Atresia, Volvulus, penyakit Hirschsprung
Anak-anak Intususepsi, hernia strangulasi inguinalis, kelainan kongenital, penyakit Hirschsprung
Dewasa Neoplasma usus besar, adhesi, hernia strangulasi inguinalis, femoralis dan umblikalis, dan penyakit Hirschsprung
Orang tua Karsinoma usus besar, penyakit divertikulum kolon, hernia strangulasi, fecalith (tinja membatu), adhesi dan volvulus
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah; peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
4. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
1. Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
2. Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
3. Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah; peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
4. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
Penatalaksanaan medisPenatalaksanaan medis
1. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit :2. Terapi Na+, K+, komponen darah3. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial4. Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan
intraseluler5. Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus
ke area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan.
6. Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis.7. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena
obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.8. Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.9. Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu
beresiko.10. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan
mendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
1. Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit :2. Terapi Na+, K+, komponen darah3. Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial4. Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan
intraseluler5. Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus
ke area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan.
6. Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis.7. Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena
obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.8. Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.9. Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu
beresiko.10. Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan
mendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.
Inspeksi: Abdomen terlihat tegang, kulit mengkilap, bila
semakin distensi umbilikal akan tampak muncul. Nausea-vomiting Konsistensi, tergantung pada lokasi terjadinya
obstruksi: Ileum bagian atas: keadaan muntah
menyemprot dan berisi makanan yang telah dicerna, tetapi bila lambung kosong hanya cairan, mukus, dan air yang keluar.
Ileum bagian bawah: tidak ada muntah. Dengan demikian katup ileocaecal mencoba
untuk mencegah regurgitasi.
Pengkajian Fisik Pengkajian Fisik
Warna dan bau menyengat karena hasil pembusukan bakteri di bagian proksimal / karena terkontaminasi dengan fecal
Nafas berbau busuk akibat pembusukan oleh bakteri Terjadinya obstruksi total pada usus kecil.
Inspeksi cont… Inspeksi cont…
Bagian atas (proksimal) usus kecil: nyeri tekan dan nyeri lepas.
Bagian tengah dan distal usus kecil: nyeri yang bersifat periodik dan periumbilikal terkadang kram.
Bagian bowel: nyeri perut dan atau kram perlu divalidasi dengan pertanyaan kapan timbul dan hilangnya, serta perlu ditanyakan kualitas nyeri (PQRST).
Pengkajian Fisik : PalpasiPengkajian Fisik : Palpasi
Gelombang peristaltik pada daerah proksimal terdengar keras, bunyi ini biasanya mengawali proses obstruksi. Bila terjadi obstruksi, maka bising usus (-) terutama pada daerah distal, lalu terjadi distensi.
Gelombang peristaltik pada daerah proksimal terdengar keras, bunyi ini biasanya mengawali proses obstruksi. Bila terjadi obstruksi, maka bising usus (-) terutama pada daerah distal, lalu terjadi distensi.
Pengkajian Fisik : AuskultasiPengkajian Fisik : Auskultasi
Jari tengah tangan yang biasa digunakan untuk melakukan perkusi pada daerah abdomen, biasanya akan terdengar suara dullnes bila terjadi akumulasi cairan.
Jari tengah tangan yang biasa digunakan untuk melakukan perkusi pada daerah abdomen, biasanya akan terdengar suara dullnes bila terjadi akumulasi cairan.
Pengkajian Fisik : PerkusiPengkajian Fisik : Perkusi
Cemas karena adanya obstruksi dan pelaksanaan pemeriksaan dan diagnosa.
Takut karena timbul akibat nyeri, kram, distensi, dan muntah.
Cemas karena adanya obstruksi dan pelaksanaan pemeriksaan dan diagnosa.
Takut karena timbul akibat nyeri, kram, distensi, dan muntah.
Pengkajian PsikologisPengkajian Psikologis
Lab : sel darah putih normal, meningkat jika terjadi Infeksi.
AGD (Analisa Gas Darah): Bagian atas (proksimal) usus kecil dapat
memperlihatkan peninggian konsentrasi CO2 didalam serum dalam keadaan metabolik alkalosis.
Bagian bawah (distal) usus besar memperlihatkan CO2 dalam serum rendah pada keadaan metabolik asidosis.
Lab : sel darah putih normal, meningkat jika terjadi Infeksi.
AGD (Analisa Gas Darah): Bagian atas (proksimal) usus kecil dapat
memperlihatkan peninggian konsentrasi CO2 didalam serum dalam keadaan metabolik alkalosis.
Bagian bawah (distal) usus besar memperlihatkan CO2 dalam serum rendah pada keadaan metabolik asidosis.
Data PenunjangData Penunjang
Radiologi:x ray bagian abdomen tegak dan melintangEndoscopy (sigmoidescopy / coloruscopy)Barium enema
Radiologi:x ray bagian abdomen tegak dan melintangEndoscopy (sigmoidescopy / coloruscopy)Barium enema
Data Penunjang cont…Data Penunjang cont…
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau diforesis.
2. Nyeri berhubungan dengan distensi, kekakuan.
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen dan atau kekakuan.
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau diforesis.
2. Nyeri berhubungan dengan distensi, kekakuan.
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen dan atau kekakuan.
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.
Diagnosa Keperawatan:Diagnosa Keperawatan: