antibiotik+profilaksis

27
ANTIBIOTIK PROFILAKSIS pada PEMBEDAHAN Farmakoterapi Infeksi & Tumor

Upload: patrico-rillah-setiawan

Post on 30-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

antibiotik yang diberikan sebelum operasi dilakukan.

TRANSCRIPT

Page 1: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

ANTIBIOTIK PROFILAKSISpada PEMBEDAHAN

Farmakoterapi Infeksi & Tumor

Page 2: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Kelompok 4, Gol.I

Rohedi Widya L.P. FA 07735 Ikha Ockyantarina FA 07736 Fatma Swastika M.R.FA 07737 Naemah bt Mat Idris FA 08228

Page 3: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Pembedahan

Pembedahan dilakukan sayatan pada bagian yang akan dibedah. Hal ini dapat menimbulkan luka yang kemungkinan bisa mengalami infeksi.

Infeksi ini dinamakan ILO (Infeksi Luka Operasi)

Page 4: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Faktor yang berpengaruh pada peningkatan risiko kejadian ILO

Faktor pasien Faktor operasi dan lingkungan

Usia pasien Lamanya prosedur operasi

Obesitas Teknik bedah kurang baik

Malnutrisi (status gizi buruk) Kontaminasi yang tak terduga

Diabetes mellitus Kesterilan alat bedah

Penyakit kulit Kondisi ruang bedah (ventilasi ruangan)

Imunosupresi (penggunaan obat imunosupresan)

Implantasi materi prostetik

Merokok Perlakuan pada kulit sebelum operasi

Infeksi pada bagian lain yang sudah diderita

Kolonisasi bakteri

Page 5: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

ILO (Infeksi Luka Operasi) dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu : superficial

meliputi kulit dan jaringan subkutan deep

meliputi fasia dan otot organ/ space

meliputi organ dan rongga tubuh

Page 6: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Epidemiologi Sebanyak 30 – 50 % penggunaan antibiotik di

rumah sakit diberikan untuk tujuan profilaksis bedah

Di United State of America (USA) insidensi ILO diramalkan 7,5% dan menambah biaya perawatan lebih dari 10 milyar dolar pada setiap tahunnya.

Di Indonesia insiden ILO pada pada bedah bersih sekitar 3-12%, sedangkan bedah kotor ±50%

Page 7: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

ETIOLOGI Organisme patogen

meliputi

- Staphylococcus aureus paling banyak

- Streptococus

- Enterococci

- Escherichia coli

- Pseudomonas aeruginosa

Page 8: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

PATOGENESIS

Bakteri penyebab ILO

Inokulum bakteri melampaui mekanisme pertahanan tubuh

Terjadi pertumbuhan bakteri

Bakteri bertranslokasi ke jaringan yang dibedah

Berproliferasi dan menyerang jaringan tersebut

INFEKSI

Page 9: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Gejala dan Tanda Klinik Hot incision (rasa panas) Kemerahan Pembengkakan / pengerasan dari insisi Nyeri yang semakin lama semakin

meningkat Bekas sayatan tidak segera mengering Timbul nanah dan bau yang tidak enak

didaerah yang dibedah Pembesaran kelenjar getah bening

Page 10: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

DIAGNOSIS

Urinalisis Leukosuria, Hematuria Bakteriologis secara makroskopis dan

kimiawi

Juga perlu diperhatikan : Pielogram intravena (IVP) mengidentifikasi

perubahan atau abnormalitas struktur Sinar X ginjal Tingkat nyeri pasien

Page 11: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

ILO (Infeksi Luka Operasi)

sangat berbahaya

Perlu diwaspadai dan dicegah

Caranya??

Dengan Antibiotik profilaksis

Page 12: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Antibiotik Profilaksis

antibiotik yang diberikan pada penderita yang menjalani pembedahan sebelum adanya infeksi, yang tujuannya ialah untuk mencegah terjadinya infeksi akibat tindakan pembedahan

- Antibiotik profilaksis juga diberikan untuk memperlama fase “Golden Period” yaitu fase pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Page 13: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Tujuan terapi Antibiotik Profilaksis Mereduksi timbulnya infeksi yang terjadi pada pembedahan Penggunaan antibiotik sebagai pendukung penanganan kejadian

yang efektif Meminimalkan efek antibiotik pada flora normal bakteri pasien Meminimalkan efek samping Menurunkan mortalitas dan morbiditas pasca operasi Mengurangi lama waktu pasien harus menjalani rawat inap

pasca operasi Meminimalkan perubahan-perubahan pada pasien yang terkait

dengan sistem pertahanan tubuh

Page 14: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Algoritma Terapi Antibiotik Profilaksis Pembedahan

Page 15: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

TERAPI Terapi non-farmakologi- menjaga suhu tubuh (normothermia) - pemberian oksigen tambahan selama operasi - mengontrol kadar glukosa selama operasi - Melakukan tindakan pencegahan seperti :

menghilangkan rambut pada bagian tubuh yang akan dibedah, perawatan luka pasca bedah dan menggunakan perlengkapan bedah dan ruangan bedah yang steril

Page 16: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Terapi FarmakologiDengan Anbibiotik Profilaksis

Prinsip penggunaan antibiotik profilaksis :- Tepat indikasi Untuk bedah bersih kontaminasi, bersih yang memasang bahan prostesis, operasi bersih yang jika sampai terjadi infeksi akan menimbulkan dampak yang serius seperti operasi bedah syaraf, bedah jantung, dan mata.- Tepat obat Dengan mempertimbangkan spektrum antibiotik dan potensi bakteri.- Tepat dosis

Untuk tujuan profilaksis diperlukan antibiotika dosis tinggi, agar didalam sirkulasi dan didalam jaringan tubuh dicapai kadar diatas MIC. Dosis yang kurang adekuat, tidak hanya tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi justru merangsang terjadinya resistensi bakteri

Page 17: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

- Tepat rute pemberian

Agar antibiotik dapat segera didistribusikan ke jaringan maka pemberiannya dilakukan secara intravena

- Tepat waktu pemberian

Pemberian antibiotik umumnya 30-60 menit sebelum pembedahan

(Classen DC, 1992)- Tepat lama pemberian

Mempertimbangkan proses pembedahan, jika lama dapat diberikan dosis tambahan dapat diberikan setiap 2 jam untuk sefoksitin atau setiap 4 jam untuk sefazolin

Waktu pemberianAngka kejadian

infeksi (%)

Pemberian dini (early), 2 – 24 jam sebelum operasi 3,8

Pre-operative, 0 – 2 jam sebelum operasi0,6

Peri-operative, 0 – 3 setelah operasi 1,4

Poat-operative, 3 – 24 jam setelah operasi3,3

Page 18: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Contoh penggunaan antibiotik profilaksis

Jenis pembedahan Kuman patogen Antibiotik pilihan

Pemasangan prostese katub jantungPemasangan prostese sendi

Staphylococci Sefalotin iv / Sefazolin iv

Instrumentasi traktus urinarius bawah Bakteri enterik Gram negatif Gentamisin iv

Bedah kolorektal Bakteri enterik Gram negatifEnterococci anaerob

Metronidazol iv +Sefalotin iv /Sefazolin iv /Gentamisisn iv

Bedah traktus respiratorius atas Aerobik dan mikroaerofilikStertococcus, anaerob

Sefalotin iv/ Sefazolin iv

Page 19: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Penisilin Cara kerja : - menghambat pembelahan karena terjadi pertumbuhan

dinding sel abnormal - menghambat fase 3 sintesis dinding sel Resistensi :

- mempengaruhi pecillin-binding protein- tidak mampu menembus dinding sel- enzim hidrolisa molekul protein

Spektrum :- Cocci Gram-positif ( Streptococcus A dan B)- Bacilli Gram-positif ( Corynebacterium diphtheria)- Cocci Gram negatif (Neisseria meningitidis)- Bacilli Gram-negatif (Streptobacillus moniliformis)- Anaerob(Clostridium,Fusobacterium,Peptostreptococcus sp)- Lain (Treponema pallidum, Leptospira, Enterobacter, Acinebacter sp.)

Efek samping : - hipersensitivitas (1-5%) ( iritasi yang mengenai sistem saraf perifer)

- nefropati (reaksi alergi berupa nefritis interstisial dan hipokalemia)

Page 20: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Sefalosporin Cara kerja :

- menghambat fase 3 sintesis dinding sel- mengikat protein spesifik pada membran sel- mempengaruhi permeabilitas sel- melepaskan autolisin

Resistensi :- menurunkan permeabilitas dinding sel- membentuk beta-laktamase

Spektrum :- Generasi I ( mis. Ancef, Keflin, Kefzol) organisme Gram positif (Staphylococcus, Streptococcus), Gram negatif, Bacilli anaerob dan aerob.- Generasi II (mis. Ceclor, Zinacef, Mefoxin) Kurang efektif terhadap kuman Gram positif Hemophilus influenzae, baksil Gram negatif, Proteus, Enterobacter sp.- Generasi III (mis. Ceftazidime, Cefotaxim, Cefoperazone) Aerob Gram negatif, Pseudomonas

Efek samping : - hipersensitivitas terutama bila alergi penisilin- hematologi (neutropenia, leukopenia, trombopenia)- traktus digestivus (mual, muntah, anoreksia, diare)

Page 21: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Eritromisin Cara kerja :

- menghambat sintesa protein bakteri dengan binding pada 50s subunit ribosom

Resistensi :- mempengaruhi komponen protein 50s subunit ribosom melalui plasmid

Spektrum :- sama dengan penisilin G

Mycoplasma, Legionella, Actinomyces sp. Hemophilus influenzae Efek samping :

- gangguan traktus digestivus- hipersensitivitas- Cholestatic hepatitis

Page 22: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Clindamycin Cara kerja :

- menghambat sintesa protein bakteri dengan binding pada 50s subunit ribosom Resistensi :

- mempengaruhi komponen protein 50s subunit ribosom melalui plasmid

Spektrum :- aerob dan anaerob Gram positif- anaerob Gram negatif ( beberapa Staphylococcus resisten)

Efek samping : - kolitis pseudomembran- nausea, diare- hipersensitivitas- leukopenia- hepatotoksik transien (jarang)

Page 23: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Metronidazole Cara kerja :

- menurunkan aktivitas metabolit intraseluler kuman Spektrum :

- Bakteri anaerob Efek samping :

- toksis pada SSP

- gangguan traktus digestivus

- neutropenia

- drug fever

Page 24: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Outcome terapiDiharapkan : penurunan angka kejadian infeksi pasca bedah penurunan jumlah flora pathogen penyebab infeksi penurunan morbiditas baik jangka panjang maupun

jangka pendek pengurangan biaya dan lamanya rawat inap di

rumah sakit terhindarinya pembentukan resistensi antibiotik

serta peningkatan kondisi pasien kualitas hidup pasien pasca operasi.

Page 25: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Monitoring

Monitoring efek samping antibiotik Monitoring kondisi fisik pasien, keluhan dan

kondisi luka operasi Monitoring kondisi umum pasien :

temperature, kecepatan pernafasan, denyut jantung/nadi, tekanan darah.

Kultur bakteri (dari darah, urin atau cairan tubuh lainnya)

Page 26: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Dapat dilihat di Dipiro, 2009 mengenai rekomendasi terapi antibiotik profilaksis untuk bedah tertentu

Page 27: ANTIBIOTIK+PROFILAKSIS

Continued