antibiotik, raya

8
Antibiotik merupakan obat yang sangat penting dan digunakan untuk memberantas berbagai penyakit infeksi. Zat kimia ini dihasilkan oleh mikroorganisme, terutama jamur dan bakteri tanah, dan mempunyai khasiat bakteriostatik atau bakterisid terhadap satu atau beberapa mikroorganisme lain yang rentan terhadap antibiotik. Selain antibiotik, untuk memberantas penyakit infeksi, obat sintetis juga digunakan, misalnya obat-obat golongan sulfa. Antibiotik adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh berbagai spesies organisme dan bersifat toksik terhadap spesies mikrooganisme lain. Sifat toksik senyawa-senyawa yang terbentuk mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri (efek bakteriostatik) dan bahkan ada yang langsung membunuh bakteri (efek bakterisid) yang kontak dengan antibiotik tersebut. Saat ini telah diketahui macam-macam antibiotik serta pemakaiannya dalam bidang kedokteran, peternakan, pertanian, dan beberapa bidang yang lain. Walaupun demikian, tidak semua antibiotik dikenal oleh masyarakat umum. Hanya antibiotik-antibiotik yang penting dan banyak digunakan yang dikenal oleh masyarakat. Struktur kimia antibiotik yang diketahui telah banyak, dengan perkecualian yang termasuk antibiotik polipeptida. Strukturnya ada yang kompleks dan ada yang sederhana. Banyak struktur sederhana telah dapat dibuat secara sintetis. Secara semi sintetik, turunan antibiotik yang mempunyai struktur kimia kompleks juga telah banyak diperoleh. Antibiotik yang juga dikenal sebagai obat antiinfeksi yang manjur memegang peranan penting dalam klinis karena dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan terhadap antibiotik ini. Penelitian dari para ahli membuktikan bahwa antibiotik berbeda dalam kemampuannya menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik ternyata tidak dapat mempengaruhi semua mikroorganisme patogen, tetapi mempunyai spektrum tertentu, yaitu kumpulan mikroorganisme yang peka atau rentan terhadap antibiotik tersebut. Dengan demikian, dalam mempengaruhi mikroorganisme, suatu antibiotik mempunyai luas kerja yang terbatas. Berdasarkan luas kerjanya, antibiotik dibedakan atas antibiotik dengan kerja sempit, yakni antibiotik yang hanya

Upload: filho-obmar

Post on 17-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

antibiotik

TRANSCRIPT

Antibiotik merupakan obat yang sangat penting dan digunakan untuk memberantas berbagai penyakit infeksi. Zat kimia ini dihasilkan oleh mikroorganisme, terutama jamur dan bakteri tanah, dan mempunyai khasiat bakteriostatik atau bakterisid terhadap satu atau beberapa mikroorganisme lain yang rentan terhadap antibiotik. Selain antibiotik, untuk memberantas penyakit infeksi, obat sintetis juga digunakan, misalnya obat-obat golongan sulfa.

Antibiotik adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh berbagai spesies organisme dan bersifat toksik terhadap spesies mikrooganisme lain. Sifat toksik senyawa-senyawa yang terbentuk mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri (efek bakteriostatik) dan bahkan ada yang langsung membunuh bakteri (efek bakterisid) yang kontak dengan antibiotik tersebut.

Saat ini telah diketahui macam-macam antibiotik serta pemakaiannya dalam bidang kedokteran, peternakan, pertanian, dan beberapa bidang yang lain. Walaupun demikian, tidak semua antibiotik dikenal oleh masyarakat umum. Hanya antibiotik-antibiotik yang penting dan banyak digunakan yang dikenal oleh masyarakat.

Struktur kimia antibiotik yang diketahui telah banyak, dengan perkecualian yang termasuk antibiotik polipeptida. Strukturnya ada yang kompleks dan ada yang sederhana. Banyak struktur sederhana telah dapat dibuat secara sintetis. Secara semi sintetik, turunan antibiotik yang mempunyai struktur kimia kompleks juga telah banyak diperoleh.

Antibiotik yang juga dikenal sebagai obat antiinfeksi yang manjur memegang peranan penting dalam klinis karena dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan terhadap antibiotik ini.

Penelitian dari para ahli membuktikan bahwa antibiotik berbeda dalam kemampuannya menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik ternyata tidak dapat mempengaruhi semua mikroorganisme patogen, tetapi mempunyai spektrum tertentu, yaitu kumpulan mikroorganisme yang peka atau rentan terhadap antibiotik tersebut. Dengan demikian, dalam mempengaruhi mikroorganisme, suatu antibiotik mempunyai luas kerja yang terbatas.

Berdasarkan luas kerjanya, antibiotik dibedakan atas antibiotik dengan kerja sempit, yakni antibiotik yang hanya mempunyai spektrum sempit karena hanya aktif terhadap satu atau beberapa bakteri saja, dan antibiotik yang mempunyai spektrum luas, yakni antibiotik yang aktif terhadap banyak bakteri.Sumardjo, Damin. 2008. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC Hal. 423-424

Sedangkan yang berdasarkan kesamaan kimianya terbagi menjadi:

1. Penicillin

Penicillin adalah antibiotik yang paling sering digunakan. Baik yang alami maupun semisintetis mempunyai aktivitas bakteriosidal spektrum luas, dan bekerja dengan jalan mengganggu pembentukan dan keutuhan dinding sel bakteri.

2. Tetracyclin

Tetracyclin merupakan obat yang bersifat bakteriostatis yang bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein. Obat ini diabsorbsi dengan cepat apabila diberikan secara oral dan diekskresi lewat urin dan feses. Doxycline hyclate (Vibramycin) karena bisa terabsorbsi sempurna maka mempunyai efek samping yang kecil terhadap saluran pencernaan bagian bawah yang biasanya mengakibatkan diare dibanding tetracyclin yang lain. Tetracyclin tidak dianjurkan sebagai obat utama untuk infeksi orofasial yang serius. Obat ini sebaiknya digunakan apabila tes sensitivitas menunjukkan perlunya pemberian obat tersebut, atau obat lain tidak ada atau pasien alergi terhadap obat utama. Absorbsi tetracyclin berkurang dengan adanya susu, antasid dan laksatif yang mengandung Magnesium. Untuk membantu absorbsinya sebaiknya obat ini diminum 1-2 jam sebelum atau sesudah makan.3. Aminoglycoside

Karena sulit diabsorbsi melalui saluran gastrointestinal, maka aminoglycoside diberikan secara parenteral dan oleh karena itu praktis hanya digunakan di Rumah Sakit. Obat biasanya dikeluarkan lewat urin. Alerginitas silang bisa terjadi antara obat yang termasuk dalam aminoglycoside. Aminoglycoside bersifat nefrotoksis dan ototoksis, kadang-kadang mengakibatkan ketulian permanen.

4. Antibiotik topikal

Beberapa obat yang relatif toksis, sulit diabsorbsi apabila diberikan secara oral akan sangat efektif dan aman apabila diberikan secara topikal dengan konsentrasi yang cukup tinggi, misalnya Bacitracin. Obat ini tersedia dalam bentuk salep untuk aplikasi topikal. Obat-obatan topikal biasanya sering diberikan dalam bentuk kombinasi dengan yang lain supaya spektrumnya lebih luas misalnya Bacitracin, Neomycin, Gramicidine, Polymyxin B atau kombinasi lainnya.Efek samping antibiotik:

Terapi antibiotik yang dilakukan secara luas mengakibatkan meningkatnya jumlah pasien yang alergi dan resistensi beberapa organisme terhadap obat. Dua hal tersebut harus dipertimbangkan apabila akan melakukan terapi dengan antibiotik. Selain itu sebaiknya didapatkan riwayat yang lengkap sebelumnya, karena respon negatif yang terjadi pada pengobatan sebelumnya bukan merupakan jaminan bahwa pengobatan selanjutnya aman, yakni tidak terjadi alergi silang pada kelompok obat tertentu yang akan diberikan. Pemberian antibiotik terutama secara oral bisa mereduksi flora gastrointestinal yang terlibat dalam sintesis vitamin K. Apabila seseorang mempunyai kelainan pembekuan darah yang disebabkan karena penyakit hepar, atau terapi warfarin (Coumadin), maka terapi antibiotik dapat menyebabkan tertundanya proses pembekuan darah atau terjadi pendarahan spontan.

Pedersen, Gordon. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta: EGC Hal 198 dan 201

Analgesik

Analgesik opioid

Analgesik opioid adalah obat yang menyerupai peptida opioid endogen dan menyebabkan aktivasi reseptor opioid yang memanjang (biasanya reseptor mikro). Hal tersebut menyebabkan analgesia, depresi nafas, euforia, dan sedasi. Nyeri berperan sebagai suatu antagonis depresi nafas yang bagaimanapun bisa menjadi masalah bila nyeri dihilangkan, misalnya dengan anastetik lokal. Opioid sering menyebabkan mual dan muntah sehingga sering kali memerlukan antiemetik. Analgesik opioid dibagi menjadi dua, yaitu:1. Analgesik opioid kuat

Analgesik ini khususnya digunakan pada terapi nyeri tumpul yang tidak terlokalisasi dengan baik (viseral). Nyeri somatik dapat ditentukan dengan jelas dan bisa diredakan dengan analgesik opioid lemah atau dengan obat antiinflamasi nonsteroid. Baik ketergantungan fisik maupun psikologis pada analgesik opioid secara bertahap berkembang dan penghentian pemberian obat secara tiba-tiba mempresipitasi sindrom putus obat. Pembagian analgesik ini meliputi:a) Morfin

Morfin dan analgesik opioid lainnya menghasilkan suatu kisaran efek sentral yang meliputi analgesia, euforia, sedasi, depresi nafas, depresi pusat vasomotor (menyebabkan hipotensi postural), miosis akibat stimulasi nukleus saraf III (kecuali petidin yang mempunyai aktivitas menyerupai atropin yang lemah), mual, serta muntah yang disebabkan oleh stimulasi chemoreceptor trigger zone. Obat tersebut juga menyebabkan penekanan batuk, tetapi hal ini tidak berkaitan dengan altivitas opioidnya.b) Diamorfin

Diamorfin (heroin, diasetilmorfin) lebih larut dalam lemak daripada morfin sehingga mempunyai awitan kerja lebih cepat bila diberikan secara suntikan.kadar puncak yang lebih tinggi menimbulkan sedasi yang lebih kuat daripada morfin. Dosis kecil diamorfin epidural semakin banyak digunakan untuk mengendalikan nyeri hebat.c) Fenazosin

Merupakan obat sangat poten yang digunakan pada nyeri hebat

d) Dekstromoramid

Mempunyai durasi kerja singkat (2-4 jam) dan dapat diberikan secara oral maupun sublingual sesaat sebelum tindakan yang menyakitkan.

e) Fentanil

Dapat diberikan secara transdermal pada pasien dengan nyeri kronis yang stabil, terutama bila opioid oral menyebabkan mual dan muntah hebat.f) Metadon

Mempunyai durasi kerja panjang dan kurang sedatif dibandingkan morfin.

g) Petidin

Mempunyai awitan krja cepat, tetapi durasinya yang singkat (3 jam) membuatnya tidak cocok untuk pengendalian nyeri jangka panjang.

h) Buprenorfin

Merupakan agonis parsial reseptor mikro. Buprenorfin mempunyai awitan yang lambat, tetapi merupakan analgesik efektif setelah pemberian sublingual. Obat ini mempunyai durasi kerja lebih panjang (6-8 jam) daripada morfin, tetapi dapt menyebabkan muntah berkepanjangan.

2. Analgesik opioid lemah

Analgesik opioid lemah digunakan pada nyeri ringan sampai sedang. Analgesik ini bisa menyebabkan ketergantungan dan cenderung disalahgunakan.

a) Kodein

Kodein (metilmorfin) diabsorbsi baik secara oral, tetapi mempunyai afinitas sangat rendah terhadap reseptor opioidb) Dekstropropoksifen

Mempunyai kira-kira setengah potensi kodein, tetapi mempunyai aksi yang serupa pada dosis ekuianalgesik.

At a Glance Farmakologi medis

Penulisan dan pelayanan resep

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk menyiapkan atau membuat, meracik, serta menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.

Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap seperti yang terlihat pada gambar 2.1. jika resep tidak jelas atau tidak lengkap, apoteker harus menanyakannya kepada dokter penulis resep tersebut. Resep yang lengkap memuat hal-hal sebagai berikut:

a) Nama, alamat, dan nomor izin praktik dokter, dokter gigi, atau dokter hewan.

b) Tanggal penulisan resep (inscriptio)

Dr. Supriyadi

SIP. No. 228/K/84

Jl. Budi Kemulyan No. 8A Telp. 1234567

Jakarta, 13-05-2005

R Acetosal 500 mg

Codein HCl 20 mg

C.T.M 4 mg

S.L qs.

m.f. pulv.dtd. No. XV

da in caps.

S.t.d.d caps I

Paraf/ tanda tangan dokter

Pro: Tn. Marzuki (dewasa)

Jl. Merdeka 10 Jakarta

Gambar 2.1 Contoh resepc) tanda R pada bagian kiri setiap penulisan resep (invocatio)

d) nama setiap obat dan komposisinya (praescriptio/ordonatio)

e) aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)

f) tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (subscriptio)

g) jenis hewan serta nama dan alamat pemiliknya untuk resep dokter hewanh) tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang melebihi dosis maksimalnya.

Pada resep yang mengandung narkotik tidak boleh tercantum tulisan atau tanda iter (iterasi: dapat diulang), m.i (mihi ipsi: untuk dipakai sendiri), atau u.c (usus cognitus: pemakaian diketahui). Untuk resep yang memerlukan penanganan segera, dokter dapat memberi tanda dibagian kanan atas resepnya dengan kata-kata: cito (segera), statim (penting), urgent (sangat penting), atau P.I.M (periculum in mora: berbahaya jika ditunda).

Bila dokter menghendaki, resep tersebut tidak diulang tanpa sepengetahuannya. Oleh karena itu, pada resep tersebut dapat ditulis singkatan n.i (ne iteratur: tidak dapat diulang). Resep yang tidak boleh diulang adalah resep yang mengandung narkotik, psikotropika, dan obat keras yang ditetapkan oleh pemerintah/ Menteri Kesehatan R.I.Farmasetika dasar & hitungan farmasi