antara/febri laba mandiri dan bii moncer - ftp.unpad.ac.id fileluler indosat masih didominasi...

1
SEKILAS INFO BJB Salurkan Kredit Rp200 M ke PNM OPERATOR penyelenggara telekomunikasi seluler, PT In- dosat Tbk, tahun depan akan fokus memperluas jangkauan jaringan 3G. Langkah ini di- ambil untuk mendongkrak pendapatan perseroan teruta- ma dari layanan data yang selama ini baru berkontribusi sekitar 18%. Hal itu diungkapkan Direk- tur Utama Indosat, Harry Sa- songko, di sela pemaparan kinerja triwulan ketiga perse- roan, di Jakarta, kemarin. “Kami akan menambah jumlah BTS ( base transceiver station) untuk meningkatkan layanan data. Kami akan mem- perbanyak jangkauan 3G. Itu fokus kami tahun depan,” ujar Harry. Lebih jauh ia menjelaskan saat ini terdapat kelemahan dalam jaringan 3G Indosat, khususnya di Jakarta. “Kami mengakui ada keluhan menge- nai jaringan di sana-sini.” Hal itu terjadi karena per- seroan tengah melakukan optimalisasi jaringan. Pada Februari 2011 lalu, perseroan mendatangkan peralatan baru, sehingga membutuhkan waktu untuk mengeset agar bisa bero- perasi optimal. “Kami harapkan optimali- sasi jaringan bisa selesai akhir tahun ini,” ungkapnya. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, paparnya, kontribusi pendapatan se- luler Indosat masih didominasi layanan suara, yakni sebesar 53%. Layanan pesan singkat menyumbang 20%, layanan data 18%, dan layanan VAS (value added service) 10%. Berdasarkan data laporan keuangan Indosat pada Ja- nuari-September 2011, jumlah pelanggan wireless broadband mencapai 583.400 pelanggan atau turun 21,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak 684.300 pelanggan. Di sisi lain, perseroan men- catat pertumbuhan 3,5% ketim- bang periode yang sama tahun sebelumnya dengan mem- bukukan pendapatan usaha terkonsolidasi sebesar Rp15,4 triliun. Apabila beban ber- sih voluntary separation scheme sebesar Rp425,6 miliar tidak diperhitungkan, EBITDA me- ningkat 6,6% menjadi Rp7,57 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,3%. (Ant/*/E-3) 2012 Indosat Perluas Jaringan 3G PEMBERDAYAAN UKM: Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Ongki W Dana (kanan) melihat proses transaksi, seusai peresmian Kantor Cabang BTPN Sinaya Medan, Sumatra Utara, akhir pekan lalu. Kantor cabang ke-22 BTPN tersebut akan menghimpun dana masyarakat dengan imbal hasil menarik, selanjutnya akan digunakan untuk memberdayakan segmen pensiunan pelaku UKM. GAYATRI SUROYO D ALAM periode triwulan III 2011, Bank Mandiri men- catatkan laba bersih konsolidasi Rp9,2 triliun atau naik 43,6% dari periode sama di tahun sebelumnya. Proyeksi laba Bank Mandiri sampai akhir tahun akan lebih tinggi lagi karena catatan laba saat ini masih dengan potongan pajak 25%. Potongan pajak itu diperoleh lantaran setelah rights issue ta- hun ini, 40% lebih saham Bank Mandiri dikuasai publik. Oleh karena itu, sesuai dengan UU No 36/2008, bank pelat merah itu akan mendapat potongan pajak penghasilan 5%. “Angka Rp9,2 triliun itu hampir sama dengan sepan- jang 2010, dengan rate pajak 25%. Kami masih menunggu konfirmasi penggunaan rate pajak 20%,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Zulkii Zaini saat jumpa pers di Jakar- ta, kemarin. Dengan adanya potongan pajak, ditambah pendapat- an konsolidasi Bank Mandiri dari Garuda Indonesia, pen- dapatan organik, dan upaya menurunkan biaya, Zulkifli memperkirakan Bank Mandiri akan menutup tahun ini de- ngan kenaikan laba signikan. Adapun pertumbuhan laba bank pelat merah itu dido- rong laba operasional yang mencapai Rp12,3 triliun. Juga oleh pertumbuhan kredit kon- solidasi yang mencapai 28,3% menjadi Rp297,5 triliun. “Faktor pendorong kenaik- an laba memang kenaikan kredit yang signikan,” ung- kap Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury. Laba perusahaan juga dida- pat dari kontribusi anak usa- ha yang cukup besar, yaitu 11,7% dari total laba konsoli- dasi, atau sebesar Rp1,1 triliun. Laba terbesar diraih PT Axa Mandiri Financial Service yang menghimpun laba Rp591 miliar dan laba Bank Syariah Mandiri Rp409 miliar. Adapun di sisi dana pihak ketiga, Pahala mengatakan per- tumbuhannya mencapai 17,2% menjadi Rp376,4 triliun. “Pertumbuhan DPK bank only mencapai 14%, sedang- kan secara konsolidasi 17% membuat Bank Mandiri tetap menjadi bank terbesar di Indo- nesia,” sambung Pahala. Adapun rasio penyaluran kredit jika dibandingkan de- ngan simpanan (loan to deposit ratio/LDR) bank secara kon- solidasi mencapai 78,66%, atau 75% bank only. Pada akhir September, aset Bank Mandiri menyentuh Rp501,9 triliun dan rasio kecu- kupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 16,01%. Laba BII Secara terpisah, PT Bank In- ternasional Indonesia Tbk (BII) mengumumkan laba bersih konsolidasi Rp555 miliar pada akhir September 2011. Jumlah itu tumbuh 34% dari periode serupa di 2010. Adapun total aset BII naik 26% menjadi Rp90,8 triliun dari posisi Rp72,2 triliun setahun sebelumnya. “Pertumbuhan kami telah menunjukkan hasil yang positif pada profitabilitas. Investa- si kami pada infrastruktur, teknologi informasi dan sum- ber daya manusia akan men- dukung pertumbuhan bisnis kami yang berkelanjutan,” ujar Pjs Presiden Direktur BII Rahardja Alimhamzah dalam siaran persnya, kemarin. Pertumbuhan kredit konsoli- dasi yang mencapai 22% menja- di salah satu pendorong laba. Per 30 September 2011, out- standing kredit BII mencapai Rp61,9 triliun. Adapun rasio kredit bermasalah ( non per- forming loan/NPL) turun ke 2,54%. Pada pendanaan, bank mi- lik Maybank Malaysia itu menggenjot perolehan DPK hingga tumbuh sekitar 20,6% dari Rp98,2 triliun menjadi Rp118,5 triliun. Adapun LDR BII mencapai level 92,6%. Di lain hal, anak perusaha- an BII, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, membukukan pembiayaan baru untuk 424 ribu unit kendaraan bermotor atau setara Rp5,2 triliun. “Saya senang dengan pe- ningkatan kinerja BII, yang secara nyata menunjukkan peningkatan value bagi selu- ruh stakeholder,” tutup Chair- man Maybank dan Presiden Komisaris BII Tan Sri Dato Megat Zaharuddin bin Megat Mohd Nor. (Ant/E-2) [email protected] Laba Mandiri dan BII Moncer Pada akhir September, aset Bank Mandiri menyentuh Rp501,9 triliun dan rasio kecukupan modal 16,01%. ANTARA/FEBRI SELASA, 1 NOVEMBER 2011 19 C ORPORATE NEWS DIREKTUR Komersial PT Bank Jabar Banten (BJB) Entis Kushen- dar (kanan ) bertukar naskah kerja sama kredit dengan Direktur Bisnis Retail PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Widyaka Nusapati (kiri) disaksikan Direktur Utama PNM Parman Nataat- madja (kedua dari kiri) dan Direktur Utama BJB Bien Subiantoro di Jakarta, akhir pekan lalu. Bank BJB menyalurkan kredit sebesar Rp200 miliar ke PNM untuk tambahan modal kerja. Pinjaman itu disalurkan kembali ke sektor usaha mikro kecil dan menengah melalui unit layanan modal mikro (ulamm) di seluruh Indonesia. Pinjaman tersebut memiliki jangka 3 tahun dan dihitung dari masa pencairan yang ditetapkan selama 2 tahun. Sebelumnya, BUMN tersebut juga mendapat pinjaman modal kerja dari BJB sebesar Rp300 miliar untuk ulamm wilayah Jawa Barat dan Banten. (Sas/E-2) Naik 30%, Laba Bersih Astra Rp13,4 Triliun LABA bersih PT Astra Interna- tional Tbk meningkat 30% men- jadi Rp13,4 triliun di triwulan III 2011 jika dibandingkan de- ngan periode yang sama pada 2010 sebesar Rp10,4 triliun. Pendapatan bersih perseroan juga naik 27% atau mencapai Rp119,5 triliun. Pencapaian laba bersih Astra disumbangkan oleh otomotif, alat berat dan pertambangan, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi. Laba ber- sih segmen otomotif tumbuh sebesar 17% menjadi Rp6,2 triliun. Kontribusi laba bersih seg- men alat berat dan pertambang- an meningkat 47% menjadi Rp2,6 triliun. Adapun bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif men- capai Rp3,7 triliun, meningkat 16% dari periode yang sama ta- hun 2010. Kontribusi laba ber- sih segmen agrobisnis mening- kat 51% menjadi Rp1,5 triliun. Kontribusi laba bersih segmen infrastruktur dan logistik naik 77% menjadi Rp484 miliar aki- bat pemulihan atas penyisihan beban pajak penghasilan tahun sebelumnya. Kontribusi laba bersih seg- men teknologi informasi meng- alami peningkatan 25% menja- di Rp71 miliar. Nilai aset bersih perseroan juga meningkat 13% menjadi Rp55,9 triliun dari akhir 2010 sebesar Rp49,3 triliun dan ni- lai aset bersih per saham juga naik 13% menjadi Rp13.806 dari Rp12.180. “Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2011, kinerja Grup Astra menunjukkan per- forma yang kuat didukung oleh pertumbuhan permin- taan domestik dan kenaikan harga komoditas. Kami ber- harap kondisi ini akan terus berlanjut hingga akhir 2011,” ungkap Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, dalam siaran persnya, kemarin. Total penjualan mobil nasio- nal meningkat 19% menjadi 660 ribu unit. Penjualan mobil Grup Astra naik 16% menjadi 362 ribu unit, mewakili 55% pangsa pa- sar. Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepan- jang sembilan bulan pertama 2011 naik 12% menjadi 6,2 juta unit ketimbang periode yang sama tahun 2010. (WR/E-2) Kami akan menambah jumlah BTS (base transceiver station) untuk meningkatkan layanan data.” DOK BJB

Upload: buidung

Post on 13-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEKILAS INFO

BJB Salurkan Kredit Rp200 M ke PNM

OPERATOR penyelenggara telekomunikasi seluler, PT In-dosat Tbk, tahun depan akan fokus memperluas jangkauan jaringan 3G. Langkah ini di-ambil untuk mendongkrak pendapatan perseroan teruta-ma dari layanan data yang selama ini baru berkontribusi sekitar 18%.

Hal itu diungkapkan Direk-tur Utama Indosat, Harry Sa-songko, di sela pemaparan ki nerja triwulan ketiga perse-roan, di Jakarta, kemarin.

“Kami akan menambah

jumlah BTS (base transceiver station) untuk meningkatkan layanan data. Kami akan mem-perbanyak jangkauan 3G. Itu fokus kami tahun depan,” ujar Harry.

Lebih jauh ia menjelaskan saat ini terdapat kelemahan dalam jaringan 3G Indosat, khususnya di Jakarta. “Kami mengakui ada keluhan menge-nai jaringan di sana-sini.”

Hal itu terjadi karena per-seroan tengah melakukan optimalisasi jaringan. Pada Februari 2011 lalu, perseroan

mendatangkan peralatan baru, sehingga membutuhkan waktu untuk mengeset agar bisa bero-perasi optimal.

“Kami harapkan optimali-

sasi jaringan bisa selesai akhir tahun ini,” ungkapnya.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, paparnya, kontribusi pendapatan se-luler Indosat masih didominasi layanan suara, yakni sebesar 53%. Layanan pesan singkat menyumbang 20%, layanan data 18%, dan layanan VAS (value added service) 10%.

Berdasarkan data laporan keuangan Indosat pada Ja-nuari-September 2011, jumlah pelanggan wireless broadband mencapai 583.400 pelanggan

atau turun 21,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak 684.300 pelanggan.

Di sisi lain, perseroan men-catat pertumbuhan 3,5% ketim-bang periode yang sama tahun sebelumnya dengan mem-bukukan pendapatan usaha terkonsolidasi sebesar Rp15,4 triliun. Apabila beban ber-sih voluntary separation scheme sebesar Rp425,6 miliar tidak diperhitungkan, EBITDA me-ningkat 6,6% menjadi Rp7,57 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,3%. (Ant/*/E-3)

2012 Indosat Perluas Jaringan 3G

PEMBERDAYAAN UKM: Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Ongki W Dana (kanan) melihat proses transaksi, seusai peresmian Kantor Cabang BTPN Sinaya Medan, Sumatra Utara, akhir pekan lalu. Kantor cabang ke-22 BTPN tersebut akan menghimpun dana masyarakat dengan imbal hasil menarik, selanjutnya akan digunakan untuk memberdayakan segmen pensiunan pelaku UKM.

GAYATRI SUROYO

DA L A M p e r i o d e triwulan III 2011, Bank Mandiri men-catatkan laba bersih

konsolidasi Rp9,2 triliun atau naik 43,6% dari periode sama di tahun sebelumnya. Proyeksi laba Bank Mandiri sampai akhir tahun akan lebih tinggi lagi karena catatan laba saat ini masih dengan potongan pajak 25%.

Potongan pajak itu diperoleh lantaran setelah rights issue ta-hun ini, 40% lebih saham Bank Mandiri dikuasai publik. Oleh karena itu, sesuai dengan UU No 36/2008, bank pelat merah itu akan mendapat potongan pajak penghasilan 5%.

“Angka Rp9,2 triliun itu hampir sama dengan sepan-jang 2010, dengan rate pajak

25%. Kami masih menunggu konfirmasi penggunaan rate pajak 20%,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifl i Zaini saat jumpa pers di Jakar-ta, kemarin.

Dengan adanya potongan pajak, ditambah pendapat-an konsolidasi Bank Mandiri dari Garuda Indonesia, pen-dapatan organik, dan upaya menurun kan biaya, Zulkifli memperki rakan Bank Mandiri akan menutup tahun ini de-ngan kenaikan laba signifi kan.

Adapun pertumbuhan laba bank pelat merah itu dido-rong laba operasional yang mencapai Rp12,3 triliun. Juga oleh pertumbuhan kredit kon-solidasi yang mencapai 28,3% menjadi Rp297,5 triliun.

“Faktor pendorong kenaik-an laba memang kenaikan kredit yang signifi kan,” ung-

kap Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury.

Laba perusahaan juga dida-pat dari kontribusi anak usa-ha yang cukup besar, yaitu 11,7% dari total laba konsoli-dasi, atau sebesar Rp1,1 triliun. Laba terbesar diraih PT Axa Mandiri Financial Service yang menghimpun laba Rp591 miliar dan laba Bank Syariah Mandiri Rp409 miliar.

Adapun di sisi dana pihak ketiga, Pahala mengatakan per-tumbuhannya mencapai 17,2% menjadi Rp376,4 triliun.

“Pertumbuhan DPK bank only mencapai 14%, sedang-kan secara konsolidasi 17% membuat Bank Mandiri tetap menjadi bank terbesar di Indo-nesia,” sambung Pahala.

Adapun rasio penyaluran kredit jika dibandingkan de-ngan simpanan (loan to deposit ratio/LDR) bank secara kon-solidasi mencapai 78,66%, atau 75% bank only.

Pada akhir September, aset Bank Mandiri menyentuh

Rp501,9 triliun dan rasio kecu-kupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 16,01%.

Laba BIISecara terpisah, PT Bank In-

ternasional Indonesia Tbk (BII) mengumumkan laba bersih konsolidasi Rp555 miliar pada akhir September 2011. Jumlah itu tumbuh 34% dari periode serupa di 2010.

Adapun total aset BII naik 26% menjadi Rp90,8 triliun dari posisi Rp72,2 triliun setahun sebelumnya.

“Pertumbuhan kami telah menunjukkan hasil yang positif pada profitabilitas. Investa-si kami pada infrastruktur, teknologi informasi dan sum-ber daya manusia akan men-dukung pertumbuhan bisnis kami yang berkelanjutan,” ujar Pjs Presiden Direktur BII Rahardja Alimhamzah dalam siaran persnya, kemarin.

Pertumbuhan kredit konsoli-dasi yang mencapai 22% menja-di salah satu pendorong laba.

Per 30 September 2011, out-standing kredit BII mencapai Rp61,9 triliun. Adapun rasio kredit bermasalah (non per-forming loan/NPL) turun ke 2,54%.

Pada pendanaan, bank mi-lik Maybank Malaysia itu menggenjot perolehan DPK hingga tumbuh sekitar 20,6% dari Rp98,2 triliun menjadi Rp118,5 triliun. Adapun LDR BII mencapai level 92,6%.

Di lain hal, anak perusaha-an BII, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, membukukan pembiayaan baru untuk 424 ribu unit kendaraan bermotor atau setara Rp5,2 triliun.

“Saya senang dengan pe-ningkatan kinerja BII, yang secara nyata menunjukkan peningkatan value bagi selu-ruh stakeholder,” tutup Chair-man Maybank dan Presiden Komisaris BII Tan Sri Dato Megat Zaharuddin bin Megat Mohd Nor. (Ant/E-2)

[email protected]

Laba Mandiri dan BII MoncerPada akhir September, aset Bank Mandiri menyentuh Rp501,9 triliun dan rasio kecukupan modal 16,01%.

ANTARA/FEBRI

SELASA, 1 NOVEMBER 2011 19CORPORATE NEWS

DIREKTUR Komersial PT Bank Jabar Banten (BJB) Entis Kushen-dar (kanan ) bertukar naskah kerja sama kredit dengan Direktur Bisnis Retail PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Widyaka Nusapati (kiri) disaksikan Direktur Utama PNM Parman Nataat-madja (kedua dari kiri) dan Direktur Utama BJB Bien Subiantoro di Jakarta, akhir pekan lalu.

Bank BJB menyalurkan kredit sebesar Rp200 miliar ke PNM untuk tambahan modal kerja. Pinjaman itu disalurkan kembali ke sektor usaha mikro kecil dan menengah melalui unit layanan modal mikro (ulamm) di seluruh Indonesia. Pinjaman tersebut memiliki jangka 3 tahun dan dihitung dari masa pencairan yang ditetapkan selama 2 tahun. Sebelumnya, BUMN tersebut juga mendapat pinjaman modal kerja dari BJB sebesar Rp300 miliar untuk ulamm wilayah Jawa Barat dan Banten. (Sas/E-2)

Naik 30%, Laba Bersih Astra Rp13,4 Triliun

LABA bersih PT Astra Interna-tional Tbk meningkat 30% men-jadi Rp13,4 triliun di triwulan III 2011 jika dibandingkan de-ngan periode yang sama pada 2010 sebesar Rp10,4 triliun. Pendapatan bersih perseroan juga naik 27% atau mencapai Rp119,5 triliun.

Pencapaian laba bersih Astra disumbangkan oleh otomotif, alat berat dan pertambangan, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi. Laba ber-sih segmen otomotif tumbuh sebesar 17% menjadi Rp6,2 triliun.

Kontribusi laba bersih seg-men alat berat dan pertambang-an meningkat 47% menjadi Rp2,6 triliun. Adapun bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif men-capai Rp3,7 triliun, meningkat 16% dari periode yang sama ta-hun 2010. Kontribusi laba ber-sih segmen agrobisnis mening-kat 51% menjadi Rp1,5 triliun. Kontribusi laba bersih segmen infrastruktur dan logistik naik 77% menjadi Rp484 miliar aki-bat pemulihan atas penyisihan beban pajak penghasilan tahun sebelumnya.

Kontribusi laba bersih seg-men teknologi informasi meng-alami peningkatan 25% menja-di Rp71 miliar.

Nilai aset bersih perseroan juga meningkat 13% menjadi Rp55,9 triliun dari akhir 2010 sebesar Rp49,3 triliun dan ni-lai aset bersih per saham juga naik 13% menjadi Rp13.806 dari Rp12.180.

“Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2011, kinerja Grup Astra menunjukkan per-forma yang kuat didukung oleh pertumbuhan permin-taan domestik dan kenaikan harga komoditas. Kami ber-harap kondisi ini akan terus berlanjut hingga akhir 2011,” ungkap Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugi arto, dalam siaran persnya, kemarin.

Total penjualan mobil nasio-nal meningkat 19% menjadi 660 ribu unit. Penjualan mobil Grup Astra naik 16% menjadi 362 ribu unit, mewakili 55% pangsa pa-sar. Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepan-jang sembilan bulan pertama 2011 naik 12% menjadi 6,2 juta unit ketimbang periode yang sama tahun 2010. (WR/E-2)

Kami akan menambah

jumlah BTS (base transceiver station) untuk meningkatkan layanan data.”

DOK BJB