ansietas
DESCRIPTION
ansietas menyeluruhTRANSCRIPT
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. J• Jenis Kelamin : Wanita• Umur : 53 tahun• Agama : Islam• Alamat : Tegalrejo, magelang• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• Pendidikan : SD • Suku/Warga Negara : Jawa/WNI• Status Perkawinan : Menikah• Tanggal MRS :
II. RIWAYAT PSIKIATRI
• Autoanamnesis Tanggal 31 Januari 2014
• AlloanamnesisTanggal 31 Januari 2014, diperoleh melalui anakpasien.
Data Alloanamnesis
• Nama : Ny I• Alamat• Pekerjaan : Pekerja Pabrik• Pendidikan : SMA• Umur : 26 tahun• Agama : Islam• Hubungan dengan penderita : Anak kedua pasien• Lama kenal : Sejak lahir• Sifat perkenalan :Baik
Riwayat Penyakit Sekarang
• Rabu, 26 Juni 2013 di rujuk oleh dr pribadinya dengan keluhan utama merasa panas di seluruh bagian tubuh
• Pasien merasa tubuhnya terlalu banyak penyakit
• Kecemasan pasien membuat pasien sulit untuk tertidur nyenyak
• Pasien juga sering merasa sedih, merasa putus asa karna sudah tidak bisa berkerja lagi
• Pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa sebelumnya, ini merupakan pertama kali pasien mengalami keluhan seperti ini.
Riwayat Psikiatrik
• Hypertension (+), ± 5 tahun, terkontrol• Stroke (+), ± 4 tahun, kontrol rutin• Trauma Kepala(-)
Riwayat Medis Umum
• Konsumsi Alkohol (-)• Komsumsi NAPZA (-)• Merokok (-)
Riwayat Merokok, NAPZA, Alkohol
Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan PerinatalPasien anak ke 6 dari 9 bersaudara. Pasien lupa akan silsilah keluarganya dan tidak didapatkan data yang valid tentang pertumbuhan prenatal dan perinatal pasien.
2. Riwayat Masa Kanak Kanak (0-3tahun)Tidak ada data yang valid tentang pertumbuhan dan perkembangan pasien.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)Pasien tidak pernah tinggal kelas. Pendidikan terakhir pasien sampai SD dan tidak di teruskan akibat keterbatasan biaya. Selanjutnya pasien belajar menjahit untuk karna bercita-cita sebagai penjahit
4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan RemajaPasien tumbuh dan berperilaku sebagai wanita, Pasien bersosialisasi dengan baik sehingga memiliki banyak teman, namun pasien tidak terlalu banyak dalam berbicara.
.
5. Riwayat Masa Dewasa• Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah hingga kelas 6 SD, dan berhenti karena masalah biaya.
• Riwayat PekerjaanPasien keseharian berkerja sebagai penjahit sebelum menderita penyakit stroke.
• Riwayat Pernikahan
Pasien menikah satu kali, saat menikah pasien berumur 19 tahun. Pernikahan ini merupakan pernikahan yang dikehendaki. Pasien dikaruniai 3 anak kandung dua perempuan dan satu laki – laki . Kesan keluarga harmonis.
• Riwayat Pelanggaran HukumPasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum, tidak ada riwayat pelanggaran hukum pada pasien.
• Riwayat Aktivitas SosialSebelum sakit pasien bersosialisasi baik dengan tetangga dan lingkungan. Namun pasien cenderung pendiam. Setelah sakit pasien tetap beraktivitas namun berkurang dari biasanya
• Riwayat KeagamaanPasien beragama Islam dan mendapatkan ilmu agama Islam pertama kali dari orang tua pasien. Pasien mengerjakan sholat 5 waktu dan setelah sakit pasien lebih rajin beribadah.
• Riwayat PsikoseksualPasien menikah dengan lawan jenis dan selama ini berpenampilan seperti laki-laki pada umumnya.
Riwayat Keluarga
• Pasien merupakan anak ke enam dari sembilan bersaudara. Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien..Orang tua pasien telah meninggal.
Riwayat Sosial Ekonomi Sekarang
• Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, keluarga pasien mengandalkan penghasilan dari anak peratama dan kedua pasien, dan terkadang berhutang pada tetangga. Kesan sosial ekonomi pasien kurang.
Status Mental
Deskripsi umum• Penampilan : Tampak seorang wanita,
penampilan sesuai umur, cara berpakaian rapi memakai blus , rok panjang dan memakai jilbab• Kesadaran
– Neurologik : Compos mentis– Psikologik : Jernih– Sosial : Mampu berkomunikasi
• Pembicaraan– Kuantitas : Cukup – Kualitas : Spontan, volume suara cukup.
Perilaku
NormoaktifAgresifVerbigerasiHipoaktifMannerismStuporHiperaktifOtomatismeGelisahKatatonia
KompulsifAmbivalensiKatapleksiImpulsifEkolaliaNegativistik aktifMutismeTicStereotipiEchopraxi
SIKAP
KooperatifTegangNonkooperatifKatalepsiIndifferentFleksibilitas cereaApatisLabil
Negativistik pasifStereotipikDependenAktifInfantil PasifRigidCuriga
Kontak psikis
•Mudah ditarik, mudah dicantum•Mudah ditarik, sulit dicantum •Sulit ditarik, sulit dicantum
Alam Perasaan
Mood
• Dysphoric• Euthymic• Elevated• Euphoria• Expansive• Irritable• Agitation• Can’t be assesed
Afek
• Appropriate• Inappropriate• Restrictive• Blunted• Flat• Labile
Gangguan Persepsi
Hallucination
• Auditory (-)• Visual (-)• Olfactory (-)• Gustatory (-)• Tactile (-)• Somatic (-)
Illusion
• Auditory (-)• Visual (-)• Olfactory (-)• Gustatory (-)• Tactile (-)• Somatic (-)
Depersonalisation (-) Derealisation (-)
Proses Pikir(Arus)
Quantity
• Logorrhea• Blocking• Remming• Mutism• Talkative
Quality
•Inkoheren •Koherensi•Flight of ideas•Sirkumstansial•Poverty of speech•Asosiasi longgar•Tangensial•Asosiasi bunyi•Verbigerasi•Perseverasi•Word salad•Jawaban irrelevant•Ekolalia•Neologisme
Proses Pikir(Isi)
Idea of Reference
Preoccupation
Obsession
Phobia
Delusion of Persecution
Delusion of Reference
Delusion of Envious
Delusion of Hipochondry
Delusion of magic-mystic
Delusion of grandiose
Delusion of Control
Delusion of Influence
Delusion of Passivity
Delusion of Perception
Delusion of Suspicion
Thought of Echo
Thought of Insertion/withdrawal
Thought of Broadcasting
Sensorium dan Kognisi
• Taraf pendidikan : rendah• Pengetahuan umum : kurang• Orientasi waktu/tempat/orang/situasi:
baik/baik/baik/baik• Daya ingat segera/pendek/panjang :
baik/baik/baik• Kemampuan membaca dan menulis: cukup• Kemampuan visuospasial : cukup• Kemampuan menolong diri sendiri : kurang• Pikiran abstrak : cukup
Pengendalian Impuls
• Pengendalian diri selama pemeriksaan : baik
• Respon penderita terhadap pemeriksa : baik
Pemeriksaan Fisik
A. Status Internus– Keadaan Umum : Tampak sakit ringan,
kesan gizi kurang– Kesadaran : Compos mentis– Tanda Vital• Tekanan Darah : 130/80 mmHg• Nadi : 92 kali/menit• Respirasi : 20 kali/menit• Suhu :afebris
Kepala (mata dan THT)– Kepala : Normocephali– Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik
-/-– Telinga : Normotia, secret-/-– Mulut : Sianosis (-)– Leher : Pembesaran KGB dan tiroid (-)– Hidung : Cavum nasi lapang, secret -/-
ThoraksJantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak• Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V-VI• Perkusi : batas jantung normal• Aukultasi : suara jantung I dan II
regular,murmur (-), gallop (-)
Pulmo• Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris• Palpasi : vocal fremitus kanan sama dengan kiri• Perkusi : lapang paru sonor• Aukultasi : Suara nafas vesikuler +/+
Abdomen– Inpeksi : perut tampak datar– Aukultasi : bising usus normal– Palpasi : supel dan nyeri tekan negative– Perkusi : timpani
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral Hangat hangat
Capillary refill time < 2’’ <2’’
Deformitas -/- -/-
Ekstremitas
B. Pemeriksaan Neurologis– Kaku Kuduk : tidak ditemukan– Saraf Kranialis : Sulit dinilai– Motorik : Sulit dinilai– Sensorik : sulit dinilai– Refleks Fisiologis : +/+– Refleks Patologis : -/-
Motorik Superior Inferior
Gerakan Sulit dinilai Sulit dnilai
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Tonus Hipotonus hipotonus
Trofi Hipotrofi hipotrofi
F41.0 Gangguan Panik (Anxietas Paroksismal Episodik)
Pedoman Diagnostik PPDG III Pasien
Gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama
bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik
Terpenuhi
Harus ditemukan beberapa kali serangan anxietas berat dalam
masa kira-kira satu bulan :
(a) Pada keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak
ada bahaya
(b) Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang
dapat diduga sebelumnya
(c) Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala
anxietas pada periode diantara serangan serangan panik
(meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga
“anxietas antisipatorik,” yaitu anxietas yang terjadi
setelah membayangkan sesuatu yang membayangkan
sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi).
Tidak terpenuhi
Pedoman Diagnostik DSM IV Pasien
Suatu periode tertentu adanya rasa takut yang hebat atau perasaan yang tidak nyaman, dimana empat (atau lebih) gejala berikut ini terjadi secara mendadak dan mencapai puncaknya dalam 10 menit :
1. Palpitasi, jantung berdebar kuat, atau denyut jantung meningkat
2. Berkeringat
3. Gemetar atau bergoncang
4. Rasa sesak nafas atau tertahan
5. Perasaan tercekik
6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman
7. Mual atau gangguan abdominal
8. Pusing bergoyang, melayang, pingsan
9. Derealisasi atau depersonalisasi
10. Takut kehilangan kendali atau menjadi gila
11. Takut mati
12. Parestesia
13. Kedinginan atau perasaan panas
Terpenuhi 7 dari 13 gejala
Pedoman Diagnostik PPDGJ III (F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh) Pasien
Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap
hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol
pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau mengambang)
Terpenuhi
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut :
(a) Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi,
dsb);
(b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); dan
(c) Overaktivitas otonomi (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdeba-debar, sesak
nafas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)
Terpenuhi
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta
keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol
-
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi,
tidak membatalkan diagnosis utama untuk beberapa hari Gangguan anxietas menyeluruh,
selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif (F32.0), gangguan
anxietas fobik (F40.-), gangguan panik (F41.0), atau gangguan obsesif kompulsif (F 42.-)
Terpenuhi
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : F41.1 Gangguan cemas menyeluruh.
Aksis II : Tidak ada diagnosis.Aksis III : Tidak ada kelainan medis.Aksis IV : Masalah ekonomi, kematian
teman dekat pasien dan keluarga yang sakitAksis V : GAF in admission : 80-71Selama 1 tahun terakhir : 90-81
DAFTAR MASALAH
• Organobiologik : Tidak ada.• Psikologik/Psikiatrik : Daya nilai realitas
tidak terganggu.• Sosial/keluarga : Masalah ekonomi dan
ada keluarga yang sakit
PENATALAKSAAN• Non Farmakologi
– Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit, perjalanan penyakitnya, pengobatan yang diperlukan dan prognosisnya.
– Memberi dorongan atau motivasi pada pasien agar minum obat secara teratur
– Menjelaskan kepada istri pasien bahwa pentingnya dukungan dari keluarga pasien dan orang – orang disekitarnya
– Menasehati keluarga supaya mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur dan mengantar pasien kontrol setiap bulan
• Farmakologi– Alprazolam 1 x 0,5 mg p.o. (malam)– Buspirone 1 x 10 mg p.o.
FAKTOR RESIKO HASIL PROGNOSIS
a. Riwayat gangguan jiwa dalam
keluarga
b. Dukungan keluarga dan
lingkungan
c. Status sosial ekonomi
d. Stressor
e. Onset usia
f. Perjalanan penyakit
g. Jenis penyakit
h. Penyakit organik
i. Regresi
j. Respons terapi
k. Kepatuhan minum obat
Tidak
Ada
Rendah
Ada
53 tahun
Akut
Gangguan Neurotik
Tidak ada
Tidak ada
Obat – obatan
Baik
Baik
Baik
Buruk
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik