annual report pt first media tbk. 2015

319
1 Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Upload: others

Post on 30-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

1Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 2: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

2 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

BROADBAND UNITED Merupakan istilah yang digunakan First Media untuk Laporan Tahunannya, yang menggambarkan bahwa First Media memiliki berbagai bisnis layanan terpadu menggunakan jaringan pita lebar berkecepatan tinggi (broadband) baik dengan menggunakan teknologi kabel, nirkabel, maupun satelit. Dengan memanfaatkan kelebihan teknologi tersebut, masyarakat dapat membangun dan menjalankan bisnisnya sehingga menjadi bagian kekuatan ekonomi masa depan Indonesia. Hal ini membuat First Media mampu menyemarakkan kehidupan masyarakat Indonesia untuk terkoneksi dengan dunia luas (Enliven the Broad World).

Page 3: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

3Annual Report PT First Media Tbk. 2015

LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA TBK. 2015PT FIRST MEDIA TBK ANNUAL REPORT 2015

Page 4: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

4 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Istilah dan ungkapan dalam Laporan Tahunan ini mempunyai arti sebagai berikut :DEFINISI DAN SINGKATAN

Istilah dan ungkapan dalam Laporan Tahunan ini mempunyai arti sebagai berikut :

4G Merupakan generasi teknologi komunikasi nirkabel bergerak ke-4, yang bertujuan untuk menggantikan teknologi 3G dimana teknologi ini dapat menghasilkan akses internet yang lebih cepat. Jenis teknologi yang telah memenuhi standar dan kriteria 4G adalah WIMAX dan LTE.

4G-LTE Singkatan dari Long Term Evolution, yaitu teknologi komunikasi nirkabel bergerak ke-4 untuk data kecepatan tinggi yang digunakan sebagian besar untuk telepon selular dan terminal data.

Afiliasi Berarti, Afiliasi sebagaimana dimaksud pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), yaitu :hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang sama;hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

ARPU Singkatan dari Average Revenue Per User.

ASEAN Singkatan dari Association of Southeast Asian Nation, yang berarti sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

BAE Singkatan dari Biro Administrasi Efek, dalam hal ini adalah PT Sharestar Indonesia.

Bandwidth Berarti, kapasitas transmisi data.

Bapepam Singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 UUPM.

Bapepam-LK Singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang dahulu dikenal sebagai Bapepam.

BEI Singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka, serta tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.

BTS Singkatan dari Base Transceiver Station, adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan, secara nirkabel, peralatan pengguna (telepon selular/ modem/ terminal data) dengan jaringan komunikasi.

Page 5: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

5Annual Report PT First Media Tbk. 2015

BWA Singkatan dari Broadband Wireless Access yang berarti jasa layanan internet kecepatan tinggi berbasis nirkabel.

BOLT! Berarti, merek dagang milik PTI yang digunakan sebagai merek dari produk-produk PTI.

Cable Drop Berarti, Kabel Coaxial yang menghubungkan televisi maupun internet para pelanggan dengan jaringan utama kabel serat optik.

Cable Modem Berarti, suatu perangkat yang berfungsi mengubah atau memodulasi paket data melalui signal RF (radio frequency). Semua modem paket data akan berbasis IP (internet protocol) untuk akses komunikasinya.

Churn Berarti, jumlah pelanggan per bulan yang berhenti berlangganan, dikurangi dengan jumlah pelanggan yang kembali berlangganan setelah sempat berhenti berlangganan.

Cloud BTS Berarti, arsitektur jaringan nirkabel untuk mendukung jasa layanan internet kecepatan tinggi berbasis nirkabel yang berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan perangkat BTS sehingga biaya operasional menjadi minimum.

Converter Berarti alat bantu perangkat pelanggan (customer premises equipment) yang berfungsi sebagai tuner bandwidth analog serta sebagai pengubah scramble atau di-scramble di sisi pelanggan.

CPE Singkatan dari Customer Premises Equipment, berarti peralatan yang ditempatkan di lokasi pelanggan, yang terdiri dari STB, smart card, parabola, remote control, dan kabel.

Data Center Pusat Data Elektronik.

DAS Singkatan dari Distributed Antenna System, berarti rangkaian perangkat untuk mendistribusikan sinyal selular ke dalam gedung.

Decoder Seperti halnya converter tetapi berupa sinyal digital.

DPS Singkatan dari Daftar Pemegang Saham, berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

DTH Singkatan dari Direct to Home, yaitu sistem penerimaan tayangan dengan menggunakan parabola sebagai alat penerima sinyal yang dipasang di tempat pelanggan.

EBITDA Singkatan dari Earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization, yaitu laba yang didapatkan sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi.

Encoder atau Scrambler

Berarti, alat pengacak yang biasanya dipasang di sisi Master Headend atau video centralized sebelum dikirim via jaringan (HFC atau satelit) rumah pelanggan dimana pelanggan harus mempunyai decoder/digital set top box (STB) untuk membuka siaran tersebut.

MEA Singkatan, Masyarakat Ekonomi Asean, yaitu sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN.

First Media atau Perseroan

Berarti, PT First Media Tbk, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, dan beralamat di BeritaSatu Plaza, Lantai 4, Suite 401, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950.

FTA Singkatan dari Free to Air, atau layanan televisi bebas dari biaya berlangganan.

GDP Singkatan, Gross Domestic Product, yaitu nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun.

Hari Bursa Berarti, hari dimana BEI atau badan hukum yang menggantikannya menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan BEI.

Hari Kalender Berarti, semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan hari kerja biasa.

Hari Kerja Berarti, hari Senin sampai hari Jumat kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Headend Berarti, peralatan di sentral terdiri dari peralatan penerima yaitu Parabola, receiver, modulator, encoder, combiner, alat pengacak dan peralatan pengirim.

HD Singkatan dari High Definition, yaitu resolusi gambar yang lebih tinggi dari pada SD.

Home Banking Berarti, transaksi perbankan untuk semua transaksi yang dilakukan melalui jaringan internet dari tempat pelanggan.

Home Shopping Berarti, transaksi belanja secara langsung oleh pelanggan yang dilakukan melalui fasilitas internet.

Indonesia Berarti, Republik Indonesia

Interactive Games

Berarti, pelayanan program permainan yang dilakukan secara dua arah/ interaktif.

ISP Singkatan dari Internet Service Provider yang berarti penyedia jasa internet.

Kabel Coaxial Berarti, kabel yang terbuat dari tembaga dengan dilapisi oleh isolator bagian luarnya untuk menghindari adanya induksi sinyal.

Kabel Serat Optik

Berarti, kabel yang terbuat dari serat kaca dengan menggunakan sinar laser yang sangat tipis dengan kapasitas transmisi data yang sangat cepat.

KAP Singkatan dari Kantor Akuntan Publik.

Konten Berarti, materi atau isi dari program televisi.

KP3EI Singkatan dari Komite Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

KSEI Singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif.

KU Band Berarti, gelombang KU (Kurtz-under) yang digunakan untuk transmisi konten siaran.

Kustodian Berarti, pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Masyarakat Berarti, perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia atau warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia.

Menkominfo Berarti, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Page 6: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

6 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Menkumham Berarti, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Modulator Berarti, peralatan elektronik untuk pengalokasian saluran yang diterima receiver.

OJK Singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan, yang merupakan penerus dari Bapepam-LK sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Parabola Berarti, alat penerima sinyal yang dipancarkan dari satelit dengan ukuran diameter yang bervariasi disesuaikan dengan kekuatan sinyal yang hendak diterima dari satelit tersebut.

Pemegang Saham Utama

Berarti, setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.

Pemerintah Berarti, Pemerintah Republik Indonesia

Penitipan Kolektif

Berarti, jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Peraturan No. IX.E.1

Berarti, Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2

Berarti, Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. X.K.6

Berarti, Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Premium Berarti, program-program tambahan yang dipilih oleh pelanggan dengan membayar biaya tambahan.

Program Pay Per View

Berarti, pelayanan tayangan program khusus sesuai dengan permintaan pelanggan dimana pelanggan diharuskan membayar sejumlah tertentu atas tayangan khusus tersebut.

Receiver Berarti, alat penerima direct signal dari satelit, biasanya berupa sinyal analog. Jika sinyal yang diterima adalah berupa digital, maka alat yang dipakai adalah berupa decoder.

Rp atau Rupiah Berarti, mata uang resmi Republik Indonesia

RPI Singkatan dari Rencana Pitalebar Indonesia

RUPS Singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang diselenggarakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. RUPS dimaksud terdiri dari Tahunan dan atau Luar Biasa.

RUPSLB Singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

DEFINISI DAN SINGKATAN

Page 7: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

7Annual Report PT First Media Tbk. 2015

RUPST Singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

SAK Berarti, Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

SD Singkatan dari Standard Definition, menyediakan resolusi gambar standar.

STB Berarti, set-top box atau perangkat penyiaran untuk menangkap sinyal di rumah pelanggan dan mengkonversikannya dalam bentuk audio visual ke televisi.

Storage Berarti, alat penyimpanan data.

TDP Singkatan dari Tanda Daftar Perusahaan.

TDD-LTE Singkatan dari Time-Division Duplex Long-Term Evolution merupakan salah satu varian standar teknologi LTE dimana kapasitas jaringan yang digunakan untuk download dan upload dapat dialokasikan secara dinamis.

Televisi Berlangganan

Berarti, pendistribusian program-program acara TV baik untuk jaringan digital maupun analog melalui jaringan kabel maupun satelit dimana pada umumnya pelanggan diharuskan membayar biaya langganan setiap bulannya atas program-program acara yang diambil.

TIK Singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi.

TMT Singkatan dari Teknologi, Media, dan Telekomunikasi (Technology, Media, and Telecommunications).

Transmitters Merupakan alat yang berfungsi untuk mengirimkan atau memancarkan sinyal audio atau video.

TVRO Singkatan dari Television Receive Only atau perangkat parabola penerima siaran televisi.

USD atau US$ Berarti, mata uang resmi Negara Amerika Serikat.

UUPM Berarti, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya.

UUPT Berarti, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

UUWDP Berarti, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

Video on Demand

Berarti, permintaan suatu program tertentu dari suatu layanan sistem kabel TV dengan memberikan suatu akses tertentu (seperti film, olahraga, dan sebagainya) kepada pelanggan tersebut melalui nomor identitas dari alat penerima yang digunakan oleh pelanggan. Layanan tayangan film dengan jadwal tayangan dan judul film sesuai dengan permintaan pelanggan.

VSAT Singkatan dari Very Small Aperture Terminal, yang berarti stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari 3 (tiga) meter.

WIMAX Singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan salah satu varian teknologi komunikasi nirkabel untuk data berkecepatan tinggi.

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

BMI : PT Bina Mahasiswa Indonesia

BMPA : PT Bintang Merah Perkasa Abadi

CERIA : PT Citra Eka Rama Investama Andalan

CIAT : PT Citra Investama Andalan Terpadu

Cinemaxx atau CGP : PT Cinemaxx Global Pasifik

DNN : PT Delta Nusantara Networks

DSM : PT Daya Sarana Mantap

FMN : PT First Media News

FMP : PT First Media Production

FMTV : PT First Media Television

GIAT : PT Graha Investama Andalan Terpadu

GREAT : PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu

IMTV : PT Indonesia Media Televisi

JDI : PT Jaring Data Interaktif

JMM : PT Jakarta Marcapada Media

LMA : PT Lynx Mitra Asia

LN : PT Link Net Tbk

MMM : PT Mitra Mandiri Mantap

MSH : PT MSH Niaga Telecom Indonesia

MSI : PT Media Sinema Indonesia

MVC : PT Margayu Vatri Chantiqa

PTI atau Internux : PT Internux

PWU : PT Prima Wira Utama

WV : PT Wireless Vision

Page 8: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

8 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

LAPORAN TAHUNAN 2015 PT FIRST MEDIA TBK

Definisi dan Singkatan

Daftar Isi

Enliven the Broad World

Ikhtisar Keuangan

Ikhtisar Bisnis dan Operasional

Harga Saham dan Kinerja Saham

PENDAHULUAN 4

10

12

18

20

22

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

(MDNA)

106

Page 9: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

9Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Sekilas First Media

Profil First Media

Sejarah Ringkas (Milestone)

Penghargaan dan Sertifikasi

Peristiwa Penting 2015

Identitas Perusahaan

Visi, Misi, Nilai Perusahaan, dan Strategi Usaha

Anggaran Dasar

Sambutan Dewan Komisaris

Laporan Direksi

INFORMASI UMUM

LAPORAN MANAJEMEN

24

32

41

42

44

46

48

50

52

54

Page 10: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

10 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Produk dan Layanan

Merek

Manajemen First Media

Profil Dewan Komisaris

Profil Direksi

Informasi Pemegang Saham

Kronologi Pencatatan Saham

Struktur Organisasi Perseroan

Entitas Anak Perusahaan Perseroan dan Asosiasi

Daftar Alamat First Media

56

58

60

62

78

50

92

98

99

104

LAPORAN TAHUNAN 2015 PT FIRST MEDIA TBK

INFORMASI UMUM

Profile Direksi 78

Sumber Daya Manusia 166

Page 11: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

11Annual Report PT First Media Tbk. 2015

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

TATA KELOLA PERUSAHAAN

SUMBER DAYA MANUSIA

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK X.K.6

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

106

136

166

172

174

189

187

Penghargaan 46

Sekilas First Media 41Daftar Alamat 104

Page 12: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

12 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Enliven the Broad World(Menyemarakkan kehidupan masyarakat Indonesia untuk terkoneksi dengan Dunia Luas)

Pada Konperensi Tingkat Tinggi Dunia Mengenai Masyarakat Informasi (World Summit on the Information Society) tahun 2003 dan 2005, dinyatakan harapan agar seluruh negara di dunia

menindaklanjuti rencana pembangunan dunia menuju masyarakat informasi yang menitikberatkan kepada kesejahteraan manusia (people-centered development) dengan mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Diperhitungkan pada tahun 2015, harapan tersebut dapat terpenuhi

sebagian, yakni minimal separuh penduduk dunia harus sudah bisa mengakses informasi dengan fasilitas TIK.

Dalam perkembangannya, industri yang berbasiskan Teknologi, Media, dan Telekomunikasi (TMT) memiliki kesempatan gemilang untuk menjadi pemimpin bisnis dunia. Apalagi banyak penelitian

yang mengarahkan bahwa ekonomi dunia di masa depan banyak ditentukan dengan pembangunan ekonomi kreatif dengan pilar utama kekuatan sektor TIK.

ENL IVEN THE BROAD WORLD

Page 13: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

13Annual Report PT First Media Tbk. 2015

ENL IVEN THE BROAD WORLD

RPI 2014 – 2019 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2014 didefinisikan sebagai akses internet dalam jaminan konektivitas yang selalu tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan informasinya serta memiliki kemampuan Triple-Play dengan kecepatan minimal 2 Mbps untuk akses tetap dan 1 Mbps untuk akses bergerak.

PT First Media Tbk adalah pelopor layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu di Indonesia yang sejak awal mengusung konsep TriplePlay, yaitu layanan televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet), dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm).

Pemerintah Indonesia amat menyadari hal itu. Desain Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) 2014 – 2019 menjadi mandatori yang

diberikan oleh Komite Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 2011 – 2025 untuk menjadi pendorong pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan. RPI akan mendorong penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, membangun koneksi sumber industri Indonesia, meningkatkan produktivitas ekonomi kreatif, dan sekaligus mempromosikannya. TIK dipastikan menjadi salah satu tonggak kekuatan pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan.

Page 14: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

14 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN

Tema Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2012Road to the Future

Sejak dua tahun sebelumnya, Perseroan sudah menjadi salah satu perusahaan layanan jasa jaringan pita lebar berkecepatan tinggi dan televisi berbayar terdepan di Indonesia. Oleh karena itu, untuk menyatakan layanan terpadu melalui pita lebar berkecepatan tinggi, termasuk dalam menghantarkan layanan siaran televisi berbayar, Perseroan menggunakan kata-kata BROADBAND UNITED dalam setiap tema Laporan Tahunan Perseroan. Tema “Road to the Future” menggambarkan bahwa Perseroan adalah penyedia layanan jasa jaringan pita lebar berkecepatan tinggi dan siaran televisi berlangganan yang menjadi rekanan masyarakat dalam membangun masa depannya.

Mencermati persaingan dalam bisnis TIK yang semakin ketat, Perseroan melihat bahwa perluasan jaringan dan pengembangan teknologi saja tidak lagi cukup. Seiring dengan pengembangan jaringan backbone dan konfigurasinya, Perseroan mengembangkan layanan telekomunikasi nirkabel (wireless) dengan teknologi Long Term Evolution (LTE) dengan nama dagang “Bolt!Super4GLTE”.

Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan dalam industri TMT di Indonesia, Perseroan juga mengembangkan layanannya sebagai penyedia konten siaran televisi ke dalam layanan jasa jaringan televisi berlangganan dan penyelenggaraan usaha sinema yang bergerak dalam bidang penyedia jaringan bioskop. Konten siaran televisi dan usaha layanan sinema tersebut menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan Perseroan dalam memberikan nilai tambah dan pembeda pada jasa layanan Perseroan.

Saat ini, Perseroan merupakan perusahaan induk (holding company) dari kelompok perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan telekomunikasi dengan jaringan infrastrukturnya, dan penyedia jaringan layanan televisi berlangganan yang juga memproduksi konten siaran serta penyedia layanan sinema dengan jaringan bioskop dengan jangkauan wilayah operasi tersebar di Indonesia. Perseroan berkontribusi besar terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia atas layanan telekomunikasi digital dan konten siaran televisi terpadu yang MENYEMARAKKAN kehidupan masyarakat Indonesia untuk terkoneksi dengan DUNIA LUAS.

ENL IVEN THE BROAD WORLD

Page 15: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

15Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Tema Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2014Broadband Leader

Langkah strategis Perseroan dalam meningkat performa perusahaan di tahun 2014, meliputi etika bisnis yang bermartabat, kebijakan dan prosedur, manajemen risiko, pengendalian dan pengawasan internal, kepemimpinan, pengelolaan tugas dan tanggung jawab, pemberdayaan manajemen dan karyawan, sejalan dengan pengembangan TIK dan perluasan konfigurasi jaringan jasa layanan Perseroan telah merubah positioning Perseroan dari pelopor layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu di Indonesia, menjadi penyedia jaringan jasa layanan pita lebar berkecepatan tinggi dan siaran televisi berlangganan terkemuka di Indonesia untuk menjadi rekanan terbaik bagi masyarakat dalam menyambut masa depan yang semakin canggih.

Tema Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2013Welcoming the Future

Masyarakat di Indonesia menjadi bagian dari masyarakat dunia yang menyambut perubahan wajah kehidupan dunia yang berubah dengan cepat karena pengaruh perkembangan pesat dari TIK. Mencermati perkembangan TIK dan perubahan kehidupan masyarakat di seluruh dunia, Perseroan turut meningkatkan kemampuan performa layanan jasa jaringan pita lebar dan siaran televisi berlangganannya dengan terus memperbaharui TIK dan memperluas konfigurasi jaringannya untuk menyambut masa depan dengan kesiapan teknologi yang terus dikembangkan.

Page 16: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

16 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Tema Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2015Enliven the Broad World

Menyemarakan kehidupan masyarakat Indonesia untuk terkoneksi dengan Dunia Luas.Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan kebanyakan masyarakat di perkotaan di Indonesia akan akses layanan internet semakin tinggi. Fenomena ini terus menjalar ke masyarakat di berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Kebutuhan untuk mengakses informasi, hiburan, pendidikan, berkarya, hingga mengaktualisasi diri di tengah kehidupan masyarakat yang semakin kompetitif menjadi semakin luas. Keseharian kehidupan semakin marak dengan jaringan layanan internet yang didukung dengan perkembangan pesat TIK. Sebagai perusahaan penyedia jaringan jasa layanan pita lebar berkecepatan tinggi dan siaran televisi berlangganan terkemuka di Indonesia, Perseroan mampu menyemarakkan kehidupan masyarakat Indonesia yang terkoneksi dengan kehidupan masyarakat seluruh dunia.

ENL IVEN THE BROAD WORLD

Page 17: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

17Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Laporan ini juga dengan jelas menggambarkan tugas, peran dan fungsi struktural organisasi Perseroan yang mencerminkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, termasuk informasi yang memadai terkait langkah kebijakan yang telah ditempuh Perseroan berikut pencapaiannya pada tahun 2015.

Informasi lebih lanjut mengenai Laporan Tahunan First Media dapat Anda peroleh dengan menghubungi Corporate Secretary PT First Media Tbk, dengan alamat: BeritaSatu Plaza, Lantai 4, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950, Indonesia. Telepon: +62-21-5278811, Faximile: +62-21-5278833 atau e-mail: [email protected]. Anda juga dapat mengunduh dokumen ini secara online melalui situs kami pada http://www.firstmedia.co.id.

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN

Perseroan harus melalui tahun 2015 dengan penuh tantangan terutama dalam hal pencatatan pendapatan entitas anak dengan tidak dikonsolidasikannya LN dalam laporan keuangan Perseroan, sebagai akibat dari pelepasan sebagian kepemilikan sahamnya dalam LN pada akhir tahun 2014. Walaupun demikian Perseroan tetap mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan berbasis TMT terkemuka dengan melakukan upaya berkesinambungan dan konsisten. Sepanjang tahun 2015, Perseroan mengembangkan investasinya dalam membangun perluasan jaringan infrastruktur pita lebar, mengembangkan teknologi layanan telekomunikasi nirkabel serta perluasan pada bisnis media dan pengembangan kontennya.

SEKILAS LAPORAN TAHUNAN

Laporan Tahunan 2015 ini menyajikan kinerja Perseroan dalam bidang keuangan, bisnis, dan operasional serta peristiwa penting yang dialami Perseroan untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015. Informasi dan data yang disajikan pada Laporan Tahunan ini bersumber pada data keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak.

Laporan Tahunan ini dibuat dengan mengacu pada Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam – LK), yaitu Peraturan No. X.K.6.

Laporan Tahunan ini disusun berdasarkan kajian yang mendalam terhadap prospek keberlanjutan bisnis Perseroan dengan melihat terbukanya peluang perkembangan dan dinamika bisnis jasa layanan Teknologi Media Telekomunikasi – TMT di Indonesia di tahun 2015, mengingat jasa layanan tersebut semakin menjadi kebutuhan bagi pemberdayaan ekonomi nasional dan menjadi bagian kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karenanya Laporan Tahunan ini bersifat pandangan ke depan (forward-looking statement), berkaitan dengan ekspektasi dan proyeksi atas kinerja operasional dan prospek bisnis di masa mendatang. Tujuan dari laporan ini adalah menjadi bagian keterbukaan informasi Perseroan yang ditujukan ke lingkup eksternal dan internal untuk menjadi bagian dari pembelajaran dalam organisasi Perseroan. Hal ini tidak lepas dari tujuan Perseroan untuk menjadi perusahaan yang mampu menyelenggarakan jasa layanan Teknologi Media dan Telekomunikasi (TMT).

Page 18: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

18 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Dalam Jutaan Rupiah2015 2014 2013

In Millions of Rupiah

(kecuali dinyatakan lain) (except stated otherwise)

KINERJA NERACABALANCE SHEET PERFOR-MANCE

Aset Lancar 1,206,209 1,479,197 1,223,581 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar 12,505,583 11,472,749 4,018,111 Total Non Current Assets

Modal Kerja Bersih (1,915,546) 10,293 (382,626) Working Capital

Jumlah Aset 13,711,792 12,951,946 5,241,692 Total Assets

Kewajiban Lancar 3,121,755 1,468,904 1,606,207 Total Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 2,125,762 2,117,656 1,201,387 Total Non Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 5,247,517 3,586,560 2,807,594 Total Liabilities

Ekuitas Bersih 8,464,170 9,365,386 2,434,098 Stockholders’ Equity - Net

KINERJA USAHA OPERATING

Pendapatan 1,062,980 2,024,973 1,754,102 Revenues

Laba (Rugi) Kotor (358,521) 1,433,057 1,279,988 Gross Profit (Loss)

Biaya Operasional 674,809 628,062 718,015 Operating Expenses

EBITDA (1,033,330) 804,995 561,973 EBITDA

Penyusutan & Amortisasi 748,826 391,657 361,992 Depreciation & Amortization

Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak - 7,828,319 - Gain from Divestment

Laba Tahun Berjalan Setelah Penyesuaian Proforma

(1,513,910) 7,943,319 19,937 Profit (Loss) for The Year after Proforma Adjustments

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Income (Loss) Attributable to:

Pemilik entitas induk (625,163) 7,737,476 (103,375) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali (888,747) 205,843 123,312 Non - Controlling Interests

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan (1,513,910) 7,943,319 19,937 Total Comprehensive Income (Loss) for the Year

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Comprehensive Income (Loss)

diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk (542,480) 7,738,645 (103,375) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali (746,777) 205,843 123,312 Non - Controlling Interests

Laba (Rugi) Per Saham Dasar* (1,289,362) 7,943,833 (59) *Basic Income (Loss) Per Share

RASIO (%) RATIOS (%)

Marjin Laba Kotor (33.73) 70.77 72.97 Gross Margin

Marjin EBITDA (97.21) 39.75 32.04 EBITDA Margin

Marjin Laba Tahun Berjalan (142.42) 392.27 1.14 Profit for The Year Margin

Rentabilitas Modal (17.89) 84.82 0.82 Return on Equity

Rentabilitas Aset (11.04) 61.33 0.38 Return on Assets

Rasio Lancar 38.64 100.70 76.18 Current Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 62.00 38.30 115.34 Debt to Equity Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Aset 38.27 27.69 53.56 Debt to Assets Ratio

Catatan:

*) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi

**) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh

IKHTISAR KEUANGANFinancial Summary

Page 19: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

19Annual Report PT First Media Tbk. 2015

▼▲

Assets

2015

(18,5)%

15,4%

43,2%

Revenues

EBITDA

Page 20: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

20 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

IKHTISAR BISNIS DAN OPERASIONAL

DATA COMMUNICATION

BASE TRANSCEIVERSTATION

MOBILE

HOME PASSED

1.703.402SUBSCRIBERS

1.7 MILLIONHOME PASSED

98 BUILDINGS

10.118 KILOMETERFIBER OPTIC

12.740 KILOMETERCOAXIAL CABLE

3.600BTS

Page 21: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

21Annual Report PT First Media Tbk. 2015

2015

TELEPHONE

INTERNET SERVICEPROVIDER

IN-BUILDING SOLUTION

CINEMA

PRIMAWIRAUTAMA

1.200CORPORATE

177SUBSCRIBERS

14CINEMAS

102BUILDING

Page 22: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

22 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA*History of Registration of Shares on The Indonesia Stock Exchange

Asal Saham Origin of Shares

Tanggal Pencatatan Listing Date

Tambahan Jumlah Saham (Lembar)

Addition Number of Shares

Jumlah Saham Beredar Setelah Transaksi

Total Outstanding Shares After Transaction

Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp)

Nominal Value Per Share (Rp)

Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering

27 Januari 2000 20,000,000 20,000,000 500

Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing

25 Pebruari 2000 354,300,000 374,300,000 500

Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I

2 Pebruari 2007 441,674,000 815,974,000 500

Exercise Waran Seri I Exercised Warrant Serie I

27 Juni 2008 13,000,000 828,974,000 500

Exercise Waran Seri I Exercised Warrant Serie I

1 Juli 2008 500,000 829,474,000 500

Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II

24 Mei 2010 912,421,400 1,741,895,400 500

Exercise Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

28 Januari 2011 1,500 1,741,896,900 500

Exercise Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

11 Juli 2011 78 1,741,896,978 500

Exercise Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

3 Mei 2013 270,929 1,742,167,907 500

*) Sebelumnya Bursa Efek Surabaya(before The Surabaya Stock Exchange)

IKHTISAR KINERJA SAHAMShare Performance Highlights

KINERJA SAHAMSHARE PERFORMANCE

2015 2014 2012

Laba ( Rugi ) Per Saham Dasar (Rp)Basic Loss Per Share (Rp)

(359) 4,441 (60)

Jumlah Saham yang Beredar (Saham)Outstanding Shares (Shares)

1,742,167,907 1,742,167,907 1,741,896,978

Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)Weighted Average Shares (Shares)

1,742,167,907 1,742,167,907 1,741,896,978

Nilai Buku Per Saham (Rp)Book Value Per Share (Rp)

4,858 5,376 1,387

HARGA SAHAM DAN KINERJA SAHAM

Page 23: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

23Annual Report PT First Media Tbk. 2015

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAMShareholders’ Structure

Pemegang Saham Shareholders

Jumlah Saham Biasa Number of Common

Shares

Jumlah Nilai Nominal Nominal Value (Rp)

%

Modal Dasar Authorized Capital

6,967,587,600 3,483,793,800,000

Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital

AcrossAsia Limited 959,976,602 479,988,301,000 55.1

PT Reksa Puspita Karya 588,167,378 294,083,689,000 33.76

Masyarakat dan Kepemilikan dibawah 5% Public and Shareholders Under 5%

194,023,927 97,011,963,500 11.14

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital

1,742,167,907 871,083,953,500 100

Jumlah Saham dalam Portepel Number of Shares in The Portfolio

5,225,419,693 2,612,709,846,500

HARGA SAHAMShare Price

2015

Harga Saham Per Kuartal Kuartal 1 1st Quarter

Kuartal 2 2nd Quarter

Kuartal 3 3rd Quarter

Kuartal 4 4th Quarter

Share Price Per Quarter

Tertinggi (Rp) 2,995 2,900 2,500 2,100 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 1,900 1,850 2,000 1,700 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 2,770 2,600 2,100 1,875 Closing (Rp)

Volume (Saham) 3,367,400 6,484,900 3,036,200 14,483,200 Volume (Shares)

2014

Tertinggi (Rp) 900 2,500 3,800 3,610 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 530 815 1,900 2,275 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 860 2,050 3,520 2,590 Closing (Rp)

Volume (Saham) 3,037,600 15,843,500 13,639,200 5,427,000 Volume (Shares)

2012

Tertinggi (Rp) 610 750 600 660 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 485 485 470 550 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 500 530 590 600 Closing (Rp)

Volume (Saham) 8,663,500 7,083,500 3,366,500 2,830,000 Volume (Shares)

Page 24: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

24 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris menilai portofolio bisnis Perseroan yaitu Teknologi,

Media dan Telekomunikasi (TMT) harus semakin diperkuat di antaranya

dengan menciptakan sinergi di antara anak usaha, mengingat industri

yang akan lebih kompetitif di masa mendatang.

Page 25: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

25Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 26: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

26 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Indonesia (APJII) dan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia (PusKaKom UI) pada tahun 2014, yang menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna Dimana sepertiga dari total penduduk Indonesia yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 252 juta jiwa merupakan pengguna aktif internet. Perseroan meyakini bahwa jumlah pengguna internet ini akan terus bertambah dari tahun ke tahun, mengingat masyarakat makin banyak mengakses data, pembelian secara online, streaming konten audio maupun video, dan terutama penggunaan sosial media. Belum lagi pentingnya ketersediaan layanan jasa broadband internet semakin meningkat dalam rangka memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (MEA 2015). Kebutuhan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan pengembangan layanan internet memang harus dilakukan di seluruh Indonesia.

Dewan Komisaris meyakini bahwa tantangan pembangunan infrastruktur, teknologi, dan kompetisi dalam bisnis TMT di Indonesia selalu menarik dihadapi. Di sisi lain kebutuhan dan peluang pasar yang terbuka lebar menjadi daya tarik tersendiri bagi Perseroan untuk terus berkembang menjadi lebih baik. Apalagi kebutuhan teknologi cloud computing dan big data, rencana pembangunan smart city, serta perlunya pengembangan teknologi konvergensi media tidak bisa lagi ditunda. Pembangunan semua lini bisnis TMT pada gilirannya dipastikan akan memberi kontribusi besar terhadap pemberdayaan ekonomi kreatif dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dewan Komisaris menilai Direksi telah dengan sangat baik memetakan perencanaan Perseroan untuk mencapai keberhasilan di tahun 2015, termasuk dalam mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang diperhitungkan memberikan pertumbuhan kinerja Perseroan. Target yang ditetapkan oleh Direksi telah ditetapkan sesuai dengan berbagai aspek termasuk kondisi internal dan eksternal Perseroan.

MENUJU PERUSAHAAN BERBASIS TMT TERKEMUKA

“Dalam rangka menjaga kontinuitas dan konsistensi untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bisnis berbasis TMT, Dewan Komisaris yakin Perseroan berada di jalur yang benar. Dewan Komisaris terus berkomitmen untuk memperkuat fungsi pengawasan dan tindakan antisipatif yang difokuskan pada penguatan manajemen risiko, tata kelola yang baik, dan sistem pengendalian investasi. Hal ini sejalan dengan visi Perseroan mengerahkan segenap potensi untuk memperkuat eksistensi Perseroan di Indonesia.”

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Pada penghujung tahun 2014, berbagai prediksi ekonomi berkaitan dengan perekonomian dunia yang mengatakan bahwa perekonomian dunia pada tahun 2015 akan mengalami perbaikan dengan estimasi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5%. Namun pada kenyataannya tidaklah demikian, karena sepanjang tahun 2015 perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia terus dikoreksi, hingga mencapai 2,4%. Salah satu penyebabnya antara lain adalah terjadinya penurunan nilai ekspor di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Asian Development Bank (ADB) yang pada awalnya memberikan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 mencapai 4,9%, di akhir tahun merevisi menjadi 4,8%.

Meski mengalami koreksi, akan tetapi secara keseluruhan, Indonesia, seperti halnya negara berkembang di kawasan Asia lainnya, masih berada di jalur yang benar dan memiliki ketahanan untuk mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih baik daripada di kawasan dunia lainnya.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terbilang baik dibanding pertumbuhan ekonomi di banyak negara lainnya, membuat pertumbuhan industri bisnis TMT di Indonesia tetap mengalami pertumbuhan. Fakta bahwa berdasarkan pada hasil riset yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

Page 27: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

27Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PANDANGAN ATAS KINERJA PERSEROAN 2015

Dewan Komisaris berpendapat bahwa Perseroan telah mampu mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2015 walaupun pendapatan Perseroan mengalami penurunan akibat tidak dikonsolidasinya LN dalam pembukuan Perseroan. Perseroan tetap berhasil mengembangkan bisnis dan merefleksikan posisi Perseroan sebagai salah satu pelaku bisnis TMT yang terkemuka di negeri ini, dengan melebarkan sayap usahanya pada pengembangan layanan akses internet pita lebar nirkabel (broadband wireless access) dan jaringan bioskop.

Berdasarkan hal tersebut, Dewan Komisaris memandang bahwa kinerja Perseroan berhasil menerapkan strategi yang tepat dalam mencapai target yang ditetapkan berdasarkan analisis dan berbagai masukan yang tepat. Program utama Perseroan yakni penguatan BOLT!, agar terus memiliki kinerja di atas industri mobile broadband, membangun dan mewujudkan masyarakat digital. Ke depan, Perseroan akan melanjutkan strategi ini untuk menciptakan kinerja yang lebih baik lagi.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN PENGAWASAN OLEH DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris memandang pengawasan secara disiplin perlu dilakukan terhadap Perseroan dalam penerapan dan penegakan tata kelola perusahaan yang baik sesuai best practices untuk menjadi pijakan dasar yang kokoh dalam mengelola Perseroan agar terus tumbuh secara berkelanjutan di masa mendatang. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik sepanjang tahun 2015 difokuskan pada peningkatan kualitas tata kelola perusahaan yang mencakup peninjauan kembali pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan pemantapan program GCG yang telah dilakukan Perseroan.

Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris turut serta berperan dalam melakukan pemantauan dengan mengadakan pertemuan berkala. Peran Dewan Komisaris menjadi

semakin penting dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, melalui fungsi pengawasannya. Fungsi pengawasan yang dilakukan melalui mekanisme:

• Rapat Dewan Komisaris• Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi• Rapat Komite dengan Direksi dan unit terkait

Selain hal tersebut diatas, Perseroan juga didukung oleh Komisaris Independen sebanyak 4 (empat) orang dari total 8 (delapan) orang anggota Dewan Komisaris.

Selama ini, Perseroan telah menerapkan praktik tata kelola perusahaan dengan baik. Dengan senantiasa memenuhi ketentuan-ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam setiap transaksi bisnis yang dilakukan, seperti mendapatkan persetujuan-persetujuan korporasi, menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan melakukan keterbukaan informasi kepada publik sebagai bentuk kepatuhan Perseroan sebagai perusahaan terbuka, menjadi bukti penerapan tata kelola perusahaan yang baik tersebut. Sudah menjadi komitmen Perseroan untuk konsisten menerapkan praktik tata kelola dengan standar terbaik untuk memastikan bahwa Perseroan dikelola dengan baik dan bertanggung-jawab dalam mencapai keberhasilan di tahun-tahun mendatang.

PANDANGAN ATAS KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

Dalam menjalankan fungsi pengawasan di bidang pelaksanaan aksi korporasi, pelaksanaan transformasi organisasi, dan performasi kinerja anak usaha, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang telah bekerja dengan sangat baik dan memberikan dukungan yang optimal. Melalui mekanisme rapat Dewan Komisaris, Direksi mendapatkan masukan, pertimbangan dan nasihat Dewan Komisaris atau melalui Komite Audit untuk memastikan strategi bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik dijalankan dengan benar serta sejalan dengan visi dan misi Perseroan.

Page 28: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

28 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

PERUBAHAN KOMPOSISI PENGURUS

Pada bulan Agustus 2015, PT First Media Tbk berbangga hati dengan dipercayanya salah seorang Komisaris Independennya, Bapak DR. Rizal Ramli, untuk mengemban tugas Negara menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 79/P Tahun 2015 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Bapak DR. Rizal Ramli mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen PT First Media Tbk pada tanggal 12 Agustus 2015. Dewan Komisaris, melalui Keputusan Rapat Dewan Komisaris, menyetujui pengunduran diri Bapak DR. Rizal Ramli sebagai Komisaris Independen PT First Media Tbk. Selanjutnya susunan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 12 Agustus 2015, menjadi sebagai berikut:

Theo L. SambuagaPresiden Komisaris

Prof. DR. Didik J. RachbiniKomisaris Independen

Prof. DR. H. Muladi, SHKomisaris Independen

DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MMKomisaris IndependenDrs. Nanan Soekarna Komisaris Independen

Markus PermadiKomisaris

Benny HaryantoKomisaris

Richard SetiadiKomisaris

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

Page 29: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

29Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh jajaran manajemen serta karyawan First Media, yang telah bekerja keras dalam menghadapi tahun 2015 yang penuh tantangan.

Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan First Media dan entitas anak nya, atas dedikasi dan kerja kerasnya sehingga tahun 2015 yang penuh tantangan dapat dilalui dengan baik. Semoga pencapaian kinerja tahun 2015 semakin memacu semangat seluruh pemangku kepentingan untuk menorehkan kinerja lebih baik lagi pada tahun 2016.

Jakarta, Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, PT First Media Tbk

Theo L. SambuagaPresiden Komisaris

SASARAN KE DEPAN

Selaras dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), masuknya era MEA 2015, dan fakta bahwa penduduk Indonesia merupakan populasi pengguna internet keempat terbesar di dunia, serta kontribusi TIK terhadap Gross Domestic Product (GDP) sebesar dua digit selama 10 tahun terakhir, maka lingkungan makro yang kondusif ini dapat memberikan rangsangan positif untuk perkembangan bisnis Perseroan di tahun 2016.

Inovasi senantiasa dilakukan oleh Perseroan, dimana pada tahun 2016, Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis, dimana salah satunya adalah pengembangan layanan akses internet melalui satelit.

Dewan Komisaris menilai portofolio bisnis Perseroan yaitu Teknologi, Media dan Telekomunikasi (TMT) harus semakin diperkuat di antaranya dengan menciptakan sinergi di antara anak usaha, mengingat industri yang akan lebih kompetitif di masa mendatang. Perseroan harus selalu siap untuk berada di barisan depan dalam membangun Indonesia terkoneksi untuk membuat perekonomian Indonesia semakin berjaya di masa depan.

APRESIASI KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN

Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham yang terhormat atas dukungannya selama ini kepada Perseroan.

Secara khusus Dewan Komisaris mengucapkan selamat kepada Bapak DR. Rizal Ramli dalam mengemban tugas negara sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Dewan Komisaris memaknai pengangkatan tersebut sebagai kepercayaan bangsa dan negara serta kebanggaan bagi Perseroan. Berkat sumbangsihnya, beliau turut menghantarkan kinerja luar biasa Perseroan pada tahun 2015.

Page 30: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

30 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

KOMISARIS PT FIRST MEDIA TBKDari Kiri ke kanan: Richard Setiadi, Markus Permadi, Didik J. Rachbini, Muladi, Benny Haryanto, Theo Sambuaga, Ito Sumardi, dan Nanan Soekarna

Page 31: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

31Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 32: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

32 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Ali ChendraPresiden Direktur PT First Media Tbk.

Page 33: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

33Annual Report PT First Media Tbk. 2015

LAPORAN DIREKSI

Page 34: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

34 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

kelas menengah yang menjadikan penggunaan internet sebagai gaya hidup digital, hal ini mendorong tingginya kebutuhan layanan jaringan internet.

Pertumbuhan bisnis digital yang terus meninggi juga mutlak memerlukan pertumbuhan industri TMT. Ini sejalan dengan pengguna smartphone yang mengakibatkan kenaikan trafik data yang tumbuh melebihi 100%.

Tantangan yang dihadapi adalah semakin maraknya kebutuhan layanan Over the Top (OTT) di masyarakat perkotaan dimana sebagian besar pengguna internet berdomisili. Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mengakibatkan terbukanya kompetisi usaha layanan jaringan pita lebar dengan perusahaan dari negara-negara Asean lainnya yang mempunyai pengalaman dan perkembangan teknologi lebih maju. Tantangan lain adalah keadaan ekonomi dunia yang belum membaik, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar yang belum menggembirakan membuat pengembangan bisnis TMT di tanah air belum dapat dilakukan dengan semaksimal mungkin.

KINERJA PERSEROAN

Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2015 secara konsolidasi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini disebabkan karena Perseroan sudah tidak lagi mengkonsolidasi LN. Perseroan tetap mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan yang terdepan dalam bisnis TMT di Indonesia walaupun pendapatan menurun sebesar 47,51% dari Rp2.024.973 juta menjadi Rp1.062.980 juta, akan tetapi aset Perseroan meningkat 5,9% dibanding tahun 2014. Peningkatan ini tidak terlepas dari fokus yang ditetapkan oleh Perseroan dalam meningkatkan kualitas layanannya kepada pelanggan.Selama tahun 2015, Perseroan senantiasa

MENUJU PERUSAHAAN INDUK (HOLDING COMPANY) TERKEMUKA DI BISNIS TMT,

PERSEROAN MENGEMBANGKAN LINI LAYANAN TIK UNTUK MEMBERIKAN YANG TERBAIK BAGI

MASYARAKAT.

Setelah sukses menjadi perusahaan yang terdepan penyedia layanan jaringan internet pita lebar dengan kabel dan nirkabel, serta layanan jaringan TV berbayar, di tahun 2015 Perseroan mengembangkan usaha berdasarkan Visi Megamedia agar dapat memberikan layanan sesuai dengan perkembangan perilaku dan kebutuhan masyarakat dalam menggunakan internet, maupun mengakses tayangan informasi, edukasi dan hiburan.

Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,Salam dari First Media.

Dunia masih terus berada di dalam tekanan resesi ekonomi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar belum banyak mengalami perubahan sepanjang tahun 2015. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun 2015 hanya sebesar 4,8%. Namun demikian, kebijakan ekonomi Indonesia masih di jalur yang tepat sehingga pertumbuhan ekonominya masih lebih baik daripada kebanyakan negara lain di dunia.

Pertumbuhan industri di bidang telekomunikasi yang menjadi bagian penting dari Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025, membuat Pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri ini. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan kebutuhan layanan jaringan pita lebar dari masyarakat yang semakin banyak menggunakan internet dalam mengakses informasi, edukasi dan hiburan baik melalui layanan satelit, maupun jaringan kabel ke rumah ataupun gedung. Menilik bahwa pengguna internet terbanyak ada di segmen muda dan meningkatnya jumlah

LAPORAN DIREKSI

Page 35: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

35Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PROSPEK USAHA

Walaupun dengan diberlakukannya MEA yang berarti bertambahnya kompetitor baru dalam persaingan usaha, Perseroan tetap optimis menyambut masa yang akan dating sebagai masa depan yang menjanjikan, khususnya pada pertumbuhan segmen konsumen menengah. Dari sisi perilaku, saat ini konsumen sedang masuk dalam tren penggunaan aplikasi konten streaming melalui perangkat di luar televisi seperti tablet, personal computer dan smartphone serta perdagangan via elektronik (e-commerce). Pertumbuhan konsumsi produk digital akan menimbulkan dampak positif, salah satunya peningkatan volume data yang berimplikasi pada tingginya permintaan akan koneksi internet, yang merupakan keunggulan Perseroan. Oleh karenanya, di tahun mendatang Perseroan senantiasa melakukan inovasi dalam pengembangan layanannya di antaranya penyediaan layanan internet melalui satelit.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan menjunjung tinggi penerapan Good Corporate Governance (GCG) – Tata Kelola Perusahaan yang Baik, secara konsisten dan bertahap meningkatkannya dengan melengkapi diri dengan perangkat pendukung Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Divisi Corporate Legal terlibat dalam setiap proses kegiatan berbagai lini Perseroan untuk memastikan ketaatan atas peraturan yang berlaku, serta sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan yang telah ditetapkan. Perseroan juga memiliki Peraturan Perusahaan, Panduan mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai Standar Prosedur Operasional. Dengan demikian, Perseroan dapat memastikan bahwa ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik diterapkan dengan sebaik-baiknya.Perseroan menggunakan pendekatan top-down dengan menjalankan peraturan perundangan, best practice dan menerapkan budaya Perseroan.

melakukan inovasi pada sektor telekomunikasi, siaran televisi, pembangunan dan perluasan infrastruktur telekomunikasi dan pembuatan konten media.

Pengembangan layanan akses internet nirkabel (broadband wireless access) dengan teknologi 4G LTE, dilakukan Perseroan melalui entitas anaknya, PTI menggunakan merek dagang BOLT!. Layanan ini dikembangkan Perseroan untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas akses internet secara mobile. Dengan misi “Transforming Lives”, BOLT! melayani kebutuhan mobile internet dengan cakupan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, serta Medan yang bekerjasama dengan Perseroan.Kebutuhan masyarakat akan akses internet juga disediakan Perseroan melalui entitas anak, DNN yang bergerak di bidang Internet Service Provider (ISP) dengan menggunakan jaringan fiber optic dan radio link.

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi berupa in building solution provider yang dilakukan entitas anak Perseroan, PWU, sebanyak 59 gedung dan pembangunan infrastruktur wifi sebanyak 28 gedung yang tersebar diseluruh Indonesia. Selain itu, Perseroan memperkuat layanannya dengan jasa nilai tambah teleponi yang dijalankan oleh MSH. Hingga akhir 2015 layanan teleponi ini sudah menjangkau 1.312 pelanggan. Dalam mengembangkan media dan pembuatan konten, Perseroan melalui entitas-entitas anak, FMP dan FMN, memproduksi kanal-kanal siaran program berita dan informasi serta hiburan yang dihantarkan oleh jasa layanan televisi berlangganan milik Perseroan: HomeCable dan BiGTV.Melalui entitas anak , Cinemaxx, Perseroan menghadirkan jaringan bioskop dengan teknologi mutakhir yang memberikan pengalaman terbaik dalam menonton film. Hingga akhir 2015, Cinemaxx telah memiliki dan mengoperasikan 14 bioskop dengan total 85 layar yang tersebar di Indonesia.

Page 36: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

36 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Pengembangan Sumber Daya ManusiaUpaya menjadi perusahaan terkemuka di bisnis TMT, sekaligus meluaskan ragam jasa layanan dan terus menerus dihadapkan kompetisi yang semakin ketat, Perseroan menyadari pentingnya peningkatan kompetensi karyawan yang seiring dengan penguatan integritasnya. Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan menyelenggarakan program peningkatan kualitas karyawan Perseroan melalui pelatihan dan pendidikan terstruktur dan terencana untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia dalam menjalankan layanan bisnis TMT yang mumpuni dan menjaga agar Perseroan tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai perusahaan terkemuka dalam bisnis TMT.

BUDAYA PERUSAHAAN

Dalam menjalankan bisnisnya Perseroan senantiasa menjaga etika dalam menjalani usaha yang mengacu pada disiplin dalam pelaksanaan kualitas dalam pelayanan, inovasi dalam pengembangan, agresif dalam penetrasi pasar, dan perhatian terhadap masyarakat dan lingkungan.

Setiap melakukan aksi korporasi, Direksi selalu mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan perusahaan.

Sepanjang tahun 2015, Perseroan melepas seluruh kepemilikannya dalam FMTV kepada salah satu entitas anak Perseroan, LN. Aksi korporasi tersebut sejalan dengan fokus strategi bisnis Perseroan.

Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan mencakup transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab dan keadilan. Penerapan GCG ini dilakukan dengan ketat, namun juga didukung oleh semua pihak.

Untuk memastikan penerapan GCG, Perseroan memfokuskan tanggung jawabnya guna mengendalikan jalannya operasional Perseroan, Setiap bulan Direksi melakukan peninjauan atas kegiatan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh Perseroan, dengan mengadakan rapat koordinasi antara Perseroan dengan manajemen dari masing-masing entitas anak Perseroan.

Dalam rangka meningkatkan standar kerja yang baik Perseroan memiliki Komite Audit yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris Perseroan, serta divisi Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Direksi Perseroan.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Sebagai bentuk dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Wujud Perseroan pada lingkungan sekitar dalam bentuk Tanggung Jawab Sosial Perseroan (CSR) dengan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang bersifat sosial seperti pemberian beasiswa, donor darah, pemberian layanan internet ke beberapa sekolah di pedalaman, dan beberapa kegiatan lainnya.

LAPORAN DIREKSI

Page 37: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

37Annual Report PT First Media Tbk. 2015

APRESIASI

Direksi mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan, Dewan Komisaris, dan seluruh manajemen serta karyawan yang telah bekerja keras dalam mencapai kinerja yang baik selama tahun 2015. Penghargaan setingginya juga diberikan kepada Lembaga Pemerintah, rekan bisnis, masyarakat Pasar Modal, media massa yang selama ini telah mendukung kerja Perseroan.

Direksi berharap agar kesuksesan selalu menjadi milik kita semua dan kerjasama yang selama ini telah berjalan secara komprehensif dengan penuh harmoni dapat terus berlangsung dengan baik.

Jakarta,Untuk dan atas nama Direksi,PT First Media Tbk

Ali ChendraPresiden Direktur

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Pencapaian yang sangat baik telah berhasil diraih oleh Perseroan di tahun 2015, dimana hal tersebut merupakan hasil kerja keras dan kerjasama diantara para Direksi dan seluruh karyawan Perseroan beserta dengan anak perusahaan.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Perseroan menyatakan bahwa tidak ada perubahan susunan Direksi dari Perseroan sejak tahun 2014, sehingga susunan Direksi adalah sebagai berikut:

Ali ChendraPresiden Direktur

Irwan DjajaWakil Presiden Direktur

Harianda NoerlanDirektur Independen

Dicky Setiadi MoechtarDirektur

Johannes TongDirektur

Anthony C. KartawiriaDirektur

Richard KartawijayaDirektur

Page 38: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

38 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 39: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

39Annual Report PT First Media Tbk. 2015

DIREKSI PT FIRST MEDIA TBK

Dari Kiri ke kanan: Irwan Djaja, Ali Chendra,

Anthony C. Kartawiria, Dicky S. Moechtar,

Richard Kartawijaya, Harianda Noerlan, dan

Johannes Tong

Page 40: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

40 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 41: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

41Annual Report PT First Media Tbk. 2015

INFORMASI UMUM FIRST MEDIA

Koordinasi yang baik dan rutin antara Perseroan dan entitas-entitas anak menciptakan sinergi antar entitas anak penyedia jaringan jasa layanan internet (PT Link Net Tbk dan PT Internux) dan penyedia jasa layanan televisi berlangganan (PT First Media Television dan PT Indonesia Media Televisi) dengan entitas anak milik Perseroan lainnya yang menyediakan konten (PT First Media Production dan PT First Media News), serta entitas anak yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur telekomunikasi (PT Prima Wira Utama).

Perseroan yang didirikan pada tahun 1994 dengan nama PT Safira Ananda yang berkedudukan di Jakarta mengalami beberapa kali perubahan nama dan pada tahun 2007 berubah nama untuk terakhir kalinya dengan nama PT First Media Tbk.

Visi Perseroan adalah “Menjadi perusahaan penyelenggara jasa Megamedia terpadu terkemuka di Indonesia yang memanfaatkan teknologi internet pita lebar guna menciptakan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan.” Perseroan memiliki lima misi, yaitu:

• Menjadi pelopor di bidangnya• Mengutamakan kompetensi dan

profesionalisme• Fokus pada pelanggan• Menjadi pilihan utama untuk berkarir• Berpartisipasi sebagai perusahaan yang

bertanggung jawab

Untuk mencapai visi, misi Perseroan menjawab tantangan untuk menjadi perusahaan TMT terkemuka, dan menghadapi persaingan dalam bisnis telekomunikasi yang makin ketat, Perseroan secara terus menerus mengupayakan konvergensi teknologi, media dan telekomunikasi. Transformasi sumber daya manusia juga menjadi program yang diutamakan Perseroan untuk memberikan peluang dan pengembangan kemampuan bagi karyawan Perseroan hingga mampu memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan.

SEKILAS PERSEROAN

Perseroan dikenal sebagai pelopor layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu dengan memperkenalkan konsep layanan TriplePlay, yakni jaringan kabel dengan jasa layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet), jasa layanan televisi berlangganan (HomeCable), dan jasa layanan telekomunikasi digital (DataComm). Saat ini, Perseroan telah menyediakan layanan QuadruplePlay dengan menambahkan jasa layanan pita lebar berkecepatan tinggi nirkabel (BOLT!) dan jasa layanan televisi berlangganan satelit (BiGTV). Hal ini menjadikan Perseroan menjadi perusahaan terdepan dalam bisnis TMT.

Perseroan melalui entitas anak terus mengadaptasi teknologi serta membangun sinergi seluruh produk, layanan, dan solusi agar masyarakat dapat terkoneksi dan mengakses informasi, edukasi, bisnis, dan hiburan yang tersedia di seluruh dunia.

Page 42: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

42 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

PROFIL FIRST MEDIA

KEGIATAN USAHA

(i) Penyelenggara jaringan telekomunikasi melalui kabel maupun tanpa kabel, baik

jaringan tetap maupun jaringan bergerak;

(ii) Penyelenggara jasa telekomunikasi baik dengan kabel maupun tanpa kabel; dan

(iii) Penyedia, aggregator dan distributor konten multimedia

IZIN USAHA TETAP

Keputusan Kepala BKPM No. 297/T/Perhubungan/2002 tertanggal 9 Oktober 2002

tentang Izin Usaha Tetap, Keputusan Kepala BKPM No. 415/T/Perhubungan/2004

tertanggal 16 Desember 2004 tentang Izin Perluasan,

Surat Kepala BKPM No. 19/1/IU/III/PMDN TELEKOMUNIKASI/2011

tertanggal 27 Juni 2011 tentang Persetujuan Perubahan Bidang Usaha

dan Jenis Produksi

IZIN OPERASIONAL

Keputusan Menkominfo No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tertanggal 6 November

2009 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menkominfo

No. 179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tertanggal 2 April 2012 tentang Perubahan atas

Keputusan Menkominfo No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tertanggal 6 November 2009

tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched

Page 43: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

43Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Nama Perusahaan : PT First Media TbkKode Saham : KBLVNama Komersial : First Media / FMBidang Usaha : Telekomunikasi dan Penyedia KontenNPWP : 01.707.304.0-054.000TDP : 09.03.1.61.34391

Domisili : JakartaAlamat : BeritaSatu Plaza lt.4, Suite 401, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950Telepon : 021-5278811 / 021-55777755

Faksimili : 021-5278833Website : www.firstmedia.co.idEmail : [email protected] berdiri : 6 Januari 1994

Page 44: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

44 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

SEJARAH RINGKAS FIRST MEDIA

Penyedia tunggal jaringan JATS Remote Trading milik Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia)

Ekspansi jaringan berbasis Digital

Jumlah Pelanggan menembus angka 100ribu

Berdirinya Perseroan dengan nama PT Safira Ananda.

Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta.

Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Tbk

Pengambilalihan seluruh asset TV Kabel dari PT Anditirta Indonusa.

EBITDA Positif dicapaiEkspansi Jaringan Analogtahap awal selesai

Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dan Pencatatan di Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia).Berubah nama menjadi PT Broadband Multimedia Tbk.Peluncuran layanan televisi berlangganan di Bali dan Surabaya.Peluncuran akses layanan internet.Ekspansi jaringan Analog tahap awal dimulai.

Peluncuran layanan “MyNet”Memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000

Berubah nama menjadi PT First Media Tbk.Penawaran Umum Terbatas I.Memperkenalkan produk Internet berkecepatan tinggi berbasis pita lebar “FastNet”.Re-Branding dari “Kabelvision” menjadi “First Media”.Memperkenalkan konsep Triple-Play: FastNet, HomeCable dan DataComm.Mendapatkan 41 ribu pelanggan FastNet selama masa promosi

Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa internet.Pendirian PT First Media Production, PT First Media Television dan PT First Media News.Pelaksanaan Waran Seri I.

Ekspansi Jaringan (New Roll-Out)Meluncurkan Video on DemandMemperkenalkan BeritaSatu News Channel sebuah saluran berita.Pelaksanaan Waran Seri II.

Pendapatan meningkat sebanyak 36% mencapai Rp722miliar dan EBITDA sejumlah Rp199 miliar.Memperoleh izin Broadband Wireless Access (“BWA”) untuk daerah Jabodetabek dan Banten serta Sumatera bagian Utara.Memperkenalkan FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family dan HomeCable Ultimate.

Memperkenalkan FastNet Kids.HomeCable Family Plus.First HD Channels in Indonesia.FastNet 20 Mbps.Premium Call Center.NSIA Online Payment Facility.Penawaran Umum Terbatas II.

1994

2006 2011

2007

2008

2009

2010

1995

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

Page 45: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

45Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PRODUCTION

TELEVISION

Jaringan mencapai 1 juta Homepassed.Peluncuran layanan televisi berlangganan melalui satelit dengan nama “BIGTV”.Memperkenalkan layanan FastNet 100 MbpsEkspansi jaringan ke kota Bandung.Memiliki 50 kanal High Definition dalam layanan HomeCable.Pelaksanaan Waran Seri II.

Peluncuran STB (Set-Top Box) berbasis teknologi Android.Re-Branding First Media Live menjadi First Media GOAkuisisi Perusahaan:1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia2. PT Delta Nusantara Networks3. PT Prima Wira Utama4. PT Mitra Mandiri Mantap5. PT Cinemaxx Global Pasifik

Memperkenalkan fitur PVR (Personal Video Recording) dan teknologi OTT (Over The Top)yaitu menyaksikan siaran televisimelalui internet (online) dalam bentuk aplikasi First Media LIVE.

Kerjasama antara Perseroan dengan Internux dalam hal penyediaan jasa akses data nirkabel pita lebar (broadband wireless access) dengan menggunakan teknologi 4G LTE di Sumatera bagian Utara.Melalui entitas anak Perseroan yaitu PTI, melakukan launching produk BOLT! 4G Powerphone E1, BOLT! 4G Tablet X1, BOLT! Mobile WiFi Hydra, memperkenalkan aplikasi BOLT! Talk, dan menjalankan kolaborasi strategis BOLT! dan Samsung serta memperkenalkan ULTRA LTE.Melalui entitas anak Perseroan yaitu MSH, melakukan kerjasama pemasangan PABX dengan Bank Permata.Entitas anak Perseroan yaitu PWU melakukan kerjasama in-building solution (penguat sinyal dalam gedung) dengan 5 operator terkemuka di Indonesia. PWU juga berekspansi ke Bali, Medan, dan Bogor.Perseroan bersama BMPA mendirikan DSM.Perseroan melepas kepemilikan sahamnya di FMTV kepada entitas anak Perseroan lainnya yaitu LN dan CIAT.

2012

2013

2014

2015

Page 46: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

46 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

BOLT!

Pada 3 Maret 2015, Mobile World Congress, BOLT! dianugerahi Excellence Award untuk “Best Market Introduction of LTE Services and Successful Services” atas kinerja yang cemerlang di tahun 2014, yaitu keberhasilan BOLT! dalam meluncurkan layanan internet berkecepatan tinggi berbasis teknologi 4G TDD-LTE dan menembus angka satu juta pelanggan 4G di Indonesia dalam periode setahun. Pencapaian ini dinilai menjadi sebuah fenomena di antara operator telekomunikasi di dunia.

Pada 25 Maret 2015, The Ritz-Carlton, Jakarta, BOLT! pionir penyedia layanan internet berkecepatan tinggi pertama di Indonesia, berhasil meraih penghargaan prestisius dalam ajang Indonesia WOW Brand 2015: Telco, Gadget & Broadcast TV yang diselenggarakan oleh MarkPlus,Inc.

BOLT! Super 4G LTE mendapatkan penghargaan dalam kategori Mobile Internet Service Provider. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh MarkPlus,Inc. terhadap merek yang mampu mencapai tingkat advocacy ratio tertinggi dalam kategorinya sesuai konsep WOW Marketing. BOLT! Super 4G LTE dinilai sebagai merek yang berhasil mengubah kesadaran (awareness) konsumen menjadi anjuran/dengan sukarela merekomendasikan kepada orang lain (advocacy) dan tindakan membeli (purchase action).

Penetapan pemenang dilakukan berdasarkan hasil survei melalui telepon (phone survey) pada Januari hingga Februari 2015 terhadap 1.350 responden yang dipilih secara random dari 18 kota besar di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Jabodetabek dan Medan di mana BOLT! Super 4G LTE sukses menggelar layanannya hingga menjadi operator 4G pertama yang mampu menembus satu juta pelanggan pada Januari 2015.

Pada 7 April 2015, Balai Kartini Jakarta, BOLT! berhasil meraih penghargaan di ajang Selular Award ke-12 tahun 2015 untuk kategori Most Favorite 4G Provider. Sebagai penyedia jaringan mobile broadband dengan teknologi 4G TDD-LTE pertama yang telah memiliki lebih dari satu juta pelanggan, BOLT! dinilai memiliki infrastruktur jaringan yang paling luas di Jabodetabek dan Medan (melalui kerjasama dengan Perseroan).

Pada 1 Oktober 2015, Shangri-La hotel Jakarta, Pada ajang tahunan ini, BOLT! menerima penghargaan sebagai Indonesia Most Promising Service Provider of The Year. Di tahun ke-8 ini, Frost & Sullivan memberikan sebanyak 52 penghargaan kepada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia yang menunjukkan pencapaian dan kinerja luar biasa di industrinya dalam hal kepemimpinan, inovasi teknologi, customer service, dan strategi pengembangan produk. Penghargaan yang diterima oleh BOLT! diraih atas inovasi yang dihadirkan dalam pengembangan teknologi 4G berbasis teknologi TDD-LTE dan pertumbuhan yang sangat cepat di industri telekomunikasi di Indonesia.

Pada 6 November 2015, JCC Jakarta, BOLT!, penyedia layanan 4G LTE pertama di Indonesia membuktikan kualitas layanannya dengan kembali menerima penghargaan bergengsi

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI

Page 47: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

47Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Gold Champion Category Fixed Internet Service Provider Indonesia WOW Brand 2015

Silver Champion Category Fixed Internet Service Provider

Indonesia WOW Brand 2015

Customer Loyality Award NET PROMOTER LEADER 2015NPS Leader for Broadband/Fixed ISP Category

Customer Loyality AwardNET PROMOTER LEADER 2015

NPS Leader for Pay TV Category

Page 48: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

48 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

JANUARI

JULI

AGUSTUS SEPTEMBER

FEBRUARI MARET

PERISTIWA

PENTING

2015

Pada 15 Januari 2015, bertempat di Bau-Bau,

entitas anak, Cinemaxx, mengumumkan peresmian

bioskop terbarunya di Ground Floor Lippo Plaza

Buton, yang beralamat di Jl. Sultan Hasanuddin No.

50-58, Kecamatan Wolio, Bau-Bau, Pulau Buton,

Sulawesi Tenggara.

Pada 12 Januari 2015,

bertempat di Jakarta, entitas anak, PWU,

melakukan pengikatan perjanjian kerjasama

dengan PT Telekomunikasi Selular untuk

penyediaan in building solution di Grand Mall

Bekasi.

Pada 24 Februari 2015, Perseroan melalui entitas

anak, PTI, mengumumkan kesuksesan BOLT!

menembus angka lebih dari satu juta pelanggan

dalam kurun waktu satu tahun beroperasi.

Pada tanggal 4 Maret 2015 dan 16 Maret 2015,

entitas anak, PWU, mengikatkan kerjasama

dengan Indosat untuk pembangunan pelayanan

in-building solution di pusat perbelanjaan, berupa:

St. Moritz mall, Plaza Medan Fair dan Siloam

Kebon Jeruk.

Pada 11 Maret 2015, bertempat di Hotel Aryaduta

Medan, Perseroan bekerjasama dengan entitas

anak, PTI, secara resmi meluncurkan layanan 4G

LTE untuk masyarakat Medan.

Bertempat di Yogyakarta, pada 4 Juli 2015, entitas

anak, Cinemaxx, meresmikan bioskop terbarunya

di lantai 4 Lippo Plaza Jogja, yang beralamat

di Jl. Laksda Adisucipto 32-34, Demangan,

Gondokusuman, Yogyakarta 55001.

Bertempat di Karawaci, pada 1 Juli 2015,

entitas anak, Cinemaxx, dengan bangga melakukan

Soft Opening bioskop Cinemaxx yang ke-11 di

MaxxBox Lippo Village. Bioskop flagship terbaru

Cinemaxx ini adalah satu-satunya sinema di

Indonesia yang dilengkapi dengan layar Ultra XD

dimana koridor menuju Ultra XD disempurnakan

dengan adanya Immersive Corridor yang

menampilkan trailer film, animasi, serta jadwal

tayang film. Disamping itu, MaxxBox Lippo Village

juga memperkenalkan salah satu area interaktif

terbesar dan pertama di Indonesia, yaitu Cinemaxx

Hyperstation.

Pada 6 Juli 2015, entitas anak, PTI, melakukan

peluncuran produk-produk baru (BOLT! 4G

Powerphone E1, BOLT! 4G Tablet X1, dan BOLT!

Mobile WiFi Hydra) di Beka Resto Balai Kartini

Jakarta.

Pada 21 Agustus 2015, bertempat di Penang Bistro

Kelapa Gading, entitas anak, PTI, berkolaborasi

dengan Samsung melakukan peluncuran produk

teranyar dari kolaborasinya,

yaitu Samsung Galaxy J5.

Pada 21 September 2015, entitas anak, PTI,

bertempat di Nona Manis Resto, Lippo Mall

Kemang memperkenalkan ULTRA LTE.

Bertempat di Serpong, 1 Oktober 2015 –

Page 49: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

49Annual Report PT First Media Tbk. 2015

OKTOBER

NOVEMBER DESEMBER

JUNIMEIMARET

Pada 18 Maret 2015, bertempat di Bali, entitas

anak, Cinemaxx, meresmikan bioskop terbarunya

di lantai LG Lippo Mall Kuta, yang beralamat di Jl.

Kartika Plaza, Lingkungan Segara, Kuta Badung,

Bali 80361.

Pada 31 Maret 2015, entitas anak, CIAT,

melakukan penyertaan dalam CGP sehingga total

kepemilikan saham CIAT pada CGP sebanyak

83,33%.

Pada 21 Mei 2015, bertempat di Medan, entitas

anak, Cinemaxx, meresmikan bioskop terbarunya di

lantai 4 Sun Plaza Medan, yang beralamat di Jl. H.

Zainul Arifin No. 7, Medan 20152.

Pada 21 Mei 2015, bertempat di Cikarang, entitas

anak, Cinemaxx, mengumumkan peresmian

bioskop terbarunya yang ke-9 di Cinemaxx

MaxxBox Orange County Cikarang, yang beralamat

di Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan,

Kabupaten Bekasi.

Pada 22 Mei 2015, bertempat di Medan, entitas

anak, Cinemaxx, meresmikan bioskop terbarunya

di lantai 1 Lippo Plaza Medan, yang beralamat di Jl.

Imam Bonjol No. 6, Medan 20112.

Pada tanggal 12 Juni 2015 dan 17 Juni 2015,

entitas anak, PWU, mengikatkan kerjasama dengan

Indosat untuk penyediaan in-building solution di

Grand Palladium Medan, Bandung Indah Plaza, Sun

Plaza, Pejaten Village, Istana Plaza, Metropolis Town

Square, Ekalokasari Bogor, Cibubur Junction, Kediri

Town Square dan Kediri Town Square.

Pada 18 Juni 2015, Perseroan dan entitas anak,

BMPA, mendirikan DSM dengan modal saham

masing-masing sejumlah 248 dan 2 lembar saham,

sehingga total kepemilikan saham Perseroan pada

DSM sebanyak 100%.

ada 30 Juni 2015, Perseroan menjual 31%

sahamnya di FMTV kepada entitas anak, LN,

sehingga saham Perseroan di FMTV menjadi

sebesar 49%.

Pada 1 Oktober 2015, bertempat di Serpong,

entitas anak, Cinemaxx, mengumumkan peresmian

bioskop terbarunya yang ke-12 di lantai 3 Mall WTC

Matahari, yang beralamat di Jl. Raya Serpong No.

39, Serpong Utara 15326, Tangerang.

Pada tanggal 30 Oktober 2015, entitas anak,

PWU, mengikatkan kerjasama dengan H3I untuk

penyediaan in-building solution di Bandung Indah

Plaza, WTC Serpong, Istana Plaza, Metropolis Town

Square, dan Pluit Village.

Pada 6 November 2015, bertempat di Cikarang,

entitas anak, Cinemaxx, sebuah jaringan bioskop

di bawah bendera Lippo Group, mengumumkan

peresmian bioskop terbarunya yang ke-13 di lantai

1 Mal Lippo Cikarang, yang beralamat di Jl. M.H.

Thamrin, Lippo Cikarang, Bekasi 17550.

Pada 11 Desember 2015, bertempat di Tangerang,

entitas anak, Cinemaxx, mengumumkan peresmian

bioskop terbarunya di lantai 3 Metropolis Town

Square, yang beralamat di Jl. Hartono Raya Modern

1 No. 17, Tangerang, Banten.

Page 50: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

50 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

BRAND DNA: ‘SOCIAL C

ATALYST to

a SEAMLES

S and EX

CITING LIF

E’

Page 51: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

51Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Our VisionTo be Indonesia’s first choice for information, communications and entertainment services.

Our MissionWe transform lives by providing innovative and exceptional broadband and media services and solutions

Our Brand PromiseWe create the most insightful, innovative and empowering experiences from information communication and entertainment products, services and content centered around the only person that matters : YOU.

Page 52: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

52 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 53: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

53Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 54: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

54 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Perseroan didirikan dengan nama PT Safira Ananda, berdasarkan Akta Pendirian No.37 tanggal 6 Jan 1994 dan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-1.446 HT.01.01.Th.95 tanggal 1 Februari 1995 yang sudah mengacu kepada Kitab UU Hukum Dagang (Staatblad Tahun 1847 No.23) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan UU No.4 Tahun 1971.

Perubahan seluruh Anggaran Dasar berikutnya saat bernama PT Tanjung Bangun Semesta Tbk yang terdapat pada Akta No.1 tanggal 2 Desember 1999 dan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C-19466 HT.01.04.TH.99 tanggal 3 Desember 1999 yang sudah mengacu kepada UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Perubahan beberapa pasal dalam Anggaran Dasar berikutnya sekaligus menyusun kembali Anggaran Dasar Perseroan saat bernama PT Broadband Multimedia Tbk yang terdapat pada Akta No.56 tanggal 30 Juli 2001 dan Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: C-08744 HT.01.04.TH.2001 tanggal 19 September 2001 yang sudah mengacu kepada UU No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Perubahan seluruh Anggaran Dasar berikutnya saat bernama PT First Media Tbk yang terdapat pada Akta No.42 tanggal 15 Agustus 2008 dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-74501.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 16 Oktober 2008 yang sudah mengacu kepada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir seluruh Anggaran Dasar saat bernama PT First Media Tbk terdapat pada Akta No.33 tanggal 15 Mei 2015 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0940134 tanggal 11 Juni 2015 yang sudah disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 32/POJK.04/2014 dan Nomor: 33/POJK.04/2014 serta peraturan perundang-udangan lain yang berlaku di bidang pasar modal.

ANGGARAN DASAR

Page 55: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

55Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 56: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

56 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

TEKNOLOGI

• penyediaan layanan pita lebar dengan kabel berkapasitas 100 Mbps oleh LN;

• layanan televisi berlangganan dengan teknologi HD pertama di Indonesia oleh FMTV dan LN;

• upgrade jaringan 4G LTE dengan teknologi advance mobile networks terdepan: LTE Advanced (LTE-A) yang merupakan evolusi teknologi 4G terkini yang mampu memberikan kecepatan download hingga 200 Mbps, oleh PTI;

• Aplikasi BOLT!Talk: aplikasi yang memudahkan pengguna BOLT! berkomunikasi dengan sesama pengguna BOLT! dan non-BOLT!, dihadirkan oleh PTI;

• Aplikasi First Media Go: pengembangan teknologi agar masyarakat dapat menonton acara televisi favorit melalui PC, laptop, smartphone dan tablet, dihadirkan oleh LN;

• Smart Box HD: modem internal DOCSIS 3.0 dengan fasilitas interaktif yang melengkapi layanan televisi berlangganan, dihadirkan oleh LN;

• Parental Control System: sistem penguncian program-program siaran televisi untuk dewasa sehingga tidak dapat ditonton anak-anak, dihadirkan oleh LN;

• Multi Protocol Label Switching (MPLS): teknologi jaringan pintar sebagai konfigurasi sambungan dalam layanan telekomunikasi digital untuk pelanggan korporasi;

• Big Picture, Big Sound: teknologi digital terkini untuk kualitas gambar yang tak tertandingi dan kualitas suara yang tiada banding, yang memberikan pengalaman menonton film di layar sinema secara optimal.

Sebagai pelopor layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu, Perseroan telah

memperkenalkan konsep layanan TriplePlay yakni jaringan kabel dengan jasa layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet), jasa layanan

televisi berlangganan (HomeCable), dan jasa layanan telekomunikasi digital (DataComm). Selain itu,

Perseroan juga mengembangkan pembuatan konten siaran sebagai kontribusi pengadaan kanal-kanal

in-house (BeritaSatu News Channel, Foodie, Karaoke, Mix, J’Go) untuk memperkaya kanal-kanal siaran

yang ditayangkan pada televisi berlangganan milik Perseroan. Saat ini, Perseroan telah melebarkan sayap usahanya dengan menyediakan layanan

QuadruplePlay dengan menambahkan jasa layanan pita lebar berkecepatan tinggi nirkabel (BOLT!)

dan jasa layanan televisi berlangganan satelit (BiG TV) serta bioskop (Cinemaxx). Hal ini menjadikan Perseroan menjadi perusahaan terdepan dalam

bisnis TMT.

Dalam rangka menjadi perusahaan bisnis TMT terkemuka, Perseroan senantiasa mengupayakan inovasi di sektor telekomunikasi, siaran televisi, pembangunan dan perluasan infrastruktur jaringan layanan, dan pembuatan konten multimedia, serta membangun sinergi seluruh produk, layanan dan solusi untuk kepuasan pelanggan.

Page 57: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

57Annual Report PT First Media Tbk. 2015

TELEKOMUNIKASI

• FastNet: layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi dengan menggunakan media kabel, dioperasikan oleh LN;

• DataComm: layanan komunikasi digital melalui jaringan telekomunikasi digital untuk bisnis korporasi dan keperluan komersil lainnya, dioperasikan oleh LN;

• BOLT!Super4GLTE: layanan jaringan pita lebar nirkabel (broadband wireless access) yang menggunakan teknologi 4G TDD-LTE, dioperasikan oleh PTI;

• Layanan teleponi melalui jaringan pintar terintegrasi, dioperasikan oleh MSH;

• Pembangunan infrastruktur telekomunikasi in-building solution dan Wi-Fi pada gedung-gedung pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel dan pusat pendidikan, yang dilakukan oleh PWU;

• Layanan penyedia internet yang menggunakan gabungan kabel serat optik (fiber optic) dengan radio link, dioperasikan oleh DNN.

MEDIA DAN PEMBUATAN KONTEN

• HomeCable: televisi berlangganan melalui kabel yang dioperasikan LN bekerjasama dengan FMTV;

• BiGTV: televisi berlangganan melalui satelit, yang dioperasikan oleh IMTV;

• BeritaSatu News Channel: kanal siaran program berita dan informasi, yang diproduksi oleh FMN;

• J’Go, Dangdutz, Hi TV, MIX, Reformed 21, Foodie TV , Kairos TV, Karaoke TV: kanal-kanal siaran program hiburan, film dan musik yang diproduksi oleh FMP;

• Cinemaxx: jaringan bioskop berteknologi mutakhir yang memberikan pengalaman audio-visual terbaik dalam menonton film (Maxximum Movie Experience);

• Majalah VIEW: Majalah panduan program televisi dan hiburan premier Indonesia untuk para pelanggan HomeCable dan BiGTV.

PRODUK & LAYANAN

Page 58: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

58 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Berikut ini daftar merek FM dan anak perusahaannya:

Judul NomorFirst IDM000184113

First Media IDM000184114

First Media Reward IDM000187169

First Media Lifestyle IDM000187170

Sitra J002009036676

Sitra J002009037184

FirstNews J002008026378

FirstNews J002008026379

FirstNews J002008026382

FastNet IDM000184102

FastNet 64 IDM000184105

FastNet 384 IDM000184103

FastNet 512 IDM000184108

FastNet 768 IDM000184101

FastNet 1500 IDM000184099

FastNet 3000 IDM000184107

First Media FastNet IDM000184112

First Media HomeCable IDM000184110

HomeCable IDM000184109

HomeCable 17+ IDM000184104

HomeCable 88 IDM000184106

HomeCable 88premium IDM000184100

HomeCable Sweet 15 IDM000187171

First Media FastNet HomeCable DataComm IDM000184114

First Media FastNet HomeCable DataComm IDM000184115

3 Triple Play FastNet HomeCable DataComm IDM000188873

3 Triple Play FastNet HomeCable DataComm IDM000188871

3 Triple Play FastNet HomeCable DataComm IDM000188868

3 Triple Play FastNet HomeCable DataComm IDM000188869

K@belvision IDM000032392

K@belvision IDM000032393

Digital 1 IDM000116830

Digital 1 Cablevision IDM000118254

MEREK, HAK CIPTA, DESAIN INDUSTRI DAN PATEN

Page 59: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

59Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Judul NomorX1 (baru diajukan di 2015) D002015015853

J002015015859

J002015021286

J002015021288

J002015021289

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 09 (3D))

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38 (3D))

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38 (2D))

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38 (warna

dasar putih))

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38 (warna

dasar hitam))

Big Sky D002013006986

J002013006985

J002013006990

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 9)

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 41)

Big Sky Media J002013006988 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Big Sky News J002013006983 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 41)

Big Sky Television J002013006989 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Big Sky TV D002013006987

J002013006991

J002013006984

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 9)

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 41)

BiGTV D002013036951

J002013007644

J002013036949

J002013036950

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 9)

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38 (warna

merah, jingga, kuning, hijau, biru, abu-abu))

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38 (warna

merah, jingga, kuning, abu-abu)

(Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 41)

Bolt J002013038545 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Bolt Super 4G J002013038542 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Bolt Super 4G LTE J002013038543 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Bolt Super 4G LTE Lite J002013038548 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Bolt Super 4G LTE Pro J002013038546 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Super 4G J002013038540 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Super 4G LTE J002013038539 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Thunder BolT J002013038547 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Thunder BolT Super 4G LTE J002013038544 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Thunder BolT Super 4G LTE Lite J002013038538 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Thunder BolT Super 4G LTE Pro J002013038541 (Permintaan Pendaftaran Merek – Kelas 38)

Page 60: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

60 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) First Media tanggal 23 April 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Theo L. Sambuaga

Komisaris Independen : Didik J. Rachbini

Komisaris Independen : Rizal Ramli (Pada 12 Agustus 2015 berhenti/mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen karena panggilan tugas sebagai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Republik Indonesia)

Komisaris Independen : Nanan Soekarna

Komisaris Independen : Ito Sumardi DS

Komisaris : Markus Permadi

Komisaris : Benny Haryanto

Komisaris : Richard Setiadi

Direksi

Presiden Direktur : Ali Chendra

Wakil Presiden Direktur

: Irwan Djaja

Direktur Independen : Harianda Noerlan

Direktur : Dicky Moechtar

Direktur : Johannes Tong

Direktur : Anthony Chandra Kartawiria

Direktur : Richard Kartawijaya

Untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan RUPS sampai dengan penutupan RUPST yang ketiga setelah pengangkatan. Pada tahun 2015 dalam RUPST tanggal 15 Mei 2015, Perseroan menetapkan untuk tidak melakukan perubahan Dewan Komisaris dan Direksi. Namun, kemudian terjadi pengunduran diri Bapak Rizal Ramli sebagai Komisaris Independen pada tanggal 12 Agustus 2015. Atas pengunduran diri tersebut Perseroan sudah menyampaikan Keterbukaan Informasi melalui surat No: 060/DIR/IX/2015, tanggal 8 September 2015 kepada OJK up. Ibu Ir. Nurhaida, MBA, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal. Pengunduran diri tersebut tidak mempengaruhi komposisi presentasi Komisaris Independen yang diwajibkan dalam POJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, sehingga tidak diselenggarakan RUPSLB.

MANAJEMEN FIRST MEDIA

Page 61: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

61Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 62: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

62 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Theo L. SambuagaPresiden Komisaris

Theo L. Sambuaga menyelesaikan pendidikan Strata 1 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan pendidikan Strata 2 dalam bidang ilmu International Public Policy di School of Advanced International Studies, John Hopkins University, Amerika Serikat pada tahun 1989.

Beliau mulai duduk sebagai Komisaris PT First Media Tbk sejak tahun 2011 dan diangkat sebagai Presiden Komisaris PT First Media Tbk sejak tanggal 24 September 2013.

Pada saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk (sejak tahun 2010), Presiden Lippo Group sejak 2010, dan Pimpinan Umum Harian Suara Pembaruan dan Presiden BeritaSatu Media Holding. Beliau juga pernah menjadi Presiden Globe Media Group (2010-2011).

Theo L. Sambuaga pernah menjadi anggota DPR RI mewakili Golongan Pemuda (1982-1998), Anggota MPR RI (1982-2009), Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (1998), kemudian menjadi Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman Republik Indonesia (1998-1999). Pada tahun 2009, beliau menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hingga sekarang.

PROFIL KOMISARIS

Page 63: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

63Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 64: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

64 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

PROFIL KOMISARIS

Page 65: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

65Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Prof. DR. Didik J. RachbiniKomisaris Independen

Didik J. Rachbini menyelesaikan pendidikan Strata 1 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1983, pendidikan Strata 2 dengan meraih gelar Master of Science pada tahun 1988 dan Strata 3 dengan meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD) pada tahun 1991, dari Central Luzon State University, Filipina. Beberapa pendidikan non-gelar yang pernah dijalani beliau, antara lain di University of the Philippines at Los Banos (ekonomi) dan Boston University (Economic Culture).

Beliau menjadi Komisaris Independen PT First Media Tbk sejak tanggal 29 Juni 2006.

Didik J. Rachbini dikenal sebagai salah satu ekonom di Indonesia dan mendirikan lembaga riset ekonomi INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) pada tahun 1995. Selain sebagai ekonom, beliau juga merupakan dosen dan guru besar ekonomi pada Universitas Mercu Buana, Jakarta serta menjadi pengajar pada program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (1995-1997) dan Pembantu Rektor I Universitas Mercu Buana.

Beliau pernah aktif dalam beberapa organisasi profesi dan pemerintahan, diantaranya sebagai Komisioner KPPU (2000-2004), pengurus pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (2009-sekarang), pengurus pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (1995-sekarang), Senior advisor pada International Tax and Investment Center (2014-sekarang), Federation of ASEAN Economist Association (2009-sekarang), Anggota Komite Ekonomi Nasional (2012-2014), Staf Ahli Menko Perekonomian RI (2013-2014), dan Ketua LP3E Kadin Indonesia (2011-sekarang).

Didik J. Rachbini pernah menjadi anggota MPR RI (1998-1999), Ketua Komisi VI DPR RI membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi dan BUMN (2004-2007), Wakil Ketua Komisi X DPR RI membidangi Pariwisata, Kepemudaan, Pendidikan dan Kebudayaan (2007-2009).

Page 66: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

66 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Prof. DR. H. Muladi, SHKomisaris Independen

Muladi menyelesaikan pendidikan Strata 1 dalam bidang ilmu hukum di Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1968, pendidikan Strata 2 juga di bidang hukum dengan predikat Cumlaude di Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1984, dan KSA III Lemhanas tahun 1993.

Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT First Media Tbk sejak tanggal 24 September 2013.

Muladi memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Diponegoro. Kemudian menjadi Rektor dan Guru Besar di Universitas Diponegoro. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Kongres Crime Prevention and Criminal Justice (ECOSOC) (1991-1998), Anggota Komnas HAM (1993-1998), Anggota MPR RI, Fraksi Utusan Daerah (1997-1999), Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998) dan pada Kabinet Reformasi Pembangunan merangkap Menteri Sekretaris Negara (1998-1999), Ketua Institute for Democracy and Human Rights di The Habibie Center (1999-2002), Hakim Agung RI (2000-2001), Gubernur Lemhanas (2005-2011), Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM (2009-2014).

PROFIL KOMISARIS

Page 67: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

67Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 68: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

68 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

(1984-1986), SPN Mojokerto dengan posisi terakhir sebagai Ka Korsis (1986-1990), Polwil Bojonegoro sebagai Kabag Reserse (1990-1992), Polres Kediri sebagai Wakapolres (1992-1994), Pol XXX sebagai Pasis Sespim (1994-1995), AKPOL sebagai Dan Yon Tar (1995), Polda Metro Jaya sebagai KORSPRIPIM (1995-1996), Polres Jakarta Timur sebagai Kapolres (1996-1997), Polda Kalimantan Selatan sebagai Kadit Serse (1997-1998), GAB XXVI sebagai Pasis SESKO (1998-1999), kembali ke Mabes Polri sebagai Kasubdit Kamneg Serse (1999-2000), sebagai Koorspripim Kapolri (2000-2001), sebagai Kapus Kodalops Polda (2001), kemudian Polwil Purwakarta sebagai Kapolwil (2001), Polwil Bogor sebagai Kapolwil (2001-2002), sebagai SES NCB-Interpol Indonesia (2002-2003), Polda Metro Jaya sebagai Wakapolda (2003-2004), Polda Kalimantan Barat sebagai Kapolda (2004-2006), Staf Ahli Kapolri (2006-2009), Kadiv Humas Polri (2009), dan Irwasum Polri (2009-2011).

Beberapa penugasan luar negeri, yaitu Muhibah Taruna Akabri (perwakilan Akpol) ke Jepang tahun 1974, Misi perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Namibia / South West Africa tahun 1990, Misi Perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Cambodia tahun 1992, serta seminar-seminar / konferensi-konferensi di Jepang, Australia, Belanda, Lyon, USA, New Zealand, Jerman, Thailand, Hongkong, Turki, Malaysia dan Myanmar.

Drs. Nanan SoekarnaKomisaris Independen

Nanan Soekarna menyelesaikan pendidikan AKABRI Kepolisian dengan status sebagai alumni terbaik AKABRI Kepolisian tahun 1978 dengan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Setelah menyelesaikan pendidikan AKABRI Kepolisian, beliau melanjutkan pendidikan Palan Reserse Narkotik tahun 1987, pendidikan PTIK tahun 1986, Kibi Hankam tahun 1988, FBI National Academy Quantico USA tahun 1989, Sespim Pol Angkatan XXX tahun 1995, Sesko Gab angkatan XXVI tahun 1999, Lemhanas KSA XIII tahun 2005, dan Police Leadership Executive Course NEI (National Executive Institute) FBI Academy Quantico USA tahun 2008.

Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT First Media Tbk sejak tanggal 23 April 2014.

Nanan Soekarna adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) berpangkat Komisaris Jenderal. Beliau memulai karirnya di Polda Metro sebagai Dan Unit Patko Sabhara 1979 dan sebagai Wadan Kie III Sat pada tahun 1980. Kemudian menjabat di berbagai posisi pada Polres Tangerang, terakhir sebagai Kadis Serse (1981-1984). Beliau kemudian bertugas di Mabes Polri sebagai Pasis PTIK XXI

PROFIL KOMISARIS

Page 69: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

69Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 70: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

70 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 71: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

71Annual Report PT First Media Tbk. 2015

DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MMKomisaris Independen

Ito Sumardi menyelesaikan pendidikan AKABRI Kepolisian pada tahun 1977, pendidikan bidang Hukum pada tahun 1996, pendidikan Pasca Sarjana bidang Bisnis Administrasi pada tahun 1997, pendidikan Pasca Sarjana bidang Manajemen Sumber Daya Manusia pada tahun 1999, pendidikan Pasca Sarjana bidang Hukum Pidana pada tahun 2004, dan mendapat gelar Doktor Hukum Pidana dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 2005.

Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT First Media Tbk sejak tanggal 24 September 2013.

Ito Sumardi adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang memiliki karir gemilang selama berdinas di Kepolisian, dengan pangkat terakhir sebagai Komisaris Jenderal. Beliau memulai dinas di Kepolisian saat bertugas di Kores 811 Serang (1978-1980). Kemudian berdinas di Polwil 15.3 Timtim (1979-1980), menjadi Ajudan Deputi Kapolri/Wakapolri (1980-1982), berdinas di bagian kriminal Metro 701 (1982- 1985). Melanjutkan pendidikan di PTIK (1986-1989) lalu berdinas di Lantas Polri (1989-1996). Beliau pernah bertugas di beberapa satuan operasional di berbagai wilayah Operasi Kepolisian. Ito Sumardi juga sempat menjadi Dan Kontingen Garuda XIV/11 PBB (1996 – 1997), Dan Satgas Ops Tsunami I (2004 – 2005), Dan Satgas PAM Aceh Monitoring Mission (2005 -2006), menjadi Kapolda di dua wilayah operasi, Polda Riau (2005 – 2006) dan Polda Sumatera Selatan (2006 – 2008). Jabatan terakhirnya di Kepolisian adalah Kabareskrim dengan pangkat tiga bintang di pundaknya.

PROFIL KOMISARIS

Page 72: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

72 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Markus PermadiKomisaris

Markus Permadi menyelesaikan pendidikan Strata 1 dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan pendidikan Strata 2 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Beliau menjabat sebagai anggota Komisaris PT First Media Tbk sejak 25 April 2013.

Lama berkarir di dunia perbankan, Markus Permadi pernah bekerja di Citibank N.A. (1971 – 1983) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, PT Bank Central Asia (1983 – 1990) dengan jabatan Direktur, lalu Bank Lippo (1990 – 1998) sebagai Presiden Direktur. Beliau juga pernah menjabat sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya pada Kantor Menteri Negara BUMN/Badan Pengelola BUMN (1998) dan Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Keuangan dan Jasa Lainnya (1998 – 2000). Kemudian Markus Permadi menjabat sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1998 -2003). Selanjutnya beliau melanjutkan perjalanan karirnya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (1999 -2000) dan Komisaris Independen (2001 – 2007). Pada tahun 2003 -2005, Markus Permadi menjabat sebagai Vice President/Komisaris Independen pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, kemudian menjabat sebagai Komisaris pada Lembaga Penjamin Simpanan pada tahun 2005 – 2008. Beliau kemudian bergabung di PT Broadband Multimedia Tbk sebagai Komisaris (2006 – 2007). Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Ciptadana Multifinance (2006 – 2007), Komisaris pada Media Interaksi Utama (2007 -2012), dan Presiden Komisaris pada PT Star Pacific Tbk (2009 -2013). Semenjak tahun 2012 hingga sekarang, Markus Permadi menjabat sebagai Komisaris pada PT Bank National Nobu.

Sejak tahun 1993, Markus Permadi meluangkan waktu untuk mengurusi dunia pendidikan dengan menjadi Sekretaris Yayasan Pendidikan Pelita Harapan hingga saat ini.

PROFIL KOMISARIS

Page 73: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

73Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 74: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

74 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Benny HaryantoKomisaris

Benny Haryanto menyelesaikan pendidikan Strata 1 dengan meraih gelar Bachelor of Administration dari Brandon University, Manitoba dan pendidikan Strata 2 dengan meraih gelar Master of Business Administration dari Washburn University di Kansas, Amerika Serikat.

Beliau menjabat sebagai Komisaris PT First Media Tbk sejak tanggal 23 April 2014.

Benny Haryanto memulai karirnya sebagai Manajemen Trainee di Bank Danamon dan kemudian melanjutkan karirnya di Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank di Jakarta. Benny Haryanto telah menjabat berbagai posisi manajemen, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama empat tahun. Kemudian, bergabung dengan grup Lippo di berbagai posisi manajemen termasuk sebagai Presiden Komisaris di Lippo Securities (2014-sekarang).

PROFIL KOMISARIS

Page 75: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

75Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 76: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

76 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 77: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

77Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Richard SetiadiKomisaris

Richard Setiadi menyelesaikan pendidikan Strata 1 jurusan Akuntansi di Universitas Atma Jaya, Yogyakarta dengan predikat lulusan terbaik pada tahun 1994.

Beliau menjabat sebagai anggota Komisaris PT First Media Tbk sejak 23 April 2014.

Memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Arthur Andersen pada tahun 1994 dan melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Great Giant Pinapple Company, Asia Pulp & Paper Co dan PT Matahari Putra Prima Tbk.

Richard Setiadi telah menjadi External Auditor untuk PT Matahari Putra Prima Tbk sejak tahun 1993. Kemudian pada tahun 2001 menjabat sebagai Head of Finance and Accounting di PT Matahari Putra Prima Tbk dan kemudian bergabung dengan Lippo Group Companies.

Di tahun 2002 beliau mengikuti proses pemisahan bisnis unit Matahari Departemen Store (MDS) dan Matahari Food Business (MFB) dan diangkat menjadi CFO Matahari Food Business (MFB) pada tahun 2003. Beliau turut berperan serta dalam proses transformasi bisnis MFB menjadi unit bisnis yang berkembang sebagai food retailer terdepan di Indonesia. Saat ini beliau juga menjabat sebagai CFO PT Multipolar Tbk dan CFO PT Matahari Putra Prima Tbk.

PROFIL KOMISARIS

Page 78: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

78 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Ali ChendraPresiden Direktur

Ali Chendra menyelesaikan pendidikan Strata 1 dari Control Data Institute, Toronto, Canada pada tahun 2003.

Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Ali Chendra menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013.

Beliau memulai karir sebagai technical staff pada PT Metrodata/Wang Computer (1979-1983). Kemudian menjabat sebagai Direktur pada PT Total Data (1983-1993); PT Telepoint Nusantara (1993-1999); PT Telplus Digitalindo (1993-1999); dan PT Infracom Telesarana (2009-2012). Pada tahun 2003, beliau mendirikan Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI) dengan jabatan Vice Chairman.

Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di beberapa Perusahaan, antara lain: PT Media Citra Indostar (2001-2004); PT MLC/Indovision (2001-2004); PT Datakom Pratama (2005-2006); PT Infokom Elektrindo (2006-2009); PT Indonesia Media Televisi (2012-2014). Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dari beberapa perusahaan milik Bhakti Investama/MNC group, yaitu: Linktone-Nasdag Listed (anggota Direksi); PT Bhakti Investama Tbk (anggota Direksi); PT Agis Tbk (anggota Direksi); PT Metrosel (anggota Dewan Komisaris); PT Mobile 8 Telecom Tbk (anggota Dewan Komisaris).

PROFIL DIREKSI

Page 79: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

79Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 80: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

80 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 81: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

81Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Irwan DjajaWakil Presiden Direktur

Irwan Djaja menyelesaikan pendidikan Strata 1 jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta dan pendidikan Strata 2 dengan meraih gelar Master of Applied Finance dari The University of Melbourne, Australia serta pendidikan Strata 3 dengan meraih gelar Doctoral in Management dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.

Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tanggal 24 April 2014, setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan (2009) dan Presiden Direktur Perseroan (2011).

Beliau mengawali karir sebagai akuntan di PT Citra Dimensi Arthali pada tahun 1993. Kemudian beliau bergabung dengan kantor akuntan publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen Co.SC) dengan jabatan terakhir sebagai Supervisor di Divisi Business Advisory (1994-1996), KPMG (Klynveld Peat Marwich and Goerdeler) Asia Pasifik sebagai Senior Manager, Siddharta Consulting (anggota KPMG International) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur dan Associate Partner Corporate Finance di Divisi Financial Advisory Services sejak 2001. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur (Deputy CEO) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk, perusahaan multifinance (2006-2008)

PROFIL DIREKSI

Page 82: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

82 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 83: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

83Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Harianda NoerlanDirektur Independen

Harianda Noerlan menyelesaikan pendidikan Strata 1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.

Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan dan merangkap Corporate Secretary sejak tahun 2006.

Beliau memulai karir profesionalnya di dunia perbankan pada tahun 1990 dengan bekerja di PT Bank Niaga Tbk. Jabatan terakhir di bank tersebut sebagai Head of International Banking Division–Capital Market Group di tahun 2000. Kemudian beliau bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Indonesian Bank Restructuring Agency - IBRA) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit di tahun 2002. Selanjutnya beliau bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk dengan menjabat beebrapa posisi, yaitu Managing Director Compliance (Direktur Kepatuhan), Director Distribution Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head (2002-2006).

PROFIL DIREKSI

Page 84: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

84 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 85: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

85Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Dicky S. MoechtarDirektur

Dicky S. Moechtar menyelesaikan pendidikan Strata 1 bidang Computer Studies dari The Control Data Institute, University Des Saarlandes, Jerman.

Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006.

Beliau mengawali karir di dunia perbankan di PT Bank Perniagaan pada tahun 1984 sebagai Programmer, dan kemudian meningkat menjadi Asisten Manajer Sistem Analis (1986-1991). Selanjutnya beliau berkarir di PT Bank Lippo Tbk dengan posisi terakhir sebagai Managing Director yang membawahi bidang IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution Financial Services (1999–2002). Kemudian beliau menjabat sebagai Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (2002–2008), PT Link Net (2009-2011) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang).

PROFIL DIREKSI

Page 86: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

86 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 87: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

87Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Johannes TongDirektur

Johannes Tong menyelesaikan pendidikan Strata 1 di bidang fisika, matematika, dan administrasi bisnis dari Azusa Pacific University dan pendidikan Strata 2 dengan meraih gelar Magister in Business Administration di California State University, Los Angeles.

Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tanggal 24 April 2013.

Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga duduk sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain PT First Media News (2008-sekarang), PT First Media Production (2008-sekarang) dan PT Media Sinema Indonesia (2010-sekarang). Beliau juga memegang jabatan sebagai Direktur di Art Department, Universitas Pelita Harapan.

Karir profesional beliau antara lain adalah Loan Officer Bank of America, Area Manager TIMS, General Manager PT Sopanusa Paper Mill & Converting, General Manager PT Tjakrindo Mas Steel Industry, General Manager PT Plasma Plastic Industry, General Manager PT Indonesia Performing Arts, dan General Manager PT Melodia.

PROFIL DIREKSI

Page 88: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

88 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 89: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

89Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Anthony Chandra KartawiriaDirektur

Anthony Chandra Kartawiria menyelesaikan pendidikan Strata 1 di bidang Akuntansi dan Keuangan dari Universitas Carleton, Ottawa – Canada.

Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tanggal 24 April 2014.

Pada tahun 1985 hingga 1994, beliau memulai karirnya di bidang pemasaran dan persetujuan pemberian kredit pada PT. Indocitra Finance Tbk. Kemudian beliau menjabat sebagai Direktur Kredit di PT Bank CIC Tbk (1995-2003), sebagai Presiden Direktur (CEO) di PT Bhakti Capital Tbk (2004–2007), sebagai Direktur Operasi dan Keuangan (CFO) di PT Mobile-8 Telecom Tbk / PT Smartfren Telecom Tbk (2008-2011) dan sebagai Chief Executive Officer Mobile Commerce di PT Smartfren Telecom Tbk (2011-2013).

PROFIL DIREKSI

Page 90: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

90 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

2013).

Richard Kartawijaya juga menjadi Dosen di Universitas Bina Nusantara, Graduate Program. Beliau pun aktif berorganisasi, antara lain mengikuti di Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) sejak 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Umum, Masyarakat Industri Kreatif dan Teknologi Informasi (MIKTI) sejak 2009 dengan jabatan sebagai Bendahara, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) sejak 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Bidang ICT dan Content. Kemudian beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Juri dari Majalah Swa Sembada untuk Best e-Corporation 2009 & 2012, Future IT Leader 2009 & 2012, Indonesia ICT Award (INAICTA) sejak 2007 sampai dengan 2013 dan terakhir sebagai anggota dari Steering Committee dan sebagai Ketua Juri Asia Pacific ICT Award (APICTA) sejak 2002 sampai dengan 2013. Mobile Content & Application Award 2008 Kadin (MCAA 2008) sebagai Wakil Ketua Pelaksana dan sebagai ketua Dewan Juri.

Richard KartawijayaDirektur

Richard Kartawijaya menyelesaikan pendidikan Strata 1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia dan pendidikan Strata 2 dengan meraih gelar Master of Business Administration di bidang Marketing dari Indonesian European University, Surabaya, Indonesia.

Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014.

Beliau memulai karir profesionalnya di dunia computer sebagai Distributor NEC Computer, PT Citra Caraka sejak tahun 1982. Berkarir selama 15 tahun di Berca, Distributor Hewlett-Packard, sejak Engineer sampai Direktur. Selanjutnya beliau menjadi Country Manager di Microsoft Indonesia (1998-2002). Presiden Direktur di Integrasi Teknologi (2002-2003), Country Manager di Motorola Indonesia (2003-2005), Presiden Direktur di PT Informatika Solusi Bisnis (2005-2010), dan juga menjadi Managing Director di PT Andalan Solusindo Pratama (2008-2013). Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Ander Cakra Buana (2010-

PROFIL DIREKSI

Page 91: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

91Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 92: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

92 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Pada bulan Februari 2000, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana yang dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya. Setelah penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 2007, kronologi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

2007

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2006 sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.85, tanggal 29 Desember 2006, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.8 tanggal 5 Maret 2007 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 441.674.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 220.837.000.000 sebagai hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. W7-HT.01.04-6246 tanggal 3 Mei 2007, sehingga susunan permodlan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

56,02% = AcrossAsia Ltd32,67% = PT Reksa Puspita Karya11,31% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

{silahkan tambahkan Grafiknya, atas persentase diatas}

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 815.974.000 407.987.000.000 100,00

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

AcrossAsia Ltd 457.131.716 228.565.858.000 56,02

PT Reksa Puspita Karya 266.579.704 133.289.852.000 32,67

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,31

KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM

Page 93: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

93Annual Report PT First Media Tbk. 2015

2008

Pada tanggal 26 Juni 2008 dan tanggal 30 Juni 2008, PT Reksa Puspita Karya melakukan pelaksanaan Waran Seri I masing-masing sejumlah 13.000.000 lembar waran dan 500.000 lembar waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.000 per lembar waran. Dana pelaksanaan Waran Seri I tersebut telah diterima oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2008 dan 1 Juli 2008 masing-masing sebesar Rp 13.000.000.000 dan Rp 500.000.000. Dengan demikian, setelah pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor dalam Perseroan mengalami peningkatan menjadi sejumlah 829.474.000 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 414.737.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut kemudian disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 4 tanggal 13 Nopember 2009, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan selanjutnya dinyatakan di dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 5 tanggal 13 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00269 tanggal 6 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0000833.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 6 Januari 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

55,11% = AcrossAsia Ltd33,77% = PT Reksa Puspita Karya11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

{silahkan tambahkan Grafiknya, atas persentase diatas}

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 829.474.000 414.737.000.000 100,00

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

AcrossAsia Ltd 457.131.716 228.565.858.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 280.079.704 140.039.852.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,12

2009

Pada tahun 2009, Perseroan tidak mengalami perubahan kepemilikan saham. Kepemilikan saham masih sama dengan tahun 2008.

55,11% = AcrossAsia Ltd33,77% = PT Reksa Puspita Karya11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

Page 94: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

94 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

2010

Pada tangal 18 Maret 2010, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 1.650.000.000.000 yang terbagi menjadi 3.300.000.000 saham, sebagaimana disetujui berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 4 Maret 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 4 Maret 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-13941.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 18 Maret 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

55,11% = AcrossAsia Ltd33,77% = PT Reksa Puspita Karya11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

{silahkan tambahkan Grafiknya, atas persentase diatas}

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100,00

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

AcrossAsia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 19 April 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No.  21 tanggal 19 April 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 20 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II) dan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 912.421.400 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 456.210.700.000 sebagai hasil pelaksanaan PUT II. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-21071 tanggal 18 Agustus 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100,00

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

AcrossAsia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12

KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM

Page 95: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

95Annual Report PT First Media Tbk. 2015

2011

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 16 tanggal 3 Juni 2011, yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. AHU-36144.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 3.483.793.800.000 terbagi menjadi 6.967.587.600 saham dan meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

55,11% = AcrossAsia Ltd33,77% = PT Reksa Puspita Karya11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

{silahkan tambahkan Grafiknya, atas persentase diatas}

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.900 870.948.450.000 100,00

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

AcrossAsia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.920 96.876.460.000 11,12

Pada tanggal 5 Oktober 2011, pemegang saham Perseroan yang berasal dari masyarakat telah melaksanakan Waran Seri II dan dana pelaksanaan Waran Seri II tersebut telah diterima penuh oleh Perseroan. Atas pelaksanaan Waran Seri II tersebut peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Oktober 2011 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 21 Oktober 2011, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.741.896.978 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 870.948.489.000 dengan susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100,00

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

AcrossAsia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.449.000 11,12

Page 96: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

96 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

2013

Pada tanggal 22 Agustus 2013, pemegang saham Perseroan telah melakukan konversi Waran Seri II menjadi saham. Konversi Waran Seri II tersebut menyebabkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tangggal 22 Agustus 2013, yang dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.742.167.907 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp  871.083.953.500. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-35144 tanggal 26 Agustus 2013, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:

55,10% = AcrossAsia Ltd33,76% = PT Reksa Puspita Karya11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

{silahkan tambahkan Grafiknya, atas persentase diatas}

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.742.167.907 871.083.953.500 100,00

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

AcrossAsia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,10

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14

2014

Pada tahun 2014, Perseroan tidak mengalami perubahan kepemilikan saham. Kepemilikan saham masih sama dengan tahun 2013.

55,10% = AcrossAsia Ltd33,76% = PT Reksa Puspita Karya11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

2015

ampai dengan tahun 2015, Perseroan tidak mengalami perubahan kepemilikan saham. Kepemilikan saham masih sama dengan tahun 2013.

55,10% = AcrossAsia Ltd33,76% = PT Reksa Puspita Karya11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM

Page 97: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

97Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 98: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

98 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

DEWAN KOMISARISBoard of Commisioner

KOMITE AUDIT

PRESIDEN DIREKTUR

Ali Chendra

UNIT AUDIT INTERNAL

Audit Commitee

President Director

CORPORATE SERVICES

Harianda NoerlanCorporate Services

PENGEMBANGANBISNIS SAMPINGAN

Johannes TongSubsidiaries Business Development

WAKIL PRESIDENDIREKTUR

Irwan DjajaVice President Director

FINANSIALMANAGEMEN

Anthony C. KartawiriaFinance Management

PENGAWASANFINANSIAL

Finance Controller

PENGEMBANGANBISNIS STRATEGIS

Dicky S. MoechtarStrategic Business Development

PENGEMBANGANBISNIS NIRKABEL

Richard KartawijayaWireless Business Development

Internal Audit

Kantor BODBOD Office

STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

Page 99: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

99Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PRODUCTION

TELEVISION

STRUKTUR ENTITAS

ANAK PERUSAHAAN

PT FIRST MEDIA TBK.

Page 100: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

100 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

PT First Media News (“FMN”)

BeritaSatu Plaza 11th floor, Suite 1101Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

FMN didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Perfilman dan Perekaman Video.

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 09.03.1.59.58438

IUP: 463/PROD/PP-FS.R/IX/2008 (Pembuatan Film)

IUP: 13/IMPOR/PP-FS.RV/IX/2008 (Impor Film)

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 99,98% saham FMN, dan 0,02% saham melalui MVC.

Manajemen

Komisaris:Dicky S. Moechtar

Direktur:Selamun Y. Bosko

PT Media Sinema Indonesia (“MSI”)

BeritaSatu Plaza 4th floorJl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

MSI didirikan pada tahun 2003. Bidang usaha saat ini adalah industri jasa penyiaran televisi swasta (dalam proses pengurusan perizinan)

NPWP: 02.013.079.5-804.000

Penyertaan Saham

Pernyetaan Perseroan dalam MSI melalui FMP adalah sebesar 99,97% dan 0,03% saham melalui FMN.

Manajemen

Komisaris:Anthony C. Kartawiria

Presiden Direktur:Johannes TongDirektur:Tjakradidjaya Handany

PT Internux (“BOLT!”)

Jl. Sultan Hasanuddin 19, MakassarSulawesi Selatan - Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha

BOLT! didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang penyelenggaraan jaringsn tetap lokal berbasis packet

switched dan jasa akses internet.

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 202316110141

IP Jartaplok Berbasis Packet-Switched: 243/KEP/M.KOMIN-FO/04/2012

IP PMA: 1395/1/IP-PB/PMA/2015

IP ISP: 34 Tahun 2014

Penyertaan Saham

Pernyetaan Perseroan dalam BOLT! melalui MMM adalah sebesar 70,20%.

Manajemen

Presiden Komisaris:Masagus Ismail NingKomisaris:Teuku Bachrumsjah HamzahKomisaris Independen:Yukio TakebeBintan Regen SaragihSasmito Dirdjo

Presiden Direktur:Dicky S. MoechtarDirektur Independen:IndryanarumDirektur:Yuhi AbeTimotius Max Sulaiman

PT First Media Production (“FMP”)

BeritaSatu Plaza 4th floorJl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

FMN didirikan pada tahun 2008.Bidang usaha saat ini adalah industri jasa penyiaran televisi swasta (dalam proses pengurusan perizinan)

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 09.03.1.59.59984

IUP: 526/PROD/PP-FS.RV/I/2009 (Pembuatan Film)

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 99,89% saham FMP, dan 0,11% saham melalui FMN.

Manajemen

Komisaris:Anthony C. Kartawiria

Direktur:Johannes Tong

ENTITAS ANAK PERSEROAN

Page 101: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

101Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT Cinemaxx Global Pasifik (“CGP”)

Menara Matahari lt.2Jl. Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci Tangerang.

Pendirian dan Bidang Usaha

CGP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Perfilman dan Perekaman Video dan Jasa Bioskop.

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 30.03.1.46.15079

ISIUP: 503/00320-BPMPTSP/30-03-PB/II/2015

Penyertaan Saham

Pernyetaan Perseroan dalam CGP melalui CIAT adalah sebesar 51,02%.

Manajemen

Komisaris:Made Seputra Djaya

Direktur:Rudy Nanggulangi

PT Prima Wira Utama (“PWU”)

BeritaSatu Plaza 7th floorJl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

PWU didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Perdagangan.

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 09.03.1.46.76907

Penyertaan Saham

Pernyetaan Perseroan dalam PWU melalui BMPA adalah sebesar 99,99%, dan 0,1% saham melalui MVC.

Manajemen

Presiden Komisaris:Harijono SuwarnoKomisaris:Anthony C. KartawiriaIrwan Djaja

Presiden Direktur:Richard KartawijayaDirektur:Indra YantoTimotius Max Sulaiman

PT Delta Nusantara Networks (“DNN”)

Gedung Graha Kencana Lt. Mezzanine Unit JJl. Raya Perjuangan No.88, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530

Pendirian dan Bidang Usaha

DNN didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Penyedia Jasa Akses Internet.

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 09.02.1.46.31177

ISP: 852 Tahun 2014

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 49,83% saham DNN, dan 50,17% saham melalui GIAT.

Manajemen

Komisaris:Dicky S. Moechtar

Direktur Utama:Debora R.M. GirsangDirektur:Rony Ardhitya SoetedjoAriyanto KoesdinarKWA Andy Widodo

PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)

Rukan Graha Cempaka Mas Blok C-06Jl. Letjen Suprapto, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta

Pendirian dan Bidang Usaha

MSH didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Jasa Kartu Panggil.

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 09.03.1.46.30067

Penyertaan Saham

Pernyetaan Perseroan dalam MSH melalui BMPA adalah sebesar 80% dan 20% saham melalui GIAT.

Manajemen

Komisaris:Eddy Rizal Umar

Direktur:KWA Andy Widodo

Page 102: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

102 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

PT First Media Television (“FMTV”)

BeritaSatu Plaza lt.5Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

FMTV didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Penyiaran Berlangganan.

NPWP: 02.901.331.5-063.000

TDP: 09.03.1.60.69259

IPP LPB Jasa Penyiaran: 393/KEP/M.KOMINFO/11/2010

IP PMDN: 97/1/IP/PMDN/2015

Penyertaan Saham

Pernyetaan Perseroan dalam FMTV melalui LN adalah sebesar 99,99%.

Manajemen

Presiden Komisaris:Roberto F. FelicianoKomisaris:Henry J. LiandoAndy N. Purwohardono

Presiden Direktur:Dicky S. MoechtarDirektur:Dewi Dharma YantiTan Ting Luen

PT Bintang Merah Perkasa Abadi (“BMPA”)

BeritaSatu Plaza lt.7, Suite 702Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

BMPA didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang usaha jasa telekomunikasi.

NPWP: 03.173.948.5-063.000

TDP: 09.03.1.46.73026

SIUP: 04898-04/PM/P /1.824.271

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 99,91% saham BMPA dan MVC memiliki saham sebesr 0,09%

Manajemen

Komisaris:Irwan Djaja

Direktur:Dicky S. Moechtar

PT Daya Sarana Mantap (“DSM”)

Ruko Cyber Park Nomor 2160Jl. Boulevard Gajah Mada, Tangerang, Banten

Pendirian dan Bidang Usaha

DSM didirikan pada tahun 2015, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Perdagangan.

NPWP: 02.013.079.5-804.000

TDP: 30.06.1.47.11578

SIUP: 2116/PK/XII/BPMPTSP/2015

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 99,9% saham DSM, dan 0,1% saham melalui BMPA.

Manajemen

Presiden Komisaris:Rickard KartawijayaKomisaris:Edward Sanusi

Presiden Direktur:Poon Sui Meng (Desmond Poon)Direktur:Meena Kumari K. AdnaniDewi Dharma Yanti

PT Link Net (“LN”)

BeritaSatu Plaza 4th floor, Suite 403Jl. Jend. Gatot Subroto kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

LN didirikan pada tahun 1996, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang penyedia jaringan tetap berbasis kabel, jasa multime-dia, jasa akses internet, jasa nilai tambah teleponi dan jasa konsultasi

manajemen bisnis.

NPWP: 01.770.114.5-054.000

TDP: 08.03.1.61.30472

IP Jartaplok Berbasis Packet-Switched: 246/KEP/M.KOMIN-FO/06/2011

IP PMDN: 232/1/IP/PMDN/2014

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 33,82% saham LN, dan 66,18% saham dimiliki oleh masyarakat.

Manajemen

Presiden Komisaris:Ali ChendraKomisaris Independen:Jonathan L. ParapakBintan R. SaragihKomisaris:Edward D. HorowitzLorne R. Somerville

Presiden Direktur:Roberto F. FelicianoDirektur Independen:Henry J. LiandoDirektur:Dicky S. MoechtarSigit PrasetyaAndy N. Purwohardono

ENTITAS ANAK PERSEROAN

Page 103: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

103Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT Graha Investama Andalan Terpadu (“GIAT”)

BeritaSatu Plaza lt.1, Suite 1101Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

GIAT didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang perdagangan umum dan jasa.

NPWP: 03.230.458.6-063.000

Penyertaan Saham

Penyertaan Perseroan dalam GIAT melalui FMP adalah sebesar 99,7% saham dan 0,3% saham melalui MVC.

Manajemen

Presiden Komisaris:Ali ChendraKomisaris:Johannes Tong

Direktur:Irwan Djaja

PT Bina Mahasiswa Indonesia (“BMI”)

Gedung Plaza Asia Lt.26, Zone ABCDJl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190

Pendirian dan Bidang Usaha

BMI didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang Jasa Konsultasi Bidang Olahraga.

Penyertaan Saham

Penyertaan Perseroan dalam BMI melalui GIAT adalah sebesar 45% saham.

Manajemen

Presiden KomisarisJohn RiadyKomisaris:Erick Thohir

Direktur:Ryan Rusli Gozali

PT Jaring Data Interaktif (“JDI”)

Gedung BeritaSatu Plaza Lt. 11 Suite 1101Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta - 1

Pendirian dan Bidang Usaha

JDI didirikan pada tahun 1999. Saat ini bidang usahanya adalah industri jasa penyiaran swasta (dalam proses pengurusan).

NPWP: 01.903.863.7-056.000

TDP: 09.03.1.62.62106

Izin Usaha: 23/1/IU/I/PMDN/TELEKOMUNIKASI/2011

Penyertaan Saham

Penyertaan Perseroan dalam JDI melalui FMN sebesar 70% dan FMP sebesar 30%.

Manajemen

Komisaris:Johannes Tong

Direktur:Tjakradidjaja Handany

PT Margayu Vatri Chantiqa (“MVC”)

BeritaSatu Plaza lt.11Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

MVC didirikan pada tahun 2002, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang usaha perdagangan umum dan jasa.

NPWP: 02.270.069.4-063.000

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 99,67% saham FMP dan FMN memiliki saham sebesar 0,33%

Manajemen

Komisaris:Dicky S. Moechtar

Direktur:Johannes Tong

PT Citra Investama Andalan Terpadu (“CIAT”)

BeritaSatu Plaza lt.9Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

CIAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini dibidang perdagangan umum dan jasa.

NPWP: 71.800.643.0-063.000

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 99,99% saham CIAT, dan GIAT memiliki saham sebesar 0,01%

Manajemen

Komisaris:Irwan Djaja

Direktur:Anthony C. Kartawiria

PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu (“GREAT”)

BeritaSatu Plaza lt.9Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950

Pendirian dan Bidang Usaha

GREAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahan-ya saat ini dibidang perdagangan umum dan jasa.

NPWP: 71.812.386.2-063.000

Kepemilikan Saham

Perseroan memiliki 99,00% saham GREAT, dan CIAT memiliki saham sebesar 1%

Manajemen

Komisaris:Irwan Djaja

Direktur:Anthony C. Kartawiria

Page 104: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

104 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Kantor First Media:BeritaSatu Plaza Lantai 4, Suite 401Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 527 8811Fax (62-21) 527 8833

Kantor Link Net:BeritaSatu Plaza Lantai 4, Suite 403Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 527 8811Fax (62-21) 527 8833

Kantor BMPA:BeritaSatu Plaza Lantai 7, Suite 702Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 527 9057Fax (62-21) 527 9056

Kantor FMN:BeritaSatu Plaza Lantai 11, Suite 1101Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 5290 0303Fax (62-21) 5290 0301

Kantor FMTV:BeritaSatu Plaza Lantai 5Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 527 7976

Kantor FMP:BeritaSatu Plaza Lantai 5Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 520 1066Fax (62-21) 520 1067

Kantor MSI:BeritaSatu Plaza Lantai 9Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 520 1066Fax (62-21) 520 1067

Kantor MVC:BeritaSatu Plaza Lantai 11Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, Indonesia

Kantor CIAT:BeritaSatu Plaza Lantai 9Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, Indonesia

Kantor GREAT:BeritaSatu Plaza Lantai 9Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, Indonesia

Kantor IMTV:BeritaSatu Plaza Lantai 2Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 520 1066Fax (62-21) 520 1067

Kantor PWU:BeritaSatu Plaza Lantai 7Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, Indonesia

Kantor InternuxBeritaSatu Plaza Lantai 6Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36Jakarta 12950, IndonesiaTelp (62-21) 527 1920Fax (62-21) 527 1922

Kantor MSH Niaga Telecom:Graha Cempaka Mas Blok C-06Jl. Letjen. Suprapto Kav.3Jakarta 10640, IndonesiaTelp (62-21) 424 2000Fax (62-21) 4288 0203/04

Kantor Internux:Jl. Sultan Hasanuddin 19,Makassar, Indonesia

DAFTAR ALAMAT FIRST MEDIA

Page 105: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

105Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 106: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

106 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Pertumbuhan perekonomian Indonesia banyak ditopang konsumsi rumah tangga dan ekspor komoditas primer. Menguatnya konsumsi rumah tangga ini disebabkan struktur demografi sebagain besar berada di usia produktif dan berada di kelas menengah yang meningkatkan pendapatan per-kapita. Menariknya, 58,4% pengguna internet di Indonesia adalah generasi muda, dimana 48,5% berada di usia 15 – 34 tahun. Pemerintah Indonesia memang mendorong pembangunan infrastruktur dan TIK karena memahami betul bahwa pembangunan ekonomi Indonesia akan banyak dipengaruhi dari penggunaan TIK. Sosial media memberikan kontribusi pemberdayaan mikro ekonomi di tengah masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, 95% akses internet masih dilakukan melalui mobile devices, seperti smartphone dan tablet. Sehingga Indonesia masih memerlukan pembangunan infrastruktur jaringan internet melalui kabel yang kerap disebut the truly broadband ke rumah-rumah ataupun gedung. Tata kelola, baik di sektor pemerintah, maupun swasta yang transparan dan terintegrasi juga menuntut penerapan strategi e-Government untuk membuat data yang terkoneksi dengan sistem yang aman sehingga memudahkan traffic komunikasi informasi membutuhkan jasa jaringan layanan internet pita lebar yang baik. Mencermati hal ini, Perseroan melihat bahwa pengembangan bisnis TMT masih amat terbuka lebar, walaupun kompetisi akan semakin ketat dengan dimulainya MEA 2015 yang berarti akan adanya kompetitor baru dari beberapa negara ASEAN yang akan masuk mencari pasar pengguna internet di Indonesia, pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara.

TINJAUAN EKONOMI DAN INDUSTRI

Pada saat ini, kawasan Asia Timur dan Pasifik tetap menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan utama perekonomian dunia. Meskipun pertumbuhan di kawasan ASEAN dipangkas hingga 4,6%, namun Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 4,8% di tahun 2015. Reformasi di bidang perekonomian, termasuk perbaikan kebijakan keuangan, ketenagakerjaan, dan pasar yang semakin transparan dan membaiknya akuntabilitas membantu mempertahankan pertumbuhan ekonomi, walaupun tetap terkoreksi karena tekanan pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk perlambatan ekonomi Tiongkok dan anjloknya harga komoditas dan energi.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 107: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

107Annual Report PT First Media Tbk. 2015

95% akses internet masih

dilakukan melalui mobile devices, seperti smartphone

dan tablet. Sehingga Indonesia masih memerlukan pembangunan

infrastruktur jaringan internet melalui kabel yang kerap disebut

the truly broadband ke rumah-rumah ataupun

gedung.

Page 108: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

108 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

BISNIS TEKNOLOGI

Teknologi merupakan salah satu faktor utama dari perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat selama jutaan tahun. Teknologi menentukan Revolusi Industri pada abad 18. Ketika masyarakat dunia memasuki Era Informasi, dimulai dari terjadinya Revolusi Digital yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya pengembangan teknologi yang membuat jarak terasa semakin dekat, lalu lintas informasi semakin cepat, transaksi bisnis meningkat berkali lipat, dan juga keamanan menjadi semakin terjamin. Perseroan menyadari benar akan hal ini, karena itu teknologi mendapatkan porsi perhatian besar dalam menetapkan setiap langkah strategis dari Perseroan dan entitas anak.

Perseroan dan entitas anak senantiasa menerapkan

TINJAUAN BISNIS DAN PRODUK

Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang TMT meliputi jasa jaringan layanan internet pita lebar dengan kabel maupun nirkabel, jasa jaringan layanan televisi berlangganan dengan kabel dan direct to home (satelit), jasa layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital, jasa pembangunan infrastruktur pasif multimedia di gedung-gedung, jasa layanan telefoni melalui jaringan pintar terintegrasi, pembuat dan penyedia konten multimedia serta bioskop.

Dalam rangka menjadi perusahaan bisnis TMT terkemuka, Perseroan mengupayakan inovasi di sektor telekomunikasi, siaran televisi, pembangunan dan perluasan infrastruktur jaringan layanan, dan pembuatan konten multimedia, serta membangun sinergi seluruh produk, layanan dan solusi untuk kepuasan pelanggan.

Adapun pembagian bisnis Perseroan yang dijalankan oleh entitas-entitas anak dan/atau entitas asosiasi berikut produk layanan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 109: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

109Annual Report PT First Media Tbk. 2015

4G LTE-nya dengan teknologi advanced mobile network terdepan, yaitu LTE Advanced (LTE-A) yang merupakan evolusi teknologi 4G terkini yang mampu memberikan kecepatan download hingga 200 Mbps.

Aplikasi BOLT!Talk, adalah aplikasi yang dapat diunduh oleh pengguna smartphone ataupun tablet sehingga memungkinkan pelanggan BOLT! berkomunikasi dengan sesama pelanggan BOLT! dan non-BOLT! Ini merupakan pengembangan teknologi yang disambut gembira oleh pelanggan. Melalui penerapan teknologi pula, PTI dapat bekerjasama dengan produsen smartphone dan tablet sehingga masyarakat semakin lebih leluasa menggunakan keunggulan layanan jaringan 4G LTE, BOLT!

Perseroan menyadari akan meningkatnya kebiasaan masyarakat menonton video melalui fasilitas layanan

pengembangan teknologi terbaik di setiap produknya untuk menghasilkan dan menghadirkan layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu. Perseroan telah dikenal sebagai penyedia layanan pita lebar dengan kabel pertama yang mampu memberikan kapasitas 100 Mbps kepada pelanggan dan juga sebagai penyedia siaran televisi dengan teknologi high definition (HD) pertama di Indonesia.

Pengalaman bertahun-tahun mengelola jasa layanan jaringan internet pita lebar, Perseroan memahami betul perilaku dan semakin tingginya kebutuhan layanan jaringan internet pita lebar yang leluasa digunakan pelanggan dimana saja secara mobile, karena itu Perseroan menghantarkan teknologi yang terus lebih baik kepada pelanggannya melalui layanan nirkabel pita lebarnya yakni ULTRA LTE, BOLT! merupakan upgrade jaringan

Page 110: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

110 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

pita lebar yang dilengkapi dengan Google Android platform 4.2, sehingga pelanggan dapat mengakses berbagai aplikasi Android, seperti Youtube, Gmail, Facebook, dan Twitter. Selain itu Smart Box HD juga berfungsi sebagai Wi-Fi dengan DLNA yang memberikan jaringan Wi-Fi ke seluruh rumah.

Perseroan menaruh perhatian terhadap paparan konten yang tidak baik bagi anak-anak. Oleh karena itu, produk yang dapat digunakan mengakses konten dilengkapi fitur parental controls, baik itu di layanan internet, maupun di layanan televisi berbayar. Teknologi harus dapat memberikan kepastian bagi orangtua akan konten yang memapar anak-anaknya.

Guna menunjang proses bisnis pelanggan korporasi secara optimal, Perseroan melalui entitas anak berhasil menerapkan teknologi yang memuaskan pelanggannya selama bertahun-tahun dengan memberikan layanan koneksi internet yang stabil. Teknologi yang menunjang proses bisnis korporasi dengan didukung infrastruktur yang kokoh yang

internet. Dengan tagline “TV Anywhere” melalui layanan First Media GO, LN terus mengembangkan teknologi agar masyarakat dapat menikmati acara televisi favoritnya melalui PC, laptop, smartphone, atau tablet. Termasuk menonton siaran langsung yang disiarkan secara live streaming. Dalam rangka memperluas akses menonton video secara live streaming, LN menggandeng produk BOLT!4G LTE. First Media GO juga dapat dinikmati melalui Google Chrome atau Firefox browser. Aplikasi First Media GO dapat diunduh melalui aplikasi App Store (Apple iOS) atau Play Store (Android).

Mengenai kebiasaan menonton televisi, Perseroan memahami betul perubahan perilaku dan kebutuhan penonton di jaman sekarang. LN melengkapi jaringan layanan televisi berbayar dengan Smart Box HD yang dilengkapi modem internal DOCSIS 3.0 dengan fasilitas interaktif, sehingga penonton dapat menikmati Video on Demand, Catch UP TV, Personal Video Recorder, Games, Video Streaming, TV Anywhere, dan mengakses layanan internet

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 111: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

111Annual Report PT First Media Tbk. 2015

yang ingin meningkatkan akses pertukaran data dan informasi, serta percepatan proses bisnis yang dijalankan.

Perseroan meyakini teknologi menghadirkan mutu untuk kepuasan masyarakat. Demikian pula pada saat Perseroan melalui entitas anak menghadirkan jaringan bioskop yang menawarkan “Maximumm Movie Experience” dengan teknologi digital terkini, untuk kualitas gambar yang tak tertandingi dan kekuatan audio yang tiada banding (Big Picture, Big Sound). Auditorium sinema Ultra XD memiliki layar raksasa berteknologi terbaik yang luasnya setara dengan 370 layar LCD 55 inci, dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir, yaitu Dolby Atmos untuk audio dan Dual Digital Projection untuk sistem proyeksi gambarnya. Tidak hanya itu saja, Maxx Box Lippo Village juga memperkenalkan salah satu area interaktif terbesar dan pertama di Indonesia, yaitu Cinemaxx Hyperstation.

disebut Metropolitan atau Metro-Ethernet. Untuk konfigurasi sambungan digunakan teknologi jaringan pintar bernama MPLS (Multi Protocol Label Switching). Layanan yang diberikan adalah data transfer dengan kecepatan tinggi, seperti disaster recovery, storage area network, peering services, inter-branch connection dan video streaming. Sedangkan sistem peralihan atau routing jaringan mengadopsi metode BGP Best-Path Route dalam koneksi jaringan Global Internet melalui Shortest Path Technique. Kesediaan teknologi ini disiapkan untuk dapat menampung kapasitas bandwidth 40 Gbps. Teknologi yang diterapkan ini menjadikan entitas anak Perseroan sebagai penyedia jaringan dengan availability dan reliability jaringan secara keseluruhan yang dapat mencapai lebih dari 99,5%.

Hingga akhir 2015, sekitar 98 (sembilan puluh delapan) gedung sudah terpasang jaringan komunikasi DataComm atau disebut Spider Building. Tersedianya jaringan Spider akan memudahkan dan mempercepat layanan kepada pelanggan korporasi

Page 112: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

112 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

ini layanan FastNet dapat dinikmati di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali.

“HomeCable” merupakan layanan televisi berlangganan yang diberikan LN bekerjasama dengan PT First Media Television (FMTV) selaku pemegang izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan. Layanan HomeCable ini akan dijelaskan dalam bagian Bisnis Media - Jasa Layanan Televisi Berlangganan .

“DataComm” merupakan layanan komunikasi data berkecepatan tinggi dengan menggunakan jaringan kabel serat optik (fiber optic) untuk bisnis dan keperluan komersial lainnya. Dengan menggunakan infrastruktur jaringan fiber optic, DataComm memberikan jasa layanan data kepada pelanggan-pelanggan korporasi di berbagai sektor industri dan usaha. Layanan DataComm sudah dapat dinikmati oleh sejumlah korporasi di daerah segitiga emas DKI Jakarta.

Bisnis layanan jaringan internet pita lebar dengan kabel.

Bisnis layanan ini pada awalnya dioperasikan oleh Perseroan sendiri pada tahun 2007 dan kemudian dinovasikan ke PT Link Net Tbk (LN) pada tahun 2011 sampai saat ini. Layanan bisnis ini mengusung konsep TriplePlay yang memberikan layanan terpadu dari ketiga produknya, yaitu (i) layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”), (ii) layanan televisi berlangganan melalui kabel (“HomeCable”), dan (iii) layanan komunikasi digital melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”). Layanan TriplePlay tersebut dioperasikan dengan sistem kabel Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”) yang berteknologi tinggi dan mampu mengoperasikan 870 MHz two-way broadband services.

“FastNet” merupakan produk layanan internet dengan menggunakan media kabel dan hadir di Indonesia sebagai yang pertama memberikan layanan internet cepat dan murah dengan harga Rp 99.000,- untuk kecepatan 384 Kbps. Dengan jaringan HFC yang memiliki frekuensi hingga 870 Mhz tersebut, mampu menghantarkan bandwidth yang besar kepada masyarakat Indonesia. Saat

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

BISNIS TELEKOMUNIKASI

Page 113: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

113Annual Report PT First Media Tbk. 2015

merupakan evolusi teknologi 4G terkini yang mampu memberikan kecepatan download hingga 200 Mbps. Ini memungkinkan pelanggan mengunduh file berukuran 1 GB dalam waktu hanya 40 detik. Pelanggan BOLT! juga dapat menikmati layanan ULTRA LTE melalui perangkat Samsung Note 5 dan Samsung S6 Edge+.

BOLT! memiliki segmentasi pasar pelanggan reguler (perorangan) dan pelanggan korporasi, yang berlangganan atas layanan BOLT! dengan cara prabayar ataupun pasca bayar. Pada akhir tahun 2015, data pelanggan reguler sebesar 1.696.593 yang terdiri dari 1.629.698 pelanggan prabayar dan 66.895 pelanggan pasca bayar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari jumlah pelanggan reguler BOLT! di tahun 2014 yang sebesar 958.508 pelanggan, terdiri dari 932.096 pelanggan prabayar dan 26.412 pelanggan pasca bayar. Untuk data pelanggan korporasi pada tahun 2015 adalah sejumlah 4.513 pelanggan, yang terdiri dari 821 pelanggan prabayar dan 3.692 pelanggan pasca bayar. Sama halnya dengan pelanggan reguler, data pelanggan korporasi tersebut juga mengalami peningkatan dari pelanggan korporasi BOLT! pada tahun 2014 yaitu sebesar 1.236 pelanggan, terdiri dari 496 pelanggan prabayar dan 740 pelanggan pasca bayar. Data pelanggan yang disebutkan di atas merupakan data atas pelanggan-pelanggan BOLT! yang tersebar di Jabodetabek.

Bisnis lLayanan jJaringan iInternet pPita lLebar nNirkabel

PT Internux merupakan anak perusahaan Perseroan yang mengoperasikan bisnis layanan jaringan internet pita lebar nirkabel – Broadband Wireless Access (BWA) dengan nama dagang “BOLT!Super4GLTE” (“PTI/BOLT!”). Produk BOLT! mengadopsi teknologi 4G Produk ini menjawab kebutuhan layanan internet pita lebar masyarakat, yaitu layanan internet pita lebar yang mobile, sehingga pelanggan bisa memanfaatkan layanan tersebut dengan leluasa bergerak, bahkan ketika harus berada di perjalanan. Dengan misi “Transforming Lives”, BOLT! kini melayani kebutuhan mobile internet melalui 3.600 jaringan BTS yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, dan Medan.

Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan dalam pemberi layanan TMT, PTI melakukan inovasi-inovasi dalam meningkatkan kualitas layanannya. Pada tahun 2015, BOLT! melakukan bundling dengan produk smartphone (“BOLT!4G Powerphone E1”), tablet (“BOLT!4G Tablet X1”), dan mobile WiFi Hydra, serta berkolaborasi strategis dengan Samsung menghadirkan Samsung Galaxy J5. Selain itu, BOLT! juga melakukan gebrakan dengan memperkenalkan ULTRA LTE yang menawarkan tiga keunggulan, yaitu ultra speed, ultra coverage dan ultra value. Dalam menghadirkan ULTRA LTE, BOLT! melakukan upgrade jaringan 4G LTE-nya dengan teknologi advanced mobile network terdepan, yaitu LTE Advanced (LTE-A) yang

Page 114: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

114 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Pada bulan Maret 2015, Perseroan meluncurkan kerjasamanya dengan BOLT! dalam pemberian layanan internet broadband kepada masyarakat Sumatera Bagian Utara, sesuai ijin penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched yang dimiliki Perseroan untuk Zona 4 (Sumatera Bagian Utara). Hingga akhir tahun 2015, total pelanggan reguler untuk wilayah layanan Sumatera Bagian Utara sebesar 55.602, yang terdiri dari 47.601 pelanggan prabayar dan 7.461 pelanggan pasca bayar. Sedangkan untuk pelanggan korporasi sejumlah 919 pelanggan yang merupakan pelanggan pasca bayar.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 115: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

115Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 116: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

116 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

BISNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI

PT Prima Wira Utama (“PWU”) adalah anak perusahaan Perseroan yang berbisnis dalam bidang pembangunan, pengelolaan, pengoperasian dan pengaturan keperluan infrastruktur telekomunikasi. Dimana infrastruktur telekomunikasi ini termasuk namun tidak terbatas pada Distributed Antenna System (DAS), penguatan sinyal telepon selular, internet, teleponi, televisi berlangganan, informasi dan komunikasi data, digital signage, CCTV, mesin EDC, dan banyak bentuk lainnya. Layanan infrastruktur telekomunikasi ini disediakan di gedung perkantoran, residensial (perumahan dan apartemen), rumah sakit, hotel, pusat pendidikan, dan pusat perbelanjaan. Bentuk telekomunikasi yang menggunakan infrastruktur milik Perseroan. Hingga tahun 2015, PWU telah bekerjasama dengan beberapa operator telekomunikasi seperti: PT Internux, PT Telekomunikasi Selular, PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, dan PT Hutchinson 3 Indonesia. Dalam rangka menunjang kebutuhan PWU dan permintaan dari klien, PWU telah membangun jasa penunjang telekomunikasi dalam gedung (in building solution) di 59 gedung yang tersebar diseluruh Indonesia, terdiri dari: 37 di pusat perbelanjaan, 8 di rumah sakit, 5 di hotel, 9 di pusat pendidikan.

Disamping hal-hal tersebut diatas, PWU telah melakukan pembangunan infrastruktur nirkabel (Wi-Fi) di 25 pusat perbelanjaan dan 3 rumah sakit, guna menghantarkan layanan Wi-Fi kepada para tenant dan pengunjung dari pusat berbelanjaan atau rumah sakit tersebut. Infrastruktur ini dihadirkan PWU bekerjasama dengan LN dan DNN sehingga membuat pengunjung dapat menikmati layanan Wi-Fi super cepat hingga 100Mbps, dimana hal tersebut merupakan fasilitas tercepat yang disediakan untuk pengunjung di pusat perbelanjaan dan rumah sakit di Indonesia.

BISNIS PPENYEDIA LLAYANAN IINTERNET

BISNIS TELEFONI MELALUI JARINGAN PINTAR TERINTEGRASI

Mencermati perkembangan dunia usaha di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi, Perseroan memperkuat layanannya dengan jasa nilai tambah teleponi yang dijalankan oleh MSH. Jasa nilai tambah teleponi merupakan jasa komunikasi melalui telepon dengan biaya yang lebih terjangkau. Layanannya meliputi, antara lain, jasa teleponi melalui jaringan pintar, kartu panggil, jasa teknologi interactive voice response, dan radio panggil untuk umum.

Pangsa pasar Perseroan sebagian besar adalah pelanggan korporasi, dengan wilayah layanan Jakarta dan Surabaya. Perseroan hingga 31 Desember 2015 sudah melayani kurang lebih 1.300 pelanggan korporasi di berbagai bentuk industri seperti rumah sakit, asuransi, farmasi, otomotif, dan pertambangan.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 117: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

117Annual Report PT First Media Tbk. 2015

(INTERNET SERVICE PROVIDER/ISP)

PT Delta Nusantara Networks (DNN) merupakan anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang internet service provider (ISP) dengan menggunakan gabungan jaringan fiber optic dan radio. Anak perusahaan ini memperkuat Perseroan dalam bisnis jasa jaringan layanan internet di kota Tangerang, Bandung, Belawan, Medan, Palembang, dan di tahun 2015 mengembangkan jaringannya ke kota Bogor. Di tahun yang sama jaringan jasa layanan internet yang disediakan DNN juga melayani para tenant di berbagai gedung pusat perbelanjaan milik Lippo Malls. Ini terjadi berkat kerjasama dengan anak perusahaan Perseroan lainnya, PT Prima Wira Utama. Di akhir tahun 2015, DNN melakukan bisnis internet melalui satelit LippoStar1 dengan merek dagang “FirstNet” untuk melayani pengguna internet di berbagai daerah yang sulit dijangkau jaringan teresterial. Dalam melakukan layanan tersebut, DNN bekerjasama dengan PT Adiwarta Perdania, selaku pemegang izin penyelenggaraan jaringan tertutup berbasis Very Small Aperture Terminal (VSAT).

Pangsa pasar DNN adalah pelanggan korporasi, dengan jumlah pelanggan pada tahun 2015 sebesar 177 pelanggan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari jumlah pelanggan di tahun 2014 yang sebesar 152 pelanggan.

Page 118: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

118 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

memerlukan aplikasi interaktif. Jangkauan siaran televisi berlangganan HomeCable ini mencakup wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali.

BISNIS TELEVISI BERLANGGANAN DIRECT TO HOME (SATELIT)

Bisnis ini dijalankan oleh perusahaan yang terafiliasi dengan Perseroan, yaitu PT Indonesia Media Televisi (IMTV) berdasarkan izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan yang dimilikinya. Dalam menyediakan jasa layanan televisi berlangganan direct to home yang berlabelkan “BiGTV” ini, IMTV menggunakan teknologi satelit sebagai infrastruktur utama untuk menyiarkan program tayangan ke seluruh Indonesia. Dengan memanfaatkan kapasitas 9 transponder untuk membawa 184 kanal dengan komposisi 30 kanal HD dan 154 kanal SD, layanan televisi melalui satelit BiGTV ini dapat menjangkau potensial penonton di seluruh Indonesia. Hal mana memang menjadi salah satu tujuan Perseroan untuk memberi akses layanan hiburan terbaik kepada seluruh masyarakat dimanapun di Indonesia. Seperti halnya HomeCable, BiGTV juga menghadirkan konten-konten siaran lokal yang diproduksi in-house. BiGTV memposisikan mereknya sebagai

BISNIS TELEVISI BERLANGGANAN DENGAN KABEL

Entitas asosiasi Perseroan, PT First Media Television (FMTV), bekerjasama dalam menggunakan jaringan kabel milik LN untuk menghantarkan siaran televisi dengan berkualitas High Definition dengan kanal siaran terbanyak di Indonesia, berlabelkan “HomeCable”. Program siaran yang dihantarkan HomeCable sangat bervariasi, mulai dari program edukasi, berita, musik, hiburan, gaya hidup (lifestyle), film, olahraga hingga program anak-anak. Tidak saja kanal siaran dari luar negeri yang dihadirkan, HomeCable juga menyediakan 9 (sembilan) kanal lokal dan merupakan produksi in-house seperti J’Go, Dangdutz, Hi TV, MIX, Reformed 21, Foodie TV , Kairos TV, Karaoke TV dan BeritaSatu. Kesembilan kanal in-house yang diproduksi oleh FMP dan FMN ini, sebagai bentuk kanal kreatif HomeCable untuk mendorong kepedulian akan konten Indonesia. Bukan hanya keunggulan mutu siaran yang disajikan, layanan siaran televisi berlangganan yang diberi nama HomeCable juga dilengkapi aplikasi interaktif yang menjadi daya tawar yang kuat kepada pasar. Pasar generasi muda dan remaja, saat ini banyak memanfaatkan televisi sebagai pusat informasi, diikuti media online internet, sehingga

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

BISNIS MEDIA DAN PEMBUAT KONTEN

Page 119: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

119Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Unit usaha FMP ini bergerak dalam bidang produksi film yang memiliki tiga kelompok produksi yaitu kreatif, rumah produksi dan bagian post-production. Disamping itu, PT First Media Production juga memproduksi iklan dan mengembangkan siaran in-house yang dihantarkan oleh jasa layanan siaran televisi berlangganan milik Perseroan: HomeCable dan BiGTV.

Perseroan menyadari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi yang terkini atau diperbaharui setiap waktu. Hal tersebutlah yang mendorong anak perusahaan PT First Media News (FMN) yang didirikan sebagai penghasil produk berita dan informasi yang disalurkan melalui kanal siaran “BeritaSatu News Channel” dan disebarluaskan lewat jasa siaran televisi berlangganan milik Perseroan. Dengan demikian, Perseroan, melalui anak perusahaan FMN, dapat menyediakan informasi dan berita kepada publik dengan standar jurnalisme yang tinggi, serta menjunjung tinggi nilai integritas, obyektivitas, imparsialitas, dan akurasi berita. Visi editorial yang kuat serta menjunjung nilai obyektif, tajam, komprehensif dan investigatif merupakan nilai yang selalu dipertahankan BeritaSatu News Channel dalam menyajikan berita kepada para pemirsa.

merek televisi berlangganan yang menanamkan cinta akan negeri Indonesia kepada masyarakat. Hal ini menjadi perhatian BiGTV, mengingat tingginya penetrasi konten asing yang beredar di Indonesia yang mengakibatkan penetrasi akan konten lokal menjadi semakin rendah dan masyarakat menjadi lupa terhadap konten-konten dalam negeri yang sebetulnya tidak kalah baik dengan konten asing. Visi untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui konten televisi menjadi sasaran utama Perseroan. Melalui konten televisi yang berkualitas, BiGTV dapat memperluas wawasan masyarakat dengan informasi yang baik, menghibur, mendidik, dan mempererat persatuan bangsa.

BISNIS PEMBUATAN KONTEN SIARAN

Dalam bisnis megamedia memerlukan konvergensi media dan juga pembuatan konten untuk dapat memperkuat kemampuan berkompetisi. Anak perusahaan PT First Media Production (FMP) dan PT First Media News (FMN) menjadi unit usaha Perseroan dalam melakukan produksi dan pengembangan konten siaran.

Page 120: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

120 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

BISNIS BIOSKOP

Melalui entitas anak PT Cinemaxx Global Pasifik (Cinemaxx), Perseroan menghadirkan jaringan bioskop berteknologi mutakhir Big Picture, Big Sound yang memberikan pengalaman audio-visual terbaik dalam menonton film (Maxximum Movie Experience). Dengan 2 tipe sinema yaitu Ultra XD dan Cinemaxx Gold, Cinemaxx menghadirkan kenikmatan menonton film layar lebar dengan optimal. Sinema Ultra XD memberikan pengalaman sinematik yang mengagumkan dengan sensasi yang berbeda melalui layar lengkung raksasa selesar 22 meter. Sedangkan Cinemaxx Gold memberikan pengalaman VIP dalam menonton bioskop, dimana penonton dapat menikmati layanan kelas atas dari tempat duduk yang terdiri dari sofa-sofa berlapis kulit mewah dilengkapi dengan twin-motor recliners, sehingga penonton dapat mengatur posisi duduk mereka hanya dengan sentuhan tombol, hingga hidangan makanan ala hotel berbintang yang diantarkan langsung ke bangku penonton. Sejak Desember 2014 hingga akhir 2015, Cinemaxx telah memiliki dan mengoperasikan 14 bioskop dengan total 85 layar yang berada di wilayah: Plaza Semanggi - Jakarta, FX Sudirman – Jakarta, Palembang Icon, Ponorogo City Center, Lippo Plaza Manado, Lippo Mal Kuta, Sun Plaza Medan, Lippo Plaza Medan, Orange County Cikarang, Lippo Plaza Cikarang, Lippo Plaza Jogja, Maxxbox Lippo Village, Mal Matahari WTC Serpong, Metropolis Town Square.

Page 121: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

121Annual Report PT First Media Tbk. 2015

MAJALAH VIEW

Merupakan majalah panduan acara televisi dan hiburan premier Indonesia, yang diproduksi FMP untuk mendukung layanan HomeCable dan BiGTV. Majalah ini berisi artikel-artikel yang menghibur dan informatif dengan pembagian 5 segmen artikel, yaitu bayi & anak (0-12 tahun); remaja (13-18 tahun); laki-laki dewasa (> 19 tahun); wanita dewasa (> 19 tahun); dan unisex dewasa (> 19 tahun). Diterbitkan secara bulanan, majalah VIEW dikemas secara eksklusif khusus untuk para pelanggan HomeCable dan BiGTV.

Page 122: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

122 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

ASPEK PEMASARAN DAN PROMOSI

Untuk mengoptimalkan layanan home multimedia, Perseroan akan terus mempublikasi tagline “Nyamannya layanan First Media” melalui penawaran paket combo yang menggabungkan layanan internet dan tv berlangganan sekaligus. Tidak hanya itu, Perseroan akan mengembangkan layanan pembayaran on-line melalui First Media-Selfcare. Publikasi ini merupakan penetrasi image positioning dari layanan First Media sebagai layanan digital dengan atribut terdepan, mudah, dan murah.

Untuk layanan korporasi, Perseroan layanan DataComm akan senantiasa memperluas jaringan MPLS (Multi Protocol Layer Switching) network di area pusat perkantoran DKI Jakarta (Spider Building). Saat ini sudah ada 98 gedung perkantoran terpasang jaringan DataComm. Penambahan jaringan DataComm dinilai efektif untuk mempercepat layanan instalasi maupun pemeliharaan. Layanan korporasi lain yang akan dikembangkan yakni penjualan slot iklan melalui kanal siaran in-house maupun luar negeri, hal tersebut perlu dikembangkan mengingat bertambahnya jatah slot iklan yang diberikan oleh penyedia konten. Selain itu layanan televisi berlangganan korporasi untuk hotel akan terus dikembangkan khususnya pendistribusian kanal siaran HD melalui jaringan analog.

Layanan TriplePlay yang disediakan LN ditujukan untuk dua sasaran pasar, yaitu pasar konsumen dan pasar bisnis. Untuk pasar konsumen, LN menawarkan produk internet broadband berlabel FastNet dan produk televise berlangganan melalui kabel berlabel HomeCable. Sedangkan untuk pasar bisnis, LN menawarkan layanan data komunikasi berlabel DataComm dan produk solusi korporasi lainnya seperti media sales dan corporate tv untuk hotel.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 123: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

123Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Untuk layanan BOLT! Perseroan melakukan kegiatan pemasaran di berbagai jalur, yaitu:

Jalur tradisional, yaitu jalur pemasaran melalui distributor untuk pemasaran produk-produk BOLT! di outlet-outlet handphone tradisional baik di sentra handphone dan outlet di pinggir jalan.Jalur modern, yaitu jalur pemasaran di (i) outlet-outlet modern pihak ketiga, (ii) outlet-outlet modern yang dikelola bersama antara pihak BOLT! dan MD: BOLT Store, (iii) e-Commerce (MatahariMall.com).Jalur pemasaran sendiri, yaitu jalur pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan melalui PTI, seperti membuka booth-booth di pusat-pusat perbelanjaan, area residensial (perumahan) dan gedung-gedung perkantoran yang sudah terjangkau jaringan BOLT!, dan pemasaran di pusat layanan pelanggan BOLT! yaitu BOLT! Zone yang juga melakukan penjualan produk-produk BOLT!.Jalur korporasi, yaitu jalur pemasaran yang dilakukan dengan target pelanggan-pelanggan korporasi.Jalur telesales, yaitu jalur pemasaran yang dilakukan melalui telepon menggunakan agen tele-sales.

Page 124: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

124 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Untuk layanan internet yang disediakan DNN, DNN memasarkannya secara langsung ke pelanggan-pelanggan korporasi. Sampai akhir tahun 2015, DNN memiliki pelanggan beragam dari perusahaan farmasi, retail, pusat perbelanjaan sampai ke universitas.

Pada bisnis infrastruktur telekomunikasi yang disiapkan oleh PWU, PWU sudah memasarkan kepada operator selular dan penyedia jasa telekomunikasi, dengan cara melakukan penjualan langsung ke masing-masing operator selular.

Guna memenuhi kebutuhan pemasaran layanan media dan konten, Perseroan tidak hanya memberikan program-program siaran yang berkualitas tetapi media pendistribusiannya pun beragam. Program-program BeritaSatu News Channel dapat dinikmati pemirsa melalui jaringan televisi berlangganan seperti FirstMedia HomeCable, BIG TV, Transvision, AORA, K Vision, Telkomvision, Skynindo dan Innovate, dan juga dapat dinikmati melalui jaringan analog free to air dari beberapa saluran televisi lokal di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Papua. Sebagai akses tambahan bagi para pemirsa, program-program BeritaSatu News Channel juga dapat disaksikan secara streaming melalui media online (www.beritasatu.com) dan juga smartphone serta tablet dengan mengunduh aplikasi First Media Go. Dengan kualitas program yang tinggi dan terjaga serta cakupan siarannya yang luas melalui berbagai media, Perseroan telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari beragam pelaku industri untuk memasarkan produk-produknya ataupun instansi-instansi pemerintahan untuk mensosialisasikan program kegiatannya melalui kanal-kanal in-house Perseroan.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 125: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

125Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 126: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

126 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

TINJAUAN KEUANGAN

Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2015 secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini terutama disebabkan karena Perseroan sudah tidak lagi mengkonsolidasi LN sejak tanggal 1 November 2014, setelah Perseroan melakukan divestasi sebagian sahamnya di LN sehingga kepemilikan saham Perseroan menjadi sebesar 33,82%.

Perseroan mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan yang terdepan dalam bisnis TMT di Indonesia melalui anak-anak perusahaan yang lain yang mempunyai prospek masa depan yang cerah dan penuh harapan. Walaupun pendapatan menurun sebesar -47,51% dari Rp 2.024.973 juta menjadi Rp 1.062.980 juta akan tetapi aset Perseroan berkembang 5,9% dibanding tahun 2014.

Salah satu anak perusahaan tersebut dan yang paling besar adalah PTI, yang baru diakuisisi di akhir tahun 2014. PTI bergerak dalam bidang telekomunikasi dan mengoperasikan layanan jasa akses internet dan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched dengan menggunakan teknologi 4G-LTE. Saat ini, PTI merupakan satu-satunya penyedia jasa layanan internet 4G TDD-LTE yang hanya digunakan untuk memberikan layanan data. PTI bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang menawarkan jasa layanan internet dengan jaringan 3G yang harus membagi spectrum antara voice dan data. Sampai dengan akhir 2015, PTI mempunyai 1.3 juta pelanggan.

Berikut adalah ringkasan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 dengan penekanan

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Dengan penduduk mudanya, Indonesia memiliki potensi pasar sekitar 250 juta konsumen. Mengambil langkah-langkah yang tepat, mengingat pengalaman praktek terbaik di sektor TIK secara global, Indonesia memiliki kesempatan yang realistis untuk memperkuat sektor TIK nasional di tahun-tahun mendatang dan memainkan peran yang sama di pasar Asia dan global yang sangat kompetitif.

Page 127: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

127Annual Report PT First Media Tbk. 2015

penting pada tahun tersebut.

Keterangan 2015 2014Pendapatan 1.062.980 2.024.973

Beban Layanan 1.421.501 591.916

Laba (Rugi) Kotor -358.521 1.433.057

Beban Operasional 674.809 628.062

EBITDA -1.033.330 804.995

Penyusutan dan Amortisasi 748.826 391.657

Keuntungan dari Divestasi Entitas AnakLaba (Rugi) Tahun Berjalan

--1.514.015

7.828.3197.943.319

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan -888.747 205.843

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik Entitasl Induk -625.268 -7.737.476

Kepentingan Non Pengendali -888.747 205.843

IKHTISAR

Secara konsolidasi, pendapatan Perseroan pada tahun 2015 menunjukkan penurunan, dikarenakan Perseroan sudah tidak lagi mengkonsolidasi LN sejak 1 November 2014. Perseroan tetap akan melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan terkait dengan pengembangan produk dan jasa. Manajemen senantiasa menerapkan kebijakan keuangan secara hati-hati dan disiplin di seluruh kegiatan Perseroan.

PENDAPATAN OPERASIONAL

Pendapatan Perseroan pada tahun 2015 yang mencapai Rp 1.062.980 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 961.993 juta atau 47,5% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 2.024.973 juta. Penurunan ini dikarenakan Perseroan sudah tidak mengkonsolidasi LN. Pendapatan atas layanan internet menyumbang 58,09%, dan bioskop menyumbang 16,65% dari total pendapatan. Selebihnya sejumlah 25,27% dari total pendapatan diperoleh melalui perangkat komunikasi dan pendapatan lainnya.

Berikut adalah tabel menunjukkan komposisi pendapatan Perseroan:

Produk (dalam jutaan Rupiah)

2015 2014

Jumlah % Jumlah %Jasa Langganan untuk Internet dan Layanan Komunikasi Data

617.453 58,09 1.198.642 59,2

Bioskop 176.941 16,65 22,172 1,1

Perangkat Komunikasi

170,957 16,08 - -

Jasa Langganan untuk Televisi Kabel

-

- 649,743 32,1

Pemasangan Media Iklan

- - 77,944 3,8

Lain-lain 142,262 13,38 76,472 3,8

Potongan Penjualan

-44,633 -4,2

Jumlah 1.062.980 100 2.024.973 100

Page 128: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

128 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

BEBAN LAYANAN

Beban layanan Perseroan berupa biaya dan pengeluaran yang dibayarkan untuk hal-hal sebagai berikut:• Beban layanan internet yang mencakup biaya

bandwidth internet, biaya sewa perangkat internet, dan biaya akses internet lain-lain.

• Beban layanan komunikasi data, mencakup biaya instalasi dan biaya perangkat.

• Beban layanan bioskop.• Beban perangkat komunikasi.• Biaya atas jasa-jasa lain.

Beban layanan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.421.501 juta, yang mengalami peningkatan sebesar Rp 829.585 juta atau 140,2% dibandingkan dengan beban layanan pada tahun 2014 yang mencapai Rp 591.916 juta. Hal ini disebabkan adanya penambahan beban sewa menara BTS, beban perolehan pelanggan dan perangkat komunikasi pada tahun 2015.

Secara umum rasio total biaya layanan yang dibebankan terhadap pendapatan mengalami peningkatan menjadi sebesar 133,7% pada tahun 2015 dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 29,2%.

LABA KOTOR

Perseroan membukukan margin laba kotor sebesar -33,7% pada tahun 2015, yang lebih menurun dibandingkan margin laba kotor di tahun 2014 yaitu sebesar 70,8%, hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan beban layanan.

BEBAN OPERASIONAL

Beban operasional terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi dan umum. Beban operasional meningkat sebesar Rp 46.747 juta dari Rp 628.062 juta pada tahun 2014, menjadi Rp 674.809 juta pada tahun 2015. Peningkatan beban operasional terutama terkait dengan beban gaji dan kesejahteraan karyawan.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 129: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

129Annual Report PT First Media Tbk. 2015

POSISI KEWAJIBAN

Total kewajiban per tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp 5.247.517 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.660.957 juta atau naik 46,3% dibandingkan dengan total kewajiban sebesar Rp 3.586.560 juta per tanggal 31 Desember 2014. Total kewajiban lancar mengalami peningkatan sebesar Rp 1.652.851 juta dari Rp 1.468.904 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 3.121.755 juta per tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan kewajiban lancar ini disebabkan peningkatan pinjaman bank dan sewa guna usaha pada tahun 2015. Kewajiban tidak lancar Perseroan meningkat sebesar Rp 8.106 juta dari Rp 2.117.656 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 2.125.762 juta per tanggal 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan pinjaman dan hutang sewa pembiayaan pada tahun 2015.

PERTUMBUHAN EKUITAS

Total ekuitas per tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp 7.714.707 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 542.820 juta atau -6,6% dibandingkan dengan total ekuitas per tanggal 31 Desember 2014, yaitu sebesar Rp 8.257.527 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh nilai laba komprehensif yang diperoleh Perseroan pada tahun 2014.

LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN

Arus kas bersih Perseroan yang digunakan untuk aktivitas operasional tahun 2015 adalah sebesar Rp 918.297 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 958,233 juta dibandingkan tahun 2014 dimana arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional adalah sebesar Rp 39.936 juta. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 1.379.733 juta dioffset dengan peningkatan pembayaran kas kepada pemasuk Rp 69.658 juta dan penurunan pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Rp 332.281 juta.

LABA TAHUN BERJALAN

Laba tahun berjalan pada tahun 2015 sebesar Rp -1.514.015 juta, yang mengalami penurunan sebesar 119,1% dibandingkan dengan Laba Tahun Berjalan pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 7.943.319 juta. Penurunan Laba Tahun Berjalan pada tahun 2015 disebabkan pada tahun 2014 terdapat keuntungan dari penjualan sebagian kepemilikan saham entitas anak dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar.

LABA KOMPREHENSIF

Laba komprehensif pada tahun 2015 adalah sebesar Rp -1.514.015 juta, yang mengalami penurunan sekitar Rp 9.,457,.334 juta dibandingkan dengan laba komprehensif pada tahun 2014 yaitu sejumlah Rp 7.943.319 juta.

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2015 adalah sebesar Rp -625.268 juta, sedangkan kepada kepentingan non pengendali adalah sebesar Rp -888.747 juta. Laba yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali turun sebesar Rp 1.094.590 juta atau -531,8% dibandingkan tahun 2014.

PERTUMBUHAN ASET

Total aset per tanggal 31 Desember 2015 sejumlah Rp 13.711.687 juta, yang mengalami peningkatan sebesar Rp 759.741 juta atau sebesar 5,9% dibandingkan dengan total aset per tanggal 31 Desember 2014, yaitu sebesar Rp 12.951.946 juta. Aset lancar Perseroan turun sebesar Rp 272.988 juta dari Rp 1.479.197 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 1.206.209 juta per tanggal 31 Desember 2015. Aset tidak lancar Perseroan meningkat sebesar Rp 1.032.729 juta dari Rp 11.472.749 juta per tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 12.505.478 juta per tanggal 31 Desember 2015.

Page 130: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

130 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

modal kerja Perseroan. Sehingga, Perseroan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perseroan. Perseroan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.

RISIKO SUKU BUNGA

Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perseroan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perseroan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan.

RISIKO LIKUIDITAS

Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dalam memenuhi komitmen Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Selain itu Perseroan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp 394.449 juta pada tahun 2015, mengalami penurunan sebesar Rp 565.881 juta atau 330% dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 171.432 juta pada tahun 2014.

Pada tahun 2015, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 1.084.418 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.185.969 juta atau 1167% dibandingkan tahun 2014.

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perseroan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

RISIKO KREDIT

Risiko kredit adalah risiko salah satu pihak atas instrumen keuangan yang gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Instrumen keuangan Perseroan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perseroan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perseroan memiliki kas dan setara kas di berbagai bank.

RISIKO MATA UANG

Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.Perseroan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, di antaranya adalah pembiayaan

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 131: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

131Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

a. Pada bulan Januari 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 32.000 juta dari PT Ciptadana Capital dengan jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan dengan suku bunga 17% per tahun.

b. Pada bulan Januari 2016, fasilitas pembiayaan anjak piutang milik Perusahaan sebesar Rp 50.000 juta dari PT Ciptadana Multifinance telah diperpanjang untuk 6 (enam) bulan kedepan dengan suku bunga yang masih sama.

c. ada bulan Maret 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas Uncommitted Revolving Loan sebesar Rp 100.000 juta dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dengan suku bunga floating sebesar 12,55% per tahun. Jaminan atas fasilitas tersebut adalah saham PT Multipolar Technology Tbk maksimal sebanyak 91.750.000 lembar yang dimiliki oleh Perusahaan. Tenor fasilitas adalah 12 (dua belas) bulan.

Page 132: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

132 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 133: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

133Annual Report PT First Media Tbk. 2015

TINJAUAN FUNGSIONAL

SSecara ilmiah, strategi manajemen sumber daya manusia adalah rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan memampuan terbaik sebuah perusahaan atau industri untuk menjadi pesaing yang mampu memenangkan dan menguasai pasar, melalui tenaga kerja yang dimilikinya. Perseroan dan anak perusahaan Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini. 

PROSPEK KE DEPAN

Dengan penduduk mudanya, Indonesia memiliki potensi pasar sekitar 250 juta konsumen. Mengambil langkah-langkah yang tepat, mengingat pengalaman praktek terbaik di sektor TIK secara global, Indonesia memiliki kesempatan yang realistis untuk memperkuat sektor TIK nasional di tahun-tahun mendatang dan memainkan peran yang sama di pasar Asia dan global yang sangat kompetitif. Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha Perseoran dan entitas anak memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha ini, diantaranya adalah:

a. Peningkatan Penetrasi Pengguna Internet

Indonesia memiliki sekitar 80 juta pengguna internet dari total populasi sebanyak sekitar 250 juta penduduk atau sebesar 34,9% tingkat penetrasi pengguna internet. Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, angka penetrasi ini relatif rendah. Malaysia memiliki angka penetrasi sebesar 66%, sedangkan Singapura memiliki angka penetrasi sebesar 81% (sumber: Digital, Social & Mobile in 2015). Apabila Indonesia mampu mencapai tingkat penetrasi antara 66%-81%, maka jumlah pengguna internet di Indonesia dapat mencapai antara 169 juta - 207 juta atau potensial tambahan sebesar 96 juta - 134 juta pengguna internet.

b. Pengembangan Teknologi

Teknologi yang ada seperti 3G cenderung berkecepatan rendah dan mahal. Kecepatan tertinggi yang saat ini ditawarkan hanya 42 Mbps speed download dengan teknologi HSPA+ dibandingkan dengan 100 MBps speed download yang ditawarkan oleh Perseroan dengan merk BOLT!.

Page 134: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

134 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

dengan menggunakan pendekatan Management by Objectives (MBO) yang dipopulerkan oleh Peter Drucker. Terdapat siklus yang berkesinambungan dalam system ini yang meliputi Performance Planning, Performance Coaching dan Performance Appraisal. Penilaian dalam E-PMS didasarkan pada 2 hal yaitu target yang dituangkan dalam bentuk Key Business Objective (KBO) dan Key Performance Indicator (KPI), serta perilaku karyawan yang dituangkan dalam Behavior Competencies (BC). Penilaian dalam KBO memiliki bobot 70 persen, sedangkan penilaian BC sebesar 30 persen dengan nilai maksimal penilaian sebesar 130 persen dari pencapaian. Nilai yang keluar dari total KBO dan B dihubungkan dengan kisaran angka tertentu dan dibuatkan menjadi bentuk rating. Agar penilaian menjadi lebih adil dan obyektif, maka nilai yang didapat dibandingkan dengan nilai karyawan lainnya dalam satu bagian. Proses ini dinamakan normalisasi. Proses normalisasi dilakukan dalam 3 tingkatan mulai dari tingkat section, departmen dan divisi. Pada proses normalisasi mungkin terjadi perubahan nilai yang didapat, apakah menjadi naik atau turun, walau ada kemungkinan tidak ada perubahan. Salah satu unsur penilaian yang masuk dalam KBO adalah kepelatihan.Setiap karyawan yang memiliki team member, maka secara otomatis akan memiliki KBO coaching. Tujuannya adalah untuk mengembangkan budaya kepelatihan dalam perusahaan. Dengan adanya kepelatihan ini diharapkan akan membantu karyawan dalam mencapai targetnya, dan dapat mengatasi permasalahan pada saat terdapat kesulitan. Proses kepelatihan ini dilakukan dengan proses one by one. Seorang karyawan yang memiliki anggota tim akan melakukan pelatihan kepada anggota timnya. Selanjutnya dari hasil pelatihan tersebut, karyawan akan memasukkan data-datanya

SISTEM INFORMASI SDM Sistem Informasi SDM (HRIS) dikembangkan dengan dukungan kerjasama dari Divisi Teknologi Informasi sejak tahun 2011. Penerapan Overtime Online System, e-Recruitment System dan Exit Clearance Online System telah berjalan dan senantiasa disempurnakan. Sistem tersebut memberikan kontribusi perubahan terbesar pada kegiatan dan proses kerja yang terjadi pada Divisi SDM maupun organisasi. Pengoperasiannya yang mudah, membuat pengguna mudah mendapatkan informasi terbaru, dan mudah dalam hal mengelola setiap tahapan pada proses rekrutmen. Manajemen dapat memperoleh informasi real time dan transparan mengenai data terkait SDM. Waktu dan biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi dibandingkan manajemen SDM dilakukan secara manual. PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM Performance Management System (PMS) di Perseroan sudah dilakukan secara elektronik, sehingga disebut dengan Electronic Performance Management System atau disingkat E-PMS. Sistem manajemen kinerja yang dikembangkan oleh Perseroan dalam bentuk system electronic untuk menghubungkan tujuan serta visi dan misi organisasi kepada karyawan, sehingga setiap karyawan bukan hanya tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, namun secara sadar ikut berperan serta dalam mengupayakan pencapaian tujuan organisasi tersebut melalui kinerja pribadi. Selain untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi, E-PMS juga bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan atas pencapaian kinerjanya dengan lebih adil dan obyektif dan dihubungkan dengan kompensasi sebagai penghargaan. E-PMS membuat sistem penilaian dirasakan menjadi lebih adil, obyektif dan lebih menyeluruh bila ditinjau dari aspek penilaiannya yaitu target dan perilaku. Konsep E-PMS dibangun

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA FIRST MEDIA

Page 135: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

135Annual Report PT First Media Tbk. 2015

kedalam PMS. Setiap tahunnya sistem E-PMS selalu dikembangkan untuk dapat menjadi lebih baik. Pada tahun 2014 ini, E-PMS melakukan perubahan pada dimensi-dimensi dalam Behavior Competencies dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Perubahan ini ditujukan untuk lebih meminimalkan tingkat subjektifitas. Setiap dimensi masing-masing terdiri dari 5 poin pernyataan sehingga total keseluruhan sebanyak 30 poin. Dimensi-dimensi tersebut meliputi: Discipline and Control, Leadership and Support, Communication, Achievement, Self-Development, Challenge and Problem Solving.

Page 136: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

136 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

nilai tambah Perseroan untuk kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan, serta pengguna jasa layanan Perseroan.

Penerapan GCG oleh Perseroan mendapat dukungan penuh dan aktif dari jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kejelasan pelaksanaan tugas dari masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, penentuan rencana strategis perusahaan disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Fungsi kepatuhan dan manajemen risiko dan pembentukan komite dan satuan kerja yang mengawasi dan mengendalikan internal Perseroan merupakan perwujudan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG.

Pendekatan top-down dalam penerapan GCG amat memperhatikan peraturan yang berlaku dan budaya Perseroan menjadi salah satu landasan yang memperlancar penerapan GCG dengan dukungan dari setiap pihak.

Perseroan memandang pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG) untuk menjalankan salah satu proses menjaga kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang yang mengutamakan kepentingan para pemegang saham (shareholders), pemangku kepentingan (stakeholders), dan masyarakat pengguna jasa layanan Perseroan.

Guna mendapatkan manfaat penerapan GCG, Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan GCG dengan dukungan penuh integritas dan komitmen yang tinggi dari berbagai perangkat dan seluruh strata pegawai di dalam Perseroaan. GCG bukan saja sebatas keharusan, namun juga bagian dari budaya Perseroan, sehingga dapat mencapai kesinambungan dan ketahanan usaha Perseroan dalam jangka panjang, mampu meningkatkan kinerja Perseroan yang menambah

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 137: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

137Annual Report PT First Media Tbk. 2015

KETERBUKAAN

Sebagai perusahaan publik, Perseroan wajib menjaga obyektivitas dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan cara menyediakan materi informasi yang relevan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Perseroan juga harus memastikan ketersediaan informasi yang tepat waktu, memadai, jelas, akurat, serta mudah diakses.

Penyampaian berbagai laporan rutin merupakan kewajiban bagi Perseroan publik, diantaranya laporan keuangan interim, laporan keuangan tengah tahunan, laporan keuangan tahunan yang diaudit, laporan tahunan, dan laporan insidentil dimana di dalamnya termasuk hal yang terkait dengan aksi koporasi, transaksi afiliasi, maupun transaksi material. Seluruhnya dalam bentuk paparan publik, dan juga melalui media massa. Selain itu, Perseroan harus menyediakan website resmi Perseroan (www.firstmedia.co.id) sebagai salah satu sarana yang dapat diakses khalayak umum untuk memperoleh laporan tahunan Perseroan.

Disamping visi dan misi, nilai-nilai Perseroan, Peraturan Perseroan, Panduan Mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai Standar Prosedur Operasional, Perseroan juga secara konsisten mengembangkan perangkat pendukung yang telah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha Perseroan dan kondisi persaingan pasar. Dengan semua hal tersebut, diharapkan komitmen Perseroan untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan dapat terpenuhi.

Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang BaikPedoman Umum Tata Kelola Perseroan yang Baik yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang menerapkan lima pilar dasar GCG, Transperancy (Keterbukaan), Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), Independency (Independensi), Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran) – TARIF, merupakan prinsip yang dipegang oleh Perseroan.

Page 138: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

138 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

PERTANGGUNGJAWABAN

Sebagai perusahaan, Perseroan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan ini menjamin kenyamanan para pelanggan Perseroan dalam menikmati layanan. Di sisi lain, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lancar dan mencapai kesinambungan usahanya.

Untuk memastikan pelaksanaan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, salah satu langkah Perseroan adalah dengan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bekerjasama dengan Divisi Hukum Perseroan (Corporate Legal Division). Langkah ini dipandang perlu setiap dan seluruh kegiatan Perseroan dipastikan sesuai dengan Anggaran Dasar, Peraturan Perseroan, dan peraturan-peraturan di bidang pasar modal. Perseroan menekankan penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap aktivitasnya.

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan melakukan fungsinya sebagai penyedia lapangan kerja bagi masyarakat. Program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility –CSR) yang dijalankan Perseroan juga ditujukan bagi masyarakat, terutama mereka yang berdomisili di sekitar tempat kegiatan usaha Perseroan. Dengan demikian, Perseroan dapat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang bermanfaat.

AKUNTABILITAS

Perseroan sebagai perusahaan publik menerapkan pilar akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban Perseroan kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan untuk menunjukan pengelolaan Perseroan dilakukan dengan benar, terukur, dan sesuai kepentingan Perseroan, tanpa mengesampingkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Dalam penerapannya, penetapan kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban masing-masing bagian dalam Perseroan, sama pentingnya dengan memastikan bahwa semua bagian dalam Perseroan dan karyawan memiliki kompetensi yang memadai, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, serta perannya dalam kegiatan usaha Perseroan.

Setiap karyawan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam program pelatihan dan seminar, baik di dalam maupun di luar Perseroan, untuk pengembangan kompetensinya. Tidak hanya berhenti di sana, hasil pengembangan tersebut wajib diterapkan dan disebarkan bagi karyawan lainnya agar selalu ada peningkatan dan penyempurnaan dalam setiap aspek dalam Perseroan. Penerapan sistem oleh Perseroan sehubungan dengan penghargaan bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang melanggar, merupakan salah satu upaya Perseroan untuk secara objektif menguji akuntabilitasnya. Perseroan juga telah memiliki komite dan satuan kerja yang mengawasi dan mengendalikan internal Perseroan yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap bagian di dalam Perseroan menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 139: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

139Annual Report PT First Media Tbk. 2015

KESETARAAN DAN KEWAJARAN

Pilar kelima dari Pedoman Umum Tata Kelola Perseroan yang Baik yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Kesetaraan dan Kewajaran diterapkan Perseroan, diantaranya Perseroan senantiasa memberikan kesempatan yang wajar kepada setiap pihak untuk mengakses informasi Perseroan sesuai dengan prinsip keterbukaan (transparency) dalam lingkup kedudukan masing-masing pihak, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan oleh otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan kepada Perseroan.

Prinsip kesetaraan juga diterapkan oleh Perseroan untuk setiap individu yang kompeten serta berkemauan dan berdedikasi tinggi untuk berkarya demi kemajuan Perseroan. Perkembangan karir masing-masing karyawan Perseroan tidak dibedakan berdasarkan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik. Perseroan senantiasa menjaga dan memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban karyawan secara adil dan wajar.

INDEPENDENSI

Sebagai upaya mewujudkan independensi, Perseroan telah menunjuk beberapa pihak independen yang memiliki reputasi tinggi untuk duduk dalam Dewan Komisaris dan Direksi, serta memberikan peran yang maksimal bagi Komite Audit Perseroan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha Perseroan.

Langkah Perseroan tersebut untuk memastikan Pilar Independensi diterapkan dalam pengelolaan Perseroan, sehingga tidak saling mendominasi, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, serta bebas dari berbagai kepentingan, dalam pengambilan keputusan akan selalu obyektif dan menghasilkan output yang optimal bagi kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan para karyawan. Tentu saja, prinsip independensi ini dengan mempertimbangkan masukan pendapat atau saran dari konsultan hukum, sumber daya manusia, dan konsultan independen lainnya.

Page 140: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

140 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

manajemen risiko, pengendalian dan pengawasan internal, kepemimpinan, pengelolaan tugas dan tanggung jawab, pemberdayaan manajemen dan kompetisi karyawan lengkap dengan sistem evaluasi kerja, serta penghargaan.

Peraturan perusahaan yang ditetapkan Perseroan harus mampu memperkuat struktur tata kelola perusahaan agar tercipta hubungan kerja yang harmonis, sekaligus efektif antar organ dan karyawan Perseroan. Sistem pengawasan, evaluasi, dan tindakan harus berlandasan keakuratan dan akuntabilitas, tanpa menghambat kinerja setiap organ Perseroan. Dengan demikian, proses tata kelola perusahaan dapat dilakukan dengan mutu yang terus semakin meningkat, mulai dari tingkat karyawan, manajemen, hingga ke tingkat pimpinan Perseroan. Proses tata kelola yang terus meningkat ini akan berujung kepada terpeliharanya hubungan eksternal dan internal Perseroan.

Pengelolaan sumber daya manusia telah ditetapkan sebagai salah satu bagian dalam rencana strategis pengembangan Perseroan, karena dengan cara demikian Perseroan dapat dengan mulus dan secara berkesinambungan meningkatkan kemampuannya untuk berkompetisi dengan perusahaan lainnya di Indonesia. Perseroan senantiasa meyakini bahwa sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting bagi eksistensi, kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan dalam jangka panjang.

Berbagai aspek dipertimbangkan oleh Perseroan agar dapat tercipta hubungan yang serasi, aman, mantap, tenteram, dan dinamis antara Perseroan dengan seluruh karyawannya, antara lain melalui adanya kejelasan dalam pemberian tugas, hak, dan kewajiban harian masing-masing karyawan, memberikan perhatian akan kesehatan karyawan, serta atmosfer lingkungan kerja yang menunjang kinerja karyawan. Aspek-aspek tersebut diharapkan

PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PERATURAN PERUSAHAAN

Upaya Perseroan dalam melaksanakan tata kelola perusahaan tercermin mulai dari visi, misi dan nilai-nilai Perseroan, hingga bagaimana Perseroan menaati peraturan yang berlaku dalam mencapai visi, misi, dan nilai-nilai tersebut.

Kesadaran bahwa Perseroan harus menjadi bagian dari good corporate citizen, Perseroan menetapkan peraturan yang seimbang dalam mengatur hubungan eksternal dan internal Perseroan. Pihak yang terkait dengan hubungan eksternal Perseroan, diantaranya lembaga pemerintahan dan independen yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan, pengguna jasa layanan Perseroan, perusahaan rekanan dalam kegiatan usaha Perseroan, dan masyarakat yang berada di sekitar tempat usaha Perseroan. Sedangkan pihak yang terkait hubungan internal Perseroan adalah organ Perseroan dan karyawannya. Untuk itulah Perseroan menyusun serangkaian peraturan yang ditetapkan sebagai peraturan perusahaan. Peraturan Perusahaan Perseroan disusun sejalan dengan falsafah Pancasila dan Program Pembangunan Nasional, khususnya dalam hal perbaikan ekonomi serta peningkatan taraf hidup bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan berkeinginan untuk tidak hanya berperan serta dalam pembangunan perekonomian Indonesia dengan mengembangkan kegiatan usahanya, namun juga dengan mengembangkan sumber daya manusianya melalui peningkatan kompetisi dan kompetensi sumber daya manusianya.

Berdasarkan kesadaran Perseroan dalam menetapkan peraturan yang seimbang dalam mengatur hubungan eksternal dan internal Perseroan dan mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, disusunlah peraturan yang mencakup prinsip etika bisnis yang bermartabat, kebijakan dan prosedur,

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 141: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

141Annual Report PT First Media Tbk. 2015

pemegang saham dan para pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Berpedoman pada standar internasional, komitmen untuk senantiasa patuh pada peraturan yang berlaku, dan penerapan prinsip tata kelola Perseroan yang baik, maka secara fundamental, penting bagi Perseroan untuk menetapkan Standar Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional (Kode Etik) yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor: SK-008/DIR/X/10, tanggal 19 Oktober 2010. Seluruh manajemen dan karyawan wajib memahami standar kode etik ini sebagai dasar penerapan dalam berperilaku yang mengatur hubungan antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemangku kepentingan, pemerintah dan masyarakat. Seluruh manajemen dan karyawan wajib menandatangani standar kode etik tersebut setiap dua tahun sekali.

Penanganan terhadap penyimpangan atas Peraturan Perseroan, Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional dilakukan melalui penyelidikan yang mendalam dan didasari dengan fakta-fakta, sedangkan keputusannya dibuat dan diberikan berdasarkan pertimbangan akibat tindakan, derajat kesalahan dan motif tindakan. Melalui pertimbangan yang cermat dan obyektif, Direksi memutuskan jenis sanksi yang disesuaikan dengan bobot penyimpangan dan hirarki organisasi (pangkat atau jabatan karyawan). Sanksi kepada karyawan dapat berbentuk teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), tidak diberikan kenaikan gaji, pangkat atau bonus, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Khusus untuk pemutusan hubungan kerja, setelah mendapatkan persetujuan Direksi, dilanjutkan dengan pengajuan permohonan ijin kepada Kementerian Tenaga Kerja sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan membantu menciptakan ketenteraman dan kepuasan karyawan dalam bekerja sehingga akan sangat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin timbul secara musyawarah.

Peraturan Perusahaan Perseroan telah disahkan melalui Surat Keputusan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Nomor: 249/ PHIJSK- PKKAD/PP/IV/2013 tanggal 22 April 2013 yang berlaku hingga tanggal 21 April 2015. Secara umum, Peraturan Perusahaan Perseroan memuat hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan, serta ketentuan yang bertujuan membina hubungan serasi, selaras, dan seimbang dalam usaha meningkatkan efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja yang optimal. Diharapkan Peraturan Perusahaan Perseroan dapat mewujudkan terciptanya hubungan industrial yang kondusif antara karyawan dan Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku, termasuk penyesuaiannya di kemudian hari.

KODE ETIK DAN TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL

Komitmen Perseroan sebagai perusahaan publik untuk memperoleh kesinambungan usaha jangka panjangnya tidak hanya tercermin dari kepatuhan Perseroan terhadap aturan yang bersifat mengikat. Perseroan juga senantiasa menerapkan suatu standar kode etik dan tanggung jawab profesional sebagai salah satu tolok ukur dalam upayanya untuk mencapai keseimbangan operasional usaha Perseroan.

Selain kewajiban memenuhi persyaratan dari semua perundang-undangan yang berlaku, Perseroan juga menerapkan standar kode etik dan tanggung jawab profesional sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan terhadap publik, para pelanggan,

Page 142: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

142 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

wajib menerima dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran, baik dari pelapor yang mencantumkan identitasnya maupun yang tidak.

Perseroan menyediakan dua jalur pengelolaan pengaduan, yaitu melalui jalur Direksi apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh karyawan, dan jalur Dewan Komisaris apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan Komisaris dan Kepala Unit Kerja sesuai dengan tingkat pelaku pelanggaran.

A. PROSES PENANGANAN PENGADUAN

1. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran melakukan verifikasi atas laporan yang masuk berdasarkan catatan tim. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran akan memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi atas pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 hari dan dapat diperpanjang paling lama 30 hari kerja.

2. Apabila hasil verifikasi menunjukan bahwa pengaduan tidak benar dan tidak ada bukti maka tidak akan diproses lebih lanjut.

3. Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka pengaduan dapat diproses ke tahap investigasi.

4. Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan oknum karyawan yang memerlukan investigasi, wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran tingkat Direksi untuk diinvestigasi.

5. Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan Komisaris dan Kepala Unit

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PENGADUAN PELANGGARAN

Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (KP3) merupakan sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi. Pengaduan yang diperoleh dari mekanisme pengaduan pelanggaran (whistleblowing) ini perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut, termasuk juga pengenaan hukuman yang tepat agar dapat memberikan efek jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi mereka yang berniat melakukan hal tersebut.

KP3 dimaksudkan sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani Pengaduan Pelanggaran dari pemangku kepentingan untuk menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pengaduan pelanggaran yang efektif dalam jangka waktu memadai. Tujuan akhirnya adalah sebagai upaya dalam pengungkapan berbagai permasalahan dalam Perseroan yang tidak sesuai dengan Kode Etik yang berlaku di Perseroan.

KP3 ini diberlakukan bagi manajemen dan karyawan di lingkungan Perseroan dan seluruh unit usahanya dalam menjalankan tugas sehari-hari sesuai dengan prinsip tata kelola Perseroan yang baik.

KETENTUAN UMUM PENANGANAN PENGADUAN

PELANGGARAN

Perseroan wajib menerima pengaduan pelanggaran dari pihak internal maupun eksternal. Perseroan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 143: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

143Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PERLINDUNGAN DAN APRESIASI

A.PERLINDUNGAN PELAPOR DAN TERLAPOR

1. Perseroan berkewajiban untuk melindungi pelapor yang dimaksudkan untuk mendorong keberanian melaporkan pelanggaran.

2. Perlindungan pelapor meliputi:a.Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan

isi laporan. b.Jaminan keamanan bagi pelapor maupun

keluarganya. c.Jaminan perlindungan terhadap perlakuan

yang merugikannya. 3. Perseroan memberikan jaminan kerahasiaan

identitas terlapor sampai status terperiksa berubah.

B.PENGHARGAAN KEPADA PELAPOR

1. Perseroan dapat memberikan penghargaan kepada pelapor atas pelanggaran yang dapat dibuktikan sehingga aset/keuangan Perseroan dapat diselamatkan.

2. Penghargaan diberikan melalui kebijakan Direksi.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai ketentuan yang telah dilakukan, maka Perseroan menyusun Standar Prosedur Operasional secara rinci. Standar ini juga berfungsi sebagai salah satu acuan dalam proses audit mutu yang dilakukan terhadap Perseroan.

Kerja yang memerlukan investigasi, wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran tingkat Dewan Komisaris untuk diinvestigasi.

6. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran disiplin oleh karyawan, maka dapat ditindaklanjuti sidang disiplin sesuai ketentuan yang berlaku dengan Direksi sebagai hakim, Divisi Audit Internal sebagai penuntut, Divisi Sumber Daya Manusia atau Divisi Corporate Legal sebagai pembela dan pendapat atau masukan dari atasan yang bersangkutan.

8. pabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran oleh karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka dapat ditindaklanjuti proses hukum yang berlaku kepada lembaga penegak hukum dengan Direksi atau yang diberi kuasa untuk itu sebagai pejabat yang menangani perkara.

9. Seluruh proses pengaduan pelanggaran diadministrasikan secara baik oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran.

B. PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

1. Pemantauan tindak lanjut pengaduan pelanggaran dilakukan oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran.

2. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran harus menginformasikan pengaduan pelanggaran yang masuk, yang diinvestigasi, dan yang dianggap selesai kepada Direksi dan atau Dewan Komisaris setiap saat diperlukan.

Page 144: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

144 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

TATA CARA PELAKSANAAN RUPS

Dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, RUPST diselenggarakan paling lama enam bulan setelah tahun buku berakhir.

1. Selama RUPST, Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempresentasikan hal-hal berikut:

2. Buku Laporan Tahunan3. Rekomendasi penggunaan laba bersih

sepanjang Perseroan mencatat laba bersih.4. Rekomendasi tentang Kantor Akuntan Publik

untuk melakukan audit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku berjalan, berdasarkan pada sarat Dewan Komisaris, atau mentransfer wewenang penunjukan KAP ke Dewan Komisaris.

5. Penetapan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta penentuan gaji, tunjangan, honorarium,bonus, dana atau remunerasi lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

6. Hal-hal lain yang memerlukan persetujuan pemegang saham dalam RUPS demi kepentingan Perseroan tanpa prasangka pada ketentuan Anggaran Dasar.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN

Struktur Tata Kelola Perseroan terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi, yang didukung oleh Komite Audit sebagai komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, Sekretaris Perseroan, dan Unit Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Organ Perseroan ini menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung-jawabnya untuk kepentingan Perseroan.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB) merupakan pelaksana perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetjui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali, sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST dan 1 (satu) kali RUPSLB pada tanggal 15 Mei 2015.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 145: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

145Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Pada umumnya tahapan pelaksanaan RUPS adalah sebagai berikut:

Waktu KegiatanH-44 Surat Pemberitahuan kepada OJK

H-37 Iklan Pengumuman RUPSPerseroan harus membuat pengumuman/pemberitahuan akan diadakannya RUPS 14 hari sebelum undangan/pemanggilan disebar.

H-29 Batas waktu penyampaian usulan Agenda RUPS oleh pemegang saham 5%

H-23 Recording Date yang berhak menghadiri RUPS

H-22 Iklan Pemanggilan RUPSPerseroan mengundang/memanggil pemegang saham melalui surat tercatat atau iklan di surat kabar yang diterbitkan sedikitnya 21 hari sebelum tanggal pelaksanan RUPS, di luar tanggal undangan dan tanggal RUPS.Sebagai Perseroan terbuka, agar menjamin koherensi informasi tentang rencana atau pelaksanaan RUPS, dan sesuai dengan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014, Perseroan memberikan detil dari rencana tersebut ke OJK sedikitnya tujuh hari sebelum undangan disebar.

H RUPS

H+2 Iklan Pemberitahuan Hasil RUPSSesudah penyelenggaraan RUPS, perseroan malaporkan hasil RUPS ke OJK selambat-lambatnya dua hari kerja dan mengumumkan keputusan RUPS melalui sedikitnya satu surat kabar berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional.Semua saham yang diterbitkan memiliki satu hak suara jika tidak dinyatakan lain oleh Anggaran Dasar Perseroan.

Page 146: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

146 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Selama tahun 2015 Perseroan telah mengadakan RUPST dan RUPSLB masing-masing sebanyak satu kali dengan rincian keterangan sebagai berikut:

RUPS Jadwal Tempat Agenda Surat Kabar

RUPST Jumat, 15 Mei 2015, pk.13:30

Ballroom B Hotel Aryaduta Tugu Tani JakartaJl. Prapatan 44-48, Jakarta 10110

1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan Pengesahan atas Perhitungan Tahunan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Komisaris Perseroan.

2. Penetapan penggunaan Laba Rugi Perseroan dari tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit buku Perseroan tahun buku 2015 dan pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkannya.

4. Penetapan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta penentuan honorarium, tunjangan, gaji, bonus dana tau remunerasi lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Iklan Pengumuman pada surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan tanggal 8 April 2015

Iklan Pemanggilan pada surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan tanggal 23 April 2015

Iklan Pengumuman Hasil RUPS pada surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan tanggal 19 Mei 2015

RUPSLB Jumat, 15 Mei 2015, pk.14:30

Ballroom B Hotel Aryaduta Tugu Tani JakartaJl. Prapatan 44-48, Jakarta 10110

Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 dan No.33/POJK.04/2014.

Iklan Pengumuman pada surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan tanggal 8 April 2015

Iklan Pemanggilan pada surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan tanggal 23 April 2015

Iklan Pengumuman Hasil RUPS pada surat kabar Investor Daily dan Suara Pembaruan tanggal 19 Mei 2015

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 147: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

147Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PELAKSANAAN RUPS

PELAKSANAAN RUPST

Pada tahun 2015 Perseroan mengadakan RUPST pada 15 Mei 2015 dengan agenda dan keputusan sebagai berikut:

Agenda Keputusan

Agenda 1 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan yang pokok-pokoknya telah disampaikan dalam RUPS oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2014 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2014.

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian) Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates is a member of the RSM network) sesuai dengan laporannya Nomor: R/144.AGA/dwd.2/2015 tanggal 23 Maret 2015 yang menyatakan opininya bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangn di Indonesia.

3. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2014 serta disahkannya Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014, maka RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana atau tidak melanggar ketentuan dan prosedur hokum yang berlaku dan tercatat pada Laporan keuangan Perseroan Tahun Buku 2014.

Agenda 2 Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2014 yang seluruhnya berjumlah Rp.XXX,- diperuntukan sebagai berikut:1. Dibukukan sebagai Laba Ditahan sejumlah Rp.XXX,- yang akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha

Perseroan.2. Menyetujui kebijakan Perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham untuk Tahun Buku 2014 dan

seluruh total laba bersih tahun berjalan yang diperoleh Perseroan selama Tahun Buku 2014 dicatat sebagai laba yang ditahan oleh Perseroan atau retained earnings.

Agenda 3 1. Menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates is a member of the RSM network) untuk mengaudit buku Perseroan Tahun Buku 2015.

2. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkannya.

Agenda 4 1. Menetapkan untuk tidak melakukan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah tetap dengan susunan pada tahun sebelumnya dan dengan demikian menegaskan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris: Theo L. SambuagaKomisaris Indepedenden: Didik J. RachbiniKomisaris Independen: Rizal RamliKomisaris Independen: H. MuladiKomisaris Independen: Nanan SoekarnaKomisaris Independen: Ito Sumardi DSKomisaris: Markus PermadiKomisaris: Benny HaryantoKomisaris: Richard Setiadi

DireksiPresiden Direktur: Ali ChendraWakil Presiden Direktur: Irwan DjajaDirektur Independen: Harianda NoerlanDirektur: Dicky S. MoechtarDirektur: Johannes TongDirektur: Anthony Chandra KartawiriaDirektur: Richard Kartawijaya

Sampai dengan penutupan RUPST untuk tahun buku 2016 yang akan diselenggarakan pada tahun 2017.

Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan penegasan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam suatu akta notarial tersendiri.

2. Menyetujui pemberian wewenang kepada Presiden Komisaris Perseroan untuk menentukan honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan/atau remunerasi lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Page 148: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

148 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

PELAKSANAAN RUPSLB

Pada tahun 2015 Perseroan mengadakan RUPSLB pada 15 Mei 2015 dengan agenda dan keputusan sebagai berikut:

Agenda Keputusan1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian

dengan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 dan POJK No.33/POJK.04/2014 serta peraturan perundang-undangan lain yang berlaku di bidang pasar modal.

2. Memberikan persetujuan, wewenang dan kuasa penuh kepada Direksi Perse-roan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hal-hal yang diputuskan dalam Agenda RUPS.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI

Pemegang saham pengendali Perseroan adalah AcrossAsia Limited sejumlah 55,10% selebihnya dimiliki oleh PT Reksa Puspita Karya sejumlah 33,76%, dan masyarakat sebesar 11,14%.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 149: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

149Annual Report PT First Media Tbk. 2015

tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris; (e) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris kepada RUPS; (f) menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu calon anggota Dewan Komisaris tersebut wajib memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan kemampuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.

Anggota Dewan Komisaris yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 (tiga), baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan (semenda).

Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya sampai dengan ditutupnya RUPST ketiga setelah pengangkatannya.

Ketentuan tentang masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian tersebut dapat dilakukan apabila anggota Dewan Komisaris tersebut, antara lain: (a) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; (b) tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan atau ketentuan Anggaran Dasar; atau (c) terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan atau Negara.

DEWAN KOMISARIS

Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang mewakili Pemegang Saham untuk melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan strategi Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan arahan/nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan itikad yang baik, kehati-hatian dan bertanggung-jawab, serta menjalankan fungsi untuk memperkuat citra Perseroan dimata masyarakat dan para pemegang saham.

Persyaratan, Keanggotaan dan Masa JabatanPersyaratan formal dan material yang berlaku telah dipenuhi oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sedangkan persyaratan material bersifat khusus, disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.

Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

Sesuai Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK No.33/POJK.4/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perorangan yang berkewarganegaraan Indonesia dan Asing (yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku) yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan pernah: (a) dinyatakan pailit; (b) menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris, atau anggota dewan pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; (c) dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau BUMN dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; (d)

Page 150: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

150 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

menjabat pada Komite Audit, Komisaris Independen yang bersangkutan hanya dapat diangkat kembali pada Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa jabatan Komite Audit berikutnya.

Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan lainnya paling lambat 90 (Sembilan puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Apabila permohonan pengunduran diri tidak mencantumkan tanggal efektif pengunduran diri dan tidak ada keputusan RUPS mengenai pengunduran diri tersebut, maka anggota Dewan Komisaris tersebut efektif berhenti sejak lewatnya waktu 90 (sembilan puluh) hari dari tanggal diterimanya surat permohonan pengunduran diri.

Jabatan Dewan Komisaris berakhir apabila: (a) masa jabatannya berakhir; (b) mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; (c) tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan; (d) meninggal dunia; dan (e) diberhentikan berdasarkan RUPS.

Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai: (a) anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan (b) anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 (empat) Emiten atau Perusahaan Publik lain.

Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris. Rangkap jabatan sebagai anggota komite hanya dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya.

Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya tetap independen kepada RUPS. Pernyataan independensi Komisaris Independen wajib diungkapkan dalam Laporan Tahunan. Dalam hal Komisaris Independen

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 151: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

151Annual Report PT First Media Tbk. 2015

KOMPOSISI DAN MASA JABATAN DEWAN KOMISARIS

Pada RUPST yang diselenggarakan pada 15 Mei 2015 RUPS menetapkan untuk tidak melakukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah tetap dengan susunan pada tahun sebelumnya. Dengan demikian komposisi dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Jabatan Masa Jabatan sejakTheo L. Sambuaga Presiden Komisaris 24 September 2013

Didik J. Rachbini Komisaris Independen 29 Juni 2006

Rizal Ramli Komisaris Independen 16 Januari 2008

H. Muladi Komisaris Independen 24 September 2013

Nanan Soekarna Komisaris Independen 23 April 2014

Ito Sumardi DS Komisaris Independen 24 September 2013

Markus Permadi Komisaris 25 April 2013

Benny Haryanto Komisaris 23 April 2014

Richard Setiadi Komisaris 23 April 2014

Komposisi Dewan Komisaris kembali mengalami perubahan berdasarkan surat pengunduran diri Bapak Rizal Ramli sebagai Komisaris Independen yang kemudian oleh Perseroan disampaikan Keterbukaan Informasi melalui surat no. 060/DIR/IX/2015, tanggal 8 September 2015 kepada OJK. Pengunduran diri tersebut tidak mempengaruhi komposisi presentasi Komisaris Independen yang diwajibkan dalam POJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, sehingga tidak diselenggarakan RUPSLB. Dengan demikian komposisi dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Jabatan Masa Jabatan sejakTheo L. Sambuaga Presiden Komisaris 24 Sep 2013

Didik J. Rachbini Komisaris Independen 29 Juni 2006

H. Muladi Komisaris Independen 24 September 2013

Nanan Soekarna Komisaris Independen 23 April 2014

Ito Sumardi DS Komisaris Independen 24 September 2013

Markus Permadi Komisaris 25 April 2013

Benny Haryanto Komisaris 23 April 2014

Richard Setiadi Komisaris 23 April 2014

Profil singkat anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman topik “Informasi Umum First Media – Manajemen First Media – Profil Dewan Komisaris”.

Page 152: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

152 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Tabel berikut memuat informasi tentang kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015.

KEHADIRAN

KomisarisRapat Dewan

Komisaris

Rapat Dewan Komisaris dengan

Direksi

Jumlah Kehadiran

Jumlah Kehadiran

Theo L. Sambuaga 12 kali 3 kali

Didik J. Rachbini 12 kali 3 kali

Rizal Ramli 7 kali 2 kali

H. Muladi 12 kali 3 kali

Nanan Soekarna 12 kali 3 kali

Ito Sumardi DS 8 kali 3 kali

Markus Permadi 12 kali 3 kali

Benny Haryanto 12 kali 3 kali

Rchard Setiadi 12 kali 3 kali

Bapak Rizal Ramli kehadirannya dalam rapat Dewan Komisaris dalam setahun hanya sampai dengan pengunduran dirinya sebagai Komisaris Independen pada tanggal 12 Agustus 2015, karena panggilan tugas negara sebagai Menteri.

TUGAS, TANGGUNG-JAWAB DAN KEWAJIBAN

1. Mengawasi dan bertanggung-jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi, termasuk mengenai rencana pengembangan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan kepentingan Perseroan.

2. Melakukan tugas dan tanggung-jawab dengan itikad baik, penuh tanggung-jawab, dan kehati-hatian, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS.

3. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung-jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya, termasuk berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja komite.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya satu kali dalam 2 bulan. [1 x 12/2 = 6 kali setahun]. Dewan Komisaris mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 kali dalam 4 bulan. [1 x 12/4 = 3 kali setahun]. Rapat dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari 50% dari jumlah anggotanya hadir dan diwakili dalam rapat.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 153: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

153Annual Report PT First Media Tbk. 2015

1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik.

2. Cakap melakukan perbuatan hukum.3. Dalam 5 tahun sebelum pengangkatan dan

selama menjabat:a. Tidak pernah dinyatakan pailit;b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;

c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan

d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: (1) pernah tidak menyelenggarakan RUPST; (2) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertangggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Komisaris kepada RUPS; dan (3) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan

5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik.

DIREKSI

Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung-jawab penuh atas pengelolaan Perseroan dengan senantiasa memperhatikan kepentingan dan tujuan Perseroan dan unit usaha serta mempertimbangkan kepentingn para pemegang saham dan seluruh stakeholders. Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan dalam RUPS. Direksi First Media memiliki jabatan sampai dengan RUPST 3 (tiga) tahun berikutnya sejak tanggal pengangkatan. Pemegang Saham dalam RUPST atau RUPSLB berhak untuk memberhentikan anggota Direksi pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.

Persyaratan, Keanggotaan dan Masa JabatanBerdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan OJK No.33/POJK.4/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, maka yang dapat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat:

Page 154: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

154 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Ali Chendra (Presiden Direktur) secara umum bertanggung-jawab terhadap seluruh kegiatan Perseroan;Irwan Djaja (Wakil Presiden Direktur) secara umum bertanggung-jawab terhadap kebijakan keuangan Perseroan.Harianda Noerlan (Direktur Independen) bertanggung-jawab atas bidang Corporate Services dan merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).Dicky S. Moechtar (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang Strategic Business Development.Anthony C. Kartawiria (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang Financial Management.Richard Kartawijaya (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang Wireless Business Development.Johannes Tong (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang Subsidiaries Business Development.

Susunan anggota Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan dari RUPST 2013. Oleh karena itu susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direksi Jabatan Masa Jabatan sejakAli Chendra Presiden Direktur 23 April 2014

Irwan Djaja Wakil Presiden Direktur 23 April 2014

Harianda Noerlan Direktur Independen 29 Juni 2006

Dicky S. Moechtar Direktur 29 Juni 2006

Anthony C. Kartawiria Direktur 23 April 2014

Richard Kartawijaya Direktur 23 April 2014

Johannes Tong Direktur 25 April 2013

TUGAS, TANGGUNG-JAWAB DAN KEWAJIBAN

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, secara garis besar Direksi bertanggung-jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad baik dan penuh tanggung-jawab. Direksi juga berhak untuk mengambil tindakan untuk dan atas nama Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, atas hal atau kejadian apapun, dengan pihak lain. Direksi juga wajib mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan pembidangan tugas Direksi, maka pembagian tugas Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi, sebagai berikut:

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 155: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

155Annual Report PT First Media Tbk. 2015

RAPAT DIREKSI

Direksi mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam 1 (satu) bulan atau kapan saja diperlukan, dengan lokasi di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan Perseroan. Direksi juga turut dalam Rapat Dewan Komisaris untuk membahas kemajuan Perseroan secara umum. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 50% dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.

Tabel berikut memuat informasi tentang kehadiran Direksi dalam rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris yang dihadiri Direksi yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015.

KEHADIRANDireksi Rapat Direksi Rapat Dewan

Komisaris dengan Direksi

Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan

Ali Chendra 20 kali 2 kali

Irwan Djaja 24 kali 3 kali

Harianda Noerlan 24 kali 3 kali

Dicky S. Moechtar 24 kali 3 kali

Anthony C.

Kartawiria

24 kali 3 kali

Richard Kartawijaya 20 kali 3 kali

Johannes Tong 10 kali 1 kali

Page 156: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

156 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Audit Internal. Komite Audit beranggota 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota independen. Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan dalam berbagai peraturan yang berlaku. Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melakukan 4 (empat kali rapat.

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

1. Didik Junaidi Rachbini (Ketua/Komisaris Independen)

2. Herman Latief (Anggota/Independen)3. Raden Hikmat Kartadjoemena (Anggota/

Independen)

Agenda rapat dan kehadiran Komite Audit

Komite AuditKehadiran Rapat Komite Audit% Kehadiran

Didik J. Rachbini 4 kali

Herman Latief 4 kali

Raden Hikmat Kartadjoemena 4 kali

KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung-jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Komite Audit terdiri dari dua anggota yang merupakan pihak independen yang berkemampuan di bidang akuntansi dan keuangan dan diketuai oleh Komisaris Independen.

Komite Audit dalam menjalankan fungsinya, memiliki tugas dan tanggung-jawab untuk:Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya.Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa.Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaanmanajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris.Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.Menelaah dan memberikan sarat kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan; danMenjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 157: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

157Annual Report PT First Media Tbk. 2015

R. Hikmat KartadjoemenaAnggota/Independensi

Wrga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tahun 1943, lulus dari City University, New York, Amerika Serikat. Beliau mempunyai pengalaman luas dalam bisnis perbankan Indonesia.

Memulai karirnya sebagai Wakil Asisten di New York untuk Bank Ekspor Impor Indonesia pada tahun 1970-1975, beliau kemudian ditunjuk oleh Chemical Bank New York untuk menjadi Chief Representative Chemical Bank di Jakarta pada tahun 1983-1987. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Unibank dan Direktur Corporate Bangking Bank Pacific. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Inti Indorayon Utama Tbk pada tahun 1990-1997. Beliau juga pernah menjabat sebagai Advisor untuk Indonesia di Newbridge Capital (Singapore) Pte Ltd dan Komisaris Saratoga Capital pada tahun 1997-2008, kemudian menjabat sebagai Senior Advisor untuk Indonesia di Imprimis (Singapore) Pte Ltd dan Khronos Advisory Limited hingga saat ini. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Anggota Komite Audit sejak Januari 2013.

PROFIL KOMITE AUDIT

Didik J. RachbiniKetua/Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia. Beliau memperoleh gelar Ph.D dan M.Sc dalam bidang Studi Pembangunan dari Central Luzon State University, Filipina. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006. Beliau pernah menduduki berbagai posisi pada beberapa institusi antara lain Anggota MPR, Anggota DPR, Komisaris KPPU, Komisaris PT Angkasa Pura I dan saat ini masih menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Humanika Consultindo.

Herman LatiefAnggota/Independen

Warga Negara Indonesia. Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak Januari 2013. Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kawasan Industri, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) (sejak 2008), dan Wakil Ketua Dewan Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (sejak 2000). Beliau lulus dari TFH, Hamburg., Jerman, dengan gelar Diplom Ingenier Architect (Dipl. Ing) pada tahun 1976. Sebelumnya beliau bekerja sebagai Arsitek di PT Widya Pertiwi Engineering (1976-1978), Direktur di Perseroan grup Kalbe Farma (1979-1988), Direktur Utama PT Lippo Cikarang Tbk. (1989-1999), Wakil Komisaris Utama PT Lippo Cikarang Tbk. (1999-2001), Komisaris PT Lippo Land Development (2001-2004), Komisaris PT Bukit Sentul Tbk. (2004-2005), Direktur PT East Jakarta Industrial Park (2004-2010), di Komite Audit PT Pacific Utama Tbk. (2005-2007), Komite Audit PT Gowa Makassar (2005-2007), dan Komite Audit PT Multipolar Tbk (2007-2009). Beliau juga aktif di Dewan Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (1995-2000) dan sebagai Wakil Ketua Real Estate Indonesia (1999-2008).

Page 158: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

158 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Kegiatan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:1. Memandu Perseroan untuk senantiasa

patuh terhadap peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa Perseroan mengimplementasikan peraturan-peraturan tersebut. Perseroan menerbitkan 4 (empat) Laporan Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan.

2. Melakukan korespondensi dengan regulator pasar modal (OJK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya seperti KSEI, BAE dan wali amanat. Korespondensi yang dilakukan sebanyak XX (XXX) kali.

3. Menyampaikan keterbukaan informasi terkait Perseroan yang disampaikan melalui pelaporan, baik yang diatur maupun tidak antara lain dalam bentuk siaran pers, website, dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait kondisi Perseroan.

4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB.

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan paparan public tahunan.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sebagai tugas penghubung antara Perseroan dengan Pelaksana Perseroan dan pemangku kepentingan, maka Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggung-jawab kepada Direksi. Berdasarkan kepada Peraturan OJK No. 35/POJK/04/2014, tgl. 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan wajib memiliki fungsi sekretaris perusahaan. Fungsi sekretaris perusahaan dapat dilaksanakan oleh orang perseorangan atau unit kerja. Dalam pasal 3 ayat 2 peraturan ini, Sekretaris Perusahaan dapat dirangkap oleh seorang anggota Direksi. Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Harianda Noerlan yang juga adalah Direktur Independen Perseroan.

Tugas Sekretaris Perusahaan adalah:1. mengikuti perkembangan Pasar Modal

khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

4. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Perseroan;

5. penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;• penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;• penyelenggaraan dan dokumentasi rapat

Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan• pelaksana program orientasi terhadap

perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

6. sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 159: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

159Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PROFILE SEKRETARIS PERUSAHAAN

Harianda NoerlanWarga Negara Indonesia.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan di bidang Corporate Services dan merangkap juga sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Juni 2006. Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan sejak tahun 1990, yaitu di PT Bank Niaga Tbk, dengan jabatan terkahir sebagai Head of International Banking Division – Capital Market Group.

Pada tahun 2000, bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan (BPPN) dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit. Sejak Januari 2002 hingga Mei 2006 bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk. Posisi yang pernah dijabat selama di PT Bank Lippo Tbk antara lain sebagai managing Director, Direktur Kepatuhan, Distribution Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.

Page 160: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

160 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

VISI

Menjadi penyedia jasa layanan Audit Internal berbasis manajemen risiko dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance-GCG).

MISI

Memberikan layanan Audit Internal yang profesional untuk memastikan terwujudnya perusahaan yang sehat, berkembang secara wajar dan dapat menunjang pembangunan ekonomi nasional yang merupakan kepentingan dari para stakeholders secara baik.

PENGERTIAN AUDIT INTERNAL

Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

UNIT AUDIT INTERNALUnit Audit Internal adalah unit kerja yang independen, obyektif dan bersifat sebagai konsultan, yang dibentuk dalam PT First Media Tbk (“untuk selanjutnya disebut First Media”) untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi termasuk anak-anak perusahaannya. Unit Audit Internal bukan perpanjangan, atau pengganti manajemen. Tanggung jawab untuk pengendalian operasional terletak sepenuhnya kepada manajemen operasional yang harus memastikan bahwa manajemen kontrol yang sesuai dan memadai telah diterapkan sebagaimana mestinya.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PEMBENTUKAN UNIT AUDIT INTERNAL

Pembentukan Unit Audit Internal kepada peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit audit internal. Unit Audit Internal bertugas antara lain untuk menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan serta melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi d an kegiatan lainnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Unit Audit Internal akan selalu bekerjasama dengan Komite Audit dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Pembentukan Unit Audit Internal merupakan wujud nyata dari komitmen Perseroan dalam menciptakan tata kelola yang baik dan efisien.

Pada tahun 2014, Unit Audit Internal Perusahaan dijalankan oleh Leony hartono. Memulai karir di tahun 2000 sebagai auditor di kantor akuntan publik di Detroit, Amerika Serikat. Bergabung dengan kantor akuntan Ernst & Young Indonesia di tahun 2002 dan kemudian bekerja di bidang perbankan dan perusahaan industry manufaktur sebelum bergabung dengan Perseroan di tahun 2008. Mendapat gelar Bachelor of Accounting dan Master in Professional dari Michigan State University, Amerika Serikat.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 161: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

161Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Unit Audit Internal dalam melaksanakan fungsi Audit Internal memberikan jasa assurance, konsultasi, dan investigasi kasus fraud yang independen dan obyektif yang dapat memberi nilai tambah dan memperbaiki operasional First Media baik di kantor pusat maupun cabang.

JASA ASSURANCE

Suatu assessment yang obyektif melalui pengujian atas suatu bukti dengan tujuan untuk memberikan penilaian yang independen atas pelaksanaan risk management, control dan governance processes dalam operasional First Media.

JASA KONSULTASI

Kegiatan pemberian jasa konsultasi yang diberikan terkait dengan upaya untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan risk management, contro dan governance processes. Jasa konsultasi yang diberikan bersifat tidak mengikat dan tanpa mengabaikan prinsip independensi, sehingga tanggung jawab atas tindak lanjut dari hasil konsultasi tersebut tetap pada auditee.

JASA INVESTIGASI KASUS FRAUD

Unit Audit Internal secara proaktif membantu manajemen dalam mengidentifikasi, mendeteksi dan melakukan investigasi audit terhadap kegiatan operasional First Media yang dicurigai mengandung unsur fraud.

Page 162: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

162 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

management, control dan governance processes.Memastikan bahwa sistem kontrol dan manajemen risiko telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis, serta berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran atau program organisasi yang telah dicanangkan.Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan ruang lingkup pekerjaan, seperti evaluasi, penyelidikan dan pengungkapan atas penyimpangan, kecurangan dan pemborosan.Unit Audit Internal menjaga, meningkatkan dan menciptakan nilai tambah bagi stakeholders melalui penyelarasan aktivitas Audit Internal dengan business objectives First Media, dengan target utama adalah untuk meyakinkan bahwa:Risiko telah teridentifikasi dan dikelola secara tepat.Informasi penting keuangan, manajerial dan operasional telah disajikan secara akurat, handal dan tepat waktu.Seluruh aktivitas First Media telah sesuai dengan anggaran dasar, kebijakan standar, prosedur serta peraturan dan/atau perundang-undangan yang berlaku.Program-program, rencana-rencana dan tujuan-tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan selalu terpelihara dengan tetap memperhatikan aspek internal control system.Sarana-saran untuk menjaga dan melindungi kekayaan dan reputasi First media telah tercukupi.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Audit Internal First Media bertugas dan bertanggung jawab untuk:Membantu tugas Presiden Direktur dan Dewan Komisaris, khususnya Komite Audit, secara independen, dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.Memonitor kecukupan dan efektivitas sistem kontrol manajemen organisasi dalam bidang finansial, operasional dan system informatika.Memberikan penilaian dan rekomendasi secara

KUNCI KEBERHASILAN (KEY SUCCESS FACTOR)

Optimalisasi pemanfaatn teknologi, penerapan metode terbaik dan organisasi yang efektif dan efisien serta didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan selalu menjunjung tinggi etika profesi, melalui proses kerja yang:Fokus pada proses bisnis dan pelayanan kepada stakeholdersBersikap proaktif, tanggap, terpercaya dan obyektifBerkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulisMampu menemukan akar permasalahan dan deteksi diniMampu menyajikan temuan secara obyektifMampu menyampaikan rekomendasi yang efektif dan implementif

KEDUDUKAN

Unit Audit Internal mempunyai kedudukan sebagai berikut :Dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Ketua Bapepam-LK.Kepala Unit Audit Internal bertanggungjawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi langsung dengan Presiden Komisaris/Komite Audit, untuk menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan audit.Pemberitahuan informasi yang berkaitan dengan audit kepada Dewan Komisaris tersebut harus dilaporkan kepada Presiden Direktur.Unit Audit Internal dapat berperan sebagai konsultan bagi pihak-pihak internal yang membutuhkan, terutama hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya, serta bersifat strategis.

RUANG LINGKUP

Unit Audit Internal membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya melalui :Menggunakan metode yang sistimatis dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas risk

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 163: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

163Annual Report PT First Media Tbk. 2015

obyektif atas kegiatan operasi dalam pencapaian tujuan dan sasarannya secara efektif, efisien dan ekonomis dalam bentuk penyampaian laporan bulanan dan tahunan secara periodik.Mengarah perhatian manajemen terhadap timbulnya risiko operasi yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan operasi/bisnis yang muncul, dan hal-hal lain yang mempengaruhi hasil dan kinerja.

KEWENANGAN

Presiden Direktur memberikan kewenangan kepada Audit Internal dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan hal-hal seperti berikut:

1. Untuk melihat dan memeriksa semua dokumen dan catatan, meminta keterangan dari setiap anggota Direksi dan Karyawan yang berkewajiban membantu memberikan informasi yang diperlukan oleh Audit Internal dalam waktu yang layak, sehingga memungkinkan untuk bekerja melakukan fungsinya secara efisien dan efektif.

2. Untuk mengalokasikan sumber daya audit, menentukan focus, ruang lingkup dan jadwal audit, serta menerapkan teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit. Jika dipandang perlu, dalam menjalankan fungsinya Audit Internal memiliki kewenangan untuk mendapatkan saran dan nasehat dari tenaga professional (tenaga ahli) yang diperlukan.

3. Menyampaikan laporan hasil audit dan melakukan konsultasi langsung dengan Presiden Direktur.

4. Mempunyai akses penuh dan bebas kepada Komite Audit dan Dewan Komisaris apabila diperlukan.

Page 164: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

164 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

INDEPENDENSI DAN OBJEKTIVITAS

1. Unit Audit Internal bertanggung-jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dalam tugasnya memberikan laporan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit). Untuk menjaga independensi dan mempertahankan objektivitas, Unit Audit Internal tidak terlibat langsung dan tidak mempunyai tanggung-jawab langsung atau wewenang atas proses transaksi harian dan aktivitas transaksi lainnya pada unit kerja yang diperiksa.

2. Dalam melaksanakan tugas, Audit Internal berpedoman kepada Kode Etik First Media dan Kode Etik Audit Internal yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari Piagam Audit Internal ini.

STANDAR PELAKSANAAN KERJA

Dalam melaksanakan fungsinya, Audit Internal mengacu dan merujuk pada berbagai peraturan dan ketentuan internal dan pedoman yang terdapat dalam berbagai standar profesional Audit Internal, yaitu:

1. Standar Operating Procedure Audit Internal serta pemutakhirannya.

2. Semua peraturan pemerintah yang telah diberlakukan oleh manajemen First Media.

3. Standar Audit dan Kode Etik dari The Institute of Internal Auditors Inc., sebagaimana telah dikuasakan oleh Presiden Direktur.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 165: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

165Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT FIRST MEDIA TBK

Ditetapkan di : JakartaTanggal : 20 Januari 2011

Hengkie Liwanto Harianda NoerlanPresiden Direktur Direktur

AUDITOR INDEPENDEN

Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan yang memberikan Jasa Audit di Pasar Modal, maka laporan keuangan konsolidasian Perseroan mulai tahun buku 2009 diaudit oleh Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto, dengan auditor Didik Wahyudiyanto.

PELAPORAN

1. Laporan Tindak Lanjut Audit, baik internal maupun eksternal, merupakan tanggung-jawab dari masing-masing unit kerja yang diperiksa untuk diperbaiki sesuai kebijakan First Media dan sekaligus menjadi salah satu factor bagi perusahaan untuk menilai kinerja unit-unit kerja tersebut. Dalam pelaksanaan pengawasan/pengendalian, Direksi terkait memastikan bahwa setiap hasil pemeriksaan akan dana tau telah ditindaklanjuti oleh unit-unit yang diperiksa.

2. Audit Internal harus memantau serta melaporkan perkembangan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan Auditee. Tindak lanjut tersebut meliputi:

a. Pemantauan atau pelaksanaan tindak lanjut. Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut dilakukan, agar dapat iketahui perkembangannya dan dapat diingatkan kepada Auditee apabila Auditee belum dapat melaksanakan komitmen perbaikan menjelang atau sampai batas waktu yang dijanjikan.

b. Analisis kecukupan tindak lanjut. Dari hasil pemantauan tindak lanjut, dilakukan analisis kecukupan atas realisasi janji perbaikan yang telah dilaksanakan Auditee. Selanjutnya pengecekan kembali tindak lanjut perlu dilakukan apabila terdapat kesulitan atau hambatan yang menyebabkan tindak lanjut tersebut tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya.

c. Pelaporan tindak lanjut. Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh Auditee, maka Audit Internal memberikan laporan tertulis kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris (melalui Komite Audit), untuk tindakan lebih lanjut.

Page 166: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

166 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Secara ilmiah, strategi manajemen sumber daya manusia adalah rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terbaik sebuah perusahaan atau industri untuk menjadi pesaing yang mampu memenangkan dan menguasai pasar, malalui tenaga kerja yang dimilikinya.

Perseroan senantiasa mengarahkan pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki untuk mencapai visi dan misi Perseroan. Perseroan juga senantiasa berupaya meningkatkan sinergi dan efisiensi di antara Perseroan dengan anak Perusahaan Perseroan dengan terus menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan.

Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 167: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

167Annual Report PT First Media Tbk. 2015

<SMU (50%)

Non Staff (1%)

Staff (77%)

Supervisor (10%)

Management (8%)

Senior Management (2%)

Direktur (2%)

USIA POSISI JABATANPENDIDIKAN

S1 (11%)

S2 (36%)

S3 (4%)

71% Pria Wanita 29%

49% Kontrak Tetap 51%

KOMPOSISI KARYAWAN PT FIRST MEDIA TBK.JUMLAH KARYAWAN = 1,565

1%2%

4%

11%

15%

29%

37%<25 th

26 - 30 th

36 - 40 th

40 - 45 th

46 - 50 th>51 th

31 - 35 th

Page 168: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

168 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

dirasakan menjadi lebih adil, obyektif dan lebih menyeluruh bila ditinjau dari aspek penilaiannya yaitu target dan perilaku. Konsep E-PMS dibangun dengan menggunakan pendekatan Management by Objectives (MBO) yang dipopulerkan oleh Peter Drucker. Terdapat siklus yang berkesinambungan dalam system ini yang meliputi Performance Planning, Performance Coaching, dan Performance Appraisal.

Penilaian dalam E-PMS didasarkan pada 2 hal yaitu target yang dituangkan dalam bentuk Key Business Objective (KBO) dan Key Performance Indicator (KPI), serta perilaku karyawan yang dituangkan dalam Behavior Competencies (BC). Penilaian dalam KBO memiliki bobot 70 persen, sedangkan penilaian BC sebesar 30 persen dengan nilai maksimal penilaian sebesar 130 persen dari pencapaian. Nilai yang keluar dari total KBO dan B dihubungkan dengan kisaran angka tertentu dan dibuatkan menjadi bentuk rating.

Agar penilaian menjadi lebih adil dan obyektif, maka nilai yang didapat dibandingkan dengan nilai karyawan lainnya dalam satu bagian. Proses ini dinamakan normalisasi. Proses normalisasi dilakukan dalam 3 tingkatan mulai dari tingkat section, departmen dan divisi. Pada proses normalisasi mungkin terjadi perubahan nilai yang didapat, apakah menjadi naik atau turun, walau ada kemungkinan tidak ada perubahan.

Salah satu unsur penilaian yang masuk dalam KBO adalah Coaching. Setiap karyawan yang memiliki team member, maka secara otomatis akan memiliki KBO coaching. Tujuannya adalah untuk mengembangkan budaya coaching dalam perusahaan. Dengan adanya coaching ini diharapkan akan membantu karyawan dalam mencapai targetnya, dan dapat mengatasi permasalahan pada saat terdapat kesulitan.

SISTEM INFORMASI SDM

Sistem Informasi SDM (HRIS) dikembangkan dengan dukungan kerjasama dari Divisi Teknologi Informasi sejak tahun 2011. Penerapan Overtime Online System, e-Recruitment System dan Exit Clearance Online System telah berjalan dan senantiasa disempurnakan. Sistem tersebut memberikan kontribusi perubahan terbesar pada kegiatan dan proses kerja yang terjadi pada Divisi SDM maupun organisasi. Pengoperasiannya yang mudah, membuat pengguna mudah mendapatkan informasi terbaru, dan mudah dalam hal mengelola setiap tahapan pada proses rekrutmen. Manajemen dapat memperoleh informasi real time dan transparan mengenai data terkait SDM. Waktu dan biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi dibandingkan manajemen SDM dilakukan secara manual.

PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM

Performance management system (PMS) di Perseroan sudah dilakukan secara elektronik, sehingga disebut dengan Electronic Performance Management System atau disingkat E-PMS. Sistem manajemen kinerja yang dikembangkan oleh Perseroan dalam bentuk system electronic untuk menghubungkan tujuan serta visi dan misi organisasi kepada karyawan, sehingga setiap karyawan bukan hanya tahu arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, namun secara sadar ikut berperan serta dalam mengupayakan pencapaian tujuan organisasi tersebut melalui kinerja pribadi.

Selain untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi, E-PMS juga bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan atas pencapaian kinerjanya dengan lebih adil dan obyektif dan dihubungkan dengan kompensasi sebagai penghargaan. E-PMS membuat sistem penilaian

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 169: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

169Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Proses coaching ini dilakukan dengan proses one by one. Seorang karyawan yang memiliki team member akan melakukan coach kepada team member-nya. Selanjutnya dari hasil coaching tersebut, karyawan akan memasukkan data-datanya kedalam PMS. Setiap tahunnya sistem E-PMS selalu dikembangkan untuk dapat menjadi lebih baik. Pada tahun 2014 ini, E-PMS melakukan perubahan pada dimensi-dimensi dalam Behavior Competencies dengan menggunakan pendekatan yang berbeda. Perubahan ini ditujukan untuk lebih meminimalkan tingkat subjektifitas. Setiap dimensi masing-masing terdiri dari 5 poin pernyataan sehingga total keseluruhan sebanyak 30 poin. Dimensi-dimensi tersebut meliputi: Discipline and Control, Leadership and Support, Communication, Achievement, Self- Development, Challenge and Problem Solving.

JumlahGender

Laki-laki 1.108

Perempuan 457

Usia

25 tahun ke bawah 581

26-30 tahun 453

31-35 tahun 238

36-40 tahun 179

41-45 tahun 67

46-50 tahun 30

51 tahun ke atas 17

Pendidikan

SMU ke bawah 558

D3 172

S1 779

S2 55

S3 1

Posisi Jabatan

Direktur 33

Senior Management (13-14) 25

Management (11-12) 125

Supervisor (9-10) 155

Staff (5-8) 1.207

Non-Staff (1-4) 20

Status Karyawan

Tetap 794

Kontrak 771

Page 170: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

170 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Tanggung Jawab Sosial adalah basis teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat tempatan. Secara teoritis, Tanggung Jawab Sosial dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para strategic stakeholders-nya, terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan operasinya. Tanggung Jawab Sosial memandang perusahaan sebagai agen moral.

Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusa-haan harus menjunjung tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam sudut pan-dang tanggung jawab sosial adalah pengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat.

KOMITMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL FIRST MEDIA

Kegiatan tanggung jawab sosial boleh dibilang merupakan aktivitas wajib yang harus dilaksanakan setiap perusahaan di dunia. Kebebasan berbisnis dan mendapat keuntungan menjadi landasan awal setiap perusahaan pada umumnya. Seiring ber-jalannya waktu, dunia bergerak ke arah yang tidak stabil, kemakmuran menjadi tidak merata, banyak aspek yang akhirnya dirugikan atau menjadi korban, salah satunya adalah lingkungan (environment). Ketidakseimbangan ini mengundang beberapa kali pertemuan para pemimpin dunia dalam KTT Bumi di Rio pada 1992 dan tahun 2002 bertempat di Johannesburg.

Sejak pertemuan di Johannesburg tahun 2002 yang dihadiri para pemimpin dunia memunculkan konsep social responsibility, yang mengiringi dua konsep sebelumnya yaitu economic dan environment sustainability. Ketiga konsep ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social Responsibility).

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Page 171: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

171Annual Report PT First Media Tbk. 2015

donor darah. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, Perseroan mengadakan program donor darah di kantor Perseroan sebanyak 6 (enam) kali, yaitu: di tanggal 14 Januari 2015, 17 Maret 2015, 7 Mei 2015, 10 Juni 2015, 3 September 2015, 30 September 2015.Dalam bidang pendidikan, pada tahun 2015, Perse-roan melalui entitas anak Perseroan, DNN, mem-berikan layanan internet melalui VSAT ke 4 Sekolah Lentera Harapan (SLH), 3 sekolah berada di Jayapu-ra: Sentani, Doyo, Kampung Harapan , dan 1 sekolah berada di Mamit.

Selain hal-hal tersebut diatas, dalam rangka peningkatan pendidikan bagi karyawan Perseroan, Perseroan bekerjasama dengan Universitas Pelita Harapan, memberikan Dean’s Grant Program kepada karyawan Perseroan, dimana karyawan diberikan beberapa potongan biaya yang meringankan beban biaya karyawan pada saat melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 jurusan Manajemen / Akuntansi (Busi-ness School).

Kegiatan CSR yang dilakukan oleh Perseroan mencakup berbagai hal, namun tidak terbatas pada hal-hal yang disebutkan diatas, dimana dalam pelak-sanaan kegiatan CSR tetap mengacu pada peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

AKTIVITAS DAN PROGRAM CSR FIRST MEDIA

Perseroan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial berdasarkan asas CSR dari Carrol Pyramid yang terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan paling dasar atau fondasi, sudah pasti tanggung jawab pe-rusahaan diawal yang menjaga kestabilan usahanya melalui peningkatan arus kas masuk. Lapisan kedua, perusahaan harus menjalani sebuah usaha dengan patuh pada peraturan atau regulasi pemerintah yang berlaku. Lapisan ketiga, perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga etika saat menjalani usaha, etika dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai moral, keadilan, dan hak manusia (human rights). Lapisan paling atas adalah tanggung jawab perusahaan dalam berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti sumbangan, dukungan akan kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya

Pelaksanaan kegiatan CSR yang dilakukan oleh Perseroan merupakan bagian dari praktik usaha yang dilakukan secara sukarela berdasarkan inisiatif sendiri dari Perseroan. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan CSR Perseroan mengedepankan pemberian kontribusi terbaik kepada karyawan, masyarakat serta lingkungan tempat Perseroan beroperasi.

Kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh Perseroan dan entitas anak Perseroan meliputi:Dalam bidang kesehatan, pada tahun 2015 fokus utama kegiatan CSR Perseroan ialah program

Page 172: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

172 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

bagi setiap karyawan tanpa membedakan jenis kelamin. Kualifikasi yang disyaratkan dalam setiap posisi adalah berkaitan dengan pendidikan dan kompetensi dari tiap-tiap karyawan.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Selama 2015, Perseroan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi karyawan Perseroan untuk mengembangkan diri, meningkatkan kompetensi, keahlian dan keterampilan setiap karyawan dengan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengikuti seminar dan/atau pelatihan yang diadakan oleh lembaga pelatihan baik swasta maupun negeri.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya lokasi kerja yang aman, efisien dan produktif, berdasarkan Un-dang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Perseroan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja Perseroan.

K3 merupakan upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjamin dan melindungi para karyawan, yang direalisasikan melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Selama tahun 2015, kegiatan yang dilakukan Perse-roan berhubungan dengan pengimplementasian K3 meliputi:Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerjaPelatihan dan simulasi tanggap darurat bencana kebakaranSosialisasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

TANGGUNG JAWAB FIRST MEDIA TERHA-DAP KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN, DAN KESEHATAN KERJA

KETENAGAKERJAAN

Perseroan menyadari bahwa kemampuan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan Perseroan, dimana seluruh karyawan Perseroan bekerja saling bahu membahu untuk membawa Perseroan hingga bisnis Perseroan meraih pencapaian di tahun 2015.

Pengelolaan SDM Perseroan mengacu pada Un-dang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan, untuk memastikan kepatuhan terhadap pe-rundang-undangan yang berlaku dan meminimalisir terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja.

Kemampuan Perseroan untuk merekrut, mengem-bangkan dan mempertahankan karyawan dengan kompetensi yang relevan merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan Perseroan dalam mencapai tujuan.

KEGIATAN SELEKSI DAN REKRUTMEN KARYAWAN

Dalam kegiatan seleksi dan rekrutmen karyawan, Perseroan menyesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing karyawan. Perseroan senan-tiasa berkomitmen untuk memberikan kesempatan berkarir yang berkesinambungan selama karyawan menunjukkan kinerja kerja yang optimal dan sesuai dengan harapan Perseroan.

Kesempatan berkarir yang diberikan oleh Perseroan diterapkan secara berkesinambungan dan setara

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Page 173: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

173Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 174: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

174 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

I. Umum

1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris.

2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.

3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. √

Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di:

a. Sampul muka

b. Samping

c. Sampul belakang

d. Setiap halaman

4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan. √

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting

1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.

18-19

Informasi memuat antara lain:

a. Penjualan/pendapatan usaha

b. Laba (rugi) kotor

c. Laba (rugi) usaha

d. Laba (rugi) bersih

e. Laba (rugi) bersih per saham

2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.

18-19

Informasi memuat antara lain:

a. Modal kerja bersih

b. Jumlah investasi

c. Jumlah aset

d. Jumlah kewajiban

e. Jumlah ekuitas

3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.

18-19

Informasi memuat 3 (tiga) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.

4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

22-23

Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat:

a. Harga saham tertinggi

b. Harga saham terendah

c. Harga saham penutupan

REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO.X.K.6

Materi & Penjelasan Halaman

Page 175: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

175Annual Report PT First Media Tbk. 2015

d. Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).

5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi dalam 2 (dua) tahun buku terakhir mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang diterbitkan.

-

Informasi memuat:

a. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar

b. Tingkat bunga/imbalan

c. Tanggal jatuh tempo

d. Peringkat obligasi/sukuk

III. Sambutan Dewan Komisaris dan Laporan Direksi

1. Sambutan Dewan Komisaris. 24-29

Memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.

b. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.

c. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris.

d. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).

2. Laporan Direksi. 32-37

Memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.

b. Prospek usaha.

c. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.

d. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).

3. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris. 185

Memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri.

b. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.

c. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.

d. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

IV. Profil Perusahaan

1. Nama dan alamat perusahaan. Back Cover,43

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. telpon, no. fax, email, dan website.

2. Riwayat singkat perusahaan. 44-45

Materi & Penjelasan Halaman

Page 176: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

176 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).

3. Bidang usaha. 4356-57

Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan

4. Struktur Organisasi. 98

Dalam bentuk bagan meliputi nama dan jabatan.

5. Visi dan misi perusahaan. 52-53

Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan.

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris 62-77

Informasi memuat antara lain:

a. Nama

b. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)

c. Umur

d. Pendidikan

e. Pengalaman kerja

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi. 78-91

Informasi memuat antara lain:

a. Nama

b. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)

c. Umur

d. Pendidikan

e. Pengalaman kerja

8. Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).

167

Informasi memuat antara lain:

a. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi

b. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan

c. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan

d. Biaya yang telah dikeluarkan

9. Komposisi pemegang saham. 23

Mencakup antara lain:

a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham

b. Direktur dan komisaris yang memiliki saham

c. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.

10. Daftar anak perusahaan dan atau perusahaan asosiasi. 99-103

Informasi memuat antara lain:

a. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.

b. Persentase kepemilikan saham.

REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO.X.K.6

Materi & Penjelasan Halaman

Page 177: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

177Annual Report PT First Media Tbk. 2015

c. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau perusahaan asosiasi.

d. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

11. Kronologi pencatatan saham. 91-96

Mencakup antara lain:

a. Kronologis pencatatan saham.

b. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham.

c. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

d. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

12. Kronologi pencatatan efek lainnya. 22

Mencakup antara lain:

a. Kronologis pencatatan efek lainnya.

b. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.

c. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

d. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan

e. Peringkat efek.

13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. 4,

Informasi memuat antara lain: 165

a. Nama dan alamat BAE

b. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik

c. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat

14. Akuntan publik perusahaan. 165

Informasi memuat antara lain:

a. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan.

b. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan.

c. Besarnya fee audit.

d. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.

15. Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.

46-47

Informasi memuat antara lain:

a. Nama penghargaan dan atau sertifikat.

b. Tahun perolehan.

c. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat.

d. Masa berlaku (untuk sertifikasi).

16. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).

104

Materi & Penjelasan Halaman

Page 178: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

178 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan

1. Tinjauan operasi per segmen usaha. 108-121

Memuat uraian mengenai:

a. Produksi/kegiatan usaha

b. Penjualan/pendapatan usaha

c. Profitabilitas

d. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi untuk masing-masing segmen usaha

2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan. 126-132

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:

a. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset

b. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban

c. Penjualan/pendapatan usaha

d. Beban usaha

e. Laba (Rugi) bersih

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan.

126-132

Penjelasan tentang:

a. Kemampuan membayar hutang

b. Tingkat kolektibilitas piutang

4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat solvabilitas perusahaan.

23

Penjelasan atas:

a. Struktur modal (capital structure)

b. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies)

c. Tingkat solvabilitas perusahaan

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.

126-132

Penjelasan tentang:

a. Tujuan dari ikatan tersebut

b. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatanikatan tersebut

c. Mata uang yang menjadi denominasi

d. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan.

6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Tidak ada pengungkapan/ Not disclosed

REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO.X.K.6

Materi & Penjelasan Halaman

Page 179: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

179Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Penjelasan mengenai:

a. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi

b. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan

Catatan: apabila tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, agar diungkapkan.

7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.

126-132

Penjelasan mengenai:

a. Komponen substansial dari pendapatan lainnya

b. Komponen substansial dari beban lainnya

8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.

Tidak ada pengungkapan/ Not disclosed

Penjelasan mengenai:

a. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih

b. Peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru

9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2(dua) tahun.

126-132

Ada atau tidak ada pengungkapan.

10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

131

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan

11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan. 133

Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.

12. Uraian tentang aspek pemasaran. 122

Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.

13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir.

Tidak ada pengungkapan/ Not disclosed

Memuat uraian mengenai:

a. Jumlah dividen

b. Jumlah dividen per saham

c. Payout ratio untuk masing-masing tahun

Materi & Penjelasan Halaman

Page 180: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

180 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasan tidak membagikan dividen

14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana).

Tidak ada pengungkapan/ Not disclosed

Memuat uraian mengenai:

a. Total perolehan dana

b. Rencana penggunaan dana

c. Rincian penggunaan dana

d. Saldo dana

e. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)

15. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.

4549

Memuat uraian mengenai:

a. Tujuan dilakukannya transaksi

b. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi

c. Sumber dana

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.

Tidak ada pengungkapan/ Not disclosed

Memuat uraian mengenai:

a. Nama pihak yang bertransaksi

b. Sifat hubungan afiliasi

c. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi

d. Realisasi transaksi pada periode berjalan

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.

17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

Tidak ada pengungkapan/ Not disclosed

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan.

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.

18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi. Tidak ada pengungkapan/ Not disclosed

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.

VI. Tata Kelola Perusahaan

1. Uraian Dewan Komisaris. 62-77149-152

Materi & Penjelasan Halaman

Page 181: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

181Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Uraian memuat antara lain:

a. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris

b. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi

c. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota dewan komisaris.

d. Frekuensi pertemuan

e. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam pertemuan

2. Uraian Direksi. 78-91

Uraian memuat antara lain:

a. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi.

b. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi

c. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota direksi.

d. Frekuensi pertemuan

e. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan

f. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi

3. Komite Audit. 156-157

Mencakup antara lain:

a. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit

b. Uraian tugas dan tanggung jawab.

c. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit

d. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit

e. Independensi anggota komite audit

4. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. 158-159

Mencakup antara lain:

a. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan

b. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

5. Uraian mengenai unit audit internal. 160-165

Mencakup antara lain:

a. Nama ketua unit audit internal

b. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal

c. Struktur atau kedudukan unit audit internal

d. Keberadaan piagam unit audit internal

e. Uraian pelaksanaan tugas

6. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. 130

Mencakup antara lain:

a. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah)

b. Upaya untuk mengelola risiko

Materi & Penjelasan Halaman

Page 182: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

182 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

7. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan.

Laporan Keuangan

Mencakup antara lain:

a. pokok perkara/gugatan

b. status penyelesaian perkara/gugatan

c. pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan

15. Akses informasi dan data perusahaan. 43

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin dan sebagainya.

16. Etika Perusahaan. 141

Memuat uraian antara lain:

a. Keberadaan code of conduct

b. Isi code of conduct

c. Penyebaran code of conduct kepada karyawan dan upaya penegakannya

d. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan

17. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. 142-143

Memuat uraian antara lain:

a. Keberadaan whistleblowing system

b. Mekanisme whistleblowing system

c. Penggunaan dan output whistleblowing system

VII. Informasi Keuangan

1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

2. Opini auditor independen atas laporan keuangan. Laporan Keuangan

ii

3. Deskripsi Auditor Independen di Opini. Laporan Keuangan

iii

Deskripsi memuat tentang:

a. Nama & tanda tangan

b. Tanggal Laporan Audit

c. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik

4. Laporan keuangan yang lengkap. Laporan Keuangan

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:

a. Neraca

REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO.X.K.6

Materi & Penjelasan Halaman

Page 183: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

183Annual Report PT First Media Tbk. 2015

b. Laporan laba rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan.

5. Perbandingan tingkat profitabilitas. Laporan Keuangan

Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

6. Penyajian Laporan Arus Kas. Laporan Keuangan

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan

b. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi

c. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas

d. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi

e. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.

7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Laporan Keuangan

Meliputi sekurang-kurangnya:

a. Konsep dasar penyajian laporan keuangan

b. Pengakuan pendapatan dan beban

c. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas lain)

d. Persediaan

e. Sewa

8. Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi. Laporan Keuangan

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:

a. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai wajar dan model biaya

b. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi

c. Apakah penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen. Apabila tidak ada penilaian seperti itu, hal tersebut harus diungkapkan

d. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode

Materi & Penjelasan Halaman

Page 184: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

184 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

e. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi yang berasal dari properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung, perubahan kumulatif dalam nilai wajar)

9. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan. Laporan Keuangan

Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak

a. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

b. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini

c. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.

d. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.

e. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak

10. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap. Laporan Keuangan

Hal-hal yang harus diungkapkan:

a. Metode penyusutan yang digunakan

b. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya

c. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya)

d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap

e. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset, yang menunjukkan:

penambahan, aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/kelompok lepasan, penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan, selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain

11. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.

Laporan Keuangan

Hal-hal yang harus diungkapkan:

a. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan

b. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.

REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO.X.K.6

Materi & Penjelasan Halaman

Page 185: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

185Annual Report PT First Media Tbk. 2015

12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan. Laporan Keuangan

Hal-hal yang harus diungkapkan:

a. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan

b. Klasifikasi instrumen keuangan

c. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan

d. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas

e. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya

Materi & Penjelasan Halaman

Page 186: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

186 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 187: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

187Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Page 188: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

188 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

Page 189: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

189Annual Report PT First Media Tbk. 2015

LAPORAN KEUANGAN

Page 190: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

March 24, 2016

PT FIRST MEDIA Tbk PT FIRST MEDIA Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended

Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 and

Serta Laporan Posisi Keuangan Consolidated Statement of

Konsolidasian Pada Tanggal Financial Position as of

1 Januari 2014 January 1, 2014

Page 191: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Pages

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2014

Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2015 and 2014 and Consolidated Statement of

Financial Position as of January 1, 2014

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

4 Consolidated Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in

Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 8 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

9 Notes to the Consolidated Financial Statements

Page 192: Annual Report PT First Media Tbk. 2015
Page 193: Annual Report PT First Media Tbk. 2015
Page 194: Annual Report PT First Media Tbk. 2015
Page 195: Annual Report PT First Media Tbk. 2015
Page 196: Annual Report PT First Media Tbk. 2015
Page 197: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 1

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS

KONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION

Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31 , 2015 and 2014

dan 1 Januari 2014 and January 1 ,2014

(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)

31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/

Catatan/ Dec 31, Dec 31, Jan 1,

ASET Note 2015 2014 *) 2014 *) ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas d an Set ara Kas 3, 31, 32, 36 80,463 317,412 392,453 Cash and Cash Equivalents

Piut ang Usaha 4, 16, 31, 32, 33.c, 36 Trade Receivables

Pihak Ket iga 89,339 92,071 601,086 Third Parties

Pihak Berelasi 12,169 18,975 2,074 Related Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 5, 32, 36 264,974 220,464 27,311 Other Current Financial Assets

Persed iaan 6 113,486 184,224 -- Inventories

Pajak Dib ayar d i Muka 19.a 344,207 276,413 65,105 Prepaid Taxes

Biaya Dib ayar d i Muka 7 301,571 369,638 135,552 Prepaid Expenses

Jum lah Aset Lancar 1,206,209 1,479,197 1,223,581 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piut ang Pihak Berelasi Non-Trade Receivables from

Non-Usaha 31, 32, 36 646,826 584,631 571,707 Related Parties

Aset Keuangan Tid ak Other Non-Current

Lancar Lainnya 14, 36 172,315 152,510 38,445 Financial Assets

Invest asi p ad a En t it as Asosiasi 8, 31 6,417,995 6,200,739 18,458 Investment in Associates

Aset Tet ap 9, 16, 33 2,806,231 1,937,316 2,749,755 Property, Plant and Equipment

Aset Takb erw ujud 12 1,193,764 1,625,211 115,239 Intangible Assets

Biaya Pero lehan Pelanggan 13 128,491 85,898 -- Customer Acquisition Costs

Biaya Dib ayar d i Muka

Jangka Pan jang 10, 33 136,465 195,723 125,400 Long-Term Prepayment

Uang Muka 11, 31, 32 144,603 197,945 101,886 Advances

Aset Pajak Tangguhan 19.e 827,656 469,512 219,101 Deferred Tax Assets

Aset Tid ak Lancar Lainnya 32 31,433 23,264 78,120 Other Non-Current Assets

Jum lah Aset Tid ak Lancar 12,505,779 11,472,749 4,018,111 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 13,711,988 12,951,946 5,241,692 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali dan Direklasifikasi, lihat Catatan 41 *) Restated and Reclassified, see Note 41

Page 198: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 2

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) OF FINANCIAL POSITION (Continued)

Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31 , 2015 and 2014

dan 1 Januari 2014 and January 1 ,2014

(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)

31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/

Catatan/ Dec 31, Dec 31, Jan 1,

LIABILITAS DAN EKUITAS Note 2015 2014 *) 2014 *) LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Ut ang Usaha 18, 31, 32, 36 Trade Payables

Pihak Ket iga 974,040 488,682 229,708 Third Parties

Pihak Berelasi 97,248 277,810 153,055 Related Parties

Beb an Akrual 21, 32, 36 470,584 273,743 133,419 Accrued Expenses

Ut ang Pajak 19.b , 36 11,419 8,735 33,970 Taxes Payable

Liab ilit as Im b alan Ker ja Short-Term Employee

Jangka Pend ek 8,469 5,823 15,848 Benefit Liabilities

Bagian Lancar at as Liab ilit as 9, 16, 20, 31, Current Portion of Long-Term

Jangka Pan jang: 32, 36 Debts:

Ut ang Bank d an Lem b aga Keuangan Long-Term Borrowing from Banks

Jangka Pan jang 16, 36 690,309 290,619 305,906 and Other Financial Institutions

Ut ang Sew a Pem b iayaan 20, 31 113,869 24,436 53,389 Obligation under Finance Lease

Liab ilit as Keuangan Jangka Other Current

Pend ek Lainnya 31, 36 370,773 59,644 198,011 Financial Liabilities

Pin jam an Jangka Pend ek 15, 36 327,205 7,543 12,000 Short-Term Loan

Liab ilit as Jangka Pend ek Lainnya 22, 31 57,839 31,869 470,901 Other Current Liabilities

Jum lah Liab ilit as Jangka Pend ek 3,121,755 1,468,904 1,606,207 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Ut ang Bank d an Lem b aga Long-Term Borrowing from Banks

Keuangan Jangka Pan jang 16, 36 1,384,473 1,480,363 262,799 and Other Financial Institutions

Ut ang Sew a Pem b iayaan 20, 31, 36 321,458 212,375 127,898 Obligations under Finance Lease

Ut ang Ob ligasi 17 -- -- 736,829 Bonds Payable

Liab ilit as Keuangan Jangka Other Non-Current Financial

Pan jang Lainnya 31, 36 8,434 26,291 8,284 Liabilities

Liab ilit as Im b alan Ker ja Jangka Long-Term Employee Benefit

Pan jang 23 42,619 29,849 65,577 Liabilities

Liab ilit as Pajak Tangguhan 19.e 368,778 368,778 -- Deferred Tax Liabilities

Jum lah Liab ilit as Jangka Pan jang 2,125,762 2,117,656 1,201,387 Total Non-Current Liabilities

Jum lah Liab ilit as 5,247,517 3,586,560 2,807,594 Total Liabilities

*) Disajikan kembali dan Direklasifikasi, lihat Catatan 41 *) Restated and Reclassified, see Note 41

Page 199: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 3

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) OF FINANCIAL POSITION (Continued)

Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 As of December 31, 2015 and 2014

dan 1 Januari 2014 and January 1 ,2014

(Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)

31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/

Catatan/ Dec 31, Dec 31, Jan 1,

Note 2015 2014 *) 2014 *)

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Equity

kepada Pemilik Entitas Induk Owners of Parent Entity

Mod al Saham - Nilai Nom inal Share Capital - Par Value of

Rp 500 p er Saham Rp500 per Share

Mod al Dasar Authorized

sejum lah 6.967.587.600 saham amounting 6,967,587,600 shares

Mod al Dit em p at kan d an Diset o r Issued and Fully Paid -

Penuh - sejum lah 1,742,167,907 saham 24 871,084 871,084 871,084 1,742,167,907 shares

Tam b ahan Mod al Diset o r - Net o 25 (12,220) (12,220) (12,220) Additional Paid-in Capital - Net

Selisih Transaksi Perub ahan Difference arising from Equity

Ekuit as En t it as Anak 26.a -- 235 1,028,828 Transaction of Subsidiaries

Pend ap at an Kom p rehensif Lain 113,938 -- -- Other Comprehensive Income

Sald o Lab a (Def isit ) 6,776,980 7,398,601 (340,217) Retained Earnings (Deficit)

Jumlah 7,749,782 8,257,700 1,547,475 Total

Kepentingan Non-Pengendali 714,689 1,107,686 886,623 Non-Controlling Interests

Jumlah Ekuitas 8,464,471 9,365,386 2,434,098 Total Stockholders' Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS 13,711,988 12,951,946 5,241,692 EQUITY

*) Disajikan kembali dan Direklasifikasi, lihat Catatan 41 *) Restated and Reclassified, see Note 41

Page 200: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 4

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI CONSOLIDATED STATEMENTS

DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OF PROFIT OR LOSS AND

KONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended

31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/

Note 2015 2014 *)

PENDAPATAN 27, 31 1,062,980 2,024,973 REVENUES

BEBAN LAYANAN 28 (1,421,501) (591,916) COST OF SERVICES

LABA (RUGI) BRUTO (358,521) 1,433,057 GROSS PROFIT (LOSS)

Beb an Pen jualan 29 (173,936) (133,698) Selling Expenses

Beb an Um um d an Ad m in ist rasi 30, 31 (500,873) (494,364) General and Administrative Expenses

Beb an Penyusut an d an Am or t isasi 7, 9, 12, 13 (748,826) (391,657) Depreciation and Amortization Expenses

Keun t ungan (Kerugian ) Selisih Kurs (103,019) 13,518 Gain (Loss) on Foreign Exchange in Fair

Keun t ungan (Kerugian ) at as Pelep asan Gain (Loss) on Disposal of Property,

Aset Tet ap 9 3,051 115 Plant and Equipment

Beb an Pajak (9,828) (41,719) Tax Expenses

Lain -lain - Bersih 41,402 25,227 Others - Net

LABA (RUGI) USAHA (1,850,550) 410,479 OPERATING PROFIT (LOSS)

Biaya Keuangan - Bersih 31 (325,164) (105,121) Finance Costs - Net

Bagian Lab a (Rugi) d ar i En t it as Asosiasi 8 217,256 18,202 Share of Gain (Loss) from Associates

Keun t ungan d ar i Pen jualan Seb agian Gain from Sale of Partial Stock

Kep em ilikan Saham En t it as Anak 15,233 1,333,120 Subsidiaries

Keun t ungan at as Realisasi Nilai Transaksi Gain on Realization of Difference in

Dengan Pihak Non-Pengend ali -- 537,233 Transaction with Non-Controlling Interest

Keun t ungan Pencat at an Invest asi p ad a En t it as Gain recording Investment in Associates

Asosiasi d engan Nilai Wajar 8 -- 5,957,966 with Fair Value

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (1,943,225) 8,151,879 PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX

Manf aat (Beb an) Pajak Penghasilan 19.c 429,511 (265,727) Income Tax Expenses

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (1,513,714) 7,886,152 PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR

Ef ek Penyesuaian Pro f o rm a -- 57,167 Effect of Proforma Adjustments

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR AFTER

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA (1,513,714) 7,943,319 EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS

*) Disajikan kembali dan Direklasifikasi, lihat Catatan 41 *) Restated and Reclassified, see Note 41

Page 201: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 5

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI CONSOLIDATED STATEMENTS

DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OF PROFIT OR LOSS AND

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended

31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in millions of Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/

Note 2015 2014 *)

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Pos-p os yang Tid ak akan Direklasif ikasi Items That Will Not be Reccassified to

Ke Lab a Rugi Profit or Loss

Pengukuran Kem b ali at as Program Remeasurement on Defined

Im b alan Past i 5,651 1,559 Benefit Plans

Surp lus Revaluasi Aset Tet ap 9 279,818 -- Surplus Revaluation of Fixed Asset

Pajak Penghasilan Terkait Pos-p os yang Income Tax Related to Items That

Tid ak akan Direklasif ikasi ke Lab a Rugi (71,367) (390) Will Not be Reccassified to Profit or Loss

Pos -p os yang akan Direklasif ikasi Items that May be Reclassified

Ke Lab a Rugi Subsequently to Profit or Loss

Keun t ungan at as Aset Keuangan Gain on Financial Asset

Tersed ia un t uk Dijual 10,551 -- Available for Sale

Jum lah Penghasilan Kom p erehensif Lain 224,653 1,169 Other Comprehensive Income

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN (1,289,061) 7,944,488 (LOSS) FOR THE YEAR

Lab a (Rugi) yang Dap at Diat r ib usikan kep ad a: Income (Loss) Attributable to:

Pem ilik En t it as Ind uk (624,967) 7,737,476 Equity Holders of the Parent Entity

Kep en t ingan Non-Pengend ali (888,747) 205,843 Non-Controlling Interests

Jum lah (1,513,714) 7,943,319 Total

Lab a (Rugi) Kom p rehensif yang Dap at Comprehensive Income (Loss)

Diat r ib usikan Kep ad a: Attributable To:

Pem ilik En t it as Ind uk (507,683) 7,738,818 Equity Holders of the Parent Entity

Kep en t ingan Non-Pengend ali (781,378) 205,670 Non-Controlling Interests

Jum lah (1,289,061) 7,944,488 Total

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE

(Dalam Rup iah Penuh) 38 (359) 4,441 (in Full Rupiah)

*) Disajikan kembali dan Direklasifikasi, lihat Catatan 41 *) Restated and Reclassified, see Note 41

Page 202: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 6

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Express in Million Rupiah, unless otherwise stated) (In Million Rupiah)

Catatan/ Modal Saham/ Selisih Ekuitas yang Kepentingan Jumlah Ekuitas/

Note Share Capital Transaksi Keuntungan Aset Keuangan Dapat Non-Pengendali/ Total

Agio Saham Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Yang Telah Yang Belum Revaluasi Tersedia untuk Diatribusikan Non-Controlling Equity

- Neto/ Transaksi Entitas Anak/ Ditentukan Ditentukan Aset Tetap/ Dijual Kepada Pemilik Interest

Share Premium Restrukturisasi Difference in Penggunaannya/ Penggunaannya/ Surplus Entitas Induk/

- Net Entitas Changes on Appropriated Unappropriated *) Revaluation Equity

Sepengendali/ Equity of Fixed Asset Attributable

Difference in Value Subsidiaries to Equity

of Restructuring Transactions Owners

Transactions of of the Parent

Entities Under

Common Control

BALANCE AS OF

SALDO PER 1 JANUARI 2014 JANUARY 1, 2014

(Sebelum Disajikan Kembali) 871,084 (3,629) (8,591) 1,028,828 100 (337,661) -- - 1,550,131 886,623 2,436,754 (Before Restatement)

Penyajian Kem b ali Sehub ungan d engan Restatement according to

Penerap an PSAK 24 41 -- -- -- -- -- (2,656) -- - (2,656) -- (2,656) Implementation of PSAK 24

BALANCE AS OF

SALDO PER 1 JANUARI 2014 JANUARY 1, 2014

(Setelah Disajikan Kembali) 871,084 (3,629) (8,591) 1,028,828 100 (340,317) -- -- 1,547,475 886,623 2,434,098 (After Restatement)

Perub ahan Kep en t ingan Non-Pengend ali -- -- -- -- -- -- -- -- -- 15,393 15,393 Changes in Non-Controlling Interest

Pelep asan Seb agian Saham En t it as Anak 26.b -- -- -- (1,028,593) -- -- -- -- (1,028,593) -- (1,028,593) Disposal of Certain Shares of Subsidiary

Jum lah Lab a Tahun Ber jalan -- -- -- -- -- 7,737,476 -- -- 7,737,476 205,843 7,943,319 Total Profit for the Year

Penghasilan Kom p rehensif Lain -- -- -- -- -- 1,342 -- -- 1,342 (173) 1,169 Other Comprehensive Income

BALANCE AS OF

SALDO PER 31 DESEMBER 2014 DECEMBER 31, 2014

(Setelah disajikan kembali) 871,084 (3,629) (8,591) 235 100 7,398,501 -- -- 8,257,700 1,107,686 9,365,386 (after restated)

Saldo laba (defisit)/

Additional Paid-in Capital - Net

Tambahan Modal Disetor - Neto/ Penghasilan Komprehensif Lain

Retained Earning (deficit)

*) Saldo laba (defisit) termasuk pengukuran kembali program imbalan pasti *) Retained earning (deficit) include measurement on defined benefit plan

Page 203: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 7

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014 (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Express in Million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Modal Saham/ Selisih Ekuitas yang Kepentingan Jumlah Ekuitas/

Note Share Capital Transaksi Keuntungan Aset Keuangan Dapat Non-Pengendali/ Total

Agio Saham Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Yang Telah Yang Belum Revaluasi Tersedia untuk Diatribusikan Non-Controlling Equity

- Neto/ Transaksi Entitas Anak/ Ditentukan Ditentukan Aset Tetap/ Dijual Kepada Pemilik Interest

Share Premium Restrukturisasi Difference in Penggunaannya/ Penggunaannya/ Surplus Entitas Induk/

- Net Entitas Changes on Appropriated Unappropriated *) Revaluation Equity

Sepengendali/ Equity of Fixed Asset Attributable

Difference in Value Subsidiaries to Equity

of Restructuring Transactions Owners

Transactions of of the Parent

Entities Under

Common Control

Saldo laba (defisit)/

Additional Paid-in Capital - Net

Tambahan Modal Disetor - Neto/ Penghasilan Komprehensif Lain

Retained Earning (deficit)

BALANCE AS OF

SALDO PER 31 DESEMBER 2014 DECEMBER 31, 2014

(Setelah disajikan kembali) 871,084 (3,629) (8,591) 235 100 7,398,501 -- -- 8,257,700 1,107,686 9,365,386 (after restated)

Pelep asan Seb agian Saham En t it as Anak -- -- -- (235) -- -- -- -- (235) -- (235) Disposal of Certain Shares of Subsidiary

Perub ahan Kep en t ingan Non-Pengend ali -- -- -- -- -- -- -- -- -- 388,381 388,381 Changes in Non Controlling Interest

Jum lah Rugi Tahun Ber jalan -- -- -- -- -- (624,967) -- -- (624,967) (888,747) (1,513,714) Total Loss for the Year

Penghasilan Kom p rehensif Lain -- -- -- -- -- 3,346 103,387 10,551 117,284 107,369 224,653 Other Comprehensive Income

SALDO PER 31 DESEMBER 2015 BALANCE AS OF

871,084 (3,629) (8,591) -- 100 6,776,880 103,387 10,551 7,749,782 714,689 8,464,471 DECEMBER 31, 2015

*) Saldo laba (defisit) termasuk pengukuran kembali program imbalan pasti *) Retained earning (deficit) include measurement on defined benefit plan

Page 204: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 24, 2016 8

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENT

KONSOLIDASIAN OF CASH FLOWS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended

31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014

(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah, (Express in Million Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Pener im aan Kas d ar i Pelanggan 1,071,975 2,451,708 Cash Received from Subscribers

Pem b ayaran Kas kep ad a Pem asok (1,127,940) (1,058,282) Payment to Suppliers

Pem b ayaran Un t uk Beb an Usaha (216,763) (549,044) Payment for Operating Expenses

Pem b ayaran kep ad a Karyaw an (252,089) (415,659) Payment to Employees

Pem b ayaran Pajak (7,481) (354,289) Income Taxes Paid

Pem b ayaran Bunga - Bersih (163,228) (74,166) Interest Paid - Net

Pener im aan (Pem b ayaran ) Lainnya (311,456) 39,668 Other Cash Received (Payment)

Arus Kas Neto (Digunakan untuk) Net Cash Flows (Used in)

Diperoleh dari Aktivitas Operasi (1,006,982) 39,936 Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Aset Tet ap Property, Plant and Equipment

Pen jualan 97,751 3,913 Sales

Pem b elian (416,054) (1,147,944) Acquisition

Invest asi d i En t it as Asosiasi Investment in Associates

Penam b ahan -- (156,113) Acquisition

Hasil Pen jualan Saham En t it as Anak Proceed from Sale of Share in Subsidiary's

Melalui Divest asi 15,371 1,846,886 Through Divesment

Pelep asan Aset m elalui Transaksi Pen jualan d an Disposal of Assets through the sale

Penyew aan Kem b ali -- 166,972 and lease back transactions

Pem b elian Aset Takb erw ujud (2,832) (542,282) Acquisition of Intangible Assets

Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (305,764) 171,432 (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pin jam an Bank d an Lem b aga Bank Loans and Financial

Keuangan Institution

Pener im aan Pin jam an Bank Jangka Pend ek 319,662 7,543 Receipt of Short-Term Bank Loans

Pener im aan Pin jam an Bank Jangka Pan jang 845,149 1,301,345 Receipt of Long-Term Bank Loans

Pem b ayaran Pin jam an Bank Jangka Pend ek -- (12,000) Payment of Short-Term Bank Loans

Pem b ayaran Pin jam an Bank Jangka Pan jang (541,349) (526,799) Payment of Long-Term Bank Loans

Pener im aan An jak Piut ang 100,000 -- Receipts of Factoring Payables

Pem b ayaran An jak Piut ang (60,578) (67,072) Payment of Factoring Payables

Pener im aan d ar i Penam b ahan Mod al Diset o r Proceeds from Additional Paid-in Capital

Ent it as Anak 290,835 55,000 of Subsidiaries

Pener im aan d ar i Ut ang Sew a Pem b iayaan 305,241 -- Proceeds from Finance Lease Obligation

Pem b ayaran Ut ang Sew a Pem b iayaan (174,542) (99,153) Payment of Finance Lease Obligation

Pengeluaran un t uk Beb an Em isi Saham En t it as Anak -- (7,128) Disbursement for Stock Issuance Cost of Subsidiary

Pem b ayaran Divid en kep ad a Pihak Non-Pengend ali -- (14,261) Payment Dividend for Non-Controlling Interest

Pem b ayaran Pin jam an Jangka Pan jang -- (739,026) Repayments of Long-Term Debt

Arus Kas Neto (Digunakan untuk) Diperoleh dari Net Cash Flows (Used in) Provided by Financing

Aktivitas Pendanaan 1,084,418 (101,551) Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

KAS (228,329) 109,817 CASH EQUIVALENTS

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

AWAL TAHUN 317,412 392,453 THE BEGINNING OF YEAR

PERUBAHAN SALDO KAS DAN SETARA CHANGES OF CASH AND CASH

KAS DARI: EQUIVALENT FROM:

- ENTITAS ANAK YANG TIDAK

DIKONSOLIDASI (8,729) (421,587) - NOT CONSOLIDATED SUBSIDIARY

- TAMBAHAN ENTITAS ANAK YANG - ADDITIONAL FROM

DIKONSOLIDASI -- 268,563 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

Dampak Perubahan Selisih Kurs Effect in foreign exchange changes

Terhadap Kas dan Setara Kas 108 (31,834) in cash and cash equivalents

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

PADA AKHIR TAHUN 80,463 317,412 THE END OF THE YEAR

Informasi tambahan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 39.

Additional information on activities not affecting cash flows is presented in Note 39.

Page 205: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS

Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 As of 31 December 2015 and 2014

1 Januari 2014 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir and January 1, 2014 and for the Years

Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Ended December 31, 2015 and 2014

(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah dan (Express in Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, Thousand Foreign Currencies,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

March 24, 2016 9

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment PT First Media Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 6 Januari 1994 berdasarkan akta notaris B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., No. 37 dengan nama PT Safira Ananda. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 tanggal 1 Februari 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 81 Tambahan No. 6613 tanggal 8 Oktober 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir Perseroan melakukan perubahan akta yang dibuat dihadapan notaris Andalia Farida, SH No. 33 , tanggal 11 Juni 2015 yang mana perubahan tersebut telah diberitahukan dan disimpan dalam sistem administrasi badan hukum sesuai dengan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0940134 tanggal 11 Juni 2015.

PT First Media Tbk (the Company) was established on January 6, 1994, based on notarial deed No. 37 of B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., under the name of PT Safira Ananda. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decree No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 dated February 1, 1995 and was published in the State Gazette No. 81 Supplement No. 6613 dated October 8, 1999. The Company’s articles of association has been amended by notarial deed No. 33 dated June 11, 2015 made before notary Andalia Farida, S.H., M.M, which has been notified and registered at Legal Entity Administration System through letter issued by Ministry of Law and Human Right No. AHU-AH.01.03-0940134 dated June 11, 2015.

Perusahaan melakukan inkubasi usaha-usaha baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media, dan telekomunikasi. Portofolio Perusahaan saat ini terutama terkait dalam penyediaan jasa melalui jaringan komunikasi pita lebar (“jaringan”) (broadband communication network), yang saat ini pendapatan utamanya dihasilkan oleh Entitas Anak yaitu PT Internux. Portofolio Perusahaan utama lainnya adalah penyelenggaraan usaha sinema, yang saat ini pendapatannya dihasilkan oleh Entitas Anak yaitu PT Cinemaxx Global Pasifik, dimana sampai saat ini telah memiliki 14 (empat belas) lokasi sinema pada beberapa wilayah sebagai berikut: (i) Plaza Semanggi, (ii) FX Sudirman, (iii) Palembang Icon, (iv) Ponorogo City Center, (v) Lippo Plaza Manado, (vi) Lippo Mall Kuta, (vii) Sun Plaza Medan, (viii) Orange County Cikarang, (ix) Lippo Plaza Jogja, (x) Maxxbox Lippo Village, (xi) Mall Matahari WTC Serpong, (xii) Lippo Plaza Medan, (xiii) Metropolis Town Square dan (xiv) Lippo Plaza Cikarang.

The Company involved in incubating new business focusing in the areas of technology, media, and telecomunication. The Company’s portofolio primarily related to provision of services through a broadband communication network (“the network”) with its revenuederived primarily by subsidiary namely PT Internux. Another Company’s portofolio primarily is conducted Cinema business, with its revenue derived by subsidiary, namely PT Cinemaxx Global Pasifik, which until now has 14 (fourteen) cinema location in several areas as follows: (i) the Plaza Semanggi, (ii) FX Sudirman, (iii) Palembang Icon, (iv) Ponorogo City Center, (v) Lippo Plaza Manado, (vi) Lippo Mall Kuta, (vii) Sun Plaza Medan, (viii) Orange County Cikarang, (ix) Lippo Plaza Jogja, (x ) Maxxbox Lippo Village, (xi) Mall Matahari WTC Serpong, (xii) Lippo Plaza Medan, (xiii) Metropolis Town Square and (xiv) Lippo Plaza Cikarang.

Perusahaan berdomisili di BeritaSatu Plaza Lantai 4, Jl. Jendral Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 1 Maret 1999.

The Company is domiciled at BeritaSatu Plaza 4th Floor, Jl. Jendral Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. It started its commercial operations on March 1, 1999.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi

Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winners to obtain implementation license of fixed local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless

Page 206: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 10

Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 November 2009 dan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tanggal 2 April 2012 (“Izin Penyelenggaraan”). Dengan ditetapkannya Izin Penyelenggaraan tersebut maka Izin Penyelenggaraan jaringan yang sebelumnya dimiliki oleh Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.227 tahun 2001 tanggal 26 September 2001 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera Area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained the operational license of fixed local Packet Switched based network No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dated November 6, 2009 and as amended by the Decree of Minister of Informatics and Telecommunication of Republic of Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 dated April 2, 2012 (“Operational License”). In connection with the issuance of such operational license, the previous operational license owned by the Company under the Decree of Minister of Transportation Number KP.227 year 2001 dated September 26, 2001 regarding implementation license of the Fixed Local Packet Switched based network was revoked and declared invalid.

Entitas induk Perusahaan adalah AcrossAsia Limited, sebuah perusahaan yang didirikan di Cayman Islands dan kepemilikan sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Hongkong.

The parent of the Company is AcrossAsia Limited, a company was incorporated in the Cayman Islands and its shares have been listed on the Hongkong Stock Exchange.

1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan 1.b. The Company’s Public Offering Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dalam suratnya No. S-73/PM/2000 tanggal 27 Januari 2000. Saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 25 Februari 2000.

The Company’s Registration Statement to offer its 20,000,000 shares to the public at the price of Rp500 per share was declared effective by the Capital Market Supervisory Agency in its letter No. S-73/PM/2000 on January 27, 2000. The Company's shares were listed at the Surabaya Stock Exchange on February 25, 2000.

Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 441.674.000 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sebanyak-banyaknya 129.904.118. Waran Seri I yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan pernyataan efektifnya berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.S-3415/BL/2006 tanggal 28 Desember 2006, dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 29 Desember 2006.

In 2006, The Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance I of 441,674,000 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a maximum of 129,904,118. Warrant Serie I was issued attached to the new shares which given freely as incentive for the Shareholders of the Company and/or Pre-emptive Rights holders who exercise their rights. The offering received an effective notification statement based on the Letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3415/BL/2006 dated December 28, 2006, and became effective after obtaining an approval from the Company’s General Meeting of Shareholders dated December 29, 2006.

Page 207: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 11

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 912.421.400 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sejumlah 130.345.914 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pernyataan efektif berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. S-3383/BL/2010 dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 19 April 2010.

In 2010, the Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance II of 912,421,400 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a total of 130,345,914 Warant Serie II was issued attached to the new shares which was given freely as incentive for the new Shareholders of the Company and/or Pre-emptive Rights holders who exercised their rights. The offering received an effective statement based on the letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3383/BL/2010 and became effective upon approval from the General Meeting of Shareholders on April 19, 2010.

Seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

All of the Company's shares are listed on the Indonesian Stock Exchange.

1.c. Struktur Entitas Anak 1.c. The Structure of Subsidiaries

Perusahaan memiliki pengendalian atas Entitas Anakyang dimiliki secara langsung dan tidak langsung sebagai berikut:

The Company has control over the subsidiaries which owned directly and indirectlys as follows:

Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi

Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start

of Commercial

Operations

31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/ 31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/

Dec 31, Dec 31, Jan 1, Dec 31, Dec 31, Jan 1,

2015 2014 2014 2015 2014 2014

PT Fir st Med ia Jakar t a Per f ilm an d an 100.00 100.00 100.00 2009 28,837 25,909 25,100

Prod uct ion Perekam an Vid eo /

("FMP") Film and Video

Recording

PT Fir st Med ia Jakar t a Per f ilm an d an 100.00 100.00 100.00 2010 96,363 84,025 52,300

New s ("FMN") Perekam an Vid eo /

Film and Video

Recording

PT Margayu Jakar t a Perd agangan / 100.00 100.00 100.00 Belum 795 782 781

Vat r i Chan t iq a Trading Berop erasi/

("MVC") Non Operating

PT Jar ing Dat a Jakar t a Penyiaran / 100.00 100.00 100.00 Belum 1,585 2,089 2,127

In t erakt if ("JDI") Broadcasting Berop erasi/

Dim iliki o leh FMN Non Operating

Seb esar 70%

PT Bin t ang Jakar t a Telekom un ikasi/ 100.00 100.00 100.00 Belum 26,839 26,840 2,529

Merah Perkasa Telecommunication Berop erasi/

Ab ad i ("BMPA") Non Operating

Percentage

of Ownership

Persentase Jumlah Aset/

Pemilikan/ Total Assets

Page 208: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 12

Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi

Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start

of Commercial

Operations

31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/ 31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/

Dec 31, Dec 31, Jan 1, Dec 31, Dec 31, Jan 1,

2015 2014 2014 2015 2014 2014

Percentage

of Ownership

Persentase Jumlah Aset/

Pemilikan/ Total Assets

PT Graha Jakar t a Perd agangan / 100.00 100.00 100.00 Belum 11,057 10,095 2,519

Invest am a Trading Berop erasi/

And alan Terp ad u Non Operating

("GIAT")

Seb elum nya PT Fir st

Digit al Broad cast ing

Televisi ("FDBT")

Dim iliki o leh FMP

Seb esar 99.71%

PT Med ia Jakar t a Per f ilm an d an 100.00 100.00 100.00 2004 894 761 1,134

Sinem a Perekam an Vid eo /

Ind onesia Film and Video

("MSI") Recording

Dim iliki o leh FMP

Seb esar 99%

PT Delt a Jakar t a Penyed ia Jasa 100.00 100.00 49.83 2008 6,911 7,805 7,164

Nusan t ara Akses In t ernet /

Net w orks ("DNN") Internet Service

Dim iliki o leh GIAT Provider

Seb esar 50.17%

PT Cit ra Jakar t a Perd agangan / 100.00 100.00 -- Belum 125,041 75,001 --

Invest am a Trading Berop erasi/

And alan Terp ad u Non Operating

("CIAT")

PT Mit ra Jakar t a Perd agangan / 69.04 69.04 -- Belum 3,936,548 3,824,541 --

Mand ir i Man t ap Trading Berop erasi/

("MMM") Non Operating

PT In t ernux Jakar t a Penyed ia Jasa 48.47 39.35 -- 2013 3,729,586 3,304,187 --

("PT I"), Akses In t ernet /

Dim iliki o leh MMM Internet Service

Seb esar 70.2% Provider

PT MSH Jakar t a Jasa Kar t u Panggil/ 100.00 100.00 -- 2009 17,557 20,465 --

Niaga Telecom Calling Card Services

Ind onesia ("MSH")

Dim iliki o leh BMPA

Seb esar 80%

PT Cinem axx Jakar t a Per f ilm an d an 51.02 75.00 -- 2014 754,063 261,225 --

Glob al Pasif ik Perekam an Vid eo d an

("CGP") Jasa Bioskop / Film and

Dim iliki o leh CIAT Video Recording and

Seb esar 51.02% Cinema Services

PT Pr im a Jakar t a Perd agangan / 100.00 100.00 -- 2013 164,632 33,125 --

Wira Ut am a Trading

("PWU")

Dim iliki o leh BMPA

Seb esar 99.99%

PT Daya Jakar t a Perd agangan / 100.00 -- -- 2015 2,439 -- --

Sarana Man t ap Trading

("DSM")

Page 209: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 13

Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi

Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start

of Commercial

Operations

31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/ 31 Des/ 31 Des/ 1 Jan/

Dec 31, Dec 31, Jan 1, Dec 31, Dec 31, Jan 1,

2015 2014 2014 2015 2014 2014

Percentage

of Ownership

Persentase Jumlah Aset/

Pemilikan/ Total Assets

PT Link Net Tb k* ) Jakar t a Penyed ian Jar ingan -- -- 66.06 2000 -- -- 3,225,807

("Link Net ") Tet ap Lokal Berb asis

Packet-Switched d an

Jasa Layanan In t ernet /

Provider of the Fixed

Local Packet-Switched

Based Network and

Internet Service Provider

PT Fir st Med ia Jakar t a Penyiaran -- 80.00 80.00 2011 -- 13,205 10,753

Television * * ) Ber langganan /

("FMTV") Subscription

Broadcasting

PT Graha Raya Jakar t a Perd agangan / 100.00 -- -- Belum 995 -- --

Ekat am a And alan Trading Berop erasi/

Terp ad u ("GREAT") Non Operating

PT Cit ra Eka Ram a Jakar t a Perd agangan / 100.00 -- -- Belum 500 -- --

Invest am a And alan Trading Berop erasi/

("CERIA") Non Operating

Dim iliki o leh GREAT

Seb esar 99%

*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c butir 6). **) FMTV tidak lagi dikonsolidasi sejak 30 Juni 2015 (Catatan 1.c butir 19).

*) PT Link Net Tbk is no longer consolidated since November 1, 2014 (Note 1.c point 6). **) FMTV is no longer consolidated since June 30, 2015 (Note 1.c point 19).

(1). Berdasarkan Akta No. 49 tanggal 19 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di kota Tangerang, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp50.890. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga menyetujui untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp200.000.

(2). Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Pada saat yang sama, Asia Link Dewa Pte Ltd melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41%.

(1). Based on Deed No. 49 dated February 19, 2014 of Charles Hermawan, S.H., notary in Tangerang, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp50,890. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp10,000 to Rp200,000.

(2) In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. On the same time, Asia Link Dewa Pte Ltd purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchase of shares, the Company’s shares ownership in LN declined from 66.06% to 41%.

Page 210: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 14

(3). Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada LMA sebanyak 100%.

(3). On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares, respectively, and total share ownership of LMA amounted to 100%.

(4). Perusahaan dan Asia Link telah menandatangani Cooperation Agreement tertanggal 9 Oktober 2014, yang antara lain mengatur pengaturan dan pengembangan bisnis LN untuk melindungi investasi Asia Link selaku pemegang saham minoritas non-pengendali. Cooperation Agreement mulai efektif sejak selesainya transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN. Dengan efektifnya Cooperation Agreement, Shareholders’ Agreement tertanggal 21 Maret 2011 yang ditandatangani Perusahaan dan Asia Link berakhir dan tidak berlaku lagi.

(5). Berdasarkan Akta No. 83 tanggal 22 Oktober

2014 yang dibuat di hadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang tentang pendirian CIAT, Perusahaan dan GIAT melakukan penyertaan modal dalam CIAT masing-masing sejumlah 495 dan 5 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada CIAT sebanyak 100%.

(4). The Company and Asia Link has signed a Cooperation Agreement dated October 9, 2014, which among other things regulates the setting and business development in order to protect investments LN Asia Link as holder of non-controlling minority stake. Cooperation Agreement became effective as of the completion of the sale of shares of the Company in LN. With effective Cooperation Agreement, Shareholders' Agreement dated March 21, 2011 signed by the Company and Asia Link expired and is no longer valid.

(5). Based on Deed No.83 dated October 22, 2014

of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang about establishment of CIAT, the Company and GIAT has subscribe shares of CIAT amounting to 495 and 5 shares therefore the total shareholding of CIAT as much as 100%.

(6). Pada tanggal 29 Oktober 2014, RUPSLB Perusahaan telah menyetujui antara lain rencana penjualan saham milik Perusahaan dalam LN (divestasi) melalui pelaksanaan rencana private placement yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, sejumlah kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LN, yang akan dilakukan melalui penjualan kurang lebih 7,45% dari total saham dalam LN berdasarkan Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014 dan melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih 3,55% dari total saham dalam LN kepada Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN sebanyak 226.677.000 lembar saham telah selesai pada tanggal 3 November 2014 dengan nilai penjualan sebesar Rp1.360.062. Atas transaksi tersebut Perusahaan mencatat keuntungan dari penjualan saham sebesar Rp1.333.120.

(6). On October 29, 2014, the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company has approved the plan to sell the Company’s shares in the LN (divestment) through a private placement, that will be executed within or outside the territory of the Republic of Indonesia, a number of more or less 11% of the total issued shares and paid in LN, which will be done through the sale of approximately 7.45% of the total shares in the LN based on Underwriting Agreement dated October 24, 2014 and through the provision of an option to purchase approximately 3.55% of the total shares in the LN to Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transactions sale of shares of the Company in the LN of 226,677,000 shares was completed on November 3, 2014 with selling value amounting to Rp1,360,062. From this transaction, the Company has recorded gain on sale of shares amounting to Rp1,333,120.

Page 211: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 15

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, atas opsi tersebut belum dilaksanakan sehingga kepemilikan saham Perusahaan di LN adalah sebesar 33.82% dan sejak tanggal tersebut Perusahaan juga tidak lagi mengkonsolidasi laporan keuangan LN dan mencatat LN sebagai Entitas Asosiasi (Catatan 8).

As of December 31, 2014, at the option has not been exercise so that the Company's shareholding in LN is equal to 33.82% and since that date the Company no longer consolidates the financial statements LN, and records LN as Associate Company (Note 8).

(7). Pada tanggal 31 Oktober 2014, BMPA dan GIAT

(entitas anak) membeli saham MSH masing-masing sejumlah 10.000.000 lembar dan 2.500.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada MSH sebanyak 100%.

(7). On October 31, 2014, BMPA and GIAT (subsidiaries) acquired MSH amounted to 10,000,000 shares and 2,500,000 shares, respectively bringing the total shareholding of MSH as much as 100%.

(8). Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan

telah melakukan kesepakatan dengan MMM untuk penyelesaian piutang usaha Perusahaan melalui konversi utang non-afiliasi sebesar Rp477.600 menjadi saham di MMM dan konversi tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham MMM sebagaimana tertuang dalam akta No. 50 tanggal 20 November 2014 yang dibuat di hadapan Charles Hermawan, S.H., notaris di Tangerang.

(8). On October 31, 2014, the Company has an agreement with MMM for the settlement of trade receivable of the Company through the conversion of a non-affiliated debt into shares in MMM amounted to Rp477,600 and such conversion has been approved by the shareholders of MMM as stipulted under deed No. 50 dated November 20, 2014 made before Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang.

(9). Pada tanggal 5 November 2014, GIAT (entitas

anak) membeli 301 saham DNN dari PT Arydan Pacific Indonesia sehingga total kepemilikan saham pada DNN sebanyak 100%.

(10).Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 15 Desember

2014 yang dibuat di hadapan Nurlani Yusup, SH, M.Kn, Notaris di Kabupatan Tangerang, BMPA dan MVC (entitas anak) membeli saham PWU masing-masing sejumlah 9.999.000 lembar saham dan 1.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada PWU sebanyak 100%.

(11).Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 23 Desember

2014 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, CIAT (entitas anak) melakukan penyertaan dalam CGP senilai Rp75.000 yang setara dengan 75.000.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada CGP adalah sebanyak 75%.

(12).Berdasarkan Akta No. 102 tanggal 24

Desember 2014 yang dibuat di hadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di kota Tangerang, Perusahaan melakukan peningkatan penyertaan dalam MMM sebesar Rp18.000 dan Rp739.800 dengan mengambil pengeluaran saham baru yang dikeluarkan oleh MMM, sehingga

(9). As of November 5, 2014, GIAT (a subsidiary) had acquired 301 shares of DNN from PT Arydan Pacific Indonesia bringing the total shareholding of DNN as much as 100%.

(10).Based on Deed No. 25 dated December 15,

2014 of Nurlani Yusup, SH, M.Kn, notary in Tangerang regency, BMPA dan MVC (subsidiaries) has acquired PWU amounted to 9,999,000 shares and 1,000 shares, respectively bringing the total shareholding of PWU as much as 100%.

(11).Based on Deed No. 53 dated December 23,

2014 of Sriwi Bawana Nawaksari, S.H, M.Kn., Notary in Tangerang regency, CIAT (a subsidiary) has subscribe shares of CGP amounting to Rp75,000 equal to 75,000,000 shares therefore the total shareholding of CGP as much as 75%.

(12).Based on Deed No. 102 dated December 24,

2014 of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang, Company has increased its shareholding in MMM amounting Rp18,000 and Rp739,800 by subscribe new shares issued by MMM, therefore the total shareholding is 69,04%.

Page 212: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 16

kepemilikan saham Perusahaan di MMM adalah sebanyak 69,04%.

(13).Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 30 Desember

2014 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp67.400. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp200.000 menjadi Rp503.160.

(14).Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 30 Desember

2014 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham CIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor CIAT sebesar Rp75.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham CIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar CIAT dari sebesar Rp2.000 menjadi Rp302.000.

(15).Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 30 Desember

2014 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMP setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMP sebesar Rp16.500. FMP juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMP dari sebesar Rp7.500 menjadi sebesar Rp96,000.

(16).Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 30 Desember

2014 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham GIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor GIAT sebesar Rp6.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh FMP. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham GIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar GIAT dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp34.000.

(17).Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 30 Desember

2014 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham BMPA setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor BMPA sebesar Rp24.500 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan.

(13).Based on Deed No. 19 dated December 30,

2014 of Andalia Farida, S.H., M.H., Notary in Jakarta, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp67,400. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp200,000 to Rp503,160.

(14).Based on Deed No. 18 dated December 30,

2014 of Andalia Farida, SH, MH, Notary in Jakarta, shareholders of CIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of CIAT amounting to Rp75,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of CIAT also agreed to increase the authorized capital of CIAT from Rp2,000 to Rp302,000.

(15).Based on Deed No. 20 dated December 30,

2014 of Andalia Farida, SH, MH, Notary in Jakarta, shareholders of FMP agreed to increase the issued and paid-up capital of FMP amounting to Rp16,500. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMP also agreed to increase the authorized capital of FMP from Rp7,500 to Rp96,000.

(16).Based on Deed No. 21 dated December 30,

2014 of Andalia Farida, SH, MH, Notary in Jakarta, shareholders of GIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of GIAT amounting to Rp6,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the FMP. Pursuant to the conversion, the shareholders of GIAT also agreed to increase the authorized capital of GIAT from Rp10,000 to Rp34,000.

(17).Based on Deed No. 22 dated December 30,

2014 of Andalia Farida, SH, MH, Notary in Jakarta, shareholders of BMPA agreed to increase the issued and paid-up capital of BMPA amounting to Rp24,500 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of

Page 213: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 17

Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham BMPA juga setuju untuk meningkatkan modal dasar BMPA dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp108.000.

(18).Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 31 Maret

2015 yang dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, CIAT (entitas anak) melakukan peningkatan penyertaan dalam CGP senilai Rp50.000 yang setara dengan 50.000.000 saham sehingga total kepemilikan saham CIAT pada CGP adalah sebanyak 83,33%. Kemudian berdasarkan Akta No. 74 tanggal 26 Juni 2015 yang juga dibuat di hadapan Sriwi Bawana Nawaksari, S.H. M.Kn, Notaris di Kabupaten, pemegang saham CGP setuju untuk menerima baik PT Investama Cahaya Adikarya sebagai pemegang saham baru dan peningkatan modal CGP. Terkait dengan hal tersebut dan dikarenakan CIAT melepaskan haknya untuk mengambil bagian atas saham baru CGP, posisi CIAT terdilusi sehingga kepemilikan sahamnya di CGP menjadi sebesar 51,02%.

(19).Berdasarkan Akta Penyimpanan No. 79 tanggal

29 Juni 2015, dibuat di hadapan Amelia Jonatan, S.H., M.Kn, Notaris Pengganti dari Ny. Ira Sudjono, S.H., M.H, M.Kn., MM, M.Psi, Notaris di Jakarta, atas Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 29 Juni 2015 yang dibuat di bawah tangan oleh dan antara Perusahaan dan LN, Perusahaan menjual kepemilikan 31% sahamnya di FMTV kepada LN, sehingga terhitung tanggal 29 Juni 2015 kepemilikan saham Perusahaan di FMTV menjadi sebesar 49%.

(20).Berdasarkan Akta No. 85 tanggal 18 Juni 2015

yang dibuat di hadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang tentang pendirian DSM, Perusahaan dan BMPA melakukan penyertaan modal dalam DSM masing-masing sejumlah 248 dan 2 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada DSM sebanyak 100%.

(21). Berdasarkan Akta Penyimpanan No. 80 and 81

tanggal 19 Nopember 2015, dibuat di hadapan Charles Hermawan, SH, notaris di Tangerang , atas Perjanjian Jual Beli Saham PT First Media Television tertanggal 19 Nopember 2015 yang dibuat di bawah tangan oleh dan antara

BMPA also agreed to increase the authorized capital of BMPA from Rp10,000 to Rp108,000.

(18).Based on Deed No. 56 dated March 31, 2015 of

Sriwi Bawana Nawaksadi, S.H., M.Kn., Notary in Tangerang regency, CIAT (a subsidiary) has increase its share ownership in CGP amounting to Rp50,000 equal to 50,000,000 shares therefore the total shareholding of CIAT in CGP is 83,33%. Then, based on Deed No. 74 dated 26 June 2015 which also made before Sriwi Bawana Nawaksari, S.H., M.Kn, Notary in Tangerang, the shareholders of CGP has agreed to accept PT Investama Cahaya Adikarya as its new shareholder and to increase the capital of CGP. In relation to that and since CIAT released its rights to buy CGP’s new shares, CIAT in CGP was diluted and its share ownership became 51.02%.

(19).Based on Deposit Deed No. 79 dated June 29,

2015, made before Amelia Jonatan, S.H., M.Kn., Substitute Notary for Mrs. Ira Sudjono, S.H., M.H, M.Kn., MM, M.Psi, Notary in Jakarta, on the Agreement for the Sale and Purchase of Shares dated June 29, 2015 made by and between the Company and LN, the Company sold its 31% share ownership in FMTV to LN, thus as of June 29, 2015 the share ownership of the Company in FMTV is becoming 49%.

(20).Based on Deed No.85 dated June 18, 2015 of

Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang about establishment of DSM, the Company and BMPA has subscribe shares of DSM amounting to 248 and 2 shares therefore the total shareholding of DSM as much as 100%.

(21).Based on Deed no.80 dan 81 dated November

19, 2015, of Charles Hermawan, SH, Notary in Tangerang, on the Agreement for the Sale and Purchase of Shares dated November 19, 2015 made by and between the Company and CIAT, the Company sold its 48,992% shares ownership

Page 214: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 18

Perusahaan dengan CIAT dan LN, Perusahaan menjual kepemilikan 48,992% sahamnya di FMTV kepada LN dan 0,008% sahamnya di FMTV kepada CIAT, sehingga terhitung sejak tanggal 19 Nopember 2015 Perusahaan sudah melepaskan seluruh kepemilikan sahamnya di FMTV.

in FMTV to LN and 0,008% shares ownership therefore as of November 19, 2015 the Company release all its Shares ownership in FMTV.

1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.d.Board of Commissioners, Directors and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang terakhir diselenggarakan pada tanggal 15 Mei 2015, yang diaktakan dalam akta notaris Andalia Farida, S.H., M.kn., No. 31 tanggal 15 Mei 2015 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Annual General Meeting of Shareholders most recently held on May 15, 2015, as covered by notarial deed No. 31 of Andalia Farida, S.H., M.kn., dated May 15, 2015, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Theo L. Sambuaga President Commissioner Komisaris Independen Didik J. Rachbini Independent Commissioner Komisaris Independen Rizal Ramli *) Independent Commissioner Komisaris Independen Muladi Independent Commissioner

Komisaris Independen Nanan Soekarna Independent Commissioner Komisaris Independen Ito Sumardi DS Independent Commissioner Komisaris Komisaris Komisaris

Markus Permadi Benny Haryanto Djie Richard Setiadi WP

Commissioner Commissioner Commissioner

Direksi Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur

Ali Chendra Irwan Djaja

President Director Vice President Director

Direktur Independen Harianda Noerlan Independent Director Direktur Dicky Setiadi Moechtar Director Direktur Johannes Tong Director Direktur Anthony Chandra Kartawiria Director Direktur Richard Kartawijaya Director

*) Mengundurkan diri per 12 Agustus 2015 terkait penugasan beliau sebagai Menteri.

*) Resigned per August 12, 2015 related to his assignment as Minister.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan komite audit adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the members of the audit committee are as follows:

Ketua Didik J. Rachbini Chairman Anggota Herman Latief Member Anggota R Hikmat Kartadjoemena Member

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, corporate secretary Perusahaan adalah Harianda Noerlan.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s corporate secretary is Harianda Noerlan.

Perusahaan dan Entitas-entitas Anak (selanjutnya disebut Grup), pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 mempunyai masing-masing sekitar 1.565 dan 1.085 karyawan tetap (tidak diaudit).

The Company and its Subsidiaries (hereinafter referred as the Group), as of December 31, 2015 and 2014, have approximately 1,565 and 1,085 permanent employees, respectively (unaudited).

Page 215: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 19

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) 2.a. Compliance to the Financial Accounting

Standards (FAS) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

The consolidated financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan

Keuangan Konsolidasian 2.b. Basis of Measurement and Preparation of

Consolidated Financial Statements Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.

The consolidated financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the consolidated statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional sendiri dan unsur-unsur dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.

The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Group. Each entity in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.

Page 216: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 20

Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year

Berikut adalah standar baru, perubahan atas

standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:

The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows:

PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”

PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”

PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”

PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”

PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”

PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”

PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”

PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”

PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”

PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”

ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”

PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements”

PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”

PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”

PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”

PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”

PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”

PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”

PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures”

PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”

PSAK No. 66 “Joint Arrangements”

PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”

PSAK No.68 “Fair Value Measurement”

ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”

Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:

The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the consolidated financial statements of the Group:

PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”.

PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements”

PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Grup antara lain:

PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduce changes in the format and revision of the title of the report. The significant impact of changes of this accounting standard to the Group, among others, are:

- Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”

- Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”

Page 217: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 21

- Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.

- Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a) items that will not be reclassified to profit or loss; and (b) items that will be reclassified to profit or loss.

PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”

PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”

PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah revisi dan diubah namanya menjadi PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.

PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” has been revised and re-titled into PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” which became a standard only deals with requirement for separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.

PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”

PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK No. 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.

PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” has been revised and re-titled into PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”. This standard sets out the requirements for the application of the equity method when accounting for investments in associates and joint ventures.

Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya.

It defines “significant influence”, provides guidance on how the equity method of accounting is to be applied and prescribes how investments in associates and joint ventures should be tested for impairment.

Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of the revised standard had no material effect to the consolidated financial statements.

PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”

PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti.

This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans.

Page 218: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 22

Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup antara lain sebagai berikut:

Amended provisions that impacting the Group's consolidated financial statements are as follows:

a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain;

a. the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income;

b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting;

c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.

b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period;

c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate net defined benefit liabilities (assets) as determined at the beginning of each annual reporting period.

Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 41.

These amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 41.

PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”

PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”

PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final.

This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax.

PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”

PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”

Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68.

Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value as governed in PSAK No. 68.

Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of the revised standard had no material effect to the consolidated financial statements.

Page 219: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 23

PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instrument: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instrument: Disclosures”

Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.

The amendment of these PSAKs mainly related to the changes as an impact the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2014) removing arrangement of income tax related to dividend and will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability.

Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.

The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.

PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offetting financial asset and liability, and transfers of financial assets.

Grup telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.

The Group had adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.

PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”

PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”

Standar ini mengganti semua pedoman mengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009) dan ISAK No.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk dan entitas-entitas anaknya seolah-olah merupakan satu entitas ekonomi tunggal, beserta prosedur konsolidasinya, tidak berubah.

This standard replaces all of the guidance on control and consolidation in PSAK No. 4 (Revised 2009) and ISAK No.7. The core principle that a consolidated entity presents a parent and its subsidiaries as if they are a single economic entity remains unchanged, as do the consolidation procedures.

PSAK No. 65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan

PSAK No. 65 introduces a single consolidation model that identifies control as the basis for consolidation for all types of entities, where control is based on whether an investor has power over the

Page 220: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 24

pada apakah suatu investor memiliki kekuasaan atas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.

investee, exposure / rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power over the investee to affect the amount of the returns.

Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak substantif dan protektif serta mengenai hubungan prinsipal-agen.

The new standard also includes guidance on substantive and protective rights and on agent -principal relationships.

Penerapan PSAK No. 65 ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian pada penerapan awal, karena lingkup konsolidasi tetap tidak berubah.

The adoption of the PSAK No. 65 has no impact to the consolidated financial statements upon initial adoption, as its scope of consolidation remains unchanged.

PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”

PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”

PSAK No. 67 menggabungkan, meningkatkan, dan menggantikan persyaratan pengungkapan untuk entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi, dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini mensyaratkan Grup untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan, risiko yang terkait dengan, kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

PSAK No. 67 combines, enhances, and replaces the disclosure requirements for subsidiaries, joint arrangements, associates, and unconsolidated structured entities. This standard requires the Group to disclose information that enables users of financial statements to evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on Group’s consolidated financial statements.

Penerapan standar ini menyebabkan pengungkapan yang lebih ekstensif dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.

The application of this standard has resulted in more extensive disclosures in the Group’s consolidated financial statements.

PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 “Fair Value Measurement” PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.

PSAK No. 68 defines fair value, sets out a single framework for measuring fair value and requires disclosures about fair value measurements. PSAK No.68 applies when other SAKs require or permit fair value measurements.

Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.

The Group has completed the disclosures requirement as required under this standard.

Page 221: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 25

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian 2.c. Consolidation Principles Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan Entitas-entitas Anak seperti disebutkan pada Catatan 1.c.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and Subsidiaries as described in Note 1.c.

Entitas Anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee).

A Subsidiary is an entity controlled by the Group, ie the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its current ability to direct the entity’s relevant activities (power over the investee).

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.

The existence and effect of substantive potential voting rights that the Group has the practical ability to exercise (ie substantive rights) are considered when assessing whether the Group controls another entity.

Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha, arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan dan seluruh Entitas Anak yang, secara langsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan. Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir.

The Group’s financial statements incorporate the results, cash flows, assets and liabilities of the Company and all of its directly and indirectly controlled Subsidiaries. Subsidiaries are consolidated from the effective date of acquisition, which is the date on which the Group effectively obtains control of the acquired business, until that control ceases.

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh.

A parent prepares consolidated financial statements using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances. All intragroup transactions, balances, income, expenses and cash flows are eliminated in full on consolidation.

Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Group attributed the profit and loss and each component of other comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest even though this results in the non-controlling interests having a deficit balance. The Group presents non-controlling interest in equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity owners of the parent.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik

Changes in the parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are equity transactions (ie transactions with owners in their capacity as owners). When the

Page 222: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 26

dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali berubah, Grup menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.

proportion of equity held by non-controlling interest change, the Group adjusted the carrying amounts of the controlling interest and non-controlling interest to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent.

Jika Grup kehilangan pengendalian, maka Grup: (a) Menghentikan pengakuan aset (termasuk

goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika pengendalian hilang;

(b) Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali);

(c) Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;

(d) Mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian;

(e) Mereklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak;

(f) Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas induk.

If the Group loses control, the Group: (a) Derecognizes the assets (including goodwill)

and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost;

(b) Derecognize the carrying amount of any non-controlling interests in the former subsidiary at the date when control is lost (including any components of other comprehensive income attributable to them);

(c) Recognize the fair value of the consideration received, if any, from the transaction, event or circumstances that resulted in the loss of control;

(d) Recognizes any investment retained in the former subsidiary at fair value at the date when control is lost;

(e) Reclassify to profit or loss, or transfer directly to retained earnings if required by other SAKs, the amount recognized in other comprehensive income in relation to the subsidiary;

(f) Recognizes any resulting difference as a gain or loss attributable to the parent.

2.d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 2.d. Business Combination of Entities Under

Commom Control Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Grup.

Business combination of entities under common control transactions, such as transfers of business conducted within the framework of the reorganization of the entities that are in the same group, not a change of ownership in terms of economic substance, so that the transaction can not result in a gain or loss for the Group as a whole or the individual entity within the Group.

Page 223: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 27

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Due to business combination transactions of entities under common control does not lead to change in economic substance of ownership on the exchanged asset, liability, shares or other ownership instrument, then the transferred aset or liability (in its legal form) is recorded at its carrying amount as well as a business combination under the pooling of interest method.

Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.

An entity that receives the business, in a business combination of entities under common control, recognizes the difference between the amount of the consideration transferred and the carrying amount of each transaction is a business combination of entities under common control in equity under additional paid in capital.

2.e.Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.e. Foreign Currency Transactions and

Balances Dalam menyiapkan laporan keuangan, setiap entitas di dalam Grup mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah.

In preparing financial statements, each of the entities within the Group record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company and the Subsidiaries is Rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:

Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2015 and 2014 as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

1 Do lar Am er ika Ser ikat USD 13,795 12,440 1 United State Dollar Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

2.f. Transaksi dengan Pihak-pihak berelasi

Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss.

2.f. Transaction with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity:

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

Page 224: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 28

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b) An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan Entitas Anakberikutnya saling berelasi dengan entitas lain);

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iii. Both entities are joint ventures of the same third party;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.

2.g. Setara Kas

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes.

2.g. Cash Equivalents Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank (rekening giro), dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks (demand deposits) and time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement that are not used as collateral or are not restricted.

Page 225: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 29

2.h. Instrumen Keuangan 2.h. Financial Instrument Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Grup mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

The Group recognize a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Group measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial

Assets Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:

Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial assets in one of the following four categories:

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

(i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.

Page 226: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 30

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and Receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang

yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau

(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that intends to sell immediately or

in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;

(b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or

(c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.

(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

(HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments

Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Group has the positive intention and ability to hold to maturity.

Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.

(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.

Page 227: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 31

Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.

Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.

Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Subsequent Measurement of Financial

Liabilities Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Group classifies financial liabilities into one of the following categories:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.

(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in

Page 228: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 32

yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Grup mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Grup secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Grup secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Grup mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Grup tetap mengakui aset keuangan tersebut.

The Group derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Group transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Group transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Group neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Group continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Group continue to recognize the financial asset.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.

The Group remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak

At the end of each reporting period, the Group assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 229: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 33

pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.

The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) Significant financial difficulty of the issuer or

obligor; (b) A breach of contract, such as default or

delinquency in interest or principal payments; (c) It becoming probable that the borrower will

enter bankruptcy or other financial reorganization;

(d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and

Page 230: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 34

pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.

Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Group estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.

Reklasifikasi Reclassification Grup tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Grup sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Grup dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Grup tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

The Group shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Group as at fair value through profit or loss. The Group may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Group shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Grup, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan

If, as a result of a change in Group’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification

Page 231: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 35

diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.

of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.

Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Group currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:

Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:

(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1)

(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1)

(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2)

(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2)

Page 232: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 36

(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3)

(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3)

Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Grup sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When measuring the fair value of an asset or a liability, the Group uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Group uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.

Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.

Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred.

Lindung nilai Hedging Dalam bisnis normal Grup terekspos dengan risiko nilai tukar dan tingkat bunga. Untuk melindungi dari risiko-risiko ini sesuai dengan kebijakan treasuri tertulis dari manajemen, Grup menggunakan derivatif dan instrumen lindung nilai lainnya. PSAK No. 55 memperbolehkan tiga jenis hubungan lindung nilai: • Lindung nilai atas nilai wajar; • Lindung nilai atas arus kas; • Lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan

usaha luar negeri. Grup menggunakan akuntansi lindung nilai hanya jika seluruh kondisi berikut ini terpenuhi pada saat dimulainya lindung nilai: • Instrumen lindung nilai dan item yang dilindung

nilai diidentifikasi dengan jelas; • Terdapat penetapan dan pendokumentasian

formal atas hubungan lindung nilai. Dokumentasi lindung nilai mencakup strategi lindung nilai dan metode yang digunakan untuk menilai efektivitas lindung nilai; dan

• Efektifitas hubungan lindung nilai diperkirakan sangat tinggi di sepanjang masa dari lindung nilai.

Dokumentasi di atas selanjutnya dimutakhirkan pada setiap periode pelaporan untuk menilai apakah lindung nilai tetap diperkirakan akan sangat efektif di sepanjang sisa masa lindung nilai.

The normal course of the Group’s business exposes it to currency and interest rate risks. In order to hedge these risks in accordance with the management’s written treasury policies, the Group uses derivatives and other hedging instruments. PSAK No. 55 allows 3 types of hedging relationships: • Fair value hedge; • Cash flow hedge; • Hedge of a net investment in a

foreignoperation. The Group uses hedge accounting only when the following conditions at the inception of the hedge are satisfied: • The hedging instrument and the hedged item

are clearly identified; • Formal designation and documentation of the

hedging relationship is in place. Such hedge documentation includes the hedge strategy and the method used to assess the hedge’s effectiveness; and

• The hedge relationship is expected to be highly effective throughout the life of the hedge.

The above documentation is subsequently updated at each reporting date in order to assess whether the hedge is still expected to be highly effective over its remaining life.

Lindung nilai atas nilai wajar Keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen lindung nilai

Fair value hedge The gain or loss from remeasuring the hedging instrument at fair value (for a derivative hedging

Page 233: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 37

pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau komponen valuta asing dari jumlah tercatat (untuk instrumen lindung nilai nonderivatif) diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai juga diakui dalam laba rugi. Jika lindung nilai dihentikan, tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai atau dibatalkan, setiap penyesuaian terhadap jumlah tercatat instrumen keuangan yang dilindung nilai yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif diamortisasi ke laba rugi.

instrument) or the foreign currency component of its carrying amount (for a non-derivative hedging instrument) is recognised in profit or loss. The gain or loss on the hedged item attributable to the hedged risk is also recognised in profit or loss. If the hedge is terminated, no longer meets the criteria for hedge accounting or is revoked, the adjusted carrying amount of a hedged financial instrument for which the effective interest method is used is amortised to profit or loss.

Lindung nilai atas arus kas Cash flow hedge Bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui (setelah pajak) dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam cadangan lindung nilai, dan bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai tersebut diakui dalam laba rugi.

The portion of the gain or loss on the hedging instrument that is determined to be an effective hedge is recognised (net of tax) in other comprehensive income and accumulated under hedging reserve, and the ineffective portion of the gain or loss on the hedging instrument is recognised in profit or loss.

Tidak dilakukan penyesuaian atas item yang dilindung nilai.

No adjustment is made to the hedged item.

Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset keuangan atau liabilitas keuangan, maka keuntungan atau kerugian terkait yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi pada periode yang sama pada saat lindung nilai atas prakiraan arus kas mempengaruhi laba rugi.

If a hedge of a forecast transaction subsequently results in the recognition of a financial asset or a financial liability, the associated gains or losses that were recognised in other comprehensive income are reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment in the same period or periods during which the hedged forecast cash flows affects profit or loss.

Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan aset nonkeuangan atau liabilitas nonkeuangan, atau jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi atas aset nonkeuangan atau liabilitas nonkeuangan menjadi komitmen pasti dimana akuntansi lindung nilai atas nilai wajar diterapkan, maka Grup memindahkan keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan memasukkannya sebagai biaya perolehan awal atau jumlah tercatat lain dari aset atau liabilitas.

If a hedge of a forecast transaction subsequently results in the recognition of a non-financial asset or a non-financial liability, or a forecast transaction for a non-financial asset or non-financial liability becomes a firm commitment for which fair value hedge accounting is applied, then the Group removes the associated gains and losses that were accumulated in other comprehensive income and includes them in the initial cost or other carrying amount of the asset or liability.

Page 234: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 38

Lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri

Hedges of a net investment in a foreign operation

Lindung nilai atas investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri dicatat dengan cara yang serupa seperti lindung nilai atas arus kas. Bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrument lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai yang efektif diakui dalam penghasilan komprehensif lain, sementara bagian yang tidak efektif diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang diakumulasikan dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan atau pelepasan sebagaian kegiatan usaha luar negeri.

Hedges of a net investment in a foreign operation are accounted for similarly to cash flow hedges. The effective portion of the gain or loss on the hedging instrument is recognised in other comprehensive income and accumulated in the foreign currency translation reserve, whilst the ineffective portion is recognised immediately in profit or loss. The gain or loss on the hedging instrument that has been accumulated in other comprehensive income is reclassified to profit or loss on disposal or partial disposal of the foreign operation.

Derivatif Derivatives Seluruh derivatif awalnya diakui dan selanjutnya dinyatakan pada nilai wajar. Kebijakan Grup menggunakan derivatif hanya untuk tujuan lindung nilai. Akuntansi untuk derivatif dalam hubungan lindung nilai diuraikan dalam bagian di atas. Kadangkala, Grup melibatkan derivatif untuk melindung nilai beberapa transaksi tetapi kriteria lindung nilai yang ketat sesuai PSAK No. 55 tidak dipenuhi. Dalam hal ini, meskipun transaksi memiliki alasan ekonomi dan bisnis, akuntansi lindung nilai tidak dapat diterapkan. Akibatnya, perubahan dalam nilai wajar derivatif tersebut diakui dalam laba rugi dan akuntansi untuk item yang dilindung nilai mengikuti kebijakan Grup untuk item tersebut.

All derivatives are initially recognised and subsequently carried at fair value. The Group policy is to use derivatives only for hedging purposes. Accounting for derivatives engaged in hedging relationships is described in the above section. Sometimes, the Group enters into certain derivatives in order to hedge some transactions but the strict hedging criteria prescribed by PSAK No. 55 are not met. In those cases, even though the transaction has its economic and business rationale, hedge accounting cannot be applied. As a result, changes in the fair value of those derivatives are recognised in profit or loss and accounting for the hedged item follows the Group’s policies for that item.

2.i. Biaya Dibayar di Muka 2.i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted by using the straight-line method.

2.j. Aset Tetap 2.j. Property, Plant and Equipment

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi

When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or

Page 235: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 39

penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.

as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.

Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.

Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.

Lands are recognised at its cost and are not depreciated.

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan 15 Building Renovasi 4 - 20 Leasehold Improvements Peralatan Kantor, Perabotan dan Kendaraan

4 - 10

Office Equipment, Furniture and Fixtures and Vehicle

Jaringan Distribusi 5 - 15 Distribution Network Peralatan BTS 8 BTS Equipment Peralatan Komunikasi 4 - 7.5 Communication Devices

Aset tetap yang dikonstruksi sendiri disajikan sebagai bagian aset tetap sebagai “Aset dalam Penyelesaian” dan dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan konstruksi aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi. Biaya perolehan aset tetap dalam konstruksi tidak termasuk setiap laba internal, jumlah tidak normal dari biaya pemborosan yang terjadi dalam pemakaian bahan baku, tenaga kerja atau sumber daya lain.

Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.

Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada

Self-constructed fixed assets are presented as part of the fixed assets under “Construction in Progress” and are stated at its cost. All costs, including borrowing costs, incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of assets in construction. Cost of assets in construction shall exclude any internal profits, cost of abnormal amounts of wasted material, labour, or other resources incurred.

The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation.

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.

Page 236: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 40

saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.

Pada tahun 2015, Grup mengganti kebijakan untuk pengukuran peralatan BTS dari model biaya menjadi model revaluasi, yakni nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca.

Jika aset tetap direvaluasi, maka akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan salah satu cara dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasiannya dari aset tersebut.

Jumlah penyesuaian yang timbul dari penyajian kembali atau eliminasi akumulasi penyusutan tersebut membentuk bagian kenaikan atau penurunan dalam jumlah tercatat yang jumlah tercatat yang ditentukan sebagaimana dinyatakan dalam kebijakan berikut ini.

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Akan tetapi, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi.

Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Akan tetapi, penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan nilai yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tersebut mengurangi jumlah akumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.

At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.

In 2015, the Group change its policy for measurement of BTS equipment from cost model into revaluation model, being its fair value at the date of the revaluation less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses. Revaluation are performed with sufficient regularity such that carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair values at the balance sheet date.

When an item of fixed assets is revalued, any accumulated depreciation at the date of the revaluation is treated in one of the following ways eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount restated to the revalued amount of the asset.

The amount of the adjustment arising on the restatement or elimination of accumulated depreciation forms part of the increase or decrease in carrying amount that is accounted for in accordance with the following policy.

If an asset’s carrying amount is increased as a result of a revaluation, the increase is recognised in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus. However, the increase is recognised in profit or loss to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognised in profit or loss.

If an asset’s carrying amount is decreased as a result of a revaluation, the decrease is recognised in profit or loss. However, the decrease is recognised in other comprehensive income to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset. The decrease recognised in other comprehensive income reduces the amount accumulated in equity under the heading of revaluation surplus.

Page 237: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 41

Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.

Revaluations is made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the end of the reporting period.

2.k. Periode Prematur 2.k. Prematurity Period Periode prematur dimulai ketika pendapatan dari pelanggan pertama diterima dan berakhir ketika pembangunan jaringan distribusi selesai, termasuk waktu yang cukup untuk menyiapkan instalasi drops pelanggan beserta perangkat keras yang berhubungan. Perusahaan menetapkan jangka waktu periode prematur selama 3 tahun.

Prematurity period begins when the first subscriber’s revenue is earned and ends when the construction of the distribution network is completed, including a reasonable time to provide for installation of subscriber drops and related hardware. Management has determined the length of the prematurity period to be 3 years.

2.l.Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian sewa atau suatu perjanjian yang mengandung sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya pada tanggal awal sewa.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal masa sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

2.l.Leases The determination of whether a lease agreement or an agreement containing with a lease is a finance lease or an operating lease depends on the substance of transaction rather than the form of the contract at the inception date of lease.

A lease is classified as finance leases if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.

At the commencement of the lease term, Group recognizes finance leases as assets and liabilities in the statement of financial position at amounts equal to the fair value of leased asset or the present value of the minimum lease payments, if the present value is lower than fair value. Assessment is determined at the inception of the lease. The discount rate to be used in calculating the present value of the minimum lease payments is the interest rate implicit in the lease, if this is practicable to determine, if not, the lessee's incremental borrowing is used. Any initial direct costs of the lessee are added to the amount recognized as an asset. The depreciation policy for depreciable leased assets is consistent with the fixed assets that are owned.

Under an operating lease, Group recognizes the lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

Page 238: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 42

Jual dan Sewa-Balik Sale and Leaseback Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa - balik diperlakukan sebagai berikut:

Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:

Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan, maka selisih lebih hasil penjualan atas nilai tercatat akan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.

Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa operasi dan transaksi tersebut dilakukan pada nilai wajar, maka keuntungan atau kerugian diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka keuntungan atau kerugian diakui segera, kecuali kerugian tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka kerugian tersebut ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, maka selisih lebih atas nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.

If the sale and leaseback transaction result in an operating lease and the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated by future lease payments at below market price, it is deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.

2.m. Persediaan 2.m. Inventories Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. The cost of inventories comprise all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Cost is determined using the weighted average method. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. The amount of any write-down of inventories to net realisable value and all losses of inventories shall be recognised as an expense in the period the write-down or loss occurs. The amount of any reversal of any write-down of inventories, arising from an increase in net realisable value, is recognised as a reduction in the amount of inventories recognised as an expense in the period in which the reversal occurs.

2.n. Aset takberwujud 2.n. Intangible Assets Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya

Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any

Page 239: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 43

perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus (atau metode lainya sepanjang mencerminkan pola manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dikonsumsi oleh entitas).

Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut: Biaya Izin Awal 10 tahun garis lurus Perangkat Lunak Komputer 4 tahun garis lurus Aset takberwujud meliputi biaya izin awal (up-front fee) Layanan Pita Lebar Nirkabel dan perangkat lunak komputer dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus masing-masing selama 10 (sepuluh) tahun dan 4 (empat) tahun.

accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite.

Intangible asset with finite useful life Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life by using a straight-line method (or other method as it reflecst the pattern in which the asset’s future economic benefits are expected to be consumed by the entity).

Amortisation is calculated so as to write off the cost of the asset, less its estimated residual value, over its useful economic life as follows: Up Front Fee 10 years straight line Software 4 years straight line Intangible assets represent up-front fee of Wireless Broadband and computer software and are amortized using the straight-line method over the estimated useful life of 10 (ten) years and 4 (four) years, respectively.

Perangkat lunak komputer (software) disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi, yang dihitung menggunakan metode garis lurus selama 4 tahun perkiraan masa manfaat. Amortisasi software komputer dimulai pada saat aset siap untuk digunakan. Amortisasi software komputer dicatat sebagai biaya amortisasi.

Computer software is recorded at historical cost less accumulated amortization which is calculated using the straight-line method over the estimated useful life of 4 years. The amortization of computer software commences from the date when the assets are ready for use. The amortization of computer software is recognized as amortization expense.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.

Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku. Goodwill Goodwill yang berasal dari suatu kombinasi bisnis awalnya diukur pada biaya perolehan, yang merupakan selisih lebih antara nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah

Intangible assets are derecognized when disposed or when no future economic benefits are expected from their use or disposal.

The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year-end. Goodwill Goodwill arising in a business combination is initially measured at its cost, being the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the

Page 240: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 44

setiap kepentingan nonpengendali, dan nilai wajar kepentingan ekuitas yang telah dimiliki pengakuisisi dalam pihak yang diakuisisi atas jumlah neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Setelah pengakuan awal, goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Goodwill tidak diamortisasi.

acquiree, and the fair value of the acquirer's previously held equity interest in the acquiree (if any) over the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. After initial recognition, goodwill acquired in a business combination is measured at cost less any accumulated impairment losses. Goodwill is not amortised.

2.o. Diskonto Surat Promes 2.o. Discount on Promissory Notes

Diskonto yang berasal dari penerbitan surat promes diamortisasi sesuai dengan periode jatuh tempo masing-masing surat promes dengan menggunakan metode garis lurus.

Discount arising from the issuance of promissory notes is amortized over the period of the related notes using the straight-line method.

2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

2.p. Revenue and Expenses Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan barang Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Grup atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur. Pendapatan jasa Pendapatan jasa diakui saat jasa diberikan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi. Pendapatan bunga, royalti dan dividen Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan, dan dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Revenue is recognized when it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount of revenue can be measured reliably. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (VAT). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Sales of goods Sales of goods are recognized upon the transfer of ownership of the goods to the customer, either upon delivery of the goods, or in the case of goods stored in the Group’ warehouse at the request of the customer, when issued invoices. Rendering of services Revenue is recognized when the service is rendered by reference to the stage of completion of transaction. Interest, royalties and dividends Interest is recognized using the effective interest method, royalty is recognized on an accrual basis in accordance with the substance of the relevant agreement, and dividend is recognized when the shareholder’s right to receive payment is established.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

Page 241: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 45

2.q. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas. Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untu dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan. Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari

transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba

2.q. Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively. Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.

A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in

a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the

Page 242: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 46

dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Grup mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.

Grup melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika: a) Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan

secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas: i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda

yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Group shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.

The Group offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if: a) the Group has a legally enforceable right to

set off current tax assets against current tax liabilities; and

b) the deferred tax assets and the deferred tax

liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:

i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend

either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.

Page 243: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 47

Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group: a) has legally enforceable right to set off the

recognized amounts, and

b) intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.

2.r. Imbalan Kerja 2.r. Employee Benefits Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar.

When an employee has rendered service during accounting period, the Company recognized the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.

Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.

Short-term employee benefits include wages, salaries, bonus and incentive.

Imbalan Pasca Kerja Post-Employment Benefits Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).

Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.

Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, any past service cost and gain or loss on settlement and net interets on the net defined benefit liabilities (assets) recognized in profit and loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprise actuarial gain and losses, return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling recognized in other comprehensive income.

Pesangon Termination Benefits Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara:

The Group shall recognizes a liabilities and expenses for termination benefits at the earlier of the following dates:

a) Ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut; dan

a) When the Company can no longer withdraw the offer of those benefits; and

Page 244: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 48

b) Ketika entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup “PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi” dan melibatkan pembayaran pesangon.

Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.

b) When the Company recognized costs for a restructuring that is within the scope of “PSAK 57: Provision, Contingent Liability, and Contingent Asset” and involves payment of termination benefits.

The Group measures termination benefits on initial recognition, and measures and recognizes subsequent changes, in accordance with the nature of the employee benefits.

2.s. Biaya Perolehan Pelanggan 2.s. Customer Acquisition Cost Biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama 2 tahun.

Incentive costs in connection with customer acquisition, are deferred and amortized on a straight-line basis over 2 years.

Pada setiap akhir periode nilai residu, umur manfaat dan metode amortisasi diriviu sesuai dengan keadaan dan disesuaikan secara prospektif.

At the end of each period residual values, useful lives and methods of amortization reviewed accordance with the circumstances and adjusted prospectively.

2.t. Biaya Emisi Saham 2.t. Stock Issuance Costs

Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pencatatan saham di bursa efek atas saham yang sudah beredar dan biaya yang berkaitan dengan dividen saham dan pemecahan saham tidak termasuk dalam pos biaya emisi efek ekuitas.

Stock issuance costs represent expenses which relate to the issuance of the stock of the Company. These expenses include fee and commission which paid to underwriter, stock exchanges’ supporting institutions and professionals, and registration document printing expenses, listing at stock exchange expense and promotion expenses. Expenses relate to the listing of outstanding stock at stock exchange and expenses relate to stock dividend and stock split does not included in stock issuance cost.

Efektif tanggal 1 Januari 2000, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dibebankan ke “Tambahan Modal Disetor”.

Effective January 1, 2000, in accordance with the decree of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, the expenses incurred with regard to the shares offered by the Company to public will be charged into “Additional Paid In Capital”.

2.u. Segmen Operasi

Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.

2.u. Operating Segments

The Group presented operating segments based on the financial information used by the chief operating decision maker in assessing the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group.

Page 245: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 49

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

An operating segment is a component of the entity:

that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);

whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and

for which separate financial information is available.

2.v.Laba per Saham 2.v. Earning per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu tahun.

Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

Basic earning per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

For the purpose of calculationg diluted earning per share, the Group shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares.

2.w. Investasi pada Entitas Asosiasi 2.w. Investment in Associate Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan).

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

Associates are entities which the Group has the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies (significant influence).

Investment in associates accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognised at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The investor’s share of the profit or loss of the investee is recognised in profit or loss. Distributions received from an investee reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in the investee’s other comprehensive income, including those arising from the revaluation of property, plant and

Page 246: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 50

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut: (a) jika investasi menjadi entitas anak. (b) jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi

merupakan aset keuangan, maka Grup mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar.

(c) ketika Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.

equipment and from foreign exchange translation differences.The investor’s share of those changes is recognized in other comprehensive income. The Group discontinue the use of the equity method from the date when its investment ceases to be an associate as follows: (a) if the investment becomes a subsidiary. (b) If the retained interest in the former

associate is a financial asset, the Group measure the retained interest at fair value.

(c) When the Group discontinue the use of the

equity method, the Group account for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that investment on the same basis as would have been required if the investee had directly disposed of the related assets or liabilities.

2.x. Kombinasi Bisnis 2.x. Business Combination

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima. Pada tanggal akuisisi, asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Komponen kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas aset neto teridentifikasi dari pihak diakuisisi.

Business combination is a transaction or other event in which an acquirer obtains control of one or more businesses. Business combination is accounted for by applying the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized as expenses in the periods in which the costs are incurred and the services are received. At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards. Component of non-controlling interests are measured either at fair value or at the present ownership instruments’ proportionate share in the recognized amounts of the acquiree’s identifiable net assets.

Page 247: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 51

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Apabila dalam periode sebelumnya, perubahan nilai wajar yang berasal dari kepentingan ekuitasnya sebelum tanggal akuisisi telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain, jumlah tersebut diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika Grup telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berakibat terhadap pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut.

Pada tanggal akusisi, goodwill diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih antara (a) nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan nonpengendali, atas (b) jumlah neto terindentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anakyang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari akusisi Entitas Anaksetelah sebelumnya manajemen menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut.

When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquire is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. When in prior periods, a changes in the value of its equity interest in the acquiree prior to the acquisition date had been recognized in other comprehensive income, that amount shall be recognized on the same basis as would be required if the Group had disposed directly of the previously held equity interest. If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have resulted in the recognitionof those assets and liabilities as of that date.

At acquisition date, goodwill is measured at its cost being the excess of (a) the aggregate of the consideration transferred and the amount of any non-controlling interest, over (b) the net of identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously the management reassesses whether it has correctly identified all of the assets acquired and all of the liabilities assumed and recognize any additional assets or liabilities that are identified in that review.

Page 248: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 52

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akusisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas dari Grup yang diperkirakan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakusisi ditempatkan dalam Unit Penghasil Kas tersebut.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu Unit Penghasil Kas dan operasi tertentu atas Unit Penghasil Kas tersebut dilepaskan, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugiaan dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi Unit Penghasil Kas yang ditahan.

After intial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination, from the acquisition date, be allocated to each of the Group’s Cash Generating Units that is expected to benefit from the synergies of the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those Cash Generating Units.

If goodwill has been allocated to Cash Generating Units and certain operations on the Cash Generating Units is disposed, the goodwill associated with the operation disposed is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or losses on disposal. Disposed goodwill is measured on the basis of relative values of the operation disposed of and the portion of the Cash Generating Units retained.

2.y Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting

2.y Sources of Estimation Uncertainties and Critical Accounting Judgments

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group’s based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group’s. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Page 249: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 53

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset Takberwujud

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Intangible Assets

Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.

Group’s reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and intangible assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.

Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Grup melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap dan aset takberwujud apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi. Nilai tercatat aset tetap dan aset takberwujud disajikan dalam Catatan 9 dan 12.

Group’s reviews periodically the estimated useful lives of renovation of equipment based on factors such as change in technology and potential income that can be generated from the equipment. This condition may cause Group’s to impair or write-off the property, plant and equipment and intangible assets if the equipment has obsolete with the development of new technology. The carrying value of property, plant and equipment and intangible asset are presented in Notes 9 and 12.

Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefit Liabilities Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja.

The present value of the employee benefit liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of short term employee benefit liabilities.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

Group’s determine the appropriate discount rate at the end of each reporting period, that is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, Group’s considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.

Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan kerja diungkapkan pada Catatan 23.

Other key assumptions for employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Information on assumptions and total liabilities and employee benefits expense is disclosed in Note 23.

Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa

Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable

Page 250: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 54

diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.

market data where possible, but where observable market data are not available,Management’s judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Group’s recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Informasi mengenai pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 19.c dan 19.d.

Information on income tax is disclosed in Note 19.c and 19.d.

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Asset Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan subscribers, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.

Deferred tax asset are recognized only when deferred tax will be recovered, in this case is dependent on generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management estimates of future cash flows. These depend on estimates of the number of additional subscribers, technology innovation, operating cost, capital expenditure, dividends, and other capital management transactions.

Informasi mengenai aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 19.e.

Information on deferred tax asset is disclosed in Note 19.e.

Page 251: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 55

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Kas 1,673 1,534 Cash on hand

Bank Cash in banks

Pihak b erelasi (Cat at an 31) Related party (Note 31)

Rup iah : Rupiah:

PT Bank Nat ionalnob u Tb k 10,129 30,536 PT Bank Nationalnobu Tbk

Do lar AS : Dolar AS:

PT Bank Nat ionalnob u Tb k 20,521 -- PT Bank Nationalnobu Tbk

20,521 --

Pihak ket iga: Third parties:

Rup iah : Rupiah:

PT Bank CIMB Niaga Tb k 32,635 201,353 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Cen t ral Asia Tb k 4,478 4,458 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank ICBC Ind onesia 4,167 325 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Negara Ind onesia (Persero ) Tb k 2,400 2,117 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Mand ir i (Persero ) Tb k 966 5,751 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Sinarm as Tb k 737 803 PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Perm at a Tb k 407 1,474 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Mayap ad a In t ernasional Tb k 379 1,206 PT Bank Mayapada Internasional Tbk

Lain -lain (Masing-m asing d ib aw ah Rp 1.000) 454 360 Others (Each Below Rp1,000)

Do lar AS: US Dollar:

PT Bank CIMB Niaga Tb k 1,274 31,557 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Lain -lain (Masing-m asing d ib aw ah Rp 1.000) 131 140 Others (Each Below Rp1,000)

Jumlah bank 78,678 280,080 Total cash in banks

Deposito berjangka 1 bulanan Time deposits a month

Pihak ket iga: Third parties:

Rup iah : Rupiah:

PT Bank Sinarm as Tb k -- 3,298 PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Mayap ad a In t ernasional Tb k -- 30,000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk

PT Bank Mand ir i (Persero ) Tb k -- 2,500 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tb k 112 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk

Jumlah deposito berjangka 112 35,798 Total time deposits

Jumlah 80,463 317,412 Total

Deposito berjangka memperoleh bunga dengan tingkat bunga kontraktual tahunan berkisar antara 6,75% sampai 8% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, antara 9,5% sampai 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Time deposits earned interest at annual contractual rates ranging from 6.75% to 8% for the year ended December 31, 2015, ranging from 9.5% to 10.5% for the year ended December 31, 2014.

Page 252: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 56

4. Piutang Usaha 4. Trade Receivables

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Pihak b erelasi (Cat at an 31) 12,169 18,975 Related parties (Note 31)

Pihak ket iga 101,667 119,440 Third parties

Penyisihan p enurunan n ilai p iut ang usaha (12,328) (27,369) Provision for impairment of trade receivables

Net o - Pihak ket iga 89,339 92,071 Third parties - Net

Neto 101,508 111,046 Net

Rincian piutang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on its currency are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Rup iah 109,932 134,903 Rupiah

Do lar AS 3,904 3,512 US Dollars

Jum lah 113,836 138,415 Total

Penyisihan p enurunan n ilai p iut ang usaha (12,328) (27,369) Provision for impairment of trade receivables

Neto 101,508 111,046 Net

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Kurang d ar i 31 har i 30,513 56,881 Less than 31 days

31 - 60 har i 38,542 9,408 31 - 60 days

61 - 90 har i 10,865 6,213 61 - 90 days

Di at as 90 har i 33,916 65,913 More than 90 days

Jum lah 113,836 138,415 Total

Penyisihan p enurunan n ilai p iut ang usaha (12,328) (27,369) Provision for impairment of trade receivables

Neto 101,508 111,046 Net

Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment of trade receivables are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Pad a aw al t ahun 27,369 49,885 At the beginning of year

Penyisihan t ahun b er jalan 3,520 931 Provision during the year

Penghap usan (18,561) -- Written-off

Ent it as Anak yang t id ak d ikonso lid asi - Unconsolidated Subsidiary -

PT Link Net Tb k -- (23,447) PT Link Net Tbk

Pada akhir tahun 12,328 27,369 At end of year

Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektabilitas piutang masing-masing pelanggan, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on a review of the collectability of individual receivables, the management of the Group’s believe that provision for impairment of trade receivables are adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

Page 253: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 57

Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas anjak piutang yang diperoleh Perusahaan (Catatan 16 dan 33.c).

Certain trade receivables are used as collateral for factoring facility obtained by the Company (Notes 16 and 33.c).

5. Aset Keuangan Lancar Lainnya 5. Other Current Financial Assets

Aset keuangan lancar lainnya terdiri dari piutang lain-lain kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai piutang lain-lain kepada pihak ketiga masing-masing adalah sebesar Rp264.974 dan Rp220.464.

Other current financial assets consist of other receivables to third parties. As of December 31, 2015 and 2014, other receivables to third parties are amounting to Rp264,974 and Rp220,464, respectively.

6. Persediaan 6. Inventories

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Perangkat Kom un ikasi 104,690 182,681 Communication Devices

Lainnya 8,796 1,543 Others

Jumlah 113,486 184,224 Total

Penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp53.858 pada tanggal 31 Desember 2015 dibentuk atas perangkat komunikasi yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai peralatan untuk instalasi tersebut cukup untuk menutupi kerugian penurunan nilai aset tersebut.

A provision for impairment of Rp53,858 as of December 31, 2015 was established against slowmoving equipment of communication devices. Management believes that the provision for impairment of equipment for installation is adequate to cover loss on the impairment of the assets.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada persediaan yang dijadikan sebagai jaminan.

As at December 31, 2015 and 2014, there are no inventories used as collateral.

7. Biaya Dibayar di Muka 7. Prepaid Expenses

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Biaya Izin Pit a Sp ekt rum Radio Frequency Spectrum

Frekuensi Rad io 165,501 265,030 License Fee

Sew a 91,715 66,406 Rent

Asuransi 20,308 16,045 Insurance

Lain -lain 24,047 22,157 Others

Jumlah 301,571 369,638 Total

Page 254: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 58

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tanggal 2 April 2012. Biaya Izin Awal (Up-Front Fee) yang dibayar ke Kas Negara dicatat sebagai Aset Takberwujud (Catatan 12) dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun.

Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winner to obtain implementation license of Fixed Local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained an operating license of Fixed Local Packet-Switched Based Network No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 and amended by the Decree of Minister of Informatics and Telecommunication of Republic of Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 dated April 2, 2012. Up-Front Fee paid to the State Treasury was recorded as Intangible Assets (Note 12) and amortized for 10 (ten) years.

Sedangkan biaya tahunan Izin Pita Frekuensi Radio dicatat dalam akun “Biaya Dibayar Dimuka” dan diamortisasi dalam jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayarannya (setiap tanggal 18 November).

Meanwhile, Radio Frequency Band License Annual Fee was recorded as “Prepaid Expenses” and amortized within one year period since the payment due date (or every November 18

th).

8. Investasi pada Entitas Asosiasi 8. Investment in Associates

Persentase Nilai Tercatat/ Persentase Nilai Tercatat/

Kepemilikian/ Book Value Kepemilikian/ Book Value

Percentage of Percentage of

Ownership Ownership

PT Link Net Tb k 33.82% 6,413,200 33.82% 6,196,912 PT Link Net Tbk

PT Bina Mahasisw a Ind onesia 45.00% 3,505 45.00% 2,684 PT Bina Mahasiswa Indonesia

PT Lynx Mit ra Asia 35.00% 1,290 35.00% 1,143 PT Lynx Mitra Asia

Jumlah 6,417,995 6,200,739 Total

31 Desember 2015/

December 31, 2015

31 Desember 2014/

December 31, 2014

PT Link Net Tbk (LN) PT Link Net Tbk (LN) Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c butir 2 dan 6, Perusahaan telah menjual sebagian kepemilikan sahamnya di LN dan saat ini kepemilikan saham di LN tinggal 33,82%. Atas penjualan tersebut Perusahaan tidak lagi melakukan konsolidasi atas laporan keuangan LN sehingga kepemilikan saham di LN tersebut dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi Perusahaan mengakui sisa investasi pada LN (Entitas Anak terdahulu) sejumlah Rp6.124.855 dan pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian, Perusahaan mencatat keuntungan

As explained in Note 1.c point 2 and 6, the Company sold some its ownership in the LN and the current shareholding in LN of 33.82%. After the sale, the Company has not consolidated the financial statements of LN, that ownership in LN recorded as investments in associates. The Company recognizes the residual investment in LN (former Subsidiary) at fair value on the date of loss of control of Rp6,124,855 and the Company recorded gain from investment in the association at fair value of Rp5,957,966. At December 2014, the Company

Page 255: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 59

pencatatan investasi pada asosiasi tersebut pada nilai wajar sebesar Rp5.957.966. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan membeli saham LN sebanyak 8.270.000 lembar sejumlah Rp43.143. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, Perusahaan telah mencatat bagian laba dari asosiasi, LN sebesar Rp216.288.

bought LN shares of 8,270,000 shares amounting to Rp43,143. For the year ended December 31, 2015, the Company have recorded portion of gain from associate, LN amounting to Rp216,288.

PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Bina Mahasiswa Indonesia Pada bulan September 2012, GIAT, Entitas Anak, telah menandatangani Perjanjian Pemindahan Hak Atas Saham untuk pembelian saham sebesar 45% saham dalam PT Bina Mahasiswa Indonesia.

In September 2012, GIAT, a subsidiary had signed the Share Transfer Agreement in regards to the purchase of 45% shares in PT Bina Mahasiswa Indonesia.

PT Lynx Mitra Asia PT Lynx Mitra Asia Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham.

On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares.

Pada 31 Desember 2014, LMA diakui sebagai entitas asosiasi karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.

As of December 31, 2014, LMA is recognized as associates due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.

Penambahan saldo invetasi pada entitas asosiasi berasal dari porsi laba entitas asosiasi sebesar Rp217.256 tahun 2015 dan Rp18.202 tahun 2014

The addition amounts of the investments in associates come from the portion of profit of associates amounted to Rp217,256 2015 and Rp18,202 2014

Ringkasan informasi jumlah aset pada entitas asosiasi adalah sebagai berikut :

Summary of total assets of the associates are as follow :

2015 2014

Rp Rp

Aset lancar 619,208 589,262 Current assets

Aset t id ak lancar 3,835,733 3,168,605 Non-current assets

Liab ilit as jangka p end ek 660,166 564,157 Current liabilities

Liab ilit as jangka p an jang 123,240 157,084 Non-current liabilities

Pend ap at an usaha 2,594,254 2,156,563 Revenues

Lab a t ahun b er jalan 641,916 559,571 Gain for the year

Penghasilan kom p rehensif lain (6,413) 1,104 Other comprehensive income

Rugi kom p rehensif t ahun b er jalan 635,503 560,675 Comprehensive loss for the year

Page 256: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 60

9. Aset Tetap 9. Property, Plant, and Equipment

Saldo Awal/ Eliminasi Akumulasi Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Surplus Revaluasi/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Depresiasi/ Additions Deductions Reclassification Surplus Revaluation Ending Balance

Elimination Accumulated

Depreciation

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Hak At as Tanah 2,276 -- -- -- -- -- 2,276 Landrights

Bangunan 120,127 -- -- -- -- -- 120,127 Building

Renovasi 83,438 -- 105,748 12,105 144,018 -- 321,099 Leasehold Improvement

Perab o t an 35,034 -- 8,244 8,841 40,348 -- 74,785 Furniture and Fixtures

Peralat an Kan t o r 291,394 -- 119,230 66,286 (42,251) -- 302,087 Office Equipment

Kend araan 1,385 -- 394 182 -- -- 1,597 Vehicles

Jar ingan Dist r ib usi 10,551 -- 11,850 -- -- -- 22,401 Distribution Network

Peralat an BTS 1,377,494 192,628 102,419 66,834 177,933 277,555 1,675,939 BTS Equipment

Sub Jum lah 1,921,699 192,628 347,885 154,248 320,048 277,555 2,520,311 Sub Total

Aset Sew a Pem b iayaan 273,903 21,886 86,255 1,515 18,935 2,263 357,955 Assets under Finance Lease

2,195,602 214,514 434,140 155,763 338,983 279,818 2,878,266

Aset Dalam Penyelesaian 131,533 -- 571,030 29,702 (338,983) -- 333,878 Construction in Progress

To t al 2,327,135 214,514 1,005,170 185,465 -- 279,818 3,212,144 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 32,140 -- 8,008 -- -- -- 40,148 Building

Renovasi 17,720 -- 11,377 196 -- -- 28,901 Leasehold Improvement

Perab o t an 9,581 -- 6,670 222 -- -- 16,029 Furniture and Fixtures

Peralat an Kan t o r 128,578 -- 34,535 33,094 (5,814) -- 124,205 Office Equipment

Kend araan 883 -- 79 182 -- -- 780 Vehicles

Jar ingan Dist r ib usi 2,145 -- 1,123 -- -- -- 3,268 Distribution Network

Peralat an BTS 120,773 192,628 214,737 55,466 12,110 -- 99,526 BTS Equipment

Sub Jum lah 311,822 192,628 276,529 89,161 6,296 -- 312,857 Sub Total

Aset Sew a Pem b iayaan 27,230 21,886 41,670 928 (6,296) -- 39,790 Assets under Finance Lease

Jum lah 339,051 214,514 318,199 90,089 -- -- 352,647 Total

Penyisihan Penurunan Allowance For Impairment of

Nilai Aset Tetap Fixed Assets

Peralat an Kan t o r 13,068 -- -- -- -- -- 13,068 Office Equipment

Peralat an BTS 21,873 -- 2,498 -- -- -- 24,371 BTS Equipment

Aset Sew a Pem b iayaan 15,827 -- -- -- -- -- 15,827 Assets under Finance Lease

Jum lah 50,768 -- 2,498 -- -- -- 53,266 Total

Nilai Buku 1,937,316 2,806,231 Net Book Value

31 Desember 2015/December 31, 2015

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Additions Deductions *) Reclassification Ending Balance

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Hak At as Tanah 3,732 -- 1,456 -- 2,276 Landrights

Bangunan 139,347 -- 19,220 -- 120,127 Building

Renovasi 37,292 68,280 21,370 (764) 83,438 Leasehold Improvement

Perab o t an 11,313 26,689 3,017 49 35,034 Furniture and Fixtures

Peralat an Kan t o r 200,301 145,132 66,630 12,591 291,394 Office Equipment

Kend araan 3,556 499 2,670 -- 1,385 Vehicles

Jar ingan Dist r ib usi 2,566,399 4,207 2,564,870 4,815 10,551 Distribution Network

Peralat an BTS 184,766 1,094,619 37,249 135,358 1,377,494 BTS Equipment

Perangkat Kom un ikasi 881,700 -- 881,705 5 -- Communication Devices

Sub Jum lah 4,028,406 1,339,426 3,598,187 152,054 1,921,699 Sub Total

Aset Sew a Pem b iayaan 215,816 203,082 3 (144,992) 273,903 Assets under Finance Lease

4,244,222 1,542,508 3,598,190 7,062 2,195,602

Aset Dalam Penyelesaian 8,346 131,567 1,318 (7,062) 131,533 Construction in Progress

To t al 4,252,568 1,674,075 3,599,508 -- 2,327,135 Total

31 Desember 2014/December 31, 2014

Page 257: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 61

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Additions Deductions *) Reclassification Ending Balance

31 Desember 2014/December 31, 2014

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 27,964 8,008 3,998 166 32,140 Building

Renovasi 27,181 2,310 11,605 (166) 17,720 Leasehold Improvement

Perab o t an 9,945 1,627 2,036 45 9,581 Furniture and Fixtures

Peralat an Kan t o r 121,486 30,629 30,400 6,863 128,578 Office Equipment

Kend araan 1,694 28 839 -- 883 Vehicles

Jar ingan Dist r ib usi 828,700 596 828,354 1,203 2,145 Distribution Network

Peralat an BTS 25,815 83,141 6,758 18,575 120,773 BTS Equipment

Perangkat Kom un ikasi 389,044 13 389,057 -- -- Communication Devices

Sub Jum lah 1,431,830 126,352 1,273,047 26,686 311,822 Sub Total

Aset Sew a Pem b iayaan 30,524 23,393 1 (26,686) 27,230 Assets under Finance Lease

Jum lah 1,462,354 149,745 1,273,048 -- 339,051 Total

Penyisihan Penurunan Allowance For Impairment of

Nilai Aset Tetap Fixed Assets

Peralat an Kan t o r 13,068 -- -- -- 13,068 Office Equipment

Peralat an BTS 11,565 10,308 -- -- 21,873 BTS Equipment

Aset Sew a Pem b iayaan 15,827 -- -- -- 15,827 Assets under Finance Lease

Jum lah 40,460 10,308 -- -- 50,768 Total

Nilai Buku 2,749,755 1,937,316 Net Book Value

*) Termasuk aset tetap PT Link Net Tbk sebesar Rp2.295.036 yang tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal 1 November 2014.

*) Included property, plant and equipment of PT Link Net Tbk amounted to Rp2,295,036 which are no longer be consolidated since November 1, 2014.

Pada tanggal 31 Oktober 2015, peralatan BTS yang dicatat berdasarkan nilai revaluasi telah dinilai oleh KJPP Yanuar Bey dan Rekan, penilai independen, dalam laporannya bertanggal 10 Februari 2016 dan 15 Maret 2016. Dasar penilaian yang diterapkan adalah nilai pasar dengan menggunakan pendekatan pendapatan (income approach) dan pendekatan biaya (cost approach)

Dalam penambahan aset tetap peralatan BTS tahun 2014, sejumlah Rp484.262 berasal dari selisih nilai wajar dengan nilai bukunya sehubungan dengan akuisisi MMM oleh Perusahaan (Catatan 40).

As of October 31, 2015, BTS equipments recorded at

revalued amounts which revalued by KJPP Yanuar

Bey and partners, an independent appraisal, in

reports dated February 10, 2016 and March 15, 2016

respectively.

In addition of fixed assets – BTS equipment on 2014, amounting to Rp484,262 derived from the difference between the fair value to its book value in connection with the acquisition of MMM by the Company (Note 40).

Pada tahun 2014, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi dengan biaya perolehan sebesar Rp1.143.268 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp78.528.

In 2014, additional property, plant and equipment included from subsidiaries acquired by the Company with acquisition cost amounting to Rp1,143,268 and accumulated depreciation amounting to Rp78,528.

Pada tahun 2014, nilai buku aset tetap LN yang didekonsolidasi adalah sebesar Rp2.295.036 yang terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp2.902.896 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp607.860.

In 2014, book value of LN’s property, plant and equipment which deconsollidated amounting to Rp2,295,036 consist of acquisition cost amunting to Rp2,902,896 and accumulated depreciation amounting to Rp607,860.

Pada 31 Desember 2015, nilai tercatat aset dalam penyelesaian Perusahaan mencapai 99% dari besarnya nilai kontrak, dimana estimasi penyelesaian aset di 2016. Tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset.

On December 31, 2015, the carrying value of the construction in progress of the Company was 99% of the amount value of the contract, where the estimated settlement of assets in 2016 There are no significant barriers to the completion of asset.

Page 258: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 62

Penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp318.199 dan Rp377.665 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Depreciation expense that was charged to current year operations amounted to Rp318,199 and Rp377,665 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.

Beban penyusutan aset tetap tahun 2014 dialokasikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Depreciation expenses of fixed assets year 2014 allocated in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follow:

31 Des/

Dec 31

2014

Jum lah Penyusut an Tahun Ber jalan 149,745 Total Depreciation During the Year

Dit am b ah : Addition:

Biaya Akum ulasi Dep resiasi LN Accumulated Depreciation Expenses of LN

yang Diab so rb FM (10 b ulan ) 300,289 which absorbed by FM (10 Months)

Dikurangi: Deducted:

Akum ulasi Penyusut an at as En t it as Accumulated Depreciation from Subsidiaries

yang Baru Diakuisisi (72,369) Acquired by the Company

Jumlah Biaya Penyusutan 377,665 Total Accumulated Depreciation

Head-end electronic, bangunan dan peralatan lain Grup diasuransikan terhadap risiko kerugian dan risiko usaha kepada PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi) pada 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Group’s head-end electronics, building and other equipment are covered by insurance against terrorism and sabotage risk to PT Lippo General Insurance Tbk (a related party) as of December 31, 2015 and 2014. Management believes that the foregoing insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.

Pada tahun 2015, Cinemaxx Global Pasifik (CGP) entitas anak mencatat keuntungan dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali sebesar Rp2.852 yang merupakan selisih dari nilai jual sebesar Rp86.185 dan nilai buku sebesar Rp83.333.

On 2015, Cinemaxx Global Pasifik (CGP) a subsidiary recorded gain on sale and lease back transaction amounting to Rp2,852 which is the difference from the sale value of Rp86,185 and book value of Rp83,333.

Grup mencatat keuntungan (kerugian) atas pelepasan aset tetap sebagai berikut:

Group recorded gain (loss) on disposal of property, plant and equipment, as follows:

2015 2014

Harga Jual 97,751 3,913 Proceeds

Nilai Buku (94,700) (3,798) Net Book Value

Keuntungan (Kerugian) Atas Pelepasan Gain (Loss) on Disposal of Property,

Aset Tetap 3,051 115 Plant and Equipment

Manajemen berkeyakinan tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat dari aset tetap.

Management believes there is no significant difference between the fair value and the carrying value of property, plant and equipment.

Page 259: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 63

Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang diperoleh Grup.

Certain property, plant and equipment are used as collateral for short-term and long-term credit facility obtained by Group’s.

10. Biaya Dibayar Dimuka Jangka Panjang 10. Long Term Prepayment

Biaya dibayar dimuka jangka panjang merupakan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun (Catatan 33.f) dan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa penggunaan dark fiber optic cores. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai biaya dibayar dimuka jangka panjang masing-masing sebesar Rp136.465 dan Rp195.723.

Prepaid long-term represents long-term prepayment for a communication system for a period of 15 years (Note 33.f) and prepayment on subscription services using dark fiber optic cores. As of December 31, 2015 and 2014, long term prepayment are amounting to Rp136,465 and Rp195,723, respectively.

11. Uang Muka 11. Advances

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Uang Muka: Advances for:

Pem b elian Mat er ial 82,180 108,896 Purchase of Materials

Inst alasi d an Konst ruksi 16,487 17,178 Installation and Construction

Elekt ron ik Equipment 1,618 6,741 Electronic Equipments

Lain -lain 44,318 65,130 Others

Jumlah 144,603 197,945 Total

Uang muka kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp541 dan Rp5.895 masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 31).

Advances to related parties amounted to Rp541 and Rp5,895 as of December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 31).

12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets

1 Jan/ 31 Des/

Jan 1, Penambahan/ Pengurangan/ Dec 31,

2015 Addition Deduction 2015

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Biaya Izin Aw al Layanan Up-Front Fee of

Pit a Leb ar Nir kab el 1,190,065 -- -- 1,190,065 Wireless Broadband

Merek 378,642 -- -- 378,642 Brand

Goodwill 113,710 -- -- 113,710 Goodwill

Lainnya 10,082 15,787 5,426 20,443 Others

Jumlah 1,692,499 15,787 5,426 1,702,860 Total

Akumulasi Amortisasi Accumulated Amortization

Biaya Izin Aw al Layanan Up-Front Fee of

Pit a Leb ar Nir kab el 64,200 213,949 -- 278,149 Wireless Broadband

Merek -- 126,214 -- 126,214 Brand

Lainnya 3,088 101,890 245 104,733 Others

Jumlah 67,288 442,053 245 509,096 Total

Nilai Buku 1,625,211 1,193,764 Net Book Value

Page 260: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 64

1 Jan/ 31 Des/

Jan 1, Penambahan/ Pengurangan/ Dec 31,

2014 Addition Deduction 2014

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Biaya Izin Aw al Layanan Up-Front Fee of

Pit a Leb ar Nir kab el 126,868 1,063,197 -- 1,190,065 Wireless Broadband

Merek -- 378,642 -- 378,642 Brand

Goodwill -- 113,710 -- 113,710 Goodwill

Lainnya 58,594 6,330 54,842 10,082 Others

Jumlah 185,462 1,561,879 54,842 1,692,499 Total

Akumulasi Amortisasi Accumulated Amortization

Biaya Izin Aw al Layanan Up-Front Fee of

Pit a Leb ar Nir kab el 51,360 12,840 -- 64,200 Wireless Broadband

Lainnya 18,863 1,301 17,076 3,088 Others

Jumlah 70,223 14,141 17,076 67,288 Total

Nilai Buku 115,239 1,625,211 Net Book Value

Aset takberwujud biaya izin awal layanan pita lebar nirkabel (lisensi), merek dan goodwill berasal dari nilai wajar yang dicatat dari akuisisi MMM oleh Perusahaan (Catatan 40). Beban amortisasi yang dibebankan pada tahun berjalan masing-masing sebesar Rp442.053 dan Rp14.141 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Intangible assets up-front fee of wireless broadband (license), brand and goodwill came from the fair value which was recorded from the acquisition of MMM by the Company (Note 40). Amortization expense had been recorded to the current year respectively Rp442,053 and Rp14,141 for the years ended December 31, 2015 and 2014 and recorded in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

13. Biaya Perolehan Pelanggan 13. Customer Acquisition Cost

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Sald o Aw al 85,898 -- Beginning Balance

Penam b ahan 598,196 85,898 Addition

Jum lah 684,094 85,898 Total

Akumulasi Amortisasi Accumulated Amortization

Sald o Aw al -- -- Beginning Balance

Penam b ahan 555,603 -- Addition

Jum lah 555,603 -- Total

Jumlah Tercatat 128,491 85,898 Carrying Amount

Biaya perolehan pelanggan merupakan biaya insentif berupa biaya terkait penjualan perangkat komunikasi seperti modem dan powerphone kepada pelanggan baru dan diamortisasi secara garis lurus selama 1 (satu) tahun untuk pelanggan post paid dan 2 (dua) tahun untuk pelanggan prepaid. Berdasarkan reviu yang dilakukan sesuai dengan keadaan pada tanggal laporan keuangan, Perusahaan mencatat jumlah penambahan

Customer acquisition cost is the cost of sales incentives related costs of communication devices such as modems and powerphone to new customers and amortized on a straight-line basis over 1 (one) year for post paid customer and 2 (two) years for prepaid customer. Based on the review made in accordance with the circumstances at the date of the financial statements, the Company recorded additional

Page 261: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 65

amortisasi yang dibebankan pada beban penyusutan dan amortisasi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 sebesar Rp396.137. Sedangkan pada biaya perolehan pelanggan pada kategori prepaid di tahun 2015 dibebankan pada beban layanan (Catatan 28) sebesar Rp159.466.

amount charged to depreciation and amortization for the period ended December 31, 2015 amounted to Rp396,137. As for Customer Acquisition cost prepaid category in 2015 is charged to the cost of service amounted to Rp159,466 (Note 28).

14. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 14. Other Non-Current Financial Assets

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Uang Jam inan 63,154 53,900 Refundable Deposit

Invest asi Tersed ia un t uk Dijual: Available for Sale Investment:

PT Mult ip o lar Techno logy Tb k 104,136 93,585 PT Multipolar Technology Tbk

PT Jakar t a Marcap ad a Med ia 5,000 5,000 PT Jakarta Marcapada Media

PT Wireless Vision 25 25 PT Wireless Vision

Jumlah 172,315 152,510 Total

Berdasarkan akta No. 22 tanggal 17 November 2008 oleh Notaris Lindasari Bachroem, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan membeli dan menerima penyerahan dari PT Spektrum Duta Corporasi, pihak ketiga, sebanyak 3.334 saham dengan nominal sebesar Rp1 yang merupakan 12,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam PT Jakarta Marcapada Media, dengan harga Rp5.000.

Based on notarial deed No. 22 dated November 17, 2008 by Notary Lindasari Bachroem, S.H., notary in Jakarta, the Company has purchased and accepted 3,334 shares from PT Spektrum Duta Corporasi, third party, with par value of Rp1 per share which represents 12.5% from total shares of PT Jakarta Marcapada Media with amounting to Rp5,000.

Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pembelian saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sebanyak 91.750.000 lembar. Pembelian saham tersebut dilakukan dengan pembelian saham dari publik melalui mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

On October 31, 2014, the Company purchased shares of PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) of 91,750,000 shares. The purchase of these shares is done by buying shares from the public through the trading mechanism in the Indonesia Stock Exchange.

MVC, Entitas Anak, memiliki sejumlah 25 saham atau kepemilikan 10% saham di PT Wireless Vision.

MVC, a Subsidiary, has 25 shares or 10% share ownership in PT Wireless Vision.

15. Pinjaman Jangka Pendek 15. Short-Term Loan

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

PT Bank ICBC Ind onesia 199,999 -- PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Cap it al Ind onesia Tb k 80,000 -- PT Bank Capital Indonesia Tbk

PT Bank Mayap ad a In t ernasional Tb k 44,206 7,543 PT Bank Mayapada Internasional Tbk

PT Cip t ad ana Cap it al 3,000 -- PT Ciptadana Capital

Jumlah 327,205 7,543 Total

Page 262: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 66

PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp50.000 dari Bank Mayapada. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan dengan suku bunga 15% per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Desember 2015.

Pada bulan Desember 2015, fasilitas Pinjaman Rekening Koran yang dimiliki oleh Perusahaan dari Bank Mayapada dengan jumlah sebesar Rp50.000 telah diperpanjang hingga Desember 2016. Tingkat suku bunga masih tetap di 15% per tahun.

PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) In October 2014, the Company obtained an Over-Draft Facility as much as Rp50,000 from Bank Mayapada. The term of this facility is 12 months with interest rate 15% per annum. The facility will due on December 2015.

In December 2015, an Overdraft Facility of the Company amounting Rp50,000 from Bank Mayapada has been extended until December 2016. Still with interest rate at 15% per annum.

PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) Pada bulan September 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD) dari Bank ICBC dengan pagu kredit sebesar Rp200.000. Fasilitas pinjaman ini merupakan pengalihan sebagian pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp123.752. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dengan suku bunga saat ini 12,50% per tahun.

PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) Pada bulan Desember 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Aksep Money Market dari Bank Capital sebesar Rp80.000 untuk pembiayaan modal kerja dengan jaminan piutang usaha (Catatan 4). Jangka waktu fasilitas 3 bulan dengan suku bunga 14,50% per tahun.

PT Ciptadana Capital Pada bulan Oktober 2015, MMM memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Ciptadana Capital sebesar Rp50.000 selama jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga 12,5% per tahun. Di bulan Desember 2015, MMM telah melunasi pinjaman tersebut.

Pada bulan Desember 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp3.000 dari PT Ciptadana Capital dengan jangka waktu 1 (satu) bulan dengan suku bunga 17% per tahun.

PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) In September 2015, the Company obtained a Demand Loan (PTD) facility from Bank ICBC amounting to Rp200,000. Part of the facility is used to take over the existing loan from PT Bank Permata Tbk amounting Rp123,752. Tenor of this facility is 12 months with interest rate currently at 12.50% per annum.

PT Bank Capital Indonesia Tbk (Bank Capital) In December 2015, the Company obtained a Acceptance Money Market Loan facility from Bank Capital amounting Rp80,000 for working capital with account receivables (Note 4) for collateral. Tenor of this facility is 3 months with interest rate at 14.50% per annum.

PT Ciptadana Capital In October 2015, MMM obtained a loan facility from PT Ciptadana Capital amounting Rp50,000 for 3 months periods with interest rate at 12,5% per annum. In December 2015, MMM has paid off the loan.

In December 2015, the Company obtained a loan facility amounting Rp3,000 from PT Ciptadana Capital for 1 (one) month with interest rate at 17% per annum.

Page 263: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 67

16. Utang Bank dan Lembaga Keuangan 16. Long-Term Borrowing from Bank and Jangka Panjang Other Financial Institutions

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

PT Bank CIMB Niaga Tb k 850,000 517,357 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Raif f eisen Bank In t ernat ional AG, Malaysia 689,750 622,000 Raiffeisen Bank International AG, Malaysia

PT Huaw ei Tech Invest m en t 527,550 490,006 PT Huawei Tech Investment

PT Bank Perm at a Tb k -- 106,130 PT Bank Permata Tbk

Cisco Syst em Cap it al Asia Pt e. Lt d . 15,242 27,925 Cisco System Capital Asia Pte. Ltd.

PT Bank ICBC Ind onesia -- 11,941 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Sinarm as Tb k -- 2,969 PT Bank Sinarmas Tbk

Jum lah 2,082,542 1,778,328 Total

Biaya Provisi (7,760) (7,346) Provision fee

Bagian Lancar : Current Portion:

PT Huaw ei Tech Invest m en t 372,999 154,995 PT Huawei Tech Investment

PT Bank Perm at a Tb k -- 105,311 PT Bank Permata Tbk

Raif f eisen Bank In t ernat ional AG, Malaysia 206,925 -- Raiffeisen Bank International AG, Malaysia

PT Bank CIMB Niaga Tb k 97,500 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk

Cisco Syst em Cap it al Asia Pt e. Lt d . 12,885 15,403 Cisco System Capital Asia Pte. Ltd.

PT Bank ICBC Ind onesia -- 11,941 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Sinarm as Tb k -- 2,969 PT Bank Sinarmas Tbk

Jum lah 690,309 290,619 Total

Bagian Jangka Panjang 1,384,473 1,480,363 Non-Current Portion

Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. (Cisco) Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. (Cisco) Pada bulan April 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco sebesar USD2,000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco sebesar USD826 dengan jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco sebesar USD887 dengan jangka waktu 3 tahun. Fasilitas tersebut baru digunakan pada bulan Mei dan September 2014. Fasilitas-fasilitas dari Cisco tersebut akan digunakan untuk pembelian peralatan elektronik. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas tersebut adalah 4,75% - 5%.

In April 2013, the Company obtained a term loan facility from Cisco amounting to USD2,000 with 3 years period. In August 2013, the Company obtained a loan term facility from Cisco amounting USD826 with 3 years period. In October 2013, the Company obtained term loan facility from Cisco amounting USD887 with 3 year period. This facility has been disbursed in May and September 2014. The facilities from Cisco were used to purchase electronic equipments. The annual interest rate is 4.75% - 5%.

PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) Perusahaan memperoleh pinjaman dari Bank Sinarmas sebesar Rp45.000 dengan periode pinjaman selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Februari 2015.

The Company obtained a credit facility from Bank Sinarmas amounting to Rp45,000 with 3 years period of loan which will due on February 2015.

Page 264: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 68

Pada bulan Desember 2011, Perusahaan melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman jangka panjang Rp25.000 dari Bank Sinarmas. Fasilitas ini berjangka waktu selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada Desember 2014. Pada bulan Desember 2014, salah satu fasilitas pinjaman Perusahaan telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perusahaan di Bank Sinarmas telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.

In December 2011, the Company has withdrawn a long-term facility amounting to Rp25,000 from Bank Sinarmas. This facility period is 3 years which will due on December 2014. In December 2014, one of the Company’s credit facility has paid off in accordance with the maturity date. In Februari 2015, the credit facilities of the Company at Bank Sinarmas has been settled in accordance with the maturity date of the facility therefore the Company has no longer obligation in the Bank.

PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (Bank ICBC) Pada bulan Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-1) dari Bank ICBC sebesar Rp4.800 untuk jangka waktu selama 3 tahun. Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-2) sebesar Rp32.000 dengan terms yang sama dengan fasilitas sebelumnya. Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-3) sebesar Rp45.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada tanggal 16 Mei 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-4) sebesar Rp90.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada bulan Oktober 2012 Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-5) sebesar Rp20.000 dengan jangka waktu 36 bulan. Pada bulan Mei 2013 dan bulan Oktober 2013, Perusahaan melakukan pelunasan atas fasilitas PTI-5 dan PTI-4. Hingga bulan Desember 2014, fasilitas pinjaman yang masih dimiliki oleh Perusahaan adalah PTI-2 dan PTI-3. Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perusahaan di Bank ICBC telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.

In December 2011, the Company obtained a fixed installment facility (PTI-1) from Bank ICBC amounting to Rp4,800 for the period of 3 years. On January 27, 2012, the Company entered a fixed installment facility (PTI-2) amounting to Rp32,000 with the same terms with previous facility. On March 13, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment (PTI-3) facility amounted to Rp45,000 for a period of 36 months. On May 16, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-4) amounting to Rp90,000 for a period of 36 months. In October 2012, the Company entered into a credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-5) amounting Rp20,000 for a period of 36 months. In May 2013 and October 2013, the Company has made settlement to PTI-5 and PTI-4 facilities.Until December 2014, the Company still has remaining facilities of PTI-2 and PTI-3. In March 2015, the Company’s loan has been paid off in accordance with the maturity date of the facility. Thereby, the Company has no obligation to the Bank.

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

PadPada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Permata sebesar Rp296.050 dan USD500. Fasilitas pinjaman ini merupakan pengalihan sebagian pinjaman dari Bank ICBC sebesar Rp83.050 dalam bentuk fasilitas Term Loan.

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) In October 2013, the Company obtained a credit facility from Bank Permata amounting Rp296,050 and USD500. This credit facility is used to take over a part of the existing credit facility from Bank ICBC amounting Rp83,050 as Term Loan facilities.

Page 265: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 69

Pada bulan Desember 2013, salah satu fasilitas kredit dari Bank Permata yang diperoleh pada bulan Oktober 2013 yaitu fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 telah diperpanjang dengan jangka waktu 12 bulan. Pada bulan Februari 2015, Perusahaan memperpanjang fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 dan Omnibus Invoice Financing Buyer sebesar Rp193.000 dari Bank Permata selama 12 bulan. Pada pertengahan bulan Juli 2015, salah satu fasilitas kredit dari Bank Permata yang diperoleh pada bulan Oktober 2013 yaitu fasilitas Term Loan sebesar Rp71.250 telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo. Pada bulan September 2015, Perusahaan melakukan pelunasan lebih cepat terhadap seluruh outstanding fasilitas Term Loan sebesar Rp4.166 dan mengalihkan seluruh outstanding pinjaman Omnibus Invoice Financing Buyer sebesar Rp123.752 kepada Bank ICBC. Dengan demikian, Perusahaan sudah tidak memiliki kewajiban apapun di Bank Permata. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) Pada bulan Desember 2014, berdasarkan akta perjanjian kredit No.149 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Audrey Wardhani, S.H., M.Kn., sebagai notaris pengganti dari Engawati , S.H., notaris di Jakarta, PT Internux, memperoleh fasilitas kredit dari Bank CIMB Niaga maksimum sebesar Rp600.000. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Jumlah pinjaman yang diperoleh pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp350.000. Pada bulan Juni 2015, PT Internux telah melakukan pencairan sisa fasilitas kredit sebesar Rp250.000. Pada tahun 2014, Cinemaxx Global Pasifik, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000, sesuai perjanjian No. 226/WY-NJ/CBGI-SFMA/VI/2014 tertanggal 27 Juni 2014 untuk pembiayaan capital expenditure. Dengan bunga 14% per tahun dan jangka waktu 1 tahun dengan provisi 2% dari jumlah maksimum.

In December 2013, one of credit facility from Bank Permata which was obtained in October 2013, ie Revolving Loan amounting Rp11,800 was extended with 12 months. In Februari 2015, the Company has extended Revolving Loan facility amounting to Rp11,800 and Omnibus Invoice Financing Buyer amounting to Rp193,000 from Bank Permata for 12 months period. In the middle of July 2015, one of credit facility from Bank Permata which was obtained in October 2013, ie Term Loan amounting Rp71,250 has been paid off in accordance with the maturity date of the facility. In September 2015, the Company has made early repayment of outstanding of the Term Loan facility amounting Rp4,166 and diverting the existing loan of Omnibus Invoice Financing Buyer amounting Rp123,752 to Bank ICBC. Thereby, the Company has no obligation to Bank Permata. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) In December 2014, based on loan agreement deed no. 149 dated December 23, 2014 were made before Audrey Wardhani, S.H., M.Kn., as a substitute notary of Engawati, S.H., Notary in Jakarta, PT Internux, obtained a credit facility from Bank CIMB Niaga, a maximum of Rp600,000. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan will mature in 30 months and the remaining month to 36 from the date of the credit agreement. Total loans obtained on December 31, 2014 amounted to Rp350,000. In June 2015, PT Internux made drawdown amounting to Rp250,000 from the remaining facility. In 2014, Cinemaxx Global Pasifik, obtained a working capital credit facility from Bank CIMB Niaga with a maximum amount of Rp250,000, according to the agreement No. 226/WY-NJ/CBGI-SFMA/VI/2014 dated June 27, 2014 for financing capital expenditure.

Page 266: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 70

Pada tahun 2015, perjanjian fasilitas kredit ini telah diperbaharui kembali dan telah disetujui oleh Bank CIMB Niaga pada tanggal 8 Juli 2015.

Jaminan atas pinjaman berupa seluruh rekening Debitur pada Kreditur kecuali rekening operasional, serta beberapa jaminan lainnya seperti tanah dan bangunan yang bukan milik Perusahaan.

Pada bulan Juni 2015, fasilitas kredit Cinemaxx Global Pasifik sebesar Rp250.000 dari Bank CIMB Niaga yang telah diperoleh sejak Juni 2014, diperpanjang dan diubah menjadi fasilitas Term Loan untuk jangka waktu 5 tahun dan 6 bulan sejak 27 Juni 2015 dengan grace period selama 6 bulan. Pembayaran cicilan per bulan dilakukan mulai bulan Januari 2016. Suku bunga kredit 14% per tahun.

In 2015, the credit facility have amended and approved by Bank CIMB Niaga on July 8, 2015.

The collateral for the loan in the form of assignment of the all of Creditor Debtor’s account except operating account, and other collateral such as land and building which are not belong to Company.

In June 2015, Cinemaxx Global Pasifik credit facility amounting to Rp250,000 from Bank CIMB Niaga has extended and converted into Term Loan facility for 5 years and 6 months since from 27 June 2015. The facility has grace period for 6 months. The first monthly repayment will begin in Januari 2016. Interest rate of the facility is at 14% per annum.

Untuk fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut di atas, PT Internux dan Cinemaxx Global Pasific dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 14% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2015 dan 2014. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas mensyaratkan, antara lain bahwa Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut telah terpenuhi. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh tersebut dijamin dengan aset tetap yang dimiliki (Catatan 9).

On that facilities above, PT Internux and Cinemaxx Global Pasific charged by interest at annual rates ranging from 11% - 14% for Rupiah and 5% for USD in 2015 and 2014. All requirements for those credit facilities above has been fulfilled by the Company. The credit facilities obtained are guaranteed with property, plant and equipment (Note 9).

Raiffeisen Bank International AG Pada bulan Mei 2014, PT Internux, memperoleh fasiltas pinjaman dari Raiffeisen Bank International AG cabang Labuan, Malaysia sebesar USD50,000 dengan opsi untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi USD100,000. Suku bunga pinjaman adalah maksimal 3 bulan LIBOR+ 0,5% premi +3% per tahun. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10 % dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Fasilitas pinjaman ini diperoleh untuk modal kerja. Fasilitas pinjaman ini memiliki jaminan berupa piutang usaha (Catatan 4), aset tetap (Catatan 9) serta penjaminan dari MMM dan PT Prosper International Limited.

Raiffeisen Bank International AG In May 2014, PT Internux, obtained a loan facility from Raiffeisen Bank International AG branch of Labuan, Malaysia amounted to USD 50,000 with an option to increase the number of facilities be USD100,000. The lending rate is a maximum of 3 months LIBOR + 0.5% premium + 3% per year. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan maturing in 30 months and the remaining on the month of 36 from the date of the credit agreement. This loan facility was obtained for working capital. The loan facility has a guarantee in the form of trade receivables (Note 4), property, plant and equipment (Note 9) as well as the guarantee from MMM and PT Prosper International Limited.

PT Huawei Tech Investment Pada bulan Juli 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pembayaran jangka panjang dari pemasok perusahaan, PT Huawei Tech Investment, dengan jangka waktu 36 bulan. Hingga bulan Desember 2015, Perusahaan telah menerbitkan Surat Sanggup sebesar USD6,028.

PT Huawei Tech Investment In July 2015, the Company has obtained a long-term payment facility from supplier, PT Huawei Tech Investment, with a period of 36 months. Until December 2015, the Company has issued promissory notes in the amount of USD6,028.

Page 267: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 71

Pada tahun 2013, PT Internux, memperoleh fasilitas pembayaran jangka panjang dari PT Huawei Tech Investment, pemasok perusahaan, dengan jangka waktu 36 bulan. Terkait hal tersebut, Perusahaan dikenakan biaya tambahan sebesar 3-6 bulan LIBOR + 3% per tahun. Hingga bulan Desember 2015 PT I telah menerbitkan Promissory Notes sejumlah USD44,302.

In 2013, PT Internux, obtained a long-term payment facility from PT Huawei Tech Investment, supplier companies, with a period of 36 months. Related to this, the Company is subject to a surcharge of 3-6-month LIBOR + 3% per year. Until December 2015 PT I has issued promissory notes in the amount of USD44,302.

17. Utang Obligasi 17. Bond Payable

Pada 27 Juni 2011, Perusahaan telah menandatangani Secured Bond Agreement dengan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). Pada tanggal tersebut telah diterbitkan obligasi sebesar Rp722.310 kepada ALD dengan jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 1% per tahun. Obligasi ini dijamin dengan saham PT Link Net Tbk. Jumlah saldo bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp14.519.

On June 27, 2011, the Company has entered into a Secured Bond Agreement with Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). On the same date, 5-year bond instrument of Rp722,310 had been issued to ALD with an interest rate of 1% per annum. The bond is secured by shares of PT Link Net Tbk. Total capitalized of interest balance until December 31, 2014 is amounting to Rp14,519.

Pada bulan Juni 2014, utang obligasi telah diselesaikan dengan pembelian saham PT Link Net Tbk yang dimiliki Perusahaan oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (Catatan 1.c).

On June 2014, bond payable had been settled in regard with the purchase of share ownership of PT Link Net Tbk owned by the Company by Asia Link Dewa Pte Ltd (Note 1.c).

18. Utang Usaha 18. Trade Payables

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Pihak b erelasi (Cat at an 31) 97,248 277,810 Related parties (Note 31)

Pihak ket iga 974,040 488,682 Third parties

Jumlah 1,071,288 766,492 Total

Rincian utang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on currency are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Rup iah 884,657 307,020 Rupiah

Dolar AS 186,631 459,472 US Dollars

Jumlah 1,071,288 766,492 Total

Page 268: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 72

Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables is as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Kurang d ar i 31 har i 496,255 424,405 Less than 31 days

31 - 60 har i 304,035 64,346 31 - 60 days

61 - 90 har i 140,588 101,075 61 - 90 days

Di at as 90 har i 130,410 176,666 More than 90 days

Jumlah 1,071,288 766,492 Total

19. Perpajakan 19. Taxation

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Tax

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Pasal 23 6,693 5,536 Income Tax Article 23

Pajak Per t am b ahan Nilai 4,359 9,467 Value Added Taxes

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 23 2,070 5,952 Article 23

Pasal 4 (2) 650 -- Article 4 (2)

Pajak Per t am b ahan Nilai 330,435 255,458 Value Added Taxes

Jumlah 344,207 276,413 Total

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 4 (2) 7 9 Article 4 (2)

Pasal 21 536 537 Article 21

Pasal 23 6 344 Article 23

Pasal 26 10 374 Article 26

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 4 (2) 2,084 742 Article 4 (2)

Pasal 21 3,251 2,814 Article 21

Pasal 23 2,056 1,554 Article 23

Pasal 25 -- 25 Article 25

Pasal 26 120 70 Article 26

Pasal 29 -- 9 Article 29

Pajak Per t am b ahan Nilai 1,361 1,066 Value Added Taxes

Pajak Hib uran 1,988 1,191 Entertainment Tax

Jumlah 11,419 8,735 Total

Page 269: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 73

c. Beban (Manfaat) Pajak c. Tax Expense (Income)

2015 2014

Beb an Pajak Kin i Current Tax Expense

Perusahaan -- -- The Company

Ent it as Anak -- 166,955 Subsidiaries

Sub Jum lah -- 166,955 Sub-Total

(Beb an) Man f aat Pajak Tangguhan Deferred Tax (Expense) Benefit

Perusahaan 4,460 129,534 The Company

Ent it as Anak (433,971) (30,762) Subsidiaries

Sub Jum lah (429,511) 98,772 Sub-Total

(Beban) Manfaat Pajak - Neto (429,511) 265,727 Tax (Expense) Benefit - Net

d. Pajak Kini d. Current Tax

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income (loss) before estimated tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income of the Company for the years ended December 31, 2015 and 2014, are as follows:

2015 2014

Lab a (Rugi) seb elum Pajak Penghasilan Income (Loss) before Income Tax

sesuai d engan Lap oran Lab a Rugi Expense According to Consolidated

d an Penghasilan Kom p rehensif Lain (1,943,225) 8,151,879 Statement of Comprehensive Income

Lab a (Rugi) seb elum Beb an Pajak Income (Loss) before Income

Penghasilan d ar i Perusahaan Anak Tax Expense of Consolidated

yang Dikonso lid asi (2,000,530) 618,652 Subsidiaries

Lab a (Rugi) Seb elum Beb an Pajak Income (Loss) before Income Tax

Penghasilan Perusahaan 57,305 7,533,227 Expense Attributable to the Company

Beda Waktu: Timing Differences:

Im b alan Ker ja 9,166 3,525 Employee Benefits

Depreciation of Assets under Finance

Penyusut an Aset Sew a Pem b iayaan 23,683 12,690 Lease

Angsuran Ut ang Sew a Pem b iayaan (60,118) (20,273) Lease Installments

Alokasi Biaya Per izinan Secara Fiskal 5,540 3,107 Allocation of Licence Fee in Fiscal

Depreciation of Property,

Penyusut an Aset Tet ap 3,888 2,386 Plant and Equipment

Beda Tetap: Permanent Differences:

Beb an d an Dend a Pajak 1,648 43,108 Tax Expenses and Penalties

Sew a 378 335 Rental

List r ik, Air d an Telep on 58 63 Electricity, Water and Telephone

Jam uan 218 118 Entertainment

Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Interest Income Already

Pajak Penghasilan Final (1,053) (7,606) Subjected to Final Tax

Lab a d ar i Pelep asan Perusahaan Anak (15,233) (7,815,629) Income from Disposing Subsidiary

Lain -lain 2,272 10,697 Others

Taksiran Penghasilan (Rugi) Kena Pajak 27,752 (234,252) Estimated Taxable Income (Loss)

Akum ulasi Rugi Fiskal Aw al Tahun (917,060) (682,808) Tax loss carryforward Beginning of Year

Rugi Kena Pajak Perusahaan Fiscal Loss of the

pada Akhir Tahun (889,308) (917,060) Company in Ending of Year

Page 270: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 74

Beban pajak penghasilan dan perhitungan taksiran utang pajak penghasilan badan Perusahaan dan Entitas Anakadalah sebagai berikut:

The income tax expense and computations of the estimated corporate income tax payable of the Company and subsidiaries as follows:

Perusahaan/ Entitas Anak/ Perusahaan/ Entitas Anak/

Company Subsidiaries Company Subsidiaries

Beb an Pajak Penghasilan -- -- -- 166,955 Income Tax Expense

Pajak Penghasilan Dib ayar Dim uka Prepayment of Income Tax

Pasal 22 -- -- -- -- Article 22

Pasal 23 6,693 -- 5,536 -- Article 23

Pasal 25 -- -- -- 166,946 Article 25

Jum lah Pajak Penghasilan Dib ayar Dim uka 6,693 -- 5,536 166,946 Total Prepayment of Income Tax

Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan Estimated Corporate Income Tax Payable

(Klaim atas Pengembalian Pajak Penghasilan) (6,693) -- (5,536) 9 (Claim for Income Tax Refund)

31 Desember/December 31, 2015 31 Desember/December 31, 2014

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian - neto yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the consolidated income tax expense - net calculated by applying the applicable tax rate to consolidated profit (loss) for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Lab a (Rugi) konso lid asian seb elum Pajak Consolidated Income (Loss) before

Penghasilan (1,943,225) 8,151,879 Income Tax

Beb an Pajak Penghasilan

d engan Tar if Pajak yang Ber laku Tax Calculated at Applicable Tax Rate

Seb esar 25% 485,806 (2,037,970) of 25%

Pengaruh Pajak At as Bed a Tet ap : Tax Effect for Permanent Difference:

Pend ap at an yang t elah Dikenakan Income Subject to Final Income

Pajak Final/Bukan Ob jek Pajak - Net o 263 1,902 Tax - Net

Lain -lain - Net o (56,558) 1,770,341 Others - Net

Beban Pajak - Neto 429,511 (265,727) Tax Expenses - Net

e. Aset Pajak Tangguhan - Neto e. Deferred Tax Assets – Net Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, dengan menggunakan maksimum tarif pajak 25% adalah sebagai berikut:

A computation of deferred tax benefit (expense) on temporary differences for the years ended December 31, 2015 and 2014, using the maximum tax rate of 25% are as follows:

2015 2014

Perusahaan The Company

Rugi Fiskal -- 47,779 Fiscal Loss

Selisih an t ara p enyusut an Difference between depreciation of

aset t et ap d an aset sew a property, plant and equipment

p em b iayaan kom ersial d an and assets under finance

f iskal (8,137) 3,307 lease commercial and fiscal

Penyisihan Piut ang Ragu-ragu -- Provision for Doubtful Accounts

Im b alan Ker ja 2,292 881 Employee Benefits

Penyisihan Aset Pajak Tangguhan yang Allowance for Unrecoverable Deferred

Tid ak Terp ulihkan -- (182,278) Tax Assets

Alokasi Biaya Per izinan Secara Fiskal 1,385 777 Allocation of Licence Fee in Fiscal

Net o (4,460) (129,534) Net

Ent it as Anak 433,971 (136,193) Subsidiaries

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan 429,511 (265,727) Income Tax Benefit

Page 271: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 75

Rincian aset pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets - net are as follows:

Dikreditkan (Dibebankan)

ke Penghasilan

Dikreditkan (Dibebankan) Komprehensif Lainnya

31 Des/ ke Laba Rugi Credited (Charged) to 31 Des/

Dec 31, Credited (Charged) to Other Dec 31,

2014 Profit or Loss Comprehensive Income 2015

Perusahaan The Company

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Rugi Fiskal 229,266 (10,747) -- 218,519 Fiscal Loss

Perb ed aan n ilai b uku aset t et ap d an Difference net book value property, plant

aset sew a p em b iayaan m enurut and equipment and assets under finance

akun t ansi d an p ajak 11,758 (8,137) -- 3,621 lease based on accounting and tax

Penyisihan Piut ang Ragu-ragu 6,363 -- -- 6,363 Provision for Doubtful Accounts

Liab ilit as Diest im asi at as Im b alan Ker ja 4,345 2,292 (848) 5,789 Estimated Liabilities on Employee benefits

Surp lus Revaluasi Aset Tet ap -- -- (1,083) (1,083) Surplus Revaluation of Fixed Asset

Alokasi Biaya Per izinan Secara Fiskal (8,367) 1,385 -- (6,982) Allocation of Licence Fee in Fiscal

Jum lah 243,365 (15,207) (1,931) 226,227 Total

Penyisihan Aset Pajak Tangguhan Allowance for Unrecoverable

yang Tid ak Terp ulihkan (207,743) 10,747 -- (196,996) Deferred Tax Assets

Bersih 35,622 (4,460) (1,931) 29,231 Net

Aset Pajak Tangguhan - Net o Deferred Tax Assets- Net

Perusahaan 35,622 (4,460) (1,931) 29,231 The Company

Ent it as Anak 433,890 433,971 (69,436) 798,425 Subsidiaries

Jumlah 469,512 429,511 (71,367) 827,656 Total

Liab ilit as Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

d ar i akuisisi MMM from acquisition of MMM

(Cat at an 40) 368,778 -- -- 368,778 (Note 40)

Dikreditkan (Dibebankan)

ke Penghasilan

Dikreditkan (Dibebankan) Komprehensif Lainnya

1 Jan/ ke Laba Rugi Credited (Charged) to 31 Des/

Jan 1, Credited (Charged) to Other Dec 31,

2014 Profit or Loss Comprehensive Income 2014

Perusahaan The Company

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Rugi Fiskal 211,987 17,279 -- 229,266 Fiscal Loss

Perb ed aan n ilai b uku aset t et ap d an Difference net book value property, plant

aset sew a p em b iayaan m enurut and equipment and assets under finance

akun t ansi d an p ajak 8,451 3,307 -- 11,758 lease based on accounting and tax

Penyisihan Piut ang Ragu-ragu 6,363 -- -- 6,363 Provision for Doubtful Accounts

Liab ilit as Diest im asi at as Im b alan Ker ja 2,492 2,243 (390) 4,345 Estimated Liabilities on Employee benefits

Selisih Nilai Transaksi Pelep asan Aset Difference in Value of Assets Disposal

kep ad a En t it as Anak (30,500) 30,500 -- -- to Subsidiary

Alokasi Biaya Per izinan Secara Fiskal (9,143) 776 -- (8,367) Allocation of Licence Fee in Fiscal

Jum lah 189,650 54,105 (390) 243,365 Total

Penyisihan Aset Pajak Tangguhan Allowance for Unrecoverable

yang Tid ak Terp ulihkan (25,465) (182,278) -- (207,743) Deferred Tax Assets

Bersih 164,185 (128,173) (390) 35,622 Net

Aset Pajak Tangguhan - Net o Deferred Tax Assets- Net

Perusahaan 164,185 (128,173) (390) 35,622 The Company

Ent it as Anak 54,916 378,974 -- 433,890 Subsidiaries

Jumlah 219,101 250,801 (390) 469,512 Total

Liab ilit as Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

d ar i akuisisi MMM from acquisition of MMM

(Cat at an 40) -- 368,778 -- 368,778 (Note 40)

f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessments Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPKB tersebut, Perusahaan terutang tambahan pajak dan denda untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai Jasa Luar Negeri dan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri.

In April 2014, the Company received an assessment letter on tax underpayment (“SKPKB”) for the tax year 2010. Based on this underpayment, the Company owed additional taxes and penalties for the Corporate Income Tax, Income Tax article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 4 (2), Income Tax Article 26, Value Added Tax on Foreign Services and Value Added Tax of Domestic.

Page 272: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 76

20. Utang Sewa Pembiayaan 20. Obligation Under Finance Lease

31 Des/ 31 Des/

Perusahaan Sewa Pembiayaan/ Jenis Aset/ Dec 31, Dec 31,

Leasing Company Type of Assets 2015 2014

PT Cip t ad ana Mult if inance (p ihak b erelasi/

related party , Cat at an /Note 31) Peralat an BTS/BTS Equipments 101,885 197,499

PT Cen t ury Tokyo Leasing Ind onesia Peralat an /Equipments 333,442 39,312

Jum lah /Total 435,327 236,811

Bagian yang Jat uh Tem p o Dalam Sat u Tahun /

Current Maturity in 1 Year 113,869 24,436

Bagian Jangka Panjang/Long-Term Portion 321,458 212,375

Pembayaran sewa minimum masa datang dalam perjanjian sewa pembiayaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The minimum rental payment in financial lease agreement as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Tahun : Year:

2015 -- 60,905 2015

2016 166,883 119,264 2016

2017 180,875 126,663 2017

2018 106,936 1,443 2018

2019 43,540 1,082 2019

2020 24,010 -- 2020

Jum lah 522,244 309,357 Total

Dikurangi Bagian Bunga 86,917 72,546 Deducted by Interests

Net o 435,327 236,811 Net

Bagian yang Jat uh Tem p o

d alam Sat u Tahun 113,869 24,436 Current Maturity In one Year

Bagian Jangka Panjang 321,458 212,375 Long-Term Portion

21. Beban Akrual 21. Accrued Expenses

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Bunga d an Beb an Pend anaan Lainnya 133,085 29,390 Interest and Other Financing Charges

Sew a 85,732 77,175 Rent

Jasa Pro f esional 61,528 59,797 Professional Fee

Iklan d an Prom osi 35,579 53,885 Advertising and Promotion

Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa

Telekom un ikasi 19,010 31,549 Telecommunication License Fee

Lain -lain 135,650 21,947 Others

Jumlah 470,584 273,743 Total

Page 273: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 77

22. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 22. Other Short-Term Liabilities

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Biaya Langganan Dit er im a Dim uka d an 19,814 12,114 Cost of Subscriptions Received in Advance

Dep osit Pelanggan and Customer Deposits

Lain -lain 38,025 19,755 Others

Jumlah 57,839 31,869 Total

23. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 23. Long-Term Employee Benefits Liabilities

Grup menghitung liabilitas estimasi atas pemberhentian karyawan dan imbalan kerja pada kasus pemecatan karyawan berdasarkan masa tahun kerja karyawan. Liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas Anak pada tahun 2015 dan 2014 didasarkan pada penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaria independen dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.

Group’s have determined the estimated liabilities on their employee’s termination, gratuity and compensation benefits in case of employment dismissal based on employees’ number of years of service provided. In 2015 and 2014 provisions for employee benefits are based on calculation of PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the Projected-Unit-Credit.

Jumlah liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:

Total long-term employee benefits liabilities calculated by independent actuaries, with key assumptions used in are as follows:

31 Des 2015, 31 Des 2014/

31 Dec 2015, 31 Dec 2014

Usia Pensiun Norm al 55 t ahun /years Normal Pension Age

Tingkat Diskon t o 8,9% (2014: 8,2%) p er t ahun /per annum Discount Rate

Tingkat Proyeksi Projection of Salary

Kenaikan Gaji 10% p er t ahun /per annum Increase Rate

Tab el Mor t alit a TMI-3 Im p rovem en t Table of Mortality

Tingkat Cacat 10% d ar i t ingkat m or t alit as/ Disability Rate

of mortality rate

Tingkat Pengund uran Dir i 5% un t uk usia 25 t ahun d an m enurun Resignation Rate

d engan gar is lurus seb esar 0% p ad a usia

45 t ahun d an set erusnya/ 5% at age

25 and reducing linearly each year up

to 0% at age 45 thereafter

Liabililtas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Post-employement liabilities recognized in statement of financial position is as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Nilai Kin i Liab ilit as 29,849 65,577 Present Value of Liabilities

Beb an Jasa Kin i 11,080 11,656 Current Service Cost

Beb an Bunga 3,140 1,822 Interest Cost

Pem b ayaran Im b alan Ker ja (770) (88) Payment of Employee Benefit

Page 274: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 78

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Penyesuaian at as Jasa Adjustment for Past Service

Karyaw an Seb elum nya 4,971 (44) of Employees

(Keun t ungan) / Kerugian Akt uar ia Unrecognized Actuarial

yang Belum Diakui - Net o (5,651) 1,559 (Gain) / Loss - Net

Ent it as Anak yang t id ak d ikonso lid asi - Not Consolidated Subsidiary -

PT Link Net Tb k -- (50,633) PT Link Net Tbk

Jumlah 42,619 29,849 Total

Penyesuaian atas perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

A reconciliation of charges on liabilities recognized in statement of financial position is as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Sald o Aw al 29,849 65,577 Beginning Balance

Penam b ahan (Pengurangan) 14,220 13,478 Addition (Deduction)

Pem b ayaran Man f aat (770) (88) Payment of Employee Benefit

Penyesuaian at as Jasa Adjustment for Past Service

Karyaw an Seb elum nya 4,971 (44) of Employees

Pend ap at an Kom p rehensif Lainnya (5,651) 1,559 Other Comprehensive Income

Ent it as Anak yang t id ak d ikonso lid asi - Not Consolidated Subsidiary -

PT Link Net Tb k -- (50,633) PT Link Net Tbk

Jumlah 42,619 29,849 Total

Grup mengakui penyisihan bersih untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 yang diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (gaji dan kesejahteraan karyawan) pada laba rugi periode berjalan.

Group’s recognize net of allowance for termination, gratuity and compensation benefits to employees under Labor Law No. 13/2003 which was enacted on March 25, 2003. The provision has been presented as part of general and administrative expenses (salaries and employee benefits) in the profit and loss for the period.

Rincian beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:

Detail of employee benefit expense are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Beb an Jasa Kin i 11,080 11,656 Current Service Cost

Beb an Bunga 3,140 1,822 Interest Cost

Jumlah 14,220 13,478

Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The defined benefit pension plan typically expose the Company to interest rate risk and salary risk.

Page 275: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 79

Risiko Tingkat Bunga Nilai kini kewajiban pensiun imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

Interest Risk The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond rate. A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability.

Salary Risk The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s ability.

Analisis Sensitivitas Peningkatan 2% tingkat diskonto yang diasumsikan pada 31 Desember 2015, akan berakibat pada penurunan kewajiban imbalan pasti sebesar Rp33.849.

Penurunan 2% tingkat diskonto yang diasumsikan pada 31 Desember 2015, akan berakibat pada peningkatan kewajiban imbalan pasti sebesar Rp45.472.

Sensitivity analysis A 2% increase in the assumed discount rate on 31 December 2015, will result in a decrease in defined benefit obligation of Rp33,849.

A decrease of 2% in the discount rate assumed on the 31 December 2015, will result in an increase in defined benefit obligation of Rp45,472.

Informasi mengenai Maturity Profile dari program imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Information on the Maturity Profile of a defined benefit plan are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

December December

2015 2014

Kurang d ar i 1 Tahun 11,532,407 5,867,828 Less than 1 Year

Ant ara 1 d an 5 Tahun 6,831,855 4,620,116 Between 1 and 5 Years

Ant ara 5 d an 10 Tahun 20,643,791 14,714,184 Between 5 and 10 Years

Diat as 10 Tahun 137,597,316 141,526,137 Beyond 10 Years

Jumlah 176,605,369 166,728,265 Total

24. Modal Saham 24. Capital Stock

Susunan pemegang saham Perusahaan dan masing-masing kepemilikan saham adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders and theirr respective share ownerships are as follows:

31 Des 2015 dan 31 Des 2014/ Dec 31, 2015 and Dec 31, 2014

Jumlah Saham/

Number of Shares

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Jumlah/ Total

% Rp

AcrossAsia Ltd 959,976,602 55.10 479,988 AcrossAsia Ltd PT Reksa Puspita Karya 588,167,378 33.76 294,084 PT Reksa Puspita Karya Masyarakat dengan Kepemilikan

Public with Ownership

di bawah 5% 194,023,927 11.14 97,012 below 5%

Jumlah 1,742,167,907 100.00 871,084 Total

Page 276: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 80

25. Tambahan Modal Disetor - Neto 25. Additional Paid in Capital – Net

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Penaw aran Um um Terb at as I d alam

Rangka Hak Mem esan Ef ek Limited Public Offering in connection

Ter leb ih Dahulu 6,750 6,750 with Pre-Emptive Rights Issuance I

Premium from Exercise of Warrant

Agio at as Pelaksanaan Waran Ser i II 81 81 Series II

Beb an Em isi Saham (10,460) (10,460) Stock Issuance Costs

Jumlah Agio Saham - Neto (3,629) (3,629) Total Share Premium - Net

Reklasif ikasi Selisih Nilai Transaksi Reclassification of Difference in Value

Rest rukt ur isasi En t it as of Restructuring Transactions

Sep engend ali (8,591) (8,591) of Entities under Common Control

Neto (12,220) (12,220) Net

26. Transaksi Ekuitas Lainnya 26. Other Equity Transactions

a. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak

a. Difference in Changes in Equity Transaction of Subsidiaries

Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak berasal dari perubahan ekuitas FMTV, entitas anak, terkait dengan penerbitan saham baru di FMTV.

Difference in changes in equity transactions of Subsidiary resulted from the changes in equity of FMTV, a subsidiary, in regard with the new shares issuance in FMTV.

Pada 27 Juni 2011, LN menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 1.032.649.384 saham senilai Rp1.627.703. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 100% menjadi 66,06%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di LN dengan ekuitas LN setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp1.028.593.

On June 27, 2011, LN issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 1,032,649,384 shares amounting to Rp1,627,703. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in LN decline from 100% to 66.06%. The difference between the investment of the Company in LN with the equity of LN after the issuance of new shares amounted to Rp1,028,593.

Pada tanggal yang sama, FMTV menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 2.375 saham dan kepada Asia Link Company Limited sebanyak 125 saham, dengan jumlah nilai sebesar Rp1.000. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di FMTV dari 100% menjadi 80%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di FMTV dengan ekuitas FMTV setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp235.

On the same date, FMTV issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 2,375 shares and to Asia Link Company Limited for 125 shares, amounting to Rp1,000. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in FMTV declined from 100% to 80%. The difference between the investment of the Company in FMTV with the equity of FMTV after the issuance of new shares amounted to Rp235.

Pada tahun 2015, Perusahaan melepaskan seluruh kepemilikan saham FMTV kepada LN. Atas pelepasan saham tersebut, Perusahaan sudah tidak memiliki lagi kepemilikan saham di FMTV.

In 2015, the Company is disposing all of its ownership on FMTV to LN. Because of the event, the Company has no longer any ownership shares in FMTV.

Page 277: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 81

b. Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Non- Pengendali

b. Difference in Transactions with Non-Controlling Interest

Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Setelah penawaran umum, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham oleh ALD tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41% (Catatan 1.c dan 17).

In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. After public offering, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchases of shares by ALD, the Company’s shares ownership in LN declined from 66,06% to 41% (Notes 1.c and 17).

Atas transaksi-transaksi ekuitas di atas, pada tahun 2014, Perusahaan mencatat selisih transaksi dengan pihak non-pengendali sebesar Rp537.233. Karena LN tidak dikonsolidasi lagi pada 31 Desember 2014 (Catatan 1.c), maka atas saldo sebesar Rp537.233 dicatat sebagai keuntungan realisasi seluruh transaksi dengan pihak non-pengendali dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014.

In regard with above equity transactions, in 2014, the Company recorded difference in transactions with non-controlling interest amounting to Rp537,233. Because LN has not consolidated as of December 31, 2014 (Note 1.c), accordingly the balance of Rp537.233 has been recorded as gain on realization of differences in transaction with non-cotrolling interest on consolidated statement of profit and loss and other of comprehensive income for the year ended December 31, 2014.

27. Pendapatan 27. Revenues

2015 2014

Jasa Langganan un t uk In t ernet d an Subscription Fees for Internet and

Layanan Kom un ikasi Dat a 617,453 1,198,642 Data Communication Services

Bioskop 176,941 22,172 Cinema

Perangkat Kom un ikasi 170,957 -- Communication Devices

Jasa Langganan un t uk Televisi Kab el -- 649,743 Subscription Fees for Cable Television

Pem asangan Med ia Iklan -- 77,944 Media Sales

Lain -lain 142,262 76,472 Others

1,107,613 2,024,973

Po t ongan Pen jualan (44,633) -- Sales Discount

Jumlah 1,062,980 2,024,973 Total

Pendapatan layanan komunikasi data sebagian besar berasal dari pemasangan dan penyewaan jaringan dari jaringan distribusi dan penjualan peralatan akses jaringan korporasi.

Data communication services revenues are derived mainly from installation and rental line fees of the distribution network and selling equipment of corporate access network.

Pemasangan media iklan merupakan pendapatan iklan yang berasal dari pelanggan yang menempatkan iklan pada program televisi kabel. Pendapatan bioskop merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan tiket nonton film bioskop.

Media sales fee represent advertising revenues generated from customers who place advertisements on cable television programs. Cinema revenue represent revenue from selling ticket watching movie in cinema.

Page 278: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 82

Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penjualan perangkat komunikasi, peralatan, biaya pemasangan dan jasa terkait lainnya.

Other revenues consist mainly of income from the sale of communication devices, equipment, joining fee and other related services.

Rincian pendapatan berdasarkan hubungan pelanggan adalah sebagai berikut:

The details of revenue based on relationship of subscribers are as follows:

2015 2014

Pihak Berelasi (Cat at an 31) 7,783 8,209 Related Parties (Note 31)

Pihak Ket iga 1,055,197 2,016,764 Third Parties

Jumlah 1,062,980 2,024,973 Total

28. Beban Layanan 28. Cost of Services

2015 2014

Sew a Menara BTS 537,982 18,527 BTS Tower Rental

Per izinan 312,657 145,026 Permits and Licenses

Biaya Pero lehan Pelanggan 159,466 -- Customer Aquisition Cost

Perangkat Kom un ikasi 156,361 -- Communication Devices

Beb an Bandwidth d an Beb an Terkait Bandwidth Fees and Other

Jasa In t ernet Lainnya 69,621 120,799 Internet Access

Bioskop 64,415 9,790 Cinema

Televisi Kab el Dist r ib usi Cable Television Programming

Program d an Jasa Tekn is -- 211,436 Distribution and Technical Services

Lain -lain (Masing-m asing d ib aw ah Rp 1.000) 120,999 86,338 Others (Each Below Rp1,000)

Jumlah 1,421,501 591,916 Total

29. Beban Penjualan 29. Selling Expenses

Beban Penjualan 2015 2014 Selling Expenses

Gaji d an Kesejah t eraan Karyaw an 53,778 72,693 Salaries and Employee Benefits

Kom isi 77,631 21,704 Commissions

Prom osi 34,043 28,310 Promotion

Sew a 4,022 4,890 Rent

Per jalanan d an Akom od asi 761 2,052 Travelling and Accommodation

List r ik, Air d an Telep on 1,776 1,465 Electricity, Water and Telephone

Lain -lain (Masing-m asing d ib aw ah Rp 1.000) 1,925 2,584 Others ( Each Below Rp1,000)

Jumlah 173,936 133,698 Total

30. Beban Umum dan Administrasi 30. General and Administrative Expense

2015 2014

Gaji d an Kesejah t eraan Karyaw an 270,067 218,405 Salaries and Employee Benefits

Honorar ium Tenaga Ah li 63,872 108,064 Professional Fees

Sew a 26,230 14,120 Rent

List r ik, Air d an Telep on 19,822 31,452 Electricity, Water and Telephone

Per jalanan d an Akom od asi 10,848 8,381 Traveling and Accomodation

Perb aikan d an Pem eliharaan 4,686 7,728 Repairs and Maintenance

Per izinan 5,144 24,075 Permits and Licenses

Beb an Penurunan Nilai Piut ang Usaha 3,569 34,496 Impairment of Trade Receivables

Lain -lain (Masing-m asing d ib aw ah Rp 1.000) 96,635 47,643 Others (Each Below Rp1,000)

Jumlah 500,873 494,364 Total

Page 279: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 83

31. Transaksi dan Saldo dengan Pihak 31. Transactions and Balances with Berelasi Related Parties

Perusahaan dan Entitas Anakdalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

In its normal activities, the Company and Subsidiaries has transactions with related parties.

Entitas Anak Subsidiaries Perincian Entitas Anak Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.c.

The details of Subsidiaries have been disclosed in Note 1.c.

Investasi pada Entitas Asosiasi Investments in Associates Perincian investasi pada entitas asosiasi diungkapkan dalam Catatan 8.

The details of investment in associates have been disclosed in Note 8.

Kompensasi Manajemen Kunci Key Management Compensation Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1.d. Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci adalah sebagai berikut:

Key management personel of the Company are Board of Comissioner and Director specified on note 1.d. Salary and other short-term benefit expense or payable to key management are as follow:

2015 2014

Direksi 35,391 65,437 Directors

Dew an Kom isar is 1,428 3,235 Board of Commissioners

Jumlah 36,819 68,672 Total

Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Rincian akun pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of the accounts and transactions with

related parties are as follows:

31 Des/Dec 31, 31 Des/Dec 31, 31 Des/Dec 31, 31 Des/Dec 31,

2015 2014 2015 2014

Bank (Catatan 3) Cash in Bank (Note 3)

PT Bank Nat ionalnob u Tb k 30,650 30,536 0.224 0.236 PT Bank Nationalnobu Tbk

Piutang Usaha (Catatan 4) Trade Receivables (Note 4)

PT Link Net Tb k 581 11,819 0.000 0.001 PT Link Net Tbk

PT Koran Med ia Invest o r Ind onesia 1,216 1,216 0.009 0.009 PT Koran Media Investor Indonesia

Lain -lain 10,372 5,940 0.076 0.046 Others

Jumlah 12,169 18,975 0.085 0.056 Total

Uang Muka (Catatan 11) Advances (Note 11)

PT Mult ip o lar Techno logy Tb k 436 5,790 0.003 0.045 PT Multipolar Technology Tbk

PT Mult ip o lar Tb k 105 105 0.001 0.001 PT Multipolar Tbk

Jumlah 541 5,895 0.004 0.046 Total

Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Long-Term Prepayment

PT Link Net Tb k 38,642 50,533 0.282 0.390 PT Link Net Tbk

Piutang Pihak Berelasi Non-Trade Receivables from

Non-Usaha Related Parties

AcrossAsia Lt d d an /at au Af iliasi 645,253 581,874 4.706 4.489 AcrossAsia Ltd and/or Affiliate

PT Asianet Mult im ed ia 1,786 1,786 0.013 0.014 PT Asianet Multimedia

PT Link Net Tb k -- 1,184 -- 0.009 PT Link Net Tbk

Lain -lain 37 37 0.000 0.000 Others

Jum lah 647,076 584,881 4.719 4.512 Total

Penyisihan Penurunan Nilai Piut ang (250) (250) (0.002) (0.002) Provision for Impairment Receivables

Bersih 646,826 584,631 4.717 4.510 Net

Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah

Percentage of Total Respective

Assets/Liabilities

Total Aset/Liabilitas

Page 280: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 84

31 Des/Dec 31, 31 Des/Dec 31, 31 Des/Dec 31, 31 Des/Dec 31,

2015 2014 2015 2014

Percentage of Total Respective

Assets/Liabilities

Revenue/Expenses

Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah

Total Aset/Liabilitas

Pendapatan/Beban yang

Bersangkutan/

Investasi pada Entitas Asosiasi (Catatan 8) Investment in Associates (Note 8)

PT Link Net Tb k 6,413,200 6,196,912 46.771 47.807 PT Linknet Tbk

PT Bina Mahasisw a Ind onesia 3,505 2,684 0.026 0.021 PT Bina Mahasiswa Indonesia

PT Lynx Mit ra Asia 1,290 1,143 0.009 0.009 PT Lynx Mitra Asia

Jumlah 6,417,995 6,200,739 46.806 47.837 Total

Utang Usaha (Catatan 18) Trade Payables (Note 18)

PT Mult ip o lar Techno logy Tb k 56,098 246,142 1.069 6.888 PT Multipolar Technology Tbk

PT Link Net Tb k 30,632 19,956 0.584 0.558 PT Link Net Tbk

PT Mult ip o lar Tb k 350 318 0.007 0.009 PT Multipolar Tbk

Lain -lain 10,168 11,394 0.194 0.319 Others

Jumlah 97,248 277,810 1.854 7.774 Total

Beban Akrual Accrued Expenses

PT Link Net Tb k 4,977 -- 0.095 -- PT Link Net Tbk

Utang Sewa Pembiayaan (Catatan 20) Obligation Under Finance Lease (Note 20)

PT Cip t ad ana Mult if inance 101,885 197,499 1.942 5.527 PT Ciptadana Multifinance

Liabilitas Keuangan Jangka Other Short-Term

Pendek Lainnya - Utang Anjak Piutang Financial Liabilities - Factoring Payable

PT Cip t ad ana Mult if inance 50,000 10,494 0.953 0.294 PT Ciptadana Multifinance

Liabilitas Keuangan Jangka Other Long-Term

Panjang Lainnya - Utang Anjak Piutang Financial Liabilities - Factoring Payable

PT Cip t ad ana Mult if inance 5,583 6,460 0.106 0.181 PT Ciptadana Multifinance Pada tanggal 30 Juni 2011 Perusahaan telah menandatangani Facility Agreement dengan AcrossAsia Limited (AAL), pemegang saham Perusahaan, untuk pemberian fasilitas sebesar maksimum USD44.000 kepada AAL dan/atau afiliasi dengan tingkat bunga sebesar LIBOR +4,75% per tahun.

On June 30, 2011, the Company signed the Facility Agreement with AcrossAsia Limited (AAL), shareholder of the Company, for a maximum of USD44,000 facility to AAL and/or affiliate with LIBOR +4.75% per annum interest rate.

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut:

The relationship and nature of balances/transactions with related parties are described as follows:

No. Pihak Berelasi/

Related Parties Hubungan dengan

Perusahaan/Relationship with the Company

Transaksi/Transactions

1 PT Asianet Multimedia Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Uang muka antar perusahaan/ Intercompany advances Piutang pihak berelasi non-usaha/ Non trade receivabes from related party

2 PT Lippo General Insurance

Tbk Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Asuransi/ Insurance

3 PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Jasa langganan televisi kabel dan layanan komunikasi data/ Subscription fees for cable television and data communication services

Page 281: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 85

No. Pihak Berelasi/ Related Parties

Hubungan dengan Perusahaan/Relationship

with the Company

Transaksi/Transactions

4 PT Matahari Putra Prima

Tbk Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Layanan komunikasi data/ Data communication services

5 PT Multipolar Tbk (MLPL) Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Pemasangan dan penyewaan jaringan dan akses jaringan korporasi, uang muka antar perusahaan dan jasa tenaga ahli untuk implementasi sistem keuangan Oracle/ Installation and lease line and corporate network, intercompany advances and professional fees for implementation of Oracle financial system.

6 PT Ciptadana Multifinance Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Anjak piutang dan sewa pembiayaan/ Factoring and leasing

7 PT Multipolar Technology

Tbk Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Pembelian peralatan elektronik/ Electronic equipment purchase

8 AcrossAsia Ltd Afiliasi sebagai pemegang

saham dan entitas induk/ Affiliate, shareholder and

parent

Pinjaman antar perusahaan/ Intercompany loan

9 PT Bank Nationalnobu Tbk Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Bank dan deposito berjangka/ Cash in bank and time deposit

10 PT Koran Media Investor

Indonesia Afiliasi karena di bawah

kesamaan pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Piutang Usaha / Trade receivables

11 PT Bina Mahasiswa

Indonesia Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment

in Associates

12 PT Link Net Tbk Entitas asosiasi/ Associate Piutang Usaha / Trade receivables, Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates, Utang Usaha / Trade Payables

13 PT Lynx Mitra Asia Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates

Page 282: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 86

Saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) terutama terdiri dari piutang usaha - neto, piutang/utang antar perusahaan, utang usaha, beban akrual, pendapatan, honorarium tenaga ahli dan beban asuransi.

Account balances and transactions with other related parties (under Rp1,000 each) is mainly consist of accounts receivables - net, intercompany advances/loan, accounts payables, accrued expenses, revenues, professional fees and insurance expenses.

32. Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 32. Assets and Liabilities in Foreign Currency

Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/

Foreign Currency Rupiah Equivalent

Aset Assets

Kas d an Set ara Kas USD 1,589 21,926 Cash and Cash Equivalents

Piut ang Usaha USD 283 3,904 Accounts Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya USD 455 6,272 Other Current Financial Assets

Piut ang Pihak Berelasi Non-Usaha USD 46,774 645,253 Non-Trade Receivable from Related Parties

Uang Muka d an Aset Lain -lain USD 6,519 89,930 Advances and Other Assets

Jum lah Aset 767,285 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Pin jam an USD 89,347 1,232,542 Loans

Ut ang Usaha USD 13,529 186,631 Account Payables

Beb an Akrual USD 3,335 46,008 Accrued Expenses

Jum lah Liab ilit as 1,465,181 Total Liabilities

Liabilitas Neto (697,896) Net Liabilities

31 Des 2015/Dec 31, 2015

Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/

Foreign Currency Rupiah Equivalent

Aset Assets

Kas d an Set ara Kas USD 2,548 31,697 Cash and Cash Equivalents

Piut ang Usaha USD 282 3,512 Accounts Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya USD 5,796 72,104 Other Current Financial Assets

Piut ang Pihak Berelasi Non-Usaha USD 46,774 581,874 Non-Trade Receivable from Related Parties

Uang Muka d an Aset Lain -lain USD 11,863 147,581 Advances and Other Assets

Jum lah Aset 836,768 Total Assets

Liab ilit as Liabilities

Pin jam an USD 91,634 1,139,931 Loans

Ut ang Usaha USD 36,935 459,472 Account Payables

Ut ang Lain -lain USD 1,059 13,169 Other Payables

SGD 92 865

Beb an Akrual USD 7,376 91,762 Accrued Expenses

Jum lah Liab ilit as 1,705,199 Total Liabilities

Liabilitas Neto (868,431) Net Liabilities

31 Des 2014/Dec 31, 2014

33. Perjanjian dan Ikatan 33. Agreements and Commitments

a. Pemasok Program a. Program Suppliers

Perusahaan mempunyai program distribusi dan perjanjian jasa teknik dengan beberapa pemberi program televisi.

The Company have program distribution and technical service agreements with various TV program providers.

Perjanjian tersebut dapat diperbaharui kembali dan berlaku untuk jangka waktu satu (1) hingga

The agreements are renewable and valid for certain periods ranging from one (1) to three (3)

Page 283: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 87

tiga (3) tahun dari tanggal 31 Desember 2013. Beberapa perjanjian juga mengizinkan Perusahaan untuk membagi waktu komersial dan mengharuskan penempatan uang jaminan kepada pemberi program. Selain itu, perjanjian menetapkan, antara lain, biaya yang harus dibayar untuk setiap tipe pelanggan yang dilayani oleh Perusahaan.

years from December 31, 2013. Certain agreements also allow the Company to share commercial time and require placement of security deposits with program providers. Furthermore, the agreements stipulate, among others, fees to be paid for each type of subscribers serviced by the Company.

Perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.

The above mentioned agreements have been novated by the Company to LN.

b. Menara Telekomunikasi dan Infrastruktur

Inbuilding Coverage b. Telecommunication Tower and Inbuilding

Coverage Infrastructure Sejak tahun 2013, PT I memiliki perjanjian sewa dengan berbagai penyedia menara telekomunikasi dan penyedia jasa penunjang telekomunikasi inbuilding coverage antara lain dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, PT Bali Telekom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Sarana Informasi, PT Towerindo Konvergensi, PT Solusi Menara Indonesia, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk, PT BIT Teknologi Nusantara, PT Centratama Menara Indonesia, PT Prima Wira Utama, PT Iforte Solusi Infotek, PT Permata Karya Perdana, PT Gametraco Tunggal, PT Era Bangun Jaya, PT Mac Sarana Djaya, PT Tara Telco Indonesia, PT Star Global Indonesia, PT Infrasia Investama, PT Wireless Network Indonesia, PT IBC Solutions, dan PT Adicipta Mediakom untuk menyewa sebagian ruang (space) pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal berkisar antara 5 – 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 – 10 tahun berikutnya. PT I juga memiliki perjanjian sewa infrastruktur antara lain dengan PT Mac Sarana Djaya, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia untuk periode awal rata-rata 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk rata-rata 5 tahun berikutnya.

Since the year 2013, PT I has lease agreements with various providers of telecommunication towers and providers of inbuilding coverage telecommunication service, among others, with PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, PT Bali Telekom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Sarana Informasi, PT Towerindo Konvergensi, PT Solusi Menara Indonesia, and PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk, PT BIT Teknologi Nusantara, PT Centratama Menara Indonesia, PT Prima Wira Utama, PT Iforte Solusi Infotek, PT Permata Karya Perdana, PT Gametraco Tunggal, PT Era Bangun Jaya, PT Mac Sarana Djaya, PT Tara Telco Indonesia, PT Star Global Indonesia, PT Infrasia Investama, PT Wireless Network Indonesia, PT IBC Solutions, and PT Adicipta Mediakom to lease part of the room (space) in the telecommunications tower and land for initial period ranged from 5-10 years and can be extended to 5-10 years. PT I also has a lease agreement among other coverages with PT Mac Sarana Djaya, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia for an initial period of an average of 5 years and can be extended to an average of 5 years later.

c. PT Ciptadana Multifinance c. PT Ciptadana Multifinance

Hingga bulan Maret 2014, Perusahaan memiliki fasilitas sewa pembiayaan pada PT Ciptadana Multifinance sebesar Rp161.088. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas semua fasilitas tersebut pada bulan Juni 2014.

Until March 2014, the Company has finance lease facilties from PT Ciptadana Multifinance amounting to Rp161,088. The company has paid off all the facilities in June 2014.

Page 284: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 88

Hingga bulan Oktober 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp67.671 (Catatan 4), dalam bentuk anjak piutang with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan dengan tingkat suku bunga saat ini 16% per tahun. Perusahaan telah melakukan pelunasan fasilitas tersebut di November 2014.

Until October 2014, the Company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp67,671 (Note 4), in a with recourse arrangement The period of the facilities are 12 (twelve) months with 16% interest rate per annum. The Company has fully paid the facility in November 2014.

Pada bulan Desember 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp10.000. Pada bulan April 2015, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp50.000, dalam bentuk anjak piutang with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 60 (enam puluh) hari dengan tingkat suku bunga 16.0% per tahun. Pada pertengahan bulan Mei 2015, Perusahaan telah melunasi fasilitas tersebut. Pada bulan Juli 2015, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp50.000, dalam bentuk anjak piutang with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 6 (enam) bulan dengan tingkat suku bunga 16,0% per tahun.

In December 2014, the Company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp10,000. In April 2015, the Company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp50,000, in a with recourse arrangement. The period of the facilities are 60 (sixty) days with 16.0% interest rate per annum. In the mid of May 2015, the Company has paid the facility.

In July 2015, the Company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp50,000, in a with recourse arrangement. The period of the facilities are 6 (six) months with 16.0% interest rate per annum.

Pada tahun 2012, FMN, Entitas Anak, menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp7.994, dalam bentuk anjak piutang with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan.

In year 2012, FMN, a Subsidiary, factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting to Rp7,994, in a with recourse arrangement. The period of the facilities are 12 (twelve) months.

Untuk fasilitas di atas, Perusahaan dan FMN, Entitas Anak, dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 16%. Jenis barang modal untuk fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap.

On the facilities above, the Company and FMN, a Subsidiary, bear interest at annual rate of 16%. Types of assets for the finance lease facilities are property, plant, and equipment.

Pada tahun 2014, sesuai dengan perjanjian No. 383/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 14 Oktober 2014, No. 402/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 23 Oktober 2014, dan No. 0455/CMF/MKT/XI/2014 tertanggal 12 November 2014 PT I, melakukan

In 2014, according to the agreement No. 383 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 14, 2014, No. 402 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 23, 2014, and No. 0455 / CMF / MKT / XI / 2014 dated November 12, 2014 PT I, doing some sale

Page 285: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 89

beberapa transaksi penjualan dan penyewaan kembali dengan PT Ciptadana Multifinance untuk jangka waktu fasilitas selama 36 bulan (termasuk grace period tidak membayar utang pokok selama 18 bulan) dengan suku bunga 19% per tahun efektif in arrear. Pada bulan September 2013, DNN memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar Rp5.000 dari PT Ciptadana Multifinance dengan jangka waktu pembiayaan 72 bulan dan tingkat suku bunga 15,5% per tahun efektif in arrear. Pada bulan September 2015, CGP memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Ciptadana Multifinance sebesar Rp50.000 dengan jangka waktu 36 bulan termasuk grace period 6 bulan. Suku bunga fasilitas yang berlaku saat ini adalah sebesar 19% per tahun. Pada bulan Oktober 2015, CGP memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Ciptadana Multifinance sebesar Rp25.000 dengan jangka waktu 36 bulan termasuk grace period selama 6 bulan. Suku bunga fasilitas 19% per tahun.

and leaseback transaction with PT Ciptadana Multifinance facility for a period of 36 months (including a grace period of not paying the principal debt for 18 months) with 19% interest rate per year effective in arrear. In September 2013, DNN obtained a finance lease facility amounting Rp5,000 from PT Ciptadana Multifinance for 72 months with interest rate at 15,5% per annum effective in arrear. In September 2015, CGP obtained a finance lease facility from PT Ciptadana Multifinance amounting Rp50,000 with period 36 months including grace period 6 months. Interest rate of this facility is at 19% per annum. In October 2015, CGP obtained a finance lease facility from PT Ciptadana Multifinance amounting Rp25,000 with period 36 months including grace period for 6 months. Interest rate of this facility is at 19% per annum.

d. PT Asiatic Sejahtera Finance d. PT Asiatic Sejahtera Finance

Dari tahun 2011 sampai dengan 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp10.309. Pada bulan November 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas tersebut.

From year 2011 until 2013, the Company obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp10,309. In November 2014, the Company has paid off all the facilities.

Dari tahun 2012 sampai dengan 2013, FMN memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.846. Untuk fasilitas sewa pembiayaan di atas, Perusahaan dan FMN dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 15%. Periode sewa pembiayaan ini adalah 3 tahun. Jenis barang modal untuk fasilitas-fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9). Pada bulan November 2014, FMN melakukan pelunasan seluruh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.350.

From year 2012 until 2013, FMN obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp4,846. On those finance lease facilities above, the Company and FMN bear interest at annual rate of 15%. The period of the facility is 3 years. Types of assets for those finance lease facilities are property, plant and equipment (Note 9). In November 2014, FMN has fully paid the finance lease facility from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting to Rp4,350.

e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia

Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia sebesar

In August 2013, the Company obtained a finance lease facility from PT Century Tokyo Leasing Indonesia amounting Rp22.000 with monthly fixed

Page 286: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 90

Rp22.000 dengan jumlah cicilan perbulan tetap selama 36 bulan dengan tingkat suku bunga 11,5% per tahun. Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar Rp30.000 dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia dengan cicilan perbulan tetap selama 36 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun. Pada bulan April 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar Rp182.000 dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia dengan cicilan perbulan tetap selama 36 bulan dengan tingkat suku bunga saat ini 13,25% per tahun. Pada bulan Juni 2015, PWU memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar USD 7,700 dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia dengan cicilan per kuartal selama 60 bulan dengan tingkat suku bunga tetap 4,39% per tahun. Fasilitas tersebut telah digunakan di bulan Agustus dan November 2015, masing-masing sebesar USD3,225 dan USD4,474.

instalment for 36 months period bears 11.5% interest rate per annum. In October 2014, the Company obtained a finance lease facility amounting Rp30,000 from PT Century Tokyo Leasing Indonesia with monthly fixed instalment for 36 months period bears 12.5% interest rate per annum. In April 2015, the Company obtained finance lease facility amounting Rp182,000 from PT Century Tokyo Leasing Indonesia with monthly fixed instalment for 36 months period bears interest rate of 13.25% per annum. In June 2015, PWU obtained a finance lease facility amounting USD 7,700 from PT Century Tokyo Leasing Indonesia with quarterly installment for 60 months period with interest rate 4.39% per annum. The facility has been utilized in August and November 2015 respectively in the amount of USD 3,225 and USD4,474.

f. PT Nap Info Lintas Nusa f. PT Nap Info Lintas Nusa

Perusahaan memiliki perjanjian senilai USD20,000 dengan PT Nap Info Lintas Nusa untuk langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun dengan hak untuk memperpanjang selama 5 tahun.

The Company has an agreement worth USD20,000 with PT Nap Info Lintas Nusa for a communication system service for a period of 15 years with an extension right for another 5 years.

Perjanjian ini telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.

This agreement has been novated by the Company to LN.

g. PT Huawei Tech Investment g. PT Huawei Tech Investment

Pada tahun 2013, PT I menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Huawei Tech Investment dimana PT I setuju untuk membeli peralatan Broadband Wireless Access beserta layanannya dari PT Huawei Tech Investment. Hingga bulan Desember 2015 PT I telah menerbitkan Promissory Notes sejumlah USD44,302 Pada bulan Juli 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pembayaran jangka panjang dari pemasok perusahaan, PT Huawei Tech Investment, dengan jangka waktu 36 bulan. Hingga bulan Desember 2015, Perusahaan telah menerbitkan Surat Sanggup sebesar USD6,028.

In 2013, PT I entered to cooperation agreement with PT Huawei Tech investment where PT i agreed to purchase Broadband Wireless Access equipment and its services from PT Huawei Tech Investment. Until December 2015 PT I has issued promissory notes in the amount of USD44,302. In July 2015, the Company has obtained a long-term payment facility from supplier, PT Huawei Tech Investment, with a period of 36 months. Until December 2015, the Company has issued promissory notes in the amount of USD6,028.

Page 287: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 91

h. Raiffeisen Bank International AG h. Raiffeisen Bank International AG Pada tanggal 9 Juni 2014, PT I menandatangani beberapa perjanjian lindung nilai atas utang bank berdenominasi dolar AS dengan Raiffeisen Bank International AG cabang Singapura dan dicatat pada ”aset tidak lancar lainnya”, sebagai berikut:

On June 9, 2014, PT I entered to hedging agreements for bank loan which denominated US Dollar with Raiffeisen Bank International AG, Singapore branch and recorded at ”other non-current assets”, as follows:

No. Contract/ Tanggal Kesepakatan/ Tanggal Jatuh Tempo/ Nilai Kontrak/ Nilai Wajar/ Selisih/

Contract No. Agreement Date Due Date Contract Value Fair Value Difference

2014061215128 09 Jun i 2014 27 Ap r il 2016 2,500USD 3,102USD 602USD

2014061215130 09 Jun i 2014 27 Ap r il 2016 2,500USD 2,056USD (444)USD

2014061215132 09 Jun i 2014 26 Okt ob er 2016 5,000USD 6,368USD 1,368USD

2014061215134 09 Jun i 2014 26 Okt ob er 2016 5,000USD 3,930USD (1,070)USD

2014061215136 09 Jun i 2014 26 Ap r il 2017 17,500USD 22,882USD 5,382USD

2014061215138 09 Jun i 2014 26 Ap r il 2017 17,500USD 13,101USD (4,399)USD

Jumlah / Total 50,000USD 51,439USD 1,439USD

31 Desember 2015/ December 31, 2015

No. Contract/ Tanggal Kesepakatan/ Tanggal Jatuh Tempo/ Nilai Kontrak/ Nilai Wajar/ Selisih/

Contract No. Agreement Date Due Date Contract Value Fair Value Difference

2014060915320 09 Jun i 2014 27 Ap r il 2016 2,500USD 2,810USD 310USD

2014060915298 09 Jun i 2014 27 Ap r il 2016 2,500USD 2,319USD (181)USD

2014060915325 09 Jun i 2014 26 Okt ob er 2016 5,000USD 5,760USD 760USD

2014060915300 09 Jun i 2014 26 Okt ob er 2016 5,000USD 4,504USD (496)USD

2014060915301 09 Jun i 2014 26 Ap r il 2017 17,500USD 20,594USD 3,094USD

2014060915302 09 Jun i 2014 26 Ap r il 2017 17,500USD 15,343USD (2,157)USD

Jumlah / Total 50,000USD 51,330USD 1,330USD

31 Desember 2014/ December 31, 2014

34. Gugatan Hukum 34. Litigation

Pada tanggal 3 September 2008, APM (dahulu merupakan Entitas Anak), telah mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Astro All Asia Networks PLC (Tergugat I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Tergugat II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Tergugat III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Tergugat IV), Ralph Marshall (Tergugat V), Sean Dent (Tergugat VI), Nelia Concap Cion Molato (Tergugat VII), Liza Tjondro (Tergugat VIII), PT Adi Karya Visi (Tergugat IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Tergugat X), PT Karyamegah Adijaya (Tergugat XI), PT Abadi Berkah (Tergugat XII) dan PT Direct Vision (Turut Tergugat) dengan Nomor Pendaftaran No.: 1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL tertanggal 3 September 2008. Perusahaan bukan merupakan pihak dalam gugatan ini. APM mengajukan gugatan tersebut dengan tuntutan ganti rugi total sebesar USD1,500,000 (“Gugatan Perdata Indonesia”).

On September 3, 2008, APM (formerly was a subsidiary of the Company), had filed a lawsuit to the District Court of South Jakarta against Astro All Asia Networks PLC (Defendant I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Defendant II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Defendant III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Defendant IV), Ralph Marshall (Defendant V), Sean Dent (Defendant VI), Nelia Concap Cion Molato (Defendant VII), Liza Tjondro (Defendant VIII), PT Adi Karya Visi (Defendant IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Defendant X), PT Karyamegah Adijaya (Defendant XI), PT Abadi Berkah (Defendant XII) and PT Direct Vision (Co-Defendant) with Register Number, No:1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL dated September 3, 2008. The Company is not a party in this lawsuit. APM filed the said lawsuit to claim for a total amount of USD1,500,000 (“Indonesian Proceedings”).

Atas Gugatan Perdata Indonesia tersebut pada tanggal 13 Mei 2009 telah keluar putusan sela yang menyatakan menolak eksepsi yang dikemukakan oleh Tergugat I, II, III dan V serta menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang untuk

An interim decision was ordered on May 13, 2009, with respect to the Indonesian Proceedings which rejected the challenges submitted by the Defendants I, II, III and V and held that the said court is competent and has the jurisdictional powers to hear

Page 288: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 92

memeriksa dan memutus perkara (“Putusan Sela”). Atas Putusan Sela tersebut telah diajukan pernyataan banding pada tanggal 22 Mei 2009 oleh Tergugat I, II, III dan V.

the matter (“Interim Decision”). Over such Interim Decision, the relevant defendant has made an appeal to Jakarta District Court on May 22, 2009, Defendant I, II, III and V.

Selanjutnya pada tanggal 17 September 2009, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Putusan atas pokok perkara Gugatan Perdata Indonesia. Atas Putusan pada Pokok Perkara Gugatan Perdata Indonesia tersebut telah diajukan pernyataan banding oleh APM pada Pengadilan Tinggi Jakarta pada tanggal 28 September 2009. Terhadap kedua permohonan banding tersebut, Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan Nomor: 587/PDT/2010/PT.DKI pada tanggal 8 September 2011.

Further on September 17, 2009, the District Court of South Jakarta had issued the decision with respect to the Indonesian Proceedings in the principle case. APM made an appeal against the said principle case decision at the Jakarta High Court on September 28, 2009. Against for both Petition for Appeal, the High Court of Jakarta had issued a Decision No : 587/PDT/2010/PT.DKI dated September 8, 2011.

Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Tergugat I, II, III dan V telah menyatakan kasasi atas Putusan banding terhadap Putusan Sela tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 11 Juni 2012 dan APM menyatakan kasasi atas putusan banding terhadap Putusan Pokok Perkara Gugatan Perdata Indonesia tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 25 Oktober 2013.

Whereas towards Jakarta High Court Decision, the Defendant I, II, III and V has made petition for cassation on the appeal decision on the Interim Injunction to Supreme Court on June 11, 2012 and APM has made petition for cassation on the appeal decision on the principal of the case to Supreme Court on October 25, 2013.

Pada tanggal 6 Oktober 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (sebelumnya bernama AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) mengajukan Permohonan Arbitrase terhadap APM, Perusahaan dan PT Direct Vision (“DV”) untuk proses arbitrase di Singapore International Arbitration Centre (“SIAC”), Singapura. Permohonan arbitrase sesuai Notice of Arbitration tertanggal 6 Oktober 2008 yang diajukan Astro Group adalah menuntut pembayaran restitusi dan/atau kuantum merit (quantum merit) sebesar lebih USD245,000 kepada APM, Perusahaan dan DV berdasarkan pelaksanaan Subscription and Shareholder Agreement (“SSA”) tertanggal 11 Maret 2005 berikut ganti rugi atas pelanggaran pasal 17.6 dari SSA yang timbul karena adanya Gugatan Perdata di Indonesia.

On October 6, 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (formerly known as AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) filed a Notice of Arbitration against APM, the Company and PT Direct Vision (“DV") under the rules of Singapore International Arbitration Centre (“SIAC”) in Singapore. The Notice of Arbitration, dated October 6, 2008 filed by Astro Group claimed payment of the sum of approximately USD245,000 by way of restitution and/or quantum merit by APM, the Company and DV pursuant to the Subscription and Shareholders Agreement dated March 11, 2005 (“SSA”), as well as damages for breach of Clause 17.6 of the SSA arising out of the Indonesian Proceedings.

Pada tanggal 7 Mei 2009, Tribunal SIAC telah menerbitkan Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Keputusan Arbitrase Interim”).

On May 7, 2009, SIAC issued an Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Interim Arbitration Award”). Astro Group has applied for the

Page 289: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 93

Atas Keputusan Arbitrase Interim tersebut, Astro Group telah mengajukan Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase tersebut, APM dan DV telah mengajukan Permohonan Pembatalan kepada ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menolak pelaksanaan keputusan SIAC tersebut. Di dalam permohon tersebut, APM dan DV antara lain menyatakan: (i) bahwa sengketa dalam perkara Arbitrase tersebut di atas oleh Para Pemohon/Penggugat baru didaftarkan pada SIAC tanggal 6 Oktober 2008, sedangkan sebelumnya Termohon I/APM, sudah terlebih dahulu mendaftarkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Para Pemohon di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 3 September 2008; (ii) bahwa sengketa dalam Putusan Arbitrase bukanlah sengketa di bidang perdagangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 66 huruf b UU No. 30 Tahun 1999; (iii) bahwa Keputusan Arbitrase Interim telah mengintervensi hukum acara perdata di Indonesia dan oleh karenanya Keputusan Arbitrase Interim tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

enforcement of the Interim Arbitration Award to the Chairperson of the District Court of Central Jakarta. On the said application, APM and DV submitted cancellation request to the District Court of Central Jakarta to decline the enforcement of Interim Arbitration Award. In the request, APM and DV stated: (i) that the disputes under the arbitration proceeding were only commenced at the SIAC by Astro Group on the October 6, 2008, which is after APM has filed the Indonesian Proceedings againts the Defendant at District Court of South Jakarta on September 3, 2008; (ii) that the disputes in the arbitration proceeding are not commercial disputes as stipulated in paragraph b of Article 66 the Arbitration Law No. 30 year 1999; (iii) that the Interim Arbitration Award intervenes the rules of the Civil Procedure Regulation in Indonesia, and such Interim Arbitral Award cannot be enforced by the District Court of Central Jakarta.

Pada tanggal 28 Oktober 2009, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan pertimbangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa subtansi Keputusan Abitrase Interim adalah melebihi kewenangan yang sudah ditetapkan dan telah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia, serta mengeluarkan Penetapan bahwa Keputusan Arbitrase Interim dimaksud tidak dapat dilaksanakan (Non Eksekutorial). Lebih lanjut, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut telah dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/Pdt.Sus/2010 tertanggal 24 Februari 2010 dan salinan Putusan Mahkamah Agung tersebut telah diterima oleh APM pada bulan Oktober 2010. Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/Pdt.Sus/2010 tertanggal 24 Februari 2010 tersebut, para pihak telah mengajukan upaya hukum luar biasa yaitu peninjauan kembali, dimana pada tanggal 17 Februari 2016, Mahkamah Agung telah mengirimkan surat Penerimaan dan Registrasi Nomor Perkara yang pada intinya menyatakan bahwa berkas perkara peninjuan kembali tersebut telah diterima dan diregister dengan Nomor Perkara 26 PK/Pdt.Sus-Arbt/2016.

On October 28, 2009, the Chairperson of the District Court of Central Jakarta held that the Interim Arbitration Award is beyond the authority and has intervened the Indonesian Proceedings, and ordered that the Interim Arbitration Award is non executable (Non Executorial), i.e. cannot be executed in Indonesia. The Non Executorial stipulation was later affirmed by the Supreme Court on February 24, 2010 with registration No.01 K/Pdt.Sus/2010 and APM has received a copy of the certified decision of the Supreme Court in October 2010. Toward such Supreme Court Decision No. 01 K/Pdt.Sus/2010 dated February 24, 2010, the parties had submitted judicial review whereas on February 17, 2016, the Supreme Court had issued an Acceptance and Case Registration Number letter which formally stated that the case files for the judicial review has been submitted and registered under Case Number 26 PK/Pdt.Sus-Arbt/2016.

Page 290: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 94

Pada tanggal 16 Februari 2010, Tribunal SIAC telah menerbitkan Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (didaftarkan dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 7 of 2010 tertanggal 18 Februari 2010) (“Keputusan Arbitrase Final”). Dalam Keputusan Arbitrase Final tersebut, Tribunal SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng untuk melakukan:

On February 16, 2010, SIAC issued the Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 7 of 2010 on February 18, 2010) (“Interim Final Award”) and ordered that APM, the Company and DV are jointly and severally liable in restitution, for the following amounts:

a) pembayaran restitusi kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM103,334;

a) to Astro All Asia Network PLC, the sum of RM103,334;

b) pembayaran restitusi kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD5,773; dan

b) to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD, the sum of USD5,773; and

c) pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD59,327.

c) to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC, the sum of USD59,327.

Sedangkan untuk biaya yang timbul atas adanya Gugatan Perdata di Indonesia, Tribunal SIAC memerintahkan APM dan Perusahaan untuk membayar ganti kerugian kepada Astro Nusantara International BV dan Astro Nusantara Holdings BV sebesar USD608, GBP23 dan SGD65.

Further, in relation to the claims arising out of the Indonesian Proceedings, the Tribunal ordered that APM and the Company shall pay damages to Astro Nusantara International BV and Astro Nusantara Holdings BV in the amounts of USD608, GBP23 and SGD65.

Keputusan Arbitrase Final tersebut diperbaiki sebagaimana dengan Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 tertanggal 23 Maret 2010 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 14 tahun 2010 tertanggal 12 April 2010), yang perubahannya antara lain adalah perubahan nilai pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC semula sebesar USD59,327 menjadi sebesar USD59,459 (“Perbaikan Keputusan Arbitrase Final”).

The Interim Final Award was amended as stipulated in the Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 dated March 23, 2010 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 14 of 2010 on April 12, 2010) in which, inter alia, the amount of restitution awarded to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC has been amended from USD59,327 to USD59,459 (“Amendment of Interim Final Award”).

Pada tanggal 5 Februari 2010 SIAC menerbitkan Putusan SIAC on Cost for the Preliminary Hearing From 20 to 24 April 2009 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No.06 tahun 2010 tertanggal 10 Februari 2010), yang antara lain APM, Perusahaan dan DV diperintahkan untuk membayar biaya Preliminary Hearing tertanggal 20 sampai dengan 24 April 2009 sebesar (apabila dikonversi ke dalam USD) kurang lebih USD600 (“Partial Costs Award”).

On February 5, 2010, SIAC issued a Further Partial Award and SIAC Award on Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 (registered at SIAC Registry Award as Award No.06 of 2010 dated February 10, 2010) in which APM, the Company and DV were ordered to pay the Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 in the amount of (if converted to the USD) approximately USD600 (“Partial Costs Award”).

Pada tanggal 3 Agustus 2010, SIAC telah menerbitkan Final Award – Interest and Costs (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 41 tahun 2010 tertanggal 5 Agustus 2010) (“Final Cost Award”). Dalam Putusan tersebut, SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV untuk secara tanggung renteng melakukan:

On August 3, 2010, the arbitral tribunal of SIAC further issued a Final Award on Interests and Costs (registered at SIAC Registry Award as Award No. 41 of 2010 datedAugust 5,2010) (“Final Costs Award”) whereby APM, the Company and DV were held jointly and severally to:

Page 291: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 95

a) pembayaran interest kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM35,947;

a) pay interest to Astro All Asia Network PLC in the amount of RM35,947;

b) pembayaran interest kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD1,397;

b) pay interest to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD in the amount of USD1,397; and

c) pembayaran interest kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD14,532.

c) pay interest to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC in the amount of USD14,532.

Final Cost Award tersebut sekaligus membebankan seluruh biaya arbitrase kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng dan melakukan pembayaran SIAC deposit sebesar SGD617 dan sebesar SGD151 terkait persidangan di London bulan September 2009. Pembayaran legal cost dan disbursement yang harus ditanggung APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng sebesar GBP730, SGD2,881, RM63 dan USD36.

The Final Cost Award apportioned the costs of arbitration and held APM, the Company and DV jointly and severally liable and paid to the SIAC the deposit in the amount of SGD617 and the amount of SGD151 in regard with the hearing in London in September 2009. The legal costs and disbursements in which APM, the Company and DV were jointly and severally liable are in the amount of GBP730, SGD2,881, RM63 and USD36.

Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat bahwa kewajiban untuk membayar sebagaimana diperintahkan dalam Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award harus tunduk pada jurisdiksi hukum di Indonesia, sesuai dengan Pasal V Konvensi New York dan Pasal 66 huruf c, Pasal 70 dan alinea 18 Penjelasan Umum Undang-Undang Arbitrase No. 30 Tahun 1999, mengingat obyek dari SSA yaitu para pihak, aset dan pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup hukum Indonesia maka pelaksanaan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award tidak dapat bertentangan dengan hukum dan ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia.

The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated that the Company’s obligation to pay under the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are subject to enforcement in accordance with the relevant applicable laws and regulations in Indonesia within the jurisdiction of the Indonesian courts, as stipulated under the Article V of the New York Convention and paragraph c of Article 66, Article 70 and paragraph 18 General Explanation of Arbitration Law No. 30 year 1999. Since the object of the SSA, all the Company’s assets and the execution are governed by the laws of Indonesia, the enforcement of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award shall comply with the laws and regulations of Indonesia.

Sesuai dengan UU Arbitrase disebutkan bahwa Putusan Arbitrase Internasional hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, apabila telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam UU Arbitrase; dan disamping itu terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur tertentu, sebagaimana masing-masing tercakup dalam ketentuan pasal-pasal dan penjelasan UU Arbitrase tersebut.

The Arbitration Law stipulates that for the recognition and enforcement of an International Arbitral Award in Indonesia, it shall fulfill the provisions of the Arbitration Law, and the parties can request to have an arbitral award annulled upon the existence of certain conditions as set out in the Articles and Explanation of the Arbitration Law.

Pada tanggal 23 Juni 2010, APM dan DV mengajukan gugatan pembatalan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara No.: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.300”), dengan dasar bahwa putusan-putusan SIAC tersebut

On June 23, 2010, APM and DV filed the annulment claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award to the District Court of Central Jakarta with Case Register Number: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No.300”), provided that such Arbitration Awards have contravened with public policy,

Page 292: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 96

bertentangan dengan ketertiban umum, sehingga keputusan-keputusan Arbitrase tersebut tidak dapat dilaksanakan di Indonesia.

therefore those such Arbitration Awards shall not be enforced in Indonesia.

Pihak yang digugat dalam Perkara No. 300 adalah Astro Group.

The Defendant party in the Case No. 300 is Astro Group.

Terhadap Perkara No. 300, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan sela, yang pada pokoknya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa gugatan pembatalan yang diajukan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dimana terhadap putusan-putusan sela tersebut, saat ini telah dilakukan upaya hukum banding ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 19 Mei 2011, sebagaimana tertuang di dalam Risalah Permohonan Banding Nomor 113/SRT.PDT.BDG/2011/PN.JKT.PST Jo Nomor 300/PDT.G/2010/PN.JKT.PST. Pada tanggal 21 Juli 2014,Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan surat pemberitahuan kepada DV bahwa Gugatan DV tidak dapat diterima di tingkat Mahkamah Agung

Toward the Case No. 300, the Council of Judges has issued a court injunction, which mainly rules that the District Court of Central Jakarta is not authorized to examine the claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award, where it had been appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia on May 19, 2011, as stated under the Minute of Appeal Application Number 113/SRT.PDT.BDG/2011/ PN.JKT.PST in conjunction with Number 300/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST. On 21 July 2014, the Central Jakarta District Court issued a notice to DV that the DV Claim could not be accepted at the level of the Supreme Court

Selain Perkara No. 300, DV juga telah mengajukan gugatan terhadap Astro Group tentang untuk “Tidak Dikeluarkannya Eksekuatur atas Putusan Arbitrase Final” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.301”), pada tanggal 23 Juni 2010.

Other than the Case No. 300, DV has also filed a claim toward Astro Group regarding “The Refusal to Issue The Executorial Toward The Final Arbitration Award” in Central Jakarta District Court with Case Register Number: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No. 301”), on June 23, 2010.

Pada tanggal 25 Agustus 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Putusan atas Perkara No.301, yang pada pokoknya memutus Gugatan DV tidak dapat diterima.

On August 25, 2011, the Central Jakarta District Court has issued the Decision on Case No. 301, which mainly ruled that the DV Claim could not be accepted.

Dalam salah satu pertimbangan hukum yang diberikan oleh Majelis hakim dalam putusannya disebutkan bahwa putusan gugatan DV tidak dapat diterima oleh karena dinilai premature (belum saatnya diajukan) dengan telah dicabutnya Surat Penetapan Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional Terkait dengan Perkara SIAC Arbitration No. 062/08 tertanggal 9 Juni 2010 oleh Astro Group (Putusan Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final) melalui surat pencabutan tertanggal 26 Agustus 2010.

In one of the legal considerations given by the panel of judges in its decision has stated that the DV claim could not be accepted because it was considered premature (imperfect time of submission) by the revocation of Letter of Application for Executorial Injunction of Final Arbitration Award Related to the SIAC Arbitration Case No. 062/08 dated June 9, 2010 by Astro Group (Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award) through their revocation letter dated August 26, 2010.

Pada tanggal 9 September 2011, melalui surat Nomor Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV telah mengajukan memori banding terhadap Putusan

On September 9, 2011, through the letter No. Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV has submitted the memory of appeal toward Central

Page 293: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 97

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 26 Agustus 2011, sebagaimana tertuang di dalam Surat Permohonan Banding Nomor: 67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST.Jo Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.

Jakarta District Court Decision dated August 26, 2011, as stated in the Letter of Appeal Application No.67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST. in conjunction with Number: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.

Saat ini, belum ada keputusan tertulis yang resmi dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan diberitahukan secara resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada DV (maupun pada penasehat hukumnya), yang menyatakan bahwa Mahkamah Agung telah menolak upaya banding DV terhadap Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST

Currently, there is no formal written decision issued by the Supreme Court and already formally notified by Central Jakarta District Court to DV (and/or its lawyer), which stated that the Supreme Court has already rejected DV’s appeal against Central Jakarta District Court Decision on case No. 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST

Perlu kiranya diketahui juga bahwa sampai dengan saat ini sama sekali tidak pernah ada penetapan eksekuatur (penetapan untuk dapat dilaksanakannya) atas Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Indonesia, yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagaimana syarat eksekuatur tersebut diatur di dalam ketentuan Pasal 66 (d) UU Arbitrase.

It is necessary to be noted that up until today, there are no order for the executorial (order to enforce an award) toward Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award, that has been issued by the Head of District Court of Central Jakarta in Indonesia, as such order for executorial requirements is stipulated by Article 66 (d) of Arbitration Law.

Bahwa pada tanggal 11 September 2012, Pengadian Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Putusan Arbitrase Internasional berdasarkan Nomor: 32 tahun 2009 jo Nomor : 16 Tahun 2010 jo Nomor 07 tahun 2010 jo Nomor 14 tahun 2010 jo Nomor 41 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa Putusan SIAC tanggal 3 Oktober 2009 (Further Partial Award), Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final dan Final Cost Award (seluruhnya disebut Putusan SIAC) dinyatakan tidak dapat dilaksanakan (non eksekuatur) di Indonesia.

Whereas on September 11, 2012, the Central Jakarta District Court has rendered an Order on International Arbitration Award based on No. 32 year 2009 jo No. 16 year 2010 jo No. 07 year 2010 jo No. 14 year 2010 jo No. 41 year 2010 states that SIAC Award dated October 3, 2009 (Further Partial Award), Partial Cost Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award,and Final Cost Award (all referred to as SIAC Awards) cannot be executed (Non Exequator) in Indonesia.

Menurut pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan SIAC tersebut tidak dapat dilaksanakan atau di eksekusi karena Putusan SIAC tersebut merupakan bentuk campur tangan pihak luar (badan arbitrase asing) dalam urusan peradilan di Indonesia yang nyata-nyata dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia (vide Pasal 3 ayat 2 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman), pelanggaran terhadap asas hukum acara yang berlaku di Indonesia (asas Poin’t de Interest Poin’t de action), serta pelanggaran terhadap asas Audi Et Alteram Partem, sehingga dapat dikualifikasikan bertentangan dengan ketertiban umum.

Based on legal consideration given by the Central Jakarta District Court, the said SIAC Awards cannot be enforced or executed because such SIAC Awards were in the form of intervention by the foreign jurisdiction (international arbitration) to the judicial jurisdiction in Indonesia, which obviously forbid by pervailing laws and regulations in Indonesia (vide Article 3 paragraph (2) Law No. 48 of 2009 concerning on Judicial Power violating the procedural law priciples in Indonesia (principle of “Poin’t de Interest Poin’t de action”), and violatiing the principle of “Audi et Alteram Partem”, therefore the said SIAC Awards can be considered against the public order.

Page 294: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 98

Terhadap Penetapan non Eksekutorial tanggal 11 September 2012, Astro Group telah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 25 September 2012. Atas permohonan tersebut, pada tanggal 26 Maret 2013 Mahkamah Agung telah mengeluarkan Putusan Nomor: 877 K/Pdt.Sus/2012 yang menolak permohonan kasasi Astro Group.

Against the Order of Non Executorial dated September 11, 2012, Astro Group has submitted a petition for Cassation to the Supreme Court on September 25, 2012. Toward the petition, on 26 March 2013 the Supreme Court has rendered a Decision No : 877 K/Pdt.Sus/2012 that refused the petition for Cassation of Astro Group.

Manajemen berdasarkan anjuran dari penasehat hukum menganggap bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award merupakan kelanjutan atas Keputusan Arbitrase Interim. Penasehat hukum Perusahaan MR & Partners telah menyimpulkan bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award tidak dapat dilaksanakan atau dieksekusi di Indonesia dan lebih lanjut Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

The management is of the opinion that based on the Company’s legal advisor’s advice, the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are a continuance of the Interim Arbitral Award. The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, has concluded that the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award could not be enforced in Indonesia, and moreover, the Company is not legally liable for the execution of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award under the applicable laws of Indonesia.

Pada tanggal 5 Agustus 2010 dan 3 September 2010 atas Permohonan secara ex-parte dari Astro Group sebelumnya tersebut, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan-putusan eksekuatur atas kelima SIAC Awards yang terdiri dari: Preliminary Award tertanggal 7 Mei 2009, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Cost Award dated 5 Februari 2010, Keputusan Arbitrase Final tertanggal 16 Februari 2010 , dan Final Cost Award di Singapura tertanggal 3 Agustus 2010 (“Pelaksanaan Eksekusi Putusan”). Pada tanggal 24 Maret 2011 Astro Group meminta pelaksanaan Putusan SIAC di Singapura (“Perintah Pelaksanaan Putusan”). Pada tanggal 3 Mei 2011, kuasa hukum Perusahaan di Singapura mengajukan permohonan upaya perlawanan terhadap Perintah Pelaksanaan Putusan yang diperoleh oleh Astro Group. Permohonan Perusahaan tersebut diterima oleh High Court Singapore, High Court Singapore mengesampingkan Perintah Pelaksanaan Putusan dan pada saat yang bersamaan memperkenankan Perusahaan untuk mengajukan permohonan keberatan atas Pelaksanaan Eksekusi Putusan.

On August 5, 2010 and September 3, 2010, the High Court of Singapore upon the Astro Group’s ex-parte application issued enforcement orders for the execution of five SIAC Awards which consist of the Preliminary Award dated 7 May 2009, Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Cost Award dated February 5, 2010, Interim Final Award dated 16 February 2010, and Final Cost Award dated August 3, 2010 (the “Enforcement Orders”). On March 24, 2011, the Astro Group entered judgments in Singapore in terms of the SIAC Awards (the “Enforcement Judgments”). On May 3, 2011, the Company’s lawyers in Singapore applied to set aside the Enforcement Judgments obtained by the Astro Group. The Company’s applications were successful; the Singapore High Court set aside the Enforcement Judgments and at the same time, allowed the Company to file its applications to challenge the Enforcement Orders.

Perusahaan mengajukan permohonan lanjutan pada 12 September 2011 untuk mengesampingkan Pelaksanaan Eksekusi Putusan. Astro Group juga mengajukan banding atas pengesampingan Perintah Pelaksanaan Putusan. Kedua upaya banding Astro Group maupun permohonan keberatan Perusahaan

The Company filed the further applications on September 12, 2011 to set aside the Enforcement Orders. The Astro Group also appealed against the setting aside of the Enforcement Judgments. Both the Astro Group’s appeals and the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders

Page 295: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 99

atas pelaksanaan eksekusi dari SIAC Awards telah disidangkan di Singapore High Court pada tanggal 23- 25 Juli 2012.

were heard in the Singapore High Court on July, 23 - 25, 2012.

Pada tanggal 23 Oktober 2012, Singapore High Court memberikan putusan sebagai berikut : (i) menolak Permohonan Banding dari Astro Group dan (ii) menolak Permohonan atas Keberatan atas pelaksanaan putusan SIAC dari Perusahaan. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan kasasi kepada Singapore Court of Appeal. Astro Group menarik permohonan nya atas permohonan izin banding kepada High Court dan diperintahkan untuk membayar biaya kepada Perusahaan, Sidang permohonan banding tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 - 12 April 2013. Perusahaan dan Astro Group diwakili oleh masing-masing Queen’s Counsel dan para pengacara di Singapura.

On October 23, 2012, the Singapore High Court released its decision (i) dismissing the Astro Group’s Appeals(against the setting aside of the Enforcement Judgments) and (ii) dismissing the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders. The Company then filed an appeal to the Singapore Court of Appeal. The Astro Group withdrew its application for leave to appeal against the dismissal of their appeals by the High Court, and was ordered to pay costs to the Company. The Company’s appeal was heard from April 10 – 12, 2013. The Company and the Astro Group were represented by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers.

Selanjutnya, pada tanggal 31 Oktober 2013, Singapore Court of Appeal mengabulkan sebagian permintaan Perusahaan, yang mana diantaranya biaya perkara akan dibayar oleh Astro Group dan memutuskan bahwa kelima SIAC Awards yang dikenakan kepada PT Ayunda Prima Mitra, Perusahaan dan PT Direct Vision (bersama-sama disebut “Termohon”) di SIAC untuk perkara Arbitration No. 62 of 2008, tidak dapat dilaksanakan di Singapura oleh pihak ke-enam sampai dengan ke-delapan dari Pihak Astro diatas yaitu Astro All Asia Networks PLC. Measat Broadcast Networks Systems Sdn Bhd dan All Multimedia Networks FZ-LLC (“Pihak Astro Yang Ditambahkan”). Pihak Astro Yang Ditambahkan tersebut bukan merupakan pihak dalam perjanjian arbitrase dengan Termohon (termasuk dengan Perseroan) akan tetapi dimasukkan untuk ikut serta ke dalam proses arbitrase oleh Arbitral Tribunal berdasarkan Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, dengan mengesampingkan keberatan yang diajukan berulang kali oleh Perusahaan atas penambahan pihak tersebut.

In a judgment released in the evening of October 31, 2013, the Singapore Court of Appeal allowed the Company’s appeal in part, with costs to be paid by the Astro Group. The Court held that the five SIAC Awards previously made against PT Ayunda Prima Mitra, the Company and PT Direct Vision, respectively (“Respondent Parties”) in SIAC Arbitration No. 62 of 2008 were not enforceable in Singapore by the 6th to 8th of the Astro Group parties above i.e. Astro All Asia Networks PLC, Measat Broadcast Network Systems Sdn Bhd and All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (the “Added Astro Companies”). The Added Astro Companies had not been party to the arbitration agreement with the Respondent Parties (including the Company) but were nonetheless joined to the arbitration by the Arbitral Tribunal purporting to invoke its powers under Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, against the repeated protests of the Company.

Akibat dari Putusan yang dikeluarkan oleh Singapore Court of Appeal tersebut maka dari total denda sebesar USD250.000 yang sebelumnya diperintahkan untuk dibayar oleh Termohon berdasarkan SIAC Awards, hanya sejumlah yang terdiri dari USD608, GBP23 dan SGD65 (“Jumlah Putusan”) saja yang dimintakan pelaksanaan pembayarannya di Singapura oleh Perusahaan. Perusahaan telah membayar Jumlah Putusan kepada pihak pertama sampai pihak kelima dari Pihak-Pihak Astro.

The practical effect of the Singapore Court of Appeal’s judgment is that out of the collective sum of over USD250,000 previously ordered to be paid by the Respondent Parties under the SIAC Awards, only the sums of USD608, GBP23 and SGD65 (the “Enforceable Sums”) are enforceable against the Company, in Singapore. The Company has paid the Enforceable Sums to the 1st to 5th of the Astro Group parties.

Page 296: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 100

Perusahaan dan Astro Group telah melaksanakan persidangan pada tanggal 9 September 2014 di hadapan (Singapore) Court of Appeal, dihadiri oleh Queen’s Counsel masing-masing dan pengacara Singapura, untuk memperjelas antara lain pelaksanaan Awards (Putusan SIAC) lainnya. The Singapore Court Appeal, dalam keputusan tanggal 11 September 2014, menjelaskan dan menegaskan bahwa sisa (lebih dari 99%) dari jumlah yang sebelumnya telah diperintahkan (oleh Tribunal) yang harus dibayar kepada Astro Group tidak dapat diberlakukan, dan tidak perlu dibayar oleh Perusahaan. Satu-satunya biaya yang dibayarkan kepada pihak 1 sampai dengan pihak 5 dari Astro Group adalah sejumlah USD608, GBP23 dan S$65, dan telah dibayar oleh Perusahaan pada bulan November 2013. Perusahaan telah mengajukan permohonan sejumlah biaya hukum (legal) dari sidang Juli 2012 dan April 2013 kepada Singapore Court of Appeal, yang mana akan dikaji oleh pengadilan (Court of Appeal). Sidang permohonan tingkat pertama atas biaya hukum (legal) tersebut dilaksanakan dihadapan Assistant Registrar pada tahun 2015. Yang kemudian disidangkan kembali dihadapan Hakim Pengadilan Tinggi Belinda Ang yang memutuskan untuk memberikan Perusahaan sebesar SGD450,000 yang harus dibayarkan oleh Pihak Astro. Pembayaran ini hanya sebagian dari biaya yang harus dibayarkan (oleh Astro), sisa dari pembayaran lainnya akan diputuskan dalam sidang selanjutnya pada tanggal 11 Maret 2016. Pada tanggal 8 Juli 2011, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide (“Injunction”) membatasi transaksi atas aset Perusahaan sampai dengan jumlah yang dinyatakan dalam Injuction. Salah satu pengecualian penting dalam Injuction bahwa Perusahaan tidak dilarang untuk melakukan transaksi atau melepaskan aset-asetnya sehubungan dengan kegiatan bisnis yang wajar dan normal. Pada tanggal 20 Januari 2014, High Court menyatakan bahwa Injunction tersebut tidak berlaku sejak tanggal Putusan tertanggal 31 Oktober 2013 Dengan demikian, Perusahaan bebas untuk berurusan dengan asetnya.

The Company and the Astro Group had a hearing on September 9, 2014 before the Court of Appeal, attended by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers, to clarify inter alia the enforceability of the other Awards (SIAC Awards). The Singapore Court of Appeal has, in a decision dated September 11, 2014, clarified and confirmed that the remainder (over 99%) of the sum that had previously been ordered (by the Tribunal) to be paid to the Astro Group is not enforceable, and need not be paid by the Company. The only sums payable to the 1st to 5th of the Astro Group parties are the sums of USD608, GBP23 and S$65, which have already been paid by the Company in November 2013. The Company has applied for the amount of its legal costs of the July 2012 and April 2013 hearings before the Court of Appeal to be assessed by the court. The applications were heard at first instance by an Assistant Registrar in 2015. Upon review by High Court Judge Justice Belinda Ang, the Company was awarded costs of S$450,000 in total to be paid by the Astro Parties. This is only part of the costs payable and the remainder of the costs will be decided at a further hearing currently scheduled on March 11, 2016. On July 8, 2011, the High Court of Singapore issued an Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide Order (“Injunction”), limiting the Company’s dealings with assets up to the amount stated in the Injunction. One important exception to the Injunction is that the Company is not prohibited from dealing with or disposing of any of its assets in its ordinary and proper course of business. On January 20, 2014, the High Court declared that the injunction ceased to be operative with effect from the date of the Judgment dated October 31, 2013. As such, the Company is free to deal with its assets.

Perusahaan juga telah memohon ke (Singapore) High Court terhadap kerugian yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan, sebagai akibat dari adanya Putusan Mareva diperoleh oleh Astro

The Company has also applied to the High Court for an order that the damages arising from the Mareva Injunction obtained by the Astro Group against the Company in the course of the Singapore Court

Page 297: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 101

Group kepada Perusahaan dalam perjalanan proses Singapore Court, Sidang telah dilaksanakan dalam 4 sesi yaitu pada bulan September 2014, Januari 2015 August 2015 dan September 2015 Perusahaan kini menunggu keputusan dari High Court Judge.

proceedings, to be paid by the Astro Parties to the Company, be assessed. The hearing was heard over 4 sessions in September 2014, January 2015, August 2015 and September 2015. The Company is awaiting the High Court Judge’s decision.

Pada bulan Juli 2012, Astro Group memohon untuk mengubah Injunction, sehubungan adanya Perjanjian Option antara Perusahaan dengan Asia Link Dewa Ltd (“Option”). Pada tanggal 1 Agustus 2012, High Court of Singapore memutuskan memberikan putusan sela, tanpa mengurangi hak dari Perusahaan untuk melakukan perlawanan atas putusan tersebut, untuk pembayaran berupa uang yang didapat dari penjualan Option tersebut harus diletakkan pada bank account Perusahaan yang ada di Singapura, jika Option tersebut dilaksanakan. Sidang pokok perkara atas permohonan Astro Group untuk mengubah Injunction ini ditunda. Menindaklanjuti keputusan Court Appeal, Astro Group telah mengajukan permohonan untuk, dan telah dikabulkan untuk menarik permohonan mereka atas variasi dari Putusan Mareva. Pada 2 September 2014, pengadilan Singapura memerintahkan biaya hukum sebesar S$5 yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan.

In July 2012, the Astro Group applied to vary the Injunction, in relation to an Option between the Company and Asia Link Dewa Ltd (the “Option”). On August 1, 2012, the High Court of Singapore made an interim order, without prejudice to the Company’s rights to contest the application, for the payment of any monies from the exercise of the Option into the Company’s bank account in Singapore, if the Option is indeed exercised. The substantive hearing of the Astro Group’s application to vary the Injunction was adjourned. Following the Court of Appeal’s decision, the Astro Group has have applied for, and been granted leave to withdraw their application for the variation of the Injunctions. On September 2 , 2014, the Court ordered legal costs of S$5 to be paid by the Astro Parties to the Company.

Pada tanggal 3 Agustus 2010, 9 September 2010 dan 9 Desember 2010, atas Permohonan dari Astro Group untuk eksekutorial SIAC Awards di Hongkong, High Court of Hong Kong telah menerbitkan putusan eksekuatur atas SIAC Awards yang terdiri dari Keputusan Arbitrase Final, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dan Final Cost Award di Hong Kong (“HK Orders”). Putusan yang berkaitan dengan HK Order telah berlaku pada tanggal 9 Desember 2010 (“HK Judgement”). Perusahaan telah menunjuk kuasa hukum di Hong Kong untuk mengajukan upaya perlawanan terhadap putusan eksekuatur tersebut.

On August 3, 2010, September 9, 2010 and December 9, 2010, upon the Astro group’s applications for the executorial of SIAC Awards in Hong Kong, the High Court of Hong Kong has issued orders for the execution of SIAC Awards which consist of Interim Final Award, SIAC Award on Further Partial Award dated October 3, 2009, Amendment of Interim Final Award, and Final Cost Award (the “HK Orders”). Judgment was subsequently entered in terms of the HK Orders on December 9, 2010 (“HK Judgment”). The Company has appointed Solicitor in Hong Kong in order to file an application to set aside the said order.

Pada tanggal 25 Juli 2011, Pemegang Saham Perusahaan, yaitu Accross Asia Limited (AAL), pemegang 55,11% saham dalam Perusahaan, yang berkedudukan di Hongkong, telah menerima Putusan Garnishee Order To Show Cause dari High Court of Hong Kong. Sebagaimana dinyatakan dalam Keterbukaan Informasi tertanggal 26 Juli 2011 di Bursa Efek Hong Kong, Putusan Garnishee Order To Show Cause berisi perintah untuk tidak dibayarkannya utang-utang AAL yang telah timbul atau jatuh tempo kepada Perusahaan (”Utang”). Selanjutnya disebutkan pula, bahwa dalam Garnishee Order To Show Cause tersebut AAL

On July 25, 2011, the Company’s Shareholders, i.e. Across Asia Limited (AAL), holder of 55.11% of shares in the Company, domiciled at Hong Kong, has received the Garnishee Order To Show Cause from the High Court of Hong Kong. As stated in the AAL’s Information Disclosure dated July 26, 2011 in Hong Kong Stock Exchange, the Garnishee Order To Show Cause ordered that all AAL’s existing debts or in due date shall not be paid to the Company (”Debts”). Furthermore, based on the Garnishee Order To Show Cause, on August 17, 2011, AAL was scheduled to attend before the court in the application hearing by Astro Group. In the said

Page 298: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 102

dijadwalkan untuk menghadiri sidang permohonan dari Astro Group pada tanggal 17 Agustus 2011. Di dalam sidang tersebut, Astro Group mengajukan agar AAL membayarkan utang, atau sebagian dari utang kepada Astro Group senilai dengan jumlah utang Perusahaan kepada Astro Group beserta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Garnishee Order To Show Cause tersebut.

hearing, Astro Group requested that AAL shall pay the Debts, or part of the Debts to Astro Group up to the amount of the Company’s Debts to Astro Group, including all cost related with the Garnishee Order To Show Cause.

Berdasarkan Putusan Hong Kong Court yang diputuskan oleh Deputy High Court Judge Lok tertanggal 21 Maret 2012, dinyatakan bahwa AAL harus membayar utang kepada Pengadilan selama proses kasus Garnishee masih berlangsung (“Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong”).

Based on Hong Kong Court Decision made by Deputy High Court Judge Lok dated March 21, 2012, it orders that AAL needs to pay the Loan into the Court pending the resolution of the Hong Kong proceedings (“Payment Into Court Order”).

AAL telah mengajukan pernyataan banding atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Court of Appeal dan sidang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2012. Permintaan Banding AAL ditolak oleh Court of Appeal Hong Kong dan oleh karenanya pada tanggal 7 September 2012, AAL mengajukan permohonan ijin untuk kasasi pada Pengadilan Mahkamah Agung Hong Kong. Permohonan ijin untuk kasasi disidangkan pada tanggal 31 Oktober 2012.

AAL has lodged an appeal to the Court of Appeal against the Payment Into Court Order and the appeal hearing took place on August 3, 2012. Such appeal was unsuccessful, and therefore on September 7, 2012, AAL took out a further application for leave to appeal to the Court of Final Appeal. The leave application was heard on October 31, 2012.

Dengan adanya Putusan BANI (sebagaimana disebut dibawah ini pada paragrap 2 (c) dibawah ini), pada tanggal 24 September 2012, AAL mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk membatalkan Putusan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong dan juga mengajukan permohonan untuk melepaskan penundaan persidangan atas Garnishee Proceeding (dipercepat sidangnya) dan juga membatalkan Putusan Garnishee to Show Cause. Permohonan-permohonan tersebut disidangkan pada tanggal 27 September 2012, pada saat sidang Deputy High Court Judge Lok memerintahkan penundaan atas proses Garnishee Proceedings dilepaskan (dipercepat sidangnya). Pada saat sidang, Astro Group meminta kepada Pengadilan untuk menentukan tanggal pembayaran sehingga AAL dapat memenuhi ketentuan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan (Hong Kong), namun Pengadilan tidak memberikan ketentuan tanggal pembayaran dikarenakannya adanya perkembangan baru dari kasus tersebut. Sedangkan atas permohonan yang lain diatas telah disidangkan pada tanggal 9 – 13 September 2013.

Due to the BANI Award (as mentioned in paragraph (2)(c) below), on September 24, 2012, AAL made an application to the Court for an order to discharge the Payment Into Court Order and also another application for an order to lift the stay of the Garnishee Proceedings and to discharge the Garnishee Order To Show Cause. The said applications were heard on September 27, 2012, during which Deputy High Court Judge Lok ordered that the stay in respect of the Garnishee Proceedings be lifted (to expedite the hearing). At this hearing, the Astro Group requested the Court to fix a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, but the Court did not impose a timetable in light of the then recent developments. As to the other applications made by AAL, the hearing was fixed for September 9 to 13, 2013.

Dengan adanya Putusan BANI tersebut, permohonan AAL atas Putusan Perintah

Due to the BANI Award, AAL’s application for leave to the Court of Final Appeal in relation to the

Page 299: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 103

Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.

Payment Into Court Order has also been adjourned sine die with liberty to restore.

Pada tanggal 24 Januari 2013, Astro Group telah memohon dan mendapatkan anti-suit injuction terhadap AAL dan Perusahaan untuk menghentikan AAL dan Perusahaan untuk melanjutkan atau mengambil tindakan lebih lanjut sehubungan dengan PKPU proses (mengacu pada bagian 2(e) dibawah ini) tanpa persetujuan dari Pengadilan.

On January 24, 2013, the Astro Group applied and obtained an anti-suit injunction against AAL and the Company to restrain them from taking further steps in the PKPU proceedings (referred to in section 2(e) below) without the Court’s permission.

Pada tanggal 4 Februari 2013, Pengadilan menentukan tanggal kepada AAL untuk melakukan memenuhi Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong dalam waktu 14 hari (paling terlambat 18 Februari 2013), selanjutnya jangka waktu pembayaran diperpanjang menjadi tanggal 7 Maret 2013.

On February 4, 2013, the Court laid down a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, and ordered AAL to make the payment within 14 days (i.e. by February 18, 2013). Subsequently, this deadline was extended to March 7, 2013.

Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan mengajukan permohonan, antara lain, untuk mengesampingkan HK Orders dan HK Judgment (“Permohonan Pengesampingan di HK”).

On January 18, 2012, the Company made applications seeking, inter alia, to set aside the HK Orders and the HK Judgment (the “HK Setting Aside Application”).

Sementara itu, Astro Group telah mengajukan permohonan lebih lanjut agar putusan sidang Permohonan Pengesampingan di HK ditunda sampai dengan putusan di Singapura dikeluarkan. Permohonan tersebut dikabulkan pada tanggal 15 Maret 2012.

In the meantime, however, the Astro Group has made a further application seeking to stay the hearing of the HK Setting Aside Application pending resolution of the matter in Singapore. Such application was granted on March 15, 2012.

Pada saat sidang tanggal 27 September 2012, Pihak Astro Group mengajukan permohonan agar sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK dan permohonan atas Garnishee Proceeding disidangkan pada waktu yang bersamaan. Deputy High Court Judge Lok tidak berkenan untuk melaksanakan sidang permohonan tersebut sebelum ada Putusan Final dari Pengadilan Singapura, dan memilih untuk mendengarkan Garnishee Proceeding terlebih dahulu. Pengadilan Hong Kong mengusulkan untuk memeriksa kembali masalah ini pada sidang arahan yang diadakan pada tanggal 11 Maret 2013 dengan maksud untuk memutuskan apakah Permohonan Pengesampingan di HK harus didengar pada saat pemeriksaan substantif dari garnishee proceeding. Pada sidang tanggal 11 Maret 2012, Pengadilan Hong Kong membahas sidang dari garnishee proceeding dan tidak membahas usulan waktu untuk sidang Permohonan Pengesampingan di HK. Demikian juga, pada sidang arahan tanggal 13 Juni 2013, Pengadilan Hong Kong memperpanjang waktu untuk sidang garnishee proceeding dari 5 hari menjadi 8 hari (yakni sejak tanggal 9 hingga 18

At the hearing on September 27, 2012, the Astro Group proposed that the HK Setting Aside Application be dealt with and heard together with the Garnishee Proceedings. Deputy High Court Judge Lok was reluctant to direct a composite hearing before receiving a final judgment from the Singapore Courts, preferring that the garnishee proceedings be heard first. The Hong Kong Court proposed to re-visit this issue at the direction hearing held on March 11, 2013 with a view to deciding whether the HK Setting Aside Application should also be heard at the substantive hearing of the garnishee proceedings. At the hearing on March 11, 2012, the Hong Kong Court dealt with the hearing of the garnishee proceedings and did not deal with the proposed timing for hearing of the HK Setting Aside Application. Similarly, at the directions hearing on June 13, 2013, the Hong Kong Court extended the time for the hearing of the garnishee proceedings from 5 to 8 days (that is from September 9 to 18, 2013) as well as making consequential orders for the garnishee proceedings but did not deal with the hearing of the HK Setting Aside Application. The garnishee proceedings were

Page 300: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 104

September 2013) serta membuat consequential orders terhadap garnishee order tetapi tidak terkait dengan sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK. Garnishee Proceedings disidangkan sejak tanggal 9 hingga 19 September 2013.

heard from September 9 to 19, and closing submissions were heard on October 19, 2013.

Pada tanggal 31 Oktober 2013, High Court of Hong Kong mengeluarkan putusan sehubungan dengan garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). Dalam Garnishee Judgment, High Court Hong Kong memutuskan bahwa garnishee order nisi dijadikan absolut. Pada tanggal 28 November 2013, Perusahaan memberikan Pemberitahuan Banding Garnishee Judgment kepada pihak lain dan mendaftarkan Pernyataan Banding di High Court of Hong Kong. Sidang atas Banding Garnishee Judgment belum dilaksanakan.

On October 31, 2013, the High Court of Hong Kong delivered its decision in respect of the garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). In the Garnishee Judgment, the High Court of Hong Kong ordered that the garnishee order nisi be made absolute. On November 28, 2013, The Company served a Notice of Appeal against the Garnishee Judgment on the other parties and filed the Notice of Appeal in the High Court of Hong Kong. The appeal of the Garnishee Judgment has not been heard.

Pada tanggal 29 November 2013, sebagai hasil dari Putusan dari Singapore Court of Appeal tersebut diatas, Perusahaan mendaftarkan permohonan di High Court of Hong Kong meminta putusan yang menunggu penetapan atas HK Judgement, mohon untuk penundaan eksekusi atas Garnishee Order Absolute. Atas permohonan tersebut telah ditetapkan untuk sidang yaitu tanggal 23 Januari 2014. Persidangan berlangsung dihadapan Hakim Mimmie Chan pada tanggal 23 dan 24 Januari 2014 dan pada kesimpulan persidangan, Hakim Chan mengabulkan permohonan Perusahaan dan memerintahkan penundaan esekusi atas Garnishee Order penetapan atas HK Judgement, tidak ada kondisi yang dikenakan pada penundaan esekusi dan Hakim Chan menyatakan bahwa berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam persidangan dihadapannya (mengenai Permohonan Penyampingan dI HK), dia percaya bahwa Perusahaan memiliki harapan yang bagus didalam persidangan tersebut.

On November 29, 2013, as a result of the Singapore Court of Appeal Judgment referred to above, The Company filed an application in the High Court of Hong Kong seeking an order that pending determination of the HK Setting Aside Application, there be a stay of execution of the garnishee order absolute. The application was set down for hearing on January 23, 2014. The hearing took place before the Honourable Mimmie Chan on 23 and 24 January 2014, and at the conclusion of the hearing, Chan acceded to the Company’s application and ordered that there be a stay of execution of the garnishee order absolute pending determination of the HK Setting Aside Application. No conditions were imposed on the stay of execution and Chan stated that on the basis of the matters raised in the hearing before her, she believed that the Company had good prospects of success in the HK Setting Aside Application.

Pada tanggal 7 Februari 2014, Astro mengirimkan surat panggilan untuk mengajukan permohonan banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 21 Maret 2014 dilaksanakan persidangan atas banding tersebut dan sidang dipimpin oleh Hakim Chan, dimana beliau menolak permohonan dari Astro dan menyatakan bahwa beliau tidak setuju (dengan permohonan Astro) bahwa beliau sudah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan prinsip hukum yang salah atau dengan kata lain Hakim Chan sudah melakukan pemeriksaan menurut prinsip hukum yang salah. Hakim Chan juga menyatakan bahwa beliau tidak setuju dengan permohonan banding Astro dapat berhasil.

On February 7 , 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal the order of Chan J. On March 21, 2014, Astro’s application for leave to appeal was heard by Chan J, who dismissed the application, stating that she was not satisfied that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that her decision was plainly wrong and that she was not satisfied that Astro’s proposed appeal had reasonable prospects of success.

Page 301: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 105

Selanjutnya pada tanggal 4 April 2014, Astro mengirimkan surat panggilan kepada Court of Appeal (setingkat pengadilan tinggi) untuk mengajukan izin banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan menerima putusan tertulis dari Court of Appeal yang diputuskan oleh dua hakim tinggi; yang mana menolak permohonan izin banding Astro. Dalam Putusan Court of Appeal dikatakan bahwa alasan yang diajukan oleh Astro tidak dapat diterima dan tidak terdapat kesuksesan (dalam persidangan). Court of Appeal juga menyatakan bahwa akan tidak baik jika dalam Putusan Singapore Court of Appeal yang menyatakan bahwa arbitration awards sudah tidak berlaku, tapi Astro masih dapat melaksanakan putusan pengadilan Hong Kong dengan dasar atas putusan arbitrase yang sama, yang dibuat tanpa jurisdiksi. Perusahaan memproses Permohonan Pengesamping di HK dan sidang telah dilaksanakan pada tanggal 8 – 10 Desember 2014. Dengan tidak mengindahkan Putusan Singapore Court of Appeal atas perkara Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, pada 17 Februari 2015, High Court Hong Kong tingkat pertama memutuskan untuk menolak permohonan perpanjangan waktu untuk mengesampingkan perintah dan putusan melaksanakan putusan arbitrase di Hong Kong, selanjutnya Perusahaan tidak dapat mengacu pada Pasal 44 (2) dari Ordonansi Arbitrase untuk menolak pelaksanaan putusan arbitrase tersebut (Awards). Pada tanggal 2 Maret 2015, Perusahaan mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk meminta petunjuk apakah izin permohonan banding diperlukan, jika diperlukan Perusahaan telah memohonkan izin permohonan banding kepada Pengadilan. Perusahaan juga telah mohonkan untuk memperpanjang penangguhan eksekusi atas putusan garnishee absolute sampai dengan diputuskannya permohonan HK Setting Aside Decision dan pengurangan pembayaran biaya kepada Astro. Sidang mengenai hal telah dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2015. Karena sidang tidak dapat diselesaikan dalam satu hari sebagaimana yang telah di alokasikan, Pengadilan menyarankan agar Astro mengajukan permohonan tertulis pada tanggal 23 Oktober 2015 (yang telah dilakukan) dan First Media serta AcrossAsia pada tanggal 2 November 2015. Pada tanggal 8 Desember 2015, Pengadilan memutuskan hal-hal tersebut diatas yaitu meluluskan permohonan izin banding First Media kepada Court of Appeal, memberikan

On April 4, 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal from the Court of Appeal in Hong Kong. On June 25, 2014, in a written judgment, a two member Court of Appeal refused Astro leave to appeal and dismissed the application, as the Court of Appeal was not satisfied that Astro had a reasonable prospect of success. The Court of Appeal stated that it would be remarkable if, despite the Singapore Court of Appeal judgment on the invalidity of the arbitration awards, Astro was still able to enforce a judgment in Hong Kong based on the same arbitration awards that were made without jurisdiction. The Company filed its evidence in the HK Setting Aside Application and the hearing took place between 8 – 10 December 2014. Notwithstanding the decision of the Singapore Court of Appeal in Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, on February 17, 2015, the High Court of Hong Kong at first instance decided not to extend the time for the Company to apply to set aside the orders and judgment enforcing the Awards in Hong Kong and, further, that the Company could not rely on Section 44(2) of the Arbitration Ordinance to resist enforcement of the arbitration awards as mentioned above (Awards). On March 2, 2015, the Company applied for a direction from the Court as to whether leave to appeal is required, and if so, for leave to appeal against the HK Setting Aside Decision. The Company also applied for an extension of the stay of execution of the garnishee order absolute until the determination of the appeal against the HK Setting Aside Decision and for a reduction of the costs payable to Astro. A hearing was conducted on October 20, 2015 to determine these issues. The parties’ submissions were not completed within the one day allocated to the hearing and the Court directed further written submissions to be filed by Astro by Friday October 23

rd , 2015 and by First

Media and AcrossAsia by November 2nd

, 2015. On December 8

th , 2015, the Court handed down its

decision, granting First Media leave to appeal to the Court of Appeal, extending the stay of execution of the garnishee order absolute until the determination of the HK Setting Aside Decision and reducing the costs payable by First Media to Astro. The Company

Page 302: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 106

perpanjangan penangguhan eksekusi atas putusan garnishee absolute sampai dengan diputuskannya permohonan HK Setting Aside Decision dan memberikan pengurangan pembayaran biaya kepada Astro. Perusahaan berencana untuk mendapatkan tanggal sidang banding (atas putusan tersebut) secepatnya.

Pada tanggal 6 Juli 2015, telah dilaksanakan sidang atas permohonan banding dari Putusan Garnishee untuk menentukan apakah sidang atas banding Putusan Garnishee dan banding putusan atas HK Setting Aside Decision akan dilaksanakan secara bersamaan atau tidak. Pada tanggal 2 September 2015, Pengadilan memutuskan bahwa sidang banding atas HK Setting Aside akan dilaksanakan terlebih dahulu sebelum sidang banding atas putusan Garnishee Order Absolute dilaksanakan.

intends to set down the appeal for hearing as soon as practicable.

On July 6, 2015, there was a hearing to determine whether the appeal against the Garnishee Judgment should be heard before, together with, or after any appeal against the HK Setting Aside Decision. On 2

nd

September 2015, the Court handed down its decision, ordering that the HK Setting Aside appeal be heard before the appeal against the order making the garnishee order absolute.

Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat:

The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated, as follows :

a) bahwa penyampaian seluruh dokumen dari High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapura kepada Perusahaan adalah tidak sah karena tidak disampaikan melalui juru sita dari Pengadilan Negeri sesuai domisili Perusahaan (vide Pasal 388 ayat (2) dan Pasal 290 Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). Pendapat tersebut sebagaimana dikuatkan oleh Penjelasan Umum yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 26 September 2011;

a) the service of all documents from the High Court of Hong Kong and Singapore are not valid since not served by the Bailiff in the domicile of the Company (vide Article 388 par. (2) and Article 290 of Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). The said opinion has been affirmed by the General Explanation issued by the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated September 26, 2011;

b) bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 436 ayat (1) Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), Putusan High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapore tidak dapat dieksekusi di Indonesia;

b) Based on Article 436 par. 1 of Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), the High Court of Singapore and Hong Kong Orders could not be enforced in Indonesia;

c) bahwa putusan Garnishee Order To Show Cause

High Court of Hongkong tidak mempengaruhi kewajiban AAL untuk membayar seluruh utangnya kepada Perusahaan.

c) The Garnishee Order To Show Cause as issued by the High Court of Hong Kong had not influenced to the AAL’s obligation to pay all Debts to the Company.

2) Lainnya 2) Others (a) Pada tanggal 22 Desember 2011, PT Mustika

Memadata telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Gugatan No. 684) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat III. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar USD90. Pada tanggal 15 Januari 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan

(a) On December 22, 2011, PT Mustika Memadata has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Case No. 684) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Third Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for a total amount of the claim is USD90. On January 15, 2013, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision No.

Page 303: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 107

No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, VI, dan VII tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya sebesar USD90 kepada Penggugat. Atas Putusan tersebut, Penggugat mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 28 Januari 2013, sementara Tergugat I mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 16 Januari 2013. Selanjutnya, pada tanggal 25 September 2013 Perusahaan telah mendaftarkan Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat. Bahwa atas pengajuan banding tersebut kemudian Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan No. 470/Pdt/2013/PT.DKI yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Penggugat telah mengajukan menyatakan kasasi atas Putusan Banding kepada Mahkamah Agung pada tanggal 8 September 2014 dan pada tanggal 18 September 2014, Penggugat telah menyerahkan Memori Kasasi yang kemudian ditindaklanjuti oleh PT. Ayunda Prima Mitra pada tanggal 7 Nopember 2014 dengan mengajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai saat ini Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan resmi terhadap upaya kasasi tersebut.

684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, VI, and VII could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is USD90 to the Plaintiff. Toward the Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Plaintiff has filled an appeal on January 28, 2013, while the First Defendant has filled an appeal on January 16, 2013. Furthermore, on 25 September 2013 the Company has registered a Cassation Counter Brief against the Cassation Brief filled by the Plaintiff .That in connection to the said appeal proceeding, the Jakarta High Court has rendered its Decision No. 470/Pdt/2013/PT.DKI which in the substance stating that all of Plaintiff’s claim are rejected entirely. Whereas towards Jakarta High Court Verdict the Plaintiff has made petition on the appeal decision to Supreme Court on 8 September 2014 and on 18 September 2014, the Plaintiff has submitted Memory of Cassation which was then followed up by PT. Ayunda Prima Mitra on 7 November 2014, by submitting Contra Memory of Cassation. Up until this moment, the Supreme Court has not issued any official decision regarding to such cassation.

(b) Pada tanggal 24 Mei 2012, PT Innova Sejahtera telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Gugatan No.308) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar IDR428. Pada tanggal 30 Oktober 2012, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, dan VI, tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya kepada Pengugat sebesar IDR428. Terhadap Putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel tersebut, Para Pihak tidak mengajukan upaya hukum banding dalam waktu yang ditentukan.

(b) On May 24, 2012, PT Innova Sejahtera has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Case No. 308) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Second Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for in total amount of is IDR428. On October 30, 2012, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision Number 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, and VI could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is IDR428. Toward the Decision No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Party did not file an appeal within the alloted time.

Page 304: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 108

(c) Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perusahaan telah mengajukan permohonan arbitrase terhadap tindakan wanprestasi AcrossAsia Limited (AAL) sehubungan dengan pelaksanaan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“Perkara BANI”)

(c) On August 30, 2012, the Company has submitted petition of arbitration against AcrossAsia Limited (AAL) in respect of the execution of the Facility Agreement dated 30 June 2011 through Indonesian National Board of Arbitration (BANI) with Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“BANI Case”).

Sehubungan dengan Perkara BANI tersebut, pada tanggal 12 September 2012, Majelis Arbitrase BANI telah memberikan Putusan akhir (“Putusan BANI”) yang amarnya antara lain menyatakan “Menghukum AAL untuk membayar hanya kepada FM utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 dan melaksanakan pembayaran tersebut di Republik Indonesia hanya kepada FM selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak putusan diucapkan”.

With regard to BANI Case, on September 12, 2012, the Arbitral Tribunal has issued a final Award (“BANI Award”) states the following “Punishing AAL to pay only to FM the principal amount of USD46,774 and make such payment in the Republic of Indonesia only to FM at the latest 45 (forty five) days after the award is pronounced”.

Putusan BANI tersebut telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana Akta Pendaftaran Nomor : 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST tanggal 13 September 2012.

The BANI Award has been registered at the Registry Office of Central Jakarta District Court as per Deed of Registration Number: 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST dated September 13, 2012.

Pada tanggal 24 September 2012, Perusahaan telah mendaftarkan Permohonan Teguran (Aanmaning) atas Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 tanggal 12 September 2012 untuk melakukan eksekusi Putusan BANI tersebut, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perusahaan memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar melakukan teguran (aanmaning) atas pelaksanaan Putusan BANI dengan memerintahkan AAL melaksanakan Putusan BANI dengan melakukan pembayaran utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 hanya kepada Perusahaan (PT First Media Tbk) selambat-lambatnya pada tanggal 25 Oktober 2012 dan pembayaran tersebut dilaksanakan di Republik Indonesia.

On September 24, 2012, the Company has filled an Application for an official warning (Aanmaning)to execute the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, at the Central Jakarta District Court. The Company kindly request the Chief Judge of Central Jakarta District Court to issue an official warning (aanmaning) on the enforcement of the BANI Award by oredering AAL to make payment of the principal amount of indebtedness with the interest in the amount of USD46,774 only to the Company (PT First Media Tbk) at the latest on October 25, 2012 and the payment shall be made in the Republic of Indonesia.

Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Nomor : 089/2012/Eks tertanggal 26 September 2012 yang menyatakan bahwa Putusan BANI dapat dilaksanakan serta Penetapan Nomor : 089/2012.Eks tertanggal 27 September 2012 yang memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk

Whereas the Central Jakarta District Court has rendered a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 26, 2012 stating that the BANI Award may be enforced and a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 27, 2012 ordering the Registrar of the Central Jakarta District Court to officially summon AAL to

Page 305: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 109

memanggil secara resmi AAL supaya datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Oktober 2012.

come to appear the Chief Judge of Central Jakarta District Court on October 16, 2012.

Pada tanggal 16 Oktober 2012, Pengadilan Jakarta Pusat memberikan teguran kedua secara lisan untuk datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Oktober 2012.

On October 16, 2012, the Central Jakarta District Court during the hearing issued second warning to appear before the Chief of Judge of Central Jakarta District Court on October 30, 2012.

Pada tanggal 30 Oktober 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberikan teguran (aanmaning) ketiga kepada AAL. Terhadap panggilan menghadap tersebut, AAL menyampaikan bahwa AAL masih ada niat untuk membayar (kepada FM), dan bahwa AAL telah mengajukan surat tanggal 16 Oktober 2012 perihal keberatan atas pelaksanaan eksekusi ini sehubungan dengan adanya gugatan AAL pada pengadilan Tinggi Hong Kong atas adanya Putusan Garnishee Order to Show Cause. AAL juga meminta penangguhan pelaksanaan eksekusi atas Putusan BANI karena dapat menyebabkan dualisme hukum.

On October 30, 2012, the Central Jakarta District Court issued the third warning to AAL. AAL responded to such warning was; that AAL would like to pay (to FM) and AAL has submitted a letter to court October 16, 2012 regarding the objection to execute the decision due to Garnishee Order to Show Cause. AAL also requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award due to double jeopardy.

Pada tanggal 27 Nopember 2012, Perusahaan dan AAL datang menghadap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihak AAL pada intinya menyampaikan hal yang sama sebagaimana pada sidang tanggal 30 Oktober 2012, dimana AAL memiliki niat untuk membayar utangnya kepada FM dan meminta penangguhan pelaksanaan Putusan BANI. Sedangkan Perusahaan menyampaikan kepada Pengadilan agar Putusan BANI tetap dilaksanakan karena apa yang terjadi di Hong Kong tidak ada kaitannya dengan perkara BANI di Indonesia.

On November 27, 2012, the Company and AAL appeared before the Central Jakarta District Court.AAL repeated its request as previously state during hearing dated October 30, 2012, which AAL would like to pay to FM and requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award. However, the Company informed the court that the Company was insisted to enforce the BANI Award; since what happen in Hong Kong was not related to BANI case in Indonesia.

Selanjutnya, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan bahwa acara teguran atau aanmaning dalam perkara ini telah selesai dan menyampaikan agar AAL dalam waktu 8 hari setelah aanmaning dapat melakukan kewajibannya dengan sukarela.

Further the head of the Central Jakarta District Court declared that the warning (aanmaning process) has been completed and instructed AAL voluntarily to comply with its obligation within 8 days after this aanmaning.

(d). Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan

mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap AcrossAsia Limited (AAL) melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Permohonan PKPU tersebut diajukan sehubungan dengan utang AAL yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 yang

(d). On December 26, 2012, the Company filed a Petition for Suspension of Obligation for Payment of Debts (PKPU) against AcrossAsia Limited (AAL) through the Commercial Court at the Central Jakarta District Court. The PKPU Petition was filed in connection with AAL’s indebtedness that has been due and payable based on Facility Agreement dated June 30, 2011 which was supported by the Award of

Page 306: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 110

diperkuat dengan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No 474/VII/ARB-BANI/2012 tertanggal 12 September 2012, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 24 September 2012, serta Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 27 September 2012.

Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 24, 2012, and Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 27, 2012.

Bahwa pada 15 Januari 2013, Majelis Hakim telah mengeluarkan Putusan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang amar putusannya pada intinya menyatakan mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perusahaan serta menetapkan PKPU Sementara untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo diucapkan.

Whereas on January 15, 2013, the Panel of Judges has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST stating that the Panel of Judges granting the PKPU Petition as filed by the Company and stipulating the Temporary PKPU shall be at the most 45 (forty five) days as of the a quo Decision was pronounced.

Selanjutnya berdasarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 21 Januari 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan bagi para kreditur AAL (dalam PKPU), Rapat Verifikasi/Rapat Pencocokan utang terhadap para kreditur AAL (dalam PKPU), serta sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Furthermore, pursuant to the Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated January 21, 2013, the Supervisory Judge has determined the First Meeting of the Creditors, the deadline for filling any claims for the Creditors of AAL (in PKPU), the Debt Verification / Adjustment Meeting against the Creditors of AAL (in PKPU), and the Judge Deliberation Hearing.

Pada tanggal 15 Februari 2013, Hakim Pengawas telah mengeluarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang pada intinya memerintahkan semua pihak yang terkait dengan proses PKPU AAL untuk tunduk pada proses PKPU AAL yang sedang berlangsung di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, melarang Debitur /AAL (dalam PKPU) untuk melakukan pembayaran kepada pihak manapun, Kreditur dan/atau pihak ketiga melalui High Court of Hong Kong dan/atau Pengadilan-Pengadilan lainnya serta melarang Debitur/AAL (dalam PKPU) untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pengurusan aset, kepemilikan/pengalihan aset, transaksi perbankan/keuangan, pembayaran-pembayaran, peminjaman-peminjaman, penjaminan saham-saham milik AAL dan transaksi lainnya tanpa surat persetujuan dari Tim Pengurus.

On Februari 15, 2013, the Supervisory Judge has rendered an Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense order all parties related to AAL’s PKPU process to comply with the ongoing AAL’s PKPU process in the Commercial Court at the Central Jakarta District Court, prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to make a payment to any parties, the Creditor and/or third parties through the High Court of Hong Kong and/or another courts,and prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to perform acts related to management of assets, ownership/transfer of assets, banking transactions/finance, payments, loans, guaranteeing the shares owned by AAL and other transactions without an approval letter from the Administrator Team.

Page 307: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 111

Bahwa AAL kemudian mengajukan permohonan perpanjangan waktu penundaaan kewajiban pembayaran utang pada tanggal 26 Februari 2013.

Whereas AAL then submitted a petition for PKPU extension time on February 26, 2013.

Pada tanggal 5 Maret 2013, Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST, yang amarnya pada intinya menyatakan Termohon PKPU AAL berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya.

On March 5, 2013, the Panel of Judges of the Commercial Court of Central Jakarta District Court has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense declaring that the PKPU Petitionee AAL is bankrupt with all its legal consequences.

Selanjutnya berdasarkan Penetapan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 7 Maret 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan pajak dan tagihan para Kreditur, serta rapat verifikasi tagihan pajak dan tagihan para kreditur. Pada tanggal 13 Maret 2013, AAL mengajukan Permohonan dan Memori Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 5 Maret 2013. AAL memohon agar Majelis Hakim tingkat Kasasi membatalkan Putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dan menyatakan kepailitan AAL dicabut / diangkat. Terhadap permohonan dan Memori kasasi tersebut, Perusahaan kemudian mengajukan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 22 Maret 2013.

Furthermore, pursuant to Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 7, 2013, the Supervisory Judge has determined the first Creditors meeting, the deadline for submission for the claims of tax and Creditors, and the Verification Meeting of Creditors of AAL.

On March 13, 2013, AAL submitted a Petition for Cassation and a Cassation Brief againts the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 5, 2013. AAL requested the Honorable Panel of Justices at the Cassation Level to cancel the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST and declare the bankruptcy of AAL to be revoked / annulled. Further, on March 22, 2013 the Company then filed a Cassation Counter Brief against the Petition for Cassation and a Cassation Brief.

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung dengan No. Register 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 tertanggal 31 Juli 2013; Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari AAL. Pada tanggal 8 Maret 2016 Perusahaan menerima surat pemberitahuan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 3 Maret 2016 bahwa AAL telah memasukkan permohonan peninjauan kembali atas Putusan Mahkamah Agung tersebut.

Based on Supreme Court Decision No. 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 dated 31 July 2013; the Supreme Court refused AAL’s cassation petition. On 8

th March 2016, the Company received a

notification letter from Central Jakarta District Court dated 3 March 2016, that AAL has submitted its judicial review petition against such Supreme Court Decision.

(e.)Pada tanggal 23 Mei 2014, Suhandar dan

Shandy Maulana telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Gugatan No. 303) terhadap Perusahaan sebagai tergugat I dan LN, entitas anak sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Perbuatan Melawan

(e)On May 23, 2014, Suhandar and Shandy Maulana has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Case No. 303) against the Company as the First Defendent and LN, a subsidiary, as the Second Defendant. The lawsuit in essense stating that the First Defendant

Page 308: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 112

Hukum, dimana Tergugat I dan Tergugat IIdianggap belum membayar kewajiban kepada Para Penggugat sebesar Rp2.170 dan Rp1.312 sehubungan dengan penggunaan dengan penggunaan tubuh pada Para Penggugat untuk media iklan (body advertising) untuk promosi merek milik Tergugat I dan Tergugat II. Sidang pertama dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2014.

and the Secon Defendant has not paid its obligation to the Plaintiff for total amount of Rp2,170 and Rp1,312 in connection with body advertising provided to the First Defendant and Second Defendant to promote their brand. The first hearing shall be on August 7, 2014.

35. Informasi Segmen Operasi 35. Information of Operating Segments

Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu jasa akses internet dan bioskop pada tahun 2015 dan jasa jaringan televisi kabel dan internet serta broadband wireless access pada tahun 2014.

In identifying the operating segments, the management see the business types that represent the main activities of the Company’s business is a internet service provider and cinema in 2015 and cable television network and internet and broadband wireless access in 2014.

Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:

Consolidated information based on operating segments are as follows:

Jasa akses Bioskop/ Tidak Teralokasi Jumlah/

Internet/ Cinema dan Lainnya/ Total

Internet Services Unallocated and

Provider Others

Hasil Operasi Operating Results

Pend ap at an 738,917 176,941 147,122 1,062,980 Revenues

Biaya Keuangan (300,260) (19,836) (5,068) (325,164) Finance Cost

Keun t ungan (Kerugian ) Selisih Kurs - Net o (99,249) (3,536) (234) (103,019) Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net

Manf aat (Beb an) Pajak Penghasilan 401,956 24,659 2,896 429,511 Income Tax Benefits (Expenses)

Laba (Rugi) Periode Berjalan (1,408,867) (87,377) (17,470) (1,513,714) Income (Loss) during Current Period

Informasi Segmen Segment Information

Aset Segm en Dilap o rkan 12,474,433 754,063 483,492 13,711,988 Segment Assets

Liab ilit as Segm en Dilap o rkan 4,249,902 654,339 343,276 5,247,517 Segment Liabilities

31 Desember 2015/December 31, 2015

Jaringan Televisi Broadband Wireless Tidak Teralokasi Jumlah/

Kabel dan Internet/ Access/ dan Lainnya/ Total

Cable Television Broadband Wireless Unallocated and

Network and Internet Access Others

Hasil Operasi Operating Results

Pend ap at an 1,661,125 256,927 84,749 2,002,800 Revenues

Beb an Bunga d an Pend anaan Interest and Other Financing

Lainnya - Net o (70,261) (26,402) (5,609) (102,272) Charges - Net

Keun t ungan (Kerugian ) Selisih Kurs - Net o 13,164 (122) (16) 13,026 Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net

Manf aat (Beb an) Pajak Penghasilan (291,335) -- 8,003 (283,332) Income Tax Benefits (Expenses)

Laba (Rugi) Periode Berjalan 7,853,951 179,941 (147,740) 7,886,152 Income (Loss) during Current Period

Informasi Segmen Segment Information

Aset Segm en Dilap o rkan 8,127,828 438,250 4,385,868 12,951,946 Segment Assets

Liab ilit as Segm en Dilap o rkan (179,897) 848,361 2,918,096 3,586,560 Segment Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014

Page 309: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 113

36. Manajemen Risiko Keuangan dan Nilai 36. Financial Risks Management and Fair Wajar Instrumen Keuangan Value of Financial Instrument

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

The main financial risks facing the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk and liquidity risk. Through a risk management approach, the Company has been trying to minimize the potential negative impact of the above risks.

(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party suffered financial losses.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur resiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah:

Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents at the bank, trade receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure is equal to the carrying value of these accounts. Total maximum credit risk exposure at reporting date are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

2015 2014

Kas d an Set ara Kas 80,463 317,412 Cash and Cash Equivalents

Piut ang 748,334 695,677 Receivables

Jumlah 828,797 1,013,089 Total

Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas dan piutang di berbagai institusi keuangan.

For credit risk associated with banks, only banks with a good predicate are chosen. In addition, Company policy is to not limit the exposure only to one particular institution, so that the Company had cash and cash equivalents and receivables from various financial institutions.

(ii) Risiko Mata Uang (ii) Currency Risk Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.

Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.

Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal dan transaksi pinjaman Perusahaan. Sehingga, Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, seperti Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.

The Company conducte transactions using foreign currencies, including the financing of working capital and Company’s loan. Thus, the Company shall convert the amount into foreign currency, such as U.S. dollars, to meet obligations denominated in foreign currencies at maturity. Fluctuations in currency exchange rate of Rupiah against the U.S. Dollar may impact the Company's financial condition.

Page 310: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 114

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka tidak terdapat perubahan terhadap komponen ekuitas lainnya sedangkan perubahan terhadap jumlah laba rugi Perusahaan masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, adalah kenaikan laba (rugi) sebesar (Rp26.171). Kenaikan rugi bersih akibat penguatan 5% mata uang dolar Amerika Serikat terhadap rupiah terutama disebabkan oleh pinjaman jangka panjang dalam dolar Amerika Serikat.

For the years ended December 31, 2015, when there was a strengthening exchange rate of the US dollar against the rupiah currency by 5% at the reporting date, and all other variables held constant, then there are no other changes to the equity component, while changes to the Company's profit and loss for each years ended December 31, 2015, was the increase in net income (loss) of (Rp26,171). The increase in net loss of 5% due to the strengthening US dollar against the rupiah is mainly caused by long-term loans in US dollars.

Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing. Disamping itu Perusahaan melakukan lindung nilai pada pinjaman jangka panjangnya.

The Company manages currency risk by conducting surveillance of fluctuations in currency rates continuously so that it can perform the appropriate action as needed to reduce foreign currency risk. Besides, the company is hedging on long-term loans.

(iii) Risiko Suku Bunga (iii) Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to the changes in market interest rate.

Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

The Company exposures to interest rate risk mainly due to the loans using floating interest rate. The Company monitor the impact of interest rate movement to minimize negative impact on the Company.

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka rugi bersih periode berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp5.995 yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas.

For the years ended December 31, 2015, if market interest rates rise / fall by 50 basis points and all other variables held constant, the net loss for the year would be lower / higher amounting to Rp5.995 that occur as a result of rise / lower interest income on cash and cash equivalents.

Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 15 dan 16.

Information regarding the interest rate of loans bored by the Company was described in Note 15 and 16.

(iv) Risiko Likuiditas (iv) Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.

Page 311: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 115

Dibawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup:

Below is a summary of the maturity profile of the Group financial liabilities:

Nilai Tercatat/ Arus Kas Aktual/ < = 1 Tahun/ > 1 Tahun/

Carrying Amount Actual Cash Flow < = 1 Year > 1 Year

31 Desember 2015 December 31, 2015

Ut ang Usaha 1,071,288 1,071,288 1,071,288 -- Trade Payables

Beb an Akrual 470,584 470,584 470,584 -- Accrued Expenses

Ut ang p ajak 11,419 11,419 11,419 -- Tax Payables

Pin jam an 2,401,987 2,401,987 1,017,514 1,384,473 Loans

Ut ang Sew a Pem b iayaan 435,327 435,327 113,869 321,458 Lease Payable

Liab ilit as Keuangan Lainnya 379,207 379,207 370,773 8,434 Other Financial Liabilities

4,769,812 4,769,812 3,055,447 1,714,365

31 Desember 2014 December 31, 2014

Ut ang Usaha 766,492 766,492 766,492 -- Trade Payables

Beb an Akrual 273,743 273,743 273,743 -- Accrued Expenses

Ut ang Pajak 8,735 8,735 8,735 -- Tax Payables

Pin jam an 1,778,525 1,778,525 298,162 1,480,363 Loans

Ut ang Sew a Pem b iayaan 236,811 236,811 24,436 212,375 Lease Payable

Liab ilit as keuangan lainnya 85,935 85,935 59,644 26,291 Other Financial Liabilities

3,150,241 3,150,241 1,431,212 1,719,029 Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Company manage their liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalent so the Company are able to meet their commitment for the Company normal operation. Other than that, the Company are also continuously keep watch the projection and actual cash flow and the due date of financial assets and liabilities.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.

Fair value of long-term loans are estimated using discounted cash flow based on effective interest rate charged by the lenders for the last utilization.

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/

December 31, 2015 December 31, 2014

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets

Kas d an Set ara Kas 80,463 80,463 317,412 317,412 Cash and Cash Equivalents

Piut ang Usaha 101,508 101,508 111,046 111,046 Accounts Receivable

Aset Keuangan Lancar Lainnya 264,974 264,974 220,464 220,464 Other Current Financial Assets

Piut ang Pihak Berelasi 646,826 646,826 584,631 584,631 Due from Related Parties

Aset Keuangan Tid ak Lancar Lainnya 172,315 172,315 152,510 152,510 Other Non Current Financial Assets

1,266,087 1,266,087 1,386,063 1,386,063

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Ut ang Usaha 1,071,288 1,071,288 766,492 766,492 Bank Loan

Beb an Akrual 470,584 470,584 273,743 273,743 Accounts Payable

Ut ang Pajak 11,419 11,419 8,735 8,735 Other Current Financial Liabilities

Pin jam an 1,017,514 1,017,514 298,162 298,162 Due to Related Parties

Ut ang Sew a Pem b iayaan 113,869 113,869 24,436 24,436 Accrued Expenses

Liab ilit as keuangan lainnya 370,773 370,773 59,644 59,644 Other Non Current Financial Liabilities

3,055,447 3,055,447 1,431,212 1,431,212

Pada 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen

memperkirakan bahwa nilai tercatat aset lancar dan

liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh

temponya tidak ditentukan telah mencerminkan nilai

wajarnya.

On December 31, 2015 and 2014, management

estimates that the carrying value of assets and

financial liabilities and which maturity is not specified

has reflect its fair value.

Page 312: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 116

Hirarki nilai wajar untuk aset keuangan yang pada

akhir tahun dicatat menggunakan nilai wajar adalah

aset tersedia untuk dijual sebesar Rp104.136 per 31

Desember 2015 pada hirarki tingkat 1.

Fair value hierarchy for financial assets at year-end

are recorded using the fair value of assets available

for sale of Rp104,136 per December 31, 2015 at the

hierarchy level 1. 37. Pengelolaan Permodalan 37. Capital Management

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

Company's main objectives in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company's future business growth and maximize shareholder value. The Company manages its capital structure and makes adjustments necessary by considering the changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.

Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtaining new loans or repay loans.

38. Laba (Rugi) Per Saham 38. Earning (Loss) Per Shares

Laba per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan:

Earnings per share is calculated by dividing income (loss) attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year:

2015 2014 Rp Rp

Laba (Rugi) Per Saham Earnings (Loss) Per Share Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Jutaan Rupiah) (624,967) 7,737,476

Income (Loss) Attributable to the Equity Holders of the Parent Entiity

(in Million Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Weighted Average:

Saham Beredar (Lembar)

1,742,167,907

1,742,167,907 Outstanding Shares (share) Laba (Rugi) Per Saham Dasar Basic Earning (Loss) Per Share (Dalam Rupiah Penuh) (359) 4,441 (in Full Rupiah)

Harga pelaksanaan waran pada 31 Desember 2015 dan 2014 lebih besar dari harga pasar saham rata-rata selama tahun tersebut di bursa efek, sehingga laba bersih per saham dilusian per 31 Desember 2015 dan 2014 tidak dihitung.

The exercise price of warrants as of December 31, 2015 and 2014 were higher than average market price of share during the year in stock exchange, therefore the diluted earnings per share was not computed as of December 31, 2015 and 2014.

Page 313: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 117

39. Informasi Tambahan untuk Arus Kas 39. Additional Information for Cash Flows

Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:

Significant activities not affecting cash flows:

2015 2014

Penam b ahan Aset Sew a Pem b iayaan Additional of Asset Under Capital

Melalui Ut ang Sew a Pem b iayaan -- 371,673 Lease Through Lease Payables

Purchases of Property, Plant and

Pem b elian Aset Tet ap d an Peralat an Equipment and Equipment for

un t uk Inst alasi m elalui Ut ang 589,116 346,206 Installation through Payables

Penam b ahan Aset Takb erw ujud Additional of Intangible Assets

Melalui Ut ang 14,210 -- Through Payables

Konversi Ut ang Men jad i Mod al Saham Conversion Debt to Share Capital

d an Tam b ahan Mod al Diset o r -- 1,308,028 and Additional Paid in Capital

40. Kombinasi Bisnis 40. Business Combination

PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 69.04% saham MMM, pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.

On December 24, 2014, the Company acquired 69.04% shares of MMM, third party, in line with the strategic business expansion which support the Group’s business activities.

Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi MMM:

The following table summarises the identifiable assets acquired and the liabilities taken over at the acquisition date of MMM:

Nilai Wajar/

Fair Value

Rp

Kas d an Set ara Kas 216,179 Cash and Cash Equivalents

Piut ang Usaha 68,174 Trade Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya 203,262 Other Current Financial Assets

Persed iaan 169,850 Inventories

Pajak Dib ayar d i Muka 259,623 Prepaid Taxes

Biaya Dib ayar d i Muka 361,189 Prepaid Expenses

Biaya Dib ayar d i Muka Jangka Pan jang 339,737 Long-Term Prepayment

Aset Keuangan Tid ak Lancar Lainnya 182,911 Other Non-Current Financial Assets

Aset Tet ap 1,286,541 Property, Plant and Equipment

Aset Takb erw ujud 1,638,204 Intangible Assets

Uang Muka 151,832 Advances

Aset Pajak Tangguhan 388,845 Deferred Tax Assets

Aset Tid ak Lancar Lainnya 16,527 Other Non-Current Assets

Ut ang Usaha (708,821) Trade Payables

Beb an Akrual (181,980) Accrued Expenses

Ut ang Pajak (1,761) Taxes Payable

Liab ilit as Im b alan Ker ja jangka Pend ek (5,823) Short-Term Employee Benefit Liabilities

Biaya Langganan Dit er im a d i Muka d an Unearned Subscription and Customer

Dep osit o Pelanggan (3,116) Deposit

Liab ilit as Keuangan Jangka Pend ek Lainnya (13,512) Other Short-Term Financial Liabilities

Pin jam an Jangka Pan jang (1,454,661) Long-Term Loan

Liab ilit as Im b alan Ker ja jangka Pan jang (10,052) Long-Term Employee Benefit Liabilities

Liab ilit as Pajak Tangguhan (368,778) Deferred Tax Liabilities

Ut ang Sew a Pem b iayaan (166,972) Obligation under Finance Lease

Liab ilit as Keuangan Jangka Pan jang Lainnya (19,831) Other Long-Term Financial Liabilities

Jumlah Aset Neto 2,347,567 Total Net Assets

Page 314: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 118

Nilai Wajar/

Fair Value

Rp

Penam b ahan Nilai Wajar at as Kep em ilikan Additional Fair Value of Ownership Non-Controlling

Non Pengend ali PT Mit ra Mand ir i Man t ap 662,339 Interest of PT Mitra Mandiri Mantap

Porsi Nilai Wajar dari Aset Neto The Portion of Fair Value of Net Assets of

PT Mitra Mandiri Mantap 1,685,228 PT Mitra Mandiri Mandiri

Nilai Pasar Saham Mino r it as PT Mit ra Mand ir i Man t ap (461,538) Minority Fair Market Value of PT Mitra Mandiri Mantap

Porsi Kep em ilikan at as Nilai Wajar Aset Net o 1,223,690 The Portion of Fair Value of Net Assets

Good w ill 113,710 Goodwill

Jumlah Nilai Pengalihan 1,337,400 Total Value Transfer

Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp113.710 (dicatat sebagai akun aset takberwujud) yang merupakan hasil bisnis Entitas Anakyang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.

Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp113,710 (recored as part of intangible assets) represents subsidiary business results that support and synergy with the core business of the Group.

Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp347.664.

The balance of non-controlling interest on this acquisition is amounting to Rp347,664.

Liabilitas pajak tangguhan yang timbul atas selisih nilai wajar aset bersih MMM dengan nilai bukunya adalah sebesar Rp368.778

Deferred tax liabilities arising from difference in fair value of net assets MMM with its book value is amounting to Rp368,778.

Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Acquisition related expenses are not calculated in this business combination since it is not material but have been charged to the current year statement of comprehensive income.

Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MMM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.

In connection with the acquisition, the financial statements of MMM from the date of acquisition have been consolidated into the financial statements of the Group.

Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan MMM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar nihil.

Total revenue and loss before tax of MMM since the date of acquisition which is included in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to nil.

41. Penyajian Kembali dan Reklasifikasi 41. Restatement and Reclassification Laporan Keuangan of Financial Statements

Sehubungan dengan penerapan PSAK baru yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, maka Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) secara retrospektif.

In connection with the adoption of the new PSAK effective from January 1, 2015, the Company has restated its financial statements for the years ended December 31, 2014 and 2013 by applying PSAK 24 (Revised 2013) retrospectively.

Page 315: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 119

Sehubungan dengan perubahan estimasi masa manfaat, klasifikasi dan perlakuan atas pengakuan aset tetap, perubahan klasifikasi pada biaya dibayar dimuka, persediaan, utang usaha dan bank serta perubahan pada pengakuan atas jumlah pendapatan dan beban yang diakui. Perusahaan menerbitkan kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

In connection with the change in the estimated useful life, classification and treatment of fixed asset recognition, the classification changes in prepaid expenses, inventories, accounts payable and bank and changes in the recognition of the amount of revenue and expenses recognized. Company reissued financial statements for the year ended December 31, 2014.

Pelaporan Sebelumnya/ Disajikan

Previous Reported Kembali / Restated

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position

Piut ang Usaha Trade Receivables

Pihak Berelasi 18,940 18,975 Related Parties

Pihak Ket iga 92,209 92,071 Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 220,282 220,464 Other Current Financial Assets

Persed iaan 184,228 184,224 Inventories

Biaya Dib ayar Dim uka 369,147 369,638 Prepaid Expenses

Aset Keuangan Tid ak Lancar Lainnya 150,529 152,510 Other Non-Current Financial Assets

Aset Tet ap 1,957,605 1,937,316 Property, Plant and Equipment

Uang Muka 196,534 197,945 Advances

Aset Pajak Tangguhan 463,649 469,512 Deferred Tax Assets

Ut ang Usaha Trade Payables

Pihak Ket iga 488,776 488,682 Third Parties

Beb an Akrual 273,089 273,743 Accrued Expenses

Ut ang Pajak 8,630 8,735 Taxes Payable

Liab ilit as Keuangan Jangka Pend ek Lainnya 51,273 59,644 Other Short-Term Financial Liabilities

Ut ang Bank d an Lem b aga Keuangan Jangka Pan jang 1,477,863 1,480,363 Long-Term Borrowing from Bank and Others

Liab ilit as Im b alan Ker ja Jangka Pan jang 28,362 29,849 Long-Term Employee Benefits Liabilities

Sald o Lab a (Def isit ) 7,394,414 7,398,601 Retained Earnings (Deficit)

Kep en t ingan Non-Pengend ali 1,135,364 1,107,686 Non-Controlling Interests

Penghasilan Kom p rehensif Lain -- 2,699 Other Comprehensive Income

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statements of Comprehensive Income

Komprehensif Lain and Other Comprehensive Income

Pend ap at an 2,026,070 2,024,973 Revenues

Beb an Layanan (592,450) (591,916) Cost of Services

Beb an Pen jualan (133,861) (133,698) Selling Expenses

Beb an Um um d an Ad m in ist rasi 514,772 (494,364) General and Administrative Expenses

Beb an Penyusut an d an Am or t isasi (394,400) (391,657) Depreciation and Amortization Expenses

Beb an Pajak (41,613) (41,719) Tax Expenses

Lain -lain - Net o 63,439 25,227 Others - Net

Biaya Keuangan - Net o (106,814) (105,121) Finance Costs - Net

Beb an Pajak Penghasilan (271,590) (265,727) Income Tax Expenses

Ef ek Penyesuaian Pro f o rm a 35,160 57,167 Effect of Proforma Adjustments

Akun

31 Des/Dec 31, 2014

Pelaporan Sebelumnya/ Disajikan

Previous Reported Kembali / Restated

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position

Aset Pajak Tangguhan 219,874 219,101 Deferred Tax Assets

Liab ilit as Im b alan Ker ja Jangka Pan jang 63,694 65,577 Long-Term Employee Benefits Liabilities

Sald o Lab a (Def isit ) (337,561) (340,217) Retained Earnings (Deficit)

Penghasilan Kom p rehensif Lain -- 2,135 Other Comprehensive Income

31 Des/Dec 31, 2013

Akun

Page 316: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 120

42. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 42. Events After the Reporting Period

a) Pada bulan Januari 2016, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp32.000 dari PT Ciptadana Capital dengan jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan dengan suku bunga 17% per tahun.

a) In January 2016, the Company obtained a loan facility amounting Rp32,000 from PT Ciptadana Capital for maximum 3 (three) months bears interest rate of 17% per annum.

b) Pada bulan Januari 2016, fasilitas pembiayaan anjak piutang milik Perusahaan sebesar Rp50.000 dari PT Ciptadana Multifinance telah diperpanjang untuk 6 (enam) bulan ke depan dengan suku bunga yang masih sama.

b) In January 2016, factoring facility of the Company amounting Rp50,000 from PT Ciptadana Multifinance has been extended for next 6 (six) months with the same interest rate.

c) Pada bulan Maret 2016, Perusahaan memperoleh

fasilitas Uncommitted Revolving Loan sebesar Rp100.000 dari the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dengan suku bunga floating sebesar 12,55% per tahun. Jaminan atas fasilitas tersebut adalah saham PT Multipolar Technology Tbk maksimal sebanyak 91,750,000 lembar yang dimiliki oleh Perusahaan. Tenor fasilitas adalah 12 (dua belas) bulan.

c) In March 2016, the Company has obtained an Uncommitted Revolving Loan amounting Rp100,000 from the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited with a floating interest rate of 12.55% per annum. The collateral of this facility is the stock of PT Multipolar Technology Tbk at a maximum of 91,750,000 shares. The period of this facility is 12 (twelve) months.

43. Standar Akuntansi Baru yang Belum 43. New Accounting Standards not yet Berlaku pada Tahun 2015 Effective for 2015

Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:

Standar Standard

PSAK No. 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk PSAK No. 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk

Penyesuaian Adjustment

PSAK No. 5: Segmen Operasi PSAK No. 5: Operating Segments

PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

PSAK No. 7: Related Party Disclosures

PSAK No. 13: Properti Investasi PSAK No. 13: Investments Property

PSAK No. 16: Aset Tetap PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment

PSAK No. 19: Aset Tak berwujud PSAK No. 19: Intangible Assets

PSAK No. 22: Kombinasi Bisnis PSAK No. 22: Business Combination

PSAK No. 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,

PSAK No. 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

PSAK No. 53: Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 53: Share-based Payments

PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 68: Fair Value Measureme

Page 317: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 121

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:

Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:

PSAK No. 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri,

PSAK No. 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK No. 24:Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,

PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan

ISAK No. 30: Pungutan.

PSAK No. 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,

PSAK No. 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK No. 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions,

PSAK No. 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception,

PSAK No. 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and

ISAK No. 30: Levies

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:

Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows:

PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,

PSAK No. 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan

PSAK No. 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.

PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization,

PSAK No. 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and

PSAK No. 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK No. 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi.

Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK No. 31, Scope Interpretation of PSAK No. 13: Investment Property.

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK No. 69: Agrikultur dan amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK No. 69: Agriculture and amendments to PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.

Page 318: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED

KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan For the Years Ended December 31, 2015 and

2014 dan 1 Januari 2014 2014 and January 1, 2014

(dalam Jutaan Rupiah dan (In Million Rupiah and

Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Thousand Foreign Currencies except

data saham/unit) data shares per unit)

March 24, 2016 122

44. Tanggung Jawab Manajemen dan 44. Management Responsibility and Penerbitan Laporan Keuangan Issuance of the Consolidated Konsolidasian Financial Stataments

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT First Media Tbk dan Entitas Anakdiotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 17 Maret 2016.

The Company's management is responsible for the preparation and presentation of consolidated financial statements. The consolidated financial statements of PT First Media Tbk and subsidiaries authorized to publish by the Directors on March 17, 2016.

Disetujui Oleh :

Direktur Finance Controler

Page 319: Annual Report PT First Media Tbk. 2015

190 Laporan Tahunan PT First Media Tbk. 2015

www.firstmedia.co.idPT FIRST MEDIA Tbk

BeritaSatu Plaza 4th Floor, Suite 401Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36

Jakarta 12950, Indonesia

Telp (62-21) 527 8811Fax (62-21) 527 8833