annual report -...

98
ANNUAL REPORT 2014 PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK

Upload: doquynh

Post on 15-Jul-2019

489 views

Category:

Documents


53 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

ANNUAL REPORT

2014

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK

Page 2: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

i

DAFTAR ISI Hal

Daftar Isi .................................................................................................................................................. i

Ikhtisar Keuangan ............................................................................................................................. 1

Informasi Harga Saham ................................................................................................................... 3

Komposisi Pemegang Saham ......................................................................................................... 4

Sambutan Dewan Komisaris .......................................................................................................... 7

Laporan Direksi .................................................................................................................................. 9

Profil Perusahaan ........................................................................................................................... 11

Struktur Perseroan ......................................................................................................................... 14

Struktur Organisasi ........................................................................................................................ 15

Susunan Manajemen ....................................................................................................................... 16

Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris dan Direksi ...................................................... 17

Sumber Daya Manusia .................................................................................................................... 21

Analisis dan Pembahasan Manajemen ..................................................................................... 22

Tata Kelola Perusahaan ................................................................................................................. 28

Laporan Keuangan Audit ............................................................................................................... 41

Page 3: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 1

IKHTISAR DATA KEUANGAN

Dalam Jutaan Rupiah

PENJELASAN 2014 2013 2012

Penjualan Bersih 49.251 20.545 41.729

Laba Kotor 24.117 12.061 19.295

Laba Usaha 11.612 1.676 9.402

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan 5.464 (12.957) 4.009

Laba (Rugi) Bersih 3.001 (13.984) 1.923

Laba (Rugi) Komprehensif 4.334 (14.004) 16.401

Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang dapat distribusi

kepada :

Pemilik Entitas Induk 3.002 (13.984) 1.923

Kepentingan Non - Pengendali (0,5) (0,3) (0,3)

Kas & Setara Kas dan Aset Keuangan Lainnya 54.666 46.784 34.345

Aset Real Estat 62.315 66.454 66.087

Aset Tetap 972 1.327 599

Aktiva Lancar 96.621 85.458 65.246

Aktiva 155.940 158.998 152.812

Kewajiban Lancar 20.727 28.175 8.335

Kewajiban 23.772 31.163 10.938

Ekuitas yang dapat Distribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk 132.162 127.827 141.867

Kepentingan Non – Pengendali 6 7 7

Jumlah Ekuitas 132.168 127.834 141.874

Jumlah Saham yang beredar (lembar) 326.722.500 326.722.500 326.722.500

Laba (Rugi) Bersih Per Saham 9,19 (42,80) 5,50

Modal Kerja Bersih 75.894 57.283 54.309

Jumlah Investasi 42.188 37.128 51.781

Page 4: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 2

155.940

158.998

152.812

2014 2013 2012

AKTIVA(dalam juta Rp)

23.772

31.163

10.938

2014 2013 2012

KEWAJIBAN (dalam juta Rp)

132.168

127.827

141.867

2014 2013 2012

EKUITAS(dalam juta Rp)

PENJELASAN 2014 2013 2012

Laba (Rugi) bersih/ Jumlah Aktiva 1,92 (8,80) 1,26

Laba (Rugi) bersih/ Ekuitas 2,27 (10,94) 1,36

Laba (Rugi) bersih/ Penjualan Bersih 6,09 (68,07) 4,61

Lancar (Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar) 466,16 303,31 782,77

Kewajiban / Ekuitas 17,99 24,38 7,71

Kewajiban / Jumlah Aktiva 15,24 19,60 7,16

Laba (Rugi) Kotor terhadap Penjualan Bersih 48,97 58,71 46,24

Laba (Rugi) Usaha terhadap Penjualan Bersih 23,58 8,16 21,83

Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Penjualan

Bersih 8,80 (68,16) 39,30

49.251

20.545

41.729

2014 2013 2012

PENJUALAN BERSIH (dalam juta Rp)

Page 5: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 3

INFORMASI HARGA SAHAM

TRIWULAN

2013

JUMLAH

SAHAM YANG

BEREDAR

KAPITALISASI

PASAR

(Rp)

TERTINGGI

(Rp)

TERENDAH

(Rp)

PENUTUPAN

(Rp)

VOLUME

PERDAGANGAN

SAHAM

I 326.722.500 50.315.265.000 176 139 159 32.576.500

II 326.722.500 46.285.687.500 185 114 128 34.633.500

III 326.722.500 33.870.232.500 127 62 101 4.741.500

IV 326.722.500 32.563.342.500 140 90 91 67.322.500

Perkembangan pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2014 menunjukkan pencapaian

positif yang disertai dengan tercatatanya sejumlah rekor baru. Hal ini tidak terlepas dari

beberapa inisiatif baru yang dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia untuk terus meningkatkan

kontribusi pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bersama seluruh pelaku

pasar, beberapa persiapan juga terus dilakukan oleh BEI agar dapat meningkatkan daya saing

pasar modal Indonesia dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan mulai

diberlakukan pada 2015 mendatang.

TRIWULAN

2014

JUMLAH

SAHAM YANG

BEREDAR

KAPITALISASI

PASAR

(Rp)

TERTINGGI

(Rp)

TERENDAH

(Rp)

PENUTUPAN

(Rp)

VOLUME

PERDAGANGAN

SAHAM

I 326.722.500 29.078.302.500 107 86 89 7.196.700

II 326.722.500 27.444.690.000 109 65 84 25.659.800

III 326.722.500 27.771.412.500 105 76 85 2.063.900

IV 326.722.500 28.751.580.000 104 73 88 44.208.400

Page 6: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 4

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih saham yang ditempatkan dan disetor penuh :

NO NAMA JUMLAH SAHAM PRESENTASE

SAHAM

1. Richard Wiriahardja 118.529.000 36,28

2. PT Artha Era Primayasa 62.663.875 19,18

3. Michella Ristiadewi 27.500.000 8,42

4. Siaw Yunus Subandi 21.464.700 6,57

5. Maria Florentina Tulolo 18.336.125 5,61

Kepemilikan Saham oleh Komisaris dan Direksi :

NO NAMA JUMLAH SAHAM PRESENTASE

SAHAM

1. Richard Wiriahardja 118.529.000 36,28

2. Michella Ristiadewi 27.500.000 8,42

3. Maria Florentina Tulolo 18.336.125 5,61

Struktur Pemegang Saham Perseroan :

NO NAMA JUMLAH SAHAM PRESENTASE

SAHAM

1. Institusi Domestik 66.063.289 20.22%

2. Individu Domestik 260.815.925 79,83%

3. Institusi Asing 426.400 0,13%

4. Individu Asing 878.800 0,27%

Page 7: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 5

PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN

PENGENDALI BAIK LANGSUNG MAUPUN

TIDAK LANGSUNG

99,23%

58,57% 36,28%

19,18%

40% 99,93%

RICHARD WIRIAHARDJA

PT ARTHA ERAPRIMAYASA

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK

PT TIARA RAYA BALI INTERNATIONAL

(Hotel)

PT BHASKARA MUTU SENTOSA

(Properti)

Page 8: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 6

Nama Entitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi :

PT Bhaskara Mutu Sentosa merupakan Anak Perusahaan yang dimiliki Perseroan. PT Bhaskara

Mutu Sentosa bergerak di bidang properti yang berlokasi di Jalan Raya Cipondoh, Tangerang.

PT Tiara Raya Bali International merupakan Perusahaan Asosiasi dari Perseroan yang bergerak

di bidang perhotelan. Saat ini PT Tiara Raya Bali International telah membangun hotel bintang

lima dengan brand Hotel Le Meridien Bali Jimbaran yang resmi beroperasi pada tanggal 9 Mei

2013.

Kronologis Pencatatan Saham Perseroan

Pada tanggal 19 Desember 1997, Perseroan mencatatkan sahamnya yang seluruhnya berjumlah

260.000.000 lembar pada Bursa Efek Jakarta. Dalam penawaran Umum saham perdananya

(IPO), Perseroan menawarkan 70.000.000 lembar saham kepada masyarakat dengan harga

penawaran Rp 500 setiap sahamnya, beserta dikonversikannya Obligasi Konversi Mandatori

menjadi saham sejumlah 40.000.000 lembar saham pada saat pertama kali saham dicatatkan di

Bursa Efek Jakarta. Penawaran saham perdana tersebut disertai waran dengan perbandingan

4 : 1 (4 lembar saham berhak atas 1 lembar waran secara cuma-cuma), sehingga jumlah waran

yang diterbitkan sebanyak 27.500.000 waran.

Pada bulan September 2000, Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan

Efek Terlebih Dahulu dengan menerbitkan 190.000.000 saham seri A dengan nilai nominal

Rp 500 per saham dan 66.722.500 saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 200 per

lembar sahamnya.

Pada triwulan akhir tahun 2013, Perseroan telah melakukan pembelian kembali atas 359.500

saham Seri A dengan jumlah biaya perolehan sebesar Rp 36.023.050. Pelaksanaan pembelian

kembali saham tersebut telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 2/POJK.04/2013 tentang

“Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam

Kondisi Pasar yang Berfluktuatif Secara Signifikan” dan Surat Edaran OJK No. I/SEOJK.04/2013

tentang “Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuatif secara Signifikan” dalam

Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik.

Page 9: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 7

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala Rahmat

dan KuasaNya maka Perseroan telah melewati tahun 2014 dengan baik dan memasuki tahun

yang baru yaitu tahun 2015 ini.

Perkenankanlah kami selaku Dewan Komisaris Perseroan beserta Dewan Direksi dan seluruh

staff Perseroan untuk memberikan hasil laporan tahunan yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014.

Dari hasil penilaian pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2014 diperkirakan mencapai 5,1%,

lebih rendah dari perkiraan semula yang sebesar 5,2%. Pertumbuhan ekonomi yang melambat

mengakibatkan turunnya harga-harga sejumlah komoditas Indonesia, selain itu memperkecil

peluang-peluang baru. Pembelanjaan pasar domestik yang bertahan tinggi terus menopang

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jika Indonesia memperkuat fondasi ekonomi yang lain dan

memperkuat iklim investasi, Indonesia dapat mendorong kembali laju pertumbuhan yang lebih

tinggi dan lebih pesat.

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa Perseroan tetap mempertahankan Tata Kelola

Perusahaan dengan baik. Dalam hal ini Direksi, Divisi Audit Internal dan Komite Audit

memastikan bahwa peraturan yang dibuat berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian

Perseroan telah berhasil membukukan laba bersih selama tahun 2014 sebesar Rp 3.001 juta

atau terdapat peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2013 Perseroan mencatat

rugi bersih sebesar Rp 13.984 juta.

Dewan Komisaris juga memberikan dukungan penuh atas program kerja dan kebijakan untuk

tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan guna terus meningkatkan kinerja

Perseroan secara keseluruhan di tahun 2015 ini. Semua hasil yang telah dicapai Perseroan

hingga kini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.

Page 10: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 8

Sebagai penutup, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas setiap dukungan dari

Pemegang Saham, kerja keras Direksi beserta seluruh karyawan dan kerjasama yang baik dari

para Mitra Usaha. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan melimpahkan

rahmatNya bagi kita semua.

Dewan Komisaris,

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK

Richard Wiriahardja, SE Maria Florentina Tulolo, SE Rosa L.Putri , SH Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

Page 11: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 9

LAPORAN DIREKSI

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karuniaNya

sehingga Perseroan mampu melewati setiap tantangan di dalam perjalanan usahanya.

Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan membukukan

penjualan bersih sebesar Rp 49.251 juta sedangkan ditahun 2013 tercatat Perseroan

membukukan penjualan bersih sebesar Rp 20.545 juta, atau mengalami peningkatan yang

cukup signifikan yaitu sebesar 139,72%. Demikian juga halnya dengan beban pokok penjualan

ditahun 2014 dan 2013 masing-masing membukukan sebesar Rp 25.134 juta dan Rp 8.483 juta,

sehingga laba kotor yang diperoleh Perseroan di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 24.117 juta

dan Rp 12.061 juta di tahun 2013. Perseroan membukukan laba usaha untuk tahun 2014

sebesar Rp 11.612 juta atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yang

membukukan laba usaha sebesar Rp 1.676 juta. Sehingga tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2014 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 3.001 juta

dibandingkan tahun 2013 Perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp 13.984 juta.

Sebagaimana diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian menyampaikan beberapa perkembangan perekonomian Indonesia pada

triwulan pertama serta situasi perekonomian global terbaru dan dampaknya terhadap

perekonomian Indonesia. Menteri Koordinator mengatakan Badan Pusat Statistik

mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua sebesar 5,12%, angka

tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang dipengaruhi oleh kebijakan yang

dilakukan oleh Bank Sentral Amerika. Melihat kondisi ini ekonomi global masih dalam tahap

konsolidasi.

Perekonomian negara-negara berkembang cenderung menjadi melambat perekonomiannya

sehingga risiko perekonomian global masih berpotensi mengancam bagi Indonesia oleh karena

itu kita harus bisa mengantisipasinya.

Menteri Koordinator Perekonomian menjelaskan hingga saat ini pertumbuhan ekonomi

Indonesia sudah mencapai angka 5,12%. Hal ini disebabkan oleh konsumsi domestik yang

Page 12: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 10

masih tumbuh dengan sangat baik sebesar 5,59% dibandingkan tahun 2013 yang hanya tumbuh

5,15%. Banyak yang beranggapan hal ini disebabkan oleh tingkat kepercayaan terhadap

presiden terpilih Indonesia, sehingga daya beli masyarakat menjadi semakin besar.

Seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat yang baik di bidang properti juga terdapat

peningkatan penjualan bersih Perseroan pada tahun 2014 sebesar 139,72%, walaupun

pertumbuhan ekonomi tahun 2014 cenderung melambat. Serta didukungnya manajemen

Perseroan yang baik merupakan instrumen penting dalam peningkatan kinerja Perseroan. Oleh

karenanya, pelaksanaan dan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam Perseroan

tetap menjadi perhatian utama manajemen. Dalam pelaksanaannya, Unit Internal Audit turut

berperan dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan evaluasi implementasinya sehingga

pencapaian efektivitas manajemen risiko dan pengendalian internal menjadi lebih maksimal.

Dewan Komisaris beserta Komite Audit turut di dalam memberikan ide-ide positif yang berguna

untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Hal ini dilakukan melalui pertemuan rutin antara

Direksi dan Komisaris, juga Direksi dengan seluruh jajaran staff dan karyawan yang membahas

permasalahan yang ada sehingga dapat segera diselesaikan dan ditindaklanjuti.

Akhir kata, Dewan Direksi mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang senantiasa

memberikan pengarahan dan masukan yang berharga, kepada seluruh karyawan atas kerja

keras dan profesionalisme serta kepada mitra usaha atas kerjasama yang baik yang terjalin

selama ini. Semoga di tahun mendatang kami tetap mampu memberikan yang terbaik dalam

mewujudkan rencana dan target Perseroan.

Dewan Direksi,

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK

Michella R. Wiriahardja, BASc (Hon) Suhsih M. Boentoro

Direktur Direktur Independen

Page 13: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 11

PROFIL PERUSAHAAN

Perseroan bernama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk yang berdomisili di Gedung Ribens

Autocars Jl. RS Fatmawati No. 188 Jakarta 12420 Telepon : (021) 7511441, 7505000 Fax: (021)

7511025 email [email protected] website www.ristiagroup.co.id.

Perseroan didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 1985 memiliki Visi dan Misi sebagaimana

tercantum di bawah ini :

VISI PERSEROAN Menjadi pemain utama dan terdepan di bidang penyediaan dan

pengembangan perumahan yang terjangkau dan berkualitas bagi

golongan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah

MISI PERSEROAN Memaksimalkan seluruh sumber daya Perseroan yang ada demi

tersedianya perumahan yang berkualitas dengan harga terjangkau

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan dan pengembangan perumahan

bagi golongan masyarakat berpendapatan menengah, Perseroan mulai mengimplikasikan visi

dan misinya melalui pembangunan komersialnya dengan membangun proyek perumahan

pertamanya yaitu Perumahan Bintang Metropol. Perumahan yang berlokasi di Bekasi dibangun

diatas lahan seluas 20 Ha. Perumahan ini memiliki akses public yang baik karena jaraknya yang

hanya 3 km dari pusat kota Bekasi serta sangat dekat dengan pusat perbelanjaan, stasiun kereta

api dan serta gerbang tol Bekasi. Dengan telah diresmikannya penggunaan jembatan layang

yang menghubungkan antara Bekasi Utara dan Bekasi Selatan, maka akses menuju ke

perumahan Bintang Metropole menjadi lebih mudah dan cepat.

Proyek perumahan kedua Perseroan yang berlokasi di kawasan Ciledug yang dikenal dengan

Perumahan Mahkota Simprug pertama kali dibuka pada tahun 1995. Proyek perumahan ini

dikembangkan di atas lahan seluas 45Ha dan hingga kini masih terus dilakukan

pengembangannya oleh Perseroan dengan menghadirkan konsep dan type perumahan yang

inovatif.

Page 14: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 12

Pada tanggal 19 Desember 1997, Perseroan melakukan pencatatan saham yang seluruhnya

berjumlah 260.000.000 lembar di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dimana

saat penawaran perdananya, ditawarkan sebanyak 70.000.000 lembar saham kepada

masyarakat dengan harga Rp. 500 setiap sahamnya, serta dikoversikannya obligasi konversi

mandatory menjadi saham sejumlah 40.000.000 lembar pada saat pertama kali saham dicatat di

Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

Bulan Januari 1998, Perseroan melakukan penambahan saham dalam PT Bhaskara Mutu

Sentosa dari sebelumnya 20% menjadi 99,93% yang mana Anak Perusahaan ini memiliki

lokasi yang nantinya akan dikembangkan di wilayah Cipondoh - Tangerang seluas 15 hektar.

Pada bulan April 2010, Perseroan telah memperoleh ijin lokasi tanah seluas 15 hektar yang

berlokasi Kerawang Timur.

Pada tanggal 5 Desember 2011, Perseroan melakukan penyertaan saham sebanyak 28.000

saham atau mencerminkan kepemilikan sebesar 40% di PT Tiara Raya Bali International

(TRBI), sebagaimana yang tertuang dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa PT Tiara Raya Bali International tertanggal 5 Desember 2011. Atas transaksi

penyertaan ini, Perseroan telah menyampaikan keterbukaan informasi kepada pemegang

saham sebagaimana diatur di dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1, lampiran Keputusan

Ketua BAPEPAM -LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang “Transaksi

Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” dan Peraturan No. IX.E.2, Lampiran

Ketua BAPEPAM -LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang “Transaksi

Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”.

PT TRBI ini memiliki hotel dengan Brand International berbintang 5 dan beroperasi di bawah

Manajemen Starwood Hotel & Resort, yang memiliki beberapa Brand kuat seperti St. Regis, W,

Westin, Sheraton, Luxury Collection dan Le Meridien. Dan untuk hotel di Bali ini, diberikan

Brand Le Meridien Bali Jimbaran lahan di Jimbaran Bali yang diatas lahan tersebut telah

didirikan Hotel Le Meridien yang beroperasi secara resmi mulai tanggal 9 Mei 2013.

VISI Menghadirkan kepada dunia pengalaman

keramahan Bali dengan keindahan,

kehangatan dan kenyamanan Hotel

berkelas International

MISI Untuk melebihi impian para tamu setia

kami setiap saat dengan keramahan,

kehangatan dan keperdulian serta

pelayanan professional dengan standard

International

Page 15: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 13

LOKASI KANTOR PUSAT & PEMASARAN

PERUMAHAN Bintang Metropol

Jl. KH Mochtar Tabrani Perjuangan, Bekasi

Tlp : (021) 887-1006 ; Fax : (021) 887-1007

PERUMAHAN MAHKOTA SIMPRUG

Jl. Dr. Ciptomangunusumo d/h

Jl. Dr. H. Mencong, Ciledug, Tangerang

Tlp : (021) 732-6983 ; Fax : (021) 7305980

PERUMAHAN Saung Riung

Jl. Klari Raya – Kondang Jaya Klari, Karawang

Tlp : (0267) 432851/52

BALI JIMBARAN

Jl. Bukit Permai, Jimbaran Bali

Tlp : (0361) 846-6888 ; Fax : (0361) 894-8777

Page 16: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 14

STRUKTUR PERSEROAN

99,93% 40,00%

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK

Perumahan Bintang Metropol Perumahan Mahkota Simprug

Perumahan Saung Riung

PT BHASKARA MUTU SENTOSA

Pengembangan Tanah

PT TIARA RAYA BALI INTERNATIONAL

Bergerak di bidang Perhotelan

Page 17: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 15

STRUKTUR ORGANISASI

* Telah Meninggal Dunia pada tanggal 29 Desember 2014

DEWAN KOMISARIS

Richard Wiriahardja - Komisaris Utama Maria Florentina Tulolo - Komisaris

Rosa L. Putri - Komisaris Independen

KOMITE AUDIT Rosa L. Putri - Ketua

Anita P Putri - Anggota Meina Mutya - Anggota

DEWAN DIREKSI

P. Okto Luther* - Direktur Utama Michella Ristiadewi - Direktur

Suhsih M. Boentoro - Direktur Independen

CORPORATE SECRETARY

Suhsih M. Boentoro

UNIT AUDIT INTERNAL Anitasari - Ketua

Dedy Indra - Anggota

MANAGER TEHNIK

Fatkurokhman

MANAGER SALES & MARKETING

Dedy Setiawan

MANAGER KEUANGAN & ADMIN

Herny Widjaja

SUPERVISOR

SUPERVISOR

STAFF

STAFF

STAFF

SUPERVISOR

PELAKSANA

Page 18: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 16

SUSUNAN PENGURUS PERSEROAN

Untuk Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

DEWAN KOMISARIS RICHARD WIRIAHARDJA, SE - Komisaris Utama

MARIA FLORENTINA TULOLO, SE - Komisaris

ROSA LESTARI PUTRI, SH - Komisaris Independen

DEWAN DIREKSI PARNINGOTAN OKTO LUTHER, SH* - Direktur Utama

MICHELLA RISTIADEWI WIRIAHARDJA, BASc (HON) - Direktur

SUHSIH MAS BOENTORO - Direktur

NAMA LEMBAGA PENUNJANG & PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL :

AUDITOR INDEPENDEN

Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Jakarta 12950

Tlp : (021)

BADAN ADMINISTRASI EFEK

PT SINARTAMA GUNITA

Plaza BII, Tower I, Lt.9

Jl. MH. Thamrin No. 51, Jakarta

Tlp : (021) 392-2332

KANTOR NOTARIS

NY. HENNY SINGGIH

Jl. Rasajasa III No. 17, Jakarta 12110

Tlp : (021) 720-5889

* Telah Meninggal Dunia pada tanggal 29 Desember 2014

Page 19: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 17

RIWAYAT HIDUP

DEWAN KOMISARIS & DIREKSI

RICHARD WIRIAHARDJA, SE - KOMISARIS UTAMA

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1953. Lulus tahun 1981 dengan gelar

Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan memulai kariernya sebagai Sales Engineer

PT Metrodata Indonesia 1978 - 1979. Kemudian menjabat sebagai Asisten General Manager

Grup Harapan 1979 -1982, Direktur Utama PT Hidayat Utama Sejahtera 1982 - 1990, Direktur

PT Bintang Mitra Semestaraya 1989 - 1999, Direktur PT Cahaya Kharisma Teguhmandiri 1991 -

1998, Komisaris Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1992 - 1993, Direktur PT Alvita Sunta

1992 - 1996, Komisaris Utama PT Erses Sejahtera 1992 - 1996, Direktur Utama PT Sinar Slipi

Sejahtera 1992 - 1997, Direktur PT Bhaskara Mutu Sentosa 1992 - 1996, Direktur Utama

PT Laksayudha Abadi 1993 - 1999, Komisaris Utama PT Sinar Kompas Utama 1992 - 2004,

Direktur Utama PT Suryagajah Maspertiwi 1995 - 1997, Komisaris Utama 1997-2004, Komisaris

PT Maxima Perdana Finance 1997 - 1998, Direktur Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk

untuk periode 1985 - 1994 dan 1997 - 2005, Komisaris PT Citra Kebun Raya Agri (d/h

PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk) 1997 - 2009, Komisaris Utama PT Muribens Otograha 2001 -

2002, Komisaris Utama PT Roda Panggon Harapan Tbk 1998 - 2001, Direktur Utama PT Roda

Panggon Harapan Tbk 2001 - 2007, Komisaris PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 2007 - 2009,

Komisaris PT Royal Oak Development Asia Tbk 2007 - 2010, Direktur PT Tiara Bali

International 2008 - 2010.

Hingga saat ini memegang jabatan antara lain: sebagai Direktur PT Bumi Mahligai Sejahtera

sejak tahun 1989, Komisaris PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) sejak tahun 1991,

Komisaris PT Artha Era Primayasa sejak tahun 1999, Komisaris Utama PT Bintang Mitra

Semestaraya Tbk sejak tahun 1999, Komisaris Utama PT Ribens Autocars sejak tahun 2002,

Komisaris PT Sinar Kompas Utama sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT Ristia Bintang

Mahkotasejati Tbk sejak 2008 dan Komisaris PT Tiara Raya Bali International sejak tahun 2010.

Page 20: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 18

MARIA FLORENTINA TULOLO, SE - KOMISARIS

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1956. Lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi

dari Universitas Trisakti tahun 1984. Dari tahun 1980 - 1996 menjabat sebagai Komisaris

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk dan dengan jabatan yang sama juga di PT Bhaskara Mutu

Sentosa dari tahun 1992 - 1996. Pada tahun 1985 - 2001 menjabat sebagai Direktur PT Ristia

Bintang Mahkotsejati Tbk. Pada tahun 1992 hingga tahun 2001, menjabat sebagai Komisaris

PT Roda Panggon Harapan Tbk. Pada tahun 2001 menjabat sebagai Komisaris Perseroan hingga

kini.

ROSA LESTARI PUTRI, SH – KOMISARIS INDEPENDEN

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1974. Menyelesaikan studi di Australia

pada tahun 1997 dan pada tahun 2002 memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas

Tarumanegara. Memulai karir di Sinar Mas Group mulai dari tahun 1997 sampai tahun 2000.

Sejak tahun 2000 - 2007 menjabat sebagai Corporate Secretary PT Roda Panggon Harapan Tbk.

Pada tahun 2005, menjabat sebagai Direktur PT Ribens Autocars dan pada tahun 2006 - 2010

menjabat sebagai Direktur tidak terafiliasi Perseroan. Pada tahun 2010, menjabat sebagai

Komisaris Independent Perseroan.

PARNINGOTAN OKTO LUTHER, SH* – DIREKTUR UTAMA

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1964. Lulus pada tahun 1989 dengan gelar

Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Indonesia. Memulai karirnya sebagai Kredit Legal

Officer PT Bank Surya Tbk di tahun 1989 - 1996. Menjabat sebagai Legal Manager PT Bank

Victoria International tahun 1996 - 1997. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Surya Gajah Mas

Pertiwi tahun 1997 - 2005. Menjabat sebagai Corporate Secretary PT Ciptojaya Kontrindoreksa

Tbk tahun 1998 - 2009. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Muribens Oto tahun 2000 - 2002.

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Ribens Autocars tahun 2002 - 2005 dan tahun 2005

sampai dengan tahun 2014 menjabat sebagai Direktur. Menjabat sebagai Komisaris PT Surya

Gajah MasPertiwi dari tahun 2005 - 2008. Menjabat sebagai Direktur PT Surya Gajah Mas

Pertiwi sejak tahun 2008-2014. Menjabat sebagai Direktur PT Citra Kebun Raya Agri Tbk dari

Pebruari 2008 - 2009. Menjabat sebagai Direktur PT Royal Oak Development Asia Tbk dari

Pebruari 2008 - 2009. Menjabat sebagai Direktur PT Bhaskara Mutu Sentosa dari tahun 2008 -

2014. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2010 dan Sekretaris perusahaan

dari tahun 2013 - Juni 2014.

Page 21: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 19

MICHELLA RISTIADEWI WIRIAHARDJA, BASc (HON) – DIREKTUR

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1984. Lulus pada tahun 2008 dengan gelar

BASc (HONS) dari University of British Colombia, Canada. Memulai karirnya di perusahaan

konsultan infrastruktur terkemuka di Vancouver, Canada, Hatch Mott MacDonald sejak tahun

2007 - 2010 dengan jabatan terakhir sebagai Structural Engineer. Sejak tahun 2010 hingga saat

ini menjabat sebagai Direktur di Perseroan.

SUHSIH MAS BOENTORO –DIREKTUR INDEPENDEN

Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tanggal 16 September 1970.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dibidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya

pada tahun 1994. Memulai karirnya di Arthur Andersen - Prasetio, Untomo & Co. Registered

Public Accountants 1994 - 1999. Kemudian menjabat sebagai Direktur PT Ristia Bintang

Mahkotasejati Tbk 1999 - 2005, Direktur Utama PT Artha Era Primayasa sejak tahun 1999

sampai dengan Juni 2014 dan Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak tahun 1999

sampai dengan Juni 2014. Sejak Juni 2014 hingga saat ini kembali memegang jabatan sebagai

Direktur PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk.

* Telah Meninggal Dunia pada tanggal 29 Desember 2014

Page 22: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 20

Berikut ini adalah rincian Profesi Penunjang Pasar Modal :

PROFESI PENUNJANG

PASAR MODAL JASA YANG DIBERIKAN FEE

PERIODE

PENUGASAN

Kantor Akuntan

Publik

Hendrawinata

Eddy Siddharta

& Tanzil

Mengaudit laporan posisi keuangan tanggal

31 Desember 2014, serta laporan laba rugi

komprenhensif, laporan perubahan ekuitas

dan laporan arus kas konsolidasian

Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014.

Rp 130.000.000 31/12/2014

Badan

Administrasi

Efek

PT Sinartama

Gunita

Melaksanakan administrasi efek dalam

penitipan kolektif

Menyampaikan konfirmasi tiap hari kepada

KSEI

Bertanggung jawab tiap bulan untuk

menyerahkan Daftar Pemegang Saham

Rp 10.000.000 31/12/2014

Kantor Notaris NY. Henny

Singgih

Persiapan dan pelaksanaan RUPS Rp 10.000.000 31/12/2014

Kantor Aktuaris

Independen

PT Quattro Asia

Consulting

Menghitung kewajiban dan beban perusahaan

atas imbalan kerja sesuai dengan ketentuan

UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003

Rp 2.500.000 31/12/2014

Page 23: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 21

SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting bagi

pertumbuhan Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan senantiasa membina dan mendorong

karyawan untuk terus giat di dalam meningkatkan kinerjanya. Untuk tahun 2014, sumber daya

manusia yang dimiliki Perseroan adalah sebanyak 40 karyawan.

Adapun komposisi karyawan Perseroan menurut jenjang manajemen dan pendidikan dapat

dilihat sebagaimana di bawah ini :

Komposisi karyawan tetap Perseroan menurut jenjang manajemen:

Komposisi karyawan tetap perseroan menurut jenjang pendidikan:

Secara berkala Perseroan mengirimkan karyawan-karyawannya untuk mengikuti seminar

maupun workshop khususnya di bidang sales dan marketing, real estate yang menunjang

keahlian karyawan di bidang perumahan. Di masa mendatang, penambahan jenis seminar akan

dilakukan guna menambah nilai kompetensi karyawan Perseroan.

0 5 10 15 20 25 30

Pelaksana

Staff

Supervisor

Manajer

Direksi& Komisaris

2014

2013

0 5 10 15 20

Lain-lain

SLTA/ Sederajat

Sarjana Muda/ Diploma

Sarjana

2014

2013

Page 24: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 22

ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

TINJAUAN USAHA DAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN

Pada tahun 2014 telah terjadi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang menjadi sentimen

penggerak karena terkait visi dan misi dari para calon presiden dan wakil presiden atas

perekonomian domestik. Dampak dari Pemilihan Umum (Pemilu) ini mempengaruhi prospek

ekonomi global yang diperkirakan masih bertumbuh, namun cenderung melambat.

Perlambatan ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi indikator makro ekonomi

domestik. Namun demikian, pada prospek properti lahan industri, telah melanjutkan program

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dalam jangka

panjang serta aliran dana investasi langsung (direct investment), baik dari lokal maupun asing

yang cenderung meningkat pasca pemilu. Ini akan mendorong kenaikan pada rata-rata harga

jual lahan industri karena potensi naiknya permintaan.

Untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, informasi segmen usaha

properti Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Presentase (%)

Penjualan Bersih PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 100,00

Laba (Rugi) Usaha

PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 94,06

PT Bhaskara Mutu Sentosa (5,94)

Jumlah 100,00

Jumlah Aktiva

PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 88,01

PT Bhaskara Mutu Sentosa 11,99

Jumlah 100,00

Page 25: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 23

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan membukukan penjualan

bersih sebesar Rp 49.251 juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp 28.706 juta atau

139,72% jika dibandingkan dengan yang dibukukan Perseroan untuk tahun yang berakhir

tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 20.545 juta. Peningkatan penjualan bersih ini disebabkan

karena proses splitsing sertifikat yang menjadi persyaratan jual beli oleh Badan Pertanahan

Nasional telah selesai untuk Perumahan Mahkota Simprug, selain itu juga terdapat penjualan

atas Perumahan Saung Riung yang merupakan unit dengan type yang lebih kecil dan terjangkau

masyarakat menengah ke bawah.

Adapun jumlah penjualan unit rumah di tahun 2014, sebanyak 270 unit dengan luas tanah yang

terjual 19,325 meter persegi, yang mana terdapat peningkatan sebanyak 223 unit bangunan jika

dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebanyak 47 unit dengan luas tanah yang terjual 5.345

meter persegi. Selama tahun 2014, penjualan terbesar di perumahan Saung Riung tahun 2014

adalah unit type 21/60 sebanyak 204 unit, sedangkan di tahun 2013 unit tersebut belum

dipasarkan. Penjualan terbesar di Perumahan Mahkota Simprug tahun 2014 adalah unit type

33/72 sebanyak 30 unit, sedangkan di tahun 2013 unit tersebut hanya terjual 10 unit bangunan.

Berikut ini adalah proforma penjualan dan laba (rugi) usaha untuk tahun 2014 dan 2013

dengan menerapkan dampak peningkatan harga tanah yang terjadi sampai triwulan I tahun

2015:

Dalam jutaan rupiah, kecuali perubahan harga

PROYEK TAHUN PERUBAHAN

HARGA

PENJUALAN LABA (RUGI) USAHA

HISTORIS PROFORMA HISTORIS PROFORMA

Bintang Metropol,

Mahkota Simprug,

Saung Riung

2014

2.000.000

49.251

54.176

11.441

16.366

Bintang Metropol,

Mahkota Simprug 2013 1.000.000 20.545 22.599 1.676 3.730

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 3.001 juta

atau mengalami peningkatan sebesar Rp 16.985 juta atau 121% dibandingkan dengan tahun

2013 dimana Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 13.984 juta. Hal ini disebabkan

karena terdapat peningkatan penjualan.

Page 26: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 24

Dari sisi Aset, Perseroan tercatat pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 155.940 juta atau

mengalami penurunan sebesar Rp 3.058 juta atau 1,92% dibandingkan dengan tahun 2013

sebesar Rp 158.998 juta. Hal ini terutama disebabkan adanya penurunan pada kas. Setara kas

Piutang usaha - Pihak ketiga, tanah yang belum dikembangkan, penyertaan saham pada entitas

asosiasi dan aset tetap.

Dari sisi kewajiban, Perseroan mencatat pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 23.772

juta atau menurun sebesar Rp 7.391 juta atau 23,72% dibandingkan dengan tahun 2013

sebesar Rp 31.163 juta. Hal ini antara lain disebabkan adanya penurunan pada akun uang muka

penjualan - pihak ketiga disebabkan karena proses splitsing sertifikat Perumahan Mahkota

Simprug yang menjadi persyaratan jual beli oleh Badan Pertanahan Nasional telah selesai

sehingga realisasi pengakuan penjualan dapat dilaksanakan.

Untuk beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar

Rp 12.964 juta, terdapat peningkatan sebesar Rp 2.284 juta dibandingkan dengan tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Ro 10.680 juta. Hal ini disebabkan adanya

peningkatan atas komisi penjualan, iuran dan perizinan, keperluan kantor, jasa profesional,

penyusutan serta sumbangan.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio kewajiban terhadap ekuitas adalah 17,99%

dan 24,38%. Sedangkan rasio liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014

dan 2013 adalah 15,24% dan 19,60%. Rasio Solvabilitas pada tahun 2013 - 2014 menurun

disebabkan oleh penurunan pada total liabilitas terutama pada akun uang muka penjualan -

pihak ketiga.

Rasio solvabilitas Perseroan mencerminkan jumlah aset yang memadai untuk memenuhi jumlah

liabilitis. Untuk tingkat kolektibilitas piutang Perseroan pada tahun 2014 adalah 54 hari,

dimana perputaran umur piutang Perseroan masuk kisaran cepat.

Arus kas yang diperoleh Perseroan selama tahun 2014 mengalami penurunan bersih sebesar

Rp 3.411 juta, sedangkan arus kas Perseroan selama tahun 2013 mengalami peningkatan bersih

sebesar Rp 25.792 juta. Penurunan arus kas selama tahun 2014 disebabkan dari penurunan atas

penerimaan kas dari pelanggan, sedangkan peningkatan arus kas selama tahun 2013

disebabkan terutama dari penerimaan kas dari pelanggan dan penghasilan bunga yang

merupakan aktivitas operasi.

Page 27: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 25

PROSPEK USAHA

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat lebih tajam dibandingkan dengan realisasi

tahun lalu. Koreksi impor bahan baku dan barang modal yang dalam pada awal tahun menjadi

indikator kuat. Badan Pusat Statistik merekam penurunan impor bahan baku atau penolong dan

barang modal kuartal I/2015 hingga 16,2% dan 10,3% dibandingkan periode tahun 2014.

Perlambatan itu bahkan bisa lebih tajam dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya tumbuh

5%. Risiko perlambatan ekonomi itu mendorong para banker untuk mengkaji opsi revisi

rancangan bisnis bank pada tahun 2015 ini akibat kondisi ekonomi yang semakin melemah

pada kuartal I/2015. Suwignyo Budiman dari Direktur PT Bank Central Asia Tbk telah mengakui

sepanjang kuartal I/2015, pertumbuhan kredit melambat dan tidak berjalan sesuai target 12% -

15% pada tahun 2015 ini. Menurutnya, perlambatan juga terlihat pada kredit modal kerja

akibat para pengusaha yang menahan ekspansi di tengah lemahnya ekonomi dan penurunan

daya beli masyarakat. Namun, menilai kondisi pada kuartal II/2015, Suwignyo Budiman masih

optimistis pertumbuhan kredit akan membaik. Royke Tumilaar dari Direktur PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk pun menilai perlambatan ekonomi memang terjadi disumbang kondisi politik

yang membuat pengusaha memilih untuk mengambil opsi waitandsee. (Dikutip dari: Bisnis

Indonesia tertanggal Rabu, 22 April 2015 hal 3 dengan tema Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi

Melambat)

Namun demikian, tahun 2015 diprediksi sebagai tahun cukup menjanjikan bagi bidang usaha

properti. Pasalnya, pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla akan merealisasikan janjinya untuk

mempercepat proyek infrastruktur. Kehadiran proyek infrastruktur pada gilirannya juga turut

menyulut kesemarakan bisnis properti. Pada dasarnya properti menjadi kebutuhan primer bagi

masyarakat Indonesia.

Berdasarkan kalkulasi ekonom Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono, pemerintah bisa

menghemat Rp 291 triliun berkat menaikkan harga bahan bakar minyak. Dana tersebut bisa

menjadi modal untuk membiayai pembangunan infrastruktur, ketimpangan antara kebutuhan

hunian dengan pasokan terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat

saat ini terdapat backlog sekitar 15 juta unit rumah.

Selain itu masih terdapat beberapa peluang juga seperti masuknya investor asing menjelang

dan sampai Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, rupiah yang tertekan tidak selamanya buruk,

bidang ekspor akan naik bersamaan dengan maraknya arus asing di kawasan industri, sehingga

properti komersial di kawasan dengan basis ekonomi industri akan tumbuh. Setelah kawasan

Page 28: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 26

industri umumnya siklus pasar perkantoran akan segera naik diperkirakan tahun 2016. Secara

umum pasar properti melambat di salah satu sisi, namun di sisi lain pasar properti masih tetap

akan memberikan peluang. Properti selalu dilihat sebagai dua sisi mata uang.

STRATEGI PEMASARAN & PANGSA PASAR

Berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat saat ini terdapat backlog sekitar 15 juta unit

rumah, Perseroan melakukan perluasan lahan perumahan untuk kelas menengah ke bawah. Hal

tersebut dilakukan melihat pangsa pasar yang masih banyak berdasarkan backlog atau

ketimpangan antara kebutuhan hunian dengan pasokan terus bertambah.

Banyak dibukanya pabrik-pabrik baru, yang memberikan peluang untuk memasarkan rumah

kepada karyawan pabrik baru tersebut. Perseroan melalui agen pemasarannya melakukan

kerjasama dengan koperasi atau Human Resources Development dari pabrik-pabrik sekitar

perumahan untuk penyediaan rumah bagi karyawan pabrik atau perusahaan disekitar lokasi

perumahan.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan Perseroan yaitu mengkaji kembali atas kesiapan cash

flow proyek yang telah terlanjur terkait terhadap melemahnya daya beli konsumen dan suku

bunga konstruksi yang tinggi juga naiknya bahan bangunan. Meskipun pasar masih menyimpan

daya beli namun diperkirakan keputusan pembelian properti akan lebih selektif untuk proyek-

proyek yang masih memberikan aspek fungsional, bukan aspek spekulasi, sehingga Perseroan

akan menciptakan konsep yang unik dan juga mempunyai konsep yang jelas, berserta

Perseroan akan melakukan konsolidasi ulang atas proyek baru akan diluncurkan.

DIVIDEN

Pembagian dividen Perseroan kepada Pemegang Saham ditetapkan oleh Rapat Umum

Pemegang Saham dengan mempertimbangkan posisi keuangan atau tingkat kesehatan

Perseroan dan Anak Perusahaan. Adapun rumusan pembagian dividen Perseroan adalah

sebagai berikut :

Laba Bersih Persentase Dividen Tunai terhadap Laba Bersih

Sampai dengan Rp 15milyar 10% sampai 15%

Di atas Rp 15 milyar 16% sampai 20%

Page 29: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 27

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 6 Juni

2014 telah memutuskan tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2013. Namun demikian, Perseroan juga menyadari akan pentingnya

pembagian dividen kepada pemegang saham pada masa-masa mendatang, akan tergantung

pada pendapatan yang diterima Perseroan dan peluang investasi atas aset-aset properti yang

ada.

Page 30: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 28

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan menyadari bahwa Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)

memiliki arti dan peranan yang penting sebagai wahana bagi Perseroan untuk terus tumbuh

dan berkembang di masa-masa mendatang. Oleh karenanya, Perseroan memastikan bahwa

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) tetap menjadi

perhatian utama Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Guna tercapainya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)

diperlukan kerjasama yang baik diantara fungsi pengurusan dan pengawasan di dalam

perusahaan yang mencakup Komisaris, Direksi Komite Audit, Sekretaris Korporasi dan Internal

Audit. Hal ini diwujudkan dalam pengawasan dan pemenuhan terhadap berbagai peraturan

perundang-undangan baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah maupun Regulasi terkait lainnya

seperti Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.

Sepanjang tahun 2014, Perseroan memastikan bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang

Baik (Good Corporate Governance) telah dilakukan mulai tingkat atas hingga bawah yang tugas

dan tanggung jawabnya meliputi antara lain :

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab diantaranya adalah melakukan pengawasan

terhadap kebijakan yang diambil oleh Direksi dalam menjalankan perusahaan. Di samping itu,

Dewan Komisaris juga bertanggung jawab di dalam memberikan nasehat atau masukan kepada

Dewan Direksi sehubungan dengan permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan

Perseroan, anggaran dan rencana kerja tahunan dan pelaksanaan hal - hal yang telah diatur

dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris juga memiliki akses penuh terhadap

informasi maupun laporan yang ada dalam Perusahaan dan dapat meminta penjelasan dari

Direksi terkait informasi dan laporan tersebut.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bertanggung

jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang

Saham Untuk saat ini Dewan Komisaris Perseroan memiliki 3 anggota yang terdiri dari

Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen. Besarnya remunerasi yang diterima

oleh Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 681.000.000.

Page 31: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 29

Penetapan jumlah remunerasi tersebut berdasarkan prosedur remunerasi yang telah

ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan kewenangan pembagiannya diserahkan

kepada Komite Remunerasi.

Pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Dewan Direksi dilakukan sedikitnya satu kali

setiap bulan dengan tingkat kehadiran antara 90%-100%. Sedangkan pertemuan antara Dewan

Komisaris dan Komite Audit sedikitnya dua kali setiap bulan. Manakala diperlukan, maka rapat

dengan Komite Audit dapat diadakan secepatnya tanpa harus menunggu jadwal rapat

selanjutnya.

DIREKSI

Direksi memiliki kewajiban menjalankan tugas utamanya dengan penuh tanggung jawab. Tugas

dan Tanggung jawab Direksi Perseroan meliputi penetapan seluruh kebijakan, strategi usaha,

dan program-program strategis yang diperlukan dalam rangka menjalankan usaha Perseroan.

Disamping itu, Direksi bertanggung jawab atas tercapainya integrasi dan sinergi kebijakan dan

penggunaan sumber daya guna mencapai sasaran dan tujuan Perseroan, serta Direksi juga

bertanggung jawab terhadap penyusunan perangkat kebijakan, penyelenggara administrasi,

supervisi dan pengembangan Perseroan.

Pembagian tugas dan wewenang setiap Direksi diatur oleh Rapat Direksi antara lain :

1. Direktur Utama memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan koordinasi diantara

anggota Direksi sehingga seluruh kegiatan bisnis Perseroan dan program kerja berjalan

dengan baik sesuai dengan visi, misi Perseroan.

2. Direktur Teknik dan Marketing memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang teknik dan

penjualan.

3. Direktur Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang keuangan, anggaran dan

akutansi.

Untuk jadwal pertemuan antara Dewan Komisaris dan Direksi diadakan sedikitnya satu kali

setiap bulan dengan tingkat kehadiran 100%. Sedangkan pertemuan antara anggota Direksi

diadakan setiap minggu dengan tingkat kehadiran 100%.

Guna mengikuti perkembangan industri properti, maka Dewan Direksi secara berkala

mengikuti berbagai seminar maupun pelatihan yang berkaitan dengan industri properti yang

diselenggarakan baik di dalam maupun diluar negeri.

Page 32: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 30

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2014

yang secara musyawarah untuk mufakat telah memutuskan hal - hal sebagai berikut :

1. Menyetujui Laporan Tahunan Direksi serta Laporan pengawasan Dewan Komisaris untuk

tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan mengesahkan Laporan

Keuangan Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit

oleh Kantor Akuntan Publik “ANWAR, SUGIHARTO & REKAN” sebagaimana tercantum

dalam laporannya Nomor : ASR/L-105/14 tanggal 25 Maret 2014 dengan pendapat “Wajar

Tanpa Pengecualian”.

Dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Komisaris Perseroan dari tanggung

jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan

pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2013 sepanjang tindakan-

tindakan mereka tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku 2013 dan

menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 31 Desember 2013.

2. Pencatatan tahun buku 2013 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Perseroan

membukukan rugi bersih sebesar Rp 13.984.000.000

3. Menyetujui memberi wewenang kepada Direksi dengan persetujuan Komisaris untuk

menunjuk Akuntan Publik 2014 yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai

Kantor Akuntan Publik Perseroan untuk mengaudit buku perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan memberi wewenang kepada Direksi

Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik dan persyaratan-

persyaratan lainnya.

4. Menyetujui

a) Pemberian gaji kepada anggota Dewan komisaris seluruhnya sebesar Rp 681.000.000

pertahun dan pembagiannya diatur di dalam Rapat Komisaris.

b) Memberikan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk

menetapkan gaji dan tunjangan lainnya anggota Direksi melalui keputusan rapat Dewan

Komisaris.

Page 33: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 31

KOMITE AUDIT

Pembentukan Komite Audit Perseroan dilakukan sejak tanggal 15 Juni 2001. Perubahan

susunan Komite Audit dilakukan pada tanggal 24 April 2012 dimana Ketua Komite Audit tetap

dijabat oleh Rosa Lestari Putri (Komisaris Independen), sedangkan anggota Komite Audit saat

ini adalah sebagai berikut:

a. Anita Pranowo Putri Warga Negara Indonesia, lahir di Sragen pada tahun 1986. Lulus tahun

2010 dengan gelar Sarjana Matematika dari Universitas Muhamadiyah Surakarta. Memulai

kariernya di Perseroan sejak tahun 2010 sampai sekarang.

b. Meina Mutya Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tahun 1977. Lulus tahun

2003 dengan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Pancasila Jakarta. Memulai kariernya di

Ruth Esther Pranajaya Law Firm di Jakarta dan PT Mediatama Binakreasi pada tahun 2002.

Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2004 sampai sekarang.

Semua anggota komite audit adalah independen, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan

pemegang saham pengendali Perseroan, direktur dan/atau komisaris lainnya, dan tidak bekerja

rangkap sebagai direktur di perusahaan lain yang terafiliasi dengan Perseroan.

Tugas pokok Komite Audit antara lain adalah memberikan pendapat atau masukan secara

profesional yang independen kepada Dewan Komisaris atas laporan yang disampaikan oleh

Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasikan hal -hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris, antara lain melalui kajian atas program audit serta tindak

lanjutnya.

Pertemuan rutin antara Komite Audit dengan Dewan Komisaris diadakan dua kali dalam

sebulan dengan tingkat kehadiran 90%-100%. Manakala diperlukan, maka rapat tersebut dapat

diadakan secepatnya tanpa harus menunggu jadwal rapat selanjutnya.

Sepanjang tahun 2014, Komite Audit Perseroan melakukan fungsi pengawasannya dengan

mengkaji laporan keuangan bulanan, triwulan, enam bulan dan tahunan Perseroan serta

memastikan bahwa laporan keuangan tersebut telah mengikuti prinsip akutansi yang berlaku

umum dan peraturan yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan serta Bursa Efek Indonesia.

Komite Audit juga turut memberikan rekomendasi atas penunjukkan auditor independent,

melakukan tindak lanjut atas temuan yang diperoleh Manajemen dan melakukan penelaahan

atas rencana kerja tahunan.

Page 34: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 32

Untuk tahun buku 2014, uraian singkat pelaksanaan tugas Komite Audit antara lain :

1. Melakukan penelaahan dan mengevaluasi hasil audit informasi keuangan Perseroan

yang mencakup laporan keuangan, proyeksi keuangan dan kinerja keuangan Perseroan.

2. Mengevaluasi independensi dan objektivitas perusahaan akuntan publik.

3. Menilai kinerja dan efisiensi dari Internal Audit.

4. Menilai kepatuhan Perseroan atas peraturan yang berlaku.

5. Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris perihal risiko yang dihadapi

Perseroan dan pelaksanaan pengelolaan risiko oleh Direksi serta hal lainnya yang

memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris.

KOMITE REMUNERASI

Komite remunerasi dibentuk di bawah pengawasan Dewan Komisaris dengan uraian tugas

sebagai berikut:

a. Menyusun anggaran remunerasi dewan komisaris dan direksi berdasarkan kinerja

Perusahaan dan prestasi yang dicapai serta kontribusi terhadap pertumbuhan Perseroan.

b. Menetapkan sistem remunerasi yang layak dan memadai, serta memutuskan remunerasi

seluruh anggota komisaris dan direksi.

c. Mengadakan pertemuan formal paling sedikitnya sekali dalam setahun.

d. Keputusan diambil dapat melalui pertemuan dan atau pernyataan tertulis.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh Direktur Independen perseroan adalah Suhsih M.

Boentoro.

Salah satu cakupan tugas yang dijalankan oleh Sekretaris Perusahaan adalah bertanggung jawab

atas pelaksanaan komunikasi Perseroan ke pihak luar termasuk pendistribusian informasi yang

berhubungan dengan keuangan dan kinerja usaha kepada para Pemegang Saham, pasar modal

dan masyarakat umum.

Di samping mengikuti perkembangan pasar modal, sekretaris perusahaan juga memberikan

pelayanan informasi bagi masyarakat sebagai contact person dan bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan RUPS.

Page 35: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 33

Untuk tahun buku 2014, uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan antara lain

adalah:

1. Telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

2. Telah mengadakan acara Public Expose Perseroan.

3. Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam memberikan masukan dalam setiap pertemuan

Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi

4. Melakukan penyampaikan informasi terkait operasional Perseroan dalam rangka

keterbukaan informasi kepada OJK, BEI dan KSEI.

UNIT AUDIT INTERNAL

Pembentukan Unit Audit Internal dilakukan dalam rangka membantu tugas Direksi dalam

melakukan evaluasi internal yang obyektif terhadap kegiatan usaha Perseroan secara

keseluruhan. Hasil yang diperoleh akan dibawakan kepada Dewan Direksi untuk menjadi salah

satu dasar pembentukan kebijakan dan strategi yang akan ditetapkan oleh Dewan Direksi

sehingga tetap mengikuti prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Pengangkatan dan pemberhentian Unit Audit Internal Perseroan dilakukan oleh Direktur

Utama atas persetujuan dari Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugasnya , Unit Internal

Audit bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Unit Internal Audit Perseroanadalah sebagai

berikut :

a. Ketua Anitasari SE, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1978. Lulus tahun

2000 dengan gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Gunadarma. Memulai kariernya

di Bank IFI sejak tahun 2001 sampai dengan 2002. Bergabung dengan Perseroan sejak

tahun 2002 sampai sekarang.

b. Anggota Deddy Indra SE, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1977. Lulus

tahun 2005 Dengan gelar Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, memulai kariernya di PT

Selamat Sempurna Tbk sejak tahun 2000 sampai tahun 2002, dari 2002 – 2004 di PT Astra

Autoparts Tbk Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2013 sampai sekarang.

Kualifikasi minimum audit internal adalah Sarjana Akuntansi. Setiap audit internal adalah

independen dan dilarang merangkap tugas dan jabatan dengan kegiatan operasional Perseroan

dan Anak Perusahaan, dan juga harus menunjukkan profesionalisme pada saat melakukan

penilaian, bebas dari pengaruh dan pendapat dari pihak manapun atas segala hal, dan tidak

terlibat dalam kegiatan dengan pihak yang dapat mempengaruhi penilaian yang tidak netral.

Page 36: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 34

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Unit Audit Internal mengacu kepada Piagam Unit

Audit Internal yang telah disahkan pada tanggal 5 Februari 2010. Piagam ini secara garis besar

memuat tujuan, struktur organisasi, tanggung jawab, wewenang, kode etik dan persyaratan

serta profesionalisme auditor.

Uraian singkat pelaksanaan tugas unit internal audit selama tahun buku 2014 sebagaimana

yang tercantum dalam Piagam antara lain meliputi penyusunan dan pelaksanaan rencana audit

internal tahunan, melakukan pengujian dan evaluasi atas pelaksanaan pengendalian internal,

melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas kinerja di setiap

departemen dan memberikan rekomendasi atas hal yang memerlukan perbaikan atau

improvement, membuat laporan hasil audit untuk diserahkan kepada Direktur Utama dan

Dewan Komis aris, memantau dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut dari penerapan

rekomendasi yang telah diberikan.

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN PERSEROAN

Sistem pengendalian internal Perseroan salah satunya dilakukan melalui pembuatan

serangkaian kebijakan dan prosedur standar di dalam menjalankan kegiatan operasional

Perseroan. Sistem ini terus dimonitor pelaksanaannya dan telah mengalami penyempurnaan

untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang baik di dalam meminimalkan risiko yang

dapat timbul.

Perseroan secara rutin mengadakan tinjauan manajemen sebagai sarana pengendalian dan

sebagai alat peringatan dini jika ada hal-hal yang menyimpang sehingga langkah-langkah

antisipasi dapat segera diambil.

Seiring dengan berjalannya waktu dimana tingkat risiko yang dihadapi juga terus mengalami

perubahan, maka Unit Audit Internal dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dan

profesionalismenya. Unit Audit Internal yang dalam hal ini merupakan mitra Management

memiliki peran untuk dapat meningkatkan kualitas pengendalian internal melalui penyediaan

informasi yang cepat dan akurat guna pengambilan keputusan Management dalam pencapaian

target Perseroan.

Bentuk lain pengendalian interen juga dilakukan dengan cara melakukan pertemuan rutin

dengan divisi yang ada di Perseroan guna membahas progres pekerjaan dan masalah yang

dihadapi baik secara internal maupun eksternal. Pihak Unit Audit Internal akan membahas

semua permasalahan termasuk memberikan rekomendasi kepada pihak Management sehingga

Page 37: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 35

progres pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana dan permasalahan dapat diselesaikan dengan

cepat dan baik. Selain itu, Unit Audit Internal akan menilai tingkat kepatuhan terhadap sistem,

prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan di tingkat operasional. Sistem pengendalian

interen yang ada akan ditelaah secara periodik untuk mengetahui apakah masih cukup efektif

dalam menangani risiko yang mungkin timbul.

Di lain sisi, Dewan Komisaris dibantu Komite Audit juga berperan aktif dalam mengawasi

pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan Direksi dalam mengelola Perseroan dimana

Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam memberikan nasehat atau masukan kepada

Direksi.

Tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh Perseroan, entitas anak, anggota Dewan

Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.

SISTEM MANAJEMEN RISIKO

Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan perumahan memiliki risiko-

risiko usaha yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja Perseroan. Salah satu risiko yang ada

adalah dari segi perekonomian. Naik turunnya kondisi perekonomian nasional khususnya akan

sangat mempengaruhi tingkat suku bunga, laju inflasi dan nilai tukar mata uang asing. Kondisi

perekonovmian yang tidak stabil akan berakibat kepada kenaikan harga bahan baku dan sangat

mempengaruhi kemampuan daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan mempengaruhi

tingkat penjualan Perseroan. Oleh karenanya, Management akan selalu mencermati indikasi

perekonomian dan menyesuaikan kebijakan Perseroan sehingga mampu beradaptasi dengan

perubahan-perubahan yang terjadi.

Risiko lainnya adalah persaingan usaha dengan perusahan properti lainnya khususnya yang

berada di wilayah pengembangan yang sama dengan Perseroan. Guna menghadapi

permasalahan ini, Perseroan menyadari bahwa perumahan yang ditawarkan harus memberikan

mutu dan kualitas perumahan serta pelayanan yang lebih baik. Oleh karenanya, Perseroan

selalu berupaya untuk memberikan yang lebih kepada kepada konsumen menjadi hal ini

menjadi faktor yang signifikan dalam menghadapi persaingan.

Page 38: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 36

PERKARA PENTING

Sesuai Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Tangerang 2012-2013 bahwa tanah yang belum dikembangkan PT Bhaskara Mutu

Sentosa, anak Perusahaan termasuk dalam wilayah ruang terbuka hijau (jalur hijau). Karena

masih minimnya data yang kami ketahui tentang hal tersebut, maka PT Bhaskara Mutu Sentosa

melakukan langkah-langkah klarifikasi kepada Pemda Kota Tangerang atas status tanah

tersebut yang mana PT Bhaskara Mutu Sentosa telah mengajukan permohonan izin lokasi untuk

pembangunan perumahan di kawasan seluas ±150.000 M2 yang terletak di Desa Cipondoh,

Kecamatan Cipondoh, Kotamadya Tangerang, dan pemberian izin lokasi tersebut telah

dikabulkan oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tangerang melalui suratnya Nomor

595.1/SK.04-Pem/1993 yang diterbitkan pada tanggal 4 Agustus 1993. Bahwa atas pemberian

izin lokasi tersebut telah dilakukan perpanjangan dengan dikeluarkannya perpanjangan izin

lokasi melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Tangerang Nomor

460.05-SK.106.P tanggal 9 Agustus 1994. Bahwa terhadap pemberian izin lokasi tersebut,

PT Bhaskara Mutu Sentosa telah melakukan pembebasan tanah seluas 127.093 M2, sebagaimana

dinyatakan pada Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 6342/Cipondoh dan Nomor

6343/Cipondoh yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kotamadya Tangerang bahwa PT Bhaskara

Mutu Sentosa adalah pemegang Hak Guna Bangunan atas lokasi yang dimaksud pada Surat

Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tangerang, bahwa selanjutnya dalam

Lampiran 1 Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Tangerang 2012-2013 tanah tersebut diatas dinyatakan sebagai kawasan hijau.

Karena tiadanya jawaban atas surat permintaan penjelasan mengenai status tanah dari

Pemerintah Daerah Kotamadya Tangerang maka PT Bhaskara Mutu Sentosa mengirimkan

somasi pertama tertanggal 25 Februari 2014 dengan Nomor 01/Dir.BMS/XII/14 guna

menanyakan kejelasan status tanah tersebut kepada Walikota Tangerang. Karena tidak

mendapatkan jawaban, maka PT Bhaskara Mutu Sentosa kembali mengirimkan somasi kedua

dengan Nomor 002/Dir.BMS/III/14 tanggal 10 Maret 2014 yang masih tidak mendapat

tanggapan, lalu PT Bhaskara Mutu Sentosa kembali mengirimkan somasi ketiga pada tanggal

17 April 2014. Kemudian pada tanggal 25 Juli 2014 Walikota Tangerang mengirimkan Surat

Tanggapan Nomor 180/2705-Bag.Hukum/2014 yang menyatakan bahwa Hak Guna Bangunan

tersebut ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau. Berdasarkan Surat Tanggapan tersebut, PT

Bhaskara Mutu Sentosa mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara melalui Kantor

Hukum William Soerjonegoro & Partners yang diterima pada tanggal 21 Oktober 2014 di

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Serang dengan Nomor Perkara

46/G/2014/PTUN.SRG. Pada tanggal 26 Februari 2015 Pengadilan Tata Usaha Negara

memutuskan bahwa gugatan yang diajukan oleh PT Bhaskara Mutu Sentosa tidak diterima.

Page 39: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 37

Berdasarkan hasil tersebut, PT Bhaskara Mutu Sentosa kembali melakukan upaya hukum

selanjutnya yaitu Banding. Sampai dengan saat ini memori Banding atas Putusan Pengadilan

Tata Usaha Negara dengan Nomor Perkara 46/G/2014/PTUN.SRG antara PT Bhaskara Mutu

Sentosa sebagai Pembanding melawan Walikota Tangerang sebagai Terbanding telah diterima

oleh Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Serang pada tanggal 17 April 2015.

Demikian juga pada Proyek Perumahan Mahkota Simprug Ciledug bahwa pada saat Perseroan

akan melaksanakan pengembangan atas tanah yang dimiliki Pereroan ada sebagian masyarakat

yang merasa bahwa tanah tersebut masih miliknya sehingga tanah tersebut belum dapat

digunakan untuk perluasan dan pengembangan perumahan di Perumahan Mahkota Simprug

Ciledug.

SANKSI ADMINISTRATIF

Selama tahun 2014, Perseroan tidak pernah dikenakan sanksi administrasi oleh otoritas pasar

modal dan otoritas lainnya.

KODE ETIK DAN BUDAYA PERSEROAN

Budaya Perseroan merupakan suatu pola mendasar yang dimiliki oleh seluruh anggota

Perseroan yang berisi nilai-nilai dan norma-norma serta kebiasaan yang dapat mempengaruhi

pemikiran, perilaku serta metode kerja karyawan.

Kode etik Perseroan merupakan aturan guna mengatur perilaku etika dan menetapkan larangan

yang berlaku dalam ruang lingkup Perseroan, di mana mewajibkan seluruh karyawan mematuhi

seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, termasuk pula bagi dewan komisaris dan

direksi.

Pokok-pokok ketentuan dalam kode etik ini meliputi komisi, jamuan, hadiah, pembayaran tidak

resmi, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, hubungan antar karyawan, terjadi

pertentangan kepentingan antar pihak, mempekerjakan anggota keluarga dan pejabat atau

pegawai pemerintah, kegiatan dan sumbangan politik serta sumbangan kemanusiaan.

Bentuk sosialisasi kode etik dan budaya Perseroan tersebut, kode etik ini disampaikan dan

dijelaskan secara langsung kepada seluruh pihak-pihak terkait termasuk pihak-pihak lain yang

melakukan hubungan bisnis atas nama Perseroan.

Page 40: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 38

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Perseroan memiliki pedoman sitem pelaporan dan penyelidikan pelanggaran atas suatu sistem

dan prosedur dalam melakukan pengawasan kegiatan bisnis Perseroan yang terus semakin

berkembang dari waktu ke waktu, sehingga dapat mencegah segala kemungkinan terjadinya

segala pelanggaran yang dapat terjadi.

Setiap pelanggaraan dapat segera dilaporkan kepada masing-masing anggota komite audit

investigasi yang dibentuk Perseroan guna melakukan penyelidikan jika ada laporan dugaan

pelanggaran, baik lisan maupun tertulis atas permasalahan yang terjadi, setelah itu komite audit

investigasi dapat memahami dan menindak-lanjuti permasalahan yang terjadi serta melakukan

langkah-langkah penanganan yang tepat.

Dalam pelaksanaan penyelidikan, komite audit investigasi akan melindungi kerahasiaan pelapor

dan Perseroan menjamin atas keamanan pihak pelapor dan tidak ada tanggapan dalam bentuk

apapun yang ditujukan kepada pihak pelapor yang berkaitan dengan masalah yang

dilaporkannya.

Komite audit investigasi akan menyimpan setiap laporan yang diterima dan catatan

penyelidikan dalam waktu tidak kurang dari seminggu sejak laporan diterima, serta membuat

laporan berkala mengenai langkah-langkah yang diambil untuk menindak-lanjuti setiap laporan

yang masuk dan penyelidikan yang dilakukan.

Selama tahun 2014, komite audit investigasi tidak menerima laporan dugaan pelanggaran yang

signifikan yang dapat merugikan Perseroan.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak hanya berjalan sendiri melainkan juga memiliki

tanggung jawab baik kepada lingkungan sekitar, karyawan maupun konsumen Perseroan.

Tanggung jawab dalam lingkungan hidup terwujud salah satunya dalam bentuk menjaga

kelestarian di tempat kegiatan usaha berlangsung. Hal ini dilakukan melalui kegiatan

penanaman pohon guna mengurangi emisi gas karbon dan memastikan saluran air selalu bersih

dari sampah sehingga lingkungan sekitar menjadi bersih dan sehat.

Dari segi praktik ketenagakerjaan, Perseroan tidak memberlakukan perbedaan status antara

pihak pria maupun wanita. Prestasi merupakan kunci penting di dalam menjalankan pekerjaan

dan kesempatan selalu terbuka bagi pihak yang ingin maju dan terus meraih prestasi di

Page 41: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 39

bidangnya masing-masing karena Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia

merupakan salah satu aset yang penting bagi pertumbuhan Perseroan ke depannya. Tingkat

perpindahan karyawan juga sangat kecil, demikian juga dengan tingkat kecelakaan kerja nyaris

tidak pernah terjadi.

Mempekerjakan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan sekitar perumahan yang

dikembangkan Perseroan sudah sejak dulu dilakukan. Demikian juga dengan perbaikan sarana

umum dan turut berpartisipasi dalam kegiatan yang bersifat sosial maupun keagamaan.

Perseroan menyadari bahwa konsumen juga merupakan aset yang penting bagi Perseroan. Oleh

karenanya, Perseroan akan selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

Tanggung jawab produk yang diberikan kepada konsumen adalah dengan menyediakan

perumahan dengan mutu dan kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau. Dalam hal

terjadi pengaduan dari konsumen, maka sedapat mungkin pengaduan tersebut diselesaikan

dalam waktu yang singkat dan dicarikan pemecahannya secepatnya sehingga kasus serupa

tidak kembali berulang di masa mendatang.

Selama tahun 2014, Perseroan baru dapat meluangkan dana sebesar Rp. 164 juta berkaitan

dengan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar. Ke depannya, diharapkan

partisipasi Perseroan dapat lebih meningkat dan berpartisipasi dalam bidang yang lebih luas

lagi.

Page 42: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 40

SURAT PERNYATAAN

ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan

tahunan PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 30 April 2015

DEWAN KOMISARIS

Richard Wiriahardja, SE Maria Florentina Tulolo Rosa Lestari Putri, SH Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

DEWAN DIREKSI

Michella Ristiadewi W, BASc (HON) Suhsih M. Boentoro, SH Direktur Direktur Independen

Page 43: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI. TBK – Annual Report 2014

Hal - 41

LAPORAN AUDITOR

&

LAPORAN

KEUANGAN

KONSOLIDASI

Page 44: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANPada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014

dan

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 45: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBKDAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANPADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIRTANGGAL 31 DESEMBER 2014

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 1-2

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN 4

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 5

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 6-49

Page 46: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

R IS TIASURAT PERNYATAAN DIREKSI

TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014PT RISTIA BTNTANG MAHKOTASEJATITBK DAN ENTITAS ANAK

Kamiyang bertanda tangan di bawah ini:

1. NamaAlamat KantorAlamat Domisili / sesuai KTPatau Kartu ldentitas lain

Jabatan

2. NamaAlamat KantorAlamat Domisili / sesuai KTPatau Kartu ldentitas lain

Jabatan

Menyatakan bahwa:

Michella RistiadewiJln. RS Fatmawati No. 188, Jakarta 12420

Jln. Bukit Hijau lX No. 2 - 4Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta SelatanDirektur

Suhsih BoentoroJln. RS Fatmawati No. 188, Jakarta 12420

Jln. Pondok Hijau V/l9, RT/RW 007/013Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta SelatanDirektur

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PTRistia Bintang Mahkotasejati Tbk dan Entitas Anak;

2. Laporan keuangan konsolidasian PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk dan Entitas Anaktelah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian PT Ristia Bintang MahkotasejatiTbk dan Entitas Anak telah dimuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan keuangan konsolidasian PT Ristia Bintang Mahkotaseiati Tbk dan Entitas Anaktidak mengandung informasi atau fakta material tidak benar, dan tidak menghilangkaninformasi atau fakta material;

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Ristia Bintang MahkotaseiatiTbk dan Entitas Anak.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakart?, 6 Pebru ari 2015rri

N RFIIA BINTANG MAHKOIASEJATIIbK

Public Listed Compony

Gedung Ribens Autocors

Jl, RS, Fotmowoti No, l88,JokortoV420

Ielepon : (02.|) 751 1441 - 750 5000

ATI TBI(

Direktur

Fox. : (021 ) 751 I 025

Page 47: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

E

,dI KRESTONI

A member ol KG$on International A globa network of idependent ac@unting fnms

ITENDRAWINATAf DDY SIDDHARTAATANZILRegistered Public AccountantsLicense No. 775lKM.1/2014

LAPORAN AIJDITOR INDEPENDEN

Laporan No: 040/0 I /DPL/YRBM- l/1 5

Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI' TbK

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Ristia Bintang Mahkotasejali, Tbk dan

entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal

31 Desember i014 se*a iaporan liba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laPoran arus

kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan

akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian

ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian intemal yang

dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penlusunan laporan keuangan konsolidasian

yaog litur dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun

kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian iniberdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh

Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan

etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang

apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan

pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada

pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan

k"uung- konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan

penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan

p"ny"tsunun dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian untuk merancang prosedur audit

yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan suatu opini atas

keefektivitasan pengendalian intemal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas

ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh

manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan

basis bagi opini kami.

www.kreston-indonesia.co.id

Page 48: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

G

{KRESTON\l

A member of Kreston nternarional I Aglobalnetwork oflndependent ac.o!.tngrihs

lIENDRAWINATATDDY SIDDHARTAATANZILRegistered Public AccountantsLicense No. 775lKl\4.1/2014

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN - Lanjutan

Laporan No: 040/01/DPL/URBM-I/15 - Lanjutan

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua

hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Ristia Bintang Mahkotasejati, Tbk dan entitasanaknya tanggal 3l Desember 2014, sertr kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahunyang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Hal Lain

Laporan keuangan konsolidasian PT Ristia Bintang Mahkotasejati, Tbk dan entitas anaknya tanggal3 I Desember 2013 diaudit oleh auditor independen lain dengan laporannya No. ASR/L-I05/14 tanggal25 Maret 2014 dengan opini wajar tanpa pengecualian telah kami reviu dan tidak terdapat modifikasiopini atas laporan auditor tersebut.

HENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL

Desman PL Tobing, Sf,, Ak, CPAAP.0127

6 Pebruari 2015

Page 49: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

1

Catatan 2014 2013

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3g,3h,3q,5,26 43.155.850.124 46.566.633.747Aset keuangan yang tersedia untuk dijual 3g,6,26 11.510.000.000 217.500.000Piutang usaha – pihak ketiga 3g,7,26 7.226.161.277 7.514.477.584Persediaan real estat 3k,8 34.645.518.130 31.152.493.350Biaya dibayar di muka 3i 83.875.000 6.875.000

Jumlah Aset Lancar 96.621.404.531 85.457.979.681

ASET TIDAK LANCAR

Tanah yang belum dikembangkan 3k,10 27.668.992.973 35.301.972.748Penyertaan saham pada entitas asosiasi 3d,3e,9 30.677.659.093 36.910.459.451Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 2.130.031.577pada tahun 2014 dan Rp 1.877.622.067pada tahun 2013 3j,3l,11 971.828.937 1.327.127.663

Jumlah Aset Tidak Lancar 59.318.481.003 73.539.559.862

JUMLAH ASET 155.939.885.534 158.997.539.543

Page 50: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

2

Catatan 2014 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha – pihak ketiga 3g,12,26 2.490.600.220 2.239.577.700Utang lain-lain – pihak ketiga 3g,26 1.426.237.881 673.109.950Utang pajak 3p,13 3.346.291.987 1.385.774.356Beban yang masih harus dibayar 3g,14,26 648.489.092 125.990.225Uang muka penjualan – pihak ketiga 15 12.815.344.907 23.750.847.834

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 20.726.964.087 28.175.300.066

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 3r,16 3.045.215.141 2.988.078.964

Jumlah Liabilitas 23.772.179.228 31.163.379.030

EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas indukModal saham – nilai nominal saham seri ARp 500 dan saham seri B Rp 200Modal dasar – 1.013.311.000 saham seriA dan 66.722.500 saham seri BModal ditempatkan dan disetor penuh– 260.000.000 saham seri A dan66.722.500 saham seri B 17 143.344.500.000 143.344.500.000

Tambahan modal disetor 3n,18 (1.767.134.491) (1.767.134.491)Saham treasuri 3t (36.023.050) (36.023.050)Keuntungan (kerugian) yang belum

direalisasi atas perubahan nilai wajaraset keuangan yang tersedia untukdijual 1.268.750.000 (63.750.000)

Saldo laba (defisit)Telah ditentukan penggunaannya 19 2.300.000.000 2.300.000.000Belum ditentukan penggunaannya (12.948.501.808) (15.950.235.316)

Sub Jumlah 132.161.590.651 127.827.357.143

Kepentingan nonpengendali 3d,20 6.115.655 6.803.370

Jumlah Ekuitas 132.167.706.307 127.834.160.513

JUMLAH LIABILITAS DANEKUITAS 155.939.885.534 158.997.539.543

Page 51: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

3

Catatan 2014 2013

PENJUALAN BERSIH 3o,21 49.251.127.287 20.544.931.500

BEBAN POKOK PENJUALAN 3o,22 (25.133.759.481) (8.483.494.807)

LABA KOTOR 24.117.367.806 12.061.436.693

Beban usaha 3o,23 (12.964.078.049) (10.679.875.422)Penghasilan bunga – bersih 3o 2.068.090.725 741.314.509Beban usaha lainnya – bersih 3o (1.609.536.983) (446.896.713)

LABA USAHA 11.611.843.499 1.675.979.067

Bagian atas rugi dari entitas asosiasi 3d,9 (6.148.036.758) (14.632.761.093)

LABA (RUGI) SEBELUM BEBANPAJAK PENGHASILAN 5.463.806.741 (12.956.782.026)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 3p,13 (2.462.556.364) (1.027.246.575)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 3.001.250.377 (13.984.028.601)

Laba (Rugi) komprehensif lainnya 1.332.500.000 (20.000.000)

JUMLAH LABA (RUGI)KOMPREHENSIF TAHUNBERJALAN 4.333.750.377 (14.004.028.601)

Laba (rugi) tahun berjalan yangdiatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 3.001.733.508 (13.983.777.155)Kepentingan nonpengendali (483.131) (251.446)

JUMLAH 3.001.250.377 (13.984.028.601)

Laba (rugi) tahun berjalan yangdiatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 4.334.448.009 (14.003.777.155)Kepentingan nonpengendali (697.632) (251.446)

JUMLAH 4.333.750.377 (14.004.028.601)

Laba (Rugi) Bersih Per Saham 3s,24 9,19 (42,80)

Page 52: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

4

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Ekuitas IndukSaldo Laba

Modal SahamTambahan

Modal Disetor Saham Treasuri

Keuntungan(Kerugian) yang

Belum DirealisasiAtas PerubahanNilai Wajar AsetKeuangan yangTersedia Untuk

DijualDitentukan

PenggunaannyaTidak DitentukanPenggunaannya Jumlah

KepentinganNonpengendali Jumlah Ekuitas

Saldo per 1 Januari 2013 143.344.500.000 (1.767.134.491) - (43.750.000) 2.300.000.000 (1.966.458.161) 141.867.157.348 7.054.816 141.874.212.164

Perolehan saham treasuri - - (36.023.050) - - - (36.023.050) - (36.023.050)

Rugi tahun berjalan - - - - - (13.983.777.155) (13.983.777.155) (251.446) (13.984.028.601)

Rugi komprehensif lain - - - (20.000.000) - - (20.000.000) - (20.000.000)

Saldo per 31 Desember 2013 143.344.500.000 (1.767.134.491) (36.023.050) (63.750.000) 2.300.000.000 (15.950.235.316) 127.827.357.143 6.803.370 127.834.160.513

Kepentingan non sepengendali - - - - - - - (204.584) (204.584)

Laba tahun berjalan - - - - - 3.001.733.508 3.001.733.508 (483.131) 3.001.250.377

Laba komprehensif lain - - - 1.332.500.000 - - 1.332.500.000 - 1.332.500.000

Saldo per 31 Desember 2014 143.344.500.000 (1.767.134.491) (36.023.050) 1.268.750.000 2.300.000.000 (12.948.501.808) 132.161.590.651 6.115.655 132.167.706.307

Page 53: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.

5

Catatan 2014 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 38.603.940.666 46.027.572.501Pembayaran pajak penghasilan kontraktor dan

pemasok (20.742.781.966) (9.667.483.540)Pembayaran pajak penghasilan karyawan dan

pihak - pihak lainnya (17.135.912.458) (9.155.088.254)

Kas dihasilkan dari operasi 725.246.242 27.205.000.707

Penghasilan bunga - bersih 2.068.090.725 741.314.509Pembayaran pajak penjualan final 13 (2.462.556.364) (1.161.505.575)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 330.780.603 26.784.809.641

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap 11 (14.160.000) (956.850.000)Penyertaan saham 9 7.565.300.358 -

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Investasi 7.551.140.358 (956.850.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Perolehan saham treasuri - (36.023.050)Aset keuangan tersedia untuk dijual 6 (11.292.500.000) -Kepentingan non pengendali (204.584) -

Kas Bersih Digunakan untuk AktivitasPendanaan (11.292.704.584) (36.023.050)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KASDAN SETARA KAS (3.410.783.623) 25.791.936.591

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 46.566.633.747 20.774.697.156

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 43.155.850.124 46.566.633.747

Page 54: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian

PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 114tanggal 22 Mei 1985 yang dibuat di hadapan notaris Lieke Lianadevi Tukgali, S.H., yangkemudian diubah berdasarkan akta No. 30 tanggal 14 Oktober 1985 dari notaris yang samamengenai perubahan maksud dan tujuan perusahaan. Akta Pendirian dan perubahan tersebuttelah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat KeputusanNo. C2-31.HT.01.01.Th.86 tanggal 4 Januari 1986 dan telah diumumkan dalam berita NegaraRepublik Indonesia No. 70, Tambahan No. 3745 tanggal 2 September 1997.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan AktaNo. 70 tanggal 24 Juni 2011 yang dibuat di hadapan notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.,antara lain sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum DepartemenHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0069438.AH.01.09.Tahun 2011tanggal 22 Agustus 2011.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutamabergerak dalam bidang real estat dan kontraktor. Pada saat ini kegiatan utama Perusahaa adalahsebagai pengembang (developer) untuk perumahan Bintang Metropol, Mahkota Simprug danSaung Riung yang masing-masing berlokasi di Bekasi, Tangerang, dan Karawang.

Perusahaan berkedudukan di Jalan Fatmawati No. 188, Jakarta Selatan dan mulai beroperasisecara komersial pada bulan Februari 1994.

Perusahaan tidak memiliki entitas induk (ultimate parent) oleh karena tidak terdapat entitasyang memiliki saham Perusahaan lebih dari 50%.

b. Penawaran Umum Perusahaan

Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektifNo.S-2786/PM/1997 dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukanPenawaran Umum Perdana sejumlah 70.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakatdengan nilai nominal dan harga penawaran masing-masing sebesar Rp 500 per saham yangdisertai dengan penerbitan 27.500.000 waran yang melekat pada saham dengan hargapelaksanaan Rp 500 untuk setiap waran. Waran tersebut berlaku sampai dengan tanggal 18Desember 2000 dan sampai dengan tanggal tersebut tidak ada hak waran yang dilaksanakan.

Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia dahulu Bursa EfekJakarta (BEJ) pada tanggal 19 Desember 1997.

Pada tanggal 30 September 2000, Perusahaan menerbitkan 190.000.000 saham Seri A dengannilai nominal Rp 500 per saham dan 66.722.500 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 200per saham. Penerbitan saham tersebut berasal dari penambahan modal tanpa Hak MemesanEfek Terlebih dahulu (HMETD) yang telah disetujui oleh Direksi BEJ melalui PengumumanNo. PENG-140/BEJ.EEM/09-2000 tanggal 19 September 2000.

Page 55: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. UMUM (lanjutan)

c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Richard Rachmadi WiriahardjaKomisaris : Maria Florentina TuloloKomisaris Independen : Rosa Lestari Putri

Dewan DireksiDirektur Utama : Parningotan Okto Luther (alm)*Direktur : Michella RistiadewiDirektur : Suhsih Boentoro

* Sudah meninggal pada tanggal 29 Desember 2014 dan telah dilaporkan ke OJK tanggal 5 Januari 2015.

Adapun susunan komite audit perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:

Ketua : Rosa Lestari PutriAnggota : Meina Mutya

: Anita Pranowo Putri

Dewan Komisaris (selain Komisaris Independen) dan Dewan Direksi adalah personilmanajemen kunci perusahaan. Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas perusahaan.

Jumlah karyawan tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebanyak 40 dan 50 karyawan (tidak diaudit).

d. Anak Perusahaan

Ringkasan informasi mengenai Entitas Anak yang akan dikonsolidasikan ke dalam laporankeuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Persentase Kepemilikan(Langsung)

Jumlah Aset SebelumEliminasi

Entitas Anak DomisiliBidangUsaha 2014 2013

TahunOperasi

Komersial 2014 2013(dalam jutaan) (dalam jutaan)

PT BhaskaraMutu Sentosa(BMS) Jakarta

PengembangTanah di

Tangerang 99,99% 99,99%Belum

beroperasi 18.704 18.706

Pada tanggal 5 Februari 1992 Perusahaan mendirikan Entitas Anak yaitu PT Bhaskara MutuSentosa (BMS) dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% sedangkan sisanya sebesar 0,01%dimiliki oleh PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS).

Page 56: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DANINTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2014)

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) danintrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengankegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif untuk periode tahunbuku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014.

SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan (1 Januari 2014)adalah sebagai berikut:

- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.ISAK No. 27 mengatur perjanjian untuk pengalihan aset dari pelanggan yang akandigunakan untuk menghubungkan pelanggan atau menyediakan pelanggan denganpasokan yang berkelanjutan barang atau jasa.

- ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.ISAK No. 28 mengatur akuntansi oleh entitas yang bernegosiasi kembali tentang ketentuandari instrumen ekuitas kewajiban keuangan dan menerbitkan instrumen ekuitas kepadakreditur untuk mengakhiri seluruh atau sebagian dari kewajiban keuangan.

b. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan

Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode tahunbuku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:

- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. Judul yang digunakan olehPSAK 1 revisi ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah berubah menjadi“Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain”. Namun, PSAK 1 masihmemungkinkan entitas untuk menggunakan judul lainnya. Perubahan tersebutmengharuskan entitas untuk memisahkan item yang disajikan dalam pendapatankomprehensif lain menjadi dua kelompok, berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknyadilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laporan laba rugi di masa depan. Item yang tidakakan dilakukan penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara terpisah dari item yangdapat dilakukan penyesuaian reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan itempendapatan komprehensif lain sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajakyang terkait dengan dua kelompok secara terpisah.

- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 4 revisi telah diubahnamanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK ini berlanjut menjadi standaryang mengatur hanya untuk laporan keuangan tersendiri.

- PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAKini menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”.Venturabersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15 (Revisi2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Entitas tidak dapat lagimempertangungjawabkan partisipasi dalam ventura bersama dengan menggunakan metodekonsolidasi proporsional.

Page 57: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DANINTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI(lanjutan)

b. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan(lanjutan)

- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. Perubahan utama adalah pengakuankeuntungan dan kerugian aktuarial (pengukuran kembali), pengakuan biaya jasalalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaanantara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang lain”, perlakuan biaya dan pajakyang berkaitan program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak kerja, fitur berbagirisiko atau biaya.

- PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK 46 (Revisi 2010). Revisi ini menekankanbahwa konsep “laba fiskal” menyiratkan bersih daripada laba kena pajak kotor. Pajak yangdidasarkan pada penerimaan penjualan kotor (disebut pajak final) berada di luar lingkupPSAK 46 (Revisi 2014) dan akan dicatat dengan menggunakan PSAK 57 "Provisi,Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” sebagai gantinya serta perubahan pajaktangguhan pada properti investasi.

- PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Asset”. PSAK revisi ini menggantikanPSAKNo. 48 (Revisi 2009). Ini adalah konsekuensi perubahan atas penerbitan PSAK No. 68,“Pengukuran Nilai Wajar”. Standar ini menegaskan kembali prinsip tujuan uji penurunannilai, unit penghasil kas (UPK) atau kelompok UPK yang mana goodwill dialokasikantidak boleh lebih besar dari segmen operasi (seperti yang didefinisikan oleh PSAK No. 5“Segmen Operasi”) sebelum penggabungan.

- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Perubahan inimenjelaskan beberapa persyaratan untuk saling hapus aset keuangan dan kewajibankeuangan pada posisi keuangan.

- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK No. 55 (Revisi 2011) sebagai akibatpenerbitan PSAK No. 68 "Pengukuran Nilai Wajar". Dua perubahan penting lainnya yangtelah dibuat (1) opsi beli, opsi jual dan opsi prabayar (2) akuntansi lindung nilai daripembaruan (novasi) derivatif dan kelanjutan.

- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 60 jugatelah diubah untuk meningkatkan pengungkapan saling hapus saat ini seperti yangdipersyaratkan oleh PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi pengungkapannilai wajar baru seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 68.

- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman tentang pengendalian dan konsolidasi dalamPSAK No. 4 (Revisi 2009), “Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, dan ISAKNo. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus”.

Page 58: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DANINTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI(lanjutan)

c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan(lanjutan)

- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK No. 67 mengaturtentang pengungkapan yang diperlukan untuk entitas pelaporan dalam dua standar baru,PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”, dan PSAK No. 66, “PengaturanBersama”. Pengungkapan yang diperlukan dalam bidang berikut (1) Pertimbangan danAsumsi yang Signifikan (2) Partisipasi Dalam Entitas Anak (3) Partisipasi dalamPengaturan Bersama dan Asosiasi.

- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana mengukur nilai wajar dan bertujuan untukmeningkatkan pengungkapan nilai wajar; PSAK ini memberikan definisi nilai wajar, pasarutama atau pasar yang paling menguntungkan, asumsi pelaku pasar, penggunaan tertinggidan terbaik, harga bid dan ask, premis penilaian, hirarki nilai wajar, termasuk persyaratanpengungkapan yang ditingkatkan.

- ISAK No. 26 (Revised 2013), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”. Ini mengantikan ISAKNo. 26 (2009). Revisi ISAK No. 26 menegaskan kembali pelakuan dalam PSAK No. 55(Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif yang melekat diperlukan untukdipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi salahsatu pihak kontrak pertama kali.

- Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengankegiatan Perusahaan telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.

- Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Perusahaan ataumungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi olehmanajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar initerhadap laporan keuangan.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasiankecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal1 Januari 2014 yaitu sebagai berikut:

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK yang mencakupPernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia termasuk standar baru dan yang direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal1 Januari 2011 dan 2012 serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modaldan Lembaga Keuangan No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu PeraturanNo.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau KelompokUsaha Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal31 Desember 2012.

Page 59: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atasdasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biayaperolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lainsebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (directmethod) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah(Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok usaha.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuatpenyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalamlaporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periodekomparatif yang disajikan.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan Entitas Anakdimana Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidaklangsung, atau memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut.

Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaandan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsungmelalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaanyang jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti denganpengendalian.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:(i) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;(ii) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan

anggaran dasar atau perjanjian;(iii) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ

pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau(iv) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ

pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversipada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitasmempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Kepentingan Non-Pengendali (KNP) atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anakdinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-pengendali atas laba (rugi) bersih danekuitas Entitas Anak.

Page 60: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri (lanjutan)

Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atasakuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anakmaka Perusahaan:- Menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;- Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;- Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran.Yang dicatat di ekuitas. Bila ada;- Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;- Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;- Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan- Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan

komprehensif lainnya ke laporan laba rugikomprehensif konsolidasianatau mengalihkansecara langsung ke saldo laba.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang samauntuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama.

Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Kelompok Usaha kecuali dinyatakansecara khusus.

Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangantersebut merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikansebagai lampiran. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada Entitas Anakadalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan tersendiri tersebut terdiri darilaporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, danlaporan arus kas.

d. Penyertaan Saham dan Investasi pada Entitas Asosiasi

Penyertaan saham pada entitas dimana Perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikandicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran”. (Lihat catatan 3g).

Entitas Asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yangsignifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melaluipartisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan jika kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%.

Investasi Perusahaan pada Entitas Asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.Investasi pada EntitasAsosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biayaperolehan (termasuk goodwill teridentifikasi pada saat perolehan) dan selanjutnya disesuaikanuntuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih Entitas Asosiasi yangterjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiapinvestasi secara individu. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilaiberdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam Entitas Asosiasi dan nilaitercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Page 61: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

d. Penyertaan Saham dan Investasi pada Entitas Asosiasi

Bagian Perusahaan atas kerugian Entitas Asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasitidak diakui, kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas konstruktif atau hukum untukmelakukan pembayaran liabilitas Entitas Asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian,tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan atas hasiloperasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dariEntitas Asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkanhal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasisebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan Entitas Asosiasi dieliminasipada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam Entitas Asosiasi.

Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Kelompok Usaha menerapkan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikandalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan transaksi dan saldo pihak-pihak berelasitermasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendirientitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Perubahan inijuga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atastransaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, ataudipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporankeuangannya (entitas pelapor).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orangtersebut:(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau(iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satuhal berikut:(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Kelompok Usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Kelompok Usaha.Yangmana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.(iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitaspelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut. Maka entitas sponsorjuga berelasi dengan entitas pelapor.

Page 62: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yangdiidentifikasikan dalam huruf a.

(vii) Orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atasentitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi,baik yangdilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukandengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telahdiungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

f. Pelaporan Segmen

Kelompok Usaha melaporkan informasi segmen yang memungkinkan pengguna laporankeuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang manaentitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari perusahaan yang:a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitasyang sama);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untukmembuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut danmenilai kinerjanya; dan

c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Kelompok Usaha melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakanoleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasisumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitaslegal di dalam Kelompok Usaha. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

g. Instrumen Keuangan

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”,PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No.60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan didalam laporan keuangan yang ada dalam revisi sebelumnya PSAK No. 50 (Revisi 2006) denganbeberapa tambahan pengaturan mengenai instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (puttablefinancial instrument), instrumen atau komponen instrumen yang mensyaratkan kewajiban kepadasuatu entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian aset neto kepada entitas secara pro ratahanya pada saat likuidasi dan reklasifikasi instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttablefinancial instrument) dan instrumen suatu kewajiban terhadap entitas untuk menyerahkan kepadapihak lain bagian pro rata aset neto hanya pada saat likuidasi. Sedangkan untuk pengungkapandimasukkan dalam PSAK No. 60.

Page 63: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran asetkeuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategoridari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapandari hubungan lindung nilai. Beberapa tambahan dalam revisi ini adalah tambahan pengecualianuntuk instrumen keuangan yang mempunyai opsi jual (puttable financial instrument), kontrakpembayaran kontijensi dalam kombinasi bisnis, investasi yang dilakukan oleh dana pensiun danmembolehkan aset keuangan sebagai tersedia untuk dijual direklasifikasi ke pinjaman yangdiberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutangdan terdapat intensi dan kemampuan untuk memiliki untuk masa mendatang yang dapatdiperkirakan atau sampai jatuh tempo.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuanganyang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atasposisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuanganyang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimanaentitas mengelola risiko-risiko tersebut.

Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajardan mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalanpengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan ataspengungkapan risiko likuiditas.

(1) Aset Keuangan

Pengakuan Awal

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yangdiberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukanklasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan,mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidakdiukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagaiberikut:

Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada saatpengakuan awal sebagai kelompok ini.

Page 64: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(1) Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (lanjutan)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuktujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikansebagai kelompok diperdagangkan, kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuanganuntuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awalsebagai kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian padanilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk dividen atau bunga yangdiperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi padasaat penjualan atau pelepasan lain.

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuhtemponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempoketika Kelompok Usaha mempunyai maksud positip dan kemampuan untuk memiliki asetkeuangan hingga jatuh tempo.

Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE).

Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masadatang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan.Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian padasaat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupunmelalui proses amortisasi.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutangdihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui prosesamortisasi.

Page 65: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(1) Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Asetkeuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar, kecuali aset keuangan tersebut ditujukanuntuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpadikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengankeuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasitersebut dihentikan pengakuannya.

Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampaiaset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saatyang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harusdiakui kelaporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.

(2) Liabilitas Keuangan

Pengakuan Awal

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasiatas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangantidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajarditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitaskeuangan tersebut.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagaiberikut:

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika merekadiperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif jugadiklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagaiderivative liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitasyang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian.

Page 66: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(2) Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (lanjutan)

Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan padasaat pengakuan awal sebagaikelompok ini disajikan dalam laporan posisi keuangankonsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajardiakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode SBE.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi denganpenyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebutmemperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksidan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian padasaat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalamlaporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukansaling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut danterdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yangterorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupanbisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.Untuk instrumenkeuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknikpenilaian.

Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antarapihak-pihak yang mengerti dan berkeinginanmengacu pada nilai wajar terkini dari instrumenlain yang secara substansial sama,analisis arus kas yang didiskontokan,atau model penilaianlain.

Page 67: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Penyesuaian Risiko Kredit

Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkanadanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasartersebut denganinstrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilaiwajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait dengan instrumen harusdiperhitungkan.

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan

Kelompok Usaha pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yangobyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.

Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.Kelompok Usaha menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individualatas penurunan nilai.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlahkerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bungaselanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat SBEawal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihanterkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistisdan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha.

Jika pada periode berikutnya nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuanganbertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilaitersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah ataudikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusantersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual

Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersediauntuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai termasuk penurunan yang signifikanatau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

Page 68: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat bagian dari aset keuangan atau bagian darikelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atasarus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telahmentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuanganatau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yangsignifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Kelompok Usahatelah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) KelompokUsaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatuaset namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan ataudibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberipinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi secarasubstansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada pertukaran atau modifikasi tersebutdiperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitasbarudan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan ataudibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberipinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi secarasubstansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada pertukaran atau modifikasi tersebutdiperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitasbarudan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

h. Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasi Penggunaannya

Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatanKelompok Usaha. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek,dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risikoperubahan nilai yang tidak signifikan dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggalpenempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan perjanjianpinjaman disajikan sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya”.

Page 69: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Kas dan Setara Kas dan Deposito yang Dibatasi Penggunaannya (lanjutan)

Kas di bank dan deposito berjangka yang akan digunakan untuk membayar liabilitas yang akanjatuh tempo dalam 1 (satu) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Saldo kas di bank dandeposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.

i. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.

j. Aset Tetap

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” yang menggantikanPSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap” dan PSAK No. 47 (1998) “Akuntansi Tanah”. Selainitu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 25 (2011) “Hak Atas Tanah”.

Penerapan standar yang direvisi tersebut tidak berdampak signifikan terhadap posisi keuanganatau kinerja Kelompok Usaha.

Kelompok Usaha memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuranaset tetapnya.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugipenurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda,kecuali bangunan disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan persentase penyusutansebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20Kendaraan 5Peralatan dan perabot kantor 5

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat, danmetode penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan disesuaikan secara prospektif.

Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwatanah tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Beban-beban tertentu sehubungan denganperpanjangan/pembaharuan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjangumur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang lebihpendek. Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalamkelompok aset tak berwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian pada saat terjadinya dan biaya penggantian atau inspeksi yang signifikandikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depanberkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha dan biaya perolehan asetdapat diukur secara andal.

Page 70: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

j. Aset Tetap

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak adamanfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba ataurugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlahneto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masingaset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakansesuai dengan tujuannya.

k. Aset Real Estat

Aset real estat terdiri dari tanah dan bangunan (rumah tinggal dan rumah toko) yang siap dijualbangunan yang sedang dikonstruksi,tanah yang sedang dikembangkan, dan tanah yang belumdikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebihrendah.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehantanah ditambah kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) akumulasi biayatersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanahakan dimulai.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belumdikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapatdiatribusikan pada kegiatan pengembangan aset real estat serta kapitalisasi biaya pinjaman(beban bunga dan selisih kurs).

Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksipada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aset tanah bila tanahtersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atauarea yang tidak dijual lainnya,dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telahselesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan kapitalisasi biaya pinjaman (bebanbunga dan selisih kurs) serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangundan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

Page 71: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

l. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan NilaiAset” yang menggantikan PSAK No. 48 (1998) “Penurunan Nilai Aset”.

Pada setiap akhir periode pelaporan Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatuaset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secaratahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlahterpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antaranilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu asetlebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar terpulihkan.Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selaingoodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untukmenentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalamhal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasisehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah tercatat neto setelah penyusutan, seandainyatidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.

m. Provisi dan Kontinjensi

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas KontijensidanAset Kontinjensi” yang menggantikan PSAK No. 57 (Revisi 2000) “Kewajiban Diestimasi,Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitasdiestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadaitelah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian untuk memungkinkan parapengguna memahami sifat, waktu,dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupunbersifat konstruktif) yang diakibatkan peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaatekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasiterbaik yang paling kini.Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajibankemungkinan besar tidak terjadi,maka provisi dibatalkan.

Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan,kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil.

Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan jikaterdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

Page 72: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

n. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38(Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendalitidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Kelompok Usaha atau entitas individual yangberada dalam Kelompok Usaha yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitassepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atauinstrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, pengalihan aset atau liabilitas harus dicatatberdasarkan nilai buku seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuankepentingan (pooling-of-interests).

Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuanganselama restrukturisasi terjadi disajikan seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejakawal periode penyajian. Selisih yang timbul antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektifdan nilai pengalihan dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi antara EntitasSepengendali” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2012.

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) ”Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yangmenggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004) ”Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”akun ”Selisih Nilai Restrukturisasi Entitas Sepengendali” disajikan sebagai bagian dariTambahan Modal Disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2013.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010)“Pendapatan”. PSAK revisi inimengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan sehingga pendapatan dapatdiakui,dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dankejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenaipengakuan pendapatan.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh KelompokUsaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalanyang diterima atau piutang, setelah dikurangi retur dan potongan, diskon dagang dan rabatvolume dan pajak pertambahan nilai (PPN).

Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi yaitu pada saat barang telah dikirim kepadapelanggan atau jasa telah diserahkan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Berdasarkan PSAK No. 44 “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, pengakuanpendapatan dan beban diatur sebagai berikut:

Pendapatan dari penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenislainnya beserta kaveling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method)apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

Page 73: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Proses penjualan telah selesai; Harga jual akan tertagih; Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap

pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli

melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagiberkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Pendapatan penjualan tanah kaveling tanpa bangunan diakui dengan menggunakan metodeakrual penuh pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati danjumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

Harga jual akan tertagih; Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di

masa yang akan datang; dan Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk

menyelesaikan kaveling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavelingtanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atauyang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuanperaturan perundang-undangan; dan

Hanya kaveling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalampendirian bangunan di atas kaveling tanah tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi,maka seluruh uang yang diterima daripembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruhpersyaratan tersebut terpenuhi.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selamamasa sewa.

Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun ”Uang Muka Diterima”dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan akan diakui sebagai pendapatan secaraberkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.

Dalam perjanjian sewa, penyewa wajib menyetor sejumlah uang muka dan deposit sebagaijaminan dan memenuhi persyaratan lainnya dalam perjanjian sewa menyewa. Sewa menyewabiasanya berlaku 1 sampai dengan 5 tahun.

Beban pokok penjualan rumah tinggal dan ruko dinyatakan sebesar biaya perolehan rumahtinggal dan ruko yang sudah jadi untuk tiap unit yang terjual.

p. Pajak Penghasilan

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan” yangmenggantikan PSAK No. 46 (Revisi 1997) “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Selain itu,Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 20 “Pajak Penghasilan – Perubahan DalamStatus Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.

Page 74: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

p. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pajak Penghasilan Final

Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakuiproporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periodeberjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yangdibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensifkonsolidasiandiakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak pada laporan posisikeuangan konsolidasian. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungandengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai asetatau liabilitas pajak tangguhan.

Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutanyang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Jumlah pajak kini yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajakyang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlahpajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset danliabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.Manfaat pajak di masa mendatang seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakuisejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akandigunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkantarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telahdiberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”)diterima dan/atau jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan dan/atau banding pada saatkeputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.

q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs ValutaAsing” yang menggantikan PSAK No. 10 “Transaksi Dalam Mata Uang Asing”, PSAKNo. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52 “Mata UangPelaporan” dan ISAK No. 4 atas Paragraf 20 “PSAK 10: Alternatif Perlakuan yang Diizinkanatas Selisih Kurs”.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadapposisi keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Standar revisi ini mengatur pengukuran dan penyajian mata uang suatu entitas di manapengukuran mata uang harus menggunakan mata uang fungsional sementara penyajian matauang dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional.

Page 75: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

Dalam menentukan mata uang fungsional, Kelompok Usaha mempertimbangkan faktor-faktorsebagai berikut:a. Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu

negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besarmenentukan harga jual dari barang dan jasanya;

b. Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya laindari pengadaan barang atau jasa;

c. Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumenutang dan ekuitas) dihasilkan;

d. Mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

Kelompok Usaha menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan matauang pelaporan.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saatterjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam matauang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan olehBank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugiyang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesarRp 12.440 dan Rp 12.189 untuk 1 Dolar Amerika Serikat.

r. Imbalan Kerja

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” yangmenggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”. Selain itu, Kelompok Usaha jugamenerapkan ISAK No. 15 “PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan PendanaanMinimum dan Interaksinya”.

Penerapan PSAK yang direvisi dan ISAK baru tersebut tidak memberikan pengaruh yangsignifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Kelompok Usaha mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003tanggal 25 Maret 2003.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) beban imbalan kerja ditentukan dengan metodepenilaian aktuaris “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui padalaporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila akumulasi keuntungan dan kerugianaktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlahyang lebih besar di antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut dan10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut.

Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masakerja dari karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkanprogram imbalan pasti atau perubahan imbalan dari program yang ada diamortisasi selamaperiode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

Page 76: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

s. Laba Bersih per Saham Dasar

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham” yangmenggantikan PSAK No. 56 “Laba per Saham”. PSAK No. 56 (Revisi 2011) ini menetapkanprinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerjaantar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untukentitas yang sama.

Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadapposisi keuangan atau kinerja Kelompok Usaha.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilikKelompok Usaha (Entitas Induk) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkandan disetor penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperolehkembali.

Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang tanpa disertaiperubahan pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut dapat berbentukdividen saham, saham bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham. Untukperhitungan laba per saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awaltahun laporan keuangan konsolidasian yang disajikan.

t. Saham Treasuri

Saham treasuri merupakan saham yang diperoleh kembali dan dimiliki oleh Perusahaan.Saham tersebut diakui sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai pengurang dari ekuitas.Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan atau pembatalan sahamtreasuri diakui langsung ke ekuitas.

u. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahaninformasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal laporanposisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalamlaporan keuangan konsolidasian.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian(peristiwa non-penyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian.

Page 77: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen Kelompok Usaha untukmembuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan daripendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhirperiode pelaporan. Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan asumsi tersebut dapatmengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periodepelaporan berikutnya.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporanyang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset danliabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini.

Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saatlaporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkinberubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebutdicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapankebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yangdiakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan danliabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengankebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 3g.

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari InstrumenKeuangan

Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biayaperolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementarakomponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitunganamortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlahnilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologipenilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung labaatau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 3g.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapatmemenuhi liabilitas keuangannya.

Page 78: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan (lanjutan)

Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasiyang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu dan hubungan dengan pelanggandan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia danfaktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadapjumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh KelompokUsaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yangditerima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 26.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-Keuangan

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dansituasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada kondisi fisik persediaan yangdimiliki,harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untukpenjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yangmempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi didasarkan pada estimasi dan asumsikhususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depanmencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi inimungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisamengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari asetyang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi darimasa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktekindustri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaatditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasisebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersialdan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi. Namundemikian, adalah mungkin hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material olehperubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yangdisebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Biaya perolehan aset tetap, disusutkan dengan metode garis lurus, Manajemen mengestimasi masamanfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umumdiharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rincidiungkapkan dalam Catatan 11 untuk aset tetap.

Page 79: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Menentukan Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pastisepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilanbadan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Dalam situasi tertentu. Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitaspajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi denganotoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakanyang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti,Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalammenentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009)“Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisis untuksemua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untukmanfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan menguranginilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untukmengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaahwaktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikanpengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja

Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung padapemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlahtersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun, dan tingkatkematian.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebihdari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-ratasisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebutadalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalamasumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasiatas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapandalam Catatan 16.

Page 80: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

5. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini seluruhnya dalam mata uang Rupiah dan terdiri dari:

2014 2013

BankPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 9.749.158.137 28.123.767.449PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.471.942.383 1.387.610.332PT Bank Victoria International Tbk 1.157.509.219 648.322.958PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk 460.370.387 455.260.224PT Bank Central Asia Tbk 258.373.799 512.047.541PT Bank DKI 186.283.248 647.434.048PT Bank CIMB Niaga Tbk 72.671.722 73.557.527PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 28.423.734 28.475.401PT Bank Pan Indonesia (Persero) Tbk 15.573.652 58.066.242PT Bank Sinarmas Tbk 3.431.143 3.820.643

Jumlah Bank 14.403.737.424 31.938.362.365

Deposito BerjangkaPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 28.752.112.700 14.628.271.382

Jumlah 43.155.850.124 46.566.633.747

Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat pembatasan terhadap penggunaan kas dan setarakas, penempatan kas dan setara kas pada pihak-pihak berelasi, ataupun kas dan setara kas yangdigunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun:

2014 2013

Rupiah 9,50% 8,50%

Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga.

Page 81: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

6. ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL

2014 2013

PT Blue Bird Tbk 11.310.000.000 -PT Golden Energy Mines Tbk 200.000.000 217.500.000

Jumlah 11.510.000.000 217.500.000

Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat investasi saham yang digunakan sebagai jaminanatas pinjaman.

7. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA

Rincian akun piutang usaha berdasarkan tipe bangunan rumah dan kavling tanah yang dijualadalah sebagai berikut:

2014 2013

Tipe 21/60 1.683.385.717 -Tipe 33/72 976.806.300 937.606.400Tipe 38/90 713.649.123 1.103.765.837Tipe 36/120 403.930.000 1.721.625.000Tipe 39/120 399.920.000 618.592.441Tipe 33/84 344.550.000 -Tipe 51/135 253.568.763 660.613.763Tipe 39/90 251.054.098 45.022.373Tipe 32,5/69 206.731.988 387.173.976Tipe 38/75 198.960.002 342.289.722Tipe 39/108 172.822.944 143.223.324Tipe 33/90 168.695.000 302.549.250Tipe 33/78 163.812.000 405.870.600Tipe 38/78 121.582.377 214.834.987Tipe 45/105 112.601.956 10.750.370Tipe 36/69 83.605.500 84.407.679Tipe 32/75 72.483.005 91.233.005Tipe 44/105 10.250.000 9.746.816Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100.000.000) 887.752.504 435.172.041

Jumlah 7.226.161.277 7.514.477.584

Saldo piutang usaha di atas seluruhnya dalam mata uang rupiah di mana meliputi:- piutang kepada pihak bank atas transaksi pejualan real estat melalui fasilitas kredit kepemilikan

rumah (KPR) atas rumah-rumah inden dan,- sisa tagihan retensi yang masih belum dibayarkan oleh pihak bank terkait dengan fasilitas KPR.

Page 82: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

7. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)

Adapun rincian akun piutang usaha berdasarkan nama bank pemberi fasilitas KPR adalah sebagaiberikut:

2014 2013

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 2.799.387.638 2.183.078.036PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.077.091.260 4.326.955.946PT Bank DKI 1.115.838.804 384.791.569PT Bank CIMB Niaga Tbk 809.425.328 195.233.786PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 424.418.247 424.418.247

Jumlah 7.226.161.277 7.514.477.584

Rincian umur piutang usaha berdasarkan tanggal akta jual beli/akad kredit adalah sebagai berikut:

2014 2013

Kurang dari 30 hari 613.828.006 61.500.00031 – 60 hari 1.141.047.710 68.850.00061 – 90 hari 17.200.000 104.750.00091 – 360 hari 1.017.316.377 3.057.854.137Lebih dari 360 hari 4.436.769.184 4.221.523.447

Jumlah 7.226.161.277 7.514.477.584

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun,manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat adanya bukti objektif atas penurunan nilai piutangdan seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan adanyapenyisihan penurunan atas piutang.

Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat piutang usaha yang digunakan sebagai jaminanatas pinjaman.

8. PERSEDIAAN REAL ESTAT

2014 2013

Tanah matang (kavling tanah) 27.317.340.431 22.804.507.055Bangunan rumah tersedia untuk dijual 7.328.177.699 8.347.986.295

Jumlah 34.645.518.130 31.152.493.350

Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risikokerugian yang mungkin timbul atas persediaan tersebut tidak signifikan.

Sepanjang tahun 2014 dan 2013 jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pokok penjualanmasing-masing adalah sebesar Rp 25.133.759.481 dan Rp 8.483.494.807.

Page 83: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

9. PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI

Akun ini seluruhnya merupakan penyertaan saham pada PT Tiara Raya Bali International (TRBI)dengan kepemilikan sebesar 40%. Perusahaan memiliki pengaruh signifikan untuk berpartisipasidalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional TRBI.

Ringkasan data keuangan TRBI adalah sebagai berikut:

2014 2013

Jumlah aset 233.880.690.708 248.861.171.194Jumlah liabilitas 199.186.542.975 198.796.931.568Penjualan bersih 61.390.280.140 37.436.515.954Rugi bersih (15.370.091.894) (36.581.902.732)

Saham TRBI tidak memiliki kuotasi harga di pasar dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukansecara andal.

Seluruh penyertaan ini dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan rincian sebagaiberikut:

2014 2013

Saldo awal 36.910.459.451 51.543.220.544Bagian atas rugi bersih tahun berjalan (6.148.036.758) (14.632.761.093)Perubahan investasi (84.763.600) -

Saldo akhir 30.677.659.093 36.910.459.451

10. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, akun ini seluruhnya merupakan tanah yang akandikembangkan pada masa mendatang masing-masing seluas 207.928 m² dan 285.301 m² yangberada di Tangerang, Bekasi dan Karawang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota TangerangNomor 6 tahun 2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang,bagian tanah yang belum dikembangkan atas nama Entitas Anak seluas 138.620 m² yang terletakdi kawasan Cipondoh, Tangerang merupakan kawasan ruang terbuka hijau.

Page 84: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

11. ASET TETAP

Rincian dan mutasi akun aset tetap adalah sebagai berikut:

2014 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga perolehanKepemilikan langsungTanah 34.032.000 - - 34.032.000Bangunan 70.400.000 - - 70.400.000Peralatan dan perabot kantor 481.959.732 14.160.000 86.676.216 409.443.516Kendaraan 2.618.357.998 - 30.373.000 2.587.984.998

Jumlah Harga Perolehan 3.204.749.730 14.160.000 117.049.216 3.101.860.514

Akumulasi penyusutanKepemilikan langsungBangunan 61.306.655 3.519.996 - 64.826.651Peralatan dan perabot kantor 403.492.505 27.418.732 86.676.218 344.235.019Kendaraan 1.412.822.907 338.520.000 30.373.000 1.720.969.921

Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.877.622.067 369.458.728 117.049.218 2.130.031.577

Nilai Tercatat 1.327.127.663 971.828.937

2013 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga perolehanKepemilikan langsungTanah 34.032.000 - - 34.032.000Bangunan 70.400.000 - - 70.400.000Peralatan dan perabot kantor 436.109.732 45.850.000 - 481.959.732Kendaraan 1.707.357.998 911.000.000 - 2.618.357.998

Jumlah Harga Perolehan 2.247.899.730 956.850.000 - 3.204.749.730

Akumulasi penyusutanKepemilikan langsungBangunan 57.786.655 3.520.000 - 61.306.655Peralatan dan perabot kantor 375.089.222 28.403.283 - 403.492.505Kendaraan 1.216.056.240 196.766.667 - 1.412.822.907

-Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.648.932.117 228.689.950 - 1.877.622.067

Nilai Tercatat 598.967.613 1.327.127.663

Page 85: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

11. ASET TETAP (lanjutan)

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013masing-masing adalah sebesar Rp 369.458.728 dan Rp 228.689.950 yang seluruhnya dialokasikanke beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap berupa kendaraan dengan jumlah tercatatsebesar Rp 625.000.000 telah diasuransikan terhadap seluruh risiko (all risk) dengan nilaipertanggungan Rp 540.000.000.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat aset tetap yang digunakan sebagaijaminan atas pinjaman, aset tetap yang tidak digunakan sementara ataupun aset tetap yangdihentikan dari penggunaan aktif. Pada tanggal yang sama, jumlah tercatat bruto dari aset tetapyang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesarRp 1.113.456.541 dan Rp 1.170.725.732.

Manajemen berkeyakinan bahwa pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapatperistiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai atas aset tetap.

12. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, akun ini seluruhnya merupakan hutang dalam matauang Rupiah kepada para kontraktor dan pemasok masing-masing dengan saldo sebesarRp 2.490.600.220 dan Rp 2.239.577.700.

Rincian umur hutang usaha berdasarkan tanggal tagihan adalah sebagai berikut:

2014 2013

Kurang dari 30 hari - 1.277.077.68631 – 90 hari 2.490.600.220 -91 – 180 hari - 595.400.000181 – 360 hari - 299.600.014Lebih dari 360 hari - 67.500.000

Jumlah 2.490.600.220 2.239.577.700

Tidak ada jaminan yang secara khusus diberikan oleh Perusahaan atas hutang usaha.

Page 86: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

13. PERPAJAKAN

a. Utang Pajak

2014 2013

Pajak Penghasilan:Pasal 21 38.461.280 50.947.959Pasal 4 (2) 94.426.532 5.223.462Pasal 23 166.301 556.000Pajak penjualan final 250.448.545 61.705.000

Pajak Pertambahan Nilai 2.385.287.273 109.130.000Pajak Bumi dan Bangunan 577.502.056 319.349.856Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat

Tagihan Pajak - 838.862.079

Jumlah 3.346.291.987 1.385.774.356

Perhitungan beban pajak penghasilan dan hutang pajak penjualan final yang dihitung dari nilaipenjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013adalah sebagai berikut:

2014 2013

Penjualan bersih menurut laporan laba rugikomprehensif Konsolidasian 49.251.127.287 20.544.931.500

Penjualan yang menjadi objek pajak penjualan final 49.251.127.287 20.544.931.500

Beban pajak penjualan final (5%) 2.462.556.364 1.027.246.575Dikurangi pajak penjualan final yang telah

disetorkan (2.212.107.819) (965.541.575)

Jumlah utang pajak penjualan final 250.448.545 61.705.000

Sesuai dengan PP No. 71/2008 (lihat catatan 2s) nilai penjualan yang menjadi dasar pengenaanpajak penjualan final adalah nilai yang tertinggi antara 1) nilai berdasarkan akta pengalihanhak atau 2) nilai jual objek pajak tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan.

Perhitungan pajak di atas menjadi dasar dalam penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan(SPT) yang disampaikan kepada kantor pajak.

Page 87: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

Pada tanggal 6 Januari 2014, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar(SKPLB) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dengan rincian sebagai berikut:

No. SKP Objek Pajak Nominal

00004/201/11/054/14 SKPKB PPh Pasal 21 untuk Januari sampai dengan Desember 2011 55.947.570

00003/201/12/054/14 SKPKB PPh Pasal 21 untuk Januari sampai dengan Desember 2012 41.232.394

00001/240/12/054/14 SKPKB PPh pasal 4 (2) untuk Januari sampai dengan Desember 2012 51.323.681

00008/203/12/054/14 SKPKB PPh Pasal 23 untuk Januari sampai dengan Desember 2012 7.537.643

00018/207/11/054/14 SKPKB PPN untuk Juni 2011 26.196.000

00019/207/11/054/14 SKPKB PPN untuk Desember 2011 114.274.224

00002/207/12/054/14 SKPKB PPN untuk Mei 2012 254.600

00003/207/12/054/14 SKPKB PPN untuk Desember 2012 211.537.001

SKPKB PPh Pasal 4 (2) untuk Januari sampai dengan Desember 2011

00001/240/11/054/14 Desember 2011 15.008.885

00003/206/11/054/14 SKPKB PPh untuk tahun 2011 60.794.011

Jumlah 584.106.009

14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2014 2013

Komisi 636.489.092 -Sewa - 68.605.000Lain – lain 12.000.000 57.385.225

Jumlah 648.489.092 125.990.225

15. UANG MUKA PENJUALAN – PIHAK KETIGA

Rincian akun ini (berdasarkan tipe bangunan rumah dan kavling tanah yang dijual) adalah sebagaiberikut:

2014 2013

Tipe kavling 4.062.647.356 1.909.515.454Tipe 51/135 2.495.287.726 3.107.865.000Tipe 36/120 2.339.673.584 1.660.663.585Tipe 39/120 1.188.545.455 441.145.455Tipe 78/75 877.487.728 1.265.783.183Tipe 38/90 502.249.075 608.047.809Tipe 33/72 349.906.371 7.000.522.454Tipe 43/120 323.913.728 323.913.728Tipe 36/78 291.636.363 -Tipe 45/114 171.796.385 171.796.385Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100.000.000) 212.201.135 7.261.594.781

Jumlah 12.815.344.907 23.750.847.834

Page 88: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat jumlahminimum dari liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang harus dibayarkan kepada karyawan(imbalan pasti) sebagaimana dipersyaratkan di dalam Undang-undang ketenagakerjaanNo. 13/2003. Liabilitas tersebut belum didanai dan dicatat dengan mengacu pada laporan yangmasing-masing diterbitkan oleh PT Quattro Asia dan PT Kaia Magna Consulting, aktuarisindependen, yang masing-masing bertanggal 26 Januari 2015 dan 20 Januari 2014. Perhitunganaktuarial tersebut dilakukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

2014 2013

Tingkat diskonto 8.30% 8,76%Tingkat kenaikan gaji 7% 7%Usia pensiun 55 tahun 55 tahunTingkat mortalitas TMI III tahun 2011 TMI III tahun 2011Tingkat pensiun dini/pengunduran diri 10% 10%

Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan didalam laporan posisi keuangankonsolidasian adalah sebagai berikut:

2014 2013

Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan 1.669.723.248 3.238.372.520Biaya jasa lalu yang belum diakui - (6.911.000)Kerugian aktuaria yang belum diakui 1.375.491.893 (243.382.556)

Jumlah 3.045.215.141 2.988.078.964

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

2014 2013

Biaya jasa kini 189.452.867 220.763.061Biaya bunga 283.681.433 161.381.866Biaya jasa lalu 5.935.128 3.658.000Kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui (421.933.251) -

Jumlah 57.136.177 385.802.927

Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:

2014 2013

Saldo awal 2.988.078.964 2.602.276.037Beban tahun berjalan 57.136.177 385.802.927

Saldo Akhir 3.045.215.141 2.988.078.964

Page 89: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

17. MODAL SAHAM

Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, komposisipemegang saham dan persentase pemilikannya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham PersentasePemegang Saham Seri A Seri B Pemilikan Jumlah

Richard Rachmadi Wiriahardja 52.006.500 66.522.500 36,28% 39.307.750.000PT Artha Era Primayasa 62.663.875 - 19,18% 31.331.937.500Michella Ristiadewi 27.500.000 - 8,42% 13.750.000.000Siauw Yunus Subandi 21.464.700 - 6,57% 10.732.350.000Maria Florentina Tulolo 18.336.125 - 5,61% 9.168.062.500Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) 77.669.300 200.000 23,83% 38.874.650.000

Sub-jumlah 259.640.500 66.722.500 99,89% 143.164.750.000

Saham treasuri 359.500 - 0,11% 179.750.000

Jumlah 260.000.000 66.722.500 100,00% 143.344.500.000

Perusahaan telah melakukan pembelian kembali atas 359.500 saham Seri A dengan jumlah biayaperolehan sebesar Rp 36.023.050. Pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut telah sesuai denganPeraturan OJK No. 2/POJK.04/2013 tentang “Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan olehEmiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuatif Secara Signifikan” dan SuratEdaran OJK No. I/SEOJK.04/2013 tentang “Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuatifsecara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten danPerusahaan Publik.

Pengelolaan Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modalyang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas guna memndukung usaha dan memaksimalkan imbalanbagi pemegang saham. Perusahaan mengelola dan melakukan penyesuaian terhadap strukturpermodalan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan bisnis. Dalam rangka memeliharadan mengelola struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan atau menunda besaranpembagian deviden kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, membeli kembali saham yangberedar, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman ataupun menjual aset untuk mengurangipinjaman. Kebijakan manajemen adalah mempertahankan secara konsisten struktur permodalan yangsehat dalam jangka panjang guna mengamankan akses terhadap berbagai alternatif pendanaan padabiaya pendanaan (Cost of fund) yang wajar.

Tidak ada ketentuan atau peraturan khusus yang ditetapkan bagi perusahaan mengenai jumlahpermodalan selain dari yang diatur di dalam Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995mengenai Perseroan Terbatas yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal16 Agustus 2007.

Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melaluirasio hutang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara hutang nettodengan modal. Hutang netto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisikeuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas.

Page 90: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

17. MODAL SAHAM (lanjutan)

Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas, termasuk kepentingan nonpengendali. Padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013, ringkasan perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:

2014 2013

Jumlah liabilitas 23.772.179.228 31.163.379.030Dikurangi kas dan setara kas 43.155.850.124 46.566.633.747

Utang neto (19.383.670.896) (15.403.254.717)Jumlah ekuitas 132.167.706.307 127.834.160.513

Ratio utang terhadap modal (0,146) (0,120)

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku transaksi dalam rangkarestrukturisasi antara entitas sepengendali.

2014

Biaya emisi saham (lihat catatan 1b) (1.611.076.661)Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali (156.057.830)

Jumlah (1.767.134.491)

Saldo selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali timbul dari transaksi akuisisi 99,93% sahamPT Bhaskara Mutu Sentosa (BMS), entitas anak dari entitas sepengendali pada tanggal14 Januari 1998 dengan rincian sebagai berikut:

2014

Bagian atas jumlah tercatat ekuitas bersih PT Bhaskara Mutu Sentosa padasaat akuisisi 15.033.942.170

Imbalan yang dibayarkan (15.190.000.000)

Selisih (156.057.830)

19. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2002, Perusahaan mengalokasikanpembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.300.000.000 dari saldo laba. Pencadangan ini dibentuksesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang kemudian diubahdengan Undang-undang No. 40 tahun 2007.

Page 91: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

20. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

2014 2013

Saldo awal 6.803.370 7.054.816Bagian kepentingan nonpengendali atas rugi tahun

berjalan (483.131) (251.446)Perubahan kepentingan nonpengendali (204.584) -

Jumlah 6.115.655 6.803.370

21. PENDAPATAN DAN PENJUALAN BERSIH

2014 2013

Bangunan rumah:Tipe 21/60 23.852.872.731 -Tipe 33/72 11.174.450.000 3.738.600.000Tipe 33/84 5.727.000.000 -Tipe 33/90 4.570.000.000 1.371.900.000Tipe 51/135 1.939.690.000 3.542.750.000Tipe 36/120 542.000.000 6.909.400.000Tipe 33/78 355.000.000 710.000.000Tipe 38/90 256.110.750 285.928.500Tipe 39/120 - 1.891.800.000Tipe 32,5/69 - 280.000.000Lain-lain (di bawah Rp 1.000.000.000) 186.003.806 123.183.000

Jumlah bangunan rumah 48.603.127.287 18.853.561.500

Kavling tanah 648.000.000 1.691.370.000

Jumlah 49.251.127.287 20.544.931.500

Sepanjang tahun berjalan, tidak terdapat pelanggan individual yang nilai transaksinya melebihi 10%dari penjualan bersih komulatif ataupun penjualan yang dilakukan kepada pihak-pihak berelasi.

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

2014 2013

Bangunan rumah 10.889.154.080 4.190.876.545Kavling tanah 14.244.605.401 4.292.618.262

Jumlah 25.133.759.481 8.483.494.807

Page 92: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

23. BEBAN USAHA

2014 2013

PenjualanKomisi penjualan 1.959.923.382 1.376.085.387Iklan dan promosi 20.879.673 117.631.600

Jumlah beban penjualan 1.980.803.055 1.493.716.987

Umum dan administrasiIuran dan perizinan 4.709.921.952 1.656.304.219Gaji, upah dan tunjangan 2.787.359.238 3.293.545.974Keperluan kantor 1.125.029.378 869.424.672Pajak bumi dan bangunan 625.762.303 707.009.442Jasa professional 370.790.000 152.500.000Penyusutan 369.458.728 228.689.950Listrik, air, telepon dan fax 319.864.610 479.423.557Sumbangan 164.881.000 24.400.000Asuransi 109.569.031 133.506.731Imbalan pasca kerja karyawan 57.136.177 385.802.928Biaya pajak - 838.862.079Lain-lain 343.502.577 416.688.883

Jumlah Umum dan administrasi 10.983.274.994 9.186.158.435

Jumlah 12.964.078.049 10.679.875.422

24. LABA (RUGI) PER SAHAM

Perhitungan laba atau rugi per saham sebagaimana disajikan dalam di dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

2014 2013Jumlah laba (rugi) komprehensif yang diatribusikanKepada :Pemilik entitas induk 4.334.448.009 (14.003.777.155)Kepentingan nonpengendali (697.632) (251.446)

Jumlah 4.333.750.377 (14.004.028.601)

Laba (rugi) per saham 9,19 (42,80)

Page 93: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Pengelolaan Modal

Kebijakan pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa rasio modalselalu dalam keadaan kondisi sehat agar dapat mendukung kinerja usaha dan memaksimalkan nilaidari pemegang saham.

Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaiansehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.

Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untukmengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien padasegmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return)yang optimal termasuk penempatan pada Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasipemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan prosesdan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan sepertirasio utang jangka pendek terhadap aset lancar (current ratio), time interest earned ratio danleverage ratio. Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan Current Ratio tidak kurang dari1 kali, Time Interest Earned ratio tidak kurang dari 2 kali, Leverage ratio tidak lebih dari 1,5 kalipada tanggal 31 Desember 2014, sesuai dengan perjanjian hutang bank.

Pada tanggal 31 Desember 2014, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk current ratio,adalah sebagai berikut:

2014 2013

Aset lancar 96.621.404.531 85.457.979.681Liabilitas jangka pendek 20.726.964.087 28.175.300.066

Rasio aset lancar terhadap utang lancar (current ratio) 466,16% 303,31%

Manajemen Risiko Keuangan

Kelompok Usaha dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko matauang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secarakeseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasipengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan Kelompok Usaha. Manajemenmereview dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini yang diringkasdibawah ini dan juga memantau risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.

Page 94: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Kelompok Usahagagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Kelompok Usaha. Risiko kredit terutamaberasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.

Kelompok Usaha telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risikokredit. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Kelompok Usahamempertimbangkan ”Probability of Default” (PD) pelanggan atas kewajiban dankemungkinan rasio pemulihan atas kewajiban yang telah wanprestasi (“Loss GivenDefault”)(LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk membandingkan dengan hasil aktualnya.

LGD merupakan ekspektasi Kelompok Usaha atas besarnya kerugian dari suatu piutang padasaat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatueksposur. LGD biasanya bervariasi sesuai dengan tipe pelanggan.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugianyang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektifatas penurunan nilai).

Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan terkait dengan piutang usaha, hal inidisebabkan keragaman pelanggan.

Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya mencakup kas dan setara kas dandeposito yang dibatasi penggunaannya dan jaminan. Risiko kredit yang dihadapi KelompokUsaha timbul karena wanprestasi daripihak lain. Kelompok Usaha mengelola risiko kredityang terkait dengan simpanan di bank dengan memantau reputasi bank. Nilai maksimaleksposur adalah sebesar nilai tercatat.

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak laindenganeksposur maksimum setara dengan nilai tercatat dari instrumen berikut ini:

2014 2013

Kas dan setara kas 43.155.850.124 46.566.633.747Piutang usaha 7.226.161.277 7.514.477.584

Jumlah 50.382.011.401 54.081.111.331

b. Risiko Tingkat Suku Bunga

Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlakubaik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat suku bunga terutama sehubungan denganpinjaman. Kebijakan Kelompok Usaha adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang palingmenguntungkan.

Page 95: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

25. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

c. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban padasaat jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati (prudent) termasuk mengatur kasdan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumberpendanaan menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan darisejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. KelompokUsaha mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat daripemberi pinjaman yang andal.

Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalamrentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangannon-derivatif dan derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahamanterhadap arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yangtidak terdiskonto.

Jumlah tercatatKurang dari

1 tahun Antara 1-2 tahunLebih dari

2 tahun

Utang usaha dan utanglain-lain 3.916.838.101 3.367.132.135 254.895.700 294.810.266

Beban yang masih harusdibayar 648.489.092 648.489.092 - -

4.565.327.193 4.015.621.227 254.895.700 294.810.266

26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya,Piutang usaha - neto dan aset keuangan lancar lainnya - neto yang timbul dari kegiatan usahanya.Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harusdibayar, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman jangka panjangsetelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang tujuan utamanya untuk pembiayaankegiatan usaha.

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dariinstrumen keuangan Kelompok Usaha yang dinyatakan dalam laporan posisi keuangankonsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

2014Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset keuangan:Kas dan setara kas 43.155.850.124 43.155.850.124Aset keuangan yg tersedia untuk dijual 11.510.000.000 11.510.000.000Piutang usaha 7.226.161.277 7.226.161.277

Jumlah 61.892.011.401 61.892.011.401

Page 96: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

2014Nilai Tercatat Nilai Wajar

Liabilitas keuangan:Utang usaha – pihak ketiga 2.490.600.220 2.490.600.220Utang lain-lain – pihak ketiga 1.426.237.881 1.426.237.881Beban yang masih harus dibayar 648.489.092 648.489.092

Jumlah 4.565.327.193 4.565.327.193

2013Nilai Tercatat Nilai Wajar

Aset keuangan:Kas dan setara kas 46.566.633.747 46.566.633.747Aset keuangan yg tersedia untuk dijual 217.500.000 217.500.000Piutang usaha 7.514.477.584 7.514.477.584

Jumlah 54.298.611.331 54.298.611.331

Liabilitas keuangan:Utang usaha – pihak ketiga 2.239.577.700 2.239.577.700Utang lain-lain – pihak ketiga 673.109.950 673.109.950Beban yang masih harus dibayar 125.990.225 125.990.225

Jumlah 3.038.677.875 3.038.677.875

Berdasarkan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” terdapat tingkat hirarki nilaiwajar sebagai berikut:a) harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik

(tingkat 1).b) input selain harga kuotasi yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset

atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnyaderivasi dari harga) (tingkat 2), dan

c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi(input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Nilai wajar untuk instrumen yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasinilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Kelompok Usaha untukaset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuanganmenggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini masuk dalam tingkat 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan denganmenggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapatdiobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabilaseluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi instrumen keuangan ini termasuk dalamtingkat 2 antara lain dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan suku bunga yangberlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrument dengan persyaratan risiko kreditdan jatuh tempo yang sama.

Page 97: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

26. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)

Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas,piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, deposito yang dibatasi penggunaannya, utang usaha,utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar) sangat mendekati nilai tercatat karena dampakpendiskontoan yang tidak signifikan. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan datapasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk kedalam tingkat 3.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapatdipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (“willing parties”), bukandalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajaruntuk setiap kelompokinstrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

1. Kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha-neto, aset keuanganlancar lainnya – neto.

Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendek yang akan jatuhtempo dalam waktu dua belas (12) bulan sehingga nilai tercatat asset keuangan tersebut telahmencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.

2. Utang usaha, utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar.

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempodalam waktu dua belas (12) bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telahmencerminkan nilai wajar dari liabilitas keuangan tersebut.

3. Pinjaman bank jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman bankjangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabeldan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatatkewajiban keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.

27. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian iniyang telah diotorisasi oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 6 Pebruari 2015.

Page 98: ANNUAL REPORT - ristiagroup.co.idristiagroup.co.id/wp-content/uploads/2015/05/Annual-Report-2014.pdf · Laporan Keuangan Audit ... tahun 2015 yang telah disusun oleh Direksi Perseroan

PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK Gedung Ribens Autocars

Jl. RS Fatmawati No. 188 Jakarta 12420