anneahira - memahami anatomi fisiologi telinga

13
Memahami Anatomi Fisiologi Telinga Ilustrasi anatomi fisiologi telinga Telinga merupakan organ pendengaran yang memiliki reseptor khusus untuk mengenali bunyi dan untuk keseimbangan. Umumnya manusia memiliki sepasang daun telinga dengan beragam ukuran dan bentuk. Untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, telinga memiliki anatomi fisiologi telinga yang terdiri atas tiga bagian,

Upload: nadiya-afifah

Post on 29-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

Ilustrasi anatomi fisiologi telinga

Telinga merupakan organ pendengaran yang memiliki reseptor khusus untuk mengenali bunyi dan untuk keseimbangan. Umumnya manusia memiliki sepasang daun telinga dengan beragam ukuran dan bentuk. Untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, telinga memiliki anatomi fisiologi telinga yang terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Anatomi dan Fisiologi Manusia

Page 2: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

Anatomi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan sains tentang struktur tubuh manusia. Anatomi dikenal dengan nama morfologi atau sains bentuk. Sejak 2300 tahun yang lalu, ilmu ini sudah dipelajari dan berkembang sampai sekarang. Istilah anatomi ini berasal dari perkataan Greek yang artinya memotong atau membelah anggota badan untuk melihat struktur yang ada di dalamnya.

Anatomi ini terbagi atas beberapa ilmu subdisiplin, seperti anatomi kasar (gross) dan mikroskopik. Pada anatomi kasar, yang dipelajari adalah struktur tubuh yang dapat dilihat dengan mata kasar, misalnya struktur tulang, paru-paru, dan otot. Pada anatomi mikroskopik (histologi) mengkaji struktur tubuh dengan bantuan mikroskop.

Anatomi berkaitan erat dengan fisiologi karena fisiologi mengkaji tentang fungsi dari struktur tubuh tersebut, sehingga keduanya saling berkaitan. Misalnya, pada kajian anatomi tulang, struktur tulang bermacam-macam dan setiap tulang mempunyai fungsinya masing-masing.

Anatomi Fisiologi Telinga

1. Telinga Luar

Telinga luar terdiri atas aurikel (pinna) dan

Page 3: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

saluran luar auditori.

•Aurikel (Pinna) disebut juga daun telinga, bentuknya tidak teratur, terdiri atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah, yaitu cuping telinga, bagian cuping hanya tersusun oleh lemak. Daun telinga berfungsi untuk membantu mengkonsentrasikan getaran gelombang suara (vibrasi) menuju bagian dalam telinga.

•Saluran luar auditori merupakan pipa pendengaran dengan panjang sekitar 2,5 cm, sepertiga luarnya adalah tulang rawan, sementara dua pertiga dalamnya berupa tulang. Saluran ini berfungsi untuk meneruskan vibrasi yang telah ditangkap oleh aurikel menuju membran timpani (selaput gendang). Pada saluran ini juga terdapat rambut-rambut, yang berfungsi untuk mencegah benda asing masuk ke dalam telinga.

2. Telinga Tengah (Rongga Timpani)

Telinga tengah terdiri atas membran timpani, tulang-tulang pendengaran (osikula), dan saluran eustachius.

•Membran timpani atau sering disebut sebagai gendang telinga, dengan bentuk menyerupai gendang, terletak tepat setelah saluran luar auditori dan

Page 4: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

merupakan penerima rangsangan vibrasi pertama. Membran timpani berfungsi untuk meneruskan vibrasi suara menuju tulang-tulang pendengaran (osikula).

•Osikula merupakan tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas tiga tulang kecil, tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai dan bersambung dari membran timpani menuju rongga telinga dalam. Tulang-tulang tersebut adalah tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Semua tulang tersebut berfungsi meneruskan vibrasi dari membran timpani menuju jendela oval di telinga dalam secara berurutan, mulai dari tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.

•Saluran eustachius merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah yang menjorok menghubungkan telinga dengan faring. Saluran eustachius akan tertutup jika dalam keadaan biasa, dan akan terbuka ketika kita menelan, sehingga tekanan udara di dalam telinga tengah dengan udara luar akan seimbang. Dengan begitu, cedera atau ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara, dapat dihindarkan.

3. Telinga Dalam

Telinga dalam terdiri atas beberapa rongga yang menyerupai saluran-saluran, yaitu

Page 5: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

vestibula, tiga saluran setengah lingkaran (saluran semi serkuler), dan koklea (rumah siput).

•Vestibula merupakan bagian pertama dari telinga dalam yang berfungsi sebagai pintu penghubung antarbagian-bagian telinga.

•Tiga saluran setengah lingkaran (Saluran semi serkuler), yaitu saluran superior, posterior, dan lateral. Ketiga saluran ini saling membuat sudut tegak lurus satu sama lain. Pada salah satu ujung setiap saluran terdapat penebalan yang disebut ampula. Saluran semi serkuler berfungsi untuk membantu otak dalam mengendalikan keseimbangan, dan kesadaran akan kedudukan tubuh kita.

•Koklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput. Belitan-belitan tersebut melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan disebut modiolus. Dalam koklea terdapat jendela oval (fenestra vestibuli) yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam, dan jendela melingkar (fenestra kokhlea) yang berfungsi sebagai reseptor suara. 

Selain itu, di dalam koklea juga terdapat cairan limfa. Cairan tersebut bergetar bila ada bunyi, getaran cairan tersebut merangsang ujung-ujung saraf pendengaran

Page 6: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

(nervus auditori) dan oleh ujung-ujung saraf pendengaran diteruskan ke otak untuk ditafsirkan sebagai suara.

Penyakit padaTelinga

Setiap bagian di dalam tubuh manusia itu sangat penting, seperti menjaga kesehatan panca indra kita. Panca indra adalah salah satu bagian di dalam tubuh manusia yang sangat penting. Mulai dari mata, telinga, mulut, hidung, dan kulit, semua itu sistem panca indra yang sangat penting di dalam kehidupan manusia.

Untuk itu, kita harus mempergunakan alat indra kita secara wajar dan merawatnya. Hal tersebut didukung dengan pola hidup yang sehat juga. Apabila kita terbiasa dengan hidup yang tidak sehat, maka lama-lama panca indra kita akan mengalami kerusakan.

Misalnya, karena terbiasa menonton televisi dari jarak dekat, maka lama-lama mata tersebut akan mengalami kerusakan dan akibatnya matanya merah, lama-lama akan mengakibatkan buta. Karena tidak terbiasa membersihkan telinga, maka kotoran akan menumpuk di dalam telinga, sehingga sistem pendengarannya akan terganggu dan bisa mengakibatkan tuli.

Meskipun kebiasaan yang dilakukan tersebut

Page 7: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

sepele, tapi akibat yang terjadi dari kebiasaan tersebut berakibat fatal. Untuk itu, pola hidup yang sehat dan teratur harus dilakukan untuk menjaga kesehatan alat indra kita.

Langkah awal yang dilakukan untuk menciptakan hidup sehat, yaitu dari diri sendiri. Dengan membiasakan dirinya untuk hidup sehat, maka hal-hal buruk yang menimpa alat indranya tidak akan terjadi.

Pola makan yag sehat juga dapat membantu dalam menjaga kesehatan alat indra kita. Salah satu alat indra yang sangat penting adalah telinga. Apabila telinga tidak dijaga, maka akan menimbulkan berbagai penyakit.

Beberapa penyakit telinga apabila dibiarkan akan mengalami ketulian dan bahkan mengalami ketulian total. Apabila sistem panca indra telinga ini mengalami gangguan di bagian dalam, maka dapat mengganggu sistem yang lain, yaitu sistem keseimbangan tubuh akan terganggu.

Jika sudah seperti itu, maka tindak lanjutnya adalah mengunjungi dokter spesialis khusus, otolaryngologist, yang dapat mengobati gangguan pada gendang telinga sampai dengan telinga dalam yang mengalami luka akibat benturan fisik. Berikut ini beberapa penyakit telinga yang dapat terjadi pada

Page 8: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

manusia.

1. Othematoma

1.Penyakit telinga ini sering dikenal dengan nama telinga bunga kol. Penyakit othematoma ini adalah salah satu penyakit telinga karena adanya gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendaharan internal, serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan. Akibatnya, telinga akan tampak berumbai seperti bunga kol karena akibat dari hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir.

2. Penyumbatan

1.Penyumbatan pada telinga dapat terjadi karena adanya kotoran telinga (serumen) yang menyumbat pada saluran telinga dan dapat mengakibatkan gatal-gatal, nyeri, da tuli yang sifatnya sementara.

Penyakit ini diobati oleh dokter spesialis dengan cara membuang serumennya, yaitu menyemburkannya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Akan tetapi, jika sampai terjadi keluar nanah pada telinga karena terjadi perforasi gendang telinga atau infeksi telinga yang berulang, maka tidak akan dilakukan irigasi.  

Page 9: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

Jika hal tersebut terjadi, maka air dapat masuk ke dalam telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Cara pengobatannya adalah membuang serumen dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap.

Pada kasus ini, pelarut serumen tidak digunakan karena dapat menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga dan juga seruman tidak akan larut secara adekuat.

3. Perikondritis

Penyakit perikondritis adalah suatu infeksi yang terjadi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis dapat terjadi karena cedera, gigitan serangga, atau pemecahan bisul dengan sengaja.

Hal tersebut dapat mengakibatkan berkumpulnya nanah di antara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Terkadang nanah tersebut dapat mengakibatkan terputusnya aliran darah ke kartilago, sehingga kartilago akan mengalami kerusakan dan akhirnya bentuk telinga mengalami kelainan.

Perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan, meskipun bersifat merusak dan menahun.

Page 10: ANNEAHIRA - Memahami Anatomi Fisiologi Telinga

Untuk itu, nanahnya harus dibuang dengan cara membuat sayatan, sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago.

Apabila infeksinya lebih ringan, maka hanya diberikan antibiotik per oral, sedangkan infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik tersebut berdasarkan atas beratnya infeksi dan bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi.

Selain itu, masih banyak penyakit telinga yang dapat mengakibatkan gangguan pada sistem telinga kita, seperti tumor, cedera, eksim, otitis, dan lain-lain. Semoga informasi mengenai anatomi fisiologi telinga ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

SOURCE: http://www.anneahira.com/anatomi-fisiologi-telinga.htm