angkot kota pekanbaru wilayah pasar kodim kecamatan senapelan

13
KUIS SISTEM TRANSPORASI LAPORAN PENGAMATAN PERMASALAHAN TRANSPORTASI UMUM ANGKOT KOTA PEKANBARU WILAYAH PASAR KODIM KECAMATAN SENAPELAN OLEH : BOBBY ANSYARI (1207136372) MUHAMMAD ARRAFI IRSYAD (1207121277) WAN FIKRI DARMAWAN (1207136415) NOVELIA MIRANDA HILMAN (1207136346) GUSTINA GULTOM (1207121336) JURUSAN TEKNIK SIPIL S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2015

Upload: bobby-ansyari

Post on 20-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Teknik Sipil

TRANSCRIPT

Page 1: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

KUIS SISTEM TRANSPORASI

LAPORAN PENGAMATAN PERMASALAHAN TRANSPORTASI UMUM

ANGKOT KOTA PEKANBARU WILAYAH

PASAR KODIM KECAMATAN SENAPELAN

OLEH :

BOBBY ANSYARI (1207136372)

MUHAMMAD ARRAFI IRSYAD (1207121277)

WAN FIKRI DARMAWAN (1207136415)

NOVELIA MIRANDA HILMAN (1207136346)

GUSTINA GULTOM (1207121336)

JURUSAN TEKNIK SIPIL S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2015

Page 2: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

sehingga pengamat dapat menyelesaikan Kuis Sistem Transportasi ini dengan baik.

Rasa terima kasih diucapkan kepada dosen pembimbing, Ibu Yosi Alwinda, ST, MT

yang telah membimbing pengamat dalam pelaksanaan pengamatan ini. Dan juga diucapkan

terima kasih kepada teman-teman serta keluarga yang telah ikut membantu dalam

penyelesaian Laporan Sistem Transportasi ini, terutama kepada teman-teman satu kelompok

yang telah bekerja sama dalam pengerjaan laporan ini.

Pengamat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat

kekurangan, untuk itu pengamat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi

kesempurnaan laporan ini di masa mendatang.

Semoga Laporan Sistem Transportasi ini bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa

teknik sipil umumnya dan juga bagi pengamat sendiri khususnya.

Pekanbaru, Maret 2015

Pengamat

Kelompok VI

Page 3: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

ii

DAFTAR ISI

Judul Hal

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah................................................................................................. 2

1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 2

1.4 Lokasi Pengamatan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

2.1 Angkutan Umum Ideal ............................................................................................ 3

2.2 Karakteristik Pelayanan Moda Angkutan Umum Angkot di Kota Pekanbaru (Pasar

Kodim)..................................................................................................................... 4

BAB VII PENUTUP............................................................................................................ 9

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 9

3.2 Saran........................................................................................................................ 9

Page 4: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dengan

keanekaragaman budaya, sosial, penduduk, dan ekonomi. Kota Pekanbaru merupakan salah

satu kota metropolitan dengan pengguna kendaraan pribadi yang cukup tinggi. Diperkirakan

seluruh penduduk kota Pekanbaru setiap hari yang melakukan pergerakan transportasi baik

dalam motif ekonomi, sosial maupun pendidikan.

Untuk memenuhi pergerakan transportasi, maka masyarakat kota Pekanbaru lebih

memilih menggunakan moda transportasi pribadi daripada transportasi umum. Sebagian

besar memang menggunakan transportasi umum sebagai moda angkutan. Namun hal ini

seolah-olah terpaksa dilakukan karena tidak adanya pilihan lain yang ditawarkan selain

angkutan umum yang masih tergolong murah walaupun dari sisi keamanan dan kenyamanan

masih kurang memenuhi standar.

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 1.1 Kondisi lalu lintas jalan Alamudinsah (Pasar Kodim), Pekanbaru

Salah satu moda angkutan transportasi umum di Pekanbaru yang kurang menjadi minat

masyarakat Pekanbaru adalah angkutan kota atau angkot atau masyarakat lebih mengenalnya

dengan nama oplet. Kondisi moda angkutan yang tidak layak pakai, disiplin supir yang

masih kurang, sampai kualitas prasarana seperti jalan raya dan kurangnya disiplin pengguna

kendaraan lain seperti sepeda sepeda motor merupakan masalah yang menjadikan

Page 5: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

2

masyarakat enggan menggunakan moda angkutan ini. Salah satu contoh moda angkutan

umum angkot di Pekanbaru yang masih menunjukkan masalah-masalah tersebut adalah

angkot-angkot yang memiliki terminal atau daerah trayek di Kecamatan Senapelan (Pasar

Kodim).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang ingin dijawab dalam pengamatan ini

adalah:

1) Bagaimana kondisi pelayanan moda angkutan umum terutama angkot di Kota Pekanbaru

dalam melayani pergerakan transportasi terutama saat ini?

2) Apa penyebab masih enggannya masyarakat Pekanbaru khususnya masyarakat daerah

Kecamatan Senapelan dalam menggunakan moda angkutan umum angkot?

1.3 Maksud dan Tujuan

I.3.1 Maksud

Penulisan laporan (studi kasus: Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru)

bermaksud untuk menyediakan informasi terkini yang lebih detail berupa identifikasi

faktor penyebab enggannya masyarakat dalam menggunakan transportasi publik dan

memberikan saran yang dapat merangsang agar masyarakat lebih bergairah dan mau

menggunakan transportasi umum terutama moda angkutan angkot.

I.3.2 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masyarakat Kota Pekanbaru enggan

menggunakan moda angkutan angkot untuk bepergian?

2) Menganalisis faktor-faktor pendukung stimulus/merangsang agar masyarakat merasa

nyaman, aman, dan senang menggunakan moda angkutan angkot untuk bepergian di

Kota Pekanbaru.

1.4 Lokasi Pengamatan

Adapun yang menjadi lokasi pengamatan adalah Pasar Kodim, tepatnya di

persimpangan jalan Ahmad Yani dan jalan Alamudinsah Kecamatan Senapelan.

Page 6: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

3

BAB II

PEMBAHASAN

Sebelum dibahas tentang moda angkutan umum angkot di Kota Pekanbaru yang

menjadi tinjauan (angkot daerah Pasar Kodim), terlebih dahulu dibahas mengenai kriteria

angkutan umum yang ideal agar pada akhirnya dapat dibandingkan antara kondisi moda

angkutan tinjauan dengan kondisi ideal dan pada akhirnya dapat pula dijadikan sebagai dasar

saran atau masukan untuk perbaikan moda angkutan tinjauan.

2.1 Angkutan Umum Ideal

Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat

secara bersama-sama dengan membayar tarif.

Tujuan dasar dari penyediaan angkutan umum, Wells (1975) mengatakan adalah

menyediakan pelayanan angkutan yang baik, andal, nyaman, aman, cepat dan murah untuk

umum. Hasil dari tujuan ini dapat diukur secara relatif dari kepuasan pelayanan beberapa

kriteria angkutan umum ideal antara lain dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Faktor Kepuasan Pelayanan TransportasiNo Faktor Ekspektasi1 Keandalan Setiap saat tersedia.

Kedatangan dan sampai tujuan tepat waktu.

Waktu total perjalanan singkat: dari rumah, menunggu, dalamkendaraan, berjalan ke tujuan.

Waktu tunggu singkat.

Tidak perlu berpindah kendaraan.2 Kenyamanan Pelayanan yang sopan.

Mudah turun naik kendaraan. Tersedia tempat duduk setiap saat.

Tidak bersesak-sesak. Interior yang menarik.

Tempat duduk yang enak.3 Keamanan Terhindar dari kecelakaan.

Bebas dari kejahatan.4 Murah Ongkos relatif murah terjangkau.5 Waktu

perjalanan Waktu di dalam kendaraan singkat.

Sumber : Analisis Pengamat, 2015

Page 7: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

4

2.2 Karakteristik Pelayanan Moda Angkutan Umum Angkot di Kota Pekanbaru

(Pasar Kodim)

Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Seperti kota

besar lainnya di Indonesia sistem sistem pelayanan angkutan umum Kota Pekanbaru belum

dapat dikatakan belum layak, belum sesuai dengan peruntukan sebenarnya dan diperlakukan

layaknya seorang penumpang di mana privasi, kenyamanan, keamanan, tepat waktu, dan

biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Masyarakat Pekanbaru

umumnya menggunakan transportasi angkutan umum untuk bepergian dan melakukan

aktivitasnya seperti bekerja, ke sekolah, ke pasar, dan melakukan aktivitas ekonomi sosial

lainnya.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik ciri-ciri moda angkutan umum angkot

masyarakat yang terjadi di Kota Pekanbaru yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami

kecelakaan di jalan raya:

1. Tidak tertib berlalulintas

Pengemudi angkot kebanyakan menghiraukan peraturan lalu lintas yang ada.

Hal ini tentu menyebabkan ketidaknyamanan karena melanggar ketertiban dan

menghalang kegiatan transportasi lainnya.

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.1 Angkot parkir di bawah larangan berhenti

Page 8: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

5

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.2 Angkot parkir di badan jalan

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.3 Angkot berseliuran di persimpangan jalan

2. Kendaraan Angkot Tidak Memenuhi Peraturan

Banyak dari kendaraan angkot yang tidak memenuhi standar peraturan

diantaranya lampu tanda membelok, lampu besar dan lampu rem yang tidak

memenuhi standar dan juga kaca spion yang sangat kecil. Hal ini tentu akan

menghilangkan minat masyarakat untuk menaiki angkot dikarenakan

membahayakan.

Page 9: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

6

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.4 Lampu rem dan tanda membelok angkot tidak memenuhi standar

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.5 Lampu depan angkot tidak memenuhi standar

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.6 Kaca spion angkot sangat kecil

Page 10: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

7

3. Menunggu Penumpang (Ngetem) dan Menurunkan Penumpang Sembarangan

Dengan alasan klasik yaitu mengejar setoran supir angkot kebanyakan

menunggu (ngetem) dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Dengan

alasan mengejar setoran tersebut tak jarang juga supir angkot menunggu (ngetem)

dan menaikkan penumpang di tengah jalan. Selain hal ini membahayakan

penumpang, hal ini juga penyebab terjadinya kemacetan.

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.7 Supir angkot menurunkan penumpang di tengah persimpangan jalan

Sumber : Dokumentasi Pengamat

Gambar 2.8 Supir angkot menikkan penumpangnya di tengah jalan

Page 11: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

8

4. Fungsi mesin mencurigakan dan fisik kendaraan yang rusak

Dilihat dengan kasat mata baik dari luar ataupun dari dalam, angkot yang tidak

baik akan dapat diketahui. Banyak angkot yang kondisinya cukup memprihatinkan

seperti kondisi bangku penumpang yang rusak, bau apek atau kondisi angkut yang

bau sehingga penumpang merasa tidak nyaman.

Sumber : Dokumentasi PengamatGambar 2.9 Kondisi angkot yang tidak layak digunakan

Dari semua paparan di atas secara ringkas permasalahan yang ditimbulkan oleh angkot

tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayananNo Faktor Emosional Efek yang Timbul1 Mengejar Setoran Supir menjadi ugal-ugalan, tidak peduli/ tidak

memperhatikan keselamatan penumpang2 Tidak terdidik Tidak bertanggung jawab, tidak memahami tanda dan fungsi

marka jalan, dan etika berkendaraan. Kurangmemperhatikan isyarat lampu.

3 Kami selalu yangutama

Ada fenomena unik di Kota Pekanbaru bahwa angkot adalahraja jalanan yang harus diutamakan sehingga “terkesan”sesuka hati mendahului, tidak perlu menyalakan lamputanda sinyal ke kiri atau ke kanan, kaca spion yang sangatkecil.

4 Tidak adapenjadwalan yangjelas

Mengetem atau menunggu para penumpang untuk naik keangkot yang lama akan membuat masyarakat enggankembali untuk menggunakan angkutan massal.

Sumber : Analisis Pengamat, 2015

Page 12: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Angkutan kota atau angkot atau di Kota Pekanbaru lebih dikenal dengan oplet adalah

moda transportasi perkotaan yang merujuk kepada kendaraan umum dengan rute yang sudah

ditentukan. Moda ini tidak memiliki halte sebagai tempat pemberhentian sehingga angkot

dapat berhenti dimana saja untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Selain itu, tidak

ada pula sistem yang mengikat angkot untuk berhenti di suatu tempat.

Pemberhentian angkot yang sesuka hati sering menjadi salah satu penyebab antrian

panjang di banyak jalan Kota Pekanbaru, terutama jika moda ini berhenti di jalan yang tidak

terlalu lebar. Angkot di Kota Pekanbaru biasanya mulai beranjak pergi jika semua tempat

duduk telah terisi dengan penumpang, hal ini menjadi salah satu penyebab ketidaknyamanan

penumpang angkot karena harus menunggu.

Permasalahan-permasalahan angkot di Kota Pekanbaru yang terjadi tersebut bisa

terjadi karena dilatar-belakangi oleh beberapa hal berikut:

1) Penumpang atau pengguna jasa angkot menginginkan sarana angkut umum yang tersedia

cukup banyak, murah tarifnya, cepat, aman dan nyaman.

2) Pemilik angkot menginginkan keuntungan yang semaksimal mungkin dengan menaikkan

penumpang sebanyak mungkin tanpa memperhatikan kepentingan penumpang (aman,

cepat dan nyaman).

3) Tidak sesuainya jumlah armada angkot yang ada dengan kebutuhan pergerakan

penumpang yang ada.

4) Ketidakdisiplinan pemilik angkot lebih memberatkan masalah yang ada.

3.2 Saran

Ada beberapa saran yang konstruktif yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam

meningkatkan pelayanan transportasi umum sebagai berikut:

1) Kapasitas angkut angkot yang ada di Kota Pekanbaru harus distandarkan atau diperdakan,

sehingga tidak ada lagi rasa tidak nyaman penumpang akibat berdesak-desakan di dalam

angkot

Page 13: Angkot Kota Pekanbaru Wilayah Pasar Kodim Kecamatan Senapelan

SISTEM TRANSPORTASI-2015 KELOMPOK 6

10

2) Waktu tunggu penumpang (ngetem) rata-rata 5 menit dan maksimum 10 menit. Ini

ditujukan agar penumpang tidak menghabiskan waktunya di angkot karena pemilik

angkot berlama-lama menunggu angkotnya penuh.

3) Desain moda angkutan harus seunik mungkin, senyaman mungkin dengan

memperhatikan efisiensi dan tata tertib lalu lintas sehingga menimbulkan keinginan

penumpang untuk menggunakan transportasi tersebut.