angina pectoris
DESCRIPTION
anginaaaTRANSCRIPT
Angina pectoris adalah kondisi yang paling sering melibatkan iskemia jaringan dimana
obat-obat vasodilator digunakan. Angina (nyeri) disebabkan oleh timbunan metabolit di dalam
otot jantung; angina pectoris adalah nyeri dada hebat yang terjadi ketika aliran darah koroner
tidak cukup memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung. Nitrat organic, misalnya
nitrogliserin adalah terapi utama angina pectoris. Suatu kelompok vasodilator lainnya yaitu
kalsium antagosin, juga penting terutama untuk profilaksis dan obat-obat penghambat beta yang
bukan vasodilator, juga berguna dalam profilaksis.
Penyakit jantung iskemik adalah masalah kesehatan serius yang paling sering ditemukan
pada masyarakat Barat. Sejauh ini penyebab angina yang paling sering adalah obstruksi
ateromatus pada pembuluh koroner yang besar (angina aterosklerotik atau angina klasik). Tetapi,
spasme sementara pada sebagian dari pembuluh koroner yang biasanya disertai dengan ateroma,
dapat juga menyebabkan iskemia miokard dan rasa nyeri (angina varian atau angina
vasospastik).
Penyebab utama angina pectoris adalah suatu ketidakseimbangan antara kebutuhan
oksigen jantung dan oksigen yang diberikan ke alat tersebut melalui pembuluh darah koroner.
Pada angina klasik, ketidakseimbangan tersebut terjadi ketika kebutuhan oksigen miokard
meningkat, seperti waktu latihan, dan aliran darah koroner tidak meningkat secara proporsional.
Iskemia yang dihasilkan biasanya menyebabkan rasa sakit. Oleh karena itu angina klasik adalah
“angina waktu kerja” (angina of effort). Pada beberapa orang, iskemia bisa juga tidak selalu
disertai oleh rasa sakit/nyeri, menghasilkan suatu “silent ischemia” atau “ambulatory ischemia”.
Pada angina varian, pemberian oksigen berkurang sebagai hasil suatu vasospasme koroner yang
reversible (biasanya pelapisan obstruksi kronik).
Secara teori, ketidakseimbangan antara pemberian oksigen dan kebutuhan oksigen
miokard dapat diperbaiki dengan meningkatkan pemberian oksigen (dengan meningkatkan aliran
darah koroner) atau menurunkan kebutuhan oksigen (dengan mengurangi kerja jantung). Kedua
cara ini digunakan dalam praktek klinik. Pada angina aterosklerotik, pengurangan kebutuhan
adalah yang lebih mudah dicapai dengan cara-cara farmakologik. Terapi kedokteran tradisional
mencapai tujuan ini melalui penggunaan nitrat organo vasodilator yang poten dan beberapa jenis
obat-obat lain, yang mengurangi kerja jantung. Pemberian oksigen yang meningkat melalui
peningkatan aliran darah koroner sulit untuk dicapai dengan cara farmakologik ketika aliran
darah dibatasi oleh plak-plak ateromatus yang terikat. Dalam keadaan ini, cara invasive
(transplantasi lintas jantung koroner atau angioplasti) mungkin diperlukan bila pengurangan
kebutuhan oksigen tidak dapat mengontrol gejala-gejala angina. Pada angina varian, dilain pihak,
spasme pembuluh koroner dapat dihilangkan oleh nitrat atau kalsium antagonis (calcium channer
blocker). Harus ditegaskan bahwa tidak semua obat vasodilator adalah efektif pada angina dan
sebaliknya, beberapa obat yang bermanfaat pada angina (misalnya penghambat beta) bukan
merupakan vasodilator.
Ketika terdapat suatu perubahan dalam sifat, frekuensi, lamanya, dan factor pencetus
angina pada penderita angina pada penderita angina stabil dan bila terdapat episode-episode
angina pada saat istirahat, maka dikatakan terdapat angina tidak stabil. Keadaan ini disebabkan
oleh episode-episode peningkatan tonus arteri koronaria epikardial atau terjadinya gumpalan-
gumpalan trombosit di sekeliling plak aterosklerotik. Pada kebanyakan kasus, pembentukan
trombus labil pada plak aterosklerotik adalah mekanisme penyebab pengurangan aliran darah. Ini
menandakan kemungkinan segera terjadinya infark miokard dan memerlukan terapi yang hebat.
FARMAKOLOGI DASAR OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGOBATI
ANGINA
Kerja obat pada angina
Ketiga kelompok obat-obat yang berguna pada angina mengurangi kebutuhan oksigen
miokard dengan cara mengurangi tahanan vaskular perifer, dengan mengurangi curah jantung
atau keduanya. Pada beberapa penderita, suatu redistribusi aliran koroner bisa meningkatkan
pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan iskemik. Pada angina varian, nitrat dan kalsium
antagonis bisa juga meningkatkan pengiriman oksigen miokard dengan menghilangkan spasme
arteri koronaria.
DAPUS: Katzung, Bertram G, 1998, Farmakologi Dasar Dan Klinik Edisi VI, Kedokteran EGC,
Jakarta. Hal.184.