anggaran sektor publik (kel.3)

24
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik Dosen Pengampu : Anim Rahmayati, SEI, M. Si. Disusun oleh : Ilham Mujahidin 122221053 Istiqomah Budianti 122221058 Lina Lathifah 122221067 Kelompok 3 AKS A/B/C PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM 0

Upload: nurulawahita110

Post on 15-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Akuntansi Sektor Publik

TRANSCRIPT

Page 1: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pengampu : Anim Rahmayati, SEI, M. Si.

Disusun oleh :

Ilham Mujahidin 122221053

Istiqomah Budianti 122221058

Lina Lathifah 122221067

Kelompok 3 AKS A/B/C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I

0

Page 2: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendekatan penganggaran sektor publik dibedakan menjadi dua bagian, yaitu

pendekatan fungsional dan pendekatan pengambilan keputusan. Pendekatan

fungsional dilakukan dengan penerapan penyaluran anggaran terhadap kegiatan

fungsional organisasi/lembaga dengan tujuan untuk mengoptimalkan berbagai

aktivitas lembaga sekaligus mengintegrasikan berbagai program melalui proses

penyesuaian. Penyesuaian ini dapat dilakukan melalui evaluasi dan analisis keuangan

secara berurutan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Pendekatan Penganggaran Sektor Publik?

2. Apa saja fungsi anggaran sektor publik?

3. Apa saja Jenis-jenis anggaran sektor publik? 

4. Bagaimana pendekatan penyusunan sektor publik?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pendekatan penganggaran sektor publik

2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi anggaran sektor publik

3. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran sektor publik

4. Untuk mengetahui pendekatan penyusunan sektor publik

BAB II

1

Page 3: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

PEMBAHASAN

A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial,

sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan anggaran.

Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit

dan mengandung nuansa politik yang tinggi.

Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan

strategi dan perencanaan strategik telah selesei dilakukan. Tahap penganggaran

menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada

kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun.

Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik :

1. Aspek perencanaan

2. Aspek pengendalian

3. Aspek akuntabilitas public

B. PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk

rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran berisi

estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi dimasa yang akan datang.

Secara singkat bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial

yang menyatakan :

1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/anggaran)

2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai

rencana

2

Page 4: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

C. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Tidak semua aspek kehidupan masyarakat tercakup oleh anggaran sektor

publik. Terdapat beberapa aspek kehidupan yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor

publik, baik skala nasional maupun lokal.

Dalam sebuah Negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan rakyat,

uang yang dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukan rencana

pemerintah untuk membelajakan anggaran.

Anggaran dan Kebijakan Fiscal Pemerintah

Kebijakan fiscal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk

mempengaruhi keadaan ekonomi melalui system pengeluaran atau system perpajakan

untuk mencapai tujuan tertentu. Alat utama kebijakan fiscal adalah anggaran.

Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria berikut :

Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat

Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,

pemerintah provinsi atau pemerintah daerah

Anggaran sektor publik penting karena beberapa hal :

1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan

social ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang

tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.

3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung

jawab terhadap rakyat

3

Page 5: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

D. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

Dengan anggaran, organisasi mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke arah

mana kebijakan yang dibuat.

Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

Anggaran digunakan untuk menghindari adanya pengeluaran terlalu besar

(overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya (misspending).

Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal

Anggaran dapat digunakan sebagai alat menstabilkan ekonomi dan mendorong

pertumbuhan ekonomi.

Anggaran sebagai alat politik

Anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan

kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik.

Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi

Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan.

Disamping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit

kerja dalam lingkungan kerja.

Anggaran sebagai alat penilaian kinerja

Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi

anggaran.

4

Page 6: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

Anggaran sebagai alat motivasi

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer, dan stafnya

agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan

organisasi yang telah ditetapkan.

E. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

1. Anggaran Operasional

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari

dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat

dikategorikan dalam anggaran operasional adalah "belanja rutin". Belanja rutin

adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak

dapat menambah aset atau kekayaan bagi penmerintah. Disebut "rutin" karena

sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum,

pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja

Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan pemeliharaan.

2. Anggaran Modal/Investasi

Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan pembelnjaan atas

aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya.

Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan

pinjaman. Belanja investasi / modal adalah pengeluaran yang manfaatnya

cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan

pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya

operasional dan pemeliharaan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis yang

digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor

tersebut.

F. PRINSIP-PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Prinsip-prinsip di dalam anggaran sektor publik meliputi:

a. Otorisasi oleh legislatif

5

Page 7: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu

sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

b. Komprehensif

Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip

anggaran yang bersifat komprehensif.

c. Keutuhan anggaran

Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.

d. Nondiscretionary Appropriation

Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara

ekonomis, efisien dan efektif.

e. Periodik

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun

multi tahunan.

f. Akurat

Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi,

yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi

anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan

over estimate pengeluaran.

g. Jelas

Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak

membingungkan.

h. Diketahui publik

Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

G. PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN

Anggaran meliputi empat tahap yaitu:

a. Tahap persiapan anggaran ( preparation)

Pada tahap persiapan, bagaimana anggaran menyiapkan format anggaran

yang dipakai. Kemudian, setiap unit di pemerintahan mengajikan anggaran yang

6

Page 8: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

selanjutnya akan dikonsolidasikan oleh bagian anggaran. Setelah di review dan

diadakan dengar pendapat ke semua unit, anggaran ini akan disetujui oleh kepala

pemerintahan.

b. Persetujuan lembaga legislatif (legislatif enactment)

Anggaran diajukan ke lembaga legislatif untuk mendapatkan persetujuan. Dalam

hal ini, lembaga legislatif akan mengadakan pembahasan dua memperoleh

pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui atau menolak anggaran tersebut.

c. Administrasi (administration)

Setelah anggaran disahkan, pelaksanaan anggaran dimulai baik pengumpulan

pendapatan yang ditargetkan maupun pelaksanaan belanja yang telah

direncanakan. Bersamaan dengan tahap pelaksanaan ini dilakukan pula proses

administrasi anggaran berupa pencatatan dan belanja yang terjadi.

d. Pelaporan (reporting)

Pelaporan dilakukan pada akhir periode atau pada waktu-waktu tertentu yang

ditetapkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses akuntansi yang

telah berlangsung selama proses pelaksanaan.

e. Pemeriksaan (Post-audit)

Kemudian, laporan yang diberikan atas pelaksanaan anggaran diperiksa (diaudit)

oleh sebuah lembaga pemeriksa independen. Hasil pemeriksaan akan menjadi

masukan atau umpan balik untuk proses penyusunan pada periode berikutnya.

H. PERKEMBANGAN PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Perkembanagan anggaran sektor public telah menjadi instrument kebijakan multi

fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Agar fungsi

perencanaan dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta

pencatatan harus dilakukan dengan cermat dan sistematis melalui dua pendekatan

utama penyusunan anggaran publik yaitu

a) Anggaran tardisional atau anggaran konvensional

Cara penyusunan anggaran tradisional dengan pendekatan :

7

Page 9: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

1. Incrementalism

Anggaran tradisional bersifat incrementalism berarti hanya menambah atau

mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada

sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar

untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa

dilakukan kajian yang mendalam.

2. Line-item

Didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran .

metode ini tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item

penerimaan dan pengeluaran pada anggaran, walapun item itu sudah tidak

relevan lagi digunakan pada periode sekarang.

Kelemahan anggaran tradisional

- Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dan rencana

pembangunan jangka panjang.

- Pendekatan incremental menyebabakan sejumlah besar pengeluaran tidak

pernah diteliti secara menyeluruh.

- Lebih berorientasi pada input dari pada output.

- Sekat-sekat antara departemen yang kaku membuat tujuan nasional sulit

dicapai.

- Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran

modal/investasi.

- Anggaran tahunan bersifat tahunan.

- Sentralisasi penyiapan anggaran, informasi yang tidak memadai

menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran.

- Persetujuan anggaran yang terhambat, sering terjadi manipulasi anggaran.

- Aliran anggaran yang tidak rutin mengidentifikasi masalah tindakan.

8

Page 10: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

Contoh anggaran tradisional

Anggaran Polres PantiBelanja gaji 10.000.000Belanja persediaan 12.000.000Belanja makanan 4.000.000Belanja perjalanan 3.000.000Belanja lain – lain 1.000.000Total 30.000.000

b) Anggaran Publik dengan Pendekatan NPM

New Public Management (NPM) berfokus pada kinerja organisasi, bukan

pada kebijakan. Salah satu model NPM adalah model pemerintahan yang

diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) yang tertuang dalam pandangannya

yang dikenal dengan konsep reinventing government.

Perspektif baru pemerintahan ini adalah:

1. Pemerintahan katalis : berfokus pada pemberian pengarahan bukan produksi

pelayanan public

2. Pemerintahan milik masyarakat : memeberdayakan masyarakat dari pada

melayani.

3. Pemerintahan yang kompetitif : menyuntikan semangat kpmpetisi dalam

pemberian pelayanan publik.

4. Pemerintahan yang disegerakan oleh misi : mengubah organisasi yang

digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.

5. Pemerintahan yang berorientasi hasil : membiayai hasil bukan masukan.

6. Pemerintahan berorientasi pada pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan

bukan birokrasi.

7. Pemerintahan wirausaha : mamapu menciptakan pendapatan dan tidak

sekedar membelanjakan.

8. Pemerintahan antisipatif : berupaya mencegah dari pada mengobati.

9. Pemerintahan desentralisasi : dari hierarki menuju partisipasi tim kerja

9

Page 11: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

10. Pemerintahan berorientasi pada mekanisme pasar : mengadakan perubahan

dengan mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan mekanisme

administratif (sistem prosedur dan paksaan)

Perbandingan anggaran tradisional dengan anggaran berbasis NPM

Anggaran Tradisional New Public Management

Sentralistis Desentralisasi & devolved management

Terorientasi pada input Berorientasi pada input, output & outcome

Tak terkait dengan perencanaan jangka

panjang

Utuh & komprehensif dengan perencanaan

jangka panjang

Line-item & incremental Berdasarkan sasaran kinerja

Batasan departemen yang kaku Lintas departemen

Gunakan aturan klasik: vote accounting ZBB, PPBS

Prinsip anggaran bruto Sistematik & rasional

Bersifat tahunan Bottom-up budgeting

1. Anggaran kinerja

Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang

terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan

oleh tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayan publik. Anggaran dengan

pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for money dan

pengawasan atas kinerja output. Pendekatan ini juga mengutamakan

mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan yang

sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan.

Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh

karena itu, anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian

kinerja didasarkan pada pelaksanaan value for money dan efektivitas

10

Page 12: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

anggaran. Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional

yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah

akan menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros

(overspending).

Contoh anggaran kinerja

Anggaran polres Panti1.      Pengamanan Lantas Anggaran Realisasi

Belanja gaji 3.000.000 3.500.000Belanja persediaan 4.000.000 4.000.000Belanja makanan 2.000.000 2.000.000Belanja perjalanan 1.000.000 1.000.000Jumlah 10.000.000 10.500.000

2.      DalmasBelanja gaji 3.000.000 3.000.000Belanja persediaan 4.000.000 3.000.000Belanja makanan 1.500.000 1.500.000Belanja perjalanan 1.000.000 1.000.000Belanja lain –lain 500.000 500.000Jumlah 10.000.000 9.000.000

3.      Diklat Belanja gaji 4.000.000 3.000.000Belanja persediaan 4.000.000 4.000.000Belanja makanan 500.000 500.000Belanja perjalanan 1.000.000 500.000Belanja lain –lain 500.000 500.000Jumlah 10.000.000 8.500.000Total 30.000.000 28.000.000

2. Zero Based Budgeting (ZBB)

Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan untuk mengatasi

kelemahan yang ada pada sistem anggara tradisional. Penyusunan anggaran

dengan menggunakan konsep Zero Based Budgeting dapat menghilangkan

incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol

(zero-base). ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun

11

Page 13: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

anggaran tahun ini, namun penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan

saat ini.

Proses Implementasi ZBB

Proses implementasi ZBB terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Identifikasi unit-unit keputusan

Struktur organisasi pada dasarnya terdiri dari pusat-pusat

pertanggungjawaban (responsibility center). Zero Based Budgeting

merupakan sistem anggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban

sebagai dasar perencanaan dan pengendalian anggaran.

2. Penentuan paket-paket keputusan

Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif mengenai bagian

dari aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara

individual. Paket keputusan dibuat oleh manajer pusat

pertanggungjawaban dan harus menunjukkan secara detail estimasi biaya

dan pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk pencapaian tugas dan

perolehan manfaat. Terdapat dua jenis paket keputusan, yaitu:

a. Paket keputusan mutually-exclusive.

b. Paket keputusan incremental.

3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusan

Jika paket keputusan telah disiapkan, tahap berikutnya adalah meranking

semua paket berdasarkan manfaatnya terhadap organisasi.

Keunggulan ZBB

        Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi

sumber daya secara lebih efisien

ZBB berfokus pada value for Money

Mempermudah untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan

ketidakefektifan biaya

Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer

12

Page 14: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

Kelemahan ZBB

Prosesnya memakan waktu lama, terlalu teoritis, dan tidak praktis

ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek

Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju

Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses meranking dan

mereview paket keputusan

3. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)

PBBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori

sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya

adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi. PBBS ini ditujukan

untuk membantu manajemen pemerintah dalam membuat keputusan alokasi

sumber daya secara lebih baik.

Proses implementasi PPBS :

1.     Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan

jelas

2.     Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan

3.     Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-

benefit dari masing-masing program

4.     Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil

5.     Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui

Karakteristik PPBS

       Berfokus pada tujuan dan aktivitas untuk mencapai tujuan

       PBBS berorientasi pada masa depan

       Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi

       Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif dan program

yaitu identifikasi tujuan, identifikasi secara sistematik alternatif program

untuk mencapai tujuan, estimasi biaya total dari masing-masing alternatif

13

Page 15: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

program, dan estimasi manfaat yang ingin diperoleh dari masing-masing

alternatif program.

Kelebihan PBBS

- Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen

puncak ke manajemen menengah.

- Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja

- Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya dalam

perencanaan program.

- Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi,

dan kerja sama antar departemen.

Kelemahan PBBS

- PBBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data,

dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi.

- Implementasi PBBS membutuhkan biaya yang besar.

- PBBS sulit untuk diimplementasikan.

- PBBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai

kumpulan manusia yang kompleks.

Masalah utama penggunaan ZBB dan PBBS

1.     Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif

untuk melakukan aktivitas.

2.     Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama untuk

mengukur output

3.     Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan,

perubahan politik, dan ekonomi

4.     Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang berat

5.     Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perankingan program terutama

ketika terdapat pertentangan kepentingan

14

Page 16: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

BAB III

KESIMPULAN

Terdapat dua pendekatan dalam penyusunan angaran sektor publik, yaitu

pendekatan tradisional dan pendekatan New Public Management. Pendekatan NPM

dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan dari sistem tradisional. Anggaran dengan

pendekatan NPM terdiri dari beberapa jenis, yaitu anggaran kinerja, ZBB, dan PPBS.

Anggaran dengan pendekatan NPM sangat menekankan pada konsep value for money

dan pengawasan atas kinerja output.

Perubahan dari sistem anggaran tradisional menuju sistem anggaran dengan

pendekatan NPM merupakan bagian penting dari reformasi anggaran. Reformasi

anggaran sektor publik dilakukan untuk menjadikan anggaran lebih berorientasi pada

kepentingan publik dan menekankan value for money. Beberapa jenis anggatan

dengan pendekatan NPM, seperti ZBB, PPBS, dan Anggaran Kinerja perlu dikaji

lebih mendalam sebelum diaplikasikan, karena pada masing-masing jenis anggaran

tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan.

15

Page 17: Anggaran Sektor Publik (Kel.3)

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo, (2007), Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : ANDI.

Nordiawan, Deddi, (2006), Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat.

16