anggaran sebagai peralatan.doc

91
ANGGARAN SEBAGAI PERALATAN 1. Anggaran Sebagai Sistem Perencanaan Terpadu Anggaran atau Business Budget adalah : Salah satu bentuk dari berbagai rencana yang susun, meskipun tidak setiap rencana disebut anggaran. Ex : Hasil dari Perencanaan. Ketika akan mengadakan wisata /perjalanan jauh agar perjalanan itu murah, aman, dan menyenangkan. Membutuhkan perencanaan tentang alat transpot, route perjalanan, kartu-kartu pengenal, pemesanan hotel untuk bermalam, dana untuk pembiayaan perjalanan. Business budget, sering diterjemahkan menjadi anggaran perusahaan Anggaran perusahaan adalah : Rencana tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan adanya anggaran perusahaan ini diharapkan tercapainya tingkat efisiensi tertentu dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan perusahaan, untuk itu perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran, produksi, tertib keuangan dan tertib administrasi. Masing-masing bidang ini merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya masing-masing. Bilamana masing-masing bidang membuat dan menentukan programnya sendiri terlepas dari program dan kegiatan yang lain, maka besar sekali kemungkinannya program-program ini bukannya saling membantu dalam mencapai sasaran bersama yakni keuntungan, melainkan malah saling bertentangan atau tidak saling mendukung satu sama lain. 2. Anggaran Pendekatan Sistem

Upload: idram-m-ladji

Post on 04-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

ANGGARAN SEBAGAI PERALATAN

1. Anggaran Sebagai Sistem Perencanaan Terpadu

Anggaran atau Business Budget adalah : Salah satu bentuk dari berbagai rencana yang susun, meskipun tidak setiap rencana disebut anggaran.

Ex : Hasil dari Perencanaan.

Ketika akan mengadakan wisata /perjalanan jauh agar perjalanan itu murah, aman, dan menyenangkan. Membutuhkan perencanaan tentang alat transpot, route perjalanan, kartu-kartu pengenal, pemesanan hotel untuk bermalam, dana untuk pembiayaan perjalanan.

Business budget, sering diterjemahkan menjadi anggaran perusahaan

Anggaran perusahaan adalah : Rencana tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Dengan adanya anggaran perusahaan ini diharapkan tercapainya tingkat efisiensi tertentu dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan perusahaan, untuk itu perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran, produksi, tertib keuangan dan tertib administrasi.

Masing-masing bidang ini merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya masing-masing. Bilamana masing-masing bidang membuat dan menentukan programnya sendiri terlepas dari program dan kegiatan yang lain, maka besar sekali kemungkinannya program-program ini bukannya saling membantu dalam mencapai sasaran bersama yakni keuntungan, melainkan malah saling bertentangan atau tidak saling mendukung satu sama lain.

2. Anggaran Pendekatan Sistem

Anggaran dapat dianggap sebagai suatu sistem yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai suatu sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan subsistem yang lain yang ada dalam perusahaan itu.

Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan , tetapi sekaligus juga dapat dianggap sebagai suatu subsistem, yakni bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Anggaran bukan satu-satunya alat perencanaan dan pengendali yang diperlukan perusahaan untuk dapat berfungsi secara mantap.

Page 2: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Sistem adalah : Kumpulan komponen yang saling berinteraksi atau saling bergantung, yang dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kebulatan, dan diorganisir untuk mencapai tujuan tertentu.

Subsistem adalah : Bagian dari sistem yang melaksanakan satu atau lebih fungsi yang diperlukan dalam sistem itu.

Skema Anggaran Sebagai Sistem

I. INTI SISTEM

Perencanaan dan Pengawasan Keuntungan

Pemasaran Produksi Keuangan Administrasi

II. SUBSISTEM PENUNJANG

Struktur tertib Analisis data Data & Angka

Organisasi Adm Statistik Analisis angka

Internal Akuntansi standar

III. SUBSISTEM LINGKUNGAN

Data & Data & Data & Struktur

Analisa Analisa Analisa Harga &

Ekonomi Industri Produk Persaingan

Page 3: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Sebagai satu sistem anggaran terdiri dari tiga lapisan, yakni inti dari sistem, subsistem penunjang, dan subsistem lingkungan.

Inti Sistem Mencerminkan baik sasaran, dalam hal ini adalah keuntungan yang menjadi obyek penyusunan anggaran, maupun komponen-komponennya dalam hal ini fungsi-fungsi pemasaran, produksi, keuangan, administrasi yang mencerminkan pihak-pihak yang paling berkepentingan di dalam upaya merealisasikan sasaran yang ditentukan.

Sub Sistem Penunjang :

Mencerminkan berbagai hal sebagai subsistem yang fungsinya diperlukan untuk membantu kelancaran bekerjanya inti sistem. (merupakan variabel tentang perusahaan itu sendiri, sehingga sedikit banyak terkendali)

Sub Sistem Lingkungan :

Merupakan variabel yang terletak di luar perusahaan, oleh karenanya tidak dapat dikendalikan, namun perusahaan tidak mungkin menghindar daripadanya. Oleh karenanya perusahaan perlu membuat forecast tentang variabel ini dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Dengan demikian perusahaan dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang diciptakan oleh lingkungannya.

3. Anggaran dan Penganggaran

Definisi Business budget adalah Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan

Dari definisi diatas dapat diambil intinya :

- Bahwa Business budget harus bersifat formal

- Bahwa Business budget harus bersifat sistematis

Business budget merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang berdasar beberapa asumsi tertentu, dimana keputusan yang diambil merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan

Perbedaan Anggaran dengan Penganggaran :

Page 4: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

} Anggaran merupakan hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan

} Penganggaran menunjukkan proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil melaksanakan rencana itu

Syarat dalam menyusun suatu anggaran :

1 .Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis

2. Luwes, tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah

3. Kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus dan tidak merupakan usaha yang isidentiil,

4. Ketika perusahaan menyusun anggaran harus yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk mengendalikan relevant variables dalam mencapai tujuan, mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sistem manajemen lmiah, mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, mempunyai kemampuan untuk memberi motivasi kepada anggota-anggotanya, dan mempunyai kemampuan untuk mendorong adanya partisipasi.

4. Anggaran Komprehensif dan Anggaran Parsiil

Anggaran Komprehensif, ruang lingkupnya menyeluruh, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan tertib administrasi.

Anggaran Parsiil, ruang lingkupnya terbatas, perusahaan memilih alternatif ini karena berbagai pertimbangan praktis,

Ex : Perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah baik di dalam memasarkan hasil produksi maupun didalam pembiayaannya.

Anggaran dan Fungsi Manajer

Harold Koonzt dan Cyriil O’Donnel, membagi peranan business manajer yang bersifat manajerial menjadi fungsi-fungsi planning, organizing, staffing, directing, dan control

- Planning, Perusahaan hendaknya selalu mencari sumber potensial yang menghasilkan keuntungan dan merencanakan cara bagaimana untuk merealisirnya.

- Organizing, bahwa manajer harus menyusun suatu struktur organisasi yang tepat, sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dan menunjuk orang-orang yang tepat untuk mengisi masing-masing jabatan dengan mengadakan pembagian kerja.

Page 5: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

- Staffing, bahwa manajer hendaknya menunjuk orang-orang yang tepat, yang qualified dengan memberikan motivasi berupa intensive yang sesuai

- Directing, bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan kepemimpinan yang mantap dan dinamis secara tegas dan terbuka

- Control, Manajer harus selalu mengadakan pengawasan yang bersifat dinamis dan selalu mengusahakan adanya feedback dari bawahan

Anggaran Fixed dan Anggaran Continous

Berdasarkan fleksibilitasnya, budget dapat dikelompokkan menjadi 2 macam :

1. Fixed Budget (Anggaran fixed) adalah Anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses. Di dalam anggaran fixed tidak diadakan revisi secara periodik

2. Continous Budget ( Anggaran kontinyu) Penyusunan anggaran dengan cara ini mempunyai karakteristik :

a .Disusun untuk periode tertentu, volume tertentu, dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya Revenue, Cost, dan Expenses

b. Untuk mengetahui apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak , maka secara periodik dilakukan penilaian kembali. Penilaian kembali dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara kuartal (triwulan

c. Ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya dengan menggunakan data-data yang paling akhir dimiliki.

Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal

II III IV I

1982 1983

Pemanfaatan anggaran continous mensyaratkan hal-hal –hal berikut ini :

a. Memerlukan perekaman data ekstern secara terus menerus.Hal ini diperlukan untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan.

b. Memerlukan sistem dan personalia akuntansi yang cepat dan merekam, menganalisa serta melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dalam realisasi

Page 6: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Anggaran Dalam Dimensi Waktu

Pada dasarnya dimensi waktu dalam anggaran dapat dibagi menjadi tiga :

- Menyangkut masa lalu

- Menyangkut masa sekarang

- Menyangkut masa yang akan datang

Ketiga dimensi waktu ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Biasanya pada suatu waktu dalam perusahaan tidak hanya dilaksanakan satu macam kegiatan, melainkan beberapa kegiatan. Masing-masing kegiatan tersebut mulai dan berakhirnya tidak bersamaan

Proyek

(kegiatan)

X – 2

1982

X – 1

1983

X

1984

x + 1

1985

X + 2

1986

X + 3

1987

X + 4

Page 7: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1988

I

II

III

IV

} Anggaran yang berjalan hanya menyangkut proyek I dan II, yang disebut proyek efektif, sedangkan proyek III dan IV disebut proyek tentatif atau proyek menurut rencana yang sudah dimiliki.

} Dengan melihat periode waktu seperti contoh di atas maka anggaran dpt dikelompokkan menjadi:

- Jenis anggaran jangka pendek:

1984 ( tahun yang sedang berjalan) & 1985 (terdiri dari proyek I, II, dan III)

- Jenis anggaran jangka panjang:

meliputi keempat proyek tersebut secara keseluruhan (1982 sampai dengan 1988

Dengan melihat futuristic daripada anggaran , maka pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai project planning dan periodic planning

Project planning menentukan jenis-jenis proyek selama periode anggaran yang bersangkutan

Periodic planning menentukan pentahapan dari pelaksanaan masing-masing proyek.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijaksanaan Manajer Dalam Perencanaan, antara lain :

1). Produk

Page 8: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

2). Pasar

3). Kebijaksanaan Distribusi

4). Rencana Produksi

5). Rencana Penelitian dan Pengembangan

6). Organisasi

7). Finansial

1). Produk

Kebijaksanaan manajemen dalam perencanaan, harus memperhatikan hal-hal yang dihasilkan seperti :

- Trend penjualan

- Harga produk

- Diversifikasi produk

- Kualitas produk

- Desain produk

- Style produk

- Identitas produk seperti : brand name, trade mark, bungkus, dan lain-lain

2). Pasar

Berhasil suatu produk dipasarkan tergantung pada sifat produk itu sendiri, harga produk, dan kebijaksanaan dalam pemilihan metode penjualan dan distribusi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

- Data tentang konsumen (siapa pembeli, lokasi, dan lain-lain)

- Potensi pasar

- Kebiasaan membeli dari konsumen

- Sifat persaingan yang dihadapi

3). Program Distribusi

Setelah memperhitungkan faktor produk dan pasar, business manager juga perlu memperhitungkan pasar tersebut seperti :

- Memilih dan melatih para salesman

Page 9: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

- Memilih saluran distribusi yang paling tepat dan metode penjualannya

- Memilih media promosi dan advertensi

- menentukan kebijaksanaan harga dan lain-lain

4). Program Produksi

Faktor yang berhubungan dengan produksi seperti

- Bahan mentah dan bahan pembantu

- Buruh

- lokasi pabrik

- Layout pabrik

- Kapasitas pabrik

- Proses produksi

- dll

5). Program Penelitian dan Pengembangan

Program penelitian dan pengembangan suatu perusahaan ikut mempengaruhi rencana yang disusun oleh business manager seperti :

- Besarnya biaya yang diperlukan untuk program penelitian dan pengembangan

- Ada tidaknya korelasi antara kegiatan penelitian dengan tingkat penjualan

- Manfaat yang akan dipengaruhi dari program tersebut dan sebagainya

6). Organisasi

Hal-hal yang berhubungan dengan organisasi yang perlu diperhatikan antara lain :

- Organisasi chart ( struktur organisasi)

- Penempatan individu-individu yang tepat pada masing-masing jabatan

- Koordinasi antara masing-masing fungsi dalam organisasi

7). Financial

Page 10: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Faktor ini dapat dikatakan sebagai faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap perencanaan yang disusun oleh business manager, seperti :

- Sumber modal kerja

- Return yang dikehendaki dari investasi

- Tingkat perputaran yang dikehendaki

Page 11: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN

DAN PENGAWASAN

Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem itu di dalam pelaksanaannya.Semakin banyak dan rumit manfaat yang dituju, semakin banyak persyaratan yang dituntut di dalam persiapan dan penyusunannya

Persyaratan yang dimaksud meliputi :

Jenis dan mutu data yang dapat disediakan

Sistem akuntansi keuangan dan akntansi biaya yang digunakan (ekstra atau intra komtabel)

Sikap manajemen di dalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-harga

Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahannya untuk mengubah anggaran

Page 12: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Manfaat dan Ciri-Ciri Anggaran

Manfaat Yang Ingin Diperoleh

Ciri Akuntansi

Ciri-Ciri Anggaran

1. Anggaran sebagai “alat penaksir”

2. Anggaran sebagai “plafon” dan sekaligus “alat pengatur otoritasi” pengeluaran dana atau kas

Ektra Komtabel

a. Ekstra komtabel

b. Intra komtabel

1.1 Anggaran bersifat statis

1.2 Tidak ada rekening selisish biaya

1.3 Analisa penyimpangan biaya dilakukan di luar sistem akuntansi

2.a.1 Anggaran bersifat statis

2.a.2 Diberi peluang kemungkinan pengalihan pos biaya

2.a.3 Perlu alat monitor untuk mengetahui pengeluaran dana yang sudah terjadi

2.a.4 Analisa penyimpanan biaya dilakukan di luar sistem akuntansi

2.b.1 Anggaran bersifat dinamis

2.b.2 Biaya perlu berkorelasi dengan penghasilan penjualan / tingkat produksi

2.b.3 Adanya rekening selisih biaya sebagai dasar analisa variance

3. Anggaran sebagai “pengukur efisiensi”

Intra Komtabel

2.b.3 Adanya rekening selisih biaya sebagai dasar analisa variance

2.b.4 Perlu adanya monitoring pengeluaran dana / kas

3.1 Anggaran bersifat dinamais

Page 13: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

3.2 Perhitungan anggaran atas dasar angka standar

3.3 Biaya berkorelasi dengan penghasilan penjualan /produksi

3.4 Adanya rekening selisih biaya sebagai dasar analisa variance

3.5 Perlunya monitoring pengeluaran kas/dana

3.6 Dapat dilakukan analisa variance secara valid

} Pemilihan manfaat anggaran harus mempertimbangkan ciri-ciri industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan serta pengaruh ciri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya, ciri-ciri yang dimaksud antara lain :

Sifat persaingan

Sifat penjualan produk perusahaan

Sifat proses produksinya

Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada

Ciri-ciri industri serta persaingan di atas akan sangat berpengaruh terhadap

Pemilihan segmen pasar dan jenis pembeli yang menjadi sasaran pemasaran hasil produksi

Kebijaksanaan terhadap mutu produk, harga serta pelayanan pada pembeli

Pilihan kebijaksanaan product mix

Pemeliharaan kondisi mesin sehingga selalu siap berproduksi sepanjang tahun

Program-program penelitian dan pengembangan yang diperlukan untuk memelihara kemampuan bersaing.

Ilustrasi cara pemilihan manfaat anggaran

Contoh1: Perusahaan Tegel “Diamond” (Produsen tegel berbagai jenis)

Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan :

Perusahaan ini menghasilkan beberapa jenis tegel dengan warna abu-abu, tegel berwarna dan tegel teraso, dengan ukuran 20 x 20 cm, 30 x 30 cm, dan 40 x 40 cm.

Produksinya 50 % atas dasar pesanan dan 50 % untuk pasar (dalam bentuk persediaan siap jual)

Page 14: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Memiliki data pemakaian standar untuk bahan baku dan bahan penolong masing-masing jenis tegel yang dibuat.

Harga jual tertentu untuk setiap jenis produk dengan kemungkinan pemberian potongan karena perbedaan jumlah pembelian ataupun cara pembayaran.

Tingkat penjualan terpengaruh oleh musim dari termin anggaran proyek-poyek pemerintah

Jumlah modal kerja yang terbatas

Persaingan cukup kuat, terutama karena perbedaan mutu produksi dan kecepatan pelayanan

Sistem akuntansi masih sangat sederhana, mencatat dan apa adanya.

} Pilihan manfaat anggaran : anggaran sebagai plafon biaya dengan prosedur anggaran fleksibel / continous.

} Anggaran ini disusun dengan mekanisme sebagai berikut :

Ditentukan sasaran penjualan untuk setahun neraca garis besar saja

Anggaran tahunan diperinci dalam anggaran bulanan.

Dipilh prosedur kontinues yang direvisi setiap bulan untuk disesuaikan dengan pesanan yang masuk dan minat pembeli yang dimonitor dari waktu ke waktu.

Anggaran penjualan yang disusun oleh bagian penjualan diserahkan kepada bagian produksi untuk dihitung biaya-biayanya.

Ditentukan plafon biaya untuk setiap bulan sesuai dengan rencana produksinya.

} Contoh 2 : Perusahaan Bumper Mega Steel (Produsen bumper mobil)

} Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan :

1. Penjualan 100 % berdasarkan pesanan yang datang dari beberapa perusahaan karoseri langganannya. Setiap bulan disusun rencana penjualan berdasarkan pesanan yang masuk.

2. Penjualan dilakukan secara kredit dengan jangka waktu satu bulan.

3. Bahan baku lempengan besi dibeli dari luar kota, sehingga pembelian harus dilakukan secara cermat agar kelancaran proses produksi tidak terganggu. Pembelian bahan secara kredit untuk jangka waktu tiga bulan.

Page 15: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

4. Mengingat jumlah mesin (mesin press dan mesin roil) masing-masing hanya sebuah, maka bagian maintenance harus selalu menjaga agar mesin dalam kondisi baik dan siap dipergunakan.

5. Salah satu faktor penentu untuk hasil produksi adalah untuk verchrome yang belum mampu dikerjakan sendiri. Oleh karena itu pemilihan perusahaan verchrome yang diserahi tugas ini harus dilakukan secara cermat dan diawasi dari waktu ke waktu.

6. Sistem akuntansinya bersifat ekstra konstabel, sudah menggunakan rekening dan sudah ada pengelompokan biaya .

7. Besarnya persediaan komponen-komponen bumper ditentukan untuk jangka kebutuhan satu bulan

8. Penentuan harga jual didasarkan atas metode cost-plus

} Manfaat anggaran yang dipilih : anggaran sebagai plafon biaya yang sifatnya fixed dan alat pengukur otoritas uang keluar.

} Dengan ciri-ciri anggaran sebagai berikut :

Bagian pemasaran memberikan informasi tentang order penjualan yang masuk setiap bulan kepada bagian produksi

Bagian produksi menyusun anggaran secara fisik.

Anggaran secara fisik diserahkan pada bagian akuntansi dan keuangan untuk dihitung biaya-biayanya dan keuntungan yang dapat diharpkan.

Anggaran ini kemudian diserahkan pada pimpinan untuk disyahkan.

} Contoh 3 : Perusahaan Kopi Bubuk Loji Rejo (Produsen kopi bubuk)

} Faktor Relevan yang perlu dipertimbangkan :

1. Pembelian biji kopi berasal dari luar daerah yang hanya tersedia pada saat panen kopi. Karena perusahaan kopi biji harus memadai agar proses produksi tidak terganggu

Page 16: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

2. Harga jual ditentukan atas dasar metode cost plus, dalam hal ini perusahaan lebih mengutamakan ongkos hasil produksinya, dan tidak terlalu tergantung pada harga jual produk pesaing.

3. Cara penjualan yang dilakukan sebagian tunai, sebagian lagi kredit, tergantung pada besar kecilnya pembelian serta langganan dan bukan langganan. Harga penjualan sam untuk setiap

4. Saluran distribusi yang digunakan :

- Untuk luar kota : produsen – agen – pengecer – konsumen

- Untuk dalam kota : produsen – pengecer- konsumen

5. Strategi pemasaran menekankan pada mutu kopi yang baik, harga wajar, pelayanan yang cepat.

Melakukan promosi penjualan secara teratur, lewat iklan bioskop dan surat kabar, kalender ,stiker, spanduk, pemberian macam-macam hadiah.

Untuk menjamin kontinuitas produksi serta mutu produksi perusahaan menjaga persediaan biji kopi dalam jumlah yang memadai.

Perusahaan menjual kopi dengan berbagai merek untuk membedakan mutu masing-masing. Setiap merek mempunyai komposisi kopi yang berbeda sesuai mutu yang telah ditentukan sebelumnya

} Manfaat anggaran yang dipilih : anggaran hanya sebagai alat penaksir besarnya penghasilan, biaya dan keuntungan.

} Anggaran yang disusun mempunyai ciri-ciri

Anggaran tahunan yang diperinci ke dalam kegiatan triwulan dan bulanan untuk triwulan yang berjalan.

Anggaran ini merupakan anggaran fixed, yang tidak akan diubah selama setahun

Penyimpangan-penyimpangan hanya akan dianalisa pada akhir tahun dengan membandingkan antara data akuntansi dengan data anggaran.

Contoh 4 : Perusahaan Botol Gelas Indonesia (produsen botol dari gelas untuk berbagai perusahaan lain)

Faktor Relevan yang dihadapi perusahaan :

Menghasilkan botol berbagai ukuran, warna botol dan bentuk botol , khususnya untuk industri makanan dan minuman , industri farmasi, industri kosmetik. Dengan demikian pembeli botol ini adalah pembeli industri.

Sifat penjualan dan produksinya hampir seluruhnya dari kontrak pembelian / pesanan jangka panjang dengan persyaratan-persyaratan yang telah disepakaiti sebelumnya

Menghadapi persaingan yang bersifat ologopolistie, yaitu adanya beberapa perusahaan botol gelas besar yang dominan, disamping beberapa pengusaha lain yang relatif kecil.

Page 17: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Rencana produksi didominir oleh pemesan-pemesan botol dalam jumlah besar dengan persyaratan teknis yang ketat , di samping adanya pembeli keci dengan persyaratan yang lemah. Hal ini berakibat perlunya menjaga mutu hasil produksi secara terus menerus utk dapat memelihara hubungan baik dengan segmen pasar yang dominan.

Kegaiatan produksi yang dijalankan setahun penuh 24 jam sehari, hal ini perlu perencanaan cermat tanpa pengubahan yang mendadak

Kapasitas produksi dan kemampuan pembelanjaan yang terbatas dan dihadapkan pada permintaan pasar yang terus berkembang

7. Telah dimilikinya beberapa angka standar dalam penentuan harga pokok produksi masing-masing jenis botol.

8. Telah dilaksanakannya sistem akuntansi keuangan secara mapan dan baik, meskipun masih bersifat extra komtabel

9. Telah melaksanakan sistem anggaran sebagai alat pengukur otorisasi dan plafon biaya selama beberapa tahun

10. Perusahaan sedang dalam proses untuk :

a. Menyempurnakan sistem akuntansi keuangan yang betul-betul mencerminkan responsibility accounting (akuntansi pertanggung jawaban ) yang bersifat intra komtabel

b. Sedang menyusun sistem akuntansi sehingga mampu menghitung harga pokok produksi msing-masing botol secara tepat

c. Sedang menyusun pedoman cara penganggaran yang lebih baik dan disesuaikan dengan struktur organisasi yang baru saja dirombak.

d. Lebih menyempurnakan lagi perhitungan biaya standar utk berbagai ilmu biaya .

} Manfaat anggaran yang dipilih : Anggaran sebagai alat penilaian efisiensi

} Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Anggaran disusun untuk jangka waktu satu tahun, dibagi dalam triwulan dan bulanan untuk triwulan berjalan,

Dimungkinkan untuk mengubah anggaran bilamana perhitungan standar memang diubah

Dilakukan koordinasi yang sangat erat, bilamana perlu dilakukan kontak harian, antara departemen pemasaran dengan departemen produksi untuk memungkinkan pemanfaatan kapasitas yang ada semaksimal mungkin sesuai dengan tuntutan para pemesan botol dengan kerugian-kerugian teknis sekecil mungkin.

Dilakukannya evaluasi pelaksanaan anggaran secara bulanan dengan cara membandingkannya dengan laporan akuntansi yang juga disusun secara bulanan.

Page 18: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

} Dengan berbagai ilustrasi di atas, dapat kita amati bahwa Anggaran tidak selalu mengambil jangka waktu tahunan, hal itu tergantung pada derajad ketidakpastian yang dihadapi perusahaan .

Manfaat yang maksimal yang dapat diperoleh dari anggaran sebagai alat manajemen ternyata membutuhkan persyaratan yang berat yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh setiap perusahaan. Perusahaan dengan jumlah dan mutu informasi yang kurang memadai harus cukup puas dengan anggaran sebagai alat penaksir saja

Pemilihan prosedur anggaran fixed ataupun continues ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh ketepatan informasi yang dapat diperoleh, tetapi juga oleh cara-cara penjualan yang dipergunakan

Page 19: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

STRUKTUR ORGANISASI & PENGANGGARAN BIAYA

Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Cara menghitung keuntungan dari segi akuntansi maupun dari segi anggaran tidak berbeda, baik dari segi formal maupun pendekatannya. Namum dari segi anggaran biaya memerlukan perhatian khusus. Hal itu disebabkan karena beberapa hal :

Satu item biaya

Pusat anggaran bertanggung jawab atas berbagai item biaya

Pentingnya struktur organisasi dalam penganggaran biaya

Struktur organisasi mencerminkan :

Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi ke dalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan itu

Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing pejabat sesuai hirarki-nya

Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan / posisi yang ada dalam organisasi itu

Penganggaran biaya menunjukkan proses tentang bagaimana menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu.

Perbedaan Penganggaran Biaya dan Pemanfaatan Biaya :

} Penganggaran biaya lebih dititikberatkan pada penanggung jawab dikeluarkannya sesuatu biaya

Page 20: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

} Sedang pemanfaatan biaya merupakan proses akuntansi untuk membebankan biaya dari sesuatu pusat biaya kepada produk biaya kepada produk akhir ataupun dari satu pusat biaya lain yang telah memanfaatkan jasa yang dihasilkan oleh pusat biaya yang pertama

Contoh : pada perusahaan rokok kretek

a. Biaya bahan baku

Bahan baku tembakau dan cengkeh pada perusahaan kretek : seksi pencampuran bertindak sebagai pusat anggaran bahan baku tersebut.

b. Bahan penolong

Rokok cengkeh membutuhkan berbagai jenis bahan penolong. Pusat anggaran seksi percampuran bertanggung jawab atas bahan penolong jenis saus & essence untuk menentukan aroma kretek. Sedang seksi pelintingan bertanggung jawab atas bahan penolong jenis kertas sigaret. Oleh karena itu seksi pencampuran menjadi pusat anggaran dan seksi pelintingan menjadi pusat anggaran kertas.

c. Biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin

Seperti tenaga montir / mekanik mesin, suku cadang yang digunakan dalam perbaikan mesin, minyak pelumas mesin dan sebagainya. Sebagai pusat anggaran untuk jenis biaya ini adalah seksi bengkel. Namun yang memperleh manfaat akhir dari jasa bengkel adalah seksi pencampuran dan perajangan, seksi pelinting, dan seksi pembungkusan.

Dengan demikian ketiga seksi tersebut nantinya harus menanggung beban biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin. Jenis biaya ini akan dialokasikan ketiga seksi tsb sesuai penggunaan masing-masing seksi yang bersangkutan

} Dengan contoh di atas jelas bahwa tanggung jawab penganggaran biaya tidak menggunakan aspek pemanfaatan biaya sebagai titik tolaknya.

Contoh Kasus : Perusahaan Kopi Bubuk Lodji Redjo

Hal –hal yang patut diketahui dari perusahaan ini antara lain :

Perusahaan menghasilkan satu macam produk (kopi bubuk) dari berbagai mutu.

Perusahaan berproduksi untuk pasar

Page 21: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Semua tenaga kerja ( pabrik dan non pabrik) diurusi di bawah satu tangan yakni seksi personalia yang mengurusi baik gaji, asuransi tenaga kerja, jaminan kesehatan serta tunjangan semua jenis tenaga kerja.

Semua tenaga kerja adalah tenaga yang digaji

Bagian pemeliharaan juga mengurusi semua urusan pemeliharaan-pemeliharaan perbaikan mesin, kendaraan dan gedung/gudang.

Manajer Administrasi dan kemungkinan juga menghitung semua biaya penyusutan dari seluruh aktiva tetap yang dimiliki

Organisasi perusahaan ini terbagi ke dalam 19 pusat angaran seperti yang terlihat pada bagan organisasi di bawah ini :

Dari struktur organisasi ini dapat dilihat bahwa perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur (1) yang juga menjadi pemilik perusahaan. Direktur mempunyai sekretaris (3) dan di dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang Wakil Direktur (2). Kegiatan operasi dibagi dalam tiga Departemen, Departemen Produksi(4), Departemen Pemasaran(5),dan Departemen Administrasi dan Umum (6). Masing-masing Departemen dibagi dalam tiga sampai enam seksi yang seluruhnya ada 13 seksi (no.7 sampai dengan 19). Dengan demikian di dalam Perusahaan Kopi Bubuk Lodjie Redjo ini, seluruhnya terdapat sembilan belas pusat anggaran.

Masing-masing pusat anggaran bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu. Jenis biaya ini dikelompokkan dalam delapan kelompok biaya yakni:

Kelompok biaya Bahan Baku

Kelompok biaya Bahan Penolong

Kelompok biaya Tenaga Kerja

Kelompok biaya Bahan Bakar

Kelompok biaya Kesejahteraan Karyawan

Kelompok biaya Pemeliharaan

Kelompok biaya Depresiasi

Kelompok biaya lain-lain

Page 22: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

MEKANISME PENYUSUNAN

DAN RELEVANSI ANGGARAN

Fungsi perencanaan adalah untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan.Tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat digolongkan ke dalam tujuan yang sifatnya umum dan tujuan yang khusus.

Page 23: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Tujuan umum menyangkut :

Ekonomis Finansial

Konsumen

Pemilik modal

Tujuan khusus menyangkut :

Produk

Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional

Market share yang ingin dimiliki

Return on Investmen tertentu

Mekanisme Penyusunan Anggaran

Dalam garis besarnya mekanisme penyusunan anggaran berjalan pararel dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan organisasi perusahaan.

Keanggotaan dari Komisi Anggaran

meliputi :

1. Salah seorang Anggota Direksi

2. Manajer Pemasaran

3. Manajer Produksi

4. Manajer Keuangan

5. Manajer Bagian Umum

Fungsi Anggaran Bagi Perusahaan

Relavansi utama dari business budgeting adalah dapat ditentukannya kegiata-kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan.

Relevansi yang lain adalah membantu manajemen dalam mengelola perusahaan terutama dalam pengambilan keputusan, meliputi :

- Bidang Perencanaan

- Bidang Koordinasi

Page 24: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

- Bidang Pengawasan

Bidang Perencanaan :

Mendasarkankegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian.

Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah / kegiatan yang paling menguntungkan.

Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan (policies) perusahaan.

Menentukan tujuan-tujuan perusahaan.

Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.

Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif

Bidang Koordinasi :

1. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan.

2 .Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha.

3. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan.

4. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi.

Bidang Pengawasan :

1 Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran.

2.Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan.

Kelemahan-Kelemahan Anggaran

Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.

Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh.

Page 25: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantkannya.

Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran produksi merupakan alat untuk merencanakan, mengkoordinir, kegiatan-kegiatan produksi dan mengontrol kegiatan-kegiatan tersebut.

Anggaran produksi dalam arti sempit adalah suatu perencanaan tingkat atau volume barang yang harus diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah direncanakan.

Perencanaan produksi mencakup masalah-masalah yang bersangkutan dengan penentuan :

1. Tingkat produksi

2. Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi

3. Tingkat persediaan barang jadi

Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi

1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai, artinya tingkat persediaan yang tidak terlalu besar, tidak pula terlalu kecil. Prinsip manajemen produksi menyatakan bahwa tingkat persediaan yang terlalu besar mengakibatkan meningkatnya biaya-biaya dan resiko-resiko yang menjadi beban perusahaan.

3. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi barang yang dihasilkan akan seminimal mungkin.

Page 26: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Penyusunan Anggaran Produksi

Langkah – langkah utama yang dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi dan pelaksanaannya :

1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan bagian produksi.

b. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan kapan barang diprodusir

b. Menentukan dimana barang akan diprodusir

c. Menentukan urut-urutan proses produksi

d. Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi

e. Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service dan peralatan.

f. Menyusun standar biaya produksi

g. Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :

Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)…………………………………… XX

Tingkat persediaan akhir ……………………………… ……………………… XX

---------------------------------------------------------------------------------------------- +

Jumlah…………………………………………………… …………………….. XX

Tingkat persediaan awal…………………………………… ………………….. XX

----------------------------------------------------------------------------------------------- -

Tingkat Produksi………………………………………………………… …….. XX

Page 27: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Misalnya :

Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada di tangan perusahaan pada periode nanti. Penjualan selama 1 periode direncanakan 100 unit. Sedangkan persediaan akhir diperkirakang 40 unit.

Sehingga perusahaan harus memproduksi barang A sebanyak 80 unit, dengan perhitungan sebagai berikut :

Penjualan 100 unit

Persediaan akhir 40 unit

Kebutuhan 140 unit

Persediaan awal 60 unit

Produksi 80 unit

Pada tahap pelaksanaan terdapat langkah yang menentukan kapan barang akan diproduksi oleh perusahaan, dalam menentukan kapan suatu barang akan diproduksi, terlebih dahulu diperkirakan ;

1. Lamanya proses produksi, yakni jangka waktu yang diperlukan untuk memproses bahan mentah menjadi barang jadi.

2. Jumlah barang yang akan dihasilkan selama satu periode, dengan melihat kembali anggaran penjualan.

Dalam menentukann atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang yang akan dihasilkan, beberapa faktor harus dipertimbangkan, faktor-faktor tersebut meliputi :

- Fasilitas pabrik

- Fasilitas pergudangan

- Stabilitas tenaga kerja

- Stabilitas bahan mentah

- Modal yang digunakan.

Menyusun Anggaran Produksi

a. Mengutamakan Stabilitas Produksi

Page 28: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Contoh :

Rencana penjualan selama 1 tahun (1984) pada PT. “Kahuripan” adalah sebagai berikut :

Bulan

Tingkat penjualan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

1.500 unit

1.600 unit

1.600 unit

1.400 unit

1.200 unit

1.000 unit

700 unit

600 unit

900 unit

1.100 unit

1.200 unit

Page 29: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.400 unit

14.200 unit

Sedangkan perkiraan tingkat persediaan adalah :

- Persediaan awal tahun = 2.000 unit

- Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Dari data di atas budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat disusun, dengan urut-urutan sebagai berikut :

- Penjualan 1 tahun = 14.200 unit

- Persediaan akhir tahun = 1.500 unit +

Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit

Persediaan awal tahun = 2000 unit -

Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit

Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12, dimana hasil bagi tersebut langsung dipakai sebagai tingkat produksi per bulannya sehingga :

Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit

Produksi per bulan = unit

2. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga dihasilkan bilangan-bilangan bulat dan mudah untuk dilaksanakan secara tepat. Kelebihan hasil pembagian dialokasikan ke bulan-bulan dimana tingkat penjualannya tinggi, sehingga :

Karena produksi per bulan 1.141,67 unit dibulatkan 1.100 unit, maka kekurangannya adalah 13.700 – (12 x 1.100) = 500 unit.

Kekurangan 500 unit dialokasikan kepada bulan-bulan dimana tingkat penjualannya tertinggi, yakni :

- Januari dengan tingkat penjualan 1.500 unit

- Februari dengan tingkat penjualan 1.600 unit

Page 30: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

- Maret dengan tingkat penjualan 1.600 unit

- April dengan tingkat penjualan 1.400 unit

- Desember dengan tingkat penjualan 1.400 unit

Sehingga kelima bulan tersebut masing-masing akan mendapatkan tambahan sebanyak :

unit = 100 unit.

Dengan demikian secara keseluruhan adalah :

- 5 bulan masing-masing (1.100 + 100) unit = 6.000 unit

- 7 bulan masing-masing 1.100 unit = 7.700 unit

Jumlah = 13.700 unit

PT. KAHURIPAN

Anggaran Produksi

Tahun 1984

Keterangan

Bulan

Jumlah

(1 tahun)

Jan

Feb

Mar

Aprl

Mei

Juni

Juli

Agst

Sept

Page 31: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Okt

Nov

Des

Renc Penj

Ditambah

Persediaan akhir

Jumlah

Dikurangi

Persediaan Awal

Tingkat Produksi

1.500

1.700

1.600

1.300

1.600

900

1400

700

1.200

600

1.000

Page 32: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

700

700

1.100

600

1.600

900

1.800

1.100

1.800

1.200

1.700

1.400

1.500

14.200

1.500

3.200

2.000

Page 33: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

2.900

1.700

2.500

1.300

2.100

900

1.800

700

1.700

600

1.800

700

2.200

1.100

2.700

1.600

2.900

Page 34: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.800

2.900

1.800

2.900

1.700

15.700

2.000

1.200

1.200

1.200

1.200

1.100

1.100

1.100

1.100

1.100

1.100

1.100

1.200

13.700

Page 35: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

b. Mengutamakan Pengendalian Persediaan

Penyusunan budget produksi yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan terlebih dahulu ditentukan perkiraan besarnya persediaan awal dan akhir tahun untuk mendapatkan tingkat persediaan yang perlu dari bulan ke bulan dapat dilakukan dengan 2 cara yakni :

1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan 12. Kelemahan cara ini juga berupa sering ditemukannya bilangan-bilangan yang tidak bulat sehingga sukar untuk dilaksanakan dengan tepat

Contoh :

Persediaan awal tahun = 2.000 unit

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Selisih 500 unit

Selisih tersebut dibagi dengan 12 sehingga alokasi per bulannya =

unit = 41,67 unit

2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu bilangan tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan bulat dan mudah dilaksanakan dengan tepat.

Contoh :

Persediaan awal tahun = 2.000 unit

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Selisih 500 unit

Agar didapatkan hasil bagi yang bulat dan mudah dilaksanakan maka 500 unit dibagi dengan 5 sehingga :

unit = 100 unit, yang kemudian dialokasikan dari bulan januari sampai bulan mei. Pengalokasian ini pada dasarnya terserah pada kebijaksanaan perusahaan atau pembuatan anggaran

PT. KAHURIPAN

Anggaran Produksi

Tahun 1984

Page 36: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Keterangan

Bulan

Jumlah

(1 tahun)

Jan

Feb

Mar

Aprl

Mei

Juni

Juli

Agst

Sept

Okt

Nov

Des

Renc Penj

Ditambah

Persediaan akhir

Jumlah

Dikurangi

Persediaan Awal

Tingkat Produksi

1.500

1.900

1.600

Page 37: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.800

1.600

1.700

1.400

1.600

1.200

1.500

1.000

1.500

700

1.500

600

1.500

900

1.500

1.100

1.500

Page 38: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.200

1.500

1.400

1.500

14.200

1.500

3.400

2.000

3.400

1.900

3.300

1.800

3.000

1.700

2.700

1.600

2.500

Page 39: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.500

2.200

1.500

2.100

1.500

2.400

1.500

2.600

1.500

2.700

1.500

2.900

1.500

15.700

2.000

1.400

1.500

1.500

Page 40: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.300

1.100

1.000

700

600

900

1.100

1.200

1.400

13.700

c. Cara kombinasi dimana baik tingkat persediaan maupun tingkat produksi sama-sama berfluktuasi pada batas-batas tertentu

Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan “dibiarkan” berubah-ubah. Meskipun tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan, dan produksi.

Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti :

- Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15 % di atas atau di bawah rata-rata bulanan (seperduabelas dari tingkat produksi per tahun)

- Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari separonya persediaan maksimal.

- Produksi bulan Juli-Agustus- September boleh dikurangi 30 % dari tingkat produksi normal.

PT. KAHURIPAN

Anggaran Produksi

Tahun 1984

Keterangan

Bulan

Jumlah

Page 41: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

(1 tahun)

Jan

Feb

Mar

Aprl

Mei

Juni

Juli

Agst

Sept

Okt

Nov

Des

Penjualan

Ditambah

Persediaan akhir

Jumlah

Dikurangi

Persediaan Awal

Tingkat Produksi

1.500

1.600

1.600

1.300

1.600

Page 42: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.000

1400

900

1.200

950

1.000

1.20 0

700

1.305

600

1.510

900

1.415

1.100

1.565

1.200

1.600

Page 43: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.400

1.500

14.200

1.500

3.100

2.000

2.900

1.600

2.600

1.300

2.300

1.000

2.150

900

2.200

950

2.005

Page 44: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.200

2.110

1.305

2.315

1.510

2.665

1.415

2.800

1.565

2.900

1.600

15.700

2.000

1.100

1.300

1.300

1.300

1.250

1.250

Page 45: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

805

805

805

1.250

1.235

1.300

13.700

-

Contoh :

Penyusunan Anggaran Produksi

(Kasus : Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta)

Bagian produksi pada pabrik Rokok kencana ini membawahi beberapa sub bagian , yakni :

1. Gudang bahan mentah dan barang jadi

2. Perajangan tembakau

3. Perajangan cengkeh

4. Pengadukan (Pencampuran)

5. Tukang linting rokok

6. Tukang potong / gunting rokok

7. Tukang longsong rokok

8. Tukang pak rokok

9. Lain-lain

Urut-urutan proses pembuatan roko pada pabrik ini adalah sebagai berikut :

1. Tembakau dan cengkeh dirajang

2. Diaduk sampai rata dan disemprot dengan saus tembakau

3. Digulung (dilinting)

4. Diopen selama 1 hari

Page 46: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

5. Dibungkus (pak)

Dalam proses pengepakan/pembungkusan dijabarkan sebagai berikut :

Bungkus

Pres

Bal

12 batang

10 batang

3 batang

20 bungkus = 240 batang

20 bungkus = 200 batang

20 bungkus = 60 batang

10 pres = 2.400 batang

10 pres = 2.000 batang

10 pres = 600 batang

Dalam menyusun Anggaran Produksi, dipakai data sebagai berikut :

a. Tingkat persediaan tahun 1982

Persediaan awal = 3.918 bal

Persediaan akhir = 5.879 bal

b. Volume Penjualan 1982 = 381.648 bal

c. Volume penjualan (dari Budget Penjualan) tahun 1983 = 365.359 bal.

Perusahaan rokok kencana mengambil kebijaksanaan untuk menyesuaikan tingkat persediaan setiap jenis rokok sesuai dengan proporsinya dalam penjualan yakni ;

Rokok @ 12 batang = 6 %

Rokok @ 10 batang = 92 %

Rokok @ 3 batang = 2 %

Page 47: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Penjualan masing-masing jenis rokok setiap kuartal ;

Kuartal I

Rokok isi 12 batang = 4.457 bal

Rokok isi 10 batang = 68.335 bal

Rokok isi 3 batang = 1.485 bal

Kuartal II

Rokok isi 12 batang = 5.686 bal

Rokok isi 10 batang = 87.192 bal

Rokok isi 3 batang = 1.896 bal

Kuartal III

Rokok isi 12 batang = 6.237 bal

Rokok isi 10 batang = 95.629 bal

Rokok isi 3 batang = 2.079 bal

Kuartal IV

Rokok isi 12 batang = 5.542 bal

Rokok isi 10 batang = 84.974 bal

Rokok isi 3 batang = 1.847 bal

Jumlah = 92.363 bal

Berdasarkan data di atas saudara diminta :

a. Menentukan jumlah yang harus diproduksi pada tahun 1984

b. Menyusun anggaran produksi terperinci secara kuartal untuk setiap jenis rokok yang diproduksi.

Jawaban :

Penyesuaian untuk menentukan besarnya persediaan rokok akhir tahun 1983 adalah dengan cara sebagai berikut :

Page 48: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Tingkat persediaan rata-rata tahun 1982 =

Tingkat perputaran barang tahun 1982 =

= 78 kali

Tingkat perputaran barang tahun 1983 dianggap sama dengan tahun 1982, sebesar 78 kali. Sehingga ;

Tingkat persediaan rata-rata tahun 1983 adalah :

Persediaan akhir tahun 1983 (misalnya X) adalah :

X = 3.489

PERUSAHAAN ROKOK KENCANA

Anggaran Produksi

1983

Keterangan

Jumlah (Bal)

Rencana Penjualan 1983

Persediaan akhir

Jumlah

Persediaan awal

Produksi

365.359

3.489 +

368.848

5.879 -

362.969

Page 49: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Sehingga :

Isi

12 batang

Isi

10 batang

Isi

3 batang

Persediaan awal

Persediaan akhir

353 bal

209l

5.409 bal

3.210 bal

117 bal

70 bal

Secara lebih terperinci, anggaran produksi pabrik Rokok Kencana dapat disusun sebagai berikut :

PABRIK ROKOK KENCANA

Anggaran Produksi

1983

Isi

12 batang

(bal)

Isi

10 batang

Page 50: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

(bal)

Isi

3 batang

(bal)

Keseluruhan

(bal)

Rencana Penjualan

Persediaan akhir

21.922

209

336.130

3.210

7.307

70

365.359

3.489

Jumlah

Persediaan awal

22.131

353

339.340

5.409

7.377

117

368.848

5.879

Produksi

Page 51: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

21.778

333.931

7.260

362.969

Tingkat persediaan barang setiap kuartal dapat dihitung. Pabrik Rokok Kencana menggunakan pendekatan stabilitas tingkat persediaan dalam penyusunan anggaran produksinya.

Perhitungan tingkat persediaan setiap kuartal dapat dilakukan sebagai berikut :

Persediaan akhir 1983 = 3.489 bal

Persediaan awal 1983 = 5.879 bal

Selisih = 2.390 ball

Selisih tingkat persediaan setiap kuartal adalah :

bal

Angka ini dibulatkan dengan mencari bilangan yang terdekat untuk dibagi 4, yakni sehingga :

Karena (597 x 4) = 2.388, maka kelebihan atau selisih sebanyak (2.390 – 2.388) = 2 bal

Dialokasikan ke kuartal yang penjualannya lebih tinggi.

Artinya :

Kuartal dimana tingkat penjualannya tinggi selisih persediaannya sebesar 599 bal, sedang kuartal lainnya sebesar 597 bal.

Page 52: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Anggaran produksi per kuartal sbb :

Kuartal

I

Kuartal

II

Kuartal

III

Kurtal

IV

Jumlah

Penjualan

Persediaan akhir

74.277

5.282

94.774

4.685

103.945

4.086

92.263

3.489

Page 53: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

365.359

3.389

Jumlah

Persediaan awal

79.559

5.879

99.459

5.282

108.031

4.685

95.852

4.086

368.848

5.879

Produksi

73.680

94.177

103.346

91.766

362.969

Anggaran produksi yang sempurna mencamtumkan waktu dan jenis barang yang diprodusir. Untuk menyusun anggaran tersebut perlu diestimasikan tingkat persediaan per kuartal jenis rokok. Tingkat persediaan awal tiap kuartal masing-masing jenis rokok adalah (dibulatkan).

Kuartal I

Rokok isi 12 batang = 6 % x 5.879 = 353 bal

Rokok isi 10 batang = 92 % x 5.879 = 5.409 bal

Rokok isi 3 batang = 2 % x 5.879 = 117 bal

Page 54: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Jumlah = 5.879 bal

Kuartal II

Rokok isi 12 batang = 6 % x 5.282 = 317 bal

Rokok isi 10 batang = 92 % x 5.282 = 4.859 bal

Rokok isi 3 batang = 2 % x 5.282 = 106 bal

Jumlah = 5.282 bal

Kuartal III

Rokok isi 12 batang = 6 % x 4.685 = 281 bal

Rokok isi 10 batang = 92 % x 4.685 = 4.310 bal

Rokok isi 3 batang = 2 % x 4.685 = 94 bal

Jumlah = 4.685 bal

Kuartal IV

Rokok isi 12 batang = 6 % x 4.086 = 245 bal

Rokok isi 10 batang = 92 % x 4.086 = 3.759 bal

Rokok isi 3 batang = 2 % x 4.086 = 82 bal

Jumlah = 4.086 bal

Sedangkan untuk lebih lengkapnya, perhitungan tingkat persediaan akhir tiap kuartal adalah:

Kuartal I : (Persediaan awal kuartal II)

Rokok isi 12 batang = 317 bal

Rokok isi 10 batang = 4.859 bal

Rokok isi 3 batang = 106 bal

Jumlah = 5.282 bal

Kuartal II (Persediaan awal kuartal III)

Page 55: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Rokok isi 12 batang = 281 bal

Rokok isi 10 batang = 4.310 bal

Rokok isi 3 batang = 94 bal

Jumlah = 4.685 bal

Kuartal III (Persediaan awal kuartal IV)

Rokok isi 12 batang = 245 bal

Rokok isi 10 batang = 3.759 bal

Rokok isi 3 batang = 82 bal

Jumlah = 4.086 bal

Kuartal IV (Persediaan akhir tahun 1983)

Rokok isi 12 batang = 6 % x 3.489 = 209 bal

Rokok isi 10 batang = 92 % x 3.489 = 3.210 bal

Rokok isi 3 batang = 2 % x 3.489 = 70 bal

Jumlah = 3.489 bal

Setelah dihitung secara terperinci tingkat persediaan awal dan akhir setiap kuartal dari masing-masing jenis rokok yang dihasilkan, maka dengan memperhatikan lagi anggaran penjualan dapatlah disusun anggaran produksi secara lebih terperinci sebagai berikut :

Page 56: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

PABRIK ROKOK KENCANA

Anggaran Produksi

1983

Penjualan

(bal)

Persediaan

Akhir

(bal)

Jumlah

(bal)

Persediaan

Awal

(bal)

Produksi

(bal)

Isi 12 batang

Kuartal I

Kuartal II

Kuartal III

Kuartal IV

4.457

5.686

6.237

5.542

Page 57: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

317

281

245

209

4.774

5.967

6.482

5.751

353

317

281

245

4.421

5.650

6.201

5.506

Jumlah

21.922

209

22.131

353

21.778

Isi 10 batang

Page 58: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Kuartal I

Kuartal II

Kuartal III

Kuartal IV

68.335

87.192

95.629

84.974

4.859

4.310

3.759

3.210

73.194

91.502

99.388

88.184

5.409

4.859

4.310

3.759

67.785

86.643

Page 59: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

95.078

84.425

Jumlah

336.130

3.210

339.340

5.409

333.931

Isi 8 batang

Kuartal I

Kuartal II

Kuartal III

Kuartal IV

1.485

1.896

2.079

1.847

106

94

82

70

1.591

1.994

2.161

Page 60: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

1.917

117

106

94

82

1.474

1.884

2.067

1.835

Jumlah

7.307

70

7.377

117

7.260

Konsep Anggaran Penjualan

Page 61: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Penyusunan konsep anggaran penjualan mencakup segala kegiatan di bidang Penjualan. Anggaran penjualan, dapat dikatakan sebagai suatu teknik untuk memproyeksikan tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu.

Perencanaan penjualan meliputi perencanaan advertensi dan promosi, perencanaan biaya-biaya penjualan dan rencana pemasaran.

Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan, masing-masing cara pendekatan mempunyai konsekuensi yang berbeda-beda, sehingga perlu dipertimbangkan, cara pendekatan mana yang paling menguntungkan.

Dalam melakukannya perlu dipertimbangkan beberapa faktor, seperti :

1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan seperti

a. Luas Pasar

- Bersifat lokal

- Bersifat regional

- Bersifat nasional

b. Keadaan Persaingan

- Bersifat monopoli

- Bersifat persaingan bebas

- Bersifat persaingan monopolistic

c. Kemampuan pasar untuk menyerap barang.

d. Keadaan/sifat konsumen, apakah konsumennya merupakan

- Konsumen akhir

- Konsumen industry

2. Kemampuan Financial

- Keamampuan membiayai penelitian pasar yang dilakukan.

- Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk mencapai target penjualan (modal kerja).

- Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target penjualan.

Page 62: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

3. Keadaan Personalia

- Apakah jumlah tenaga kerja yang tersedia cukup, kurang atau berlebihan.

- Apakah tenaga yang tersedia mampu untuk melakukan tugas-tugasnya agar target yang ditentukan tercapai.

4. Dimensi Waktu

Hal ini perlu diperhatikan sebab apabila membuat rencana terlalu awal, kemungkinan akan terjadi perubahan keadaan, juga perlu dipertimbangkan sampai seberapa lama rencana yang disusun tersebut masih reliable.

Langkah Dalam Menyusun Rencana Penjualan

Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu dilakukan meliputi ;

1. Penentuan Dasar-Dasar Anggaran

a. Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan.

b. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan.

c. Penentuan strategi pemasaran yang dipakai.

2. Penyusunan Rencana Penjualan

a. Analisa ekonomi, dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek Makro seperti :

- Moneter

- Kependudukan

- Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi

- Teknologi

b. Melakukan Analisa Industri

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang dihasilkan oleh industry.

c. Melakukan Analisa Prestasi Penjualan Yang Akan Datang

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu. Dengan kata lain untuk mengetahui marketshare yang dimiliki perusahaan di masa lampau.

d. Analisa Penentuan Prestasi Penjualan Yang Akan Datang

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan di masa depan, dengan memperhatikan factor-faktor produksi seperti ;

Page 63: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

- Bahan mentah

- Tenaga kerja

- Kapasitas produksi

- Keadaan permodalan

e. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa yang lalu (forecated sales)

f. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan (Budget sales)

g. Menghitung rugi/laba yang mungkin diperoleh (Budgeted sales)

h. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak lain yang berkepentingan.

Contoh Penyusunan Anggaran Perusahaan

(Kasus Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta)

Sebelum menyusun budget penjualan, terlebih dahulu dilihat data-data tentang penjualan selama 5 tahun terakhir, yakni 1978, 1979, 1980, 1981 dan 1982

Data-data tersebut adalah :

Daerah Penjualan Rokok “Kencana”

a. Jawa Tengah :

Surakarta, Boyolali, Salatiga, Klaten, Yogyakarta, Magelang, Sragen, Kedung Banteng, Pacitan, Tegal, Kudus, Purwodadi.

b. Jawa Timur :

Nganjuk, Kediri, Madiun, Malang, Surabaya, Bojonegoro

c. Jawa Barat / DKI

Bandung, Bogor, Jakarta.

d. Sumatra Utara :

Medan, Pematang Siantar.

e. Kalimantan Barat: Pontianak

f. Sulawesi Utara :

Menado, Gorontalo

g. Bali: Denpasar

Page 64: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Volume Penjualan

Perkembangan jumlah penjualan dari tahun 1978-1982 dapat terlihat pada tabel ini ;

Tahun

Penjualan

1978

1979

1980

1981

1982

335.691 bal

346.428 bal

351.965 bal

317.134 bal

381.648 bal

Perbandingan persentase masing-masing jenis rokok

(12 batang, 10 batang dan 3 batang) adalah :

Jenis Rokok

Persentase

@ 12 batang

@ 10 batang

@ 3 batang

Page 65: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

6 %

92 %

2 %

Jumlah

100 %

Sedangkan perkiraan harga jual per bal adalah :

Rokok @ 12 batang = Rp. 31.500,00

Rokok @ 10 batang = Rp. 27.500,00

Rokok @ 3 batang = Rp. 12.000,00

Distribusi masing-masing jenis rokok ke tiap-tiap daerah adalah :

Rokok @12 batang: (Diketahui)

1. Jawa Tengah 9.865 bal (45%)

2. Jawa Timur 10.961 bal (50%)

3. Jawa Barat 154 bal (0,7%)

4. Sumatra Utara 197 bal (0,9%)

5. Kalimanatan Barat 438 bal (2%)

6. Sulawesi Utara 132 bal (0,6%)

7. Bali 175 bal (0,8%)

Jumlah 21.922 bal (100%)

Rokok @ 10 batang:

1. Jawa Tengah 151.258 bal (45%)

2. Jawa Timur 168.065 bal (50%)

Page 66: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

3. Jawa Barat 2.353 bal (0,7%)

4. Sumatra Utara 3.025 bal (0,9%)

5. Kalimantan Barat 6.723 bal (2%)

6. Sulawesi Utara 2.017 bal (0,6%)

7. Bali 2.689 bal (0,8%)

Jumlah 336.130 bal (100%)

Rokok @ 3 batang :

1. Jawa Tengah 3.288 bal (45%)

2. Jawa Timur 3.654 bal (50%)

3. Jawa Barat 51 bal (0,7%)

4. Sumatra Utara 66 bal (0,9%)

5. Kalimantan Barat 146 bal (2%)

6. Sulawesi Utara 44 bal (0,6%)

7. Bali 58 bal (0,8%)

Jumlah 7.307 bal (100%)

Data penjualan bulanan / kuartalan selama 5 tahun terakhir adalah ;

Penjualan Tahun 1978-1982

(dalam bal)

Tahun

Kuartal I

Kuartal II

Page 67: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Kuartal III

Kuartal IV

Jumlah

1978

1979

1980

1981

1982

69.204

91.844

71.870

61.739

57.575

92.221

77.765

85.740

90.949

102.757

93.500

98.200

100.235

86.286

114.755

80.676

78.617

94.120

78.160

Page 68: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

106.561

335.691

346.428

351.965

317.134

381.648

Jumlah

352.232

449.432

493.068

438.134

1.732.866

Rata-rata

70.446

89.886

98.614

87.627

Estimasi jumlah penjualan masing-masing jenis rokok setiap kuartal dapat dihitung dengan menggunakan perimbangan masing-masing jenis rokok yakni :

Rokok isi 12 batang = 6 %

Rokok isi 10 batang = 92 %

Rokok isi 3 batang = 2 %

= 100 %

Berdasarkan data-data diatas susunlah suatu anggaran penjualan untuk masing-masing daerah penjualan dan susunlah anggaran penjualan untuk masing-masing kuartal dalam tahun 1983.

Jawaban:

Page 69: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Perkembangan produk yang dihasilkan

Setelah diketahui data tentang volume penjualan selama 5 tahun terakhir, maka dapat diestimasikan volume penjualan yang akan dicapai pada tahun 1983 dengan menggunakan metode moment

Tahun

Penjualan (Y)

X

XY

X2

1978

1979

1980

1981

1982

335.691 bal

346.428

351.965

317.134

381.648

0

1

2

3

4

0

346.428

703.930

951.402

1.526.592

Page 70: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

0

1

4

9

16

1.732.866

10

3.528.352

30

Y = a + b X

∑Y = n.a + b.∑X

∑XY =a.∑X + b.∑X2

1.732.866 = 5a + 10b ……………………………………(1)

3.528.352 = 10a + 30b …………………………………….(2)

3.528.352 = 10a + 30b …………………………………….(2)

3.465.732 = 10a + 20b ……………………………………..(1) x2

62.620 = 10b

b = 6262

a = 334.049,2

Persamaan trend Y = 334.049,2 + 6.262 X

Volume penjualan tahun 1983

Y = a + bX

= 334.049,2 + 6.262 (5)

Page 71: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

= 365.359,2 bal

Dibulatkan = 365.359 bal

Perbandingan masing-masing jenis rokok (12 batang, 10 batang dan 3 batang) adalah :

Jenis Rokok

Jumlah

Persentase

Harga Jual

@ 12 batang

@ 10 batang

@ 3 batang

21.922 bal

336.130 bal

7.307 bal

6 %

92 %

2 %

31.500

27.500

12.000

Jumlah

365.359 bal

100 %

PABRIK ROKOK “KENCANA”

Page 72: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Anggaran Penjualan

1983

Daerah

Isi 12 batang

Isi 10 batang

Isi 3 batang

Jumlah

Unit

Penjualn

(Bal)

Harga

Per unit

(Rp.)

Jumlah

(Rp)

Unit

Penjualn

(Bal)

Harga

Per unit

(Rp.)

Jumlah

Unit

Penjualn

(Bal)

Harga

Per

Page 73: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Unit

(Rp.)

Jumlah

(Rp)

JawaTengah

Jawa Timur

Jawa Barat

Sumut

Kalbar

Sulut

bali

9.865

10.961

154

197

438

132

175

31.500

310.747.500

345.271.500

4.851.000

6.205.500

13.797.000

Page 74: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

4.158.000

5.512.500

151.258

168.065

2.353

3.025

6.723

2.017

2.689

27.500

4.195.595.000

4.621.787.500

64.707.500

83.187.500

184.882.500

55.467.500

73.947.500

3.288

3.654

51

66

146

44

58

12.000

39.456.000

43.848.000

Page 75: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

612.000

792.000

1.754.000

528.000

969.000

4.545.798.500

5.010.907.000

70.170.500

90.185.000

200.413.500

60.153.500

80.156.000

Jumlah

21.922

31.500

6.90.543.000

336.130

27.500

9.243.575.000

7.307

12.000

87.684.000

10.021.802.000

Penyebaran penjualan tahunan ke setiap kuartal, sebagai berikut :

Kuartal I =

Page 76: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Kuartal II =

Kuartal III =

Kuartal IV =

Sehingga pada tahun 1983 jumlah rokok yang terjual pada setiap barang adalah :

Kuartal I : 20,33 % x 365.359 = 74.277

Kuartal II : 25,94 % x 365.359 = 94.774

Kuartal III : 28,45 % x 365.359 = 103.945

Kuartal IV : 25,28 % x 365.359 = 92.373

Jumlah 365.359 bal

Dimana masing-masing kuartal adalah :

Kuartal I :

Rokok isi 12 batang = 6 % x 74.277 = 4.457

Rokok isi 10 batang = 92 % x 74.277 = 68.335

Rokok isi 3 batang = 2 % x 74.277 = 1.485

Jumlah = 74.277 bal

Kuartal II :

Rokok isi 12 batang = 6 % x 94.774 = 5.686

Page 77: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Rokok isi 10 batang = 92 % x 94.774 = 87.192

Rokok isi 3 batang = 2 % x 94.774 = 1.896

Jumlah = 94.774 bal

Kuartal III :

Rokok isi 12 batang = 6 % x 103.945 = 6.237

Rokok isi 10 batang = 92 % x 103.945 = 95.692

Rokok isi 3 batang = 2 % x 103.945 = 2.079

Jumlah = 103.945 bal

Kuartal IV :

Rokok isi 12 batang = 6 % x 92.263 = 5.542

Rokok isi 10 batang = 92 % x 92.263 = 84.974

Rokok isi 3 batang = 2 % x 92.263 = 1.874

Jumlah = 92.363 bal

Setelah diperkirakan jumlah penjualan pada masing-masing kuartal dalam tahun 1983, maka dapatlah disusun suatu anggaran penjualan yang lebih lengkap sebagai berikut :

PABRIK ROKOK “KENCANA”

Anggaran Penjualan

1983

Kuartal

Isi 12 batang

Isi 10 batang

Isi 3 batang

Jumlah

Unit

(Bal)

Harga

(Rp.)

Jumlah

Page 78: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

Ribuan

(Rp.)

Unit

(Bal)

Harga

(Rp.)

Jumlah

Ribuan

(Rp.)

Unit

(Bal)

Harga

(Rp.)

Jumlah

Ribuan

(Rp.)

Unit

(Bal)

(Ribuan)

(Rp.)

I.

II.

III.

IV.

4.457

5.686

6.237

Page 79: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

5.542

31.500

140.395.5

179.109.0

196.465.5

174.573.0

68.335

87.192

95.629

84.974

27.500

1.879.212.5

2.397.780.0

2.629.797.5

2.336.785.0

1.485

1.896

2.079

1.847

12.000

17.820

22.752

24.948

22.164

74.277

94.774

103.945

Page 80: Anggaran Sebagai Peralatan.doc

92.363

2.037.428

2.599.641

2.851.211

2.533.522

Jumlah

21.922

31.500

690.543.0

336.130

27.500

9.243.575.0

7.307

12.000

87.684

365.359

10.021902