anggaran konstruksi.docx
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
ANGGARAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI
Disusun oleh :
1. Angga Kusuma N. (7211411003)2. Irma Nanda Triani (7211411016)3. Luki Arsih (7211411016)4. Ria Aniktia (7211411047)5. Ratih Kumalasari (7211411053)
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.Dalam
sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau
satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Konstruksi dapat juga
didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain
sebagainya) Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam
kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain
yang berbeda.
Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atauarsitek
proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya
diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli
bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang efektif sangatlah
penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang
mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan / AMDAL, metode penentukan besarnya
biaya yang diperlukan / anggaran, disertai dengan jadwal perencanaan yang baik,keselamatan
lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait
dengan yang disebabkan oleh keterlambatan konstruksi persiapan tender dan penawaran, dll
B. FOKUS TULISAN
Melalui makalah ini kami akan berusaha menjelaskan hal-hal mengenai penganggaran untuk
perusahaan kontraktor yakni sebagai berikut:
1. Siklus prosedur penganggaran perusahaan kontraktor
2. Anggaran pendapatan operasi
3. Anggaran biaya operasi
4. Anggaran kas
5. Anggaran laba-rugi
6. Anggaran neraca
C. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana siklus prosedur penyusunan anggaran perusahaan kontraktor
2. Untuk menjelaskan komponen-komponen yang masuk dalam anggaran dan pendapatan
biaya operasi.
3. Untuk menggambarkan penyusunan anggaran kas,laba/rugi dan neraca
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Proyek Konstruksi
Proyek Konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu
bangunan infrastruktur,yang umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk dalam bidang
teknik sipil dan infrastruktur.
1. Siklus Prosedur Perusahaan Kontraktor
Dimulai dengan
Gagasan suatu proyek
Gambar I.I Siklus Kegiatan Proyek
* Dari siklus di atas dapat dilihat bahwa adanya gagasan pengusulan pendirian proyek
umumnya bersumber dari Klien,baik dari : Perorangan, Instansi/Departemen dan
perusahaan baik swasta maupun nasional.
Pendanaan(b)
Perencanaan(a)
Pengadaan Lokasi
(c)
Memilih Kontraktor Konstruksi
Pengadaan alat dan bahan
(e)
Pekerjaan bangunan
(f)
Dari gagasan pengusulan proyek, maka langkah selanjutnya proyek tersebut ditangani
melalui 6 tahap yaitu :
a. Perencanaan
Keberhasilan proyek konstruksi diawali dan sangat di tentukan dengan berhasil tidaknya
untuk menyusun landasannya, yaitu berupa perencanaan yang lengkap dan matang. Proses
keseluruhan secara umum dibagi menjadi 4 tahap pelaksanaan, yaitu: tahap pengajuan
proposal, tahap investigasi dan lapangan, penyusunan sketsa rencana kerja dan tahap
perencanaan detail.
b. Pendanaan
Setelah dibuatkan estimasi biaya, langkah selanjutnya adalah menyiapkan dokumen
untuk menerima dana. Dana digunakan untuk membiayai proyek, dana bisa berasal dari
Klien, Modal sendiri ataupun dari pinjaman. Dana dari perusahaan kontraktor sendiri (modal
sendiri) dapat berasal dari penerbitan saham dan laba ditahan. Sedangkan sumber pendanaan
proyek melalui pinjaman dapat berasal dari BANK, kontraktor, pemasok bahan mentah, dan
lain-lain. (Imam Soeharto, 1997:452)
c. Pengadaan Lokasi
Setelah mendapat dana, maka kegiatan berikutnya adalah pengadaan terhadap lokasi
proyek. Setelah lokasi disetujui, perlu menyiapkan surat pembelian untuk membeli lahan dan
mengurus masalah perijinan dengan pemerintah setempat tentang pemindahan hak untuk
mendirikan proyek di lokasi tersebut. Setelah lahan dibeli, maka langkah terakhir menyiapkan
lahan dengan penguruganlahan dan pembuatan drainase dan fasilitas. (Istawan Dipohusodo,
1996:23)
d. Memilih Kontraktor Konstruksi :
Untuk mewujudkan proyek menjadi bangunan fisik, maka pemilik perusahaan kontraktor
meminta jasa kontraktor untuk melaaksanakan implementasi fisik proyek. Untuk memilih
kontraktor mana yang akan menangani fisik proyek, maka diperlukan kegiatan
pelelangan/tender. Proses pelelangannya adalah sebagai berikut:
Menyiapkan daftar kontraktor dan dokumen yang diperlukan
Menyediakan dasar untuk prakualifikasi para peserta tender
Menyelenggarakan kegiatan lelang dengan membuat berita acara
Mengevaluasi seluruh penawaran yang diajukan peserta lelang
Memberi rekomendasi pelulusan pelelangan
Menggunakan hasil pelelangan, biasanya yang menawarkan harga terendah yang dapat
dipertanggungjawabkan dialah yang menang tender
Mengingat besarnya sumber daya yang terlibat serta resiko yang dihadapi, maka dalam
usaha mendapatkan kontraktor yang diharapkan mampu melaksanakan tugas yang akan
diberikan perlu diterapkannya seleksi yang ketat. Untuk maksud tersebut, maka pemilik
berkewajiban untuk mengusahakakn agar implementasi fisik dipegang oleh kontraktor yang
benar-benar mampu dalam arti memiliki kecakapan dan sasaran untuk melaksanakan dengan
cara efisien dan ekonomis tanpa adanya kesulitan yang berarti.
Proses pemilihan kontraktor yang tepat meliputi pekerjaan penelitian dan evaluasi yang
seringkali menjangkau masalah intern organisasi seperti personalia dan keuangan calon
kontraktor. Hal iini dilakukan mengingat keberhasilannya menangani proyek yang besar dan
kompleks banyak tergantung pada posisi keuangan serta kualitas personil yang melakukan
pekerjaan penting seperti manajer konstruksi, manajer penelitian, dan lain-lain. (Imam
Soeharto, 1997:517)
e. Pengadaan Alat Dan Material
Untuk membangun fisik proyek, dibutuhkan perlatan dan bahan. Untuk masalah peralatan
dan bahan, kontraktor sendiri yang menawarkan pengadaan/pembelian alat dan bahan tersebut
karena untuk masalah membangun sudah dipercayakan pada kontraktor. Sehingga perusahaan
kontraktor tinggal menyetujui penawaran tersebut. Namun saat menyetujui penawaran bahan
perlu diperhatikan mutu bahan, kontinuitasnya dan biayanya. Begitu pula dengan peralatan
didasarkan atas kapasitas dan kualitas. (Imam Soeharto, 1996:229)
f. Pekerjaan Bangunan
Setelah peralatan dan bahan siap,maka direkrutlah sejumlah tenaga kerja yang siap
membangun. Kemudian dimulailah pekerjaan-pekerjaan persiapan berupa pembersihan,
pemagaran lapangan, membuat saluran drainase, mendirikan kantor lapangan, gudang,
membangun instalasi air bersih dan kotor, daya listrik untuk kerja dan penerangan, telepon,
merencanakan alokasi lahan untuk tempat bekerja, penempatan alat-alat berat, area terbuka
untuk penimbunan bahan baku, membuat jalan-jalan kerja dan sebaigainya sampai proyek
selesai menjadi bangunan fisik yang siap digunakan. (Istimawan Diposhusodo, 1996:229)
PT. VICTORY
Neraca Awal
Per 31 Desember 2008
(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar Utang Lancar Kas 492.900 Utang Usaha 65.000 Surat berharga 200.000 Utang bank 100.000 Piutang 100.000 Utang bunga 50.000 Persediaan Material 49.000 Utang pajak 60.000 Pralt.Konst. 50.000 Jumlah utang lancar 275.000 99.000 Utang jangka panjang 891.900 Utang hipotek 250.000 Jumlah Aktiva Lancar Pinjaman dari Bapindo 150.000
Aktiva Tetap 90.000 Jumlah utang jangka panjang 400.000
Tanah 170.000 JUMLAH UTANG 675.000 Bangunan (36.000) akm. Peny. Bngunan 134.000 EKUITAS 320.000 Modal saham 570.000 Mesin dan alat (72.000) Laba ditahan 202.900 Akm. Peny. Msin&alat 248.000 Jumlah Ekuitas 772.900 120.000 Kendaraan (36.000) Akm.Peny.Kendaraan 84.000 Jumlah Aktiva Tetap 556.000
JUMLAH AKTIVA 1.447.900 Jumlah Utang dan Ekuitas 1.447.900
2. Anggaran Pendapatan Operasi
a. Definisi anggaran pendapatan
Pendapatan adalah semua sumber-sumber ekonomi yang diterima oleh
perusahaan dari transaksi penjualan barang dan penyerahan jasa dalam kegiatan proyek.
(Imam Soeharto, 1997 :339)
b. Sumber Pendapatan
* Hasil Penjualan (material,peralatan konstrusi dan barang-barang bekas)
* Keuntungan Bersih (laba) atas penjualan aktiva tetap dan surat berharga.
* Pendapatan yang berasal dari transaksi penyerahan jasa seperti pendapatan jasa
konstruksi,servis dan reparasi,bunga,sewa,deviden dll.
c. Jenis anggaran pendapatan
Dari sumbernya pendapatan kontraktor di bagi menjadi dua yaitu :
1) Pendapatan operasional
Pendapatan dari penjualan material dan peralatan konstruksi
Pendapatan jasa konstruksi
Pendapatan servis dan reparasi
Pendapatan paket lelang
Pendapatan sewa
Pendapatan dari penjualan desain gambar
Pendapatan dari arsitek
Pendapatan monopoli tekhnik
2) Non operasional
Laba penjualan aktiva tetap
Laba penjualan surat berharga
Penjualan barang-barang bekas
Pendapatan bunga
Pendapatan deviden
d. Contoh budget pendapatan operasi perusahaan kontraktor
Perusahaan PT VICTORY menerima kontrak pembangunan gedung dengan nilai Rp
700.000.000. Proses pembangunan akan dimulai awal Januari 2009 dan diperkirakan
akan selesai pada akhir Juni 2009.
PT VICTORY menjual persediaan sebagai berikut:
Batu bata Rp 30.000
Semen Rp 20.000
Pasir Rp 35.000
Peralatan Konstruksi Rp 45.000
Anggaran pendapatan dari jasa servis adalah sebagai berikut:
Service Truck 4 truck/bln Rp 500.000
Service Traktor 2 traktor perbulan Rp 400.000
Service Bulldozer 3 bulldozer/bln @Rp 450.000
Pendapatan paket lelang Rp 20.000.000
Pendapatan monopoli tekhnik untuk pembongkaran bangunan tua Rp 30.000.000
Pendapatan dari arsitek di anggarkan Rp 50.000.000
Kendaraan sebagai aktiva tetap perusahaan hendak dijual pada awal bulan Januari dengan
harga pasar Rp 100.000
Surat berharga perusahaan dijual Rp 100.000.000 dan memperoleh laba sebesar Rp
4.000.000
Barang Bekas sisa pembangunan dianggarkan:
Kayu Rp 5.000.000
Seng Pagar Rp 6.000.000
Pendapatan bunga sebesr 1% dari simpanan perusahaan di bank. Simpanan perusahaan di
bank Rp 400.000.000
Pendapatan deviden untuk 6 bulan adalah Rp 12.000.000
PT VICTORY
ANGGARAN PENDAPATAN1 Januari - 30 Juni 2009
( dalam ribuan rupiah) Pendapatan Operasional Pendapatan jasa konstruksi Pembangunan gedung 700.000 Penjualan persediaan Material Batu bata 30.000 Semen 20.000 Pasir 35.000 85.000 Peralatan Konstruksi 45.000 Pendapatan jasa service service truck 12.000 service traktor 4.800 service bulldozer 8.100 24.900 Pendapatan paket lelang 20.000
Pendapaatan Monopoli tekhnik 30.000 Pendapatan dari arsitek 50.000 Jumlah pendapatan opersional 954.900 Pendapatan Non Operasional Laba penjualan Kendaraan 16.000 Laba Penjualan surat berharga 4.000 Penjualan barang bekas Kayu 5.000 seng pagar 6.000 11.000 Pendapatan bunga 24.000 Pendapatan Deviden 12.000 Jumlah pendapatan non opersional 67.000 Jumlah pendatan 1.021.900
3. Anggaran Biaya Operasi
a. Definisi Anggaran Biaya
* Perkiraan Biaya
Adalah kegiatan memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu
kegiatan yang di dasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.
* Menyusun anggaran biaya
Yaitu menentukan jumlah-jumlah yang diperlukan dan menghitung ke mungkinan biaya
setiap bagian dari sebuah proyek yang akan dibangun. sehingga dapat ditetapkan biaya
yang akan memungkinkan dibangunnya proyek tersebut.
b. Kegiatan-kegiatan Pada Anngaran Biaya Operasional
Anggaran biaya oprasional dalam perusahaan kontraktor dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1) Biaya produksi : Biaya untuk segala sesutu yang akan menjadi komponen pemanen
hasil akhir proyek. Terdiri dari:
Biaya material
Gaji dan upah tenaga kerja kontruksi
Biaya mesin dan peralatan kontruksi
Biaya bangunan dan gedung
Biaya depresiasi aktiva tetap
Biaya penyiapan lahan
Biaya perlengkapan instrument
Biaya utility dan penunjang
Biaya overhead
2) Biaya Administrasi dan Manajemen : Seluruh biaya yang terjadi dalam lingkungan
perusahaan kontraktor secara administratif dan digunakan untuk organisasi kontrol
proyek. Terdiri dari:
Gaji tim manajemen proyek
Gaji tenaga administrasi dan keuangan
Fee tenaga ahli
Tunjangan tenaga kerja
Biaya peralatan kantor
Biaya asuransi
Biaya perijinan
Biaya listrik, air dan telepon
3) Biaya Pemasaran : Seluruh biaya yang terjadi dalam hal pemasaran di sebuah
perusahaan kontraktor untuk menawarkan jasa konstruksi.
Biaya transportasi
Biaya iklan
Biaya promosi
c. Kegiatan-kegiatan Pada Anggaran Non Operasional
Biaya non operasional adalah biaya-biaya yang tidak termasuk dalam biaya
opersional perusahaan kontraktor. Terdiri dari:
Biaya Pajak penghasilan
Biaya adm bank
Biaya bunga pinjaman
d. Contoh Anggaran Biaya
Harga pembelian material masing-masing senilai 70% dari harga jualnya.
Biaya pengadaan material untuk pembangunan gedung dianggarkan:
Batu bata sebesar 15% dari nilai kontrak pembangunan
Semen sebesar 20% dari nilai kontrak bangunan\
Pasir 15% dari nilai kontrak bangunan
Biaya penyiapan lahan yang diperlukan dianggarkan sebagai berikut:
Pengurukan Rp 20.000.000
Pemagaran Rp 10.000.000
Biaya Serifikasi Rp 10.000.000
Gaji dan upah tenaga kerja konstruksi diabayarkan mingguan selama proyek
konstruksi berjalan yang terdiri dari 15 orang pekerja dengan upah @Rp
60.000/harinya. Jam kerja selama seminggu adalah 7 hari kerja
Biaya perlengkapan instrument adalah Rp 25.000.000
Selama proyek berlangsung, perusahaan menyewa kendaraan denga biaya sewa Rp
4.000.000/bulan.
Biaya depresiasi aktiva tetap perusahaan adalah:
Bangunan perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus dengan umur manfaat 20
tahun dan nilai sisa Rp 50.000.000
Mesin dan alat konstruksi disusutkan dengan metode garis lurus dengan umur manfaat
20 tahun dan nilai sisa Rp 80.000.000
Fee tenaga ahli selama 6 bulan adalah Rp 15.000.000
Tim manajemen proyek terdiri dari 3 orang dengan gaji Rp 5.000.000/bulaln
Karyawan administrasi dan keuangan sebanyak 5 orang dengan gaji Rp
4.000.000/bulan
Biaya asuransi Rp 700.000/bulan
Biaya perijinan pembangunan adalah Rp 8.000.000
Biaya Listrik, air dan telepon adalah Rp 700.000/bulan
Biaya transportasi Rp 2.500.000/bulan
Biaya iklan dan promosi Rp 2.000.000 perbulan
Biaya administrasi bank 0,9% perbulan
Biaya bunga pinjaman bank 1,2% perbulan dari utang bank
Pajak penghasilan 25% dari laba sebelum pajak
PT VICTORY
ANGGARAN BIAYA1 Januari - 30 Juni 2009(dalam ribuan rupiah)
Biaya Produksi Biaya material (persediaan Batu bata 21.000 Semen 14.000 Pasir 24.500 59.500
Biaya peralatan (persediaan) 31.500
BiayaPengadaan Material pembangunan
Batu bata 105.000
Semen 140.000 Pasir 105.000 Biaya Penyiapan lahan 350.000
Pengurukan 20.000
Pemagaran 10.000 biaya sertifikasi 10.000 40.000 Gaji dan upah TK Konstruksi 23.400 Biaya perlengkapan instrument 25.000 Biaya penyusutan Penyusutan bangunan 3.000 penyusutan mesin dan alat 6.000 9.000 Biaya sewa kendaraan 24.000 Jumlah biaya produksi 562.400 Biaya Adm dan Umum Gaji tim manajemen proyek 90.000 gaji kary adm dan keu 12.000 fee tenaga ahli 15.000 Biaya asuransi 4.200 Biaya perijinan 8.000 Biaya listrik, air dan telp 4.200 jumlah gaji adm dan keu 133.400 Biaya Pemasaran Biaya transportasi 15.000 Biaya iklan dan promosi 12.000 Jumlah biaya pemasaran 27.000 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL 722.800 Biaya Non Operasional Biaya Adm bank 21.600 Biaya bunga 7.200 Pajak pendapatan 67.575 Jumlah biaya non operasional 96.375 JUMLAH BIAYA 819.175
4. Anggaran Kas
a. Definisi anggaran kas
Anggaran kas merupakan alat pengendalian penggunaan kas dalam suatu periode
operasional proyek yang memuat perkiraan arus kas masuk dan arus kas keluar selama
periode tertentu. (Siswanto, Sutojo, 1999:61)
b. Tujuan penyusunan anggaran kas
Membantu manajemen dalam mempertahankan saldo kas agar sesuai dengan
kebutuhannya.
Membantu menghindari kas menganggur yang tidak perlu dan kemungkinannya
kekurangan kas.
Untuk membandingkan target dengan realisasi atau pelksanaan penggunaan dana kas.
c . Komponen anggaran kas proyek
Terdiri dari 4 bagian utama, yaitu:
1) Bagian penerimaan terdiri dari : saldo kas awal, penjualan, penagihan utang, penerbitan
saham.
2) Bagian pengeluaran yang terdiri dari seluruh pengeluaran kas yang dilakukan sesuai
dengan tujuan, seperti:
Pembelian material dan peralatan pembayaran gaji dan upah tenaga kerja
Pembeyaran biaya overhead
Pengeluaran administrasi dan manajemen
Pengeluaran pajak penghasilan
3) Bagian Surplus/defisit kas yang hanya menunjukkan perbedaan antara bagian
penerimaan kas dan bagian pengeluaran kas.
4) Bagian pembiayaan yang memberikan catatan rinci mengenai pinjaman dan pelunasan
yang diperkirakan.
d. Contoh Anggaran Kas
Piutang berhasil ditagih dianggarkan sebesar 30%
Pada akhir Juni akan dibeli kendaraan Rp 120.000.000
Utang usaha berhasil di lunasi 50%
Utang bank yang akan dibayar 10% perbulanny dari saldo saat ini
Utang pajak dibayar 50%
Utang bunga dibayar 50%
Utang hipotek dan utang pada bapindo masing-masing dibayar 10%
Pembelian material Rp 50.000
Penjualan surat berharga Rp 100.000.000
PT VACTORYANGGARAN KAS
1 Januari - 30 Juni 2009(dalam ribuan rupiah)
Saldo kas awal 492.900 Ditambah: Pendapatan Operasional Pendapatan jasa konstruksi 700.000 Penjualan persediaan Material 85.000 Peralatan Konstruksi 45.000 Pendapatan jasa service 24.900 Pendapatan paket lelang 20.000 Pendapaatan Monopoli tekhnik 30.000 Pendapatan dari arsitek 50.000
Jumlah pendapatan opersional 954.900
Pendapatan Non Operasional Laba penjualan Kendaraan 16.000 Laba Penjualan surat berharga 4.000 Penjualan barang bekas 11.000 Pendapatan bunga 24.000 Pendapatan Deviden 12.000
Jumlah pendapatan non opersional 67.000
Piutang berhasil di tagih 30.000 Kendaraan 84.000 Surat Berharga 100.000 Jumlah pendapatan 1.235.900 Saldo kas tersedia 1.728.800 Dikurangi: Biaya Produksi
BiayaPengadaan Material pembangunan 350.000
Biaya Penyiapan lahan 40.000 Gaji dan upah TK Konstruksi 23.400
Biaya perlengkapan instrument 25.000
Biaya sewa kendaraan 24.000
Biaya Adm dan Umum Gaji tim manajemen proyek 90.000 gaji kary adm dan keu 12.000 fee tenaga ahli 15.000 Biaya asuransi 4.200 Biaya perijinan 8.000 Biaya listrik, air dan telp 4.200 Biaya Pemasaran Biaya transportasi 15.000 Biaya iklan dan promosi 12.000 Jumlah biaya operasional 622.800 Pembiayaan Pembelian kendaraan 120.000 pelunasan utang usaha 32.500 pelunasan utang bank' 60.000 pelunasan utang bunga 25.000 pelunasan utang pajak 30.000 Pembelian material 50.000 Pembayaran utang hipotek 25.000
pembayaran utang dari bapindo 15.000
357.500 980.300
Saldo kas dari operasional perusahaan 748.500
Biaya Non Operasional Biaya adm bank 21.600 Biaya bunga 7.200 Pajak penghasilan 67.575
Jumlah biaya non operasional 96.375
Saldo kas 30 Juni 2009 652.125
5. Anggaran Rugi/laba
a. Definisi :
Anggaran laba/rugi adalah suatu aggaran yang memuat ringkasan proyeksi dari berbagai
komponen pendapatan dan biaya selama periode anggaran.
b. Perhitungan rugi/laba
Dalam perhitungan rugi/laba tergambar semua penerimaan dan pengeluaran perusahaan
selama jangka waktu satu tahun baik yang berhubungan dengan produksi/kegiatan pokok
perusahaan yang tidak seperti penerimaan/pengeluaran bunga dll. Semua biaya baik biaya
produksi, administrasi dan manajemen pemasaran dijumlahkan dan bila ini dikurangkan
pada pendapatan kotor akan diperoleh angka pendapatan sebelum pajak (earning before
interest and tax - EBIT). Demikian selanjutnya diperhitungkan pengeluaran untuk
membayar bunga utang dan pajak akan didapatkan laba bersih.
c. Komponen Rugi/laba terdiri dari :
1) Pendapatan
Pendapatan operasional
Pendapatan Non Operasional
2) Biaya-biaya
Biaya Operasional
Biaya Non Operasional
3) Laba/rugi perusahaan sebelum pajak
4) Pajak penghasilan
5) Laba/rugi perusahaan sesudah pajak
d. Contoh anggaran rugi/laba
PT VICTORYANGGARAN LABA RUGI
1 Januari 2009 - 30 Juni 2009(dalam ribuan rupiah)
PENDAPATAN Pendapatan Operasional Pendapatan jasa konstruksi Pembangunan gedung 700.000 Penjualan persediaan Material Batu bata 30.000 Semen 20.000 Pasir 35.000 Jumlah material 85.000 Peralatan Konstruksi 45.000 Pendapatan jasa service service truck 12.000 service traktor 4.800
service bulldozer 8.100 Jumlah pendapatan sewa 24.900 Pendapatan paket lelang 20.000 Pendapaatan Monopoli tekhnik 30.000 Pendapatan dari arsitek 50.000 Jumlah pendapatan opersional 954.900 Pendapatan Non Operasional Laba penjualan Kendaraan 16.000 Laba Penjualan surat berharga 4.000 Penjualan barang bekas Kayu 5.000 seng pagar 6.000 11.000 Pendapatan bunga 24.000 Pendapatan Deviden 12.000 Jumlah pendapatan non opersional 67.000 Jumlah pendapatan 1.021.900 BIAYA Biaya Operasional Biaya Produksi Biaya material (persediaan Batu bata 21.000 Semen 14.000 Pasir 24.500 Jumlah material 59.500 Biaya peralatan (persediaan) 31.500 BiayaPengadaan Material pembangunan Batu bata 105.000 Semen 140.000 Pasir 105.000 Biaya Penyiapan lahan 350.000 Pengurukan 20.000 Pemagaran 10.000 biaya sertifikasi 10.000 40.000 Gaji dan upah TK Konstruksi 23.400 Biaya perlengkapan instrument 25.000 Biaya penyusutan Penyusutan bangunan 3.000 penyusutan mesin dan alat 6.000 9.000
Biaya sewa kendaraan 24.000 Jumlah biaya produksi 562.400 Biaya Adm dan Umum Gaji tim manajemen proyek 90.000 gaji kary adm dan keu 12.000 fee tenaga ahli 15.000 Biaya asuransi 4.200 Biaya perijinan 8.000 Biaya listrik, air dan telp 4.200 jumlah gaji adm dan keu 133.400 Biaya Pemasaran Biaya transportasi 15.000 Biaya iklan dan promosi 12.000 Jumlah biaya pemasaran 27.000 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL 722.800 Biaya Non Operasional Biaya Adm bank 21.600 Biaya bunga 7.200 Jumlah biaya non operasional 28.800 JUMLAH BIAYA 751.600 Laba sebelum pajak 270.300 Pajak penghasilan 67.575 Laba setelah pajak 202.725
6. Anggaran Neraca
a. Definisi
Anggaran neraca menunjukkan posisi menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada waktu tertentu.Dujabarkan sebagai berapa besar asset dan kewajiban pada
akhir tahun tutup buku.
b. Kegunaan anggaran neraca
Neraca mampu memberikan informasi mengenai likuiditas dan fleksibilitas financial
perusahaan.
Neraca dapat mengungkapkan beberapa kondisi keuangan yang tidak menguntungkkan
yang ingin dihindari oleh manajemen.
Berfungsi sebagai pengecek terakhir mengenai keakuratan matematis dari semua
jadwal lainnya.
c. Elemen Neraca :
1) Aktiva (aktiva lancar dan tetap)
Jumlah uang yang dinyatakan atas sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh
perusahaan. Dibagi dalam 3 kategori, yaitu: Aktiva Lancar Kas, piutang, persediaan,
perengkapan), Aktiva Tetap (tanah, bangunan, mesin, peralatan) dan Aktiva Lain-lain.
2) Utang ( Utang lancar dan utang jangka panjang)
Dibagi menjadi 2 kategori: Utang Lancar (utang usaha, utang bank, utang pajak),
danUtang Jangka Panjang (utang hipotek, pinjaman-pinjaman).
3) Modal
Sisa hak atas aktiva didalam perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh utang. Modal
dapat diperoleh dari saham dan laba yang belum dibagi.
d. Contoh Anggaran Neraca
PERUSAHAAN VACTORYANGGARAN NERACA
1 Januari- 30 Juni 2009(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar Utang Lancar Kas 652.125 Utang Usaha 32.500 Surat Berharga 100.000 Utang bank 40.000 Piutang 70.000 Utang bunga 25.000 Persediaan 39.500 Utang pajak 30.000 Material 18.500 Jumlah utang lancar 127.500 Pralt. Konst. 58.000 Jumlah Aktiva Lancar 880.125 Aktiva Tetap Utang jangka panjang Tanah 90.000 Utang hipotek 225.000 Bangunan 170.000 Pinjaman dari Bapindo 135.000 akm. Peny. Bngunan (39.000) Jumlah utang jangka panjang 360.000
131.000 JUMLAH UTANG 487.500 Mesin dan alat 320.000 Akm. Peny. Msin&alat (78.000) EKUITAS
242.000 Modal saham 570.000 Kendaraan 120.000 Laba ditahan 405.625 Jumlah Aktiva Tetap 583.000 Jumlah Ekuitas 975.625 JUMLAH AKTIVA 1.463.125 Jumlah Utang dan Ekuitas 1.463.125
1. Siklus kegiatan suatu proyek dimulai dengan adanya suatu gagasan pengusulan pendirian
proyek yamg semuanya bersumber dari klien. Kemudian langkah selanjutnya ditangani
melalui 6 tahapan,yakni : meliputi perencanaan, pendanaan, pengadaan lokasi, pemilihan
kontraktor konstruksi, pengadaan alat dan bahan dan pekerjaan bangunan.
2. Pendapatan adalah jumlah pembayaran yang diterima perusahaan dari penjualan atau
jasa. Berdasarkan sumber pendapatan perusahaan,konteraktor tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi pendapatan operasional dan non operasional.
3. Menyusun anggaran biaya suatu proyek adalah menentukan jumlah-jumlah yang
diperlukan dan menghitung kemungkinan biaya setiap bagian dari sebuah proyek yang
akan di bangun,sehingga dapat ditetapkan biaya yang akan memungkinkan dibangunya
proyek tersebut.
4. Anggaran kas disiapkan umtuk tujuan prencanaan dan pengendalian kas.Anggaran ini
memuat perkiraan arus kas masuk dan keluar selama periode III dan dapat membantu
manajemen dalam mempertahankan saldo kas agar sesuai dengan kebutuhannya.
5. Laporan laba/rugi yang dianggarkan memuat ringkasan proyeksi dari berbagai komponen
pendapatan dan biaya selama periode anggaran.Dalam perhitungan rugi/laba tergambar
semua penerimaan dan pengeluaran perusahaan selama jangka waktu biasanya 1 tahun
baik yang berhubungan dengan produksi/kegiatan pokok perusahaan maupun yang tidak.
6. Anggaran neraca menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada waktu tertentu,
dijabarkan berapa asset dan kewajiban pada awal sampai akhir tahun tutup buku. Neraca
mampu memberikan informasi mengenai likuiditas dan afleksibilitas finansial
perusahaan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo Istimawan.1996.Manajemen Proyek Dan Konstruksi Jilid 1 Dan 2 ,jogjakarta:
penerbit kanisius
Siswanto Sutojo.1991.Studi Kelayakan Proyek Teori Dan Praktek, Jakarta: PT Pustaka Binaman
Presindo
Suharto Iman Ir.1997.Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Jakarta :
Penerbit Erlangga