anggaran dasar (ad) igi.pdf

18
ANGGARAN DASAR (AD) IKATAN GURU INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta visi yang berlandaskan Pancasila dan Konstitusi Dasar Negara Republik Indonesia dan tujuan proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka guru Indonesia berikrar untuk bersatu membangun peradaban bangsa Indonesia yang cerdas, mandiri, berketuhanan, bermoral, beretika di bidang pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan. Menyadari makna strategis jati diri, profesi, keahlian, keterampilan, dan sikap guru Indonesia untuk masa depan bangsa diperlukan organisasi profesi yang dapat menghimpun guru Indonesia, maka dengan ini dibentuklah organisasi profesi guru Indonesia bernama IKATAN GURU INDONESIA (IGI) dengan Anggaran Dasar sebagai berikut. BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara jujur dan bertanggung jawab. 2. Ikatan Guru Indonesia adalah organisasi profesi guru seperti yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 (dua ribu lima) Tentang Guru dan Dosen.

Upload: sopyan-maolana-kosasih

Post on 05-Aug-2015

528 views

Category:

Documents


161 download

DESCRIPTION

Uploaded from Google Docs

TRANSCRIPT

Page 1: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

ANGGARAN DASAR (AD)

IKATAN GURU INDONESIA

MUKADIMAH

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta visi yang berlandaskan Pancasila dan Konstitusi Dasar

Negara Republik Indonesia dan tujuan proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu mencerdaskan

kehidupan bangsa, maka guru Indonesia berikrar untuk bersatu membangun peradaban bangsa

Indonesia yang cerdas, mandiri, berketuhanan, bermoral, beretika di bidang pendidikan, kebudayaan,

dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan.

Menyadari makna strategis jati diri, profesi, keahlian, keterampilan, dan sikap guru Indonesia untuk

masa depan bangsa diperlukan organisasi profesi yang dapat menghimpun guru Indonesia, maka

dengan ini dibentuklah organisasi profesi guru Indonesia bernama IKATAN GURU INDONESIA (IGI)

dengan Anggaran Dasar sebagai berikut.

BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1

1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara jujur dan

bertanggung jawab.

2. Ikatan Guru Indonesia adalah organisasi profesi guru seperti yang diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 (dua ribu lima) Tentang Guru dan Dosen.

Page 2: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

BAB II

NAMA, LAMBANG, BENTUK, DAN STRUKTUR ORGANISASI

PASAL 2

Nama

Organisasi profesi guru ini bernama Ikatan Guru Indonesia dan disingkat IGI, dan

berkedudukan di Kota Jakarta Selatan, Jalan Jatipadang Raya Nomor 23, Rukun Tetangga 003,

Rukun Warga 004. Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar minggu, Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

Penyebutan nama Ikatan Guru Indonesia pusat dan daerah selanjutnya diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga.

PASAL 3

Lambang

IGI mempunyai lambang yang menggambarkan hubungan guru dan peserta didik yang dihubungkan

dengan buku terbuka dalam lingkaran berwarna biru.

Pasal 4

Bentuk Organisasi

IGI berbentuk perkumpulan yang memiliki organ perkumpulan sebagai berikut:

Anggota

Pengurus yang terdiri atas Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Daerah Kota/

Kabupaten, dan

Pengawas

PASAL 5

Pengurus Pusat

1. Pengurus Pusat terdiri atas:

a. Ketua Umum

b. Wakil Ketua Umum

Page 3: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

c. Sekretaris Jenderal

d. Ketua Bidang

e. Bendahara

2. Ketua Umum Pengurus Pusat dipilih, ditetapkan, dan dilantik oleh Kongres untuk masa jabatan 3

(tiga) tahun.

3. Ketua Umum hanya dapat menjabat 2 (dua) periode secara berturut-turut dan tidak dapat

dipilih kembali.

4. Fungsionaris pengurus pusat tidak boleh merangkap menjadi anggota pengurus daerah.

PASAL 6

Hak dan Kewajiban Pengurus Pusat

1. Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris Jendral berhak untuk mewakili perkumpulan serta bertindak

untuk dan atas nama IGI.

2. Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris Jendral berhak untuk mendelegasikan kepada anggota

pengurus lainnya untuk mewakili perkumpulan serta bertindak untuk dan atas nama IGI

3. Pengurus Pusat berhak mengangkat staf secretariat sesuai dengan kebutuhan

4. Sekretaris Jenderal dan Bendahara bersama-sama dalam menyelenggarakan administrasi

keuangan dan penerimaan sumbangan lain yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART).

5. Pengurus pusat berkewajiban memimpin organisasi, melaksanakan kongres dan menjalankan

keputusan kongres, menyelenggarakan rapat kerja pusat, menyusun dan melaksanakan program

kerja yang harus dipertanggungjawabkan dalam Kongres.

6. Pengurus pusat berkewajiban melaksanakan koordinasi dengan pengurus Wilayah dan pengurus

daerah kota/kabupaten, membentuk cabang baru jika diperlukan dan melaksanakan administrasi

pembayaran kartu anggota.

7. menyelenggarakan hubungan dan kerjasama dengan pihak lain, dalam dan luar negeri.

8. Dalam hal membentuk cabang baru seperti yang tercantum dalam ayat (6) Ketua Umum

Pengurus Pusat diberikan hak istimewa untuk menyusun kepengurusan pertama kali.

9. Untuk pertama kali, Pengurus Pusat IGI ditetapkan dan dilantik oleh Para Pendiri.

Page 4: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

PASAL 7

Pengurus Wilayah

1. Pengurus Wilayah terdiri atas:

a. Ketua

b. Wakil Ketua

c. Sekretaris

d. Ketua Bidang

e. Bendahara

f. Komisi-komisi

2. Pengurus Wilayah dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah untuk masa jabatan 3 (tiga)

tahun, dan disahkan serta dilantik oleh Pengurus Pusat.

3. Ketua Pengurus Wilayah hanya dapat menjabat 2 (dua) periode secara berturut-turut dan tidak

dapat dipilih kembali.

PASAL 8

Hak dan Kewajiban Pengurus Wilayah

1. Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris berhak untuk mewakili perkumpulan serta bertindak untuk

dan atas nama IGI Wilayah masing-masing.

2. Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris berhak untuk mendelegasikan kepada anggota pengurus

lainnya untuk mewakili perkumpulan serta bertindak untuk dan atas nama IGI Wilayah masing-

masing

3. Pengurus Wilayah berhak mengangkat staf sekretariat sesuai dengan kebutuhan

4. Sekretaris dan Bendahara bersama-sama berhak menyelenggarakan administrasi keuangan dan

penerimaan sumbangan lain yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan (AD)/(ART).

5. pengurus Wilayah berkewajiban memimpin organisasi, melaksanakan musyawarah Wilayah dan

menjalankan keputusan musyawarah Wilayah, menelenggarakan rapat kerja wilayah, menyusun

dan melaksanakan program kerja yang harus dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah

Wilayah.

Page 5: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

6. Pengurus Wilayah berkewajiban melaksanakan koordinasi dengan pengurus Pusat dan Pengurus

Daerah Kota/Kabupaten.

PASAL 9

Pengurus Daerah Kota/ Kabupaten

1. Pengurus Daerah Kota/Kabupaten terdiri atas:

a. Ketua

b. Wakil Ketua

c. Sekretaris

d. Bendahara

e. Seksi-Seksi.

2. Pengurus Daerah Kabupaten/Kota dipilih, ditetapkan oleh Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota

untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan disahkan serta dilantik oleh Pengurus Wilayah.

3. Ketua Pengurus Daerah Kabupaten/Kota hanya dapat menjabat 2 (dua) periode secara berturut-

turut dan tidak dapat dipilih kembali.

PASAL 10

Hak dan Kewajiban Pengurus Daerah

1. Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris berhak untuk mewakili perkumpulan serta bertindak untuk

dan atas nama IGI daerah masing-masing.

2. Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris berhak untuk mendelegasikan kepada anggota pengurus

lainnya untuk mewakili perkumpulan serta bertindak untuk dan atas nama IGI daerah masing-

masing

3. Pengurus daerah berhak mengangkat staf sekretariat sesuai dengan kebutuhan

4. Sekretaris dan Bendahara bersama-sama berhak menyelenggarakan administrasi keuangan dan

penerimaan sumbangan lain yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan (AD)/(ART).

5. pengurus daerah berkewajiban memimpin organisasi, melaksanakan musyawarah daerah dan

menjalankan keputusan Musyawarah Daerah, menyelenggarakan rapat kerja daerah, menyusun

dan melaksanakan program kerja yang harus dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah

Page 6: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

Daerah.

6. Pengurus Daerah berkewajiban melaksanakan koordinasi dengan pengurus Pusat dan Pengurus

Wilayah.

PASAL 8

Dewan Pengawas

1. Dewan Pengawas dibentuk pada tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

2. Anggota Dewan Pengawas Pusat, Wilayah, Kabupaten/Kota paling banyak lima orang.

3. Anggota Dewan Pengawas dipilih dan ditetapkan oleh pengurus pada tingkat masing-masing dan

dilantik oleh pengurus pusat.

4. Anggota Dewan Pengawas berasal dari mantan pengurus pusat untuk Dewan Pengawas Pusat,

pengurus Wilayah untuk Dewan Pengawas Wilayah, dan pengurus Kota/Kabupaten untuk Dewan

Pengawas Kota/Kabupaten, dan pejabat dan mantan pejabat pendidikan, serta warga/tokoh

masyarakat yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan.

5. Ketua Dewan Pengawas dipilih melalui rapat anggota Dewan Pembina.

PASAL 12

Hak dan Kewajiban Dewan Pengawas

1. Dewan Pengawas berhak untuk merumuskan program kerja bersama Dewan Pengurus

2. Dewan Pengawas berhak untuk memberikan masukan terkait dengan kinerja Dewan Pengurus.

3. Dewan Pengawas berhak untuk meminta dan menerima laporan kegiatan Dewan Pengurus baik

secara berkala ataupun secara incidental

4. Dewan Pengawas berkewajiban memberikan saran dan/atau nasihat tentang perumusan dan

pelaksanaan kebijakan organisasi kepada pengurus pusat, pengurus Wilayah, dan Pengurus

Kota/kabupaten, menyangkut kebijakan pelaksanaan keputusan kongres atau musyawarah

daerah, AD/ART, dan pelaksanaan program kerja.

5. Dewan Pengawas berkewajiban mengawasi pelaksanaan program kerja pengurus di setiap

tingkatannya.

6. Dewan Pengawas dapat membentuk badan ad hoc dan merumuskan aturan mainnya untuk

melakukan audit keuangan dan bersama Pengurus Pusat membentuk Majelis Kode Etik.

Page 7: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

7. Dalam hal Pengawasan seperti dalam klausul ayat (6) tersebut hasil rekomendasi Dewan

Pengawas dibahas bersama-sama untuk ditindaklanjuti

BAB III

KEDUDUKAN DAN WAKTU

PASAL 13

Tempat kedudukan

1. IGI di tingkat pusat berkedudukan dan berdomisili di Ibu Kota Republik Indonesia, Jakarta,

beralamat di Jalan Jatipadang nomor 23, RT 003 RW 04 Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar

Minggu, Kotamadya Jakarta Selatan, Kodepos 12540.

2. IGI Wilayah berkedudukan dan berdomisili di Ibu Kota Provinsi.

3. IGI Kabupaten/Kota berkedudukan dan berdomisili di Ibu Kota Kabupaten/ Kota.

PASAL 14

Waktu

IGI dibentuk dan didirikan untuk waktu yang tidak terbatas, untuk pertama kali diperkenalkan kepada

masyarakat (launching) bernama Klub Guru Indonesia pada tanggal 25-08-2006 (dua puluh lima

Agustus dua ribu enam) di Jakarta, dan diperkenalkan kembali (relaunching) di Surabaya pada tanggal

08-12-2007(delapan Desember dua ribu tujuh).

BAB IV

AZAS, SIFAT, PEDOMAN, DAN KODE ETIK

PASAL 15

Azas

IGI berazaskan Pancasila dan berdasarkan pada prinsip-prinsip kemerdekaan, hak asasi manusia, dan

konstitusi dasar Negara Republik Indonesia.

Page 8: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

PASAL 16

Sifat

IGI merupakan organisasi profesi guru yang bersifat nasional, independen, netral, mandiri, dan tidak

memihak pada kepentingan politik mana pun.

PASAL 17

Pedoman

IGI berpedoman pada semangat dan prinsip sebagai berikut.

1. IGI adalah sebuah organisasi profesi dan perkumpulan para guru.

2. IGI didirikan dengan semangat meningkatkan mutu dan profesionalisme serta kesejahteraan

guru.

3. IGI ingin mengabdikan diri bagi sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dan guru dalam

melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, serta turut memperjuangkan hak-hak guru dan

membela kepentingan guru dengan tetap mengedepankan azas keseimbangan dan

proporsionalitas.

4. IGI berdiri di atas Kode Etik Guru Indonesia.

PASAL 18

Kode Etik

-IGI memiliki Kode Etik sebagai panduan dan arah anggota serta aktivitas organsisasi. Kode Etik IGI

sebagai berikut.

1. Dalam menjalankan tugasnya, anggota IGI bersikap merdeka, terbuka, profesional, toleran,

pluralis, jujur, dan independen.

2. Dalam menjalankan tugasnya, anggota IGI harus memiliki kompetensi, mengajarkan ilmu

pengetahuan, agama, seni budaya dan olahraga, nilai-nilai dengan etika, sopan santun,

menghindari kebencian, kecabulan, dan kekerasan.

3. Anggota IGI senantiasa membela kebenaran, kejujuran, dan bertanggung jawab, tidak menerima

suap, dan segala macamnya untuk mendikte dan mempengaruhi tugas dan fungsinya.

4. Anggota IGI senantiasa belajar untuk meningkatkan mutu dan profesionalismenya, memegang

Page 9: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

teguh prinsip, kode etik, aturan dan hukum, serta bersama-sama memperjuangkan mutu

pendidikan nasional.

5. Anggota IGI berhak meningkatkan mutu, memiliki kompetensi, menjaga profesionalisme,

mendapatkan perlindungan atas profesinya, serta berhak hidup sejahtera dan memperjuangkan

kesejahteraannya dengan cara-cara yang santun tidak melanggar peraturan perundang-

undangan dan cara-cara lain yang tidak melawan dan bertentangan dengan kode etik guru

Indonesia serta tidak menggunakan posisinya untuk tujuan dan kepentingan pribadi.

6. Anggota IGI senantiasa menjaga nama baik profesi dan mendapatkan perlindungan profesi

7. Anggota IGI ikut serta dalam pengabdian kepada masyarakat

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN, DAN KEGIATAN

PASAL 19

Visi

-IGI memiliki visi memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta

turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.

PASAL 20

Misi

-IGI memiliki misi sebagai berikut.

1. Mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi guru, dan

pengabdian kepada masyarakat.

2. Menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan berbagi

dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta hal-hal baru

dalam dunia pendidikan.

3. Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu,

profesionalisme, dan kesejahteraan guru.

Page 10: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

PASAL 21

Maksud dan Tujuan

IGI mempunyai maksud dan tujuan dalam bidang sosial.

PASAL 22

Kegiatan

Demi mewujudkan cita-citanya dan untuk mencapai tujuannya, IGI membentuk Klub Guru Indonesia

dengan melakukan kegiatan sebagai berikut.

1. mendorong masyarakat luas untuk

a. menyelenggarakan pendidikan non formal untuk semua lapisan masyarakat dan

b. meningkatkan mutu pendidikan nasional, guna meningkatkan mutu generasi bangsa

selanjutnya.

2. menyelenggarakan pelatihan bagi guru dalam rangka peningkatan profesionalisme.

3. menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk tujuan kebaikan, yaitu peningkatan mutu dan

profesionalisme serta kesejahteraan guru, perlindungan profesi, dan pengabdian pada

masyarakat.

4. mengadakan diskusi, seminar, serasehan, lokakarya, pelatihan, in-house training, presentasi dan

sharing pengetahuan/pengalaman antarsesama anggota, studi banding, kunjungan, pemberian

penghargaan, dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, di dalam dan di luar negeri, guna

menfasilitasi terwujudnya peningkatan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.

5. menciptakan media interaktif dan informatif seperti tabloid, website, milis, radio internet, yang

berisi agenda pendidikan, berita pendidikan, artikel dan jurnal ilmiah, konsultasi daring (online),

informasi beasiswa dan lowongan kerja, galeri foto, database anggota dan direktori sekolah,

pusat download, dan mesin pencari, serta kegiatan lain yang dianggap perlu guna meningkatkan

kemajuan pendidikan, mutu dan profesionalisme, serta kesejahteraan guru.

6. melakukan aksi nyata seperti mengirimkan guru bantu ke sekolah, terlibat dalam upaya

menyelamatkan siswa dari ancaman putus sekolah, mengurangi emisi gas buang, hemat energi,

lingkungan hidup, mempermudah dan memperbaiki akses sarana dan prasarana pendidikan.

Page 11: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

BAB VI

KEANGGOTAAN

PASAL 23

1. Anggota IGI terdiri atas:

a. Anggota Biasa

b. Anggota Luar Biasa

c. Anggota Kehormatan

2. Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia yang berlatar belakang pendidikan keguruan dan

berlatar belakang pendidikan lainnya yang berprofesi sebagai guru.

3. Anggota luar biasa adalah warga negara Indonesia memiliki latar belakang pendidikan keguruan

dan/atau tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan dan tidak menjalankan profesi

keguruan dan/ atau tenaga kependidikan lainnya.

4. Anggota Kehormatan adalah warga Negara Indonesia dan asing yang dianggap berjasa terhadap

pendidikan dan keguruan di Indonesia atau dunia.

5. Anggota Kehormatan Pusat diusulkan dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat.

6. Anggota Kehormatan Wilayah diusulkan oleh Pengurus Wilayah dan ditetapkan, disahkan dan

dilantik oleh pengurus pusat.

PASAL 24

Syarat menjadi Anggota

-Syarat menjadi Anggota IGI adalah sebagai berikut.

1. Anggota berkomitmen dan menjunjung tinggi profesi guru serta menjaga, menaati, dan

menjalankan kode etik KGI.

2. Anggota merupakan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya yang menjalankan

profesinya secara jujur, bertangung jawab, sopan, pluralis, beretika, berketuhanan, bermoral,

bersemangat antikorupsi dan antikekerasan.

3. Bersedia mengisi formulir keanggotaan, membayar iuran wajib dan mengikuti aturan organisasi.

4. Setiap anggota harus memiliki kartu anggota yang diterbitkan oleh pengurus pusat.

Page 12: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

PASAL 25

Hak Anggota IGI

1. Secara umum anggota IGI berhak mengetahui kegiatan dan berperan aktif dalam organisasi

sesuai dengan bidang dan kemampuannya serta mengikuti peraturan dan ketentuan yang

berlaku, mengajukan usul, saran, dan kritik demi kemajuan organisasi dan bukan ditujukan

untuk menyerang atau menjatuhkan pengurus dan membubarkan organisasi;

2. Anggota biasa mempunyai hak suara, bicara, memilih dan dipilih;

3. Anggota luar biasa dan anggota kehormatan hanya mempunyai hak bicara dan berhak dipilih

sebagai pengurus.

4. Setiap anggota berkewajiban menaati AD/ART dan kode etik IGI, menjaga nama baik IGI, dan

menjalankan keputusan organisasi secara jujur dan bertanggung jawab.

PASAL 26

Keanggotaan Berhenti dan Hak Membela Diri

1. Keanggotaan berhenti apabila:

a. mengundurkan diri;

b. melanggar AD/ART dan kode etik KGI;

c. melakukan perbuatan yang merugikan organisasi, atau

d. meninggal dunia atau hilang.

2. Anggota yang diberhentikan sesuai ayat (1) huruf (b) dan (c) berhak membela diri.

BAB VIII

PERMUSYAWARATAN DAN HAK SUARA

PASAL 27

Permusyawaratan anggota

1. Permusyawaratan anggota terdiri atas:

a. Kongres,

b. Rapat kerja pusat (rakerpus),

c. Musyawarah daerah (musda), dan

Page 13: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

d. Rapat kerja daerah (rakerda).

2. Kongres

a. Kongres merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi untuk menilai dan menerima

laporan pertanggungjawaban pengurus pusat, meninjau, menetapkan, dan mengesahkan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, kode etik IGI, serta memilih dan

mengesahkan ketua umum IGI.

b. Kongres dihadiri oleh pengurus pusat, pengurus daerah, pengawas/pembina, dan peninjau.

c. Kongres diadakan 3 (tiga) tahun sekali.

3. Rapat Kerja Pusat (Rakerpus)

a. Rakerpus adalah forum tertinggi setelah kongres untuk membahas pelaksanaan program

kerja dan ketetapan-ketetapan organisasi.

b. Rapat kerja pusat dihadiri oleh pengurus pusat serta utusan-utusan daerah.

c. Rapat kerja pusat diadakan dalam tahun pertama atau sekurang-kurangnya satu kali dalam

satu periode kepengurusan.

4. Musyawarah Wilayah (Muswil)

a. Muswil merupakan pertemuan pengurus Wilayah dan pengurus daerah kabupaten/kota

untuk menilai dan mengesahkan laporan pertanggung-jawaban pengurus Wilayah, memilih

dan mengesahkan Ketua Pengurus Wilayah, dan menetapkan hal-hal lain yang dianggap

perlu.

b. Muswil dihadiri Pengurus Daerah Kabupaten/Kota, Pengawas/ Pembina dan peninjau.

c. Muswil diadakan 3 (tiga) tahun sekali dan diadakan sekurang-kurangnya setahun setelah

kongres.

5. Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil)

a. Rakerwil merupakan pertemuan Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota

serta para Anggota untuk membahas pelaksanaan program kerja dan ketetapan organisasi.

b. Rakerwil diadakan dalam tahun pertama atau sekurang-kurang-nya sekali dalam satu

periode kepengurusan.

6. Musyawarah Daerah (Musda)

a. Musda Kota/Kabupaten merupakan pertemuan antara Pengurus Daerah Kota/Kabupaten

Page 14: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

dan para Anggota untuk menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus

Daerah Kabupaten/Kota, memilih dan mengesahkan Ketua Pengurus Kabupaten/Kota dan

menetapkan hal-hal yang dianggap perlu.

b. Musda Kota/Kabupaten dihadiri oleh Pengurus Kabupaten/Kota, Pengawas/Pembina,

Peninjau, dan para Anggota.

c. Musda Kota/Kabupaten diadakan tiga tahun sekali dan diadakan selambat-lambatnya

setahun setelah Musda Provinsi.

7. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kota/Kabupaten

a. Rakerda Kota/Kabupaten merupakan pertemuan Pengurus Daerah Kota/ Kabupaten dan

para Anggota untuk membahas pelaksanaan program kerja dan ketetapan organisasi.

b. Rakerda Kota/Kabupaten diadakan dalam tahun pertama dan sekurang-kurangnya sekali

dalam satu periode kepengurusan.

PASAL 28

Hak Suara

1. Hak suara dalam kongres

a. 5 (Lima) hak suara untuk Pengurus Pusat

b. 3 (Tiga) hak suara untuk Pengawas/Pembina

c. 3 (Tiga) hak suara untuk Pengurus Wilayah yang hadir

d. 2 (Dua) hak suara untuk Pengurus Daerah Kota/Kabupaten yang hadir dan satu suara untuk

daerah Kota/Kabupaten yang memiliki 500 (lima ratus) orang anggota dan seterusnya

kelipatan satu suara untuk 500 (lima ratus) orang anggota berikutnya.

e. 1 (Satu) suara untuk 100 (seratus) orang anggota yang hadir

2. Hak suara dalam Musda Provinsi

a. 3 (Tiga) hak suara untuk Pengurus Wilayah.

b. 2 (Dua) hak suara untuk Pengurus Daerah Kabupaten/Kota dan satu suara untuk daerah

Kabupaten/Kota yang memiliki 100 orang anggota dan seterusnya kelipatan satu suara 100

orang anggota berikutnya.

c. 1 (Satu) suara untuk 50 (lima puluh) orang anggota yang hadir.

Page 15: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

3. Hak suara dalam Musda Kabupaten/Kota.

a. 5 (Lima) hak suara untuk pengurus daerah Kabupaten/Kota

b. 1 (Satu) suara untuk satu orang anggota yang hadir.

BAB IX

KUORUM DAN KEPUTUSAN

PASAL 29

Kuorum

1. Kongres adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh lebih satu dari jumlah

pengurus Wilayah.

2. Muswil adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh lebih satu dari seluruh

pengurus daerah Kabupaten/Kota.

3. Musda Kabupaten/Kota adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya separuh lebih satu

dari seluruh anggota.

PASAL 30

Keputusan

1. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Dalam hal tidak tercapai

permufakatan, pengambilan keputusan dilakukan dengan suara terbanyak.

2. Dalam hal suara sama, dilakukan pemungutan suara untuk kedua kalinya. Jika tetap sama,

dilakukan pemungutan untuk ketiga kalinya dan jika tetap sama akan dilakukan lobi

antarpimpinan untuk mengambil keputusan bersama.

3. Mengenai pemilihan ketua dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

BAB X

KEUANGAN

PASAL 31

Keuangan

1. Keuangan organisasi diperoleh melalui:

Page 16: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

a. hasil kegiatan, kerjasama, dan usaha lain yang dilakukan organisasi;

b. sumbangan sukarela dari para anggota dan/atau sumber lain yang tidak mengikat, dan

c. pembayaran iuran wajib anggota.

2. Pengelolaan keuangan organsiasi dilakukan sepenuhnya oleh pengurus pusat, wilayah dan

kota/kabupaten, dan bila diperlukan akan dibentuk badan ad hoc untuk melakukan audit

keuangan atas dugaan penyimpangan atau keperluan lain.

BAB XI

KONGRES LUAR BIASA

PASAL 32

Kongres Luar Biasa

1. Kongres Luar Biasa hanya dapat dilakukan apabila terjadi pelanggaran kode etik, AD/ART yang

dilakukan pengurus pusat dan atau kejadian luar biasa (force majeure) yang digunakan untuk

menyelamatkan organisasi.

2. Kongres Luar Biasa dilakukan bila disetujui oleh 2/3 seluruh pengurus provinsi dan 2/3 pengurus

daerah lebih satu.

3. Dalam hal Kongres Luar Biasa, pelaksanaannya dilakukan oleh Dewan Presidium yang dibentuk

oleh permufakatan pengurus pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

BAB XII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR,

PEMBUBARAN DAN PENGGABUNGAN

PASAL 33

Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Kongres dengan sekurang-kurangnya

disetujui 2/3 dari seluruh utusan kongres yang hadir dan telah memenuhi kuorum.

PASAL 34

Pembubaran dan Penggabungan

Page 17: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

1. Pembubaran dan penggabungan organisasi hanya dapat dilakukan oleh kongres dengan

sekurang-kurangnya disetujui oleh 3/4 (tiga per empat) lebih 1 (satu) dari seluruh utusan

kongres yang hadir dan telah memenuhi kuorum.

2. Dalam hal pembubaran organisasi, hak milik kekayaan organisasi diatur melalui keputusan

kongres.

3. Tata cara likuidasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII

PENUTUP DAN ATURAN TAMBAHAN

PASAL 35

1. Anggaran Dasar ini disahkan dan diberlakukan pada Kongres Pertama IGI di Jakarta.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Selanjutnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas

menerangkan bahwa:

I. Menyimpang dari ketentuan dalam BAB II, Pasal 5, Anggaran Dasar ini mengenai tata cara

pengangkatan Pengurus Pusat, untuk pertama kali telah disepakati dan diangkat Pengurus Pusat

sebagai berikut.

a. Ketua Umum : Tuan SATRIA DHARMA, Doktorandus, tersebut

b. Wakil Ketua Umum : Tuan SOPYAN MAOLANA KOSASIH, Sarjana Pendidikan, tersebut

c. Sekretaris Jenderal : Tuan MOHAMMAD IHSAN, Doktorandus, tersebut

d. Ketua Bidang : Tuan AKHMAD SURURI AZIZ, Sarjana Pendidikan, tersebut

e. Bendahara : Nyonya YULLY RACHMAWATY, Sarjana Pendidikan, tersebut.

II. Menyimpang dari ketentuan dalam BAB II Pasal 11 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara

pengangkatan Dewan Pengawas, telah disepakati dan diangkat sebagai berikut :

a. Ketua : Tuan INDRA DJATI SIDI, Doktor, tersebut

b. Wakil Ketua : Tuan GATOT HARI PRIJOWIRJANTO, Doctor, Insyinyur, tersebut

c. Sekretaris : Tuan HERU BAHTIAR ARIFIN, Sarjana Pendidikan, tersebut

Page 18: ANGGARAN DASAR (AD) IGI.pdf

d. Anggota : 1. Tuan ACHMAD RIZALI, tersebut

2. BAGIONO DJOKOSUMBOGO, Insinyur, tersebut;