anggar
DESCRIPTION
modul anggarTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Mahasiswa memiliki wawasan dan pengetahuan tentang ruang lingkup anggar dasar
2. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan tujuan pembelajaran anggar dasar
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Latar Belakang Anggar
Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan
pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan
menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih
spesifik, anggaran adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah – sekolah
Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang
akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpik. Etimologi kata “anggar” berasal dari
Bahasa Perancis “en garde”, bunyinya dalam Bahasa Malaysia berarti “bersiap”. Kata “en
garde” digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah “bersiap”
kepada pemain.Ada 3 jenis senjata yang dipertandingkan yaitu : 1. Floret (Foil), 2. Degen
(epee), 3. Sabel (Sabre).
Olahraga anggar adalah olahraga yang menonjolkan ketangkasan. Baik ketangkasan
gerak maupun ketangkasan keterampilan dalam menggunakan senjata. Cara permainannya
memakai teknik seperti memotong, menangkis dan menusuk. Lapangan anggar berbentuk
empat persegi panjang seluas 14×1,5 meter. Setiap pemain dilengkapi dengan kabel dan
kostum khusus yang dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang digunakan untuk
mendeteksi jika terkena tusukan, sehingga memudahkan dalam penilaian. Dalam setiap
pertandingan digunakan sistem eleminasi langsung. Sebuah tim terdiri dari 3 pemain dan
masing - masing akan bertanding dengan anggota tim lawan.
2. Sejarah Anggar Dunia
Menurut sejarah, dahulu anggar adalah olahraga beladiri yang menggunakan pedang.
Pada masa itu pedanglah yang dipakai untuk senjatanya. Bangsa-bangsa yang sering
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
1
mempertandingkan anggar dengan menggunakan pedang adalah bangsa Persi, Yunani,
Romawi, dan Babilonia. Hal itu ditunjukkan dengan ditemukannya relief di candi Luxor di
Mesir yang menggambarkan adegan anggar menggunakan pedang. Di situ juga digambarkan
bahwa para peserta pertandingan juga sudah menggunakan pengaman berupa penutup wajah
dan pelindung pada ujung pedang agar tidak mencelakakan lawan. Relief itu diperkirakan
dibuat pada abad 119 sebelum masehi. Dalam relief itu juga digambarkan seorang pencatat
hasil pertandingan.
Seiring dengan perkembangan jaman, olahraga anggar yang semula menggunakan
pedang yang berat dan pakaian perang, kini sedah berubah, dibuatlah senjata yang ringan dan
langsing sehingga mudah cara menggunakannya, termasuk pakaiannya. Pada abad ke-15, di
Eropa didirikan sekolah anggar yang memunculkan jago-jago anggar seperti Marxbruder dari
Frankfurt. Sejak saat itu perkembangan olahraga anggar di Eropa sangat pesat dan terus
meluas ke benua-benua yang lain di seluruh dunia.
Pada abad ke-17, perubahan pakaian terjadi, yaitu semasa Louis XIV menggunakan
model pakaian dari sutera satin, jas panjang brokat dan celana sampai lutut (breches) dengan
kaos kaki panjang dari sutera dan sepatu bertumit tinggi. Sedangkan penemuan topeng kira-
kira pada tahun 1780 oleh seorang master Perancis, La Boessiere menyebabkan adanya
perubahan dalam teknik beranggar. Istilah-istilah seperti Remise, Counter repaste
redoublement bisa terjadi tanpa bahaya yang berlebihan. Permainan Anggar pada sat itu
merupakan bagian yang paling penting dari pendidikan setiap orang terhormat sebelum masuk
Olympiade seperti kita lihat sekarang. Pertandingan Anggar memasuki acara sejak Olympiade
pertama tahun 1986 dan pada tahun 1924 nomor puteri untuk pertama kalinya
dipertandingkan.
Dengan berdirinya perkumpulan anggar di Frankfurt pada abad ke-14 maka Bangsa
Jerman adalah Bangsa yang pertama kali menjadikan anggar sebagai olahraga. Tuntutan
Bangsa Italia bahwa Italialah yang pertama menciptakan anggar pada abad ke-15 menjadi
batal, mengingat Bangsa Jerman seabad lebih dahulu telah mempergunakan pedang panjang
( 90 cm ), tanpa memakai pelindung tangan (Selberg,Charles A., 1976 : 3).
Kapten Cordopa adalah orang yang pertama menggunakan pelindung tangan, Ia
adalah Bangsawan Spanyol. Pedang tersebut hingga sekarang masih tersimpan di museum di
Madrid. Bangsa Italia merubah cara-cara menggunakan anggar dengan mempergunakan
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
2
pedang kecil dan membuatnya sebagai alat olahraga yang menanamkan kegesitan reaksi dan
juga penajaman pandangan mata (IKASI, 2002 : 2).
Pada Abad ke-15 adalah awal munculnya sekolah dan perkumpulan anggar di Eropa
yang telah menelorkan jago – jago seperti Marxbruder dari Frankfurt. Perkembangan
olahraga anggar selanjutnya sangat pesat, sehingga pada abad ke-16 tersebar di seluruh Eropa
dan diresmikan sebagai permainan anggar Ranier. Dengan menekankan pada keterampilan,
para pendekar anggar telah memadukan dengan gerak tipu olahraga gulat, sehingga tercipta
gerakan serangan ke depan (lunge) yang merupakan anggar sebagai seni bela diri
(Broer,Marion R., 1976 : 143).
IKASI (2002 : 3) menambahkan bahwa sesuai dengan kemajuan zaman, maka
diperlukan dasar dan peraturan pertandingan olahraga anggar. Seorang Bangsawan Perancis
yang bernama Hendry Saint-Didier sekitar tahun 1570 menciptakan nama istilah-istilah pada
gerakan – gerakan anggar, dalam bahasa Perancis. Dalam pertandingan Internasional istilah –
istilahnya banyak dipergunakan, sedang sebelumnya banyak Negara menggunakan istilahnya
masing – masing. Perubahan besar – besaran pada pedang terjadi sesuai dengan pandangan
mengenai berbagai bentuk senjata yang dianggap terbaik, yang diketengahkan oleh Count
Koeningsmarken dari Polandia sekitar Tahun 1680, dari hasil gagasannya maka terbentuklah
beberapa jenis senjata : Floret, Degen, and Sabre. Penggunaan macam – macam pedang dan
keterampilan bermain anggar dalam pertandingan satu lawan satu ( duel ) banyak terjadi di
negara – negara Eropa maupun Amerika Serikat, dimana pada waktu itu terjadi perang
Revolusi. Tetapi bagi generasi setelah itu, hal tersebut tidak terjadi lagi, karena permainan
anggar secara khusus hanya dipermainkan oleh para olahragawan anggar sebagai olahraga.
Taylor, James (1991 : 2) melanjutkan bahwa permainan anggar pada saat itu
merupakan bagian yang paling penting dari pendidikan setiap orang yang terhormat sebelum
masuk Olimpiade seperti yang kita lihat sekarang. Peraturan pertandingan anggar termasuk
memberikan hormat sebelum bertanding dan bersalaman pada saat selesai bertanding
menunjukkan bahwa olahraga ini berasal dari kaum bangsawan.
3. Berdirinya Organisasi Anggar
Pada tahun 1951 merupakan awal berdirinya organisasi Anggar di Indonesia dengan
nama IPADI (Ikatan Pemain Anggar di Indonesia) dengan Ketua Umum Dr. Singgih dan
Sekretaris Umum Rusman Rukmantoro. Ketika PON I tahun 1948, olahraga Anggar masuk
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
3
dalam acara eksibisi, dan baru pada PON II setelah berdirinya IPADI, Anggar masuk cabang
olahraga resmi yang dipertandingkan sampai sekarang. Tahun 1953 diadakan Kejuaraan
Nasional (Kejurnas) yang pertama di Jakarta serta Kongres, kemudian memilih R.A. Kosasih
sebagai Ketua Umum dan Ong Sik Lok sebagai Sekjen, dan nama IPADI berubah menjadi
IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia), berkedudukan di Bandung.
4. Sejarah Singkat Perkembangan Organisasi Anggar di Indonesia
Di Indonesia anggar telah lama dikenal sebagai alat membela diri dengan
menggunakan pedang, keris dan tombak yang telah lazim dilakukan sejak zaman kemegahan
Kerajaan Majapahit. Pada zaman penjajahan Pemerintahan Belanda, pelajaran bela diri
dengan senjata tajam dilarang keras, dengan sangsi hukuman berat. Pemerintahan yang
melaksanakan pendidikan pelajaran beranggar di Indonesia sebelum Perang Dunia II adalah
jajaran Militer Kerajaan Belanda, dan merekalah pula yang telah membawa dan
memperkenalkan anggar di Indonesia. Perkembangannya masih khusus di kalangan Militer
dan kemudian mendapatkan perhatian dari masyarakat umum.
Semasa penjajahan Pemerintahan Belanda, bagi tiap militer Belanda anggar menjadi
kewajiban untuk dipelajari. Untuk menjadi seseorang yang ahli dalam berangggar, anggota
militer tersebut harus memasuki Sekolah Olahraga Militer di Bandung, yang memakan waktu
pendidikan selama satu tahun pelajaran yang dilatih oleh tenaga pelatih anggar dari Belanda.
Pada zaman itu Pemerintah Hindia Belanda telah membuka sekolah – sekolah anggar untuk
menjadi guru – guru anggar. Di Bandung untuk senjata floret, degen dan sable dengan lama
pendidikan 3 tahun. Di Magelang sekolah anggar untuk jenis senjata sable pendidikan selama
1 tahun.
Adapun tokoh – tokoh militer bangsa Indonesia yang punya keahlian bermain anggar
pada waktu itu antara lain Dr. Singgih Suparman, Maryono, Setu, Warsim, Paiman, Solekan
dan Atmo Suwirdjo. Di antara mereka ada yang memberi pelajaran khusus beladiri anggar
pada Akademi Militer di Indonesia sejak sebelum aksi militer II. Dari hasil pendidikan anggar
inilah dimulainya perkembangan olahraga anggar di seluruh Indonesia.
Banyak juga guru – guru anggar yang terkenal lainnya seperti : Suratman Agam dan J.
Sengkel dari Sulawesi Selatan, A. Mangangantung dari Sumatera Utara, Suparman dan
Paimin Salikan dari Jawa Barat, Ch. Kuron dari Sulawesi Utara dan Warsimin dari Jawa
Timur. Pada zaman kemerdekaan pada tahun 1948 di Solo bertepatan dengan PON I di
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
4
samping pertandingan, anggar ditampilkan baru bersifat demonstrasi/eksebisi. Eksebisi
tersebut diantara lain di dukung oleh pemain yang merupakan guru – guru anggar terkenal
antara lain : Soeratman Agam, Soeratman dan J. Sengkel dan dibantu oleh tokoh – tokoh
anggar lainnya seperti : Dr. Singgih, sebagai ketua umum dan Roosman Roekmantoro sebagai
Sekretaris Umum organisasi olahraga anggar pertama kali yang disebut dengan IPADI
(Ikatan Pendekar Anggar Indonesia).
Pada PON II di Jakarta pada tahun 1951, kejuaraaan anggar masih didemonstrasikkan
oleh para guru – guru anggar, namun pada PON II ini mulai terlihat wajah – wajah sipil ( non
militer ) yang menduduki peringkat atas. Kejuaraan anggar Nasional I dilaksanakan
bertepatan dengan PON II/1951 di Jakarta. Bersamaan itu dilangsungkanlah kongres dan
menetapkan R. A. Kosasi sebagai Ketua Umum dan Ong Siek Lok sebagai Sekretaris Umum.
Nama organisasi anggar yang semula IPADI menjadi IKASI ( Ikatan Anggar Seluruh
Indonesia) dan pengurus besarnya berkedudukan di Bandung.
Pada PON III tahun 1953 di Medan, pemain secara berangsur beralih ke pemain muda
usia dari perkumpulan – perkumpulan setempat yang mewakili daerahnya ke PON III di
Medan. Pada tahun 1967 kedudukan Pengurus Besar IKASI berpindah dari Bandung ke
Jakarta dengan Yushar Yahya sebagai Ketua Umum dan Selatin sebagai Sekjen. Pada tahun
1985 terjadi pergantian pengurus besar, dimana yang menjadi Ketua Umum adalah H. M.
Widarsadipradja dan Anhar Tanuamidjaja sebagai ketua harian, serta R. S. Poerawinata
sebagai Sekjen. Akhirnya ditetapkan pada tahun 1985 bahwa setiap tahun akan diadakan
Kejuaraan Nasional, kecuali apabila pada tahun itu ada PON (semua bagian ceritera sejarah
di Indonesia disadur dari; IKASI, 2002 : 3 – 5).
C. LATIHAN
1) Berasal dari manakah olahraga anggar ?
a. Eropa d. Rusia
b. Inggris e. Jepang
c. Yunani
Jawaban : A. Eropa
2) Etimologi kata “anggar” berasal dari Bahasa ….. “en garde” !
a. Rusia d. Indonesia
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
5
b. Yunani e. Perancis
c. Inggris
Jawaban: E. Perancis
3) Organisasi anggar dunia adalah ….
a. IDP d. IPADI
b. PDI e. IDAP
c. IDAPI
Jawaban : D . IPADI
4) Organisasi Anggar didirikan pada tahun ….
a. 1951 d. 1954
b. 1952 e. 1955
c. 1953
Jawaban : A. 1951
5) Sebutkan nomor Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade, yang paling tepat ?
a. Floret (foil), Sabel (sabre), dan Degen (epée)
b. Flores (folis), Sambel (sabre), dan Dengen (depee)
c. Degeen (epée), Florets (foil), dan Saabel (sabre)
d. Floset (foils), Sabel (sabre), dan Degen (epée)
e. Sabel (sabre), Floreet (foil), dan Degen (epéer)
Jawaban : A. Floret (foil), Sabel (sabre), dan Degen (epée)
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Mahasiswa memiliki wawasan dan pengetahuan tentang ruang lingkup anggar dasar.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan tujuan pembelajaran anggar dasar.
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Anggar
Kata “Anggar” ditinjau dari arti bahasa (Etimologi) berasal dari bahasa Perancis “En
garde” yang artinya “Bersiap”. Yang maksudnya adalah siap sebelum permainan dimulai.
Tapi di perancis sendiri olahraga anggar mereka menyebutnya “Escrime”. Walaupun kata “en
garde” mempunyai arti siap, namun orang Perancis jika diajak bermain “en garde”, mereka
sudah paham jika yang dimaksud adalah permainan anggar.
Jika ditelusuri menurut sejarah, Olahraga anggar berasal dari kemampuan seseorang
dalam memainkan pedang pada jaman dahulu yang tujuannya adalah untuk mempertahankan
diri. Jika ketrampilan memainkan pedang dahulu adalah untuk berperang, lama-lama
permainan pedang itu diubah menjadi olahraga yang dapat dipertandingkan dengan aman
tanpa ada salah satu peserta yang terluka. Maka dibuatlah olahraga anggar yang dirancang
mahir dalam menggunakan senjata pedang, namun aman bagi pesertanya.
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
7
Anggar merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme
sebelum tahun 1980an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang ditulis oleh
Baron Pierre de Coubertin (presiden kedua dari International Olympic Committee), dengan
jelas menyatakan bahwa pemain anggar profesional yang disebut dengan Masters
diperbolehkan untuk ikut bertanding.
Anggar dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun
1896. Sekarang olahraga anggar selalu dipertandingkan dalam setiap ajang pesta olahraga
dunia (Olimpiade) dan pesta-pesta olahraga lain seperti Asean games, Sea Games, dan PON
(Pekan Olahraga Nasional) Indonesia.
2. Teknik dasar Anggar
1) The Solute (hormat)
Sikap Dalam Hormat
Sebelum peanggar memulai bertanding, baik dalam bentuk latihan sparring
partner ataupun kompetisi resmi, hormat merupakn salah satu keutamaan diantaranya.
Hormat merupakan prosesi yang menyangkut pertemanan/persahabatan setelah terjadi
kontak mata pada saat saling hormat antar sesame peanggar. Gerak hormat dilakukan
dalam keadaan setelah pemain berdiri tegak diatas landasan anggar/loper.
Urutan Gerak Hormat
Hormat dilakukan dengan posisi ujung pedang pada awalnya berada di bawah
bagian depan menunjuk ujung kaki kanan (pemain kanan), ujung kaki kiri (pemain kidal).
Pedang diangkat dengan menekukkan tangan hingga blade/kling pedang berada di muka
wajah dengan ujung pedang mengarah ke atas. Masker/topeng anggar dipegang
disamping badan. Hormat dilakukan ke beberapa penjuru, diantaranya ditujukan kepada :
Wasit, penonton, dan juga saling hormat antar pemain.
Fungsi Gerak Hormat
Sikap hormat ini sendiri mempunyai makna yang cukup dalam, yaitu untuk
menunjukkan suatu sikap fair play para pemain terhadap pertandingan yang baru akan
mereka lakukan. Sikap hormat ini wajib dilakukan oleh peanggar pada setiap waktu akan
memulai pertandingan dan pada waktu akan mengakhiri pertandingan.
2) The Guard/On Guard (Posisi Kuda-kuda)
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
8
Di dalam memposisikan " kuda-kuda", kaki kira-kira berjarak lima belas inci
antara kaki depan dan belakang pada sudut kaki 90 derajat. Posisi tumit kaki depan dan
belakang adalah pada satu garis yang sama. Kaki yang depan lurus menunjuk ke arah
musuh/lawan, sedang kaki yang belakang adalah memutar pada suatu sudut 90 derajat.
Untuk meyakinkan kesetimbangan badan, ukuran cara berdiri yang secara tegak maka
akan membawa berat beban dari badan dengan sama pada posisi berdiri di atas kedua
kaki. Kemudian menaikkan lengan tangan dan membawanya kepada suatu posisi di mana
lengan tangan yang bagian atas adalah lurus/sejajar dengan bahu yang kiri, sedang lengan
bawah membentuk suatu sudut sembilan puluh derajat. Menekuk pergelangan tangan,
menjaga posisi tangan itu sedikit membuka, dan menunjuk ujung tangan mengarah ke
arah lawan. Dalam posisi kuda-kuda, dan apabila menemukan sikap gerak yang kurang
nyaman pada permulaan, seperti dalam menekuk kaki yang diperlukan posisi harus
menyangga berat beban dari badan. Bagaimanapun juga, hal ini akan dirasakan apabila
dengan praktek, maka akan ditemukan cara berdiri ini yang sungguh nyaman dalam
posisi kuda-kuda. Seperti cobra, kamu adalah di dalam suatu posisi nyaman, menjadi
mampu bergerak dari ruang lingkup gerak baik dari gerak lambat ke kecepatan tenaga
maksimum dan fokus pada ketepatan. Atlet pemula memerlukan suatu orientasi yang
tepat sebelum dia bergerak maju ke depan dengan memposisikan tubuhnya agar lebih
baik. Itu adalah jalan terbaik untuk memberi pertimbangan seksama pada cara berdiri atau
memposisikan badan awal ini , atau " posisi siap/kuda - kuda", yang harus diasumsikan
sebelum salut/hormat dengan musuh seseorang masuk kepada awal suatu gerak menuju
awal gerak serangan.
Pada posisi nyaman pemain anggar adalah suatu momen untuk merasakan
ketepatan posisi badan mereka dan untuk memusatkan perhatian mereka. Pada
hakekatnya, pemain anggar memposisikan tubuh untuk " mendapatkan posisi kepala dan
badan yang nyaman" untuk konsentrasi siap setelah perintah " anggar/ya/allertz"
diberikan. Semua pergerakan di dalam anggar memerlukan suatu hubungan gerak yang
seimbang antara kepala dan batang tubuh, suatu posisi sudut siku-siku kaki, dan total
relaksasi. Cara berdiri ini berperan untuk lebih baik dalam menunjang pergerakan fisik
dan kesadaran yang mudah diikuti dalam gerak serang. Jika kesetimbangan ini dapat
dilaksanakn dalam memposisikan tubuh yang baik, pemain anggar mempunyai suatu
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
9
kesempatan sempurna untuk bergerak maju ke dalam gerak siaga/kuda - kuda dan
akhirnya ke dalam tiap-tiap tindakan baik serangan maupun gerak antisipasi lainnya.
3) Langkah (Step Maju dan Mundur)
Cara mengatur step adalah kunci ke mobilitasan gerak dan tidak bisa dihapuskan
dari sifat gerak anggar yang baik. Melalui cara mengatur step pemain anggar menjadi
seorang pengendali dalam memelihara kendali jarak, tidak pernah membiarkan lawan
membaca setiap berapa banyak kita harus bergerak untuk mencetak (angka). Cara
mengatur step ini dapat menciptakan pergerakan pemain dengan kebebasan gerak ke
depan atau mundur di setiap saat/momen sebelum peanggar merencanakan serangan.
Advance (step maju)
Advance adalah gerak yang dibuat untuk bergerak maju kedepan dengan kaki
kanan, dengan tumit kaki/sepatu bergerak menyentuh lantai dan kaki depan adalah yang
pertama mendarat ke lantai dan dengan seketika diikuti oleh langkah kaki kiri.
Penyelesaian langkah kaki kanan, ketika bergerak ke bawah kepada lantai, harus
persisnya dikoordinir dengan gerakan kaki kiri, membiarkan kedua-duanya kaki untuk
mengatasi di atas lantai secara serempak. Ini merupakan suatu kesalahan umum untuk
melengkapi langkah kaki kanan sebelum kaki kiri membuat geraknya. ketika advance
dibuat, pemain anggar harus memastikan bahwa lutut itu di bengkokkan dan sudut siku-
siku yang memposisikan kaki dijaga. Kaki mestinya tidak meluncur atau menyeret ke
lantai. Advance dapat digunakan sebagai gerakan pemain anggar dalam menggampai
keuntungan adalah suatu kesempatan yang memungkinkan untuk melakukan serangan,
atau untuk memancing serangan lawan itu dalam suatu persiapan dan menunggu
pertahanan. Di dalam kasus advance yang manapun perlu selalu dilakukan dengan
kesadaran dan perhatian bahwa itu akan membuat suatu gerak dimana meleset sedetikpun
kesempatan di mana untuk menyerang atau mempertahankannya. Itu menjadi jelas bahwa
menjaga, kesetimbangan, dan mental kesiap siagaan harus tidak hilang, terutama hal ini
kebanyakan pada saat genting dimana peanggar melakukan serangan.
Retreat/Step Mundur
Mundur ke belakang adalah dengan membawa punggung kaki belakang yang
diangkat dulu, kira-kira satu jarak kaki, dan kemudian diikuti dengan kaki depan agar
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
10
didapatkan jarak yang sama. Gerak mundur/retreat dilakukan dengan pijakan mundur
dengan kaki kiri, yang mana diikuti dengan seketika oleh langkah yang mundur kaki
kanan. Di penyelesaian gerak mundur/retreat kaki perlu mempertahankan posisi sudut
siku-siku yang dan, seperti di advance, peanggar mestinya tidak meluncur atau menyeret
kakinya. Reaksi normal terhadap lawan adalah membuktikan bahwa dia dapat melakukan
suatu gerak diserang dengan antisipasi adalah mundur. Gerak harus dipraktekkan sebagai
suatu antisipasi langkah mundur, sebab paling sering yang dilakukan sebagai suatu efek
dari serangan lawan. Mustahil di dalam permainan masa kini untuk mempertahankan
dengan sukses tanpa mempraktekan latihan dasar itu. Kecepatan dari anggar modern
membuktikan bahwa hasil praktek terintegrasi sebagai bagian dari bentuk mengelakkan
serangan, ini merupakan sistem untuk perlindungan dalam gerak bertahan. Pemain anggar
yang bertahan pada posisinya dimana membentuk pertahanan harus tidak dengan
mendadak untuk menemukan posisi senjata lawan agar dapat mengelakkan dengan aman
pada serangan lawan.
4) The Lunge (Serang)
Gerakan serang dibentuk mulai dengan memposisikan gerak penuh ke depan kaki
depan diimbangi posisi pantat yang harus stabil, bersama-sama dengan lengan tangan
diluruskan penuh sebagai ancaman lurus dan mengarah ke lawan, menciptakan suatu
power maju dengan tolakan kaki belakang sehingga bergeraknya badan. Pergerakan ini
diawali oleh suatu gerak meluruskan lengan tangan yang memegang pedang, yang
menjangkau dengan ujung pedang untuk mengarahkan dan menusuk lawan pada area
target. Bersamaan waktu dengan tangan yang memegang pedang, kaki dilontarkan
menjangkau lurus kedepan dalam mencapai gerak penuh, dengan tumit sepatu kaki depan
mendarat ke tanah terlebih dahulu yang akhirnya akan jatuh dalam posisi serangan penuh.
Suatu gerakan serang sempurna akan meninggalkan lengan tangan pantat, bahu, pinggul,
dan tinggi paha kanan, sejajar dengan lantai. Kepala akan tegak lurus sejajar tulang
belakang, yang sedikit condong dari badan vertikalnya sepanjang gerak itu. Lutut harus
secara langsung sejajar di atas tumit sepatu, dengan kaki yang menunjuk ke arah depan.
Dalam posisi ini, pemain anggar harus dengan sama mampu untuk mengimbangi pemain
depan atau mundur kepada posisi bersiap/kuda - kuda. Juga, batang tubuh dan bahu harus
diperlonggar, memberi kesempatan penuh untuk melanjut berkelahi gerakan serang.
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
11
5) Footwork (Gerak langkah)
Karena mobilitas adalah penting untuk peanggar, kombinasi gerak kaki
memerlukan analisa dan studi seksama. Kombinasi gerak kaki adalah tindakan maju
kemuka atau mundur dan digunakan peanggar untuk memperoleh atau memelihara jarak
dengan lawan, atau untuk mengukur jangkauannya. Cara kombinasi gerak kaki adalah
dengan memperhitungkan mobilitas dan fokus ke gerak anggar baik. Melalui cara
mengatur kaki pemain anggar dapat menjadi pengendali dalam menjaga kendali jarak,
tidak pernah membiarkan pengamatan lawan itu untuk mencetak (angka).
6) Parry (tangkisan)
Menangkis dapat digambarkan sebagai suatu gerak bertahan dengan memagari
yang secara sukses membelokkan suatu serangan pedang/senjata dari area target,
mencegah suatu sentuhan sah. Ada dua cara utama mengelakkan penyerangan; yang
pertama adalah menjaga posisi dengan mengelakkan, penggunaan terbaik dalam hubungan
ini yang mana antara yang kuat untuk pedang/senjata sebagai penjagaan sebagai alat
pertahanan, dan kedua, lontaran di pangkal senjata, yang dilakukan oleh praktek suatu
pukulan yang kuat jelas dengan mempertahankan pedang/senjata pada daerah tengah
menahan terhadap bagian tengah pedang itu saat menyerang senjata/pedang.
7) The Disengagement
Disengage/mengelakkan dari ikatan terdiri dari menghindari senjata/pedang, dari
sisi yang ditautkan senjata/pedang dan kemudian mengangkatnya kepada sisi berlawanan
dengan diimbangi suatu daya dorong. Gerakan dipraktekkan dengan pedang/senjata,
dengan lengan tangan melenturkan atau memperluas, atau suatu kombinasi lengan tangan
dan pergerakan pedang/senjata. Kelepasan dari ikatan, lebih biasanya dikenal sebagai
disengagement, bisa dilakukan dari satu sisi pedang/senjata kepada arah sasaran/target
lain.
3. Sarana dan Prasarana Anggar
Alat dan fasilitas permainan Anggar dibagi dalam 3 bagian, yaitu; peraturan lapangan,
peraturan pakaian, dan peraturan alat atau senjata anggar. Berikut keterangan masing-masing
alat dan fasilitas permainan anggar.
1) Lapangan Pertandingan anggar
Lapangan berbentuk persegi panjang seperti gambar di bawah ini:
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
12
Kelengkapan lapangan anggar yang lain adalah:
Meja untuk alat listrik
Garis jaga
Batas belakang
Minimum satu meter
Garis tengah
Dua meter sisa jalur
Perpanjangan jalur
Star dua meter area sinyal
Lapangan pertandingan anggar dapat terbuat dari; kayu linolcum, gabus, karet, plastik,
lubang mata metalik, logam atau bahan campuran metal.
2) Pakaian anggar
Pakaian atlet anggar harus memenuhi syarat sebagai berikut;
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
13
Peralatan dan pakaian harus memberikan pemain anggar perlindungan maksimum
yang pas dan bebas bergerak yang diperlukan untuk bermain anggar.
Jangan sampai lawan terluka oleh peralatan, tidak juga senjata lawan terkait atau bengkok
oleh peralatan dan konsekuensinya, harus tidak boleh bolong atau terbuka dimana poin lawan
bisa tertangkap kecuali tidak sengaja dan terbawa atau bengkok. Jaket dan kerah harus
dikancingkan dan dipasang dengan benar.
Semua pakaian harus putih, kecuali strip garis warna panjang lengan jaket pemain anggar dan
lebarnya tidak boleh lebih dari 3 cm, harus di buat dari bahan yang cukup kuat dan mudah
dibersihkan dan bagus keadaannya.
Pakaian harus terbuat dari salah satu jenis bahan dibawah ini :
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
14
Pakaian harus dibuat dari bahan yang tahan pada 800 Newton. Perhatian khusus harus
diberikan agar jahitan dibawah ketiak tidak robek.
Sementara pakaian tradisional dengan pakaian dalam untuk melindungi bagian tubuh
vital atas dan bawah dibuat dari bahan yang tahan pada 800 Newton.
Pada semua jenis senjata untuk pria dan wanita, bagian jaket harus melebihi bagian
belakang sekurangnya 10 cm saat pemain anggar dalam posisi siap. Pada pemain
anggar harus mengenakan sebuah jaket wajib menutup seluruh tubuh. Pemakaian
sebuah pakaian dalam (plastron) adalah wajib pada ketiga jenis senjata, kecuali
pemain anggar memakai pakaian yang dibuat seluruhnya dari bahan yang tahan pada
800 Newton.
Peralatan wanita harus termasuk BH pelindung dari metal atau bahan lain yang kaku.
Bagian belakang harus dikencangkan di bawah lutut. Jika seorang pemain anggar
mengenakan pakaian panjang, ini harus dikencangkan atau dikancingkan di
pergelangan kaki.
Ketika bagian belakang di pakai, pemain anggar harus memakai kaus kaki putih yang
menutupi kaki sampai belakang. Kaus kaki ini harus dipasang demikian rupa agar
tidak dapat lepas. Pemain anggar diizinkan untuk mengenakan kaus kaki dengan
sekelilingnya menunjukkan warna tim nasionalnya setinggi 10 cm.
Pada semua jenis senjata, sarung tangan besi, disetiap situasi, menutup secara penuh
kurang lebih separuh depan pedang lawan untuk mencegah mata pedang lawan masuk
kedalam lengan jaket.
Masker harus dibuat dengan kawat nyamuk (jarak antara maksimumnya 2.1 mm dan
dari kawat dengan minimum diameter mikrometer 1 mm).
3) Sejata Anggar
Senjata anggar terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
Floret (foil) adalah Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar
atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratny 500 gram
(5 ons). Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan
Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk
menangkis dan menekan.
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
15
Saber (sabre) adalah Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti
parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak
meruncing, beratnya 500 gram. Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal
tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis,
serta ujungnya untuk menusuk.
Degen (epée) adalah Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal
dan samping keujung kecil, agak kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan
pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk
menangkis dan ujungnya untuk menusuk.
4. Peraturan dan Perwasitan dalam anggar
1) Peraturan Pertandingan
Dalam olahraga Anggar ada tiga macam jenis senjata yang dipertandingkan yaitu ;
Floret untuk putera dan puteri, Sabel khusus untuk putera, dan Degen khusus untuk putera.
Penggunaan dari ketiga jenis senjata tersebut berbeda disamping bentuk serta bidang sasaran
yang harus diserang. Perbedaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Floret
Bentuknya langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat tumpul dan berpegas,
bila ditusukan dapat naik/turun, berfungsi seperti shakelar/tombol, hal ini terutama
digunakan untuk floret listrik.
Pelindung tangannya kecil cukup untuk melindungi bagian tangan saja. Bagian atas
diberi isolasi.
Penggunaannya : bagian bahwa senjata untuk menangkis dan menekan, ujungnya
untuk menusuk.
Bidang sasaran yang harus diserang adalah bagian togok yaitu : dari pangkal paha ke
atas sampai pangkal lengan dan leher.
b. Sabel
Bentuknya segitiga dengan sudut tidak tajam, seperti parang kecil/tipis, makin ke atas
makin pipih dengan ujung ditekuk, supaya tidak runcing. Dengan pelindung tangan
penuh menutupi seluruh tangan sampai pangkal tangkai.
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
16
Penggunaannya : bagian bawah untuk menangkis dan bagian atas untuk memarang
serta ujungnya digunakan untuk menusuk.
Bidang sasaran yang diserang mulai dari panggul ke atas sampai kepala dan seluruh
lengan.
c. Degen
Bentuknya : segitiga berparit yang digunakan untuk memasang kabel, pada pangkal
tebal sampai ke ujung makin kecil, namun kuat agak kaku. Ujungnya datar bersih serta
berpegas yang berfungsi sebagai tombol pada waktu menusuk. Pelindung tangannya
besar.
Penggunaannya untuk menangkis pada bagian bawah serta untuk menusuk dengan
ujungnya.
Bidang sasaran yang diserang : seluruh tubuh dari ujung kaki sampai kepala dan
seluruh tangan.
Untuk membuat nilai (point) : pemain harus melakukan serangan yang tepat pada
bidang sasaran yang telah ditentukan untuk tiap jenis senjata seperti yang tersebut di atas
dan pada gambar. Namun demikian ada ketentuan hak bagi pemain yang menentukan
serangannya yang berhasil yaitu :
Untuk Floret dan Sabel pemain yang lebih dahulu mengambil inisiatif untuk
menyerang, dia yang berhak, tetapi bila seranggannya dapat ditangkis atau
dihindarkan, maka haknya sebagai penyerang hilang dan lawannya yang mempunyai
hak. Hal ini bila sampai terjadi keduanya membuat serangan yang tepat, pemain yang
berhak itu yang mendapatkan nilai/point.
Untuk Degen : siapa saja yang lebih cepat menyerang atau menusuk dan tepat ke
sasaran, maka dia yang mendapatkan point/nilai. Bila keduannya tepat, maka
keduanya mendapat nilai.
Untuk menentukan pemenang pada permainan Anggar ialah :
Pemain yang mendapat point/angka 5 terlebih dahulu.
Pemain yang telah leading angkanya dan waktu yang ditentukan telah habis.
Permainan Anggar ini dilaksanakan dengan waktu 5 menit dan angka yang harus
dicapai 5. Maka bagi pemain seperti pada butir 2 tersebut dinyatakan menang. Angka
yang didapat oleh pemain-pemain ditambah sampai yang menang mendapat angka 5.
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
17
Contoh : A lawan B skor : 2 – 3 untuk B dan waktu habis, maka angka B : 5 dan A : 4
berarti B menang. Bilamana angka sama dan waktunya habis, maka dipertandingkan
dengan waktu tidak terbatas sampai salah satu mendapatkan angka tambahan : 1.
Dalam permainan anggar di bagi menjadi beberapa kelas yaitu :
Putra :
épée perorangan
épée tim
foil perorangan
sabre perorangan
sabre tim
2) Perwasitan dalam Anggar
Setiap wasit yang memimpin pertandingan, dapat menjatuhkan sanksi (hukuman) pada
atlet, apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan. Pelanggaran pertama, wasit
mengeluarkan kartu kuning. Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah.
Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam, (pelanggaran berat, atlet diskor dari
pertandingan)
C. LATIHAN
1) Berapakah teknik dasar permainan anggar ?
a. 5 d. 6
b. 7 e. 8
c. 9
Jwb : C. 9
2) Berikut ini yang bukan termasuk dalam teknik asar anggar adalah …
a. The Solute (hormat), The Guard/On Guard (Posisi Kuda-kuda) ,Langkah (Step),
Maju dan Mundur)
b. Advance (step maju) , Retreat/Step Mundur,
c. Footwork (Gerak langkah) , Parry (tangkisan), The Disengagement (mengelakkan)
d. Lari, mendorong, melangkah,
e. The Lunge (Serang), The Disengagement (mengelakkan)
Jwb : D. Lari, Mendorong, Melangkah
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
18
Putri :
foil perorangan
foil tim
sabre perorangan
sabre tim
3) Berapakah senjata yang digunakan dalam permainan anggar?
a. 2 d. 4
b. 3 e. 5
c. 6
Jwb : B. 3
4) Berapakah kelas yang di pertandingkan dalam anggar putra ?
a. 3 d. 4
b. 5 e. 6
c. 7
Jwb : B. 5
5) Berapakah kelas yang di pertandingkan dalam anggar putri ?
d. 3 d. 4
e. 5 e. 6
f. 7
Jwb : B. 5
BAB III
PENUTUP
A. PENUTUP
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
19
Demikian modul kuliah TP. Olahraga Anggar yang hanya di peruntukkan khusus bagi
mahasiswa penjaskesrek program S1. Semoga dengan adanya modul kuliah ini dapat
menambah pemahaman khususnya pada bidang olahraga Anggar. Sehingga mahasiswa
mampu memahami dengan baik tentang apa yang di sajikan dalam modul kuliah ini.
B. SARAN-SARAN
Penulis hanya berasal dari kalangan akademisi (dosen) dalam hal ini,apabila dapat
kekurangnan dan kekeliruan dalam penulisan mohon kiranya dapat memberikan masukan
opini.
C. IMPLIKASI
Diharapkan dengan adanya modul kuliah ini dapat memberikan dampak yang sangat
signitif terutama dalam menunjang keberhasilan belajar mahasiswa penjaskesrek.
DAFTAR PUSTAKA
http://mzmbud.blogspot.co.id/2015/09/anggar.html
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
20
http://blog-nya-newbie.blogspot.co.id/2014/01/teknik-dasar-permainan-anggar.html
Broer, Marion R. (1976). Individual Sport for Women. Philadelpia : W.B.Saunders Company.
Garret, Maxwell R. (1961). Fencing. New York : Sterling Publishing CO.,Inc.
IKASI. (2002). Sejarah Anggar. http//www.IKASI.Or.Id.
Johnson, Samuel. (2006). Classical Fencing. http//www.Fencing.net.or.id.
Ken Dugan, Dewitt.R.T. (1978). Teaching Individual and Team Sport. New Jersey : Prentice
– Hall,Inc.
Rd. Slamet Poerwinata. (1990). Mengenal Olahraga Anggar. Jakarta : DEPDIKBUD.
Selberg, Charles A. (1976). Foil. USA : Addison – Wesley Publishing Company.
Taylor, James. (1991). The Martial Art of Fencing. http//www.Fencing.net.or.id
Vince, Joseph. (1940). Fencing. USA : A.S.Barnes & Company.
Modul Kuliah |TP. Olahraga Anggar
21