anatomi leher
DESCRIPTION
Anatomi HewanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja arteri, vena, nervi pada leher anjing?
1.2.2 Apa saja limfonodus dan glandula pada leher anjing?
1.2.3 Apa saja organ-organ yang terdapat pada leher anjing?
3. Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui arteri, vena dan nervi pada leher anjing.
1.3.2 Untuk mengetahui limfonodus dan glandula pada leher anjing.
1.3.3 Untuk mengetahui organ-organ yang terdapat pada leher anjing.
4. Manfaat Penulisan
1.4.1 Mengetahui arteri, vena dan nervi pada leher anjing.
1.4.2 Mengetahui limfonodus dan glandula pada leher anjing.
1.4.3 Mengetahui organ-organ yang terdapat pada leher anjing.
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
Materi yang akan dibahas dalam paper ini adalah arteri, vena , nervi,
limfonodus, glandula, dan organ-organ di daerah leher pada anjing.
2.2 Metode
Metode yang dilakukan oleh kelompok kami melalui beberapa tahap yaitu
melalui pengamatan langsung pada saat praktikum, pengambilan gambar, serta
pengumpulan data melalui sumber referensi buku-buku dan media internet yang
kemudian disusun menjadi sebuah laporan (paper).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Arteri, Vena, dan Nervi Leher
Arteri merupakan saluran darah berotot yang membawa darah keluar
dari jantung. Semua arteri, dengan pengecualian arteri pulmonari dan arteri
umbilikal, membawa darah beroksigen. Arteri merupakan komponen utama sistem
peredaran yang penting bagi benda hidup. Ia berfungsi
menghantar oksigen dan nutrien kepada semua sel, dan juga untuk
menyingkirkan karbon dioksida serta bahan buangan dari tubuh.
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan
tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena
mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari
seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik
besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui
serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke
jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya
oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon
dioksida kecuali vena pulmonalis.
Nervi merupakan kumpulan akson yang keluar dari ratusan atau ribuan
neuron. Satu saraf mungkin berisi akson dari neuron sensorik dan neuron motorik.
Selain neuron, sistem saraf memiliki pula sejumlah besar sel non-neuronal, yang
dinamakan sel glia atau sel pendukung, yang tersebar diantara neuron dan seringkali
di sekeliling neuron. Sel glia berasal dari bahasa Yunani glia (yang berarti lem),
karena salah satu fungsi utamanya adalah mempertahankan neuron di tempatnya.
Sel glia tidak dikhususkan untuk menerima atau mengirimkan sinyal. Berikut
penjelasan dari arteri, vena dan nervi yang terdapat pada leher:
1. Arteri Carotis Communis
Darah yang menuju ke kepala dan leher disuplai oleh arteri
carotis communis. Arteri carotis communis dapat terlihat dari sisi
dextra dan sinistra. Arteri carotis communis dextra merupakan
percabangan dari arteri brachiocephalica dan arteri carotis communis
sinistra merupakan percabangan dari aorta. Baik pada sisi dextra
maupun sinistra, arteri carotis communis berjalan ke ventral leher di
bawah musculus sternomastoideus.
2. Vena Jugularis
Vena jugularis , terdapat dua bagian yaitu Vena jugularis
externus dan Vena jugularis Internus. Vena Jugularis merupakan
vena superficial terbesar dalam tubuh. Vena jugularis juga menjadi
fokus tempat berkumpulnya darah, sehingga kebanyakan dokter
hewan mengambil darah hewan di daerah vena jugularis, tepatnya
jugularis externa.
Vena Jugularis externa adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari bagian lateral tempurung kepala dan medial
wajah. Vena ini dibentuk oleh vena retromandibular posterior dan
vena aurikularis posterior.
Gambar 1.1 Jugularis Externa
Pembuluh ini berjalan dari kelenjar parotis menuju sudut
rahang bawah, dan berjalan tegak lurus ke ventral leher ke arah garis
yang ditarik dari sudut mandibula ke tengah klavikula dan berakhir
di perbatasan posterior dari sternocleidomastoideus tersebut. Vena
jugularis eksternal mengalir ke vena subclavia lateral di
persimpangan vena subclavia dan vena jugularis internal.
Vena Jugularis interna adalah vena yang mengalirkan darah
dari otak, bagian ventral wajah dan leher. Vena ini merupakan
kelanjutan langsung dari transversus sinus yang berawal dari bagian
posterior di foramen jugularis pada dasar tengkorak. Vena jugularis
interna berjalan hampir vertikal di sisi leher di bagian awal arteri
carotis interna lateral. Bagian bawah vena jugularis interna menyatu
dengan vena subclavia untuk membentuk vena brachiosephalica
(vena innominata). Di bagian atas vena jugularis interna terletak
pada rektus capitis lateralis, di belakang arteri karotid internal dan
saraf melewati foramen jugularis.
Gambar 1.2 Vena Jugularis Interna
3.1.3 Nervi Laringeus reccurent
Nervus Laringeus reccurent terletak posterior dari batang
arteria thyroidea inferior tetapi bisa terletak di depan arteri atau
terletak di antara cabangnya. Nervus Laryngeus recurren adalah
Salah satu dari dua cabang dari nervus vagus yang menghubungkan
ke pangkal tenggorokan, nervus laryngeus reccuren terletak
manempel di sepanjang v. Jugularis interna.
N. laringeus reccurent berfungsi sebagai vocal cord
paralysis, contohnya seperti raungan anjing atau hewan lainnya.
Laryngeus recurren berjalan memasuki faring, bersama dengan a. et
v. laryngeus inferior di bawah otot inferior untuk menginervasi otot-
otot intrinsik laring bertanggung jawab untuk mengendalikan
gerakan lipatan pita suara.
3.1.4 Trunkus Vagosymphaticus
Truncus vagosympathicus berjalan dengan arteri carotis
communis dalam selubung umum dari fasia, kedua jalur ini
terhubung. Mereka terletak di dorsal trakea dan esofagus.
Gambar 1.3 Trunkus Vagosymphaticus
3.2 Limfonodus dan Glandula Leher
3.2.1 Limfonodus Retrofaringeus
Limfonodus retropharyngea terletak pada fascia
buccopharyngeal di caudal bagian dorsal faring dan di cranial
lengkungan os. Atlas. Saraf aferent berjalan di rongga hidung,
faring, dan telinga. Sedangkan saraf efferents berjalan ke dorsal
kelenjar cervicalis bagian dalam.
Gambar 1.4 Limfonodus Retrofaringeus
3.2.2 Glandula Thyroid
Thyroid merupakan kelenjar yang terletak di cranial
vertebrae cervicalis 5, 6, & 7 dan ditemukan di pangkal lidah
(duct.thyroglossus/ lingua thyroid) dan pada bagian leher yang lain.
Kelenjar ini tidak mempunyai ductus dan terdiri dari dua lobus
(kanan dan kiri) yg dihubungkan oleh isthmus (jembatan) yg terletak
di depan trachea tepat di bawah cartilago cricoidea.
Kelenjar thyroid awalnya merupakan penonjolan dari dinding
cranial bagian tengah dari farings yang disebut pharyngeal pouch.
Penonjolan ini terletak antara arcus brachialis 1 dan 2. Tonjolan ini
selanjutnya akan hilang.
Kelenjar thyroid dialiri dua arteri utama yaitu a. thyroidea
superior dan a. thyroidea inferior. Arteri-arteri ini saling
bercabangan dan berhubungan. A. thyroidea superior dan inferior
beranastomose di bagian posterior. Kelenjat thyroid juga memiliki
tiga pasang vena utama yang membawa darah menuju v. Jugularis
interna. Ketiga vena tersebut antara lain:
1. V. thyroidea superior
2. V. thyroidea medialis
3. V. thyroidea inferior
Umumnya vena-vena tersebut berjalan di bagian kelenjar
thyroid sebelah anterior dan juga isthmus dan trachea.
Gambar 1.5 Glandula Tiroid
3.2.3 Glandula Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan
posterior kedua lobus kelenjar tiroid sehingga kelenjar paratiroid
berjumlah empat buah. Namun, letak masing-masing paratiroid dan
jumlahnya dapat cukup bervariasi, jaringan paratiroid kadang-
kadang ditemukan di mediastinum.
Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan
oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid. Kelenjar paratiroid sering tampak sebagai lobulus lain
dari kelenjar tiroid. Chief cells merupakan bagian terbesar dari
kelenjar paratiroid.
3.3 Organ pada Leher
3.3.1 Faring
Faring merupakan saluran yang termasuk dalam sistem
digestivus dan sistem respiratorius. Jadi, faring merupakan saluran
tempat bahan makanan disalurkan dari mulut ke esofagus dan saluran
yang menghubungkan rongga hidung dan trakea. Bukaan yang menuju
ke faring meliputi dua lubang kaudal (bukaan dari rongga nasal), dua
tuba eustasian (auditoris) dari telinga bagian tengah, mulut, laring,dan
esofagus. Faring dapat dibagi menjadi bagian nasal yang berkaitan
dengan rongga nasal,dan bagian oral yang berkaitan dengan mulut,serta
bagian laringeal yang berkaitan dengan laring.
3.3.2 Larings
Laring (kotak bunyi) mengontrol penghembusan (ekspirasi) dan
penghirupan (inspirasi) udara, mencegah inhalasi benda-benda
asing,dan bersifat esensial untuk pembentukan bunyi. Laring dilengkapi
oleh kartilago epiglotik yang terletak di belakang lidah.
Gambar 1.6 Laring
3.3.3 Trakea
Gambar 1. Trakea (yang ditunjuk oleh tanda panah)
Trakea adalah saluran berupa kartilago berbentuk huruf C yang
berderet-deret sehingga menyebabkan lumen tidak menutup. Ujung-
ujung yang bebas saling dihubungkan oleh musculus trachealis otot
polos dan ligamentum annularis. Trakea berjalan dari laring sampai
akar paru-paru dimana trakea terbelah menjadi dua yaitu bronkus utama
kiri dan kanan. Posisi di dorsal trakea adalah esofagus, di ventral dan
lateralnya ditutupi oleh otot seperti pipa yang membentang dari stetum
sampai kepala. Di sebelah dorsal lateral trakea diikuti oleh arteri carotis
communis, trunkus vagosimpatikus, vena jugularis externa, nervus
laringeus caudalis, dan trunkus simpatikus trakealis.
3.3.4 Esoephagus
Merupakan suatu kelanjutan langsung dari faring berupa suatu
saluran muskular yang merentang dari faring menuju ke cardia dari
perut , persis pada posisi kaudal dari diafragma. Dari faring esofagus
melintas dorsal menuju ke trachea dan umumnya miring ke arah kiri
daripada leher. Sekali lagi melintas dorsal menuju trachea dimana
kemudian masuk ke dada dan berlanjut ke arah kaudal diantara trakhea
dan aorta pada diafragma. Esofagus kemudian melintas melalui hiatus
esofagus dari diafragma dan bergabung dengan perut di dalam rongga
abdominal pada kardia. Kardia atau sfingter ardiak merupakan istilah
yang digunakan karena proksimitasnya terhadap jantung.
Gambar 1. Esoephagus (ditunjukkan oleh no.7). Dari Atlas Anatomy Veteriner
Dinding muskular esofagus terdiri dari 2 lapisan yang saling
melintas miring, kemudian spiral, dan akhirnya membentuk suatu
lapisan sirkuler dalam. Ototnya berubah dari jenis serang lintang
menjadi otot halus pada sebagian sepertiga kaudal dari esofagus (pada
kuda), dan persis di depan diafragma (pada babi) , sedangkan pada
anjing dan ruminansia adalah otot serang lintang keseluruhannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pembahasan yang telah dijelaskan diatas
didapat kesimpulan bahwa bagian-bagian yang terdapat pada regio leher
antara lain arteri carotis communis yang terbagi menjadi Arteri Carotis
Communis (ACC) sinistra dan dextra, vena jugularis externa dan interna,
nervi laringeus reccurent dan trunkus vagosymphatichus. Terdapat pula
limfonodus retrofaringeus dan glandula tiroid serta paratiroid. Adapun organ-
organ yang terdapat pada leher adalah faring, laring, trakea, dan esoephagus.
4.2 Saran
Semoga paper ini dapat menjadi bahan acuan dan referensi bagi para
pembaca khususnya Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Udayana
dalam matakuliah Anatomi Veteriner II. Semoga kedepannya dapat dibuat
lebih baik tentang bagian-bagian yang terdapat pada regio leher.
DAFTAR PUSTAKA