anatomi histo mammae
DESCRIPTION
HISTOLOGITRANSCRIPT
Anatomy & histology of female breast
Anatomi Payudara
Lokasi:
Anterior rerhadap otot pectoralis major&pectoralis minor di sepanjang ribs ke-IV sampai ribs ke-
VI.
Bagian- bagianya :
Nipple berbentuk tonjolan pada intercostals space ke-4. Pada beberapa wanita dapat
terjadi inverse nipple yang mengakibatkan kesulitan saat menyusui.
Areola, daerah lingkaran berpigmen di sekitar nipple. Warnanya biasanya makin gelap
saat kehamilan.
Kedua payudara dipisahkan oleh intermammary cleft yang berada tepat di atas sternum.
2/3 bagian payudara dibentuk oleh pectoral fascia yang melapisi pectoralis major, 1/3 bagian
lagi meliputi fascia yang melapisi M. Serratus Anterior. Antara payudara dan pectoral fascia
terdapat loose connective tissue (retromammary space/bursa) yang mengandung major dekat
axillary fossa(armpit), membentuk axillary process or tail (of Spence). Beberapa wanita akan
merasakan bagian ini sedikit membengkak selama periode menstruasi dan dapat dicurigai
sebagai benjolan tumor atau pembesaran lymph node. Suspensory igaments (of cooper)
melekatkan jaringan payudara ke bagian dermis dari kulit di sekitarnya serta menjaga posisi
mammary gland lobules.
Breast Quadrants
Untuk kepentingan anatomis & deskripsi letak tumor &kista, permukaan payudara di bagi
menjadi 4 kuadran:
Superior (upper)medial
Inferior (lower)medial
Superior(upper)lateral
Inferior(lower)lateral
Varkularisasi Payudara
Arterial supply payudara berasal dari:
1. Medial mammary branches of perforating branches dan anterior intercostal brances of
the internal thoracic artery, yang berasal (origin) dari subclavian artery.
2. Lateral thoracic and thoracoacrominal arteries, cabang dari axillary artery.
3. Posterior intercostal arteries, cabang dari the thoracic aorta di intercostral spaces ke II,
III, dan IV.
Venous drainage payudara terutama dary axillary vein serta juga dari internal thoracic vein.
Aliran Lymphatic
Berperan dalam metastasis (penyebaran) sel kanker.
Lymph melalui nipple, areola dan lobulus payudara menuju subareolar lymphatic plexus. Dan
dari sini menuju:
± 75% lymph terutama dari lateral breast quadrant bermuara ke axillary lymph nodes
(meliputi apical lymph nodes, humeral/lateral lymph nodes, central lymph nodes,
pectoral/anterior lymph nodes, subscapular/posterior lymph nodes). Sebagian besar
lymph disalurkan ke pectoral/anterior lymph nodes. Tetapi ada juga lymph yang
mengalir langsung ke interpectoral, deltopectoral, supraclavicular, atau inferior deep
cervical nodes.
Bagian terbesar dari sisanya, terutama dari medial breast quadrant mengalir ke
parasternal lymph node. Lymph dari inferior quadrant mengalir langsubg ke abdominal
lymph nodes (subdiaphragmatic inferior phrenic lymph nodes). Lymph dari axillary node
mengalir ke clavicular (infraclavicular dan supraclavicular) lymph nodes. Dan dari
clavicular lymph nodes ke subclavian lymphatic trunk yang juga mengalir lymph dari
upper limb.
Lymph dari kulit payudara kecuali nipple dan areola, mengalir ke ipsilateral axillary,
inferior deep cervical dan infraclavicular lymph node dan juga ke parasternal lymph
nodes.
Inervasi payudara
Persarafan payudara berasal dari anterior& lateral cutaneous branhes of the 4th -6th intercostal
nerves. The anterior primary rami of T1-T11 disebut intercostal nerves. Rami communicates
menghubungkan anterior ramus ke symphatetic trunk . cabang intercostal nerves menuju
bagian kulit & lapisan subkutan melalui deep fascia yang melapisi pectoralis major. Cabang
intercostal nerves meliputi sensory fibers ke bagian kulit payudara & symphatetic fibers ke
pembuluh darah serta jaringa ikat pada payudara.
Sebelum pubertas, mammary glands tersusun oleh lactiferous sinus dengan beberapa
cabangnya yaitu lactiferous ducts.
Selama pubertas (usia 8-15 tahun), payudara mengalami pembesaran karena peningkatan
lepolisis lipid di bawah pengaruh hormone estrogen yang di hasilkan ovarium . Areola & nipples
juga membesar. Ukuran & bentuk payudara ditentukan oleh factor genetic, etnic, dan diet.
Lactiferous dutct muncul & membentuk 15-20 lobule terdapat lactiferous duct, yang bermuara
secara terpisah pada nipples & tersususn secara radial. Di bawah permukaan areola, lactiferous
ducts memiliki bagian yng sedikit melebar (lactiferous sinus), tempat berakumulasinya ASI pada
ibu menyusui.
Mammary glands adalah medified sweat glands sehingga tidak terdapat special capsule/ heath.
Kontur & volume payudara dibentuk oleh subcutaneous fat.
Alveoli yang menghasilkan ASI terbentuk pada ujung terminal lactiferous ducts dalam bentuk
susunan seperti anggur.
Histologi payudara
Setiap payudara terdiri atas 15-25 lobes yipe tubulo alveolar yang berfungsi untuk menghasilkan
ASI. Setiap lobus terpisah oleh dense connective tissue (jaringan pengikat interlobular) &
adipose tissue. Dan setiap lobus terdiri dari lobulus-lobulus. Setiap Lobulus dipisahkan oleh
jaringan pengikat intralobular. Lactiferous duct berdiameter 2-4.5cm. bermuara secara terpisah
pada nipple yang memiliki 15-25 openings berdiameter 0.5mm. Struktur histologis mammary
glands dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, status, fisiologis.
Lactiferous sinuses tersusun atas stratified squamous epithelium pada external
openings. Epitel ini segera berganti menjadi stratified columnar atau cuboidal
epithelium. Lining dari lactiferous ducts & terminal ducts disusun oleh simple
cuboidal epithelium yang dilapisi myopithelial cells.
Connective tissue yang mengelilingi alveoli mengandung banyak lymphocytes &
plasma cells. Plasma cells meningkat pesat pada akhir kehamilan, berperan
dalam sekresi Immunoglobulin A.
Struktur histologis mengalami perubahan pada menstrual cycle, yaitu terjadi
proliferasi sel-sel duktus di sekitar waktu ovulasi saat esterogen mencapai peak
akumulasi air pada connective tissue saat premenstrual phase menimbulkan
pembesaran pada payudara.
Nipple berbentuk kerucut, berwarna pink / coklat muda / coklat tua. Bagian
luarnya dilapisi keratinized stratified squamus epithelium & langsung
berhubungan dengan kulit di sekitarnya. Banyak terdapat sensory nerve
endings.
Areola merupakan area kulit berpigmen di sekitar nipple. Warnanya semakin
gelap saat kehamilan karena akumulasi melanin, warnanya lebih cerah setelah
melahirkan tapi jarang dapat kembali ke warna semula.
Histologi Mammae – NonLactans
Ditandai dengan banyak jaringan ikat dan sedikit unsure kelenjar. Pada umumnya alveoli belum
terbentuk sehingga yang tampak hanya duktus-duktus.
Histologi Mammae – selama paruh pertama kehamilan
Terjadi perubahan structural luas sebagai persiapan laktasi. Duktus intralobular mengalami proliferasi
cepat dan membentuk kuncup-kuncup terminal yang berdiferensiasi menjadi alveoli. Kebanyakan alveoli
masih kosong/ada yang mengandung produksi sekresi. Pada tahap perkembangan kelenjar mammae
sukar membedakan duktus ekskretorius intralobular kecil dengan alveoli. Lobulus kelenjar banyak
mengandung alveoli. Jaringan ikat longgar intralobular tampak berkurang, terdapat peningkatan
sebukan limfosit dan sel lain, jaringan ikat interlobular tampak sebagai septa diantara lobuli yang
berkembang. Duktus ekskretorius interlobular dilapisi sel-sel silindris lebih tinggi berjalan ke dalam septa
interlobular dan bermuara ke dalam duktus lactiferous besar yang umumnya dilapisi oleh epitel silindris
rendah bertingkat. Setiap duktus lactiferous menampung produk sekresi lobus dan mengangkut sekresi
lobus dan mengangkut sekresi tersebut ke putting susu.
Histologi mammae selama akhir kehamilan
Tampak sebagian kecil kelenjar mammae dengan lobuli, jaringan ikat, dan duktus ekskretorius. Pada
tahap ini, epitel kelenjar dipersiapkan untuk laktasi, alveoli dan duktus membesar dan sel-sel alveolar
mulai bersekresi sebuah alveoli mengandung produk sekresi kaya protein. Terdapat pengurangan
jaringan ikat intralobular, jika dibandingkan dengan jaringan ikat interlobular, hal ini disebabkan oleh
pecahan jaringan epitel kelenjar. Disekitar sel-sel alveoli terdapat sel-sel mioepitel gepeng, kontraksi sel
mioepitel membantu mengeluarkan susu dari alveoli ke dalam duktus ekskretorius. Duktus ekskretorius
interlobular tertanam didalam septa jaringan ikat dan banyak mengandung sel-sel lemak. Didalam
jaringan ikat interlobular terdapat duktus ekskretorius interlobular, duktus lactiferous, dengan produk-
produk sekresi didalam lumennya, juga terdapat sel-sel lemak dan pembuluh darah.
Histologi mammae selama laktasi
Selama laktasi terjadi perubahan duktus sekretorius dengan percabangan bagian terminal (alveolus).
Perbedaan utama: banyaknya alveoli melebar/teregang karena penimbunan sekresi ASI dalam
lumennya, alveoli terdiri dari susu dan pola percabangan tidak teratur, juga terdapat pengurangan septa
jaringan ikat interlobular (menjadi tipis, banyak fibroblast, limfosit, plasma sel dan eosinofil).
Selama laktasi, histology setiap alveolus bervariasi (alveoli tidak memperlihatkan keadaan aktivitas
sekresi yang sama).
Alveolus aktif dilapisi epitel rendah dan lumennya penuh terisi susu (susu terlihat sebagai materi
eosinofilik dengan vacuole besar tetes-tetes lipid yang telah larut. Beberapa alveoli menimbun
produk sekresi di dalam sitoplasmanya.
Alveoli lain tampak tidak aktif dengan lumen kosong dan epitel lebih tinggi.
MASA PUERPERIUM
BREAST
Perkembangan struktur payudara pada masa puerperium ini yang telah mulai diinidiasi pada masa
kehamilan, yang dipengaruhi oleh beberapa hormone:
1. Esterogen memeacu perkembangan sistem duktud payudara serta akumulasi jaringan adipose di
antara lobus.
2. Progesterone merangsang pembentukan stroma payudara&alveoli
3. Lactogen
4. Human placental lactogen.
Hormone-hormon ini bekerja secara sinergis pada proliferasi alveoli at the ends of the terminal
ducts . alveoli merupakan epithealial cell yang membentuk struktur yang aktif memproduksi ASI.
Fat droplets &membrane –limited secretory vacuoles yang mengandung aggregates of milk
proteins dapat ditemukan pada Apical cytoplasm of alveolar cells. Jumlah sectory vacuoles
&fatdroplets meningkat pada laktasi . stellate myoepithelial cell ditemukan antara alveolar
epithelial cell dengan basal lamina. Jumlah connective tissue & adipose tissue reltif terhadap
parenchyma menurun selama laktasi.
Areola memiliki sebaceous glands pregnancy &mensekresikan oily substance sebagai protective
lubricant areola&nipple untuk mencegah iritasi. The nipples tidak memiliki fat ,hair,or sweat
glands. Ujung nopples merupakan fisura tempat terdapatnya lactiferous ducts openings. Nipples
disusun oleh circular smooth muscle fibers yang compress the lactiferous ducts selama
lactation&erect the nipples sebagai respon terhadap stimulasi hisapan bayi.
Selama laktasi ASI doproduksi oleh sel epitel alveoli &terakumulasi pada lumon lactiferous
ducts. Saat bayi menghisap putting, kompresi terhadap areola & lactiferous sinus di bawanya,
mengeluarkan accumulated droplets&merangsang bayi untuk terus menerus menyusui di mana
berlangsung hormonally mediated let-down reflex > the secretory cell menjadi low cuboidal
&sitoplasmanya mengandung spherical drolets of various sizes mengandung neutral
triglycerides.lipid droplets ini keluar dari ke lumen.
DAFTAR PUSTAKA
Moore, Keith L. 2006. Clinically Oriented Anatomy. 5th ed. Williams & Wilkins. Baltimore.
Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. Volume 2.
Junquiera L.C., Carneiro J. 2003. Basic Histology, 10th ed. Lange, New York.
Eroschenko V.P. 2005. diFiore’s Atlas of Histology, 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins,
Baltomore.