anatomi histo mammae

16
Anatomy & histology of female breast Anatomi Payudara Lokasi: Anterior rerhadap otot pectoralis major&pectoralis minor di sepanjang ribs ke-IV sampai ribs ke-VI. Bagian- bagianya : Nipple berbentuk tonjolan pada intercostals space ke-4. Pada beberapa wanita dapat terjadi inverse nipple yang mengakibatkan kesulitan saat menyusui. Areola, daerah lingkaran berpigmen di sekitar nipple. Warnanya biasanya makin gelap saat kehamilan. Kedua payudara dipisahkan oleh intermammary cleft yang berada tepat di atas sternum. 2/3 bagian payudara dibentuk oleh pectoral fascia yang melapisi pectoralis major, 1/3 bagian lagi meliputi fascia yang melapisi

Upload: anggi-nafaan

Post on 03-Jan-2016

312 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

HISTOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Histo Mammae

Anatomy & histology of female breast

Anatomi Payudara

Lokasi:

Anterior rerhadap otot pectoralis major&pectoralis minor di sepanjang ribs ke-IV sampai ribs ke-

VI.

Bagian- bagianya :

Nipple berbentuk tonjolan pada intercostals space ke-4. Pada beberapa wanita dapat

terjadi inverse nipple yang mengakibatkan kesulitan saat menyusui.

Areola, daerah lingkaran berpigmen di sekitar nipple. Warnanya biasanya makin gelap

saat kehamilan.

Kedua payudara dipisahkan oleh intermammary cleft yang berada tepat di atas sternum.

2/3 bagian payudara dibentuk oleh pectoral fascia yang melapisi pectoralis major, 1/3 bagian

lagi meliputi fascia yang melapisi M. Serratus Anterior. Antara payudara dan pectoral fascia

terdapat loose connective tissue (retromammary space/bursa) yang mengandung major dekat

axillary fossa(armpit), membentuk axillary process or tail (of Spence). Beberapa wanita akan

merasakan bagian ini sedikit membengkak selama periode menstruasi dan dapat dicurigai

sebagai benjolan tumor atau pembesaran lymph node. Suspensory igaments (of cooper)

Page 2: Anatomi Histo Mammae

melekatkan jaringan payudara ke bagian dermis dari kulit di sekitarnya serta menjaga posisi

mammary gland lobules.

Breast Quadrants

Untuk kepentingan anatomis & deskripsi letak tumor &kista, permukaan payudara di bagi

menjadi 4 kuadran:

Superior (upper)medial

Inferior (lower)medial

Superior(upper)lateral

Inferior(lower)lateral

Varkularisasi Payudara

Arterial supply payudara berasal dari:

1. Medial mammary branches of perforating branches dan anterior intercostal brances of

the internal thoracic artery, yang berasal (origin) dari subclavian artery.

2. Lateral thoracic and thoracoacrominal arteries, cabang dari axillary artery.

3. Posterior intercostal arteries, cabang dari the thoracic aorta di intercostral spaces ke II,

III, dan IV.

Venous drainage payudara terutama dary axillary vein serta juga dari internal thoracic vein.

Page 3: Anatomi Histo Mammae

Aliran Lymphatic

Berperan dalam metastasis (penyebaran) sel kanker.

Lymph melalui nipple, areola dan lobulus payudara menuju subareolar lymphatic plexus. Dan

dari sini menuju:

± 75% lymph terutama dari lateral breast quadrant bermuara ke axillary lymph nodes

(meliputi apical lymph nodes, humeral/lateral lymph nodes, central lymph nodes,

pectoral/anterior lymph nodes, subscapular/posterior lymph nodes). Sebagian besar

lymph disalurkan ke pectoral/anterior lymph nodes. Tetapi ada juga lymph yang

Page 4: Anatomi Histo Mammae

mengalir langsung ke interpectoral, deltopectoral, supraclavicular, atau inferior deep

cervical nodes.

Bagian terbesar dari sisanya, terutama dari medial breast quadrant mengalir ke

parasternal lymph node. Lymph dari inferior quadrant mengalir langsubg ke abdominal

lymph nodes (subdiaphragmatic inferior phrenic lymph nodes). Lymph dari axillary node

mengalir ke clavicular (infraclavicular dan supraclavicular) lymph nodes. Dan dari

clavicular lymph nodes ke subclavian lymphatic trunk yang juga mengalir lymph dari

upper limb.

Lymph dari kulit payudara kecuali nipple dan areola, mengalir ke ipsilateral axillary,

inferior deep cervical dan infraclavicular lymph node dan juga ke parasternal lymph

nodes.

Page 5: Anatomi Histo Mammae

Inervasi payudara

Persarafan payudara berasal dari anterior& lateral cutaneous branhes of the 4th -6th intercostal

nerves. The anterior primary rami of T1-T11 disebut intercostal nerves. Rami communicates

menghubungkan anterior ramus ke symphatetic trunk . cabang intercostal nerves menuju

bagian kulit & lapisan subkutan melalui deep fascia yang melapisi pectoralis major. Cabang

intercostal nerves meliputi sensory fibers ke bagian kulit payudara & symphatetic fibers ke

pembuluh darah serta jaringa ikat pada payudara.

Sebelum pubertas, mammary glands tersusun oleh lactiferous sinus dengan beberapa

cabangnya yaitu lactiferous ducts.

Selama pubertas (usia 8-15 tahun), payudara mengalami pembesaran karena peningkatan

lepolisis lipid di bawah pengaruh hormone estrogen yang di hasilkan ovarium . Areola & nipples

juga membesar. Ukuran & bentuk payudara ditentukan oleh factor genetic, etnic, dan diet.

Lactiferous dutct muncul & membentuk 15-20 lobule terdapat lactiferous duct, yang bermuara

secara terpisah pada nipples & tersususn secara radial. Di bawah permukaan areola, lactiferous

Page 6: Anatomi Histo Mammae

ducts memiliki bagian yng sedikit melebar (lactiferous sinus), tempat berakumulasinya ASI pada

ibu menyusui.

Mammary glands adalah medified sweat glands sehingga tidak terdapat special capsule/ heath.

Kontur & volume payudara dibentuk oleh subcutaneous fat.

Alveoli yang menghasilkan ASI terbentuk pada ujung terminal lactiferous ducts dalam bentuk

susunan seperti anggur.

Histologi payudara

Setiap payudara terdiri atas 15-25 lobes yipe tubulo alveolar yang berfungsi untuk menghasilkan

ASI. Setiap lobus terpisah oleh dense connective tissue (jaringan pengikat interlobular) &

adipose tissue. Dan setiap lobus terdiri dari lobulus-lobulus. Setiap Lobulus dipisahkan oleh

jaringan pengikat intralobular. Lactiferous duct berdiameter 2-4.5cm. bermuara secara terpisah

pada nipple yang memiliki 15-25 openings berdiameter 0.5mm. Struktur histologis mammary

glands dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, status, fisiologis.

Page 7: Anatomi Histo Mammae

Lactiferous sinuses tersusun atas stratified squamous epithelium pada external

openings. Epitel ini segera berganti menjadi stratified columnar atau cuboidal

epithelium. Lining dari lactiferous ducts & terminal ducts disusun oleh simple

cuboidal epithelium yang dilapisi myopithelial cells.

Connective tissue yang mengelilingi alveoli mengandung banyak lymphocytes &

plasma cells. Plasma cells meningkat pesat pada akhir kehamilan, berperan

dalam sekresi Immunoglobulin A.

Struktur histologis mengalami perubahan pada menstrual cycle, yaitu terjadi

proliferasi sel-sel duktus di sekitar waktu ovulasi saat esterogen mencapai peak

akumulasi air pada connective tissue saat premenstrual phase menimbulkan

pembesaran pada payudara.

Nipple berbentuk kerucut, berwarna pink / coklat muda / coklat tua. Bagian

luarnya dilapisi keratinized stratified squamus epithelium & langsung

berhubungan dengan kulit di sekitarnya. Banyak terdapat sensory nerve

endings.

Areola merupakan area kulit berpigmen di sekitar nipple. Warnanya semakin

gelap saat kehamilan karena akumulasi melanin, warnanya lebih cerah setelah

melahirkan tapi jarang dapat kembali ke warna semula.

Page 8: Anatomi Histo Mammae

Histologi Mammae – NonLactans

Ditandai dengan banyak jaringan ikat dan sedikit unsure kelenjar. Pada umumnya alveoli belum

terbentuk sehingga yang tampak hanya duktus-duktus.

Page 9: Anatomi Histo Mammae

Histologi Mammae – selama paruh pertama kehamilan

Terjadi perubahan structural luas sebagai persiapan laktasi. Duktus intralobular mengalami proliferasi

cepat dan membentuk kuncup-kuncup terminal yang berdiferensiasi menjadi alveoli. Kebanyakan alveoli

masih kosong/ada yang mengandung produksi sekresi. Pada tahap perkembangan kelenjar mammae

sukar membedakan duktus ekskretorius intralobular kecil dengan alveoli. Lobulus kelenjar banyak

mengandung alveoli. Jaringan ikat longgar intralobular tampak berkurang, terdapat peningkatan

sebukan limfosit dan sel lain, jaringan ikat interlobular tampak sebagai septa diantara lobuli yang

berkembang. Duktus ekskretorius interlobular dilapisi sel-sel silindris lebih tinggi berjalan ke dalam septa

interlobular dan bermuara ke dalam duktus lactiferous besar yang umumnya dilapisi oleh epitel silindris

rendah bertingkat. Setiap duktus lactiferous menampung produk sekresi lobus dan mengangkut sekresi

lobus dan mengangkut sekresi tersebut ke putting susu.

Page 10: Anatomi Histo Mammae

Histologi mammae selama akhir kehamilan

Tampak sebagian kecil kelenjar mammae dengan lobuli, jaringan ikat, dan duktus ekskretorius. Pada

tahap ini, epitel kelenjar dipersiapkan untuk laktasi, alveoli dan duktus membesar dan sel-sel alveolar

mulai bersekresi sebuah alveoli mengandung produk sekresi kaya protein. Terdapat pengurangan

jaringan ikat intralobular, jika dibandingkan dengan jaringan ikat interlobular, hal ini disebabkan oleh

pecahan jaringan epitel kelenjar. Disekitar sel-sel alveoli terdapat sel-sel mioepitel gepeng, kontraksi sel

mioepitel membantu mengeluarkan susu dari alveoli ke dalam duktus ekskretorius. Duktus ekskretorius

interlobular tertanam didalam septa jaringan ikat dan banyak mengandung sel-sel lemak. Didalam

jaringan ikat interlobular terdapat duktus ekskretorius interlobular, duktus lactiferous, dengan produk-

produk sekresi didalam lumennya, juga terdapat sel-sel lemak dan pembuluh darah.

Page 11: Anatomi Histo Mammae

Histologi mammae selama laktasi

Selama laktasi terjadi perubahan duktus sekretorius dengan percabangan bagian terminal (alveolus).

Perbedaan utama: banyaknya alveoli melebar/teregang karena penimbunan sekresi ASI dalam

lumennya, alveoli terdiri dari susu dan pola percabangan tidak teratur, juga terdapat pengurangan septa

jaringan ikat interlobular (menjadi tipis, banyak fibroblast, limfosit, plasma sel dan eosinofil).

Selama laktasi, histology setiap alveolus bervariasi (alveoli tidak memperlihatkan keadaan aktivitas

sekresi yang sama).

Alveolus aktif dilapisi epitel rendah dan lumennya penuh terisi susu (susu terlihat sebagai materi

eosinofilik dengan vacuole besar tetes-tetes lipid yang telah larut. Beberapa alveoli menimbun

produk sekresi di dalam sitoplasmanya.

Alveoli lain tampak tidak aktif dengan lumen kosong dan epitel lebih tinggi.

MASA PUERPERIUM

Page 12: Anatomi Histo Mammae

BREAST

Perkembangan struktur payudara pada masa puerperium ini yang telah mulai diinidiasi pada masa

kehamilan, yang dipengaruhi oleh beberapa hormone:

1. Esterogen memeacu perkembangan sistem duktud payudara serta akumulasi jaringan adipose di

antara lobus.

2. Progesterone merangsang pembentukan stroma payudara&alveoli

3. Lactogen

4. Human placental lactogen.

Hormone-hormon ini bekerja secara sinergis pada proliferasi alveoli at the ends of the terminal

ducts . alveoli merupakan epithealial cell yang membentuk struktur yang aktif memproduksi ASI.

Fat droplets &membrane –limited secretory vacuoles yang mengandung aggregates of milk

proteins dapat ditemukan pada Apical cytoplasm of alveolar cells. Jumlah sectory vacuoles

&fatdroplets meningkat pada laktasi . stellate myoepithelial cell ditemukan antara alveolar

epithelial cell dengan basal lamina. Jumlah connective tissue & adipose tissue reltif terhadap

parenchyma menurun selama laktasi.

Areola memiliki sebaceous glands pregnancy &mensekresikan oily substance sebagai protective

lubricant areola&nipple untuk mencegah iritasi. The nipples tidak memiliki fat ,hair,or sweat

glands. Ujung nopples merupakan fisura tempat terdapatnya lactiferous ducts openings. Nipples

disusun oleh circular smooth muscle fibers yang compress the lactiferous ducts selama

lactation&erect the nipples sebagai respon terhadap stimulasi hisapan bayi.

Selama laktasi ASI doproduksi oleh sel epitel alveoli &terakumulasi pada lumon lactiferous

ducts. Saat bayi menghisap putting, kompresi terhadap areola & lactiferous sinus di bawanya,

mengeluarkan accumulated droplets&merangsang bayi untuk terus menerus menyusui di mana

berlangsung hormonally mediated let-down reflex > the secretory cell menjadi low cuboidal

&sitoplasmanya mengandung spherical drolets of various sizes mengandung neutral

triglycerides.lipid droplets ini keluar dari ke lumen.

Page 13: Anatomi Histo Mammae

DAFTAR PUSTAKA

Moore, Keith L. 2006. Clinically Oriented Anatomy. 5th ed. Williams & Wilkins. Baltimore.

Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. Volume 2.

Junquiera L.C., Carneiro J. 2003. Basic Histology, 10th ed. Lange, New York.

Eroschenko V.P. 2005. diFiore’s Atlas of Histology, 10th ed. Lippincott Williams & Wilkins,

Baltomore.