anatomi & fisiologi kantung empedu

5
(Sumber : Schwartz, Seymour I. Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2000.h.455-63.) Anatomi Kandung empedu Kandung empedu bentuknya seperti kantong, organ berongga yang panjangnya sekitar 10 cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian ekstrahepatik dari kandung empedu ditutupi oleh peritoneum. Gambar 4. Anatomi kandung empedu. Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, infundibulum, dan kolum. Fundus bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati. Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah bagian yang sempit dari kandung empedu yang terletak antara korpus dan daerah duktus sistikus. Infundibulum, yang juga dikenal sebagai kantong Hartmann, adalah bulbus divertikulum kecil yang terletak pada permukaan inferior dari kandung kemih, yang secara klinis bermakna karena proksimitasnya terhadap duodenum dan karena batu dapat terimpaksi ke dalamnya. Duktus sistikus menghubungkan kandung empedu ke duktud koledokus. Katup spiral dari Heister terletak di dalam

Upload: idoenk

Post on 09-Aug-2015

1.982 views

Category:

Documents


98 download

DESCRIPTION

Kandung empedu bentuknya seperti kantong, organ berongga yang panjangnya sekitar 10 cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri. Bagian ekstrahepatik dari kandung empedu ditutupi oleh peritoneum.

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi & Fisiologi Kantung Empedu

(Sumber : Schwartz, Seymour I. Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;

2000.h.455-63.)

Anatomi

Kandung empedu Kandung empedu bentuknya seperti kantong, organ berongga yang

panjangnya sekitar 10 cm, terletak dalam suatu fosa yang menegaskan batas anatomi antara

lobus hati kanan dan kiri. Bagian ekstrahepatik dari kandung empedu ditutupi oleh

peritoneum.

Gambar 4. Anatomi kandung empedu.

Kandung empedu mempunyai fundus, korpus, infundibulum, dan kolum. Fundus

bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati.

Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. Kolum adalah bagian yang sempit

dari kandung empedu yang terletak antara korpus dan daerah duktus sistikus. Infundibulum,

yang juga dikenal sebagai kantong Hartmann, adalah bulbus divertikulum kecil yang terletak

pada permukaan inferior dari kandung kemih, yang secara klinis bermakna karena

proksimitasnya terhadap duodenum dan karena batu dapat terimpaksi ke dalamnya. Duktus

sistikus menghubungkan kandung empedu ke duktud koledokus. Katup spiral dari Heister

terletak di dalam duktus sistikus; mereka terlibat dalam keluar masuknya empedu dari

kandung empedu.

Pasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri kistika, secara khas merupakan

cabang dari arteri hepatika kanan, tetapi aal dari ateri kistika bervariasi. Segitiga Calot

dibentuk oleh arteri kistika, duktus koledokus, dan duktus kistikus. Drainase vena dari

kandung empedu bervariasi, biasanya ke dalam cabang kanan dari vena porta. Aliran limfe

masuk secaralangsung ke dalam hati dan juga ke nodus-nodus di sepanjang permukaan vena

potrta. Saraf muncul dari aksis seliak dan terletak di sepanjang arteri hepatika. Sensasi nyeri

Page 2: Anatomi & Fisiologi Kantung Empedu

diperantarai oleh serat viseral, simpatis. Ransangan motoris untuk kontraksi kandung empedu

dibawa melalui cabang vagus dan ganglion seliaka.

Duktus biliaris Traktus biliaris mempunyai asalnya sendiri di dalam duktus biliaris

intrahepatik kecil. Duktus hepatika kanan dan kiri keluar dari hati dan bergabung dengan

hilum untuk membentuk duktus hepatikus komunis, umumnya anterior terhadapa bifurkasio

vena porta dan proksimal dekat dengan arteri hepatika kanan. Bagian ekstrahepatik dari

duktus kiri cenderung lebih panjang. Duktus hepatikus komunis membangun batas kiri dari

segitiga Calot dan berlanjut dengan duktus koledokus. Pembagian terjadi pada tingkat duktus

kistikus. Duktus koledokus panjangnya sekitar 8 cm dan terletak antara ligamentum

hepatoduodenalis, ke kanan dari arteri hepatika dan anterior terhadap vena porta. Segmen

distal dari duktus koledokus terletak di dalam substansi pankreas. Duktus koledokus

mengosongkan isinya ke dalam duodenum atau ampula Vateri, orifisiumnya di kelilingi oleh

muskulus dari sfingter Oddi. Secara khas, ada saluran bersama dari duktus pankreatikus dan

duktus koledokus distal.

FISIOLOGI

Absorpsi kandung empedu Fungsi primer dari kandung empedu adalah memekatkan empedu

dengan absorpsi air dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan zat terlarut yang

kedap, yang terkandung dalam empedu hepatik sampai 5-10 kali dan mengurangi volumenya

80%-90%. Meskipun secara primer merupakan suatu organ pengarbsorpsi, terjadi sekresi

mukus selama keadaan patologis seperti misalnya pembentukan batu empedu dan kadang-

kadang dengan obstruksi duktus kistikus.

Aktivitas motoris kandung empedu dan traktus biliaris Pendidikan tradisional mengajarkan

bahwa empedu disimpan dalam kandung empedu selama periode interdigestif dan diantarkan

ke duodenum setelah rangsangan makanan. Informasi yang lebih baru menunjukkan bahwa

aliran empedu terjadi dalam bentuk yang kontinu, dengan pengosongan kandung empedu

terjadi secara konstan. Faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk pengisian kandung

empedu dan pengosongannya adalah hormonal, neural, dan mekanikal. Memakan makanan

akan menimbulkan pelepasan hormon duodenum, yaitu kolesistokinin (CCK), yang

merupakan stimulus utama bagi pengosongan kandung empedu; lemak merupakan stimulus

yamg lebih kuat. Reseptor CCK telah dikenal terletak dalam otot polos dari dinding kandung

empedu. Pengosongan maksimum terjadi dalam waktu 90-120 menit setelah konsumsi

makanan. Motilin, sekretin, histamin, dan prostaglandin semuanya terlihat mempunyai

Page 3: Anatomi & Fisiologi Kantung Empedu

pengaruh yang berbeda pada proses kontraksi. Faktor neural yang predominan dalam

menagtur aktivitas motoris kandung empedu adalah stimulasi kolinergik yang menimbulkan

kontraksi kandung empedu. Pengisisan kandung empedu terjadi saat tekanan dalam duktus

biliaris (berkaitan dengan aliran dan tekanan sfingter) lebih besar daripada tekanan di dalam

kandung empedu. Sejumlah peptida usus, telah terlibat sebagai faktor endogen yang dapat

mempengaruhi proses ini.

Aktivitas motoris traktus biliaris dan sfingter Oddi Aliran empedu ke dalam duodenum

tergantung pada koordinasi kontraksi kandung empedu dan relaksasi sfingter Oddi. Makanan

merangsang dilepaskannya CCK, sehingga mengurangi fase aktivitas dari sfingter Oddi yang

berkontraksi, menginduksi relaksasi, oleh karena itu memungkinkan masuknya empedu ke

dalam duodenum.

Pembentukan empedu Empedu secara primer terdiri dari air, lemak organik, dan elektrolit,

yang normalnya disekresi oleh hepatosit. Komposisi elektrolit dari empedu sebanding dengan

cairan ekstraseluler. Kandungan protein relatif rendah. Zat terlarut organik yang predominan

adalah garam empedu, kolesterol dan fosfolipid. Asam empedu primer, asam xenodeoksikolat

dan asam kolat, disintesis dalam hati dari kolesterol. Konjugasi dengan taurin atau glisis

terjadi di dalam hati. Kebanyakan kolesterol yang ditemukan dalam empedu disintesis de

novo dalam hati. Asam empedu merupakan pengatur endogen penting untuk metabolisme

kolesterol. Pemberian asam empedu menghambat sintesis kolesterol hepatik tetapi

meningkatkan absorpsi kolesterol. Lesitin merupakan lenih dari 90% fosfolipid dalam

empedu manusia.

Sirkulasi enterohepatik dari asam empedu Lebih dari 80% asam empedu terkonjugasi secara

aktif diabsorpsi dalam ileum terminalis. Akhirnya, kurang lebih separuh dari semua asam

empedu yang diabsorpsi dalam usus dibawa kembali melalui sirkulasi porta ke hati. Sistem

ini memungkinkan kumpulan garam empedu yang relatif sedikit untuk bersikulasi ulang 6-12

kali perhari dengan hanya sedikit yang hilang selama tiap perjalanan. Hanya sekitar 5% dari

asam empedu yang diekskresikan dalam feses.