anatomi dan fisiologi sistem endokrinhhhhhnnhnnhnnhnnjjj

15
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukanfungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristiktertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal darisaraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar inisebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf. A. Struktur Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk : 1. Pulau Langerhans pada Pankreas 2. Gonad (ovarium dan testis) 3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus B. Hormon dan fungsinya Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum : 1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang 2. Menstimulasi urutan perkembangan 3. Mengkoordinasi sistem reproduktif 4. Memelihara lingkungan internal optimal 5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat C. Klasifikasi

Upload: hestia-ambarwati

Post on 02-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ttyyyyytthtrftrfbgfbg fbgf vfhnghygfghgfhgfhgfghfgfghhghghfhgfhgfhgfhnbvnfhggfbvhgfhnggtfuhhvhgfhghghghghg

TRANSCRIPT

Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinSistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukanfungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristiktertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal darisaraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar inisebagian diambil alih oleh sistem saraf.Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

A. StrukturTerdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :1. Pulau Langerhans pada Pankreas2. Gonad (ovarium dan testis)3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus

B. Hormon dan fungsinyaKata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinyamembuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang2. Menstimulasi urutan perkembangan3. Mengkoordinasi sistem reproduktif4. Memelihara lingkungan internal optimal5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

C. KlasifikasiDalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan bebas.

D. KarakteristikMeskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut (1) sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalamperiode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi haridan turun pada malam hari. (2) Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi. (3) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif ataunegatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia.Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yangmelalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen.Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjarlainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dandiekskresi oleh ginjal.

E. RegulasiPeran hipotalamus dan kelenjar hipofiseDua kelenjar endokrin yang utama dalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengaturpembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon darikelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.Sistem umpan balikKadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik.Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.Aktivasi sel-sel targetManakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel.Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.1. Struktur dan fungsi hipotalamusHipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamikhipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormonb. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH : Tyroid Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormonf. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid Releasing Hormonh. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH : Growth Releasing Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH : Melanosit Releasing Hormonn. MIH : Melanosit Inhibiting HormonHipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresihormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagianposterior dikontrol melalui kerja saraf.

2. Struktur dan Fungsi HipofiseHipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentukoval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior,merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobusanterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofisedan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalahstruktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur inimerupakan jaringan saraf.Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior danposterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang adamengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH).Secara histologis, sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yangdisekresi yaitu:a. Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkanhormon somatotropin atau hormon pertumbuhan.

b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm,menghasilkan prolaktin atau laktogen.

c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori dengandiameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.

d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori,menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm,merupakan granula terbesar, menghasilkan ACTH.

e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsungaktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

3. Struktur dan Fungsi Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilagokrikoid, disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing- masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh sarafadrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikitkalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkanoleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yangdiperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadiion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATPsebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat. Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yangkemudian mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin(DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akanmembentuk Tri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetraiodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namundapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding Iodine).Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkanmetabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek inipengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testes

b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dancepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebihsingkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapatdirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.

c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulangd. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin

e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.

f. Merangsang pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme

h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasarantulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung. 4. Struktur dan Fungsi Kelenjar ParatiroidKelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobuskelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar initerdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakanbagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroidatau parathormon disingkat PTH.Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ :argetnyaadalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang, PTHmempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum :neningkat. Di tubulus ginjal,PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatanabsorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkanreabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3danNa. karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih besarterhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum disamping tentunya PTSH

5. Struktur dan fungsi kelenjar PankreasPankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan terbentanghorizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm.mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan splenikus.Pankrea berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organendokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans terdiri tigajenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, sel beta seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks olehkelenjar adrenal dapatmenimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.7. Struktur dan Fungsi Kelenjar GonadTerbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi.Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.a. Testes Dua buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukanuntukmemulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda- tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifisetulang.b. OvariumSeperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin danorgan reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogendan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur)setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma.Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder,menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankanproses laktasi.

Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.Patofisiologi Umum Gangguan Sistem Endokrin Untuk memudahkan pengertian kita tentang patofisiologi pada berbagai kelainan kelenjarendokrin, berikut akan dihantarkan gambaran sepintas tentang patofisiologi umum gangguanendokrin, mengingat fungsi sistem endokrin yang kompleks dan rumit mencakup mekanismekerja hormonal dan adanya mekanisme umpan balik yang negatif yang sudah barang tentu akanmempengaruhi perjalanan penyakit. Seperti lazimnya kelainan-kelainan pada organ tubuh, pada kelenjar endokrin pun berlaku hal yang sama dimana gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan oleh:Peradangan atau infeksiTumor atau keganasanDegenerasiIdiopatik

Dampak yang ditimbulkan oleh kondisi patologis diatas terhadap kelenjar endokrin dapat berupa:Perubahan bentuk kelenjar tanpa disertai perubahan sekresi hormonalPeningkatan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin sering diistilahkan dengan hiperfungsi kelenjar.Penurunan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, dan diistilahkandengan hipofungsi kelenjar.Adanya hubungan timbal balik antara kelenjar hipofise sebagai master of gland dengan kelenjartargetnya, hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau organ sasaran dengan kelenjar target,memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat lebih dari satu; artinya mungkin saja penyebabada pada jaringan/organ sasaran, atau pada kelenjar target, ataupada kelenjar hipofise atauhipotalamus. Oleh karena itu, untuk tujuan kemudahan dalam penanggulangannya maka dalamsetiap kasus akan di dipaparkan kemungkinan penyebabnya baik yang bersifat primer,sekunder,atau tertier. penyebab yang bersifat primer bila penyebabnya ada pada kelenjar penghasil hormon itu sendiri.Bersifat sekunder, bila penyebabnya ada pada kelenjar di atasnya. Bersifat tertier, bila penyebabnya di luar primer dan sekunder seperti penggunaan obat-obatan tertentu ataupun kelainan pada organ tubuh tertentu yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar.Seperti bila terjadi peningkatan ACTH (hormon hipofise) pada serum yang akan menyebabkan hiperfungsi kelenjar adrenal sehingga terjadi hipersekresi hormon-hormon adrenal maka penyebabnya disebut sekunder.Disebut penyebab primer bila penyebapnya ada pada kelenjar adrenal sendiri. Disebuttertier bila penyebabnya diluar kedua penyebab diatas. Misalnya, pengunaan obat-obatan yang dapat merangsang ACTH atau merangsang sekresi hormon adrenal. Untuk pemahaman yang lebih baik tentang patofisiologi berbagai kelainan endokrin, ada dua hal utama yang harus dipahami dengan baik.Efek dari setiap hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin terhadap jaringan endokrin dan terhadap jaringan atau organ sasarannya.Fungsi organ/jaringan sasaran dari setiap hormon.

Hormon & Sistem Endokrin DEFINISISistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagaikelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organtubuh.

KELENJAR ENDOKRINOrgan utama dari sistem endokrin adalah: HipotalamusKelenjar hipofisaKelenjar tiroidKelenjar paratiroidPulau-pulau pankreasKelenjar adrenalBuah zakarIndung telur.

Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagaifungsi dari kelenjar endokrin lainnya.Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalamdarah:Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemakSel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfatMedulla adrenal(bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem sarafpar as im patis.

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistemsaraf.

HORMONHormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantaiasam aminodengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakans ter oid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat darikolesterol.Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.Hormon terikat kepadar es eptordi permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:PENGENDALIAN ENDOKRINJika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas- batas yang tepat.Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target.Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresiLHdanFSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadapbior itm ikini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin(hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untukmenghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasanoks itos inyang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi. Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah. Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.