anatomi bunga buah biji

19
ANATOMI BUAH Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Perkembangan Buah Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing- masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya. Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah

Upload: rheey-penu

Post on 26-Dec-2015

327 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

anatomi bunga buah biji

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi Bunga Buah Biji

ANATOMI BUAH

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan

dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan

bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji

tumbuhan.

Perkembangan Buah

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah

berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji

itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni

berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala

putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi

sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi

persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam

bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini

melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami,

yakni persatuan inti sel keduanya.

Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji

tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging

(pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada

buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari

(stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.

Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah

berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji

yang terbuahi.

Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang terdiri dari 2 lapis

meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga lapis meliputi eksokarpium,

mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium berbatasan dengan kulit biji. Eksokarpium

umumnya satu lapis sel, mesokarpium terdiri dari beberapa lapis sel, sedang endokarpium

dapat satu lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki endokarpium yang terdiri dari sel batu.

Daging buah yang kita makan sehari-hari sebenarnya mesokarpium.

Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam,

kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,

mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk

Page 2: Anatomi Bunga Buah Biji

buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut

buah semu.

Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat

dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:

Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu

biji atau lebih.

Buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-

masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan

buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).

·         Buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal

dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah

saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).

Buah ada yang berdaging dan ada yang kering. Buah berdaging jika memiliki dinding

buah tebal dan mengandung air, buah demikian disebut dengan buah buni. Buah kering ada

yang kulit buahnya terpisah dengan kulit bijinya atau bersatu dengan kulit bijinya. Buah yang

kulit bijinya bersatu dengan kulit buahnya dinamakan akenium.

Pemencaran Biji

Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji.

Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau proses pecahnya

buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.

·         Pemencaran oleh binatang (zookori)

Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian

yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai

buah-buah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi.

Aneka macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak

tercerna dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang,

akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon asalnya.

Demikian pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan

oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.

Dari golongan burung, telah diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae)

memiliki keterkaitan yang erat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu

(Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan bijinya yang amat

lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.

Page 3: Anatomi Bunga Buah Biji

Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara menempel

di bagian luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya memiliki kait atau duri, agar

mudah melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau bagian badan binatang lainnya.

Misalnya pada buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes),

pulutan (Urena) dan lain-lain.

·         Pemencaran oleh angin (anemokori)

Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif

untuk menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh binatang. Tidak

mengherankan jikaDipterocarpaceae, kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah

satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain

yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenis-

jenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan

celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin.

Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tumbuhan tertentu adalah bijinya yang memiliki

sayap atau alat melayang yang lain.

Biji-biji bersayap ini misalnya adalah biji  bayur (Pterospermum),

mahoni(Swietenia) ,atau tusam (Pinus), Biji kapas (Gossypium) dan kapok (Ceiba) memiliki

serat-serat yang membantunya melayang bersama angin.

·         Pemencaran oleh air (hidrokori)

Buah-buah yang dipencarkan oleh air pada umumnya memiliki jaringan pengapung

(seperti gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya

adalah jaringan sabut pada buah  kelapa  (Cocos),  ketapang  (Terminalia) atau  putat 

(Barringtonia).

Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya

(vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan

menggantung di ujung ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur

atau air di bawahnya. Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan

seterusnya tumbuh di situ; namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus

air sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh

menjadi pohon.

Page 4: Anatomi Bunga Buah Biji

·         Pemencaran sendiri

Beberapa banyak macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui berbagai

mekanisme pecahnya dinding buah, yang sebagian besar berdasarkan pada peristiwa

higroskopi atau turgesensi. 

Buah-buah kering yang memecah sendiri (dehiscens), di saat masak kehilangan kadar

airnya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait melenting secara tiba-tiba,

memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya ke kejauhan. Contohnya adalah

buah para (Hevea), yang sering terdengar ‘meletus’ di kala hari panas. Demikian pula berbagai

macam polong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji hingga beberapa

puluhmeter jauhnya. Buah pacar air (Impatiens), karena sifat lentingnya, bahkan sering

digunakan anak-anak untuk bermain.

ANATOMI BIJI

Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji

merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini

merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan baru atau

lembaga. Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan dapat

mempertahankan jenisnya. Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian – bagian

tertentu. Namun dalam biji dikotil dan monokotil jumlah dan bagian – bagian tersebut tidak selalu

sama.

Dalam proses perkembangbiakan biasanya biji mengalami proses yang dinamakan

perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,

khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi

dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi

tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.

1.Pengertian Biji

Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon

individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang

diikuti oleh pembuahan.

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah

masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi

sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.

Page 5: Anatomi Bunga Buah Biji

2.Bagian – Bagian Biji

a.Kulit Biji (Testa)

Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi

selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam

pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu

dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada kulit biji beberapa

tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai palisade

tetapi tanpa ruang – ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas

selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari :

Sarkotesta        : Lapisan terluar

Sklerotesta       : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras

Endotesta         : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging

Ada bagian – bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing – masing biji

mempunyai bagian yang berbeda. Bagian – bagian itu adalah:

·         Sayap (Ala)

Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.

·         Bulu (Coma)

Merupakan penonjolan sel – sel kulit luar biji yang berupa rambut – rambut halus.

·         Salut Biji (Arillus)

Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.

·         Salut Biji Semu (Arillodium)

Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).

·         Pusar Biji (Hilus)

Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.

·         Liang Biji (Microphyle)

Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa

pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih – putihan dan

lunak yang disebut karankula.

·         Berkas – Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza)

Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus.

·         Tulang Biji (Raphe)

Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.

Pada biji – biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila terkena air. Lendir

merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding selnya yang akan mengembung bila terkena air

Page 6: Anatomi Bunga Buah Biji

dan akan memperlihatkan tekstur bergaris – garis. Lamela tengah tidak cukup elastik untuk

menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding luar yang berkutin tertutup

kutikula, terangkat dan pecah – pecah. Dibawah epidermis terdapat 1 atau 2 lapisan sel. Dibawah

lapisan sel – sel tersebut ada lapisan sel – sel sklerenkim memanjang yang bernoktah. Sklerenkim

ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap sel – sel parenkim. Sel parenkim ini mengandung banyak

pati yang diserap oleh jaringan lain selama perkembangan biji itu.

b.Cadangan Makanan

Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit

maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada Cadangan makanan disebut biji

eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan.

Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan

dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding

tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya.

Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan

makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah

satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.

Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio

yang sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, cadangan makanan memupuk zat – zat

makanan yang digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan endosperm.

Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke Cotyledon (keping biji) sebelum biji itu

menyelesaikan perkembangannya dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak mengandung

endosperma. 

Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari sel – sel berdinding tipis

dengan vakuola besar – besar yang mengandung substansi cadangan.

Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :

Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya

Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya

c.Embrio

Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet jantan dan betina

pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan sporofit muda, pada beberapa tumbuhan

embrionya mempunyai kloroplas dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan

endosperma yang merupakan persediaan makanan. Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh

menjadi tumbuhan baru terdiri dari :

·         Radikula (akar lembaga atau calon akar)

Page 7: Anatomi Bunga Buah Biji

Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang

Monokotil : berkembang menjadi akar serabut

·         Cotyledon (daun lembaga)

Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah

·         Cauliculus (batang lembaga)

Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)

Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)

3.Struktur Anatomi Biji

Keterangan struktur anatomi biji, yaitu :

a.Kulit biji         : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.

b.Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.

c.Radikula : bagian terminal (ujung).

d.Epikotil          : bagian atas pangkal.

e.Plumula         : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.

f.Kotiledon       : bagian cadangan makanan

4.Perkecambahan

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji

akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung

pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji

mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang

menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari

dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :

a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis

b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar

diantara stele dan epidermis

c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem

Tahapan dan perkembangan

a.Pembelahan : sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak

b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok

c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi

Page 8: Anatomi Bunga Buah Biji

d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan

e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki  kekhususan dalam bentuk dan

fungsi

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a.Perkecambahan Epigeal

Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di

bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan

demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai

daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah

habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan kacang hijau dan kacang

tanah.

b.Perkecambahan Hypogeal

Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya

epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan

tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang

kapri dan jagung.

Urutan proses perkecambahan:

a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi

b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam

kotiledon / endosperm

c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan

pertumbuhan embrio.

d.Embrio tumbuh dan berkembang

Bagian – bagian perkecambahan :

a.Radikula

Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong

dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.

b.Kotiledon

Page 9: Anatomi Bunga Buah Biji

Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan

cadangan makanan dan asimilasi.

c.Cauliculus

Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian

tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.

Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon

Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon

d.Testa

Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.

ANATOMI BUNGA

Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Berbagai

pendapat mengemukakan bahwa organ-organ bunga berasal langsung dari daun lebar. Akan tetapi

dalam pengertian umum yang diterima pada saat ini bahwa daun dan batang merupakan unit

tunggal yang diistilahkan sebagai pucuk dan dapat kita lihat perkembangan dari bunga yang paralel

dengan perkembangan vegetative bukanlah berasal dari keduanya.

Struktur dan Bagian Bunga

1. Struktur Bunga

Bunga terdiri dari sejumlah bagian steril dan bagian reproduktif atau fertil yang melekat pada

sumbu, yakni dasar bunga atau reseptakulum. Bagian sumbu merupakan ruas batang yang di akhiri

dengan tangkai bunga atau pedisel. Bagian steril dari bunga terdiri atas sejumlah helai daun kelopak

atau sepala dan sejumlah helai daun mahkota atau petala. Keseluruhan sepala dalam bunga

disebut kaliks, dan keseluruhan petala disebut korola. Kaliks dan korola bersama-sama disebut

perhiasan bunga atau periantium. Jika periantium tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, maka

setiap helainya disebut tepala.

Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah atau

karpela (megasporofil). Keseluruhan stamen disebut androesium dan keseluruhan karpela disebut

ginoesium. 

2. Bagian Bunga

a. Bagian Steril

Terdiri dari sepala dan petala. Stuktur sepala dan petala seperti struktur daun. Apabila

bagian dalamnya berwarna atau ber hijau, sepala mirip helaian daun, sedangkan apabila berwarna

Page 10: Anatomi Bunga Buah Biji

selain hijau, jelas berbeda dengan petala. Dinding antiklin pada kebanyakan bunga terlipat atau

berombak. Dinding luar sel epidermis biasanya mempunyai papilla yang membuat petala tampak

mengkilap. Banyak papilla terdapat pada epidermis abaksial dan tidak berkembang pada dasar

petala. Stomata,apabila ada, jarang dan tidak berfungsi. Trikoma sering kali ada pada sepala dan

petala. Seringkali ruang antar sel di tutupi oleh kutikula. Ketebalan kutikula beragam pada tumbuhan

yang berbeda.

Bermacam pigmen ditemukan dalam sel epidermis sepala dan petala. Petala, pada

umumnya mempunyai struktur dalam yang mirip dengan helaian daun, yaitu tulang daun dan

mesofilnya berkembang lebih baik, memiliki jaringan palisade, epidermis tidak mempunyai papilla,

dan memiliki banyak stomata. Sepala dan petala dapat berlekatan membentuk suatu tutup atau

operculum yang dapat terbuka sekelilingnya. Sepala dan petala dapat membentuk dua operkulum

yang tepisah, atau mungkin berlekatan, dan membentuk operkulum biasa.

b. Bagian Reproduktif

1. Stamen (Benang sari)

Stamen atau benang sari terdiri atas filamen atau tangkai sari dan anthera (kotak sari) di

bagian distalnya. Anthera terdiri atas dua ruangan (lobus) yang menempel dan bersambungan

dengan lanjutan filamen. Setiap lobus berisi serbuk sari. Epidermis filamen mempunyai kutikula dan

pada spesies tertentu mempunyai trikoma. Filamen terdiri atas parenkim dengan vakuola yang

berkembang baik dan ruang antarsel kecil. Sering kali dalam cairan sel terdapat pigmen. Ukuran

dan bentuk luar stamen Angiospermae sangat besar. Anther umumnya berisi 4 kantong sari

(mikrosporangia) yang berpasangan dalam 2 lobus. Di antara kedua lobus terdapat jaringan steril,

yaitu konektivum. Pada tiap daerah terdapat sederetan pemula hipodermis yang membelah periklin

membentuk dua lapisan:

Lapisan dalam pemula ini merupakan sel sporogen primer yang membelah mitosis

membentuk sel induk serbuk sari atau mikrosporofit. Setiap sel induk serbuk sari membelah meiosis

membentuk tetrad butir serbuk sari, yaitu 4 mikrospora haploid. Lapisan luar pemula merupakan sel

parietal primer, yang dinding kantong serbuk sari dan bagian besar tapetum berkembang sebagai

hasil pembelahan sel antiklin dan periklin. Tapetum membantu dalam penyaluran makanan saat

perkembangan sel induk serbuk sari dan butir serbuk sari.

Tapetum dibedakan menjadi dua tipe: Tapetum kelenjar atau tapetum sekretori: apabila sel

masih tetap dalam posisi aslinya, kemudian hancur, isinya diserap oleh sel induk serbuk dan butir

serbuk yang berkembang. Tapetum ameboid: apabila protoplas dan sel tapetum mengadakan

pemantakan di antara sel induk serbuk dan butir serbuk yang berkembang, mereka saling

berlekatan membentuk tapetum peri plasmodium.Lapisan paling luar dari sel parietal disebut

endotesium. Pembukaan kantong sari dilakukan oleh lapisan ini.

Mekanisme pembukaan kantong sari:

Page 11: Anatomi Bunga Buah Biji

Diawali pada saat atau selama antera endotesium kehilangan air. Oleh karena isi air sel

menurun/berkurang, dinding sel mati karena respirasi terhenti. Karena semua sel endotesium

kehilangan air pada waktu yang hampir sama dan semua dinding luar melipat dan mengerut,

endotesium mengecil sehingga antera terbuka.

2. Karpela (bakal buah)

Menurut teori telome, tumbuhan yang paling primitif seluruhnya dibangun dari sistem telome.

Telome adalah bagian palinh akhir dari sumbu yang bercabang-cabang dikotomi yang menyangga

sporangium (disebut telome fertil) atau tidak menyangga sporangium (disebut telome steril).

Menurut Wilson (1942), karpela seperti stamen, berkembang dari telome fertil, yaitu telome yang

membawa sporangium berlekatan membentuk organ seperti daun yang membawa ovulum pada

bagian tepinya.

Ada beberapa teori tentang asal usul karpela:

·         Teori gonofil oleh Melville (1961) mengatakan bahwa ovarium terdiri atas daun steril dan cabang

pembawa ovulum yang biasanya epifil daun. Setiap daun bersama dengan cabang fertile dianggap

sebagai suatu unit yang disebut gonofil sebagai pengganti karpela.

·         Teori/konsep sui generis, yaitu stamen dan karpela tidak homolog dengan daun. Menurut Meeuse

(1966), bunga Angiospermae dapat ditafsirkan berdasarkan konsep umum yang diasumsikan bahwa

ovulum lahir pada sumbu atau homolognya dan tidak pada homolog daun.

Evolusi dari ginoesium Angiospermae juga melibatkan perlekatan antara dua atau lebuih

karpela bunga tunggal. Perlekatan ini terjadi dengan berbagai cara. Bagian tepi dari kapela

berlekatan pada reseptakulum atau berlekatan satu dengan yang lain sepanjang bgian ventral atau

lateralnya. Kasus terakhir, karpela tetap terbuka membentuk unilokula. Perlekatan bagian tepi dan

karpela terjadi di tengah ovarium, dan dibentuk sejumlah lokula dan karpela yang sama banyaknya.

Carr (1961), membedakan tiga tipe ginoesium, yaitu:

·         Apokarpi: setiap karpela mempunyai stilus tunggal Pseudo-sinkarpi: ginoesiumnya merupakan

karpela yang berlekatan membentuk struktur tunggal, tetapi jalur buluh serbuk sari secara fungsional

seperti apokarpi.

·         Eu-sinkarpi: buluh serbuk dari semua bagian stigma dapat mencapai ovulum dari semua

karpela,bahkan dalam ovarium multilokula.

Histology Karpela

Page 12: Anatomi Bunga Buah Biji

Dinding ovarium terdiri atas jaringan parenkim dan pembuluh yang ditutupi oleh epidermis

yang ada kutikulanya. Stigma dan stilus mempunyai struktur khusus dan sifat fisiologi yang dapat

membuat butir serbuk sari berkecambah pada stigma dan buluh serbuk sari mengadakan

pemantakan ke ovulum. Protoderm stigma menjadi epidermis berkelenjar dengan sel kaya

protoplasma. Epidermis biasanya mempunyai papilla dan dilapisi kutikula. Pada kebanyakan

tumbuhan, sel epidermis stigma berkembang menjadi rambut pendek yang banyak atau

berkembang memanjang membentuk serabut yang bercabang, misalnya pada Gramineae atau

tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin. Antara jaringan stigma dan ovarium terdapat

jaringan khusus, tempat pemantakan butir serbuk sari yang berkecambah. Jaringan ini member

makanan pada buluh serbuk sari untuk tumbuh selama melalui stilus ke ovarium. Jaringan ini oleh

Arber (1937) disebut jaringan trasnmiting (pemindah).           

Sebagian besar Angiospermae mempunyai stilus padat dan jaringan pemindah merupakan

untaian sel memanjang yang kaya sitoplasma. Sel ini menunjukkan dinding samping yang tebal dan

dinding mendatar yang relatif tipis. Dinding samping tebal terdiri atas beberapa lapisan sebagai

berikut:

Lapisan paling dalam tersusun atas senyawa pectin dan hemiselulosa. Di sebelah luarnya

terdapat lapisan yang tampak lebih gelap, lebih tipis, dan kaya hemiselulosa. Di sebelah luarnya

terdapat dinding tebal dengan tekstur yang longgar, menunjukkan cincin terpusat dari bahan

serabut, relatif miskin hemiselulosa tetapi kaya pectin, serta berisi selulosa dan polisakarida

nonselulosa.

Lamela tengah tebal, terutama terdiri atas senyawa pectin. Lamella tengah dan lapisan dinding

paling luar berisi protein. Pada dinding terluar terdapat massa gelembung kecil. Buluh serbuk sari

tumbuh melalui lapisan dinding paling luar.

Megasporogenesis

Ada sel tumbuhan yang mempunyai beberapa sel induk megaspore di dalam ovulum

tunggal, tetapi biasanya hanya sebuah sel induk yang berkembang dalam tiap nukleus. Sel ini dapat

dibedakan dari sel tetangganya karena ukuran sel, ukuran inti, dan kepadatan sitoplasmanya. Sel

hypodermis pertama kali membelah menjadi sel parietal, bagian luar bisanya lebih kecil, dan sebuah

sel di dalam yang lebih besar merupakan sel sporogen primer. Selanjutnya, sel tersebut

berkembang menjadi sel induk megaspora, dan sel parietal membelah membentuk sejumlah sel

sehingga sel induk megaspora ditekan ke dalam.

Gametofit jantan

Gametofit jantan masak terdiri atas tiga sel yang dihasilkan dari dua kali pembelahan mitosis

yang terjadi di dalam butir serbuk sari. Pada pembelahan mitosis pertama, nuselus butir serbuk sari

Page 13: Anatomi Bunga Buah Biji

(mikrospora) muda mengambil tempat di dekat dinding. Pembelahan pertama menghasilkan dua sel,

yaitu sel vegetatif dan sel generatif. Sel generatif muda mempunyai sebuah kalosa atau dinding

selulosa. Selanjutnya, sel generatif terpisah dari dinding butir serbuk sari dan kehilangan dinding

kalosanya, dikelilingi oleh sitoplasma sel vegetatif, kemudian menjadi oval atau berbentuk lensa.

Pada tahap ini, butir serbuk sari gugur dari anteradan sel generative membelah sekali untuk

membentuk dua gamet jantan sebelum pembukaan antera. Lamella bagian dalam dinding buluh

serbuk sari terdiri atas kalosa dan selulosa. Protoplas hanya terdapat pada bagian distal pembuluh

dan terpisah dari bagian proksimal oleh pembentukan sumbat kalosa yang dibentuk dari waktu ke

waktu oleh protoplas.

Gametofit betina

Megaspora yang hidup akan membesar dan mengalami tiga kali pembelahan mitosis berurutan,

sehingga kantong embrio berisi gametofit betina dengan 8 inti membesar. 

Pembuahan ganda

Pada angiospermae terjadi pembuahan ganda, yaitu terjadi dua macam peleburan: peleburan gamet

jantan dengan sel telur yang menghasilkan zigot yang akan tumbuh mennjadi embrio dan peleburan

gamet jantan yang lain dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm.

Perkembangan Anatomi Bunga

1. Pembentukan Endosperm dan Embrio

Endosperm adalah cadangan makanan untuk embrio. Embrio adalah calon tumbuhan muda.

Proses pembentukan endosperm dan embrio meliputi proses fertilisasi atau pembuahan yang dapat

terjadi setelah proses polinasi atau penyerbukan. Polinasi adalah peristiwa menempelnya butir

serbuk sari di atas kepala putik. Polinasi tidak selalu di ikuti dengan proses fertilisasi.

Fertilisasi dapat terjadi jika: (a) butir serbuk sari dan kepala putik berasal dari jenis yang sama, dan

(b) butir serbuk sari dan kepala putik sama-sama dalam keadaan masak, siap untuk fertisasi.

2. Pembuahan

Butir serbuk sari berkecambah menghasilkan buluh serbuk sari pada stigma. Di dalam buluh

serbuk terdapat dua gamet jantan yang menembus stilus dan mencapai ovulum. Pada kebanyakan

tumbuhan, buluh serbuk sari memantak ke dalam ovulum melalui mikropil. Pada beberapa

tumbuhan buluh serbuk sari memantak melalui khalaza, dan disebut khalazogami. Sifat ini terjadi

pada Casurina dan spesies dari Pistacia. Setelah masuk ke dalam ovulum , butir serbuk sari

memantak ke dalam kantong embrio melalui sinergid.

Dengan adanya pemantakan buluh serbuk sari, biasanya satu dari sinergid rusak.

Selanjutnya ujung buluh serbuk sari robek dan dua gamet jantan bersama dengan sel vegetatif

Page 14: Anatomi Bunga Buah Biji

masuk ke dalam sitoplasma kantong embrio. Satu dari gamet jantan melebur dengan sel telur.

Gamet jantan yang kedua melebur dengan inti sekunder. Pembuahan seperti ini disebut fertilisasi

ganda. Hasil peleburan gamet jantan dengan sel telur adalah zigot yang kemudian berkembang

menjadi embrio. Hasil peleburan gamet jantan dengan inti sekunder akan membentuk endosperm.

3. Perkembangan Embrio

Setelah fertilisasi, zigot terbentuk. Selanjutnya, zigot mengalami dorman selama periode tertentu.

Pada saat yang sama, vokuola besar yang terdapat dalam telur menghilang dan sitoplasma menjadi

homogen. Zigot kemudian membelah setelah pembelaha inti endo.