anamnesis kejang demam kompleks

4
Anamnesis untuk menegakkan kejang demam kompleks dimulai dari riwayat perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang, kemudian mencari kemungkinan adanya faktor pencetus atau penyebab kejang. Ditanyakan riwayat kejang sebelumnya, kondisi medis yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala-gejala infeksi, keluhan neurologis, nyeri atau cedera akibat kejang. (Hanhan, 2001) Anamnesis juga digali menurut kriteria Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile Seizure), yang memiliki ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut (IDAI, 2004): a. Kejang lama, > 15 menit b. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial c. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam d. Setelah kejang anak sadar kembali Anamnesis digali menurut kriteria Kejang Demam Kompleks FKUI sebagai berikut: a. Waktu terjadi kejang, durasi, dan frekuensi kejang. Kejang Demam Kompleks durasinya lama, lebih dari 15 menit dengan frekuensi lebih dari 1 kali dalam 24 jam. b. Sifat kejang fokal atau parsial satu sisi. Kejang umum didahului kejang parsial. c. Anak sadar sebelum dan sesudah kejang. d. Riwayat gangguan neurologis setelah kejang, karena kerusakan otak. e. Biasanya didapatkan riwayat kejang demam pada anggota keluarga lainnya (ayah, ibu atau saudara kandung).

Upload: abamabam

Post on 08-Feb-2016

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

anamnesis untuk kejang demam kompleks

TRANSCRIPT

Page 1: Anamnesis Kejang Demam Kompleks

Anamnesis untuk menegakkan kejang demam kompleks dimulai dari riwayat

perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang, kemudian mencari kemungkinan adanya

faktor pencetus atau penyebab kejang. Ditanyakan riwayat kejang sebelumnya, kondisi

medis yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala-gejala infeksi, keluhan neurologis,

nyeri atau cedera akibat kejang. (Hanhan, 2001)

Anamnesis juga digali menurut kriteria Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile

Seizure), yang memiliki ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut (IDAI, 2004):

a. Kejang lama, > 15 menit

b. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial

c. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

d. Setelah kejang anak sadar kembali

Anamnesis digali menurut kriteria Kejang Demam Kompleks FKUI sebagai berikut:

a. Waktu terjadi kejang, durasi, dan frekuensi kejang. Kejang Demam Kompleks

durasinya lama, lebih dari 15 menit dengan frekuensi lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

b. Sifat kejang fokal atau parsial satu sisi. Kejang umum didahului kejang parsial.

c. Anak sadar sebelum dan sesudah kejang.

d. Riwayat gangguan neurologis setelah kejang, karena kerusakan otak.

e. Biasanya didapatkan riwayat kejang demam pada anggota keluarga lainnya (ayah,

ibu atau saudara kandung).

f. Tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya

DAPUSIkatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis. Jilid 1. IDAI. Jakarta

Hanhan UA, Fiallos MR, Orlowski JP, 2001, Status epilepticus. Pediatr Clin North Am 2001;48:683-94. Available from Url: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11411300

Staf Pengajar Ilmu Penyakit Anak FKUI. 2002. Kejang Demam. Available from digilib.unimus.ac.id/download.php?id=7864

Page 2: Anamnesis Kejang Demam Kompleks

Kejang demam kompleks•Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun•Kejang berlangsung lebih dari 15 menit•Kejang bersifat fokal/multipel•Didapatkan kelainan neurologis•EEG abnormal•Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun•Temperatur kurang dari 39℃Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain:1 .Us i a < 15 bu l an s aa t ke j ang de mam pe r t am a2 .R iw aya t ke j a ng dema m da l am ke l ua rga19 3.Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal4 . R i w a y a t d e m a m y a n g s e r i n g5.Kejang pertama adalah kejang demam kompleks

waktu terjadi kejang, durasi, frekuensi, interval antara 2 serangan kejang –s i f a t k e j a n g ( f o k a l a t a u u m u m ) – B e n t u k k e j a n g ( t o n i k , k l o n i k , t o n i k -k l o n i k ) – K e s a d a r a n s e b e l u m d a n s e s u d a h k e j a n g ( m e n y i n g k i r k a n d i a g n o s i s meningoensefalitis) –R i w a y a t d e m a m ( s e j a k k a p a n , ti m b u l m e n d a d a k a t a u p e r l a h a n , m e n e t a p a t a u n a i k turun) –Menentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam (ISPA, OMA, GE) – R i w a y a t k e j a n g s e b e l u m n y a ( k e j a n g d i s e r t a i d e m a m m a u p u n ti d a k d i s e r t a i d e m a m atau epilepsi) –Riwayat gangguan neurologis (menyingkirkan diagnosis epilepsi) – R i w a y a t k e t e r l a m b a t a n p e r t u m b u h a n d a n p e r k e m b a n g a n – T r a u m a k e p a l a

Page 3: Anamnesis Kejang Demam Kompleks

D A P U S

s i f a t k e j a n g ( f o k a l a t a u u m u m ) – B e n t u k k e j a n g ( t o n i k , k l o n i k , t o n i k -k l o n i k ) – K e s a d a r a n s e b e l u m d a n s e s u d a h k e j a n g ( m e n y i n g k i r k a n d i a g n o s i s meningoensefalitis) – R i w a y a t d e m a m ( s e j a k k a p a n , ti m b u l m e n d a d a k a t a u p e r l a h a n , m e n e t a p a t a u n a i k turun) –Menentukan penyakit yang mendasari terjadinya demam (ISPA, OMA, GE) – R i w a y a t k e j a n g s e b e l u m n y a ( k e j a n g d i s e r t a i d e m a m m a u p u n ti d a k d i s e r t a i d e m a m atau epilepsi) –Riwayat gangguan neurologis (menyingkirkan diagnosis epilepsi) – R i w a y a t k e t e r l a m b a t a n p e r t u m b u h a n d a n p e r k e m b a n g a n – T r a u m a k e p a l a

Kejang demam komplek s (hanya dengan salah satu kriteria berikut)Ke jang be r l angs ung l am a , l e b ih da r i 15 m en i t  –Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului dengan kejang parsial – K e j a n g b e r u l a n g 2 k a l i a t a u l e b i h d a l a m 2 4 j a m , a n a k s a d a r k e m b a l i d i a n t a r a  bangkitan kejang