analisis yuridis terhadap putusan mahkamah … 1.pdf · sama halnya dengan hak cipta dan paten...

17
SKRIPSI ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 502 K/PDT.SUS- HKI/2013 DALAM PERKARA MEREK HELM INK DENGAN MEREK HELM INX HARI CHANDRA PALGUNA NIM. 1103005225 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Upload: nguyenmien

Post on 29-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

SKRIPSI

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN

MAHKAMAH AGUNG NOMOR : 502 K/PDT.SUS-

HKI/2013 DALAM PERKARA MEREK HELM INK

DENGAN MEREK HELM INX

HARI CHANDRA PALGUNA

NIM. 1103005225

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa

dan budaya serta kekayaan di bidang seni dan sastra yang perkembangannya

memerlukan perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang lahir dari

keanekaragaman tersebut. Di samping itu perkembangan di bidang perdagangan

dan industri yang sedemikian pesatnya memerlukan peningkatan perlindungan

terhadap teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan, apabila kemudian

produk tersebut beredar di pasar dengan menggunakan merek tertentu, maka

kebutuhan untuk melindungi produk yang dipasarkan dari berbagai tindakan

melawan hukum pada akhirnya merupakan kebutuhan untuk melindungi merek

tersebut. Dalam hubungan ini hak-hak yang timbul dari hak milik intelektual

khususnya hak atas merek menjadi sangat penting.

Memasuki persaingan di era perdagangan bebas khususnya dalam bidang

perindustrian, baik dalam perdagangan nasional maupun internasional terdapat

beraneka ragam jenis barang dan jenis jasa yang ditawarkan. Jenis barang dan jasa

tersebut merupakan hasil produksi dari berbagai perusahaan, baik dalam negeri

maupun luar negeri.

Permasalahan Hak Kekayaan Intelektual khususnya bidang merek

merupakan suatu permasalahan yang terus akan berkembang mengikuti

perkembangan dunia ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Untuk membedakan

Page 3: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

2

barang dan jasa dari hasil produksi suatu perusahaan dengan hasil produksi

perusahaan lain, maka dibutuhkan suatu merek untuk memberi ciri khas yang

berbeda dari barang dan jasa tersebut yang merupakan unsur pembeda. Unsur

pembeda adalah cap atau merek yang digunakan untuk membedakan asal-usul

barang (indication of origins) dan kualitasnya, juga untuk menghindarkan

peniruan.1

Merek mempunyai peranan penting bagi pemegang hak atas merek itu

sendiri. Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan

intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari hak atas

intelektual. Khusus megenai hak merek disebut sebagai benda immateril.2

Kebutuhan untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual dengan demikian juga

tumbuh bersamaan dengan kebutuhan untuk melindungi barang atau jasa sebagai

komoditi perdagangan. Kebutuhan untuk melindungi barang atau jasa dari

pemalsuan atau dari persaingan tidak wajar (curang), juga berarti kebutuhan untuk

melindungi Hak Kekayaan Intelektual yang digunakan pada atau untuk

memproduksi barang atau jasa. Hak Kekayaan Intelektual tersebut tidak terkecuali

bagi merek.

Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan

sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang sejenis.3 David A. Burge di

dalam bukunya mengatakan sebagai berikut :

1 Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah, 2003, Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori,

dan Prakteknya di Indonesia), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 159.

2 Saidin H. OK., 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

Rajawali Pers, Jakarta, h. 329.

3 H. M. N. Purwosutjipto, 1984, Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia,

Djambatan, Yogyakarta, h. 82.

Page 4: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

3

“A trademark is a brand name or symbol utilized by a consumer to choose among

competing goods and services. A trademark also may provide a promise of a

consistent level of quality.”4

Terjemahan :

“Merek dagang adalah nama merek atau simbol yang digunakan oleh konsumen

untuk memilih diantara barang dan jasa yang bersaing. Merek dagang juga dapat

memberikan tingkat kualitas yang konsisten.”

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa merek memiliki nilai yang

penting baik bagi produsen maupun konsumen. Merek mempunyai peranan

penting dalam memasarkan produk barang dan jasa khususnya kepada konsumen.

Merek suatu perusahaan menunjukan kualitas barang dan jasa. Semakin baik

kualitas produk di pasaran, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat

terhadap produk tersebut. Sebaliknya semakin buruk kualitas suatu produk barang

dan jasa suatu perusahaan, maka semakin turun tingkat kepercayaan masyarakat

terhadap produk tersebut. Merek merupakan aset perusahaan yang harus

dilindungi, bukan saja karena dihasilkan lewat proses kreatif, melainkan karena

semuanya itu merupakan ciri yang dipakai konsumen untuk mengenali suatu

produk. Ciri yang membedakan suatu produk pasti mendapat perlindungan.5

Indonesia merupakan negara yang berdasarkan hukum dan tidak

berdasarkan atas kekuasaan saja. Hukum harus menampilkan peranan secara

mendasar sebagai titik sentral dalam seluruh kehidupan orang-perorangan,

4 David A Burge, 1999, Patent and Trademark Tactics and Practice, Third edition, John Wiley

& Sons, Inc, Canada h. 139

5 Muhammad Djumhana, 2006, Perkembangan Doktrin dan Teori Perlindungan Hak

Kekayaan Intelektual, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 73.

Page 5: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

4

kehidupan masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Hukum

harus mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai aspek kehidupan.

Undang-Undang telah mengatur tentang jenis-jenis merek, yang terdiri dari

merek dagang, jasa, merek kolektif. Merek dagang adalah merek yang

dipergunakan terhadap barang yang diperjualbelikan secara bersama-sama oleh

seseorang, beberapa orang atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-

barang sejenis lainnya. Merek jasa merupakan merek yang dipergunakan terhadap

jasa yang diperdagangkan oleh seseorang, atau beberapa orang secara bersama-

sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa lainnya, sedangkan

merek kolektif merupakan merek yang digunakan pada barang dan atau jasa

dengan karakteristik yang sama yang diperdagangan oleh beberapa orang atau

badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa

sejenis lainnya.6

Pengaturan merek di Indonesia dimulai ketika masa Pemerintahan Hindia

Belanda memberlakukan ”Reglement Industrieele Eigendom” Stb.1912 Nomor

545. Setelah itu dikeluarkanlah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1961 tentang

Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan. Pada tahun 1992 keluar peraturan baru

mengenai merek yaitu Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek.

Pada tanggal 7 Mei 1997 diundangkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek

(Undang-Undang Merek 1997). Kemudian, Undang-Undang Merek 1997

diperbaharui dan diganti lagi dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

6 Abdulkadir Muhammad, 2001, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, PT. Citra

Aditya Bakti, Bandung, h. 120.

Page 6: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

5

tentang Merek yang berlaku hingga sekarang. Perubahan dalam Undang-Undang

Merek terkait dengan sistem pendaftaran merek yaitu perubahan pendaftaran yang

menganut sistem deklaratif (first to use principle) yang dianut oleh Undang-

Undang Nomor Nomor 21 Tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek

Perniagaan kemudian diubah menjadi sistem konstitutif (first to file principle).

Namun pendaftaran merek ini tidak luput dari kemungkinan adanya pihak

tertentu yang beritikad buruk. Pendaftaran merek yang beritikad buruk ini

seringkali diikuti juga dengan adanya pengajuan gugatan berupa pembatalan

pendaftaran merek oleh pemilik hak atas merek yang asli.

Pada tahun 2012 muncul sengketa antara pemilik merek helm “INK” yaitu

Eddy Tedjakusuma dengan pemilik merek helm “INX” yaitu Andi Johan. Eddy

(penggugat) menuduh pendaftaran merek “INX” pada kelas yang sama dengan

sertifikat miliknya. Eddy Tedjakusuma adalah pemegang sertifikat merek “INK”

yang diperoleh dari pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong

Bui Lian pada 8 Juli 2004. Merek miliknya itu terdaftar dengan No. 483685 pada

18 Agustus 2000 dan diperpanjang dengan Nomor IDM000264191 pada 18

Agustus 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09 yakni

segala macam topi pengaman (helm). Merek dagang “INK” juga terdaftar dengan

No. 554641 pada 8 November 2002 yang diperpanjang pada 2012 dengan Nomor

IDM000349299 di kelas 09. Selain itu, “INK” terdaftar Nomor IDM000349300

dan “INK” Helmets dengan Nomor IDM000351661 untuk melindungi jenis

barang dalam kelas 09. Akhirnya Pengadilan Niaga memutuskan adanya

persamaan pada pokoknya merek “INK” dan “INX”. Persamaan itu terlihat dari

Page 7: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

6

susunan huruf atau kata, bunyi pengucapan maupun perlindungan jenis barang.

Pengadilan Niaga menyatakan batal pendaftaran merek “INX” ke Direktorat

Merek di bawah Nomor IDM000220449 untuk melindugi kelas barang 09

berdasarkan Putusan Nomor : 68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Hal inilah yang kemudian menjadi dasar pemikiran untuk mengangkat judul

“Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 502

K/Pdt.Sus-Hki/2013 Dalam Perkara Helm INK Dengan Helm INX”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang

diangkat antara lain :

1.Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap merek terdaftar di Indonesia ?

2.Bagaimanakah penyelesaian sengketa oleh Mahkamah Agung melalui Putusan

Nomor : 502 K/Pdt.Sus-Hki/2013 dalam perkara merek helm INK dengan merek

helm INX ?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang menyimpang dari permasalahan yang

diajukan, maka hal yang ditulis dalam penelitian ini yaitu mengenai pengaturan

hukum terhadap merek terdaftar di Indonesia dan mengenai penyelesaian sengketa

yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dalam Putusan Nomor : 502 K/Pdt.Sus-

Hki/2013 dalam perkara merek helm INK dengan merek helm INX.

Page 8: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

7

1.4 Orisinalitas Penelitian

Skripsi yang berjudul “Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung

dalam Putusan Nomor : 502 K/Pdt.Sus-Hki/2013 Dalam Perkara Merek

Helm INK Dengan Merek Helm INX” dengan rumusan masalah bagaimanakah

pengaturan hukum terhadap merek terdaftar di Indonesia dan bagaimanakah

penyelesaian sengketa yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dalam Putusan

Nomor : 502 K/Pdt.Sus-Hki/2013 dalam perkara merek helm INK dengan merek

helm INX merupakan hasil karya orisinil. Namun ada beberapa penelitian yang

memiliki kemiripan dengan penelitian ini yaitu :

No. Judul Penelitian Penulis Rumusan Masalah

1 Pelanggaran Hak Atas

Merek Terkenal Yang

Dapat Dikategorikan

Sebagai Persaingan

Usaha Tidak Sehat

Ni Wayan Mesir,

Fakultas

Program

Ekstensi

Universitas

Udayana, Tahun

2008

1.Apakah kriteria

pelanggaran hak atas

merek terkenal yang

dapat dikategorikan

sebagai persaingan usaha

tidak sehat ?

2.Upaya hukum apa yang

dapat dilakukan oleh

pemilik merek terkenal

apabila terjadi

pelanggaran merek yang

dapat dikategorikan

sebagai persaingan usaha

tidak sehat ?

2 Pendaftaran Merek

Sebagai Upaya

Perlindungan Hukum

Terhadap Praktek

Persaingan Curang

Andika

Permana,

Fakultas

Hukum

Universitas

Sumatera

Utara, Tahun

2011

1.Bagaimana

perlindungan hukum

terhadap pemegang hak

merek dari praktek

persaingan curang ?

2.Bagiamana penegakan

hukum dalam praktek

persaingan curang untuk

melindungi merek ?

Page 9: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

8

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

1. Untuk melatih diri dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara

tertulis;

2. Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada

bidang penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa;

3. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan hukum.

1.5.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengaturan dan perlindungan hukum terhadap

merek terdaftar di Indonesia;

2. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa oleh Mahkamah Agung

melalui Putusan Nomor : 502 K/Pdt.Sus-Hki/2013 dalam perkara

merek helm INK dengan merek helm INX.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan

hukum. Ilmu pengetahuan hukum yang dimaksud adalah Hukum Bisnis

mengenai pelanggaran merek.

1.6.2 Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memberi manfaat, sumbangan pemikiran, dan

bahan rujukan mahasiswa yang mendalami bidang Hukum Bisnis mengenai

kasus pelanggaran merek.

Page 10: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

9

1.7 Landasan Teori

Untuk melihat permasalahan hukum secara mendetail diperlukan beberapa

teori yang merupakan rangkaian asumsi, konsep, definisi. Dalam menjawab

permasalahan yang terkait dengan peniruan merek terkenal, maka dalam tulisan

ini akan diuraikan melalui teori-teori dan pendapat-pendapat para ahli antara lain :

1. Teori Negara Hukum

Teori ini membagi negara hukum menjadi 2 (dua) yaitu negara

hukum klasik dan negara hukum modern. Negara hukum klasik menurut

Utrecht hanya berfungsi sebagai penjaga malam. Negara hukum klasik

mempunyai ciri-ciri :

1. Corak negara adalah negara liberal yang mempertahankan dan

melindungi ketertiban sosial dan ekonomi berdasarkan asas "laissez

fair laissez passer" yaitu asas kebebasan dari semua warga negaranya

dalam persaingan diantara mereka;

2. Adanya suatu "staatsontheuding" artinya pemisahan antara negara dan

masyarakat. Negara dilarang keras ikut campur dalam lapangan

ekonomi dan lapangan kehidupan sosial lainnya;

3. Tugas negara adalah sebagai penjaga malam (nacht waker staat)

karena hanya menjaga keamanan dalam arti sempit yaitu keamanan

senjata;

4. Ditinjau dari segi politik suatu "nacht waker staat" negara sebagai

penjaga malam, tugas pokoknya adalah menjamin dan melindungi

kedudukan ekonomi "the rulling class". Nasib dari mereka yang

Page 11: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

10

bukan "the rulling class" tidak dihiraukan oleh pemerintah dalam

suatu "nacht waker staat".7

Sementara negara hukum modern (welfare staat) mempunyai ciri-

ciri :

1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain

menjamin hak - hak individu harus menentukan juga cara prosedural

untuk memperoleh perlindungan atas hak–hak yang dijamin itu;

2. Badan kehakiman yang bebas (independent and inpertial tribunals)

3. Pemilihan umum yang bebas;

4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;

5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi;

6. Pendidikan kewarganegaraan.8

Indonesia sendiri menganut teori negara hukum modern (welfrare

staat) karena negara/pemerintah ikut campur dalam segala lapangan

kehidupan masyarakat yang membawa efek kepada pembentukan peraturan

perundang-undangan.

Salah satu ciri negara hukum modern adalah adanya jaminan

perlindungan terhadap hak-hak individu dan cara prosedural untuk

memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin. Jaminan perlindungan

hak-hak individu ini diberikan atau diatur oleh peraturan perundang-

undangan. Jaminan perlindungan hak-hak individu termasuk hak-hak

individu berkaitan dengan kebendaan atau yang disebut hak kebendaan,

7 Bachsan Mustofa, 2001, Sistem Hukum Administrasi Negara Indonesia, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung, h. 7.

8 Mariam Budirahardjo, 1977, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, h. 38.

Page 12: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

11

yang termasuk pula disini hak kebendaan yang tidak berwujud seperti Hak

Kekayaan Intelektual.

Menurut Sri Soemantri, konsep negara hukum (rechtstaat) adalah :

1. Pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus

berdasar atas hukum atau peraturan perundang-undangan;

2. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga negara);

3. Adanya pembagian kekuasaan negara;

4. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan (rechtelijke control).9

Konsep hukum lain dari negara berdasarkan atas hukum adalah

adanya jaminan penegakan hukum dan tercapainya tujuan hukum. Dalam

penegakan hukum ada tiga unsur yang selalu harus mendapat perhatian

yaitu keadilan, kemanfaatan atau hasil guna (doelmatigheid), dan

kepastian hukum.10 Tujuan pokok dari hukum adalah ketertiban. Untuk

mencapai ketertiban dibutuhkan kepastian hukum dalam pergaulan antar

manusia dalam masyarakat. Penegakan hukum harus memberi manfaat

pada masyarakat, di samping bertujuan menciptakan keadilan.

Dalam suatu negara hukum, pengawasan terhadap tindakan

pemerintah dimaksudkan agar pemerintah dalam menjalankan

aktivitasnya sesuai dengan norma-norma hukum, sebagai suatu upaya

preventif dan represif.

9 Sri Soemantri, 1992, Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia, Alumni, Bandung, h.

29.

10 Sudikno Mertokusumo dan A. Pitlo, 1993, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, PT. Citra

Aditya Bakti, Bandung, h. 1.

Page 13: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

12

Aplikasi pendekatan sistem terhadap penegakan hukum ditegaskan

oleh Soerjono Soekanto yang menyatakan bahwa masalah pokok

penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mungkin

mempengaruhi antara lain :

1. Faktor hukumnya sendiri;

2. Faktor penegak hukum;

3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakkan hukum;

4. Faktor masyarakat;

5. Faktor kebudayaan.11

Hukum agar dapat berfungsi dengan baik, salah satu yang perlu

diperhatikan adalah perumusan normanya yang harus jelas dan lengkap.

Inti dari suatu norma adalah segala aturan yang harus dipatuhi.12

2. Teori Pengayoman/Perlindungan

Teori pengayoman ini dikemukakan oleh Suhardjo. Tujuan hukum

adalah untuk mengayomi manusia baik secara aktif maupun pasif. Secara

aktif dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan suatu kondisi

kemasyarakatan yang manusiawi dalam proses yang berlangsung secara

wajar. Sedangkan yang dimaksud secara pasif adalah mengupayakan

pencegahan atas upaya yang sewenang-wenang dan penyalahgunaan hak

secara tidak adil.13

11 Soerjono Soekanto, 2004, Faktor Yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum, RajaGrafindo

Persada, Jakarta, h. 8.

12 Maria Farida Indriati Soeprapto, 1998, Ilmu Perundang-Undangan, Dasar-Dasar Dan

Pembentukannya, Kanisius, Yogyakarta h. 6.

13 Abdul Manan, 2005, Aspek-Aspek Pengubah Hukum, Kencana, Jakarta, h. 23.

Page 14: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

13

Selanjutnya terkait dengan fungsi hukum, Suhardjo mengemukakan

pula bahwa fungsi hukum adalah untuk mengayomi atau melindungi

manusia dalam bermasyarakat, dan berbangsa serta bernegara, baik jiwa

dan badannya maupun hak-hak pribadinya yaitu hak asasinya, hak

kebendaannya maupun hak perorangannya.14

Hukum sebagai kaedah berfungsi untuk mengayomi atau melindungi

hak-hak yang dimiliki oleh manusia dalam masyarakat termasuk hak

kebendaannya. Hak merek sebagai hak kebendaan tidak berwujud perlu

dan penting untuk diberikan perlindungan hukum. Hak merek sebagai

hak kebendaan tidak berwujud bersifat mutlak/absolut yang dapat

dipertahankan terhadap siapapun juga yang mencoba melanggar hak

yang dijamin oleh hukum tersebut.

1.8 Metode Penelitian

1.8.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

penelitian hukum yuridis normatif. Metode penelitian yuridis normatif

adalah penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat

di dalam peraturan perundang-undangan, konvensi internasional, dan

putusan pengadilan.

14 Ibid.

Page 15: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

14

1.8.2 Jenis Pendekatan

1. Pendekatan perundang-undangan (statute approach) adalah

pendekatan yang dilakukan dengan cara mempelajari peraturan-

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian;

2. Pendekatan analisis konsep hukum (analitical & conseptual

approach) adalah dengan pendekatan tersebut dapat dicari

pembenaran atas suatu teori yang dapat dipergunakan di dalam

penelitian.

1.8.3 Bahan Hukum/Data

Karena penelitian hukum ini merupakan penelitian hukum normatif,

maka sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa bahan

hukum yang terdiri atas :

a. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat

autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer

terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah

dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan

hakim.15 Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek dan

yurisprudensi.

b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer seperti pendapat pakar hukum dan

materi muatan internet yang berkaitan dengan rumusan masalah.

15 Peter Mahmud Marzuki, 2007, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, h. 141.

Page 16: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

15

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk

maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan

hukum sekunder seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia dan kamus

hukum.

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum/Data

Teknik pengumpulan bahan hukum/data yang digunakan dalam

penulisan penelitian ini adalah teknik studi dokumen yaitu dengan cara

mencari bahan-bahan di dalam buku-buku terkait untuk dibaca serta dicatat

kembali untuk disusun secara sistematis sesuai dengan bahasan dalam

penelitian ini. Untuk menunjang penulisan penelitian ini, pengumpulan

bahan-bahan hukum dilakukan diperoleh melalui :

a. Pengumpulan bahan hukum primer dilakukan dengan cara

mengumpulkan Undang-Undang yang berkaitan dengan masalah

yang dibahas.

b. Pengumpulan bahan hukum sekunder dilakukan dengan cara

penelitian kepustakaan yang bertujuan untuk mendapatkan bahan-

bahan hukum yang bersumber dari buku-buku, pendapat pakar

hukum yang termuat di internet yang terkait dengan permasalahan

yang hendak dibahas dalam penelitian ini.

c. Pengumpulan bahan tersier dilakukan dengan cara menelaah

dengan cermat bahasa yang ada dalam kamus untuk dituangkan

dalam penulisan penelitian ini.

Page 17: ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH … 1.pdf · Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya, maka hak merek juga merupakan bagian dari

16

1.8.5 Teknis Analisis

Analisa data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa

melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu

dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya.16 Adapaun teknik

pengolahan bahan hukum yaitu setelah bahan hukum terkumpul kemudian

dianalisis menggunakan teknik deskripsi yaitu dengan memaparkan bahan

hukum primer dan bahan hukum sekunder apa adanya.17 Bahan hukum

primer dan sekunder yang telah terkumpul selajutnya diberikan penilaian

(evaluasi), kemudian dilakukan interpretasi dan selanjutnya diajukan

argumentasi. Argumentasi disini dilakukan oleh peneliti untuk memberikan

penilaian mengenai benar atau salah atau apa yang seyogyanya menurut

hukum atau peristiwa hukum dari hasil penelitian. Dari hal tersebut nantinya

akan ditarik kesimpulan secara sistematis agar tidak menimbulkan

kontradiksi antara bahan hukum yang satu dengan bahan hukum lainnya.

Teknik lain yang penulis gunakan adalah teknik analisis, yaitu

pemaparan secara mendetail dari keterangan-keterangan yang didapat pada

tahap sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

16 Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan

Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 183.

17 Ronny Hanitijo, 1991, Metode Penelitian Hukum, Cet.II, Ghalia Indonesia, Jakarta, h. 93.