analisis volumetri fixed
TRANSCRIPT
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 1/9
1. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan
2. ALAT DAN BAHAN
A. Bahan:
- Larutan asam oksalat
- Larutan NaOH
- Larutan cuka perdagangan
- Indikator phenolphthalein
B. Alat
- Biuret
- Pipet volume
- Erlenmeyer
- Beacker glass
- Gelas ukur
- Corong
3. PROSEDUR KERJA
PERCOBAAN 1 : Membuat Larutan baku primer asam oksalat
1. Asam oksalat dihidrat (H2C2O4.2H2O) dikeringkan dalam oven pada suhu 105-1100C
selama 1-2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator.
2. Timbang dengan teliti 6,4327 gr asam oksalat itu, kemudian masukkan dalam labu
1000 ml, selanjutnya tambahkan air suling sampai tanda tera.
PERCOBAAN 2 : Pembakuan larutan sekunder NaOH1. Pipet 10 ml larutan asam oksalat dan masukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu
ditambahkan 2-3 tetes phenolphthalein.
2. Titrasi larutan tersebut dengan NaOH sampai timbul warna merah muda(pink)!
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 2/9
Catat volume NaOH yang digunakan dan ulangi percobaan 1 kali lagi
PERCOBAAN 3 : Penentuan kadar asam asetat
1. Pipet 10 ml larutan cuka perdagangan, kemudian masukan ke dalam Erlenmeyer, lalu
tambahkan 2-3 tetes phenolphthalein
2. Titrasi larutan tersebut dengan NaOH sampai timbul warna merah muda.
Catat volume NaOH yang digunakan dan ulangi percobaan 1 kali lagi.
Hitung kadar asam asetat dala setiap percobaan dan hitung pula kadar asam asetat
rata-rata dalam larutan cuka perdagangan tersebut!
4. DATA PENGAMATAN
PERCOBAAN 1 : menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 3/9
Berat asam oksalat : 3,1518 gr
Volume asam oksalat : 1000 ml = 1 L
PERCOBAAN 2 : menentukan normalitas larutan baku sekunder NaOH
No. Volume H2C2O4.2H2O (ml) Volume NaOH (ml)
1. 10 5,5
2. 10 5,6
Hitunglah: a. Normalitas NaOH pada setiap percobaan!
b. Normalitas rata-rata NaOH!
PERCOBAAN 3: Menentukan kadar asam asetat
No. Volume Asam Asetat (ml) Volume NaOH (ml)
1. 10 4,8
2. 10 5
Hitunglah: a. Kadar asam asetat dalam setiap percobaan dalam gram/100mL!
b. Kadar asam asetat rata-rata!
5. PERHITUNGAN
PERCOBAAN 1 : menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat
Berat asam oksalat : 3,1518 gr
Volume asam oksalat : 1000 ml = 1 L
B.M asam oksalat = 126,07 gr/mol
Ditanya: N asam oksalat….???
Jawab:
Mol (n) =
= 0,025 mol/L
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 4/9
Molaritas (M) = Lt
mol
1
025,0
= 0,025 mol/L
H2C2O4 2H+ + C2O42-
1 grek = ½ mol
Dan 1 mol H2C2O4= 2 grek
Oleh karena itu diperoleh:
H2C2O4.H2O= 0,025 mol/L x 2 grek/mol
= 0,05 grek/L
= 0,05 N
Maka normalitas asam oksalat yang digunakan adalah 0,05 N
PERCOBAAN 2 : menentukan normalitas larutan baku sekunder NaOH
Volume asam oksalat (Va) = 10 ml
Normalitas H2C2O4 (NA) = 0,05 N
Volume NaOH (I) = 5,5 ml
(II)= 5,6 ml
Ditanya: a) Normalitas NaOH tiap percobaan?
b) Normalitas NaOH rata-rata?
~ Untuk Titrasi (I) [volume NaOH=5,5 ml]
VA.NA=VB.NB
10 ml.0,05 N = 5,5 ml . NB
NB = 0,5 N.ml/5,5 ml
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 5/9
= 0,091 N
~ Untuk Titrasi (II) [volume NaOH = 5,6 ml]
VA.NA=VB.NB
10 ml.0,05 N= 5,6 ml . NB
NB= 0,5 N.ml/5,6 ml
= 0,089 N
b). Normalitas NaOH rata-rata =
= 0,09 N
PERCOBAAN 3: Menentukan kadar asam asetat
Dik: CH3COOH CH3COO-+ H
+
1 mol CH3COOH = 1 grek
CH3COOH 25% = 250 gr/L
= 250gr/L : 60 gr/mol
= 4,16M 4 M
Pengenceran CH3COOH
V1.M1=V2.M2
1 ml . 4 M = V2. 0,1 M
V2= 40 ml (cuka+air)
Dari 40 ml larutan yang diperoleh, hanya 10 ml yang digunakan,…
Kadar asam asetat untuk pengenceran 10 kali
A) * Titrasi I (Vb = 2,5 ml)
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 6/9
VA.NA=VB.NB
10 ml . NA = 2,5 ml . 0,0915 N
NA=0,023 N
[CH3COOH] =
=
= 0,023 M
Kadar CH3COOH= 0,023 mol/L x 60gr/mol
= 1,38 gr/L
Artinya dalam 100 ml CH3COOH = 0,1 L x 1,38 gr/L
= 0,138 gr
0,138%
* Titrasi II (Vb= 2,3 ml)
VA.NA=VB.NB
10 ml . NA = 2,3 ml . 0,0915 N
NA=0,021 N
[CH3COOH] =
=
= 0,021 M
Kadar CH3COOH= 0,021 mol/L x 60gr/mol
= 1,26 gr/L
Artinya dalam 100 ml CH3COOH = 0,1 L x 1,26 gr/L
= 0,126 gr
0,126%
B). Kadar cuka rata-rata =
= 0,132%
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 7/9
6. PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukan tiga jenis percobaan. Pertama menentukan
normalitas larutan baku primer asam oksalat, menentukan normalitas larutan baku
sekunder NaOH, dengan menentukan kadar cuka perdagangan. Pada percobaan pertama
menghitung normalitas pada larutan asam oksalat. Untuk mengetahui normalitas asam
oksalat tersebut dapat diketahui melalui rumus normalitas dimana sebelumnya dihitung
terlebih dahulu molnya dengan membagi berat asam oksalat yang telah diketahui dengan
Mrnya. Setelah didapatkan mol, maka dapat diketahui molaritasnya sengan membagi mol
dengan volume asam oksalat yang telah diketahui. Sehingga dari data-data yang diketahui
didapat diketahui normalitas asam oksalat dengan cara menggalikan molaritas asam
oksalat dengan berat ekivalennya. Pada percobaan kali ini didapat normalitas asam
oksalat sebesar 0,05 N. Pada percobaan dua dan tiga dilakukan dengan menggunakan
metode titrasi asam-basa dengan indikator phenolphthalein. Basa yang digunakan adalah
basa kuat NaOH sebagai titran. Asam yang digunakan adalah asam lemah oksalat dan
asam asetat(cuka) sebagai titrat.
Pada percobaan kedua dengan metode titrasi asam-basa antara asam oksalat
dengan NaOH dengan menggunakan penambahan indikator phenolphthalein. Pertama
yang dilakukan adalah memasukkan 25ml asam oksalat kedalam erlenmeyer dengan
menggunakan peipet volume. Digunakannya pipet volume untuk memasukkan asamoksalat kedalam erlenmeyer agar tinggkat keakuratan jumlah volume yang masuk
kedalam erlenmeyer tepat 25ml. Jika tidak menggunakan pipet volume jumlah asam
oksalat yang masuk kedalam erlenmeyer kemungkinan tidak tepat 25ml atau bahkan
lebih dari 25ml sehingga proses titrasi akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan
membutuhkan NaOH yang leih banyak pula. Setelah asam oksalat sebanyak 25ml
dimasukkan kedalam erlenmeyer, lalu ditambahkan 2 sampai 3 tetes indikator
phenolphthalein. Kamudian dilakukan titrasi dengan buret yang sebelumnya telah diisi
dengan 10ml NaOH. Titrasi ini dilakukan dengan cara menyangga buret pada tiang
penyangga kemudian erlenmeyer yang telah diisi dengan asam oksalat dan tambahan 2
sampai 3 tetes indikator phenolphthalein, diletakkan dibawah buret. Penggunaan buret
pada titrasi bertujuan unutuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam hal ini NaOH pada
eksperimen yang memerlukan ketelitian. Dalam melakukan titrasi, NaOH pada buret
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 8/9
dialirkan menuju erlenmeyer dengan cara meneteskannya secara perlahan-lahan hingga
larutan dalam erlenmeyer berubah menjadi merah jambu. Penetesan dilakukan secara
perlahan agar larutan didalam erlenmeyer tidak berubah menjadi merah jambu yang
terlalu pekat. Karena titrasi yang baik adalah yang menghasilkan larutan berwarna merah
jambu yang tidak pekat. Disamping itu warna merah jambu yang tidak terlalu pekat dapat
memnunjukkan titik aquivalen asam oksalat tersebut. Dimana reaksi yang terjadi saat
asam oksalat direaksikan dengan NaOH adalah:
H2C2O4 + 2 NaOH Na2C2O4 + 2H2O
Setelah dilakukannya titrasi volume NaOH yang dihabiskan selama titrasi dicatat dan
melui perhitungan dapat dicari normalitas NaOH. Pada percobaan kali ini dilakukan
sebanyak dua kali dimana volume NaOH yang dihabiskan pada setiap percobaan
sebanyak 5,5 ml dan 5,6 ml. Sehingga dapat juga diketahui normalitas NaOH pada setiap
percobaan melalui rumus masing-masing sebesar 0,091 N dan 0,089 N dan terakhir
normalitas NaOH pada percobaan kali ini sebesar 0,09 N.
Saat percobaan ketiga adalah titrasi asam-basa antara CH3COOH dengan NaOH
dimana warna larutan cuka dari bening menjadi pink (merah jambu). Pada percobaan
ketiga ini tidak jauh berbeda dengan percobaan kedua. Perbedaannya terletk pada larutan
yang dimasukkan kedalam erlenmeyer. Pada percobaan kedua menggunakan larutan
asam oksalat sedangkan percobaan ketiga menggunakan larutan asam asetet atau asamcuka sedangkan langkah-langkah dan alat yang digunakan selanjutnya sama seperti pada
percobaan kedua. Peristiwa ini membuktikan telah tercapainya titik ekuivalen di dalam
titrasi asam lemah-basa kuat ini.
CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O
Dan dari perhitungan yang kami lakukan didapatkan hasil kadar cuka sebesar
0,138% dan 0,126% dan didapatkan kadar rata-ratanya adalah 0,132%
7. KESIMPULAN
Normalitas H2C2O4 yang didapatkan dalam praktikum ini adalah 0,102 N
Normalitas laruan baku sekunder NaOH adalah 0,089 N dan 0,094 N sehingga
normalitas rata-ratanya = 0,0915 N
5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 9/9
Kadar larutan Cuka (asam asetat / CH3COOH) adalah 0,138% dan 0,126%
sehingga kadar rata-ratanya adalah 0,132%
Terjadinya titik ekuivalen dalam titrasi (dengan penambahan indicator
phenolphthalein) ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi merah muda /
pink / merah jambu
DAFTAR PUSTAKA
- Tim laboratorium Kimia Dasar, 2008, Penuntun Praktikum Kimia Dasar II,
Jurusan Kimia, F.MIPA, Universitas Udayana: Bukit-Jimbaran
- Petrucci, Ralph.H, 1999, “KIMIA DASAR -Prinsip dan Terapan Modern”,
Edisi Keempat-Jilid 2, Erlangga: Jakarta.
- Pudjaatmaka, Buku VOGEL “Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik”,
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta