analisis trend atas perkembangan pembiayaan …

119
ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH (STUDI KASUS PADA LAPORAN KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA) SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : ZAINAL ALIM A04130028 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2017

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAANMURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH(STUDI KASUS PADA LAPORAN KEUANGAN BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA)

SKRIPSIDIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUKMENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAHPADA JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

ZAINAL ALIM A04130028

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIPOLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI2017

Page 2: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

ii

Page 3: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …
Page 4: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Zainal Alim

NIM : A04130028

Tempat Tanggal Lahir : Kertak Hanyar, 10 April 1995

Agama : Islam

Alamat : Jl. A. Yani Km 8,700 Gg. Setia Budi RT 14, RW

04, Kel. Manarap, Kec. Kertak Hanyar,

Kalimantan Selatan

Nama Orang Tua (Ayah) : Mulkan

Nama Orang Tua (Ibu) : Norma Sari

Riwayat Pendidikan : TK Merpati (2001)

SDN Manarap Lama 2 (2007)

MTsN Banjar Selatan (2010)

SMKN 1 Gambut (2013)

Pengalaman Organisasi : Dewan Perwakilan Mahasiswa (DEPMA)

Poliban

Lembaga Kajian Islam (LKI) Al-Ikhlas Poliban

Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Poliban

Page 5: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

v

MOTTO

Appreciate what you “have” before it turns intowhat you “had”

Page 6: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala

kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana

mestinya.

Skripsi ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun

juga, skripsi ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya pertanggungjawabkan

otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya juga menyatakan bahwa

objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan merupakan objek dan

data fiktif. Apabila dikemudian hari tenyata pernyataaan saya ini tidak benar, maka

saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran pernyataan tersebut.

Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat padanya oleh

Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar pernyataan yang

telah saya sampaikan diatas.

Banjarmasin, Agustus 2017

Zainal AlimA04130028

Page 7: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Trend atas

Perkembangan Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

(Studi Kasus pada Laporan Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia)” ini

dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

baginda Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat serta pengikut

beliau hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan kuliah D4 Jurusan Akuntansi Program Studi Akuntansi Lembaga

Keuangan Syariah Politeknik Negeri Banjarmasin.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis masih menyadari masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati menerima

kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan tiada terhingga kepada kedua

orang tua saya yang telah memberikan saya dukungan moral dan materi serta adik-

adik saya yang telah memberi saya dorongan motivasi dan tujuan untuk berjuang

tanpa menyerah.

Pada kesempatan kali ini, penulis juga menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan

bimbingan serta pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu antara lain:

Page 8: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

viii

1. Bapak H. Edi Yohanes ST. MT, selaku Direktur Politeknik Negeri

Banjarmasin.

2. Ibu Andriani SE, M.M, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

3. Bapak H. Mairijani, M.Ag selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Lembaga Keuangan Syariah Politeknik Negeri Banjarmasin sekaligus

Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya dan memberikan

semangat yang luar biasa dalam proses penyusunan skripsi.

4. Bapak H. M. Yassir Fahmi, S.Pd.I, MSI selaku ketua penguji dan Ibu

Manik Mutiara Sadewa, M.Bus(Acc), CA, SAS selaku anggota penguji

yang telah memberikan bimbingan, koreksi, saran, serta arahan dalam

proses pengumpulan skripsi.

5. Ibu Basyirah Ainun, SE, MM, Ak, CA selaku wali kelas Program Studi

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Angkatan 2013 yang telah bersedia

mendampingi dan mendidik kami selama masa kuliah.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat serta

telah membantu saya selama masa kuliah.

7. Seluruh keluarga saya yang ikut memberikan dukungan moral serta materi

kepada penulis.

8. Seluruh sahabat saya di ALKS angkatan 2013 yang telah mendampingi

saya dalam melewati hari-hari penuh kenangan yang tak terlupakan, serta

Page 9: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

ix

bersama-sama berjuang menimba ilmu di bangku kuliah dari awal sampai

akhir perjalanan.

9. Untuk seluruh teman-teman komunitas Bubuhan osu! Banjar (BoB) yang

juga ikut memberikan dorongan, motivasi, dan doa di dalam proses

penyusunan skripsi ini.

10. Semua orang yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya, serta bagi perkembangan dunia perbankan

syariah untuk kedepannya.

Banjarmasin, Juli 2017

Penulis

Page 10: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi

ABSTRAK ....................................................................................................... xvii

ABSTRACT..................................................................................................... xviiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Batasan Masalah................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

E. Kegunaan Penelitian............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori..................................................................................... 7

1. Bank Syariah .................................................................................. 7

2. Prinsip Dasar Operasional Produk Perbankan Syariah .................. 10

3. Produk Ideal Perbankan Syariah ................................................... 15

4. Laporan Keuangan Perbankan Syariah .......................................... 23

5. Analisis Laporan Keuangan ........................................................... 19

Page 11: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xi

6. Teknik Analisis Trend Laporan Keuangan .................................... 20

B. Hasil Penelitian Terdahulu................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel.................. 24

B. Jenis Penelitian..................................................................................... 24

C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 26

E. Teknik Analisis Data............................................................................ 27

F. Kerangka Pemikiran............................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 30

1. Kondisi Umum Penelitian .............................................................. 30

2. Data Penyaluran Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah.................................................................................... 34

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 44

1. Analisis Data .................................................................................. 44

2. Perhitungan Analisis Trend Pada Setiap Bank............................... 46

3. Perbandingan Hasil Perhitungan Analisis Trend ........................... 83

4. Perbandingan Share Product Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada BUS di Indonesia.............................................. 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 94

B. Saran..................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xii

DAFTAR TABEL

1. Analisis Trend ........................................................................................... 21

2. Daftar Ketersediaan Keuangan Data Laporan BUS 2012-2016 ............... 31

3. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Muamalat Indonesia 2012-2016 ...................................................... 34

4. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Syariah Mandiri 2012-2016............................................................. 35

5. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Mega Syariah 2012-2016................................................................. 37

6. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BRI Syariah 2012-2016 ............................................................................ 38

7. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BNI Syariah 2012-2016 ............................................................................ 39

8. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Bukopin Syariah 2012-2016............................................................ 41

9. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BCA Syariah 2012-2016........................................................................... 42

10. Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Panin Dubai Syariah 2012-2016...................................................... 43

11. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia........................................... 46

12. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada Bank Syariah Mandiri ................................................. 51

13. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada Bank Mega Syariah ..................................................... 56

14. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada BRI Syariah ................................................................. 61

15. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada BNI Syariah ................................................................. 65

16. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada Bank Bukopin Syariah................................................. 69

Page 13: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xiii

17. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada BCA Syariah................................................................ 74

18. Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah pada Bank Panin Dubai Syariah .......................................... 78

Page 14: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Perhitungan Analisis Trend....................................................................... 20

2. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Muamalat Indonesia 2012-2016 ...................................................... 35

3. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Syariah Mandiri 2012-2016............................................................. 36

4. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Mega Syariah 2012-2016................................................................. 37

5. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BRI Syariah 2012-2016 ............................................................................ 39

6. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BNI Syariah 2012-2016 ............................................................................ 40

7. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Bukopin Syariah 2012-2016............................................................ 41

8. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BCA Syariah 2012-2016........................................................................... 43

9. Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Panin Dubai Syariah 2012-2016...................................................... 44

10. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Muamalat Indonesia ................................................... 49

11. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Muamalat Indonesia ........................................................................ 50

12. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Syariah Mandiri .......................................................... 53

13. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Syariah Mandiri ............................................................................... 55

14. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Mega Syariah.............................................................. 58

15. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Mega Syariah................................................................................... 60

Page 15: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xv

16. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah BRI Syariah.......................................................................... 63

17. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BRI Syariah............................................................................................... 64

18. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah BNI Syariah ......................................................................... 67

19. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BNI Syariah .............................................................................................. 68

20. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Bukopin Syariah ......................................................... 72

21. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Bukopin Syariah .............................................................................. 73

22. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah BCA Syariah ........................................................................ 76

23. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BCA Syariah ............................................................................................. 77

24. Grafik Trend Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Panin Dubai Syariah ................................................... 81

25. Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Panin Dubai Syariah ........................................................................ 82

26. Komparasi Perkembangan Produk Murabahah pada BUS di Indonesia

Tahun 2012 s/d 2016................................................................................. 83

27. Komparasi Perkembangan Produk Mudharabah pada BUS di Indonesia

Tahun 2012 s/d 2016................................................................................. 85

28. Komparasi Perkembangan Produk Musyarakah pada BUS di Indonesia

Tahun 2012 s/d 2016................................................................................. 87

29. Komparasi Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Pada BUS di Indonesia Tahun 2012 s/d 2016 .......................................... 89

Page 16: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Bimbingan Tugas Akhir/Skripsi

2. Lembar Saran Ketua Penguji Tugas Akhir/Skripsi

3. Lembar Saran Anggota Penguji Tugas Akhir/Skripsi

4. Lembar Tanda Terima Penilaian Pembimbingan

Page 17: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xvii

ABSTRAK

Zainal Alim / A04130028 / 2017 / ANALISIS TREND ATASPERKEMBANGAN PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH,DAN MUSYARAKAH (STUDI KASUS PADA LAPORAN KEUANGANBANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA) / Perbankan Syariah / LaporanKeuangan / Bank Umum Syariah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah pada Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia mulai dari periode 2012 sampai dengan 2016.

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah pada dasarnya produk

pembiayaan berbasis bagi hasil seharusnya menjadi produk inti dari lembaga

keuangan syariah dalam di dalam perananya menjadi perantara (intermediary),

dibandingkan produk pembiayaan berbasis margin.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan pembiayaan berbasis

bagi hasil mudharabah dan musyarakah saat ini sudah mulai mengalami

pertumbuhan yang bagus pada hampir keseluruhan BUS yang diteliti. Dilihat dari

aspek share product, pembiayaan murabahah masih menjadi produk yang dominan.

Namun Bank Panin Dubai Syariah dan Bank Muamalat Indonesia telah merespon

baik akan perkembangan produk pembiayaan berbasis bagi hasil dimana produk

musyarakah berkembang melebihi murabahah.

Kata kunci: Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Bank Umum Syariah Indonesia

Page 18: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

xviii

ABSTRACT

Zainal Alim / A04130028 / 2017 / TREND ANALYSIS OF DEVELOPMENTOF MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH FINANCING,(CASE STUDY ON INDONESIAN ISLAMIC BANK FINANCIAL REPORT)/ Islamic Banking / Financial Report / Indonesian Islamic Bank

Further, the purpose of this research is to compare the growth’s trend of

murabahah, mudharabah, and musyarakah financing on Indonesian Islamic Bank

for the period of 2012 until 2016. The type of this research is using descriptive

qualitative method.

Basically a profit-sharing financing product should be the core product of a

sharia financial institution on its role of being an intermediary, rather than a margin-

based financing product.

Keywords : Murabahah, Mudharabah, Musharakah, Indonesian Islamic Bank

It was concluded that the development of financing based on profit and

losssharing such as mudharabah and musharakah showed an increase in almost

all Indonesian Islamic Bank. From the share product aspect, the murabahah

financingwas still the dominant product of Indonesian Islamic Bank. In contrast,

Panin Dubai Syariah Bank and Muamalat Bank Indonesia have embraced profit

and loss sharingfinancing especially for musyarakah product. In fact, it showed

higher amount thanmurabahah financing.

Page 19: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal 1990-an

dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Secara perlahan bank syariah

mulai mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menghendaki

layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah, terlebih kepada

penyaluran pembiayaan dan investasi pada kegiatan usaha yang etis dan halal

secara syariah. (Ascarya, 2005)

Namun demikian, perkembangan bank syariah yang pesat baru terasa

semenjak era reformasi pada akhir 1990-an, terlebih setelah bank syariah

tetap stabil dan tidak ikut terpuruk di tengah krisis moneter yang terjadi pada

saat itu. Hal ini juga diikuti dengan komitmen pemerintah dan Bank Indonesia

dalam memberikan berbagai kebijakan untuk mengembangkan bank syariah,

khususnya sejak perubahan undang-undang perbankan dengan UU No. 10

tahun 1998. Berbagai kebijakan tersebut tidak hanya menyangkut perluasan

jumlah kantor dan operasi bank-bank syariah untuk meningkatkan sisi

penawaran, tetapi juga menyangkut pengembangan pemahaman dan

kesadaran masyarakat untuk meningkatkan sisi permintaan. Perkembangan

yang pesat terutama tercatat sejak dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia

yang memberi izin untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun izin

kepada bank konvensional untuk mendirikan suatu unit usaha syariah (UUS).

Page 20: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

2

Sementara itu bank syariah tumbuh di mana-mana seperti jamur di musim

hujan. (Ascarya, 2005)

Bank syariah kemudian lahir sebagai salah satu solusi alternatif

terhadap persoalan riba di dalam dunia perbankan konvensional. Bank syariah

yang memiliki filosofi utama kemitraan dan kebersamaan (sharing) dalam

profit dan risk diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat

terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Bank syariah sendiri hadir menawarkan berbagai macam produk

dalam operasionalnya, mulai dari produk penghimpunan dana seperti giro,

tabungan, dan deposito sampai dengan produk penyaluran dana seperti

pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah, salam, istishna,

dan qardh.

Sejatinya di dalam produk yang ditawarkan oleh bank syariah sendiri

seharusnya akad yang mengandung sistem loss and profit sharing (bagi hasil)

seperti mudharabah dan musyarakah bisa menjadi produk utama bank

syariah dalam operasionalnya untuk menjalankan perannya sebagai lembaga

intermediary dalam perkembangan perekonomian, akan tetapi pada

praktiknya dilapangan tidak seperti yang diharapkan. Akad murabahah masih

tetap menjadi produk pembiayaan unggulan yang mempunyai share lebih

besar dibanding produk pembiayaan lainnya seperti mudharabah ataupun

musyarakah.

Dilihat dari sisi kinerja produk, bank syariah masih berkutat pada

penjualan produk dengan akad jual beli (murabahah). Sementara penjualan

Page 21: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

3

produk dengan akad selain jual beli belum banyak dilakukan. Berdasarkan

statistik perbankan syariah 2016, diketahui bahwa akad murabahah saat ini

masih mendominasi dengan angka penyaluran dana sekitar 117,371 triliun

rupiah, sementara untuk mudharabah berada pada angka 14,354 triliun rupiah,

dan untuk musyarakah berada pada angka 49,336 triliun rupiah (Otoritas Jasa

Keuangan, SPS 2016). Padahal salah satu tonggak utama dalam pelaksanaan

ekonomi syariah dalam dunia perbankan adalah prinsip bagi hasil yang

terdapat dalam produk pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Jenis

transaksi ini yang mewakili prinsip Islam untuk mewujudkan keadilan

masyarakat melalui sistem bagi hasil.

Bank Indonesia sendiri sebagai regulator telah menyarankan agar

perbankan syariah untuk mengurangi pembiayaan dengan skema jual beli

(murabahah) dan lebih meningkatkan lagi dengan menggunakan skema

prinsip bagi hasil (mudharabah & musyarakah), demikian juga dengan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Akan tetapi justru permintaan dari para

nasabah dan pelaku perbankan syariah sendiri yang lebih menyukai

pembayaran yang jumlahnya tetap dan keuntungan yang tetap seperti terdapat

dalam skema murabahah. Padahal bagi bank syariah keuntungan dari skema

murabahah hanya sekitar 14% - 16%. Sedangkan dengan menggunakan

prinsip bagi hasil bank syariah bisa mendapatkan keuntungan rata-rata diatas

angka tersebut (Adnan, 2013: 15).

Sampai sekarang bank-bank syariah lebih banyak menawarkan

produk pembiayaan murabahah yang diaanggap lebih menguntungkan dan

Page 22: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

4

minim resiko serta mempunyai tingkat keuntungan yang pasti, yaitu suatu

sistem jual beli, dimana pihak pembeli karena satu dan lain hal, tidak bisa

membeli langsung barang yang diperlukannya dari pihak penjual, sehingga ia

memerlukan perantara untuk bisa membeli dan mendapatkannya. Dalam

proses ini, si perantara biasanya menaikkan harga sekian persen dari harga

aslinya. Produk ini kemudian menjadi bisnis yang paling popular dan

disenangi oleh bank-bank Islam karena nyaris tanpa resiko.

Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, penulis masih belum melihat

ada penelitian yang lebih spesifik untuk menggambarkan perkembangan

ketiga produk pembiayaan tersebut dan apakah bank syariah mulai

meningkatkan share pembiayaan kepada produk pembiayaan berbasis bagi

hasil yang umumnya sudah ada pada bank syariah yaitu pembiayaan

mudharabah dan musyarakah. Maka disinilah penulis tertarik untuk meneliti

seberapa jauh trend perkembangan akad pembiayaan murabahah,

mudharabah dan musyarakah dalam perbankan syariah di Indonesia dan

mengangkat penelitian yang berjudul “Analisis Trend Atas Perkembangan

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Dan Musyarakah (Studi Kasus Pada

Laporan Keuangan Bank Umum Syariah Di Indonesia)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah dan

musyarakah pada laporan keuangan bank umum syariah di Indonesia?

Page 23: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

5

2. Bagaimana perkembangan share product pembiayaan murabahah,

mudharabah, dan musyarakah pada masing-masing bank umum syariah

di Indonesia ?

3. Bagaimana perbandingan perkembangan pembiayaan murabahah,

mudharabah, dan musyarakah pada masing-masing bank umum syariah

di Indonesia ?

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah melakukan

analisa terbatas kepada trend perkembangan dan perbandingan antara

produk pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah pada BUS

di Indonesia. Penelitian dilakukan pada laporan tahunan BUS di Indonesia

mulai dari tahun 2012 sampai dengan 2016 (5 tahun operasional).

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan sebelumnya, maka

tujuan penelitan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembiayaan murabahah,

mudharabah dan musyarakah pada laporan keuangan bank umum

syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui share product pembiayaan murabahah, mudharabah,

dan musyarakah pada masing-masing bank umum syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui perbandingan perkembangan pembiayaan

murabahah, mudharabah, dan musyarakah pada masing-masing bank

umum syariah di Indonesia

Page 24: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

6

E. Kegunaan Penelitian

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Peneliti

Diharapkan bisa meningkatkan pemahaman lebih mendalam dan

menambah wawasan keilmuan mengenai topik yang diteliti.

2. Entitas yang Diteliti

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan

manajemen dalam meningkatkan share atas produk berbasis bagi hasil.

3. Dunia Pendidikan

Khususnya bagi Politeknik Negeri Banjarmasin, peneliti berharap bahwa

hasil penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian dimasa yang akan

datang untuk pengajian topik-topik yang berkaitan dengan masalah ini.

Page 25: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Syariah

Pengertian bank syariah berdasarkan Undang-undang No.7

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang telah diubah dengan

Undang-undang No.10 Tahun 2008 pasal 1 angka 13 adalah sebagai

berikut:

“Prinsip syariah adalah aturan atau perjanjian berdasarkan hukum

Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan

sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip

penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan

memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal

berdasarkan prinsip sewa (ijarah), atau dengan adanya pilihan

pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh

pihak lain (ijarah wa iqtina)”.

Didalam dunia perbankan syariah produk atau akad yang

digunakan oleh bank syariah dalam operasionalnya terbagi menjadi dua

bagian, yaitu akad tabarru’ dan akad tijarah.

Page 26: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

8

a. Akad Tabarru’

Akad tabarru’ (gratuitous contract) adalah segala macam

perjanjian yang menyangkut not for profit transaction (transaksi

nirlaba). Transaksi ini pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk

mencari keuntungan komersil. Akad tabarru’ dilakukan dengan

tujuan tolong-menolong dalam rangka berbuat kebaikan. Dalam

akad tabarru’ pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak

mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya. Imbalan dari

akad tabarru’ adalah dari Allah SWT, bukan dari manusia. Namun

demikian, pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta

kepada counter part-nya untuk sekedar menutupi biaya (cover the

cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’

tersebut. Tapi ia tidak boleh sedikitpun mengambil laba dari akad

tabarru’ itu. (Nofinawati, 2014:221)

b. Akad Tijarah

Akad tijarah (compensational contract) adalah segala macam

perjanjian yang menyangkut for profit transaction. Akad ini

digunakan mencari keuntungan, karena itu akad ini bersifat komersil.

Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya, akad

tijarah dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

Page 27: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

9

1) Natural Certainty Contracts (NCC)

NCC adalah suatu jenis kontrak atau transaksi dalam

bisnis yang mempunyai kepastian dalam hal keuntungan dan

pendapatannya baik dari segi jumlah dan waktu penyerahannya.

Dalam NCC kedua belah pihak saling mempertukarkan aset

yang dimilikinya, karena objek pertukarannya (baik barang

maupun jasa) pun harus ditetapkan di awal akad dengan pasti,

baik jumlahnya (quantity), mutunya (quality), harganya (price),

dan waktu penyrahannya (time of delivery). Jadi, kontrak-

kontrak ini secara “sunnatullah” (by their of nature)

menawarkan return yang tetap dan pasti. Yang termasuk dalam

kategori ini adalah akad jual beli dan sewa. (Nofinawati,

2014:222)

2) Natural Uncertainty Contracts (NUC)

Dalam NUC, pihak-pihak yang bertransaksi saling

mencampurkan asetnya (baik real assets maupun financial

assets) menjadi satu kesatuan dan kemudian menanggung resiko

bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan

dan kerugian ditanggung bersama oleh masing-masing pihak.

Karena itu kontrak ini tidak memberikan kepastian pendapatan

(return), baik dari segi jumlah (amount) maupun waktu

(timing)-nya. Yang termasuk dalam kontrak ini adalah kontrak-

kontrak investasi atau lebih dikenal dengan kontrak yang

Page 28: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

10

mengandung prinsip profit and loss sharing. Kontrak investasi

ini secara “sunnatullah” (by their nature) tidak menawarkan

return yang tetap dan pasti. Jadi sifatnya tidak “fixed and

predetermined”. akad yang termasuk dalam kategori NUC

antara lain mudharabah, dan musyarakah. (Nofinawati,

2014:223)

2. Prinsip Dasar Operasional Produk Perbankan Syariah

Prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam akan menjadi dasar

beroperasinya bank Islam yaitu yang paling menonjol adalah tidak

mengenal konsep bunga uang dan yang tidak kalah pentingnya adalah

untuk tujuan komersial, Islam tidak mengenal peminjaman uang tetapi

adalah kemitraan/kerjasama (mudharabah dan musyarakah) dengan

prinsip bagi hasil, sedang peminjaman uang hanya dimungkinkan untuk

tujuan sosial tanpa adanya imbalan apapun. (Baraba, 1999:4)

Didalam menjalankan operasinya, fungsi perbankan syariah akan

terdiri dari :

a. Sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi atas dana-dana

yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi/deposan atas

dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank

b. Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik

dana (shahibul maal) sesuai dengan arahan investasi yang

dikehendaki oleh pemilik dana (dalam hal ini bank bertindak sebagai

manajer investasi)

Page 29: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

11

c. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya

sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

d. Sebagai pengelola fungsi sosial seperti pengelolaan dana zakat dan

penerimaan serta penyaluran dana kebajikan (fungsi optional)

Sebagaimana dari fungsi-fungsi diatas, maka produk perbankan

syariah akan terdiri dari :

a. Prinsip Mudharabah

yaitu perjanjian antara dua pihak dimana pihak pertama sebagai

pemilik dana (shahibul maal) dan pihak kedua sebagai pengelola

dana (mudharib) untuk mengelola suatu kegiatan ekonomi dengan

menyepakati nisbah bagi hasil atas keuntungan yang akan diperoleh,

sedangkan kerugian yang timbul adalah resiko pemilik dana

sepanjang tidak terdapat bukti bahwa mudharib melakukan

kecurangan atau tindakan yang tidak amanah (misconduct).

Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada mudharib maka

mudharabah dibedakan menjadi mudharabah mutlaqah dimana

mudharib diberikan kewenangan sepenuhnya untuk menentukan

pilihan investasi yang dikehendaki, sedangkan jenis yang lain adalah

mudharabah muqayyaddah dimana arahan investasi ditentukan oleh

shahibul maal sedangkan mudharib bertindak sebagai pengelola.

b. Prinsip Musyarakah

yaitu perjanjian antara pihak-pihak untuk menyertakan modal dalam

suatu kegiatan ekonomi dengan pembagian keuntungan atau

Page 30: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

12

kerugian sesuai nisbah yang disepakati Musyarakah dapat bersifat

tetap atau bersifat temporer dengan penurunan secara periodik atau

sekaligus diakhir masa proyek.

c. Prinsip Wadiah

adalah titipan dimana pihak pertama menitipkan dana atau benda

kepada pihak kedua selaku penerima titipan dengan konsekuensi

titipan tersebut sewaktu-waktu dapat diambil kembali, dimana

penitip dapat dikenakan biaya penitipan. Berdasarkan kewenangan

yang diberikan maka wadiah dibedakan menjadi wadiah yad

dhamanah yang berarti penerima titipan berhak mempergunakan

dana/barang titipan untuk didayagunakan tanpa ada kewajiban

penerima titipan untuk memberikan imbalan kepada penitip dengan

tetap pada kesepakatan dapat diambil setiap saat diperlukan, sedang

disisi lain wadiah amanah tidak memberikan kewenangan kepada

penerima titipan untuk mendayagunakan barang/dana yang

dititipkan.

d. Prinsip Jual Beli

1) Murabahah yaitu akad jual beli antara dua belah pihak dimana

pembeli dan penjual menyepakati harga jual yang terdiri dari

harga beli ditambah ongkos pembelian dan keuntungan bagi

penjual. Murabahah dapat dilakukan selain secara tunai bisa

juga secara bayar tangguh atau bayar dengan angsuran.

Page 31: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

13

2) Salam yaitu pembelian barang dengan pembayaran dimuka dan

barang diserahkan kemudian

3) Ishtisna’ yaitu pembelian barang melalui pesanan dan

diperlukan proses untuk pembuatannya sesuai dengan pesanan

pembeli dan pembayaran dilakukan dimuka sekaligus atau

secara bertahap.

e. Jasa-Jasa,

1) Ijarah yaitu kegiatan penyewaan suatu barang dengan imbalan

pendapatan sewa, bila terdapat kesepakatan pengalihan

pemilikan pada akhir masa sewa disebut Ijarah mumtahiya bit

tamlik (sama dengan operating lease)

2) Wakalah yaitu pihak pertama memberikan kuasa kepada pihak

kedua (sebagai wakil) untuk urusan tertentu dimana pihak kedua

mendapat imbalan berupa fee atau komisi.

3) Kafalah yaitu pihak pertama bersedia menjadi penanggung atas

kegiatan yang dilakukan oleh pihak kedua sepanjang sesuai

dengan yang diperjanjikan, dimana pihak pertama menerima

imbalan berupa fee atau komisi (garansi).

4) Sharf yaitu pertukaran /jual beli mata uang yang berbeda dengan

penyerahan segera /spot berdasarkan kesepakatan harga sesuai

dengan harga pasar pada saat Pertukaran.

Page 32: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

14

f. Prinsip Kebajikan,

Yaitu penerimaan dan penyaluran dana kebajikan dalam bentuk

zakat, infak, sedekah, serta penyaluran al-qardhul hasan yaitu

penyaluran dan dalam bentuk pinjaman dengan tujuan untuk

menolong golongan miskin dengan penggunaan produktif tanpa

diminta imbalan kecuali pengembalian pokok hutang. (Baraba,

1999:6)

Sebagaimana perbankan konvensional, perbankan syariah pun

juga merupakan lembaga intermediasi antara pihak penabung dan pihak

investor. Perbedaan pokok perbankan syariah dengan perbankan

konvensional terletak pada dominasi prinsip berbagi hasil dan berbagi

risiko (profit and loss sharing) yang melandasi sistem operasionalnya.

Hal tersebut antara lain dapat dicerminkan dari beberapa karakteristik

berikut ini.

a. Tidak sebagaimana bank konvensional, bank syariah hanya

menjamin pembayaran kembali nilai nominal seperti simpanan giro

dan tabungan (seandainya mekanisme yang digunakan adalah akad

wadiah), tetapi tidak menjamin pembayaran kembali nilai dari

deposito (investment deposit/mudharabah deposit). Bank syariah

juga tidak menjamin keuntungan atas deposito. Mekanisme

pengaturan realisasi pembagian keuntungan final atas deposito pada

bank syariah bergantung pada performance dari bank, tidak

sebagaimana bank konvensional yang menjamin pembayaran

Page 33: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

15

keuntungan atas deposito berdasarkan tingkat bunga tertentu dengan

mengabaikan performance dari bank itu sendiri.

b. Sistem operasional bank syariah berdasarkan kepada sistem equity

dimana setiap modal mengandung risiko. Oleh karena itu, hubungan

kerjasama antara bank syariah dan nasabahnya adalah berdasarkan

prinsip berbagi hasil dan berbagi risiko (profit and loss sharing).

c. Dalam melakukan kegiatan pembiayaan (financing), bank syariah

menggunakan model pembiayaan muamalah maaliyah (Islamic

modes of financing): PLS dan non-PLS. Sehubungan dengan itu,

bank syariah melakukan pooling terhadap dana-dana nasabah dan

berkewajiban menyediakan manajemen investasi yang amanah dan

profesional. (Antonio, 2001:181)

3. Produk Ideal Perbankan Syariah

Sejatinya di dalam produk-produk yang ditawarkan oleh

perbankan syariah tidak membebankan bunga di dalam operasionalnya,

melainkan mengajak partisipasi dalam bidang usaha yang didanai. Para

deposan juga sama-sama mendapat bagian dari keuntungan bank sesuai

dengan rasio yang telah disepakati sebelumnya, sehingga ada kemitraan

antara perbankan syariah dan para deposan di satu pihak, dan antara

perbankan syariah dengan nasabah pengelola dana yang dimana dana

tersebut dikelola dalam berbagai usaha produktif dipihak lain. (Mervyn

Lewis, 2001:9)

Page 34: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

16

Sebagian besar ulama dan pakar juga sependapat bahwa bank

syariah merupakan bank yang berprinsip utama bagi hasil seperti

mudharabah dan musyarakah, sehingga produk pembiayaan berbasis

bagi hasil tersebut seharusnya lebih diutamakan dan dominan

dibandingkan dengan pembiayaan non-bagi hasil. Sementara sebagian

pakar yang lain memandang wajar kecenderungan pembiayaan non-bagi

hasil bank syariah, khususnya pada tahap awal pengembangan

mengingat berbagai kendala yang dihadapi. (Ascarya, 2005:9)

Berbagai teori diatas juga diperkuat oleh pendapat Dr. Ghulam

Qadir (1994) seorang praktisi perbankan syariah yang berpraktik di

Pakistan, beliau mengkritisi dan berpendapat bahwa pada dasarnya

perbankan syariah adalah institusi keuangan dan bukan rumah dagang

yang mengharuskan mereka melaksanakan perdagangan (murabahah)

dengan harga mark-up yang berarti memaksakan mereka tetap pada

fungsi tersebut. Selain itu, karena model pembiayaan tersebut minim

resiko dan tetap digunakan oleh bank sebagai operasional utama, bank

tidak pernah memikirkan model-model pendanaan yang inovatif dan

imajinatif dalam kerangka musyarakah dan mudharabah (Mervyn Lewis,

2001:224)

Berdasarkan teori dan pendapat para ahli diatas, maka seharusnya

produk yang ideal bagi perbankan syariah dalam menjalankan perannya

sebagai lembaga intermediary dalam perekonomian adalah produk-

produk yang mengandung prinsip bagi hasil (profit and loss sharing)

Page 35: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

17

4. Laporan Keuangan Perbankan Syariah

Berbagai macam perkembangan produk-produk perbankan

syariah dapat dilihat dari pos-pos produk bersangkutan yang terdapat di

dalam laporan keuangan. Adapun laporan keuangan yang lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi

keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya

sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana) catatan dan laporan lain

serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan. Oleh karena itu bank komersial baik bank umum maupun bank

perkreditan rakyat yang berdasarkan prinsip syari’ah maupun

konvensional diwajibkan memberikan laporan keuangan pada setiap

periode tertentu.

Pada dasarnya, tujuan utama penyajian laporan keuangan suatu

bank adalah untuk memberikan gambaran mengenai hasil-hasil yang

telah dicapai dalam satu periode waktu yang telah berlalu. Laporan

keuangan memberikan informasi keuangan sebuah perusahaan dan

tentang perubahan-perubahan yang berarti dalam sumber daya dan

kewajibannya dalam suatu format yang berguna bagi para pengambil

keputusan keuangan entitas (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

No.1 Tahun 2009)

Laporan keuangan bank syariah tidak jauh berbeda dengan

laporan keuangan perusahaan pada umumnya, hanya saja pada bank

syari’ah lebih sedikit luas dibanding dengan perusahaan lain. Hal itu

Page 36: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

18

karena adanya perbedaan prinsip yakni prinsip Syari’ah yang mana

prinsip syariah bersifat komprehensif dan universal, sehingga

pembahasannya pun lebih luas.

Komponen laporan keuangan perbankan syariah yang lengkap

memiliki beberapa konten/isi yang meliputi sebagai berikut:

a. Laporan posisi keuangan (Neraca)

b. Laporan laba/rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas

e. Laporan perubahan dana investasi terkait

f. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil

g. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat

h. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

i. Catatan atas laporan keuangan

Dalam hal ini laporan keuangan entitas syariah bertujuan untuk

memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas

entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna

laporan keuangan dalam rangka membuat berbagai macam keputusan

mengenai kegiatan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban

(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka. (Ikatan Akuntan Indonesia: PSAK 101).

Page 37: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

19

5. Analisis Laporan Keuangan

Perkembangan produk serta kinerja keuangan suatu entitas dapat

dilihat dengan menganalisa laporan keuangan entitas yang bersangkutan.

Adapun pengertian dari analisis laporan keuangan adalah:

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasiyang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atauyang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara datakuantitatif ataupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahuikondisi lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkankeputusan yang tepat.” (Harahap, 2004:109)

Adapun beberapa tujuan dari analisa laporan keuangan

diantaranya sebagai berikut :

a. Pimpinan Bank

Digunakan untuk mengukur apakah bank telah beroperasi secara

efektif dan efesien, yang mana hal ini akan digunakan untuk

menyusun rencana kebijaksanaan operasi pada masa yang akan

datang.

b. Kreditur

Digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar

hutang-hutang jangka panjangnya.

c. Penanam Modal

Digunakan untuk mengambil keputusan apakah mereka akan

menanamkan modalnya pada bank tersebut, menjual saham yang

telah dimiliki atau tetap menahannya.

d. Pemerintah

Digunakan untuk menetapkan pajak-pajak, statistik, dan

perkembangan perekonomian.

Page 38: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

20

Angka Indeks =Tahun Pembanding

Tahun Dasarx100%

e. Karyawan

Digunakan untuk meminta pertimbangan kepada pengurus bank

tentang kemungkinan kenaikan gaji, bonus, dan peningkatan

kesejahteraan lainnya.

f. Pembina/Pemeriksa Bank

Digunakan untuk membuat rencana pemeriksaan dan sebagai dasar

untuk mendiskusikan laporan hasil pemeriksaan. (Harahap,

2004:195)

6. Teknik Analisis Trend Laporan Keuangan

Teknik analisis ini dapat digunakan untuk menghitung seberapa

besar perkembangan suatu produk didalam suatu entitas. Analisis trend

atau disebut analisis indeks merupakan teknik analisis yang digunakan

untuk mengetahui tendensi keadaan dan kinerja entitas, apakah

mengalami kenaikan ataupun penurunan. Dalam melakukan analisis

trend harus terlebih dahulu ditentukan tahun dasarnya sebagai

pembanding, setelah itu baru kemudian dihitung angka indeksnya

menggunakan rumus sebagai berikut.

Gambar 1

Perhitungan Analisis Trend

Sumber : Financial Ratio for Business (Hery, 2016:39)

Sebagai contoh, kas pada tahun 2012 sebesar Rp 500.000 dan kemudian

kas untuk tahun 2013 sebesar Rp 1.500.000

Page 39: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

21

= 300%Angka Indeks = 1.500.000 x100%500.000

Hal ini dapat dideskripsikan bahwa:

a. Kas pada akhir tahun 2013 sebesar 300% dari kas yang ada pada

tahun 2012.

b. Kas akhir tahun 2013 meningkat sebesar 200% dari tahun

sebelumnya.

c. Ada peningkatan 3 kali lipat jumlah kas pada tahun 2013 mulai dari

tahun 2012. (Hery, 2016:39)

Selanjutnya tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang

dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka indeks 100, sedangkan untuk

pos-pos yang sama dari periode-periode selanjutnya dibagi dengan

jumlah rupiah pada tahun dasar periode sebagai dasar pembagian.

Setelah dilakukan perhitungan untuk setiap angka indeks, maka

kemudian data hasil perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk atau

kolom-kolom komparatif per tahun di dalam laporan keuangan seperti

berikut ini:

Tabel 1

Analisis Trend

Sumber : Analisis Trend & Komparatif (Hariyati, 2011:18)

Page 40: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

22

Keterangan:

a. Nominal pos tahun ke1 (dalam rupiah)

b. Nominal pos tahun ke2 (dalam rupiah)

c. Nominal pos tahun ke3 (dalam rupiah)

d. Tahun dasar dengan angka indeks 100%

e. Menghitung angka indeks dengan membandingkan pada

jumlah nominal tahun dasar

f. Menghitung angka indeks dengan membandingkan pada

jumlah nominal tahun dasar. (Hariyati, 2011:17)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Anggria Dwi Silvana Hariyati (2011) dengan penelitian yang berjudul

Analisis Komparasi Dan Trend Atas Laporan Keuangan (Studi

Analisis Atas Laporan Keuangan PT. Bank Mandiri Dan PT. Bank

Syariah Mandiri Tahun 2008-2010). Peneliti mengangkat

permasalahan Bagaimana analisis laporan keuangan PT. Bank Mandiri

menggunakan analisis komparasi dan trend selama periode 2008-2010.

Dengan hasil penelitian menunjukkan dimana untuk laporan keuangan

neraca PT. Bank Mandiri di dalam pos aktiva dan laba rugi mengalami

kenaikan yang cukup signifikan.

2. Muhammad Akbar (2011) dengan penelitian yang berjudul Analisis

Trend Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh pada PT

Bank Tabungan Negara Syariah Syariah (Persero) Tbk. Peneliti

mengangkat permasalahan tentang bagaimana menganalisis tingkat

Page 41: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

23

perkembangan penerimaan sumber dana qardh dan penyaluran dana

qardh periode 2007-2010. Dengan hasil penelitian menunjukkan dimana

tingkat kenaikan pembiayaan qardh sangat dipengaruhi oleh peningkatan

penerimaan dana denda dan pendapatan non halal yang terus meningkat

secara signifikan setiap tahunnya.

Page 42: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Objek yang akan diteliti yaitu trend perkembangan dan perbandingan

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah pada Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia yang kemudian digunakan untuk

menganalisa seberapa besar sesungguhnya perkembangan dan perbandingan

produk pembiayaan tersebut dalam periode 2012-2016 (5 tahun terakhir).

Subjek yang akan diteliti yaitu BUS yang terdiri dari Bank Muamalat

Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Rakyat

Indonesia Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Negara Indonesia Syariah,

Bank Jabar Banten Syariah, Bank Central Asia Syariah, Bank Victoria

Syariah, Maybank Syariah Indonesia, Bank Panin Syariah.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran

tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan sosial, atau hubungan.

Penelitian eksplorasi dan deskriptif memiliki banyak kemiripan. Namun,

fokus penelitian deskriptif lebih menjawab bagaimana (how) dan siapa (Who).

(Efferin, 2004:9)

Penulis melakukan penelitian berfokus kepada perhitungan trend

perkembangan serta share product terhadap pos-pos pembiayaan murabahah,

Page 43: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

25

mudharabah, dan musyarakah di dalam laporan tahunan atau laporan

keuangan BUS di Indonesia periode 2012 sampai dengan 2016.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif dan data kualitatif. Menurut Mukhtar (2013:103), data

kuantitatif dan data kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka.

Namun demikian tidak semua data angka mencerminkan kuantitas

yang sebenarnya. Data kuantitatif yang digunakan oleh penulis

dalam penelitian ini yaitu: laporan tahunan bank syariah dan laporan

keuangan bank syariah.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif umumnya adalah data yang berupa non angka,

seperti kalimat-kalimat/catatan foto, rekaman suara dan gambar.

Data kualitatif yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

yaitu: laporan direksi, laporan komisaris, dan laporan manajemen,

serta penjelasan produk di dalam catatan atas laporan keuangan.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data data

sekunder. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung oleh peneliti, tapi tidak berjenjang melalui sumber tangan

Page 44: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

26

kedua atau ketiga (Mukhtar, 2013:100). Adapun data sekunder yang

digunakan di dalam penelitian ini meliputi laporan tahunan dan laporan

keuangan BUS yang berisikan nominal pos-pos pembiayaan pada

laporan keuangan, deskripsi produk, catatan atas laporan keuangan, serta

pernyataan dewan komisaris dan direksi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi

ini sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Mengumpulkan data-data mengenai BUS terkait melalui

dokumen-dokumen yang dipublikasikan seperti laporan tahunan, laporan

keuangan, laporan direksi, laporan komisaris, dan laporan manajemen

BUS.

2. Penelitian Pustaka

Mengumpulkan literatur yang berhubungan dan mendukung

penelitian, seperti buku yang bertemakan perbankan syariah, penjelasan

mengenai pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah, serta

bagaimana caranya menganalisa menganalisa laporan keuangan menurut

teori yang ada.

E. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data dari pos

pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah di dalam masing-

Page 45: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

27

masing laporan keuangan BUS kemudian dibandingkan dengan teori yang

didapat dari literatur untuk ditarik kesimpulan.

Langkah-langkah teknik analisa data yang digunakan pada penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Melakukan perhitungan trend perkembangan pada pos pembiayaan

murabahah, mudharabah dan musyarakah di dalam laporan keuangan

BUS dalam periode 2012-2016.

2. Mendeskripsikan hasil perhitungan analisis trend perkembangan

murabahah, mudharabah dan musyarakah pada setiap BUS yang diteliti.

3. Menghitung dan mendeskripsikan share product pembiayaan

murabahah, mudharabah dan musyarakah pada setiap BUS yang diteliti.

4. Membandingkan hasil perhitungan analisis trend perkembangan produk

pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah selama 5 (lima)

tahun terakhir pada keseluruhan BUS.

5. Membandingkan hasil perhitungan share product pembiayaan

murabahah, mudharabah, dan musyarakah dalam periode 2012-2016

pada keseluruhan BUS.

6. Membuat simpulan secara khusus dari hasil analisis penelitian pada

keseluruhan bank umum syariah terhadap perkembangan dan share

product pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah.

7. Penarikan kesimpulan secara umum dari fakta-fakta yang ada dengan

menggunakan pendekatan induktif untuk mengambil suatu kesimpulan.

Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan penelitian dari berbagai kasus dan

Page 46: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

28

fakta yang ada kemudian dibandingkan dengan teori dan pendapat dari

para ahli mengenai produk pembiayaan berbasis bagi hasil (profit and

loss sharing) sebagai produk ideal perbankan syariah didalam

membangun perekonomian.

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Pembiayaan berbasis bagi hasilmerupakan produk utama bank

syariah dalam membangunperekonomian

Pada praktiknya masih didominasioleh akad murabahah dan bank

cenderung menghindaripembiayaan berbasis bagi hasil(mudharabah dan musyarakah)

Peran Bank sebagai lembagaintermediary dalam membangun

perekonomian masih belum terlihat

Diperlukan analisa lebih mendalammengenai perkembangan

pembiayaan akad murabahah,mudharabah, dan musyarakah

Menyajikan informasi yangmendalam mengenai perkembangan

dan share product pembiayaanmurabahah dibandingkan dengan

mudharabah dan musyarakahsebagai warning agar bisa lebihmeningkatkan peran inti banksyariah dalam pembangunan

ekonomi di Indonesia

Dampaknya

Page 47: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

29

Sejatinya produk pembiayaan berbasis bagi hasil (profit and loss

sharing) menjadi produk utama perbankan syariah dalam membangun

perekonomian, akan tetapi pada praktiknya masih didominasi oleh produk

jual-beli murabahah. Perbandingan perkembangan produk pembiayaan

murabahah, mudharabah, dan musyarakah dapat dijadikan warning kepada

manajemen perbankan syariah agar seharusnya lebih bisa menonjolkan

produk pembiayaan berbasis bagi hasil (profit and loss sharing) yaitu

mudharabah dan musyarakah untuk menunjukkan jati diri perbankan syariah

sebagai lembaga intermediary pengganti bank konvensional dalam

membangun perekonomian di Indonesia.

Page 48: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Umum Penelitian

Berdasarkan teknik analisis data yang telah dijelaskan pada bab

III, maka hal pertama yang dilakukan oleh penulis adalah mengumpulkan

data laporan keuangan tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 dari Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia melalui website resmi masing-

masing bank tersebut dan dari website resmi Bank Indonesia maupun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Diketahui bahwa jumlah BUS di Indonesia sebanyak 11 BUS.

Keseluruhan BUS tersebut terdiri dari PT. Bank Muamalat Indonesia, PT.

Bank Syariah Mandiri, PT. Bank Mega Syariah, PT. Bank BRI Syariah,

PT. Bank Syariah Bukopin, PT. Bank BNI Syariah, PT. Bank Jabar

Banten Syariah, PT. BCA Syariah, PT. Bank Victoria Syariah, PT.

Maybank Syariah Indonesia, PT. Bank Panin Syariah.

Sesuai dengan PSAK 101 tentang penyajian laporan keuangan

entitas syariah, salah satu komponen laporan keuangan adalah laporan

posisi keuangan (neraca) dimana dalam laporan tersebut bank syariah

menyajikan informasi mengenai aset, liabilitas, dana syirkah temporer,

dan ekuitas. (IAI, PSAK Syariah 101)

Page 49: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

31

Didalam pos aset terdapat informasi mengenai saldo kas, giro

dan penempatan pada Bank Indonesia, giro dan penempatan pada bank

lain, investasi surat berharga, piutang (murabahah, salam, istishna,

ijarah), pinjaman qardh, pembiayaan (mudharabah dan musyarakah),

persediaan, tagihan dan kewajiban akseptasi, aset ijarah, aset istishna

dalam penyelesaian, penyertaan pada entitas lain, aset tetap, akumulasi

penyusutan, dan aset lainnya.

Dalam hal ini penulis memfokuskan untuk meneliti tingkat

perkembangan pada pos murabahah, mudharabah dan musyarakah

didalam laporan tahunan maupun laporan keuangan yang kemudian akan

dianalisa trend perkembangannya dalam jangka waktu 5 tahun

operasional dari ketiga produk tersebut serta membandingkan

perkembangannya pada masing-masing BUS yang ada di Indonesia.

Untuk mendukung penelitian, maka penulis mengumpulkan

data berupa laporan tahunan dan laporan keuangan dalam jangka waktu

5 tahun mulai dari 2012 sampai 2016 dari masing-masing Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia.

Berikut ini adalah daftar ketersediaan kelengkapan data laporan

tahunan (annual report) dan laporan keuangan masing-masing BUS di

Indonesia untuk periode 5 tahun operasional.

Page 50: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

32

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Muamalat Bank Syariah Mandiri Bank Mega Syariah BRI Syariah BNI Syariah Bank Bukopin Syariah BCA Syariah Bank Panin Dubai Syariah BJB Syariah Bank Victoria Syariah Maybank Syariah

Kelengkapan Lap. Tahunan dan Lap. Keuangan PublikasiBank Umum Syariah (BUS)

Tabel 2

Daftar Ketersediaan Data Laporan Keuangan BUS 2012-2016

Sumber : Diolah oleh penulis

Keterangan :

a. BJB Syariah tidak memiliki catatan atas laporan keuangan untuk

menjelaskan pos pembiayaan mereka atas laporan keuangan tahun

2012, dan laporan tahunan untuk 2014 tidak bisa di download

dikarenakan file hosting yang error dari website resmi BJB Syariah

itu sendiri, serta penulis masih belum diberikan hak akses untuk

download laporan tahunan 2016.

b. Bank Victoria Syariah baru memiliki laporan keuangan beserta

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) dan laporan tahunan yang

lengkap mulai dari tahun 2014, sementara untuk tahun-tahun

sebelumnya Bank Victoria Syariah tidak memiliki CALK yang

dipublikasikan dan tidak memiliki penjelasan atas pos pembiayaan

mereka (masih belum sesuai dengan format PSAK 101).

Page 51: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

33

c. Maybank Syariah Indonesia masih belum memiliki CALK yang

dipublikasikan untuk menjelaskan pos pembiayaan mereka pada

laporan keuangan tahun 2012, sementara untuk tahun 2012 dan 2013

Maybank Syariah Indonesia hanya memiliki murabahah sebagai

produk pembiayaan utama mereka, dan masih belum memiliki

produk pembiayaan mudharabah dan musyarakah, kemudian baru

pada tahun 2014 Maybank Syariah Indonesia memunculkan produk

pembiayaan musyarakah sebagai tambahan produk pembiayaan

mereka, serta baru menambahkan produk pembiayaan mudharabah

pada tahun 2015.

Pada awalnya penulis akan mengambil data dari seluruh BUS

tersebut untuk dilakukan penelitian, namun karena adanya kendala yang

dihadapi penulis yaitu kurangnya kelengkapan data dari ketiga Bank

Umum Syariah (BUS) diatas, maka Bank Jabar Banten Syariah, Bank

Victoria Syariah, dan Maybank Syariah Indonesia dikeluarkan dari data

penelitian ini, sehingga total jumlah sampel yang tersisa dalam penelitian

ini berjumlah 8 BUS.

Setelah data laporan tahunan dan laporan keuangan diatas

diseleksi kelengkapannya, maka penulis mulai mengumpulkan data

mengenai nominal penyaluran dana untuk produk pembiayaan

murabahah, mudharabah, dan musyarakah pada masing-masing sampel

BUS yang tersisa untuk diteliti perkembangannya dalam waktu 5 tahun

operasional.

Page 52: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

34

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 16.140.184Rp 19.566.857Rp 20.172.146Rp 17.314.492Rp 16.866.086RpMudharabah 1.985.587Rp 2.225.163Rp 1.723.619Rp 1.052.718Rp 794.220RpMusyarakah 12.819.798Rp 18.673.773Rp 19.549.525Rp 20.192.427Rp 20.125.269Rp

TahunPembiayaan

2. Data Penyaluran Produk Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah

Berikut ini adalah data temuan awal mengenai penyaluran dana

untuk produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah yang diperoleh

dari laporan keuangan masing-masing BUS di Indonesia:

a. Bank Muamalat Indonesia

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada Bank

Muamalat Indonesia.

Tabel 3

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Muamalat Indonesia 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Muamalat Indonesia telah menyalurkan

total pembiayaan murabahah sebesar Rp 90.059.765 (dalam jutaan

rupiah), Rp 7.781.307 (dalam jutaan rupiah) untuk total pembiayaan

mudharabah, dan Rp 91.360.792 (dalam jutaan rupiah) untuk total

pembiayaan musyarakah.

Page 53: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

35

Rp-

Rp5.000.000

Rp10.000.000

Rp15.000.000

Rp20.000.000

Rp25.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Muamalat Indonesia

Murabahah Mudharabah Musyarakah

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 27.549.264Rp 33.207.376Rp 33.714.638Rp 34.807.005Rp 36.198.342RpMudharabah 4.161.501Rp 3.703.698Rp 3.006.253Rp 2.834.183Rp 3.085.615RpMusyarakah 6.049.077Rp 7.048.707Rp 7.330.832Rp 10.277.268Rp 13.001.058Rp

PembiayaanTahun

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan perkembangan

produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah di Bank

Muamalat dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 2

Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Muamalat Indonesia 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

b. Bank Syariah Mandiri

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada Bank Syariah

Mandiri.

Tabel 4

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Syariah Mandiri 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Page 54: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

36

Rp-

Rp10.000.000

Rp20.000.000

Rp30.000.000

Rp40.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Syariah Mandiri

Murabahah Mudharabah Musyarakah

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Syariah Mandiri telah menyalurkan

total pembiayaan murabahah sebesar Rp 165.476.625 (dalam

jutaan rupiah), Rp 16.791.250 (dalam jutaan rupiah) untuk total

pembiayaan mudharabah, dan Rp 43.706.942 (dalam jutaan

rupiah) untuk total pembiayaan musyarakah.

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan

perkembangan produk murabahah, mudharabah, dan

musyarakah di Bank Syariah Mandiri dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 3

Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Syariah Mandiri 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

c. Bank Mega Syariah

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada Bank Mega

Syariah.

Page 55: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

37

Rp-

Rp2.000.000

Rp4.000.000

Rp6.000.000

Rp8.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Mega Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 5.233.839Rp 6.714.438Rp 5.183.515Rp 4.009.342Rp 4.300.599RpMudharabah -Rp -Rp 8.819Rp 1.375Rp -RpMusyarakah 33.276Rp 41.907Rp 30.734Rp 56.236Rp 340.218Rp

PembiayaanTahun

Tabel 5

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Mega Syariah 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Mega Syariah telah menyalurkan total

pembiyaan murabahah sebesar Rp 25.441.733 (dalam jutaan

rupiah), Rp 10.194 (dalam jutaan rupiah) untuk total pembiayaan

mudharabah, dan Rp 502.371 (dalam jutaan rupiah) untuk total

pembiayaan musyarakah.

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan perkembangan

produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah di Bank Mega

Syariah dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 4

Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Mega Syariah 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Page 56: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

38

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 6.966.407Rp 8.849.045Rp 9.858.575Rp 9.780.350Rp 10.500.533RpMudharabah 859.252Rp 936.688Rp 876.311Rp 1.106.566Rp 1.271.485RpMusyarakah 1.737.831Rp 3.033.517Rp 4.005.308Rp 4.962.346Rp 5.185.890Rp

PembiayaanTahun

d. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah)

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk produk

pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada BRI Syariah.

Tabel 6

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BRI Syariah 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Rakyat Indonesia Syariah telah

menyalurkan total pembiayaan murabahah sebesar Rp 45.954.910

(dalam jutaan rupiah), Rp 5.050.302 (dalam jutaan rupiah) untuk

total pembiayaan mudharabah, dan Rp 18.924.892 (dalam jutaan

rupiah) untuk total pembiayaan musyarakah.

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan perkembangan

produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah di BRI Syariah

dalam 5 tahun terakhir.

Page 57: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

39

Rp-

Rp2.000.000

Rp4.000.000

Rp6.000.000

Rp8.000.000

Rp10.000.000

Rp12.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

BRI Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 4.734.352Rp 7.969.128Rp 11.292.122Rp 13.218.300Rp 14.821.164RpMudharabah 287.064Rp 709.218Rp 1.016.696Rp 1.258.682Rp 1.181.607RpMusyarakah 966.531Rp 1.059.082Rp 1.405.003Rp 2.100.125Rp 2.907.463Rp

PembiayaanTahun

Gambar 5

Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah BRI Syariah 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

e. Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah)

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada BNI Syariah.

Tabel 7

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BNI Syariah 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Negara Indonesia Syariah telah

menyalurkan total pembiayaan murabahah sebesar Rp 52.035.066

(dalam jutaan rupiah), Rp 4.453.267 (dalam jutaan rupiah) untuk

Page 58: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

40

Rp-

Rp5.000.000

Rp10.000.000

Rp15.000.000

Rp20.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

BNI Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

total pembiayaan mudharabah, dan Rp 8.438.204 (dalam jutaan

rupiah) untuk total pembiayaan musyarakah.

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan perkembangan

produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah di BNI Syariah

dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 6

Perkembangan produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah BNI Syariah 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

f. Bank Bukopin Syariah

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada Bank Bukopin

Syariah.

Page 59: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

41

Rp-

Rp1.000.000

Rp2.000.000

Rp3.000.000

Rp4.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Bukopin Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 2.578.807Rp 3.218.231Rp 2.202.581Rp 2.188.488Rp 2.217.106RpMudharabah 194.267Rp 224.716Rp 264.504Rp 401.915Rp 340.450RpMusyarakah 645.993Rp 868.022Rp 1.169.237Rp 1.636.389Rp 2.137.001Rp

PembiayaanTahun

Tabel 8

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Bukopin Syariah 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Bukopin Syariah telah menyalurkan total

pembiayaan murabahah sebesar Rp 12.405.213 (dalam jutaan

rupiah), Rp1.425.852 (dalam jutaan rupiah) untuk total pembiayaan

mudharabah, dan Rp6.456.642 (dalam jutaan rupiah) untuk total

pembiayaan musyarakah.

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan perkembangan

produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah di Bank Bukopin

Syariah dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 7

Perkembangan produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Bukopin Syariah 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Page 60: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

42

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 435.054Rp 597.422Rp 948.034Rp 1.428.092Rp 1.495.010RpMudharabah 124.763Rp 201.867Rp 188.351Rp 198.423Rp 342.363RpMusyarakah 339.617Rp 532.542Rp 810.923Rp 1.132.524Rp 1.287.827Rp

PembiayaanTahun

g. Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah)

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada BCA Syariah.

Tabel 9

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BCA Syariah 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Central Asia Syariah telah menyalurkan

total pembiayaan murabahah sebesar Rp 4.903.612 (dalam jutaan

rupiah), Rp 1.055.767 (dalam jutaan rupiah) untuk total pembiayaan

mudharabah, dan Rp 4.103.433 (dalam jutaan rupiah) untuk total

pembiayaan musyarakah.

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan perkembangan

produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah di BCA Syariah

dalam 5 tahun terakhir.

Page 61: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

43

Rp-

Rp500.000

Rp1.000.000

Rp1.500.000

Rp2.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

BCA Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 764.727Rp 1.231.835Rp 617.337Rp 526.897Rp 1.020.473RpMudharabah 517.354Rp 659.220Rp 854.378Rp 1.018.378Rp 586.840RpMusyarakah 229.960Rp 690.827Rp 3.252.749Rp 4.074.373Rp 4.655.730Rp

PembiayaanTahun

Gambar 8

Perkembangan produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah BCA Syariah 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

h. Bank Panin Dubai Syariah

Berikut dibawah ini adalah data penyaluran dana untuk

produk pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang ada pada Bank Panin

Dubai Syariah.

Tabel 10

Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Panin Dubai Syariah 2012-2016 (dalam jutaan rupiah)

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, selama tahun 2012

sampai dengan 2016 Bank Panin Dubai Syariah telah menyalurkan

total pembiayaan murabahah sebesar Rp 4.161.269 (dalam jutaan

Page 62: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

44

Rp-

Rp1.000.000

Rp2.000.000

Rp3.000.000

Rp4.000.000

Rp5.000.000

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Panin Dubai Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

rupiah), Rp 3.636.170 (dalam jutaan rupiah) untuk total pembiayaan

mudharabah, dan Rp 12.903.639 (dalam jutaan rupiah) untuk total

pembiayaan musyarakah.

Berikut dibawah ini grafik yang menunjukkan

perkembangan produk murabahah, mudharabah, dan musyarakah

di Bank Panin Dubai Syariah dalam 5 tahun terakhir.

Gambar 9

Perkembangan Produk Murabahah, Mudharabah, dan

Musyarakah Bank Panin Dubai Syariah 2012-2016

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Data

a. Perhitungan Analisis Trend Laporan Keuangan

Laporan keuangan dari tahun ke tahun dapat dianalisis

dengan mempelajari arah trendnya. Sebagai upaya untuk

mengetahui trend dalam persentase selama 5 tahun kinerja, maka

dapat dihitung dengan cara memilih tahun pertama sebagai tahun

Page 63: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

45

dasarnya yaitu tahun 2012 kemudian dihitung tingkat perkembangan

sampel yang diteliti sampai dengan tahun 2016.

Laporan yang disajikan sebagai dasar perbandingan jumlah

dinyatakan dengan “100 persen”, kemudian jumlah unsur-unsur dari

laporan keuangan untuk periode berikutnya apabila lebih rendah

daripada tahun dasar dinyatakan dengan “kurang dari 100 persen”,

sebaliknya apabila lebih besar daripada tahun dasar akan dinyatakan

dengan “lebih dari 100 persen”. Trend diperoleh dengan jalan

membagi jumlah suatu tahun dengan jumlah tahun dasar untuk pos

yang sama. Perhitungan analisis trend dilakukan pada pos

murabahah, mudharabah, dan musyarakah Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia untuk periode 2012 sampai dengan 2016.

b. Deskripsi Hasil Perhitungan Trend

Penulis mendeskripsikan data perkembangan trend

pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah untuk

periode tahun dasar 2012 sampai dengan tahun 2016 pada setiap

Bank Umum Syariah (BUS) yang bertujuan untuk menjelaskan

perkembangan dalam jumlah rupiah maupun perkembangan dalam

persentase. Penulis kemudian menyajikan data hasil perhitungan

trend dalam format grafik untuk mempermudah pembaca dalam

menganalisa data hasil perhitungan trend perkembangan

pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah pada setiap

BUS mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

Page 64: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

46

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Murabahah 16.140.184 19.566.857 20.172.146 17.314.492 16.866.086 100 121,231 124,981 107,276 104,497

Mudharabah 1.985.587 2.225.163 1.723.619 1.052.718 794.220 100 112,066 86,8065 53,018 39,9993

Musyarakah 12.819.798 18.673.773 19.549.525 20.192.427 20.125.269 100 145,664 152,495 157,51 156,986

Pos-PosTahun (dalam jutaan rupiah) Trend Perkembangan (%)

c. Komparasi Hasil Perhitungan Trend dan Kesimpulan

Penulis kemudian membandingkan data perkembangan trend

pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah untuk

periode tahun dasar 2012 sampai dengan tahun 2016 pada setiap

Bank Umum Syariah (BUS) serta menyimpulkan BUS yang

memiliki perkembangan trend yang paling baik pada setiap

pertumbuhan produk pembiayaan (murabahah. mudharabah, dan

musyarakah).

2. Perhitungan Analisis Trend Pada Setiap Bank

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisis trend

perkembangan murabahah, mudharabah, dan musyarakah pada setiap

sampel BUS dalam penelitian ini:

a. Bank Muamalat Indonesia

1) Perhitungan Analisis Trend

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia.

Tabel 11

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

Page 65: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

47

2) Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

a) Trend Murabahah

Untuk tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi

121,231% atau naik sebesar 21,231% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 124,981% atau

naik sebesar 24,981% dari tahun 2012. Tahun 2015

mengalami kenaikan menjadi 107,276% atau naik sebesar

7,276% dari tahun 2012. Tahun 2016 mengalami kenaikan

menjadi 104,479% atau naik sebesar 4,479% dari tahun

2012. Tercatat kenaikan angka kenaikan trend yang paling

tinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 124,981%, dan

kemudian angka perkembangan trend terendah terjadi pada

tahun 2016 dengan trend sebesar 104,497% Meskipun pada

sebenarnya angka trend terus melebihi tingkat penyaluran

pada tahun dasar 2012, sebenarnya pada tahun 2015 dan

2016 mengalami penurunan trend yang signifikan dari

tahun-tahun sebelumnya.

Page 66: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

48

b) Trend Mudharabah

Untuk tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi

112,006% atau naik sebesar 12,006% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 86,8065% atau

turun sebesar 13,1935% dari tahun 2012. Tahun 2015

mengalami penurunan kembali menjadi 53,018% atau turun

sebesar 46,882% dari tahun 2012. Kemudian tahun 2016

mengalami penurunan kembali menjadi 39,999% atau turun

sebesar 61,001% dari tahun 2012. Tercatat angka kenaikan

trend tertinggi ada pada tahun 2013 dengan indeks sebesar

112,006%, kemudian setelah itu terjadi penurunan trend

setiap tahunnya, penurunan trend ini terus terjadi mulai dari

2013 sampai dengan angka terendah pada tahun 2016

sebesar 39,999% atau kurang dari setengah pencapaian

trend pada tahun dasar 2012.

c) Trend Musyarakah

Untuk tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi

145,664% atau naik sebesar 45,664% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 152,495% atau

naik sebesar 52,495% dari tahun 2012. Tahun 2015

mengalami kenaikan menjadi 157,51% atau naik sebesar

57,51% dari tahun 2012. Tahun 2016 mengalami kenaikan

Page 67: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

49

0

50

100

150

200

2012 2013 2014 2015 2016

Trend Perkembangan (%)

Murabahah Mudharabah Musyarakah

menjadi 156,986% atau naik sebesar 56,986% dari tahun

2012. Tercatat angka trend terus mengalami kenaikan setiap

tahunnya sampai yang tertinggi terjadi pada tahun 2016

dimana angka trend mencapai 156,986%.

Gambar 10

Grafik trend perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah Bank Muamalat Indonesia

Sumber : data diolah oleh penulis

Bank Muamalat Indonesia telah berhasil mencatatkan

share penyaluran pembiayaan yang cukup bagus pada tahun

2015 dan 2016 dimana pembiayaan dengan sistem bagi hasil

yaitu musyarakah telah tercatat mencapai angka masing-

masing Rp 20.192.427 dan Rp 20.125.269 (dalam jutaan rupiah)

lebih tinggi daripada pembiayaan dengan sistem mark up

murabahah yang dimana angka murabahah masing-masing

sebesar Rp 17.314.492 dan Rp 16.866.086 (dalam jutaan

rupiah) sehingga ini merupakan hal positif yang perlu

ditingkatkan oleh Bank Muamalat Indonesia, disamping itu

Page 68: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

50

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

pembiayaan mudharabah masih perlu dibenahi dari segi

kualitas pembiayaan dan intensitas penyalurannya.

Gambar 11

Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Muamalat tahun 2012 s/d 2016

Sumber: data diolah oleh penulis

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada Bank

Muamalat Indonesia pembiayaan musyarakah sudah dapat

bersaing dengan pembiayaan murabahah, dimana musyarakah

berhasil menguasai share product dengan tingkat penyaluran

sebesar 48,29%, sementara murabahah ada pada tingkat 47,60%

dan mudharabah ada pada tingkat 4,11% dari total keseluruhan

ketiga pembiayaan tersebut dari tahun 2012 sampai 2016. Hal

ini tentunya merupakan sebuah pencapaian yang bagus serta

sebuah respon yang positif dari Bank Muamalat Indonesia

terhadap kontribusi perkembangan pembiayaan berbasis bagi

hasil di Indonesia.

Page 69: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

51

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 27.549.264 33.207.376 33.714.638 34.807.005 36.198.342 100 120,538 122,379 126,345 131,395Mudharabah 4.161.501 3.703.698 3.006.253 2.834.183 3.085.615 100 88,9991 72,2396 68,1048 74,1467Musyarakah 6.049.077 7.048.707 7.330.832 10.277.268 13.001.058 100 116,525 121,189 169,898 214,926

Pos-PosTahun (dalam jutaan rupiah) Trend Perkembangan (%)

b. Bank Syariah Mandiri (BSM)

1) Perhitungan Analisis Trend

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada Bank Syariah Mandiri.

Tabel 12

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada Bank Syariah Mandiri

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

2) Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

a) Trend Murabahah

Untuk tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi

120,538% atau naik sebesar 20,538% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 122,379% atau

naik sebesar 22,379% dari tahun 2012. Tahun 2015

mengalami kenaikan menjadi 126,345% atau naik sebesar

26,345% dari tahun 2012. Tahun 2016 mengalami kenaikan

menjadi 131,395% atau naik sebesar 31,395% dari tahun

Page 70: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

52

2012. Tercatat angka trend terus mengalami kenaikan setiap

tahunnya sampai yang tertinggi terjadi pada tahun 2016

sebesar 131,395%. Pertumbuhan pembiayaan murabahah

BSM tergolong stabil dari tahun ke tahun.

b) Trend Mudharabah

Untuk tahun 2013 mengalami penurunan menjadi

88,999% atau turun sebesar 11,001% dari tahun 2012.

Tahun 2014 kembali mengalami penurunan menjadi

72,239% atau turun sebesar 27,761% dari tahun 2012.

Tahun 2015 juga mengalami penurunan kembali menjadi

68,105% atau turun sebesar 31,895% dari tahun 2012.

Kemudian untuk tahun 2016 mengalami perbaikan trend

menjadi 74,147%, akan tetapi hal ini masih dibawah trend

tahun dasar 2012 atau turun 25, 853% dari tahun 2012.

Dalam hal ini dapat terlihat bahwa pembiayaan

mudharabah BSM terus mengalami trend penurunan sejak

tahun 2012 dan tidak mengalami perkembangan penyaluran

pembiayaan mudharabah sejak tahun 2012. Tercatat

penurunan trend yang signifikan terjadi pada tahun 2014

dengan angka sebesar 72,239%, dibawah trend tahun dasar

2012.

Page 71: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

53

0

50

100

150

200

250

2012 2013 2014 2015 2016

Trend Perkembangan (%)

Murabahah Mudharabah Musyarakah

c) Trend Musyarakah

Untuk tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi

116,525% atau naik sebesar 16,525% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 121,189% atau

naik sebesar 21,189% dari tahun 2012. Tahun 2015

mengalami kenaikan menjadi 169,898% atau naik sebesar

69,898% dari tahun 2012. Tahun 2016 mengalami kenaikan

menjadi 214,926% atau naik sebesar 114,926% dari tahun

2012. Trend musyarakah BSM tergolong bagus dari tahun

ke tahun karena terus mengalami kenaikan, puncaknya

ditahun 2016 angka trend mencapai 214,926% atau 2 (dua)

kali lipat dari tahun dasar 2012, hal ini dapat terlihat bahwa

pertumbuhan pembiayaan musyarakah pada BSM

mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Gambar 12

Grafik Trend Perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah Bank Syariah Mandiri

Sumber : data diolah oleh penulis

Page 72: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

54

Meskipun angka trend pertumbuhan murabahah dan

musyarakah terus naik dari tahun ke tahun, sebenarnya

pembiayaan mudharabah terus mengalami penurunan setiap

tahunnya hal ini disebabkan oleh salah satunya adalah fokus

bank yang masih tertuju pada pengembangan pembiayaan

dengan sistem bagi hasil lainnya yaitu musyarakah, sementara

untuk akad mudharabah bank tidak mencantumkan pembiayaan

tersebut di dalam strategi bank. Hal tersebut tercantum dalam

strategi bank untuk tahun kedepannya seperti yang dikutip

dibawah ini:

“Mengembangkan produk-produk spesifik syariah,

seperti gadai, cicil emas, ijarah dan musyarakah mutanaqisah

(MMQ) atau investasi terikat serta tabungan dengan

pemotongan zakat” (Laporan tahunan BSM 2015-2016)

Meskipun dengan membaiknya angka penyaluran

musyarakah pada Bank Syariah Mandiri, namun bank masih

tetap mengutamakan pembiayaan murabahah sebagai produk

utama dari operasional pembiayaan mereka dibandingkan

dengan mudharabah ataupun musyarakah.

Page 73: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

55

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

Gambar 13

Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Syariah Mandiri tahun 2012 s/d 2016

Sumber: data diolah oleh penulis

Dapat dilihat dari perbandingan ketiga produk tersebut

dimana murabahah masih menguasai share product dengan

tingkat penyaluran sebesar 73,23%, sementara mudharabah

pada tingkat 7,43% dan musyarakah pada tingkat 19,34% dari

total keseluruhan ketiga pembiayaan tersebut dari tahun 2012

sampai 2016. Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri masih perlu

meningkatkan prioritas untuk membenahi pembiayaan

mudharabah dari segi kualitas serta kuantitas penyalurannya,

serta lebih meningkatkan lagi share product untuk musyarakah.

c. Bank Mega Syariah

1) Perhitungan Analisis Trend

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada Bank Mega Syariah.

Page 74: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

56

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 5.233.839 6.714.438 5.183.515 4.009.342 4.300.599 100 128,29 99,04 76,60 82,17Mudharabah - - 8.819 1.375 - 0,0 0,0 100 15,59 0,0Musyarakah 33.276 41.907 30.734 56.236 340.218 100 125,94 92,36 169,00 1022,41

Trend Perkembangan (%)Pos-Pos

Tahun (dalam jutaan rupiah)

Tabel 13

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada Bank Mega Syariah

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

2) Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

a) Trend Murabahah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 128,29% atau naik sebesar 28,29% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami sedikit penurunan menjadi 99,04%

atau turun sebesar 0,96% dari tahun 2012. Tahun 2015

kembali mengalami penurunan menjadi 76,60% atau turun

sebesar 23,40% dari tahun 2012. Kemudian angka trend

untuk tahun 2016 sempat naik dari tahun sebelumnya

menjadi 82,17%, akan tetapi hal ini tetap masih dibawah

tahun dasar 2012 yakni mengalami penurunan sebesar

17,83% dari tahun 2012. Pertumbuhan murabahah pada

Bank Mega Syariah tergolong fluktuatif, tercatat trend

kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan angka

Page 75: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

57

sebesar 128,29% dan trend terendah pada tahun 2015

sebesar 76,60%.

b) Trend Mudharabah

Trend untuk tahun 2012 dan 2013 perhitungan trend

pada produk pembiayaan mudharabah terhitung nihil,

dikarenakan pada laporan keuangan bank tercantum angka

0 (nol) pada pos pembiayaan mudharabah. Kemudian

penulis menjadikan tahun 2014 sebagai tahun dasar untuk

memulai perhitungan analisis trend, dimana Bank Mega

Syariah mulai membukukan pembiayaan mudharabah

sebesar 8,819 miliar. Selanjutnya untuk tahun 2015

mengalami penurunan menjadi 15,591% atau turun sebesar

84,409% dari tahun 2014. Sementara untuk tahun 2016

angka penyaluran pembiayaan mudharabah kembali nihil

menjadi 0 (nol). Penurunan trend yang drastis ini salah

satunya adalah bank hanya menyalurkan mudharabah

hanya satu kali di tahun 2014, sementara untuk tahun

selanjutnya bank tidak menyalurkan lagi.

c) Trend Musyarakah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 125,94% atau naik sebesar 25,94% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami sedikit penurunan menjadi 92,36%

Page 76: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

58

0200400600800

10001200

2012 2013 2014 2015 2016

Trend Perkembangan (%)

Murabahah Mudharabah Musyarakah

atau turun sebesar 7,64% dari tahun 2012. Kemudian untuk

tahun 2015 mengalami kenaikan trend yang cukup pesat ke

angka 169,00 % atau naik sebesar 69,00% dari tahun 2012.

Terakhir di tahun 2016 kembali mengalami kenaikan,

namun kenaikan ini tergolong sangat pesat, angka trend

tertinggi ada pada posisi 1022,41% atau naik sebesar

922,39% dari tahun 2012. Dalam hal ini dapat terlihat

bahwa pembiayaan musyarakah Bank Mega Syariah

mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama

untuk tahun 2016 dimana pembiayaan musyarakah

mengalami kenaikan sebesar 10 kali lipat dari tahun 2012.

Gambar 14

Grafik Trend Perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah Bank Mega Syariah

Sumber : data diolah oleh penulis

Angka pertumbuhan pembiayaan musyarakah

menunjukkan trend perkembangan yang sangat bagus pada

Bank Mega Syariah dibandingkan dengan murabahah maupun

Page 77: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

59

mudharabah, meskipun bank menunjukkan respon yang positif

terhadap pembiayaan berbasis bagi hasil, namun produk

pembiayaan mudharabah masih sangat sulit berkembang pada

bank Mega Syariah.

Salah satu faktor penyebab nihilnya pembiayaan

mudharabah adalah pengalaman bank terhadap skim

pembiayaan ini, hal ini terjadi dimana pada tahun 2011 bank

telah melakukan penghapusbukuan pembiayaan mudharabah

sebesar Rp 631,078 juta untuk pembiayaan macet karena

pembiayaan tersebut tidak mungkin dapat ditagih kembali

(Laporan tahunan Bank Mega Syariah 2012).

Meskipun mencatatkan perkembangan yang bagus pada

pembiayaan musyarakah, namun secara keseluruhan bank masih

tetap mengutamakan pembiayaan murabahah sebagai produk

utama dari operasional pembiayaan mereka dibandingkan dengan

mudharabah ataupun musyarakah.

Page 78: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

60

Gambar 15

Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Mega Syariahtahun 2012 s/d 2016

Sumber : data diolah oleh penulis

Dapat dilihat dari perbandingan ketiga produk tersebut

dimana murabahah masih menguasai hampir keseluruhan share

product dengan tingkat penyaluran sebesar 98,03%, sementara

meskipun musyarakah mengalami trend perkembangan yang

pesat, ternyata musyarakah hanya ada pada tingkat 1,94% dan

mudharabah ada pada posisi hampir nihil, yaitu pada tingkat

0,04% dari total keseluruhan ketiga pembiayaan tersebut dari

tahun 2012 sampai 2016. Dalam hal ini Bank Mega Syariah harus

mulai menumbuhkan kepercayaan kepada produk pembiayaan

mudharabah agar nantinya bisa memberikan kontribusi yang

lebih baik terhadap perkembangan produk berbasis bagi hasil

pada dunia perbankan syariah di Indonesia.

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

Page 79: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

61

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 6.966.407 8.849.045 9.858.575 9.780.350 10.500.533 100 127,025 141,516 140,393 150,731Mudharabah 859.252 936.688 876.311 1.106.566 1.271.485 100 109,012 101,985 128,782 147,976Musyarakah 1.737.831 3.033.517 4.005.308 4.962.346 5.185.890 100 174,558 230,477 285,548 298,412

Pos-PosTahun (dalam jutaan rupiah) Trend Perkembangan (%)

d. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah)

1) Perhitungan Analisis Trend

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada BRI Syariah.

Tabel 14

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada BRI Syariah

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

2) Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

a) Trend Murabahah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 127,025% atau naik sebesar 27,025% dari tahun

dasar 2012. Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi

141,516% atau naik sebesar 41,516% dari tahun 2012.

Tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 140,39% atau

naik sebesar 40,39% dari tahun 2012. Kemudian tahun

2016 mengalami kenaikan menjadi 150,731% atau naik

Page 80: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

62

sebesar 50,731% dari tahun 2012. Trend kenaikan

murabahah BRI Syariah dari tahun 2012 sampai dengan

2016 tergolong stabil sampai ke akhir tahun, tercatat

puncak kenaikan trend sebesar 150,731% pada akhir tahun

2016.

b) Trend Mudharabah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 109,012% atau naik sebesar 9,012% dari tahun

2012. Tahun 2014 tetap sedikit mengalami kenaikan

menjadi 101,985% atau naik sebesar 1,985% dari tahun

2012. Tahun 2015 kembali mengalami kenaikan menjadi

128,782% atau naik sebesar 28,782% dari tahun 2012.

Kemudian untuk tahun 2016 mengalami kenaikan trend

kembali dari tahun sebelumnya menjadi 147,976% atau

naik sebesar 47,976%. Sama seperti murabahah, kenaikan

trend pembiayaan mudharabah pada BRI Syariah juga

tergolong stabil sampai ke akhir tahun, tercatat puncak

kenaikan trend sebesar 147,976% pada akhir tahun 2016.

c) Trend Musyarakah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan yang

cukup bagus menjadi 174,558% atau naik sebesar 74,558%

dari tahun 2012. Tahun 2014 juga mengalami kenaikan

Page 81: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

63

0

100

200

300

400

2012 2013 2014 2015 2016

Trend Perkembangan (%)

Murabahah Mudharabah Musyarakah

yang pesat menjadi 230,477% atau naik sebesar 130,477%

dari tahun 2012. Tahun 2015 juga kembali mengalami

kenaikan yang pesat menjadi 285,548% atau naik sebesar

185,548% dari tahun 2012. Kemudian tahun 2016 juga

mengalami kenaikan menjadi 298,412% atau naik sebesar

198,412% dari tahun 2012. Dalam hal ini dapat terlihat

bahwa pembiayaan musyarakah BRI Syariah mengalami

kenaikan yang cukup pesat dan terus menanjak dari tahun

2012 sampai 2016 dimana puncaknya pada tahun 2016

angka trend ada pada 298,412% atau hampir 3 kali lipat

dari tahun dasar 2012.

Gambar 16

Grafik Trend Perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah BRI Syariah

Sumber: data diolah oleh penulis

Meskipun angka pertumbuhan pembiayaan berbasis bagi

hasil seperti mudharabah dan musyarakah mengalami

pertumbuhan yang pesat, akan tetapi dari tahun 2012 sampai

dengan 2016, angka penyaluran pembiayaan pada BRI Syariah

Page 82: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

64

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

masih didominasi oleh pembiayaan murabahah dibandingkan

dengan angka penyaluran pembiayaan mudharabah dan

musyarakah.

Gambar 17

Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BRI Syariah tahun 2012 s/d 2016

Sumber: data diolah oleh penulis

Dapat dilihat dari perbandingan ketiga produk tersebut

dimana murabahah masih menguasai share product dengan

tingkat penyaluran sebesar 65,72%, sementara mudharabah

pada tingkat 7,22% dan musyarakah pada tingkat 27,06% dari

total keseluruhan ketiga pembiayaan tersebut dari tahun 2012

sampai 2016.

e. Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah)

1) Perhitungan Analisis Trend

Page 83: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

65

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 4.734.352 7.969.128 11.292.122 13.218.300 14.821.164 100 168,326 238,515 279,2 313,056Mudharabah 287.064 709.218 1.016.696 1.258.682 1.181.607 100 247,059 354,17 438,467 411,618Musyarakah 966.531 1.059.082 1.405.003 2.100.125 2.907.463 100 109,576 145,366 217,285 300,814

Trend Perkembangan (%)Pos-Pos

Tahun (dalam jutaan rupiah)

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada BNI Syariah.

Tabel 15

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada BNI Syariah

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

2) Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

a) Trend Murabahah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 168,231% atau naik sebesar 68,326% dari tahun

2012. Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 238,515%

atau naik sebesar 138,515% dari tahun 2012. Tahun 2015

mengalami kenaikan menjadi 279,2% atau naik sebesar

179,2% dari tahun 2012. Kemudian tahun 2016 mengalami

kenaikan menjadi 313,056% atau naik sebesar 213,056%

dari tahun 2012. Dapat dilihat bahwa angka trend terus

mengalami pertumbuhan yang pesat dari tahun ke tahun

Page 84: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

66

sampai puncaknya di tahun 2016 trend murabahah sudah

mencapai angka 313,056% atau lebih dari 3 kali lipat

pencapaian trend pada tahun dasar 2012.

b) Trend Mudharabah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan yang

cukup pesat menjadi 247,06% atau naik sebesar 147,06%

dari tahun 2012. Tahun 2014 kembali mengalami kenaikan

yang pesat menjadi 354,17% atau naik sebesar 254,17%

dari tahun 2012. Tahun 2015 juga kembali mengalami

kenaikan menjadi 438,47% atau naik sebesar 338,47% dari

tahun 2012. Kemudian untuk tahun 2016 mengalami sedikit

penurunan trend dari tahun sebelumnya akan tetapi hal ini

masih tergolong bagus karena trend ada pada angka

411,62% tetap mengalami kenaikan dari tahun dasar 2012

sebesar 311,62%. Dalam hal ini dapat terlihat bahwa

pembiayaan mudharabah BNI Syariah mengalami trend

kenaikan yang sangat pesat dari tahun ke tahun sejak tahun

2012 sampai dengan 2016 dimana puncaknya pada tahun

2016 angka trend sendiri mencapai 411,62% dimana

penyaluran pembiayaan mudharabah telah tumbuh lebih

dari 4 kali lipat dari tahun dasar 2012.

Page 85: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

67

0

100

200

300

400

500

2012 2013 2014 2015 2016

Trend Perkembangan (%)

Murabahah Mudharabah Musyarakah

c) Trend Musyarakah

Trend untuk tahun 2013 mengalami sedikit

kenaikan menjadi 109,58% atau naik sebesar 9,58% dari

tahun 2012. Tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi

145,37% atau naik sebesar 21,189% dari tahun 2012. Tahun

2015 kembali mengalami kenaikan menjadi 217,28% atau

naik sebesar 117,28% dari tahun 2012. Kemudian tahun

2016 juga mengalami kenaikan menjadi 300,81% atau naik

sebesar 200,81% dari tahun 2012. Sama seperti produk

murabahah dan mudharabah, pembiayaan musyarakah

BNI Syariah mengalami kenaikan yang cukup pesat dan

terus menanjak setiap tahunnya dimana puncaknya pada

tahun 2016 angka trend mencapai 300,81 atau mengalami

kenaikan 3 kali lipat dari tahun dasar 2012.

Gambar 18

Grafik Trend Perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah BNI Syariah

Sumber : data diolah oleh penulis

Page 86: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

68

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

Meskipun angka pertumbuhan pembiayaan berbasis bagi

hasil seperti mudharabah dan musyarakah mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat, akan tetapi dari tahun 2012

sampai dengan 2016, angka penyaluran pembiayaan pada BNI

Syariah masih didominasi oleh pembiayaan murabahah

dibandingkan dengan angka penyaluran pembiayaan

mudharabah dan musyarakah.

Gambar 19

Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BNI Syariah tahun 2012 s/d 2016

Sumber: data diolah oleh penulis

Dapat dilihat dari perbandingan ketiga produk tersebut

dimana murabahah masih menguasai share product dengan

tingkat penyaluran sebesar 80,14%, sementara mudharabah

pada tingkat 6,86% dan musyarakah pada tingkat 13,00% dari

total keseluruhan ketiga pembiayaan tersebut dari tahun 2012

sampai 2016.

Page 87: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

69

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 2.578.807 3.218.231 2.202.581 2.188.488 2.217.106 100 124,795 85,411 84,8644 85,9741Mudharabah 194.267 224.716 264.504 401.915 340.450 100 115,674 136,155 206,888 175,249Musyarakah 645.993 868.022 1.169.237 1.636.389 2.137.001 100 134,370 180,998 253,314 330,809

Trend Perkembangan (%)Pos-Pos

Tahun (dalam jutaan rupiah)

Dengan melihat grafik perkembangan trend pada

pembahasan sebelumnya, maka penulis menyimpulkan

pembiayaan mudharabah dan musyarakah BNI Syariah

memiliki kualitas yang bagus dan masih dapat berkembang

lebih baik lagi pada tahun-tahun berikutnya.

f. Bank Bukopin Syariah

1) Perhitungan Analisis Trend

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada Bank Bukopin Syariah:

Tabel 16

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada Bank Bukopin Syariah

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

2) Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

Page 88: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

70

a) Trend Murabahah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 124,795% atau naik sebesar 24,795% dari tahun

2012. Namun untuk tahun 2014 mengalami penurunan

menjadi 85,411% atau turun sebesar 14,589% dari tahun

2012. Tahun 2015 sedikit mengalami penurunan kembali

menjadi 84,864% atau turun sebesar 15,136% dari tahun

2012. Kemudian tahun 2016 mengalami seikit perbaikan

trend dari tahun sebelumnya menjadi 85,974%, akan tetapi

hal ini masih dibawah trend tahun dasar 2012 karena

mengalami penurunan 14,026% dari tahun 2012. Tercatat

bahwa trend kenaikan tertinggi ada pada tahun 2013 yaitu

sebesar 124,795% dan trend penurunan terendah ada pada

tahun 2015 yaitu sebesar 84,864%.

b) Trend Mudharabah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 115,674% atau naik sebesar 15,674% dari tahun

2012. Tahun 2014 kembali mengalami kenaikan menjadi

136,155% atau naik sebesar 36,155% dari tahun 2012.

Kemudian tahun 2015 mengalami kenaikan yang cukup

pesat menjadi 206,888% atau naik sebesar 206,888% dari

tahun 2012. Kemudian untuk tahun 2016 mengalami sedikit

penurunan trend dari tahun sebelumnya akan tetapi hal ini

Page 89: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

71

masih tergolong bagus karena trend ada pada angka

175,249% tetap mengalami kenaikan dari tahun dasar 2012

sebesar 75,249%. Dalam hal ini dapat terlihat bahwa

pembiayaan mudharabah Bank Bukopin Syariah

mengalami trend kenaikan yang cukup stabil dari 2012

sampai dengan puncaknya di tahun 2015 sebesar 206,888%

meskipun di tahun 2016 mengalami sedikit penurunan dari

tahun 2015.

c) Trend Musyarakah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 134,370% atau naik sebesar 34,370% dari tahun

2012. Tahun 2014 kembali mengalami kenaikan menjadi

180,998% atau naik sebesar 80,998% dari tahun 2012.

Tahun 2015 juga mengalami kenaikan yang cukup pesat

menjadi 253,314% atau naik sebesar 153,314% dari tahun

2012. Kemudian tahun 2016 juga mengalami kenaikan

yang pesat menjadi 330,809% atau naik sebesar 230,809%

dari tahun 2012. Dalam hal ini dapat terlihat bahwa

pembiayaan musyarakah Bank Bukopin Syariah

mengalami kenaikan yang cukup pesat dan terus menanjak

dari tahun 2012 sampai 2016, dimana puncaknya untuk

tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 330,809% atau

naik lebih dari 3 kali lipat dari tahun dasar 2012.

Page 90: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

72

0

100

200

300

400

2012 2013 2014 2015 2016

Trend Perkembangan (%)

Murabahah Mudharabah Musyarakah

Gambar 20

Grafik Trend Perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah Bank Bukopin Syariah

Sumber : data diolah oleh penulis

Meskipun angka pertumbuhan pembiayaan berbasis bagi

hasil seperti mudharabah dan musyarakah mengalami

pertumbuhan kearah yang positif dari tahun ke tahun, akan

tetapi dari tahun 2012 sampai dengan 2016, angka penyaluran

pembiayaan pada Bank Bukopin Syariah masih didominasi oleh

pembiayaan murabahah dibandingkan dengan angka

penyaluran pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

Page 91: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

73

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

Gambar 21

Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Bukopin Syariah tahun 2012 s/d 2016

Sumber: data diolah oleh penulis

Dapat dilihat dari perbandingan ketiga produk tersebut

dimana murabahah masih menguasai share product dengan

tingkat penyaluran sebesar 61,15%, sementara mudharabah

pada tingkat 7,03% dan musyarakah pada tingkat 31,83% dari

total keseluruhan ketiga pembiayaan tersebut dari tahun 2012

sampai 2016.

Akan tetapi pencapaian Bank Bukopin Syariah pada

tahun 2016 patut diapresiasi karena tingkat angka penyaluran

salah satu pembiayaan berbasis bagi hasil yaitu musyarakah

mencapai angka Rp2,137 triliun hampir menyamai tingkat

angka penyaluran murabahah yang berada di angka Rp2,217

triliun. Hal ini merupakan sebuah respon positif dari Bank

Bukopin Syariah terhadap kontribusi perkembangan

pembiayaan berbasis bagi hasil di Indonesia.

Page 92: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

74

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 435.054 597.422 948.034 1.428.092 1.495.010 100 137,32 217,91 328,26 343,64Mudharabah 124.763 201.867 188.351 198.423 342.363 100 161,80 150,97 159,04 274,41Musyarakah 339.617 532.542 810.923 1.132.524 1.287.827 100 156,81 238,78 333,47 379,20

Pos-PosTahun (dalam jutaan rupiah) Trend Perkembangan (%)

g. Bank Central Asia Syariah

1) Perhitungan Analisis Trend

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada BCA Syariah

Tabel 17

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada BCA Syariah

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

2) Deskripsi Hasil perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

a) Trend Murabahah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 137,32% atau naik sebesar 37,32% dari tahun 2012.

Tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup pesat menjadi

217,91% atau naik sebesar 117,91% dari tahun 2012. Tahun

2015 kembali mengalami kenaikan yang pesat menjadi

328,26% atau naik sebesar 228,26% dari tahun 2012. Tahun

2016 kembali mengalami kenaikan menjadi 343,64% atau

Page 93: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

75

naik sebesar 243,64% dari tahun 2012. Terlihat bahwa trend

perkembangan pembiayaan murabahah terus mengalami

kenaikan yang signifikan dari tahun ketahun sampai pada

puncaknya di tahun 2016 pertumbuhan mencapai 343,64%

atau naik lebih dari tiga kali lipat dari tahun dasar 2012.

b) Trend Mudharabah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 161,80% atau naik sebesar 61,80% dari tahun 2012.

Tahun 2014 sedikit mengalami penurunan trend dari tahun

sebelumnya, akan tetapi angka trend masih berada diatas

tahun dasar 2012 yaitu berada diangka 150,97% atau naik

kenaikan yang pesat menjadi 274,41% atau naik sebesar

174,41% dari tahun 2012. Dalam hal ini terlihat bahwa

pembiayaan mudharabah BCA Syariah mengalami

pertumbuhan yang fluktuatif namun tergolong pesat dari

2012 sampai dengan 2016. Tercatat bahwa kenaikan

tertinggi ada pada akhir tahun 2016 sebesar 274,41%.

c) Trend Musyarakah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan yang

tergolong bagus menjadi 156,81% atau naik sebesar

56,81% dari tahun 2012. Tahun 2014 mengalami kenaikan

yang pesat menjadi 238,78% atau naik sebesar 138,78%

Page 94: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

76

0

100

200

300

400

2012 2013 2014 2015 2016

Trend Perkembangan (%)

Murabahah Mudharabah Musyarakah

dari tahun 2012. Tahun 2015 kembali mengalami kenaikan

yang pesat menjadi 333,47% atau naik sebesar 233,47%

dari tahun 2012. Terakhir untuk tahun 2016 juga

mengalami kenaikan menjadi 379,20% atau naik sebesar

279,20% dari tahun 2012. Hal ini merupakan sebuah

pencapaian yang positif dari BCA Syariah selama 5 tahun

operasional dari 2012, dimana puncaknya pada tahun 2016

bank berhasil menyalurkan pembiayaan musyarakah ini

mengalami pertumbuhan 379,20% atau naik lebih dari 3

kali lipat dari tahun dasar 2012.

Gambar 22

Grafik Trend Perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah BCA Syariah

Sumber : data diolah oleh penulis

Meskipun angka pertumbuhan pembiayaan berbasis bagi

hasil seperti mudharabah dan musyarakah ikut mengalami

pertumbuhan kearah yang positif dari tahun ke tahun, akan tetapi

sama seperti pembahasan pada bank-bank sebelumnya, bahwa

Page 95: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

77

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

dari tahun 2012 sampai dengan 2016, angka penyaluran

pembiayaan pada BCA Syariah masih didominasi oleh

pembiayaan murabahah dibandingkan dengan angka penyaluran

pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

Gambar 23

Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

BCA Syariah tahun 2012 s/d 2016

Sumber: data diolah oleh penulis

Dapat dilihat dari perbandingan ketiga produk tersebut

dimana murabahah masih menguasai share product dengan

tingkat penyaluran sebesar 48,73%, sementara mudharabah

pada tingkat 10,49% dan musyarakah pada tingkat 40,78% dari

total keseluruhan ketiga pembiayaan tersebut dari tahun 2012

sampai 2016.

Akan tetapi pencapaian BCA Syariah dari tahun ke tahun

patut diapresiasi karena tingkat angka penyaluran salah satu

pembiayaan berbasis bagi hasil yaitu musyarakah mencapai

Page 96: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

78

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Murabahah 764.727 1.231.835 617.337 526.897 1.020.473 100 161,08 80,73 68,90 133,44Mudharabah 517.354 659.220 854.378 1.018.378 586.840 100 127,42 165,14 196,84 113,43Musyarakah 229.960 690.827 3.252.749 4.074.373 4.655.730 100 300,41 1414,48 1771,77 2024,58

Trend Perkembangan (%)Pos-Pos

Tahun (dalam jutaan rupiah)

angka Rp4,10 triliun, hampir menyamai tingkat angka

penyaluran murabahah yang berada di angka Rp4,903 triliun.

Terlihat bahwa BCA Syariah juga memperhatikan tingkat

pemerataan penyaluran dana terhadap produk pembiayaan

selain murabahah. Hal ini juga merupakan sebuah respon positif

dari BCA Syariah terhadap kontribusi perkembangan

pembiayaan berbasis bagi hasil di Indonesia.

h. Bank Panin Dubai Syariah

1) Perhitungan Analisis Trend

Berikut dibawah ini adalah perhitungan analisa trend

perkembangan pembiayaan murabahah, mudharabah, dan

musyarakah pada Bank Panin Dubai Syariah.

Tabel 18

Perhitungan Trend Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah pada Bank Panin Dubai Syariah

Sumber : data diolah penulis dari laporan tahunan 2012-2016

2) Deskripsi Hasil Perhitungan Analisis Trend

Berdasarkan perhitungan analisis trend pada poin

sebelumnya, maka dapat dijelaskan berbagai macam kenaikan

dan penurunan sebagai berikut:

Page 97: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

79

a) Trend Murabahah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan yang

cukup signifikan menjadi 161,08% atau naik sebesar

61,08% dari tahun 2012. Kemudian tahun 2014 terjadi

penurunan angka trend yang cukup tajam sebesar 80,35%

dari tahun sebelumnya menjadi 80,73%, dimana pada tahun

yang bersangkutan juga mengalami penurunan trend

sebesar 19,27% dari tahun dasar 2012. Tahun 2015 kembali

mengalami penurunan menjadi 68,90% atau turun sebesar

31,10% dari tahun 2012. Terakhir untuk tahun 2016

mengalami perbaikan menjadi 133,44% atau naik sebesar

33,44% dari tahun 2012. Disini dapat dilihat bahwa trend

perkembangan pembiayaan murabahah Bank Panin Dubai

Syariah tergolong fluktuatif dari tahun ke tahun. Tercatat

bahwa trend kenaikan tertinggi ada pada tahun 2013 sebesar

161,08%, sementara trend penurunan terendah ada pada

tahun 2015 sebesar 68,90%.

b) Trend Mudharabah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan

menjadi 127,42% atau naik sebesar 27,42% dari tahun 2012.

Tahun 2014 kembali mengalami kenaikan menjadi

165,14% atau naik sebesar 65,14% dari tahun 2012.

Page 98: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

80

Kemudian pada tahun 2015 juga kembali mengalami

kenaikan menjadi 196,84% atau naik sebesar 96,84% dari

tahun 2012. Terakhir pada tahun 2016 angka trend

terkoreksi sebesar 83,41% dari tahun sebelumnya menjadi

113,43%, akan tetapi angka tersebut masih diatas dari

angka trend tahun dasar 2012, yang mana dalam hal ini

masih mengalami kenaikan sebesar 13,43% dari tahun 2012.

Dapat dilihat bahwa pembiayaan mudharabah Bank Panin

Dubai Syariah mengalami pertumbuhan yang cukup bagus

dari tahun 2012 sampai puncaknya di tahun 2015 sebesar

196,84% meskipun pada tahun 2016 angka pertumbuhan

tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dari

tahun sebelumnya.

c) Trend Musyarakah

Trend untuk tahun 2013 mengalami kenaikan yang

tergolong pesat menjadi 300,41% atau naik sebesar

200,41% dari tahun 2012. Kemudian tahun 2014

mengalami kenaikan yang trend pembiayaan yang luar

biasa pesat dimana angka trend mencapai 1414,48% atau

naik sebesar 1314,48% dari tahun 2012. Tahun 2015 juga

kembali mengalami kenaikan yang pesat menjadi

1771,77% atau naik sebesar 1671,77% dari tahun 2012.

Terakhir untuk tahun 2016 juga kembali mengalami

Page 99: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

81

0

500

1000

1500

2000

2500

2012 2013 2014 2015 2016

Bank Panin Dubai Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

kenaikan yang signifikan menjadi 2024,58% atau naik

sebesar 1924,58% dari tahun 2012. Hal ini tentu merupakan

sebuah pencapaian yang luar biasa dari Bank Panin Dubai

Syariah karena bank berhasil melakukan pencapaian yang

sangat bagus dimana pada puncaknya di tahun 2016 angka

penyaluran pembiayaan musyarakah mengalami

pertumbuhan sebesar 2024,58% atau naik sebanyak 20 kali

lipat dari tahun 2012.

Gambar 24

Grafik Trend Perkembangan Murabahah, Mudharabah,

dan Musyarakah Bank Panin Dubai Syariah

Sumber : data diolah oleh penulis

Pencapaian Bank Panin Dubai Syariah dari 2012 sampai

dengan 2016 tergolong sangat bagus, karena bank berhasil

menjalankan peran intermediary dalam dunia perbankan syariah

dimana bank berhasil mempertahankan produk pembiayaan

Page 100: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

82

berbasis bagi hasil terutama musyarakah sebagai inti produk

(core product) mereka dibandingkan pembiayaan lainnya.

Gambar 25

Share product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

Bank Panin Dubai Syariah tahun 2012 s/d 2016

Sumber : data diolah oleh penulis

Dapat dilihat dari perbandingan ketiga produk tersebut

dimana murabahah masih ada pada tingkat penyaluran sebesar

20,10%, sementara mudharabah pada tingkat 17,57% dan

musyarakah ada pada tingkat 62,33% dari total keseluruhan

ketiga pembiayaan tersebut dari tahun 2012 sampai 2016. Hal

ini tentunya merupakan respon yang sangat positif dari Bank

Panin Dubai Syariah terhadap kontribusi perkembangan

pembiayaan berbasis bagi hasil di Indonesia pada saat ini.

Share Product

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

Page 101: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

83

0,0050,00

100,00150,00200,00250,00300,00350,00

BankMuamalatIndonesia

BankSyariahMandiri

BankMega

Syariah

BRISyariah

BNISyariah

BankBukopinSyariah

BCASyariah

BankPaninDubai

Syariah

TREND PERKEMBANGAN MURABAHAH BUS (%)

2012 2013 2014 2015 2016

3. Perbandingan Hasil Perhitungan Analisis Trend

Setelah dihitung perkembangan produk pembiayaan murabahah,

mudharabah, dan musyarakah selama 5 (lima) tahun operasional mulai

dari tahun dasar 2012 sampai dengan 2016, berikut adalah data

perbandingan setiap akad pada keseluruhan sampel BUS yang diteliti

oleh penulis:

a. Perbandingan Trend Perkembangan Murabahah

Berdasarkan perhitungan analisis trend yang dibahas pada

poin sub-bab sebelumnya, berikut adalah data perbandingan atau

komparasi trend perkembangan produk murabahah pada

keseluruhan sampel BUS yang diteliti oleh penulis.

Gambar 26

Komparasi Perkembangan Produk Murabahah pada

BUS di Indonesia Tahun 2012 s/d 2016

Sumber : data diolah oleh penulis

Page 102: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

84

Dari grafik Dari grafik perbandingan trend perkembangan

diatas terlihat bahwa tingkat pertubuhan pembiayaan murabahah

pada setiap bank cenderung seimbang, namun penulis

menyimpulkan ada 2 (dua) BUS yang memiliki tingkat presentasi

perkembangan murabahahyang paling baik yaitu BNI Syariah dan

BCA Syariah.

BNI Syariah telah berhasil mencapai pertumbuhan

murabahah dengan tingkat rata-rata perkembangan sebesar 53,26%

pertahun, sedangkan BCA Syariah berhasil mencapai pertumbuhan

murabahah dengan tingkat rata-rata perkembangan sebesar 88,50%

pertahunnya.

Sehingga dapat disimpulkan dari data perbandingan diatas

bahwa perkembangan murabahah yang memiliki tingkat

pertumbuhan paling pesat ada pada BCA Syariah dengan nilai

puncak angka pertumbuhan mencapai 343,64% ditahun 2016.

Sementara itu untuk BUS dengan perkembangan trend

murabahah terendah ada pada Bank Mega Syariah dengan tingkat

rata-rata pertumbuhan -4,46% pertahun (minus), ini artinya

pembiayaan murabahah pada Bank Mega Syariah masih belum

mengalami perkembangan dari 5 (lima) tahun operasional secara

keseluruhan.

Page 103: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

85

0,0050,00

100,00150,00200,00250,00300,00350,00400,00450,00

BankMuamalatIndonesia

BankSyariahMandiri

BankMega

Syariah

BRISyariah

BNISyariah

BankBukopinSyariah

BCASyariah

BankPaninDubai

Syariah

TREND PERKEMBANGAN MUDHARABAH BUS (%)

2012 2013 2014 2015 2016

b. Perbandingan Trend Perkembangan Mudharabah

Berdasarkan perhitungan analisis trend yang dibahas pada

poin sub-bab sebelumnya, berikut adalah data perbandingan atau

komparasi trend perkembangan produk mudharabah pada

keseluruhan sampel BUS yang diteliti oleh penulis.

Gambar 27

Komparasi Perkembangan Produk Mudharabah pada

BUS di Indonesia Tahun 2012 s/d 2016

Sumber : data diolah oleh penulis

Dari grafik perbandingan trend perkembangan diatas terlihat

bahwa tingkat pertumbuhan pembiayaan mudharabah yang paling

menonjol ada pada BNI Syariah.

BNI Syariah telah berhasil mencapai pertumbuhan

pembiayaan mudharabah dengan tingkat rata-rata perkembangan

sebesar 77,90% pertahun, berhasil melampaui tingkat rata-rata

pencapaian perkembangan mudharabah BUS lainnya.

Page 104: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

86

Seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, bahwa

BNI syariah pada akhir tahun 2016, sudah melakukan pencapaian

yang cukup bagus, dimana pertumbuhan pembiayaan mudharabah

pada tahun tersebut sudah mencapai 411,62% atau tumbuh 4 kali

lipat dari pencapaian tahun 2012.

Sementara itu untuk BUS dengan perkembangan trend

mudharabah terendah ada pada Bank Mega Syariah dengan tingkat

rata-rata pertumbuhan 0% pertahun (nihil), hal ini disebabkan karena

Bank Mega Syariah masih belum memberikan perhatian pada salah

satu produk pembiayaan ini, dimana bank hanya 1 (satu) kali

menyalurkan pembiayaan mudharabah pada tahun 2014, dan

kemudian tidak meningkatkan/menyalurkan lagi setelah itu. Sangat

diperlukan adanya pembenahan dari segi kualitas dan kuantitas

pembiayaan mudharabah pada Bank Mega Syariah agar kedepannya

bank bisa memberikan kontribusi yang nyata akan perkembangan

produk pembiayaan berbasis bagi hasil di dalam dunia perbankan

syariah di Indonesia kedepannya.

c. Perbandingan Trend Perkembangan Musyarakah

Berdasarkan perhitungan analisis trend yang dibahas pada

poin sub-bab sebelumnya, berikut adalah data perbandingan atau

komparasi trend perkembangan produk mudharabah pada

keseluruhan sampel BUS yang diteliti oleh penulis.

Page 105: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

87

Gambar 28

Komparasi Perkembangan Produk Musyarakah pada

BUS di Indonesia Tahun 2012 s/d 2016

Sumber : data diolah oleh penulis

Dari grafik perbandingan trend perkembangan diatas terlihat

bahwa tingkat pertumbuhan pembiayaan musyarakah yang paling

menonjol ada pada Bank Panin Dubai Syariah.

Bank Panin Dubai Syariah telah berhasil mengembangkan

pembiayaan musyarakah dengan rata-rata ingkat pertumbuhan

penyaluran pembiayaan sebesar 481,15% pertahunnya, jauh

mengungguli tingkat rata-rata pertumbuhan penyaluran pembiayaan

musyarakah pada BUS lainnya.

Seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, bahwa

Bank Panin Dubai Syariah telah melakukan pencapaian yang sangat

bagus pada sektor pembiayaan musyarakah disetiap tahunnya,

0,00200,00400,00600,00800,00

1000,001200,001400,001600,001800,002000,002200,00

BankMuamalatIndonesia

BankSyariahMandiri

BankMega

Syariah

BRISyariah

BNISyariah

BankBukopinSyariah

BCASyariah

BankPaninDubai

Syariah

TREND PERKEMBANGAN MUSYARAKAH BUS (%)

2012 2013 2014 2015 2016

Page 106: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

88

sampai pada akhirnya pertumbuhan pembiayaan musyarakah pada

tahun 2016 sudah mencapai 2024,58% atau tumbuh 20 kali lipat dari

pencapaian tahun 2012.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari peran Bank Panin Dubai

Syariah yang berhasil menjadikan musyarakah sebagai produk

utama (core product) dalam operasional mereka, hal ini dapat dilihat

dari share product mereka selama 5 (lima) tahun terakhir dimana

pembiayaan musyarakah menguasai share dengan angka mencapai

62,33% dari perbandingan ketiga produk (murabahah, mudharabah,

musyarakah) yang menjadi sampel di dalam penelitian ini.

Sementara itu untuk BUS dengan perkembangan trend

musyarakah terendah ada pada Bank Muamalat Indonesia dengan

tingkat pertumbuhan hanya sebesar 14,25% pertahunnya, masih

dibawah tingkat rata-rata perkembangan pada BUS lainnya. Namun

hal ini masih dalam pencapaian postif, dimana produk pembiayaan

ini masih bisa berkembang secara berkelanjutan mengingat produk

ini ada pada trend yang positif pada keseluruhan BUS.

4. Perbandingan Share Product Murabahah, Mudharabah, Musyarakah

pada BUS di Indonesia

Berdasarkan data share product pada setiap BUS yang telah

dibahas pada poin-poin sub-bab sebelumnya, berikut adalah data

Page 107: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

89

47,6

0%

73,2

3%

98,0

3%

65,7

2% 80,1

4%

61,1

5%

48,7

3%

20,1

0%

4,11

%

7,43

%

0,04

%

7,22

%

6,86

%

7,03

%

10,4

9%

17,5

7%

48,2

9%

19,3

4%

1,94

%

27,0

6%

13,0

0%

31,8

3% 40,7

8%

62,3

3%

B M I B S M M E G AS Y A R I A H

B R IS Y A R I A H

B N IS Y A R I A H

B U K O P I NS Y A R I A H

B C AS Y A R I A H

P A N I NS Y A R I A H

SHARE PRODUCT MURABAHAH, MUDHARABAH,MUSYARAKAH BANK UMUM SYARIAH

Murabahah Mudharabah Musyarakah

perbandingan share product murabahah, mudharabah, dan musyarakah

di Indonesia:

Gambar 29

Komparasi Share Product Murabahah, Mudharabah, dan Musyarakah

pada BUS di Indonesia Tahun 2012 s/d 2016

Sumber : data diolah oleh penulis

Dari grafik perbandingan trend perkembangan diatas dapat dilihat

bahwa angka share product murabahah masih sangat dominan pada

hampir keseluruhan sampel BUS, akan tetapi masih ada beberapa BUS

yang berkontribusi lebih serta menanggapi positif akan pertumbuhan

produk berbasi bagi hasil.

Pertama adalah Bank Panin Dubai Syariah yang berhasil

melakukan pencapaian angka share product salah satu pembiayaan

berbasis bagi hasil musyarakah sebesar 62,33% lebih tinggi

Page 108: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

90

dibandingkan pembiayaan berbasis mark-up murabahah yang ada pada

angka 20,10%, sementara untuk pembiayaan mudharabah ada pada

angka 17,57%, hal tersebut juga merupakan sebuah pencapaian yang

bagus karena angka share product mudharabah Bank Panin Dubai

Syariah lebih tinggi dibandingkan keseluruhan angka share product

mudharabah BUS lainnya.

Urutan kedua adalah Bank Muamalat Indonesia yang berhasil

melakukan pencapaian angka share product salah satu pembiayaan

berbasis bagi hasil musyarakah sebesar 48,29%, berhasil mengungguli

pembiayaan berbasis mark-up murabahah yang ada pada angka 47,60%,

meskipun pada pembahasan sebelumnya perkembangan pembiayaan

musyarakah Bank Muamalat Indonesia tergolong paling rendah, namun

pada tahun 2015 dan 2016 Bank Muamalat Indonesia berhasil

membenahi share product musyarakah dimana angka penyaluran salah

satu pembiayaan berbasis bagi hasil musyarakah lebih tinggi daripada

angka penyaluran pembiayaan berbasis mark-up murabahah. Sementara

untuk pembiayaan mudharabah ada pada angka 4,11%, menjadi

terendah kedua setelah Bank Mega Syariah, dalam hal ini Bank

Muamalat Indonesia masih perlu membenahi kualitas produk

pembiayaan mudharabah untuk kedepannya.

Kemudian urutan ketiga adalah BCA Syariah dengan angka share

product salah satu pembiayaan berbasis bagi hasil musyarakah sebesar

40,78%, hampir menyamai share product pembiayaan berbasis mark-up

Page 109: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

91

murabahah yang ada pada angka 48,73%, sementara untuk pembiayaan

mudharabah ada pada angka 10,49%, hal tersebut juga merupakan

pencapaian yang cukup bagus karena share product pembiayaan

mudharabah ada pada urutan kedua tertinggi setelah Bank Panin Dubai

Syariah. Mengingat pada pembahasan analisis trend pada poin sub-bab

sebelumnya, pembiayaan mudharabah dan musyarakah BCA Syariah

terus mengalami trend pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun dan

tidak menutup kemungkinan bahwa pembiayaan ini akan terus

berkembang pada tahun-tahun selanjutnya menyaingi pembiayaan

murabahah.

Adapun BUS yang memiliki tingkat ketergantungan yang sangat

tinggi terhadap pembiayaan berbasis mark-up yaitu murabahah adalah

Bank Mega Syariah, dimana angka share product murabahah ada pada

angka 98,03% atau hampir menguasai keseluruhan share product

sedangkan untuk pembiayaan berbasis bagi hasil mudharabah dan

musyarakah hanya mendapatkan share masing-masing sebesar 0,04%

dan 1,94%. Namun ada satu hal yang patut diapresiasi adalah trend

perkembangan musyarakah pada bank ini tergolong bagus, dimana pada

akhir tahun 2016 perkembangannya berhasil mencapai angka 1022.41%

atau naik 10 kali lipat dari tahun 2012, urutan tertinggi kedua setelah

Bank Panin Dubai Syariah. Artinya pembiayaan berbasis bagi hasil

musyarakah masih memiliki peluang untuk berkembang pada bank ini.

Page 110: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

92

Pada akhirnya, pembiayaan berbasis mark-up masih menjadi

produk inti (core product) pada hampir keseluruhan BUS, hanya Bank

Panin Dubai Syariah dan Bank Muamalat Indonesia yang mulai

memprioritaskan pembiayaan berbasis bagi hasil musyarakah sebagai

produk inti mereka menggantikan murabahah. Sedangkan produk

pembiayaan mudharabah masih belum mendapatkan perhatian yang

lebih dalam share product pada setiap perbankan, hal tersebut dapat

dilihat pada keseluruhan BUS diatas dimana share product pembiayaan

mudharabah masih mendapatkan porsi yang kecil dibandingkan

pembiayaan musyarakah maupun mudharabah.

Pentingnya pembenahan dan menumbuhkan produk pembiayaan

PLS sangat diperlukan mengingat berbagai macam teori mengenai dasar

operasional produk perbankan syariah yang disampaikan oleh para ahli

diantaranya adalah salah satu perbedaan pokok perbankan syariah

dengan perbankan konvensional terletak pada dominasi prinsip berbagi

hasil dan berbagi risiko (profit and loss sharing) yang melandasi sistem

operasionalnya. (Antonio, 2001:181)

Sebagian besar ulama dan pakar juga sependapat bahwa bank

syariah merupakan bank yang berprinsip utama bagi hasil seperti

mudharabah dan musyarakah, sehingga produk pembiayaan berbasis

bagi hasil tersebut seharusnya lebih diutamakan dan dominan

dibandingkan dengan pembiayaan non-bagi hasil. (Ascarya, 2005:9)

Page 111: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

93

Prinsip dasar operasional perbankan syariah diatas juga diperkuat

oleh pendapat Dr. Ghulam Qadir (1994) seorang praktisi perbankan

syariah yang berpraktik di Pakistan, beliau mengkritisi bahwa pada

dasarnya perbankan syariah adalah institusi keuangan dan bukan rumah

dagang yang mengharuskan mereka melaksanakan perdagangan

(murabahah) dengan harga mark-up yang berarti memaksakan mereka

tetap pada fungsi tersebut. Selain itu, karena model pembiayaan tersebut

minim resiko dan tetap digunakan oleh bank sebagai operasional utama,

bank tidak pernah memikirkan model-model pendanaan yang inovatif

dan imajinatif dalam kerangka musyarakah dan mudharabah (Mervyn

Lewis, 2001:224)

Sampai saat ini, masih diperlukan adanya pembenahan dan

perbaikan dalam segi kuantitas dan kualitas penyaluran pembiayaan

berbasis bagi hasil pada dunia perbankan syariah di Indonesia, karena

pada dasarnya operasional institusi keuangan Islam adalah berdasarkan

prinsip bagi untung/rugi atau lebih sering disebut PLS (Profit and Loss

Sharing), Bank Islam memang tidak membebankan bunga, melainkan

seharusnya mengajak kepada prinsip kemitraan dalam bidang usaha yang

didanai (Mervyn Lewis, 2001:9)

Page 112: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

94

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari analisis trend perkembangan pembiayaan murabahah,

mudharabah, dan musyarakah pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

yang telah dibahas oleh penulis pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Setelah melakukan perhitungan analisis trend pada setiap bank, maka

penulis menyimpulkan beberapa hal mengenai perkembangan

pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah sebagai berikut

ini:

a. Trend Perkembangan Murabahah

Trend perkembangan murabahah yang memiliki tingkat

pertumbuhan paling pesat berada pada BCA Syariah dengan tingkat

rata-rata perkembangan sebesar 88,50% pertahunnya, serta dengan

nilai puncak angka trend pertumbuhan mencapai 343,64% ditahun

2016 atau naik lebih dari 3 kali lipat dari pencapaian pada tahun 2012.

Sementara itu untuk BUS dengan perkembangan trend murabahah

terendah ada pada Bank Mega Syariah dengan tingkat rata-rata

pertumbuhan -4,46% pertahun (minus), artinya pembiayaan

murabahah pada Bank Mega Syariah masih belum mengalami

perkembangan dari 5 (lima) tahun operasional secara keseluruhan.

Page 113: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

95

b. Trend Perkembangan Mudharabah

Trend perkembangan mudharabah yang memiliki tingkat

pertumbuhan paling pesat berada pada BNI Syariah dengan

pertumbuhan sebesar 77,90% pertahun, serta dengan nilai puncak

angka trend pertumbuhan mencapai 411,62% pada tahun 2016 atau

tumbuh 4 kali lipat dari pencapaian tahun 2012, dalam hal ini

berhasil melampaui tingkat rata-rata pencapaian perkembangan

mudharabah BUS lainnya. Sementara itu untuk BUS dengan

perkembangan trend mudharabah terendah ada pada Bank Mega

Syariah dengan tingkat rata-rata pertumbuhan 0% pertahun (nihil).

c. Trend perkembangan musyarakah

Trend perkembangan mudharabah yang memiliki tingkat

pertumbuhan paling pesat berada pada Bank Panin Dubai Syariah

dengan rata-rata ingkat pertumbuhan penyaluran pembiayaan

sebesar 481,15% pertahunnya, serta dengan nilai puncak angka trend

pertumbuhan mencapai 2024,58% pada tahun 2016 atau tumbuh 20

kali lipat dari pencapaian tahun 2012, jauh mengungguli BUS

lainnya. Sementara itu untuk BUS dengan perkembangan trend

musyarakah terendah ada pada Bank Muamalat Indonesia dengan

tingkat pertumbuhan hanya sebesar 14,25% pertahunnya, masih

dibawah tingkat rata-rata perkembangan pada BUS lainnya.

Page 114: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

96

2. Dilihat dari aspek share product pada keseluruhan BUS, produk

murabahah masih menjadi produk unggulan atau produk utama (core

product) pada hampir dikeseluruhan BUS, namun masih ada beberapa

BUS yang berkontribusi lebih serta menanggapi positif akan

pertumbuhan produk berbasi bagi hasil, diantaranya adalah Bank Panin

Dubai Syariah dan Bank Muamalat Indonesia, dimana share product

salah satu pembiayaan berbasis bagi hasil yaitu musyarakah dapat

bersaing melebihi pembiayaan berbasis margin yaitu murabahah.

3. Setelah dibandingkan dengan pembiayaan murabahah, perkembangan

pembiayaan berbasis sistem bagi hasil (profit and loss sharing) seperti

musyarakah masih dalam tahap pertumbuhan dimana angka trend

perkembangan mengarah ke arah yang positif hampir pada keseluruhan

BUS, sementara pembiayaan mudharabah masih tergolong fluktuatif

perkembangannya pada hampir keseluruhan BUS, dalam hal ini masih

perlu pembenahan dari segi kualitas dan kuantitas penyaluran dana

terhadap produk pembiayaan berbasis bagi hasil. Produk pembiayaan

mudharabah dan musyarakah juga masih perlu pembenahan dan

peningkatan dari segi pengalokasian share product dalam setiap

operasional perbankan syariah sehingga menghasilkan suatu entitas

perbankan syariah yang ideal bagi untuk membangun perekonomian di

Indonesia kedepannya.

Page 115: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

97

B. Saran

1. Saran Kepada Praktisi Perbankan Syariah Indonesia

a. Membuka dan memberikan kesempatan serta ruang yang lebih luas

kepada produk pembiyaan berbasis bagi hasil yaitu mudharabah dan

musyarakah.

b. Lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pada penyaluran

pembiayaan berbasis bagi hasil yaitu mudharabah dan musyarakah,

karena pada dasarnya menurut Dr. Ghulam Qadir (1994) bank

syariah adalah institusi keuangan yang bersifat kemitraan bukan

rumah dagang yang mengharuskan mereka melaksanakan

perdagangan (murabahah)

c. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, pertumbuhan produk

pembiayaan berbasis bagi hasil sudah menunjukkan trend yang

positif, hal ini perlu lebih ditingkatkan lagi guna mendorong

pertumbuhan share product yang lebih merata antara murabahah,

mudharabah, dan musyarakah.

d. Perlu adanya edukasi kewirausahaan dan manajemen resiko kepada

calon pengelola dana (mudharib) serta perlu adanya monitoring

terhadap mudharib dengan lebih intensif, serta menghilangkan isu-

isu moral hazard yang muncul antara pemberi dana dan pengelola

dana guna menumbuhkan kepercayaan terhadap mitra bisnis

perbankan syariah.

Page 116: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

98

2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Dapat diperluas penelitian terhadap keseluruhan produk pembiayaan

yang ada pada bank umum syariah di Indonesia.

b. Dapat dilakukan penelitian mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan

terhadap pertumbuhan pembiayaan bank umum syariah di Indonesia.

c. Dapat dilakukan penelitian mengenai perbandingan manajemen

resiko untuk pembiayaan berbasis bagi hasil (profit and loss sharing)

terhadap keseluruhan bank umum syariah di Indonesia.

Page 117: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Muhammad Akhyar, 2013. Jurnal Akuntansi & Investasi. Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pembiayaan Mudharabah

Menurut Perspektif Manajemen Bank Syariah Dengan Pendekatan Kritis

[e-jurnal] 14 (1), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, [diakses tanggal

07 Juni 2017].

Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press

Ascarya, Diana Yumanita. 2005. Bank Syariah (Gambaran Umum). Jakarta: Pusat

Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK).

Ascarya, Diana Yumanita, 2005. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.

Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi Hasil di Perbankan Syariah

Indonesia [e-jurnal] 8 (1), Bank Indonesia [diakses tanggal 07 Juli 2017].

Bank Bukopin Syariah, 2016. Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Bukopin Syariah,

diakses tanggal 01 Januari 2017

<http://www.syariahbukopin.co.id/id/laporan>

Bank Central Asia Syariah, 2016. Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Central Asia

Syariah, diakses tanggal 03 Januari 2017

<http://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/tahunan/2015-2/>

Bank Mega Syariah, 2016. Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Mega Syariah,

diakses tanggal 01 Januari 2017,

<http://www.megasyariah.co.id/>

Bank Muamalat Indonesia, 2016, Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Muamalat

Indonesia, diakses tanggal 01 Januari 2017,

< http://www.bankmuamalat.co.id/hubungan-investor/laporan-tahunan>

Page 118: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

Bank Negara Indonesia Syariah, 2016. Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Negara

Indonesia Syariah, diakses tanggal 01 Januari 2017

<http://www.bnisyariah.co.id/laporan-laporan>

Bank Panin Dubai Syariah, 2016. Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Panin Dubai

Syariah, diakses tanggal 03 Januari 2017

<https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami/laporan

tahunan>

Bank Rakyat Indonesia Syariah, 2016. Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Rakyat

Indonesia Syariah, diakses tanggal 01 Januari 2017,

<http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-tahunan>

Bank Syariah Mandiri, 2016. Laporan Tahunan 2012-2016, Bank Syariah Mandiri,

diakses tanggal 01 Januari 2017,

<http://www.syariahmandiri.co.id/en/category/investor-relation/laporan-

tahunan/>

Baraba, Achmad, 1999. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Prinsip Dasar

Operasional Perbankan Syariah [e-jurnal] 2 (3), Bank Indonesia [diakses

tanggal 07 Juli 2017].

Efferin, Sujuko, dkk. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi – Sebuah

Pendekatan Praktis. Malang: Bayumedia Publishing

Harahap, Sofyan Safri. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Hariyati, Anggria Dwi Silvana, 2011, Analisis Komparasi dan Trend atas Laporan

Keuangan (Studi Analisis atas Laporan Keuangan Bank Mandiri dan Bank

Syariah Mandiri), Universitas Jember, diakses tanggal 25 Desember 2016,

< http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/20692>

Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Akuntansi Murabahah. Pernyataan Standar

Akuntansi No. 101. Jakarta: Salemba Empat.

Page 119: ANALISIS TREND ATAS PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN …

Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi

Nofinawati, 2014. Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman. Akad dan Produk

Perbankan Syariah [e-jurnal] 8 (2), Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN

Padangsidimpuan, [diakses tanggal 15 Februari 2017].

Otoritas Jasa Keuangan, 2016, Statistik Perbankan Syariah Januari 2016, Otoritas

Jasa Keuangan, diakses tanggal 07 Januari 2017,

<http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/defa

ult.aspx >

Wirasubrata, Burhan (trans). Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algaoud. 2001.

Perbankan Syariah : Prinsip, Praktik, Prospek. Jakarta: Serambi Ilmu

Semesta