analisis toko klontong dan minimarket

18
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kota Cirebon kini menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pebisnis lokal maupun asing, terbukti kini telah banyaknya pasar modern yang kini menjamur dimana- mana. Baik daerah perumahan bahkan sampai ke pemukiman padat penduduk. Salah satu pasar modern yang kini menjamur adalah hadirnya beberapa gerai minimarket. Perkembangan minimarket di kota Cirebon seakan seperti jamur yang tumbuh dimusim penghujan. Terlihat yang paling banyak dan mendominasi minimarket di Cirebon adalah Alfamart dan Indomart. Namun tata letak minimarket kini banyak yang menyalahi aturan yang dimana hampir di setiap titik kota dengan jarak kurang dari lima puluh meter berdiri minimarket AlfaMart dan Indomart. Seharusnya, jarak antar minimarket dengan pasar tradisional/ pasar klontong 0,5 kilometer. Kondisi tersebut lambat laun akan menjatuhkan pasar tradisional/klontong yang di dalamnya didominasi masyarakat kecil. Hadirnya minimarket ini menjadi ancaman bagi toko kelontong, bahkan banyak dari mereka yang akhirnya gulung tikar karena tidak dapat bertahan dan bersaing dari maraknya minimarket yang terdapat di Cirebon. Minimarket dan Toko Kelontong memiliki perbedaan, yaitu Minimarket merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil” sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau diperjelas menjadi sebuah sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-barang bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Adapun konsep pelayanan dalam minimarket yaitu dimana pembeli bisa mengambil barang sendiri sehingga seolah-olah terlayani dengan sendirinya. Disinilah inti perbedaan antara minimarket dengan toko kelontong. Toko kelontong masih mengandalkan model dimana penjual mengambilkan barang yang akan dibeli oleh pelanggan. Terdapat beberapa hal yang menjelaskan bahwa ada banyak toko atau kios- kios kecil yang terkena dampak minimarket. Pertama, harga, dimana minimarket banyak

Upload: anggimelati

Post on 18-Jul-2015

1.215 views

Category:

Education


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis toko klontong dan minimarket

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kota Cirebon kini menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pebisnis lokal

maupun asing, terbukti kini telah banyaknya pasar modern yang kini menjamur dimana-

mana. Baik daerah perumahan bahkan sampai ke pemukiman padat penduduk. Salah satu

pasar modern yang kini menjamur adalah hadirnya beberapa gerai minimarket.

Perkembangan minimarket di kota Cirebon seakan seperti jamur yang tumbuh dimusim

penghujan.

Terlihat yang paling banyak dan mendominasi minimarket di Cirebon adalah

Alfamart dan Indomart. Namun tata letak minimarket kini banyak yang menyalahi aturan

yang dimana hampir di setiap titik kota dengan jarak kurang dari lima puluh meter berdiri

minimarket AlfaMart dan Indomart. Seharusnya, jarak antar minimarket dengan pasar

tradisional/ pasar klontong 0,5 kilometer. Kondisi tersebut lambat laun akan menjatuhkan

pasar tradisional/klontong yang di dalamnya didominasi masyarakat kecil. Hadirnya

minimarket ini menjadi ancaman bagi toko kelontong, bahkan banyak dari mereka yang

akhirnya gulung tikar karena tidak dapat bertahan dan bersaing dari maraknya minimarket

yang terdapat di Cirebon.

Minimarket dan Toko Kelontong memiliki perbedaan, yaitu Minimarket

merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil”

sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau

diperjelas menjadi sebuah sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-barang

bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Adapun konsep pelayanan dalam

minimarket yaitu dimana pembeli bisa mengambil barang sendiri sehingga seolah-olah

terlayani dengan sendirinya. Disinilah inti perbedaan antara minimarket dengan toko

kelontong. Toko kelontong masih mengandalkan model dimana penjual mengambilkan

barang yang akan dibeli oleh pelanggan.

Terdapat beberapa hal yang menjelaskan bahwa ada banyak toko atau kios-

kios kecil yang terkena dampak minimarket. Pertama, harga, dimana minimarket banyak

Page 2: Analisis toko klontong dan minimarket

2

memberi potongan-potongan harga yang membuat harga barang tersebut relative lebih

murah. Kedua, fasilitas, dimana minimarket memiliki fasilitas-fasilitas yang lebih seperti

AC dan Musik yang membuat konsumen merasa betah untuk belanja di tempat tersebut.

Ketiga, yang paling penting adalah pelayanan terhadap konsumen yang dimana

Minimarket memberikan pelanyanan yang sangat bagus, misalnya: kesopanan,

penyambutan, sampai dengan mencarikan barang yang diinginkan oleh konsumen.

Demikianlah faktor-faktor yang menyebabkan eksistensi minimarket lebih

unggul dibandingkan dengan toko kelontong. Toko kelontong semakin terpuruk karena ia

tidak bisa mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Dimana minimarket selalu

menawarkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan para pelanggan agar mereka

selalu nyaman dalam berbelanja.

Inilah yang menjadi daya tarik penulis untuk meneliti hal tersebut. Apasaja

faktor perubahan yang menyebabkan toko kelontong tidak dapat bersaing dengan

minimarket dan terus tergusur dengan adanya eksistensi dari minimarket itu sendiri.

Disini penulisakan menganalisis toko kelontong yang terdapat di dekat rumah penulis

yaitu Kalijaga, Cirebon dengan indomaret yang tidak jauh berada didekatnya yaitu

Indomaret cabang Kalijaga. Di dalam bab berikutnya, penulis akan menganalisis sembilan

faktor yang membandingkan antara minimarket dengan toko kelontong.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah yaitu apa saja

faktor yang menyebabkan toko kelontong tidak dapat bersaing dengan maraknya

keberadaan minimarket di Kota Cirebon.

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui perbedaan minimarket dengan toko kelontong.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan antara minimarket dan toko

kelontong.

3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan toko kelontong tergusur

oleh keberadaan dari minimarket.

4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Organisasi.

Page 3: Analisis toko klontong dan minimarket

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Minimarket dan Toko Kelontong

A. Minimarket

Minimarket merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini

berarti “kecil” sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang

kecil, atau diperjelas menjadi sebuah sebuah tempat yang kecil tapi menjual barang-barang

bervariatif dan lengkap seperti di dalam pasar. Dan di di dalam minimarket menerapkan

sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak

minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli

tidak berhutang. Minimarket yang ada di Cirebon yaitu Alfamart dan Indomaret dan banyak

minimarket yang dikelola individu perorangan lain nya.

Adapun keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh minimarket, diantaranya yaitu

dibawah ini.

1. Keunggulan Minimarket

Menemukan gaya warung dengan bentuk yang menarik

Memiliki keyamanan dalam ruangan dan kebersihan

Pelayanan yang baik terhadap pembeli

Selalu memunculkan promo produk baru

Page 4: Analisis toko klontong dan minimarket

4

2. Kelemahaan Minimarket

Harga pas tidak bisa tawar menawar

Tidak bisa beli eceran

B. Toko Kelontong

Toko kelontong adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah diakses umum atau

bersifat lokal. Toko kelontong sering ditemukan di lokasi perumahan padat di perkotaan

maupun pedesaan. Kebanyakan toko kelontong masih bersifat tradisional dan konvensional,

dimana pembeli tidak bisa mengambil barangnya sendiri, karena rak toko yang belum

modern dan menjadi pembatas antara penjual dan pembeli.

Seperti yang dapat kita lihat diatas, bahwa dengan keterbatasan tempat maka

membuat para pengunjung merasa tidak nyaman. Ini dikarenakan barang-barang yang tidak

di tata dengan rapih dan tumpuk menumpuk.

Adapun kelemahan dari toko kelontong yaitu sebagai berikut :

1. Kelemahaan Toko Kelontong

Bentuk warung tidak menarik

Tata letak barang di dalam warung tidak diatur dengan nyaman dan efesien

Tidak selalu memperhatikan dengan keyamanan dan kebersihan

Page 5: Analisis toko klontong dan minimarket

5

Kurangnya penerangan lampu

Barang tidak lengkap

Kekurangan modal

2.2. Faktor-Faktor yang Membandingkan antara Minimarket dan Toko Kelontong

Seperti yang kita ketahui, bahwa pendirian minimarket yang terdapat di Kota Cirebon

semakin lama kian meningkat. Hal ini lah yang akan meresahkan para pemilik toko

kelontong, sebab dengan keterbatasan dan kesederhanaan pelayanan yang ditawarkan toko

kelontong tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggan. Sekarang ini, para pelanggan

lebih memilih pergi untuk ke minimarket karena pelayanan yang diberikan disana jauh lebih

baik dibandingkan oleh toko kelontong.

Oleh karena itulah disini penulis akan menjelaskan apa saja faktor-faktor yang

membandingkan antara minimarket dan toko kelontong. Dari faktor-faktor yang akan

dibahas, nantinya kita akan mengetahui mengapa toko kelontong tergusur oleh eksistensi dari

minimarket.

Faktor-Faktor nya yaitu :

1. Tantangan Utama di Masa Depan

Tantangan Utama di Masa Depan Dewasa ini ialah membuat semua jenis organisasi

menjadi organisasi yang lebih baik. Pada dasarnya yang dimaksud dengan organisasi yang

lebih baik adalah organisasi yang semakin tinggi tingkat efektivitasnya dalam upaya

organisasi yang bersangkutan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, bagaimanapun

bentuknya, apa pun strateginya, dalam bidang apa pun ia bergerak dan tidak peduli

besarannya. Pandangan demikian kian menonjol karena semakin disadari bahwa manusia

modern adalah manusia organisasi. Sejak dalam kandungan ibunya hingga masuk keliang

kubur, manusia dewasa ini memuaskan berbagai kebutuhan dan memelihara berbagai

kepentingannya melalui jalur berbagai organisasi. Karena manusia merupakan makhluk yang

dinamis, baik secara internal dalam organisasi maupun secara eksternal, dalam arti

interaksinya dengan lingkungannya, manusia selalu berada pada kondisi cair, yang berarti

dituntut terus berubah dan bahkan ada kalanya berada pada situasi ketidak seimbangan atau

dis-ekuilibrium. Oleh karena itu pengenalan berbagai faktor yang menjadi penyebab

timbulnya tuntutan mewujudkan perubahan terencana merupakan aspek yang amat penting

dari kehidupan organisasional manusia.

Page 6: Analisis toko klontong dan minimarket

6

1.A. Minimarket

Dilihat dari penjelasan faktor tantangan utama masa depan diatas, terlihat

bahwa minimarket selalu berusaha meningkatkan efektivitasnya dalam upaya

mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Karena perkembangan zaman yang terus

menerus berubah, maka minimarket dituntut untuk terus mengikuti perubahan dan

kemauan para pelanggan dengan menggunakan strategi dan perencanaan yang tepat

demi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Salah satu yang menjadi contohnya yaitu

selalu meningkatnya kualitas pelayanan agar para pelanggan merasa nyaman dan terus

menjadi pelanggan setia minimarket. Untuk menarik para pengunjung, minimarket

menjual barang-barang bervariasi dan lengkap dan juga memberikan potongan harga

yang tidak diberikan di toko kelontong. Strategi-strategi ini dilakukan agar eksistensi

minimarket tidak pernah pudar ditengah masyarakat.

1.B. Toko Kelontong

Perbedaannya dengan toko kelontong yaitu bahwa toko kelontong tidak siap

untuk mengahapi tantangan di masa depan. Dengan perkembangan zaman yang

semakin maju dan modern, toko kelontong akhirya semakin terpuruk karena ia tidak

sanggup untuk mengubah pola atau strategi pemasarannya. Di saat minimarket

menerapkan konsep baru yaitu dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia

butuhkan dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir, tetapi justru

toko kelontong masih menerapkan konsep lama yang mana pembeli tidak dapat

mengambil barangnya dengan sendiri. Ini lah salah satu contoh mengapa toko

kelontong akhirnya semakin terpuruk, karena ia tidak bisa mengikuti perubahan dan

perkembangan zaman. Zaman sekarang orang lebih senang berbelanja di minimarket

karena tempat yang nyaman, bersih, barang tertata rapih, dan praktis.

2. Perubahan Dalam Konfigurasi Ketenagakerjaan

Hasil penelitian di Amerika Serikat membuktikan bahwa :

a. Tenaga kerja berusia 50 tahun keatas loyal pada organisasi;

b. Tenaga kerja usia 40 tahunan, loyal pada diri sendiri;

c. Tenaga kerja berusia muda mempatkan flelsibilitas dan kesantaian sebagai nilai

kekaryaan pada peringkat atas, dibarengi oleh nilai kepuasan kerja yang tinggi dan

hubungan yang serasi dengan sesama.

Page 7: Analisis toko klontong dan minimarket

7

Aspek yang kedua yaitu Keragaman yang paling menonjol terlihat pada makin

banyaknya wanita karier dalam berbagai jenis organisasi.

2.A. Minimarket

Karena sekarang ini adanya persepsi bahwa wanita itu sejajar dengan

kedudukan pria, maka tidak heran apabila di perusahaan-perusahan banyak wanita karir

yang berkecimpung di dalamnya, termasuk di dalam minimarket.

Jumlah wanita di dunia usaha minimarket tidak sedikit, maka dari itu ialah

perlunya kemampuan untuk mengubah kebijaksanaan manajemen sumber daya manusia

seperti dalam hal penempatan, alih tugas, alih wilayah kerja, promosi, jam kerja,

pengaturan cuti tahunan, fasilitas asuh anak dan berbagai kebijaksanaan lain yang harus

memperhitungkana kepentingan para wanita karir.

2.B. Toko Kelontong

Berbeda dengan toko kelontong, karena toko kelontong di kelola sendiri oleh

pemiliknya maka perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan tidak mempengaruhi

sistem tata kelola dari toko kelontong tersebut.

3. Tingkat Pendidikan Para Pekerja

Kenyataan menunjukkan bahwa baik di negara-negara industri/maju, maupun di

negara-negara dunia ketiga, tingkat pendidikan formal para warga masyarakat semakin tinggi

terhadap peningkatan harapan dalam karier/ perolehan pekerjaan serta penghasilan.

Di sisi lain, lapangan kerja yang tersedia tidak sesuai degan tingkat dan jenis

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja. Maka konsekuensi yang

harus dihadapi organisasi yaitu salah satunya menyelenggarakan pelatihan secara intensif dan

terprogram agar para pegawai memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

3.A. Minimarket

Di dalam organisasi minimarket, para pekerja yang ingin melamar menjadi

pegawai mempunyai standarisasi pendidikan. Mereka yang ingin mendaftar harus

memenuhi kualifikasi pendidikan yaitu SMA/SMK,D1,D3,S1. Tingkat pendidikan

inilah yang akan mempengaruhi posisi mereka nantinya. Semakin tinggi jenjang

pendidikan, maka semakin tinggi pula jabatan yang akan dicapai. Contohnya yaitu

Page 8: Analisis toko klontong dan minimarket

8

untuk menjadi karyawan yang melayani pelanggan dan melayani pembayaran

pelanggan, di haruskan minimal lulusan SMA. Terkadang dengan pengetahuan

lulusan SMA, banyak dari mereka yang masih memiliki keterampilan yang sangat

terbatas. Oleh sebab itu, perusahaan memberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum

mereka masuk bekerja. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan

keterampilan mereka pada saat bekerja di minimarket, seperti keterampilan dalam

melayani pelanggan dengan baik dan pada saat menjadi kasir.

Dengan pelatihan ini, maka diharapkan karyawan dapat bekerja dengan

maksimal dan tidak mengecewakan pelanggan. Sehingga tidak heran jika kita masuk

ke dalam minimarket, maka kita akan dilayani dengan penuh sopan, santun dan

ramah.

3.B Toko Kelontong

Berbeda dengan toko kelontong,di dalam toko kelontong maka tidak ada

standarisasi pendidikan untuk menjadi pegawai toko kelontong. Biasanya di dalam

toko kelontong, pihak keluarga (pemilik) lah yang mengelola sendiri mulai dari

melayani sampai proses pembayaran. Karena tidak adanya kualifikasi tertentu dan

tidak adanya pelatihan yang diberikan oleh pimpinan, maka tidak heran jika terkadang

para pelanggan tidak merasa nyaman pada saat di toko kelontong. Ini disebabkan

karena pemilik toko kelontong tidak ramah / judes.

Disini terletak perbedaan antara minimarket dan toko kelontong. Di dalam

toko kelontong tidak adanya tuntutan untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan

dalam memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan. Sedangkan di minimarket

selalu dituntuk untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan sebagai jenjang karir

para pegawai.

4. Teknologi

Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan.

Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Jadi, pengertian

teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan

bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat

lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

Page 9: Analisis toko klontong dan minimarket

9

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,

karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi

kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut

kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin

otomatis.

Adapula perkembangan temuan-temuan baru baru di bidang perangkat keras yaitu

tersedianya berbagai jenis komputer seperti frame raksasa, PC dan notebook, dengan

kemampuan mengolah data beraneka ragam.

4.A. Minimarket

Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa kemajuan tekologi adalah sesuatu

yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, maka minimarket selalu dituntuk

untuk mengikuti dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan seperti kemajuan

teknologi sekarang ini.

Contohnya yaitu adanya mesin kasir dan mesin kartu kredit. Mesin kasir ini

digunakan untuk mempermudah dalam menghitung dan dalam proses transaksi

pembayaran. Sedangkan mesin kartu kredit yaitu untuk mempermudah para

pelanggan apabila ada yang tidak membayar dengan menggunakan uang cash.

Dengan alat-alat teknologi inilah maka minimarket digemari oleh para pelanggan.

Karena pelayanan yang diberikan lebih praktis dan efektif.

Temuan teknologi lainnya yaitu adanya Air Conditioner (AC) di dalam

ruangan minimarket. Sekarang ini para pelanggan lebih memilih pergi berbelanja ke

tempat yang bersih dan sejuk agar mereka merasa nyaman berada di dalamnya.

4.B. Toko Kelontong

Berbeda dengan toko kelontong, bahwa ia belum bisa mengikuti kemajuan

tekonlogi seperti halnya minimarket karena keterbatasan modal yang dimiliki.

Walaupun teknologi sekarang kian menerus berkembang, namun toko kelontong

masih masih menggunakan cara tradisional. Proses pembayaran masih menggunakan

manual atau hanya menggunakan kalkulator, berbeda dengan minimarket yang sudah

menggunakan mesin kasir. Dan apabila pelanggan tidak bisa membayar menggunakan

uang cash, toko kelontong tidak dapat menerimanya karena tidak adanya mesin kartu

Page 10: Analisis toko klontong dan minimarket

10

kredit. Adapun sebagian toko kelontong yang dapat menerima kredit, tetapi dengan

cara ditulis dibuku hutang.

Inilah salah satu yang menyebabkan semakin terpuruknya toko kelontong.

Disaat teknologi terus berkembang, dan masyarakat beralih kepada minimarket yang

memberikan pelayanan serba maksimal, tetapi di sisi lain toko kelontong tidak dapat

beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

5. Situasi Perekonomian

Dalam bidang perekonomian dunia mengalami berbagai perkembangan, baik yang

positif maupun negatif, yang pada gilirannya berakibat pada perubahan dalam cara mengelola

organisasi pada tingkat mikro. Berbagai kejutan tejadi yang menuntut perubahan dalam

kehidupan organisasi.

Kejutan itu salah satunya yaitu kenaikan harga minyak. Dengan adanya kenaikan

harga minyak ini, maka dunia bisnis mau tidak mau harus mengubah persepsinya tentang

seluruh kegiatan bisnis.

5.A. Minimarket

Sekarang ini pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu ingin mengurangi

subsidi bbm sehingga harga BBM di pasaran akan mengalami kenaikan. Dengan

adanya kenaikan harga BBM ini jelas akan memberikan dampak kepada pengusaha-

pengusaha yang terdapat di Indonesia, khususnya para pengelola minimarket.

Kerana harga BBM meningkat, maka harga barang-barang kebutuhan pokok

dan segala barang yang dijual di dalam minimarket akan mengalami kenaikan.

Kenaikan harga inilah yang akan meresahkan masyarakat luas.

5.B. Toko Kelontong

Paska Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan kenaikan

harga Bahan Bakar Minyak (BBM) , maka mulai muncul dampak dari kebijakan

tersebut. Dampaknya bukan saja dirasakan oleh minimarket tetapi juga sangat

dirasakan sekali oleh para pemilik toko kelontong, yaitu harga kebutuhan pokok terus

melambung tinggi. Karena para pemilik toko kelontong belanja barang di agen

dengan harga yang tinggi, maka terpaksa pemilik toko pun harus menjual dengan

harga yang lebih tinggi lagi demi mendapatkan keuntungan.

Page 11: Analisis toko klontong dan minimarket

11

Seperti yang dikatakan oleh pemilik toko kelontong Pak Yusuf yang terdapat

di Kalijaga, yaitu barang primer dari pabrikan seperti rokok, sabun mandi, sabun cuci,

pasta gigi, obat-obatan dan snack kenaikannya mencapai 20 persen.

6. Berbagai Kecenderungan Sosial

Usahawan yang menghasilkan barang atau jasa tertentu biasanya mengamati perilaku

pelanggannya. Preferensi pelanggan sering berubah. Faktor penyebabnya pun dapat beraneka

ragam, diantaranya yaitu :

Kemampuan finansial meningkat

Perubahan status sosial

Pertimbangan gengsi

Adanya produk yang sedang trendy

Dengan demikian, organisasi secar periodik harus merubah cara berinteraksi dengan

pelanggan, yang berarti berbeda dalam struktur, sistem, budaya dan pelayanan.

Perusahaan yang tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan ditinggalkan.

Pelanggan akan beralih kepada pesaing kita.

6.A. Minimarket

Karena perilaku pelanggan sering berubah secara periodik, maka manajer

minimarket harus selalu bisa membaca keinginan para pelanggannya. Ini dilakukan

agar para pelanggan tidak meninggalkannya.

Pelanggan tidak lagi mau menerima pelayanan yang jelek atau kualitas rendah.

Untuk menjadi organisasi yang kompetitif, perusahaan harus lebih cepat dalam

merespons kebutuhan pelanggan dan hal ini dapat berubah sepanjang waktu. Manajer

yang bijak akan selalu berusaha bedara satu langkah di depan.

Contoh yang dilakukan pihak minimarket yaitu untuk menarik pelanggan

maka setiap sebuan sekali minimarket mengadakan harga promo, dimana produk

tertentu akan diberikan diskon sesuai dengan ketentuan berlaku. Ini seperti yang

sering dilakukan di minimarket Indomaret cabang Kalijaga.

Dengan demikian, para pelanggan tertarik dan selalu berkunjung ke Indomaret

tersebut. Kegiatan ini dilakukan semata mata untuk memberikan kepuasan pelanggan.

Page 12: Analisis toko klontong dan minimarket

12

Karena perusahaan yang tidak mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan akan

ditinggalkan dan dapat beralih ke yang lain.

6.B. Toko Kelontong

Berbeda dengan toko kelontong, ia kurang memperhatikan keinginan

pelanggan. Ini lah yang menyebabkan toko kelontong ditinggalkan oleh para

pelanggannya. Para pelanggan merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh pemilik

toko kurang maksimal dan tidak memenuhi harapan para pelanggan.

Contohnya yaitu sekarang ini pelanggan lebih senang belanja di tempat yang

nyaman, yang barang-barangnya tersusun secara rapih di rak rak yang sudah di tata

dengan baik sesuai dengan jenis barangnya. Sedangkan di toko kelontong kita tahu

bahwa barang-barag yang dijual disana sangat tidak tersusun dengan rapih, karena

tempat yang sempit maka membuat barang-barang yang dijual tumpuk-tumpukan

tidak karuan. Seharusnya sekarang ini para pemilik toko kelontong dapat

membacaapa yang dingini oleh pelanggan. yaitu seperti membuat rak-rak seperti di

minimarket dan menyusun barang dagangan dengan rapih agar para pelanggan dapat

merasa nyaman pada saat berbelanja.

7. Faktor Geopolitik

Di dalam dunia bisnis, faktor gepolitik ini bisa menyagkut masalah kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintah tentang peraturan tata usaha dak tata kelolanya. Salah satunya

yaitu seperti dalam UU nomer 20 tahun 2008, tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah,

dijelaskan bahwa Minimarket dikategorikan sebagai Pasar Modern yang manajemen

pengelolaannya diselenggarakan oleh perusahaan besar dan barang yang dijual beragam serta

dalam kuantitas yang relatif banyak,bisa mencapai puluhan ribu item. Dari segi tempat lebih

tertata dan dikelola dengan manajemen modern. Sedangkan Pasar atau Pedagang Tradisional

(Toko Kelontong) sangat sederhana baik dari segi metode maupun teknologi. Barang yang

dijual pun sangat terbatas.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi munculnya kanibalisme pelaku usaha modern

seperti Minimarket ini terhadap pelaku usaha lemah dalam hal ini Pasar Tradisional (Toko

Kelontong), maka pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yaitu tentang pembinaan dan

penataan sehingga para pelaku usaha perdagangan ini bisa sama-sama tumbuh (Peraturan

Menteri PerdaganganRI no. 53 tahun 2008).

Page 13: Analisis toko klontong dan minimarket

13

Maksud dan tujuan dikeluarkannya peraturan Menteri No. 53 Tahun 2008 yaitu

sebagai beikut :

1. Memberikan arah kebijakan dalam penataan dan pembinaan terhadap pedagang

eceran.

2. Mewujudkan keseimbangan pertumbuhan baik terhadap minimarket maupun

pedagang kecil.

3. Memberikan perlindungan terhadap usaha mikro dan kecil pada sektor perdagangan

eceran.

7.A. Minimarket

Kebijakan liberalisasi pasar modern dan ritel yang berawal pada tahun 1998

membuat para pengusaha asing masuk ke pusat-usat kota di Indonesia. Hal ini

menjadi salah satu alasan ritel modern lokal menjamur ke daerah pemukiman.

Minimarket sebagai ritel-ritel atau toko modern melesakkan strategi pengembangan

usahanya ke kota-kota kecamatan, pinggiran kota, desa-desa bahkan pelosok

sekalipun. Hal ini dilakukan karena pada pusat kota sudah begitu banyak hypermarket

dan supermaret. Selain itu minimarket sengaja mendekati konsumen akhir yaitu

masyarakat yang bermukim.

Karena maraknya pendirian minimarket hingga ke pelosok pemukiman warga,

maka pemerintah daerah mengatur persyaratan tentang jarak pendirian antara

minimarket dengan toko kelontong. Persyaratannya yaitu :

1. berjarak minimal 0,5 km dari pasar tradisonal dan 0,1 km dari usaha

kecil sejenis yang terletak di pinggir jalan kolektor/artteri

2. di pinggir jalan lingkungan dengan luas gerai sampai dengan 200m

persegi, berjarak minimal 0,5 km dari pasar tradisional dan usaha kecil

sejenis

7.B. Toko Kelontong

Apabila dilihat dari peraturan daerah diatas maka telah memuat berbagai hal

mengenai kebijakan operasional ritel termasuk minimarket. Tetapi anehnya dalam

pengimplementasiaannya berebda dengan apa yang sudah ada di peraturan tersebut.

Pemerintah seakan-akan buta melihat hal ini. Banyak minimarket yang berdiri dengan

Page 14: Analisis toko klontong dan minimarket

14

jarak yang sangt dekat dengan toko kelontong, kurang dari o,1 km seperti yang tertera

di peraturan daerah tersebut.

Oleh karena itu, menjamurnya minimarket telah menyebabkan toko-toko

kelontong atau warung rumahan milik rakyat terpaksa gulung tikar. Cobalah keliling

kota menelusuri jalan-jalan di pemukiman penduduk. Kita akan temukan banyak

minimarket. Bahkan, antara satu minimarket dengan minimarket lainnya dari

waralaba yang berbeda hanya terpaut jarak kurang dari 50 meter. Dan, bahkan ada

dua merk waralaba yang bersaing saling berhadapan dan berdampingan.

Bila kehadiran minimarket ini tidak diatur dan dibatasi, toko kelontong dan

warung-warung kecil terancam gulung tikar semua. Padahal warung-warung kecil

adalah sumber penghasilan utama bagi keluarga masyarakat kelas bawah. Bahkan

kehadiran minimarket yang sudah masuk ke kecamatan akan membunuh pedagang

kecil di daerah.

8. Persaingan

Salah satu ciri dunia bisnis dewasa ini adalah munculnya persaingan. Persaingan ini

bukan hanya di dalam perusahaan-perusahaan besar, tetapi di dalam usaha mikro pun terdapat

persaingan yang begitu kuat. Sifat persaingan tersebut menuntut perusahaan-perusahaan itu

untuk :

a. Mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimilikinya;

b. Meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan;

c. Menjamin kontinuitas suplai barang yang dijualnya disertai pelayanan purna jual yang

dapat diandalkan;

d. Menjual produknya dengan harga bersaing dengan produk lain yang sejenis yang

dipasarkan oleh perusahaan pesaing.

Dalam situasi demikian,setiap perusahaan dituntut agar mampu meningkatkan daya

saingnya. Salah satu lahan yang diperlukan untuk itu ialah manajemen yang inovatif, suatu

hal yang menjadi sasaran PO.

8.A. MiniMarket

Minimarket selalu berusaha untuk menjaga keunggulan kompetitif yang

mereka berhasil punyai, hal tersebut ditandai dengan evaluasi manajemen yang rutin

Page 15: Analisis toko klontong dan minimarket

15

dilakukan. Keunggulan kompetitif yang dimaksudkan disini adalah, pelayanan yang

selalu mengutamakan kenyamanan konsomen dari mulai memasuki minimarket,

hingga pada saat konsumen selesai belanja dan keluar dari minimarket.

Peningkatan mutu yang selalu diutamakan minimarket bisa dilihat dari

pemilihan produk yang mereka pasarkan, meskipun seringkali ditemui kasus produk

yang ilegal, yang tetap memiliki mutu yang bagus. Keterjaminan produk yang disukai

pasar atau konsumen akan selalu dipertahankan keberadaan dalam list produk mereka.

Penentuan harga pun dala manajemen minimarket sangat detail dan teliti, dengan

beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan.

8.B. Toko Kelontong

Sedangkan pada toko kelontong keunggulan kompetitif yang dimiliki pemilik

toko, terkadang luput dari penglihatan atau pengamatan. Karena manajamen yang

digunakan adalah manajemen tukang baso, si pemilik punya modal, dia juga yang

berbelanja dan dia juga yang mengavalusi total pemasukan dan pengeluaran.

Peningkatan mutu dari toko kelontong bukan tidak dilakukan, akan tetapi tidak

dilakukan secara menyeluruh. Produk yang masuk list barang yang toko kelontong

jual atau tawarkan, hanya produk-produk legal. Hal ini karena akses atau link produk

ilegag tidak menembus toko kelontong.

9. Pelestarian Lingkungan

Dewasa ini makin santer kedengaran ungkapan yang mengatakan bahwa umat

manusia yang hidup sekarang bukannya mewarisi planet bumi dengan segala isinya dari

nenek moyang, melainkan dipinjam dari generasi-generasi yang masih akan lahir kelak.

Makna ungkapan tersebut ialahbahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat

manusia, sumber daya alam harus diupayakan kelestariannya. Karena itulah banyak pihak

yang menyuarakan pandangan mutlak perlunya pembangunan ekonomi yang berwawasan

lingkungan di laksanakan dan dipertahankan.

Upaya pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau

tanggung jawab sebagian masyarakat, melainkan tanggung jawab bersama. Dunia bisnis, baik

sebagai keseluruhan maupun pada tingkat mikro, harus berperan serta secara aktif karena

Page 16: Analisis toko klontong dan minimarket

16

sesungguhnya adalah demi kepentingan dunia usaha tersebut untuk menunjukkan

kepeduliaan pada pelestarian lingkungan.

9.A. Minimarket

Seperti yang sudah dikatakan diatas, bahwa upaya pelestarian lingkungan

bukan hanya tanggung jawab pemerintah, atau tanggung jawab sebagian masyarakat,

melainkan tanggung jawab bersama. Dunia bisnis, baik sebagai keseluruhan maupun

pada tingkat mikro, harus berperan serta secara aktif karena sesungguhnya adalah

demi kepentingan dunia usaha tersebut untuk menunjukkan kepeduliaan pada

pelestarian lingkungan.

Contohnya yaitu, apabila lingkungan minimarket bersih dan sehat, maka para

konsumen akan berada pada kondisi sehat pula dan dengan demikian akan semakin

mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilannya yang pada gilirannya

memungkinkan mereka membelanjakan sebagian penghasilannya untuk memenuhi

berbagai kebutuhannya.

9.B. Toko Kelontong

Demikian juga dengan toko kelontong. Walaupun keterbatasan lahan, namun

toko kelontong harus tetatp dijaga kelestarian lingkungannya. Apabila tokonya bersih

dan sehat, maka pengunjung yang ingin berbelanja pun akan merasa nyaman dan

mereka pun akan selalu dalam kondisi yang sehat pula.

Apabila semua di kalangan bisnis menerapkan prinsip pelestarian lingkungan,

maka masyarakat di Indonesia akan selalu sehat dan produktivitasnya pun meningkat.

Page 17: Analisis toko klontong dan minimarket

17

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kota Cirebon kini menjadi salah satu sasaran empuk bagi para pebisnis lokal

maupun asing, terbukti kini telah banyaknya pasar modern yang kini menjamur dimana-

mana. Salah satu pasar modern yang kini menjamur adalah hadirnya beberapa gerai

minimarket. Terlihat yang paling banyak dan mendominasi minimarket di Cirebon adalah

Alfamart dan Indomart.

Minimarket dan Toko Kelontong memiliki perbedaan, yaitu Minimarket

merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “mini” dan “market”. Mini berarti “kecil”

sedang market berarti “pasar”. Jadi minimarket adalah sebuah pasar yang kecil, atau

diperjelas menjadi sebuah stempat yang kecil tapi menjual barang-barang bervariatif dan

lengkap seperti di dalam pasar. Adapun konsep pelayanan dalam minimarket yaitu

dimana pembeli bisa mengambil barang sendiri sehingga seolah-olah terlayani dengan

sendirinya. Disinilah inti perbedaan antara minimarket dengan toko kelontong. Toko

kelontong masih mengandalkan model dimana penjual mengambilkan barang yang akan

dibeli oleh pelanggan.

Dengan perbedaan konsep pelayanan ini, maka jelas toko kelontong semakin

tergusur dengan keberadaan minimarket. Dimana sekarang ini masyarakat lebih menyukai

konsep pelayanan mandiri dibandingkan dengan konsep lama yang diterapkan oleh toko

kelontong. Toko kelontong semakin terpuruk karena ia tidak bisa mengikuti

perkembangan zaman dan tidak adanya kemauan untuk berubah. Faktor-faktor yang

membandingkan antara minimarket dan keterpurukan toko kelontong yaitu diantaranya :

Faktor tantangan utama di masa depan, perubahan dalam konfigurasi ketenagakerjaan,

tingkat pendidikan para pekerja, teknologi, situasi perekonomian, berbagai

kecenderungan sosial, faktor geopolitik, persaingan, dan pelestarian lingkungan.

Dari analisis faktor-faktor diatas, maka kita dapat mengetahui mengapa toko

kelontong semakin terpuruk keadaannya.

Page 18: Analisis toko klontong dan minimarket

18

DAFTAR PUSTAKA

Siagian,Sondang P. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1995.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor53 Tahun 2008 tentang Pedoman

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

http://id.wikipedia.org/wiki/Supermarket

http://id.wikipedia.org/wiki/Toko_kelontong

http://karya- ilmiah.um.ac.id/index.php/ekonomi-pembangunan/article