analisis tingkat stres mahasiswa its yang belum lulus toefl (test of english as a foreign language)...

Upload: ria-dhea

Post on 02-Mar-2016

130 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah ini mengenai regresi logistik biner pada studi kasus mengukur tingkat stress TOEFL mahasiswa ITS

TRANSCRIPT

  • 1

    AbstrakStres merupakan keadaan yang meng-

    ganggu bagi fisiologis dan psikologis seseorang. Masa

    usia produktif salah satunya adalah mahasiswa. Perlu

    diketahui bahwa skor atau nilai TOEFL (Test of English

    as a Foreign Language) salah satu alat untuk mengukur

    seseorang menguasai Bahasa Inggris. Penelitian ini

    dilakukan untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa

    ITS yang belum lulus TOEFL (Test of English as a

    Foreign Language) dan faktor-faktor yang

    mempengaruhinya. Data yang digunakan dalam

    penelitian ini berasal dari data primer, survei terhadap

    mahasiswa ITS Surabaya. Metode yang digunakan

    adalah analisis regresi logistik ordinal. Responden pada

    penelitian ini antara laki-laki dan perempuan

    cenderung sama, mayoritas berusia 21 tahun dengan

    tempat tinggal di kos. Rata-rata nilai TOEFL

    mahasiswa sebesar 427,56, tiap pengulangan test

    mayoritas mengalami peningkatan nilai. Skor section

    tertinggi pada section reading dengan prosentase

    sebesar 46%. Model logit yang diperoleh dari hasil

    analisis adalah Logit 1 : g1(x) 3.123 X14 (tidak), Logit 2 : g2(x) 4.261+ 3.123 X14 (tidak) yang artiya responden yang tidak keberatan mempunyai resiko 22,7

    kali mengalami stres tingkat rendah dibanding dengan

    responden yang merasa keberatan dengan skor TOEFL

    sebagai sayarat yudisium. Kebenaran model logit ini

    dapat dilihat berdasarkan hasil pengklasifikasian antara

    prediksi dan observasi yaitu 66,667% Kata KunciStres, TOEFL, Regresi Logistik Ordinal

    I. PENDAHULUAN

    Stres merupakan keadaan yang mengganggu bagi fisiologis dan psikologis seseorang. Stres yang berlebihan

    dapat menganggu kinerja sesorang karena menjadi tidak

    fokus, gangguan psikologis, dan menyebabkan timbulnya

    berbagai penyakit bahkan dapat menyebabkan sesorang

    bunuh diri. Stres sendiri merupakan suatu kondisi

    seseorang yang dinamis saat seorang individu dihadapkan

    pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait

    dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang

    hasilnya dipandang tidak pasti dan penting [10]. Usia yang

    rentan terserang stres karena mengahadapi dinamika

    kehidupan yaitu pada usia produktif, yaitu antara 15 sampai

    45 tahun. Usia yang produktif sering berhadapan dengan

    tantangan. Jika mereka tidak mampu mengaturnya bisa

    berpotensi stres [9]. Masa usia produktif salah satunya

    adalah mahasiswa.

    Skor atau nilai TOEFL adalah salah satu alat untuk

    mengukur seseorang menguasai Bahasa Inggris, dan

    digunakan sebagai syarat kelulusan di pergurun tinggi

    tertentu. Salah satu perguruan tinggi yang mensyaratkan

    skor atau nilai TOEFL adalah ITS. Dimana Mahasiswa ITS

    yang akan lulus wajib memiliki skor atau nilai TOEFL pada

    tahap diploma dengan skor 450 dan 477 pada tahap sarjana

    muda.

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan

    penelitian sosial ini membahas mengenai tingkat stres

    mahasiswa yang belum lulus TOEFL (Test of English as a

    Foreign Language) dan faktor-faktor yang mempengaruhi.

    Penelitian sebelumnya yang menjadi referensia penelitian ini

    yaitu Tingkat Stres Dan Strategi Koping Menghadapi Stres

    Pada Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Tahun

    Akademik 2005/2006 oleh Neti dan jurnal internasioal

    mengenai kesehatan dan sosial A Global Measure of

    Perceived Stress oleh Sheldon, Tom dan Robin tahun

    1983.

    II.TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Stres

    Stres sendiri merupakan suatu kondisi seseorang yang

    dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang,

    tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang

    dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang

    tidak pasti dan penting [10]. Stres adalah reaksi/respons

    tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban

    kehidup-an).

    A.1 Manajemen Stres

    Manajemen Stres merupakan suatu rangkaian

    proses pengelolaan, pencarian pemecahan masalah

    hingga individu mampu menghadapi masalah

    tersebut. Pengertian ini mencakup upaya mengumpulkan

    informasi tentang apa sebenarnya sumber masalah,

    bagaimana sumber daya (kekurangan dan kelebihan yang

    dimiliki) individu untuk menghadapi masalah,

    menentukan dan memulai pemecahan masalah, lalu

    terakhir namun penting, adanya umpan balik.

    ANALISIS TINGKAT STRES MAHASISWA ITS YANG BELUM

    LULUS TOEFL (TEST OF ENGLISH AS A FOREIGN

    LANGUAGE)

    Putri Rintan Aryasita, Ria Dhea Layla N.K , Romaiza Millah H. , Defi Rachmawati , Amilia Firda R. , Hendra

    Nopana Wijaya dan Dwi Endah Kusrini. Jurusan Statistika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember (ITS)

    Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

    e-mail: [email protected]

  • 2

    Dalam proses menghadapi masalah, seringkali

    muncul reaksi emosional dibandingkan reaksi rasional.

    Hal ini sangatlah wajar, selama hal itu tidak berlarut-

    larut. Masalahnya, sering kali orang mengalami kesulitan

    untuk mengalihkan reaksi emosional tersebut menjadi

    reaksi rasional. Oleh karena itu, muncul berbagai teknik

    untuk mengatasinya, misalnya [6]:

    1. teknik relaksasi pernapasan

    2. teknik relaksasi otot progresif

    3. terapi musik

    4. terapi respon emosi-rasional

    5. yoga

    6. pendekatan agamis

    B. TOEFL (Test of English as a Foreign Language)

    TOEFL merupakan ujian kemampuan berbahasa Inggris

    yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke universitas di

    Amerika Serikat atau negara-negara lain di dunia. Hasil tes

    TOEFL ini juga dipakai sebagai bahan pertimbangan

    mengenai kemampuan bahasa Inggris dari calon mahasiswa

    yang mendaftar ke universitas di negara lain, termasuk

    universitas di Eropa dan Australia. Secara umum, tes

    TOEFL lebih berorientasi kepada American English,

    Biasanya tes ini memakan waktu sekitar tiga jam dan

    diselenggarakan dalam 4 bagian, yaitu bagian: listening

    comprehension, grammar structure and written expression,

    reading comprehension, dan biasanya writing. Nilai hasil

    ujian TOEFL berkisar antara: 310 (nilai minimum) sampai

    677 (nilai maximum) [7].

    C. Uji Validitas

    Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat

    pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Kuisioner

    yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian harus

    dapat mengukur apa yang ingin diukur [11]. Indikator yang

    valid adalah indikator yang memiliki tingkat measurenment

    error yang kecil [13]. Hipotesis yang digunakan untuk

    mengukur validitas adalah

    H0: atribut tidak mengukur aspek yang sama

    H1: atribut mengukur aspek yang sama

    Cara pengukurannya adalah dengan mencari korelasi

    antara masing-masing pertanyaan dengan skor total

    menggunakan teknik korelasi product moment sebagai

    berikut

    Statistik Uji

    2

    11

    2

    2

    11

    2

    1 11

    n

    i

    i

    n

    i

    i

    n

    i

    i

    n

    i

    i

    n

    i

    n

    i

    ii

    n

    i

    ii

    xy

    YYnXXn

    YXYXn

    r (1)

    Keterangan

    rxy : Korelasi pearson product moment

    Xi :Skor pertanyaan ke-i yang diberikan oleh masing-

    masing responden

    Yi :Skor total seluruh pertanyaan untuk masing-masing

    responden

    n : Banyak responden

    Jika nilai koefisien korelasi produk momen dari suatu

    pertanyaan berada diatas nilai kritik (r > ), maka pertanyaan tersebut signifikan.

    D. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan metode Cronbach, dimana metode ini digunakan setelah skor dibagi

    dua dan masing-masing dicari nilai standard deviasi

    kuadratnya demikian juga dengan standard deviasi kuadrat

    dari total skor (tanpa dibelah), dan dimasukkan dalam rumus

    [11].

    (2) (2.2)

    k = Banyak butir pertanyaan

    = Total varians jawaban perbutir pertanyaan

    S2

    xt = Total varians.

    Nilai koefisien alpha Cronbach akan menunjukkan

    tingkat realibilitas. Menurut Cronbach dalam SPSS Teknik

    Analisis Statistik oleh Yamin dan Kurniawan (2009)

    koefisien alpha Cronbach valid bila memiliki nilai alpha

    Cronbach sebesar 0,7.

    E. Regresi Logistik Ordinal (Ordinal Logistic Regression)

    Model regresi logistik termasuk dalam model linear

    umum (Generalized Linear Models). Model regresi logistik

    juga dapat disebut sebagai model logit yang digunakan

    untuk memodelkan hubungan antara variabel respon yang

    bersifat kategori dan variabel prediktor yang bersifat

    kategori maupun kontinu. Apabila variabel respon terbagi

    menjadi lebih dari dua kategori, maka dinamakan model

    regresi logistik politomus dan apabila terdapat tingkatan

    dalam kategori tersebut (skala ordinal) maka dinamakan

    model regresi logistik ordinal.

    Model untuk regresi logistik ordinal adalah Model

    Logit Kumulatif. Pada model logit ini sifat ordinal dari

    respon Y dituangkan dalam peluang kumulatif sehingga

    model logit kumulatif merupakan model yang didapat

    dengan membandingkan peluang kumulatif yaitu peluang

    kurang dari atau sama dengan [4].

    Model regresi logistik (logit) ordinal atau logit kumulatif.

    Logit

    (3)

    1. Pendugaan Parameter

    Pendugaan parameter dalam regresi logistik dapat

    dilakukan dengan menggunakan metode Maximum

    Likelihood. Fungsi likelihood pada metode MLE

    merupakan fungsi linier maka diperlukan iterasi untuk

    memperoleh taksiran parameternya dengan metode

    Newton Raphson, yaitu dengan cara menentukan nilai

    awal dari . Model yang telah diperoleh akan dilakukan pengujian

    statistik. Untuk menentukan variabel-variabel prediktor

    yang digunakan untuk membangun model tersebut

    memiliki hubungan nyata dengan variabel respon. Untuk

  • 3

    menguji kemaknaan koefisien yang diperoleh dilakukan uji parsial dan uji serentak.

    2. Pengujian Parameter Model Regresi Logistik

    Uji Parsial

    Hasil pengujian secara individual akan

    menunjukkan apakah suatu variabel prediktor layak

    untuk masuk dalam model atau tidak.

    H0: = 0

    H1: 0 dengan j = 1, 2, 3,, p

    Statistik Uji:

    Daerah Penolakan: tolak H0 jika atau dengan derajat bebas v.

    Uji Serentak

    Uji serentak ini dilakukan untuk mengetahui

    signifikansi parameter terhadap variabel respon

    secara keseluruhan. Pengujian signifikansi parameter

    ini menggunakan statistik uji G, di mana statisk uji G

    mengikuti distribusi Chi-Square dengan derajat bebas 1

    [4].

    H0 : 0

    H1: paling sedikit ada satu , dengan i = 1, 2,, p

    Statistik Uji:

    Daerah Penolakan: tolak H0 jika dengan

    derajat bebas ( ).

    3. Uji Kesesuaian Model

    Setelah estimasi model regresi logistik diperoleh,

    selanjutnya menguji seberapa besar keefektifan model

    dalam menjelaskan variabel respon. Hal demikian

    disebut sebagai goodness-of-fit (kesesuaian model) [4].

    H0 : model sesuai (tidak ada perbedaan yang nyata antara

    hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi

    model)

    H1 : model tidak sesuai (ada perbedaan yang nyata antara

    hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi

    model)

    Statistik uji:

    Daerah Penolakan: tolak H0 jika

    F. Interpretasi Parameter

    Interpretasi parameter dari suatu model adalah

    inferensi dari pengambilan kesimpulan berdasarkan pada

    koefisien parameter. Interpretasi dilakukan setelah

    mendapatkan model terbaik. Interpretasi dari intersep adalah

    nilai peluang pada saat semua variabel X=0, perhitungannya

    berdasarkan nilai .

    Sehingga interpretasi parameter menggunakan nilai

    odd rasio. Nilai odd rasio yaitu nilai yang menunjukkan

    perbandingan tingkat kecenderungan dari dua kategori

    dalam satu variabel prediktor dengan salah satu kategorinya

    dijadikan pembanding atau kategori dasar.

    (4)

    III.METODOLOGI PENELITIAN

    A. Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

    data primer. Data primer diperoleh melalui survei terhadap

    mahasiswa ITS Surabaya khususnya mahasiswa S1 pada

    angkatan 2009 dan 2010 yang terbagi dalam 5 fakultas

    antara lain Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

    Alam, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Sipil

    dan Perencanaan, Fakultas Teknologi Kelautan, dan

    Fakultas Teknologi Informasi. Survei dilaksanakan pada

    Bulan Mei 2013.

    B. Identifikasi Variabel

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    variabel demografi, variabel karakteristik Mahasiswa ITS

    dan variabel tingkat stress. Ketiga variabel tersebut

    digunakan untuk menggambarkan karakteristik dan tingkat

    stress Mahasiswa ITS yang belum lulus TOEFL. Secara

    ringkas variabel-varibel penelitian ini dapat didefinisinikan

    sebagai berikut. Tabel 1 Variabel Demografi

    No Variabel Keterangan

    1 Jenis kelamin Nominal 1. Laki-laki

    2. Perempuan

    2 Usia Rasio

    3 Jurusan Terbuka

    4 Angkatan Terbuka

    5 Tempat Tinggal Nominal 1. Kos

    2. Tidak Kos

    Tabel 2 Variabel Karakteristik Mahasiswa ITS

    No Variabel Keterangan

    1 Nilai skor TOEFL terakhir

    anda Terbuka

    2

    Apakah skor TOEFL anda

    mengalami

    peningkatan/penurunan/tetap

    Terbuka

  • 4

    LanjutanTabel 2 Variabel Karakteristik Mahasiswa ITS

    No Variabel Keterangan

    3 Skor section yang biasanya

    paling tinggi Nominal

    1. Listening

    2. Gramar

    3. Reading

    4 Waktu biasanya yang anda ambil

    anda ambil dalam mengikuti test Nominal

    1. Pagi

    2.Siang

    3. Malam

    5 Lama jangka waktu antar tes

    TOEFL Nomial

    1. < 2 minggu

    2. 2 minggu

    3. > 2 minggu

    6

    Apakah anda mengikuti

    les/kursus untuk persiapan tes

    TOEFL

    Terbuka

    7 Apakah ada peningkatan setelah

    anda ikut kursus Terbuka

    8

    Berapa lama anda belajar untuk

    persiapan TOEFL (non

    les/kursus)

    Nominal

    1. Tidak

    pernah

    2. < 1 jam per

    hari

    3. 1 jam per

    hari

    9

    Apakah waktu yang disediakan

    cukup bagi Anda untuk

    mennyelesaikan soal TOEFL

    Nominal 1. Ya

    2. Tidak

    10

    Bagaimana menurut pendapat

    anda mengenai skor TOEFL

    sebagai syarat yudisium TOEFL

    (D3 450 dan S1 477) , alasan

    Nominal

    1. Tidak

    Keberatan

    2. Keberatan

    11

    Menurut anda apakah perlu ada

    bantuan dari pihak jurusan untuk

    persiapan TOEFL, alasan

    Terbuka

    Tabel 3 Variabel Tingkat Stres

    No Variabel Keterangan

    1 Saya merasa selalu dikejar waktu

    untuk cepat lulus TOEFL Ordinal

    2

    Saya merasa gampang lelah saat

    belajar dalam menghadapi atau

    menyiapkan TOEFL

    Ordinal

    3 Saya merasa gugup sebelum

    mengikuti TOEFL Ordinal

    4 Tangan saya merasa berikeringat

    berlebih tidak seperti biasanya Ordinal

    5 Saya mengalami kesulitan untuk

    merasa santai Ordinal

    6 Saya merasa sulit berkonsentrasi

    dalam belajar dan beraktifitas Ordinal

    7 Saya mengalami gangguan pola tidur Ordinal

    8 Saya mengalami perubahan nafsu

    makan dari biasanya Ordinal

    9 Saya merasa lebih cepat tersinggung

    dan marah dari biasanya Ordinal

    10 Saya merasa bersikap agresif dan

    sensitif Ordinal

    11 Saya merasa pusing atau sakit kepala

    tanpa alasan yang jelas Ordinal

    Lanjutan Tabel 3 Variabel Tingkat Stres

    No Variabel Keterangan

    12 Jantung saya terasa berdenyut lebih

    cepat dari biasanya Ordinal

    13 Saya merasa daya konsentrasi dan

    daya ingat menurun Ordinal

    14 Saya berubah menjadi orang tertutup Ordinal

    Keterangan: 1. Sangat Tidak Setuju (STS); 2. Tidak Setuju (TS);

    3. Setuju (S) dan 4. Sangat Setuju (SS).

    C. Metode Pengambilan Sampel

    Metode pengambilan sampel menggunakan sampling

    stratifikasi karena telah diketahui sampling frame yang

    didapatkan dari BAAK ITS dengan jumlah populasi (N)

    pada S-1 angkatan 2009 dan 2010 sebanyak 7332

    mahasiswa. Survei pendahuluan sebanyak 30 responden.

    Hasil survei pendahuluan menyatakan responden yang

    dikatakan tingkat stres tinggi sebanyak 16 responden

    sehingga untuk nilai p=16/30=0,533 atau 53%. Responden

    yang tingkat stres rendah sebanyak 14 responden sehingga

    nilai q=1-p=1-0,53=0,467 atau 46,7%. Sehingga untuk

    menghitung jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai

    berikut.

    pqDNNpq

    n

    1

    6714859,67

    4667,0533,0003673,017332

    4667,0533,07332

    n

    Tabel 4. Proporsi Setiap Fakultas

    Fakultas Populasi n n

    FMIPA 771 10,98995 11

    FTI 1919 23,15216 23

    FTSP 1139 15,73394 16

    FTK 557 9,817688 10

    FTIF 493 7,454849 7

    4879

    67

    h D. Metode Analisis Data

    Metode analisis yang akan dilakukan untuk mencapai

    tujuan penelitian adalah sebagai berikut.

    1. Mendeskripsikan secara umum variabel demografi dan

    variabel karakteristik Mahasiswa ITS.

    2. Melakukan pengelompokan pada variabel tingkat stress

    menjadi kelompok tingkat stress tinggi dan rendah

    dengan cara sebagai berikut.

    a. Menjumlahkan nilai tingkat stress responden. Jika

    jumlah nilai tingkat stres responden di atas ,

    maka responden memiliki tingkat stres yang tinggi,

    sedangkan jika jumlah nilai tingkat stress responden

    di bawah , maka responden memiliki tingkat

    stress rendah. Sementara itu, jika jumlah nilai tingkat

    stres responden diantara , maka responden

    memiliki tingkat stres sedang. ( adalah nilai rata-

  • 5

    rata keseluruhan dan adalah nilai standar deviasi

    keseluruhan) 3. Melakukan analisis regresi logistik biner untuk

    menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

    tingkat stress dengan cara sebagai berikut.

    a. Uji parsial untuk menentukan variabel prediktor yang

    berpengaruh terhadap variabel respon (tingakt stres

    tinggi dan tingkat stres rendah).

    b. Uji serentak untuk mendapatkan model regresi

    logistik biner.

    c. Pemilihan model terbaik dengan metode Backward

    Wald.

    d. Uji kesesuaian model untuk mengetahui apakah

    model sudah sesuai atau tidak.

    e. Interpretasi model regresi logistik biner dengan

    langkah-langkah, yaitu mendapatkan variabel apa saja

    yang signifikan, menghitung nilai peluang,

    menghitung nilai odd rasio, dan menghitung

    ketepatan klasifikasi.

    IV.PEMBAHASAN

    Hasil penelitian yang dilakukan beserta analisisnya adal sebagai berikut.

    A. Uji Validitasdan Reliabilitas

    Pada penelitian ini validitas yang akan diukur adalah

    validitas konstruk, dimana validitas konstruk adalah suatu uji

    yang mengukur apakah alat ukur sudah benar kerangka

    konsepnya serta mengukur aspek yang sama. Cara yang

    digunakan untuk mengukur korelasi setiap item jawaban

    dengan total jawaban adalah korelasi product moment. Bila

    nilai p value lebih dari (10%), maka item pertanyaan

    tersebut tidak valid atau tidak mengukur aspek yang sama

    dengan item yang lainnya. Berikut hasil pengujian uji

    validitas dan reabilitas. Tabel 5 Uji Validitas Variabel Tingkat Stres

    No Pernyataan P value

    1 Saya merasa selalu dikejar waktu untuk

    cepat lulus TOEFL 0,078*

    2

    Saya merasa gampang lelah saat belajar

    dalam menghadapi atau menyiapkan

    TOEFL

    0,001*

    3 Saya merasa gugup sebelum mengikuti

    TOEFL 0,064*

    4 Tangan saya merasa berikeringat berlebih

    tidak seperti biasanya 0,000*

    5 Saya mengalami kesulitan untuk merasa

    santai 0,016*

    6 Saya merasa sulit berkonsentrasi dalam

    belajar dan beraktifitas 0,000*

    7 Saya mengalami gangguan pola tidur 0,000*

    8 Saya mengalami perubahan nafsu makan

    dari biasanya 0,000*

    9 Saya merasa lebih cepat tersinggung dan

    marah dari biasanya 0,000*

    10 Saya merasa bersikap agresif dan sensitif 0,000*

    11 Saya merasa pusing atau sakit kepala tanpa

    alasan yang jelas 0,000*

    12 Jantung saya terasa berdenyut lebih cepat

    dari biasanya 0,000*

    Lanjutan Tabel 5 Uji Validitas Variabel Tingkat Stres

    No Pernyataan P value

    13 Saya merasa daya konsentrasi dan daya

    ingat menurun 0,000*

    14 Saya berubah menjadi orang tertutup 0,000*

    * Keterangan: Valid pada 10%

    Tabel 5 menunjukkan uji validitas pada variabel tingkat

    stres bahwa semua indikator yang digunakan valid, karena

    memiliki nilai pvalue < dengan taraf signifikan atau

    sebesar 10%.

    Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat

    konsistensi alat ukur yang digunakan apabila digunakan

    secara berulang-ulang. Apabila nilai reliabitas ( ) diatas

    0,6 berarti alat ukur tersebut sudah reliabel atau variabel

    yang dijadikan pertanyaan penelitian ini dapat diandalkan.

    Berikut adalah hasil dari pengujian reliabilitas. Tabel 6 Uji Reliabilitas

    Dimensi Cronbach's Alpha

    Tingkat Stress 0,791

    Tabel 6 menunjukkan bahwa variabel yang dijadikan

    pertanyaan telah reliabel dan dapat diandalkan karena

    memiliki niali alfa cronbach 0,791. Oleh karena itu, setelah

    didapatkan hasil pengujian reliabel maka analisis selanjutnya dapat dilakukan.

    B. Analisis Deskriptif

    Pada penelitian ini analisis statistik dilakukan untuk

    mengetahui karakteristik demografi dan karakteristik

    TOEFL responden dengan menggunakan tabulasi silang.

    1. Karakteristik Demografi

    Karakteristik demografi yang akan dianalisis pada

    penelitian ini antara lain jenis kelamin, usia, fakultas, tahun

    angkatan, dan tempat tinggal adalah sebagai berikut

    a. Jenis Kelamin Tabel 7 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Jenis Kelamin

    Tingkat Stres Jenis Kelamin

    Total Laki-Laki Perempuan

    Tinggi 5 6 11

    Sedang 23 24 47

    Rendah 9 5 14

    Total 37 35 72

    Tabel 7 menunjukkan bahwa pada tingkat stress

    tinggi, mayoritas adalah mahasiswa perempuan dengan

    jumlah 6 orang.

    b. Usia Tabel 9 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Usia

    Tingkat

    Stres

    Usia

    Total 20 tahun 21 tahun

    22

    tahun

    23

    tahun

    Tinggi 1 5 1 4 11

    Sedang 8 21 13 5 47

    Rendah 0 5 6 3 14

    Total 9 31 20 12 72

  • 6

    Tabel 9 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas adalah mahasiswa berusia 21 tahun dengan jumlah

    5.

    c. Fakultas Tabel 10 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Fakultas

    Tingkat

    Stres

    Fakultas Total

    FMIPA FTI FTSP FTK FTIF

    Tinggi 4 5 1 0 1 11

    Sedang 9 12 15 7 4 47

    Rendah 4 1 5 3 1 14

    Total 17 18 21 10 6 72

    Tabel 10 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas adalah mahasiswa dari FTI dengan jumlah 5

    orang.

    d. Angkatan Tabel 11 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Angkatan

    Tingkat Stres Angkatan

    Total 2009 2010 2011 (LJ)

    Tinggi 4 6 1 11

    Sedang 28 14 5 47

    Rendah 12 1 1 14

    Total 44 21 7 72

    Tabel 11 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas adalah mahasiswa angkatan 2010 dengan jumlah

    6 orang.

    e. Tempat Tinggal Tabel 12 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Tempat Tinggal

    Tingkat Stres Tempat Tinggal

    Total Kos Tidak Kos

    Tinggi 5 6 11

    Sedang 31 16 47

    Rendah 6 8 14

    Total 42 30 72

    Tabel 12 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas adalah mahasiswa yang tidak kos dengan jumlah 6

    orang

    2. Karakteristik TOEFL

    Karakteristik TOEFL yang akan dianalisis pada

    penelitian ini antara lain skor TOEFL terakhir,

    perkembangan skor TOEFL, skor section tertinggi, waktu

    pelaksaan tes, jangka waktu antar tes, keikutsertan

    les/kursus, lama belajar, kecukupan waktu, pendapat

    kelulusan TOEFL, dan pendapat tentang bantuan dari

    jurusan.

    a. Skor TOEFL Terakhir Tabel deskriptif dari skor TOEFL terakhir responden

    adalah sebagai berikut. Tabel 13 Skor TOEFL Terakhir

    Variabel N Min Max Mean Std. Deviasi

    Skor TOEFL

    Terakhir 72 349 475 427,56 32,94

    Tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah total responden

    sebanyak 72 orang dengan skor TOEFL minimum sebesar

    349, skor TOEFL maximum sebesar 475, rata-rata skor

    TOEFL sebesar 427,56 428 dan nilai standar deviasi

    sebesar 32,94. Dengan menggunakan perhitungan dengan nilai rata-rata sebesar 427,56 dan nilai standar

    deviasi sebesar 32,94 maka didapat nilai batas bawah

    sebesar 394,611 395 dan nilai batas atas sebesar 460,500

    461. Maka karakteristik skor TOEFL terakhir dapat

    diklasifikasikan yaitu < 395 , 395 pengeluaran makan per

    hari < 461 dan 461. Tabel 14 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Skor TOEFL Terakhir

    Tingkat Stres Skor TOEFL Terakhir

    Total < 395 395-460 461

    Tinggi 2 7 2 11

    Sedang 10 30 7 47

    Rendah 2 9 3 14

    Total 14 46 12 72

    Tabel 14 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas adalah mahasiswa yang mendapatkan skor

    TOEFL terakhir 395 sampai 460 dengan jumlah 7 orang,

    b. Perkembangan Skor TOEFL Tabel 15 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Perkembangan Skor

    TOEFL

    Tingkat

    Stres

    Perkembangan Skor TOEFL Total

    Peningkatan Penurunan Tetap

    Tinggi 3 2 6 11

    Sedang 24 7 16 47

    Rendah 7 2 5 14

    Total 34 11 27 72

    Tabel 15 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas perkembangan skor TOEFL mahasiswa adalah

    tetap dengan jumlah 6 orang.

    c. Skor Section Tertinggi Tabel 16 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Skor Section Tertinggi

    Tingkat

    Stres

    Skor Section Tertinggi Total

    Listening Grammar Reading

    Tinggi 3 3 5 11

    Sedang 13 11 23 47

    Rendah 3 6 5 14

    Total 19 20 33 72

    Tabel 16 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas mahasiswa mendapatkan skor tertinggi pada

    section reading dengan jumlah 5 orang

    d. Waktu TOEFL Tabel 17 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Waktu Tes

    Tingkat Stres Waktu Tes TOEFL

    Total Pagi Siang Malam

    Tinggi 6 3 2 11

    Sedang 18 17 12 47

    Rendah 6 3 5 14

    Total 30 23 19 72

    Tabel 17 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas mahasiswa mengikuti tes TOEFL pada pagi hari

    dengan jumlah 6 orang,

  • 7

    e. Jangka Waktu Antar Tes Tabel 18 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Skor Section Tertinggi

    Tingkat

    Stres

    Jangka Waktu Antar Tes Total

    < 2 minggu 2 minggu >2minggu

    Tinggi 1 1 9 11

    Sedang 0 4 43 47

    Rendah 1 1 12 14

    Total 2 6 64 72

    Tabel 19 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas jangka waktu antar tes TOEFL mahasiswa > 2

    minggu dengan jumlah 9.

    f. Keikutsertaan Les/Kursus Tabel 20 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Keikutsertaan Les

    Tingkat Stres Keikutsertaan Les/Kursus

    Total Tidak Ya

    Tinggi 9 2 11

    Sedang 37 10 47

    Rendah 13 1 14

    Total 59 13 72

    Tabel 20 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas mahasiswa tidak mengikuti les/kursus persiapan

    TOEFL dengan jumlah 9 orang

    g. Lama Belajar Tabel 21 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Lama Belajar

    Tingkat Stres

    Lama Belajar

    Total Tidak

    Pernah

    1 jam per

    hari

    >1 jam

    per hari

    Tinggi 6 2 3 11

    Sedang 24 15 8 47

    Rendah 5 4 5 14

    Total 35 21 16 72

    Tabel 21 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas mahasiswa tidak pernah belajar untuk persiapan

    TOEFL dengan jumlah 6 orang

    h. Kecukupan Waktu Tabel 22 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Kecukupan Waktu Tes

    Tingkat Stres Kecukupan Waktu Tes

    Total Cukup Tidak Cukup

    Tinggi 4 7 11

    Sedang 23 24 47

    Rendah 6 8 14

    Total 33 39 72

    Tabel 22 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    sedang, maupun rendah, mayoritas mahasiswa merasa waktu

    tes TOEFL tidak cukup untuk menyelesaikan soal-soal tes

    TOEFL dengan jumlah 4 orang

    i. Pendapatan Kelulusan TOEFL

    Tabel 23 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Pendapat Syarat Lulus

    TOEFL

    Tingkat Stres

    Pendapat Syarat Lulus TOEFL

    Total Tidak

    Keberatan Keberatan

    Tinggi 3 8 11

    Sedang 40 7 47

    Rendah 14 0 14

    Total 57 15 72

    Tabel 23 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    mayoritas mahasiswa merasa keberatan dengan syarat

    kelulusan TOEFL dengan jumlah 8 orang.

    j. Bantuan Jurusan Tabel 24 Tabulasi Silang Tingkat Stres dengan Bantuan Jurusan

    Tingkat Stres Bantuan Jurusan

    Total Tidak Perlu Perlu

    Tinggi 0 11 11

    Sedang 11 36 47

    Rendah 3 11 14

    Total 14 58 72

    Tabel 24 menunjukkan bahwa pada tingkat stress tinggi,

    sedang, maupun rendah, mayoritas mahasiswa setuju jika

    ada bantuan dari pihak jurusan untuk mempersiapkan

    TOEFL dengan jumlah 11 orang

    C. Uji Independensi Tabel 25 Uji Independensi

    Variabel 2 P_value Keputusan

    X1 1,200 0,549 Terima H0

    X2 9,145 0,166 Terima H0

    X3 8,947 0,347 Terima H0

    X4 7,142 0,116 Terima H0

    X5 3,254 0,196 Terima H0

    X6 0,577 0,966 Terima H0

    X7 2,185 0,702 Terima H0

    X8 2,045 0,727 Terima H0

    X9 2,148 0,708 Terima H0

    X10 3,991 0,407 Terima H0

    X11 1,457 0,483 Terima H0

    X12 3,041 0,551 Terima H0

    X13 0,630 0,730 Terima H0

    X14 22,650 0,000 Tolak H0

    X15 3,161 0,206 Terima H0

    Tabel 4.25 dapat dilihat bahwa hanya variabel X14 yang

    dependen (ada hubungan) karena memiliki P_value <

    yaitu 0,000 < 0,05. Untuk variabel lainnya didapatkan hasil

    tidak dependen (tidak ada hubungan) karena memiliki nilai

    P_value < . Selanjutnya semua variabel prediktor dianalisis

    lebih lanjut dengan analisis regresi logistik ordinal.

    D. Analisis Regresi Ordinal

    Pada sub bab ini akan membahas mengenai analisis

    regresi ordinal yang digunakan untuk mengetahui tingkat

    stres mahasiswa ITS yang belum lulus TOEFL (Test of

    English as a Foreign Language) dan faktor-faktor yang

    mempengaruhinya. Variabel respon pada penelitian ini

  • 8

    adalah tingkat stress yaitu tinggi, sedang, dan sedang dengan

    15 variabel prediktor.

    1. Uji Univariate (Serentak)

    Hipotesis

    H0: = 0

    H1: paling sedikit ada satu

    Statistik Uji :

    Daerah penolakan: tolak H0 atau P value

    Tabel 26 Uji Univariate Secara Serentak

    Variabel Wald df P value Keputusan

    Constant (2) 0.183 1 0.0668 Tolak H0

    Constant (1) 4.215 1 0.040* Tolak H0

    X1 (1) 2.197 1 0.138 Gagal Tolak H0

    X2 (20) 0.604 1 0.437 Gagal Tolak H0

    X2 (21) 1.553 1 0.213 Gagal Tolak H0

    X2 (22) 1.8 1 0.18 Gagal Tolak H0

    X3 (1) 0.007 1 0.932 Gagal Tolak H0

    X3 (2) 0.314 1 0.575 Gagal Tolak H0

    X3 (3) 1.647 1 0.199 Gagal Tolak H0

    X3 (4) 2.719 1 0.099* Tolak H0

    X4 (1) 0.029 1 0.864 Gagal Tolak H0

    X4 (2) 0.015 1 0.902 Gagal Tolak H0

    X5 (1) 3.469 1 0.063* Tolak H0

    X6 (1) 0.01 1 0.92 Gagal Tolak H0

    X6 (2) 0.02 1 0.729 Gagal Tolak H0

    X7 (1) 5.964 1 0.015* Tolak H0

    X7 (2) 1.668 1 0.197 Gagal Tolak H0

    X8 (1) 0.011 1 0.916 Gagal Tolak H0

    X8 (2) 6.559 1 0.010* Tolak H0

    X9 (1) 0.001 1 0.971 Gagal Tolak H0

    X9 (2) 0.506 1 0.477 Gagal Tolak H0

    X10 (1) 0.736 1 0.391 Gagal Tolak H0

    X10 (2) 0.021 1 0.886 Gagal Tolak H0

    X11 (1) 3.909 1 0.048* Tolak H0

    X12 (1) 3.633 1 0.057* Tolak H0

    X12 (2) 0.365 1 0.546 Gagal Tolak H0

    X13 (1) 5.236 1 0.022* Tolak H0

    X14 (1) 15.204 1 0.000* Tolak H0

    X15 (1) 7.979 1 0.005* Tolak H0

    Keterangan: * valid pada valid pada 0,10

    Tabel 26 menunjukkan pengujian univariate secara

    serentak. Variabel yang signifikan dari pengujian univariate

    secara individu diantaranya sebagai berikut

    a. X3 yaitu variabel fakultas

    b. X5 yaitu variabel tempat tinggal

    c. X7 yaitu variabel skor responden mengalami peningkatan,

    penurunan, atau tetap

    d. X8 yaitu variabel skor section yang paling tinggi

    e. X11 yaitu variabel responden mengikuti kursus persiapan

    TOEFL

    f. X12 yaitu lama belajar responden dalam belajar TOEFL

    g. X13 yaitu waktu yang disediakanresponden dalam

    menyelesaikan tes TOEFL

    h. X14 yaitu variabel pendapat responden mengenai skor

    TOEFL sebagai syarat yudisium

    i. X15 yaitu variabel bantuan dari pihak jurusan untuk

    persiapan TOEFL

    Berdasarkan uji univariavate secara serentak pada

    Tabel 26 variabel-variabel yang telah signifikan kemudian

    diuji lagi dengan uji univariate secara individu. Hasil dari uji

    univariate secara individu.

    2. Uji Univariate (Individu/Parsial)

    Hipotesis

    H0: = 0 (variabel prediktor ke-j tidak memberikan

    pengaruh terhadap persetujuan kredit dari Bank 'X')

    H1: 0 (variabel prediktor ke-j memberikan pengaruh

    terhadap persetujuan kredit dari Bank 'X')

    Statistik Uji :

    Daerah penolakan: tolak H0 jika atau P value

    . Tabel 27 Uji Univariate Secara Individu

    Variabel Wald df P value Keputusan

    Constant (1) 3.616 1 0.057* Tolak H0

    Constant (2) 3.616 1 0.057* Tolak H0

    X3 (1) 0.000 1 1.000 Gagal Tolak H0

    X3 (2) 0.673 1 0.412 Gagal Tolak H0

    X3 (3) 0.498 1 0.480 Gagal Tolak H0

    X3 (4) 0.939 1 0.333 Gagal Tolak H0

    Constant (1) 16.847 1 0.000* Tolak H0

    Constant (2) 10.548 1 0.001* Tolak H0

    X5 (1) 0.122 1 0.727 Gagal Tolak H0

    Constant (1) 11.094 1 0.001* Tolak H0

    Constant (2) 14.292 1 0.000* Tolak H0

    X7(1) 1.003 1 0.317 Gagal Tolak H0

    X7 (2) 0.034 1 0.853 Gagal Tolak H0

  • 9

    Lanjutan Tabel 27 Uji Univariate Secara Individu

    Variabel Wald df P value Keputusan

    Constant (1) 14.814 1 0.000* Tolak H0

    Constant (2) 14.814 1 0.000* Tolak H0

    X8 (1) 0 1 1 Gagal Tolak H0

    X8 (2) 0.901 1 0.342 Gagal Tolak H0

    Constant (1) 5.029 1 0.025* Tolak H0

    Constant (2) 8.775 1 0.003* Tolak H0

    X11 (1) 0.61 1 0.435 Gagal Tolak H0

    Constant (1) 12.715 1 0.000* Tolak H0

    Constant (2) 4.439 1 0.035* Tolak H0

    X12 (1) 0.867 1 0.352 Gagal Tolak H0

    X12 (2) 0.054 1 0.817 Gagal Tolak H0

    Constant (1) 17.961 1 0.000* Tolak H0

    Constant (2) 15.386 1 0.000* Tolak H0

    X13 (1) 0.055 1 0.814 Gagal Tolak H0

    Constant (1) 0.096 1 0.757 Gagal Tolak H0

    Constant (2) 28.608 1 0.000* Tolak H0

    X14 (1) 16.215 1 0.000* Tolak H0

    Constant (1) 22.131 1 0.000* Tolak H0

    Constant (2) 22.131 1 0.000* Tolak H0

    X15 (1) 1.249 1 0.264 Gagal Tolak H0

    Tabel 27 menunjukkan variabel prediktor yang

    signifikan setelah dilakukan uji univaraite secara individu.

    Variabel yang signifikan adalah variabel X14(1) yaitu

    pendapat responden mengenai skor TOEFL sebagai syarat

    yudisium. Variabel yang telah signifikan tersebut kemudian

    dilakukan lagi ke uji selanjutnya yaitu uji multivariate secara

    serentak.

    3. Uji Multivariate (Serentak)

    Hipotesis

    H0: 0= 0

    H1: paling sedikit ada satu

    Statistik Uji :

    Daerah penolakan: tolak H0 jika atau P value

    Tabel 28 Uji Multivariate Secara Serentak

    Variabel Estimate Wald df P value Keputusan

    Constant (1) .160 .096 1 .757 Gagal Tolak H0

    Constant (2) 4.261 28.608 1 .000 Tolak H0

    X14 (1) 3.123 16.215 1 .000 Tolak H0

    Tabel 28 diketahui bahwa P value sehingga

    diputuskan bahwa variabel pendapat responden mengenai

    skor TOEFL sebagai syarat yudisium berpengaruh terhadap

    model. Sehingga didapatkan transformasi logit sebagai

    berikut.

    Logit 1 : g1(x) 3.123 X14 (tidak)

    Logit 2 : g2(x) 4.261+ 3.123 X14 (tidak)

    Setelah didapatkan model logit, maka peluang tiap-tiap

    kategori dapat dihitung sebagai berikut

    0,958

    0,041

    0,001

    Nilai merupakan peluang untuk tingkat stress tinggi,

    sedangkan untuk nilai merupakan peluang kumulatif

    antara stress tingkat tinggi dan rendah. Sehingga besar

    peluang tingkat stress rendah dengan , sehingga

    jumlahan peluang tingkat kepuasan untuk masing-masing

    kategori adalah satu. Model umum yang dipakai pada

    penelitian ini adalah

    Berdasarkan fungsi logit tersebut maka responden

    yang tidak keberatan mempunyai resiko 22,7 kali mengalami

    stres tingkat rendah dibanding dengan responden yang

    merasa keberatan dengan skor TOEFL sebagai sayarat

    yudisium.

    Model regresi logistik multivariat tercantum dalam

    Tabel 11 berikut.

    H0 :

    H1: paling sedikit ada satu , j = X14

    10%

    Statistik Uji :

    Daerah penolakan : tolak H0 jika

    Tabel 29 Hasil Uji Serentak

    G 31,555 3,841

    Tabel 29 dapat diketahui bahwa statistik uji G

    maka Tolak H0 yang berarti bahwa variabel prediktor

    berpengaruh terhadap variabel respon.

    4. Uji Kesesuaian Model

    Hipotesis

    H0 : Model sesuai (tidak ada perbedaan yang nyata

    antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil

    prediksi model)

  • 10

    H1 : Model tidak sesuai (ada perbedaan yang nyata

    antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil

    prediksi model)

    Statistik Uji:

    Daerah penolakan: tolak H0 jika

    Tabel 30 Hasil Uji Kesesuaian Model

    Method

    DF

    Pearson 0,244 1

    Tabel 30 menunjukkan nilai yang diperoleh kurang

    dari nilai tabel yaitu 0,244 < 3,841 maka gagal tolak H0

    yang berarti model sudah sesuai (tidak ada perbedaan antara

    hasil observasi dengan kemungkinan prediksi model)

    5. Ketepatan Klasifikasi

    Berdasarkan perhitungan peluang yang didapat, maka

    dapat diperoleh hasil prediksi sehingga kebenaran model

    logit ini dapat dilihat berdasarkan hasil pengklasifikasian

    antara prediksi dan observasi. Tabel 31 Ketepatan Klasifikasi

    Prediksi

    Tinggi Sedang Total

    Tingkat

    Stress

    Tinggi 11.111% 4.1667% 15.2777%

    Sedang 9.722% 55.555% 65.277%

    Rendah 0% 19.444% 19.445%

    Total 20.833% 79.167% 100

    Tabel 31 menunjukkan bahwa dari 72 orang responden

    yang dapat diprediksi benar oleh model sebesar 66,667%.

    IV. KESIMPULAN/RINGKASAN

    Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan sebagai

    berikut

    1. Tingkat stress tinggi pada karakteristik demografi adalah

    mayoritas mahasiswa perempuan berjumlah 6 orang,

    berusia 21 tahun dengan jumlah 5 orang, berasal dari FTI

    dengan jumlah 5 orang, angkatan 2010 dengan jumlah 6

    orang, dan bertempat tinggal tidak kos dengan jumlah 6

    orang.

    Tingkat stress tinggi pada karakteristik TOEFL adalah

    mayoritas mahasiswa mendapatkan skor TOEFL terakhir

    antara 395 sampai 460 dengan jumlah 7 orang, tidak

    mengalami peningkatan/penurunan skor (tetap) dengan

    jumlah 6 orang, mendapatkan skor tertinggi pada section

    reading dengan jumlah 5 orang, mengikuti tes TOEFL

    pada pagi hari dengan jumlah 6 orang, waktu antar tes

    TOEFL > 2 minggu dengan jumlah 9 orang, tidak

    mengikuti les/kursus persiapan TOEFL dengan jumlah 9

    orang, mahasiswa tidak pernah belajar dengan jumlah 6

    orang, merasa waktu tes TOEFL tidak cukup untuk

    menyelesaikan soal-soal tes TOEFL dengan jumlah 4

    orang, merasa keberatan dengan syarat kelulusan TOEFL

    dengan jumlah 8 orang, dan setuju jika ada bantuan dari

    pihak jurusan untuk mempersiapkan TOEFL dengan

    jumlah 11 orang.

    2. Berdasarkan fungsi logit yang didapat, responden yang

    tidak keberatan mempunyai resiko 22,7 kali mengalami

    stres tingkat rendah dibanding dengan responden yang

    merasa keberatan dengan skor TOEFL sebagai sayarat

    yudisium. Kebenaran model logit ini dapat dilihat

    berdasarkan hasil pengklasifikasian antara prediksi dan

    observasi yaitu 66,667%.

    Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya dicoba

    dengan metode yang lain sebagai peebandingan hasil

    observasi. Karena bila menggunakan merode regresi logistik

    ordinal hanya ada satu variabel yang valid dan ketepatan

    klasifikasi ynag kurang baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Agresti, A. 2007. An Introduction to Categorical Data

    Analysis second edition. New Jersey : Jon Wiley &

    Sons, Inc.

    [2] Cochran, William G. 1991. Teknik Penarikan Sampel

    Edisi Ketiga. Jakarta : UI-PRESS.

    [3] Departemen Kesehatan. 2013. [Online] Avaible:

    (https://docs.google.com/viewer.com, diakses 21 April

    2013).

    [4] Hosmer, D. W., & Lemeshow, S. 2000. Applied Logistic

    Regression. New York: John Wiley & Sons.

    [5] Kompas, 2013. [Online] Avaible: (http://health.kom-

    pas.com/read/2013/01/17/15121499/Hubungan.Stres.de

    ngan.Daya.Tahan.Tubuh, diakses 21 April 2013).

    [6] Mardiati D. 2000. [Online] Avaible: (http://fdib.tri-

    pod.com/makalah/dini.html, diakses, 21 April 2013).

    [7] Wikipedia. 2013. [Online] Avaible: (http://id.wi-

    kipedia.org/wiki/TOEFL, diakses 21 April 2013).

    [8] ____________ [Online] Avaible: (http://id.wikipedia-

    .org/wiki/Stres, diakses 21 April 2013).

    [9] Republika. 2013. [Online] Avaible:

    (http://www.republika-

    .co.id/berita/gayahidup/infosehat/08/10/17/8098-usia-

    produktif-rentan-stres, diakses 21 April 2013).

    [10] Schuler, E. 2002. Definition and Conceptualization of

    Stress in Organizations, Thousand Oaks. England.

    [11] Simamora, B. 2001. Remarketing for Business

    Recovery. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

    [12] Unknown. [Online] Avaible: (http://www.psychology-

    today.com/basics/stress, diakses 21 April 2013).

    [13] Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS

    Complete: Teknik Analisis Statistik Terlengkap

    dengan Software SPPS Seri 1. Jakarta: Salemba

    Infotek.