analisis terhadap putusan pengadilan agama nomor …€¦ · an-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan...

17
ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor 0038/Pdt.G/2018/PA.Pra TENTANG PEMBAGIAN WARISAN TERHADAP AHLI WARIS PEREMPUAN JURNAL ILMIAH Oleh: BAIQ TRIA ARINDA ERLYTA NIM : D1A115045 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2019

Upload: others

Post on 23-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

i

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

Nomor 0038/Pdt.G/2018/PA.Pra TENTANG PEMBAGIAN WARISAN

TERHADAP AHLI WARIS PEREMPUAN

JURNAL ILMIAH

Oleh:

BAIQ TRIA ARINDA ERLYTA

NIM : D1A115045

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2019

Page 2: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

ii

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

Nomor 0038/Pdt.G/2018/PA.Pra TENTANG PEMBAGIAN WARISAN

TERHADAP AHLI WARIS PEREMPUAN

Oleh:

BAIQ TRIA ARINDA ERLYTA

NIM : D1A115045

Menyetujui,

Pembimbing Pertama,

H.ISRAFIL, SH.,M.hum

NIP.19570302 198603 1 033

Page 3: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

iii

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

NOMOR 0038/Pdt.G/2018/PA.Pra TENTANG PEMBAGIAN WARISAN

TERHADAP AHLI WARIS PEREMPUAN

Baiq Tria Arinda Erlyta

D1A115045

Fakultas Hukum Universitas Mataram

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) konsep dan pengaturan

pembagian warisan menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Hukum Adat (2)

dasar pertimbangan hakim dalam Putusan Perkara warisan Nomor:

0038/Pdt.G/2018/PA.Pra. Penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum

normatif, karena pembahasan penelitian ini membahas permasalahan yang

berkaitan dengan pembagian hukum waris. Simpulan dari penelitian ini adalah

Pengaturan Pembagian warisan Kompilasi Hukum Islam yaitu Janda

bagiannya:”Seorang Anak perempuan mendapat separuh bagian, bila dua orang,

mereka mendapat dua pertiga bagian, apabila anak perempuan dengan anak laki-

laki, maka bagian anak laki-laki dua berbanding satu dengan anak perempuan”.

Kata kunci : Pembagian warisan, Dasar Pertimbangan Hakim.

LEGAL ANALYSIS AGAINST THE RELIGIOUS COURT DECISION

NUMBER 0038/Pdt.G/2018/PA. Pra ON THE DISTRIBUTION

OF INHERITANCE TO DAUGHTER

Baiq Tria Arinda Erlyta

ABSTRACT

The purpose of this study is to find out: (1) the concept and rules on the

inheritance distribution according to the Compilation of Islamic Law (KHI) and

Customary Law (2) the basis of judges' consideration in the Case Number:

0038/Pdt.G/2018/PA. The research used is normative legal research, because the

discussion of this study discusses issues relating to the distribution of inheritance.

This study discovers that according to the Compilation of Islamic Law, a daughter

is entitled to get half of inheritance, if they are two daughters, they are entitled to

get two thirds, and if a daughter is together with a son, then for the boy is twice

share of a daughter.

Keywords: Distribution of inheritance, Basic Considerations of Judges.

Page 4: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

i

I. PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna yang

hidup dan berkembang dengan cara melangsungkan pernikahan untuk

mendapatkan keturunan. Setiap manusia yang hidup dan berkembang dapat

dipastikan mengalami suatu peristiwa yang dinamakan kematian. Pada saat

kematian itu terjadi, orang yang sudah mati secara otomatis meninggalkan

warisan berupa harta peninggalan kepada ahli waris. Perkara warisan yang

berkaitan dengan warisan sering menimbulkan permasalahan. Dimana

permasalah tersebut seharusnya menjadi ranah kehidupan keluarga yang

dapat diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa harus melibatkan pihak luar

ataupun pengadilan. Karena dalam hal ini nilai kebersamaan dan

kekeluargaan ego dan kepentingan masing-masing pribadi.

Dalam literatur Indonesia kata kewarisan dengan awalan “ke” dan

akhiran “an” jelas menunjukan kata benda dan mempunyai makna yang

berhubungan dengan mewarisi, diwarisi dan diwariskan. Kata Kewarisan

berasal dari bahasa Arab yaitu warasa, menurut etimologi atau bahasa kata

warasa memiliki beberapa arti yaitu pertama: mengganti, kedua: memberi,

ketiga: mewarisi. Sedangkan secara terminology (istilah), hukum kewarisan

adalah hukum yang mengatur pembagian warisan, mengetahui bagian-bagian

yang diterima dari harta peninggalan itu untuk setiap yang berhak.1

1 Achmad Kuzani, Sistem Asabah (Dasar Pemindahan Hak Milik Atas Harta

Tinggalan), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994, hlm. 9

Page 5: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

ii

Saat ini masih terdapat beraneka ragam sistem hukum kewarisan

yang berlaku bagi Warga Negara Indonesia. Pertama, sistem Hukum

Kewarisan Islam yang terdiri atas berbagai macam aliran serta pemahamannya.

Kedua, sistem Hukum Adat yang beraneka ragam sistemnya. Ketiga, system

hukum kewarisan yang tertuang dalam BW atau KUHPerdata. Adapun

dasar hukum waris islam didalam Al-Qur’an yaitu terdapat dalam surat

An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan

pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris dalam konteks pembagian

warisan, juga termuat dalam Kompilasi Hukum Islam Buku II tentang Hukum

Waris.

Sedangkan sistem hukum kewarisan Perdata Barat (Eropa) yang

tertuang dalam Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata). Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, masalah warisan

diatur dalam Buku II Tentang Benda, yang mengatur tentang hak dan

kewajiban ahli waris terhadap harta warisan. Fungsi dari pewarisan

adalah untuk menggantikan kedudukan dalam memiliki harta benda

antara orang telah meninggal dunia dengan orang yang ditinggalkan.2

Ketentuan pembagian warisan telah diatur dalam hukum waris. Hukum

waris sendiri adalah keseluruhan peraturan dengan mana pembuat

undang-undang mengatur akibat hukum dari meninggalnya seseorang

terhadap harta kekayaan, perpindahan kepada ahli waris dan hubungannya

dengan pihak ketiga. Hukum waris mempunyai kedudukan yang sangat

2 Idris Djakfar dan Taufik Yahya, Komplikasi Hukum Kewarisan Islam. Pustaka jaya,

Jakarta, 1995, hlm. 52

Page 6: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

iii

penting dalam proses pembagian warisan, agar mampu terciptanya

tatanan hukumnya. Yang menjadi dasar pertimbangan hukum yang digunakan

dalam memutuskan suatu perkara, khususnya perkara Gugat Waris Nomor

0038/Pdt.G/2018/PA.Pra menetapkan bagian masing-masing ahli waris yaitu

Bagi seorang anak perempuan mendapatkan 1/3 bagian dari harta warisan dan

bagian anak laki-laki adalah 2/3 bagian dari harta warisan. Berdasarkan AL-

Qur’an Surat An-Nisaa’ ayat 11, bagian warisan anak perempuan adalah

separuh bagian warisan laki-laki. Demikian juga di dalam Kompilasi Hukum

Islam Pasal 176 antara lain dirumuskan, bagian anak laki-laki adalah dua

berbanding satu dengan anak perempuan.

Oleh karena itu, dalam hal memeriksa perkara di Pengadilan

Agama, hakim dituntut lebih teliti dalam memutus perkara tersebut, demi

menegakkan nilai-nilai hukum dan keadilan. Untuk melakukan pengkajian

lebih mendalam, maka Penelitian ini adalah “Analisis Terhadap Putusan

Pengadilan Agama Nomor 0038/ Pdt.G /2018/ PA.Pra Tentang

Pembagian Warisan Terhadap Ahli Waris Perempuan” yaitu terkait

dengan masalah pengaturan konsep dalam pembagian warisan menurut Hukum

Adat terhadap ahli waris perempuan atas dasar pertimbangan hakim dalam

Putusan Perkara Gugat Waris. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui konsep

dasar hukum ahli waris dalam meningkatkan pemahaman masyarakat

mengenai bagian dari ahli waris perempuan yang dimuat dalam Kompilasi

Hukum Islam (KHI).

Page 7: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

iv

II. PEMBAHASAN

Tinjauan Tentang Konsep dan Pengaturan Pembagian Warisan

Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Hukum Adat.

Kompilasi Hukum Islam secara etimologis ialah kumpulan atau

himpunan yang tersusun secara teratur. Sedangkan secara terminologi

kompilasi hukum islam dari compilation (inggris) atau compilatie (belanda)

yang diambil dari kata compilare, artinya mengumpulkan bersama-sama,

seperti mengumpulkan peraturan-peraturan yang tersebar dimana-mana, istilah

ini kemudian dipergunakan dalam bahasa Indonesia kompilasi, sebagai

terjemahan langsung.3

Sekumpulan materi Kompilasi Hukum Islam yang

tertulis Pasal demi Pasal, berjumlah 229 Pasal, terdiri atas kelompok materi

hukum yaitu Hukum Perkawinan (170 Pasal), Hukum Kewarisan termasuk

wasiatdan hibah (44 Pasal) dan Hukum Perwakafan (14 Pasal) ditambah satu

ketentuan penutup yang berlaku untuk ketiga kelompok hukum tersebut.

Kompilasi Hukum Islam disusun melalui proses yang sangat panjang dan

melelahkan karena pengaruh perubahan sosial politik terjadi di negeri ini dari

masa ke masa. Abdurrahman menyimpulkan bahwa Kompilasi Hukum Islam

adalah suatu kegiatan pengumpulan dari berbagai bahan yang tertulis yang

diambil dari berbagai buku maupun tulisan mengenai suatu persoalan tertentu.

Pengumpulan bahan dari berbagai sumber yang dibuat oleh beberapa sumber

3 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Akademika Pressindo, Jakarta,

2004, hlm. 10

Page 8: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

v

yang berbeda untuk ditulis dalam suatu buku tertentu, sehingga dari kegiatan

itu semua bahan yang diperlukan akan dapat ditemukan dengan lebih mudah.4

Adapun yang dimaksud dengan Kompilasi Hukum Islam adalah

sebuah kitab yang berisi kumpulan atau himpunan kaidah-kaidah atau garis-

garis Hukum Islam sejenis, yakni mengenai Hukum Perkawinan, Hukum

Kewarisan dan Hukum Perwakafan yang disusun secara sistematis. Namun ada

juga yang mendefinikan bahwa Kompilasi Hukum Islam adalah fikih dalam

bahasa undang-undang, sehingga susunannya seperti undang-undang yang

mencakup pada bab, pasal dan ayat yang berisi persoalan-persoalan yang

berkaitan dengan ketiga hal tersebut yakni perkawinan, kewarisan dan

perwakafan. Hukum kewarisan Islam disebut juga hukum fara’id, jamak

dari kata farida, erat sekali hubungannya dengan kata fard yang berarti

kewajiban yang harus dilaksanakan. Dalam buku II, Bab 1, Pasal 171

butir a Komplikasi Hukum Islam disebutkan pengertian hukum kewarisan.

Waris dalam Islam merupakan Syariat Islam yang sumbernya diambil

dari Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW, kemudian para ahli hukum islam,

khususnya para mujtahid dan fugoha (ahli fikih Islam) mentransformasikan

melalui berbagai formulasi waris sesuai dengan pendapatnya masing-masing.

Hukum Kewarisan Islam disebut juga hukum fara’id, jamak dari kata farida,

erat sekali hubungannya dengan kata fard yang berarti kewajiban yang harus

dilaksankan.

4 Abdurrahman, “Komplasi Hukum Islam di Indonesia”, Akademika Pressindo, Jakarta

1992 hlm. 11

Page 9: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

vi

Menurut Zainuddin Ali mendefinisikan bahwa; Hukum waris Islam

adalah aturan yang mengatur pengalihan harta dari seseorang yang meninggal

dunia kepada ahli warisnya hal ini berarti menentukan siapa-siapa yang

menjadi ahli waris, porsi bagian masing-masing ahli waris, menentukan harta

peninggalan dan harta warisan bagi orang yang meninggal dimaksud.5

Berdasarkan pengaruh dari prinsip garis keturunan yang berlaku pada

masyarakat itu sendiri, maka yang menjadi ahli waris tiap daerah akan berbeda.

Masyarakat yang menganut prinsip patrilineal seperti Batak, yang merupakan

ahli waris hanyalah anak laki-laki, demikian juga di Bali. Berbeda dengan

masyarakat di Sumatera Selatan yang menganut Matrilineal, golongan ahli

waris adalah tidak saja anak laki-laki tetapi juga anak perempuan. Masyarakat

Jawa yang menganut system bilateral, baik anak laki-laki maupun perempuan

mempunyai hak sama atas harta peninggalan orang tuanya. Harta warisan

menurut hukum adat adalah bukan semata-semata yang bernilai ekonomis

tetapi termasuk juga yang non ekonomis, yaitu yang mengandung nilai-nilai

kehormatan adat dan yang bersifat magis religious, sehingga apabila ada

pewaris wafat maka bukan saja harta warisan yang berwujud benda yang akan

diteruskan atau dialihkan kepada para waris tetapi juga yang tidak berwujud

benda.

Harta waris yang dalam istilah fara’id dinamakan tirkah (peninggalan)

yaitu sesuatu yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal, baik berupa uang

atau materil lainnya yang dibenarkan oleh syariat islam untuk diwariskan

5 Zainudin Ali, Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hlm. 33

Page 10: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

vii

kepada ahli warisnya. Sementara itu, menurut Pasal 171 c Kompilasi Hukum

Islam dijelaskan Harta Waris adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta

bersama setelah digunakan untuk keperluan pewaris selama sakit sampai

meninggalnya, biaya pengurusan jenazah (tajhiz), pembayaran hutang dan

pemberian untuk kerabat. Semua harta benda yang ditinggalkan oleh seseorang

yang meninggal dunia baik berupa benda bergerak maupun benda tetap,

termasuk barang/uang pinjaman dan juga barang yang ada sangkut pautnya

dengan hak orang lain, misalnya barang yang digadaikan sebagai jaminan atas

hutangnya ketika pewaris masih hidup. Selanjutnya mengenai pengertian ahli

waris, menurut pasal 171 c Kompilasi Hukum Islam dijelaskan bahwa ahli

waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan

darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak

terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris.

Sedangkan menurut Dian Khairul Umam dalam bukunya Fikih

Mawaris dijelaskan bahwa Ahli waris adalah orang yang berhak menerima

harta peninggalan (mewarisi) orang yang meninggal, baik karena hubungan

kelurga, pernikahan, maupun memerdekaan hamba sahaya (wala’).6

Pertimbangan hakim dalam menyelesikan Perkara Putusan Nomor

0038/Pdt.G/2018/PA.Pra

Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan, Putusan Nomor:

0038/Pdt.G/2018/PA.Pra yang memeriksan dan mengadili perkara perdata

pada tingkat pertama telah menjauhkan putusan dalam perkara Mal waris

6 Dian Khairul Umam, Fiqih Mawaris, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2006, hlm.44

Page 11: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

viii

antara Rinati alias Inaq Rianah binti amaq Rumasih (Pewaris) yang berumur

± 60 tahun, agama islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Dusun Repok

Prine, Desa Beber Timur, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok

Tengah. Hal ini dimaksudkan untuk menetapkan pembagian warisan,

mengetahui bagian-bagian yang diterima dari harta peninggalan itu untuk

setiap yang berhak.

Semasa hidupnya pernah menikah sebanyak 5 (lima) kali yakni dimana

dengan istri pertama dan kedua dari pernikahannya itu tidak dikaruniai anak,

dan istri ketiga dari pernikahannya tersebut dikaruniai satu orang anak tetapi

meninggal sewaktu masih kecil, sedangkan istri keempat dan kelima dari

pernikahannya tersebut dikaruniai masing-masing satu orang anak. Dari istri

keempatnya mendapatkan anak laki-laki (Tergugat 1) dan dari istri kelimanya

mendapatkan anak perempuan (Penggugat).

Sebagian tanah sengketa tersebut juga dikuasai oleh Tergugat 1

diatasnya telah dibangun rumah permanen tanpa persetujuan terlebih dahulu

dari penggugat. Sedangkan dari Pihak Tergugat mengajukan surat bukti

sebanyak 13 (tiga belas) jenis dan 2 (dua) orang saksi yaitu H.M. Yusuf bin

Amaq Adil dan Baharuddin bin Tassih adalah DITOLAK, kecuali mengenai

sil-silah keluarga Amaq Rumasih, surat keterangan kematian Amaq Rumasih,

Dalam perkara Gugat Warisan putusan Pengadilan Agama Praya Nomor

0038/Pdt.G/2018/PA.Pra sudah mempertimbangkan dalil-dalil gugatan serta

keterangan saksi-saksi yang diajukan dipersidangan serta alat bukti tertulis

yang diajukan oleh Penggugat yaitu berupa: Pertama, Fotocopy Kartu Tanda

Page 12: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

ix

Penduduk nama Inaq Rinati Nomor 5202034107670148, tanggal 10 September

2012 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil

Kabupaten Lombok Tengah, selanjutnya alat bukti tersebut dicocokkan dengan

aslinya ternyata cocok, bermaterai cukup (P.1); Kedua, Fotocopy silsilah

keluarga Amaq Rumasih, tertanggal 5 April 2018, bukti tersebut dicocokkan

denganaslinya ternyata cocok, bermaterai cukup (P.2); Ketiga, Fotocopy Surat

Keterangan Menikah, Nomor 10/Pm/III/2018, yang dikeluarkan oleh Kepala

Desa Perina, bukti tersebut dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok,

bermaterai cukup (P.3); Keempat, Fotocopy Surat Keterangan Kematian,

Nomor 23/Pm/III/2018, yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Perina, bukti

tersebut dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok, bermaterai cukup (P.4);

Kelima, Fotocopy Surat Keterangan Tanah, Nomor:

057/KPPBB/SKT/Mtr/07/1993, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor

Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB0 IPEDA Mataram); (P.5).

Keterangan saksi-saksi yang diajukan dipersidangan serta alat bukti

tertulis yang diajukan oleh Tergugat yaitu berupa: Pertama, Fotocopy

Sertifikat Nomor 454, tanggal 23 Oktober 2008, yang dikeluarkan oleh Kantor

Pertanahan Kabupaten Lombok Tengah (T.2); Kedua, Fotocopy Surat tanda

terima setoran (STTS) beserta SPPT Pajak Bumi dan Bangunan atas nama

Aisah, tertanggal 17 Januari 2018 yang dikeluarkan oleh Pemerintah

Kabupaten Lombok Tengah, Badan Pengelola Pendapatan Daerah (T.2);

Ketiga, Fotocopy Sertifikat Nomor 448, tanggal 23 Oktober 2008, yang

dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Tengah (T.3);

Page 13: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

x

Keempat, Fotocopy Surat Tanda terima setoran (STTS) beserta SPPT Pajak

Bumi dan Bangunan atas nama Saraiah, tertanggal 17 Januari 2018 yang

dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Badan Pengelolaan

Pendapatan Daerah (T.4); Kelima, Fotocopy Sertifikat Nomor 455, tanggal 23

Oktober 2008 yang dikeluarkan oleh Kantor Pertahanan Kabupaten Lombok

Tengah (T.5); Keenam, Fotocopy Surat Tanda terima setoran (STTS) beserta

SPPT Pajak Bumi dan Bangunan atas nama Inaq Najariah, tertanggal 17

Januari 2018 yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Lombok Tengah,

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (T.6); Ketujuh, Fotocopy Sertifikat

Nomor 239 tanggal 239 tanggal 29 Desember 2000, yang dikeluarkan oleh

Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Tengah (T.7); Kedelapan; Fotokopy

Surat Tanda Terima Seteron (STTS) beserta SPPT Pajak Bumi dan Bangunan

atas nama Amaq Isah tertanggal 17 januari 2018 yang dikeluarkan oleh

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Badan Pengelolaan Pendapatan

Daerah (T.8); Kesembilan, Fotocopy Surat Tanda Terima setoran (STTS)

beserta SPPT Pajak Bumi dan Bangunan atas nama Abdul Majid tertanggal 17

januari 2018 yang dikeluarkan oleh Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Kabupaten Lombok Tengah (T.9); Kesepuluh, Fotokopy Surat Tanda Terima

Setoran (STTS) beserta SPPT Pajak Bumi dan Bangunan atas nama Seruni,

tertanggal 17 Januari 2018 yang dikeluarkan Oleh Badan Pengelolaan

Pendapatan Daerah, Kabupaten Lombok Tengah (T.10); Kesebelas, Fotocopy

Sertifikat Nomor 449 2008, yang dikeluarkan oleh Badan Pengelolaan Daerah

Kabupaten Lombok Tengah (T.12); Keduabelas, Fotocopy Kwitansi

Page 14: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

xi

Pembayaran, tanggal 19 April 1918 (T.12); Ketigabelas, Fotocopy Surat

Keterangan Hibah Nomor 4/P.II/1984, tertanggal 12 Mei 1984 (T.13); Oleh

karena itu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut tidak memiliki

urgensi dalam perkara ini, tentang kwitansi jual beli yang ditanda tangani

sendiri oleh Haji Muhammad Yusuf tanpa disertai saksi-saksi merupakan surat

biasa (hasil rekayasa), maka secara hukum tidak dapat menjadi bukti dalam

perkara ini, karena tidak memenuhi unsur formil maupun materil.

Berdasarkan isi putusan yang tersebut diatas, maka Tergugat dinyatakan

kalah dalam persidangan dan harus melaksanakan isi putusan tersebut, yaitu:

Obyek sengekta berupa tanah sawah seluas ± 68 are, terletak di Kesubakan

Orong Bonjeruk Dusun Prine, Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah

dan Tanah Kebun seluas ± 12 are, terletak di Dusun Prine, dulu Desa

Bonjeruk, sekarang menjadi Desa Prine, Kecamatan Jonggat Kabupaten

Lombok Tengah yang menetapkan harta peninggalan pewaris yang belum

dibagi waris dan menjadi harta warisan yang harus dibagi waris. Menetapkan

bagian masing-masing ahli waris Amaq Rumasih sebagai berikut: “Rinanti

alias Inaq Rianah (anak Perempuan) binti Amaq Rumasih, mendapat 1/3

bagian dari harta warisan; Jannah alias Amaq Aisah alias Haji Haerillah (anak

Laki-laki) bin Amaq Rumasih, mendapat 2/3 bagian dari harta warisan”.

Akibat hukum terhadap putusan kepada para pihak yang berpekara

adalah pelaksanaan putusan. Apabila sudah ada putusan yang berkekuatan

hukum tetap, maka seluruh pihak baik penggugat maupun tergugat tidak

melaksanakan putusan tersebut, maka pihak yang menang dapat meminta

Page 15: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

xii

kepada Pengadilan Negeri Selong untuk melaksanakan putusan secara paksa

(eksekusi). Jadi Analisis dasar pertimbangan putusan hakim di Pengadilan

Agama Praya dalam menentukan pembagian harta waris antara anak laki-laki

dan anak perempuan, untuk lebih jelasnya, akan penulis uraikan sebagai

berikut: dari perhitungannya dapat diketahui bahwa bagian anak perempuan

dan anak laki-laki dari luas tanah yang menjadi obyek tanah sengketa bagi

waris adalah: Bagian anak Perempuan (Penggugat) : Harta warisan

peninggalan Amaq Rumasih (ayah Penggugat) adalah Tanah sawah seluas ± 68

are, terletak di Kesubukan orong Bonjeruk, Desa Prine, Kecamatan Jonggat

Kabupaten Lombok Tengah dan Tanah Kebun, luas ± 12 are, terletak di Desa

Prine, Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Bagian Penggugat

(anak perempuan) adalah 1 (satu) bagian dari harta warisan (Pasal 176

Kompilasi Hukum Islam), maka Tanah sawah seluas ± 68 are ÷ 3 bagian =

22,67 are (1 bagian) dan Tanah kebun seluas ± 12 are ÷ 3 bagian = 4.0 are (1

bagian). Bagian anak laki-laki (Tergugat 1) : Harta warisan peninggalan Amaq

Rumasih (ayah Tergugat) adalah Tanah sawah seluas ± 68 are, terletak di

Kesubukan orong Bonjeruk, Desa Prine, Kecamatan Jonggat Kabupaten

Lombok Tengah dan Tanah Kebun, luas ± 12 are, terletak di Desa Prine,

Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Bagian Tergugat 1 (anak laki-

laki) adalah 2 (dua) bagian dari harta warisan (Pasal 176 Kompilasi Hukum

Islam), maka Tanah sawah seluas ± 68 are ÷ 3 bagian = 45 are (2 bagian) dan

Tanah kebun seluas ± 12 are ÷ 3 bagian = 8 are (2 bagian).

Page 16: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

xiii

III. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai pembagian ahli waris perempuan menurut

Kompilasi Hukum Islam (KHI), maka penyusun mengambil kesimpulan

sebagai berikut: “Anak perempuan bila hanya seorang ia mendapat separuh

bagian, bila dua orang atau lebih mereka bersama-sama mendapat dua pertiga

bagian, dan apabila anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki,

maka bagian anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak

perempuan”.

Masyarakat yang menganut prinsip patrilineal seperti Batak, yang merupakan

ahli waris hanyalah anak laki-laki, dan juga berlaku di masyarakat Sasak dan

Bali. Berbeda dengan masyarakat di Sumatera Selatan yang menganut

Matrilineal, golongan ahli waris adalah tidak saja anak laki-laki tetapi juga

anak perempuan. Masyarakat Jawa yang menganut sistem bilateral, baik anak

laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama.

Saran

Perlu menjadi perhatian dan pertimbangan dalam pembagian warisan serta

masyarakat juga harus mengetahui pentingnya hukum kewarisan dan bagian

masing-masing ahli waris agar tidak terjadi konflik antara para ahli waris yang

disebabkan beberapa faktor, antara lain faktor kesadaran hukum masyarakat

dan kurangnya penerangan atau penyuluhan yang diberikan kepada

masyarakat.

Page 17: ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA Nomor …€¦ · An-nisaa’ ayat 11, 12, 176 dan beberapa surat lainnya. Untuk memudahkan pencarian terhadap sumber-sumber hukum waris

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Buku.

Abdurrahman, “Komplasi Hukum Islam di Indonesia”, Akademika

Pressindo, Jakarta 1992

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Akademika

Pressindo, Jakarta, 2004.

Achmad Kuzani, Sistem Asabah (Dasar Pemindahan Hak Milik Atas

Harta Tinggalan), Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994

Idris Djakfar dan Taufik Yahya, Komplikasi Hukum Kewarisan Islam.

Jakarta : Pustaka jaya, 1995

Umam Khairul Dian, Fiqih Mawaris, Cv. Pusaka Setia, Bandung, 2006

Zainudin Ali, Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia, Sinar Grafika,

Jakarta, 2008

Peraturan Perundang-undangan

Indonesia, Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi

Hukum Islam Lembaran Negara No.1