analisis tegangan lebih peralihan pada pensaklaran
TRANSCRIPT
Analisis Tegangan Lebih Peralihan Pada Pensaklaran Komputer dan
Beban RLC
Iwa Garniwa M.K.
1, Felix Larry F Sinaga
2
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Abstrak
Fenomena tegangan lebih peralihan merupakan salah satu permasalahan kualitas daya sistem
tenaga listrik karena akan terjadi kenaikan tegangan dengan waktu yang sangat cepat yang
menggangu sistem. Tegangan lebih peralihan pada sistem tenaga listrik secara garis besar
bersumber dari surja hubung dan surja petir. Surja hubung ini terjadi pada saat pensaklaran
beban listrik, sedangkan surja petir berasal dari adanya sambaran petir pada rangkaian listrik.
Surja hubung merupakan sumber tegangan lebih peralihan yang paling sering terjadi pada
peralatan listrik karena hampir semua peralatan listrik mempunyai saklar untuk menyambung
dan memutus beban tersebut dengan sumber listrik. Pada saat terjadi pensaklaran pada suatu
rangkaian listrik yang memiliki komponen kapasitor akan terjadi pengisian dan pelepasan
energi secara cepat yang menimbulkan perubahan paramater listrik berupa arus dan tegangan
yang sangat cepat pada sistem. Komputer merupakan salah satu beban peralatan listrik yang
dapat menimbulkan tegangan lebih ketika dilakukan penutupan saklar. Pada komputer
terdapat komponen resistor, induktor dan kapasitor yang mempengaruhi bentuk dan besarnya
tegangan lebih peralihan yang terjadi.Tegangan lebih peralihan ini juga dilakukan
pemodelannya pada beban RLC murni untuk melihat tegangan lebih yang terjadi saat
dilakukan pensaklaran terhadap variasi beban resistor, induktor dan kapasitor. Dengan adanya
simulasi ini akan digunakan untuk membandingkan tegangan lebih yang terjadi dengan
tegangan lebih pada beban komputer.
Analysis of Transient Overvoltage of Computer and RLC Load Switching Abstract
Fenomena of transient over voltage is one of power system quality problem because the level
of voltage will increase with very fast time that it will bother the system. Transient over
voltage in power system sourced from switching surge and lighting surge. Switching surge
occured when switching load, meanwhile lighting surge sourced from clap on electric
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
circuit.Switching surge is the most of sourced transient over voltage on electrical equipment
because most of them have switch for connected and cut off load from sourced. When
swtiching occur on an electric circuit that has capacitor will happen charging and discharging
energy fast which create electric paramater transformation very fast such as current and
voltage on system. Computer is one of electrical equipment which create over voltage while
closing the switch. On a computer, there is resistor component, induktor, and capacitor that
affect form and level of transient over voltage that occur. This transient over voltage is
modeled with simulation on RLC load to see the over voltage that occured when switching on
varity of resistor load, induktor and capacitor. This simulation will be used to compare the
over voltage which occured with the over voltage on computer.
Keywords: Transient over voltage, switching, computer.
Pendahuluan
Kualitas daya sistem ini merupakan salah satu bentuk penilaian terhadap penyimpangan nilai
arus, tegangan dan frekuensi dari kondisi normalnya. Salah satu permasalahan kualitas daya
sistem adalah tegangan peralihan.. Besar penyimpangan nilai tegangan yang terjadi dapat
mencapai beberapa kali lipat dari tegangan normalnya dalam waktunya yang sangat cepat.
Salah satu penyebab dari tegangan peralihan ini adalah adanya sambaran petir dan proses
pensaklaran pada beban beban sistem tenaga listrik. Setiap adanya pensaklaran akan
menimbulkan tegangan peralihan yang besarnya dipengaruhi jenis beban yang disaklar dan
besarnya. Contoh beban tersebut adalah peralatan-peralatan rumah tangga seperti komputer,
kipas angin, lampu, televisi, pompa air dan lainnya. Oleh sebab adanya tegangan lebih akibat
pensaklaran pada pensaklaran beban-beban tersebut maka dilakukanlah penelitian ini dengan
tujuan untuk menganalisis karateristik tegangan lebih peralihan dan pengaruhnya pensaklaran
beban resistor, induktor, kapasitor murni dan beban komputer terhadap sistem serta
membandingkan karateristik tegangan lebih peralihan pada pensaklaran beban komputer dan
peralatan listrik lainnya terhadap beban resistor, induktor dan kapasitor murni berdasarkan
sifat faktor dayanya.
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
Tinjauan Teoritis
Tegangan lebih peralihan adalah kondisi naiknya tegangan hingga beberapa kali lipat dari
nilai normalnya dalam durasi waktu yang sangat cepat. Tegangan lebih peralihan ini berupa
tegangan impuls yang mempunyai muka gelombang dan ekor gelombang maupun berbentuk
tegangan yang berosilasi. Kenaikan tegangan lebih peralihan ini dapat terjadi berkali lipat dari
tegangan tunaknya tergantung dari sistemnya dalam durasi mikro detik. Pada dasarnya gejala
peralihan ini timbul pada suatu rangkaian karena adanya perubahan bentuk energi yang
terkandung pada rangkaian atau sistem secara mendadak oleh karena adanya pengisian
maupun pelepasan muatan pada rangkaian atau sistem tersebut. Tegangan lebih peralihan
pada sistem kelistrikan dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu surja petir oleh petir dan surja
hubung oleh pensaklaran beban.
Peralatan Penelitian
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk penelitian karaterisik tegangan lebih peralihan pada
pensaklaran beban komputer dan beban murni R L dan C, yaitu:
1) Komputer
2) Kipas angin
3) Lampu pijar
4) Osiloskop (ATTEN ADS1152CA) dan Probe
5) Resistor sensing
6) Saklar
7) Fuse
8) Voltmeter
9) Amperemeter
10) Cos θmeter
11) Kamera digital
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
Rangkaian Penelitian
Jalannya Penelitian
Berikut tahapan-tahapan yang dilakukan selama penelitian :
1. Memasang beban yang akan diukur.
2. Mengatur besar Volt/Div, Time/Div dan fungsi trigger nya pada osiloskop disesuaikan
dengan bentuk gelombang tegangan peralihannya setelah melakukan percobaan awal
bentuk gelombangnya.
Gambar 1. Rangkaian penelitian tegangan lebih peralihan pada pensaklaran 1 buah
komputer
Gambar2. Rangkaian pengujian tegangan lebih peralihan pada rangkian resistor,
induktor dan kapasitor murni
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
3. Mengatur tampilan pengukuran yang akan ditampilkan pada osiloskop, yaitu Vmax,
Vrms, Rise Time, Period dan +Wid.
4. Mengatur skala alat ukur voltmeter, amperemeter, dan cos pi meter.
5. Menutup saklar rangkaian dengan membuat posisi saklar menjadi posisi ON.
6. Mengatur Time/Div nya dan mendokumentasikan bentuk gelombang peralihan yang
tertangkap pada layar osiloskop.
7. Mematikan fungsi trigger dan menekan tombol resume pada osiloskop untuk melihat
bentuk gelombang saat dalam keadaan normal.
8. Mengatur Time/Div nya dan mendokumentasikan bentuk gelombang beban saat dalam
keadaan normal yang terdapat pada layar osiloskop.
9. Mencatat besar arus, tegangan, dan faktor daya pada masing-masing alat ukur.
10. Membuka kembali saklar dengan merubah posisi saklar menjadi OFF.
11. Untuk variasi beban komputer, beban komputer tambahan disaklar ketika beban
komputer yang pertama dalam kondisi ON, begitu juga untuk penambahan beban
kipas angin dan lampu pijar.
12. Untuk variasi beban resistor, induktor, dan kapasitor murni, yang dilihat adalah bentuk
gelombang dari pensaklarannya.
13. Setiap variasi yang dilakukan akan mengulangi tahapan-tahapan yang sama dengan
diatas.
Hasil Penelitian
Penelitian tegangan lebih peralihan pada pensaklaran beban komputer dan R, L dan C murni
ini menggunakan osiloskop untuk melihat bentuk gelombangnya pada resistor sensing.
Tegangan ini merupakan tegangan jatuh pada resistor sensing yang gelombangnya dapat
digunakan untuk merepresentasikan bentuk gelombang pada rangkaian secara keseluruhan.
Dalam pembacaan terhadap osiloskop yang merupakan adalah besar tegangan pada resistor R,
digunakan persamaan pembagi tegangan untuk menghitung besar tegangan pada beban, yaitu:
(
).
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
16,97 16,97 16,97 16,97 20,06
132,37
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
R=112,5 Ohm L=0,27 H C=28,3 uF
Volt (V)
Puncak Kenaikkan Tegangan dan Puncak Tegangan Kondisi
Tunak dari Pensaklaran Beban RLC Murni
Puncak Tegangan Kondisi Tunak Puncak Tegangan Lebih Peralihan
Hasil Penelitian Pensaklaran Beban RLC Murni
Gambar 3 adalah diagram puncak tegangan sesaat setelah pensaklaran dengan puncak
tegangan kondisi tunak masing-masing dari beban R, L, dan C murni. Pada beban R murni
terlihat besar tegangan sesaat setelah pensaklarannya dengan puncak tegangan kondisi
tunaknya sama, 16,97 V, yang berarti pada beban R murni tidak terjadi sama sekali tegangan
lebih peralihan atau 0 %, namun nilai 16,97 merupakan hanya respon paksa dari pensaklaran
resistor. Hal ini terjadi karena beban R murni merupakan komponen yang tidak merupakan
fungsi waktu, perubahan energi pada resistor dalam waktu yang sangat cepat tidak akan
menyebabkan fenomena peralihan. Untuk beban induktor murni, puncak tegangan sesaat
setelah disaklar adalah 20,06 V dan puncak tegangan kondisi tunaknya adalah 16,97 V. Dari
nilai tersebut, terlihat rasio antara kedua tegangan tersebut adalah 1,18, yang berarti
peningkatannya sebesar 18 % dari tegangan normalnya. Kenaikkan tegangan yang sangat
kecil ini menunjukkan tidak adanya gejala tegangan peralihan pada saat pensaklaran induktor,
karena pada induktor yang mengalami peralihan adalah arus. Sedangkan untuk beban
kapasitor murni, terlihat adanya lonjakan tegangan yang cukup besar sebanyak 6,8 kali atau
Gambar 3. Puncak kenaikkan tegangan dan puncak tegangan kondisi tunak dari
pensaklaran beban RLC murni
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
1,00 1,18
7,80
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
R=112,5 Ohm L=0,27 H C=28,3 uF
Rasio Puncak Tegangan Ketika Pensaklaran dengan
Puncak Tegangan Kondisi Tunak
Rasio
meningkat sebesar 680% dari tegangan lebih normalnya dengan rasio 7,8 dimana puncak
tegangan lebih peralihannya adalah 132,37 V dan puncak tegangan kondisi tunaknya adalah
16,97 V. Pada kapasitor ini terlihat adanya fenomena gejala tegangan peralihan dikarenakan
ketika sesaat setelah pensaklaran, akan terjadi perubahan energi yang sangat cepat disebabkan
oleh pengisian muatan yang sangat cepat pada kapasitor tersebut. Dapat dikatakan tegangan
lebih peralihan hanya terjadi pada beban kapasitor murni.
Untuk karateristik waktu pensaklaran beban R, L dan C murni pada gambar 5 dapat dikatakan
bahwa karateristik waktu muka gelombang dan ekor gelombang kapasitor jauh lebih singkat
dibanding dengan resistor dan induktor. Dari karateristik ini dapat terlihat bahwa untuk beban
resistor, induktor dan kapasitor murni memiliki waktu muka gelombang, ekor gelombang dan
waktu kondisi tunak berbeda-beda. Untuk resistor memiliki waktu muka gelombang yang
sangat cepat, 0,033 ms, merupakan bentuk respon paksa dari resistor, namun setelah itu,
waktu setengah gelombangnya akan mengikuti karateristik waktu dari bentuk gelombang dari
kondisi tunaknya, 3,550 ms karena tidak ada tegangan impuls yang muncul dari pensaklaran
resistor tersebut. Begitu juga untuk waktu kondisi tunaknya, 14,000 ms, waktu karateristik
dari kondisi tunak resistor tersebut. Untuk induktor murni, waktu muka gelombangnya, 4,250
ms, dan waktu ekor gelombangnya 9,250 ms merupakan karateristik waktu dari kondisi
normalnya, karena pada pensaklaran induktor ini tidak ada terjadi phenomea peralihan.
Gambar 4. Rasio puncak tegangan ketika pensaklaran dengan puncak tegangan
kondisi tunak
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
0,033 4,250
0,033
3,550
9,250
0,355
14,000
82,000
9,000
0,000
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
R=112,5 Ohm L=0,27 H C=28,3 uF
Milisekon (ms)
Karateristik Kenaikkan Tegangan dari Pensaklaran Beban
RLC Murni
Waktu Muka Gelombang Waktu Ekor Gelombang Waktu Keadaan Tunak
Sedangkan untuk untuk kapastior yang merupakan beban yang menghasilkan tegangan lebih
peralihan memiliki karateristik waktu tegangan impuls, yaitu waktu muka gelombang yang
cepat, 0,033 ms, kemudian akan turun dengan cepat dengan waktu 0,355 ms dan mencapai
kondisi tunaknya dalam waktu 9,000 ms.
Hasil Penelitian Pensaklaran Variasi Beban Komputer dan Penambahan Beban Lain
Dari pengukuran tegangan lebih peralihan pada gambar 6, dapat dilihat hubungan antara
tegangan lebih peralihan oleh karena penambahan beban komputer terhadap sistem adalah
bertambahnya komputer dengan besar daya yang sama kerangkaian penelitian, besar tegangan
lebih peralihan disistem akan berkurang oleh karena tegangan lebih peralihan yang
diakibatkan oleh komputer tambahan tersebut akan dikompensasi oleh kapasitor pada
komputer yang kedua dimana kapasitor komputer yang kedua tersebut akan mengalami
pengisian dari kelebihan tegangan tersebut. Terlihat bahwa ketika pensaklaran komputer,
besar tegangan peralihannya disistem adalah 1949,73 V, ketika dilakukan penambahan 1 buah
Gambar 5. Karateristik kenaikkan tegangan dari pensaklaran beban RLC murni
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
311,13 311,13 311,13
1.949,73
1.230,37 1.166,73
0,00
500,00
1000,00
1500,00
2000,00
2500,00
1 Komputer 1 Komputer +
1 Komputer
2 Komputer +
1 Komputer
Volt (V)
Puncak Tegangan Lebih Peralihan dengan
Puncak Tegangan Keadaan Tunak Sistem
Tegangan Keadaan Tunak Tegangan Lebih Peralihan
komputer, komputer tersebut akan menghasilkan tegangan peralihan yang besarnya kesistem
adalah 1230,37 V karena tegangan peralihannya akan terbagi kesistem dan kekomputer yang
disebelahnya.
Begitu juga untuk pada penambahan 1 buah komputer lagi terhadap rangkaian yang terdapat 2
buah komputer, besar tegangan lebih peralihannya disistem menjadi 1166,73 V karena
tegangan peralihannya tersebut akan terbagi kesistem dan 2 komputer lainnya. Tegangan lebih
peralihan yang dihasilkan oleh komputer tersebut, akan mengalami diserap oleh kapasitor
pada komputer 1 dan komputer 2 sehingga menurunkan tegangan lebih peralihan yang ada
pada sistem. Secara garis besar, penambahan beban dengan besar daya dan jenis yang sama,
dampak tegangan lebih peralihan pada sistem akan semakin menurun. Sementara besar
tegangan lebih peralihan dari masing-masing komputer tersebut nilainya hampir sama yaitu
mencapai 1949,73 V. Puncak tegangan yang sangat tinggi ini berasal dari kapasitor yang
berada pada suplai daya dimana ketika dilakukan pensaklaran, kapasitor tersebut akan
membutuhkan tegangan yang sangat tinggi dan ada fenomena terjadinya perubahan energi
yang sangat cepat. Berdasarkan standar IEC, besar tegangan peralihan yang dihasilkan oleh
Gambar 6. Puncak tegangan lebih peralihan dengan puncak tegangan keadaan
tunak
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
6,27
3,95 3,75
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
1 Komputer 1 Komputer +
1 Komputer
2 Komputer +
1 Komputer
Rasio Puncak Tegangan Lebih Peralihan dengan
Puncak Keadaan Tunak Sistem
Rasio
sebuah komputer, 1949,73 V termasuk kategori II karena kategori ini antara 1500 V hingga
2500 V, sedangkan untuk penambahan 1 buah komputer dan penambahan 2 buah komputer,
besar efek tegangan peralihannya pada sistem termasuk kategori I karena masih berada
dibawah 1500 V, yaittu 1230,37 V dan 1166,73 V.
Pada gambar 7 dapat dilihat rasio antara puncak tegangan lebih peralihan dengan puncak
tegangan keadaan tunaknya pada sistem oleh karena penambahan komputer. Untuk
pensaklaran 1 buah komputer, kenaikkan 6,27 kali dari puncak tegangan kondisi tunaknya,
untuk penambahan 1 buah komputer, rasionya menjadi 3,95 kali atau mengalami penurunan
sebesar 36,90 % dari dan penambahan 1 buah komputer lagi rasionya menjadi 3,75 kali atau
5,17 % dari tegangan lebih peralihan pensaklaran beban komputer sebelumnya. Terlihat
bahwa terjadi penurunan puncak tegangan peralihan pada sistem ketika terjadi penambahan
beban.
Untuk karateristik waktu tegangan lebih peralihan dari pensaklaran 1 buah komputer dan
penambahan komputer, pada gambar 8 dapat dilihat bahwa ketiga keadaan tersebut memiliki
karateristik yang mirip dan semakin banyak beban yang ditambahakan, karateristik waktunya
cenderung semakin lama. Kategori tegangan implusnya termasuk skala milisekon karena
untuk waktu muka gelombangnya untuk 1 buah komputer, 2 buah komputer dan 3 buah
Gambar 7. Rasio puncak tegangan lebih peralihan dengan puncak keadaan tunak
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
2,750 3,000 3,100 5,350 5,500 5,800
57,000 58,000 58,000
0,000
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
1 Komputer 1 Komputer +
1 Komputer
2 Komputer +
1 Komputer
Milisekon (ms)
Karateristik Waktu Tegangan Lebih Peralihan Pensaklaran
Penambahan Komputer
Waktu Muka Gelombang Waktu Ekor Gelombang Waktu Kondisi Tunak
komputer, masing-masing adalah 2,750 ms, 3,000 ms, dan 3,100 ms, ketiganya diatas 0,1 ms.
Untuk waktu ekor gelombangnya, masing-masing adalah 5,350 ms, 5,500 ms dan 5,800 ms,
ketiganya lebih dari 1 ms dan juga termasuk kategori milisekon. Sedangkan untuk waktu
kondisi tunaknya, ketiga variasi tersebut memiliki waktu yang hampir sama, yaitu
membutuhkan waktu 57,000 ms untuk beban 1 buah komputer dan 58,000 ms untuk mencapai
keadaan stabilnya.
Pada variasi penambahan beban lain, yakni lampu pijar dan kipas angin, terlihat pada
pensaklaran lampu pijar yang dianggap bersifat resistif terjadi kenaikkan tegangan sebanyak
1,62 kali dari 311,13 V menjadi 502,59 V atau meningkat sebesar 62 % dari tegangan
normalnya. Kenaikkan ini merupakan bentuk respon paksa dari lampu pijar dimana ketika
pensaklaran lampu pijar membutuhkan energi yang lebih dalam bentuk arus untuk
memanaskan filamen sehingga menghasilkan foton dalam bentuk cahaya sehingga terjadi
kenaikan tegangan pada awalnya, namun tidak menghasilkan tegangan lebih berbentuk
impuls. Selain itu, karena lampu pijar besar dayanya lebih kecil dibandingkan dengan
komputer, maka tegangan lebih yang muncul merupakan hanya bagian puncak dari tegangan
lebih dari pensaklaran lampu pijar sehingga seolah-olah berbentuk tegangan impuls ditambah
lagi tegangan lebih yang dihasilkan lampu pijar akan terserap oleh kapasitor pada komputer
Gambar 8. Karateristik waktu tegangan lebih peralihan
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
311,13 311,13 311,13
502,59 430,79
1.230,37
0,00
200,00
400,00
600,00
800,00
1000,00
1200,00
1400,00
1 Komputer +
1 Lampu Pijar
1 Komputer +
1 Kipas Angin
1 Komputer +
1 Komputer
Volt (V)
Puncak Tegangan Lebih Peralihan dengan
Puncak Tegangan Keadaan Tunak Sistem
Puncak Tegangan Keadaan Tunak Puncak Tegangan Lebih Peralihan
yang sudah nyala. Jika dibandingkan dengan tegangan lebih peralihan pada pensaklaran
resistor murni, lampu pijar masih menghasilkan tegangan lebih peralihan dengan rasio 1,62,
sedangkan resistor murni adalah 1,00. Untuk penambahan beban kipas angin terlihat bahwa
pengaruh lonjakan tegangannya terhadap sistem sangat kecil yang hanya terjadi kenaikkan
1,38 kali, yaitu mencapai 430,79 V atau meningkat hanya sebesar 38 % dari tegangan
normalnya. Hal ini disebabkan oleh kipas angin yang merupakan rangkaian yang bersifat
induktif, ketika adanya pensaklaran, pada kipas angin akan adanya pengisian energi dalam
bentuk medan magnet oleh arus dalam waktu yang sangat cepat sehingga perubahan energi
pada arus ini mengakibatkan adanya kenaikkan tegangan. Bentuk dari tegangan lebih
peralihan pada pensaklaran kipas angin inipun tidak berbentuk impuls dan jika dibandingkan
dengan pensaklaran beban induktor murni, terlihat bahwa bentuk lonjakan yang terjadi hampir
sama bahwa tidak adanya terbentuk tegangan lebih berbentuk impuls.
Gambar 9. Puncak tegangan lebih peralihan dengan puncak tegangan keadaan tunak
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
1,62 1,38
3,95
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
1 Komputer +
1 Lampu Pijar
1 Komputer +
1 Kipas Angin
1 Komputer +
1 Komputer
Rasio Puncak Tegangan Lebih Peralihan dengan Puncak
Tegangan Kondisi Tunak Sistem
Besar rasio tegangan lebih peralihan pada pensaklaran induktor murni adalah 1,18 dan
pensaklaran kipas angin adalah 1,38, terlihat bahwa besar dari rasio kenaikkan tegangannya
sama-sama rendah. Sedangkan untuk pensaklaran komputer yang dianggap penambahan
beban kapasitif, terlihat yang paling tinggi dari antara ketiga beban tersebut karena pada awal
pensaklaran kapasitor pada suplai dayanya akan mengalami pengisian yang sangat cepat dan
banyak. Selain itu, daya dari antara ketiga beban tersebut daya yang dimiliki 1 buah komputer
jauh lebih besar dibanding lampu pijar dan kipas angin sehingga kenaikkan tegangannya
mencapai 3,95 kali pada sistem atau meningkat sebesar 295 %. Jika dibandingkan dengan
pensaklaran kapasitf murni yang memiliki rasio 7,80 dan bentuk tegangan lebih peralihannya
adalah berbentuk impuls, dapat dikatakan bahwa phenomena ini sama halnya yang terjadi
pada penambahan komputer (bersifat kapasitf) yang akan menghasilkan tegangan lebih
peralihan berbentuk impuls dan rasionya cukup tinggi.
Gambar 10. Rasio puncak tegangan lebih peralihan dengan puncak tegangan kondisi
tunak
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
0,062 1,200 3,000
0,350 3,000
5,500
14,500 14,500
58,000
0,000
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
1 Komputer +
1 Lampu Pijar
1 Komputer +
1 Kipas Angin
1 Komputer +
1 Komputer
Milisekon (ms)
Karateristik Waktu Tegangan Lebih Peralihan
Waktu Muka Gelombang Waktu Ekor Gelombang Waktu Ekor Gelombang
Untuk karateristik waktu dari ketiga variasi pensaklaran tersebut, terlihat bahwa waktu muka
gelombang dan ekor gelombang pada pensaklaran lampu pijar paling cepat, diikuti oleh kipas
angin kemudian komputer. Terlihat bahwa karateristik waktu pensaklaran berbeda-beda
tergantung jenis beban yang ditambahkan kesistem dan besar dayanya. Untuk beban yang
bersifat kapasitif memiliki karateristik waktu yang lebih lama karena pengaruh tegangan lebih
peralihannya pada sistem lebih besar pada sistem sehingga mempengaruhi waktu. Sedangkan
untuk beban lampu pijar dan kipas angin waktunya paling cepat karena pengaruh dari
kenaikkan tegangan yang dihasilkannya kesistem kecil sehingga waktunyapun cukup cepat.
Gambar 11. Karateristik waktu tegangan lebih peralihan
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
Kesimpulan
1. Tegangan lebih peralihan hanya terjadi pada pensaklaran kapasitor murni dan besar
kenaikkan tegangan dari pensaklaran resistor, induktor dan kapasitor murni masing-masing
adalah 0.00%, 0.18% dan 6.80 %.
2. Karateristik waktu kenaikkan tegangan pada pensaklaran resistor murni memiliki waktu
muka, ekor gelombang dan kondisi tunak berturut-turut adalah 0.033 ms dan 3.55 ms dan
14.00 ms, untuk induktor berutur-turut adalah 4.25 ms, 9.25 ms dan 82.00 ms, dan untuk
kapasitor yang berbentuk tegangan impuls adalah 0.033 ms, 0.355 ms dan 9.00 ms.
3. Besar penambahan tegangan akibat pensaklaran 1 buah komputer, penambahan 1 buah
komputer dan penambahan 2 buah komputer masing-masing adalah 527 %, 295 % dan 275
%.
4. Karateristik waktu tegangan lebih peralihan dari pensaklaran variasi penambahan beban
komputer, semakin banyak penambahan komputer, cenderung semakin lama karateristik
waktunya, dengan waktu muka gelombang secara berturut-turut adalah 2.75 ms, 3.00 ms,
dan 3.10 ms, waktu ekor gelombang adalah 5.35 ms, 5.50 ms dan 5.80 ms, dan waktu
kondisi tunak berturut-turut adalah 57.00 ms, 58.00 ms dan 58.00 ms.
5. Pada variasi penambahan beban listrik berdasarkan sifatnya, besar peningkatan tegangan
lebih dari penambahan lampu pijar yang bersifat resistif adalah 62 %, kipas angin yang
bersifat induktif adalah 38 % dan komputer yang bersifat kapasitif adalah 295 %, namun
tegangan lebih peralihan hanya muncul pada pensaklaran beban yang bersifat kapastif
komputer.
6. Karateristik waktu tegangan lebih peralihan ditinjukkan oleh pensaklaran beban yang
bersifat kapasitif, yaitu komputer, dengan waktu muka, ekor gelombang dan kondisi tunak
berutut-turut adalah 0.033ms, 0.355 ms dan 9.00 ms.
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014
Daftar Acuan
[1] Febrianto, Dwi. Analisis Karateristik Arus Inrush pada Operasi Pensaklaran Lampu
Hemat Energi. Depok: Universitas Indonesia, 2010.
[2] Dugan, R.C., M. F. McGranaghan, S. Santoso and H. W. Beaty. Electrical Power
System Quality. New York: Mc Graw-Hill, Inc., 2004.
[3] Overvoltage protection. France: ABB Lighting Protection Group,1945
from http://www.abb.com/
[4] ST. Life Augmented. AN4275 Application note, IEC 610004-5 Standard.
DocID024389. August 2013. 07 Juni 2014 from http://www.st.com/st-webui/static/
active/en/resource/technical/document/application_note/DM00080038.pdf
[5] Semtech. AN96-07 surging ddeas TVS diode application note. Transient Immnuity
Standards: IEC 61000-4-x from http://www.semtech.com/images/datasheet/an96-
07_ag.pdf.
[6] Coury, Denis V., Santos, C. J. D., Oleskovicz, M., Tavares, M.C., “Transient analysis
concerning capacitor bank switching in a distribution system.” Electric Power System
Research 65 (2002). 10 Juni 2014 from http://www.sciencedirect.com/science?
ob=ShoppingCartURL&_method=add&_eid=1s2.0S0378779602001979&_ts=140392
2378&md5=206e809337c35c9f4ffbbb7fc448b29e>
[7] Sudirham, S. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung: ITB, 2010.
[8] Unit1: History & Parts- Computer. 08 Juni 2014 from
http://kouher.webs.com/unit1historyparts.htm
[9] How stuff works. 09 Juni 2014 from http://computer.howstuffworks.com/power-
supply.htm
Analisis tegangan..., Felix Larry F Sinaga, FT UI, 2014