analisis swot dalam pemasaran produk tabungan bni taplus pada pt. bni (persero) tbk cabang langsa...

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan di bidang sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik dan juga dalam persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan keadaan pasar. Karena pasar selalu berubah, maka perusahaan juga harus selalu meningkatkan pelayanannya. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana perusahaan mengambil inisiatif untuk merubah cara pelayanan-nya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar perusahaan yang menghendaki perubahan. Demikian halnya di dunia perbankan, dimana dewasa ini dunia perbankan semakin berkembang, hal ini sejalan dengan perubahan di bidang hukum dan teknologi yang cukup berpengaruh terhadap perbankan secara umum. Perusahaan perbankan banyak yang berupaya untuk meningkatkan keterampilan teknologi dalam perencanaan bank, riset dan

Upload: abdul-abbas

Post on 02-Dec-2015

1.357 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan di bidang sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik dan juga

dalam persaingan, dapat mempengaruhi bentuk dan keadaan pasar. Karena pasar

selalu berubah, maka perusahaan juga harus selalu meningkatkan pelayanannya. Hal

yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana perusahaan mengambil inisiatif

untuk merubah cara pelayanan-nya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan

di luar perusahaan yang menghendaki perubahan.

Demikian halnya di dunia perbankan, dimana dewasa ini dunia perbankan

semakin berkembang, hal ini sejalan dengan perubahan di bidang hukum dan

teknologi yang cukup berpengaruh terhadap perbankan secara umum. Perusahaan

perbankan banyak yang berupaya untuk meningkatkan keterampilan teknologi dalam

perencanaan bank, riset dan informasi pasar, program pemasaran bank yang terpadu,

hubungan masyarakat dan lain sebagainya. Di pihak nasabah juga terjadi perubahan

akan kebutuhan produk/jasa bank yang diikuti oleh keinginan akan adanya

peningkatan kualitas sistem layanan dan kebutuhan akan kanekaragaman layanan

bank.

Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi terpenting dari bank yakni

menjembatani kepentingan kelompok msyarakat yang kelebihan dana (surplus unit)

dengan kelompok masyarakat yang kekurangan dana (defisit unit). Peranan ini lebih

1

1

Page 2: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

dikenal dengan fungsi intermediary dimana kedudukan bank berada di tengah-tengah

masyarakat dan sebagai perantara transaksi yang sangat penting dalam rangka ikut

meningkatkan taraf hidup rakyat. Sebagaimana ditegaskan dalam undang-undang

nomor 7 tahun 1992 yang dikemudian dirubah dengan undang-undang nomor

10 tahun 1998 tentang perbankan bahwa definisi bank adalah usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting

dalam perekonomian suatu negara, karena jasa-jasanya merupakan sentral bagi

efektifnya perekonomian. Dalam arti yang luas, sebuah bank dapat dianggap jantung

hati dari suatu struktur keuangan yang kompleks. Sebagai intermediary, bank

menghimpun dana masyarakat berupa simpanan dalam bentuk giro, deposito dan

tabungan yang selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada masyarakat berupa

pinjaman atau kredit. Selain itu, bank dapat memberikan layanan berupa jasa-jasa

lainnya berupa transfer, letter of credit, bank garansi dan lainnya sebagaimana

kelaziman di dunia perbankan.

Dewasa ini, tuntutan masyarakat terhadap dunia perbankan semakin

meningkat, dimana masyarakat tidak hanya memandang sebuah bank sebagai sarana

untuk menyimpan uang yang lebih aman, namun lebih dari itu, mereka mengharapkan

hasil investasi yang lebih tinggi, sehingga menciptakan suasana persaingan antar bank

dalam penggalangan dana nasabah yang semakin ketat dan di sisi lain pemerintah

membatasi bank dalam memberikan suku bunga produk simpanan tidak melebihi

bunga perjanjian Bank Indonesia.

2

Page 3: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Bagi sebuah bank, tidaklah cukup hanya dengan memberikan jasa-jasa

keuangan saja, tetapi yang terpenting adalah bagaimana cara untuk meningkatkan

mutu dari pemberian jasa-jasa tersebut. Bank harus beroperasi secara sehat, sehingga

kepentingan semua pihak terjaga dan kelanjutan hidup bank terjamin. Hal ini dapat

dicapai dengan kebijaksanaan dan praktek-praktek yang berpandangan jauh ke depan.

Perkembangan mutakhir dalam perbankan dewasa ini telah mendorong Bank

Negara Indonesia untuk mencari jasa-jasa (service) baru yang dapat ditawarkan

kepada nasabah, hal ini sejalan dengan visi dari Bank Negara Indonesia untuk

menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja serta

misi Bank BNI yang berusaha untuk memaksimalkan stake holder value dengan

menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial

dan konsumen sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan citra Bank Negara

Indonesia.

Dalam meningkatkan citra Bank Negara Indonesia sebagai lembaga keuangan

perbankan, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menawarkan produk

yang dapat memenuhi kepuasan nasabah bank, sebab dengan produk yang sesuai

dengan manfaat dan dapat memenuhi harapan nasabah bank maka akan dapat

meningkatkan nilai tambah dari produk yang ditawarkan oleh Bank Negara

Indonesia. Dengan pentingnya peranan produk yang ditawarkan oleh PT. Bank

Negara Indonesia (BNI) maka salah satu jenis produk yang menjadi titik pokok dalam

penulisan ini adalah produk Tabungan BNI Taplus merupakan investasi tabungan

dalam rupiah.

3

Page 4: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka produk BNI Taplus

merupakan salah satu produk unggulan Bank Negara Indonesia yang berbasis

tabungan yang dipasarkan kepada nasabah guna dapat meningkatkatkan jumlah

nasabah produk tabungan.

Dalam melakukan pemasaran produk Taplus PT. BNI menghadapi dua faktor

internal dan faktor eksternal bank. Faktor internal bank dalam SWOT adalah meliputi

kekuatan dan kelemahan Bank Negara Indonesia dalam melakukan pemasaran produk

Tabplus, sedangkan faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman bagi

perusahaan, seperti munculnya pesaing baru dengan kekuatan manajemen yang lebih

baik, meningkatnya daya tawar pamasok, daya tawar pembeli yang dapat

memberikan tingkat harga produk maupun tingkat suku bunga yang kompetitif,

hadirnya produk substitusi perbankan dan semakin ketatnya kompetisi dengan

meluncurkan produk yang menarik dengan promosi yang gencar dengan tujuan untuk

memenuhi harapan dan keinginan nasabah, potensi pasar dan budaya masyarakat

terhadap produk tersebut.

Dengan adanya analisis faktor eksternal dan internal dalam pemasaran produk

Taplus maka kinerja pemasaran produk tabungan dalam tahun terakhir mengalami

peningkatan, dengan adanya peningkatan dalam kinerja pemasaran maka PT. Bank

BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa perlu mengambil langkah-langkah strategi

pemasaran. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui keunggulan, kelemahan,

ancaman dan peluang yang akan dihadapi oleh PT. Bank BNI (Persero) Tbk Cabang

Langsa dengan perusahaan perbankan lainnya.

4

Page 5: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Bertitik tolak dari uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik

untuk meneliti masalah Analisis SWOT dengan memilih judul : “ Analisis SWOT

Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk

Cabang Langsa .”

1.2 Masalah Pokok

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengidentifikasikan masalah

tersebut dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) yaitu : “ Apakah

penerapan analisis SWOT (keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluangan) dalam

pemasaran produk tabungan BNI Taplus dapat meningkatkan jumlah nasabah“.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah

sebagai berikut : “Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pemasaran

dengan menggunakan analisis SWOT yang terdiri dari Keunggulan, kelemahan,

ancaman dan peluang yang diterapkan oleh PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa ”.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan akan diperoleh informasi yang

dapat bermanfaat antara lain :

1. Peneliti dimaksudkan untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai masalah

yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai

kesesuaian fakta di lapangan dengan teori yang dipelajari dibangku kuliah.

5

Page 6: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

2. Memberikan informasi kepada manajemen perusahaan perbankan untuk dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi pemasaran khususnya

analisis SWOT pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .

3. Sebagai bahan referensi dan titik tolak bagi peneliti lain dalam melakukan

penelitian lebih lanjut.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami isi penulisan ini, maka pembahasan

akan diuraikan dalam enam bab, dengan rencana sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan pustaka yang terdiri dari pengertian bank, pengertian pemasaran

bank, konsep pemasaran bank, strategi pemasaran, analisis SWOT,

kerangka pikir, dan hipotesis.

Bab III Penutup, yang berisikan kesimpulan dan saran-saran.

6

Page 7: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran Bank

Sebagai unit bisnis, bank senantiasa berorientasi laba. Kegiatan pemasaran

sudah merupakan suatu kerbutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan

untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan

keinginan pelanggannya akan dipenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi

seperti usaha perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan

terus menerus melakukan riset pasar.

Pemasaran harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan

keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran

bank yang profesional inilah yang disebut dengan nama manajemen pemasaran bank.

Pada dasarnya manajemen pemasaran bank adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-

barang, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang

memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal ini berarti dalam manajemen

pemasaran tercakup serangkaian kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan atas barang, jasa dan fafasan dengan tujuan utama kepuasan pihak-pihak

yang terlibat.

Pada kenyataannya masyarakat pemasaran akan terlibat sepuluh (10) macam

entitas yaitu :

7

7

Page 8: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

1. Barang-barang (goods)

2. Jasa-jasa (service)

3. Pengalaman-pengalaman (experiences)

4. Kegiatan-kegiatan (events)

5. Orang-perorang (Persons)

6. Tempat-tempat (places)

7. Harta kekayaan (properties)

8. Banyak organisasi (organizations)

9. Informasi (information)

10. Banyak ide (ideas)

Sementara itu pengertian pemasaran (marketing) saat ini bukan sekedar

menjual (to sales) dengan dimensi jangka pendek (jual-beli putus) tetapi memasarkan

(to marketing) dengan dimensi jangka panjang, menggambarkan perbedaan pemikiran

yang kontraks antara konsep penjualan dan pemasaran.

Menurut Wahjono (2010 : 2) mendefinisikan bahwa : ” Pemasaran adalah

proses perencanaan dan pelaksanaan perwujudan, pemberian harga, promosi

dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan yang memenuhi tujuan

pelanggan dan organisasi ”.

Murti (2002 : 10) mengemukakan bahwa pemasaran merupakan proses sosial

dan manajerial bagi individu maupun kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran segala sesuatu

yang bernilai dengan individu dan kelompok lain.

8

Page 9: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Kotler (2008, hal. 19) mengemukakan bahwa : ”Pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.”

Demikian halnya dengan yang dikemukakan oleh William J. Santon dalam

buku Swastha dan Handoko (2008: 4) bahwa :

Pemasaran adalah suatu sistem kesuluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Ahmad Subagyo (2010, hal. 4) bahwa : “Pemasaran adalah sebuah sistem

bagian dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga,

mempromosikan dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas keinginan

pasar.”

Menurut Kasmir ( 2008 : 63 ) bahwa : “ Pemasaran bank adalah suatu proses

untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan”.

Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk mendapatkan

perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikomsumsi untuk memenuhi kebutuhan,

dan keinginan nasabah. Pengertian kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan

yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Sebagai contoh kebutuhan nasabah

bank adalah:

9

Page 10: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

a. Kebutuhan akan produk atau jasa bank.

b. Kebutuhan rasa aman berhubungan dengan bank.

c. Kebutuhan kenyamanan berhubungan dengan bank.

d. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan bank.

e. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.

f. Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawan bank.

g. Kebutuhan status / prestise.

h. Kebutuhan aktualisasi diri.

Keinginan nasabah bank adalah kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan

kepribadian individu. Keinginan nasabah bank adalah :

a. Ingin memperoleh pelayanan yang tepat..

b. Ingin agar bank dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

c. Ingin memperoleh komitmen bank.

d. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan).

e. Ingin memperoleh kepuasan nasabah atas layanan yang diberikan.

f. Ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank.

g. Ingin memperoleh perhatian seluruh karyawan bank.

h. Ingin memperoleh status / prestise.

i. Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan dengan bank

2.2 Strategi Pemasaran Bank

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik perusahaan yang

berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan

10

Page 11: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk

atau jasa. Pemasaran akan menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya

pengetahuan masyarakat. Kemudian juga dalam rangka menghadapi para pesaing

yang dari waktu ke waktu semakin meningkat.

Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan tentu memiliki

beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun jangka

panjang. Ada beberapa tujuan suatu perusahaan melakukan kegiatan pemasaran

antara lain :

- Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa

- Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa

- Memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap pelanggannya

- Meningkatkan penjualan dan laba

- Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing

Dewasa ini kegiatan pemasaran tidak hanya monopoli perusahaan yang

berorientasi profit saja, bahkan usaha badan sosial sudah mulai menggunakan

pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuh-an dan keinginan konsumen.

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit,

kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama. Tanpa kegiatan

pemasaran, jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan

terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan

pemasarannya secara terpadu dan terus menerus melakukan riset pasar. Pemasaran

harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan

11

Page 12: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

segera terpenuhi. Pengelolaan pemasaran bank yang professional inilah yang disebut

dengan pemasaran bank

Konsep pemasaran bank sebenarnya tidak banyak berbeda dengan konsep

pemasaran untuk sektor bisnis yang lain, seperti sektor industri manufaktur, sektor

bisnis jasa dan lain-lain. Perbankan merupakan salah satu jenis industri jasa, sehingga

konsep pemasarannya lebih cenderung mengikuti konsep untuk produk jasa, yang

membedakan perbankan dari industri jasa lainnya adalah banyaknya ketentuan dan

peraturan pemerintah yang membatasi penggunaan konsep-konsep pemasaran,

mengingat industri perbankan merupakan industri yang sangat dipengaruhi oleh

tingkat kepercayaan masyarakat.

Strategi pemasaran bank biasanya dilandaskan pada bauran pemasaran atau

marketing mix yang terdiri atas 4 P, (Product, price, place, promotion) yaitu :

1. Strategi Produk

Produk perbankan adalah instrumen/perangkat yang dibeli dan dijual oleh bank.

Produk yang dibeli oleh bank sangat banyak jumlahnya, karena bank dapat

menciptakan berbagai jenis produk sesuai dengan keinginan nasabah. Jasa bank

yang diberikan hendaknya memperhatikan kualitas dan kuantitas bankir, kualitas

yang disajikan oleh para bankir termasuk waktu pelayanan, teknologi atau

peralatan yang digunakan dalam melayani nasabah, kemasan atau bentuk jasa

yang diberikan, merek bagi setiap jasa yang ditawarkan dan adanya jaminan

terhadap jasa yang diberikan.

12

Page 13: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Di Indonesia, produk yang dibeli bank antara lain :

- Simpanan giro

- Deposito berjangka

- Sertifikat deposito

- Tabungan (tabungan nasional, tabungan khusus dan lain-lain)

- Wesel, surat tagih, promes dan lain-lain

- Setoran ongkos naik haji

- Perdagangan valas/mata uang asing

- Dan lain-lain

Produk yang dijual oleh bank pun berbagai ragam bentuk/jenisnya. Bank dapat

menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat/pasar. Adapun produk

yang dijual bank antara lain :

- Kredit perdagangan besar, menengah dan kecil

- Kredit jangka pendek, menengah dan panjang

- Kredit untuk industri, pertanian, perkapalan dan sektor lainnya

- Kredit usaha kecil, kredit frofesi dan lain-lain

- Kredit sindikasi

- L/C dalam dan luar negeri

- Perdagangan surat-surat berharga/efek-efek

- Dan lain-lain

Di samping itu, bank juga menjual beberapa produk yang bersifat jasa/servis.

Produk yang bersifat jasa/servis adalah sebagai berikut :

13

Page 14: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

- Kiriman uang/transfer dalam dan luar negeri

- Inkaso/penagihan piutang/collection

- Safe deposito box (loket penyimpanan barang berharga)

- Automated Teller Machine (ATM)

Strategi produk yang dilakukan oleh perbankan dalam mengem-bangkan suatu

produk adalah sebagai berikut :

a. Penentuan logo dan motto

Logo merupakan ciri khas suatu bank sedangkan motto merupakan serangkaian

kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Baik

logo maupun motto harus dirancang dengan benar.

b. Menciptakan merek

Untuk berbagai jenis jasa bank ada yang perlu dberikan merek tertentu. Merek

merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan

c. Menciptakan kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan

lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah di

samping juga berbagai pembungkus untuk beberapa jenis jasanya.

d. Keputusan label

Label merupakan suatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan

merupakan bagian dari kemasan.

2. Strategi Harga

Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.

Penentuan harga menajdi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga sangat

14

Page 15: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan

harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan

terutama bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga,

biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa,

biaya iuran dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berdasakan

prinsip syariah adalah bagi hasil.

Bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional, pengertian harga

berdasarkan bunga terdapat 3 macam yaitu harga beli, harga jual dan biaya yang

dibebankan ke nasabahnya. Harga beli adalah bunga yang ditawarkan kepada para

nasabah yang memiliki simpanan, sedangkan harga jual merupakan biaya yang

dibebankan kepada penerima kredit. Kemudian biaya ditentukan kepada berbagai

tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penentuan harga secara umum adalah untuk

bertahan hidup, untuk memaksimalkan laba, untuk memperbesar market share, untuk

mengangkat mutu produk, membandingkan dengan harga pesaing

Dalam hal penetapan harga deposito berjangka, pada umumnya bank harus

memperhatikan tingkat suku bunga SBI, yang merupakan reference bagi bank untuk

menetapkan tingkat suku bunga depositonya, baik untuk jangka waktu 1 bulan, 3

bulan, ataupun 12 bulan. Di samping itu, Bank Indonesia juga menetapkan ketentuan

yang melarang bank umum untuk memasang harga simpanan depositonya lebih

tinggi dari 125 % x tingkat suku bunga SBI. Sebaliknya jika bank, memasang harga

terlalu rendah dibandingkan dengan bank-bank pesaingnya, dikhawatirkan para

deposan mengalihkan dananya ke bank-bank pesaing tersebut.

15

Page 16: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

3. Srategi Lokasi

Kegiatan pemasaran yang ketiga adalah penentuan lokasi kantor cabang bank,

baik untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor

beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan

agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana

dan prasarana yang harus memberikan rasa yang aman kepada seluruh nasabahnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu

bank adalah pertimbangan, yaitu dekat dengan kawasan industri atau pabrik, dekat

dengan lokasi perkantoran, dekat dengan lokasi pasar, dekat dengan lokasi

perumahan atau masyarakat serta mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di

suatu lokasi.

Dalam bisnis perbankan, salah satu jenis bisnis yang menawarkan jasa,

rangkaian yang ada sedikit berbeda. Pada bisnis perbankan tradisional, jaringan

pemasaran lebih dititik beratkan pada perbedaan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan

perdagangan jasa perbankan dan ditentukan berdasarkan pertimbangan struktur

organisasi, pembagian wilayah serta kewenangan dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian, dalam bisnis perbankan dikenal adanya kantor pusat, cabang

utama cabang pembantu, kantor kas dan seterusnya.

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan telekomuni-kasi,

banyak diperkenalkan metode-metode pemasaran bisnis perbankan yang

menggunakan teknologi tersebut untuk lebih meningkatkan fungsi pelayanan bank

bagi kepuasan konsumen. Misalnya kini hampir semua bank yang besar telah

16

Page 17: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

memanfaatkan penggunaan automated teller machine (ATM) sehingga nasabah dapat

melakukan berbagai transaksi, seperti pengambilan uang tunai, pembayaran rekening

listrik, telepon dan lain-lain. Selain itu, dengan diperkenalkannya direct banking dan

telephon banking, nasabah dapat memanfaatkan pelayanan perbankan tanpa harus

men-datangi kantor-kantor cabang dari suatu bank yang dipilihnya.

4. Strategi promosi

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini

merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan dalam marketing

mix, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk

mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun

tidak langsung.

Tanpa promosi, jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena

itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah untuk

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon

nasabah yang baru. Paling tidak ada empat sarana promosi yang digunakan oleh

setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam

sarana promosi yang dapat di-gunakan adalah periklanan, promosi penjualan,

publisitas serta penjualan pribadi.

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna meng-

informasikan, menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. Penggunaan promosi

17

Page 18: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti surat kabar, radio, telvisi

dan lain sebagainya.

Promosi lainnya dapat dilakukan melalui promosi penjualan. Tujuan promosi

penjualan adalah untuk meningkatan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah

nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli

setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja agar nasabah tertarik untuk

membeli, maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang semenarik mungkin.

Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi

untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta

kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata para

nasabahnya. Oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi.

Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi. Dalam dunia

perbankan penjualan pribadi lebih banyak dilakukan oleh petugas customer service.

Dalam hal ini customer service memegang peranan sebagai pembina hubungan

dengan masyarakat atau public relations. Customer service bank dalam melayani

para nasabahnya selalu berusaha menarik calon nasabah menjadi nasabah bank yang

bersangkutan dengan berbagai cara.

Dalam pemilihan strategi promosi yang mempergunakan iklan, pihak bank

dapat memilh cara dan media yang akan dipergunakan. Apakah promosi yang akan

dilakukan menggunakan media cetak, elektronik ataukah keduanya. Bilamanakah

iklan ditayangkan dan berapa lama jangka waktunya. Hal ini harus dijawab dengan

baik. Oleh para eksekutif bank agar promosi yang dilakukan

18

Page 19: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Promosi tersebut dipergunakan untuk :

a. Mempromosikan banknya sebagai suatu image, misalnya memper-kenalkan

berdirinya Bank Maga, dibentuknya bank campuran antara bank swasta nasional

dengan bank asing dan sebaganya.

b. Mempromosikan salah satu produk unggulan dari bank yang bersang-kutan.

2.3 Pengertian SWOT

Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan melihat kekuatan yang

dimiliki serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa perusahaan

akan lebih maju dibanding pesaing yang ada. Demikian juga dengan kelemahan yang

dimiliki harus diperbaiki agar perusahaan bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus

dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perusahaan agar volume penjualan dapat

meningkat. Dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi

dengan mengembangkan strategi pemasaran yang baik.

SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002 : 8) adalah untuk

menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh

karenanya diharapkan lebih mudah tercapai.

SWOT adalah singkatan dari kata-kata Strength (kekuatan perusahaan)

Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan Threats

(hambatan untuk mencapai tujuan).

Apabila teknik swot analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan

tujuan strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum menentukan tujuan-

19

Page 20: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis : kekuatan

dan kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang mungkin

timbul.

Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan

eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta

lingkungan eksternal Opportunities dan Thearts yang dihadapi dunia bisnis. Analisis

SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan Ancaman dan faktor

internal Kekuatan dan Kelemahan.

Sedangkan Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah

evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman disebut

analisis SWOT.

Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Analisis Internal

1) Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan

para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti

teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan

pemasaran, dan basis pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah

keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

20

Page 21: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

2) Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai

keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya

serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh

suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal

sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi

penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai

keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan

prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,

keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang

tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat

perolehan keuntungan yang kurang memadai.

b. Analisis Eksternal

1) Analisis Peluang (Opportunity)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari

perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan

beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan.

Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran

adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi

secara menguntungkan.

21

Page 22: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

2) Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu

kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam

lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan.

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan

melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan

analisis SWOT.

Diagram dari analisis SWOT dikemukakan oleh Rangkuti (2008 : 19) dapat

dilihat pada gambar 1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT

22

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

3. Kekuatan eksternal

Kelemahan internal

3. Mendukung strategi turn around

1. Mendukung strategi agresif

2. Mendukung strategi diversifikasi

4. Mendukung strategi defensif

Page 23: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif Growth oriented strategy)

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar)

Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal.

Kondisi bisnis pada kuadran ke III ini mirip dengan question Mark

pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga

dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple

menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang

dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam

industri micro computer

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal.

23

Page 24: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

2.4 Pengertian Bank

Dalam bisnis modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan

dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu

saat ini dan masa yang akan datang, kita tidak akan lepas dari dunia perbankan, jika

hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik

sosial atau perusahaan.

Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank

merupakan ”nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara.

Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan

sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, pengedaran uang, menyediakan

uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat

melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya.

Secara sederhana bank diartikan sebgai lembaga keuangan yang kegiatan

usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Menurut Undang-

Undang pokok perbankan No.10 Tahun 1998 yang dikutip oleh Idroes (2008 : 15)

yang mengatur tentang pokok peraturan perbankan di Indonesia mendefinisikan

sebagai berikut :

"Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meninkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

24

Page 25: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

Definisi bank juga dikemukakan oleh Kasmir ( 2008 : 24 ), sebagai berikut :

“Bank adalah sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyallurkannya kembali dana tersebut ke

masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”.

Dendawijaya (2008 : 25) yang berpendapat bahwa : “Bank adalah suatu jenis

lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan

pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak

sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai perusahaan-

perusahaan, dan lain-lain.”

Sedangkan definisi bank menurut Hasibuan ( 2008 : 2), sebagai berikut :

“Bank adalah suatu badan yang bertujuan merumuskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jasa memperedarkan alat-alat penemuan baru berupa uang giral”.

Dari pengertian-pengertian bank di atas dapat disimpulkan bahwa bank

merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah sebagi berikut :

a. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, maksudnya

bank mengumpulkan ayau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat

luas dalam bentuk simpanan tabungan, giro, dan deposito. Pembelian dana dari

masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara merangsang berbagai strategi

agar masyarakat tertarik menanamkan dananya. Secara umum jenis simpanan

yang ada di bank terdiri dari simpanan tabungan, simpanan giro, dan simpanan

deposito.

25

Page 26: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

b. Menyalurkan dana (lending) dari masyarakat, dalam hal ini bank memberikan

pinjaman (kredit) kepada masyarakat. Dengan kata alain bank menyediakan dana

bagi masyarakat yang membutuhkannya. Pinjaman atau kredit yang diberikan

dibagi dalam berbagai jenis sesuai dengan keinginan nasabah. Jenis kredit yang

biasa diberikan oleh hampir semua bank adalah seperti kredit investasi, kredit

modal kerja, dan kredit perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya ( service ) seperti penerimaan uang (transfer),

penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (kliring), penagihan

surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of

credit (L/C), bank garansi dan jasa lainnya. Jasa-jasa bank lainnya ini merupakan

jasa pendukungnya dari kegiatan produk bank yaitu menghimpun dan

menyalurkan dana.

26

Page 27: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

2.5 Kerangka Pikir

Alur pikir yang disusun berdasarkan sistematika, analisis dan alat analisis

yang digunakan dalam memecahkan masalah dengan memformulasikan hipotesis,

dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

2.6 Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok yang dikemukakan di atas, maka dapat

dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

27

PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa

Metode Analisis Swot

Tabungan Taplus

Keunggulan Kelemahan Peluang Ancaman

PeningkatanJumlah Nasabah

Page 28: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

" Diduga bahwa penerapan analisis SWOT (keunggulan, kelemahan, ancaman dan

peluangan) dalam pemasaran produk tabungan BNI Taplus dapat meningkatkan

jumlah nasabah “.

28

Page 29: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bagi sebuah bank tidaklah cukup memberikan jasa-jasa keuangan saja, tetapi

cara dan mutu pemberian jasa-jasa itu adalah penting. Bank harus beroperasi

secara sehat, sehingga kepentingan semua pihak terjaga dan kelanjutan hidup bank

terjamin. Hal ini hanya dapat dicapai dengan kebijaksanaan dan praktek-praktek

yang pandangan jauh ke depan.

Salah satu strategi ungulan yang dianggap tepat oleh Bank Negara Indonesia

untuk memasarkan produk BNI Taplus dengan menggunakan analisis SWOT yaitu

bagaimana perusahaan melihat keunggulan dan kelemahan yang dimiliki produk BNI

Taplus akibat pengaruh dari dalam perusahaan dan bagaimana perusahaan melihat

peluang dan ancaman dari lingkungan luar yang perlu diketahui untuk menyusun

strategi lain yang lebih baik yang pada gilirannya PT. BNI (Persero) Tbk Cabang

Langsa dapat tetap eksis, sehingga perubahan yang terjadi tidak merupakan

rintangan atau ancaman, tetapi dapat menjadi peluang untuk mengembangkan

usaha dan memperoleh keuntungan yang besar.

29

Page 30: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

3.2 Saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun

penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini.

Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang

adalah tempat salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa’, dan

kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang

lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas

dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Bapak

M. RIZAL. SE.MM, Yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita

sendiri dan untuk negara dan bangsa.

30

Page 31: Analisis SWOT Dalam Pemasaran Produk Tabungan BNI Taplus Pada PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Langsa .”

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Subagyo 2010, Marketing In Business, edisi pertama, cetakan pertaqma, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta

Basu Swstha Dharmestha, dan T. Hani Handoko, 2008, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta

Ferry N, Indroes 2008, Manajemen Resiko Perbankan, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta

Fredy, Rangkuti, 2008, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan kelimabelas, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Iman Sentot, Wahjono, 2010, Manajemen Pemasaran Bank, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta

Kasmir, 2008, Manajemen Perbankan, edisi revisi, cetakan kedelapan, Penerbit : Grafindo Persada, Jakarta

Lukman, Dendawijaya, 2008, Manajemen Perbankan, cetakan pertama, Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta

Malayu, Hasibuan, SP, 2007, Dasar-dasar Perbankan, cetakan pertama, Penerbit : Bumi Aksara, Jakarta

Murti, Sumarni 2002, Manajemen Pemasaran Bank, edisi revisi, cetakan pertama, Penerbit : Liberty Yogyakarta

Philip, Kotler, 2008, Manajemen Pemasaran, terjemahan Hendra Teguh, edisi keduabelas, cetakan kedua, Penerbit : Prenhalindo, Jakarta

Sutojo, Siswanto dan F. Kleinsteuber, 2002, Strategi Manajemen Pemasaran, cetakan pertama, Penerbit : Damar Mulia Pustaka, Jakarta

Undang-undang Perbankan No. 14 tahun 1998, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta

31