analisis strategi pemasaran jasa gadai emas di pt ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan...

131
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT. PEGADAIAN (Persero) Cabang Kampung Ambon, Jakarta Timur. Oleh ISYAK FITRIYANTO H24076062 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: vuphuc

Post on 27-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

JASA GADAI EMAS DI PT. PEGADAIAN (Persero)

Cabang Kampung Ambon, Jakarta Timur.

Oleh

ISYAK FITRIYANTO

H24076062

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

JASA GADAI EMAS DI PT. PEGADAIAN (Persero)

Cabang Kampung Ambon, Jakarta Timur.

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ISYAK FITRIYANTO

H24076062

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 3: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Jasa Gadai Emas Di PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Nama : Isyak Fitriyanto

NIM : H24076062

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec

NIP . 19581122198503 1 002

Mengetahui

Ketua Departemen,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

NIP . 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus :

Page 4: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Page 5: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

iii

RINGKASAN

ISYAK FITRIYANTO. H24076062. Analisis Strategi Pemasaran Jasa Gadai

Emas Di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon. Di bawah bimbingan

MA’MUN SARMA.

Jenis lembaga keuangan di Indonesia menurut UU No 10 tahun 1998

terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri

dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan bentuk usaha

konvensional dan syariah, yang berfungsi sebagai penghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk

pinjaman, sedangkan lembaga keuangan non bank terdiri dari leasing, asuransi,

pegadaian, kartu kredit, pasar modal dan lain sebagainya yang berfungsi

menyalurkan kredit (produktif dan konsumtif) kepada masyarakat. Pegadaian

adalah suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa kredit kepada masyarakat

yang berorientasi pada barang jaminan atas dasar gadai dan fiducia. Terbitnya

RUU Jasa Gadai Anti Monopoli membuat PT Pegadaian (Persero) harus bersaing

dengan kompetitor dalam memasarkan jasa gadai yang selama ini dimonopoli

oleh PT Pegadaian (Persero). Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis faktor

internal dan eksternal yang berpengaruh pada penetapan strategi pemasaran jasa

gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, (2) merumuskan

alternatif strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon, (3) menetapkan strategi pemasaran jasa gadai emas untuk PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data ini didapat melalui, hasil wawancara langsung dengan pihak

perusahaan, laporan, data-data penunjang perusahaan dan studi literatur. Metode

analisis yang digunakan adalah Internal Factor Evaluation (IFE), Eksternal

Factor Evaluation (EFE), IE matriks, SWOT matriks dan Analytical Hierarchy

Process (AHP). Tahapan awal dalam merumuskan strategi pemasaran ini

diperoleh dengan menganalisa lingkungan pemasaran, yang terdiri dari

lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Hasil analisis dari setiap elemen

pada lingkungan internal dimasukkan ke dalam matriks IFE (Internal Factor

Evaluation), begitu juga dengan hasil analisis lingkungan eksternal yang

dimasukkan ke dalam matriks EFE (External Factor Evaluation). Lingkungan internal yang menjadi kekuatan PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon adalah pelayanan yang cepat dan aman, tingkat taksiran emas

yang sesuai kadar, mempunyai outlet yang tersebar, sumber daya manusia yang

berkualitas. Sedangkan yang menjadi kelemahan PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon adalah suku bunga untuk produk gadai lebih tinggi, data

nasabah yang dimiliki belum dapat digunakan secara optimal, sarana dan

prasarana kurang mendukung operasional, sistem keamanan belum optimal, TI

belum dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan operasional, metode pengawasan

belum berbasis resiko. Lingkungan eksternal yang menjadi peluang adalah

pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang stabil,

harga emas yang terus meningkat, banyaknya peluang usaha rumahan di sekitar

kantor cabang, perkembangan teknologi. Sedangkan yang menjadi ancaman PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon adalah munculnya pesaing baru

Page 6: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

iv

dalam bisnis produk gadai, keberadaan toko emas yang membuka produk gadai,

menjamunya produk subtitusi. Hasil perhitungan matriks IFE dan EFE masing-masing diperoleh total skor

sebesar 2,321 dan 2,548 yang memposisikan PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon pada sel V dalam matriks IE. Strategi yang paling baik dikelola

pada sel ini adalah strategi pertahankan dan pelihara, yaitu strategi penetrasi pasar

dan pengembangan produk. Matriks IE ini disesuaikan pada Matriks SWOT ke

dalam empat kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, S-T, W-O dan

W-T. Beberapa alternatif strategi pemasaran yang diperoleh antara lain : (1)

Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan

toko emas yang membuka produk gadai, (2) Memberikan nilai taksiran emas yang

sesuai kadar dalam rangka memenuhi kebutuhan permodalan usaha, (3)

Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi pada saat harga

emas meningkat, (4) Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya

mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk

gadai, (5) Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan menggunakan

teknologi informasi, (6) Menambah fasilitas (pembayaran secara

online/autodebet) dan membuat inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah, (7)

Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap

pesaing baru atau pesaing lama (toko emas pembuka jasa gadai), (8)

Memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk berbasis gadai seiring

terus naiknya harga emas. Tahap akhir adalah dengan menggunakan metode AHP sebagai bentuk

pengambilan keputusan akhir dengan berbagai tingkat prioritas strategi yang akan

diperoleh perusahaan Strategi pemasaran terpilih yang direkomendasikan bagi

perusahaan adalah: (1) Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam

rangka memenuhi kebutuhan permodalan usaha, (2) Menurunkan tingkat suku

bunga gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap pesaing baru atau pesaing

lama (toko emas pembuka jasa gadai, (3) Membuka outlet yang tersebar agar

nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan toko emas yang membuka produk

gadai, (4) Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya mencegah

nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk gadai. Berikut adalah saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan untuk

memperkuat strategi perusahaannya: (1) Sebagai perusahaan yang bergerak di

bidang jasa, PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon harus selalu

meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada sehingga keinginan

nasabah dapat terpenuhi, misalnya: penambahan untuk pelayanan kasir,

menerapkan standar pelayanan, dan menjalin hubungan baik dengan nasabah, (2)

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon sebaiknya menjalin kerjasama

dengan pihak bank untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi dengan

menggunakan kartu debit yang dimilikinya serta menerapkan sistem online antar

cabang sehingga nasabah dapat melakukan transaksi di cabang manapun, (3) PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon sebaiknya melakukan

pengembangan produk melalui peningkatan kualitas produk dan melengkapi

jumlah maupun fitur produk, agar nasabah semakin tertarik pada produk yang di

tawarkan PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Page 7: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kediri pada tanggal 20 Juni 1985. Penulis merupakan

anak ke delapan dari delapan bersaudara pasangan Bpk. Djuwair dan

Almarhumah Ibu Siti Djukiyah.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri II Kediri, lalu

melanjutkan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 3 Kediri. Kemudian

melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Kediri. Pada

tahun 2004, di terima di Diploma III Tekhnisi Peternakan, Departemen Teknologi

Hasil Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 2008,

melanjutkan program S1 di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama menyelesaikan jenjang S1 bekerja sebagai Penaksir Emas di PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon pada tahun 2009. Lalu pada tahun

2010, penulis bekerja sebagai Analisis Kredit pada perusahaan yang sama hingga

saat skripsi ini ditulis.

Page 8: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran Jasa Gadai

Emas Di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dengan lancar.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi penyempurnaannya di masa mendatang.

Bogor, Januari 2013

Penulis

Page 9: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan oleh

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Keluarga tercinta : Ayahanda, almarhumah Ibu, kakakku, istriku dan anakku

tersayang serta ibu dan bapak mertuaku yang telah memberikan dukungan dan

curahan kasih sayang yang tiada taranya dan doa yang tiada putus.

2. Bapak Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec sebagai dosen pembimbing, yang

telah memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan yang tidak ternilai kepada

penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Muhammad Najib, STP, M.Si dan Nur Hadi Wijaya, STP, MM

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam pembuatan

skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc, selaku Ketua Departemen Manajemen.

5. Staf karyawan dan karyawati PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati di Program Sarjana Alih Jenis

Manajemen, Departemen Manajemen, FEM IPB.

7. Teman-teman alumni mahasiswa ekstensi manajemen angkatan tiga yang

selalu memberikan informasi dan mengisi waktu bersama.

8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas

kebaikannya.

Page 10: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………… iv

UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………….. viii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………. x

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………. 1

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………… 4

1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 5

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………... 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………… 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Strategis ………………………………………… 7

2.2. Lingkungan Internal …………………………………………. 7

2.3. Lingkungan Eksternal ……………………………………….. 13

2.3.1. Lingkungan Mikro ………………………………………... 13

2.3.2. Lingkungan Makro ……………………………………….. 14

2.4. Matriks IFE dan EFE ……………………………………….... 15

2.5. Matriks Internal Eksternal (IE) ……………………………… 15

2.6. Matriks SWOT ……………………………………………….. 16

2.7. Pengertian Gadai …………………………………………….. 16

2.8. Metoda AHP …………………………………………………. 17

2.9. Penelitian Terdahulu ………………………………………… 18

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran …………………………………………. 20

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………… 22

3.3. Jenis dan Sumber Data ………………………………………. 22

3.4. Teknik Pengambilan Sampel ………………………………... 22

3.5. Teknik Pengumpulan Data …………………………………... 23

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data ……………………… 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ……………………………….. 32

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………….. 32

Page 11: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan …………………………………. 34

4.1.3 Budaya Perusahaan ……………………………………….. 35

4.1.4 Produk dan Layanan ………………………………………. 38

4.1.5 Struktur Organisasi ………………………………………… 38

4.2. Analisis Lingkungan Internal ………………………………… 39

4.2.1. Pemasaran ………………………………………………… 39

4.2.2. Keuangan …………………………………………………. 50

4.2.3. Produksi/operasi ………………………………………….. 51

4.2.4. Sumber Daya Manusia …………………………………… 51

4.2.5. Sistem Informasi Manajemen ……………………………. 52

4.3. Analisis Lingkungan Eksternal ………………………………. 52

4.3.1. Analisis Lingkungan Mikro ……………………………… 52

4.3.2. Analisis Lingkungan Makro ……………………………... 53

4.4. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman … 56

4.4.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan …………………... 57

4.4.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman ……………………… 59

4.5. Perumusan Strategi PT Pegadaian Cabang Kampung Ambon 61

4.5.1. Tahap Input ……………………………………………… 61

4.5.2. Tahap Pencocokan ………………………………………. 64

4.6. Proses Hirarki Analitik (PHA) ………………………………. 68

4.7. Implementasi Manajerial …………………………………….. 78

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ………………………………………………….. 83

2. Saran …………………………………………………………. 84

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 85

LAMPIRAN …………………………………………………………. 87

Page 12: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

x

DAFTAR TABEL

No.

1. Sisa barang jaminan emas, jumlah uang pinjaman, target omset

dan pencapaian omset pada PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon ………………………………………... .. 2

2. Data perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia

tahun 2006-2010 ………………………………………………….. .. 3

3. Penilaian bobot faktor strategi internal/eksternal perusahaan ……. 24

4. Matriks faktor strategi internal …………………………………….. 25

5. Matriks faktor strategi eksternal …………………………………… 25

6. Matriks perbandingan berpasangan ……………………………….. 28

7. Skala penilaian perbandingan berpasangan ………………………. 29

8. Nilai RI matriks berordo 1-10 …………………………………….. 30

9. Biaya administrasi ………………………………………………..... 44

10. Tarif sewa modal ………………………………………………….. 44

11. Perbandingan skim kredit …………………………………………. 44

12. Tarif jasa titipan …………………………………………………… 45

13. Perkembangan pendapatan sewa modal dan adminsistrasi

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

tahun 2006-2010 …………………………………………………… 50

14. Matriks evaluasi faktor internal (IFE) …………………………….. 61

15. Matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) ………………………….. 63 16. Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus ……… 70 17. Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor ………. 71 18. Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap aktor ………. 71 19. Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap tujuan …….. 73 20. Hasil pengolahan vertikal elemen faktor …………………………... 75 21. Hasil pengolahan vertikal elemen aktor ……………………………. 76

22. Hasil pengolahan vertikal elemen tujuan ………………………….. 76 23. Hasil pengolahan vertikal elemen strategi …………………………. 78

Page 13: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

DAFTAR GAMBAR

No.

1. Bagan kerangka pemikiran penelitian ………………………………... 21

2. Struktur hirarki AHP ………………………………………………….. 27

3. Logo PT Pegadaian (Persero) ………………………………………… 36

4. Maskot PT Pegadaian (Persero) ……………………………………… 37

5. Matriks IE PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon ……… 64

6. Struktur hirarki strategi pemasaran jasa gadai emas

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon ……………… …. 68

7. Hierarki hasil pengolahan secara vertikal strategi pemasaran jasa

gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon ….. 74

8. Model implikasi manajerial …………………………………………… 79

Page 14: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No.

1. Daftar pertanyaan wawancara kepada PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon ………………………………………... 87

2. Kuesioner penelitian ………………………………………………. 90

3. Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon …………………………………………. 112

4. Hasil pembobotan faktor internal …………………………………. 113

5. Hasil Pembobotan faktor eksternal ……………………………….. 114

6. Matriks SWOT ……………………………………………………... 115

Page 15: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan kredit akan selalu berkembang mengikuti perkembangan

dunia bisnis dan perkembangan perekonomian. Dalam pemberian kredit

selalu memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit dalam

arti piutang yang menjaminkan akan terjamin dengan adanya jaminan.

Bentuk lembaga jaminan sebagian besar mempunyai ciri-ciri yang sama

yaitu menunjang kegiatan ekonomi masyarakat serta memenuhi kebutuhan

permodalan masyarakat. Kegiatan perkreditan ini tidak hanya mencakup

konsumsi tetapi juga dalam hal produksi, distribusi, perdagangan, investasi.

Untuk menopang kegiatan perkreditan (antar individu atau antar perusahaan)

ditengah-tengah masyarakat akan berkembang usaha formal yang secara

khusus focus kepada pembiayaan dan perkreditan yang biasa disebut Bank

atau Lembaga Keuangan lainnya.

Jenis lembaga keuangan di Indonesia menurut UU No 10 tahun 1998

terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan

terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan bentuk

usaha konvensional dan syariah, yang berfungsi sebagai penghimpun dana

dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam

bentuk pinjaman, sedangkan lembaga keuangan non bank terdiri dari leasing,

asuransi, pegadaian, kartu kredit, pasar modal dan lain sebagainya yang

berfungsi menyalurkan kredit (produktif dan konsumtif) kepada masyarakat.

Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan yang memberikan jasa kredit

kepada masyarakat yang berorientasi pada barang jaminan atas dasar hukum

gadai. Pegadaian mempunyai misi ikut membantu program pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan ekonomi menengah

kebawah dengan memberikan solusi keuangan terbaik melalui penyaluran

pinjaman skala mikro, kecil dan menengah. Pegadaian telah berdiri sejak

tanggal 01 April 1901, dengan misi awal yaitu memberi solusi keuangan bagi

masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah yang membutuhkan dana

Page 16: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

2

cepat serta untuk mengatasi agar masyarakat terhindar dari praktek ijon

ataupun rentenir yang sewa modalnya terlalu membebani masyarakat.

Moto PT Pegadaian (Persero) yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa

Masalah”, berarti bahwa jasa gadai yang ditawarkan mampu menjadi solusi

yang cepat dan tepat untuk mengatasi segala masalah keuangan. Di wilayah

Jakarta khususnya di wilayah Kampung Ambon banyak masyarakat yang

memanfaatkan jasa gadai untuk mengatasi masalah keuangannya dengan

menggadaikan barang berharga yang dimilikinya berupa emas dalam bentuk

perhiasan dan emas batangan. Perkembangan usaha gadai PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sisa barang jaminan emas, jumlah uang pinjaman, target

omset, dan pencapaian omset pada PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon

Tahun Jumlah Sisa

Barang Jaminan

Emas (Potong)

Jumlah Uang

Pinjaman

(Rp)

Target Omset

(Rp)

Pencapaian

Omset

(%)

2006 35.954 46.450.193.500 41.000.000.000 10,85

2007 37.278 51.641.095.000 54.000.000.000 -4,37

2008 40.274 73.271.539.500 73.097.880.000 0,24

2009 39.659 82.950.375.000 104.150.911.000 -20,36

2010 34.640 90.791.607.500 124.512.314.000 -27,08

Sumber : www.pegadaian.co.id

Perkembangan usaha gadai PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon tidak stabil atau fluktuatif, pada tahun 2006-2008 sisa barang jaminan

dan penyaluran uang pinjaman meningkat, akan tetapi perolehan omset

menurun pada tahun 2007. Sisa barang jaminan menurun pada tahun 2008-

2010 yang diikuti oleh penurunan pencapaian omset, hal ini disebabkan sudah

terlalu banyak lembaga kredit lain yang juga ingin memenuhi kebutuhan

kredit oleh masyarakat serta adanya pembahasan rancangan undang-undang

sistem gadai sehingga maraknya pembukaan bisnis gadai yang dikeluarkan

oleh perbankan dengan sistem syariah.

Rancangan Undang-Undang Jasa Gadai yang diterbitkan oleh

pemerintah menjadikan ancaman bagi PT Pegadaian (Persero), karena selama

ini kegiatan jasa gadai selalu dimonopoli oleh PT Pegadaian (Persero) dan

Page 17: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

3

nantinya tidak menutup kemungkinan akan bermunculan diberbagai tempat

lembaga-lembaga keuangan yang melakukan bisnis identik dengan pegadaian

serta tidak menutup kemungkinan pihak lain (Bank syariah, BPR dan jasa

gadai swasta lainnya) akan mengambil alih posisinya (market leader), karena

unggul dalam pelayanan terutama dari segi bunga yang lebih rendah dari PT

Pegadaian (Persero). Perkembangan kredit usaha gadai kini merambah ke

dunia perbankan dengan sistem syariah yang menjadi pesaing utama PT

Pegadaian (Persero). Data perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia

tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data perkembangan jumlah bank syariah di Indonesia tahun

2006-2010. Bank Umum Syariah 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah Bank 3 3 5 6 11

Jumlah Kantor 349 401 581 711 1.171

Unit Usaha Syariah (UUS)

Bank Umum Yang Memiliki UUS 20 26 27 25 23

Jumlah Kantor 183 196 241 287 239

Jumlah Nasabah Gadai 180.651 187.215 189.357 211.214 137.272

Sumber : www.bi.go.id

Usaha jasa gadai emas yang dilakukan oleh bank syariah menjadi

tantangan bagi PT Pegadaian (Persero), sehingga untuk mendapatkan nasabah

baru serta mencegah nasabah berpindah kepada jasa gadai lainnya, PT

Pegadaian (Persero) melakukan pembukaan Unit Pelayanan Cabang (UPC)

sebanyak-sebanyaknya untuk lebih mendekatkan dan memudahkan nasabah

melakukan transaksi gadai serta melakukan pemasaran secara periodik.

Perumusan alternatif strategi sangat diperlukan agar PT. Pegadaian

(Persero) dapat memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi persaingan

yang semakin banyak pada bisnis gadai. Strategi yang saat ini dijalankan oleh

PT Pegadaian (Persero) pada umumnya hanyalah pembukaan unit-unit

pelayanan cabang dan hal tersebut masih belum mampu mengangkat omset

yang ditargetkan, sehingga diperlukan berbagai strategi untuk

mempertahankan posisi dan meningkatkan kinerja PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon karena dengan strategi pemasaran perusahaan yang

tepat merupakan kunci sukses untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 18: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

4

1.2. Rumusan Masalah

PT Pegadaian (Persero) merupakan salah satu BUMN yang telah

banyak memberikan manfaat kepada masyarakat luas dalam hal penyaluran

kredit terutama jasa gadai. Posisi bisnis PT Pegadaian (Persero) mendapat

ancaman dikarenakan adanya RUU Pergadaian yang diterbitkan Pemerintah.

Adanya rancangan undang-undang tersebut mengakibatkan banyaknya

produk gadai emas yang diluncurkan oleh bank dengan sistem Syariah,

sehingga PT Pegadaian (Persero) harus menentukan alternatif strategi yang

tepat untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya dalam

bisnis gadai dengan bisnis utamanya yaitu produk KCA (Kredit Cepat Aman)

atau produk yang melayani gadai emas.

Pada saat ini strategi yang telah dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon hanyalah pengembangan unit- unit pelayanan

cabang yang bertujuan untuk lebih mendekatkan dan memudahkan nasabah

dalam melakukan transaksi gadai. Sistem promosi pada PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung ambon belum dilakukan secara maksimal. Oleh

karena itu diperlukan alternatif strategi untuk memformulasikan strategi yang

tepat bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan yang akan dibahas pada

penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi rumusan

strategi pemasaran PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon?

2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon ?

3. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat dan sesuai sebagai pilihan

keputusan yang dapat direkomendasikan kepada PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon?

1.3. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 19: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

5

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang

berpengaruh pada penetapan strategi pemasaran jasa gadai emas di PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran jasa gadai emas di PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

3. Menetapkan strategi pemasaran jasa gadai emas untuk PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon.

1.4. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan pembelajaran, untuk dapat menganalisis suatu

permasalahan dan merumuskan suatu strategi pemecahan masalah yang

tepat.

2. Bagi pihak PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, hasil

penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan pertimbangan

alternatif terbaik dalam meningkatkan kinerja PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon.

3. Sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang terkait dengan

perumusan strategi pemasaran sebuah perusahaan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan hanya membahas

identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam

perumusan strategi pemasaran PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon, menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh

dalam penentuan strategi pemasaran PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon dan menyusun alternatif strategi pemasaran yang dapat

diterapkan PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Page 20: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Strategis

Strategi adalah bakal tindakan yang menuntut keputusan manajemen

puncak dan sumber daya perusahaan untuk merealisasikannya. Di samping

itu, strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi jangka panjang, paling

tidak selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke

masa depan (David, 2009).

Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat dicapai. Strategi juga merupakan tindakan yang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan

(Umar, 2008).

Perumusan strategi menurut David (2009) mencakup kegiatan

mengembangkan visi dan misi organisasi, menidentifikasi peluang dan

ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal

organisasi, memilih strategi tertentu untuk digunakan. Teknik-teknik

perumusan strategi ini dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pembuatan

keputusan tiga tahap, yaitu Input Stage (tahap masukan), Matching Stage

(tahap pencocokan), dan Decision Stage (tahap keputusan).

2.2. Lingkungan Internal

Faktor internal dapat memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan,

yaitu faktor kekuatan dan kelemahan. Perusahaan menghindari ancaman yang

berasal dari faktor eksternal melalui kekuatan yang dimilikinya dari faktor

internal. Sedangkan kelemahannya dari faktor internal dapat diminimalkan

dengan melihat peluang dan faktor eksternalnya (Kotler, 2009).

Menurut Umar (2008), pengkategorian analisis lingkungan internal

sering diarahkan pada lima aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi pemasaran,

Page 21: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

7

keuangan, produksi/operasi, sumber daya manusia dan sistem informasi

manajemen.

1. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan

mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran berbeda dengan penjualan, transaksi

atau pedagangan. Proses pemasaran sudah dimulai jauh sebelum barang-

barang diproduksi. Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan

jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu

dan organisasi. Segmentasi, target dan posisi pasar serta bauran pemasaran

akan dibahas dalam pemasaran.

a) STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat

heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar)

yang bersifat homogen. Menurut Kotler (2009), pada dasarnya segmentasi

pasar adalah suatu strategi yang dadasarkan pada falsafah manajemen

pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan

segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan

sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif

dan efesiensi dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.

Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi bagian yang lebih

kecil yang memiliki karakteristik, keinginan, perilaku atau kebutuhan yang

sama. Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih

baik, memanfaatkan sumber daya lebih efisien, dan memahami situasi

persaingan dengan lebih teliti (Chandra, P. 2009).

Penempatan posisi produk mencakup kegiatan merumuskan

penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran

yang terperinci.

Pada hakekatnya penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan

bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Menurut

Page 22: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

8

Umar (2008), setiap produk yang beredar di pasar menduduki posisi tertentu

dalam segmen pasarnya. Apa yang sesungguhnya penting adalah persepsi

atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk

di pasar (Kotler, 2009).

Penetapan pasar sasaran adalah merupakan kegiatan yang berisi dan

menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh

suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana

yang akan dimasukinya, maka langkah pertama yang dilakukan adalah

menghitung dan menilai potensi profit dari berbagai segmen yang ada. Hal ini

menjadikan pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam

mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan

datang, dengan demikian pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan

yang mungkin terjadi atau paling tidak meminimalisirnya (Kotler, 2009).

b) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Informasi yang diperoleh perusahaan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembeliannya dapat

digunakan untuk melengkapi penyusunan strategi pemasaran. Salah satu

strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah melalui bauran

pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari empat unsur yang dikenal

sebagai 4P, yaitu Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan

Promotion. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar

sasaran (Kotler, 2009). Akan tetapi untuk usaha jasa terdapat tiga unsur

tambahan yaitu People (Orang), Proses dan Layanan Pelanggan. Bauran

pemasaran merupakan kombinasi dan tujuh variabel yang merupakan inti dari

sistem pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan

seefektif mungkin. Berikut adalah penjelasan ke tujuh unsur dalam bauran

pemasaran.

a. Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi

keinginan atau kebutuhan. Produk yang dipasarkan meliputi barang dan

Page 23: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

9

fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Dalam melakukan

perencanaan bauran produk, perencanaan strategis perusahaan harus

menilai berdasarkan informasi yang disediakan oleh pemasar perusahaan,

lini produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi dan

diberhentikan.

b. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau

jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan

konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap

sebuah produk atau jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran

yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu

tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun

dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan

dari penjualan.

c. Place ( Tempat)

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk

memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang

bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan

dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Saluran distribusi dapat dilihat

sebagai berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat

produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.

Distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu

perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah

menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

d. Promosi

Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar

sasaran. Komunikasi dengan konsumen penting dilakukan untuk

menyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan adalah yang

terbaik. Untuk merencanakan bauran pemasaran dengan menggunakan

Page 24: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

10

promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan, memilih kiat,

mengembangkan program, menguji coba, menerapkan dan mengendalikan

serta mengevaluasi hasilnya.

e. People (Orang)

People atau orang menurut Kotler (2009) yaitu proses seleksi, pelatihan,

dan pemotivasian karyawan, yang nantinya dapat digunakan sebagai

pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Pentingnya

people dalam pemasaran berkaitan erat dengan pemasaran internal.

Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antar setiap karyawan

dan departemen dalam suatu perusahaan, dengan tujuan untuk mendorong

people agar dapat memberikan kinerja yang memuaskan kepada

konsumennya.

f. Proses

Proses adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang

diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada

pelanggan serta mencerminkan bagaimana semua elemen bauran

pemasaran jasa dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi

jasa yang diberikan kepada konsumen (Umar, 2008).

g. Layanan Pelanggan (Customer Service)

Layanan pelanggan adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan untuk

memberikan kepuasan kepada nasabah melalui pelayanan yang dapat

memenuhi keinginan nasabah.

2. Keuangan

Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai ukuran tunggal

terbaik dalam melihat posisi bersaing dan daya tarik keseluruhan bagi

investor. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu

organisasi sangat penting agar dapat merumuskan strategi secara efektif

(David, 2009).

Page 25: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

11

3. Produksi/operasi

Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan

sumberdaya lain yang dibutuhkan. Menurut Umar (2008) kegiatan

produksi dan operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat dari keteguhan

prinsip efisiensi, efektivitas dan produktifivas.

4. Sumber Daya Manusia

Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti

sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi.

Menurut Umar (2008) SDM merupakan sumber daya terpenting bagi

perusahaan. Oleh karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud

perilaku positif di kalangan karyawan perusahaan. Berbagai faktor-faktor

yang perlu diperhatikan adalah langkah-langkah yang jelas mengenai

manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas dan

sistem penggajian.

5. Sistem Informasi Manajemen

SIM adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang

meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh

akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya

produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Menurut David (2009)

menilai kekuatan dan kelemahan internal sebuah perusahaan dalam

sistem informasi manajemen adalah dimensi penting dari suatu audit

internal.

2.3. Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal menekankan pada identifikasi dan

evaluasi trend kejadian yang berada di luar kendali perusahaan. Analisis

lingkungan eksternal mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang

dihadapi perusahaan sehingga manajer dapat memformulasikan strategi untuk

mengambil keuntungan dari peluang serta dapat menghindari dan

Page 26: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

12

mengurangi dampak dari ancaman. Lingkungan eksternal perusahaan

dibedakan menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro.

2.3.1 Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam

lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi

kemampuannya untuk melayani pasar atau pelanggan. Komponen-komponen

lingkungan mikro tersebut adalah sebagai berikut :

A. Pemasok

Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang

menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para

pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.

B. Perantara Pemasaran

Para perantara pemasaran adalah perusahan-perusahaan yang

membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang

atau jasa kepada konsumen akhir

C. Pelanggan (Nasabah)

Pelanggan yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi

konsumen atas barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan yang

berupa individu, lembaga dan organisasi.

D. Pesaing

Saat ini batasan pesaing menjadi lebih luas, tidak hanya perusahaan lain

yang menghasilkan produk sejenis, bahkan produk lain yang sangat

berbeda tetapi memperebutkan suatu anggaran yang terbatas.

2.3.2 Lingkungan Makro

Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar

dan terlepas dari perusahaan. Lingkungan makro dapat menjadi suatu

ancaman dan peluang bagi perusahaan. Faktor utama yang bisa diperhatikan

adalah faktor politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi.

Page 27: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

13

A. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap kondisi dan

strategi perusahaan. Faktor ekonomi dapat membantu atau menghambat

upaya mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan

ataupun kegagalan strategi yang dapat berperan sebagai peluang

ataupun ancaman karena dapat mempengaruhi daya beli dan pola

konsumsi masyarakat.

B. Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup

keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari

orang- orang lingkungan perusahaan beroperasi.

C. Faktor Teknologi

Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok,

distributor, pesaing, pelangan, proses produksi, praktik pemasaran dan

posisi perusahaan secara dramatis. Menurut Umar (2008), teknologi

tidak hanya mencakup penemuan baru saja, tetapi juga meliputi cara-

cara pelaksanaan atau metode baru daam mengerjakan yang

memberikan gambaran yang luas meliputi: mendesain, menghasilkan

dan mendistribusikan.

D. Faktor Politik

Faktor politik dan hkum mendefinisikan parameter-parameter hukum

dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala-

kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan

perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan upah

minimum, kebijakan polusi dan harga serta tindakan lainnya yang

bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum

dan lingkungan.

2.4. Matriks Internal Factor Evaluation dan Eksternal Factor Evaluation

(IFE dan EFE)

Perumusan strategi yang dilakukan perusahaan dapat menggunakan

matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor

Page 28: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

14

Evaluation). Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor strategi

internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap

penting. Sedangakan matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor

eksternal perusahaan terkait dengan informasi ekonomi, social, budaya,

demografi, politik, hokum, pemerintahan, teknologi dan persaingan dalam

industri guna mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan.

2.5. Matriks IE

Matriks IE adalah gabungan dari matriks IFE dan EFE. Menurut David

(2009), matriks IE merupakan matriks yang meringkas hasil evalusi faktor

internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan pada salah satu kondisi

dari sembilan sel, dimana tiap-tiap sel merupakan kondisi atau langkah yang

harus ditempuh perusahaan. Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk

memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE

memiiki tiga implikasi strategi yang berbeda yaitu :

Perusahaan yang berada pada sel I, II atau IV dapat digambarkan

sebagai Grow dan Built. Strategi-strategi yang cocok bagi perusahaan

adaah strategi intensif yaitu market penetration, market development

dan product development. Atau strategi terintegrasi yaitu backward

integration, forward integration dan horizontal integration.

Perusahaan yang berada pada sel-sel III, V dan VII paling baik

dikendalikan dengan strategi Hold dan Maintain. Strategi-strategi yang

umum dipakai yaitu strategi market penetration dan product

penetration.

Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan

strategi harvest atau divestiture.

2.6. Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang penting dan

membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu, strategi S-O

(strengths-opportunities), strategi W-O (weaknesses- opportunities), strategi

S-T (strengths- threaths) dan strategi W-T (weaknesses -threaths). Anaisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang

Page 29: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

15

serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Matriks SWOT

menggambarkan secara jeas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan. Empat tipe aternatif strategi dari matriks SWOT adalah :

a. Strategi S-O, strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

mengambil peluang yang ada di luar perusahaan

b. Strategi W-O, strategi ini bertujuan untuk memperkecil keemahan

perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada.

c. Startegi S-T, dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari

dan mengatasi ancaman dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki

d. Strategi W-T, merupakan strategi bertahan dengan cara mengurangi

kelemahan dan menghinndari ancaman.

2.7. Pengertian Gadai

Menurut Mulyawati (2012) pengertian gadai menurut Pasal 1150 dalam

Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Gadai (pawn) adalah suatu hak yang

diperoleh seseorang berpiutang atas suatu benda bergerak yang diserahkan

kepadanya oleh yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang

memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan

dari benda tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang

lainnya, kecuali haruslah didahulukan biaya untuk melelang barang serta

biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang yang digadaikan

tersebut.

Dari definisi gadai tersebut terkandung adanya beberapa unsur pokok, yaitu :

1. Gadai lahir karena perjanjian penyerahan kekuasaan atas barang gadai

kepada kreditor pemegang gadai.

2. Penyerahan itu dapat dilakukan oleh debitor atau orang lain atas nama

debitor.

3. Barang yang menjadi obyek gadai hanya barang bergerak.

Page 30: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

16

2.8. Metode AHP

Proses hirarki analitik dikembangkan oleh Thomas L saaty pada tahun

1970. AHP membantu dalam menentukan prioritas dari beberapa kriteria

dengan melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masing masing

kriteria. Ketika dilakukan pengambilan keputusan dalam rancangan strategi

sangatlah penting untuk mengevaluasi setiap kemungkinan alternative dengan

baik. Dalam beberapa situasi pengambilan keputusan strategi promosi

seringkali dihadapkan dengan situasi dimana banyaknya factor menjadi suatu

kendala. Hal ini membuat keputusan tersebut sulit untuk diambil dan

meningkatkan kebutuhan dilakukan pendekatan tertentu, yang

memungkinkan pengambil keputusan untuk memecahkan proses evaluasi

tersebut dalam tingkatan factor-faktor yang berbeda tetapi masih saling

terkait.

Metode AHP adalah kerangka kerja yang komprehensif, logis dan

terstruktur. Metode ini memngkinkan dilakukanya pemahaman akan

keputusan yang komplek dengan melakukan dekomposisi dari suatu masalah.

Cara kerja AHP sangatlah sederhana, metode ini dimulai dengan menyatukan

semua keputusan yang relevan dan kemudian dilakukan proses pembobotan

untuk memudahkan pengambil keputusan melihat tingkat kepentingan dari

masing masing criteria objektif. Prosedur ini mengenalkan dan menyatukan

pengetahuan

juga keahlian para pasrtisipan dalam pengambilan keputusan dengan

memanfaatkan penilaian subjektif. Tiga prinsip dasar dalam metode AHP ini,

adalah pendekomposisian masalah dari pengambilan keputusan, penilaian

komparatif dari setiap unsur dan pensintesisan dari masing masing prioritas.

2.9. Penelitian terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Zakiah (2008) dengan judul “Analisis

Strategi Promosi Jasa Telekomunikasi Esia Pada PT Bakrie Telecom tbk”.

Hasil daari penelitian teridentifikasi enam faktor yaitu anggaran promosi,

SDM, karakeristik produk, karakteristik pasar, STP dan tingkat persaingan.

Dari pengolahan AHP didapatkan bahwa STP teridentifikasi sebagai faktor

Page 31: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

17

prioritas utama yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi esia dengan

bobot (0,445). Alternative strategi promosi bagi esia yaitu meningkatkan

intensitas promosi above the line, baik melauli media cetak maupun

elektronik, aktif melakukan promosi below the line melalui berbagai kegiatan

seperti event roadshow, flyering, diberbagai tempat keramaian, sarana sms,

penempatan POS, material ditempat penjualan ketika peluncuran program

atau produk baru. Melakukan peningkatan peningkatan direct selling dan

direct marketing, aktif melakukan promo penjualan dengan program menarik.

Alternative yang diprioritaskan bagi esia adalah meningkatkan intensitas

promosi above the line, baik media cetak maupun elektronik dengan bobot

0,364.

Penelitian yang dilakukan oleh Febrianto (2009) dengan judul “Strategi

Pengembangan Promosi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarcy

Process (Studi Kasus LPM Chic’s Music, Cabang Condet)”. Dari penelitian

yang dilaksanakan terdapat lima faktor yang diidentifikasi sebagai faktor

penyusun strategi promosi perusahaan yaitu, kalender promosi perusahaan

(0,261), luas cakupan geografis (0,217), SDM (0,206), anggaran promosi

(0,186) dan STP (0,131). Untuk faktor yang berpengaruh terhadap perumusan

strategi promosi perusahaan adalah staf promosi (0,316), komisaris (0,282),

direktur utama (0,281) dan perwakilan siswa(0,122). Untuk tujuan yang ingin

dicapai dalam pemilihan strategi promosi adalah mendorong masuknya siswa

baru dan mempertahankan siswa (0,609), menginformasikan kehadiran lpm

chics condet beserta keunggulan produknya (0,256) dan mempertahankan dan

memperkuat citra merk yang dibawa (0,135).

Penelitian ini memiliki kekhasan dari segi metode maupun jasa yang

ditawarkan oleh objek penelitian. Penelitian ini menggunakan metode SWOT

(Strengths, Weakness, Opportunities and Threats) untuk mengidentifikasi

faktor-faktor dalam internal maupun eksternal perusahaan melalui matriks

IFE dan EFE. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan strategi

menggunakan matriks SWOT dengan mengacu pada matriks IFE dan EFE.

Setelah itu menggunakan metode AHP untuk memperoleh alternative strategi

yang tepat dan menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengambil

Page 32: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

18

keputusan dalam bidang pemasaran. Sedangkan objek penelitian adalah PT

Pegadaian (Persero) yaitu perusahaan yang menyediakan jasa gadai yang

telah berusia lebih dari 111 tahun dan sedang berbenah dalam menghadapi

UU anti monopoli yang diterbitkan pemerintah.

Page 33: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Jasa gadai merupakan salah satu jasa yang ditawarkan oleh PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon. Permasalahan mendasar saat

ini adalah belum efektifnya strategi pemasaran yang diterapkan sehingga

omset jasa gadai belum tercapai. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum

merumuskan atau menyusun formulasi strategi yaitu mengetahui visi, misi

dan tujuan dari perusahaan yang akan diteliti. Kemudian dilakukan analisis

lingkungan internal dan eksternal agar strategi yang akan diterapkan tepat

bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dalam mencapai

tujuannya.

Tahap perumusan dan penyusunan strategi pemasaran yang tepat

terdapat tiga tahapan yaitu, tahap pengumpulan input dasar (the input stage),

tahap pencocokan (the matching stage) dan tahap keputusan (the decision

stage). Formulasi strategi dimulai dengan tahap pengumpulan input dasar

untuk merumuskan strategi yaitu identifikasi dan analisis faktor-faktor

lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis faktor lingkungan

internal menggunakan matriks IFE dan analisis faktor lingkungan eksternal

menggunakan matriks EFE. Tahap selanjutnya yaitu tahap pencocokan untuk

menghasilkan alternatif strategi yang layak dengan memadukan faktor

internal dan eksternal. Hasil dari matriks IFE dan EFE dimasukkan ke dalam

matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan. Setelah diketahui posisi

perusahaan dalam matriks IE lalu dilakukan analisis SWOT untuk

merumuskan alternahtif strategi. Pada tahap terakhir akan diambil keputusan

mana yang akan menjadi prioritas dengan menggunakan metode Prinsip

Hirarki Analitik (PHA) sebagai rekomendasi strategi untuk perusahaan.

Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 34: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

20

Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran penelitian

Matriks SWOT

Rumusan Strategi PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung

Ambon

Metode AHP

Visi dan Misi Perusahaan

PT PEGADAIAN (Persero)

Analisis Lingkungan Internal

Matriks EFE Matriks IFE

Analisis Lingkungan

Eksternal

Strategi Pemasaran

Page 35: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

21

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian mengambil tempat di PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon, yang beralamat di Jl Haji Ten No 86 Rt 05 Rw 01

Kelurahan Kayu Putih. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

dikarenakan PT Pegadaian Cabang Kampung Ambon dalam kinerjanya tidak

dapat mencapai target omset yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah VIII

Jakarta. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan, yang

dimulai pada bulan April sampai dengan Oktober 2012.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kualitatif dan data

kuantitatif, yang didapatkan dari perusahaan (internal), maupun luar

perusahaan (eksternal). Data kualitatif berupa jumlah nasabah. Data kualitatif

berupa gambaran umum perusahaan. Data yang didapatkan ini berbentuk data

primer atau data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara

dengan pihak terkait melalui kuisioner. Sedangkan data sekunder sebagai data

pelengkap berbentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya. Daftar

pertanyaan wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1 dan kuisioner

penentuan bobot, peringkat serta AHP disajikan pada Lampiran 2.

3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini bersifat non probability

sampling, yaitu pengambilan sampel secara tidak acak melalui teknik

purposive sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan

tujuan tertentu dari peneliti. Pihak yang menjadi tujuan peneliti adalah

pimpinan cabang, manajer bisnis usaha gadai dan asisten manajer pemasaran.

Pemilihan responden dilakukan dengan alasan pengalaman dari ketiga

responden tersebut yang sudah lebih dari tujuh tahun bekerja di PT Pegadaian

serta dianggap mewakili karena berada pada posisi penentu kebijakan strategi

perusahaan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Page 36: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

22

Dalam hubunganya dengan analisi SWOT dan AHP maka

pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara

sebagai berikut :

1. Wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh pemimpin cabang,

manajer bisnis usaha gadai dan manajer pemasaran pada PT

Pegadaian (Persero) Kanwil VIII Jakarta.

2. Literatur atau data terkait yang dimiliki perusahaan

3. Media internet melalui berbagai sumber yang berkaitan dengan topic

penelitian.

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif.

Selanjutnya setelah dilakukan pengolahan data data di analisa dengan tahapan

berikut :

1. Mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)

perusahaan melalui aspek STP dan marketing mix serta lingkungan

external (peluang dan ancaman) perusahaan.

2. Menganalisis aspek pada lingkungan internal perusahaan dan

merumuskanya ke dalam matriks IFE serta menganalisis aspek pada

lingkungan eksternal perusahaan dan merumuskanya ke dalam

matriks EFE.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matriks IFE

dan EFE yaitu :

a. Menyusun daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak

penting (critical success factors) untuk aspek eksternal dan internal

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, kemudian

menempatkannya pada kolom pertama.

b. Menentukan bobot dari setiap faktor-faktor tersebut. Penentuan

bobot dilakukan dengan cara mengajukan faktor-faktor strategis

internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen perusahaan,

dengan menggunakan metode Pairwise Comparison. Untuk

Page 37: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

23

menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1,2, dan 3. Skala

yang digunakan untuk pengisian bobot adalah sebagai berikut :

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator

vertikal

2 = Jika horizontal sama penting dengan indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Penilaian bobot dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penilaian bobot faktor strategi internal / eksternal

perusahaan Faktor Strategi

Eksternal/Internal A B C D ... n Total Bobot

A A A/ tot

B B B/ tot

C C C/ tot

D D D/ tot

⁞ ⁞ ⁞

N n n/ tot

Total tot 1.00

Sumber : Kinnear dan Taylor dalam Mulyawati (2012)

Total bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0.

Pembobotan ini kemudian ditempatkan pada kolom kedua matriks

IFE dan EFE. Data internal yang diperoleh diklasifikasikan secara

kualitatif untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan

(IFE), serta mengetahui peluang dan ancaman yang berasal dari

lingkungan eksternal perusahaan, maka dilakukan analisis

lingkungan eksternal (EFE) dan dilakukan pembobotan. Hal ini

dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Page 38: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

24

Tabel 4. Matriks faktor strategi internal Faktor-faktor

Strategi Internal

Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(a x b)

Kekuatan

1

2

Kelemahan

1

2

Total 1,00

Sumber : David (2009)

Tabel 5. Matriks faktor strategi eksternal

Faktor-faktor

Strategi Eksternal

Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(a x b)

Peluang

1

2

Ancaman

1

2

Total 1,00

Sumber : David (2009)

Tahap-tahap dalam mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam

matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut :

a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan

serta peluang dan ancaman pada kolom 1.

b. Memindahkan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai

dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Semua

bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.

c. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor.

Berikan peringkat 1 sampai 4 berdasarkan pengaruh tersebut

terhadap kondisi perusahaan. Pemberian rating faktor internal (IFE)

untuk variabel yang masuk kategori kekuatan diberi nilai mulai

dari 1 sampai 4 (sangat baik), sedangkan variabel yang masuk

Page 39: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

25

kategori kelemahan, kebalikannya. Pemberian rating faktor

eksternal (EFE) untuk variabel yang masuk kategori peluang mulai

dari 1 (peluang kecil) sampai dengan 4 (peluang besar), sedang

variabel yang masuk kategori ancaman, kebalikannya.

d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untuk memperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. Hasilnya

berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Menjumlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh

total skor pembobotan. Nilai total pembobotan menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis internal dan eksternalnya. Total skor pembobotan berkisar

antara 1 sampai dengan 4, dengan rata-rata 2,5. Pada matriks IFE,

jika total skor nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa secara

internal perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di

atas 2,5 menunjukkan posisi internal kuat. Pada matriks EFE

berapa pun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan

dalam matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu

organisasi adalah 4,0.

3. Dengan acuan matriks IFE dan EFE, strategi diformulasikan dengan

matriks SWOT.

4. Menentukan prioritas strategi pada masing-masing elemen yang dapat

diterapkan oleh perusahaan dengan menggunakan Metode AHP.

Pengolahan data dengan AHP dalam penelitian ini dibantu oleh program

komputer Expert Choice Version 11.

5. Langkah-langkah dalam pengolahan pengujian AHP menurut Saaty

(1991) adalah sebagai berikut

a. Mendefinisikan masalah dan menetapkan tujuan. Bila AHP

digunakan untuk memilih alternatif atau penyusunan prioritas

alternatif, maka pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.

b. Menyusun masalah dalam struktur hirarki. Setiap permasalahan

yang kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terstruktur.

Page 40: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

26

Gambar 2. Struktur Hirarki AHP (Fewidarto dalam Febrianto,

2009)

c. Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah pada tingkat

hirarki. Proses ini menghasilkan bobot elemen terhadap pencapaian

tujuan, sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas

penanganan. Langkah pertama pada tahap ini adalah menyusun

perbandingan berpasangan yang ditransformasikan dalam bentuk

matriks, sehingga matriks ini disebut matriks perbandingan

berpasangan seperti ditunjukan pada Tabel 6.

Tabel 6. Matriks perbandingan berpasangan

Sumber : Saaty (1991)

Page 41: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

27

Nilai a11, a22,… amn adalah nilai perbandingan elemen baris Al

terhadap kolom Al yang menyatakan hubungan:

Seberapa jauh tingkat kepentingan baris A terhadap kriteria C

dibandingkan dengan kolom Al

Seberapa jauh dominasi baris Ai terhadap kolom A1 atau

Seberapa banyak sifat criteria C terdapat pada baris A1

dibandingkan dengan kolom A1

Nilai numerik yang dikenakan untuk seluruh perbandingan diperoleh

dari skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan oleh Saaty,

seperti pada Tabel 7.

Page 42: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

28

Tabel 7. Skala penilaian perbandingan berpasangan Intensitas

Kepentingan Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen sama

pentingnya

Kedua elemen mempunyai pengaruh

yang sama pentingnya terhadap tujuan

3

elemen yang satu sedikit

lebih penting daripada

elemen lainnya

Pengalaman dan pertimbangan sedikit

menyokong satu elemen dibanding

elemen yang lainnya

5

elemen yang satu sangat

lebih penting daripada

elemen lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dan

dominannya terlihat dalam praktik

7

Satu elemen jelas lebih

penting daripada elemen

lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dan

dominannya terlihat dalam praktik

9

Satu elemen mutlak lebih

penting daripada elemen

lainnya

Bukti yang menyokong elemen yang

satu dibanding yang lainnya memiliki

tingkat penegasan tertinggi yang

mungkin menguatkan

2,4,6,8

Nilai-nilai di antara dua

pertimbangan yang

berdekatan

Kompromi diperlukan di antara dua

pertimbangan.

Kebalikan

Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka dibandingka suatu aktifitas j,

maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan

aktifitas i.

Sumber : Saaty (1991)

d. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar

elemen yang didapatkan pada tiap tingkat hirarki. Konsistensi

perbandingan ditinjau dari per matriks perbandingan dan

keseluruhan hirarki untuk memastikan bahwa urutan prioritas yang

dihasilkan didapatkan dari suatu rangkaian perbandingan yang

masih berada dalam batas-batas preferensi yang logis. Setelah

melakukan perhitungan bobot elemen, langkah selanjutnya adalah

melakukan pengujian konsistensi matriks. Untuk melakukan

perhitungan ini diperlukan bantuan tabel Random Index (RI) yang

nilainya untuk setiap ordo matriks dapat dilihat berikut ini:

Page 43: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

29

Tabel 8. Nilai RI matriks berordo 1-10

Urutan matriks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(RI) 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49

Sumber: Saaty, 1991

Dengan tetap menggunakan matriks diatas, pendekatan yang digunakan

dalam pengujian konsistensi matriks perbandingan adalah:

Melakukan perkalian antara bobot elemen dengan nilai awal

matriks & membagi jumlah perkalian bobot elemen & nilai

awal matriks dengan bobot untuk mendapatkan nilai eigen.

Mencari nilai matriks

Nilai matriks merupakan nilai rata-rata dari nilai eigen yang

didapatkan dari perhitungan sebelumnya.

………………………(1)

Mencari nilai Consistency Index (CI)

……………………………...(2)

Mencari nilai Consistency Ratio (CR)

…………………………………....(3)

Nilai Rasio Inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama

dengan 0,1 merupakan nilai yang mempunyai tingkat

konsistensi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

Hal ini karena CR merupakan tolak ukur bagi konsistens

atau tidaknya suatu hasil perbandingan berpasangan dalam

suatu matriks pendapat (Saaty, 1991).

e. Melakukan pengujian konsistensi hirarki. Pengujian ini bertujuan

untuk menguji kekonsistensian perbandingan antara kriteria yang

dilakukan untuk seluruh hirarki. Total CI dari suatu hirarki

diperoleh dengan jalan melakukan pembobotan tiap CI dengan

Page 44: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

30

prioritas elemen yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

diperbandingkan, dan kemudian menjumlahkan seluruh hasilnya.

Page 45: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan

Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga

keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini

pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.

Kemudian VOC bangkrut karena praktik korupsi, dan pada tahun 1800

VOC menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintah Belanda. Pada

masa ini pemerintah Belanda semakin mengakui dan mempertegas

keberadaan BANK VAN LEENING. Namun ketika Inggris mengambil

alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda pada tahun 1811 sampai

dengan tahun 1816, BANK VAN LEENING milik pemerintah

dibubarkan, sebagai gantinya pemerintah kolonial Inggris memberikan

keleluasaan kepada masyarakat untuk mendirikan usaha pegadaian

asalkan telah mendapatkan lisensi dari Pemerintah Daerah setempat

(Liecientie Stelsel). Namun pada prakteknya metode tersebut

berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau

lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah Inggris.

Oleh karena itu, metode Liecientie Stelsel diganti menjadi Patch Stelsel

yaitu pendirian Pegadaian diberikan kepada umum yang mampu

membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth

stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama

dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan

dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda

menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam

kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya

kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat

memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi

Page 46: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

32

masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia

Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901

yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli

Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara

pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April

diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan

Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat

tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke

Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada

masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur

Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa

Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian

dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya

orang pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada tahun 1960 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19/1960 yaitu menetapkan

bahwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari pemerintah

dijadikan sebagai Perusahaan Negara (PN). Tujuannya untuk

menyederhanakan perusahaan-perusahaan negara yang bentuknya

beraneka ragam hanya menjadi satu bentuk saja. Situasi kemanan dan

politik yang belum stabil di Indonesia mengakibatkan terjadinya inflasi

yang berimbas kepada permodalan Pegadaian. Kemudian pada tahun

1967 pemerintah mengeluarkan Inpres No. 12/1967 yang

memerintahkan semua Perusahaan Negara untuk mempersiapkan

penyederhanaan suntikan modal kerja perusahaan yaitu diarahkan ke

tiga bentuk yaitu : Perusahaan Jawatan, Peusahaan Umum, dan

Perusahaan Persero. Dengan ketentuan tersebut berdasarkan PP No.

7/1969 berubah menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN). Dengan

statusnya sebagai Perusahaan Jawatan Pegadaian menimbulkan persepsi

yang negatif dari masyarakat dan dinilai lemah badan hukum,

selanjutnya berdasarkan PP No. 10/1990 (yang diperbaharui PP No.

Page 47: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

33

103/2000) tanggal 10 April 1990 status Perjan berubah lagi menjadi

Perusahaan Umum (Perum), Hingga pada tahun 2011, berdasarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal

13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero).

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Pegadaian telah berusia lebih dari seratus tahun akan tetapi tetap

berusaha untuk tetap tumbuh berkembang dan dipercaya sebagai tempat

yang aman berinvestasi dalam tatanan bisnis yang berubah akibat

lingkungan yang penuh ketidakpastian.

Pertimbangan utama yang perlu dikaji dalam menetapkan kembali

visi perusahaan adalah menentukan pilihan medan bisnis (industri) yang

akan dimasuki. Berdasarkan perkembangan terakhir tampak bahwa PT

Pegadaian (Persero) mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan

skim pembiayaan mikro berupa kredit gadai, kredit fiducia dan kredit

mikro lainnya.

Pegadaian mempunyai visi sejak tahun 2008 telah berubah

menjadi : Perum Pegadaian mempunyai visi pada tahun 2013 akan

menjadi “champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai

dan fiducia bagi masyarakat menengah kebawah. Dengan misi yang

diterapakan yaitu :

1) Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat

khususnya golongan menengah kebawah dengan memberikan solusi

keuangan terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil

dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2) Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan

melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3) Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

Perubahan status perusahaan dari Perjan menjadi Perum

pernyataan misi perusahaan dirumuskan kembali dengan pertimbangan

jangan sampai misi perusahaan itu justru membatasi ruang gerak

perusahaan dan sasaran pasar tidak hanya masyarakat kecil dan

Page 48: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

34

golongan menengah saja, maka terciptalah misi perusahaan Perum

Pegadaian yaitu “ikut membantu program pemerintah dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah kebawah

melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan

usaha lain yang menguntungkan”. Berdasarkan dari misi Pegadaian

tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya Pegadaian adalah sebuah

lembaga dibidang keuangan yang mempunyai visi dan misi bagaimana

masyarakat mendapat perlakuan dan kesempatan yang adil dalam

perekonomian.

PT Pegadaian (Persero) telah melakukan upaya-upaya untuk

sasaran jangka panjang antara lain :

1) Peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan

perencanaan dan pelaksanaan program pelanggan NOW (Nomor

Wahid). Dalam program ini orientasi pelayanan ditujukan untuk

memberikan kepuasan pelanggan.

2) Pemberian program pemberian jaminan asuransi jiwa bagi

nasabah dan asuransi kerugian untuk barang jaminan nasabah.

3) Pembaruan atau update standar penaksiran logam emas secara

kontinyu dengan memperhatikan perkembangan harga pasar.

4) Pembukaan sebanyak-banyaknya Unit Pelayanan Cabang (UPC)

untuk lebih mendekatkan diri kepada pelanggan.

5) Program pemasaran dilakukan secara terpadu melalui berbagai

bentuk kegiatan seperti pemasangan iklan di surat kabar, media

elektronik, pemasangan spanduk, pencetakan brosur, dan lain-lain.

6) Inovasi berbagai produk dan mengembangkan produk yang sudah

ada untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat terutama

untuk para pengusaha UMKM.

4.1.3 Budaya Perusahaan

PT Pegadaian (Persero) mempunyai slogan yang sudah tidak

asing lagi yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Slogan ini

menunjukkan kepribadian Pegadaian sebagai suatu lembaga yang

Page 49: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

35

senantiasa memberikan solusi yang baik dan tepat untuk melindungi

masyarakat tanpa syarat yang rumit.

Secara rinci masing-masing unsur yang membentuk logo

Pegadaian mengandung makna sebagai berikut :

Gambar 3. Logo PT Pegadaian (Persero)

1) Pohon rindang berwarna hijau :

Melindungi dan membantu masyarakat

Senantiasa tumbuh dan berkembang

Mencerminkan keteduhan

Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab dengan

masyarakat kecil

2) Tulisan “Pegadaian” dengan huruf miring :

Sederhana, kepraktisan dan kemudahan

Dinamis, terus bergerak maju

Huruf balok melambangkan keteguhan dan kekokohan

3) Timbangan berwarna hitam :

Keseimbangan dan keterbukaan dalam pelayanan

Kejujuran

Slogan Pegadaian yang resmi ditetapkan direksi pada tanggal 10

April 1991 adalah : “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Slogan ini

mencerminkan ciri utama pelayanan Pegadaian yaitu : mengatasi

masalah keuangan atau kebutuhan dana dengan pelayanan dalam waktu

yang relatif singkat dan tidak menuntut persyaratan-persyaratan

administrasi yang menyulitkan. Hal ini dibuktikan berdasarkan

penelitian yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia bahwa

Pegadaian di mata konsumen :

1. Diakui sebagai alternatif pembiayaan cengkraman rentenir.

2. Segmen Pegadaian hampir 90 % masyarakat lapisan bawah yang

tergolong ekonomi lemah.

Page 50: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

36

3. Pegadaian diharapkan memberikan keseimbangan antara besarnya

uang pinjaman dengan nilai harta yang dijaminkan konsumen.

4. Pegadaian diharapkan tidak meninggalkan masayarakat kecil

misalnya mengubah lapangan usaha.

Pegadaian mempunyai budaya perusahaan yang diaktualisasikan

dalam bentuk simbol/maskot dan jargon si “INTAN” yang bermakna :

Gambar 4. Maskot PT Pegadaian (Persero)

Inovatif 1. Berinisiatif, kreatif dan produktif

2. Berorientasi pada solusi

Nilai Moral Tinggi 3. Taat beribadah

4. Jujur dan berfikir positif

Terampil 5. Kompeten di bidangnya

6. Selalu mengembangkan diri

Adi Layanan 7. Peka dan cepat tanggap

8. Empatik, santun dan ramah

Nuansa Citra 9. Memiliki sense of belonging

10. Peduli nama baik perusahaan

Makna dalam maskot INTAN adalah kepala berbentuk berlian

yang memberikan makna bahwa Pegadaian mengenal batu Intan tidak

lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam dalam suatu

proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak

dapat tergores dari benda lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi

batu yang sangat cemerlang atau berlian. Karakteristik batu intan itu

diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian.

Page 51: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

37

Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi

makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan

prima kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi

keteduhan sebagai Insan Pegadaian.

4.1.4 Produk dan Layanan

Slogan PT Pegadaian (Persero) yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa

Masalah”, Pegadaian memberikan produk dan layanan yang mudah,

cepat dan aman. Produk dan layanan yang dijalankan oleh PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon meliputi :

1. Bisnis Inti

Bisnis inti dari PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

KCA atau Kredit Cepat Aman adalah pinjaman atau kredit berdasarkan

hukum gadai yang diberikan kepada semua golongan nasabah untuk

segala kebutuhan dengan prosedur pelayanan yang mudah, cepat dan

aman. Dalam rangka menjangkau berbagai strata sosial masyarakat,

maka barang jaminan yang menjadi agunan juga dibuat sefleksibel

mungkin, yakni perhiasan emas/ permata, kendaraan bermotor (sepeda

motor), dan elektronik.

2. Bisnis Non Inti

Selain KCA sebagai produk bisnis inti, PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon juga mengembangkan sejumlah produk

bisnis non inti diantaranya : KREASI, Jasa Taksiran, Jasa Titipan,

MULIA dan KUCICA yang merupakan inovasi fasilitas pelayanan

kredit agar pengusaha mikro dapat mengakses modal secara terjangkau.

4.1.5 Struktur Organisasi

Setiap jabatan yang ada di PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon telah dibuatkan deskripsi pekerjaan yang meliputi

tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan.

Pembagian tugas dan wewenang dilakukan oleh pimpinan cabang dan

berdasarkan penunjukkan dari Kantor Wilayah Jakarta. Jabatan kerja di

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon terdiri dari Pimpinan

Page 52: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

38

Cabang, Manager Usaha Lain, Penaksir, Pengelola UPC, Pemegang

Gudang, Penyimpan, Petugas Admministrasi Usaha Lain (PAUL) dan

Pendukung Administrasi & Pembayaran (PAP). Struktur organisasi

yang terdapat pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

dibentuk menjadi kantor cabang dan kantor Unit Pelayanan Cabang

(UPC). Gambar struktur organisasi PT Pegadaian Cabang Kampung

Ambon dapat dilihat pada Lampiran 3. PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon mempunyai 5 buah Unit Pelayanan Cabang (UPC)

yang letaknya berada pada lingkungan pemukiman padat penduduk dan

berada padat tempat-tempat keramaian.

4.2. Analisis Lingkungan Internal

4.2.1 Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon akan dibahas melalui STP (Segmentation, Targeting,

Positioning) dan bauran pemasaran

1. STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

a. Segmentasi

Tujuan segmentasi antara lain : memahami kebutuhan

pelanggan dengan lebih baik, memanfaatkan sumber daya lebih

efisien, dan memahami situasi persaingan dengan lebih teliti.

Segmentasi di bagi dalam beberapa variabel yaitu :

a. Segmentasi berdasarkan geografis

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon berada pada

kawasan padat penduduk. Lokasi penetapan unit pelayanan

cabang berada di wilayah yang berdekatan dengan keramaian

seperti pasar dan komplek perumahan real estate.

b. Segmentasi berdasarkan demografis

Profil demografis nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon dilihat dari dua profil, yaitu profesi dan

penggunaan kredit. Profesi terdiri dari karyawan, pedagang,

mahasiswa dan ibu rumah tangga. Dari segi penggunaan kredit,

Page 53: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

39

pinjaman tersebut digunakan untuk keperluan usaha/modal

kerja, konsumsi, biaya pendidikan, biaya pengobatan, biaya

hajatan, dan lain-lain.

c. Segmentasi berdasarkan psikografis

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

meluncurkan dua jenis produk yaitu produk gadai dan produk

non gadai. Produk gadai terdiri dari KCA, KREASI, dan

KRASIDA ditujukan bagi nasabah yang mengajukan pinjaman

untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif. Produk non

gadai terdiri dari Jasa Taksiran, Jasa Titipan, Mulia dan Kucica

ditujukan bagi nasabah yang mempunyai kepentingan untuk

menggunakan produk sesuai dengan tujuan penggunaannya.

d. Segmentasi berdasarkan Perilaku

Nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

memilih menggadai barang yang dimiliki daripada menjualnya

karena barang tersebut mempunyai nilai investasi dan sewaktu-

waktu dapat menggunakan serta memilikinya kembali.

b. Target Pasar (Targeting)

Target pasar PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon berasal dari pasar bawaan, yaitu orang-orang yang ada di

sekeliling nasabah atau orang terdekat dengan nasabah tersebut,

sehingga golongan nasabah tersebut lebih mudah untuk di dekati

karena telah saling mengenal dan mempunyai ikatan emosional yang

kuat, dan dari ikatan emosional tersebut melahirkan kepercayaan.

Ada juga target pasar yang berasal dari pasar luar, yaitu para calon

nasabah yang betul-betul baru mengenal Pegadaian, nasabah

golongan ini dapatkan dari komunitas, instansi, data demografi, dan

lain-lain.

c. Posisi Pasar (Positioning)

Hasil akhir dari penentuan posisi adalah keberhasilan

penciptaan suatu usulan nilai yang terfokus pada pasar, suatu

Page 54: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

40

pernyataan sederhana yang jelas mengapa pasar sasaran harus

membeli produk tersebut. Sesuai dengan slogan PT Pegadaian

(Persero) yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon memposisikan diri

untuk selalu memberi kemudahan kepada nasabah dalam

melakukan transaksi dalam melayani, memberikan kemudahan

dalam proses administrasi, dan standar taksiran barang yang

mengikuti harga pasaran.

2. Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

a. Produk (Product)

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

menciptakan berbagai macam produk yang terbagi menjadi produk

gadai dan non gadai untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

masyarakat akan jasa layanan kredit.

Adapun produk-produk ditawarkan oleh PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon terdiri dari :

Produk Gadai :

1. Kredit Cepat Aman (KCA)

Kredit cepat aman atau jasa gadai adalah pinjaman

berdasarkan hukum gadai dengan prosedur layanan mudah,

cepat dan aman. Mudah karena hanya dengan mengisi Form

Permintaan Kredit dan melampirkan foto copy KTP serta

barang yang akan dijaminkan, aman karena semua barang yang

dijaminkan akan diasuransikan, cepat karena proses pencairan

hanya dengan 15 menit nasabah akan membawa uang yang

dibutuhkan. Dengan demikian, kalangan masyarakat menengah

ke bawah terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman

yang tidak wajar. Produk ini merupakan produk utama yang di

pasarkan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon, dengan sistem pemberian kredit jangka pendek dan

pemberian pinjamannya dimulai Rp. 50.000,- sampai dengan

Rp. 200.000.000,-. Jaminan berupa barang bergerak baik

Page 55: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

41

berupa perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan.

Jangka waktu peminjaman kredit maksimum 4 bulan atau 120

hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar

sewa modal dan biaya administrasi saja.

2. Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI)

Untuk membantu mengembangkan kredit mikro serta

menyejahterakan masyarakat untuk membantu perkembangan

usaha produktif, terutama bagi pengusaha mikro kecil dan

menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang

cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman

yang dapat diperoleh para pengusaha mikro kecil adalah kredit

KREASI, dengan jaminan BPKB mobil dan motor.

3. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai merupakan

pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil

(dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan

pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme

angsuran.

Produk Non Gadai :

1. Jasa Taksiran

Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat

yang peduli akan harga atau nilai harta benda miliknya.

Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat

mengetahui dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu

barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan ditaksir oleh

juru taksir berpengalaman. Kepastian nilai atau kualitas suatu

barang, misalnya kualitas emas atau batu permata, dapat

memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa barang

tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi yang tinggi.

Page 56: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

42

2. Jasa Titipan

Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe

deposit box. Harta dan surat berharga perlu di jaga

keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di salah

gunakan orang lain. Tetapi ternyata tidak selamanya barang

dan surat berharga itu aman di tangan sendiri. Jangka waktu

penitipan dua minggu sampai dengan satu tahun dan dapat

diperpanjang. Obyek jasa titipan dapat berupa perhiasan emas

dan permata, dokumen penting, seperti : BPKB, sertifikat

tanah/bangunan, surat berharga lainnya, dan kendaraan

bermotor.

3. MULIA

Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek

yang menyentuh kebutuhan manusia disamping memiliki nilai

estetis yang tinggi juga merupakan nilai investasi yang nilainya

stabil, likuid dan aman secara riil.

Mulia adalah penjualan logam mulia oleh Pegadaian

kepada masyarakat dengan jangka waktu tertentu, dengan

kesepakatan atau perjanjian yang dibuat bersama antara

Pegadaian dengan nasabah atas sejumlah pembelian Logam

Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati,

dengan ukuran 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, 250gr, sampai

dengan 1kg. Produk ini ditujukan untuk nasabah yang ingin

memiliki emas batangan untuk investasi.

4. Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman (KUCICA)

KUCICA adalah bentuk layanan kepada masyarakat

untuk pengiriman uang dari/ke dalam dan luar negeri yang

bekerja sama dengan Western Union. Dengan persyaratan yang

mudah, transaksi yang cepat dan tanpa harus membuka

rekening uang dapat langsung dicairkan.

Page 57: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

43

b. Harga (Price)

Harga dalam hal ini adalah tarif administrasi dan sewa modal.

Tarif biaya adminsitrasi dan sewa modal pada produk KCA terdapat

pada Tabel 9 dan Tabel 10.

Tabel 9. Biaya administrasi

Sumber : www.pegadaian.co.id

Tabel 10. Tarif sewa modal

Gol Uang Pinjaman (Rp) SM Taks Pembulatan

UP (Rp)

A1 20.000-150.000 0.75% 95% 1.000

B1 155.000-1.000.000 1.2% 92% 5.000

C1 1.010.000-20.000.000 1.2% 92% 10.000

D1 20.050.000-50.000.000 1% 93% 50.000

D2 50.100.000-200.000.000 1% 93% 100.000

Sumber : www.pegadaian.co.id

Tarif sewa modal, biaya administrai dan jangka waktu

peminjaman untuk produk KREASI dan KRASIDA terdapat pada

Tabel 11.

Tabel 11. Perbandingan skim kredit

Uraian Jenis Kredit

KREASI KRASIDA

Tarif Bunga 1% 1%

Biaya Adm 1% x UP 1% x UP

Taksiran 70% HPS 95% Taksiran

Jangka Waktu 12-36 bulan 12-36 bulan

Sumber : www.pegadaian.co.id

Gadai Baru 1-120 hari 1%

Ulang Gadai 1-30 hari 0.2%

31-60 hari 0.4%

61-90 hari 0.6%

91-120 hari 0.8%

Page 58: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

44

Tarif Jasa Taksiran :

1. Logam Emas :

1,25 % x berat barang x karatase/24x HPS emas. Biaya minimal

Rp. 5.000,- dan maksimal sesuai rumus.

2. Logam Non Emas :

Rp. 500,- x berat barang. Biaya minimal Rp. 1.000,- dan

maksimal Rp. 50.000,-

3. Berlian :

Dihitung berdasarkan jumlah total ukuran keseluruhan berlian

(carat) dengan rician sebagai berikut :

Ukuran 0.01 s/d 0.20 carat = Rp. 10.000,-

Ukuran 0.20 s/d 0.50 carat = Rp. 50.000,-

Ukuran 0.51 s/d 1.00 carat = Rp. 100.000,-

Ukuran 1.01 s/d 1.50 carat = Rp. 200.000,-

Ukuran di atas 50 carat = Rp. 300.000,-

Batu mulia dikenakan tarif Rp. 25.000,- per butir batu mulia.

Tarif jasa taksiran dihitung sejak tanggal penitipan. Penjelasan

tarif jasa titipan terdapat pada Tabel 12.

Tabel 12. Tarif jasa titipan

Rubrik Klasifikasi Barang Tarif

(Rp) Keterangan

K1 Logam Adi (perhiasan maupun lantakan)

20.000 Tarif per 100 gr/bln (berlaku kelipatanya, kurang

dari 100 gr tetap dihitung/dianggap 100 gr)

K2 Dokumen & surat berharga (Sertifikat

tanah/bangunan, ijazah,BPKB, dll) 20.000

Tarif per bulan

K3 Barang-barang berharga lainnya (benda-

benda pusaka, keris, batu giok, dll) 10.000

Tarif per unit per bulan

G1 Kendaraan roda dua (sepeda motor,

scooter, dll) 15.000

Tarif per 10 hari

G2 Kendaraan roda empat 30.000 Tarif per 10 hari Sumber : www.pegadaian.co.id

Untuk tarif biaya administrasi pembiayaan MULIA nasabah

dikenakan Rp. 50.000,- setiap kali transaksi, dengan uang muka

minimal 30 % dari harga jual obyek pembiayaan dan biaya

administrasi 0,24 % dari nilai obyek pembiayaan. Serta dikenakan

Page 59: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

45

margin yaitu selisih antara harga perolehan dengan harga penjualan

obyek pembiayaan yang menjadi keuntungan perusahaan. Penetapan

margin pembiayaan MULIA dibedakan berdasarkan jangka waktu

pembiayaan, yaitu :

- 3 % untuk jangka waktu 1 bulan

- 3,5 % untuk jangka waktu 3 bulan

- 6 % untuk jangka waktu 6 bulan

- 12 % untuk jangka waktu 12 bulan

- 18 % untuk jangka waktu 18 bulan

- 24 % untuk jangka waktu 24 bulan

- 36 % untuk jangka waktu 36 bulan

c. Lokasi/Distribusi (Place)

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon berada di

Jl.Haji Ten No 86 Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Pada lokasi

tersebut berdekatan dengan pusat keramaian yaitu PD Pasar Jaya

Ampera dan berdekatan dengan lingkungan padat penduduk serta

banyak terdapat kios-kios tempat para penduduk sekitar berjualan.

Lokasi unit-unit pelayanan (UPC) di Cabang Kampung Ambon

pun berada di dekat keramaian karena prosedur untuk pendirian

UPC/Cabang harus berada pada lokasi yang strategis seperti pasar

tradisional, pusat pertokoan, pemukiman, mudah terjangkau dari

berbagai arah dan dekat dengan pos-pos keamanan. Seluruh Unit

Pelayanan Cabang (UPC) Kampung Ambon berada pada lokasi

padat penduduk dan berdekatan dengan pasar tradisional. UPC-UPC

tersebut terdiri dari :

1. UPC Pasar Ampera

2. UPC Jatinegara Kaum

3. UPC Pramuka

4. UPC Kayu Mas

5. UPC Cipinang Latihan

Page 60: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

46

d. Promosi (Promotion)

Menurut Tjiptono (1997), promosi adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran, yaitu berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingat pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan

loyal produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Promosi merupakan proses mengkomunikasikan produk kepada

pasar sasaran.

Berbagai cara telah dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon untuk mempromosikan produk-

produknya, diantaranya dengan cara :

1. Refferal, yaitu satu orang mengajak seorang lainnya. Hal ini telah

dilakukan dengan meminta nomor telepon kenalan, saudara atau

teman dari salah satu nasabah yang kemudian dihubungi oleh

pihak Pegadaian untuk menjelaskan produk-produk unggulan

yang dimiliki.

2. Spanduk, dengan menuliskan penawaran-penawaran yang

persuasif dengan huruf yang menonjol serta menampilkan nomor

telepon yang dihubungi, seperti “Gadai Emas dengan bunga

ringan hanya 0.75 %”, spanduk tersebut dipasang pada lokasi

yang strategis, seperti diletakkan dihalaman kantor dekat pintu

masuk, pada pertigaan jalan, atau pada jalan yang biasanya macet.

3. Brosur, merupakan media yang sangat efektif sebagai alat bantu

penjualan, serta efektif mengubah calon konsumen menjadi

konsumen, dengan memberikan headline yang menarik dan

memberikan keuntungan bagi pembacanya, sehingga brosur

tersebut tidak mudah di buang, seperti memberikan tips untuk

merawat perhiasan, dan mengemasnya dengan menarik.

Penyebaran brosur dilakukan dua minggu sekali oleh PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dengan membidik

sasaran sesuai target nasabah.

Page 61: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

47

4. Papan penunjuk arah, dijadikan sebagai penunjuk arah dimana

Unit Pelayanan Cabang atau Cabang Induk berada, yang dipasang

di lokasi pertigaan atau perempatan jalan, serta pada lokasi jalan

yang sering macet lalu lintasnya.

Sampai saat ini PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon sebagian besar masih mengunggulkan promosi penjualannya

dengan menggunakan brosur karena dianggap paling efektif dalam

mengenalkan produk kepada nasabah, selain itu isi brosur

menjelaskan satu per satu jenis produk yang dijalankan oleh

perusahaan.

e. Orang (People)

Seluruh karyawan PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon dan nasabah terlibat dalam produk-produk yang tersedia

pada PT Pegadaian Cabang Kampung Ambon. Karyawan senantiasa

harus selalu memberika service excellant agar bisa meningkatkan

loyalitas nasabah kepada PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon. Selain itu manajemen perusahaan harus selalu

mengembangkan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

f. Proses (Process)

Sebelum menjadi nasabah PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon, nasabah harus memenuhi ketentuan umum untuk

melakukan transaksi gadai ataupun produk-produk lainnya, yaitu :

a. Perorangan yang memiliki identitas diri dan melampirkan foto

copy KTP/SIM yang masih berlaku

b. Mengisi formulir aplikasi untuk masing-masing produk yang akan

di ambil

c. Membawa barang jaminan berupa barang bergerak bagi nasabah

yang akan melakukan proses gadai.

g. Layanan Pelanggan (Customer Service)

Tugas dari seorang Customer Service adalah memberikan

pelayanan kepada nasabah. Untuk Pegadaian sendiri jabatan seorang

penaksir dan kasir mempunyai tugas ganda sebagai Customer

Page 62: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

48

Service. Para petugas tersebut ditempatkan di bagian depan dan

selalu tersedia brosur-brosur produk-produk Pegadaian di meja

etalase. Standar pelayanan untuk kasir dan penaksir pun sangat

diperhatikan karena langsung berhubungan dengan nasabah,

sehingga penampilan, kebersihan, dan keramahan diperlukan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan. Selain itu, ruang tunggu nasabah

atau tempat duduk antrian harus nyaman dan dijaga kebersihannya

sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan.

4.2.2 Keuangan

Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai indikator tunggal

terbaik dalam melihat posisi bersaing dan daya tarik keseluruhan bagi

investor. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu

organisasi sangat penting agar dapat merumuskan strategi secara

efektif (David, 2009).

Modal usaha yang dimiliki PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon berasal dari Kantor Wilayah VIII Jakarta, apabila

ada kekurangan atau kelebihan modal usaha maka pihak PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon harus meminta dan menyetorkan

kekurangan dan kelebihan modal tersebut kepada Divisi keuangan

kantor wilayah VIII Jakarta. Sama halnya dengan Unit-Unit Pelayanan

Cabang dalam pengelolaan modal usahanya dilakukan berdasarkan

permintaan dan penyetoran kepada kantor cabang.

Laba atau pendapatan usaha PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon berasal dari sewa modal dan administrasi

pembayaran pada saat proses perpanjangan gadai ataupun proses gadai

baru. Pada tahun 2010 pendapatan sewa modal dan administrasi

mengalami penurunan dibandingan pada tahun 2009 untuk pendapatan

yang berasal dari administrasi. Pendapatan sewa modal dan

administrasi pada tahun 2009 merupakan laba terbesar dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya. Perbandingan pendapatan sewa modal dan

administrasi dari tahun 2006 sampai dengan 2010 dijelaskan pada

Tabel 13.

Page 63: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

49

Tabel 13. Perkembangan pendapatan sewa modal dan administrasi

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

Tahun 2006-2010 Tahun Sewa Modal Administrasi

2006 4.068.660.400 454.984.500

2007 4.613.675.700 481.605.500

2008 5.617.537.800 625.679.500

2009 6.585.977.800 694.187.000

2010 6.425.174.500 606.914.500

4.2.3 Produksi/operasi

Fungsi produksi adalah semua aktivitas yang mengubah input

menjadi barang atau jasa. Kegiatan produksi dan operasi perusahaan

paling tidak dapat dilihat dari keteguhan prinsip efisiensi, efektivitas

dan produktivitas (Umar, 2008).

Jam pelayanan PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon mulai beroperasi pada pagi hari tepat pukul 08.00 sampai

dengan pukul 15.30 untuk hari Senin sampai dengan Jumat, dan untuk

hari Sabtu pelayanan dilakukan dimulai pukul 08.00 sampai dengan

pukul 13.00, sedangkan jam kerja karyawanya berakhir setengah jam

setelah tutup pelayanan.

Proses pelayanan yang dilakukan di PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon adalah memberikan pelayanan kepada

nasabah yang akan memperpanjang, tambah, cicil, atau tebus pinjaman

yang langsung di tangani oleh Pendukung Administrasi dan

Pembayaran (kasir), dan untuk transaksi gadai baru langsung di

lakukan oleh penaksir, dengan proses pencairan kredit baru dilakukan

oleh kasir, sedangkan untuk proses yang berhubungan dengan produk-

produk usaha lain akan ditangani oleh Petugas Administrasi Usaha

Lain (PAUL). Untuk penyimpanan dan pengambilan barang baik

berupa emas/perhiasan atau pun barang-barang elektronik lainnya

dilakukan oleh penyimpan dan pemegang gudang.

Proses pelayanan di Unit Pelayanan Cabang hanya dilakukan

oleh kasir dan penaksir, dimana kasir bertugas untuk menerima dan

Page 64: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

50

menyalurkan kredit kepada nasabah yang akan melakukan

perpanjangan, tambah, cicil, atau tebus pinjaman ataupun kredit baru,

dan untuk pengelolaan barang jaminan serta menaksir barang yang

akan di gadai dilakukan oleh penaksir yang sekaligus bertanggung

jawab sebagai pengelola Unit Pelayanan Cabang (UPC). Setelah

melakukan transaksi nasabah akan mendapatkan Surat Bukti Kredit

(SBK) berwarna hijau yang dijadikan sebagai bukti perjanjian yang

mengikat antara nasabah dan PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon. Sedangkan untuk produk-produk seperti Kreasi,

Krasida, dan Mulia diberikan buku berupa tanda bukti sebagai kartu

angsuran.

4.2.4 Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon adalah 15 orang yang terdiri dari Pegawai Tetap dan Pegawai

Outsourcing, dengan rata-rata latar belakang pendidikan D3 dan S1,

sedangkan lama bekerja paling lama 4 tahun. Untuk memperbaiki

kualitas SDM nya, PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

selalu mengikutsertakan para pegawainya untuk mengikuti diklat

ataupun refreshing yang bertujuan untuk mengembangkan karir dan

menambah ilmu pengetahuan yang mendukung kemajuan karirnya,

seperti :

Diklat Service Excellent

Kursus Pimpinan Madya (Suspimdya)

Diklat Penaksir Muda dan Penaksir Madya

Diklat Pemeriksa Muda

Diklat Pengelola Cabang

Diklat Manajer Operasional

Diklat Keuangan

Refreshing Penaksir

Refreshing Analis Kredit

Dan seminar-seminar lain yang mendukung pelayanan.

Page 65: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

51

4.2.5 Sistem Informasi Manajemen

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon menggunakan

internet sebagai media untuk pertukaran informasi antara cabang

dengan kantor wilayah ataupun antar cabang, mengirimkan laporan

kepada kantor wilayah dengan memanfaatkan email, atau SMS blast.

Internet juga digunakan untuk melakukan transaksi berupa Western

Union dan untuk mengupdate harga pasaran emas dalam penentuan

harga untuk produk MULIA. Namun perkembangan teknologi yang

semakin canggih belum sepenuhnya diikuti oleh PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon. Proses transaksi secara online,

atau pembayaran dengan menggunakan kartu debit. Hal ini

mempersulit nasabah untuk melakukan transaksi.

4.3. Analisis Lingkungan Eksternal

4.3.1. Analisis Lingkungan Mikro

A. Pemasok

Penyediaan Surat Bukti Kredit (SBK) yang dijadikan sebagai

surat perjanjian antara nasabah dengan Pegadaian dikerjakan oleh

PT. Trishakti Mustika Graphika sedangkan untuk penyedia jasa

tenaga kerja outsourcing untuk posisi tenaga PAP, PAUL, Security

dan Office Boy bekerja sama dengan PT. Era Permata Sejahtera serta

PT. Citra Insani Garda Sentosa.

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon tidak bekerja

sama langsung dengan perusahaan tersebut, karena pengadaan

peralatan dan perlengkapan kerja kantor serta tenaga kerja telah

disediakan oleh Kantor Wilayah Jakarta. Sedangkan untuk

pembelian perlengkapan kantor seperti alat tulis, PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon biasanya membeli langsung di

toko buku terdekat yang berada di sekitar wilayah kantor.

B. Perantara Pemasaran

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dalam

melakukan pemasaran produk-produknya tidak menggunakan agen

atau biro jasa pemasaran, melainkan dilakukan sendiri oleh para

Page 66: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

52

pegawainya sendiri yaitu oleh para penaksir, kasir ataupun petugas

administrasi usaha lain yang secara langsung menawarkan dan

memperkenalkan produk-produknya kepada nasabah. Penaksir atau

tenaga front liner juga berfungsi sebagai agen promosi baik di dalam

maupun di luar kantor.

C. Pelanggan (Nasabah)

Konsumen yang menjadi sasaran dari PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon adalah masyarakat luas, khususnya

penduduk di daerah sekitar Kayu putih, Cempaka Putih dan

Rawamangun yang sangat membutuhkan pelayanan produk gadai

dan non gadai lainnya. Mayoritas nabasah PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon adalah nasabah UMKM, yang

kesehariannya bekerja sebagai pedagang, baik yang mempunyai toko

ataupun sekedar berjualan di depan rumah.

D. Pesaing

Berdasarkan keterangan dari Pemimpin Cabang PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon, yang menjadi pesaing utama

adalah Bank Danamon Simpan Pinjam serta Bank Rakyat Indonesia

yang menawarkan kredit ringan untuk UMKM dan banyak pula

terdapat lembaga-lembaga gadai swasta yang didirikan oleh

perorangan, pesaing-pesaing ini mengambil tempat usaha yang tidak

jauh dari posisi kantor cabang PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon. Lembaga-lembaga tersebut banyak menawarakan

gadai dengan jaminan BPKB, maupun elektronik seperti laptop,

handphone dan camera digital. Adanya lembaga-lembaga tersebut

menjadi ancaman bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon.

4.3.2. Analisis Lingkungan Makro

A. Lingkungan Demografis

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2011, jumlah penduduk di

Kecamatan Pulogadung mencapai 217.100 jiwa, yang terdiri dari

Page 67: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

53

109.700 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan sisanya yaitu sebanyak

107.400 jiwa berjenis kelamin perempuan. Luas wilayah Kecamatan

Pulogadung adalah 8,24 km². Secara administratif, Kecamatan

Pulogadung terdiri dari 6 kelurahan dengan 82 Rukun Warga dan

1.050 Rukun Tetangga. Dengan luas wilayah tersebut terdapat

banyak sekali pemukiman warga, karena Kecamatan Pulogadung

merupakan kawasan padat penduduk dan banyak terdapat usaha

rumahan, misalnya : warung kelontong, warung nasi, toko kue, tok

pulsa, dan lain-lain. Banyaknya lokasi perdagangan tersebut

merupakan peluang bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon untuk mendapatkan nasabah baru yang selama ini belum

mengenal Pegadaian.

B. Lingkungan Ekonomi

Perekonomian adalah kondisi lingkungan eksternal yang

bersangkutan dengan persoalan keseimbangan penggunaan sumber

daya oleh berbagai pihak untuk menjalankan kegiatan produksi serta

faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan

konsumen. Masyarakat mulai membeli emas dan perak sebagai

proteksi terhadap inflasi. Harga emas terus menanjak menembus

rekor baru lagi seiring makin merosotnya dolar AS. Harga emas

masih bertahan di level psikologis US$ 1.700 per troy ounce.

Kenaikan harga emas ini menjadi peluang bagi PT Pegadaian

(Persero) dalam meningkatkan jumlah pinjaman yang diberikan

kepada nasabah, karena semakin tinggi harga emas maka semakin

besar pula jumlah pinjaman yang di berikan kepada nasabah.

C. Lingkungan Alam

Wilayah Kampung Ambon adalah wilayah padat penduduk

dengan banyaknya para pendatang atau kaum urban yang mayoritas

penduduknya tinggal pada rumah kontrakan. Kebersihan lingkungan

yang kurang terjaga ditandai dengan banyaknya genangan-genangan

air di selokan dan sumber air tanah yang kotor, serta sampah yang

Page 68: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

54

banyak, oleh karena itu di sebagian wilayah Kampung Ambon ketika

hujan tiba ada beberapa perumahan yang terkena banjir akibat

kebersihan lingkungan yang tidak terjaga.

D. Lingkungan Teknologi

Zaman yang modern alat-alat produksi pun mulai modern,

sehingga perusahaan harus mengembangkannya sendiri, yaitu dengan

memperbanyak riset dan pengembangan teknologi yang dibangun oleh

perusahaan teknologi dan telekomunikasi yang telah berkembang

pesat. PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon harus bisa

memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, pemanfaatan

perkembangan teknologi tersebut telah diterapkan oleh PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon dalam hal proses pemberitahuan

kepada nasabah yang barang jaminanya telah jatuh tempo melalui

fasilitas SMS Blast, telepon dan surat nasabah. Namun hingga saat ini

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon belum

menggunakan transaksi secara online ataupun pembayaran melalui

auto debet, karena belum adanya kerjasama dengan pihak bank dan hal

ini dapat menjadi ancaman bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon karena nasabah selalu menginginkan fasilitas

pembayaran yang lebih aman tanpa harus membawa uang tunai.

E. Lingkungan Politik/Hukum

RUU Usaha Pergadaian tidak cuma melegalkan aktivitas gadai

bagi swasta, peraturan baru ini juga membuka ruang usaha baru, yakni

penitipan barang dan jasa penilai. Dua sektor usaha ini sudah

tercantum dalam draf RUU Usaha Pergadaian. Nantinya usaha gadai

ini boleh memberikan jasa penilaian terhadap barang yang akan

dijaminkan pada kegiatan jasa penitipan barang-barang berharga.

Pemberlakuan undang-undang bisnis gadai oleh pemerintah, PT

Pegadaian (Persero) ke depan akan memagari diri dengan

memperbanyak membuka Unit-unit Pelayanan Gadai di seluruh

pelosok negeri dimana nasabah bisa melakukan transaksi gadai melalui

Page 69: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

55

Unit Pelayanan Cabang terdekat rumah tinggalnya. Upaya ini

dilakukan agar nasabah tidak pindah kepada lembaga gadai yang

menjadi pesaing PT Pegadaian (Persero). Hal ini menjadi tantangan

utama bagi PT Pegadaian (Persero), sehingga untuk tetap

mempertahankan nasabahnya PT Pegadaian (Persero) terus

meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.

F. Lingkungan Sosial/Budaya

Masyarakat Indonesia sudah memiliki pengetahuan akan

pentingnya berinvestasi, terutama investasi dalam bentuk emas. Emas

selain memiliki nilai jual yang cukup tinggi juga bisa dijadikan sebagai

aksesoris dalam penampilan, dan juga dianggap lebih menguntungkan

apabila berinvestasi pada emas/perhiasan dibandingkan menyimpan

uangnya pada rekening tabungan, karena harga emas yang cenderung

terus meningkat dan mudah untuk mencairkannya dalam bentuk uang.

Hal ini akan menjadi peluang bagi PT Pegadaian (Persero) untuk terus

konsisten menjalankan usahanya, karena disaat masyarakat

membutuhkan dana cepat mereka bisa langsung datang ke Pegadaian

untuk menggadaikan emas/perhiasannya tanpa harus menjualnya dan

sewaktu bisa menebusnya kembali.

4.4. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Perumusan strategi pemasaran dimulai dari tahap analisis faktor

internal dan eksternal perusahaan yang dirumuskan menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman. Berdasarkan faktor tersebut, maka

disusun matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks

Eksternal Factor Evaluation (EFE). Dari hasil matriks IFE dan EFE

akan dianalisis posisi perusahaan saat ini dengan matriks I-E.

Berdasarkan hasil matriks I-E akan diketahui strategi pemasaran yang

sebaiknya digunakan oleh perusahaan. Perumusan alternatif-alternatif

strategi pemasaran menggunakan analisis SWOT. Hasil perumusan

strategi pemasaran akan dibobotkan untuk memilih prioritas alternatif

Page 70: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

56

strategi pemasaran yang paling sesuai untuk perusahaan dengan

menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).

4.4.1 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Berdasarkan hasil analisis internal perusahaan maka diperoleh

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Serangkaian

kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut terdiri dari faktor

manajemen, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, serta sistem

informasi manajemen. Dengan demikian perusahaan diharapkan dapat

memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan meminimalkan

kelemahannya. Kekuatan yang dimiliki oleh PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon adalah :

1. Pelayanan yang cepat dan aman.

Standar dari pelayanan PT Pegadaian (Persero) adalah proses gadai

dengan waktu 15 menit langsung cair. Keterampilan dan keahlian

para penaksir memudahkan dan mempercepat dalam penetapan uang

pinjaman yang akan diberikan kepada nasabah dalam proses

transaksi gadai.

2. Tingkat taksiran yang sesuai dengan kadar emas yang digadaikan.

Penaksiran atau penilaian kadar emas yang sesuai berbanding lurus

dengan uang pinjaman yang disalurkan. Kadar emas yang diterima di

Pegadaian mulai dari kadar 6 Karat sampai dengan 24 Karat.

3. Mempunyai outlet yang tersebar

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon mempunyai 5

outlet Unit Pelayanan Cabang yang berdekatan dengan lingkungan

penduduk dan pusat-pusat keramaian atau pasar.

4. Sumber daya manusia yang berkualitas

Sumber Daya Manusia yang dimiliki telah dilatih dan diberikan

keahlian mengenai cara-cara menaksir barang yang akan dijaminkan

oleh nasabah.

Selain adanya kekuatan yang berasal dari faktor internalnya, PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon memiliki kelemahan

yang berasal dari lingkungan eksternalnya, diantaranya :

Page 71: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

57

1. Kualitas pelayanan yang belum sesuai keinginan nasabah

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon hanya

menyediakan satu orang kasir (PAP) yang dimiliki oleh, sehingga

terjadi penumpukan nasabah. Nasabah menginginkan proses

pelayanan dilakukan dengan cepat dan aman.

2. Suku bunga produk gadai lebih tinggi

Sewa modal gadai yang ditetapkan oleh PT Pegadaian (Persero)

lebih tinggi dibandingkan dengan bunga gadai yang ditetapkan oleh

bank yang memiliki produk gadai sejenis.

3. Data nasabah yang dimiliki belum dapat digunakan secara optimal

Kurangnya proses update dan recovery data nasabah, menyebabkan

data nasabah yang telah lama tidak mengalami perubahan atau

bahkan hilang. Data nasabah juga seringkali pengisianya tidak

lengkap.

4. Sarana dan prasarana kurang mendukung operasional

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon menyalurkan jasa

gadai dengan peralatan taksir yang relatif sederhana, hanya batu uji

dan air uji. Apabila fasilitas alat taksir lebih dilengkapi tidak

menutup kemungkinan untuk mempercepat waktu pelayanan

nasabah.

5. Sistem keamanan belum optimal

Pengamanan kantor cabang hanya di jaga oleh satu orang satpam dan

satu orang tentara atau polisi, sedangkan di unit pelayanan cabang

hanya di jaga oleh satu orang tenaga satpam.

6. Teknologi Informasi belum dimanfaatkan untuk mendukung

kegiatan operasional

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon belum

menggunakan teknologi informasi untuk melakukan pelayanan

secara online antar cabang dan belum memanfaatkan kartu kredit

ataupun debit dalam hal pembayaran ataupun transaksi kredit gadai.

7. Metode pengawasan belum berbasis resiko teknologi informasi

Page 72: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

58

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon belum

memanfaatkan teknologi informasi untuk meminimalisir ancaman

tindakan kejahatan dengan menggunakan pemantuan CCTV dan

alarm yang berbasis teknologi informasi.

4.4.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman

Analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan menghasilkan

rumusan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan saat ini.

Dengan mengetahui rumusan peluang dan ancaman diharapkan

perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi

ancaman yang dihadapi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

terhadap lingkungan eksternal PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon, maka dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang

menjadi peluang dan ancama. Peluang yang dimiliki antara lain :

1. Pertumbuhan ekonomi nasional dan tingkat inflasi.

Pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan nilai rupiah yang stabil

mengakibatkan banyaknya masyarakat yang membuka usaha dan

meningkatnya daya beli masyarakat terhadap emas.

2. Harga emas yang terus meningkat

Harga emas yang cenderung meningkat mengakitbatkan standar

taksiran emas meningkat sehingga dapat menaikkan jumlah

pinjaman yang diberikan kepada nasabah.

3. Banyaknya peluang usaha

Banyaknya usaha rumahan dan pedagang di sekitar wilayah

kampong ambon menjadikan PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon sebagai salah satu lembaga keuangan yang

memberikan alternatif dalam memperoleh maupun penambahan

modal kerja.

4. Jumlah penduduk yang terus bertambah

Jumlah penduduk yang terus bertambah di sekitar wilayah PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dengan tingkat

kebutuhan dan keinginan yang beragam, menjadikan peluang untuk

mendapatkan nasabah baru yang lebih banyak.

Page 73: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

59

5. Perkembangan teknologi

Pekembangan teknologi dengan memfaatkan internet memudahkan

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon untuk melakukan

promosi produk-produk yang dimiliki ataupun penawaran

penambahan uang pinjaman pada saat harga emas sedang meningkat.

Selain terdapat peluang, PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon memiliki ancaman dari luar perusahaan yang dapat

menghambat perkembangan usaha. Ancaman yang dihadapi adalah :

1. Munculnya pesaing baru dalam bisnis produk gadai

Pesaing baru muncul dari pihak bank syariah yang membuka bisnis

rahn atau gadai syariah dikarenakan terbitnya RUU Pergadaian.

2. Keberadaan toko emas yang membuka praktek gadai

Banyaknya toko emas yang menawarkan gadai emas kepada

masyarakat yang membeli emas dari toko emas pada saat pembelian

dengan tingkat taksiran yang lebih tinggi.

3. Menjamurnya produk Kredit Tanpa Agunan

Kredit Tanpa Agunan menjadi alternatif solusi nasabah untuk

menebus barang yang digadaikan pada PT Pegadaian (Persero),

mengakibatkan berkurangnya omset penyaluran kredit nasabah.

4. Bank-bank umum, BPR dan koperasi membuka produk untuk

UMKM

Lembaga bank dan non bank yang menawarkan kredit untuk UMKM

dengan berbagai kemudahan persyaratan menjadikan ancaman yang

dapat menghambat dalam penyaluran kredit untuk UMKM yang

dimiliki oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

5. Potensi nasabah untuk memilih produk substitusi akibat

bertambahnya pengetahuan nasabah

Semakin bertambahnya pengetahuan nasabah dan semakin

banyaknya produk subtitusi (misalnya gadai BPKB tanpa survey)

membuat jasa gadai semakin tersaingi.

Page 74: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

60

4.5. Perumusan Strategi PT Pegadaian Cabang Kampung Ambon

4.5.1 Tahap Input (Tahap Masukan)

A. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Analisis lingkungan internal perusahaan menghasilkan empat

kekuatan dan tujuh kelemahan. Matriks IFE disusun berdasarkan

identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, dimana

key succes factor dari lingkungan internal yang dirangkum dalam

sebuah tabel Internal Factor Evaluation (IFE). Bobot (weight) dan

peringkat (rating) atas faktor-faktor strategis internal diperoleh

berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada pimpinan cabang,

manager operasional dan lima orang pengelola Unit Pelayanan Cabang

(UPC). Kemudian dari hasil pembobotan dan peringkat tersebut

dilakukan perhitungan untuk menentukan rata-ratanya. Adapun hasil

perhitungan dari matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini,

sedangkan perhitungan yang lebih detail dapat dilihat pada Lampiran 4

Tabel 14. Matriks evaluasi faktor internal (IFE)

No Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

Total

Kekuatan :

1. Pelayanan cepat dan aman 0,092 3,857 0,356

2. Tingkat taksiran emas yang sesuai 0,075 3,000 0,226

3. Mempunyai outlet yang tersebar 0,089 3,857 0,344

4. Sumber Daya Manusia yang berkualitas 0,089 3,857 0,343

Kelemahan :

1. Kualitas pelayanan yang cepat sesuai keinginan nasabah 0,096 1,429 0,137

2. Suku bunga untuk produk gadai lebih tinggi 0,095 1,286 0,122

3. Data nasabah yang dimiliki belum dapat digunakan secara

optimal 0,086 1,714 0,148

4. Sarana dan prasarana kurang mendukung operasional 0,098 1,857 0,182

5. Sistem keamanan belum optimal 0,098 1,429 0,141

6. TI belum dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan operasional 0,094 1,714 0,161

7. Metode pengawasan belum berbasis resiko dan TI 0,087 1,857 0,162

Total 1,000 2,321

Page 75: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

61

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 14, dapat dilihat bahwa PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon memiliki kekuatan

utama yaitu pelayanan yang cepat dengan prosedur cepat dan aman

dengan skor (nilai) 0,356. Kekuatan utama ini harus tetap di

pertahankan dan lebih ditingkatkan lagi demi mencapai kepuasan

nasabah serta mempertahankan nasabah agar tetap loyal terhadap

perusahaan. Adapun faktor yang menjadi kelemahan utama pada PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon adalah suku bunga

untuk produk gadai lebih tinggi dengan skor 0,122. Kelemahan utama

ini harus dijadikan pertimbangan merubah kembali kebijakan

mengenai suku bunga gadai yang diberikan kepada nasabah demi

keberlangsungan usaha perusahaan.

Nilai (skor) total dari faktor-faktor internal adalah sebesar 2,321.

Nilai tersebut memiliki arti bahwa posisi PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon secara internal adalah lemah. Perusahaan

belum mampu memanfaatkan kekuatanya dan mengatasi kelemahan

yang dimiliki dengan baik. Dengan posisi tersebut PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon terus meningkatkan kinerjanya

untuk mengatasi kelemahan-kelemahan utama yang menjadi kendala

dalam meningkatkan usahanya.

B. Analisis Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal terdapat lima

peluang dan lima ancaman yang dihadapi perusahaan. Matriks EFE

disusun berdasarkan identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan, dimana setelah key succes factor berupa peluang dan

ancaman tersebut diperoleh maka dirangkum dalam sebuah matriks

Eksternal Factor Evaluation (EFE). Dari hasil pembobotan dan

peringkat (rating) tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk

menentukan nilai rata-ratanya. Hasil perhitungan dari matriks EFE

dapat dilihat pada Tabel 15, sedangkan perhitungan yang lebih detail

dapat dilihat pada Lampiran 5.

Page 76: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

62

Tabel 15. Matriks evaluasi faktor eksternal (EFE)

No Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Total

Peluang :

1. Pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat inflasi. 0,108 3,143 0,340

2. Harga emas yang terus meningkat 0,107 2,571 0,275

3. Banyaknya peluang usaha 0,097 2,571 0,248

4. Jumlah penduduk yang terus bertambah 0,095 1,857 0,177

5. Perkembangan Teknologi 0,090 2,714 0,243

Ancaman :

1. Munculnya pesaing baru dalam bisnis produk gadai 0,114 3,286 0,375

2. Keberadaan toko emas yang membuka praktek gadai 0,096 2,714 0,260

3. Menjamurnya produk Kredit Tanpa Agunan 0,098 2,286 0,224

4. Bank-bank umum, BPR dan koperasi membuka produk untuk

UMKM 0,098 1,857 0,181

5. Potensi nasabah untuk memilih produk substitusi akibat

bertambahnya pengetahuan nasabah

0,098 2,286 0,225

Total 1,000 2,548

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 15, dapat dilihat bahwa

peluang yang cukup besar pada PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon adalah pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat

inflasi dan nilai rupiah yang stabil dengan skor sebesar 0,340. Hal ini

bisa dijadikan peluang untuk mengembangkan produk usaha lain

dalam bentuk penyaluran kredit untuk UMKM. Adapun yang menjadi

ancaman utama adalah munculnya pesaing dalam bisnis produk gadai

dengan skor 0,375. Ancaman utama ini harus bisa di atasi dengan

memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing agar dapat

mempertahankan nasabahnya.

Skor (nilai) total atas faktor-faktor strategis eksternal adalah

sebesar 2,548. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon berada dalam posisi kuat dalam

usahanya menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal

dan menghindari ancaman eksternal.

Page 77: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

63

Kuat

3,0-4,0

Rata-rata

2,0-2,99

Lemah

1,0-1,99

4.5.2 Tahap Pencocokan

Pada tahap pencocokan, alat analisis yang digunakan matriks IE

dan SWOT matriks. Pemilihan kedua matriks ini didasarkan pada

tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor internal dan eksternal

serta mengetahui posisi bersaing.

1. Matriks IE

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor

IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total skor EFE yang diberi

bobot pada sumbu Y. Matriks IE bertujuan untuk mengetahui posisi

perusahaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan

EFE dapat disusun dalam matriks Internal-Eksternal. Nilai total skor

faktor-faktor strategis internal PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon adalah sebesar 2,321, sedangkan nilai total skor atas

faktor-faktor strategis eksternal adalah sebesar 2,548. Hal ini dapat

diartikan bahwa faktor strategis eksternal memiliki pengaruh yang

lebih besar dibandingkan dengan faktor strategis internal.

Gambar 5. Matriks IE PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon

Berdasarkan Matriks IE pada gambar 5, dapat dilihat bahwa PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon berada pada sel V. Hal

ini menunjukkan bahwa strategi yang paling baik dikendalikan oleh PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon adalah strategi Hold

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Tinggi

3,0-4,0

4,0

3,0

2,0

1,0

Sedang

2,0-2,99

Rendah

1,0-1,99

Sko

r To

tal E

FE

Page 78: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

64

and Maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi-strategi yang

umumnya digunakan adalah strategi intensif seperti market penetration

dan product development. Strategi penetrasi pasar berkaitan erat

dengan usaha pemasaran yang gencar, yang dapat dicapai dengan cara

menambah usaha promosi, iklan dan publisitas. Sedangkan

pengembangan produk berhubungan dengan perbaikan dan modifikasi

produk atau jasa.

2. SWOT Matriks

Penyusunan matriks SWOT dilakukan setelah mengetahui posisi

perusahaan saat ini dengan matriks IE. Matriks SWOT disusun dengan

mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal sehingga

menghasilkan alternatif strategi yang sesuai yang dapat diterapkan oleh

perusahaan. Perumusan strategi ini menggunakan analisis SWOT yang

dapat dilihat pada Lampiran 6. Alternatif strategi yang diperoleh

adalah :

a. Strategi S-O (Strenght-Opportunity)

Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan

perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang

digunakan adalah :

1. Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam

rangka memenuhi kebutuhan permodalan usaha.

2. Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai dalam rangka

pemenuhan modal untuk menghadapai pertumbuhan ekonomi

nasional.

3. Membuka outlet yang tersebar dengan memanfaatkan

perkembangan jumlah penduduk yang terus bertambah.

Sebelum membuka UPC sebaiknya menggunakan pemetaan

yang tepat mengenai kondisi lingkungan sekitar.

4. Memberikan pelayanan yang cepat dan aman dengan

mengikuti perkembangan teknologi.

Page 79: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

65

Pelayanan cepat dan aman bisa ditingkatkan dengan kerjasama

menggunakan mesin autodebet atau mesin debet bank untuk

pembayaran lebih aman.

5. Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan

promosi pada saat harga emas terus meningkat.

b. Strategi S-T (Strenght-Threath)

Strategi S-T adalah strategi dimana perusahaan dapat

menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman. Strategi yang

dapat diterapkan di perusahaan adalah :

1. Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya

mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang

membuka produk gadai.

2. Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke

pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai.

3. Memanfaatkan nilai taksiran yang sesuai kadar emas mengingat

ancaman dari persaingan dari pendatang baru maupun produk

substitusi.

4. Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk dapat memberikan

service excellent bagi nasabah.

c. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Startegi W-O adalah strategi dimana perusahaan dapat mengatasi

kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Strategi yang dihasilkan

adalah :

1. Memanfaatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan jumlah

penduduk yang terus bertambah dengan keinginan yang beragam

untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai yang diinginkan

nasabah.

2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana operasional dalam

pengembangan produk dengan memanfaatkan banyaknya

peluang usaha.

3. Mengupdate secara continue data nasabah dengan mengikuti

perkembangan teknologi.

Page 80: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

66

4. Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan

menggunakan teknologi informasi.

5. Memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk

berbasis gadai seiring terus naiknya harga emas.

Fungsi TI bisa dimaksimalkan dengan pengadaan system online

gadai antar cabang sehingga apabila nasabah berada di luar kota

tetap bisa melakukan transaksi.

d. Strategi W-T (Weakness-Threath)

Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi yang

dapat digunakan adalah :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan

promosi yang intensif dan agresif untuk menghadapi persaingan

dalam bisnis gadai.

2. Menambah fasilitas (pembayaran secara online/autodebet),

membuat inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah.

3. Mengoptimalkan data nasabah untuk melakukan sistem jemput

bola agar tidak berpindah kepada lembaga pesaing.

Melakukan promosi dengan sistem refferal, yaitu satu orang

mengajak seorang lainnya. Hal ini telah dilakukan dengan

meminta nomor telepon kenalan, saudara atau teman dari salah

satu nasabah yang telah dimiliki dan kemudian dihubungi oleh

pihak PT Pegadaian (Persero) untuk menjelaskan produk-produk

unggulan yang dimiliki, sehingga dengan cara ini diharapkan

dapat menambah jumlah nasabah baru dan tetap

mempertahankan nasabah yang telah ada sebelumnya.

4. Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya

saing terhadap pesaing baru atau pesaing lama (toko emas

pembuka jasa gadai).

Page 81: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

67

4.6. Proses Hirarki Analitik (PHA)

Penentuan prioritas strategi pemasaran berdasarkan alternatif-

alternatif startegi yang ada digunakan metode Proses Hirarki Analitik

(PHA) dengan menggunakan program Expert Choice 11. Tingkat

pertama adalah fokus atau goal adalah masalah yag harus diselesaikan

sesuai dengan kesepakatan bersama; tingkat kedua adalah faktor yang

mempengaruhi strategi pemasaran; tingkat ketiga adalah aktor penting

dalam menentukan strategi pemasaran; tingkat keempat adalah tujuan

yang ingin dicapai; dan tingkat kelima adalah alternatif-alternatif

strategi yang dipilih oleh manajemen perusahaan berdasarkan

kuisioner dengan tujuan mampu mencapai target yang diharapkan.

Struktur hirarki strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon bisa dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Struktur hirarki strategi pemasaran jasa gadai emas PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

Kualitas

Pelayanan

Fokus Strategi Pemasaran Jasa Gadai Emas PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

Tingkat Nilai

Taksiran Emas

Penambahan Unit

Pembantu Cabang

Tingkat Sewa

Modal Faktor

Pemimpin Cabang Manajer Bisnis

Usaha Gadai

Manajer

Pemasaran Aktor

Tujuan Meningkatkan

omset

Meningkatkan Daya

Saing

Meningkatkan

Kepuasan Nasabah

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 Strategi

Page 82: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

68

Keterangan :

S1 : Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke

pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai.

S2 : Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam

rangka memenuhi kebutuhan permodalan usaha.

S3 : Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan

promosi pada saat harga emas meningkat.

S4 : Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya

mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang

membuka produk gadai.

S5 : Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan

menggunakan teknologi informasi.

S6 : Menambah fasilitas (pembayaran secara online/autodebet),

membuat inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah.

S7 : Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan

daya saing terhadap pesaing baru atau pesaing lama (toko emas

pembuka jasa gadai)

S8 : Memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk

berbasis gadai seiring terus naiknya harga emas.

4.6.1 Hasil Pengolahan AHP Secara Horizontal

Pengolahan horizontal digunakan untuk menyususn prioritas

relatif setiap faktor yang berada satu tingkatan di atasnya. Pengolahan

horizontal belum memperlihatkan keseluruhan kaitan setiap elemen

dalam hirarki. Penjelasan dari setiap elemen dengan penilaian secara

horizontal dalam penyusunan strategi pemasaran jasa gadai emas di PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon dijelaskan sebagai

berikut :

A. Fokus (Tingkat Satu)

Fokus pada hirarki ini adalah strategi pemasaran jasa gadai emas

di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon.

Page 83: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

69

B. Faktor (Tingkat Dua)

Tabel 16 membandingkan antara masing-masing elemen factor

terhadap fokus. Pada tabel 16 dapat dilihat bahwa tingkat sewa modal

merupakan elemen factor paling penting dengan bobot 0.326, hal ini

menjelaskan bahwa tingkat sewa modal sangat mempengaruhi strategi

pemasaran jasa gadai emas. Kemudian disusul oleh elemen faktor nilai

tingkat taksiran emas (0.258), penetapan patok taksiran tentunya akan

mempengaruhi besarnya pinjaman yang disalurkan. Elemen faktor

berikutnya adalah penambahan unit pembantu cabang dan kualitas

pelayanan (0.202).

Tabel 16. Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap

fokus.

ELEMEN FAKTOR

FOKUS

BOBOT PRIORITAS

F1

KUALITAS

PELAYANAN 0,202 4

F2

NILAI TINGKAT

TAKSIRAN EMAS 0,258 2

F3

PENAMBAHAN

UNIT PEMBANTU

CABANG 0,214 3

F4

TINGKAT SEWA

MODAL 0,326 1

C. Aktor (Tingkat Tiga)

Pada tabel 17 dapat dilihat bahwa aktor yang paling berpengaruh

terhadap kualitas pelayanan adalah pimpinan cabang dengan bobot

0.784, diikuti oleh manajer bisnis usaha gadai (0.120) dan manajer

pemasaran (0.096).

Elemen aktor yang berpengaruh terhadap nilai tingkat taksiran

emas dipegang peranannya oleh pimpinan cabang (0.618), kemudian

manajer bisnis usaha gadai (0.306) dan manajer pemasaran (0.077).

elemen aktor berikutnya yang berpengaruh terhadap penambahan unit

pembantu cabang masih dipegang peranannya oleh pimpinan cabang

Page 84: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

70

(0.546), kemudian manajer pemasaran (0.275) dan manajer bisnis

usaha gadai (0.178).

Elemen aktor yang berpengaruh terhadap tingkat sewa modal

dipegang peranannya oleh manajer bisnis usaha gadai (0.719),

kemudian manajer pemasaran (0.204) dan pimpinan cabang (0.077).

Tabel 17. Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap

faktor

AKTOR

FAKTOR

F1 F2 F3 F4

A1 0,784 0,618 0,546 0,077

A2 0,120 0,306 0,178 0,719

A3 0,096 0,077 0,275 0,204

CR 0,020 0,000 0,180 0,160

D. Tujuan

Tabel 18 akan menunjukan antara masing masing elemen tujuan

terhadap aktor. Elemen tujuan pertama yang paling berpengaruh

terhadap pimpinan cabang adalah meningkatkan omset (0.556),

kemudian diikuti oleh meningkatkan kepuasan nasabah (0.229),

kemudian yang terkahir adalah meningkatkan daya saing (0.215).

Elemen tujuan kedua yang berpengaruh terhadap manajer bisnis

usaha gadai adalah meningkatkan omset (0.580), kemudian diikuti oleh

meningkatkan daya saing (0.336) kemudian yang terakhir adalah

meningkatkan kepuasan nasabah (0.084). Elemen tujuan terakhir yang

berpengaruh terhadap manajer pemasaran adalah meningkatkan daya

saing (0.538), kemudian meingkatkan omset (0.363) serta yang

terakhir meningkatkan kepuasan nasabah (0.099).

Tabel 18. Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap

aktor

TUJUAN

AKTOR

A1 A2 A3

T1 0,556 0,580 0,363

T2 0,215 0,336 0,538

T3 0,229 0,084 0,099

CR 0,090 0,070 0,020

Page 85: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

71

E. Strategi

Pada tabel 19 akan membandingkan antara masing-masing

elemen strategi terhadap tujuan. Elemen strategi pertama yang

berpengaruh terhadap meningkatkan omset adalah memberikan nilai

taksiran emas yang sesuai kadar, dengan pemberian taksiran optimal

tentunya akan meningkatkan jumlah uang pinjaman yang disalurkan

dan omset gadai emas tentunya akan naik. Strategi berikutnya yang

berpengaruh adalah penurunan tingkat sewa modal, saat ini suku bunga

gadai di PT Pegadaian (Persero) cukup tinggi tetapi tidak menutup

kemungkinan apabila diturunkan akan membuat omset gadai emas

semakin naik. Strategi yang berpengaruh berikutnya adalah membuka

outlet unit pembantu cabang (0..174), memberikan pelayanan yang

cepat dan aman (0.094), memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk

melakukan promosi (0.082), memanfaatkan divisi TI untuk melakukan

inovasi produk (0.073), kemudian meningkatkan keamanan kantor

(0.053) dan yang terkahir menambah faslitas pembayaran (0.035).

Elemen strategi kedua yang berpengaruh terhadap tujuan

meningkatkan daya saing adalah pemberian tingkat nilai taksiran

sesuai kadar emas (0.230), patok taksiran emas di PT Pegadaian

(Persero) perlu ditingkatkan agar nasabah tetap mendapat jumlah

pinjaman yang optimal dan tidak berpindah ke pihak bank syariah.

Elemen strategi kedua adalah penurunan tingkat sewa modal (0.224),

dalam menghadapi persaingan PT Pegadaian (Persero) perlu

menurunkan suku bunga yang relatif lebih tinggi disbanding pihak

bank syariah. Strategi berikutnya adalah memberikan pelayanan yang

cepat dan aman (0.120), membuka outlet unit pembantu cabang

(0.114), menambah inovasi produk (0.105), memanfaatkan SDM yang

berkualitas untuk melakukan promosi (0.101), kemudian

meningkatkan keamanan kantor (0.072) dan yang terkahir menambah

faslitas pembayaran (0.035).

Elemen strategi terakhir yang berpengaruh terhadap tujuan

meningkatkan kepuasan nasabah adalah strategi penurunan sewa

Page 86: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

72

modal (0.267), semakin murah tingkat sewa modal maka nasabah akan

semakin terpuaskan dan membuat nasabah semakin loyal kepada

Pegadaian. Strategi berikutnya adalah peningkatan nilai taksiran emas

yang sesuai kadar (0.260), apabila emas nasabah dihargai sesuai kadar

maka otomatis nasabah merasa diuntungkan dengan menerima uang

pinjaman yang optimal. Strategi yang dominan berikutnya adalah

memberikan pelayanan yang cepat dan aman (0.222), meningkatkan

system keamanan dan pengawasan (0.081), membuka outlet yang

tersebar (0.053), menambah fasilitas pembayaran (0.041), melakukan

inovasi produk (0.040) dan melakukan promosi (0.035).

Tabel 19. Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap

tujuan.

4.6.2 Hasil Pengolahan AHP Secara Vertikal

Pengolahan vertikal digunakan untuk menyususn dan melihat

prioritas menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap

sasaran utama hirarki. Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks

pendapat gabungan diolah secara horizontal dan telah memenuhi

persyaratan inkonsistensi yaitu sebesar < 10 persen. Hirarki hasil

pengolahan secara vertikal dapat dilihat pada Gambar 7.

STRATEGI

TUJUAN

T1 T2 T3

S1 0,174 0,114 0,053

S2 0,245 0,230 0,260

S3 0,082 0,101 0,035

S4 0,094 0,120 0,222

S5 0,053 0,072 0,081

S6 0,035 0,035 0,041

S7 0,244 0,224 0,267

S8 0,073 0,105 0,040

CR 0,120 0,110 0,050

Page 87: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Page 88: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

74

B. Faktor

Tabel 20 akan menjelaskan nilai bobot dari masing-masing

elemen faktor serta prioritasnya. Faktor pertama dengan prioritas

paling tinggi adalah tingkat sewa modal (0.326). Tingkat sewa modal

selalu menjadi acuan perhitungan bagi nasabah penggadai, apabila

tingkat sewa modal di PT Pegadaian (Persero) bisa diturunkan maka

nasabah akan loyal dan jumlah omset pinjaman gadai terpenuhi.

Prioritas kedua adalah tingkat nilai taksiran emas (0.258).

Penentuan karatase emas berpengaruh terhadap pinjaman yang bisa

disalurkan, sehingga apabila perhiasan emas nasabah dinilai secara

optimal maka pinjaman yang disalurkan juga akan optimal dan

nasabah akan merasa puas apabila perhiasan emas ditaksir sesuai

kadar. Prioritas ketiga adalah penambahan unit pembantu cabang

(0.214) dan yang terakhir adalah kualitas pelayanan (0.202).

Tabel 20. Hasil pengolahan vertikal elemen faktor

FOKUS

BOBOT PRIORITAS

F1 0,202 4

F2 0,258 2

F3 0,214 3

F4 0,326 1

C. Aktor

Tabel 21 akan menjelaskan nilai bobot dan prioritas dari masing-

masing elemen aktor. Aktor yang memiliki prioritas tertinggi adalah

pimpinan cabang (0.460). Pimpinan cabang memiliki peranan paling

penting karena paling mengetahui kondisi lapang serta yang

berhubungan langsung dengan nasabah. Prioritas kedua adalah manajer

bisnis dan usaha gadai (0.376). Manajer bisnis usaha gadai mempunyai

tanggung jawab sebagai penentu tingkat sewa modal beserta besarnya

harga pasar emas acuan, sehingga lebih dominan dibanding manajer

Page 89: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

75

pemasaran (0.165) yang hanya focus kepada pemasaran jasa gadai

emas.

Tabel 21. Hasil pengolahan vertikal elemen aktor

AKTOR BOBOT PRIORITAS

A1 0.460 1

A2 0.376 2

A3 0.165 3

D. Tujuan

Tabel 22 akan menjelaskan nilai bobot dan prioritas dari masing-

masing elemen tujuan. Prioritas tujuan pertama adalah meningkatkan

omset (0.533). Tolak ukur keberhasilan kinerja suatu cabang di PT

Pegadaian (Persero) ditentukan oleh tercapai atau tidaknya omset gadai

emas yang telah ditetapkan oleh kantor wilayah. Penentuan omset

didasarkan oleh tren kenaikan harga emas serta tren pencapaian omset

pada tahun sebelumnya. Pada prioritas kedua adalah meningkatkan

daya saing (0.314). Tujuan meningkatkan daya saing harus selalu

terjaga karena merupakan hal penting bagi perusahaan, mengingat

akhir akhir ini competitor sudah banyak bermunculan. Apabila kondisi

seperti ini terus terjadi maka berakibat terhadap jumlah berkurangnya

pangsa pasar karena diambil oleh pihak kompetitor. Sedangkan

prioritas tujuan terakhir adalah meningkatkan kepuasan nasabah

(0.153).

Tabel 22. Hasil pengolahan elemen tujuan

TUJUAN BOBOT PRIORITAS

T1 0.533 1

T2 0.314 2

T3 0.153 3

Page 90: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

76

E. Strategi

Tabel 23 akan menjelaskan nilai bobot dari masing-masing

alternatif strategi. Strategi pertama yang menjadi prioritas utama

adalah pemberian nilai taksiran emas yang sesuai kadar kepada

nasabah (0.281). Pemberian taksiran emas sesuai kadar selain bisa

meningkatkan kepuasan nasabah juga bisa sebagai peningkat omset

pencapain gadai emas di Pegadaian. Strategi kedua adalah menurunkan

tingkat suku bunga gadai (0.242). Penurunan tingkat bunga gadai bisa

menjadi faktor penarik bagi nasabah dalam menghadapi persaingan di

usaha gadai akhir-akhir ini. Apabila sewa modal turun maka nasabah

akan lebih loyal dan pencapaian omset akan meningkat.

Strategi ketiga adalah membuka outlet yang tersebar (0.137).

Strategi jemput bola seperti ini dirasa penting karena selain

mendekatkan diri kepada nasabah juga bisa digunakan sebagai usaha

memperkuat pondasi dalam menghadapi persaingan usaha gadai.

Fokus persebaran unit dilakukan di daerah pasar tradisional dan pusat

perbelanjaan modern (mall). Strategi keempat adalah memberikan

pelayanan yang cepat dan aman (0.109). Barang jaminan yang akan

digadai harus ditaksir tidak lebih dari 15 menit demi kepuasan

nasabah, serta penyimpanan juga harus aman menyangkut tingkat

kepercayaan nasabah kepada PT Pegadaian (Persero).

Strategi kelima adalah memanfaatkan SDM untuk melakukan

promosi (0.080), promosi harus dilakukan secara berkala sehingga

posisi PT Pegadaian sebagai penyedia jasa gadai emas tidak tergeser

oleh competitor. Strategi berikutnya adalah strategi inovasi produk

pada prioritas ke enam (0.066) dan strategi ketujuh adalah

meningkatkan sistem keamanan (0.055) serta strategi terakhir adalah

menambah fasilitas pembayaran (0.031).

Page 91: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

77

Tabel 23. Hasil pengolahan vertikal elemen strategi

TUJUAN BOBOT PRIORITAS

S1 0.137 3

S2 0.281 1

S3 0.080 5

S4 0.109 4

S5 0.055 7

S6 0.031 8

S7 0.242 2

S8 0.066 6

4.7. Implikasi Manajerial

Pada tahapan ini akan disajikan elemen-elemen penting yang

terlibat secara langsung dan memberikan kontribusi besar terhadap

keberlangsungan strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon. Gambar 13 menjelaskan bahwa

faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap strategi pemasaran jasa

gadai emas PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon adalah

tingkat nilai sewa modal, tingkat nilai taksiran emas, penambahan upc

serta kualitas pelayanan. Dengan semakin munculnya pesaing baru

berupa jasa gadai syariah atau toko emas penerima gadai maka

masyarakat akan lebih selektif dalam memilih jasa gadai. Faktor

berikutnya yang memberikan andil besar terhadap strategi pemasaran

jasa gadai emas adalah tingkat nilai taksiran emas. Penetapan patok

taksiran akan menjadi sensitif bagi nasabah mengingat kuatnya

persaingan terhadap jasa gadai emas baik oleh bank syariah atau toko

emas. Konsumen cenderung akan membandingkan perolehan uang

pinjaman antara Pegadaian dengan lembaga penyalur gadai lainnya.

PT Pegadaian (Persero) terus berupaya meningkatkan nilai Standar

Taksiran Logam Mulia (STL Emas) mengikuti harga pasar secara

update dan bahkan meningkatkan patok taksiran yang sudah

ditentukan.

Page 92: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

78

Gambar 13. Model implikasi manajerial

Strategi Pemasaran Jasa Gadai

Emas di PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon

Faktor

Kualitas Pelayanan

Penambahan Unit Pelayanan

Cabang

Tingkat Nilai Taksiran Emas

Tingkat Nilai Sewa Modal

Aktor

Manajer Pemasaran

Manajer Bisnis Usaha Gadai

Pemimpin Cabang

Tujuan

Meningkatkan Omset

Meningkatkan Daya Saing

Meningkatkan Kepuasan

Nasabah

Strategi

Memberikan Nilai Taksiran

Emas Sesuai Kadar

Menurunkan tingkat sewa

modal

Membuka Outlet Tambahan

Memberikan Pelayanan Yang

Cepat dan Aman

Pemanfaatan Divisi TI secara

optimal

Melakukan Promosi Berkala

Melakukan Inovasi Produk

Menambah Fasilitas

Pembayaran

Page 93: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

79

Faktor berikutnya yang memberikan andil besar terhadap strategi

pemasaran jasa gadai emas adalah tingkat nilai taksiran emas. Penetapan

patok taksiran akan menjadi sensitif bagi nasabah mengingat kuatnya

persaingan terhadap jasa gadai emas baik oleh bank syariah atau toko emas.

Konsumen cenderung akan membandingkan perolehan uang pinjaman

antara Pegadaian dengan lembaga penyalur gadai lainnya. PT Pegadaian

(Persero) terus berupaya meningkatkan nilai Standar Taksiran Logam Mulia

(STL Emas) mengikuti harga pasar secara update dan bahkan meningkatkan

patok taksiran yang sudah ditentukan.

Pada tingkat aktor, elemen yang paling berpengaruh dan berperan

penting dalam menjalankan strategi pemasaran jasa gadai emas PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon adalah pemimpin cabang.

Sangat jelas bahwa pemimpin perusahaan adalah aktor yang sangat

memahami bagaimana kondisi internal dan eksternal kantor cabang terkait

segala sumberdaya yang dimiliki, baik dari SDM, keuangan, kondisi

pesaing. Dengan kemampuan memahami seluk beluk persaingan secara

mendalam, jelas peranan pemimpin cabang berada pada prioritas teratas

dibandingkan dengan aktor manajer bisnis usaha gadai atau manajer

pemasaran yang berada pada lingkup kantor pusat.

Pada tingkatan tujuan, elemen yang paling berperan penting adalah

peningkatan jumlah omset dari uang pinjaman yang disalurkan. Indikator

keberhasilan strategi pemasaran jasa gadai emas adalah perolehan omset

atau uang pinjaman yang disalurkan kepada nasabah. Elemen berikutnya

adalah meningkatkan daya saing, semakin kuat daya saing suatu produk atau

jasa dilihat bagaimana produk atau jasa bisa tetap bertahan ditengah

maraknya persaingan lembaga keuangan penyalur kredit, terutama jasa

gadai. PT Pegadaian (Persero) memang sudah berusia lebih dari satu abad

akan tetapi dalam menghadapi RUU gadai antimonopoli dirasa masih belum

siap dikarenakan masih banyak cabang yang target omset tidak tercapai

terutama cabang kampong ambon.

Pada tingkat akhir yaitu strategi, diperoleh delapan alternatif strategi

yang dinilai memberikan pengaruh positif bagi pemasaran jasa gadai emas

Page 94: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

80

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon. Strategi yang menjadi

prioritas utama adalah menurunkan tingkat suku bunga gadai. Tingkat sewa

modal yang tinggi oleh PT Pegadaian (Persero) sudah menjadi rahasia

umum, akan tetapi dalam waktu dekat ini akan diluncurkan produk berbasis

jasa gadai yang tingkat sewa modalnya rendah (kurang lebih satu persen per

bulan). Strategi kedua adalah memberikan nilai taksiran emas sesuai kadar.

Pemberian nilai taksiran emas pada PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon dirasa belum optimal karena belum tercapainya target

omset yang ditetapkan kantor wilayah. Masih adanya tenaga penaksir yang

kurang pengalaman dalam penentuan kadar emas dirasa perlu dilakukan

pendidikan tambahan agar tidak terjadi keragu raguan dalam menaksir emas.

Strategi berikutnya adalah penambahan jumlah outlet unit pembantu

cabang. Penambahan jumlah outlet sedang gencar dilakukan oleh PT

Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon, ini bisa dilihat telah

tersedianya lima (5) unit pembantu cabang di daerah sekitar Kampung

Ambon, Jakarta Timur. Setelah diberlakukannya Undang-Undang bisnis

gadai oleh pemerintah, PT Pegadaian (Persero) ke depan akan memagari diri

dengan memperbanyak membuka Unit-unit Pelayanan Gadai di seluruh

pelosok negeri ini dengan sistem jemput bola, dimana nasabah bisa

melakukan transaksi gadai melalui Unit Pelayanan Cabang terdekat rumah

tinggalnya. Upaya ini dilakukan agar nasabah tidak pindah kepada lembaga

gadai yang menjadi pesaing PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon.

Strategi peningkatan kualitas pelayanan perlu dikembangkan karena

selama ini kondisi PT Pegadaian (Persero) terbiasa dengan kondisi monopoli

sehingga pelayanan sering diabaikan. Untuk peningkatan pelayanan pihak

manajemen gencar mengadakan diklat service excellent kepada para

pegawai atau staf baik di level cabang sampai kantor pusat. Strategi

berikutnya adalah pemanfaatan tenaga TI yang selama ini kurang

dioptimalkan. Pesaing yang datang dari pihak bank sudah terbiasa

menggunakan system online, akan tetapi PT Pegadaian (Persero) baru

Page 95: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

81

mempersiapkan ke arah pelayanan berbasis online dan akan membutuhkan

waktu dan dana yang tidak sedikit untuk pengembanganya.

Strategi berikutnya adalah promosi secara berkala. Promosi yang

sudah diterapkan oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

antara lain melakukan open table di pasar-pasar, mall atau daerah keramaian

lainnya yang masih menjadi jangkauan wilayah pemasaran. Open table yang

diadakan secara sebulan sekali berisi kegiatan pencucian emas gratis,

penjualan LM 24 karat bersertifikat secara tunai atau kredit dan jasa taksiran

secara gratis. Edukasi masyarakat mengenai investasi emas dalam program

open table oleh PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon

diharapkan mampu meningkatkan omset jasa gadai dalam waktu jangka

panjang.

Strategi inovasi produk telah dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero).

Salah satu inovasi produk berbasis jasa gadai adalah KRASIDA yaitu gadai

dengan sistem angsuran flat per bulan dengan bunga satu persen per bulan.

Strategi terakhir adalah penambahann fasilitas pembayaran dengan

menggunakan system auto debet atau penggunaan kartu debit di loket kasir.

PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon sudah menerapkan

strategi ini akan tetapi masih terbatas pada satu bank saja (BNI), padahal

apabila menyediakan lebih dari satu bank maka kepuasan nasabah akan

lebih meningkat karena nasabah akan lebih aman dalam bertransaksi tanpa

harus membawa uang tunai.

Page 96: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

a. Lingkungan internal yang menjadi kekuatan PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon adalah pelayanan yang cepat dan aman, tingkat taksiran

emas yang sesuai kadar, mempunyai outlet yang tersebar, sumber daya

manusia yang berkualitas. Sedangkan yang menjadi kelemahan PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon adalah suku bunga untuk produk gadai

lebih tinggi, data nasabah yang dimiliki belum dapat digunakan secara

optimal, sarana dan prasarana kurang mendukung operasional, sistem

keamanan belum optimal, TI belum dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan

operasional, metode pengawasan belum berbasis resiko. Lingkungan eksternal

yang menjadi peluang adalah pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat inflasi

dan nilai tukar rupiah yang stabil, harga emas yang terus meningkat,

banyaknya peluang usaha rumahan di sekitar kantor cabang, perkembangan

teknologi. Sedangkan yang menjadi ancaman PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon adalah munculnya pesaing baru dalam bisnis produk gadai,

keberadaan toko emas yang membuka produk gadai, menjamunya produk

subtitusi.

b. Beberapa alternatif strategi pemasaran yang diperoleh antara lain : (1)

Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke pesaing baru

dan toko emas yang membuka produk gadai, (2) Memberikan nilai taksiran

emas yang sesuai kadar dalam rangka memenuhi kebutuhan permodalan

usaha, (3) Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi

pada saat harga emas meningkat, (4) Memberikan pelayanan yang cepat dan

aman sebagai upaya mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing

yang membuka produk gadai, (5) Meningkatkan sistem keamanan dan

pengawasan dengan menggunakan teknologi informasi, (6) Menambah

fasilitas (pembayaran secara online/autodebet) dan membuat inovasi produk

agar tercipta loyalitas nasabah, (7) Menurunkan tingkat suku bunga

Page 97: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

83

gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap pesaing baru atau pesaing lama

(toko emas pembuka jasa gadai), (8) Memanfaatkan divisi TI untuk

melakukan inovasi produk berbasis gadai seiring terus naiknya harga emas.

c. Strategi pemasaran terpilih yang direkomendasikan bagi perusahaan adalah:

(1) Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam rangka

memenuhi kebutuhan permodalan usaha, (2) Menurunkan tingkat suku bunga

gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap pesaing baru atau pesaing lama

(toko emas pembuka jasa gadai, (3) Membuka outlet yang tersebar agar

nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan toko emas yang membuka

produk gadai, (4) Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya

mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk

gadai.

2. Saran

a. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, PT (Persero) Pegadaian

Cabang Kampung Ambon harus selalu meningkatkan kualitas pelayanan

yang diberikan kepada sehingga keinginan nasabah dapat terpenuhi,

misalnya: penambahan untuk pelayanan kasir, menerapkan standar

pelayanan, dan menjalin hubungan baik dengan nasabah.

b. PT (Persero) Pegadaian Cabang Kampung Ambon sebaiknya menjalin

kerjasama dengan pihak bank untuk memudahkan nasabah dalam

bertransaksi dengan menggunakan kartu debit yang dimilikinya serta

menerapkan sistem online antar cabang sehingga nasabah dapat melakukan

transaksi di cabang manapun.

c. Sebaiknya PT (Persero) Pegadaian Cabang Kampung Ambon melakukan

pengembangan produk melalui peningkatan kualitas produk dan melengkapi

jumlah maupun fitur produk, agar nasabah semakin tertarik pada produk

yang di tawarkan PT (Persero) Pegadaian Cabang Kampung Ambon.

Page 98: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

84

DAFTAR PUSTAKA

[BI] Bank Indonesia. 2012. Data Perkembangan Jumlah Bank Syariah di

Indonesia. [Internet]. [diunduh 2012 November 20]. Tersedia pada:

http//www.bi.go.id/web/id/statistik/statistik+perbankan+syariah+Indonesia/

Chandra, P. 2009. Pegadaian dan Rakyat Kecil. Jakarta (ID): PT. Jejaring Lintas

Media.

David, F. 2009. Manajemen Strategi : Konsep-konsep (Buku 1, Edisi 12). Jakarta

(ID): PT Indeks Kelompok Gramedia.

Febrianto, F. 2009. Strategi Pengembangan Promosi Dengan Menggunakan

Metode Analytical Hierarcy Process (Studi Kasus LPM Chic’s Music,

Cabang Condet). [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Harjito, A dan A. Maulana. 2009. Hukum Jaminan. Jakarta (ID): Divisi Diklat

Penaksir Perum Pegadaian.

[KPPJ] Kanwil Perum Pegadaian Jakarta. 2012. Laporan Perkembangan

Operasional April 2012. Jakarta (ID): Perum Pegadaian.

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada.

Kotler P, K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Dua Belas Jilid I.

Jakarta (ID): PT Indeks Kelompok Gramedia.

Mulyawati, I. 2012. Perumusan Strategi Pemasaran Pada Pegadaian Kemayoran.

[skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Saaty, T.L. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Setiono L,

penerjemah. Jakarta (ID): Institut Pendidikan dan Pembinaan Manejemen

(IPPM).

Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): ANDI.

Umar, H. 2008. Strategic Management in Action. Jakarta (ID): PT Gramedia

Pustaka Utama.

Zakiah. 2008. Analisis Strategi Promosi Jasa Telekomunikasi Esia Pada PT

Bakrie Telecom tbk. [skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Page 99: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

85

Page 100: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

86

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara kepada PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon

A. Pertanyaan tentang Gambaran Umum Perusahaan

1. Bagaimana sejarah berdirinya Pegadaian ?

2. Apa visi dan misi PT Pegadaian (Persero)?

3. Apa yang menjadi tujuan jangka panjang dari PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon?

4. Apa Bidang Usaha pokok PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon dan bagaimana kegiatannya ?

5. Bagaimana struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang

Kampung Ambon?

6. Bagaimana pembagian tugas dan wewenang pada setiap jabatan ?

7. Bagaimana prosedur delegasi wewenang antara kantor pusat dengan kantor

cabang ?

B. Pertanyaan tentang Lingkungan Internal

1. Pemasaran

Pertanyaan tentang STP

1. Pada segmen manakah nasabah yang akan dilayani oleh PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon?

2. Apakah perusahaan telah menetapkan pasar sasaran untuk produk-

produk yang ada di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon ?

3. Bagaimana positioning Perusahaan saat ini ?

Pertanyaan tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pertanyaan tentang bauran produk

1. Produk apa saja yang ditawarkan oleh PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon dan fasilitas apa saja yang ditawarkan dari

masing-masing produk ?

2. Apa produk unggulan dari PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon?

Page 101: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

87

Lanjutan lampiran 1.

Pertanyaan tentang bauran harga

1. Berapa tingkat suku bunga untuk masing-masing produk pegadaian ?

2. Siapa yang menentukan suku bunga tersebut ?

3. Apakah cabang diberikan kewenangan untuk menaikkan atau

menurunkan tingkat suku bunga, dalam rangka melakukan negosiasi

yang lebih luas dengan nasabah/calon nasabah pada unit operasional ?

Pertanyaan tentang bauran lokasi/distribusi

1. Apa alasan memilih lokasi kantor cabang dan Unit Pelayanan Cabang

(UPC) di daerah tersebut?

2. Bagaimana cara melakukan transaksi pada PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon?

Pertanyaan tentang bauran promosi

1. Apa saja promosi yang sudah dilakukan oleh PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon selama ini ?

2. Bentuk promosi apa yang menjadi andalan bagi PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon?

2. Pertanyaan tentang Keuangan

1. Bagaimana memperoleh modal usaha ?

2. Bagaimana perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan ?

3. Pertanyaan tentang Produksi/operasi

1. Bagaimana proses operasional sehari-harinya ?

2. Bagaimana prosedur penerimaan dan identifikasi nasabah ?

3. Bagaimana prosedur penerimaan dan persetujuan permohonan kredit ?

4. Bagaimana prosedur penanganan kredit yang bermasalah ?

4. Pertanyaan tenyang Sumber Daya Manusia

1. Berapa jumlah karyawan dari PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon saat ini ?

2. Apa rata-rata latar belakang pendidikan dari seluruh karyawan ?

3. Pelatihan dan pengembangan karir seperti apa yang sudah dilakukan untuk

memperbaiki kualitas SDM di PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon?

Page 102: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

88

Lanjutan lampiran 1.

5. Pertanyaan tentang Sistem Informasi Manajemen

1. Apakah PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon menggunakan

SIM ?

2. Bagaimana penggunaan sistem informasi tersebut ?

C. Pertanyaan Tentang Lingkungan Eksternal

1. Apa saja faktor lingkungan mikro yang mempengaruhi PT Pegadaian

(Persero) Cabang Kampung Ambon?

2. Selama ini siapa yang menjadi pemasok dari PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon

3. Siapakah perusahaan yang menyediakan Surat Bukti Kredit (SBK)

bagi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung Ambon?

4. Siapa pesaing utama PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon?

5. Siapa yang menjadi perantara pemasaran dari PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon?

Page 103: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

89

Lampiran 2. Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENENTUAN BOBOT DAN RATING

TERHADAP FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN EKSTERNAL

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ............................................

Jabatan : ............................................

Saya sangat berharap agar bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara obyektif dan

benar, karena kuesioner ini merupakan alat bantu penelitian untuk memperoleh data yang

sahih dan akurat.

Peneliti :

Isyak Fitriyanto

H24076062

PROGRAM STUDI ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 104: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

90

Lanjutan Lampiran 2.

A. PENENTUAN BOBOT FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Tujuan :

Mendapatkan penilaian dari para responden mengenai faktor-faktor strategis internal dan

eksternal dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor strategis tersebut

mempengaruhi atau menentukan keberhasilan perusahaan.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh para responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukannya secara

sekaligus (tidak menunda), agar terhindar dari inkonsistensi jawaban

4. Resonden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuesioner ini, dengan alasan yang jelas dan akurat

5. Responden dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai suatu faktor dalam

kuesioner ini, baik dengan responden lainnya ataupun dengan peneliti. Hal ini

dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus :

1. Nilai diberikan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor (variabel

horizontal-variabel vertikal) berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap

perusahaan. Untuk menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2 dan 3

dengan ketentuan sebagai berikut :

Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

Nilai 2 : Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

Nilai 3 : Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

2. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap

faktor-faktor strategis internal dan eksternal.

Page 105: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

91

Lanjutan Lampiran 2

Faktor – faktor Strategis

Internal A B C D E F G H I J K

Pelayanan cepat dan aman dengan

prosedur yang mudah dan

sederhana (A)

Tingkat Nilai Taksiran Emas Yang

Sesuai Kadar (B)

Mempunyai outlet yang tersebar di

berbagai daerah dan berada di

lokasi-lokasi strategis (C)

Sumber Daya Manusia yang

berkualitas dan berada pada usia

potensial untuk dikembangkan (D)

Kualitas pelayanan dalam aspek

kenyamanan masih belum sesuai

dengan harapan nasabah (E)

Suku bunga untuk produk gadai

lebih tinggi dari suku bunga

lembaga keuangan mikro lainnya

(F)

Data nasabah yang dimiliki belum

dapat digunakan secara optimal

sebagai dasar implementasi

kebijakan/strategi perusahaan (G)

Sarana dan prasarana kurang

mendukung operasional secara

optimal (H)

Sistem keamanan belum optimal

untuk menjamin keamanan barang

jaminan yang disimpan (I)

TI belum dimanfaatkan untuk

mendukung kegiatan operasional

(J)

Metode pengawasan belum

berbasis resiko dan TI (K)

Page 106: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

92

Lanjutan Lampiran 2

Faktor – faktor Strategis Eksternal A B C D E F G H I J

Pertumbuhan ekonomi nasional,

tingkat inflasi (A)

Harga emas yang terus meningkat

secara signifikan (B)

Banyaknya peluang usaha untuk

membuka sentra-sentra bisnis (C)

Jumlah penduduk yang terus

bertambah (D)

Teknologi yang berkembang dengan

cepat (E)

Munculnya pesaing baru serta

berkembangnya bank syariah yang

mempunyai produk gadai (F)

Keberadaan toko emas yang

membuka praktek gadai (G)

Menjamurnya produk Kredit Tanpa

Agunan yang diluncurkan oleh bank-

bank umum dan produk substitusi

gadai (H)

Bank-bank umum, BPR dan koperasi

semakin serius untuk menggarap

pasar UMKM (I)

Semakin selektif dan semakin baiknya

pengetahuan nasabah, yang

menyebabkan semakin tingginya

produk substitusi dan rendahnya

loyalitas nasabah (J)

Page 107: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

93

Lanjutan Lampiran 2.

B. PENENTUAN RATING FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Tujuan :

Mendapatkan penilaian dari para responden mengenai kemampuan perusahaan dalam

menghadapi pengaruh faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang dapat

mempengaruhi keberhasilan pengembangan perusahaan.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh para responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukannya secara

sekaligus (tidak menunda), agar terhindar dari inkonsistensi jawaban

4. Resonden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuesioner ini, dengan alasan yang jelas dan akurat

5. Responden dapat memiliki pandangan yang berbeda mengenai suatu faktor dalam

kuesioner ini, baik dengan responden lainnya ataupun dengan peneliti. Hal ini

dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus :

I. Pemberian Rating terhadap Kekuatan

Petunjuk Pengisian :

Pemberian rating pada faktor kekuatan digunakan skala 3 dan 4, dengan

keterangan skala sebagai berikut :

Nilai 3= Jika faktor tersebut merupakan kekuatan kecil

Nilai 4= Jika faktor tersebut merupakan kekuatan utama

II. Pemberian Rating terhadap Kelemahan

Petunjuk Pengisian :

Pemberian rating pada faktor kelemahan digunakan skala 1 dan 2, dengan

keterangan skala sebagai berikut :

Page 108: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

94

Lanjutan Lampiran 2.

Nilai 1 = Jika faktor tersebut merupakan kelemahan utama

Nilai 2 = Jika faktor tersebut merupakan kekuatan kecil

III. Pemberian Rating terhadap Peluang

Petunjuk Pengisian :

Pemberian rating untuk faktor peluang digunakan skala 1 sampai dengan 4,

dengan keterangan sebagai berikut :

Nilai 4 = Jawaban superior

Nilai 3 = Jawaban di atas rata-rata

Nilai 2 = Jawaban rata-rata

Nilai 1 = Jawaban jelek

IV. Pemberian Rating terhadap Ancaman

Petunjuk Pengisian :

Pemberian rating untuk faktor ancaman digunakan skala 1 sampai dengan 4,

dengan keterangan skala sebagai berikut :

Nilai 4 = Jawaban superior

Nilai 3 = Jawaban di atas rata-rata

Nilai 2 = Jawaban rata-rata

Nilai 1 = Jawaban jelek

Page 109: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

95

Lanjutan Lampiran 2.

No Faktor Strategis Internal Rating

KEKUATAN

1. Pelayanan cepat dan aman

2. Tingkat Nilai Taksiran Emas Yang Sesuai Kadar

3. Mempunyai outlet yang tersebar

4. Sumber Daya Manusia yang berkualitas

KELEMAHAN

1. Kualitas pelayanan yang sesuai keinginan nasabah

2. Suku bunga untuk produk gadai lebih tinggi

3. Data nasabah yang dimiliki belum dapat digunakan secara

optimal

4. Sarana dan prasarana kurang mendukung operasional

5. Sistem keamanan belum optimal

6. TI belum dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan operasional

7. Metode pengawasan belum berbasis resiko dan TI

Page 110: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

96

Lanjutan Lampiran 2

No Faktor Strategis Eksternal Rating

. PELUANG

1. Pertumbuhan ekonomi nasional, tingkat inflasi.

2. Harga emas yang terus meningkat

3. Banyaknya peluang usaha

4. Jumlah penduduk yang terus bertambah

5. Perkembangan Teknologi

ANCAMAN

1. Munculnya pesaing baru dalam bisnis produk gadai

2. Keberadaan toko emas yang membuka praktek gadai

3. Menjamurnya produk Kredit Tanpa Agunan

4. Bank-bank umum, BPR dan koperasi membuka produk untuk

KUMK

5. Potensi nasabah untuk memilih produk substitusi akibat

bertambahnya pengetahuan nasabah

Page 111: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

97

Lanjutan Lampiran 2

DATA RESPONDEN

1. Nama : …………………………………………

2. Jenis Kelamin : …………………………………………

3. Usia : …………………………………………

4. Pendidikan Terakhir : …………………………………………

5. Jabatan : …………………………………………

6. Tugas dan Wewenang :

a. ………………………………………………………………

b. ………………………………………………………………

c. ………………………………………………………………

d. ………………………………………………………………

e. ………………………………………………………………

7. Lama Bekerja : …………………………………………

Page 112: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

98

Lanjutan Lampiran 2

KUISIONER AHP

Petunjuk Pengisian :

Pada bagian ini responden diminta untuk membandingkan antara elemen-elemen kiri dan

kanan lalu memberi jawaban berupa tanda x pada nilai perbandinganya

Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat

kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan secara berpasangan

Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9. Definisi dari skala yang

digunakan untuk menilai komparasi ditentukan sebagai berikut :

Intensitas

Kepentingan Definisi Penjelasan

1 Equal Importance

Dua aktivitas memberikan kontribusi sama terhadap

tujuan (A dan B sama penting)

3

Moderate

Importance

Pengalaman dan penilaian memberikan nilai tidak

jauh berbeda antara satu aktivitas terhadap aktivitas

lainnya (A sedikit lebih penting dari B)

5 Strong Importance

Pengalaman dan penilaian memberikan nilai kuat

berbeda antara satu aktivitas terhadap aktivitas

lainnya (A lebih penting dari B)

7

Very Strong

Importance

Satu aktivitas sangat lebih disukai dibandingkan

aktivitas lain (A sangat jelas lebih penting dari B)

9 Extreme

Importance

Satu aktivitas secara pasti menempati urutan

tertinggi dalam tingkatan preferensi (A mutlak lebih

penting dari B)

2,4,6,8

Nilai kompromi

atas nilai-nilai di

atas

Penilaian kompromi secara numeris dibutuhkan

semenjak tidak ada kata yang tepat untuk

menggambarkan tingkat preferensi (nilai nilai

diantara dua pertimbangan)

Page 113: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

99

Lanjutan lampiran 2

Struktur Hirarki Strategi Pemasaran Jasa Gadai Emas PT Pegadaian (Persero)

Cabang Kampung Ambon, Jakarta Timur.

I. Perbandingan Faktor/Perbandingan Antar Elemen Faktor Terhadap Fokus

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu faktor

dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas terhadap Strategi

Pemasaran Jasa Gadai Emas di PT Pegadaian (persero) Cabang Kampung Ambon ,

yaitu :

1. Kualitas Pelayanan (EF1)

2. Tingkat Nilai Taksiran Emas (EF2)

3. Penambahan Unit Pembantu Cabang (EF3)

4. Tingkat Sewa Modal (EF4)

Strategi Pemasaran Jasa Gadai Emas PT Pegadaian (persero) Cabang Kampung Ambon Fokus

Tingkat Sewa

Modal

Strategi

Manajer

Pemasaran

S2 S1 S8 S7 S6 S5 S4 S3

Meningkatkan Kepuasan

Nasabah

Meningkatkan

Daya Saing

Meningkatkan

omset

Tujuan

Aktor Pemimpin

Cabang Manajer Bisnis

Usaha Gadai

Faktor Tingkat Nilai

Taksiran Emas

Kualitas

Pelayanan

Penambahan Unit

Pembantu Cabang

Page 114: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

100

Lanjutan lampiran 2

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

EF1 EF2

EF1 EF3

EF1 EF4

EF2 EF3

EF2 EF4

EF3 EF4

Keterangan :

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat

jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai

diantaranya.

II. Perbandingan Aktor Terhadap Faktor

Aktor yang berpengaruh, yaitu:

1. Pemimpin Cabang (A1)

2. Manajer Bisnis Usaha Gadai (A2)

3. Manajer Pemasaran (A3)

2.1. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Kualitas Pelayanan

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan

aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Kualitas Pelayanan.

Faktor Tingkat Sewa

Modal

Penambahan Unit

Pembantu Cabang

Tingkat Nilai

Taksiran Emas

Kualitas

Pelayanan

Aktor Pemimpin Cabang Manajer

Pemasaran

Manajer Bisnis

Usaha Gadai

Page 115: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

101

Lanjutan lampiran 2

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A1 A2

A1 A3

A2 A3

Keterangan :

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.

2.2. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Tingkat Nilai Taksiran Emas

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor

(A) dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Tingkat

Nilai Taksiran Emas.

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A1 A2

A1 A3

A2 A3

Keterangan :

Faktor Tingkat Sewa

Modal

Penambahan Unit

Pembantu Cabang

Tingkat Nilai

Taksiran Emas

Kualitas

Pelayanan

Aktor Pemimpin Cabang Manajer

Pemasaran

Manajer Bisnis

Usaha Gadai

Page 116: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

102

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya

Lanjutan lampiran 2

2.3. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Penambahan Unit Pembantu

Cabang.

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor

(A) dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Tingkat

Nilai Penambahan Unit Pembantu Cabang.

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A1 A2

A1 A3

A2 A3

Keterangan :

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya.

2.4. Perbandingan Aktor terhadap Elemen Faktor Tingkat Sewa Modal.

Faktor Tingkat Sewa

Modal

Penambahan Unit

Pembantu Cabang

Tingkat Nilai

Taksiran Emas

Kualitas

Pelayanan

Aktor Pemimpin Cabang Manajer

Pemasaran

Manajer Bisnis

Usaha Gadai

Faktor Tingkat Sewa

Modal

Penambahan Unit

Pembantu Cabang

Tingkat Nilai

Taksiran Emas

Kualitas

Pelayanan

Aktor Pemimpin Cabang Manajer

Pemasaran

Manajer Bisnis

Usaha Gadai

Page 117: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

103

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor (A)

dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen Tingkat Sewa Modal.

Lanjutan lampiran 2

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

A1 A2

A1 A3

A2 A3

Keterangan :

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya

III. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor

Elemen tujuan terdiri dari tiga, yaitu:

1. Meningkatkan Omset (T1)

2. Meningkatkan Daya Saing (T2)

3. Meningkatkan Kepuasan Nasabah (T3)

3.1. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Pemimpin Cabang (T1)

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan

tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen Pemimpin Cabang

.

Aktor Manajer Pemasaran Manajer Usaha

Gadai

Pemimpin

Cabang

Meningkatkan

Kepuasan Nasabah

Tujuan Meningkatkan

Omset

Meningkatkan

Daya Saing

Page 118: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

104

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

T1 T2

T1 T3

T2 T3

Lanjutan lampiran 2

Keterangan :

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya

3.2. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Manajer Usaha Gadai (T2)

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan

tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen Manajer Usaha Gadai.

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

T1 T2

T1 T3

T2 T3

Keterangan :

Aktor Manajer Pemasaran Manajer Usaha

Gadai

Pemimpin

Cabang

Meningkatkan

Kepuasan Nasabah

Tujuan Meningkatkan

Omset

Meningkatkan

Daya Saing

Page 119: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

105

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya

3.3. Perbandingan Tujuan terhadap Aktor Manajer Pemasaran (T3)

Lanjutan lampiran 2

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu tujuan dengan

tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen Manajer Pemasaran.

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

T1 T2

T1 T3

T2 T3

Keterangan :

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya

IV. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan

Pilihan strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan , yaitu:

S1 : Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke

pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai.

S2 : Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam rangka

memenuhi kebutuhan permodalan usaha.

S3 : Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi pada

saat harga emas meningkat.

Aktor Manajer Pemasaran Manajer Usaha

Gadai

Pemimpin

Cabang

Meningkatkan

Kepuasan Nasabah

Tujuan Meningkatkan

Omset

Meningkatkan

Daya Saing

Page 120: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

106

S4 : Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya mencegah

nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk

gadai.

S5 : Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan menggunakan

teknologi informasi.

S6 : Menambah fasilitas (pembayaran secara online/autodebet), membuat

inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah.

S7 : Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya saing

terhadap pesaing baru atau pesaing lama (toko emas pembuka jasa gadai)

S8 : Memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk berbasis gadai

seiring terus naiknya harga emas.

Page 121: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

107

Lanjutan lampiran 2

4.1. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan Meningkatkan Omset.

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif

dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh alternatif

strategi) terhadap tujuan Meningkatkan Omset.

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

S1 S2

S1 S3

S1 S4

S1 S5

S1 S6

S1 S7

S1 S8

S2 S3

S2 S4

Meningkatkan Kepuasan

Nasabah

Meningkatkan

Daya Saing

Tujuan Meningkatkan

omset

S2 Strategi S1 S8 S7 S6 S5 S3 S4

Page 122: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

108

S2 S5

S2 S6

S2 S7

S2 S8

S3 S4

S3 S5

S3 S6

S3 S7

S3 S8

S4 S5

S4 S6

S4 S7

S4 S8

S5 S6

S5 S7

S5 S8

S6 S7

S6 S8

S7 S8

Keterangan :

Page 123: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

109

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya

4.2. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan Meningkatkan Daya

Saing.

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif

dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh alternatif

strategi) terhadap tujuan Meningkatkan Daya Saing.

Lanjutan lampiran 2

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

S1 S2

S1 S3

S1 S4

S1 S5

S1 S6

S1 S7

S1 S8

S2 S3

S2 S4

Meningkatkan Kepuasan

Nasabah

Meningkatkan

Daya Saing

Tujuan Meningkatkan

omset

S2 Strategi S1 S8 S7 S6 S5 S3 S4

Page 124: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

110

S2 S5

S2 S6

S2 S7

S2 S8

S3 S4

S3 S5

S3 S6

S3 S7

S3 S8

S4 S5

S4 S6

S4 S7

S4 S8

S5 S6

S5 S7

S5 S8

S6 S7

S6 S8

S7 S8

Page 125: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

111

Lajutan lampiran 2

Keterangan :

Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7=sangat jelas

lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; nilai 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai diantaranya

4.3. Perbandingan Alternatif Strategi terhadap Tujuan Meningkatkan Kepuasan

Nasabah.

Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu alternatif

dengan alternatif lainnya dalam menentukan bobot prioritas (besarnya pengaruh alternatif

strategi) terhadap tujuan Meningkatkan Kepuasan Nasabah.

Kolom

Kiri

Kolom Kiri Lebih Penting Sama Kolom Kanan Lebih Penting Kolom

Kanan 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

S1 S2

S1 S3

S1 S4

S1 S5

S1 S6

S1 S7

S1 S8

S2 S3

S2 S4

Meningkatkan Kepuasan

Nasabah

Meningkatkan

Daya Saing

Tujuan Meningkatkan

omset

S2 Strategi S1 S8 S7 S6 S5 S3 S4

Page 126: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

112

S2 S5

S2 S6

S2 S7

S2 S8

Lanjutan lampiran 2

S3 S4

S3 S5

S3 S6

S3 S7

S3 S8

S4 S5

S4 S6

S4 S7

S4 S8

S5 S6

S5 S7

S5 S8

S6 S7

S6 S8

S7 S8

Page 127: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

113

Lampiran 3. Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Kampung

Ambon

Pemimpin

Cabang

Manajer

Usaha Lain

Pengelola

UPC

Collector

Pemasar

Analis

Kredit

Penyimpan/Pe-

megang Gudang

Penaksir

Pendukung

Adm &

Pembayaran

Page 128: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Page 129: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Lampiran 4. Hasil pembobotan faktor internal

Kode Bobot Rating

Skor Total

(Bobot x

Rating)

Ahli

1

Ahli

2

Ahli

3

Ahli

4

Ahli

5

Ahli

6

Ahli

7 Rataan

Ahli

1

Ahli

2

Ahli

3

Ahli

4

Ahli

5

Ahli

6

Ahli

7 Rataan

A1 0.06 0.10 0.09 0.09 0.11 0.08 0.12 0.092 4 3 4 4 4 4 4 3.857 0.356

B1 0.05 0.09 0.09 0.07 0.06 0.10 0.06 0.075 3 3 3 3 3 3 3 3.000 0.226

C1 0.07 0.10 0.10 0.07 0.10 0.09 0.10 0.089 4 3 4 4 4 4 4 3.857 0.344

D1 0.07 0.10 0.09 0.07 0.09 0.10 0.10 0.089 4 3 4 4 4 4 4 3.857 0.343

E1 0.11 0.12 0.09 0.08 0.09 0.07 0.11 0.096 1 2 1 2 2 1 1 1.429 0.137

F1 0.11 0.07 0.09 0.12 0.07 0.10 0.10 0.095 1 1 2 1 2 1 1 1.286 0.122

G1 0.11 0.07 0.09 0.09 0.09 0.08 0.07 0.086 2 3 2 1 1 2 1 1.714 0.148

H1 0.11 0.10 0.09 0.11 0.09 0.10 0.09 0.098 1 3 1 2 2 2 2 1.857 0.182

I1 0.11 0.10 0.08 0.09 0.12 0.09 0.10 0.098 1 3 1 1 2 1 1 1.429 0.141

J1 0.11 0.08 0.10 0.11 0.10 0.11 0.07 0.094 2 2 2 2 1 1 2 1.714 0.161

K1 0.11 0.07 0.10 0.09 0.08 0.07 0.08 0.087 2 2 2 2 2 2 1 1.857 0.162

Total Nilai Internal (IFE) 2.321

Page 130: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

iv

Lampiran 5. Hasil pembobotan faktor eksternal

Kode

Bobot Rating

Skor Total Ahli

1

Ahli

2

Ahli

3

Ahli

4

Ahli

5

Ahli

6

Ahli

7 Rataan

Ahli

1

Ahli

2

Ahli

3

Ahli

4

Ahli

5

Ahli

6

Ahli

7 Rataan

A1 0.08 0.10 0.12 0.08 0.14 0.14 0.09 0.108 4 1 3 4 4 3 3 3.143 0.340

B1 0.10 0.09 0.10 0.11 0.13 0.13 0.09 0.107 3 2 4 1 3 3 2 2.571 0.275

C1 0.11 0.10 0.10 0.09 0.09 0.09 0.09 0.097 3 2 4 2 2 3 2 2.571 0.248

D1 0.12 0.09 0.11 0.11 0.08 0.08 0.06 0.095 2 3 2 1 2 2 1 1.857 0.177

E1 0.09 0.09 0.08 0.08 0.12 0.12 0.06 0.090 3 3 2 3 3 3 2 2.714 0.243

F1 0.10 0.11 0.12 0.10 0.12 0.13 0.13 0.114 4 3 4 4 3 2 3 3.286 0.375

G1 0.10 0.11 0.09 0.13 0.06 0.06 0.13 0.096 3 3 3 3 2 2 3 2.714 0.260

H1 0.09 0.11 0.10 0.10 0.07 0.07 0.13 0.098 4 2 2 2 2 3 1 2.286 0.224

I1 0.12 0.09 0.09 0.09 0.09 0.10 0.11 0.097 3 1 2 1 2 3 1 1.857 0.181

J1 0.10 0.10 0.09 0.11 0.09 0.10 0.10 0.098 3 3 3 2 1 3 1 2.286 0.225

Total Nilai Internal (EFE) 2.548

Page 131: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN JASA GADAI EMAS DI PT ... · terbagi menjadi lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan terdiri dari bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

v

Lampiran 6. Matriks SWOTKekuatan (S) Kelemahan (W)

1.Pelayanan cepat dan aman 1. Kualitas pelayanan yang sesuai keinginan nasabah

2. Nilai taksiran emas optimal 2. Suku bunga untuk produk gadai lebih tinggi

3.Mempunyai outlet yang tersebar 3. Data nasabah yang dimiliki belum dapat digunakan secara optimal

4. Sarana dan prasarana kurang mendukung operasional

5. Sistem keamanan belum optimal

6. TI belum dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan operasional

7. Metode pengawasan belum berbasis resiko dan TI

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

1. Pertumbuhan ekonomi nasional1. Memberikan nilai taksiran optimal dalam rangka pemenuhan modal

untuk menghadapai pertumbahan ekonomi nasional(S2,O1)

1. Memanfaatkan jumlah penduduk yang terus bertambah dengan

keinginan yang beragam untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai

yang diinginkan nasabah (W1, O4)

2. Harga emas yang terus meningkat2. Memanfaatkan nilai taksiran optimal untuk membuka peluang usaha

dalam hal permodalan (S2,O3)

2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana operasional dalam

pengembangan produk dengan memanfaatkan banyaknya peluang usaha

(W4,O3)

3. Banyaknya peluang usaha3. Membuka outlet yang tersebar dengan memanfaatkan perkembangan

jumlah penduduk yang terus bertambah (S3, O4)

3. Mengupdate secara continue data nasabah dengan mengikuti

perkembangan teknologi (W3, O5)

4. Jumlah penduduk yang terus bertambah4. Memberikan pelayanan yang cepat dan aman dengan mengikuti

perkembangan teknologi (S1, O5)

4. Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan

menggunakan teknologi informasi (W5, W7, O5)

5. Perkembangan teknologi5. Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi pada

saat harga emas terus meningkat (S4, O2)

5.      Memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk berbasis

gadai seiring terus naiknya harga emas (W6, O2)

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

1. Munculnya pesaing baru dalam bisnis produk gadai

1. Memberikan pelayanan yang cepat dan aman dalam upaya mencegah

nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk

gadai (S1,T1)

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan promosi

yang intensif dan agresif untuk menghadapi persaingan dalam bisnis

gadai (W1, T1, T2, T3)

2. Keberadaan toko emas yang membuka praktek gadai2. Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke

pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai (S3,T1,T2)

2. Menambah fasilitas (pembayaran secara online/autodebet), membuat

inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah (W4, W6, T5)

3. Menjamurnya produk Kredit Tanpa Agunan 3. Memanfaatkan nilai taksiran optimal mengingat ancaman dari

persaingan dari pendatang baru maupun produk substitusi (S2, T3, T4)

3. Mengoptimalkan data nasabah untuk melakukan sistem jemput bola

agar tidak berpindah kepada lembaga pesaing (W3, T1, T2, T3, T4)

4. Bank-bank umum, BPR dan koperasi membuka produk untuk UMKM

4. Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya saing

terhadap pesaing baru atau pesaing lama (toko emas pembuka jasa

gadai) (W2,T1,T2)

5. Potensi nasabah untuk memilih produk substitusi akibat

bertambahnya pengetahuan nasabah

4. Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk dapat memberikan

service excellent bagi nasabah (S4, T5)

4.Sumber Daya Manusia yang berkualitas

Faktor Internal

Faktor Eksternal