analisis strategi pemasaran dan pengembangan …ejournalunigoro.com/sites/default/files/2....
TRANSCRIPT
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 34 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PADA SENTRA INDUSTRI MEBEL PT. PANDU WIRA
DESA SUKOREJO KECAMATAN BOJONEGORO KABUPATEN BOJONEGORO
AZHARI, SE, MM
Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro JL. Lettu Suyitno No. 02 Bojonegoro
ABSTRAK
Kabupaten Bojonegoro menyimpan banyak potensi unggulan salah
satunya adalah kayu jati. Potensi ini diolah oleh para pengusaha yang terdapat di
sentra industry mebel di Desa Sukorejo Kabupaten Bojonegoro. Terdapatnya jenis
kayu dengan kualitas baik menjadi keunggulan sediri untuk sentra industry mebel
di Desa Sukorejo. Semakin pengusaha mebel tentunya akan semakin banyak
bahan baku yang akan dibutuhkan .
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana menganalisis strategi
pemasaran yang diterapkan PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Kabupaten
Bojonegoro, untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi PT. Pandu Wira
dalam memasarkan produksinya, untuk menganalisis strategi usaha yang
diterapkan PT. Pandu Wira dalam menangkap peluang pasar sentra industry mebel
agar eksis dan tetap berkembang.
Metode pengambilan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Untuk menentukan strategi pemasaran pada perusahaan digunakan
metode analisis SWOT yaitu dengan menentukan faktor strategis perusahaan
kemudian diolah ke dalam tabel IFAS dan EFAS. Hasil pengolahan data
faktor strategis digunakan sebagai acuan untuk menentukan strategi pemasaran
secara global dengan IE matriks dan alternatif strategi pemasaran dengan matrik
SWOT yang kemudian akan dipilih strategi apa yang sesuai dengan
perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi
yang tepat untuk Mebel PT. Pandu Wira adalah strategi diferensiasi dan strategi
pengembangan pasar. Alasan pemilihan strategi ini sebagai strategi utama adalah
strategi ini diyakini dapat meningkatkan penjualan dan dapat lebih meningkatkan
pangsa pasar yang ada.
Kata kunci : Strategi Pemasaran, SWOT, Faktor Internal, Faktor Eksternal
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 35 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
PENDAHULUAN
Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan
barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,termasuk jasa
industri. (UU RI No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian).
Salah satu industri yang berkembang di indonesia adalah industri
mebel, dimana industri mebel merupakan industry yang mengolah bahan baku
atau bahan setengah jadi dari kayu, rotan, dan bahan baku alami lainnya
menjadi produk barang jadi mebel/furniture yang mempunyai nilai tambah dan
manfaat lebih tinggi.
Industri mebel yang dikenal oleh masyarakat seperti di Bali, Jepara,
Ngawi, Sukoharjo, Yogyakarta, Blitar, Blora, dan Bojonegoro. Kabupaten
Bojonegoro terkenal dengan mebel dan produk kerajinan kayu lainnya.
Bojonegoro juga juga dikenal sebagai salah satu produsen kayu jati terbesar di
Pulau Jawa, karena Bojonegoro memiliki hutan jati yang besar dan luas.
Bojonegoro merupakan industry mebel yang produknya sudah berkembang
pesat dan penjualannya telah mencapai pasar nasional ataupun internasional.
Keunikan masing-masing wilayah yang berbeda-beda juga memberikan suatu
karakteristik yang dapat memberikan nilai seni dan jual tersendiri bagi para
pengrajin.
Pengembangan dan menjaga kualitas produk adalah target yang harus
ditempuh dalam memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan yang
diinginkan pasar, dalam hal ini keinginan dari konsumen memegang peranan
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 36 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
yang sangat penting. Evaluasi pasar sangat dibutuhkan sehingga produk yang
ditawarkan tidak mengecewakan konsumen. Mengetahui posisi dan
keunggulan bersaing merupakan slah satu yang harus dimiliki perusahaan
untuk menetapkan strategi pemasaran secara tepat. Memberikan pilihan
produk yang beraneka ragam variasi produk, kreatifitas dan inovasi yang
dikembangkan dengan kualitas yang baik yang disesuaikan dengan keinginan
konsumen.
Sebuah usaha kecil menjadi usaha yang besar tentu membutuhkan
proses yang tidak mudah. Banyak usaha yang hanya mampu berjalan setengah
perjalanan dari pemikiran awal mendirikan usaha. Oleh sebab itu, mendirikan
usaha harus memiliki dasar strategi mendirikan usaha. Namun, tidak semua
bisa berkembang dari strategi yang direncanakan. Strategi bisa diibaratkan
dengan pondasi awal untuk sebuah bangunan. Jika pondasi itu kuat dan
mampu sesuai dengan lingkungan, maka bangunan itu akan tetap kokoh
berdiri tinggi dan semakin tinggi. Apabila strategi yang dimiliki benar-benar
bagus, maka sebuah usaha akan mampu berkembang. Meskipun usaha kecil
tetapi memiliki strategi yang sangat bagus, sudah dapat dilihat bahwa usaha
kecil itu akan mampu berkembang. Strategi yang bagus tentu dilihat dari
aspek yang berkaitan dengan usaha yang dijalankan.
Perencanaan strategi dalam usaha sangatlah penting dibutuhkan karena
strategi adalah arah yang akan dijalani untuk memulai sebuah usaha. Sebelum
seseorang mendirikan usaha harus merencanakan dan memperhitungkan
dengan cermat bagaimana biaya yang akan ditanggung untuk mendirikan dan
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 37 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
produksi usaha, pekerja yang ahli sesuai bidangnya, alat produksi yang
digunakan, dan sebagainya. Untuk memperoleh hasil produksi yang bagus dan
tidak memerlukan biaya yang terlalu besar, maka sangatlah diperlukan
perencanaan yang benar.
Menurut kelompok industry yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro,
barang dari kayu dan hasil hutan selalu meningkat dari tahun 2010 sampai
2012. Ini menunjukan bahwa pengolahan kayu semakin banyak diminati.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro, menjelaskan bahwa
“industry pengolahan dari bahan kayu dari tahun 2010 sampai 2012
mengalami peningkatan”. Sehingga, berdasarkan data tersebut
mengindikasikan bahwa industry kayu di Kabupaten Bojonegoro semakin
berkembang dan permintaan hasil produksi kayu juga semakin bertambah.
Namun seiring berkembangnya industri mebel di Kabupaten
Bojonegoro, menimbulkan permasalahan seperti; (1) pasokan kayu atau bahan
baku untuk pembuatan mebel semakin menurun; (2) semakin banyaknya
penebangan kayu, sehingga mengakibatkan jumlah kayu yang tersedia juga
semakin sedikit, sedangkan pohon untuk siap tebang membutuhkan waktu
yang lama. Para pengusaha mebel merasakan kesulitan untuk mendapatkan
bahan baku akibat hal tersebut.
Dari permasalahan bahan baku yang semakin sedikit pasti berdampak
pada harga yang juga menjadi pukulan bagi para pengusaha mebel. Para
pengusaha harus memiliki sebuah cara strategi untuk menanggapi masalah
yang ada.
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 38 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu,
cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode
penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-
ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan pemaparan
diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats).
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman bagi perusahaan yang bersangkutan. Analisa ini akan menjadi dasar
pengambilan kebijakan guna memilih strategi pemasaran, sehingga kondisi
pemasaran dapat diidentifikasi.
Analisis Deskriptif
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi jawaban
responden dari faktor pertanyaan atau kuisioner yang disebarkan dan
berisikan variabel kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 39 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
Setelah diketahui frekuensi jawaban responden, maka dapat
dilakukan penilaian terhadap masing-masing indikator variabel kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Indikator-indikator variabel yang sudah diberi
nilai selanjutnya adalah menentukan bobot dan rating untuk menentukan
matrik IFAS (Internal Factor Strategic Analysis Summary) dan EFAS
(Eksternal Factor Strategic Analysis Summary).
Penentuan rating dari setiap variabel internal dan eksternal dibuat
penilaian terhadap variabel, dimana pengukuran variabel kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman menggunakan skala ordinal dengan rentang 1
– 4. Pemberian nilai bobot dan rating berfungsi untuk mengetahui apakah
faktor strategi perusahaan dapat menjadikan faktor kekuatan dan peluang,
sedangkan nilai negative dapat menjadikan faktor ancaman dan kelemahan.
Perhintungan bobot dapat dirumuskan sebagai berikut (Rangkuti,2002:67):
Dimana :
Penilaian adalah nilai atau penilaian dari faktor strategi perusahaan
Total penilaian adalah jumlah keseluruhan dari nilai faktor strategi
Bobot adalah jumlah nilai dari faktor strategi perusahaan.
Pada kolom pertama, disusun variabel dari faktor-faktor strategi
perusahaan yang telah teridentifikasi terdiri dari variabel kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 40 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
a. Pemberian nilai bobot dari setiap variabel menunjukkan bobot pengaruh
masing-masing variabel terhadap faktor strategi perusahaan. Sebelum
menentukan bobot, dilakukan penilaian terhadap setiap variabel. Besarnya
nilai tersebut yaitu :
1. Sangat setuju diberi nilai 4
2. Setuju diberi nilai 3
3. Tidak Setuju diberi nilai 2
4. Sangat tidak setuju diberi nilai 1
Sedangkan nilai bobot yang diberikan nilai 0,1 sampai 1,0 dan total dari bobot
variabel IFAS dan EFAS tidak boleh lebih dari 1 (satu) dari jumlah
prosentase masing-masing nilai variabel.
b. Untuk menentukan nilai rating dari variabel kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pemberian nilai untuk variabel kekuatan dan variabel peluang.
Kedua variabel ini memiliki pola pengaruh yang positif terhadap perusahaan
dimana tingkat pengaruh tersebut diberi nilai sebagai berikut :
a) Memiliki pengaruh positif sangat kecil diberi nilai 1
b) Memiliki pengaruh positif kecil diberi nilai 2
c) Memiliki pengaruh positif besar diberi nilai 3
d) Memiliki pengaruh positif sangat besar diberi nilai 4
2. Pemberian nilai untuk variabel kelemahan dan variabel ancaman.
Kedua variabel ini memiliki pola pengaruh yang bersifat negatif terhadap
perusahaan dimana tingkat pengaruh tersebut diberi nilai sebagai berikut :
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 41 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
a) Memiliki pengaruh negatif sangat besar diberi nilai 1
b) Memiliki pengaruh negatif besar diberi nilai 2
c) Memiliki pengaruh negatif kecil diberi nilai 3
d) Memiliki pengaruh negatif sangat kecil diberi nilai 4
Hasil dari pemberian nilai bobot dan rating tersebut (pada kolom ke 4) akan
digunakan dalam IE Matrix (Internal External Matrix) untuk menentukan
gambaran strategi perusahaan. Gambar IE Matrix adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Gambaran umum proyek penelitian
PT. Pandu Wira didirikan pada tanggal 17 April 2003, sebelumnya
perusahaan ini berbentuk Perusahaan Komanditer yaitu CV. Pandu Wira yang
telah berdiri sejak November 1984. Didirikan melalui komitmen kuat untuk
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 42 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
berpartisipasi dalam upaya Pembangunan Nasional, khususnya pembangunan di
daerah dengan tekad mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan, serta memprioritaskan potensi dan sumber daya daerah serta
memberikan efek pengganda yakni berupa penciptaan lapangan kerja dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan /
Perusahaan. Adapun anak perusahan PT.Pandu Wira : CV. Duta Among Wira,
CV. Wira Kencana , CV. Sentra Wira, dan CV. Artha Wira.
Analisis Data
Menentukan Matrik IFAS (Internal Strategic Analysis
Summary) dan EFAS (External Strategic Analysis Summary)
Faktor-faktor strategis perusahaan yang didapat kemudian diformulasikan
dalam bentuk Tabel IFAS (Internal Strategic Analysis Summary) dan EFAS
(External Strategic Analysis Summary) yang mana sebelumnya
memformulasikan IFAS dan EFAS terlebih dahulu dilakukan pembobotan
terhadap masing-masing faktor strategis perusahaan. Pemberian nilai bobot
Internal dan Eksternal didasarakan pada perhitungan kategori nilai penilaian
terhadap setiap faktor strategis perusahaan dimana dalam penelitian digunakan
hasil wawancara dari pimpinan perusahaan untuk menentukan indikator
mana yang paling memiliki pengaruh yang besar sampai yang memiliki
pengaruh kecil maka disitulah peneliti memberikan penilaian. Fungsi dari
pembobotan dan rating adalah untuk mengetahui faktor strategis perusahaan
dan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif dapat
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 43 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
menjadi faktor kekuatan dan peluang, sedangkan dampak negatif dapat menjadi
kelemahan dan ancaman.
Berikut disajikan Tabel pemberian nilai dan bobot serta pemberian
pembobotan dan rating:
Perhitungan bobot dilakukan dengan menggunakan rumus:
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh hasil seperti disajikan dalam
Penentuan Nilai Bobot Untuk IFAS (Internal Strategic Analysis Summary)
Variabel 1 2 3 4 Penilaian Bobot
Kekuatan
1. Permodalan perusahaan Mebel PT. Pandu
Wira Desa Sukorejo Bojonegoro sangat memadai
untuk pengembangan usaha.
2. Lokasi perusahaan Mebel PT. Pandu Wira
Desa Sukorejo Bojonegoro berada di kawasan
strategis padat penduduk.
3. Semua produk yang dihasilkan terjamin
kualitas dan keunggulannya karena terbuat dari
bahan baku yang baik.
4. Tenaga kerja yang dimiliki mudah didapatkan
dari lingkungan sekitar yang mempunyai
keterampilan dan keahlian di bidang mebel.
5. Perusahaan PT. Pandu Wira memiliki
pelanggan yang tetap.
Kelemahan
1. Manajemen perusahaan yang masih dikelola
secara sederhana.
2. Jalur akses yang ditempuh perusahaan dalam
pengambilan bahan baku yang kurang memadai.
3. Kemungkinan berpindahnya tenaga kerja ke
perusahaan mebel lainnya.
4. Terbatasnya jumlah tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan ketika melayani pesanan-pesanan
dalam jumlah besar.
5. Alat-alat yang dimiliki perusahan banyak yang
sudah harus diperbarui.
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
0,103
0,103
0,077
0,103
0,103
0,103
0,103
0,103
0,103
0,103
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 44 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
39 1,000
Sumber : data diolah,2017
Hasil penentuan nilai bobot untuk EFAS disajikan dalam
Penentuan Nilai Bobot Untuk EFAS (Eksternal Strategic Analysis Summary)
Variabel 1 2 3 4 Penilaian Bobot
Peluang
1.Banyaknya ragam produk yang ditawarkan
memberi kemudahan bagi konsumen dalam
membeli produk mebel.
2. Produk sudah dikenal oleh masyarakat dan
memiliki potensi pasar yang tinggi.
3. Memiliki hubungan baik dengan pelanggan
4. Adanya peluang promosi melalui internet
yang yang memungkinkan produk lebih
mudah dikenal masyarakat luas.
5. Penjualan dapat berkembang hingga luar
daerah ataupun luar kota.
Ancaman
1. Banyak perusahaan bergerak dibidang yang
usaha yang sama.
2. Semakin mahalnya barang baku berupa
kayu sebagai bahan utama mebel.
3.Semakin sulitnya mendapatkan bahan baku
kayu jati yang berkualitas bagus.
4.Lingkungan pesaing yang ketat dalam
berbisnis.
5.Terdapat kelangkaan bahan baku untuk
memproduksi mebel.
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
0,108
0,108
0,108
0,081
0,108
0,108
0,081
0,108
0,108
0,081
37 0,999
Sumber: data diolah,2017
Hasil untuk IFAS disajikan dalam
Hasil IFAS (Internal Strategic Analysis Summary)
Faktor-faktor strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan
1. Permodalan perusahaan Mebel PT. Pandu
Wira Desa Sukorejo Bojonegoro sangat
memadai untuk pengembangan usaha.
0,103
0,103
4
3
0,412
0,309
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 45 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
2. Lokasi perusahaan Mebel PT. Pandu Wira
Desa Sukorejo Bojonegoro berada di kawasan
strategis padat penduduk.
3. Semua produk yang dihasilkan terjamin
kualitas dan keunggulannya karena terbuat
dari bahan baku yang baik.
4. Tenaga kerja yang dimiliki mudah
didapatkan dari lingkungan sekitar yang
mempunyai keterampilan dan keahlian di
bidang mebel.
5. Perusahaan PT. Pandu Wira memiliki
pelanggan yang tetap.
0,077
0,103
0,103
3
4
3
0,231
0,412
0,309
Kelemahan
1. Manajemen perusahaan yang masih
dikelola secara sederhana.
2. Jalur akses yang ditempuh perusahaan
dalam pengambilan bahan baku yang kurang
memadai.
3. Kemungkinan berpindahnya tenaga kerja
ke perusahaan mebel lainnya.
4. Terbatasnya jumlah tenaga kerja yang
dimiliki perusahaan ketika melayani pesanan-
pesanan dalam jumlah besar.
5. Alat-alat yang dimiliki perusahan banyak
yang sudah harus diperbarui.
0,103
0,103
0,103
0,103
0,103
1
1
2
3
1
0,103
0,103
0,206
0,343
0,103
Total 1,000 2,531
Berdasarkan Tabel 4.3 bisa dilihat kekuatan yang dimiliki PT.
Pandu Wira dengan nilai rating rata-rata 4 yang berarti mempunyai nilai
positif sangat besar itu berarti semua kekuatan yang ditimbulkan bisa
digunakan untuk bersaing dengan kompetitor, sedangkan untuk kelemahan
rata-rata rating yang diberikan adalah 2 yang berarti memiliki pengaruh
negatif besar sehingga perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan.
Keterangan :
Rating untuk kekuatan (strength)
Nilai 1 : memiliki pengaruh positif sangat kecil
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 46 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
Nilai 2 : memiliki pengaruh positif kecil
Nilai 3 : memiliki pengaruh positif besar
Nilai 4 : memiliki pengaruh positif sangat besar
Rating untuk kelemahan (weakness)
Nilai 1 : memiliki pengaruh negatif sangat besar
Nilai 2 : memiliki pengaruh negatif besar
Nilai 3 : memiliki pengaruh negatif kecil
Nilai 4 : memiliki pengaruh negatif sangat kecil
Hasil EFAS (External Strategic Analysis Summary)
Faktor-faktor strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang
1.Banyaknya ragam produk yang
ditawarkan memberi kemudahan bagi
konsumen dalam membeli produk mebel.
2. Produk sudah dikenal oleh masyarakat
dan memiliki potensi pasar yang tinggi.
3. Memiliki hubungan baik dengan
pelanggan
4. Adanya peluang promosi melalui
internet yang yang memungkinkan produk
lebih mudah dikenal masyarakat luas.
5. Penjualan dapat berkembang hingga
luar daerah ataupun luar kota.
0,108
0,108
0,108
0,081
0,108
4
3
3
4
4
0,432
0,324
0,324
0,432
0,432
Ancaman
1. Banyak perusahaan bergerak dibidang
yang usaha yang sama.
2. Semakin mahalnya barang baku berupa
kayu sebagai bahan utama mebel.
3.Semakin sulitnya mendapatkan bahan
baku kayu jati yang berkualitas bagus.
4.Lingkungan pesaing yang ketat dalam
berbisnis.
5.Terdapat kelangkaan bahan baku untuk
memproduksi mebel.
0,108
0,081
0,108
0,108
0,081
2
1
3
1
2
0,216
0,081
0,324
0,108
0,162
Total 0,999 2,835
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 47 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
Berdasarkan Tabel 4.4 dilihat rata-rata rating yang dihasilkan adalah 4
yang berarti memiliki pengaruh positif sangat besar dengan begitu peluang
yang dihasilkan PT. Pandu Wira bisa dimanfaatkan menjadi kekuatan,
sedangkan ancaman yang mempunyai nilai rating rata-rata 2 yang berarti
memiliki pengaruh negatif besar jadi ancaman yang dihasilkan/ timbul harus
benar-benar diperhatikan oleh perusahaan.
Keterangan:
Rating untuk peluang (opportunities)
Nilai 1 : memiliki pengaruh positif sangat kecil
Nilai 2 : memiliki pengaruh positif kecil
Nilai 3 : memiliki pengaruh positif besar
Nilai 4 : memiliki pengaruh positif sangat besar
Rating untuk ancaman (threath)
Nilai 1 : memiliki pengaruh negatif sangat besar
Nilai 2 : memiliki pengaruh negatif besar
Nilai 3 : memiliki pengaruh negatif kecil
Nilai 4 : memiliki pengaruh negatif sangat kecil
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 48 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
Pembahasan
Berdasarkan alternatif strategi yang ada perlu dipilih strategi yang terbaik.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa strategi yang terbaik dan yang perlu diambil
oleh Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro guna mempertahankan
eksistensi dan menghadapi persaingan adalah Strategi Differensiasi
(Defferentation) dan Strategi Pengembangan Pasar (Market Development).
Strategi Differensiasi
Alasan pemilihan strategi differensiasi adalah strategi ini diyakini
dapat membedakan Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro dengan
perusahaan-perusahaan mebel lainnya yang memiliki usaha sejenis dari
berbagai segi keunggulan dari Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo
Bojonegoro (keunggulan kualitas, modal, tenaga kerja, jaringan bisnis, dan lokasi
perusahaan), sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian pada produk dari Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo dan
tentunya untuk lebih meningkatkan loyalitas konsumen sebagai pelanggan.
Selain itu adanya dukungan dari seluruh sumber daya perusahaan untuk
menerapkan strategi ini menjadikan strategi ini lebih mudah untuk diterapkan.
Pada prinsipnya strategi ini adalah mengambil pelanggan sebagai titik
perhatian utama. Strategi ini menitikberatkan pada membangun persepsi pembeli
akan keunggulan kualitas, desain produk, jaringan distribusi, bahan dan
pelayanan. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi akan tetapi harus bisa
menciptakan produk yang bagi konsumen tampak berbeda (lebih unggul)
ketimbang produk lain yang sudah ada sehingga tampak unik (different).
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 49 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
Strategi Pengembangan Pasar
Alasan pemilihan strategi pengembangan pasar ini adalah karena
strategi ini diyakini dapat meningkatkan penjualan dan dapat lebih meningkatkan
pangsa pasar yang ada, sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli
produk Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro, dan tentunya untuk
lebih meningkatkan loyalitas masyarakat umum sebagai pelanggan. Tujuan dari
strategi pengembangan pasar ini adalah memperkenalkan atau memperluas usaha
yang sudah ada ke daerah pemasaran yang baru (pangsa pasar bertambah). Fokus
dari strategi ini adalah dengan melakukan penambahan produk-produk baru atau
variasi produk yang sebelumnya belum pernah ada atau barang-barang yang
sedang banyak dicari konsumen serta lebih meningkatkan kualitas produk,
sehingga akan lebih menarik minat konsumen untuk membeli produk. Dengan
menerapkan strategi ini maka Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro
dapat meningkatkan penjualan yang diharapkan akan dapat meningkatkan
profitabilitas yang sekaligus peningkatan laba pada perusahaan.
Berdasarkan alternatif strategi tersebut antara lain yang dapat dipilih adalah
sebagai berikut:
a. menambah variasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen.
Dimana Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro harus bisa membaca
dan memanfaatkan sebuah peluang untuk menarik minat konsumen;
b. meningkatkan kerjasama yang baik antar karyawan dalam manajemen
perusahaan serta peningkatan kerjasama yang baik pula dengan pejabat dan
tokoh-tokoh masyarakat untuk mengembangkan Mebel PT. Pandu Wira Desa
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 50 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
Sukorejo Bojonegoro. Misal,memberikan harga khusus atau diskon kepada
pejabat atau tokoh masyarakat yang membeli produk Mebel PT. Pandu Wira
Desa Sukorejo Bojonegoro agar nantinya produk perusahaan ini dapat
dipromosikan kepada masyarakat luas sehingga lebih menarik minat konsumen
untuk membeli.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarakan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian,
maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang tepat bagi Mebel PT. Pandu Wira
Desa Sukorejo guna mempertahankan eksistensi dan menghadapi persaingan
yaitu strategi differensiasi dan strategi pengembangan pasar. Strategi
differensiasi diyakini dapat membedakan Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo
Bojonegoro dengan perusahaan-perusahaan mebel lainnya yang memiliki
usaha sejenis dari berbagai segi keunggulan dari Mebel PT. Pandu Wira Desa
Sukorejo Bojonegoro (keunggulan kualitas, modal, tenga kerja, jaringan
bisnis, dan lokasi perusahaan). Strategi pengembangan pasar juga diyakini dapat
meningkatkan penjualan dan dapat lebih meningkatkan pangsa pasar yang
ada, sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian
pada produk dari Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro dan
tentunya untuk lebih meningkatkan loyalitas konsumen sebagai pelanggan.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan, maka
saran yang mungkin bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 51 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
bagi pihak manajemen Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro dan
peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:
a. Bagi pihak Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro
1) Agar dapat meningkatkan keuntungan, kebijakan yang perlu
diambil pihak manajemen Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo
Bojonegoro adalah mempertahankan kebijakan penetapan harga
yang berlaku, yaitu menetapkan harga jual sesuai dengan standart
dan melalui prosedur yang sudah ditetapkan.
2) Perusahaan bisa menerapkan alternatif Strategi Diferensiasi
(Differentiation) dan Strategi pengembangan pasar (Market
Development) sebagai strategi utama yang perlu diterapkan. Dalam
hal ini, perusahaan sebaiknya melakukan penambahan dan
pengembangan variasi produk untuk mengantisipasi permintaan
konsumen yang semakin beragam. Dengan demikian konsumen
akan lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya.
3) Dalam pengembangan pasar baru maka Mebel PT. Pandu Wira Desa
Sukorejo Bojonegoro bisa melalui tokoh referensi untuk
membangun image. Pemberian diskon kepada pejabat dan tokoh
masyarakat sehingga diharapkan nantinya dapat mempromosikan
Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro kepada
masyarakat luas dan membantu menarik minat konsumen untuk
membeli produk Mebel PT. Pandu Wira Desa Sukorejo Bojonegoro
JEMeS (Jurnal Ekonomi Managemen dan Sosial) – Vol 1 Nomor 2, Januari 2019 52 ISSN: 2622-6898 Universitas Bojonegoro
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro, 2012. Berita Resmi Statistik :
Pertanian dan Pertambangan Tahun 2012.
Aaker, David A.2013. Manajemen Pemasaran Strategis (Strategic Market
Management). Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Sugiyono, 2010. Metode Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2009, Manajemen Pemasaran, Jakarta :
Erlangga
Rangkuti, Freddy, 2013. Analisis SWOT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Prayoga, A.B., 2009, Menghadapi Persaingan, Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.
Kotler, philip dan keller, kevin lane , 2009, Manajemen Pemasaran, Jakarta :
Erlangga.
Setyowati, J. D., 2008, Strategi Pemasaran Mebel Kayu (studi Kasus di Sentra
Industri Kecil Pondok Bambu, Jakarta timur).