analisis strategi bisnis restoran …digilib.unila.ac.id/21717/3/skripsi tanpa bab...

73
ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN BEGADANG (Studi Kasus Pada Restoran Begadang II Bandar Lampung) (Skripsi) Oleh : Chandra Agam Saputra FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2016

Upload: vuongnhi

Post on 21-Aug-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN BEGADANG

(Studi Kasus Pada Restoran Begadang II Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh :

Chandra Agam Saputra

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2016

Page 2: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN BEGADANG

(Studi Kasus Pada Restoran Begadang II Bandar Lampung)

Oleh

CHANDRA AGAM SAPUTRA

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, yang meliputi kebutuhan

akan makanan dan minuman, sehingga peluang bisnis sangat menjanjikan untuk

pelaku usaha di bidang food service khususnya kafe, rumah makan dan restoran.

Restoran Begadang II merupakan restoran tradisional yang menyediakan hidangan

tradisional Indonesia khas Minang. Restoran ini berada di lokasi yang strategis

dan memiliki peluang yang cukup bagus untuk mengembangkan usahanya, seiring

dengan semakin berkembangnya restoran-restoran yang menawarkan produk

sejenis ataupun produk subtitusi dari produk yang ditawarkan Restoran Begadang

II. Tingginya persaingan dalam usaha restoran di Kota Bandar Lampung menjadi

permasalahan bagi Restoran Begadang II yaitu pendapatan yang diterima

mengalami fluktuasi setiap bulannya, sehingga dalam menghadapi persaingan

bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari

para pesaing, berusaha memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan peluang

dengan kekuatan yang ada.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal yang menjadi

kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang menjadi peluang dan

ancaman bagi Restoran Begadang II, lalu menganalisis alternatif strategi apa yang

sesuai dan merekomendasikan prioritas strategi dengan kondisi Restoran

Begadang II. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan tahapan

formulasi- formulasi strategi, yaitu matriks IFE dan EFE, matriks IE dan matriks

SWOT, dan QSPM.

Page 3: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

CHANDRA AGAM SAPUTRA

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal terdapat 10 kekuatan dan

5 kelemahan, dan faktor eksternal terdapat 9 peluang dan 6 ancaman. Berdasarkan

matriks IFE dan EFE menghasilkan total skor sebesar 3.3 dan 2.95. Hasil matriks

IE yaitu Restoran Begadang II terdapat pada posisi tumbuh dan berkembang

dengan strategi utama yaitu strategi intensif dan strategi integratif. Berdasarkan

analisis matriks SWOT maka dihasilkan 8 strategi. Strategi prioritas berdasarkan

hasil QSPM yaitu perluasan pasar ke wilayah yang baru untuk meningkatkan

volume penjualan, menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk meningkatkan

loyalitas pemasok, meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen,

pengendalian yang mengacu pada kontrol biaya, meningkatkan intensitas promosi,

meningkatkan keterampilan karyawan, melakukan evaluasi kinerja dan

kemampuan restoran dalam menghadapi persaingan, membentuk bagian khusus

untuk menangani pemasaran dan pencatatan keuangan restoran. Saran dalam

penelitian ini sebaiknya Restoran Begadang II meningkatkan kegiatan promosi

karena kegiatan promosi ini dapat meningkatkan penjualan, dengan cara

pemasangan iklan, spanduk, serta pembuatan website dalam memberikan

informasi kepada konsumen.

Kata kunci: Restoran Begadang II, Faktor Internal, Faktor Eksternal, Matriks IFE,

Matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT, QSPM

Page 4: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN BEGADANG

(Studi Kasus Pada Restoran Begadang II Bandar Lampung)

Oleh

Chandra Agam Saputra

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para
Page 6: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para
Page 7: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para
Page 8: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti merupakan Putra pertama dari empat bersaudara pasangan dari Bapak

Edwar St. Sulaiman dan Ibu Rusnah. Peneliti mempunyai tiga saudara laki-laki.

Peneliti dilahirkan di Tanjung Karang Pusat, pada tanggal 30 November 1994.

Pendidikan pertama peneliti pada Taman Kanak-kanak Taman Siswa yang

diselesaikan pada Tahun 2000, Sekolah Dasar Negeri 2 Pelita yang diselesaikan

pada Tahun 2006, Sekolah Menengah Pertama Negeri 25 Bandar Lampung yang

diselesaikan pada Tahun 2009, Sekolah Menengah Atas Negeri 16 Bandar

Lampung yang diselesaikan pada Tahun 2012.

Pada Tahun 2012 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN tertulis, dan diterima pada

Program Studi S1 Manajemen, dan mengambil konsentrasi Manajemen Bisnis

dan Strategi. Pada Tahun 2015 peneliti mengikuti program kegiatan KKN

(Kuliah Kerja Nyata) Tematik UNILA selama dua bulan di Tulang Bawang

Barat.

Page 9: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat

baik bagi diri kalian sendiri”

(QS. Al-Isra:7)

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak

kesabaran yang kau jalani”

(Imam Ali bin Abi Thalib AS)

“Hard work will never betray You”

(Kang Gary)

“If You never try, You’ll never know”

(Coldplay)

“Hidup cuma sekali, jangan buat tidak berarti”

(Chandra Agam Saputra)

MOTO

Page 10: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

PERSEMBAHAAN

Dengan mengharapkan Rahmat, Hidayah dan Ridha Allah SWT yang Maha Segalanya.

Sebagai rasa syukur dan terima kasih yang tulus kupersembahkan Skripsi ini untuk:

Kedua Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Edwar St Sulaiman, dan Ibunda Rusnah

Orang tua yang telah merawat, mengasuh, mendidik, memotivasiku dengan ikhlas dan

penuh kesabaran, memberikan dukungan material maupun finansial hingga aku dewasa

sampai saat ini. Terima kasih atas segala do’a, pengorbanan dan harapan yang telah

kalian berikan padaku. Semoga segala pengorbanan yang telah mereka berikan selama ini

tidak sia-sia bagiku untuk menjadi orang yang sukses kelak dan membahagiakan mereka,

Amiin.

Adikku Haris Purnama Putra, Feri Irawan, dan Fauzi Ramadhan

Terima kasih atas dukungan, semangat, dan do’a yang telah diberikan, semoga saya tetap

menjadi kakak yang membanggakan.

Sahabat-sahabatku

Terima kasih telah memberikan dukungan, bantuan motivasi, semangat, saran dan

mengisi hari-hariku, sehingga selalu ada cerita dalam kehidupan kita dan apa yang telah

ada sekarang semoga dapat terjalin selamanya.

My Self

Almamaterku Tercinta

Universitas Lampung

Page 11: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

SANWACANA

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan dan shalawat serta salam kepada Rasulullah

SAW yang selalu dinantikan syafa’atnya di yaumul akhir sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Bisnis Restoran

Begadang (Studi Kasus Pada Restoran Begadang II Bandar Lampung)”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari banyak sekali kesulitan

yang dihadapi dari awal hingga selesai, maka selama penyusunan skripsi ini

peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dukungan serta arahan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. R. R. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen dan selaku

Dosen Pembimbing Pertama skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Yuniarti Fihartini, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing kedua skripsi

atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, arahan, saran dan kritik

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Page 12: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

4. Bapak Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., selaku Dosen Penguji Utama atas

kesediaan bapak yang selalu menyempatkan hadir untuk menguji saya,

meluangkan waktu untuk membaca skripsi saya, menyampaikan masukkan,

kritik dan saran yang sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian

skripsi ini.

5. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajeman Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung atas masukkan dan saran-sarannya.

6. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kupefaksi, S.E., M..B.A., selaku Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan banyak motivasi, perhatian,

dan semangat kepada peneliti dari awal menjadi mahasiswa sampai saat ini.

7. Bapak Dr. Ribhan, S.E., M.Si., dan Ibu Zainur M. Rusdi, S.E., M.Sc., selaku

Dosen Pembahas yang telah menyempatkan hadir pada seminar terdahulu,

terima kasih atas kritik dan sarannya dalam penelitian skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, pengalaman, yang sangat

berharga dan tidak ternilai.

9. Seluruh Staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

10. Keluarga saya, Ayahanda Edwar St Sulaiman dan Ibunda Rusnah beserta

Adikku Haris Purnama Putra, Feri Irawan, Fauzi Ramadhan tercinta yang

telah memberikan do’a, motivasi, semangat, arahan, serta finansial maupun

material kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Bapak H. Dasril St Bagindo selaku pendiri dari Restoran Begadang yang telah

memberikan izin tempat penelitian dan banyak bantuan kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 13: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

12. Bapak Armen St Rangkayo, H. Doddy D, Jamian, Donny Hariyandi, M.

Maliki selaku Narasumber yang telah banyak membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman yang akan selalu menjadi teman entah sampai kapanpun, Romel,

Genta, Yuli, Mahrom, Fatur, Eka, Ovi, Sasa, Steven, Oksa, Redo, Rama,

Amizar, Imam. Semoga sukses untuk kita semua.

14. Sahabat-sahabat seperjuangan Achmad Lutfi Tegarikho, Arif Rahmanda,

Fernico Gunawan Lubis, Muhammad Derry Dhanovan, Raj M Farhan Yn,

Rizal Nur Aziz, Theodosius Giovanni, Tirta Anom yang telah mewarnai hari-

hari perkuliahanku selama ini, semoga persahabatan kita tak pernah putus

meski dipisahkan jarak dan kesibukan masing-masing, mari kita menggapai

sukses bersama, apapun itu bentuknya.

15. Rekan-rekan Business Management angkatan pertama, Vicky F Sanjaya,

Wahid Hidayat, Naldo Pramigo, Agus Pijayana, Aldof Widi, Atsil, Abe,

Tanjung, Warits, Novi, Fida, Bella, Diba, Elin, Mita, Hesta, Dila, Yopi,

Dzaky, Attari, Desi, Rika, Fadhel, Ciwo, Andi, Farizi, Rere. Terima kasih,

mari kita menjadi orang yang sukses.

16. Rekan-rekan Management 2012, Edythia Rio, Meirian Liando, Zenicko

Hasabi, Wenika, Sri Mentari, Rama Dewi Pipit, Mahardita, Muliyah, Chyntia,

Cisca, Alnia, Kemas, Reza, Fadil, Nanda, Elsa, Adriana, Endah, Dayu, Cipta,

Mpess, Laras, Winy, Any, Rian, Ilal, Oca, Bule, Puput, Ucang, Albet, Deri,

Dharma, Yoga, Ichan, Takur, Adi, Ilham, Arrod, Finko, Chris, Amrie, Arman,

Feby, Akil, Okat, Usa, Septi, Isti, Ika, Ikke, Niken dan lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, sukses untuk kita semua.

Page 14: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

17. Rekan-rekan KKN Tematik Unila, Camus, Dwi, Inay, Varu, Vindy, Beny,

Amel, Dwi, Icha, Nita dan Saput. Terima kasih atas pengalaman berharga dan

persahabatannya selama 2 bulan, Semangat.

18. Kepada Reva Rinaldo, Novia Sri Putri, Rani Syafitri, Wowong, Uncu, Palimo,

Ante.

19. Semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti selama

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan kepada peneliti. Semoga hasil penelitian skripsi ini

dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, Maret 2016

Penulis,

Chandra Agam Saputra

Page 15: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI .......................................................................................... i

DAFTAR TABEL .................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 8

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 8 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Definisi Manajemen Strategi...................................................... 10 2.2 Model Manajemen Strategi ........................................................ 13

2.2.1 Visi, Misi, dan Tujuan .................................................... 17

2.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal ...................................... 19 2.2.3 Analisis Lingkungan Internal ......................................... 24

2.3 Alternatif Strategi Utama ......................................................... 26 2.4 Matriks EFE dan IFE ................................................................ 29 2.5 Matriks IE ................................................................................. 29

2.6 Matriks SWOT .......................................................................... 30 2.7 Matriks QSPM .......................................................................... 31

2.8 Penelitian Terdahulu................................................................... 32 2.9 Kerangka Pemikiran ................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data ............................................... 36

3.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 37 3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 39 3.4 Kredibilitas Penelitian .................................................................. 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 48 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Begadang II ............. 48 4.1.2 Lokasi Restoran Begadang II ............................................. 48

4.1.3 Visi, Misi, Tujuan, dan Struktur Organisasi Restoran Begadang II......................................................................... 49

Page 16: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

ii

4.2 Analisis Lingkungan Internal Restoran Begadang II ................ 52

4.2.1 Sumberdaya Manusia ....................................................... 52 4.2.2 Pemasaran ........................................................................ 53

4.2.3 Keuangan.......................................................................... 56 4.2.4 Produksi dan Operasi ....................................................... 57

4.3 Analisis Lingkungan Eksternal Restoran Begadang II............. 57

4.3.1 Analisis PEST .................................................................. 58 4.3.1.1 Politik ......................................................................... 58

4.3.1.2 Ekonomi ..................................................................... 60 4.3.1.3 Sosial .......................................................................... 62 4.3.1.4 Teknologi.................................................................... 64

4.3.2 Analisis Industri Porter .................................................... 64 4.3.2.1 Pembeli ....................................................................... 64

4.3.2.2 Pemasok ..................................................................... 65 4.3.2.3 Ancaman Pendatang Baru.......................................... 66 4.3.2.4 Kekuatan Persaingan dalam Industri .......................... 67

4.3.2.5 Berkembangnya Produk Subtitusi .............................. 67 4.4 Identifikasi Faktor-Faktor Strategis Internal dan Eksternal ....... 68

4.5 Analisis Matriks IFE.................................................................. 69 4.6 Analisis Matriks EFE................................................................. 70 4.7 Analisis Matriks IE .................................................................... 71

4.8 Analisis Matriks SWOT ............................................................ 72 4.8.1 Strategi SO ...................................................................... 74

4.8.2 Strategi WO..................................................................... 74 4.8.3 Strategi ST ....................................................................... 75 4.8.4 Strategi WT ..................................................................... 76

4.8.5 Alternatif Strategi ............................................................. 77 4.9 Analisis QSPM .......................................................................... 77

4.10 Uji Kredibilitas ........................................................................... 79 BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 80 5.2 Saran ............................................................................................ 83

5.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Cabang Restoran Begadang di Bandar Lampung ................... 4

2. Daftar Rumah Makan atau Restoran Padang di Bandar Lampung..... 6

3. Daftar Tabulasi Penelitian Terdahulu................................................. 32

4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal dan Internal ..................... 40

5. Analisis Matriks IFE.......................................................................... 42

6. Analisis Matriks EFE......................................................................... 42

7. Matriks SWOT .................................................................................. 45

8. Matriks QSPM .................................................................................. 46

9. Kualifikasi Tingkat Pendidikan dan Jumlah Karyawan Tetap

Restoran Begadang II Tahun 2015 .................................................... 52

10. Perkembangan Harga BBM Tahun 2009-2015................................. 58

11. Perkembangan Laju Inflasi Pertahun di Kota Bandar Lampung

Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa Tahun 2012-2014 ............ 60

12. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha Kota

Bandar Lampung (%) Tahun 2012-2014 .......................................... 61

13. Kontribusi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Terhadap PDRB

Bandar Lampung Tahun 2012-2014 ................................................. 62

14. Pertumbuhan Penduduk Kota Bandar Lampung Tahun 2012-2014. 63

15. Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan Restoran Begadang II ....... 68

16. Faktor-faktor Peluang dan Ancaman Restoran Begadang II ............. 68

17. Matriks IFE Restoran Begadang II.................................................... 69

18. Matriks EFE Restoran Begadang II................................................... 70

19. Matriks SWOT Restoran Begadang II .............................................. 73

20. Alternatif Strategi yang dianalisis dan Strategi yang telah

dijalankan Restoran Begadang II ...................................................... 77

21. Hasil Analisis QSPM ........................................................................ 78

Page 18: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model Proses Manajemen Strategi yang Komprehensif .................... 14

2. Kerangka Kerja Analisis Perumusan Strategi .................................... 15

3. Model Lima Kekuatan Pesaing ......................................................... 22

4. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 34

5. Matriks Internal Eksternal ................................................................. 43

6. Matriks IE Restoran Begadang II ..................................................... 71

Page 19: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

v

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Menu Restoran Begadang II Bandar Lampung, Januari 2016

2. Data Narasumber

3. Daftar Pertanyaan Wawancara

4. Hasil Pengisian Kuisioner Faktor Strategis Internal

5. Hasil Pengisian Kuisioner Faktor Strategis Eksternal

6. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal

7. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal

8. Hasil Penilaian Analisis QSPM

Page 20: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, yang meliputi kebutuhan

akan makanan dan minuman. Pemenuhan kebutuhan akan makanan bukan hanya

untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia saja, makanan merupakan asupan

yang penting untuk membangun manusia agar terciptanya fisik yang sehat. Oleh

karena itu pemenuhan kebutuhan akan makanan sering kali menjadi salah satu

indikator bagi kesejahteraan masyarakat.

Saat ini pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat setiap

tahunnya sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan.

Indonesia merupakan negara berpenduduk ke-4 terbesar didunia, pertumbuhan

penduduk akan mempengaruhi kebutuhan akan makanan yang terus meningkat,

perkembangan sosial, dan perubahan pola hidup masyarakat yang semakin

modern (Wikipedia.org, 2014).

Era yang serba modern ini di mana segala sesuatu serba praktis dan efisien,

dimana perubahan pola hidup masyarakat akan berdampak pada pola konsumsi,

khususnya masyarakat perkotaan yang sibuk dengan segala rutinitas di luar

rumah. Keadaan inilah yang menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk

Page 21: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

2

membeli makanan di luar rumah dengan berbagai macam alternatif menu pilihan

sebagai solusinya, lalu berpengaruh pada tingginya permintaan masyarakat akan

jasa penyedia makanan terutama dalam bentuk makanan siap saji, sehingga

peluang bisnis sangat menjanjikan untuk pelaku usaha di bidang penyajian

makanan dan minuman (food service) khususnya kafe, rumah makan dan restoran.

Kota Bandar Lampung merupakan lokasi yang potensial bagi pemilik usaha food

service modern maupun tradisional untuk mengembangkan usahanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, jumlah usaha food

service resmi yang tersebar di Kota Bandar Lampung yaitu sebanyak 194 pada

Tahun 2015. Jika dilihat ke depannya semakin banyak usaha food service yang

belum terdaftar, dapat dikatakan tingkat persaingan bisnis food service akan

semakin kompetitif (Badan Pusat Statistik, 2015).

Para pelaku bisnis food service modern maupun tradisional, ditantang untuk

menciptakan diferensiasi yang unik sehingga konsumen dapat membedakan

dengan para pesaingnya. Food service modern khususnya restoran, yang

menyediakan menu hidangan menjadi sebuah konsep modern yang menawarkan

berbagai fasilitas tambahan seperti hiburan live music, wifi, serta sejenisnya

merupakan daya tarik khusus bagi para konsumen.

Semakin tingginya tingkat persaingan bisnis food service modern, menyebabkan

tersisihnya usaha bisnis food service tradisional. Food service tradisional

khususnya rumah makan atau restoran yang menyajikan hidangan tradisional khas

Indonesia harus memiliki strategi keunggulan kompetitif dibandingkan restoran

yang menyajikan hidangan asing, agar dapat terus bersaing dan bertahan. Hal

Page 22: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

3

tersebut merupakan tantangan besar bagi pelaku bisnis food service tradisional

yang ada di Indonesia khususnya Bandar Lampung. Rumah makan Padang atau

restoran Padang merupakan salah satu usaha bisnis food service tradisional yang

menghidangkan berbagai ragam kuliner Minangkabau yang berasal dari Sumatera

Barat.

Masakan Padang termasuk jenis masakan yang dapat dihidangkan kapan pun.

Rumah makan atau restoran Padang menawarkan jenis makanan seperti rendang,

gulai ikan, dendeng balado, soto Padang disertai samba lado. Pengelola rumah

makan atau restoran Padang juga mempertahankan keaslian rasa masakan Minang

dengan menggunakan koki dari Sumatera Barat, setidaknya mereka meminta

bantuan orang dari Sumatera Barat untuk mengontrol kualitas makanan. Beberapa

pengelola perlu mempertimbangkan tabiat lidah konsumen, misalnya mengurangi

tingkat kepedasan. Jaringan rumah makan Padang berkembang dari Sumatera ke

Jawa, Bali, seluruh Nusantara, dan ada yang di luar negeri (Wikipedia.org, 2014).

Restoran Begadang merupakan restoran Padang yang berada di Bandar Lampung,

restoran ini menyediakan hidangan tradisional Indonesia khas Minangkabau. Ciri

khas dari Restoran Begadang ini adalah pemakaian atribut etnis tradisional seperti

bentuk bangunan, pakaian pramusaji, maupun dekorasi ruangan. Restoran

Begadang memiliki keunikan tradisional, yaitu pelayan Restoran Begadang

kebanyakan pria, dimana pelayan mempunyai keunikan dalam menyajikan

hidangan. Pelayan akan membawa sejumlah piring hidangan secara sekaligus

dengan bertingkat-tingkat atau bertumpuk-tumpuk dengan kedua atau sebelah

tangan tanpa terjatuh. Hal ini merupakan atraksi yang cukup menarik bagi para

Page 23: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

4

pelanggan, kemudian piring-piring yang berisikan hidangan ini disajikan kepada

pelanggan. Pelanggan bisa mengambil makanan yang diinginkan. Jika sudah

selesai makan, pelayan akan memeriksa hidangan apa saja yang telah dimakan

oleh pelanggan. Teknik penyajian yang unik ini berbeda dengan kebanyakan

restoran lainnya, umumnya jika pelanggan masuk akan diberikan menu dan akan

memesan makanan dari menu tersebut.

Restoran Begadang memiliki perkembangan yang pesat dengan terbukti memiliki

cabang yang tersebar di Bandar Lampung, dengan keunggulannya yang membawa

Restoran Begadang sampai pada perkembangan saat ini.

Tabel 1. Daftar Cabang Restoran Begadang Bandar Lampung

Tahun Berdiri Nama Alamat

1978 Rumah Makan Begadang I

Jl. Imam Bonjol Bandar Lampung

1981 Restoran

Begadang II

Jl. Diponegoro No.164 Bandar Lampung

1983 Restoran Begadang III

Jl. Raya Branti Km 27 Lampung Selatan

1991 Restoran

Begadang IV

Jl. Raya Bakauheni, Km 15 Bandar

Lampung

2003 Restoran Begadang V

Jl. Soekarno Hatta, No. 50 Bandar Lampung

2012 Begadang

Resto

Jl. Diponegoro No. 1 Bandar Lampung

Sumber: Restoran Begadang II Bandar Lampung, 2015.

Tabel 1 terlihat bahwa Restoran Begadang di Bandar Lampung berdiri sejak

Tahun 1978, namun restoran dalam penelitian ini yaitu Restoran Begadang II

yang berlokasi di Jalan Diponegoro no.164. Restoran Begadang II perlu strategi

yang tepat untuk memenangkan persaingan dipasar. Pengelolaan dan manajemen

restoran ini masih dilakukan langsung oleh pihak pemilik dan keluarga.

Page 24: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

5

David (2012:5) berpendapat bahwa strategi merupakan sarana bersama dengan

tujuan jangka panjang yang hendak dicapai oleh perusahaan. Layaknya sebuah

perusahaan, Restoran Begadang II harus mampu menganalisis lingkungan

perusahaan secara internal maupun eksternal.

Restoran Begadang II harus mengidentifikasi mengenai kekuatan dan kelemahan

serta peluang dan ancaman yang dimiliki. Kekuatan tersebut diantaranya Restoran

Begadang II menyajikan menu makanan yang bervariasi, menawarkan jasa antar

(delivery service), lengkapnya sarana pendukung restoran (area parkir yang luas,

toilet, tempat sholat), lokasi yang strategis, memiliki karyawan yang loyal, adanya

keterjaminan modal, kecepatan dalam pelayanan, harga yang terjangkau, dan

kualitas produk dan bahan baku yang terjaga karena sudah berdiri lebih dari 35

tahun. Selain itu Restoran Begadang II memiliki kelemahan yaitu belum adanya

struktur organisasi sehingga manajemen dalam Restoran Begadang II belum

diterapkan dengan baik, promosi yang dilakukan masih terbatas, belum

melakukan pembukuan secara akuntansi, dan sistem informasi yang masih kurang.

Restoran Begadang II mempunyai peluang untuk mengembangkan usahanya dan

memperluas pasar, seperti adanya loyalitas pembeli dan pemasok, serta gaya

hidup masyarakat yang konsumtif, dukungan pemerintah terhadap infrastruktur,

pertumbuhan penduduk, dan pertumbuhan ekonomi. Namun, Restoran Begadang

II mempunyai ancaman yaitu kenaikan harga BBM dan laju inflasi yang

meningkat akan mempengaruhi harga bahan pokok makanan yang menjadi bahan

baku dalam restoran, serta ancaman pendatang baru yang ingin membuka usaha

Page 25: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

6

restoran sejenis, tingginya tingkat tawar-menawar konsumen dan tingginya tingkat

persaingan restoran atau rumah makan yang tersebar di Kota Bandar Lampung.

Tabel 2. Daftar Rumah Makan atau Restoran Padang di Bandar Lampung

No. Nama Alamat

1. Puti Minang Taruko Group

Jl. Cut Nyak Dien Bandar Lampung Jl. ZA Pagar Alam Bandar Lampung Jl. Jend Sudirman Bandar Lampung

Jl. Ratu Dibalau Bandar Lampung Jl. Diponegoro Bandar Lampung

Jl. Hasanudin Bandar Lampung Jl. Imam Bonjol Bandar Lampung

2. Restoran Begadang Jl. Imam Bonjol Bandar Lampung

Jl. Diponegoro No.164 Bandar Lampung Jl. Raya Bakauheni, Km 15 Bandar Lampung Jl. Soekarno Hatta, No. 50 Bandar Lampung

Jl. Diponegoro No. 1 Bandar Lampung

3. RM. Dua Saudara Jl. Teuku Cik Ditiro No. 1 Bandar Lampung Jl. Tirtayasa Bandar Lampung

Jl. Wolter Monginsidi Bandar Lampung Jl. ZA Pagar Alam No. 108 Bandar Lampung Jl. Urip Sumoharjo No.20 Bandar Lampung

Jl. Gajah Mada No.49 Bandar Lampung

4. Restoran Garuda Jl. Kartini No. 31 Bandar Lampung

5. RM. Kamang Indah Jl. Imam Bonjol Bandar Lampung

6. RM. Setia Jl. Raden Intan No.41 Bandar Lampung

7. RM. Uda Sayang Jl. Jend. Suprapto No. 16 Bandar Lampung

8. RM. Bintang Samudra Jl. Urip Sumoharjo Bandar Lampung

9. RM. Padang Jaya Jl. Jend. Sudirman No.112 Bandar Lampung

Sumber: Hasil pengamatan, 2015.

Tabel 2 terlihat bahwa rumah makan atau restoran Padang di Bandar Lampung

cukup banyak, lalu semakin banyaknya restoran-restoran yang menawarkan

produk sejenis ataupun produk subtitusi yaitu seperti Restoran Ayam Penyet

Surabaya, Ayam Bakar Wong Jowo, KFC, McDonald, dan restoran ataupun kafe

lainnya.

Page 26: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

7

Pemasok untuk bahan baku dalam Restoran Begadang bisa mempengaruhi untuk

lingkungan industri rumah makan jika memiliki kekuasaan yang besar apabila

mendomisili penguasaan bahan baku tertentu sulit dicari subtitusinya. Pembeli

atau konsumen juga bisa mempengaruhi dalam lingkungan industri rumah makan,

karena yang menentukan keputusan pembelian adalah konsumen itu sendiri. Serta

mudah untuk masuknya pesaing baru dalam lingkungan industri rumah makan,

akan menambah ketatnya persaingan yang telah ada, sehingga merupakan

ancaman bagi Restoran Begadang II. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang

ketat ini perusahaan harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

pesaing, berusaha memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam perusahaan dan

memanfaatkan peluang-peluang dengan kekuatan-kekuatan yang ada.

Restoran Begadang II harus dapat menganalisis dan mengantisipasi perubahan

lingkungan, baik itu dari lingkungan internal yang masih bisa dikendalikan

maupun dari lingkungan eksternal yang sukar untuk dikendalikan. Pengaruh dari

kedua analisis lingkungan ini sangat besar dalam proses perumusan dan pemilihan

strategi yang tepat demi perkembangan Restoran Begadang II. Analisis

lingkungan internal dan eksternal memberikan identifikasi mengenai kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimiliki.

Berdasarkan pada keadaan internal dan eksternal tersebut, maka peneliti

mengajukan sebuah penelitian yang berjudul “ANALISIS STRATEGI BISNIS

RESTORAN BEGADANG” (Studi Kasus Pada Restoran Begadang II Bandar

Lampung)

Page 27: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

8

1.2 Rumusan Masalah

Tingginya persaingan dalam usaha restoran Padang yang ada di Kota Bandar

Lampung, memberikan dampak bagi manajemen Restoran Begadang II.

Berdasarkan wawancara dengan pihak restoran bahwa pendapatan yang diterima

Restoran Begadang II mengalami fluktuasi setiap bulannya. Permasalahan ini

mendorong peneliti untuk menganalisis alternatif strategi apa yang sesuai untuk

dijalankan dalam upaya pengembangan usaha dengan terlebih dahulu mengetahui

faktor-faktor apa saja yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan

bagi Restoran Begadang II.

Perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor internal apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari

Restoran Begadang II?

2. Faktor-faktor eksternal apa yang menjadi peluang dan ancaman dari Restoran

Begadang II?

3. Alternatif strategi apakah yang sesuai dengan Restoran Begadang II?

4. Prioritas strategi manakah yang sesuai dengan kondisi Restoran Begadang II?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis :

1. Mengetahui faktor-faktor internal yang akan menjadi kekuatan dan kelemahan

bagi Restoran Begadang II.

2. Mengetahui faktor-faktor eksternal yang akan menjadi peluang dan ancaman

bagi Restoran Begadang II.

3. Mengetahui alternatif strategi apa yang sesuai dengan Restoran Begadang II.

Page 28: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

9

4. Mengetahui prioritas strategi mana yang sesuai dengan kondisi Restoran

Begadang II.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak antara lain:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan pertimbangan

mengenai pemilihan strategi pengembangan usaha yang tepat guna mencapai

tujuan perusahaan.

2. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk melakukan

penelitian selanjutnya terkait penerapan strategi bisnis.

3. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan informasi ilmiah untuk memperluas wawasan pihak lain yang

berkepentingan di bidang analisis strategi bisnis dengan mengambil penelitian

sama akan tetapi dengan perusahaan yang berbeda.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Analisis dan pembahasan penelitian ini meliputi gambaran umum, analisis faktor-

faktor internal dan eksternal, perumusan dan penentuan strategi yang dapat

diterapkan oleh Restoran Begadang II dalam perkembangan usahanya.

Page 29: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Definisi Manajemen Strategis

Menurut David (2006: 5) manajemen strategis (strategic management) dapat

didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasikan,

mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang

memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Seperti tersirat dalam

definisi, manajemen strategis berfokus pada mengintegrasikan manajemen,

pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan

pengembangan, dan sistem komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.

Sedangkan menurut Daft (2007:213) manajemen strategis adalah kumpulan

keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan dan implementasi

strategi yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara

organisasi dan lingkungannya untuk meraih tujuan organisasi.

Menurut Hunger dan Wheelen (2011:4) manajemen strategis adalah serangkaian

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam

jangka panjang.

Page 30: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

11

Terdapat tiga tahapan dalam manajemen strategis (David, 2006:6) yaitu :

a. Formulasi Strategi

Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi

peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan

internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan

memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan

tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan

sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan.

Implementasi strategi seringkali disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen

strategis. Melaksanakan strategi berarti memobilisasikan karyawan dan manajer

untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan.

c. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategis adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga aktivitas

dasar evaluasi strategis adalah:

a) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat

ini

b) Mengukur kinerja

c) Mengambil tindakan korektif.

Menurut Pearce dan Robinson (1997:20) manajemen strategik didefinisikan

sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan

Page 31: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

12

(formulasi) dan pelaksanakan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang

untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan yang terdiri dari sembilan tugas

penting:

a. Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud

keberadaan (purpose), filosofi (philosophy) dan tujuan (goal).

b. Mengembangkan profit perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan

kapabilitasnya.

c. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, meliputi baik pesaing maupun

faktor-faktor konstektual umum.

d. Menganalisis opsi perusahaan dengan menyesuaikan sumber dayanya dengan

lingkungan eksternal.

e. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap

opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.

f. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi utama (grand

strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.

g. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai

dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.

h. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan sumber

daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM,

struktur, teknologi, dan sistem imbalan.

i. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi

pengambilan keputusan yang akan datang.

Page 32: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

13

Pearce dan Robinson (1997:23) menjelaskan juga bahwa lingkungan eksternal

perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor yang saling berkaitan yang

memainkan peran penting dalam menentukan peluang, ancaman, dan kendala

yang dihadapi perusahaan. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang terdiri

dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi suatu perusahaan

tertentu seperti faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi. Faktor-

faktor yang lebih langsung mempengaruhi prospek perusahaan bersumber pada

lingkungan industrinya, meliputi hambatan masuk, persaingan diantara anggota

industri, adanya produk dari faktor subtitusi, serta daya tawar menawar pembeli

dan pemasok. Lingkungan operasional terdiri dari faktor-faktor yang

mempengaruhi situasi persaingan perusahaan seperti posisi bersaing, profil

pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.

2.2 Model Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis akan lebih mudah dengan menggunakan model.

Meskipun model ini tidak menjamin keberhasilan tetapi model tersebut

menunjukan pendekatan yang jelas dan praktis untuk memformulasi,

mengimplementasi, dan mengevaluasi strategi. Model ini menampilkan hubungan

antar bagian-bagian utama dalam proses manajemen strategi.

Page 33: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

14

Gambar 1. menampilkan model manajemen strategis komprehensif yang meliputi

tiga tahap proses yaitu perumusan strategis, pelaksanaan strategi, dan evaluasi

strategi, serta umpan balik dari tiap-tiap proses tersebut. Langkah pertama diawali

dengan perumusan visi dan misi organisasi.

Proses selanjutnya diikuti dengan audit eksternal dan internal perusahaan.

Kegiatan ini hakikatnya ialah untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan apa

yang berperan di dalam penentuan strategi perusahaan. Setelah melalui proses

audit lingkungan, dilanjutkan dengan penetapan tujuan jangka panjang

perusahaan. Sasaran atau tujuan jangka panjang merupakan representasi dari visi

dan misi yang ingin dicapai suatu perusahaan yang sifatnya “multi tahunan”. Agar

Membuat

Pernyataan

Visi dan

Misi

Melakukan

Audit

Eksternal

Melakukan

Audit Internal

Menetapkan

Tujuan

Jangka

Panjang

Merumuskan, Mengevaluasi,

dan Memilih

Strategi

Mengukur dan

Mengeval

uasi

Kinerja

Implementa

si Strategi

Isu-isu

Pemasaran,

Keuangan,

Akuntansi, Litbang dan

SIM

Implementasi

Strategi Isu-

isu

Manajemen

Gambar 1. Model Proses Manajemen Strategi yang Komprehensif

Sumber: David, 2012

Page 34: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

15

mempunyai makna operasional yang dipahami oleh semua orang dalam

organisasi, manajemen puncak harus menyatakan secara jelas apa yang diinginkan

dan dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu di masa yang akan datang.

Tahap berikutnya dari proses manajemen strategi ini berkaitan dengan upaya

untuk membuat, mengevaluasi, dan memilih strategi induk yang akan dijlakankan.

Strategi merupakan suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang cara-cara

yang akan digunakan di masa yang akan depan untuk mencapai berbagai sasaran

yang telah ditetapkan tersebut. Teknik-teknik perumusan strategi yang penting

dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pembuatan keputusan tiga tahap.

Gambar 2. Kerangka Kerja Analisis Perumusan Strategi Sumber: David, 2012

Tahap 1: Tahap Input (Input Stage)

Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif

(Quantitative Strategic Planning Matrix/QSPM)

Matriks

SPACE

Matriks Strength

Weakness

Opportunities

Threats (SWOT)

Matriks

Boston

Consulting

Group (BCG)

Matriks

Internal-

Eksternal

(IE)

Matriks Grand

Strategy

Matriks Evaluasi

Faktor Eksternal

(External Factor

Evaluation/EFE)

Matriks Profil

Kompetitif

(Competitive Profile

Matrix/CPM)

Matriks Evaluasi

Faktor Internal

(Internal Factor

Evaluation/IFE)

Tahap 2: Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Tahap 3: Tahap Keputusan (Decision Stage)

Page 35: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

16

Tahap 1 dari Gambar 2. terdiri dari matriks EFE, IFE dan Matriks Profil

Kompetitif yang biasa disebut sebagai tahap masukan (input stage). Tahap 1

meringkas informasi masukan dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

Tahap 2 disebut tahap pencocokan (matching stage), fokus pada upaya

menghasilkan strategi alternatif yang dapat dijalankan dengan memadukan faktor

faktor eksternal dan internal. Teknik-teknik tahap 2 terdiri dari matriks SWOT,

SPACE, BCG, IE, dan Matriks Grand Strategy. Tahap 3 disebut tahap keputusan

(decision stage), menggunakan satu macam teknik, yaitu Quantitaive strategic

planning Matriks (QSPM). QSPM menggunakan informasi masukan dari tahap 1

untuk secara objektif mengevaluasi strategi alternatif yang diidentifikasi pada

tahap 2. QSPM menggungkap daya tarik relatif dari strategi alternatif, oleh karena

itu menjadi dasar objektif untuk memilih strategi spesifik.

Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan mempunyai konsekuensi

yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat

menimbulkan kerugian besar. Oleh karena itu, proses evaluasi kinerja merupakan

tahap akhir dari proses manajemen strategis yang tidak kalah penting. Evaluasi

strategi mencangkup tiga hal kegiatan dasar, yaitu:

1. Mengkaji landasan strategi perusahaan,

2. Membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan,

3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai

dengan rencana.

Umpan balik yang memadai dan waktu merupakan bagian terpenting dalam

evaluasi strategi yang efektif. Melalui umpan balik yang aktual, tepat waktu dan

Page 36: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

17

objektif, manajeman puncak memperoleh pengetahuan tentang segi-segi

keberhasilan organisasi maupun kegagalan terjadi.

2.2.1 Visi, Misi dan Tujuan

Setiap organisasi memiliki tujuan yang untuk dan alasan keberadaan. Keunikan

ini harus tercermin dalam pernyataan visi dan misi. Menurut David (2006: 70),

pernyataan visi seharusnya menjawab pertanyaan mendasar, ”Apa yang ingin kita

capai?”. Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan cita-cita tentang

keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel

perusahaan mulai dari jenjang yang paling atas hingga yang paling bawah. Oleh

karena itu, pernyataan visi yang dirancang harus dapat memberikan inspirasi dan

memotivasi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap masa depan

organisasi itu. Visi yang jelas juga memberikan dasar untuk mengembangkan

pernyataan misi yang komprehensif.

Menurut David (2006: 88) karena pernyataan misi sering kali menjadi bagian

yang paling kelihatan dan dilihat publik dalam proses manajemen strategis,

adalah penting untuk memasukkan semua komponen penting ini:

a. Pelanggan: Siapa pelanggan perusahaan?

b. Produk atau jasa: Apa produk atau jasa utama perusahaan?

c. Pasar: Secara geografis, di mana perusahaan berkompetisi?

d. Teknologi: Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru?

Page 37: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

18

e. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas: Apakah

perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang

baik?

f. Filosofi: Apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika

perusahaan?

g. Konsep diri: Apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif

perusahaan?

h. Perhatian akan citra publik: Apakah perusahaan responsif terhadap pemikiran

sosial, masyarakat dan lingkungan?

i. Perhatian akan karyawan: Apakah karyawan merupakan aset yang berharga

bagi perusahaan?

Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai hasil yang spesifik yang ingin

dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya. Selain itu, tujuan

merupakan titik sentral kegiatan perusahaan yang dapat dipakai menjadi alat

untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi dan juga untuk keputusan

strategi. Umumnya suatu perusahaan memiliki tujuan yang bermacam-macam,

antara lain: keuntungan, efisiensi, kepuasan dan pembinaan karyawan, kualitas

produk atau jasa untuk konsumen dan pelanggan, menjadi anggota perusahaan

yang memiliki tanggung jawab sosial dan hubungan yang baik dengan

masyarakat, pemimpin pasar, maksimisasi deviden atau harga saham untuk para

pemegang saham, survival atau kelangsungan hidup, kemampuan adaptasi dan

pelayanan masyarakat (Jauch dan Glueck, 2003).

Page 38: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

19

2.2.2 Faktor Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencana strategis

untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman

terhadap perusahaan (Jauch dan Glueck, 2003:52). Menurut David (2012: 120)

Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori besar: kekuatan ekonomi,

kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan, kekuatan politik, hukum,

pemerintah, kekuatan teknologi dan persaingan atau kompetitif. Perubahan dalam

kekuatan eksternal mengakibatkan perubahan dalam permintaan konsumen untuk

barang industri dan konsumsi serta jasa. Kekuatan eksternal mempengaruhi tipe

produk yang dikembangkan, karakteristik dari strategi segmentasi pasar dan

positioning, tipe jasa yang ditawarkan, dan pilihan bisnis yang ingin diakuisi atau

dijual. Kekuatan eksternal secara langsung mempengaruhi pemasok serta

distributor.

a. Faktor Ekonomi

Ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kondisi bisnis-bisnis yang terikat

langsung pada negara tersebut. Sebagai contoh ketika suku bunga naik, dana

yang dibutuhkan untuk meningkatkan modal menjadi lebih mahal atau tidak

tersedia, juga ketika suku bunga naik pendapatan yang seharusnya

dibelanjakan untuk konsumsi atau permintaan terhadap barang akan

berkurang. Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dapat dianalisis dan

didiagnosis kebanyakan perusahaan antara lain:

1. Tahapan siklus bisnis, perekonomian dapat diklasifikasikan seperti dalam

keadaan depresi, resesi, kebangkitan (recovery), dan kemakmuran.

2. Gejala inflasi dan deflasi barang dan jasa.

Page 39: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

20

3. Kebijakan moneter, tingkat suku bunga dan devaluasi atau revaluasi uang

dalam hubungannya dengan uang asing.

4. Kebijakan fiskal, tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan.

5. Neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya dengan

perdagangan luar negeri.

b. Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap,

opini, dan gaya hidup orang-orang disekitar faktor eksternal perusahaan, yang

berkembang dari pengaruh kultural ekologi, demografi, agama, pendidikan

dan etnik. Ketika faktor sosial berubah, berubah pulalah permintaan akan

berbagai jenis pakaian, buku, kegiatan senggang dan sebagainya.

c. Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum

Pemerintah merupakan regulator, deregulator, pemberi subsidi, pemberi kerja,

dan pelanggan dari berbagai organisasi. Oleh karena itu, faktor kekuatan

politik, pemerintah dan hukum dapat menjadi peluang atau ancaman utama

untuk organisasi kecil dan besar. Stabilitas politik dan kebijakan pemerintah

sangat menentukan kecenderungan dan arah perekonomian Nasional. Kondisi

lingkungan politik pemerintah tersebut berpengaruh signifikan dan strategis

terhadap aktivitas bisnis. Stabilitas nasional yang baik serta situasi politik

yang kondusif merupakan sebuah angin segar bagi setiap kegiatan perusahaan

dan memberikan jaminan kepastian dan keamanan bagi kegiatan investasi

dalam negeri.

Page 40: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

21

d. Faktor Teknologi

Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus

dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat

mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan,

proses produksi, praktik pemasaran dan posisi kompetitif perusahaan secara

dramatis. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, yang

menghasilkan penciptaan produk baru dan produk yang lebih baik perubahan

posisi biaya kompetitif dalam suatu industri, dan membuat produk dan jasa

saat ini menjadi ketinggalan jaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi

atau menghilangkan hambatan biaya antar perusahaan, menciptakan siklus

produksi yang lebih pendek, menciptakan kekurangan dalam keterampilan

teknis, serta menghasilkan perubahan dalam nilai-nilai dan harapan karyawan,

manajer, dan pelanggan.

e. Lingkungan Industri

Porter dalam David (2006: 130), hakikat persaingan suatu industri ini dapat

dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu:

1. Kemungkinan masuknya pesaing baru

2. Persaingan antar perusahaan dalam industri

3. Potensi pengembangan produk substitusi

4. Kekuatan tawar menawar penjual/pemasok

5. Kekuatan tawar menawar pembeli/konsumen.

Pemahaman tentang hakikat dan dampak lima hal tersebut sangat penting bagi

para pengambil keputusan strategis dalam perusahaan, bukan hanya agar

mereka mampu merumuskan strategi, misi, dan kebijakan yang tepat, akan

Page 41: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

22

tetapi agar mereka juga mampu memanfaatkan peluang yang timbul di masa

yang akan datang. Akan lebih mudah jika dilihat Gambar 3. untuk

memahaminya.

Gambar 3. Model lima kekuatan pesaing Sumber: David, 2006

1. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru

Masuknya pesaing baru menambah ketat persaingan yang telah ada, hal itu

terjadi karena pesaing yang masuk mungkin melihat celah dimana pangsa

pasar masih dapat diperoleh mungkin dengan cara merebut pangsa pasar

ataupun dengan mengisi pangsa pasar yang belum terisi oleh produsen yang

telah ada. Ketika itu pangsa pasar akan terbagi karena adanya perusahaan

sejenis yang masuk kedalam industri tersebut. Sehingga merupakan ancaman

bagi produsen yang ada.

2. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis

Perusahaan-perusahaan sejenis yang telah ada akan saling bersaing dalam

merebut pelanggan, para perusahaan akan menggunakan strategi-strategi

bersaing seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah

Kekuatan Tawar Menawar

Pembeli/Konsumen

Persaingan antara Perusahaan Sejenis

Kekuatan Tawar

Menawar Penjual/Pemasok

Potensi Pengembangan

Produk Substitusi

Kemungkinan Masuknya

Pesaing Baru

Page 42: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

23

feature, menyediakan jasa, memperpanjang garansi dan meningkatkan iklan.

Ini dilakukan karena persaingan antar perusahaan sejenis merupakan ancaman

yang terbesar diantara lima kekuatan kompetitif

3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi Baru

Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk

substitusi, misalnya minuman teh untuk menggantikan minuman kopi,

menggunakan kendaraan mobil dan kendaraan sepedah motor sebagai

gantinya. Tekanan persaingan akibat adanya produk substitusi semakin

bertambah ketika harga produk substitusi relatif murah dan biaya konsumen

untuk beralih ke produk lain rendah. Kekuatan kompetitif produk pengganti

paling mudah di ukur dari seberapa besar pangsa pasar yang direbutnya dan

rencana perusahaan produk substitusi tersebut untuk meningkatkan kapasitas

serta penetrasi pasar.

4. Kekuatan Tawar-menawar Penjual atau Pemasok

Para pemasok dapat berada pada posisi tawar menawar yang kuat, dalam arti

mereka dapat menaikkan harga bahan yang dipasoknya atau menurunkan mutu

bahan yang diperlukan pelanggannya. Dengan demikian, perusahaan pemasok

memiliki kekuasaan yang besar apabila: pemasok mendomisili penguasaan

atau pemilikan bahan mentah tertentu bahan baku atau mentah tersebut sulit

dicari substitusinya karena berkaitan langsung dengan spesifikasi produk

tertentu, dan industri tertentu tidak merupakan pelanggan penting dari

pemasok.

Page 43: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

24

5. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli atau Konsumen

Para konsumen menjadi lebih kuat apabila berbagai kondisi tertentu terpenuhi

seperti: terkonsentrasi pada suatu lokasi tertentu dan membeli produk yang

diperlukan dalam jumlah besar, perimbangan harga produk yang dibeli tidak

menjadi pertimbangan utama, produksi substitusi yang manfaatnya relatif

sama tersedia di pasaran, produk yang dihasilkan oleh industri tidak penting

bagi pembeli, semakin banyak perusahaan yang menghasilkan produk serupa

sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan, dan untuk pembeli individual,

penghasilan yang meningkat akan meningkatkan daya beli mereka dengan

orientasi tertuju pada mutu, bukan harga. Perusahaan pesaing mungkin

menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus, memberikan harga

khusus, dan kualitas yang baik.

2.2.3 Faktor Lingkungan Internal

Lingkungan internal menurut Jauch dan Glueck (2003) adalah proses dimana

perencana strategi mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan

pengembangan, produksi dan operasi, sumberdaya dan karyawan perusahaan,

serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana kekuatan dan

kelemahan perusahaan.

Menurut David (2012: 178) pendekatan fungsi bisnis berupaya

mengidentifikasikan dan menilai faktor-faktor internal yang mencakup

kemampuan perusahaan, dan keterbatasan yang biasanya dikategorikan sebagai

berikut:

Page 44: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

25

a. Manajemen

Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang

mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, dan

keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu

perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penunjukkan staf, dan

pengendalian.

b. Pemasaran

Pemasaran merupakan proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Ada

tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan, penjualan produk atau jasa,

perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan

analisis peluang. Dengan memahami fungsi-fungsi ini akan membantu dalam

mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran.

c. Keuangan

Kondisi keuangan sering dijadikan ukuran tunggal terbaik dalam menentukan

posisi persaingan. Selain itu, kondisi keuangan perusahaan juga dapat menjadi

daya tarik bagi investor. Penetapan kekuatan dan kelemahan finansial sebuah

perusahaan sangat penting untuk memformulasikan strategi secara efektif.

d. Produksi dan operasi

Produksi dan operasi dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas

yang merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa. Manajemen

produksi dan operasi erat kaitannya dengan input, proses dan output.

Page 45: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

26

e. Penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan biasanya diarahkan pada produk-produk baru

sebelum pesaing melakukannya, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan

pemasaran serta mendapatkan keunggulan dari biaya melalui efisiensi.

2.3. Alternatif Strategi Utama

David (2012: 251) menyatakan ada 11 strategi utama yang dapat dilakukan oleh

perusahaan, yaitu:

1. Integrasi ke depan, yaitu memperoleh kepemilikan atau meningkatkan

kendali pada distributor dan pengecer. Strategi ini dipilih jika distributor

organisasi sangat mahal, mutu distributor sedemikian terbatas, organisasi

bersaing dalam industri yang sedang tumbuh, organisasi mempunyai modal

dan sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mengelola bisnis baru,

keunggulan produk stabil sangat tinggi, distributor memperoleh laba yang

besar.

2. Integrasi ke belakang, yaitu strategi yang mencari kepemilikan atau kendali

besar pada perusahaan pemasok. Strategi ini terutama tepat jika perusahaan

pemasok saat ini tidak dapat diandalkan.

3. Integrasi horizontal, yaitu merujuk pada strategi mencari kepemilikan dari

atau kendali besar atas perusahaan-perusahaan pesaing. Hal ini dilakukan jika

organisasi dapat memperoleh karakteristik monopolistik dalam bidang atau

wilayah tertentu, organisasi bersaing dalam industri yang sedang tumbuh,

meningkatnya skala ekonomis memberikan keunggulan bersaing yang besar,

organisasi mempunyai modal dan sumberdaya manusia yang berbakat yang

Page 46: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

27

diperlukan untuk perluasan perusahaan, pesaing ragu-ragu karena tidak punya

keahlian manajerial.

4. Penetrasi pasar, yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau

jasa yang sudah ada di pasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar.

Strategi ini banyak digunakan sendiri dan dalam kombinasi dengan strategi

yang lain. Hal ini dilakukan jika pasar saat ini belum jenuh dengan produk

atau jasa tertentu, tingkat penggunaan dari pelanggan yang sudah ada dapat

ditingkatkan secara signifikan, pangsa pasar pesaing utama menurun

sedangkan penjualan industri total naik, korelasi antara tingkat penjualan dan

pengeluaran pemasaran selama ini tinggi, skala ekonomis meningkat

menyediakan keunggulan bersaing yang besar.

5. Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang sudah

ada ke wilayah geografi baru. Strategi ini dilakukan jika saluran distribusi

baru tersedia, organisasi amat sukses dalam usahanya, ada pasar baru yang

belum jenuh dan belum digarap, organisasi mempunyai modal dan

sumberdaya manusia yang diperlukan untuk mengelola perluasan operasi,

organisasi mempunyai kelebihan kapasitas produksi, industri dasar suatu

organisasi cakupannya dengan cepat dapat menjadi global.

6. Pengembangan produk, yaitu mencari kenaikan penjualan dengan

memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang

baru. Strategi ini tepat diterapkan jika organisasi mempunyai produk yang

sukses yang berada dalam tahap dewasa dalam daur hidup produk. Di sini

idenya adalah menarik pelanggan yang sudah puas untuk mencoba produk

Page 47: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

28

baru sebagai hasil dari pengalaman positif dengan produk atau jasa organisasi

yang sudah ada.

7. Diversifikasi terkait, yaitu menambah produk atau jasa baru, yang saling

berkaitan. Hal ini dilakukan jika penambahan produk baru tetapi berkaitan

secara signifikan akan memperkuat penjualan produk yang sudah ada.

8. Diversifikasi tak terkait, yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak

berkaitan. Strategi ini tepat untuk dilakukan jika penjualan dan laba tahunan

industri dasar suatu organisasi menurun, organisasi mempunyai modal dan

bakat manajerial yang diperlukan untuk bersaing dengan sukses dalam

industri baru.

9. Penciutan, yaitu mengubah pengelompokkan lewat penghematan biaya dan

aset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. Dilakukan apabila

organisasi dilanda inefisiensi, laba rendah, moral karyawan buruk dan

tekanan dari pemegang saham untuk memperbaiki prestasi.

10. Divestasi, yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi.

Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi penciutan

dan gagal menghasilkan perbaikan yang diperlukan.

11. Likuidasi, yaitu menjual semua aset perusahaan, bagian per bagian, untuk

nilai riilnya. Strategi ini dilakukan apabila organisasi telah melakukan strategi

penciutan dan divestasi, dan tidak ada yang berhasil.

Page 48: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

29

2.4 Matriks EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor

Evaluation)

Perumusan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menggunakan matriks

EFE dan IFE yang merupakan matrik faktor-faktor internal dan eksternal

perusahaan untuk mengetahui posisi perusahaan dalam suatu industri. Matriks IFE

merupakan alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga menjadi dasar untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut.

Matriks EFE merupakan alat yang memungkinkan perencana strategi di dalam

meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial budaya, lingkungan,

politik, permerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks ini membantu

manajer dalam mengorganisir faktor-faktor strategis eksternal ke dalam kategori-

kategori yang diterima secara umum mengenai peluang dan ancaman (David,

2012: 158).

Matriks IFE merupakan alat perumusan strategi yang meringkas dan

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis,

dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan

di antara area tersebut. (David, 2012: 229).

2.5 Matriks IE (Internal-Eksternal)

Matriks Internal-Eksternal merupakan matriks yang meringkas hasil evaluasi

faktor eksternal dan internal yang menempatkan perusahaan pada salah satu

kondisi di dalam sembilan sel, dimana tiap-tiap sel merupakan kondisi langkah

yang harus ditempuh perusahaan. Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci:

Page 49: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

30

total rata-rata terimbang IFE pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang EFE

pada sumbu y (David, 2012: 344).

2.6 Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)

Menurut David (2012: 327), matriks kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para

manajer mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (Strengths-

Opportunnities), Strategi WO (Weakness-Opportunities), Strategi ST (Strengths-

Threats), dan Strategi WT (Weakness-Threats).

Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik

keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan

organisasi mereka berada dalam posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan

untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal.

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara

mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Peluang-peluang besar terkadang

muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya

memanfaatkan peluang tersebut.

Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi dampak ancaman eksternal. Proses ini bukan berarti bahwa suatu

organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam

lingkungan eksternal.

Page 50: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

31

Strategi WT merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang

menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar

dalam posisi yang membahayakan. Pada kenyataannya, perusahaan semacam itu

mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,

menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi.

2.7 Matriks QSPM (Qualitative Strategic Planning Matrix)

Matriks QSPM (Quantitaive Strategic Planing Matriks) merupakan suatu teknik

analisis dalam litelatur yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari

tindakan alternatif yang dapat dijalankan (David, 2012: 350). Secara konseptual,

QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang di dasarkan

sampai seberapa jauh faktor-faktor keberhasilan kritis eksternal dan internal kunci

dimanfaatkan atau ditingkatkan. Daya tarik relatif dari masing-masing strategi

dihitung dengan menentukan dampak komulatif dari masing-masing faktor

keberhasilan krisis eksternal dan internal. Sifat positif dari QSPM adalah

rangkaian strategi ini dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan. Alat ini

juga mengharuskan perencana strategi memadukan faktor-faktor internal dan

eksternal yang terkait ke dalam proses keputusan.

Page 51: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

32

2.8 Penelitian Terdahulu

Tabel 3. Daftar Tabulasi Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Shojaei,

Taheri, dan

Mighani

(2010)

Strategic

Planning for a

food Industry

Equipment

manufacturing

factory, Using

SWOT

Analysis,

QSPM, and

MAUT models

Analisis SWOT dengan

QSPM dan MAUT

model, untuk menilai

poin kekuatan,

kelemahan, peluang,

dan ancaman.

Penelitian

Kualitatif,

dengan

analisis

SWOT,

QSPM, dan

MAUT

model

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa perusahaan

ditempatkan di wilayah

strategi agresif, lalu hasil

QSPM yaitu strategi

peningkatan pangsa pasar

Internasional memperoleh

nilai tertinggi

Saghaei

(2012)

Strategic

Planning for a

Lubricant

Manufacturing

Company

Untuk menerapkan

strategi untuk jangka

panjang dengan

menggunakan

sumberdaya internal

perusahaan dan

mengambil peluang

dan mengatasi

ancaman

Penelitian

Kualitatif

dengan

analisis

SWOT dan

QSPM

Hasil dari QSPM dalam

penelitian ini bahwa prioritas

utama perusahaan adalah

pengembangan pasar,

berpartisipasi dalam pameran,

dan bekerja sama dengan

departemen lingkungan serta

memperkenalkan produksi di

pasar domestik untuk

mengembangkannya

Mayasari

(2010)

Strategi

Bersaing

Usaha Sate

Bebek H.

Syafe’i

Cibeber, Kota

Cilegon,

Provinsi

Banten.

Menganalisis

lingkungan eksternal

dan internal usaha

sate bebek H. Syafe’i

Cibeber, Menganalisis

posisi bersaing usaha

sate bebek H. Syafe’i

Cibeber, serta

Merumuskan alternatif

strategi dan

merekomendasikan

prioritas strategi

bersaing yang tepat

untuk diterapkan pada

usaha sate bebek H.

Syafe’i Cibeber.

Metode

Penelitian

Kualitatif

dengan alat

analisis

SWOT,

Matriks

EFE, IFE,

IE, CPM,

QSPM

Hasil matriks IE

menempatkan pada sel II yaitu

tumbuh dan membangun.

Adapun urutan prioritas

strategi berdasarkan hasil

QSPM adalah : (1)

Memperbaiki upaya

pemasaran, (2) Memperbaiki

perencanaan dan keuangan,

(3) Meningkatkan kualitas

produk, (4) Pengembangan

pasar, (5) Menambah fasilitas

produksi dan karyawan, (6)

Konversi bahan bakar, dan

(7) Meningkatkan kualitas

hubungan kerja antara

pengelola dan karyawan

usaha.

Page 52: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

33

Tabel 3. Daftar Tabulasi Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Sumber: Shojaei, Taheri, dan Mighani pada (2010), Saghaei (2012), Mayasari (2010), Purba (2010)

Peneliti Judul

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

Purba

(2010)

Strategi

Bersaing

Pemasaran

Produk Roti

Unyil Venus

Bogor.

Mengidentifikasi

faktor-faktor

lingkungan internal dan

eksternal Produk Roti

Unyil Venus.

Mengetahui posisi

bersaing bila

dibandingkan dengan

pesaing utamanya.

Merumuskan alternatif

strategi yang tepat

dengan memperhatikan

kondisi lingkungan

industri.

Metode

Penelitian

Kualitatif

dengan

analisis

SWOT,

Matriks

EFE, IFE,

IE, QSPM

Hasil IE berada pada kuadaran

V yaitu strategi penetrasi pasar

dan pengembangan produk.

Hasil analisis QSPM diperoleh

alternatif strategi

mempertahankan produk dan

meningkatkan jumlah

produksi berkualitas yang

dapat bersaing dengan

pesaingnya.

Page 53: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

34

2.9 Kerangka Pemikiran

Perkembangan bisnis penyajian makanan (food service) di Kota Bandar Lampung

semakin pesat, sehingga mengakibatkan tingginya persaingan antar pelaku bisnis

food service modern dan tradisional. Restoran Begadang II merupakan salah satu

food service tradisional yang terdapat di Bandar Lampung. Restoran ini harus siap

menghadapi persaingan yang semakin meningkat. Oleh karena itu, Restoran

Begadang II memerlukan strategi pengembangan usaha agar dapat bertahan dan

berkembang di masa yang akan datang. Selain itu, strategi pengembangan ini

diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk-produk dari Restoran Begadang

II.

Tahap 1 : Tahap Input

Analisis lingkungan usaha Restoran Begadang II

Analisis lingkungan internal Analisis lingkungan eksternal

-

Analisis Peluang dan Ancaman

(Matrik EFE)

Analisis Kekuatan dan Kelemahan

(Matrik IFE)

Tahap 2 : Tahap Pencocokan Penentuan posisi Restoran Begadang II dengan Matrik IE

dan perumusan alternatif strategi dengan Matrik SWOT

Tahap 3 : Tahap Keputusan

Penentuan urutan strategi dengan QSPM

Rekomendasi strategi terbaik

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Sumber: David, 2012

Page 54: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

35

Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi faktor eksternal

yang menjadi peluang dan ancaman serta faktor internal yang menjadi kekuatan

dan kelemahan bagi Restoran Begadang II. Faktor eksternal dianalisis dengan

menggunakan matriks EFE dan faktor internal dianalisis dengan matriks IFE.

Total skor kedua matriks tersebut dipadukan ke dalam matriks IE untuk

mengetahui posisi perusahaan. Kemudian dengan menggunakan analisis SWOT

akan diperoleh alternatif-alternatif strategi bagi pengembangan usaha Restoran

Begadang II. (David, 2012: 324).

Tahap terakhir adalah pengambilan keputusan alternatif strategi yang paling tepat

atau yang diprioritaskan bagi Restoran Begadang II yang sesuai dengan kondisi

rumah makan dengan menggunakan analisis QSPM. Hasil yang diperoleh melalui

analisis QSPM akan menghasilkan urutan prioritas strategi-strategi

pengembangan yang dapat dilakukan oleh Restoran Begadang II.

(David, 2012: 350)

Page 55: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data

Menurut Sugiyono (2009:36) format desain penelitian kualitatif terdiri dari tiga

model, yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan format grounded research.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan

pendekatan deskriptif.

Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau

pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif

pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian

studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana hanya dipusatkan pada fase

tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum memperoleh gambaran umum

tentang kasus tersebut. Studi kasus yang baik harus dilakukan secara langsung

dalam kehidupan sebenarnya dari kasus yang diteliti (Nawawi, 2003:2).

Menurut Robert K. Yin (2008), metode studi kasus digunakan sebagai suatu

penjelasan kompherensif yang berkaitan dengan berbagai aspek seseorang, suatu

kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi kemasyarakatan

yang diteliti.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

Menurut Arikunto (2010:22) data dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu:

Page 56: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

37

a. Data primer, adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan

secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat

dipercaya, yakni subjek penelitan atau informan yang berkenaan dengan

variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara

langsung.

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data

yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat

dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis seperti

jurnal, tabel, catatan, dan lain-lain.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari

hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan atau triangulasi. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara

observasi, dokumentasi, dan wawancara.

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Adapun jenis-jenis

observasi tersebut diantaranya yaitu observasi terstruktur, observasi tak

terstruktur, observasi partisipan, dan observasi non partisipan. Dalam penelitian

ini, sesuai dengan objek penelitian maka, peneliti memilih observasi partisipan.

Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil

bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi ini

dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian,

Page 57: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

38

yaitu dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Restoran Begadang

II

Peneliti dapat menentukan informan yang akan diteliti dan juga untuk

mengetahui jabatan, tugas atau kegiatan, alamat, nomor telepon, dari calon

informan sehingga mudah untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan

penelitian.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama dengan kuesioner.

Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur,

wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in-depth interview).

Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan

untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi

pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.

3. Studi pustaka

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku

referensi, laporan-laporan, majalah-majalah, jurnal-jurnal dan media lainnya yang

berkaitan dengan obyek penelitian.

4. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang

digunakan peneliti disini berupa foto, gambar, serta data-data mengenai Restoran

Begadang II.

5. Kuisioner

Pemberian kuisioner kepada pihak manajemen Restoran Begadang II untuk

menentukan nilai terhadap bobot setiap faktor-faktor internal dan eksternal.

Page 58: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

39

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis

tiga tahap formulasi- formulasi strategi. Analisis deskriptif bertujuan untuk

mendefinisikan gambaran umum serta karakteristik perusahaan. Adapun alat

bantu analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah

matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSPM.

(David, 2012: 324)

1. Matrik IFE dan EFE

Matrik IFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal

dan menggolongkannya menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan melalui

pembobotan. Sedangkan matrik EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-

faktor lingkungan eksternal dan menggolongkannya menjadi peluang dan

ancaman perusahaan dengan melakukan pembobotan.

Tahap-tahap untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam matrik IFE

dan EFE adalah sebagai berikut :

1. Menyusun daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting

(critical succes factors) untuk aspek internal (kekuatan dan kelemahan) dan

eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan, kemudian menempatkannya

pada kolom pertama.

2. Menentukan bobot (weight) dari critical succes factors. Penentuan bobot

dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan

eksternal kepada pihak manajemen perusahaan dengan menggunakan metode

”Paired Comparison”. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian

Page 59: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

40

terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk

menentukan bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk

menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang

digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 : jika indikator vertikal kurang penting daripada indikator horizontal

2 : jika indikator vertikal sama penting dibandingkan indikator horizontal

3 : jika indikator vertikal lebih penting dibanding indikator horizontal

Untuk lebih jelasnya rancangan bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat

pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal dan Internal Faktor Penentu A B C D E ... Total Bobot

A

B

C

D

E

...

Total

Sumber : Kinnear dalam Mayasari (2010)

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :

𝐵𝑖 = 𝑋𝑖

∑ 𝑋𝑖𝑛𝑖

dimana : Bi = bobot variabel ke-i

Xi= jumlah variable ke-i

i = 1,2,3,...,n

n = jumlah variabel

Page 60: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

41

Total bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0. Pembobot ini kemudian

ditempatkan pada kolom kedua matrik IFE-EFE.

3. Menentukan rating setiap critical succes factors antara 1 sampai 4, dimana

untuk matrik IFE, skala nilai peringkat untuk kekuatan yang digunakan yaitu :

1 = sangat lemah 3 = kuat

2 = lemah 4 = sangat kuat

Untuk faktor-faktor kelemahan yaitu skala 1 berarti sangat kuat dan skala 4

berarti sangat lemah. Sedangkan untuk faktor strategis eksternal peluang bagi

perusahaan diberi rating dengan skala yang digunakan yaitu :

1 = sangat rendah, respon kurang 3 = tinggi, respon diatas rata-rata

2 = rendah, respon sama dengan rata-rata 4 = sangat tinggi, respon superior

Untuk faktor-faktor ancaman yaitu, skala 4 berarti sangat rendah, respon

superior terhadap perusahaan. Skala 1 berarti tinggi, respon kurang terhadap

perusahaan. Rating didasarkan pada efektifitas strategi perusahaan, serta

rating juga berdasarkan pada kondisi perusahaan.

4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating untuk mendapatkan skor

pembobotan dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk

mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Hasil pembobotan dan

peringkat (rating) berdasarkan analisis situasi perusahaan dimasukkan dalam

matrik. Matrik IFE dan EFE diilustrasikan pada Tabel 5 dan 6.

Page 61: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

42

Tabel 5. Analisis Matrik IFE

Faktor Kunci Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan :

- -

Kelemahan : -

-

Total

Sumber: David (2012: 231)

Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika

total skor IFE (3,0 – 4,0) berarti kondisi internal perusahaan tinggi/kuat, (2,0

– 2,99) berarti kondisi internal perusahaan rata-rata atau sedang dan (1,0 –

1,99) berarti kondisi internal perusahaan rendah/lemah.

Tabel 6. Analisis Matrik EFE

Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang : - -

Ancaman : - -

Total

Sumber: David (2012: 160)

Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Total

skor EFE dikelompokkan dalam kuat (3,0 – 4,0) berarti perusahaan merespon

kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan, rata-rata

(2,0 – 2,99) berarti perusahaan merespon sedang terhadap peluang dan

ancaman yang ada dan lemah, (1,0 – 1,99) berarti perusahaan tidak dapat

merespon peluang dan ancaman yang ada.

Page 62: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

43

3. Matrik IE (Internal-Eksternal)

Posisi perusahaan dalam industri di analisis dengan alat bantu matrik IE. Matrik

ini berupa pemetaan skor total matrik IFE dan EFE yang telah dihasilkan pada

tahap-tahap input. Ilustrasi matrik IE dapat dilihat pada Gambar 5. Sumbu

horisontal pada matrik IE menunjukkan skor total IFE sedangkan pada sumbu

vertikal menunjukkan skor total EFE. Tujuan penggunaan matrik ini adalah

untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat divisi unit bisnis yang lebih detail.

Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0

Tinggi

3,0

Sedang

2,0 Rendah

1.0

Gambar 5. Matrik Internal Eksternal (IE) Sumber : David (2012: 344)

Diagram tersebut dapat mengindentifikasikan sembilan sel strategi perusahaan

dalam matrik IE, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan

menjadi strategi utama, yaitu :

1. Strategi tumbuh dan bina (Growth and Build) yang berada pada sel I, II dan

IV. Strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi

pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau strategi

integratif (integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal).

2. Strategi mempertahankan dan memelihara (Hold and Maintain), yang berada

pada sel III, V, atau VII. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk

merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini.

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Page 63: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

44

3. Strategi panen atau divestasi (Harvest or Divest), yang berada pada sel VI,

VIII, IX. Strategi yang umum dipakai adalah strategi divestasi, dan strategi

likuidasi.

Organisasi yang sukses dapat mencapai portofolio bisnis, yang diposisikan berada

dalam atau di sekitar sel I dalam matrik IE. Nilai-nilai IFE dikelompokkan dalam

kuat (3,0 – 4,0), sedang (2,0 – 2,99), dan lemah (1,0 – 1,99). Sedangkan nilai-

nilai EFE dapat dikelompokkan dalam tinggi (3,0 – 4,0), sedang (2,0 – 2,99), dan

rendah (1,0 – 1,99) (David, 2006: 344).

4. Matrik SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)

Matrik SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan. Matrik ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Matrik ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu

strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST. Alternatif strategi matriks

SWOT dapat dilihat pada Tabel 7. Langkah-langkah menyusun matrik SWOT

adalah sebagai berikut :

1. Menuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan

2. Menuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan

3. Menuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan

4. Menuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan

5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan strategi SO dalam sel yang tepat.

Page 64: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

45

6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

resultan strategi WO dalam sel yang tepat.

7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

resultan strategi ST dalam sel yang tepat.

8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

resultan strategi WT dalam sel yang tepat.

Tabel 7. Matrik SWOT

Sumber: David (2012: 327)

Hasil dari matrik SWOT ini sendiri diharapkan dapat memberikan beberapa

alternatif strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh pihak manajemen

perusahaan agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan pemasaran

perusahaan dapat memberikan hasil yang maksimal.

5. Analisis Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Setelah mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perusahaan harus mampu

mengevaluasi dan kemudian memilih strategi yang terbaik dan paling cocok

dengan kondisi internal perusahaan serta lingkungan eksternal. Penggunaan

Internal

Eksternal

STRENGTH - S

Daftarkan 5 - faktor 10

kekuatan

WEAKNESS - W

Daftarkan 5 - 10 faktor

kelemahan

OPPORTUNITIES - O

Daftarkan 5 - faktor 10

peluang

STRATEGI S - O

Gunakan kekuatan untuk

memanfaat kan peluang

STRATEGI W - O

Atasi kelemahan dengan

memanfaatkan peluang

THREATS - T

Daftarkan 5 - faktor 10

ancaman

STRATEGI S - T

Gunakan kekuatan untuk

menghindari ancaman

STRATEGI W - T

Meminimumkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Page 65: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

46

QSPM dapat dilihat pada Tabel 8. Ada enam langkah yang harus diikuti untuk

membuat matrik QSPM yaitu:

1. Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama

dengan matrik SWOT.

2. Memberikan bobot untuk kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Bobot

ini sama dengan bobot yang diberikan pada matrik IFE dan EFE.

3. Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi.

4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Scores - AS) yang berkisar antara

1 sampai 4. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 =

sangat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang

sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai (AS).

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores – TAS),

kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS).

6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik (STAS). Alternatif strategi yang

memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik.

Tabel 8. Matrik QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Faktor-Faktor

Sukses Strategi

Bobot Alternatif Strategi

Strategi I Strategi II Strategi III

AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

-

Kelemahan

-

Peluang

-

Ancaman

-

Total

Sumber : David, (2006: 353)

Keterangan : AS= Attractiveness Scores (Nilai Daya Tarik)

TAS = Total Attractiveness Scores (Total Nilai Daya Tarik)

Page 66: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

47

3.4 Kredibilitas Penelitian

Setiap penelitian harus memiliki kredibilitas sehingga dapat

dipertanggungjawabkan. Kredibilitas penelitian kualitatif adalah keberhasilan

mencapai maksud mengeksplorasi masalah yang majemuk atau keterpercayaan

terhadap hasil data penelitian. Menurut Sugiyono (2009:270-276) upaya untuk

menjaga kredibiltas dalam penelitian adalah melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan ketekunan

Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.

pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan salah atau tidak.

b. Menggunakan bahan referensi

Bahan referensi yang dimaksud adalah adanya pendukung untuk

membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh,

data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman

wawancara.

c. Mengadakan member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para

pemberi data berarti data tersebut sudah valid, sehingga semakin

kredibel atau dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti

dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data, maka

peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila

perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus

menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Page 67: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

5.1 Simpulan

Hasil penelitian mengenai strategi usaha Restoran Begadang II dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

A. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan, faktor strategis internal yang

menjadi kekuatan di Restoran Begadang II adalah:

1. Lokasi yang strategis

2. Lengkapnya sarana pendukung restoran (area parkir, tempat sholat toilet)

3. Adanya loyalitas dari karyawan

4. Pembagian tugas sesuai tanggung jawab

5. Menu yang bervariasi

6. Menawarkan jasa antar (delivery service)

7. Pelayanan terhadap konsumen

8. Harga yang terjangkau

9. Keterjaminan modal dan sumber keuangan

10. Kualitas produk yang terjaga

Faktor strategis internal yang menjadi kelemahan di Restoran Begadang II adalah:

1. Struktur organisasi belum ada

2. Kurangnya sumberdaya manusia yang profesional

Page 68: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

81

3. Promosi yang terbatas

4. Belum melakukan pembukuan akuntansi

5. Sistem informasi yang kurang

B. Hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, faktor-faktor yang menjadi

peluang bagi Restoran Begadang II adalah:

1. Dukungan pemerintah terkait pembangunan infrastruktur Kota Bandar

Lampung

2. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat

3. Gaya hidup masyarakat yang konsumtif

4. Tingkat pengetahuan konsumen tentang Restoran Begadang II

5. Pertumbuhan jumlah penduduk Kota Bandar Lampung yang meningkat

6. Perkembangan teknologi pemasaran info kuliner

7. Adanya loyalitas dari pemasok

8. Kesesuaian dengan harga dari pemasok

9. Adanya loyalitas dengan pelanggan

Faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi Restoran Begadang II adalah:

1. Kenaikan harga BBM

2. Tingginya tingkat persaingan rumah makan atau restoran

3. Banyaknya rumah makan tradisional yang bermunculan

4. Tingginya kekuatan tawar menawar pembeli

5. Berkembangnya produk subtitusi yaitu jenis makanan lain

6. Laju inflasi yang meningkat

Page 69: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

82

C. Hasil perhitungan untuk matriks IFE yaitu 3.3 dan perhitungan matriks EFE

yaitu 2.95, jika dipetakan ke dalam matriks IE posisi perusahaan berada pada

kuadran IV yaitu tumbuh dan bina (growth and build). Strategi yang tepat untuk

dijalankan yaitu strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,

pengembangan produk) dan strategi integratif (integrasi kedepan, integrasi

kebelakang, dan integrasi horizontal).

D. Hasil analisis SWOT dihasilkan 8 buah strategi dimana prioritas pelaksanaan

strategi tersebut diurutkan dengan menggunakan QSPM. Alternatif-alternatif

strategi bagi Restoran Begadang II adalah:

1. Perluasan pasar ke wilayah yang baru untuk meningkatkan volume

penjualan

2. Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk meningkatkan loyalitas

pemasok

3. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen

4. Pengendalian yang mengacu pada kontrol biaya

5. Meningkatkan intensitas promosi

6. Meningkatkan keterampilan karyawan

7. Melakukan evaluasi kinerja dan kemampuan restoran dalam menghadapi

persaingan

8. Membentuk bagian khusus untuk menangani pemasaran dan pencatatan

keuangan restoran

Page 70: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

83

5.2 Saran

1. Restoran Begadang II sebaiknya membuat pernyataan visi, misi, dan tujuan

perusahaan secara tertulis, agar dapat diketahui oleh seluruh karyawan.

Dengan demikian seluruh karyawan akan turut serta dalam mencapai visi dan

misi perusahaan dan dapat menjadi pedoman bagi Restoran Begadang II

dalam menentukan kebijakan yang akan diambil.

2. Restoran Begadang II sebaiknya mempertahankan kualitas produknya untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan dan mempertahankan pelanggan

yang ada serta menarik konsumen baru sebanyak-banyaknya.

3. Restoran Begadang II diharapkan dapat meningkatkan kegiatan promosi,

karena kegiatan promosi ini dapat meningkatkan penjualan, dengan cara

pemasangan iklan, spanduk, serta pembuatan website dalam memberikan

informasi kepada konsumen.

4. Restoran Begadang II diharapkan dapat mengembangkan keterampilan

karyawan, agar seluruh karyawan bisa menjalankan pekerjaan secara efektif.

5. Restorang Begadang II sebaiknya melakukan evaluasi kinerja dan kemampuan

restoran dalam menghadapi persaingan bisnis. Dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh mana perkembangan usaha Restoran Begadang II dalam

mencapai target yang telah ditetapkan.

6. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat membantu untuk

mengetahui apakah strategi yang disarankan berpengaruh terhadap

perkembangan perusahaan.

Page 71: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

84

5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi

kasus dan menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara

mendalam (in depth interview). Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide,

persepsi, pendapat, atau kepercayaan narasumber yang diteliti, kesemuanya tidak

dapat diukur dengan angka. Keterbatasan pada penelitian ini meliputi

subyektifitas yang ada pada peneliti. Penelitian ini sangat tergantung kepada

interpretasi peneliti tentang makna yang tersirat dalam wawancara sehingga

kecenderungan untuk bias masih tetap ada.

Page 72: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Rineka

Cipta, Jakarta. [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2012. Gambaran Umum

Kota Bandar Lampung 2012, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung, Lampung.

[BPS] Badan Pusat Statistik, 2014. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar Lampung Menurut Lapangan Usaha 2010 - 2014, Badan Pusat Statistik

Kota Bandar Lampung, Lampung.

[BPS] Badan Pusat Statistik, 2014. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar Lampung Menurut Pengeluaran 2010 - 2014, Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, Lampung.

[BPS] Badan Pusat Statistik, 2015. Lampung dalam angka 2015, Badan Pusat

Statistik Provinsi Lampung, Lampung.

Daft, Richard.L, 2007. Management Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta.

David, Fred R. 2006. Strategic Management (Manajemen Strategis Konsep)

Penerbit: Salemba Empat. Jakarta.

David, Fred R. 2012. Strategic Management (Manajemen Strategis Konsep) Penerbit: Salemba Empat. Jakarta.

Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. 2011. Manajemen Strategis.

Penerbit Andi, Yogyakarta.

Jauch, Lawrence R dan Glueck, William F. 2003. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2010. Manajemen Pemasaran, Jilid 1,

Edisi Ketiga Belas. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mayasari. 2010. Strategi Bersaing Usaha Sate Bebek H. Syafe’i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Page 73: ANALISIS STRATEGI BISNIS RESTORAN …digilib.unila.ac.id/21717/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bisnis Restoran Begadang II harus mampu mengantisipasi berbagai ancaman dari para

Nawawi, Hadari. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press,

Yogyakarta.

Pearce, John A. Dan Richard B. Robinson. 1997. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jilid 1. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Purba, Rida Murni. 2010. Strategi Bersaing Pemasaran Produk Roti Unyil Venus, Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Saghaei, Maryam. 2012. Strategic Planning For A Lubricant Manufacturing

Company. Journal of Business and Management Research.

Shojaei Mohammad Reza, Taheri Nima Saeb, Mighani Mohammad Amin. 2010. Strategic Planning for a Food Indsutry Equipment Manufacturing Fatory,

Using SWOT Analysis, QSPM, and MAUT Models.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Yin, Robert K. 2008. Case Study Research: Design and Methods (Applied Social Research

Methods). Sage Publication. Inc.

https://bandarlampungkota.bps.go.id diakses tanggal 28 Desember 2015

https://bappeda.bandarlampungkota.go.id diakses tanggal 28 Desember 2015

https://esdm.go.id/regulasi/permen.html diakses tanggal 20 Februari 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Indoneisa diakses tanggal 10 November 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/rumah_makan_padang diakses tanggal 10 November 2015

https://lampung.bps.go.id diakses tanggal 10 November 2015