analisis situasi.docx

Upload: yasmin-abdullah

Post on 05-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS SITUASINO.UraianIsu Kesehatan

1.

Masalah KesehatanJumlah kasus malaria masih tinggi. Dimana pada tahun 2005 tidak kurang dari 711.480 kasus malaria klinis terjadi di Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2005 di Nusa Tenggara Timur angka kesakitan malaria 150 per 1.000 orang pertahun.

2.Kinerja ProgramYang ditandai oleh AMI (Annual Malaria Incidence) 411 per 1.000 penduduk dan adanya kejadian malarian yang menetap dalam waktu yang lama.

3.Sistem InformasiGeographic infomation system/sistem informasi geografi (SIG).Laporan SP2TPLaporan bulanan penemuan kasus malaria

4a.Kinerja OutputJumlah penderita malaria masih tinggi dimana tahun 2005 150 orang, tahun 2006 250 orang, tahun 2007 400 orang.

4b.Kinerja ProsesACD (Activ Case Detection), PCD (Passive case Detection), Mass fever survey (MFS) masih enggan dilakukan di suatu wilayah, Malariometric Survey (MS) masih belum efektif dilaksanakan.

4c.Kinerja InputSaranaSDMObatDanaMikroskopik 14/27Tenaga kesehatan 100/290 puskesmas, tenaga mikroskopisACT (Artemisinin based Combination Therapy), dan injeksi Artesunat atau Artemeter tidak tersediaRp.96.325.000 dari 46. 917.530.000 (0,2%).

5.Resiko Lingkungana. Daerah endemis malariab. Dikelilingi rawa dan daerah persawahan disekitar rumah penduduk c. Banyaknya genangan air ditanah bekas jejak roda kendaraaan berat

6.Resiko Perilakua. Kebiasaan masyarakat yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungannya, mobilisasi penduduk, area rawa yang tidak di pangkas dan dibiarkan tumbuh liar.b. Penggunaan anti nyamuk masih kurang, dan penggunaan kelambu masih kurang.

PENETAPAN TUJUANNO.UraianTujuan

1.

Tujuan (Outcome)GlobalNasionalRenstrakes

Menjamin akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria.Menurunkan angka kematian dan kesakitan malaria.Menurunkan angka kematian dan kesakitan malaria.

2. Tujuan (Output)

Meningkatkan akses penduduk terhadap pelayanan kesehatan sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria 80%. Menurunkan angka kematian dan kesakitan malaria.Menurunkan angka kematian dan kesakitan malaria (150/1.000)

3. Tujuan program (2)Meningkatkan jumlah pencegahan dan penanganan kasus malaria di Puskesmas

IDENTIFIKASI KEGIATANNO.UraianIntegrasi Kegiatan

1a.

1b.Pelayanan Individu

Pengembangan Pengobatan person, penemuan kasus per individu. Dan pelaku potensial sektor yang terkait seperti puskesmas, LSM, klinik swasta, tokoh masyarakat dan tokoh agama.Pelatihan Penatalaksanaan kasus Malaria oleh Dinkes dan sektor lain seperti Dinas trasmigrasi.

2a.

2b.Intervensi Lingkungan

PengembanganPenyemprotan rumah dengan insektisida (IRS = Indoor Residual Spraying), pemakaian kelambu, melakukan larviciding, melakukan penebaran ikan pemakan larva, mengelola lingkungan. Dan pelaku potensial sektor yang terkait seperti DINKES, Puskesmas, PKK.Pelatihan kader Puskesmas dan aparat Desa.

3a.

3b.Intervensi Perilaku

PengembanganPenyuluhan Kesehatan (PHBS), Sosialisasi pentingnya penggunaan kelambu. Dan pelaku potensial sektor yang terkait seperti DINKES, PKK, provider repelan anti nyamuk, TOMA, dan TOGA.Pelatihan tenaga PHBS, pelatihan tenaga Desa siaga.

4a.

4b.Mobilisasi Sosial

PengembanganKegiatan jumat bersih, kelompok pengelola lingkungan bersih, dan pelatihan Desa siaga. pelaku potensial sektor yang terkait seperti DINKES, PKK, media masa, TOMA, TOGA.Pelatihan kader Desa siaga.

5a.

5b.Kegiatan Manajemen

PengembanganPertemuan lintas sektoral, pertemuan lintas program, Monitor evaluasi program P2 malaria, Bimtek Program P2 malaria. Pelaku potensial yaitu DINKES, DINSOS, PEMDA, TOMA, TOGA.Pelatihan jabatan fungsional sanitasi, dan pelatihan jabatan fungsional PKM serta POSKESDES.

RENCANA OPERASIONALNO.UraianIntegrasi Kegiatan

1a.

1b.Pelayanan Individu

Pengembangan Pengobatan person, penemuan kasus per individu. Output (2335)Lokasi Kab.SumbaPenanggung jawab Kabid YankesJadwal pelaksaaan Jan-Des.Pelatihan Penatalaksanaan kasus Malaria oleh Dinkes dan sektor lain seperti Dinas trasmigrasi. Output (50 orang dari 50 PKM)Lokasi BapelkesPenanggung jawab Kabid PMKJadwal pelaksaaan Juni.

2a.

2b.Intervensi Lingkungan

PengembanganPenyemprotan rumah dengan insektisida (IRS = Indoor Residual Spraying), pemakaian kelambu, melakukan larviciding, melakukan penebaran ikan pemakan larva, mengelola lingkungan. Output (70%, 80%, 85%, 75%)Lokasi SumbaPenanggung jawab DINKESJadwal pelaksaaan Mei-Des.Penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan untuk pencegahan malaria. Output (32 orang)Lokasi SumbaPenanggung jawab LSMJadwal pelaksaaan Juli.

3a.

3b.Intervensi Perilaku

PengembanganPenyuluhan Kesehatan (PHBS), Sosialisasi pentingnya penggunaan kelambu. Output (32 orang)Lokasi SumbaPenanggung jawab DINKESJadwal pelaksaaan Agts-Des.Pelatihan tenaga PHBS, pelatihan tenaga Desa siaga. Output (32 orang)Lokasi SumbaPenanggung jawab DINKESJadwal pelaksaaan Agts-Sep-Oktbr.

4a.

4b.Mobilisasi Sosial

PengembanganKegiatan jumat bersih, kelompok pengelola lingkungan bersih, dan pelatihan Desa siaga. Output (100 orang)Lokasi Pemda, SumbaPenanggung jawab Pemda, KadesJadwal pelaksaaan Jan-Des.Pelatihan kader Desa siaga. Output (90 orang)Lokasi SumbaPenanggung jawab DINKESJadwal pelaksaaan Oktbr.

5a.

5b.Kegiatan Manajemen

PengembanganPertemuan lintas sektoral, pertemuan lintas program, Monitor evaluasi program P2 malaria, Bimtek Program P2 malaria. Output (3 KL)Lokasi SumbaPenanggung jawab DINKESJadwal pelaksaaan Mei dan Nov.Pelatihan jabatan fungsional sanitasi, dan pelatihan jabatan fungsional PKM serta POSKESDES. Output (50 orang)Lokasi SumbaPenanggung jawab DINKESJadwal pelaksaaan Juli-agustus-september.