analisis sistem rekrutmen karyawan pt dan liris …/analisis... · karyawan dilakukan dengan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN
PT DAN LIRIS SURAKARTA
TAHUN 2012
SKRIPSI
Oleh
YENI RAHMAWATI
K7408287
SKRIPSI
Oleh:
YENI RAHMAWATI
K7408287
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
November 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Yeni Rahmawati Nim : K7408287 Jujrusan/program Studi : P.IPS /Pendidikan Ekonomi BKK PAP
M
REKRUTMEN KARYAWAN PT DAN LIRIS SURAKARTA TAHUN -benar hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber
informasi yang dikutip dari peneliti lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 27 November 2012
Yang membuat pernyataan
Yeni Rahmawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ANALISIS SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN
P.T. DAN LIRIS SURAKARTA
TAHUN 2012
Oleh
YENI RAHMAWATI
K7408287
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan
gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
SURAKARTA
November 2012
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh para pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 27
November 2012
Pembimbing I,
Pembimbing II,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd
NIP. 19630406 198903 2 001
Andre N.Rahmanto,S.Sos.,M.Si
NIP. 197707152005011002
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Hari : Selasa
Tanggal : 27 November 2012
Tim Penguji Skripsi Tanda Tangan
Ketua : Drs. Ign. Wagimin, M.Si ..... Sekretaris : Susantiningrum, S.Pd., SE., M.Si ...... ..... Anggota I : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd ...... Anggota II : Andre N. Rahmanto,S.Sos.,M.Si ...... Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRAK
Yeni Rahmawati. ANALISIS SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN
PT.DAN LIRIS SURAKARTA TAHUN 2012. Skripsi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
November 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta Tahun 2012, (2)Mengetahui hambatan-hambatan apa sajakah yang ada dalam pelaksanaan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta Tahun 2012, (3) Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, strategi penelitian tunggal terpancar. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari informan, tempat dan peristiwa / lokasi penelitian serta dokumen. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah dengan teknik analisis data interaktif dimana reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan saling berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris surakarta sesuai dengan sistem compensatory-approach. Sistem ini mengharuskan pelamar untuk mengikuti prosedur rekrutmen dari awal hingga akhir, pada pelaksanaannya rekrutmen karyawan dilakukan dengan tahapan-tahapan : (a) Analisis pekerjaan (b) Menerima surat lamaran, (c) Tes-tes penerimaan (d) Melakukan wawancara tahap awal, (e) Memeriksa referensi pelamar, (f) Tes Kesehatan, (g) Wawancara tahap akhir, (g) Memberi keputusan penerimaan. Keputusan diterima atau tidaknya berdasarkan nilai standar yang mampu dicapai oleh pelamar. (2) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta : (a) Kesulitan dalam mencari pelamar yang sesuai dengan kriteria harapan perusahaan (b) Rekruiter yang tidak obyektif, (c) Sikap pelamar yang tidak jujur dan kurang terbuka, (d) Sulitnya menerapkan standar ukuran kualifikasi pelamar. (3) Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pelaksanaan rekrutmen karyawan. (a) Usaha untuk mengatasi hambatan karena adanya kesulitan dalam mencari karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, (b) Melakukan pemeriksaan referensi pelamar secara lebih mendalam, (c) Menyesuaikan standar ukuran kualifikasi pelamar dengan uraian pekerjaan, (d) Meningkatkan kemampuan rekruiter dalam merekrut karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Kata kunci : Sistem rekrutmen karyawan, PT Dan Liris.
ABSTRACT Yeni rahmawati. ANALISIS RECRUITMENT SYSTEM OF EMPLOYEES PT.DAN LIRIS SURAKARTA 2012. Skripsi. Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University Surakarta, November 2012. Purpose of this study was to: (1) Determine the employee recruitment system in PT Dan Liris Surakarta Year 2012, (2) Knowing what obstacles are there in the implementation of employee recruitment in PT Dan Liris Surakarta Year 2012, (3) Knowing efforts were made to overcome the obstacles that occur in the implementation of recruitment of employees at PT Dan Liris Surakarta Year 2012. This study used qualitative research methods in the form of descriptive, single research strategy rooted. Sources of data obtained in this study come from informants, places and events / research sites and documents. The sampling technique used purposive sampling and snowball sampling. The technique of data collection is by interview, observation and documentation. The validity of the data by using a triangulation of sources and methods. While the data analysis is the technique of interactive data analysis where data reduction, data presentation, and drawing conclusions related. The results showed that (1) The system of labor recruitment in the PT Dan Liris surakarta match-aproah kompensastor system. This system requires applicants to follow the recruitment procedure from beginning to end, the implementation is done with employee recruitment stages: (a) Job analysis (b) Receiving incoming letter, (c) Conduct interviews early stage, (d) Conducting the test , (e) the final stage of the interview, (f) Checking the references of applicants, (g) Provide admissions decisions. Acceptable to decision whether or not based on the value that can be achieved by standard applicants. (2) The obstacles in the implementation of recruitment of employees at PT Dan Liris Surakarta: (a) difficulty in finding applicants who fit the criteria expectations of the company (b) Rekruiter are not objective, (c) attitude applicants who are dishonest and less open, ( d) The difficulty of applying standard size qualifications of applicants. (3) Attempts were made to overcome barriers to the implementation of employee recruitment. (A) The effort to overcome resistance due to the difficulties in finding employees who fit the needs of the company, (b) Conduct reference checks of applicants in more depth, (c) Adjust the size of the standard qualifications of applicants with job description, (d) Improving the ability to rekruiter employee. Keywords: employee recruitment system, PT Dan Liris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
opportunity to learn
sesuatu, karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk
belajar)
(Masrukhul Amri).
Setiap satu kesulitan diapit oleh dua kemudahan, tergantung
bagaimana kita menyikapinya. Karena Alloh itu ada dan kita butuh
bantuan-NYA
(M. Amri)
-
(Hadis Quthsi)
Sangat Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi
orang baik,
(K. Gibran)
jika kamu merasa tidak bahagia, ingatlah bahwa orang tuamu
bahagia mempunyai kamu.
( peneliti )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Ucapan rasa syukur yang sebanyak-banyaknya ku panjatkan padaMU ya
ALLAH
Serta ucapan trimakasih pada Bapak dan Ibuk
Yang bekerja keras demi gelar sarjanaku, serta doamu yang selalu
tercurahkan untukku sehingga aku bisa menyelesaikan karya
tulisku...pengorbananmu tak mampu aku membalasnya, aku akan selalu
berusaha membahagiakanmu bapak dan Ibuk sayang.
Kakaku tercinta
Trimakasih dukungan materialnya ya...Mas Achmad Munadzir
Serta kaka Ipar tercantik Fifi Rahmawati
Sahabatku
Alfin Yusriza trimakasih canda, tawa dan kebahagiaan yang selalu kamu
berikan.
Sahabat terbaikku
Linda Puspita Sari yang tidak lelah mengajariku dan memberi samangat
hidupku.
Sahabat-sahabatku
Fia ningsih , anis, yeni herisya, nur hasanan, restika maulidina, nurul,
nia, ning nong, ndok alfi, gincung, gadang, mas candra, mas walit, iwan
bagus, catur,ade kecil mano, keket, melik, erna.
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan banyak rahmat, nikmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
peneliti sehingga pada waktu-Nya peneliti dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi
Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan, saran, dorongan dan
perhatian dari berbagai pihak, skrpsi ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik. Dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan ijin penelitian.
2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP UNS yang telah memberikan ijin dalam penelitian
skripsi ini.
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi
yang telah memberikan ijin dalam penelitian skripsi ini.
4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran
yang telah memberikan ijin dalam penelitian skripsi ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
5. Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian yang luar
biasa sehingga memperlancar penelitian skripsi ini.
6. Andre N.Rahwanto,S.Sos.,M.Si., selaku pembimbing II yang juga
telah memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian yang
luar biasa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Guntur, Sh. Selaku kepala bagian rekrutmen PT.Dan Liris Surakarta
yang telah mengijinkan peneliti untuk mengadakan penelitian.
8. Bapak, Ibu dan keluarga yang telah memberikan fasilitas
restu sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Mahasiswa pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran angkatan
2008 semoga sukses semua jadi orang-orang penting, agar dapat
menjunjung tinggi almamater UNS tercinta.
10. Buat teman-teman galauku Alfin, Fia, Mas Walit, Dek Lina, Dek Ais,
Andek, Linda, Keket trimakasih nasehat dan semangatnya maju terus
pantang mundur yang penting merdeka.
11. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang
membantu sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya skripsi yang telah dikerjakan ini
masih jauh dari kesempurnaan maka peneliti menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian dimasa yang
akan datang.
Akhirnya peneliti berharap semoga karya ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, 27 November 2012
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAANKEASLIAN TULISAN ................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1. Manfaat Teoritis ................................................................... 5
2. Manfaat Praktis .................................................................... 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan. ...................... 6
1. Tinjauan Tentang Sistem ..................................................... 6
a. Pengertian Sistem ......................................................... 6
b. Unsur-unsur Sistem ...................................................... 7
c. Klasifikasi Sistem ......................................................... 11
2. Tinjauan Tentang Rekrutmen .............................................. 13
a. Pengertian Rekrutmen ................................................. 13
b. Tujuan Rekrutmen ........................................................ 15
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi proses
Rekrutmen ..................................................................... 16
d. Proses rekrutmen. ......................................................... 19
3. Tinjauan tentang Sistem Rekrutmen. ................................... 22
a. Pengertian sistem rekrutmen......................................... 22
b. Tahapan tahapan rekrutmen. ...................................... 23
c. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam
Rekrutmen. .................................................................... 30
d. Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam
Rekrutmen Tenaga Kerja ............................................... 31
4. Menejemen Sumberdaya dalam rekrutmen ......................... 33
5. Hasil Penelitian yang Relevan. ............................................ 35
B. Kerangka Pemikiran ................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 40
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 40
1. Tempat Penelitian ................................................................ 40
2. Waktu Penelitian .................................................................. 40
B. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................................... 40
1. Bentuk Penelitian .............................................................. 40
2. Strategi Penelitian. ............................................................. 41
C. Sumber Data ............................................................................. 42
D. Teknik Sampling ...................................................................... 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
E. Pengumpulan Data.................................................................... 44
F. Uji Validitas Data ..................................................................... 46
G. Analisis Data ............................................................................ 47
H. Prosedur Penelitian ................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 52
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................... 52
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan dan
Perkembangannya ................................................................ 52
2. Letak Geografis ................................................................... 54
3. Visi dan Misi PT.Dan Liris .................................................. 54
4. Tujuan Didirikannya Perusahaan ......................................... 55
5. Deskripsi Jabatan ................................................................. 55
6. Kondisi Karyawan ............................................................... 59
B. Deskripsi temuan penelitian ........................................................ 61
1. Sistem Rekrutmen Karyawan Yang Ada Di
PT.Dan Liris. ....................................................................... 62
2. Hambatan hambatan dalam rekrutmen PT.Dan
Liris ...................................................................................... 81
3. Usaha-usaha dalam Mengatasi Hambatan
Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja di PT
Daliris .................................................................................. 84
C. Pembahasan .............................................................................. 90
1. Sistem Perekrutan Karyawan di PT.Dan Liris .................... 90
2. Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan
Rekrutmen Karyawan di PT.Dan Liris ................................ 99
3. Usaha-usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi
Hambatan Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja............... 100
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 103
A. Simpulan ................................................................................... 103
B. Implikasi ................................................................................... 105
C. Saran ......................................................................................... 106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
E. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat berperan penting
bagi suatu perusahaan. Faktor sumber daya manusia mempunyai andil yang besar
terhadap keberhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk
mewujudkan semuanya itu PT Dan Liris mengadakan rekrutmen guna
mendapatkan SDM yang berkompeten, PT Dan Liris membutuhkan orang-orang
yang benar-benar mampu memberikan tenaga, bakat, kreativitas maupun
usahanya.
Seiring dengan perkembangan jaman yang kini baju batik sudah menjadi
tren bahkan sudah diakui oleh dunia bahwa pakaian batik sebagai warisan budaya
Indosesia, sehingga PT Dan Liris mengalami perkembangan yang pesat sampai
sekarang ini bahkan kegiatan usahannya sudah meningkat, banyak hasil
produksinya yang diexpor keluar negeri. Banyaknya barang yang dibutuhkan oleh
konsumen maka barang yang akan di produksi juga meningkakat sehingga PT
Dan Liris juga membutuhkan banyak karyawan dari latar belakang ini lah
rekrutmen dilakukan guna mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang di
butuhkan oleh perusahaan.
Karyawan sebagai perwujudan nyata dari sumber daya manusia
merupakan salah satu elemen esensial dalam perusahaan, untuk itu harus dapat
dioptimalkan kemampuannya agar menjadi sumber daya yang berdaya guna dan
berhasil guna. Menjadikan karyawan menjadi berdaya guna dan berhasil guna
juga bukanlah perkara yang mudah. Kurangnya keterampilan dan keahlian
menyebabkan berbagai masalah sosial maupun psikologis. Sebaliknya, banyaknya
karyawan yang berhasil dalam pekerjaannya karena tidak terlepas dari faktor
karyawan itu sendiri yang tentunya harus didukung oleh iklim kerja yang kondusif
dari organisasi perusahaan yang bersangkutan.
Munculnya ketidak seimbangan antara kesempatan kerja yang tersedia
dengan jumlah angkatan kerja yang dibutuhkan PT Dan Liris, mengakibatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
tidak semua karyawan dapat diterima manjadi karyawan, Memilih dan
menentukan pelamar yang paling sesuai dengan karakter suatu pekerjaan juga
bukanlah perkara yang mudah. Kurang sesuainya kemampuan, ketrampilan
maupun kualifikasi yang dimiliki pelamar dengan pekerjaan yang ada sering
menyebabkan terjadinya salah penempatan sehingga pelamar yang diterima
bekerja nantinya tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Melakukan perekrutan terhadap calon karyawan atau karyawan harus
juga tidaklah sesederhana itu dalam prosesnya, hal pertama yang harus dilakukan
adalah melakukan perekrutan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perekrutan
karyawan baru tersebut didasarkan pada faktor ketersediaan lapangan pekerjaan
yang ada dalam perusahaan. Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon
karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, sehingga dari mereka
perusahan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Sedangkan dalam prosesnya rekrutmen itu
biasanya dimulai dari proses pengisian lowongan itu sendiri, mempertimbangkan
akan ketersediaan calon yang cocok, membuat kontak dengan para calon hingga
menarik lamaran dari para calon.
Perekrutan terhadap calon karyawan atau karyawan hendaknya juga
menggunakan sistem perekrutan yang lebih terarah dengan konsep yang jelas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan telah memulai upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusianya melalui sistem yang terarah dan
jelas pula. Penggunaan metode rekrutmen yang efektif merupakan hal penting
dalam memilih dan menentukan karyawan yang sesuai dengan harapan
perusahaan. Jadi, diperlukan metode rekrutmen yang tepat pula untuk memperoleh
karyawan yang tepat tersebut. Namun kenyataannya, untuk dapat memilih dan
menentukan karyawan yang sesuai dengan yang diharapkan perusahaan
sebenarnya tidak dapat digantungkan hanya pada metode rekrutmen yang efektif
semata-mata, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor yang lain seperti analisis
pekerjaan.
Analisis pekerjaan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan dan
syarat-syarat karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan proses perekrutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
karyawan. Perusahaan tidak akan memperoleh karyawan yang tepat, apabila
dalam analisis pekerjaan tidak dilakukan secara cermat, karena proses rekrutmen
karyawan diadakan berdasarkan analisis pekerjaan agar dapat menempatkan posisi
karyawan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Tanpa berpedoman pada laporan analisis pekerjaan dan rencana perekrutan
karyawan, rekrutmen yang dilakukan kemungkinan tidak akan berhasil. Dalam
uraian pekerjaan dan persyaratan pekerjaan yang merupakan hasil dari proses
analisis pekerjaan, secara jelas terlihat rincian tugas dan tanggung jawab serta
kriteria yang harus dipenuhi oleh para pencari kerja yang mengajukan lamaran
kepada perusahaan. Oleh karena itu, uraian pekerjaan dan persyaratan pekerjaan
dapat dijadikan sebagai tolok ukur apakah efektivitas rekrutmen karyawan dapat
dijamin keberhasilannya.
Dari berbagai latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang analisis sistem rekrutmen dengan maksud untuk mengetahui
bagaimana cara mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, dan dengan kriteria yang sudah ditetapkan perusahaan mengenai
kepribadian, ketrampilan yang sesuai, motifasi bekerja yang tinggi dan data lain
serta keterangan yang dianggap perlu untuk mendapatkan karyawan yang berdaya
guna dan berhasil guna. Oleh karena itu PT Dan Liris mengadakan rekrutmen
dengan sistem rekrutmen yang tepat agar dapat menghasilkan karyawan yang
tepat pula, sehingga mampu memenuhi apa yang menjadi harapan dari PT Dan
Liris serta menjadikan PT Dan Liris lebih maju dan berkembang.
Berdasarkan dari pemikiran diatas peneliti berkeinginan untuk
mengetahui sistem rekrutmen karyawan dan hal apa saja yang mendukung serta
menghabat sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris, yang dituangkan dalam
judul REKRUTMEN KARYAWAN PT DAN LIRIS
SURAKARTA TAHUN
F. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Tahun 2012?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Apa sajakah yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan rekrutmen
karyawan di PT Dan Liris Tahun 2012?
3. Usaha-usaha apa sajakah yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang
terjadi pada pelaksanaan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta
Tahun 2012?
G. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak diraih dalam kegiatan
penelitian. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta
Tahun 2012.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa sajakah yang ada dalam
pelaksanaan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta Tahun 2012.
3. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan dalam mengatasi hambatan
yang terjadi pada pelaksanaan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris
Surakarta Tahun 2012.
H. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat, baik
bagi peneliti, maupun bagi PT Dan Liris Surakarta. Manfaat tersebut antara lain :
3. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan pengetahuan terhadap peneliti khususnya dan
pembaca pada umumnya mengenai sistem rekrutmen karyawan di PT
Dan Liris Surakarta
b. Dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu dan
pengetahuan terutama mengenai penelitian Manajemen Sumber Daya
Manusia khususnya bidang rekrutmen karyawan.
c. Dapat menjadi bahan referensi dalam penulisan penelitian yang sejenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
4. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
praktis sebagai berikut :
a. Bagi personalia, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan
kebijakan di bidang rekrutmen karyawan sehingga dapat
menghasilkan SDM yang berkualitas.
b. Bagi pembaca, dapat memberikan pengetahuan serta dapat dijadikan
acuan bagi peneliti selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
C. Kajian Teori dan Hasil Penelitian Yang Relevan
6. Tinjauan Tentang Sistem
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Salah
satu alasan yang nyata mengapa sistem itu dianalisis adalah untuk
memperbaiki sistem itu sendiri secara luas baik dari segi pencapaian tujuan,
pelayanan maupun pembiayaan. Berbicara tentang sistem maka kita tidak lepas
dari suatu proses dengan berbagai unsur-unsur/komponennya yang satu sama
lain berkaitan secara struktural dan fungsional, saling menunjang dan mengisi
sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing.
d. Pengertian Sistem
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997),
merupakan perangkat unsur yang secara terkait saling berkaitan sehingga
(hlm. 950). Dalam suatu sistem tidak ada
bagian-bagian yang dapat dipisahkan dalam melaksanakan suatu fungsi.
Sedangkan menurut kamus Administrasi Perkantoran (2003:219)
rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk
kan didefinisikan sebagai suatu gugus komponen-komponen yang dirancang untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu sesuai dengan rencana. Terdapat tiga hal yang penting dalam definisi ini. Pertama, adanya maksud atau tujuan, di mana sistem dirancang untuk mengerjakannya. Kedua, adanyasuatu rancangan atau suatu susunan komponen-komponen, akhirnya input informasi, energi (tenaga) dan bahan-bahan (material) harus
1994:5).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Sedangkan menurut Tatang M. Amirin (1992:1) istilah sistem
g mempunyai pengertian
demikian:
1) Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
2) Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan/ komponen
secara teratur.
Dengan kata lain
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur
dan merupakan satu keseluruhan.
Sehingga dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu rangkaian
prosedur yang tersusun dari sekian banyak bagian yang berhubungan
secara teratur dan merupakan kesatuan fungsional dari unsur-unsurnya
yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama.
e. Unsur-unsur Sistem
Suatu sistem terdiri atas bagian-bagian yang saling
mempengaruhi dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem bukanlah sekumpulan unsur yang disusun secara acak,
melainkan terdiri atas unsur-unsur yang dapat dikenal dan saling
bergantung karena mempunyai tujuan yang sama. Seperti telah diketahui,
secara sederhana istilah sistem itu lebih sering digunakan untuk menunjuk
pengertian metode maupun suatu rangkaian prosedur yang masing-masing
unsur-unsurnya merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengelolaan
yang menghasilkan sesuatu.
Sistem dapat dikatakan efektif jika mampu menampilkan
karakteristik tertentu yang membedakannya dengan sistem yang lain.
Terkait dengan hal tersebut, sistem haruslah didukung dengan unsur-
unsur/komponen yang menjadi bagian di dalamnya. Masing-masing unsur
saling kait-mengkait membentuk satu kesatuan yang utuh yang dinamakan
dengan sistem. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Andri Kristanto
-elemen yang terdapat dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
sistem meliputi tujuan sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input, proses,
Edwin B. Flippo (1994:34) mengemukakan bahwa komponen
utama sistem meliputi :
1) Masukan (input) dari lingkungan luar; 2) Komponen pemrosesan yang terdiri dari manusia, fungsi dan
faktor-faktor fisik yang mengubah masukan menjadi perangkat kegunaan lain;
3) Seperangkat keluaran (output) yang diinginkan oleh para anggota lingkungan luar; dan
4) mengatur masukan, pemrosesan, dan keluaran.
Menurut Abdul Kadir (2003:54) terdapat beberapa elemen atau
unsur-unsur yang membentuk sebuah sistem, yaitu :
1) Tujuan, 2) Masukan, 3) Proses, 4) Keluaran, 5) Mekanisme pengendalian dan umpan balik, 6) Batas, dan 7) Lingkungan.
Adapun penjelasan dari beberapa elemen atau unsur-unsur yang
membentuk sebuah sistem seperti yang telah tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
1) Tujuan
Tujuan (goal) merupakan suatu hal yang ingin dicapai di
akhir kegiatannya. Setiap sistem memiliki tujuan, baik itu hanya
satu ataukah mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi
pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tidak terarah dan tidak terkendali sehingga sulit untuk
mencapai sasarannya. Tujuan sistem dapat berupa tujuan
organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam
organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2) Masukan
Masukan (input) adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik)
maupun yang tidak tampak.
3) Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, tetapi
juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna. Suatu proses juga
terdiri atas serangkaian logis langkah-langkah yang dilakukan
dalam suatu sistem.
4) Keluaran.
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan dan
merupakan tujuan akhir dari sistem. Hasil dari pemrosesan
dijadikan sebagai tolok ukur bagi sistem itu sendiri, apakah suatu
sistem itu baik ataukah tidak. Keluaran bisa berupa laporan, grafik,
diagram batang dan sebagainya.
5) Mekanisme
Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik dari hasil keluaran. Kontrol sistem
merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan
dari sistem tersebut. Umpan balik digunakan untuk mengendalikan
baik masukan maupun proses, maksudnya adalah untuk mengatur
agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Umpan balik juga
merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi
bagian dari output yang dikeluarkan, di mana elemen ini sangat
penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat
berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
6) Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah
antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem
menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam
organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan organisasi, orang-orang
yang ada dalam organisasi, fasilitas, baik itu sarana dan prasarana
maupun batasan yang lain.
7) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar
sistem. Lingkungan bisa mempengaruhi sistem dalam arti bisa
merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan
yang merugikan tentu saja harus dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus dijaga karena akan memacu
kelangsungan hidup sistem.
Sistem dalam prosesnya mengubah sumber-sumber masukan
menjadi keluaran untuk mencapai tujuannya. Untuk mendapatkan hasil
atau tujuan yang diinginkan dalam hubungannya dengan suatu sistem
maka setidaknya harus mencakup suatu kegiatan yang berupa memproses
atau menyusun skema/prosedur memproses sesuatu. Disebut proses karena
terdapat suatu kegiatan pemrosesan didalamnya yang menghasilkan suatu
hal yang baru yang digunakan untuk melakukan kegiatan dengan lebih
baik lagi.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa secara umum sistem yang baik itu harus
mengandung tujuan, masukan, komponen pemrosesan, keluaran, kontrol
sistem dan umpan balik yang kesemuanya menjadi satu kesatuan utuh
yang tidak dapat dipisahkan. Hal-hal yang menentukan dan
menggambarkan suatu sistem merupakan batasnya. Sistem berada di
dalam batas tersebut, sedangkan lingkungan berada di luar batas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
f. Klasifikasi Sistem
Ada beberapa cara untuk meninjau suatu sistem. Salah satu cara
yang biasa dilakukan adalah dengan mengklasifikasikan/ menggolongkan
nya ke dalam jenis-jenis tertentu. Jenis-jenis sistem itu sendiri juga sangat
Orang mengatakan ada sistem pendidikan, sistem komputer, sistem
perangkat lunak, sistem tata surya, sistem seleksi, dan banyak sistem
lainnya. Jenis sistem yang sangat bervariasi tersebut akan lebih mudah
memahaminya jika digolongkan ke dalam beberapa jenis tertentu.
Moekijat (1994) menggolongkan sistem didasarkan atas kriteria
yang berbeda, yaitu :
1) Tingkat dapatnya diramalkan Kriteria ini didasarkan atas dua hal, yakni hal yang menentukan dan hal yang memungkinkan.
2) Tingkat keruwetan Dengan menerima kriteria ini ada kemungkinan untuk menggolongkan sistem ke dalam tiga hal, yakni sederhana, kompleks dan sangat kompleks (hlm.59). Sedangkan Andri Kristanto (2003) juga berpendapat bahwa dari
berbagai sudut pandang sistem dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian,
yaitu :
1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat
secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran/ide-ide.
Contoh dari sistem abstrak ini adalah filsafat. Sistem fisik
merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya
sering digunakan oleh manusia.
Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem akuntansi, sistem
komputer, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena
pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitas dan
sebagainya. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang
dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pengolahan
gaji.
3) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan
dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh
kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem
yang berhubungan dengan bagian luar sistem (hlm.5).
Abdul Kadir (2003:64) mengklasifikasikan sistem menjadi :
1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. 2) Sistem Deterministik dan Probabilistik. 3) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. 4) Sistem Alamiah dan Buatan Manusia. 5) Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks.
Klasifikasi sistem seperti yang telah tersebut di atas dapat peneliti
jelaskan sebagai berikut :
1) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau
konsep, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik
dapat dilihat.
2) Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya
dapat diprediksi secara tepat, sedangkan sistem probabilistik adalah
sistem yang tidak dapat diramal dengan pasti karena mengandung
unsur probabilistis.
3) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi,
informasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan
lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini
mengadakan pertukaran informasi, bahan atau tenaga dengan
lingkungannya.
4) Sistem Alamiah dan Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam,
sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh
manusia.
5) Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan tingkat kemurniannya, sistem dibedakan
menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang
kompleks (misalnya otak manusia).
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sistem dapat
diklasifikasikan atau digolongkan :
1) Berdasarkan tingkat dapatnya diramalkan, meliputi sistem yang
menentukan dan sistem yang memungkinkan atau sistem
deteministik dan sistem probabilistik.
2) Berdasarkan tingkat keruwetannya, meliputi sistem sederhana,
sistem kompleks dan sistem sangat kompleks.
3) Sistem abstrak dan sistem fisik.
4) Sistem tertutup dan sistem terbuka
5) Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
7. Tinjauan Tentang Rekrutmen
a. Pengertian Rekrutmen
Menurut Mathis and Jakson, perekrutan adalah proses
mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk
pekerjaan di dalam organisasi atau perusahaan. Dalam arti kata,
merupakan penarikan adalah sebagai proses pencarian dan pemikatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan
(Handoko,2001:69).
Menurut Ivancevich dan glueck (dalam Sukamti,1989:133)
recruiting adalah serentetan kegiatan yang digunakan oleh organisasi
untuk menarik calon pegawai yang memiliki kemampuan dan sikap yang
dibutuhkan untuk membantu mencapai tujuannya. Sedangkan Adi
Mardianto (2012:10) rekrut (recruitmen) adalah suatu proses
untukmendapatkan calon karyawan yang memiliki kemampuan sesuai
dengan kualifikasi dan kebutuhan suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses
mendapatkan sejumlah calon karyawan yang kualifaid untuk
jabatan/pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan.
Berarti rekrutmen merupakan langkah pertama dalam rangka menerima
seseorang dalam suatu lembaga atau organisasi. Melalui rekrutmen inilah
kontak pertama kali diusahakan organisasi atau perusahan untuk pegawai
potensial, melalui rekrutmen inilah banyak individu datang untuk
mengenal organisasi dan yang ada pada akhirnya nanti memutuskan ingin
bekerja denganya atau tidak. Suatu usaha rekrutmen yang dirancang dan
dimanage dengan baik akan menghasilkan pelamar yang berkualitas baik
dan sebaliknya yang terjadi apabila usaha ini dijalankan setengah-
setengah. Pegawai yang berkualitas tidak dapat dipilih apabila mereka
tidak mengetahui adanya lowongan pekerjaan sehingga tidak melamar.
Dengan rekrut harus diusahakan bahwa orang-orang dengan kualitas tinggi
mengetahui kesempatan kerja ini, perusahaan atau organisasi perlu
menyediakan informasi yang cukup mengenai pekerjaan sehingga pelamar
dapat memprertimbangkan kesesuaiannya dengan minat dan kualifikasi
mereka.
Rekrutmen tidak hanya penting bagi organisasi, rekrutmen
merupakan proses dua arah. Pelamar menghendaki informasi yang akurat
mengenai seperti apakah rasanya bekerja didalam organisasi yang
bersangkutan, organisasi juga sangat menginginkan informasi yang akurat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tentang seperti apakah pelamar jika diangkat jadi pegawai. Pelamar
mununjukkan bahwa mereka adalah calon-calon yang dan harus mendapat
tawaran kerja, pelamar juga mencoba untuk meminta organisasi agar
memberikan informasi guna menentukan apakah mereka akan bergabung
dengannya. Organisasi ingin menunjukkan bahwa mereka merupakan
tempat yang nyaman untuk bekerja, mereka ingin mendapat sinyal dari
para pelamar yang memberikan gambaran yang sejujurnya tentang nilai
potensial mereka kelak sebagai karyawan.
b. Tujuan Rekrutmen
Menurut Adi mardianto (2012) proses rekrutmen memiliki
beberapa tujuan, antara lain:
1) Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat utuk suatu jabatan atau pekerjaan
2) Mengevaluasi dalam memperkerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat.
3) Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan diskriminasi.
4) Memperkecil adanya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima.
5) Memastikan adanya keuntungan dari investasi sumberdana manusia (hlm 10).
Secara garis besar dapat diuraikan bahwa aktivitas rekrutmen
menyisikan pelamar yang tidak tepat dan memfokuskan upanya pada calon
yang akan dipanggil kembali. Program rekrutmen yang baik perlu
melayani banyak tujuan yang kadangkala bertentangan. Tujuan utama
rekrutmen adalah menemukan pelamar-pelamar berkualitas yang akan
tetap bersama perusahaan dengan biaya yang sedikit. Tujuan pasca
pengangkatan perlu dipikirakan proses rekrutmen harus menghasilkan
karyawan yang merupakan pelaksana yang baik dan tetap bersama
perusahaan sampai jangka waktu yang wajar. Tujuan lainnya adalah
bahwa upaya rekrutmen hendaknya mempunyai efek leburan. Yakni citara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
umum organisasi harus menanjak dan bahkan pelamar yang gagal haruslah
mempunyai kesan positif terhadap perusahaan dan produk-produknya.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi proses Rekrutmen
Proses rekrutmen bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri,
melainkan sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan manajemen
sumber daya manusia. Untuk memperoleh hasil rekrutmen yang tepat
perlu mempertimbangkan beberapa faktor/masukan penting yang
mendukung keberhasilan suatu proses rekrutmen.
1) Kondisi ekonomi negara secara umum. Jika kondisi ekonomi
relatif sulit, maka biasanya akan terjadi oversupply atau calon
pekerja jauh lebih besar dibanding jumlah permintaan. Jika hal ini
terjadi, maka perusahaan relatif lebih mudah untuk mencari
karyawan baru, sebab para pelamar kerja melimpah.
2) Ketersediaan karyawan pada bidang yang dicari. Jika bidang yang
dicari merupakan bidang yang tergolong langka, maka perusahaan
akan lebih sulit dalam memenuhi kebutuhan karyawannya. Misal,
bidang teknologi komputer, atau bidang cellular engineering.
3) Reputasi perusahaan. Suatu perusahaan cenderung akan lebih
mudah mencari dan merekrut the best people, jika perusahaan itu
memiliki reputasi bagus, sehingga best graduates akan berlomba-
lomba bekerja didalamnya. Contoh : Astra atau Microsoft.
Jika akan dilakukan perekrutan dari luar, biasanya digunakan
perhitungan rekrutmen, atau berapa jumlah orang yang harus melamar
untuk bisa mengisi sejumlah posisi tertentu, contoh :
1600 - calon pelamar yang mengirim surat lamaran
200 - kandidat dipanggil untuk seleksi
100 - kandidat dipanggil untuk seleksi tahap 2
20 - pelamar yang diterima kerja
Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang
dibutuhkan maka kita harus menentukan sumber-sumber perekrutan calon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
karyawan tersebut. Sumber perekrutan calon karyawan itu adalah sumber
internal dan eksternal perusahaan.
1. Sumber Internal
Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi
lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan
cara memutasikan atau pemindahan karyawan yang memenuhi
spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu baik yang
bersifat vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal.
Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan,
sebaiknya pengisian jabatan tersebut diambil dari dalam perusahaan,
khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk
memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.
Adapun kebaikan dan kelemahan sumber internal adalah
sebagai berikut :
a. Kebaikan-kebaikan sumber internal
1) Meningkatkan moral kerja & kedisiplinan karyawan,
karena ada kesempatan promosi.
2) Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap
perusahaan.
3) Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu
memasang iklan.
4) Waktu perekrutan relatif singkat.
5) Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
6) Kestabilan karyawan semakin baik.
b. Kelemahan-kelemahan sumber internal
1) Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
2) Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam
perusahaan.
Bila tidak ada karyawan yang dapat memenuhi kualifikasi-
kualifikasi jabatan yang lowong tersebut, maka kita merekrutnya dari
sumber eksternal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2. Sumber Eksternal
Sumber Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi
jabatan yang lowong dilakukan perekrutan dari sumber-sumber
karyawan diluar perusahaan, yaitu:
a. Kantor penempatan karyawan.
b. Lembaga-lembaga pendidikan.
c. Referensi karyawan atau rekanan.
d. Serikat-serikat buruh.
e. Pencangkokan dari perusahaan lain.
f. Nepotisme dan leasing.
g. Pasar karyawan dengan memasang iklan pada media massa.
h. Sumber-sumber lainnya.
Adapun kebaikan dan kelemahan sumber eksternal adalah
sebagai berikut :
1. Kebaikan-kebaikan sumber eksternal
a. Kewibawaan pejabat relatif baik.
b. Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih
baik.
2. Kelemahan-kelemahan sumber eksternal
a. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak
ada kesempatan untuk promosi.
b. Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.
c. Waktu perekrutan relatif lama.
d. Orientasi dan induksi harus dilakukan.
e. Turnover cenderung akan meningkat.
f. Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.
Secara detail sumber eksternal bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Advertising (suratkabar, majalah, radio, internet). Melakukan
pemasangan iklan di koran untuk mengumumkan rekrutmen
baru. Misal : harian Kompas hari Minggu selalu penuh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
dengan iklan lowongan pekerjaan. Sebuah perusahaan yang
serius mengelola dan mengivestasikan dana pengembangan
SDM, biasanya akan memasang iklan lowongan besar
minimal separo halaman atau bahkan satu halaman penuh.
Hal ini juga untuk menunjukkan reputasi mereka yang benar-
benar ingin merekrut calon pekerja yang bermutu handal.
2. Melakukan rekrutmen di kampus-kampus. Beberapa
perusahaan di Indonesia seperti Unilever dan Astra kerap
melakukan kunjungan langsung ke kampus-kampus seperti
UI, ITB dan Unair untuk melakukan rekrutmen langsung di
kampus.
3. Melalui Agen Rekutmen. Cara ini biasanya dilakukan untuk
merekrut karyawan pada posisi manajer keatas. Agen sering
headhunter
d. Proses rekrutmen.
Proses rekrutmen meliputi beberapa langkah-langkah penting,
menurut Simamora (1997:221) yaitu :
1. Mengidentifikasi jabatan dan berapa jumlah tenaga yang
diperlukan.
Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di
perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi
lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau
karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari
beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan
sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan
diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah
karyawan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.
2. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi
jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat
persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak
ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses
selanjutnya.
3. Menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari.
Dua alternative untuk mencari kandidat yakni dari dalam
perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam,
apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah
direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan
yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika
kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu
dipertimbangan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk
mendaptkan kandidat tersebut.
4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk
jabatan.
Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan
dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals,
walk-ins & write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari karyawan,
lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya.
Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung
situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Lebih lanjut dijelaskan
pula mengenai metode perekrutan yang berpengaruh besar terhadap
banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan. Metode
perekrutan calon karyawan baru terbagi atas :
a. Metode Tertutup
Metode tertutup yaitu dimana perekrutan itu hanya
diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang
tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif
sedikit, sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan
yang baik akan semakin sulit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
b. Metode Terbuka.
Metode terbuka adalah dimana perekrutan itu diinformasikan
secara luas dengan memasang iklan pada media massa baik
cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat.
Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang
akan masuk, sehingga kesempatan untuk mendapatkan
karyawan yang qualified menjadi lebih besar.
5. Memanggil kandidat-kandidat
Kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta
mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan
untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi
6. Menyaring / menyeleksi kandidat.
Prosedur seleksi perlu dilakukan jika: 1) pelaksanaan tugas pada
jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis
tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang; 2) ada lebih banyak
kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan
diisi. Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan
oleh perusahaan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa
masing-masing teknik seleksi mengukur karaktristik tertentu,
sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai
kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam
prosedur seleksi sangat tergantung pada: ciri-ciri pekerjaan,
validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi,
dan biaya penggunaan teknik tertentu. Beberapa teknik seleksi
yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi,
referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan
kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan
assessment center.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
7. Membuat Penawaran Kerja.
Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen
sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatan tertentu,
maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk
disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KKB),
memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan
kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan
mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas
rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga
kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal
tak terduga.
8. Mulai Bekerja.
Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja setelah kandidat
menerima penawaran kerja. Pada saat sudah menjadi pegawai maka
yang bersangkutan masih perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara
optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang
bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur,
serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini
petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai
dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting
demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah
pegawai diterima bekerja.
8. Tinjauan tentang Sistem Rekrutmen.
e. Pengertian Sistem Rekrutmen
Sistem rekrutmen merupakan suatu rangkaian prosedur yang
tersusun dari sekian banyak bagian yang berhubungan secara teratur dan
merupakan kesatuan fungsional dari unsur-unsurnya yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan rekrutmen . Penggunaan sistem rekrutmen yang
tepat diharapkan dapat menunjang pelaksanaan rekrutmen dengan lebih
baik, sedangkan sistem yang baik itu dapat dilihat dari prosedur kerjanya
yang sistematis, teratur, dan mudah untuk dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Menurut Andrew F. Sikula dalam Malayu Hasibuan (2003:56)
terdapat dua jenis sistem seleksi, yaitu :
1) Sistem Succesive-Hurdles Merupakan sistem rekrutmen yang dilaksanakan
berdasarkan urutan testing, yakni jika pelamar tidak lulus pada suatu testing, ia tidak boleh mengikuti tesis berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur.
Kebaikan sistem ini adalah efisiensi biaya dan waktu rekrutmen, terutama jika jumlah calon karyawan sangat banyak. Sedangkan keburukannya adalah perusahaan tidak dapat mengetahui informasi kemampuan calon karyawan secara keseluruhan, sehingga ada kemungkinan mendapatkan calon karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2) Sistem Compensatory-Approach Merupakan sistem rekrutmen yang dilakukan dengan
cara si pelamar mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai standar atau tidak. Pelamar yang mencapai nilai standar dinyatakan lulus rekrutmen, sedangkan pelamar yang tidak mencapai standar dinyatakan gugur atau tidak diterima. Dengan sistem ini pula, semua kelebihan dan kelemahan
calon karyawan dapat diketahui dan dapat dicari yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Keburukannya adalah
memerlukan waktu maupun biaya yang besar, terutama jika calon
karyawan relatif banyak.
f. Tahapan Tahapan Rekrutmen.
Rekrutmen calon karyawan atau karyawan tidaklah semudah
seperti yang kita kira. Proses rekrutmen merupakan jalur dua arah, dimana
pelamar memilih organisasi/perusahaan tempat bekerja dan organisasi/
perusahaan memilih orang atau calon karyawan yang tepat. Proses
rekrutmen ini sangat penting karena melalui proses ini dapat diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
calon karyawan yang mempunyai kemampuan yang sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan.
Melalui proses rekrutmen dapat diperoleh data-data pribadi secara
lebih lengkap terutama tentang potensi kemampuan yang dimiliki untuk
memperkirakan kapasitas para calon terhadap tugas atau pekerjaan yang
tersedia serta untuk rencana training di masa mendatang. Guna lebih
menjamin bahwa proses rekrutmen terselenggara dengan baik. Maka
proses rekrutmen harus melalui serangkaian tahapan atau langkah-langkah.
Langkah-langkah dalam proses rekrutmen menurut Soekidjo
Notoadmodjo (2003:135) meliputi :
1) Analisis pekerjaan 2) Penerimaan pendahuluan pelamar 3) Tes-tes penerimaan 4) Wawancara 5) Pemeriksaan referensi 6) Tes kesehatan ( medical check up ) 7) Wawancara akhir 8) Keputusan penerimaan
Langkah-langkah dalam proses rekrutmen seperti yang telah
tersebut di atas dapat peneliti jelaskan sebagai berikut :
1) Analisis pekerjaan
Langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan adalah
menganalisis pekerjaan dengan job order dari masing-masing user
dari sini lah rekrutmen dilakukan, dengan menganalisis pekerjaan
bagian apa saja dan kriteria apa saja yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan apakah kebutuhan tersebut mendesak atau tidak
jika mendesak akan segera dilakukan rekrutmen jika tidak maka
akan dilakukan ketika jumlah kebutuhan sudah banyak
2) Penerimaan pendahuluan pelamar
Dalam tahap pendahuluan rekrutmen, pelamar
memperoleh informasi bahwa surat lamarannya telah memenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
syarat-syarat yang ditentukan. Oleh sebab itu berhak untuk
mengikuti proses selanjutnya. Adapun persayaratan untuk surat
lamaran pekerjaan yang harus dilampirkan adalah :
a) Surat lamaran pekerjaan
b) Daftar riwayat hidup.
c) Foto copy ijazah.
d) Foto copy KTP.
e) Foto copy SKCK.
f) Foto copy Kartu kuning.
g) Foto copy Akta kelahiran.
h) Pas Photo ukuran 4x6 (1 lembar).
3) Tes-tes penerimaan
Tes-tes penerimaan dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang relatif objektif tentang diri pelamar, dengan harapan
untuk memperoleh calon yang lebih baik bila dibandingkan dengan
pelamar lainnya atau dengan karyawan yang sudah ada. Tes yang
biasa dilakukan berupa tes tertulis dan tidak jarang juga berupa tes
psikologi.
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:136) tes psikologi
mencakup berbagai aspek, antara lain :
a) Tes kecerdasan (inteligence test) b) Tes kepribadian (personality test) c) Tes bakat (aptitude test) d) Tes minat (interest test) e) Tes prestasi (achievement test)
4) Wawancara rekrutmen
Wawancara rekrutmen dilaksanakan untuk memperoleh
informasi tentang pelamar yang tidak dapat diperoleh melalui tes-
tes tertulis. Wawancara merupakan teknik yang paling umum dan
luas digunakan, dengan alasan hasilnya lebih dapat dipercaya. Di
samping itu, wawancara mempunyai tingkat fleksibilitas yang
tinggi, karena dapat diterapkan baik terhadap para calon karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
manajerial atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah,
maupun staf. Teknik ini juga menjamin adanya komunikasi dua
arah antara pewawancara sebagai pihak perusahaan dan pelamar
sebagai calon karyawan.
Wawancara dapat dilakukan terhadap individu, tetapi
untuk pelamar yang banyak jumlahnya dapat dilakukan secara
berkelompok. Untuk memperoleh informasi yang lengkap, terarah,
dan sistematis, dalam melakukan wawancara harus menggunakan
pedoman wawancara. Pedoman wawancara harus dipersiapkan
terlebih dahulu dengan pembahasan yang matang.
Soekidjo Notoatmodjo (2003:137) menyatakan bahwa
kesalahan-kesalahan yang sering timbul dari wawancara sehingga
menyebabkan pengambilan keputusan penerimaan yang kurang
tepat, antara lain sebagai berikut :
a) Pertanyaan yang sudah mengarah (leading), dimana pertanyaan itu sudah mengarahkan jawaban pelamar.
b) Personel bias, adalah merupakan hasil prasangka pribadi pewawancara terhadap pelamar.
c) Dominasi pewawancara, di mana pewawancara yang lebih mendominasi wawancara tersebut, sehingga informasi-informasi dari pelamar tidak lengkap. Di pihak lain wawancara lebih banyak bertanya atau lebih banyak memberi informasi kepada pelamar.
d) Halo effect, terjadi bila pewawancara menggunakan informasi yang terbatas tentang pelamar untuk berprasangka dalam evaluasi terhadap karakteristik atau penampilan pelamar. Misalnya, pelamar yang berwajah menarik diunggulkan, meskipun kemampuannya kurang.
5) Pemeriksaan referensi
Referensi pribadi yang biasanya diberikan oleh keluarga
atau teman terdekat dari pelamar adalah sangat penting untuk
mengetahui karakter pelamar. Dari referensi-referensi ini akan
dapat diketahui tipe pelamar, apakah pelamar itu pekerja yang
jujur, dapat dipercaya, sifat-sifat kepribadian pelamar dan
sebagainya. Oleh karena referensi ini sifatnya tertulis, biasanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
yang muncul hanyalah hal-hal yang positif saja sedangkan
kelemahan-kelemahan atau hal-hal yang negatif tidak muncul.
6) Tes kesehatan ( medical check up )
Tes kesehatan atau evaluasi medis bagi calon karyawan
adalah penting, baik bagi calon itu sendiri maupun bagi perusahaan
yang bersangkutan. Bagi karyawan, mereka akan mengetahui status
kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Sedangkan bagi organisasi atau perusahaan akan
dapat menekan biaya pemeliharaan kesehatan bagi karyawan.
Dengan demikian melalui hasil pemeriksaan kesehatan calon
karyawan, perusahaan akan memperoleh karyawan-karyawan yang
sehat dan produktif.
7) Wawancara akhir
Wawancara tahap akhir biasanya dilakukan oleh atasan
langsung, yaitu kepala bagian atau kepala departemen di mana
calon karyawan tersebut ditempatkan. Tujuannya untuk
mencocokkan kemampuan yang dipunyai calon karyawan dengan
deskripsi tugas yang akan dijalankan. Oleh sebab itu kepala bagian
atau pewawancara biasa disebut sebagai orang yang paling
bertanggung jawab terhadap diterima atau tidak diterimanya calon
karyawan yang bersangkutan.
Aspek lain dari langkah ini adalah agar para pemimpin
yang akan membawahi calon karyawan juga ikut berpartisipasi
dalam proses rekrutmen, tidak hanya menerima saja. Manfaat dari
wawancara ini juga akan memperkecil adanya rotasi kerja
karyawan, karena sudah ada pengertian dan pemahaman yang sama
antara calon karyawan dengan pimpinannya.
8) Keputusan penerimaan
Langkah terakhir dari proses rekrutmen merupakan tahap
yang paling mendebarkan bagi calon karyawan. Di sinilah mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
erjaan di lain
perusahaan.
Untuk menjaga hubungan masyarakat tetap baik, maka
calon karyawan yang diterima dapat dipertimbangkan untuk
kesempatan yang akan datang. Dokumen-dokumen pelamar yang
diterima perlu didokumentasikan dan akan berguna bagi program-
program pengembangan karyawan yang bersangkutan untuk waktu
yang akan datang.
Gambar 1. Skema Proses rekrutmen
(Sumber : Soekidjo Notoatmodjo, 2003:135)
Setelah diadakan proses rekrutmen yang didalamnya ada tes
seleksi karyawan adapun beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh
pelamar dalam seleksi karyawan. Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo
(2003:155) mengemukakan tentang tahapan yang harus ditempuh dalam
proses seleksi karyawan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Seleksi persyaratan administrasi
2) Seleksi pengetahuan umum
3) Seleksi psikologi
4) Seleksi wawancara
Keputusan Penerimaan Rekrutmen
Tes kesehatan
Wawancara akhir
Pemeriksaan referensi
Tes-tes penerimaan
Wawancara seleksi
Penerimaan pendahuluan pelamar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
5) Referensi
Tahapan dalam proses seleksi seperti yang telah tersebut di atas
dapat peneliti jelaskan sebagai berikut :
1) Seleksi Persyaratan Administrasi
Tahap pertama yang harus ditempuh bagian rekrutmen
karyawan adalah mengadakan pemeriksaan persyaratan
administratif yang harus ditempuh para pelamar untuk mengetahui
lengkap tidaknya persyaratan tersebut. Rekrutmen administratif
meliputi pengisian formulir yang disediakan perusahaan,
persyaratan sebagai surat lamaran, dan persyaratan finansial jika
dipandang perlu. Kurang lengkapnya persyaratan administratif
perlu dipertimbangkan dan bila perlu dikendalikan kepada yang
bersangkutan agar dilengkapi, selanjutnya diserahkan kepada
bagian seleksi pada batas yang telah ditentukan.
Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:156) pengisian
formulir lamaran yang disediakan perusahaan biasanya memuat
keterangan dan data pribadi mengenai hal-hal sebagai berikut :
a) Keterangan pribadi, misalnya nama lengkap dan tempat
tinggal;
b) Keterangan perorangan, misalnya umur, status
perkawinan, tanggungan, jumlah saudara, tempat, dan
alamat orang tua;
c) Keterangan fisik, misalnya tinggi badan, berat badan,
kesehatan, dan ciri khusus lainnya.
d) Pendidikan, misalnya SD, SLTP, SLTA, Diploma,
Sarjana, Pascasarjana, dan sebagainya.
e) Pengalaman kerja, misalnya di mana pernah bekerja,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
dipenuhi oleh para pelamar. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:156) bahwa syarat yang harus
dipenuhi para pelamar yang merupakan lampiran surat lamaran
meliputi :
a) Fotokopi ijasah serta sertifikat pelatihan atau kursus yang
dimiliki.
b) Daftar riwayat hidup.
c) Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian.
d) Surat keterangan sehat dari dokter.
e) Kartu tanda bukti mencatatkan diri pada Departemen/Dinas
Karyawan setempat.
f) Pas foto sesuai dengan permintaan.
g) Foto kopi kartu tanda penduduk.
h) Surat keterangan pengalaman kerja.
2) Seleksi Pengetahuan Umum
Seleksi pengetahuan umum biasanya dilakukan secara
tertulis mengingat yang diberikan cukup banyak dan memerlukan
pemikiran yang tidak sembarangan. Pelaksanaan rekrutmen
pengetahuan umum dapat berupa soal-soal objektif dan dapat pula
berupa soal-soal yang bersifat essay.
3) Seleksi Psikologi
Seleksi ini diadakan dengan maksud untuk mengetahui
keadaan diri serta kesanggupan calon karyawan terhadap
kemungkinan dalam memangku pekerjaan yang akan diberikan
kepadanya. Secara garis besarnya rekrutmen psikologi dapat
digolongkan menjadi lima macam, yaitu tes hasil kerja, tes bakat,
tes kecerdasan, tes minat, dan tes kepribadian.
4) Seleksi Wawancara
Seleksi wawancara sebagai salah satu proses rekrutmen
karyawan merupakan suatu pertemuan pribadi antara seorang calon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
karyawan dengan bagian rekrutmen. Dalam wawancara terdapat
proses tanya jawab secara lisan yang dilakukan calon karyawan
dengan bagian seleksi karyawan untuk mengetahui segala sesuatu
yang berhubungan dengan diri pelamar dalam rangka penentuan
dan pemilihan karyawan pada posisi yang tepat.
5) Referensi
Sebagai proses terakhir dalam rekrutmen karyawan adalah
meminta referensi dari karyawan. Referensi diperlukan untuk
mendapatkan keterangan tentang diri pelamar, baik tentang pribadi,
pengalamannya, kecakapannya, keterampilannya, hal-hal khusus
yang dimiliki serta untuk keperluan penempatan pada
jabatan/pekerjaan yang tepat.
Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
langkah-langkah dalam proses rekrutmen meliputi penerimaan
pendahuluan pelamar, pengisian blangko lamaran, seleksi pengetahuan
umum, seleksi psikologi, seleksi wawancara, pemeriksaan referensi,
penelitian pendahuluan pelamar dan pengambilan keputusan.
g. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Rekrutmen.
Beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam
proses rekrutmen antara lain:
1) Kebijaksanaan Promosi Dari Dalam.
Dengan kebijaksanaan ini lowongan-lowomgan yang ada
diisi oleh para pekerja yang sudah menjadi karyawan organisasi,
tentunya para pencari tenaga tidak usah lagi mencari sumber-
sumber tenaga diluar organisasi. Sehingga kemungkinan
memperoleh tenega baru dengan pandangan baru ,pendekatan baru,
keahlian, dan keterampilan baru sangat terbatas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2) Kebijaksanaan Tentang Imbalan.
Dengan kebijaksanaan ini para pencari karyawan baru
hanya dapat menawarkan tingkat penghasilan tertentu kepada para
pelamar berdasarkan kebijaksanaan yang berlaku bagi organisasi.
3) Kebijaksanaan Tentang Status Kepegawaian.
Maksud dari kebijaksanaan ini ialah ketentuan tentang
apakah para pegawai harus bekerja penuh bagi organisasi ataukah
dimungkinkan bekerja separuh waktu. Dengan kebijaksanaan
seperti ini para pencari karyawan hanya mencari pelamar yang
bersedia bekerja secara purna waktu bagi organisasi yang akan
memperkerjakannya.
4) Rencana Sumber Daya Manusia.
Rencana ini memberi petunjuk tentang lowongan yang
bagaimana sifatnya yang diisi dari dalam dan lowongan yang
bagaimana akan diisi melalui rekrutmen dari luar. Dengan rencana
demikian akan membatasi langkah dan tindakan para pencari
karyawan, mereka harus mematuhi apa yang telah ditetapkan.
5) Kedudukan organisasi pencari karyawan baru dengan organisasi
lain yang bergerak dibidang kegiatan yang sama atau
menghasilkan barang dan jasa sejenis. Analisis tentang
kedudukan relatif suatu organisasi turut menetukan sikap para
pencari karyawan dalam menyelenggarakan rekrutmen
Berbagai kendala yang mugkin dihadapi dalam merekrut tenega
kerja baru bharus dipertimbangkan secara matang, dengan demikian
waktu, tenaga da biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang
dicapai, yaitu tersedianya karyawan baru yang memenuhi berbagai
persyaratan dan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
h. Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam Rekrutmen Karyawan
Hambatan-hambatan sebagaimana yang ada atau kerapkali
muncul dalam pelaksanaan rekrutmen karyawan harus diusahakan untuk
dicari jalan keluarnya atau dicari upaya-upaya guna mengatasinya.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi kendala
dalam rekrutmen karyawan seperti tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Kendala Tolak Ukur
Untuk menentukan standar tolok ukur bagi kualifikasi-
kualifikasi yang dibutuhkan dalam rekrutmen karyawan secara
obyektif sebenarnya dapat diatasi dengan mendasarkan pada
spesifikasi pekerjaan atau jabatan yang akan dilakukan. Dalam
spesifikasi pekerjaan, telah ditetapkan persyaratan dan kualifikasi
minimum dari orang yang dapat menjabat atau melakukan
pekerjaan tersebut. Hal yang demikian sesuai dengan pendapat
Malayu S.P. Hasibuan (2003:34) yang menyatakan bahwa
orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan suatu jabatan
2) Kendala Perekrutmen
Obyektivitas dan kejujuran dalam mengadakan rekrutmen
merupakan kunci sukses bagi penentuan sumber daya yang
berkualitas. Agar rekrutmen karyawan berhasil menentukan dan
memilih karyawan sesuai dengan yang diharapkan, maka seorang
perekrutmen harus obyektif dan jujur. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:154) bahwa :
rekrutmen karyawan agar lebih jujur dan obyektif, maka harus
lebih menekankan pertimbangan rasionalnya daripada perasaan
dalam merekrut karyawan
Ketidakjujuran seorang rekruiter juga harus benar-benar
diperhatikan oleh setiap perusahaan yang menginginkan karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
yang tepat sesuai dengan lowongan pekerjana yang tersedia.
Perekrutmen sering menggunakan informasi yang terbatas tentang
pelamar untuk berprasangka sehingga menyebabkan rekrutmen
menjadi tidak obyektif.
3) Kendala Pelamar
Mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar bukanlah
hal yang mudah. Untuk mengungkapkan hal-hal yang sebenarnya
tentang diri pelamar harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal yang berkenaan
dengan kendala pelamar seperti tersebut di atas adalah melalui
pemeriksaan referensi atau memeriksa latar belakang pelamar. Cara
seperti ini memungkinkan rekruiter untuk mengontrol benar
tidaknya informasi yang disampaikan pelamar. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Sondang P. Siagian (1996:149) yang mengatakan
-orang tertentu
merupakan usaha yang sistematik untuk mengetahui lebih
Jadi jelaslah, bahwa informasi referensi terutama yang
berasal dari referensi pribadi yang biasanya diberikan keluarga atau
teman terdekat dari pelamar adalah sangat penting untuk
mengetahui karakter pelamar. Dari referensi-referensi ini akan
dapat diketahui tipe pelamar, apakah pelamar termauk pekerja yang
jujur, dapat dipercaya ataukah tidak. Di samping itu juga sifat-sifat
kepribadian pelamar dapat pula kita ketahui.
Di samping upaya-upaya seperti yang telah tersebut di
atas, ada upaya yang lain yang dapat dilakukan. Menurut Malayu
S.P. Hasibuan (2003:63) yang mengemukakan pendapatnya bahwa,
-kendala seperti kendala tolak ukur,
kendala rekruiter, dan kendala pelamar perlu dilakukan
kebijaksanaan seleksi secara bertingkat, karena semakin banyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
tingkatan seleksi yang dilakukan maka semakin cermat dan teliti
i. Manajemen Sumberdaya Dalam Rekrutmen
Fokus utama manajemen sumber daya manusia adalah
memberikan kontribusi suksesnya organisasi. Manajemen sumber daya
manusia haruslah terdiri dari aktifitas-aktifitas yang terkait dengan
manajemen sumber daya manusia meliputi : perencanaan dan analisis
sumber daya manusia, kesetaraan kesempatan bekerja, perekrutan
pengembangan sumbar daya manusia, konpensasi dan keuntungan,
kesehatan, keselamatan dan keamanan, hubungan karyawan dan buruh
(Mathis,Jackson,2001:12) Sebelum mengisi lowongan kerja, organisasi
haruslah terlebih dahulu mencari orang-orang yang tidak hanya memenuhi
syarat untuk posisi tersebut, namun juga menginginkan pekerjaan.
Organisasi memerlukan sejumlah karyawan dalam usaha
mewujudkan eksistensinya untuk pencapaian tujuan. Karyawan tersebut
berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang menjadi tugas pokok
organisasi. Setelah diadakan perencanaan SDM, dan analisis serta
klasifikasi pekerjaan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan
rekrutman. Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan
menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
Maksud rekrutmen adalah untuk mendapat persediaan sebanyak mungkin
calon-calon pelamar sehingga organisasi atau perusahaan akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon
pekerjaan yang dianggap memenuhi standar kualifikasi. Proses rekrutmen
berlangsung mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran
oleh pelamar.
Oleh karena itulah rekrutmen sebagai salah satu kegiatan
manajemen sumber daya manusia tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan
deskripsi dan spesifikasi pekerjaan atau jabatan sebagai hasil analisis
pekerjaan atau jabatan yang memberikan gambaran tentang tugas-tugas
pokok yang harus dikerjakan. Sasaran dari perekrutan adalah untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
menyediakan pasokan karyawan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
organisasi. Dengan mengerti apa yang dilakukan oleh karyawan, analisis
pekerjaan (job analysis) adalah dasar dari perekrutan
9. Hasil Penelitian Yang Relevan.
Untuk menunjang hasil penelitian tentang rekrutmen yang ada di
PT.Dan Liris Surakarta, maka dapat di perkuat dengan adanya hasil penelitian
yang relevan. Adapun hasil penelitian tersebut adalah :
1. Menurut kevin wheeler salah satu ahli yang meneliti tentang
assessement centers dalam Rekrutmen and Employee
Selection .vol. 3 no 2 juli Kevin Wheeler (2005 :9) How people
outside the company to see and understand the window of a
recruitment organization is looking at the door and selection.
Recruitment system and bringing his selection of a company's image.
Doperhatikan company's image here. How can we do recruitment and
selection will be seen, not just by people around the firms, but also the
community that the company Cintra dioertaruhkan here. With our
open recruitment means we open the window company to be seen by
outsiders as well as to obtain employment dari penelitian
Salah satu cara orang luar
perusahaan melihat dan memahami jendela suatu organisasi adalah
memandang pintu rekrutmen dan seleksinya. Sistem rekrutmen dan
seleksinya membawa image suatu perusahaan. Citra perusahaan
doperhatikan disini. Bagaimana kita melakukan rekrutmen dan seleksi
akan dipandang, tidak hanya oleh masyarakat sekitar perusahaaan,
namun juga masyarakat sehingga cintra perusahaan dipertaruhkan
disini. Dengan kita membuka rekrutmen berarti kita membuka jendela
perusahaan agar dilihat oleh orang luar serta agar mendapatkan
karyawan yang sesuai dengan yang diharapkan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Kevin Wheeler dapat
peneliti jelaskan bahwa dengan adanya rekrutmen berarti perusahaan
telah membuka jendela atau kesempatan bagi masyarakat untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
bergabung dan bekerja sama, disini citra perusahaan sangat
dipertaruhkan, apabila proses rekremennya bagus maka citra
perusahaan akan semakin meningkat dimata masyarakat. An dapat
menarik pelamar yang seluas-luasnya.
2. Navdeep Kumar Pankaj Garg, Mechancial Engineering Department,
Thapar University Patiala Punjabi India, 2010. Impact of Online
Recruitment On Recruitment Performance Competitive organizations
of the future have to attract and retain the best and outstanding
employees toremaincompetitive in the market. The Internet allows
organizations to reacha large number of candidates easily and
efficiently. Although the World Wide Web is becoming the hot new
recruiting tool, traditional methods, such as newspaper advertising,
are not yet obsolete. Local newspapers are the preferred advertising
medium for non-management positions, and national newspapers are
widely used to recruit managerial/professional candidates. This
research identifies Internet recruitment methods from relevant
literature, and describes how their benefits can influence the
recruitment performance. The traditional starting point for recruitment
is a job description and a job specification. The job description
describes the work activities or job responsibilities of the successful
job incumbent. The job specification specifies the qualifications an
individual should possess in order to carry out the work.
Qualifications are usually expressed a the minimum education,
experience, and other requirements necessary to do the job. Some
employers also use a job requisition, which justifies the creation of a
new position or the replacement of a departing worker. The traditional
recruitment process. Employers act according to different philosophies
of recruitment. One philosophy suggests recruiting continuously hat is,
without regard to the number of vacant positions. For instance, an
engineering firm may recruit engineers all the time so that an
appropriate applicant pool is available whenever an opening occurs.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
According to another philosophy, recruitment should be carried out
selectively and only as necessary to fill openings as they occur. For
instance, a firm may identify three management trainees as due for
promotion, reassignment, or turnover. Recruitment at this firmis then
targeted to fill the three openings.
Organisasi kompetitif perusahaan
untuk menjalankan perusahaannya agar kedepannya lebih maju mereka
mengusahakan sedapat mungkin menarik dan mempertahankan
karyawan terbaik dan luar biasa yang dapat bersaing didunia kerja dan
mamapu menjadikan perusahaan lebih maju dan berkembang.
Perekrutan karyawan dilakukan melalui Internet yang memungkinkan
organisasi untuk sebagian besar pelamar dapat dengan mudah dan
efisien memperoleh informasi mengenai lapangan pekerjaan.
Meskipun internet menjadi alat perekrutan yang baru, metode
tradisional, seperti iklan surat kabar, juga masih sering digunakan.
Surat kabar lokal adalah media iklan yang biasanya digunakan untuk
posisi non-manajemen, dan surat kabar nasional secara luas digunakan
untuk merekrut calon manajerial / profesional. penelitian ini
mengidentifikasi metode perekrutan internet dari literatur yang
relevan, dan menjelaskan bagaimana manfaat dan pengaruh kinerja
perekrutan tradisional.
Langkah awal rekrutmen dengan metode tradisional untuk
perekrutan adalah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan menggambarkan aktivitas pekerjaan atau
tanggung jawab pekerjaan dari pelaksanaan pekerjaan yang baik.
Spesifikasi pekerjaan menentukan kualifikasi individu yang harus
dimiliki dalam rangka untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Kualifikasi biasanya menyatakan pendidikan minimal, pengalaman,
dan persyaratan lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
itu. Beberapa pengusaha juga menggunakan permintaan pekerjaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dalam penelitian ini juga dijelaskan bahwa sebuah Pengusaha
bertindak sesuai dengan filosofi yang berbeda dari perekrutan. Salah
satu filosofi menyarankan merekrut terus tanpa memperhatikan
jumlah posisi yang kosong. Misalnya, sebuah perusahaan rekayasa
dapat merekrut insinyur semua waktu sehingga kolam pemohon yang
tepat tersedia setiap kali pembukaan terjadi. Menurut filsafat lain,
perekrutan harus dilakukan secara selektif dan hanya diperlukan untuk
mengisi pembukaan yang terjadi. Misalnya, perusahaan dapat
mengidentifikasi tiga trainee manajemen karena untuk promosi,
penugasan kembali omset, atau. Rekrutmen di firmis ini kemudian
ditargetkan untuk mengisi tiga lowongan.
3. Hasil penelitian dari Fudyartanta (2001:21) dari Universitas Air
Langga Surabaya, dalam penelitian yang berjudul Manajemen
rekruisasi karyawan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
rekrutmen dan seleksi karyawan yang meliputi frekuensi dan
efektifitas sumber rekrutmen dan metode seleksi, untuk mengetahui
apakah setiap perusahaan kontraktor mempunyai bagian personalia
yang mengatur masalah rekrutmen dan seleksi, apakah sertifikat
keahlian merupakan metode seleksi yang paling efektif dan apakah
terdapat perbedaan antara kontraktor besar dan menengah dalam
proses rekrutmen dan seleksi. Dalam mengumpulkan data, penelitian
ini menggunakan metode kuisioner. Penelitian dilakukan di Surabaya
dengan populasi 100 perusahaan kontraktor gedung dan pabrik
kualifikasi besar dan menengah yang tergabung dalam GAPENSI.
Sedangkan responden sebagai sampel penelitian adalah manajer
personalia atau orang-orang yang bertanggungjawab secara langsung
dalam proses rekrutmen dan seleksi sebanyak 80 responden. Data hasil
kuisioner yang dapat dikumpulkan, dianalisa dengan menggunakan
metode deskriptif, t-test dan metode diskriminan.
Dari analisa secara deskriptif pada 60 data hasil kuisioner yang
telah kembali, diketahui bahwa 81.67 % perusahaan kontraktor di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Surabaya tidak mempunyai bagian personalia. Sumber rekrutmen yang
cukup sering digunakan baik untuk karyawan ahli maupun karyawan
terampil adalah surat lamaran dari karyawan yang mencari pekerjaan.
Selain itu, dapat diketahui pula bahwa sertifikat keahlian bukan
metode seleksi yang paling efektif dibandingkan interview yang dinilai
efektif dan digunakan oleh sebagian besar perusahaan kontraktor. Dari
hasil uji t-test, dari 80 sub variabel yang ada terdapat perbedaan rata-
rata antara kontraktor besar dan kontraktor menengah pada 9 sub
variabel. Dari 9 sub variabel tersebut hanya terdapat satu sub variabel
yang membedakan secara signifikan menurut model diskriminan yaitu
frekuensi surat lamaran dari karyawan yang mencari pekerjaan sebagai
sumber . rekrutmen untuk karyawan ahli dan kemudian dapat
dilakukan proses rekrutmen untuk tahap selanjutnya.
Dari ketiga jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa dari masing-
masing perusahaan menggunakan sistem rekrutmen yang berbeda-beda dan
dengan cara yang berbeda pula, tetapi pada dasarnya tujuannya sama yakni
mendapatkan karyawan yang kompetitif, baik dan dapat memberikan dampak
yang positif pada perusahaan, sehingga dapat memberikan kemakmuran baik
bagi perusahaan, karyawan, juga pemerintah. Dari ketiga jurnal tersebut diatas
rekrutmen karyawan dilakukan dengan memberikan informasi yang seluaasnya
pada masyarakat sehingga masyarakat tau dan berminal untuk mengisi posisi-
posisi bidang pekerjaan yang sedang dibutuhkan baik dilakukan melalui
Internet, yang memungkinkan perusahaan untuk menjaring pelamar yang
seluas-luasnya dan pelamar dapat dengan mudah dan efisien memperoleh
informasi mengenai lapangan pekerjaan.ataupun menggunakan metode
tradisional, seperti iklan surat kabar, juga masih sering digunakan.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan arah penalaran untuk sampai pada
pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan (tentang pengaliran
jalan pikiran menurut kerangka yang logis). Hal ini berarti menempatkan masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
dalam kerangka teoritis yang relevan, yang mampu menangkap, menerangkan dan
menunjukkan permasalahan. Upaya ini ditujukan untuk menjawab atau
menerangkan masalah yang sedang diidentifikasi.
PT Dan Liris Surakarta merupakan salah satu perusahaan garmen
terbesar di wilayah Surakarta. Perusahaan ini tentunya memiliki ribuan pegawai
yang dalam penerimaanya tentu terdapat suatu sistem rekrutmen khusus. Namun,
sebelum kegiatan perekrutan karyawan dilakukan, perusahaan tentunya
berkewajiban untuk merencanakan terlebih dahulu mengenai kriteria sumber daya
manusia yang dibutuhkan, karena dari rencana itu pula akan tergambar lowongan
pekerjaan apa yang tersedia, dan persyaratan-persyaratan apa yang harus dipenuhi
oleh para pelamar yang diharapkan akan mengisi berbagai lowongan pekerjaan
pada perusahaan tersebut. Setelah merencanakan kemudian menganalisis
pekerjaan serta proses selanjutnya adalah seleksi karyawan, dengan menentukan
kandidat karyawan yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada
untuk kegiatan penempatan karyawan. Sehingga untuk mencapai tujuan dari
kegiatan rekrutmen yaitu memperoleh/menentukan calon karyawan yang benar-
benar sesuai dengan karakteristik suatu pekerjaan yang akan dikerjakan, maka
diperlukan suatu sistem khusus, agar rekrutmen bisa berjalan secara seoptimal
mungkin, sebab jika proses rekrutmen dilakukan secara sembarangan atau asal
menerima pegawai saja, maka hanya akan merugikan perusahaan yang
bersangkutan, karena tujuan dari kegiatan rekrutmen karyawan tidak tercapai.
Untuk mempermudah dalam memahami alur pemikiran peneliti, berikut
disampaikan arah spesifikasi permasalahan yang peneliti gunakan dalam
menentukan tujuan penelitian. Lebih jelasnya kerangka pemikiran tersebut dapat
dilihat dalam bagan di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam setiap kehidupan, pasti selalu ditemukan suatu permasalahan.
Masalah bisa timbul karena adanya ketidaksesuaian antara keadaan dan harapan.
Supaya keadaan tersebut sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan sebuah
pemecahan masalah sebagai penyelesaiannya. Untuk itulah diperlukan penelitian
untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah serta mencari pemecahan
permasalahnya dengan menggunakan metode ilmiah.
Menurut Suharsimi Arikunto, (2006
yang di
(hlm.160). Pendapat yang sama dikemukakan oleh Sugiyono (2007) bahwa
de hlm. 2).
Perusahaan Rencana
SDM Seleksi
karyawan Penempatan
karyawan
Analisis pekerjaan
Rekrutmen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan metode penelitian adalah suatu kegiatan mengumpulkan data dengan cara
melaksanakan penelitian sehingga diperoleh penyelesaian atas suatu masalah
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, aspek metode yang
dipergunakan terdiri dari tempat dan waktu penelitian, pendekatan dan jenis
penelitian, data dan sumber data, penentuan teknik sampling, penentuan cara
pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data dan prosedur penelitian.
I. Tempat dan Waktu Penelitian
3. Tempat Penelitian
Penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan objek
untuk memperoleh data-data yang diperlukan guna mendukung tercapainya
tujuan penelitian. Adapun penelitian ini mengambil lokasi di Tempat di PT
Dan Liris Surakarta dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu tentang sistem
rekrutmen karyawan PT Dan Liris Surakarta merupakan salah satu
perusahaan garmen terbesar di wilayah Surakarta, yang bergerak
dibidang ekspor tekstil. Sehingga tentu memiliki suatu sistem
rektuitmen karyawan tertentu, sebelum menerima karyawan yang
bekerja pada perusahaan tersebut.
b. Tersedianya data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
dalam penelitian.
c. Lokasi penelitian tersebut belum pernah dijadikan objek penelitian
dengan tema yang sama sebelumnya, sehingga diharapkan dapat
memberi manfaat lebih bagi peneliti dan PT Dan Liris Surakarta
pada khususnya.
4. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak disetujuinya proposal penelitian
sampai dengan terselesaikannya laporan penelitian ini selama 6 (enam) bulan
yaitu mulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012. Adapun
jadwal waktu penelitian terlampir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
J. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3. Pendekatan Penelitian
Penelitian merupakan suatu usaha menentukan, menggambarkan,
dan menguji kebenaran dari suatu pengetahuan yang dilaksanakan dengan
menggunakan suatu metode ilmiah. Dalam penyelesaian suatu masalah
diperlukan suatu pendekatan.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara - cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran).
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
)
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
(Moleong,2010:5). Selain itu, Moleong (2010) menyatakan bahwa
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.(hlm.6)
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap obyek dengan
tidak mengubah kondisi obyek tersebut, dan hanya mencatat sesuai dengan
kondisi alamiah obyek penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif peran
peneliti merupakan instrumen utama, oleh karena itu seorang peneliti harus
siap untuk memasuki setting sosial objek dan diharapkan mampu menguasai
terhadap bidang yang diteliti. Peneliti dalam penelitian kualitatif harus
mampu menetapkan fokus penelitian, memilih informan yang mampu
memberikan informasi tentang masalah yang diteliti, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, menyajikan data, melakukan
verifikasi dan membuat kesimpulan atas temuan di lapangan sebagai jawaban
dari masalah yang diteliti.
Bentuk penelitian ini menggunakan paradigma penelitian deskriptif
kualitatif yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Peneliti tidak
memberikan perlakuan apapun terhadap objek penelitian sehingga objek
dibiarkan seperti kondisi aslinya secara apa adanya. Penelitian kualitatif
diarahkan pada kondisi aslinya, bahwa datanya ditanyakan pada keadaan apa
adanya sesuai dengan yang ada di lapangan. Sedangkan deskriptif
dimaksudkan bahwa penelitian bertujuan mendeskripsikan data berdasarkan
kenyataan dilapangan dengan kata-kata, uraian ataupun penjelasan cara untuk
memecahkan masalah dengan menjabarkan fakta-fakta yang tampak
sebagaimana adanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
4. Jenis Penelitian.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Menurut
gunaan
sebagai penelitian terapan, memusatkan diri secara intensif pada satu objek
secara individual atau sebagai unit, yang memiliki kekurangan, kelemahan,
Iskandar (2008) menge
untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, maknanya peneliti
mengadakan telaah secara mendalam tentang suatu kasus, kesimpulan hanya
Penelitian studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan starategi tunggal terpancang, dimana peneliti hanya mengkaji
satu masalah saja dan pengumpulan data yang lebih terarah berdasarkan
tujuan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutopo (2006) bahwa
Studi kasus terpancang (embedded research) yaitu penelitian yang sifatnya terpancang sudah terarah pada batasan atau fokus tertentu yang dijadikan sasaran dalam penelitian, sedangkan studi kasus tunggal bilamana penelitian itu terarah pada sasaran dengan satu karakteristik, artinya terarah pada satu sasaran (satu lokasi atau satu objek) (hlm.139).
Dalam penelitian ini hanya mengkaji satu permasalahan saja yaitu
mengenai Sistem Rekrutmen Karyawan di PT Dan Liris Surakarta tahun 2012.
Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan dan hanya berlaku di PT Dan
Liris Surakarta.
K. Data dan Sumber Data
1. Data
digolongkan menjadi dua macam yaitu data kualitatif dan data kuantitatif
(data statisti
yang menjadi bahan baku penelitian untuk diolah merupakan data yang
berwujud data primer dan data sekunder (Iskandar, 2008:252). Dalam sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
tersebut disebutkan bahwa data primer merupakan data yang diperoleh
melalui serangkaian kegiatan observasi, wawancara, maupun penyebaran
angket. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui
pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi (analisis
dokumen) berupa penelaahan terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan,
referensi-referensi atau peraturan (literatur laporan, tulisan, dll. yang memiliki
relevansi dengan fokus permasalahan penelitian (Iskandar, 2008: 253).
a. Dalam penelitian ini data primer berasal dari:
1) Hasil observasi yang berupa kata-kata, aktivitas/tindakan dan foto.
2) Hasil wawancara mendalam yang berupa kata-kata
b. Data sekunder berasal dari:
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen dari PT Dan
Liris Surakarta, dan referensi yang relevan dengan masalah
penelitian.
2. Sumber Data
Data tidak akan diperoleh tanpa adanya sumber data. Walaupun
penelitian tersebut menarik, namun bila sumber datanya tidak tersedia, maka
penelitian tersebut tidak akan punya arti karena tidak akan bisa diteliti lebih
lanjut dan dipahami
dalam penelitian kualitatif terdiri dari beragam jenis, bisa berupa orang,
Sedangkan menurut Lofland dan Lofland
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-
Adapun sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Narasumber (Informan)
Informan adalah orang yang dianggap mengetahui dengan baik
tentang masalah yang diteliti, sehingga informan dapat memberikan data yang
diperlukan dalam penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Sutopo (20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang
yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan dikaji peneliti, serta
bersedia memberi informasi kepada peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan informan :
a. Kepala HRD/ Bagian Penerimaan Karyawan PT Dan Liris Surakarta
b. Staf HRD PT Dan Liris Surakarta
c. Karyawan PT Dan Liris Surakarta (identitas informan terlampir).
2) Tempat dan Peristiwa
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan permasalahan juga
merupakan salah satu jenis sumber daya yang digunakan oleh peneliti. Sutopo
peneliti dapat secara cermat mencoba mengkaji dan secara kritis menarik
kemungkinan simpulan yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji
dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang
berkaitan dengan sasaran penelitian. Dari pengamatan pada peristiwa atau
aktivitas, dapat diketahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti
karena menyaksikan sendiri secara langsung (hlm. 51).
Tidak semua peristiwa dapat diamati secara langsung, kecuali
peristiwa atau aktivitas yang sedang berlangsung ketika penelitian dilakukan.
Dalam hal ini, kajian peristiwa didapatkan dari cerita informan atau dokumen
yang ada.
Tempat dan peristiwa dijadikan sumber data, karena dalam
pengamatan harus sesuai dengan konteks dan situasi sosial yang melibatkan
tempat, pelaku dan peristiwa. Tempat dan peristiwa yang digunakan sebagai
sumber data pada penelitian ini adalah di PT Dan Liris Surakarta, di Desa
Banaran Kec.Grogol Kab.Sukoharjo (Solo), Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
3) Dokumen dan Arsip
Menurut Sutopo (2002),
yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu (hlm. 54).
Dalam mengkaji dokumen sebaiknya tidak hanya mencatat apa yang tertulis,
tetapi juga berusaha menggali dan menangkap makna dari dokumen tersebut.
Dalam penelitian ini dokumen dan arsip yang digunakan meliputi
segala bentuk dokumen dan arsip yang berkaitan dengan permasalahan dan
tujuan penelitian. Dokumen dan arsip dimanfaatkan sebagai sumber data
dalam penelitian, karena dokumen dan arsip dapat menggambarkan suatu
peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah segala bentuk dokumen
dan arsip yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, yaitu yang
ada hubungannya dengan sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris
Surakarta, seperti dokumen tentang job deskription, data-data pelamar,
struktur organisasi, kriteria rekrutmen karyawan, rekaman hasil wawancara,
foto-foto yang berkaitan dengan rekrutmen karyawan serta dokumen lainnya
yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
L. Teknik Sampling (Cuplikan)
Teknik sampling atau teknik
cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau
digunakan untuk menyelesaikan dan memfokuskan permasalahan agar pemilihan
sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil tidak mutlak jumlahnya
artinya sampel yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling
atau sampel yang bertujuan. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang
dianggap mengetahui masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
purposive sampling ini terkandung maksud untuk menjaring sebanyak mungkin
informasi dari berbagai macam sumber data dan bangunannya (constructions
(hlm.224).
Selain menggunakan teknik purposive sampling, peneliti juga
menggunakan teknik snowball sampling dengan maksud memperoleh data dan
informasi yang lengkap.
Teknik sampling sebagaimana dinyatakan oleh Sutopo (2002), Snowball sampling merupakan penggunaan sampling tanpa perencanaan data pasti tetapi mengambil orang pertama yang dijumpai dan selanjutnya dengan mengikuti petunjuknya untuk mendapatkan informan berikutnya, sehingga mendapatkan data lengkap dan mendalam (hlm. 57). Dengan menggunakan teknik-teknik tersebut peneliti berusaha
memperoleh data yang mendalam yang diperlukan dari informan yang dianggap
menguasai masalah yang diteliti. Setelah keterangan dari informan dirasa cukup,
informan tersebut akan diminta menunjukkan subjek lain yang dianggap
mengetahui permasalahan ini lebih luas, sehingga diperoleh data yang mendalam
dan benar-benar mendukung tercapainya tujuan penelitian.
M. Teknik Pengumpulan Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Pengumpulan data adalah cara khusus yang digunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian. Data merupakan suatu hal yang sangat
mendasar dan nantinya akan menentukan apakah penelitian tersebut dikatakan
berhasil atau tidak. Menurut Iskandar pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif dapat dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data yang lebih banyak digunakan yakni observasi berperan serta
(participant observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan
dokumentasi (2009:137). Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:
1. Wawancara
maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua belah pihak yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
lisan yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (interviewer) 155).
Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam
(indepth interviewing) karena peneliti merasa tidak tahu mengenai apa yang
terjadi sebenarnya dan ingin menggali informasinya secara mendalam dan
lengkap. Dengan demikian wawancara ini dilakukan dengan pertanyaan yang
bersifat terbuka dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan
dengan tidak secara formal terstruktur. Hal tersebut dilakukan guna menggali
pandangan informasi yang diteliti mengenai banyak hal yang sangat
bermanfaat untuk dijadikan dasar bagi penggalian informasi yang dilakukan
kepada kepala HRD, staf HRD dan karyawan PT Dan Liris Surakarta. Pada
teknik ini peneliti menggunakan panduan wawancara (interview guide)
sebagai alat pendukung, sehingga di harapkan wawancara dapat berjalan
dengan baik.
2. Observasi Langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung ke lokasi dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai fenomena yang sedang diamati.
Menurut Iskandar (2009), Kegiatan observasi meliputi melakukan
pengamatan, pencatatan secara sistematik kejadian-kejadiaan, perilaku,
obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung
penelitian yang sedang dil sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan Sutopo (2002) yang menyatakan
(hlm.64).
Dalam penelitian ini, teknik observasi yang peneliti gunakan adalah
observasi berperan pasif. Sutopo (2002) menyatakan bahwa observasi
berperan pasif adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan, di mana
peneliti hanya mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan sebagai
apapun selain sebagai pengamat pasif, namun hadir dalam konteksnya
(hlm.66). Dengan observasi langsung, mendatangi lokasi, peneliti dapat
mengamati secara langsung tempat dan objek yang peneliti amati yaitu
bagian HRD PT Dan Liris Surakarta dan kegiatan penerimaan karyawan di
PT Dan Liris Surakarta. Peneliti dapat mengamati, memahami dan mencatat
segala sesuatu yang berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi
berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi. Untuk mendapatkan data yang
valid, pengamatan dilaksanakan beberapa kali.
3. Analisis Dokumen
Selain menggunakan observasi dan wawancara, pengumpulan data
juga dilakukan dengan cara mencatat arsip atau dokumen yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian. Analisis dokumen dilakukan untuk
mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang
berada di tempat penelitian ataupun yang berada di luar penelitian, yang ada
hubungannya dengan penelitian tersebut. Arikunto (2006) mengatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
alam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
Dalam teknik ini peneliti mengumpulkan data dan menganalisis
dokumen dan arsip serta benda-benda lainnya yang terdapat pada obyek
penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu tentang sistem
rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta.
N. Uji Validitas Data
Dalam suatu penelitian, untuk mendapatkan keabsahan data, diperlukan
teknik pemeriksaan data yang didasarkan atas jumlah tertentu. Sutopo (2002)
data merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan
dan tarif makna sebagai hasil peneli (hlm.78). Untuk menjamin validitas data,
penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi.
Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi
peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif. Moleong (2005) mengemukakan
bahwa nggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding t 330). Menurut Patton (1984)
seperti yang dikutip oleh Sutopo dalam trianggulasi, membedakan empat macam
teknik trianggulasi sebagai cara untuk meningkatkan validitas data dalam
penelitian kualitatif, yaitu:
1. Trianggulasi data (sumber)
Cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, peneliti wajib
menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama
atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari berbagai sumber
data yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang
satu, bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data
sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik kelompok sumber
sejenis maupun sumber yang berbeda jenisnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Gambar 3.1. Teknik Trianggulasi Data/sumber
(Sutopo, 2002:80)
2. Trianggulasi Metode
Trianggulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tapi
dengan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Dalam teknik ini
menekankan pada penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda dan
diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji
kemantapan informasinya. Dengan menggunakan metode yang berbeda untuk
suatu informasi yang sama, peneliti dapat menarik kesimpulan atas data yang
digali secara lebih mantap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 3.2. Teknik Trianggulasi Metode
(Sutopo, 2002:81)
3. Trianggulasi Peneliti
Trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian baik data ataupun kesimpulan
mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari
beberapa peneliti. Melalui cara ini diharapkan bisa terjadi pertemuan
pendapat yang dapat memantapkan hasil penelitian. Dari pandangan dan
tafsiran yang validitasnya dari beberapa peneliti terhadap semua informasi
yang berhasil digali dan dikumpulkan berupa catatan, diharapkan bisa terjadi
Data Wawancara
Informan 1
Informan 2
Informan 3
Data
Wawancara
Kuesioner
Observasi
Sumber Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
pertemuan pendapat yang pada akhirnya bisa lebih memantapkan hasil
penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.3. Teknik Trianggulasi Peneliti
(Sutopo, 2002:82)
4. Trianggulasi Teori
Trianggulasi teori adalah trianggulasi yang dilakukan dengan menggunakan
perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Dari beberapa perspektif teori yang digunakan, dapat diperoleh pandangan
yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik
kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh (2002:82-83). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 3.4 Teknik Trianggulasi Teori
(Sutopo, 2002:83)
Dalam penelitian ini, jenis trianggulasi yang digunakan untuk mencapai
validitas adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Dalam trianggulasi
sumber, peneliti menggunakan beberapa narasumber yang berbeda untuk
mengumpulkan data atau informasi sejenis, sehingga informasi yang diperoleh
Tafsir Data
Peneliti 1
Peneliti 2
Peneliti 3
Data
Makna
Teori 1
Teori 1
Teori 1
Peristiwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
dari narasumber satu dapat dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari
narasumber lainnya. Sedangkan menggunakan trianggulasi metode, artinya bahwa
dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik atau metode yang
berbeda yang dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil wawancara
dengan data hasil pengamatan peneliti atau isi dokumen yang berkaitan.
O. Analisis Data
Analisis data biasanya dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data sampai diperoleh suatu kesimpulan. Menurut Bogdan & Biklen
(1982) bahwa,
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Lexy J. Moleong, 2005 : 248). Menurut Miles & Huberman (dalam H.B. Sutopo 2002:94), mengatakan
bahwa : ecara sederhana terdapat dua model pokok analisis di dalam penelitian
kualitatif, yaitu model analisis jalinan atau mengalir (flow model of analysis), dan
model analisis interaktif (interactive models of analysis
Penelitian ini menggunakan analisis model interaktif, yang dimulai dari
pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi data. Keempat cara analisis ini dilakukan secara interaktif antar
komponennya, sehingga proses analisis ini merupakan rangkaian interaktif yang
bersifat siklus. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Proses analisis data dimulai dengan pengumpulan data. Langkah
pengumpulan data ini sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah
diuraikan sebelumnya, yaitu wawancara, observasi dan analisis dokumen.
Pengumpulan data dilakukan selama data belum memadai dan akan
dihentikan apabila data telah memadai untuk dapat dilakukan penarikan ke
simpulan.
2. Reduksi Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Tahap ini merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data
dari fieldnote. Dengan reduksi data, data kualitatif dapat disederhanakan dan
ditransformasikan dalam berbagai cara seperti melalui ringkasan atau uraian
singkat, menggolongkan kedalam suatu uraian yang lebih luas dan
sebagainya. Reduksi data ini dilakukan sepanjang pelaksanaan penelitian,
baik sebelum maupun sesudah pengumpulan data dan berlangsung sejak
peneliti mengambil keputusan tentang kerangka konseptual, pemilihan kasus,
menyusun pertanyaan penelitian sampai pada proses verifikasi data
selanjutnya.
3. Sajian data
Proses selanjutnya adalah penyajian data, yaitu mengorganisir
informasi secara sistematis untuk mempermudah dalam menggabungkan dan
merangkai keterikatan antar data dalam menyusun penggambaran proses dan
fenomena yang ada pada obyek penelitian. Dengan data yang tersaji akhirnya
peneliti akan dapat menginterpretasikan fenomena yang ada dan
membandingkan fenomena tersebut dengan teori yang relevan.
4. Penarikan Simpulan atau Verifikasi
Merupakan proses konklusi-konklusi yang terjadi selama
pengumpulan data dari awal sampai proses pengumpulan data berakhir.
Kesimpulan yang perlu diverifikasikan yang dapat berupa suatu pengulangan
yang meluncur cepat, sebagai pemikiran kedua yang timbul melintas dalam
peneliti. Pada waktu menulis dengan melihat kembali sebentar pada fieldnote.
Kesimpulan yang diambil mula-mula masih belum jelas dan masih bersifat
sementara, tetapi kemudian meningkat sampai pada kesimpulan yang mantap
yaitu pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat.
Dalam penelitian ini, kegiatan, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan bekerja secara siklus. Artinya kegiatan-kegiatan tersebut
merupakan sesuatu yang saling terjalin pada sebelum, selama dan sesudah
pengumpulan data di lapangan. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir,
peneliti berusaha untuk menarik kesimpulan berdasarkan semua hal yang didapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Gambar 3.5 Skema Analisis Data Model Interaktif
(Sumber : HB. Sutopo, 2002:187)
P. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang
harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Hal ini dilakukan guna
mempermudah penulisan laporan penelitian, sehingga perlu ditetapkan prosedur
penelitian dimana di dalamnya dideskripsikan berbagai langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan secara sistematis dalam penelitian. Prosedur yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan sebelum penyusunan proposal dan
pengurusan ijin penelitian. Pada tahap ini peneliti belum memulai
mengumpulkan data. Kegiatan yang dilakukan meliputi orientasi lapangan
untuk pengenalan kondisi obyek penelitian serta untuk mempersiapkan fisik
dan mental peneliti. Studi pendahuluan ini penting guna pengenalan dan
pembentukan pemahaman awal peneliti terhadap fokus dan obyek penelitian
agar ketika peneliti benar-benar terjun ke lapangan dapat menentukan cara
Pengumpulan data
Penyajian
data
Penarikan kesimpulan /
Verifikasi
Reduksi data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
masuk yang tepat ke obyek, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
penelitian.
2. Tahap Pra Lapangan
Pada tahap ini dilakukan berbagai kegiatan sebelum peneliti terjun
ke lapangan seperti penyusunan proposal penelitian termasuk pengurusan ijin
penelitian dan persiapan pelaksanaan penelitian di lapangan. Persiapan yang
dimaksud antara lain meliputi berbagai perlengkapan yang digunakan seperti
alat tulis, alat perekam, rancangan biaya, dan pengaturan perjalanan.
3. Tahap Lapangan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengumpulan data
yang diperlukan. Bersamaan dengan proses pengumpulan data tersebut
berlangsung pula proses analisis awal.
4. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini membaca, menelaah, menafsirkan,
mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang diperoleh untuk
mengambil kesimpulan. Analisis yang dilakukan merupakan analisis akhir
dimana peneliti membandingkan data yang diperoleh di lapangan dengan
teori yang relevan. Selanjutnya, berdasarkan analisis tadi dilakukan penarikan
kesimpulan.
5. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang hasilnya
berupa laporan penelitian berikutnya penggandaannya.
Secara singkat prosedur dalam penelitian dapat digambarkan dalam
skema sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 3.6. Skema Prosedur Penelitian
Analisis Akhir
Persiapan
Pelaksanaan
Pengumpulan Data
dan Analisis Awal
Penulisan
Proposal
Penarikan
Kesimpulan
Penulisan
Laporan
Penggandaan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan dan Perkembangannya
Salah satu perusahaan terbesar di Solo yang bergerak di bidang
garmen adalah PT Dan Liris. Nama Dan Liris berasal dari nama batik yang
berbentuk gerimis yang terus menerus. Perusahaan ini merupakan perusahaan
keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi. Barang dagangannya
diekspor keluar negeri seperti Eropa, Amerika dan beberapa negara di Asia.
Visi perusahaan adalah menjadi produsen tekstil yang terintegrasi yang
terkenal sebagai perusahaan yang terbaik bagi pemegang saham maupun
masyarakat dan juga misinya adalah menjadi produsen tekstil yang terintergrasi
yang dapat memuaskan pemegang saham serta konsumennya dengan profit
pelayanan dan kualitas serta harga.
Dan Liris bermula dari usaha keluarga yang didirikan oleh Kasom
Tjokrosaputro, kemudian pada awal tahun 1971 Dan Liris berubah menjadi
bisnis perusahaan yang berbentuk PT ( perusahaan terbatas ). Dimulai hanya
dengan divisi Tenun pada April 1974, Dan Liris cepat memperluas bisnisnya
dan sekarang berkembang mulai dari spinning, dyeing, finishing, percetakan,
serta manufaktur garmen pada tahun 1976.
Kemajuan terlihat sangat pesat di 35 tahun kedepan di bawah
bimbingan Elizabeth Sindoro istri Tjokrosaputro Handiman dan saat ini telah
diteruskan ke generasi ketiga yakni Michelle Tjokrosaputro dan telah memiliki
7500 karyawan. Meskipun tantangan yang dihadapi dalam beberapa tahun
terakhir, Michelle dan tim telah mempertahankan visi dan misinya serta
menerapkan pendekatan proaktif dan budaya kolaboratif, seperti yang
digambarkan dengan motto perusahaan "Bergerak Bersama Menuju
Penelitian dan upaya pengembangan produksi dilakukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
meningkatkan kualitas dan keunggulan produk. keahlian sumber daya manusia
secara terus-menerus didorong agar selalu siap untuk memenuhi tuntutan
efisiensi dan kualitas produksi.
Daya saing telah dihadapi oleh PT Dan Liris terlihat dalam proses
produksi efisien yang dihasilkan dari penggunaan teknologi tepat guna dan
pekerja terampil serta inovasi dan kreativitas dalam menciptakan desain dan
pola dari tekstil yang sesuai dengan selera konsumen, kualitas dan pelayanan
tekstil . Berbagai penghargaan telah di terima perusahaan sebagai pengakuan
internasional pada produk PT Dan Liris karena kontrol dan kualitas produk
yang sangat bagus. Kontrol kualitas total dilakukan ketat tidak hanya pada
produk tetapi juga untuk bahan baku.
PT Dan Liris menghasilkan benang dengan kualitas yang telah
memenangkan pengakuan. Benang yang diproduksi terbuat dari serat katun
100%, polyester 100% atau campuran keduanya. PT Dan Liris telah
memperoleh kepercayaan internasional untuk memproduksi pakaian dengan
merek-merek terkenal seperti Mark, Spencer, Inggris market, home Frazier,
Silver Ox, day Ty dan masih banyak lagi. departemen garmen memproduksi
sesuai dengan pesanan yang diterima sebagian besar dari Eropa, Jepang,
Amerika Serikat dan Australia.
Kesadaran etis PT Dan Liris dalam mengembangkan bisnis
internasional harus digunakan dan untuk berjalan pada standar internasional
untuk prosedur dan sistem yang digunakan untuk kebijakan. Kebijakan tersebut
untuk menghasilkan produk dengan menerapkan kualitas tertinggi yang sesuai
dengan system manajemen etika standar dan kebijakan lingkungan. Industri
tekstil pada banyak perusahaan masih merasakan dampak dari krisis keuangan
global yang terjadi pada tahun 2009, dan dengan pelaksanaan Perjanjian
ASEAN-China Free Trade (ACFTA) pada awal Januari 2010. Permintaan
ekspor tekstil turun sebagian pembeli berpaling ke China untuk alternatif yang
lebih murah.
Meskipun demikian, Dan Liris mempertahankan pandangan optimis
dan melakukan yang terbaik untuk menjaga produksi berjalan dengan kapasitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
penuh. Salah satu strateginya adalah untuk mencari peluang baru dengan
membuka pasar baru di luar Amerika Serikat dan Eropa. Berdasarkan hasil
survei dari majalah SWA, majalah bisnis pada tahun 2010 bahwa perseroan di
indonesia masuk pada 100 besar eksportir terbesar, dan peringkat ketiga untuk
ekspor tekstil di dunia.
Strategi lain adalah untuk memperkuat bisnis inti dengan
mengembangkan Marks & Spencer Garmen dan Laboratorium. Langkah ini
sangat penting dalam menjaga hubungan baik dengan salah satu klien terbesar,
Marks & Spencer (Inggris). Langkah lain yang besar adalah pengembangan
dari PT Duta Garmindo, yang bermitra dengan PT Mattel Indonesia dalam
memproduksi pakaian untuk merk Barbie produk pakaian dari Matahari
Department Store dalam jumlah yang lumayan besar, dan hal ini berlangsung
hingga sekarang.
2. Letak Geografis
PT Dan Liris terletak di Desa Banaran Kec.Grogol Kab.Sukoharjo
(Solo), Jawa Tengah, PT Dan Liris menempati area seluas 500.000 meter
persegi. Perusahaan yang berada di dekat pemukiman warga sehingga
memudahkan PT Dan Liris untuk mencari karyawan, kebanyakan karyawan di
Dan Liris adalah warga masyarakat sekitar. PT Dan Liris berada di pinggir
jalan sehingga mudah dijangkau oleh transportasi umum.
3. Visi dan Misi PT.Dan Liris
PT Dan Liris Surakarta memiliki misi perusahaan menjadi produsen
tekstil yang terintegrasi yang terkenal sebagai perusahaan yang terbaik bagi
pemegang saham maupun masyarakat.
Sedangkan misinya adalah menjadi produsen tekstil yang terintergrasi
yang dapat memuaskan pemegang saham serta konsumennya dengan profit
pelayanan dan kualitas serta harga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah orang-orang yang duduk sebagai pelaksana
dan penanggung jawab berbagai bidang tertentu pada perusahaan secara
vertikal maupun pencerminan hubungan antarbagian secara horisontal yang
menunjukkan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur organisasi PT Dan Liris Surakarta digambarkan dalam bentuk
organisasi garis. Dalam struktur organisasi ini wewenang dari puncak yaitu
apabila ditinjau dari lalulintas dan tanggung jawab para pemegang jabatan,
tanggung jawabnya langsung dari atasan ke bawahan. Untuk memperjelas
gambaran dari struktur organisasi PT Dan Liris Surakarta.
5. Tujuan Didirikannya Perusahaan
Tujuan didirikannya PT Dan Liris seperti yang telah di cantumkan
dalam dokumen Dan Liris No. PPU-20 ( 2011 :7 ):
a. Berpartisipasi dalam usaha pemenuhan kebutuhan sandang untuk
umum melalui industri batik.
b. Memberikan kepuasan dan pelayanan yang baik kepada konsumen
dan pemegang saham dengan menghasilkan produk-produk kain dan
pakaian batik yang bermutu dan berkualitas bagus.
c. Mencari pelanggan maupun order (pesanan) yang seluas-luasnya.
d. Memperoleh keuntungan yang digunakan sebagai sumber penghasilan
guna kelangsungan hidup perusahaan.
e. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
f. Memajukan industri yang ada di Indonesia dengan mengekspor hasil
produksinya keluar negeri.
6. Deskripsi Jabatan
Berdasarkan Struktur organisasi yang ada di PT Dan Liris yang di
kutip dalam dokumen Dan Liris No.PPU-12 (2011:5) yang menerangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
tentang tugas ataupun wewenang maupun tanggung jawab dari masing-masing
para pemegang jabatan adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
Komisaris merupakan pemegang jabatan tertinggi dalam suatu
perusahaan yang membawahi langsung direktur serta wakil direktur
perusahaan dalam struktur organisasi. Komisaris juga bertanggung jawab
untuk mengawasi jalannya perusahaan. Seorang komisaris juga
berkewajiban untuk mengusahakan agar tujuan-tujuan perusahaan tercapai
dengan baik.
b. Presiden Direktur
Direktur berperan sebagai penanggung jawab operasional
perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, direktur dibantu
oleh seorang wakil direktur langsung.
c. Wakil presiden Direktur
Wakil direktur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
langsung terhadap direktur perusahaan. Wakil direktur juga membawahi
langsung beberapa bagian antara lain:
1) Bagian Follow Up
2) Bagian Accounting
3) Bagian QC (Quality Control)
4) Bagian Shipping
5) Bagian Produksi
Masing-masing bagian seperti tersebut di atas mempunyai tugas
ataupun tanggung jawab yang berbeda-beda. Tugas ataupun tanggung
jawab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Bagian Follow Up
Tugas atau tanggung jawab pemegang jabatan pada bagian ini adalah:
a) Pemesanan barang-barang yang dibutuhkan dalam proses
produksi.
b) Mencari order (pesanan).
c) Mencari daerah pemasaran dan memasarkan hasil produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
d) Melakukan promosi serta membina hubungan baik dengan
relasi atau pihak lain.
2) Bagian Accounting
Tugas atau tanggung jawab pemegang jabatan pada bagian ini adalah:
a) Mengatur dan mengurusi keluar masuknya keuangan
perusahaan.
b) Melaksanakan pembayaran gaji karyawan.
c) Melaksanakan pembukuan dan sekaligus menyusun laporan
keuangan perusahaan.
3) Bagian QC (Quality Control)
Bagian QC dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 (tiga)
orang staf karyawan. Tugas ataupun tanggung jawab pemegang jabatan
pada bagian ini yang utama adalah melakukan pengontrolan serta
melakukan pengecekan terhadap kualitas produk-produk yang
digunakan maupun yang dihasilkan.
4) Bagian Shipping
Tugas atau tanggung jawab pemegang jabatan pada bagian ini
adalah melakukan pembukuan atau pengurusan langsung dokumen-
dokumen milik perusahaan secara keseluruhan,
5) Bagian Produksi
Bagian produksi dalam pelaksanaan tugasnya membawahi
langsung beberapa bagian yang mana terkait dengan kegiatan produksi
perusahaan. Tugas ataupun tanggung jawab bagian produksi itu sendiri
antara lain adalah:
a) Membagi dan mengawasi jalannya pekerjaan serta pekerjaan-
pekerjaan lain yang ada kaitannya dengan proses produksi
dalam perusahaan.
b) Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi dan produk-
produk yang dihasilkannya. Beberapa bagian yang menjadi
tanggung jawab bagian produksi antara lain adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
(1) Bagian Line : Bertugas mengatur operator-operator khusus
bagian jahit dan obras.
(2) Bagian Cutting : Bertugas mengatur pemotongan kain-kain
yang akan di jahit.
(3) Bagian Bundelling : bertugas mengatur hasil pemotongan kain-
kain yang akan dijahit ataupun yang akan diikutsertakan dalam
proses produksi.
(4) Bagian Packing : bertugas mengatur pengepakan hasil produksi
(barang jadi dalam bentuk pakaian) serta melakukan
pengiriman langsung barang-barang hasil produksi ke tempat
tujuan.
(5) Bagian Accesoris : bertugas melakukan pengaturan serta
penyediaan bahan pembantu yang akan diikutsertakan dalam
proses produksi.
d. Direktur Pembelian
Tugas direktur pemebelian yaitu menangani dan mengurusi
masalah pembelian baik pembelian expor dan pembelian impor.
e. Direktur Produksi
Berfungsi untuk memebantu direktur utama dalam bidang
produksi dan merencanakan, mengatur serta mengawasi produksi secara
menyeluruh sesuai dengan kebijakan perusahaanyang telah ditetepkan.
f. Direktur Marketing
Berfungsi untuk menyusun dan menjelaskan kepada semua devisi
lainnya mengenai program dan strategi pemasaran baik jangka pendek atau
jangka panjang sesuai dengan kebijakan perusahaan dan mengawasi
pelaksanaannya.
g. Direktur Keuangan
Berfungsi untuk membantu direktur utama dalam hal keuangan
dan merencanakan, mengatur serta mengawasi penerimaan dan
pengeluaran dana sehubungandengan transaksi yang terjadi atau yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
terjadi, dan mengarahkan agar pencatatan atas transaksi tersebut dilakukan
sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku.
h. Direktur Umum
Yang berfungsi membantu direktur utama dalam hal personalia,
rumah tangga perusahaan, pembinaan dan keamanan serta membuat
program, strategi perusahaan dibidang, kepegawaian dan bidang umum
lainnya yang menunjang kelancaran operasi perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Bagian personalia bekerja sama dengan bagian
rekrutmen yang memiliki tugas sebagai berikut :
a) Penerimaan karyawan dan rekrutmen
b) Sosialisasi dan koordinasi kepada masyarakat sebagai sarana
informasi mekanisme penerimaan karyawan, Koordinasi dengan
disnaker, Koordinasi dengan aparatur keamanan (security atau
Polisi) melihat tingkat kebutuhannya.
c) Menyiapkan Perjanjian kerja baru karyawan Baru, seperti :
(1) Memasukan / menyiapkan data lengkap karyawan baru
(2) Membuat rekomendasi induksi koordinasi dengan safety
departemen
(3) Membuat perjanjian perpanjangan kontrak kerja
(4) Membuat SKEP permanen bagi karyawan tetap
d) Absensi daftar hadir
(1) Menyiapkan/ membuatan Absensi karyawan khusus untuk
bagian personalia dan Humas
(2) Melaporkan data absensi pada atasan dan untuk diserahkan
pada bagian payroll
(3) Membuat surat izin karyawan
e) Internal Letter
(1) Membuat surat panggilan Dinas pada karyawan untuk
pembinaan, Peringatan,PHK,dll.
(2) Membuat/menyiapkan surat penyataan karyawan untuk
pembinaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
(3) Membuat/menyiapkan surat peringatan
(4) Membuat dan menyiapkan surat promosi atau mutasi
(5) Membuat/menyiapkan surat penyataan pengunduran diri
Karyawan/PHK.
7. Kondisi Karyawan
a. Jenis Karyawan
Karyawan di PT Dan Liris dibagi menjadi tiga jenis karyawan
yaitu karyawan tetap, karyawan harian dan karyawan bulanan, dimana
semua karyawan diperlakukan dengan peraturan standar pemerintah
tentang hak pekerja, perbaikan kondisi kerja, dan komitmen kerja yang
dibuat perusahaan. Beberapa peraturan yang telah disusun PT Dan Liris
Surakarta terkait kekaryawanan/ kepegawaian antara lain :
1) Larangan memperkerjakan anak di bawah usia 18 tahun.
2) Tidak ada sistim perbudakan atau paksa,tidak diperbolehkan bekerja
sebagai pembayaran utang.
3) Tidak ada jenis hukuman fisik atau fisiologis, segala bentuk
penyalahgunaan dan pelecehan.
4) Jam kerja sesuai peraturan pemerintah
5) Melatih untuk menjadi lebih baik
6) Memiliki kebebasan untuk menjadi anggota suatu organisasi.
7) Kesehatan dan keselamatan dan bekerja lebih baik
b. Jumlah Karyawan
Sampai saat ini jumlah keseluruhan karyawan yang bekerja di
PT.Dan Liris berjumlah 7500 orang, yang meliputi karyawan
operasional/harian, karyawan staf, dan karyawan kantor.
c. Waktu Kerja
Hari kerja di PT Dan Liris menggunakan sistem 6 hari kerja, yaitu
dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu kecuali karyawan bagian
produksi hari kerja dengan munggunakan sistim part time.
1) Jam kerja bagi karyawan, yaitu: Senin- Jumat : 08.00 - 17.00 WIB
Sabtu: 08.00- 13.30 WIB, sedangkan untuk karyawan bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
produksi dengan menggunakan sistim rolling dengan 3 sift kerja
yakni :
a) Sift 1 dari jam 06.00-14.00
b) Sift 2 dari jam 14.00-22.00
c) Sift 3 dari jam 22.00-06.00
2) Jam Istirahat
Untuk jam istirahat karyawan ditentukan selama 1 (satu) jam,
sedangkan waktunya ditentukan dari jam 13.00 s/d 14.00 WIB
sedangkan bagian produksi Jam kerja di tentukan oleh kepala bagian
dengan sistim rolling.
3) Hari libur
a. Hari libur mingguan: Setiap karyawan yang bekerja di PT Dan
Liris berhak atas istirahat mingguan selama 1 (satu) hari dan
jatuh pada hari Minggu untuk karyawan bagian produksi hari
libur ditentukan oleh kepala bagian dengan sistim rolling.
b. Hari libur resmi: Setiap karyawan yang bekerja di PT Dan
Liris berhak atas libur resmi yang ditetapkan oleh pemerintah
apabila di wajibkan masuk maka di hitung lembur
B. Deskripsi Temuan Penelitian
Mendapatkan calon karyawan yang tepat dengan penempatannya
yang sesuai dengan harapan perusahaan merupakan tujuan utama dari
diselenggarakannya kegiatan rekrutmen. Dalam rekrutmen calon karyawan yang
tepat tersebut diperlukan serangkaian tahapan pekerjaan dengan prosedur yang
sistematis dan mudah untuk dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya rekrutmen
selain menetapkan kualifikasi karyawan yang dibutuhkan, perlu juga diusahakan
agar dapat dilaksanakan dengan cara-cara rekrutmen yang terbaik yang secara
umum juga dilaksanakan oleh organisasi perusahaan sejenis lainnya.
Proses selama rekrutmen berlangsung juga harus benar-benar
diperhatikan agar calon karyawan yang akan diterima nanti dapat ditempatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
pada posisi pekerjaan atau jabatan yang tepat, sedangkan untuk perusahaan sendiri
dengan proses yang mudah serta sistematis diharapkan tujuan maupun sasaran
perusahaan dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, sistem rekrutmen yang
baik dapat dilihat dari prosedur kerjanya yang sistematis, teratur dan mudah untuk
dilaksanakan.
Sejalan dengan permasalahan yang d Analisis Sistem
Rekrutmen Karyawan PT maka untuk memberikan
gambaran mengenai data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebut,
dapat dilihat dari pelaksanaan rekrutmen di PT Dan Liris apa saja hambatan yang
dihadapi dalam pelaksanaan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris, dan upaya-
upaya apa saja yang dilakukan guna mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
1. Sistem Rekrutmen Karyawan Di PT Dan Liris Surakarta.
Rekrutmen merupakan proses di mana perusahaan berkepentingan
untuk memilih dan menentukan orang atau calon karyawan yang tepat
untuk mengerjakan pekerjan yang ada di dalam perusahaan. Hal pertama yang
perlu diperhatikan adalah, bahwa rekrutmen penerimaan karyawan berdasarkan
dari hasil rekrutmen beberapa yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak
jumlah lowongan pekerjaan yang akan ditempati, berapa banyak jumlah
pelamar, jumlah usulan pelamar yang diajukan untuk diterima, maupun jumlah
pelamar yang diterima, semuanya tergantung dari proses rekruiterannya.
Setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan, kemudian menentukan apakah
pelamar akan diterima ataukah tidak untuk bekerja di perusahaan. Penggunaan
sistem rekrutmen yang tepat diharapkan mampu menunjang pelaksanaan
karyawan dengan lebih baik.
PT Dan Liris dalam perekrutan calon karyawan menggunakan system
rekrutmen yang pada dasarnya disesuaikan dengan efisiensi waktu, biaya,
maupun tenaga yang digunakan. Dalam pelaksanaannya, rekrutmen didasarkan
pada sejauh mana kemampuan pelamar untuk mengikuti seluruh prosedur dari
rekrutmen yang disyaratkan dengan lengkap dari awal hingga akhir, kemudian
setelah dinyataka dan dipilih para calon karyawan yang telah memenuhi syarat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
barulah dilakukan tes rekrutmen. Sistem rekrutmen yang digunakan tersebut
sesuai dengan kebijaksanaan yang dibuat oleh perusahaan. Seperti yang
diungkapkan oleh I pada tanggal 12 September 2012, bahwa:
yang dilakukan untuk perekrutan karyawan disini adalah dengan job order dari masing user mbak mereka mendata setiap karyawan yang keluar,mutas atau kenaikan jabatan dan mencatatnya dalam laporan bulanan, kemudian kepala user melaporkan kepada bagian rekrutmen dan permohonan tersebut telah disetujui oleh direktur dan direksi, kemudian menulis formulir yang telah disediakan mengenai kriteria apa saja yang dibutuhkan, seperti jenis kelaminnya, jurusan stadinya, jumlahnya barapa, kapan permintaan trsebut harus dipenuhi. Kemudian barulah tahap pencarian calon karyawan dengan memasang iklan di papan internal Dan Liris, surat kabar, lembaga pendidikan, kantor disnaker atau melalui job fair .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Hal ini seperti yang telah ditegaskan oleh informan III pada tanggal 11
September 2012.
Jadi gini mbak di sini memang selalu ada lowongan pekerjaan mbak karena kita selalu aktif dalam mengidentifikasi di masing-masing user, bagian apa saja yang memerlukan karyawan, karena adanya karyawan yang keluar, mutasi, kenaikan jabatan atau cuti, setiap bulan masing-masing user harus membuat laporan mengenai hal tersebit, hal ini dilakukan agar tidak mengganggu jalanya aktifitas perusahaan jika ada bagian yg kurang karyawan ya... pekerjaan kator akan semakin menumpuk mbak apa lagi dibagian produksinya, setelah itu barulah kita mengadakan rekrutmen tahap awal dengan mencari calon atau kandidat melalui papan internal Dan Liris, media masa dan job fair . Untuk memperkuat argumen tersebut diatas, informan IV juga
menegaskan hal yang sama pada tanggal 13 September
saya tau kalo ada lowongan di sini dari koran mbak lalu saya mencoba
memasukkan lamaran disini dan ternyata lowongan pekerjaannya cocok
dengan keahlian saya sebagai penjahit, awalnya saya di tes kemampuan saya
dalam mengopersikan mesin jahit alhamdhulillah lancar dan say
Informan VI juga mengatakan informasi yang sama pada tanggal 02
oktober 2012 yang mengatakan ,
fair yang diadakan di gedung wanita jogja ..mbak, setelah saya memasukkan
lamaran, saya dipanggil kemudian mengikuti tes-tes dan wawancara, trus saya
Pada saat peneliti melakukan penelitian, peneliti tidak hanya
mengambil data dengan wawancara. Peneliti juga observasi mengenai job
deskription dari bagian rekrutmen, dari dokumen tersebut dijelaskan secara
rinci tentang sistem rekrutmen yang ada di PT Dan Liris, langkah pertama yang
dilakukan yakni dengan job order dari masing-masing user yang membutuhkan
karyawan.
Dari hasil wawancara dan observasi tersebut diatas, dapat dijelaskan
bahwa hal pertama yang dilakukan dalam sistem rekrutmen adalah
mengidentifikasi pekerjaan dari masing-masing user dengan menganalisis
pekerjaan mengenai sub bagian-bagian yang membutuhkan karyawan,
rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan misalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
seperti adanya kenaikan jabatan, mutasi, karyawan yang mengundurkan diri
karyawan yang cuti karena hamil dan bagian produksi apa bila omset
produksinya meningkat banyaknya karyawan yang dibutuhkan. Dengan
melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan
perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun (jika ada) maka akan
diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah karyawan
yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut. Hal ini dilakukan demi
kelancara bidang pekerjaan suatu perusahaan agar pekerjaan sesuai dengan
yang diharapkan dan sesuai dengan tejuan yang hendak dicapai
Hal ini sesuai dengan pendapat informan II pada tanggal 8 oktober
2012 mengatakan bahwa .
Lowongan pekerjaan yang paling banyak itu di bagian produksi mbak, hampir setiap minggu kita adakan rekrutmen alasannya karena memang bagian produksi ini paling banyak dibutuhkan kadang sampai 10 orang setiap minggunya. Untuk jumlahnya tidak tentu sih. Tergantung permintaan apa kah mendesak atau tidak kalau memang mendesak ya segera kita lakukan rekrutmen .
Pernyataan tersebut diatas, sesuai dengan yang diungkapkan oleh
butuhkan memang bagian produksi mbak selain karyawannya banyak juga
paling rentang karyawan keluar, untuk bagian kantornya sih jarang mbak
sebulan sekali baru ada lowongan yaa... tergantung mbak kita tidak bisa
mengira-ngira jumlahnya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh informan VII pada tanggal 8
oktober 2012 yaitu :
trus keluar penyebabnya karena tidak cocok dengan sistim kerja part time mbak, pertama saya kerja disini memang merasa tidak nyaman dengan sistim kerja part time karena sayakan ibu rumah tangga mbak, agak keteteran ngurus pekerjaan dirumah karena plangnya malem klo
Dari hasil wawancara diatas dapat peneliti jabarkan bahwa
kebanyakan karyawan yang keluar karena tidak cocok dengan sistim kerja part
time , rekrutmen diadakan ketika kebutuhan karyawan sangat mendesak dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
jumlahnya tergantung kebutuhan atau karyawan yang keluar. Posisi yang
paling banyak dibutuhkan adalah bagian produksi karena bagian produksi
adalah bagian yang paling rawan terjadi karyawan keluar.
Setelah dilakukan analisis pekerjaan hal yang dilakukan selanjutnya
adalah membuka lowongan pekerjaan dengan menerima surat masuk.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan 1 pada tanggal 12
September 2012 yaitu :
an di sini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh perusahaan mbak. Pelamar mengajukan surat lamarannya setelah itu harus mengikuti semua prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan, kemudian baru diputuskan mereka itu diterima atau tidak untuk bekerja di sini. Penentuan diterima atau tidaknya mereka untuk bekerja juga berdasarkan nilai kemampuan pelamar ketika diadakan tes seleksi mbak, pelamar yang mempunyai nilai bagus itu lah yang akan di terima. Pernyataan tersebut diatas sama seperti yang diungkapkan oleh
informan III pada wawancara tanggal 12 September 2012 sebagai berikut:
kebijaksanaan bagi para pelamar agar mengikuti semua prosedur rekrutmen yang disyaratkan terlebih dahulu dengan lengkap. Hal tersebut dilakukan setelah surat lamaran kerja mereka yang memenuhi syarat kami terima dan mereka juga akan kami panggil by telfon untuk mengikuti proses rekrutmen lebih lanjut. Keputusan diterima atau tidak untuk bekerja di perusahaan ya.... tergantung pada kepala bagian rekrutmen apakah pelamar tersebut layak diterima atau tidak kemudian baru diserahkan kepada bagian user yang membutuhkan".
Informan IV pada tanggal 13 September 2012 juga mengatakan
bahwa , Pada waktu pertama saya ngelamar di sini saya diharuskan mengikuti
semua prosedur rekrutmen yang disyaratkan perusahaan dengan lengkap mbak
mulai dari membawa surat lamaran trus panggilan wawancara trus test mbak,
Setelah itu baru diputuskan saya akan diterima atau tidak untuk bekerja di
Dari hasil wawancara pada beberapa informan tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistem rekrutmen yang digunakan oleh PT Dan Liris untuk
merekrutmen calon karyawan disesuaikan dengan kebijaksanaan yang dibuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
oleh perusahaan. Perusahaan menentukan bahwa keputusan tentang pelamar
akan diterima atau tidak diterima untuk bekerja di perusahaan dibuat
berdasarkan hasil akhir yang diperoleh dari keseluruhan prosedur rekrutmen
yang dilakukan oleh pelamar. Pelamar yang nilainya mencapai standar yang
telah ditentukan dinyatakan lulus dan diterima.
Sistem rekrutmen karyawan juga dapat dikatakan sebagai suatu proses
di mana masukan (inputnya) adalah sejumlah pelamar yang telah memenuhi
persyaratan, prosesnya adalah pengolahan karyawan melalui kegiatan
rekrutmen, dan keluaran (outputnya) adalah karyawan baru yang dapat
ditempatkan pada jabatan atau pekerjaan yang tepat. Proses rekrutmen juga
dimulai ketika proses rekrutmen berhasil menjaring sejumlah pelamar yang
memenuhi persyaratan dan berakhir pada waktu keputusan diambil untuk
menerima atau menolak karyawan baru untuk bekerja di perusahaan.
Sistem rekrutmen karyawan yang dipergunakan sebagaimana yang
telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam pelaksanaannya harus
ditetapkan dengan cermat terlebih dahulu. Proses-proses selama rekrutmen
berlangsung harus benar-benar diperhatikan. Di PT Dan Liris terhadap calon
karyawan dilaksanakan melalui serangkaian tahapan atau langkah-langkah.
Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 12
September 2006 bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan
untuk merekrut calon karyawan adalah:
Untuk melakukan rekrutmen karyawan Langkah pertama yang dilakukan adalah menganalisis pekerjaan dari masing-masing user, kemudian dari pihak rekutmen baru mencari calon kandidat, dengan mengikuti job fair, bekerja sama dengan universitas yang terkait, memasang iklan spanduk yang selalu ada didepan perusahaan, hal ini dilakukan untuk selalu membuka lowongan kerja dan kemudian menampung seluruh lamaran yang masuk, kemudian merekrutnya untuk menentukan surat lamaran mana yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat. Selanjutnya dilakukan pemanggilan langsung terhadap pelamar yang surat lamarannya diterima untuk mengikuti wawancara rekrutmen tahap awal. Langkah selanjutnya adalah menguji kemampuan pelamar melalui beberapa ujian atau tes. Setelah selesai mengikuti uijan atau tes, selanjutnya pelamar diwajibkan mengikuti wawancara rekrutmen untuk tahap akhir. Selesai wawancara lalu diadakan pemeriksaan referensi pelamar dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
untuk langkah yang terakhir adalah mengambil keputusan terhadap
Pernyataan yang sama juga diungkapkan Informan II pada tanggal 12
September 2012 yang mengatakan:
detail untuk langkah-langkah rekrutmen yang ada diperusahaan kami dimulai dari langkah pertama dengan job order dari masing-masing user, langkah ke dua tahap pencarian karyawan langkah ke tiga menerimaan surat lamaran yang masuk, kemudian dari surat lamaran tersebut dipilih yang memenuhi syarat dan menyisihkan lamaran yang kurang memenihi sayarat jadi tidak semua pelamar itu direkrut mbak . Langkah ke empat adalah mengadakan wawancara untuk tahap awal. Untuk langkah yang kelima adalah menyelenggarakan ujian atau tes. Langkah keenam adalah melakukan wawancara untuk tahap akhir. Langkah ketuju adalah melakukan pemeriksaan referensi, dan langkah yang terakhir adalah pengambilan keputusan untuk menerima sapa saja yang layak dan berpotensi untuk menjadi SDM yang berdaya guna Dari uraian wawancara tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa
proses dilakukan rekrutmen karyawan di PT Dan Liris dilakukan melalui
serangkaian tahapan atau langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menganalisis pekerjaan.
b. Menerima surat lamaran yang masuk
c. Melakukan wawancara tahap awal
d. Menyelenggarakan berbagai ujian atau tes
e. Melakukan wawancara tahap akhir
f. Memeriksa referensi pelamar
g. Memberikan keputusan penerimaan
Tahapan atau langkah-langkah rekrutmen calon karyawan di PT Dan
Liris dapat digambarkan sebagai berikut:
Penerimaan pendahuluan
pelamar
Wawancara awal
Ujian/ tes
Wawancara akhir
pemeriksaan referensi
Ditolak
Keputusan penerimaan
Analisis
pekerjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Gambar 5. Skema Tahapan Rekrutmen
(Sumber : Hasil olahan peneliti)
Untuk menjamin bahwa hanya pelamar yang betul-betul memenuhi
syarat saja yang diterima, maka pengambilan serangkaian langkah konkret
dalam menentukan pilihan siapa di antara para pelamar yang benar-benar
sesuai harus diperhatikan dengan seksama. Langkah-langkah tersebut
diperlukan untuk memandu jalannya lebih baik. Tahapan atau langkah-langkah
sebagaimana yang dilakukan oleh PT Daliris untuk merekrut calon
karyawannya dapat peneliti jelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut :
a. Menganalisis Pekerjaan
Langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan adalah
menganalisis pekerjaan dengan job order dari masing-masing user dari sini
lah rekrutmen dilakukan, dengan menganalisis pekerjaan bagian apa saja
dan kriteria apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan apakah
kebutuhan tersebut mendesak atau tidak jika mendesak akan segera
dilakukan rekrutmen jika tidak maka akan dilakukan ketika jumlah
kebutuhan sudah banyak.
Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh informan II pada tanggal
11 september 2012 yaitu.
Rekrutmen dilakukan ketika ada bidang pekerjaan yang kosong mbak, hal ini dikarenakan adanya karyawan yang mengundurkan diri, promosi jabatan, karyawan cuti karena hamil, adanya PHK . apa lagi bagian produksi mbak kadang antara yang keluar dengan yang masuk masih banyak karyawan yang keluar, bagian produksi ini yang paling banyak lowongan mbak .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Pernyataan tersebut diatas, sesuai dengan yang diungkapkan oleh
informan III pada wawancara tanggal 11 september 2012 yaitu
Perekrutan disini itu ketika ada karyawan yang keluar, misalnya adanya PHK karyawan yang keluar karena mengundurkan diri, kenaikan jabatan dan yang paling banyak itu bagian produksi hampir tiap minggu ada karyawan yang keluar mengundurkan diri hal ini disebabkan memang bagian produksi adalah paling banyak karyawannya. Maka dari itu setiap karyawan yang bekerja disini ijazah selalu kita tahan karena perusahaan kami tidak mau dong, karyawan seenaknya ke .
Informan IX pada tanggal 8 oktober 2012 juga menyatakan hal
demikian:
bekerja disini wajib mengumpulkan ijazah asli mbak dan kesepakatan
tersebut ditandatangani diatas matere, dan apabila kita mau keluar harus
konfirmasi dulu sebulan sebelumnya harus buat surat pengunduran diri
Dari pernyataan tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa
kebanyakan dari kegiatan rekrutmen di PT Dan Liris dilakukan ketika
adanya karyawan yang keluar karena mengundurkan diri dan yang paling
sering adalah karyawan bagian produksi hal ini dikarenakan bagian
produksi paling banyak jumlah karyawannya dan yang paling sering
karyawan yang keluar karena bisa kita lihat dari sistim jam kerjanya yang
dirasa memberatkan karyawan karena ada tiga sift sedangkan karyawan
bagian produksi adalah paling banyak didominasi oleh perempuan yang
sudah berumah tangga, kebanyakan dari mereka karena merasa kelelahan
untuk bekerja dan mengurus rumah tangga, untuk bagian produksi disini
kebanyakan adalah warga sekitar perusahaan jadi mereka tidak terlalu
terbebani dengan tanggung jawabnya terhadap keluarga karena lokasi
perusahaan yang ada didekat tempat tinggalnya. Oleh karena hal tersebut
PT Dan Liris mewajibkan bagi setiap karyawannya untuk mengumpulkan
ijazah asli hal ini dikarenakan pihak perusahaan memberikan ketegasan
kepada karyawannya agar tidak keluar masuk perusahaan. Kesepakatan
tersebut di tandatangani di atas matere ketika melakukan tandatangan
kontrak kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
b. Menerima Surat Lamaran yang Masuk
Dalam hal ini pelamar bisa datang langsung ke perusahaan untuk
menyerahkan surat lamaran kerjanya atau lamaran dikirim lewat POS.
Tetapi dari pihak rekrutmen mengharapkan agar pelamar datang langsung
membawa surat lamaran langkah ini dilakukan untuk memperoleh kesan
pertama tentang pelamar melalui pengamatan terhadap penampilan, sikap
ataupun faktor-faktor lain yang dipandang penting. Sedangkan bagi
pelamar, dengan datang langsung ke tempat tujuan, pelamar diharapkan
akan memiliki pandangan umum tentang perusahaan yang akan
memperkerjakannya nanti jika lamarannya diterima. Menurut informan I
dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 12 September 2012 yaitu:
Untuk mendapatkan simpati dari calon pelamar itu sangat Penting Iho mbak. Tujuannya ya.. untuk menarik calon pelamar semakin banyak yang melamar semakin banyak kandidat yang menjadi pilihan. Untuk mengetahui orang-orang yang melamar ke sini itu seperti apa perusahaan mensyaratkan agar pelamar datang langsung sambil membawa surat lamarannya. Kalau pelamarnya saja sudah kelihatan meyakinkan kan kita juga yang senang kita bisa menilai secara langsung seperti apa pelamar yang akan di rekrut
Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dari wawancara
yang peneliti lakukan pada tanggal 13 September 2006 bahwa :
Selama ini kita selalu menyarankan bahwa Surat lamaran yang di antar langsung oleh pelamarnya. Ditentukan demikian agar pihak rekruiter mendapatkan gambaran awal mengenai calon karyawannya nanti seperti apa. Apakah Kira-kira sesuai tidak dengan yang dibutuhkan kalau pelamar datang langsung kita bisa tau mbak fisik penampilan dan bisa menilai langsung pelamar yang akan direkrut seperti apa. Kalau sesuai dengan yang dibutuhkan berarti dapat dipertimbangkan untuk mengikuti proses
Pernyataan tersebut diatas juga dipertegas oleh informan VII pada
datang langsung keperusahaan mbak, pikah perusahaan menyarankan
demikian gunanya ya.. agar pihak rekrutmen tau saya secara langsung dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Pada saat penelitian, peneliti juga ditunjukkan oleh bagian kepala
rekrutmen bahwa ada beberapa pelamar yang sedang memasukkan surat
lamarannya ke PT Dan Liris, mereka datang langsung untuk melamar
pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan
oleh peneliti, dapat diketahui bahwa pengajuan surat lamaran langsung
oleh pelamar dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan kesan pertama
tentang diri pelamar, apakah kesan yang didapat tersebut baik ataukah
kurang baik, dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk merekrut lebih
lanjut.
Surat-surat lamaran yang masuk oleh petugas rekrutmen merekrut
untuk dipilih dan dikelompokkan atas surat lamaran yang memenuhi syarat
dan yang tidak memenuhi. Surat lamaran yang memenuhi syarat akan
diberikan surat panggilan atau dihubungi langsung oleh pihak rekruiter
untuk mengikuti rekrutmen tahap berikutnya, sedangkan surat lamaran
yang tidak memenuhi syarat biasanya oleh petugas rekrutmen akan
digugurkan.
Pada tahap ini juga dilakukan penelitian terhadap kelengkapan-
kelengkapan administrasi yang diajukan oleh pelamar yang mana telah
disyaratkan sebelumya. Kelengkapan administrasi ini diperlukan untuk
memperoleh gambaran secara tertulis tentang kemampuan yang mereka
miliki.
Menurut informan I pada wawancara tanggal 12 September 2012
diungkapkan bahwa:
Dari sekian banyak surat lamaran yang masuk Saya selalu menyeleksi satu persatu mbak untuk melihat sejauh mana mereka mampu memenuhi persyaratan yang diajukan mulai dari melihat CV pelamar apa mereka sudah mempunyai pengalam bekerja atau belum dan dari latar belakang biodatanya. Pada kesempatan ini pula saya meneliti kelengkapan-kelengkapan administrasi yang mereka miliki. Saya lebih mempertimbangkan pelamar yang mampu memenuhi persyaratan-persyaratan dengan lengkap untuk mengikuti proses rekrutmen lebih lanjut dari pada seorang pelamar yang asal ngelamar saja sekedar buat iseng-iseng
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Informan II pada tanggal 11 September 2012 juga mengatakan
bahwa:
rekrutmen. Di tentukan sesuai kebutuhan SDMnya Pihak perusahan tidak mau jika harus menunggu surat-surat lamaran yang masuk itu menumpuk baru akan direkrutmen. Dibutuhkan kejelian pula dalam meneliti surat lamaran beserta kelengkapannya agar tidak mengalami masalah di kemudian hari seperti penempatan kerja atau mengenai prilaku pelamar yang kurang jujur Pada saat melakukan observasi peneliti juga ditunjukkan beberapa
data pelamar yang telah diseleksi dicatat dalam formulir untuk melakukan
rekrutmen tahap berikutnya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
yang telah peneliti lakukan dapat diketahui bahwa surat lamaran yang telah
diajukan oleh sejumlah pelamar akan direkrutmen sedemikian rupa
sehingga bisa diputuskan surat lamaran mana yang memenuhi syarat dan
tidak. Surat lamaran yang memenuhi syarat akan diajukan dalam proses
rekrutmen selanjutnya. Rekrutmen dalam hal ini juga meneliti
kelengkapan-kelengkapan administrasi lainnya yang dipunyai oleh
pelamar.
Kelengkapan-kelengkapan administrasi sebagaimana yang
dimaksud oleh perusahaan biasanya meliputi ijasah terakhir pelamar,
daftar riwayat hidup, surat keterangan pengalaman kerja (jika ada), surat
keterangan sehat dari dokter, pas photo, fotokopi Kartu Tanda Penduduk
dan sertifikat-sertiflkat lainnya yang mendukung. Disamping pemeriksaan
terhadap kelengkapan administrasi pelamar pihak PT Dan Liris juga
melakukan pemeriksaan terhadap kualifikasi-kualifikasi yang dimiliki oleh
pelamar apakah sesuai tidak dengan jenis pekerjaan yang lowong.
Menurut informan I dari wawancara pada tanggal 12 September
2012 diungkapkan bahwa:
-jabatan tertentu dalam perusahaan memang ada beberapa kualifikasi yang mutlak harus dipenuhi oleh pelamar. Misalnya untuk jabatan manajerial, karena kerjanya dikantor biasanya kualifikasi pendidikan lebih diutamakan hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
dilakukan karena pada posisi-posisi tertentu itu tidak sembarangan orang bisa mbak harus sesuai dengan pendidikannya tidak sembarangan yang mendudukinya sistem rekrutmenya lebih ketat . Sedangkan untuk kualifikasi lainnya ya standarlah seperti pengalaman kerja, keahlian, keterampilan, kesehatan fisik, umur
Informan III dari wawancara peneliti pada tanggal 11 September
2012 juga menyatakan bahwa:
penting karena pada posisi ini dibutuhkan seorang yang benar-benar berpotensi sesuai dengan bidang keahliannya. Kalau untuk jabatan operational biasanya kualifikasi yang diperlukan sama seperti jabatan manajerial, hanya saja kalau masalah pendidikan
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kualifikasi-
kualifikasi yang dibutuhkan oleh pelamar untuk mengerjakan suatu
pekerjaan diantaranya meliputi umur, keahlian, keterampilan, jenis
kelamin, kesehatan fisik, pengalaman kerja, kejujuran dan kreativitas dan
pendidikan. Hal tersebut berlaku untuk jabatan manajerial dan operasional,
yang membedakan hanya dari segi pendidikan saja.
c. Melakukan Wawancara Tahap Awal
Wawancara awal dilakukan terhadap calon karyawan yang telah
memenuhi syarat formal berdasarkan surat lamaran dan kelengkapan-
kelengkapan administrasi yang lainnya. Wawancara awal dilakukan oleh
pimpinan bagian rekrutmen langsung. Pada tahap rekrutmen ini
wawancara dilangsungkan secara terbuka. Tujuannya untuk menggali
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dari pelamar sebanyak-
banyaknya.
Dalam wawancara awal tidak disyaratkan untuk pengisian
formulir lamaran, karena informasi tentang pelamar telah disyaratkan
dalam surat lamarannya. Pengisian formulir lamaran hanya dilakukan jika
para pelamar diminta datang langsung tanpa mengajukan lamaran tertulis.
Menurut informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal
11 September 2012 bahwa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
oleh pimpinan bagian rekrutmen perusahaan mbak. Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang diri mereka. Biasanya untuk mencapai hal tersebut, wawancara dilakukan secara terbuka. Dalam wawancara juga mempertimbangkan dari jumlah pelamarnya. Kalau pelamarnya banyak, wawancara dilakukan secara berkelompok dan sebaliknya
Hal senada juga diungkapkan oIeh informan VI pada tanggal 13
September 2012.
"Sewaktu dipanggil untuk wawancara dulu, saya diwawancarai langsung oleh pimpinan rekrutmen perusahaan mbak. Pertanyaannya ya macam-macam, tapi lebih cenderung menanyakan masalah sesuai tidaknya kemampuan yang saya miliki dengan pekerjaannya dan menanyakan tentang pengalaman kerja ". Informan I pada tanggal 12 September 2012 juga mengatakan
bahwa :
langsung. Hal-hal yang saya tanyakan biasanya menyangkut masalah kepribadian, keahlian, dan kemampuan yang mereka miliki, kekurangan dan kelebihan dari mereka, latar belakang pendidikan. Sebelum mewawancarai mereka saya lihat dulu latar belakang dari mereka melalui CV yang mereka buat. Dari wawancara ini saya juga memperoleh kesan tentang diri pelamar yang mana bisa saya jadikan sebagai bahan perbandingan dengan pelamar yang lainnya. Dari situ bisa dipertimbangkan manakah pelamar yang paling sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan dan posisi yang mereka tentukan apakah sudah cocok dengan kemampuannya
Berdasarkan hasil wawancara oleh beberapa informan tersebut
dapat dijelaskan bahwa wawancara awal dilakukan untuk mendapatkan
infonnasi yang sebanyak-banyaknya tentang diri pelamar, termasuk pula
infonnasi tentang kemampuan atau keahlian yang mereka miliki untuk
mengerjakan pekerjaan yang akan dijabat nantinya. Wawancara awal
dalam hal ini dilakukan langsung oleh pimpinan rekrutmen, bila perlu
dilakukan akan di wawancarai oleh pimpinan perusahaan, tetapi hanya
untuk posisi-posisi tertentu saja hal ini dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
d. Menyelenggarakan Berbagai Ujian atau Tes
Ujian atau tes diselenggarakan oleh perusahaan dengan maksud
untuk memperoleh informasi yang lebih objektif dengan tingkat akurasi
yang diharapkan cukup tinggi dari pelamar. Ujian atau tes juga dilakukan
untuk mengetahui tentang cocok tidaknya pelamar dengan jabatan atau
pekerjaan yang akan dipercayakan kepadanya.
Perusahaan mengambil kebijaksanaan dalam penyelenggaraan
ujian/tes, bahwa tidak semua jenis tes harus dijalani oleh pelamar. Bagi
mereka yang melamar pekerjaan yang teknis (operasional) sifatnya,
digunakan tes dalam bentuk praktek (tes pelaksaan pekerjaan). Tes ini
dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dipunyai oleh masing-
masing pelamar. Tes ini juga menguji sejauh mana kemampuan pelamar
dengan pekerjaan yang akan dikerjakannya.
Menurut informan II dari hasil wawancara peneliti pada tanggal
11 September 2012 bahwa:
Begini mbak , untuk tes praktek kami khususkan bagi pelamar yang akan ditempatkan pada jabatan pekerjaan sebagai operator jahit dan obras. Tes pertama yang kami berikan berupa tes praktek dalam mengoperasikan mesin-mesin jahit maupun obras. Tes yang kedua adalah tes yang menguji kemampuan pelamar dalam menjahit. Di sini kita akan mengetahui sejauh mana kemahiran dan kemampuan mereka dalam menjahit. Kalau untuk jabatan manajerial atau staf kantor kami lebih cenderung menggunakan
Informan I pada tanggal 12 September 2012 juga
mengungkapkan, bahwa:
tes-tes yang rumit. Tapi jika dikembalikan pada kebijaksanaan perusahaan untuk memperkerjakan karyawan yang benar-benar berkualitas, maka ujian atau tes itu ya harus diberikan karena dari situlah kita tahu kemampuan pelamar. Kalau pelamar tidak diberikan ujian atau tes sesuai dengan kemampuan mereka, bukankah kita sendiri nantinya yang akan repot karena kita tidak mau memperkerjakan orang yang tidak serius dan tidak berpotensi dalam bekerja hal itu sangat berpengaruhi terhadap hasil produksi kami. Contohnya saja operator jahit, kalau menjahit saja tidak bisa ya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Pada tanggal 15 oktober informan XII mengatakan hal yang sama
bahwa sahaan memang kadang
membebani kami mbak. Takutnya kalau nanti tidak cukup baik
melakukannya bisa-
Pada saat observasi peneliti juga ditunjukkan berbagai ujian tes
yang dilakukan oleh pihak rekrutmen yakni sikotes, tes tertulis dan ujian
praktek. Disini pelamar dites secara langsung oleh staf rekrutmen.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang diperoleh dari
beberapa informan dapat diketahui bahwa ujian atau tes wajib diberikan
untuk menguji kemampuan yang sebenarnya dari para pelamar. Tes dalam
bentuk praktek khususnya, diberikan bagi pelamar yang akan mengisi
jabatan operasional di perusahaan. Tes juga dimaksudkan untuk menilai
lebih lanjut tentang sesuai tidaknya pelamar dengan pekerjaan yang akan
dijabatnya.
e. Melakukan Wawancara Tahap akhir
Wawancara akhir diadakan dengan rnelibatkan langsung kepala
bagian atau calon atasan langsung si pelamar. Kepala bagian atau calon
atasan langsung diberikan kewenangan untuk mewawancarai pelamar pada
tahap-tahap akhir rekruiteran. Wawancara oleh calon atasan langsung
dilakukan untuk kepentingan memperoleh data yang lebih mendalam
tentang kemampuan pelamar dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan
diberikan kepadanya, hal ini sesuai dengan pandangan rekruiter bahwa
para pelamar-pelamar yang diwawancarai ini benar-benar memenuhi
persyaratan minimum.
Keterlibatan kepada bagian atau calon atasan langsung, dalam
wawancara akhirdimaksudkan untuk mengenal para pelamar yang akan
menjadi bawahannya kelak, juga untuk menjawab pertanyaan dari pelamar
seputar tugas pekerjaan yang akan mereka kerjakan nantinya apabila
mereka diterima. Hal ini sesuai dengan wawancara yang peneliti lakukan
dengan informan X pada tanggal 8 oktober 2012 yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Biasanya kepala bagian masing-masing yang diberi kewenangan untuk mewawancarai pelamar yang akan menjadi calon bawahannya nanti. Wawancara akhir dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pelamar yang sebenarnya
Informan I pada tanggal 12 September 2012 juga menyatakan
bahwa :
wawancara akhir terhadap pelamar kepada kepala bagian yang akan menjadi calon atasannya langsung. Hal ini saya lakukan karena saya merasa bahwa merekalah yang nantinya lebih mengetahui perihal bawahannya langsung, sehingga dari wawancara ini juga mereka dapat menginformasikan kepada saya mana saja dari pelamar yang perlu diterima
Informan XIII pada kesempatan yang sama juga menyatakah hal
demikian :
ang mewawancarainya lanagsung mbak. Hal ini dilakukan agar saya mengetehui sejauh man minat dan bakat yang dimiliki pelamar apabila cocok dan sesuai dengan yang saya harapkan ya saya ngomong langsung kepada bagian rekrutmen kalo saya memakai pelamar tersebut.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa wawancara akhir
biasa dilakukan oleh orang yang akan menjadi calon atasannya langsung.
Hasil dari wawancara akhir digunakan sebagai dasar untuk memutuskan
apakah pelamar nantinya akan diterima ataukah ditolak bekerja di dalam
perusahaan.
f. Memeriksa Referensi Pelamar.
Referensi oleh rekruiter perlu diperiksa dan diteliti kebenarannya
karena dari referensi yang diberikan oleh orang-orang yang mengetahui
seluk beluk pelamar, rekruiter mendapatkan keterangan mengenai
kebenaran infbrmasi yang diberikan tersebut. Referensi yang diberikan
juga haruslah referensi yang dapat dipercaya yang mana benar-benar
diberikan oleh orang yang mengetahui sifat, perilaku pelamar, pengalaman
kerja pelamar sebelumnya dan hal-hal lain yang dianggap penting dari
pelamar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Pemeriksaan referensi sedapat mungkin dilakukan secara seksama
karena informasi yang diberikan pada umumnya adalah informasi yang
baik-baik saja. Banyak dari pelamar mencantumkan referensi yang
diberikan dari pihak keluarga, sahabat, dan bagi mereka yang melampirkan
surat keterangan pengalaman kerja biasanya mencantumkan referensi yang
diperoleh dari tempat mereka bekerja sebelumnya. Akan tetapi, dalam hal
ini referensi pelamar lebih banyak diberikan dari orang-orang terdekat
pelamar, yaitu keluarga maupun sahabat.
Menurut informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal
11 September 2012, bahwa:
rus diperiksa dengan teliti mbak. Referensi-referensi tersebut haruslah dapat dipercaya. Itu semua dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat tentang pelamar agar kita tahu baik dan buruknya pelamar. Referensi yang diberikan oleh pelamar yang satu dengan yang lain juga kan berbeda-
Sependapat dengan hal tersebut, informan I pada tanggal 11
September 2012 mengatakan:
Referensi yang diberikan oleh orang-orang yang mengetahui pelamar dengan baik itu sangat penting mbak. Saya sebagai rekruiter kan harus tahu apa pelamar itu bisa dipercaya ataukah tidak. Pengalaman yang sudah-sudah. referensi ya biasanya diberikan oleh pikah-pikah yang bersangkutan dengan pelamar misalkan lembaga yang pernah menjalin kerja sama dengan pelamar atau dari orang terdekat teman atau keluarga dan juga dari pihak-pihak lain yang juga terkait dengan pelamar. Makin banyak referensi yang diberikan maka makin banyak pula kesempatan kita untuk memperoleh informasi tentang pelamar
Dari pernyataan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa memeriksa
referensi dari pelamar merupakan suatu keharusan bagi rekruiter untuk
mengetahui informasi yang lebih akurat tentang pelamar. Dari referensi
yang diberikan oleh orang-orang yang mengetahui pelamar dengan baik,
rekruiter juga dapat mengetahui apakah pelamar tersebut dapat dipercaya
ataukah tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
g. Memberikan Keputusan Penerimaan
Keputusan seorang calon karyawan untuk diterima atau tidak
bekerja di perusahaan dilakukan oleh pimpinan bagian rekrutmen
langsung. Pimpinan bagian rekrutmen dalam hal ini yang berhak untuk
memutuskan pelamar mana yang diterima atau ditolak. Keputusan tersebut
juga dibuat berdasarkan pertimbangan dari hasil rekrutmen-rekrutmen
yang telah pelamar lalui. Pelamar yang tidak memenuhi persyaratan
(spesifikasi) ditolak, sedangkan pelamar yang memperoleh hasil penilaian
tertinggi dari keseluruhan proses rekrutmen akan diterima menjadi
karyawan baru di perusahaan.
Menurut informan I dari hasil wawancara yang peneliti lakukan
pada tanggal 12 September 2012 bahwa:
langsung mbak. Dalam hal ini saya sudah mempertimbangkan dari berbagai segi, diantaranya dari hasil keseluruhan proses rekrutmen dan hasil dari nilai akhir wawancara. Pelamar yang nilainya cukup memenuhi syarat yang ditentukan itulah yang
Informan II pada tanggal 13 September 2012 juga
mengungkapkan hal yang sama yaitu:
Untuk memutuskan diterima atau tidaknya pelamar untuk bekerja dalam perusahaan memang mutlak diputuskan oleh pimpinan bagaian rekrutmen mbak, Pimpinan di sini mempunyai hak yang penuh untuk menentukan siapa saja pelamar yang akan diterima bekerja tapi juga atas persetujuan kepala bagian masing-masing seperti apakah pekerja yang dibutuhkan apakah sudah pas dengan yang ditentukan pimpinan rekrutmen ataukah belum dan juga hasil tesnya mbak
Informan VIII pada tanggal 20 September 2012 mengatakan :
Waktu saya dulu diterima disini yang mengambil keputusan bagi calon karyawan diterima atau ditolak bekerja di sini memang pimpinan bagaian rekrutmen langsung mbak. Kalaupun ada pihak lain yang ikut merekrut sebelumnya, tetap pimpinan rekrutmen yang berhak memutuskan karenakan memeng mereka yang tau bagaimana kemampuan kita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa keputusan
akhir pengangkatan calon karyawan baru dibuat dan ditentukan langsung
oleh pimpinan bagain rekrutmen dari hasil pertimbangan serangkaian
proses rekrutmen yang telah dilakukan oleh pelamar. Bagi pelamar yang
mempunyai penilaian yang cukup sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan akan langsung diterima. Hal terakhir yang juga perlu
diinformasikan adalah, bahwa dengan selesainya proses rekrutmen,
perusahaan berkepentingan untuk menempatkan calon karyawan yang
telah lulus rekrutmen tersebut pada jabatan pekerjaan yang tepat.
2. Hambatan hambatan dalam rekrutmen PT Dan Liris
Hambatan atau kendala yang kerapkali muncul dalam pelaksanaan
suatu kegiatan terutama di organisasi perusahaan merupakan suatu hal yang
wajar. Dengan adanya hambatan tersebut memang jelas mengganggu jalannya
pekerjaan. Namun demikian, hambatan-hambatan tersebut kadang
keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator dalam memperkirakan apa
yang masih kurang dalam usahanya untuk mewujudkan keberhasilan. Untuk itu
hambatan yang timbul tersebut harus diupayakan solusi atau pemecahannya.
Termasuk juga di PT Danliris, dalam pelaksanaan suatu kegiatan terutama
dalam proses rekruiteran karyawan juga timbul hambatan-hambatan.
Hambatan-hambatan yang dimaksud meliputi:
a. Sikap Pelamar Yang Tidak Jujur Dan Kurang Terbuka.
Kejujuran dan keterbukaan pelamar dalam memberikan informasi
atau jawaban yang dibutuhkan oleh petugas rekrutmen perlu diperhatikan
dengan seksama. Pelamar yang tidak jujur dan kurang terbuka terhadap
rekruiter tentu saja menghambat jalannya proses rekrutmen lebih lanjut,
karena informasi yang ingin digali lebih dalam dari pelamar tidak dapat
diperoleh.
Seperti yang diungkapkan oleh informan II dan hasil wawancara
pada tanggal 11 September 2012 bahwa:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
dalam merekrut itu diantaranya masalah keterbukaan pelamar yang sulit untuk diajak jujur ngomong apa adanya tentang kekurangandan kelebihannya mbak ketika kita mewawancarai kita tanya dulu mengenai kelebihan dan kekuranggan dari pelamar tapi kebanyakan dari pelamar hanya menyebutkan kelebihannya aja. Dan Pelamar itu kalau diwawancarai jarang ada yang mau bersikap terbuka atau istilahnya jujurlah mbak. Mereka kadang berbicara yang seolah-olah memperlihatkan kalau mereka itu pelamar yang baik di mata rekruiter. Padahal yang demikian malah membuat rekruiter itu
Ditambahkan oleh informan I pada wawancara tanggal 12
September 2012 yaitu:
pelamar mbak. Pelamar itu disamping sering mengeluh saat direkrutmen, juga sering tidak jujur kalau diwawancarai. Entah karena sistemnya yang rumit atau apalah yang jelas setiap rekrutmen diadakan ya hambatan seperti itulah yang selalu
Dari pernyataan tersebut diatas dapat diketahui bahwa salah satu
hambatan yang seringkali mengganggu pelaksanaan rekrutmen karyawan
di PT Daliris adalah adanya sikap pelamar yang tidak jujur dan kurang
terbuka terhadap petugas rekrutmen terutama pada saat wawancara
dilakukan.
b. Sulitnya Menerapkan Standar Ukuran Kualifikasi Pelamar
Ukuran-ukuran kualifikasi bagi pelamar dalam prakteknya kadang
tidak selalu dapat terpenuhi. Kurang sesuainya kualifikasi yang diajukan
pelamar dengan pekerjaan yang lowong mengakibatkan standar ukuran
kualiflkasi yang telah ditentukan sebelumnya menjadi tidak terealisasi dan
karyawan yang didapat menjadi tidak sesuai dengan harapan. Karena
terkadang kebanyakan dari para rekruiter melihat dari niali indek prestasi
komulatifnya (IPK) tetapi pada kenyataannya pelamar yang mmpunyai
IPK tinggi belum dapat menjamin bahwa pelamar tersebut dapat bekerja
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Karyawan
yang tidak sesuai harapan perusahaan dapat menjadi masalah di kemudian
hari oleh karena itu rekruiter harus jeli dalam merekrut karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Informan II pada tanggal 11 September 2012 mengemukakan
bahwa :
batan yang lainnya adalah ukuran kualifikasi-kualifikasi pelamar yang tidak sesuai pada kenyataanya. Syarat minimum yang ditentukan kadang sulit dipenuhi oleh pelamar, pelamar yang mempunyai IQ tinggi belum tentu bisa dihandalkan ,kadang mereka hanya pandai dalam akademiknya saja sedangkan untuk bagian-bagian tertentu seperti jabatan menejerial. kita membutuhkan pelamar yang mempunyai EQ tinggi ya...gunanya agar mereka mampu memonitoring bawahannya mbak dan dapat menyesuaikan diri bagaimanapun pekerjaan yang akan di bebankan
Hal tersebut diatas juga disampaikan oleh informan III pada
tanggal 11 september 2012 yang mengatakan bahwa :
ita disini merekrut karyawan yang memang mampu bekerja dengan baik tidah hanya IQ saja tetapi juga EQ yang dimiliki oleh pelamar harus sesuai dengan harapan perusahaan maka dari itu kita selalu adakan tes sikologi mbak, tapi kadang juga susah mencari karyawan yang mempunyai IQ dan EQ tinggi mbak.apa lagi pagi karyawan yang dicari untuk posisi-posisi jabatan tertentu kita sangat milih-milih, tapi kalau untuk bagian produksi tidak sedetai ini mbak, kalao produksi asal dia memepunyai tekat yang kuat dalam bekerja ya...kebanyakan kita trima.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dapat
disimpulkan bahwa hambatan yang juga mengganggu pelaksanaan
rekrutmen karyawa di PT Dan Liris adalah masalah sulitnya menerapkan
ukuran kualifikasi-kualifikasi yang harus dipenuhi oleh pelamar sehingga
tidak jarang penilaian yang diberikan menjadi tidak obyektif. Khususnya
untuk jabatan-jabatan tertentu mereka sangat ketet dalam melakukan
rekrutmen tidah hanya kemampuan IQ tinggi tetepi juga harus mempunyai
EQ yang sesuai dengan harapan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat
tercapai.
c. Rekruiter yang tidak obyektif
Penilaian yang diberikan oleh rekruiter sangat menentukan hasil
akhir yang didapat oleh pelamar nantinya. Rekruiter sering menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
informasi yang terbatas tentang pelamar untuk berprasangka sehingga
menyebabkan pemberian nilai yang tidak obyektif.
Informan II pada tanggal 11 September 2012 mengemukakan
bahwa :
mengenai dirinya yang baik-baik saja. Kita sendiri juga tidak mungkin saja karena mereka itu ingin lolos rekrutmen
dengan mudah. Tapi disamping dari pelamar, kadang hambatan itu datangnya dari rekruiter itu sendiri. Rekruiter kadang kurang
Pada kesempatan yang sama informan V mengatakan bahwa:
Rekruiter itu kadang juga tidak selalu obyektif Iho mbadank kalau merekrut. Mereka itu biasanya merekrut karyawan berdasarkan pandangan mereka sendiri. Kalau menurutnya baik, ya itulah yang dianggap baik padahal kita yakin kalau kita itu baik dan mampu bekerja dengan baik tp kalau rekruiter tidak suka ya.. kita tidak ditrima Dari wawancara tersebut di atas dapat dimengerti bahwa
hambatan pada saat rekrutmen dilakukan tidak selalu datang dari pelamar,
tapi juga dari rekruiter itu sendiri. Hal yang demikian sangat merugikan
pelamar yang mengikuti proses rekrutmen karena akan mempengaruhi
hasil penilaian akhir yang diberikan.
d. Kesulitan Mencari Pelamar Yang Sesuai Dengan Bidang Jurusan Yang
Dibutuhkan Perusahaan.
Kesulitan yang paling sulit adalah mencari pelamar yang sesuai
dengan bidang kebutuhan yang di harapkan oleh perusahaan, untuk
perusahaan garmen, sangat membutuhkan sarjana tehnik tekstil dan tata
busana, sedangkan tidak banyak universitas yang mempunyai jurusan
sarjana tehnik tekstil dan tata busana.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh inforan I pada tanggal 11
september 2012 yang menytakan bahwa ,
Hambatan yang dirasa paling sulit yaitu mencari kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan contohnya sarjana tehnik tekstil sedangkan jurusan tersebut sudah tidak ada mbak dan juga sarjana tata busana hanya ada di UNNES dan UNY itupun ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
yang kita pagiil tidah ada yang datang mbak. Karena kita juga bekerjasama dengan universitas-universitas yang terkait dengan meminta buku alumni.
Pernyataan senada juga telah disampaikan oleh informan II pada
tanggal 12 september 2012 yang menyatakan bahwa, enurut saya
hambatan yang paling susah mencari karyawan yang sesuai dengan
harapan perusahaan. Dengan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan memang itu sangat sulit kadang kita sudah mengikuti job fair,
iklan tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Hal tersebut diatas sesuai dengan yang telah ditegaskan oleh
informan VI pada tanggal 13 september 2012,
disini mendapat panggilan dari perusahaannya langsung mbak Dari buku
alumni UKSW tahun 2008 lalu saya datang membawa surat lamaran dan
saya tertarik dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan dan sesuai dengan
jurusan saya ya..akhirnya saya ambil.
Dari data yang telah diperoleh peneliti, dapat dijabarkan bahwa
hambatan yang dirasa sulit adalah mencari kualifikasi pelamar yang sesui
dengan harapan dan kebutuhan karyawan contohnya jurusan sarjana tata
busana yang tidak semua universitas mempunyai jurusan tersebut
sedangkan untuk perusahaan garmen disini sangat membutuhkan
karyawan yang mampu mendesain baju-baju batik yang menarik dan dapat
dijual dipasar dengan harga yang mahal.
3. Usaha-usaha dalam Mengatasi Hambatan Pelaksanaan Rekrutmen
Karyawan di PT Dan Liris
Untuk mengatasi hambatan dalam suatu pekerjaan diperlukan suatu
upaya/solusi untuk pemecahannya, sehingga dengan adanya solusi tersebut
diharapkan dapat membantu kelancaran pekerjaan. Untuk itu pihak PT.Dan
Liris telah mengupayakan pemecahan masalah yang terjadi terkait dengan
rekrutmen karyawan yang telah dilakukan. Upaya-upaya yang dilakukan guna
mengatasi hambatan tersebut antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
a. Melakukan Pemeriksaan Referensi Pelamar Secara Lebih Mendalam
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang disampaikan oleh
pelamar usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
pemeriksaan referensi pelamar secara lebih teliti. Dari pemeriksaan
referensi tersebut dapat diketahui apakah pelamar tersebut jujur dan
bersikap terbiika ataukah ticlak dalam memberikan informasi atau jawaban
yang diinginkan oleh petugas rekrutmen.
Menurut informan III dari hasil wawancara pada tanggal 11
September 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut:
dilakukan pemeriksaan secara lebih mendalarn kepada pelamar. Informasi yang diberikan pelamar sedapat mungkin diteliti kebenarannya lewat orang-orang yang juga memberikan informasi mengenai referensi pelamar. Dari situlah kami dapat mengetahui benar tidaknya informasi yang diberikan pelamar".
Informan I pada tanggal 12 September 2012 juga menjelaskan :
aknya pelamar disamping dilakukan melalui pemeriksaan secara lebih teliti terhadap referensi pelamar, biasanya saya usahakan untuk menghubungi langsung orang-orang yang memberikan referensi tersebut. Lagipula orang-orang yang kita butuhkan tersebut kan dicantumkan pelamar di surat
Dari pernyataan tersebut diatas dapat diketahui bahwa, untuk
memeriksa jujur tidaknya pelamar dalam memberikan informasi dapat
diusahakan melalui pemeriksaan referensi dari pelamar secara lebih
mendalam, disamping itu dapat juga dilakukan dengan menghubungi
langsung orang-orang yang terkait dengan referensi pelarnar dengan tujuan
untuk rnengetahui kebenaran informasi yang disampaikan pelamar.
b. Menyesuaikan standar ukuran kualifikasi pelamar dengan uraian
pekerjaan.
Standar ukuran-ukuran kualifikasi pelamar biasanya telah
ditentukan sebelumnya berdasarkan uraian pekerjaannya. Uraian pekerjaan
ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan yang mana memberikan
ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh orang yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
mengerjakan suatu pekerjaan. Uraian pekerjaan menjadi dasar untuk
menetapkan spesifikasi pekerjaan. Dalam spesifikasi pekerjaan tercantum
kualifikasi-kualiflkasi yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Kualifikasi-fcualifikasi itulah yang dijadikan dasar standar
ukuran kualifikasi-kualifikasi minimum yang setidaknya harus dipenuhi
oleh pelamar.
Menurut informan I dari hasil wawancara tanggal 12 September
2012 Kalau masalah menentukan ukuran kualifikasi yang sesuai, saya
usahakan untuk mendasarkannya pada kualifikasi minimum yang
tercantum dalam spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan berdasarkan
uraian pekerjaann
Sesuai dengan yang dikatakan oleh III pada 11 september 2012,
Kalo untuk Penentuan kualifikasi pelamar berdasar pada standar minimem
yang telah dipsesifikasikan dengan uraian pekerjaan.
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa standar
ukuran kualifikasi minimum pelamar sesuai dengan spesifikasi
pekerjaannya. Dalam spesifikasi pekerjaan tercantum syarat minimum
yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang akan menjabat pekerjaan yang
dimaksud.
c. Meningkatkan Kemampuan Rekruiter Karyawan.
Kemampuan petugas rekrutmen dalam merekrut calon karyawan
sedapat mungkin harus dapat dimaksimalkan dengan baik agar proses
rekrutmen berjalan dengan lancar. Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari pemberian nilai yang tidak obyektif terhadap pelamar.
Pemberian nilai yang tidak obyektif tersebut sangat merugikan calon
karyawan. Memaksimalkan kemampuan rekruiter dalam merekrut
karyawan, merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan. rekruiter
diharapkan lebih mempergunakan pertimbangan rasionalnya daripada
pandangannya sendiri untuk menilai pelamar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Menurut informan III dari hasil wawancara pada tanggal 11
September 2012, untuk mengatasi rekruiter yang tidak obyektif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Biasanya kalau rekruiter itu sudah tidak obyektif dalam merekrut a sedapat mungkin rekruiter itu diingatkan lewat masukan atau kritikan yang sifatnya membangunlah mbak. rekruiter juga sebaiknya lebih menggunakan akal pikirannya secara rasional dalam merekrut. Jangan berdasarkan pada perasaannya semata-
Informan IV pada kesempatan yang sama juga mengatakan
bahwa:
sih sebaiknya rekruiter yang kurang obyektif itu lebih profesional lagi dalam menjalankan tugasnya. rekruiter harus lebih memahami pelamar yang dihadapinya sehingga hal-
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat dimengerti
bahwa untuk menilai pelamar secara lebih obyektif, seorang petugas
rekrutmen harus dapat mempergunakan kemampuan serta pemikirannya
secara lebih rasional. Rekruiter juga diharapkan lebih profesional dalam
menjalankan tugasnya untuk memilih dan menentukan calon karyawan
yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pemberian nilai
berdasarkan pandangan pribadi rekruiter harus dapat dihindari.
d. Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan Adanya
Kesulitan Dalam Mencari Pelamar Yang Sesuai Dengan Bidang
Jurusan Yang Dibutuhkan Perusahaan.
Hambatan ini yang dirasakan paling sulit ketika mencari pelamar
yang sesuai dengan bidang jurusan yang diharapkan oleh perusahan hanya
bidang-bidang tertentu saja yang dirasakan sulit seperti sarjana tehnik
tekstil dan sarjana tata busana, namun hambatan tersebut dapat di atasi
karyawan dengan bekerja sama dengan universitas-universitas mbak , dengan buku alumni kita bisa mencari kualifikasi-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
kualifikasi yang kita butuhkan kemudian kita hubungi apa kah mereka bersedia atau enggak, kemudian dengan mengikuti job fair disini kita bisa lebih leluasa untuk mencari calon karyawan karena pelamar datang langsung untuk melamar.
Hal senada juga telah disampaikan oleh informan II pada tanggal
-
universitas dengan meminta buku alumni kadang kita yang datang ke
universitasnya kadang pihak universitasnya yang mengirimkan ke
.
Informan VIII juga mengungkapkan hal yg sama pada tanggal 08
fair mbak , saya tertarik dan minat
dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan dan sesuai dengan jurusanku
Dari uraian diatas dapat peneliti jabarkan bahwa untuk mengatasi
hambatan karena adanya kesulitan dalam mencari karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan yaitu dengan bekerja sama dengan
universitas-universitas agar memperoleh informasi mengenai alumni-
alumni yang telah lulus dan dengan jurusan yang dibutuhkan perusahaan,
selain itu juga mengikuti job fair dengan mencari menawarkan berbagai
bidang pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan disini pikah rekrutmen
dapat melihat secara langsung pelamar karena kebanyakan pelamar yang
datang sendiri sehingga dapat mengetahui palamar secara langsung.
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, temuan studi yang dapat
dihubungkan dengan kajian teori adalah sebagai berikut:
1. Sistem Perekrutan Karyawan di PT Dan Liris
Dalam organisasi perusahaan, rekrutmen karyawan dilaksanakan
dengan maksud untuk memperoleh karyawan yang qualified dan benar-benar
seperti yang diharapkan oleh perusahaan bukan hanya penempatannya yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
tepat, Karyawan yang dapat ditempatkan pada jabatan pekerjaan yang tepat
mengindikasikan adanya keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan rekrutmen.
Tepat tidaknya penggunaan sistem rekrutmen juga mempengaruhi hasil yang
didapatnya nanti, dalam arti mendapatkan calon karyawan yang mampu
bekerja dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna bagi perusahaan yang
bersangkutan.
Dalam prakteknya, bagian rekrutmen PT Dan Liris telah
melaksanakan rekrutmen sesuai dengan sistem yang dibuat oleh perusahaan.
Rekrutmen dilaksanakan setelah sejumlah pelamar berhasil didapat dari hasil
perekrutan. Perusahaan menentukan kebijaksanaan dalam hal penerimaan
karyawannya, bahwa keputusan diterima atau tidaknya seseorang itu untuk
bekerja di perusahaan dibuat berdasarkan nilai standar yang diperoleh dari hasil
keseluruhan proses rekrutmen yang telah dilaksanakan. Dalam hal ini dapat
diperjelas bahwa calon karyawan yang surat-surat lamarannya telah lolos pada
rekrutmen tahap awal, diberikan kesempatan yang sama untuk selanjutnya
mengikuti seluruh prosedur rekrutmen dengan lengkap. Nilai dari tiap
rekrutmen dikumpulkan dan nilai yang terbesar yang diperoleh pelamarlah
yang berhak diterima untuk bekerja di perusahaan. Sistem ini juga
memungkinkan rekruiter untuk membandingkan kemampuan yang dimiliki
oleh pelamar yang satu dengan yang lain.
Dalam merekrut calon karyawan, PT Dan Liris pada dasarnya
menggunakan beberapa jenis sistem untuk merekrut. Sistem tersebut telah
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang
terbaik dengan penempatannya yang tepat. Seperti yang telah diungkapkan
oleh Andrew F. Sikula dalam Malayu Hasibuan (2003:56) bahwa sistem yang
digunakan untuk merekrut calon karyawan ada 2 (dua) jenis, yakni:
a. Succesive-Hurdles, di mana sistem ini mengharuskan setiap calon
karyawan untuk mengikuti prosedur rekrutmen secara bertahap. Tiap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
tahapan calon karyawan direkrutmen dan yang tidak lulus rekrutmen
dinyatakan gugur.
b. Compensatory-Approach, di mana sistem ini mendasarkan pada hasil
akhir yang diterima calon karyawan setelah mengikuti semua
prosedur rekrutmen dengan lengkap.
Dari teori yang dikemukakan oleh Andrew F. Sikula dalam Malayu
Hasibuan tersebut, dan didukung oleh hasil penelitian maka peneliti
menemukan bahwa, PT Dan Liris dalam merekrut karyawan didasarkan pada
kemampuan pelamar untuk mengikuti keseluruhan dari serangkaian proses
rekrutmen yang disyaratkan terlebih dahulu secara lengkap kemudian
keputusan diterima atau tidak sesuai dengan nilai standar yang mampu mereka
capai. Terkait dengan teori yang dikemukakan oleh Andrew F. Sikula dalam
Malayu Hasibuan mengenai sistern yang digunakan untuk merekrut, maka
sistem rekrutmen yang digunakan oleh PT Dan Liris dapat diketahui telah
memenuhi salah satu dari sistem yang dimaksud, yakni Sistem Compensatory-
Approach, di mana dalam sistern ini karyawan memperoleh kesempatan yang
sama untuk mengikuti seluruh testing atau prosedur rekrutmen yang ada secara
lengkap dari awal hingga akhir. Hasil akhir atau penilaian dibuat berdasarkan
nilai dari keseluruhan rekrutmen yang telah dilaksanakan. Pelamar yang
mencapai nilai standar dinyatakan lulus, dan yang tidak mencapai standar
dinyatakan gugur.
Rekrutmen karyawan di PT Dan Liris dilaksanakan melalui beberapa
langkah-langkah. Langkah-langkah tersebut dimulai dari menganalasis
pekerjaan dengan job order dari masing-masing user atau kepala bagian,
kemudian menerima surat lamaran langsung dari pelamar hingga memberikan
keputusan terhadap pelamar-pelamar yang lolos rekrutmen. Berdasarkan studi
riset yang telah peneliti lakukan, ternyata langkah-langkah yang diambil oleh
perusahaan dalam rekrutmen calon karyawan, beberapa bagian dari langkah-
langkah tersebut telah memenuhi teori yang dikemukakan oleh Soekidjo
Notoatmodjo yakni mengenai prosedur yang harus ditempuh dalam proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
rekrutmen. Ada pun beberapa langkah tersebut sesuai dengan pernyataan dari
Soekidjo Notoatmodjo ada 8 (delapan) langkah yang harus dilakukan untuk
merekrut calon karyawan meliputi:
a. Analisis pekerjaan.
b. Penerimaan pendahuluan pelamar
c. Tes-tes rekrutmen
d. Wawancara rekrutmen
e. Pemeriksaan referensi-referensi
f. Evaluasi medis
g. Wawancara akhir
h. Keputusan penerimaan
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, langkah-langkah yang
dilakukan oleh pihak PT Dan Liris terkait dengan teori yang dikemukakan oleh
Soekidjo Notoatmodjo dalam merekrut calon karyawan dapat peneliti
dijelaskan sebagai berikut:
a. Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan suatu proses penyusunan suatu
uraian rincian tugas-tugas yang tercakup dalam pekerjaan tertentu,
dengan menentukan hubungan pekerjaan tertentu dengan pekerjaan-
pekerjaan lain dan memastikan pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan yang diperlukan bagi karyawan untuk melakukan
pekerjaan itu dengan suskse, analisis pekerjaan memberikan informasi
yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan. Menurut dessler (2004) , dalam melakukan analisa pekerjaan
praktisi MSDM biasanya mengumpulkan informasi berikut :
1. Aktifitas pekerjaan
2. Prilaku manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
3. Mesin , perangkat peralatan dan alat bantu kerja
4. Standar prestasi karyawan
5. Konteks pekerjaan
6. Persyaratan sumberdaya manusia.
Adapun berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan dapat
dijelaskan langkah pertama yang dilakukan oleh PT Dan Liris dalam
rekrutmen karyawan adalah menganalisis pekerjaan dari masing-masing
personal pekerjaan ,kemudian baru diketahu bagian mana saja yang
membutuhkan karyawan dan bagian mana saja yang mempengaruhi
kerja kantor kemudian memonitoring dengan mengisi formulir daftar
kompetensi karyawan yang dibutuhkan kemudian baru dilakukan
penerimaan calon karyawan didasarkan atas order/permohonan unit
yang membutuhkan permintaan dilengkapi dengan data-data yang
spesifik dari masing-masing unit mengamati mengenai aktifitas
pekerjaan , prilaku karyawan apakah sudah bekerja dengan baik ataukah
tidak maksimal, konteks pekerjaan apakah pekerjaan tersebut
membutuhkan banyak karyawan ataukah tidak persyaratan apa sajakah
yang dibutuhkan perusahaan mengenai kriteria karyawan yang
dibutuhkan.
b. Penerimaan Pendahuluan Pelamar
Dalam merekrut calon karyawan, menerima surat-surat
lamaran yang masuk dari pelamar kemudian merekrutnya untuk
menentukan surat-surat lamaran mana yang memenuhi syarat dan yang
tidak memenuhi syarat merupakan langkah kedua setelah dilakukan
analisis pekerjaan. Pelamar yang surat lamarannya memenuhi syarat
berkesempatan untuk mengikuti proses rekrutmen lebih lanjut,
sedangkan yang tidak memenuhi syarat akan digugurkan, Menurut
Soekidjo Notoatmodjo (2003:135) bahwa Dalam tahap pendahuluan
rekrutmen, pelamar yang berhak untuk mengikuti proses selanjutnya
adalah pelamar-pelamar yang surat lamarannya telah memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Dalam pelaksanaanya, bahwa rekrutmen PT Dan Liris diawali
dengan menerima surat lamaran yang masuk, baik dari POS atau
pelamar datang langsung ke perusahaan. Setelah surat lamaran diterima,
kegiatan selanjutnya adalah menyaring surat-surat lamaran tersebut
dengan mencatat identitas pelamar yang memenuhi syarat dilembar
formulir yang telah disediakan. Hal-hal yang diperhatikan dari surat
lamaran tersebut, meliputi kelengkapan administrasi pelamar beserta
informasi tentang kualifikasi-kualifikasi yang mereka miliki. Bagi
pelamar yang surat lamarannya memenuhi persyaratan berhak
mengikuti rekrutmen tahap berikutnya. Bagi surat lamaran yang tidak
memenuhi persyaratan oleh pihak rekruiter akan digugurkan yang
berarti bahwa mereka tidak berhak untuk mengikuti proses rekrutmen
lebih lanjut.
c. Tes-Tes Penerimaan
Tes-tes penerimaan dilakukan untuk kepentingan mendapatkan
informasi yang relatif obyektif tentang diri pelamar. Tes yang biasa
dilakukan dalam tahap ini diantaranya dapat berupa tes tertulis, tes
praktek, dan juga dilakukan tes psikologi. Tes tertulis maupun tes
psikologi biasanya lebih cenderung ditujukan bagi calon karyawan yang
akan menempati jabatan manajerial dan jabatan-jabatan lain yang
dianggap penting di perusahaan seperti staff kantor, sedangkan tes
dalam bentuk praktek biasanya lebih cenderung ditujukan bagi calon
karyawan yang akan mengisi jabatan sebagai karyawan operasional atau
tenaga teknis (pelaksana), Menurut Sondang P. siagian (2002:155)
menerangkan bahwa tidak semua pelamar harus mengikuti semua jenis
tes karena hal ini ditentukan antara lain oleh tuntutan tugas
pekerjaannya kelak, apabila lamarannya diterima.
Dalam prakteknya, PT Dan Liris melakukan berbagai jenis
ujian atau tes yang disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang akan
dikerjakannya. Untuk jenis ujian/tes praktek lebih dikhususkan bagi
karyawan yang akan mengisi jabatan pekerjaan sebagai operator jahit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
dan obras. Untuk jabatan menajerial atau staf kantor, ujian yang
diberikan lebih cenderung dalam bentuk ujian tertulis dan sikotes dalam
hal ini sangat dibutuhkan PT Dan Liris agar mengetahui secara detai
kemampuan akademik dan kemampuan non akademik serta personaliti
sikap kerja calon karyawan.
d. Wawancara Rekrutmen
Wawancara merupakan hal yang paling umum dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang pelamar. Wawancara dapat dikatakan
mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi, karena dapat diterapkan
baik terhadap calon karyawan manajerial ataupun operasional. Dengan
wawancara dapat dijamin adanya komunikasi dua arah langsung antara
rekruiter sebagai pihak pewawancara dan pelamar sebagai pihak calon
karyawan, untuk itu wawancara dapat diselenggarakan secara terbuka.
Untuk jumlah pelamar yang banyak dilakukan wawancara secara
berkelompok, sedangkan untuk jurnlah pelamar yang cukup sedikit
wawancara dilakukan secara per individu.
Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh Soekidjo
Notoatmodjo (2003:136) bahwa wawancara dilaksanakan untuk
memperoleh inforrnasi-inforrnasi tentang pelamar yang tidak dapat
diperoleh melalui tes-tes tertulis.
Adapun berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dapat
dijelaskan bahwa wawancara awal yang dilakukan oleh PT Dan Liris
ditujukan untuk menggali informasi yang sebanyak-banyaknya tentang
diri pelamar. Wawancara ini dilakukan setelah pelamar memperoleh
informasi bahwa surat lamarannya diterima dan berhak untuk mengikuti
proses rekrutmen lebih lanjut Wawancara dapat dikatakan sebagai
teknik yang paling umum digunakan dalam memperoleh informasi
tentang pelamar. Wawancara awal dalam hal ini dilakukan langsung
oleh pimpinan rekrutmen apabila perlu dilakukan wawancara oleh
kepala bagian user yang memebutuhkan makan diberi surat pengantar
untuk wawancara.. Wawancara juga dilakukan sebagai usaha untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
menyisihkan pelamar mana yang kurang atau tidak sesuai dengan
persyaratan.
e. Pemeriksaan Referensi
Referensi dari pelamar diperiksa untuk kepentingan
memperoleh informasi tentang latar belakang pelamar. Perolehan
informasi dari orang-orang yang mengenal pelamar dengan baik
pemilihannya biasanya tidak alas dasar pertalian darah, akan tetapi dari
kriteria lain seperti sekolah, organisasi di mana pelamar menjadi
anggota, dan lain sebagai nya. Seperti yang telah disampaikan oleh
Siswanto Sastrohadiwiryo (2003:160) mengatakan untuk meminta
referensi dari karyawan merupakan kegiatan yang dimaksudkan agar
calon karyawan menunjuk beberapa orang baik karyawan perusahaan
rnaupun orang di luar perusahaan yang dapat memberikan keterangan
tentang diri pelamar baik tentang pribadi, pengalamannya,
kecakapannya, ketrampilannya, hal-hal khusus yang dimiliki dan
sebagainy
Adapun dalam prakteknya, PT Dan Liris melakukan
pemeriksaan referensi pelamar untuk mengetahui kebenaran informasi
yang diberikan oleh pelamar karena pada dasamya pelamar sering
sekali hanya memberikan hal-hal mengenai dirinya yang baik-baik saja.
Untuk hal-hal yang lain sulit diketahui, jika tidak diadakan
pemerikasaan referasi maupun latar belakang dari pelamar secara
cermat dan lebih mandalam.
f. Tes Kesehatan
Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon karyawan adalah
hal yang penting. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, rekruiter
dapat mengetahui status kesehatan pelamar yang mana berkaitan
dengan pekerjaan yang akan dikerjakan nantinya. Sedangkan bagi
perusahaan, dengan pemeriksaan di awal sebelum calon karyawan itu
bekerja dapat ditekan biaya pemeliharaan kesehalan bagi karyawan
untuk kedepannya. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003:138)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
menerangkan bahwa melalui hasil pemeriksaan kesehatan calon
karyawan, perusahaan akan memperoleh karyawan-karyawan yang
sehat dan produktif.
Adapun berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa
untuk pemeriksaan kesehatan, pihak PT Dan Liris hanya mendasarkan
pada surat keterangan sehat dari dokter yang diajukan oleh pelamar di
awal kegiatan rekrutmen dalam surat lamarannya. Karena masalah
biaya yang tidak sedikit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
pelamar langsung, sehingga hal tersebut tidak dapat dilaksanakan. Jadi,
dapat dikatakan bahwa PT Dan Liris masih kurang.dalam hal
pemeriksaan kesehatan langsung kepada pelamar. Hal ini dapat
diperjelas bahwa pemeriksaan kesehatan terhadap pelamar langsung
tidak tercakup dalam bagian langkah-langkah yang dilakukan
perusahaan dalam merekrut calon karyawan.
g. Wawancara Akhir
Wawancara tahap akhir biasa dilakukan oleh kepala bagian
atau calon atasan langsung si pelamar. Wawancara akhir ini dilakukan
dengan maksud untuk mencocokkan kemampuan yang dipunyai calon
karyawan dengan deskripsi tugas yang akan dijalankan disamping itu
juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja
sama atau tidak. Wawancara akhir yang dilakukan oleh kepala bagian
atau calon atasan langsung juga akan manentukan diterima atau
tidaknya pelamar menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.
Soekidjo Notoatmodjo (2003:138) mengatakan bahwa kepala bagian
atau pewawancara biasa disebut sebagai orang yang paling
bertanggung jawab terhadap diterima atau tidak diterimanya calon
karyawan yang bersangkutan.
Wawancara akhir yang dilakukan PT Dan Liris bertujuan
untuk memperoleh informasi kembali dari pelamar secara lebih
mendalam, Wawancara yang dilakukan berkenaan dengan pelaksanaan
tugas yang akan dikerjakan oleh calon karyawan, nego gaji,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
pemberitahuan perjanjian kontrak kerja. Wawancara tahap akhir ini
juga oleh pihak PT Dan Liris diserahkan kepada kepala bagian atau
kepada orang yang akan menjadi calon atasannya langsung. Hasil dari
wawancara yang telah dilakukan nantinya akan menjadi pertimbangan
bagi calon atasannya nanti untuk menentukan apakah pelamar tersebut
layak atau tidak untuk bekerja di perusahaan.
h. Keputusan Penerimaan
Langkah terakhir dari proses rekrutmen adalah memberikan
keputusan tentang diterima atau tidaknya pelamar itu untuk bekerja di
perusaliaan. Pelamar yang tidak memenuhi spesifikasi akan ditolak,
sedangkan pelamar mampu memenuhinya mempunyai kesempatan
yang lebih besar untuk langsung diterima bekerja di perusahaan.
Keputusan dibuat berdasarkan hasil dari keseluruhan proses rekrutmen
yang telah dilakukan oleh sejumlah pelamar. Pada tahap ini juga perlu
diketahui bahwasanya petugas yang melakukan rekrutmen bukanlah
orang yang mengambil keputusan terakhir tentang status suatu lamaran
untuk itu petugas yang melakukan rekrutmen diharapkan tidak
memberikan indikasi tentang hasil proses rekrutmen yang
diselenggarakannya.
Adapun berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa
pengambilan keputusan bagi pelamar untuk diterima atau tidak untuk
bekerja di perusahaan oleh pihak PT Dan Liris ditentukan berdasarkan
keputusan yang dibuat langsung oleh pimpinan bagian rekrutmen dari
hasil pertimbangan serangkaian proses rekrutmen yang telah dilakukan
oleh pelamar. selanjutnya dilakukan perjanjian kerja dan persetujuan
kontrak kerja yang ditandatanggani diatas materai dengan perundang-
undangan dan peraturan yang telah di buat oleh perusahaan.
2. Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Rekrutmen Karyawan di PT
Dan Liris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Rekruiter terhadap sejumlah pelamar atau calon karyawan dalam
prakteknya tidaklah semudah seperti yang kita kira. Pelaksanaan rekrutmen
karyawan kadang tidak selamanya berjalan dengan lancar. Kendala atau
hambatan selalu muncul walaupun rekrutmen telah direncanakan dengan
cermat sebelumnya. Tujuan utama untuk mendapatkan karyawan yang
qualified dengan penempatannya yang tepat menjadi terhambal karena kendala
atau habatan yang muncul tersebut. Menurut Malayu Hasibuan (2003:63),
dalam hambatan-hambatan yang kerap kali mengganggu pelaksanaan
rekrutmen karyawan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 4 (empat),
yakni hambatan yang berkenaan dengan kriteria,tolak ukur, rekruiter dan
pelamar.
Adapun hambatan yang mengganggu pelaksanaan rekrutmen
karyawan di PT Dan Liris yang terkait dengan teori di atas antara lain :
a. Kesulitan Dalam Mencari Pelamar Yang Sesuai Dengan Kriteria
Harapan Perusahaan.
Kesulitan yang paling sulit adalah mencari pelamar yang
sesuai dengan bidang kebutuhan yang di harapkan oleh perusahaan,
untuk perusahaan garmen seperti Dan Liris, sangat membutuhkan
sarjana tehnik tekstil dan tata busana, sedangkan tidak banyak
universitas yang mempunyai jurusan sarjana tehnik tekstil dan tata
busana.
b. Sikap Pelamar Yang Tidak Jujur Dan Kurang Terbuka.
Kejujuran dan keterbukaan pelamar dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan kepada petugas rekrutmen merupakan hal
yang sangat penting. Namun demikian, pada kenyataannya pelamar
sering sekali tidak jujur maupun bersikap terbuka terhadap petugas
rekrutmen. Hal ini biasanya mereka lakukan karena mereka ingin
memperlihatkan hal-hal mengenai dirinya yang baik-baik saja.
Masalah seperti ini terutama terjadi pada saat wawancara rekrutmen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
terhadap pelamar dilakukan. Jadi, masalah kejujuran dan keterbukaan
pelamar tersebut berkenaan langsung dengan pelamar.
c. Sulitnya Menerapkan Standar Ukuran Kualifikasi Pelamar
Kualifikasi-kualifikasi sebagaimana yang telah disyaratkan
sedapat mungkin harus dapat dipenuhi oleh pelamar. Akan tetapi,
dalam prakteknya kadang sulit sekali dipenuhi. Pelamar berbeda
dalam banyak hal termasuk juga dengan kualifikasi-kualifikasi yang
mereka miliki. Petugas rekrutmen sering mengalami kesulitan dalam
memilih kualifikasi-kualifikasi yang mereka miliki karena standar
ukuran yang telah ditentukan sebelumnya tidak dapal dipenuhi
pelamar. Untuk menjamin agar rekrutmen dapat dilaksanakan secara
maksimal, maka hal tersebut haruslah segera dapat diatasi.
d. Rekruiter Yang Tidak Obyektif
Memberikan penilaian secara obyektif terhadap kemampuan
yang dimiliki oleh pelamar kadang sulit dilakukan jika rekruiter hanya
menilai berdasarkan pandangan yang mereka miliki terhadap pelamar.
rekruiter sering menggunakan informasi yang terbatas tentang pelamar
untuk berprasangka sehingga menyebabkan rekrutmen menjadi tidak
obyektif. Hal yang demikian dapat berakibat pada penempatan
karyawan yang tidak sesuai pada jabatan pekerjaan yang ada karena
mendapatkan karyawan yang tidak sesuai dengan karakteristik
pekerjaannya.
3. Usaha-usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan Pelaksanaan
Rekrutmen Karyawan.
Dengan adanya hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan
rekrutmen karyawan, maka pihak PT Dan Liris berusaha untuk mencari solusi
pemecahannya. Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan-hambatan tersebut diantaranya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
a. Memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat mengenai
lowongan pekerjaan yang ada serta bekerja sama dengan instansi yang
terkait.
Dalam mengatasi hambatan tersebut hal yang dilakukan oleh PT
Dan Liris adalah bekerja sama dengan universitas-universitas agar
memperoleh informasi mengenai alumni-alumni yang telah lulus dan
dengan jurusan yang dibutuhkan perusahaan , selain itu juga memberikan
informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat mengenai lowongan
pekerjaan yang dibutuhkan, gunanya untuk mendapatkan pelamar yang
sebanyak-banyaknya agar dapat diseleksi yang paling berkompetitif
terhadap lowongan yang ada, contohnya membuat webshet dengan cara
mengirimkan surat lamaran melalui email, mengikuti job fair dengan
mencari dan menawarkan berbagai bidang pekerjaan yang dibutuhkan
perusahaan, dengan mengikuti job fair pikah rekrutmen dapat melihat
secara langsung pelamar karena kebanyakan pelamar yang datang sendiri
sehingga dapat mengetahui pelamar secara langsung.
b. Melakukan Pemeriksaan Referensi Pelamar Secara Lebih Mendalam
Untuk mendapatkan jawaban yang jujur dan pelamar dalam
rangka mendapatkan kebenaran informasi tentang diri mereka ataukah
untuk mengetahui sejauh mana pelamar tersebut bersikap terbuka terhadap
petugas rekrutmen, maka usaha yang dapat dilakukan oleh pihak PT Dan
Liris adalah melalui pemeriksaan referensi maupun pemeriksaan latar
belakang mereka secara lebih mendalam. Dari pemeriksaan referensi
tersebut dapat diteliti kebenaran informasi yang disampaikan oleh pelamar.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menghubungi langsung
orang-orang yang terkait dengan referensi pelamar seperti perusahan-
perusahanan atau instansi yang pernah menjadi rekan kerja pelamar. Cara
seperti ini memungkinkan rekruiter untuk mengontrol benar tidaknya
informasi yang disampaikan oleh pelamar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
c. Menyesuaikan Standar Ukuran Kualifikasi Pelamar Dengan Uraian
Pekerjaan
Standar ukuran kualifikasi pelamar yang sulit sekali diterapkan
dalam prakteknya oleh pihak PT Dan Liris diusahakan upaya
pemecahannya melalui penyesuaian dengan uraian pekerjaannya. Dari
uraian pekerjaan dapat ditentukan spesifikasi pekerjaannya seperti apa.
Secara teoritis spesifikasi pekerjaan memuat persyaratan kualifikasi
minimum dari orang-orang yang akan menjabat atau melakukan suatu
pekerjaan. Persyaratan minimun apa yang ditentukan dalam pekerjaan,
itulah yang sedapat mungkin harus dipenuhi oleh pelamar. Dengan
demikian rekruiter tidak mengalami kesulitan dalam memberikan penilaian
terhadap kualifikasi-kualifikasi yang dimiliki oleh pelamar.
d. Meningkatkan Kemampuan Rekruiter Dalam Merekrut Karyawa.
Ketidak jujuran seorang rekruiter harus benar-benar diperhatikan
oleh setiap perusahaan yang menginginkan karyawan yang dapat
ditempatkan pada posisi yang tepat. Hal yang demikian dapat diusahakan
upaya pemecahannya melalui pemilihan petugas rekrutmen yang lebih
professional dalam merekrut calon karyawan. Hal lain yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan rekruiter sendiri
untuk lebih mempergunakan pertimbangan rasionalnya dari pada perasaan
atau pandangan mereka sendiri untuk merekrut karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dari analisis data yang
telah dilakukan akhirnya dapat dirumuskan suatu kesimpulan yang dalam
kapasitasnya untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam penelitian ini. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut :
1. Sistem rekrutmen karyawan di PT Dan Liris Surakarta sesuai dengan sistem
Compensatory-Approach. Menurut Andrew F. Sikula dalam Malayu
Hasibuan (2003:56) Sistem Compensatory-Approach adalah sistem
rekrutmen yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti seluruh testing,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
kemudian dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai standar atau tidak.
Pelamar yang mencapai nilai standar dinyatakan lulus rekrutmen, sedangkan
pelamar yang tidak mencapai standar dinyatakan gugur atau tidak diterima.
Dalam pelaksanaannya, rekrutmen karyawan di PT Dan Liris
Surakarta dilakukan melalui serangkaian tahapan atau langkah- langkah
sebagai berikut :
a. Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan langkah awal yang dilakukan
oleh PT Dan Liris dari sistem rekrutmen. Analisis pekerjaan adalah
suatu proses penyusunan suatu uraian rincian tugas-tugas yang
tercakup dalam suatu pekerjaan tertentu yang memberikan informasi
untuk membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, dengan
analisis pekerjaan maka dapat diketahui bagian-bagian yang
membutuhkan tenaga kerja dan hal lain yang berhubungan dengan
pekerjaan kantor .
b. Menerima Surat Lamaran
Menerima surat lamaran yang masuk dari pelamar kemudian
menyeleksinya untuk menentukan surat-surat lamaran mana yang
memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat akan digugurkan,
kemudian untuk surat lamaran yang memenuhi syarat dicatat dalam
formulir untuk mengikuti proses rekrutmen tahap selanjutnya.
c. Tes-Tes Penerimaan
Tes-tes penerimaan dilakukan untuk kepentingan mendapatkan
informasi yang relatif obyektif tentang diri pelamar. Tes yang biasa
dilakukan dalam tahap ini diantaranya dapat berupa tes tertulis, tes
praktek, dan juga dilakukan tes psikologi, Tes tertulis maupun tes
psikologi biasanya lebih cenderung ditujukan bagi calon karyawan
yang akan menempati jabatan manajerial dan jabatan-jabatan lain yang
dianggap penting di perusahaan seperti staff kantor, sedangkan tes
dalam bentuk praktek biasanya lebih cenderung ditujukan bagi calon
karyawan yang akan mengisi jabatan sebagai karyawan operasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
atau tenaga teknis.
d. Wawancara Tahap Awal
Wawancara tahap awal merupakan hal yang paling umum
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang pelamar. Wawancara
dapat dikatakan mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi, karena
dapat diterapkan baik terhadap calon karyawan manajerial ataupun
operasional. Dengan wawancara dapat dijamin adanya komunikasi dua
arah langsung antara rekruiter sebagai pihak pewawancara dan pelamar
sebagai pihak calon karyawan, untuk itu wawancara dapat
diselenggarakan secara terbuka.
e. Pemeriksaan Referensi
Referensi dari pelamar diperiksa untuk kepentingan
memperoleh informasi tentang latar belakang pelamar. Perolehan
informasi dari orang-orang yang mengenal pelamar dengan baik
pemilihannya biasanya tidak atas dasar pertalian darah, akan tetapi dari
kriteria lain seperti sekolah, organisasi di mana pelamar menjadi
anggota, dan perusahaan yang telah di cantumkan oleh pelamar yang
berkaitan dengan pengalaman kerja pelamar.
f. Tes Kesehatan
Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon karyawan
adalah hal yang penting. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan,
rekruiter dapat mengetahui status kesehatan pelamar yang mana
berkaitan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan nantinya. Sedangkan
bagi perusahaan, dengan pemeriksaan di awal sebelum calon karyawan
itu bekerja dapat ditekan biaya pemeliharaan kesehalan bagi karyawan
untuk kedepannya. Tes kesehatan juga bisa dilakukan hanya dengan
pemeriksaan surat keterangan sehat yang diberikan pelamar dari rumah
sakit.
g. Wawancara Tahap Akhir
Wawancara tahap akhir biasa dilakukan oleh kepala bagian
personalia yang mengurusi bagian kepegawaian. Wawancara akhir ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
dilakukan dengan maksud untuk mencocokkan kemampuan yang
dipunyai calon karyawan dengan deskripsi tugas yang akan dijalankan,
disamping itu juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat
diajak bekerja sama atau tidak. Dalam wawancara ini perusahaan juga
melakukan penawaran perjanjian kontrak kerja dan gaji yang diberikan
perusahaan serta kesejahteraan lain seperti bonus, tunjangan, cuti,
jamsostek (bila ada). Wawancara akhir yang dilakukan oleh kepala
bagian personalia juga akan manentukan diterima atau tidaknya
pelamar menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.
h. Pemberian Keputusan
Langkah terakhir dari proses rekrutmen adalah memberikan
keputusan tentang diterima atau tidaknya pelamar itu untuk bekerja di
perusahaan. Pelamar yang tidak memenuhi spesifikasi akan ditolak,
sedangkan pelamar mampu memenuhinya mempunyai kesempatan
yang lebih besar untuk langsung diterima bekerja di perusahaan.
Keputusan dibuat berdasarkan hasil dari keseluruhan proses rekrutmen
yang telah dilakukan oleh sejumlah pelamar. Pada tahap ini juga perlu
diketahui bahwasanya petugas yang melakukan rekrutmen bukanlah
orang yang mengambil keputusan terakhir tentang status suatu lamaran
untuk itu petugas yang melakukan rekrutmen diharapkan tidak
memberikan indikasi tentang hasil proses rekrutmen yang
diselenggarakannya. Dalam langkah akhir ini juga terdapat persetujuan
dari kedua belah pihak antara karyawan dengan perusahaan mengenai
kesepakatan bekerja, kesepakatan gaji, dan perjanjian kontrak kerja
(teken kontrak), serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
oleh calon karyawan.
2. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Di PT Dan Liris
Surakarta Meliputi :
a. Kesulitan Dalam Mencari Pelamar Yang Sesuai Dengan Kriteria
Harapan Perusahaan.
Kesulitan yang paling sulit adalah mencari pelamar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
sesuai dengan bidang kebutuhan yang di harapkan oleh perusahaan,
untuk perusahaan garmen seperti Dan Liris, sangat membutuhkan
sarjana tehnik tekstil dan tata busana, sedangkan tidak banyak
universitas yang mempunyai jurusan sarjana tehnik tekstil dan tata
busana.
b. Sikap Pelamar Yang Tidak Jujur Dan Kurang Terbuka
Dalam memberikan informasi yang dibutuhkan kepada
rekruiter, kejujuran dan keterbukaan pelamar sangat diperlukan.
Pelamar seringkali tidak jujur dan kurang terbuka dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh rekruiter pada saat
wawancara dilakukan. Pelamar yang tidak jujur ataupun kurang
terbuka terhadap rekruiter dapat menghambat jalannya proses
rekrutmen lebih lanjut, karena informasi yang ingin digali lebih dalam
dari pelamar tidak dapat diperoleh.
c. Sulitnya Menerapkan Standar Ukuran Kualifikasi Pelamar
Kualifikasi-kualifikasi sebagaimana yang disyaratkan oleh
perusahaan sedapat mungkin harus dapat dipenuhi oleh pelamar.
Namun demikian, pelamar berbeda dalam berbagai hal termasuk pula
dengan kualifikasi yang mereka miliki. Hal yang sulit adalah
menerapkannya. Kualifikasi-kualifikasi pelamar yang telah ditentukan
sedemikian rupa seringkali tidak dapat dipenuhi. Proses rekrutmen
tidak dapat dilaksanakan secara maksimal jika standar ukuran
kualifikasi pelamar yang dibutuhkan tidak sesuai.
d. Rekruiter Yang Tidak Obyektif
Penilaian yang diberikan oleh petugas rekrutmen sangat
menentukan hasil akhir yang didapat oleh pelamar nantinya.
Penggunaan informasi yang terbatas tentang pelamar untuk
berprasangka oleh petugas rekrutmen kadang dapat menimbulkan
masalah. Masalah yang tampak adalah pemberian nilai yang tidak
obyektif kepada pelamar. Penilaian yang tidak obyektif tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
sangat merugikan pelamar terutama jika menyangkut pengambilan
keputusan akhir yang akan diberikan kepada mereka.
3. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak PT Dan Liris Surakarta dalam
mengatasi hambatan-hambatan tersebut meliputi :
a. Usaha Untuk Mengatasi Hambatan Karena Adanya Kesulitan Dalam
Mencari Karyawan Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Perusahaan.
Dalam mengatasi hambatan tersebut hal yang dilakukan oleh
PT Dan Liris adalah bekerja sama dengan universitas-universitas agar
memperoleh informasi mengenai alumni-alumni yang telah lulus dan
dengan jurusan yang dibutuhkan perusahaan, selain itu juga mengikuti
job fair dengan mencari dan menawarkan berbagai bidang pekerjaan
yang dibutuhkan perusahaan.
b. Melakukan Pemeriksaan Referensi Pelamar Secara Lebih Mendalam
Untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar usaha
yang dapat dilakukan adalah dengan memeriksa referensi maupun
latar belakang pelamar secara lebih mendalam. Dengan pemeriksaan
referensi atau latar belakang pula rekruiter dapat mengontrol benar
tidaknya informasi yang disampaikan pelamar melalui bukti-bukti
yang diberikan pelamar, seperti surat keterangan kerja, sertifikat-
sertifikat, ataupun orang-orang terdekat yang bersangkutan dengan
calon karyawan.
c. Menyesuaikan Standar Ukuran Kualifikasi Pelamar Dengan Uraian
Pekerjaan
Standar ukuran kualifikasi pelamar agar dapat diterapkan
dengan baik dalam prakteknya harus menyesuaikan dengan uraian
pekerjaannya. Dari uraian pekerjaan dapat ditentukan spesifikasi
pekerjaan yang memuat persyaratan kualifikasi minimum dari orang-
orang yang akan menjabat atau melakukan pekerjaan. Persyaratan
inilah yang menjadi standar ukuran kualifikasi bagi pelamar.
d. Meningkatkan Kemampuan Rekruiter Dalam Merekrut Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Usaha yang dapat dilakukan untuk menilai pelamar secara lebih
obyektif adalah dengan memaksimalkan kemampuan petugas
rekrutmen agar lebih profesional dalam menjalankan pekerjaannya.
Petugas rekrutmen juga diharapkan agar lebih mempergunakan
pertimbangan rasionalnya daripada pandangannya sendiri pada saat
merekrut sehingga pemberian nilai secara tidak obyektif dapat
dihindarkan.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan kesimpulan di atas, implikasi hasil penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Sistem rekrutmen karyawan yang digunakan oleh PT Dan Liris Surakarta
yang memberikan syarat pada pencapaian nilai standar yang harus
dipenuhi pelamar dan berdasarkan hasil yang diperoleh dari serangkaian
proses rekrutmen yang dilakukan dari awal hingga akhir sampai saat ini
telah berjalan dengan cukup lancar, walaupun masih ada beberapa
hambatan dalam pelaksanaannya, terutama pada pihak-pihak yang ikut
terlibat dalam kegiatan rekrutmen. Penggunaan sistem rekrutmen yang
tepat sangat diperlukan agar tujuan utama perusahaan untuk memperoleh
karyawan yang qualified dengan penempatannya yang tepat dapat
diwujudkan atau dicapai dengan baik serta dapat menjadikan perusahaan
menjadi lebih maju karena faktor SDM sangatlah mempengaruhi
terhadap perkembangan perusahaan itu sendiri.
2. Pengambilan langkah-langkah yang tepat dan simple bila dibandingkan
dengan perusahaan lain seperti, BRI, PLN, Trakindo dan perusahan lain
yang mempunyai sistem rekrutmen lebih ketat dan detail. Sesuai dengan
prosedur yang sistematis menjadikan kegiatan rekrutmen karyawan dapat
dilaksanakan dengan cara yang paling mudah dan dapat diterima dengan
baik oleh semua pihak yang terkait dengan kegiatan tersebut.
3. Hasil penelitian ini dapat menumbuhkan kesadaran dan pemikiran bagi
perusahaan untuk lebih giat lagi dalam mengoptimalkan segala bentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
potensi sumber daya manusia yang ada sehingga dapat menghasilkan
output yang besar bagi perusahaan.
C. SARAN
Berdasarkan kesimpulan serta implikasi sebagaimana yang
dikemukakan di atas, maka dari hasil penelitian ini peneliti mengemukakan
saran sebagai berikut :
1. Kepada Pihak Pimpinan bidang Rekrutmen Karyawan
a. Untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan harapan,
perusahaan hendaknya lebih memperluas dalam memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai lowongan pekerjaan yang
tersedia diperusahaan, sehingga masyarakat berminat untuk
mencalonkan diri sebagai karyawan, dengan demikian pihak
perusahaan mempunya banyak kandidat untuk dipilih dan diseleksi.
Lowongan pekerjaan dapat di informasikan melalui internet dan surat
lamaran dapat dikirim melalui e-mail dalam hal ini akan
memepermudah pelamar dan juga rekruiter itu sendiri.
b. Untuk mengetahui jujur tidaknya pelamar dalam memberikan
kebenaran informasi kepada petugas rekrutmen, hendaknya perusahaan
melaksanakan cross check kebenaran informasi yang ada pada
referensi dengan kebenaran informasi yang disampaikan oleh pelamar
pada saat wawancara dilakukan.
c. Standar ukuran kualifikasi pelamar yang tidak dapat dipenuhi oleh
pelamar dalam prakteknya, hendaknya diberikan bobot nilai secara
selektif sesuai dengan kebutuhan prioritas perusahaan. Nilai minimum
yang diberikan menyesuaikan dengan kualifikasi minimum pelamar.
d. Untuk menghindari pemberian nilai yang tidak obyektif oleh petugas
rekrutmen, hendaknya menyesuaikan posisi lowongannya, penilaian
terhadap calon karyawan yang cukup memenuhi persyaratan dengan
yang kurang memenuhi persyaratanpun harus sesuai kenyataan.
2. Kepada Calon Karyawan.
a. Untuk menghindari berbagai kesalahan pada waktu kegiatan rekrutmen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
diadakan, diharapkan calon karyawan lebih maksimal dalam mengikuti
setiap prosedur rekrutmen yang disyaratkan tersebut, diantaranya
dengan menjawab berbagai pertanyaan atau tes yang diselenggarakan
secara cermat. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi hendaknya
diungkapkan secara apa adanya.
b. Untuk kepentingan penilaian secara obyektif, alangkah baiknya apabila
calon karyawan dalam memberikan informasi kepada petugas
rekrutmen sesuai kenyataan yang ada, begitu pula dengan orang-orang
yang memberikan informasi referensi.