analisis sistem pengelolan perikanan artisanal ... · semuanya adalah communal property regime,...

21
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN PERIKANAN ARTISANAL BERKELANJUTAN (Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau) APENDI ARSYAD SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

Upload: dinhthu

Post on 08-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN PERIKANAN ARTISANAL BERKELANJUTAN

(Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau)

APENDI ARSYAD

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

Page 2: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi, dalam bentuk salinan cetakan

dan/atau dokumen elektronik program aplikasi komputer pendukungnya, yang

berjudul :

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN PERIKANAN ARTISANAL BERKELANJUTAN (Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau) merupakan hasil karya sendiri, dengan arahan komisi pembimbing akademik,

belum pernah diserahkan untuk pencapaian prestasi akademik apapun melalui

perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang

dipergunakan dalam penyusunan disertasi ini, telah dinyatakan secara jelas

dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi ini

Bogor, Mei 2007

Apendi Arsyad

Page 3: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

ABSTRAK

APENDI ARSYAD. 2007. Analisis Sistem Pengelolaan Perikanan Artisanal Berkelanjutan (Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam Propinsi Riau). Dibimbing oleh: TRIDOYO KUSUMASTANTO, ROKHMIN DAHURI, ASEP SAEFUDDIN, dan ENDRIATMO SOETARTO.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji karakteristik dan tipologi hak-hak kepemilikan laut (marine property rights) dalam sistem pengelolaan sumberdaya ikan (SDI) pada masyarakat nelayan kecil dan tradisional (artisanal fisheries) di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam; 2) menganalisis pola interaksi (sinergi atau konflik) antar berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) serta peranan dan fungsi sistem kelembagaan sosial (social institution) dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam rangka pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries) dan dampaknya terhadap kehidupan nelayan artisanal; 3) mengkaji faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap sistem perikanan artisanal yang berkelanjutan ditinjau dari indikator keberlanjutan sosio-ekonomi (socio-economic sustainability) dan keberlanjutan ekologi (ecological sustainability). Metode penelitian adalah studi kasus (case study) serta pengumpulan data primer melalui pendekatan: Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA). Analisis data dilakukan dengan analsis tabulasi Interpretative Structural Modelling (ISM), dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak program excel 2003 and Lisrel 8.72. Dari hasil penelitian dapat simpulan sebagai berikut: 1) Kelurahan Pulau Abang merupakan daerah konsentrasi nelayan artisanal dengan 8 jenis alat tangkap (fishing gears) yang dominan; 2) tipologi hak-hak kepemilikan dari masing-masing jenis alat tangkap perikanan artisanal yang dominan yaitu access right, withdrawal right, management dan exclution right, adapun status pemegang hak kepemilikannya: claimant. Sedangkan ditinjau dari aspek rezim pengelolaan perikanan berdasarkan jenis alat tangkap ikan dan fishing ground semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private property regime dan status pemegang hak kepemilikan owner yang berlangsung secara turun temurun, dan ; 3) elemen-elemen pranata sosial dari sistem pengelolaan perikanan artisanal yang dianalisis dengan ISM diperoleh peubah (variable) penentu adalah: untuk elemen pengguna adalah nelayan kecil; elemen kebutuhan adalah suasana kondusif dan aman; elemen kendala adalah hambatan kelembagaan atau birokrasi, rendahnya kualitas SDM nelayan di lingkungan masyarakat dan keterbatasan sarana dan prasarana; elemen perubahan adalah penataan ruang laut; elemen tujuan adalah pelestarian SDI; elemen keberhasilan adalah peningkatan pendapatan nelayan; elemen pelaku (stakeholders) adalah nelayan dan masyarakat adat; dan elemen aktivitas adalah menciptakan iklim kondusif dalam mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan artisanal; 4) model pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam dapat dibangun dengan 6 faktor, yaitu potensi SDI, sosial-budaya, teknologi-ekonomi, pendapatan nelayan, sistem pengelolaan berkelanjutan, dan kebijakan desentralisasi. Kata kunci: sistem pengelolaan, perikanan artisanal, Pulau Abang, Kota Batam

Page 4: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

ABSTRACT

APENDI ARSYAD. 2007. System Analysis of Sustainable Artisanal Fisheries Management (Case Study in Abang Island subdistric Galang, Batam City, Province of Kepulauan Riau). TRIDOYO KUSUMASTANTO, ROKHMIN DAHURI, ASEP SAEFUDDIN dan ENDRIATMO SOETARTO.

The objectives of this research are 1) to study the characteristic and types

of property rights in Abang Island subdistric Galang, Batam City, Province of Kepulauan Riau; 2) analyze the interaction pattern (sinergy or conflict) between stakeholders and also rules and function of social institutions; 3) to study important factors which effect management system of sustainable artisanal fisheries. Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA), have been used on indepth interview for respondent. Quantitative analysis has been done by Interpretative Structural Modelling (ISM), Structural Equation Modelling (SEM) using manual that are supported with software excel 2003 and Lisrel 8.72. The results showed that : 1) Abang island village represent as a concentration area of artisanal fisheries activities which consist of 8 dominant fishing gears; 2) types of property rights of dominant fishing gears are access right, withdrawal, management, and exclusion right. While analyze regime of fisheries management can be classified for almost fishing gears are communal property regime except for Kelong Pantai which is private property regime and the type property is owner; 3) institution analysis using ISM technique showed that key variables (sub elemen) for eight elements as follow: (a) user elemen is artisanal fisherman; (b) requirement element is social and cultural harmony; (c) constraint element is capacity of local institution and beurocracy; low quality of fisherman in environment and infrastructure; (d) change element is marine zonation; (e) objective element is fishery resources management; (f) success element is improve fisherman income; (g) actors element is fisherman and local community leaders; and (h) activity element is improve the role local government in management of fisheries resources; and then 4) management model of artisanal fishery in Abang island village consist of 6 significant variables which are: (a) fishery resources potency; (b) social-culture performance; (c) techno-economy level; (d) household-income level; (e) sustainable fishery resources management; and (f) decentralization policy. Key words: system management, artisanal fishery, Abang island, Batam City

Page 5: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

RINGKASAN

APENDI ARSYAD. 2007. Analisis Sistem Pengelolaan Perikanan Artisanal Berkelanjutan (Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau). Dibimbing oleh TRIDOYO KUSUMASTANTO, ROKHMIN DAHURI, ASEP SAEFUDDIN dan ENDRIATMO SOETARTO.

Sistem pengelolaan sumber daya di wilayah pesisir dan lautan pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat (social well-being) secara berkelanjutan, terutama komunitas nelayan kecil yang bermukim di kawasan pesisir. Penelitian mengenai sistem kelembagan dan model pengelolaan perikanan artisanal menjadi sangat relevan untuk dikaji bagaimana tatanan kelembagaan (institutional arrangement) dari sistem pengelolaan sumber daya perikanan artisanal yang ada dalam masyarakat pesisir (coastal community), guna mewujudkan paradigma pembangunan berbasis sistem perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries system) dalam upaya melaksanakan kebijakan desentralisasi (otonomi daerah) berdasarkan UU 32 tahun 2004 pada sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Ada 5 pertimbangan mengapa studi ini menjadi penting: (1) adanya desakan FAO-UN (1995) agar mengintegrasikan kepentingan nelayan artisanal dalam pengelolaan sumber daya pesisir secara terpadu, (2) informasi pranata sosial tradisional dalam hak-hak kepemilikan sumber daya laut di Indonesia masih langka, (3) studi hak-hak ulayat laut (marine tenure rights) berperan penting dalam sistem perikanan artisanal berkelanjutan, (4) sistem kelembagaan marine tenure rights mencegah overfishing karena adanya pengaturan aktivitas (musim) penangkapan ikan berdasarkan kearifan lokal, dan (5) nelayan artisanal yang dijadikan objek studi merupakan jumlah terbesar (81.53 %) yang tentunya memerlukan perhatian dalam rangka upaya peningkatan kesejahteraannya.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji karakteristik dan tipologi hak-hak kepemilikan laut (marine property rights) dalam sistem pengelolaan sumber daya perikanan artisanal (artisanal fisheries) yang berlangsung dalam masyarakat nelayan kecil dan tradisional (artisanal fisheries) yang terdapat di kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang Kota Batam; 2) menganalisis bagaimana terjadinya pola interaksi (sinergi atau konflik) antar berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), serta peranan dan fungsi sistem kelembagaan sosial (social institution) dalam pemanfaatan sumber daya perikanan dan lautan dikaitkan dengan konsep pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries) dan dampaknya terhadap kehidupan nelayan artisanal di kawasan pesisir Barelang; 3) mengkaji faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap sistem perikanan artisanal yang berkelanjutan ditinjau dari indikator keberlanjutan sosio-ekonomi (socio-economic sustainability) dan keberlanjutan ekologi (ecological sustainability). Metode penelitian adalah studi kasus (case study) serta pengumpulan data primer melalui pendekatan: Rapid Rural Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA). Analisis data dilakukan dengan analsis tabulasi Interpretative Structural Modelling (ISM), dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak program excel 2003 and Lisrel 8.72.

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) kelurahan pulau Abang merupakan daerah konsentrasi nelayan artisanal dengan 8 jenis alat tangkap (fishing gears) yang dominan; 2) tipologi hak-hak kepemilikan dari masing-masing jenis alat tangkap perikanan artisanal yang dominan yaitu access, withdrawal, management dan exclusion right; dan status pemegang hak

Page 6: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

kepemilikannya claimant. Sedangkan dianalisis dari aspek rezim pengelolaan perikanan berdasarkan jenis alat tangkap ikan dan fishing ground sebagian besar adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap Kelong Pantai masuk dalam kategori private property regime dan status pemegang hak kepemilikan owner yang telah berlangsung secara turun temurun; 3) elemen-elemen pranata sosial (kelembagaan) dari sistem pengelolaan perikanan artisanal dianalisis dengan ISM diperoleh variabel penentu dari elemen pengguna (stakeholders) adalah nelayan kecil (artisanal); elemen kebutuhan adalah suasana kondusif dan aman; elemen kendala adalah hambatan kelembagaan atau birokrasi, rendahnya kualitas SDM nelayan di lingkungan masyarakat Kelurahan Pulau Abang dan keterbatasan sarana dan prasarana; elemen perubahan adalah penataan ruang laut; elemen tujuan adalah pelestarian sumber daya ikan, elemen keberhasilan adalah peningkatan pendapatan nelayan; elemen pelaku (stakeholders) adalah nelayan dan masyarakat adat; dan elemen aktivitas adalah menciptakan iklim kondusif dalam mendukung pengelolaan sumber daya perikanan artisanal; kemudian 4) Model pengelolaan perikanan artisanal di kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang Kota Batam dapat dibangun dengan enam faktor yaitu potensi sumber daya ikan (SDI), sosial-budaya, teknologi-ekonomi, pendapatan nelayan, sistem pengelolaan berkerlanjutan dan kebijakan desentralisasi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.

Kata Kunci : sistem pengelolaan, perikanan artisanal, pulau Abang, Kota Batam

Page 7: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi

dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya

dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

Page 8: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN PERIKANAN ARTISANAL BERKELANJUTAN

(Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau)

OLEH:

APENDI ARSYAD

Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor pada Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

Page 9: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

Judul Disertasi : Analisis Sistem Pengelolaan Perikanan Artisanal Berkelanjutan (Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau)

Nama : Apendi Arsyad NRP : C 261020031

Disetujui, Komisi Pembimbing

Prof.Dr.Ir. Tridoyo Kusumastanto, MS Prof.Dr.Ir.Rokhmin Dahuri, MS Ketua Anggota

Dr.Ir. Asep Saefuddin, MSc Dr.Endriatmo Soetarto, MA Anggota Anggota

Diketahui,

Ketua Departemen Dekan Sekolah Pasca Sarjana IPB Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB Dr.Ir.Sulistiono, MSc Prof.Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro, MS Tanggal Ujian : 11 Mei 2007 Tanggal Lulus :

Page 10: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

Penguji pada Ujian Tertutup : Dr.Ir. Luky Adrianto, MSc.

Penguji pada Ujian Terbuka : 1. Prof.Dr.Ir. Carunia Mulya Firdausy, MA, APU

2. Dr.Ir. Arif Satria, MSi.

Page 11: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Apendi Arsyad, dilahirkan di Cerenti, Kabupaten

Kuantan Singingi (Kuansing) Propinsi Riau, pada tanggal 08 Oktober 1959,

Putra ke delapan dari sepuluh bersaudara dari pasangan H Arsyad Kahar

(Almarhum, 1971) dan Hj Darana Djamin (90 tahun).

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN No. 1 Cerenti

Kuansing pada tahun 1973, dan lulus dari SMPN Cerenti tahun 1976. Pada tahun

1980 Penulis lulus dari SMPPN No. 49 Pekan Baru, Propinsi Riau. Tahun 1980

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Jalur Program Ujian

Sipenmaru pada Tingkat Persiapan Bersama (TPB), kemudian tahun 1981

memilih kuliah di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan (SEP) Fakultas Perikanan

IPB, dengan mendapat beasiswa dari Yayasan Al-Ghifari IPB. Lulus menjadi

sarjana perikanan (strata 1) pada tahun 1986. Selama menempuh pendidikan

Penulis telah menerima berbagai penghargaan lulusan terbaik di SDN, SMPN

dan SMPPN, dan pada Program Pasca Sarjana S-3 mendapat Prestasi

Akademik Gemilang (IPS=4.0) dari Direktur Pasca Sarjana IPB. Selain itu,

Penulis juga aktif berorganisasi baik dalam kegiatan intra-universiter (Senat

Mahasiswa Faperikan dan Unit Kegiatan Kemahasiswaan BKI-IPB) maupun

ekstra-universiter seperti HMI.

Tahun 1996 penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang S2 dengan beasiswa JIFST (Japan Indonesian Forum

Science and Technology) dan diterima di Program Studi Ilmu Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) IPB lulus 1999. Pada Agustus 2002

penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studi ke Jenjang S3 pada

Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL) dengan

beasiswa BPPS. Penulis saat ini bekerja sebagai dosen Fakultas Pertanian

(FATAN) Universitas Djuanda (UNIDA) mulai 1987 hingga sekarang, dan 1986

sebagai Sekretaris Tim Persiapan Pendirian UNIDA. Pernah dipercaya menjadi

Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Pembantu Dekan

Administrasi dan Keuangan FATAN (1988-1994), Dekan FATAN (1999-2001),

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (2002-2006), dan sekarang menjabat

Pembantu Rektor Bidang Akademik UNIDA (2006-2010). Penulis menikah

dengan Sudarijati, SE, M.Si tahun 1988 yang satu profesi sebagai dosen, dan

alhamdulillah telah dikarunia tiga orang putri: Annisa Hasanah (18 thn), Inna

Rahmawati (13 thn) dan Fathia Nurul Izzah (2 thn).

Page 12: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah atas berkat Rahmat Allah SWT, disertasi ini dapat

diselesaikan. Disertasi ini berjudul “Analisis Sistem Pengelolaan Perikanan

Artisanal Berkelanjutan (Studi Kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan

Galang, Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau)”. Kajian mengenai sistem

pengelolaan perikanan artisanal menjadi sangat penting dan relevan untuk

tatanan kelembagaan ( institutional arrangement) dari sistem pengelolaan

perikanan artisanal yang ada dalam masyarakat pesisir (coastal community)

sehingga dapat mendukung pembangunan sistem perikanan artisanal yang

berkelanjutan (sustainable artisanal fisheries systems) dalam kerangka

desentralisasi (otonomi daerah) di sektor perikanan di Indonesia. Disertasi ini

terdiri dari 10 bab, tiga bab diantaranya dimuat, yang merupakan pengembangan

dari naskah artikel yang diajukan ke jurnal ilmiah. Bab 6 Analisis Karakteristik

Pengelolaan dan Tipologi Hak-hak Kepemilikan Perikanan Artisanal sedang

menunggu (inpress) penerbitan di Jurnal Pemanfataan Sumberdaya Perikanan

(PSP) FPIK IPB; Bab 7 Analisis Kelembagaan dalam Sistem Pengelolaan

Perikanan Artisanal akan diterbitkan di Jurnal Forum Pascasarjana IPB Vol 30

No.3, Juli 2007: 173-191; dan Bab 8 Model Pengelolaan Perikanan Artisanal

Berkelanjutan telah dipresentasikan dalam forum Seminar Nasional II Hasil-hasil

Penelitian di Bidang Perikanan dan Kelautan Faperikan-UNIBRAW pada tanggal

24 April 2007 di Malang, dan menunggu penerbitan di Jurnal Penelitian

Perikanan UNIBRAW.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada komisi

pembimbing yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. H. Tridoyo Kusumastanto, MS sebagai

Ketua dan Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS; Dr. Ir. H. Asep Saefuddin, MSc

dan Dr. Endriatmo Soetarto, MA masing-masing sebagai Anggota atas

bimbingannya dalam penyelesaian disertasi ini, dan juga kepada pihak-pihak

yang telah banyak membantu, sehingga disertasi ini berhasil diselesaikan.

Semoga disertasi ini bermanfaat dalam mewujudkan perikanan artisanal

yang berkelanjutan di era otonomi daerah.

Bogor, Mei 2007

Apendi Arsyad

Page 13: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya, disertasi ini dapat tersusun sebagaimana adanya. Diselesaikannya tugas akademik penyusunan disertasi ini didukung dan dibantu oleh berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas, saya mengucapkan terima kasih antara lain kepada : 1. Bapak Prof.Dr.Ir.H. Tridoyo Kusumastanto, MS, selaku Ketua Komisi

Pembimbing, dengan kesabarannya terus memberikan dorongan dan motivasi belajar, dan beliau telah mencurahkan ilmu pengetahuannya kepada saya;

2. Bapak Prof.Dr.Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS selaku Anggota Komisi Pembimbing dan Ketua Program Studi Pascasarjana Bidang Ilmu Pengelolaan Pesisir dan Lautan (SPL) IPB, yang telah menerima saya menjadi mahasiswanya dan beliau juga telah banyak memberikan perhatian, dan menularkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya kepada saya, termasuk dukungan fasilitas penelitian ketika beliau menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan RI;

3. Bapak Dr.Ir.H. Asep Saefuddin, MSc selaku Anggota Komisi Pembimbing, yang telah membimbing dan memberikan bantuan dan dukungannya dengan penuh pengertian;

4. Bapak Dr.H.Endriatmo Soetarto, MA selaku Anggota Komisi Pembimbing, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan kearifannya kepada saya, sehingga tugas akademik bisa diselesaikan;

5. Bapak Dekan Sekolah Pasca Sarjana IPB, dan Bapak Pimpinan Program Pasca Sarjana Program Studi Bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL) IPB, beserta para Bapak dan Ibu Dosen SPL IPB yang telah mengajarkan ilmu pengetahuannya untuk keberhasilan studi ini, diantaranya Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA dan Dr. Ir. Sulistiono,MSc serta Dr. Ir. Luky Adrianto yang telah berkenan sebagai penguji pada Ujian Tertutup.

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Carunia Mulya Firdausy, MA. APU (Deputi Dinamika Masyarakat Menristek -RI) dan Bapak Dr.Ir.Arif Satria, MSi (Staf Pengajar Departemen KPM-FEMA-IPB) atas kesediaanya menguji pada Ujian Terbuka, sehingga menambah bobot dari disertasi ini.

7. Bapak Drs.H. Azhari Abbas, MSi, Asisten Pemerintahan/Pj. Sekretaris Pemerintah Kota Batam, yang telah banyak memberikan dukungan fasilitas, sehingga kegiatan penelitian dan pengumpulan data di lapangan berjalan lancar;

8. Bapak Prof.Dr.H. Abdul Gani Abdullah, SH, Dirjen Peraturan Perundang-undangan Depkehham RI, dan Prof.Dr.Ir.H.AM Saefuddin, kedua senior saya yang telah memberikan dukungan fasilitas pendidikan dan motivasi;

9. Bapak H. Martin Roestamy, SH, MH, Rektor Universitas Djuanda, Bogor 2006-2010 yang juga memberikan dukungan kepada saya dalam penyelesaian studi di sela-sela waktu sebagai Pembantu Rektor I Universitas Djuanda;

10. Bapak Drh. Abadi Soetisna, MSi, Rektor Universitas Djuanda, Bogor 2002-2006, yang telah memberikan izin kepada saya untuk melanjutkan studi program Doktor di IPB, walaupun ketika itu saya diminta beliau menjadi Pembantu Rektor III Universitas Djuanda;

11. Bapak Ir. Abang Muzni, dan bapak Ir. Amir Faisal masing-masing Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Batam, dan Kepala Dinas

Page 14: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

Propinsi Kepri, beserta staf Dinas, yang telah memberikan kemudahan-kemudahan mencari data dan informasi penelitian di lapangan;

12. Bapak Ir. Azmansyah dan Bapak Drs. Noor Faizi, MM. Masing-masing sebagai staf Bappeko Batam, dan Sekretaris Kantor Kecamatan Galang Kota Batam, yang telah memberikan bantuan fasilitas dan data sekunder di lapangan;

13. Bapak Syahril, Lurah Karas Kecamatan Galang Kota Batam, yang telah membantu mempertemukan dengan komunitas nelayan di daerahnya dalam rangka pengumpulkan data primer;

14. Bapak Muhammad Toha dan Bapak Muchtar, masing selaku Kepala dan Sekretaris Kantor Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang Kota Batam, mereka telah memberikan bantuan fasilitas dalam memperlancar penelitian di Pulau-pulau Kecil Kelurahan Pulau Abang;

15. Saudara Joerianto, SPi beserta kawan-kawan LSM Laksana Samudera di Batam yang kini bertugas sebagai konsultan dan pendampingan proyek Coremap-Kota Batam di lapangan, mereka telah banyak membantu memberikan data dan informasi penelitian;

16. Saudara-saudara sekandungku, diantaranya Onga H. Edward Arfa, SH, yang telah memberikan perhatian dan bantuan material dan moril begitu tulus;

17. Saudara Suhana, SPi, Sonhaji STP, mas Heru, SPi, Ir. Muarif, M.Si. dan mas Muh. Farit Afendi FMIPA IPB yang telah membantu dalam berdiskusi pengembangan bahan-bahan kepustakaan, software (LISREL), dan pengolahan data;

18. Saudara Agus Suherman, SPI, MSi, sahabat saya, yang telah memberikan inspirasi dalam pengembangan metode penelitian dan sekaligus banyak membantu tugas-tugas penelitian di lapangan;

19. Saudari Dina Mayasari, S.Pi dan Ririn Irnawati, S.Pi, keduanya telah banyak membantu dalam tabulasi data disertasi ini

20. Teman-temanku seangkatan di Program Studi SPL IPB untuk program Doktor, yaitu: Hasan, Tamtomo, Indra, Desniarti, Clara, Adnan, dan Taslim, mereka telah menjadi sahabat saya yang baik selama menjalani masa-masa studi di IPB;

21. Bapak dan Ibu Pimpinan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda beserta para Dosen, yang telah banyak memberikan perhatian dan dorongan moril kepada saya dalam penyelesaian tugas belajar ini;

22. Istriku Sudarijati, SE, MSi, yang aku cintai, beserta anak-anakku Annisa Hasanah (18 tahun), Inna Rahmawati (13 tahun) dan Fathia Nurul Izzah (2 tahun) tersayang, mereka telah memberikan segalanya dan semangat dalam mensukseskan studi ini;

23. Omak Hajjah Darana Djamin (90 tahun), ibu kandungku yang terus setia memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk anaknya, agar studi putra kesayangannya berhasil dan senantiasa memperoleh keselamatan, dan tak lupa Salam buat almarhum ayahku Haji Arsyad Kahar (berpulang kerahmatullah 1971), yang sejak saya kecil (duduk di kelas 2 SDN) almarhum ayah sudah berwasiat agar anaknya terus belajar setinggi-tingginya untuk meraih kesarjanaan, Saya mendoakan semoga Allah SWT memberikan tempat yang layak disisiNya kepada orangtuaku;

24. dan teman-teman KADIN Kab. Bogor, serta kepada pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu dalam disertasi ini.

Begitu besarnya bantuan mereka kepada saya, saya hanya dapat berdoa semoga Allah SWT meridhoi segala kebaikan Bapak/Ibu/Saudara, dan kelak dikemudian hari akan menjadi amal sholeh dengan pahala berlipat ganda. Amin Ya Robbul Alamin.

Page 15: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL............................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 15 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 16

2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 17

2.1 Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Teradu ................................. 17 2.2 Karakteristik Sumberdaya Pesisir................................................... 23 2.3 Definisi dan Karakteristik Nelayan .................................................. 29 2.4 Rezim dan Kebijakan Pengelolaan Perikanan ............................... 33 2.5 Pengertian dan Tipe-tipe Hak-hak Kepemilikan (Property rights) . 38 2.6 Konsep Desentralisasi dan Kewenangan Pengelolaan SDI .......... 45 2.7 Konsep dan Indikator Pembangunan SDI berkelanjutan ............... 53 2.8 Studi Komparasi Pengelolaan Perikanan Artisanal Berbasis Hak-hak Kepemilikan....................................................... 58

3 METODOLOGI PENELITIAN.................................................................. 77

3.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 77 3.2 Metode Penelitian........................................................................... 84 3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 85 3.4 Metode Analisis Data ..................................................................... 87 3.5 Waktu dan Lokasi Penelitian.......................................................... 100

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN ............................................ 103

4.1 Kondisi Ekosistem Pulau-pulau Kecil ............................................ 103 4.2 Kondisi Prasarana dan Sarana Fisik ............................................. 106 4.3 Kondisi Kualitas Perairan ............................................................... 110 4.4 KondisiBio-Geomorfologi ............................................................... 112 4.5 Kondisi Hidro-Oceanografi ............................................................. 113 4.6 Kondisi Penduduk .......................................................................... 116 4.7 Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat ........................ 121

Page 16: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

iv

5 KONDISI PENGELOLAAN PERIKANAN ARTISANAL DI KELURAHAN PULAU ABANG ............................................................... 126

5.1 Perikanan Artisanal ........................................................................ 127 5.2 Kondisi Ekosistem hutan Mangrove .............................................. 128 5.3 Kondisi Ekosistem Terumbu Karang ............................................. 129 5.4 Perikanan Tangkap ........................................................................ 139 5.5 Perikanan Budidaya Laut ............................................................... 144 5.6 Pemasaran dan Pasca Panen Hasil Tangkapan........................... 145 5.7 Potensi Ekowisata di Perairan Pulau Abang ................................. 147 5.8 Beberapa Isu Penting dan Permasalahan Pengelolaan

Perikanan Artisanal ........................................................................ 150

6 ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI HAK-HAK KEPEMILIKAN PERIKANAN ARTISANAL ..................................................................... 157

6.1 Alat Tangkap dan Daerah Penangkapan Nelayan Artisanal......... 159 6.2 Musim Penangkapan Ikan ............................................................. 161 6.3 Karakteristik dan Tipologi Hak-hak Kepemilikan Perikanan

Artisanal.......................................................................................... 164 6.4 Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Artisanal............................... 180

7 ANALISIS KELEMBAGAAN DALAM SISTEM PENGELOLAAN PERIKANAN ARTISANAL ...................................................................... 183

7.1 Elemen Pengguna Sumberdaya Laut............................................ 184 7.2 Elemen Kebutuhan untuk Pelaksanaan Program ........................ 186 7.3 Elemen Kendala Pengelolaan........................................................ 188 7.4 Elemen Perubahan Kemungkinan terjadi ...................................... 189 7.5 Elemen Tujuan Program ................................................................ 191 7.6 Elemen Keberhasilan Pengelolaan................................................ 194 7.7 Elemen Aktivitas Pengelolaan ....................................................... 195 7.8 Elemen Pelaku Pengelolaan .......................................................... 197

8 MODEL PENGELOLAAN PERIKANAN ARTISANAL BERKELANJUTAN ................................................................................. 200

8.1 Analisis SEM .................................................................................. 201 8.2 Pengujian Hipotesis ....................................................................... 203

9 IMPLIKASI KEBIJAKAN.......................................................................... 219

10 SIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 228

10.1 Simpulan......................................................................................... 228 10.2 Saran .............................................................................................. 229

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 231

LAMPIRAN .................................................................................................... 250

Page 17: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

v

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Jenis kegiatan sektor pembangunan berdasarkan zona di wilayah

Pesisir dan lautan (Dahuri 2003b) ............................................................. 24

2 Kategori dan dimensi perikanan berdasarkan karakteristik (Berkes et.al 2001)................................................................................................... 30

3 Penggolongan nelayan berdasarkan karakteristik sosial-ekonomi (Satria 2002c) ............................................................................................. 31

4 Pengelompokkan nelayan berdasarkan pada hak-hak terhadap sumberdaya ikan (Ostrom dan Schlager 1996)......................................... 32

5 Tipe rezim hak kepemilikan berdasarkan pemilik, hak dan tugas-tugasnya (Hanna et al. 1996)..................................................................... 34

6 Beberapa indikator pembangunan berkelanjutan sumberdaya ikan (Dahuri 2003b) ........................................................................................... 57

7 Jadwal pengoperasian empat seke di empat lokasi penangkapan di desa Para, Sangihe Talaud, Sulawesi Utara (Wahyono et al. 1993)........ 60

8 Landasan institusi pelaksanaan sasi di kecamatan Saparua kabupaten Maluku Tengah (Nikijuluw 1994) ............................................................... 61

9 Jenis pengaturan sanksi pelanggaran sasi berdasarkan jenis pelanggaran dan besarnya denda (Nikijuluw 1994) .................................. 63

10 Luas perairan yang dikuasai oleh para parrompong di kelurahan Bentengnge, Makassar, Sulawesi Selatan (Saad 1994) ........................... 64

11 Goodness of fit statistics (Gozali dan Fuad 2005).................................... 96

12 Definisi operasional faktor (construc) ....................................................... 99

13 Nama-nama pulau-pulau kecil berdasarkan hunian penduduk di Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang, Kota Batam tahun 2006 . . 104

14 Struktur armada angkutan laut di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan . . 109

15 Kecepatan dan arus musiman di perairan kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang .................................................................................... 114

16 Kecepatan dan arah arus pasang surut di perairan Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam tahun 2005 ................................. 115

17 Ketinggian gelombang dan arah angin di perairan kepulauan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam tahun 2005 ................................. 116

18 Jumlah penduduk dan keluarga berdasarkan jenis kelamin dan sebaran penduduk di kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang (per Juni 2006)................................................................................................... 118

19 Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian non perikanan di kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang tahun 2005 ......................... 119

20 Tingkat pendidikan di kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang.......... 120

21 Sumber pendapatan tangkapan di Kelurahan Pulau Abang ..................... 127

Page 18: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

vi

22 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Pengelap Kel. P. Abang ........ 132

23 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Sepintu Besar Kel. P. Abang ......................................................................................................... 133

24 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Sepintu Kecil Kel. P. Abang .. 134

25 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Abang Kecil Kel. P. Abang .... 134

26 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Ujungbaran Kel. P. Abang ..... 135

27 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Cikdolah Kel. P. Abang.......... 136

28 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Abang Besar Kel. P. Abang... 137

29 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Jung Kel. P. Abang ................ 137

30 Kondisi terumbu karang di perairan Pulau Jerkat Kel. P. Abang .............. 138

31 Alat Tangkap di kelurahan pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam ...................................................................................................... 141

32 Produksi perikanan menurut kecamatan di Kota Batam ........................... 143

33 Nilai produksi perikanan menurut kecamatan di Kota Batam (Juta Rp.) .. 143

34 Harga ikan hasil tangkapan nelayan artisanal berdasarkan jenisnya di tingkat lokal kelurahan Pulau Abang Kec. Galang Kota Batam ................ 147

35 Potensi ekowisata bahari di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang ........................................................................................................ 149

36 Kalender musim penangkapan berdasarkan jenis alat tangkap nelayan artisanal di kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang........................... 162

37 Beberapa jenis alat tangkap berdasarkan tipe hak-hak kepemilikan di kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam tahun 2006...... 164

38 Status pemegang hak-hak kepemilikan berdasarkan teknologi penangkapan di kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam ......................................................................................................... 166

39 Tipe hak rezim kepemilikan dalam pengelolaan sumberdaya ikan berdasarkan alat tangkap di kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam .................................................................................... 166

40 Indeks pengujian kelayakan kesesuaian model ........................................ 202

41 Regresssion weight model pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................................. 204

42 Pengujian Hipotesis SEM pada Sistem Pengelolaan Perikanan di Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang Kota Batam ....................... 205

43 Rincian peran lembaga dalam pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam......................... 223

Page 19: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Pengelompokan nelayan (Panayatou 1985a) ............................................. 29

2 Rezim ko-manajemen dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (Nikijuluw 2002) ............................................................................................ 38

3 Klasifikasi property rights dalam masyarakat nelayan (Charles 2001) ....... 39

4 Perubahan paradigma pembangunan wilayah pesisir dan lautan (Budiharsono 2001)...................................................................................... 52

5 Bentuk pembangunan berkelanjutan yang didukung dengan kerangka trans-disiplin (Munasinghe 2002)................................................................. 55

6 Bentuk segitiga pembangunan berkelanjutan (Charles 2001) .................... 57

7 Hak ulayat laut dan variabel-variable pengaruh (Wahyono et al. 2000) ..... 82

8 Bagan kerangka pemikiran penelitian.......................................................... 83

9 Diagram Teknik ISM (Saxena 1992 diacu dalam Marimin 2005)................ 89

10 Tahap pengumpulan dan analisis data dengan SEM ................................. 91

11 Langkah-langkah pendekatan SEM (Hair et al. 1998) ................................ 92

12 Komposisi score nilai variabel berdasarkan skala Likert............................. 94

13 Proses dan kaidah analisis data (Solimun 2005) ........................................ 97

14 Model path diagram penelitian Sistem Pengelolaan Perikanan Artisanal .. 97

15 Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang sebagai lokasi penelitian ..... 102

16 Peta batas Kecamatan Galang (Pemko Batam 2005a) .............................. 103

17 Pelantar pelabuhan Abang Kecil (Air Saga), yang dibangun DKP melalui proyek Coremap 2006 ..................................................................... 110

18 Coral blanching yang ada di Pulau Pengelap ............................................. 132

19 Rantai pemasaran ikan di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam................................................................................................... 146

20 Hirarki elemen pengguna sumberdaya laut-perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................................... 185

21 Grafik driver power dependence pengguna pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................ 186

22 Hirarki elemen kebutuhan untuk pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................................... 187

23 Grafik driver power dependence kebutuhan untuk pelaksanaan program pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang........ 188

24 Hirarki elemen kendala dalam pengelolaan perikanan artisanal ................ 189

25 Grafik driver power dependence kendala dalam pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................ 189

Page 20: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

viii

26 Hirarki elemen perubahan dalam pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................................... 190

27 Grafik driver power dependence perubahan dalam pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ........................................... 191

28 Hirarki elemen tolok ukur untuk pencapaian tujuan pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ........................................... 193

29 Grafik driver power dependence tolok ukur untuk pencapaian tujuan pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ...................... 193

30 Hirarki elemen keberhasilan pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................................... 195

31 Grafik driver power dependence keberhasilan pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................ 195

32 Hirarki elemen aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ...................... 196

33 Grafik driver power dependence aktivitas pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................ 197

34 Hirarki elemen pelaku pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ................................................................................................. 198

35 Grafik driver power dependence pelaku yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan dalam pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang ............................................................................... 199

36 Model persamaan strukural sistem pengelolaan perikanan artisanal berkelanjutan di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang .................... 202

Page 21: Analisis Sistem Pengelolan Perikanan Artisanal ... · semuanya adalah communal property regime, kecuali untuk fishing ground alat tangkap kelong pantai masuk dalam kategori private

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Peta lokasi penelitian di kawasan Barelang Kepulau Riau ...... 251

2 Hasil olahan SEM...................................................................... 252