analisis sistem pengadaan alat tulis kantor pada

79
ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA DENGAN METODE LANGSUNG TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Oleh: Ajeng Kumala Dyah Permata Putri (F3311007) PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Upload: trinhmien

Post on 11-Jan-2017

244 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR

PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

SURAKARTA DENGAN METODE LANGSUNG

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

Ajeng Kumala Dyah Permata Putri

(F3311007)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

ABSTRACT

ANALYSIS SYSTEM ON STATIONERY PROCUREMENT

AT DEPARTMENT OF INDUSTRY AND TRADE SURAKARTA

WITH DIRECT METHOD

Ajeng Kumala Dyah Permata Putri

F3311007

Stationery is one of the factors supporting the daily operational activities.

Other than as operational support, office stationery was also instrumental in the

completion of development tasks of government the efficient and effective. The

purpose of this study was to determine the system of procurement of stationery that of

the Department of Industry and Trade Surakarta with the direct method.

The overall system of procurement of stationery in the Department of Industry

And Trade of the city have been run well, but there are still some weaknesses of the

system is run, namely the relationship among the functions that the implementation of

tasks can’t be carried out together so if there is delay in the execution of tasks on a

single function will hamper the performance of the next function, lack of checking

the inventory data in the computer system in the warehouse, and the uncertainly of

the amount of the budget must be spent for the procurement of office stationery.

Based on the analysis, the authors recommended that the deadline given in

each task functions of each function does not hamper the implementation of the tasks

in the next function, held periodically checks in with the computer system in the

warehouse and held budget restrictions for the procurement of office stationery.

Keywords: Procurement of Office Stationery, Functions, Document, Records,

Procedures

Page 3: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

ABSTRAK

ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR

PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

SURAKARTA DENGAN METODE LANGSUNG

Ajeng Kumala Dyah Permata Putri

F3311007

Alat tulis kantor merupakan salah satu faktor penunjang dalam kegiatan

operasional setiap harinya. Selain sebagai penunjang kegiatan operasional, alat tulis

kantor juga berperan dalam penyelesaian tugas pembangunan kepemerintahan yang

berdaya guna dan berhasil guna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

sistem pengadaan alat tulis kantor yang ada pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta dengan metode langsung.

Secara keseluruhan sistem pengadaan alat tulis kantor pada Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta sudah dijalankan dengan baik, namun

masih ada beberapa kelemahan dari sistem yang dijalankan yaitu terjadinya

keterkaitan antar fungsi sehingga pelaksanaan tugas tidak dapat dilakukan secara

bersamaan jadi apabila ada keterlambatan pelaksanaan tugas pada satu fungsi akan

menghambat kinerja fungsi berikutnya, kurangnya pengecekkan data persediaan di

komputer dengan di gudang, dan ketidakpastian jumlah anggaran yang harus

dikeluarkan untuk pengadaan alat tulis kantor.

Berdasarkan hasil analisis, penulis memberikan rekomendasi agar ditentukan

batas waktu dalam setiap pelaksanaan tugas masing-masing fungsi sehingga tidak

menghambat pelaksanaan tugas pada fungsi berikutnya, diadakannya pengecekkan

secara berkala terhadap persediaan yang ada di komputer dan di gudang serta

diadakan pembatasan anggaran untuk pengadaan alat tulis kantor.

Kata Kunci: Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor, Fungsi, Dokumen, Catatan,

Prosedur

Page 4: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Page 5: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Page 6: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

SURAT PERNYATAAN TUGAS AKHIR (TA)

Yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret:

Nama : Ajeng Kumala Dyah Permata Putri

NIM : F3311007

Program Studi : D3 Akuntansi

Judul Tugas Akhir (TA) : Analisis Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor

Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan

Kota Surakarta Dengan Metode Langsung

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa Tugas Akhir yang saya buat ini

adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan

jiplakan/saduran dari karya orang lain.

Apabila ternyata dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa penarikan ijasah dan

pencabutan gelar sarjananya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Surakarta, September 2015

Mahasiswa

Ajeng Kumala Dyah Permata Putri

NIM. F3311007

Page 7: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup itu hanya sekali, berbuat untuk menyenangkan diri sendiri dan orang tua

itu kalau tidak sekarang, kapan lagi

Tidak ada satupun manusia yang sempurna. Jangan pernah malu untuk mengakui

siapa diri kita di hadapan orang lain, baik buruk kita, yang menilai Tuhan, bukan

manusia.

Berangan-anganlah setinggi langit, tapi jangan hanya ada diangan-angan, karena

angan-angan tidak akan tercapai tanpa ada usaha yang keras.

Penulis persembahkan kepada:

Ayah tercinta yang selalu ada untuk memberi dukungan kepada saya

Ibu dan kakak

Orang tersayang yang selalu mendukung

Keluarga besar yang senantiasa mendoakan

Almamater kebanggaan, dan

Seluruh sahabat-sahabat terbaik

Page 8: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkatdan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS

KANTOR PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

SURAKARTA DENGAN METODE LANGSUNG” dengan lancar. Tugas akhir ini

disusun untuk memenuhi syarat memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, tidak sedikit hambatan yang penulis

hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas akhir

ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang-orang disekitar

penulis, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dr. Djuminah, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 9: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

3. Ibu Putri Nugrahaningsih, SE, M.Ak., Ak. selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.

4. Bapak Anas Wibawa SE, M.Si., Ak., CA. selaku Pembimbing Akademik

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu baik teori maupun

praktik selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak Sutiatmo dan Ibu Christine serta kakak Dessyani Dyan Permata

Putri yang selalu memberikan doa serta dukungan sebagai motivator

penulisan tugas Akhir ini.

7. Ibu Rohanah selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta.

8. Bapak Drs. Djoko Sulistyo, MM. selaku Wakil Kepala Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.

9. Seluruh karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

yang berperan dalam kegiatan magang dan penulisan Tugas Akhir ini.

10. Teman-teman Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta angkatan 2011.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir yang disusun ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang

Page 10: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat untuk akademi dan

pembaca sekalian.

Surakarta, September 2015

Penulis

Page 11: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................................ 4

B. Pengertian Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi ................ 5

C. Pengertian Alat Tulis Kantor .................................................................... 7

D. Sistem Pengadaan Barang/Jasa ................................................................. 8

1. Metode Pelelangan Umum .................................................................. 8

2. Metode Pelelangan Terbatas ............................................................... 8

3. Metode Pelelangan Sederhana ............................................................ 9

4. Metode Langsung ................................................................................ 9

Page 12: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

E. Komponen yang Terkait Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor ................ 10

1. Fungsi .................................................................................................. 10

2. Dokumen ............................................................................................. 11

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan .................................................... 12

4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ....................................... 13

5. Sistem Pengendalian Intern ................................................................. 14

6. Flowchart ............................................................................................ 15

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................... 18

1. Lokasi .................................................................................................. 20

2. Visi dan Misi ....................................................................................... 22

3. Struktur Organisasi ............................................................................. 22

4. Diskripsi Jabatan ................................................................................. 24

B. Pembahasan dan Analisis .......................................................................... 32

1. Sistem dan Prosedur Pengadaan Alat Tulis Kantor ............................ 32

a. Fungsi yang Terkait....................................................................... 33

b. Dokumen ....................................................................................... 34

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan .............................................. 35

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ................................. 35

e. Bagan Alir/Flowchart ................................................................... 38

2. Analisis Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor .................................... 53

a. Fungsi ........................................................................................... 53

b. Dokumen ....................................................................................... 53

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan .............................................. 54

d. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem .................................. 54

C. Temuan ...................................................................................................... 55

1. Kelebihan ............................................................................................ 55

2. Kelemahan........................................................................................... 56

Page 13: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan ............................................................................................... 57

2. Saran .......................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Keterangan Halaman

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta ............................................................................................... 23

Gambar 3.2 Prosedur Permintaan Barang ................................................................. 38

Gambar 3.3 Prosedur Pengadaan Barang .................................................................. 39

Gambar 3.4 Prosedur Penerimaan Barang ................................................................ 45

Gambar 3.5 Prosedur Permintaan Pembayaran ......................................................... 49

Page 15: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

2. Surat Perintah Kerja

3. Pertanggungjawaban Pengadaan Langsung (Nominal 0-10juta)

4. Nota Pembelian Alat Tulis Kantor

Page 16: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengadaan barang atau jasa di dalam instansi pemerintahan merupakan

satu hal yang erat kaitannya dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Pemerintah

Kota Surakarta berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pemerintah Kota Surakarta juga

berpedoman pada Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2013 tentang

Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

yang di dalamnya mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta menyadari

pentingnya pengadaan alat tulis kantor yang efektif dan efisien. Hal ini

dikarenakan pengadaan alat tulis kantor merupakan salah satu faktor

penunjang kegiatan operasional yang berjalan setiap harinya. Selain sebagai

penunjang kegiatan operasional, alat tulis kantor juga berperan dalam

penyelesaian tugas pembangunan kepemerintahan yang berdaya guna dan

berhasil guna.

Di dalam Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2013 Pasal 3

dijelaskan terdapat beberapa metode pemilihan penyedia barang, antara lain

metode pelelangan umum, metode pelelangan terbatas, metode pelelangan

sederhana, dan metode langsung. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta menggunakan metode langsung sebagai dasar dalam pengadaan alat

tulis kantornya. Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2013 Pasal 3 juga

menjelaskan bahwa metode langsung merupakan metode pengadaan barang

yang dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar dan dapat

Page 17: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

dilaksanakan terhadap pengadaan barang yang bernilai maksimal Rp

200.000.000,00.-

Pengadaan alat tulis kantor merupakan salah satu bentuk sistem

pengeluaran kas yang mengatur tentang pedoman pengadaan barang dan jasa

dalam Pemerintah. Pengadaan barang dan jasa dalam Pemerintahan

memerlukan pengeluaran kas yang jumlahnya tidak tergolong sedikit, hal ini

yang mengharuskan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

dalam memperhatikan pengendalian intern dalam pengadaan alat tulis kantor

agar tidak terjadi kecurangan, misalnya kesalahan pencatatan, kekeliruan

penulisan nominal, dan lain sebagainya

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dalam penulisan Tugas

Akhir ini penulis mengambil judul “ANALISIS SISTEM PENGADAAN

ALAT TULIS KANTOR PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA DENGAN METODE

LANGSUNG”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sistem pengadaan alat tulis kantor di dalam Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta?

2. Bagaimanakah kelebihan dan kelemahan Sistem Pengadaan Alat Tulis

Kantor di dalam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem pengadaan alat tulis kantor di dalam Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.

Page 18: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Sistem Pengadaan Alat Tulis

Kantor di dalam Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, antara lain:

1. Bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

wacana bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dalam

melaksanakan pengadaan barang atau jasa serta dalam pelaksaan

pengendalian intern terhadap pengeluaran kas, sehingga dapat

menciptakan pemerintahan yang lebih baik.

2. Bagi Penulis

Melalui hasil penelitian ini penulis dapat mengetahui sistem

pengadaan peralatan kantor di dalam Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Surakarta. Dan penelitian ini merupakan salah satu syarat kelulusan

Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bagi Pihak Lain

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

sumber informasi mengenai sistem pengadaan peralatan kantor dalam

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta. Dan penelitian ini

dapat digunakan sebagai referensi bagi atau rujukan bagi penelitian

selanjutnya.

Page 19: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem dan Prosedur

1. Pengertian sistem menurut para ahli sebagai berikut:

Menurut Mulyadi (2008:2), suatu sistem pada dasarnya adalah

sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan

menurut Widjajanto (2001:2), sistem adalah sesuatu yang memiliki

bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

melalui tiga tahapan yaitu input,proses dan output.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

merupakan kesatuan dari beberapa unsur atau subsistem yang berfungsi

secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui tiga

tahapan yaitu input, proses dan output.

2. Pengertian prosedur menurut para ahli sebagai berikut:

Menurut Mulyadi (2008:5), prosedur adalah suatu urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau

lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang, sedangkan menurut Baridwan

(2006:3), prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kirani (clerical)

biasanya melibatkan beberapa orang atau lebih yang disusun untuk

Page 20: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi

perusahaan yang sering terjadi.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

prosedur merupakan urutan dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang disusun sebagai

penjamin adanya keseragaman perlakuan terhadap transaksi yang terjadi

berulang-ulang.

B. Pengertian Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2008:3), sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Susanto (2008:52), sistem akuntansi adalah kumpulan dari

sub-sub sistem baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu

sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu

mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem

akuntansi merupakan kumpulan dari beberapa subsistem yang

dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat bekerjasama secara harmonis

untuk mencapai suatu tujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang

dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan.

Page 21: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Unsur sistem akuntansi pokok menurut Mulyadi (2008) adalah sebagai

berikut:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Contoh formulir antara lain: faktur penjualan, bukti kas keluar,

dan cek. Faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan transaksi

penjualan.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data

lainnya.

3. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan

untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dari jurnal.

4. Buku Pembantu

Buku pembantu (subsidiary ledger) terdiri dari rekening-rekening

pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening

tertentu dalam buku besar.

5. Laporan

Page 22: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

Laporan dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal.

Selain unsur pokok sistem akuntansi, Mulyadi (2008) juga

menjelaskan mengenai tujuan umum pengembangan sistem akuntansi,

antara lain:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,

yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi.

C. Pengertian Alat Tulis Kantor

Menurut Gie (2007), alat tulis kantor merupakan benda-benda yang

dipakai habis dalam pelaksanaan dalam pekerjaan sehari-hari dari pegawai-

pegawai tata usaha. Yang tergolong office supplier (bekal tata usaha) ini

misalnya bolpoin, pensil, tinta, pita mesin tik, kertas blangko, karbon, berkas,

jepitan kertas. Diantara macam-macam perlengkapan tata usaha yang terpakai

habis dalam penggunaannya dikantor itu, maka benda-benda yang khusus

Page 23: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

dipakai untuk tulis menulis seperti kertas, pensil, tinta, dan lain sebagainya itu

keseluruhan disebut keperluan tulis menulis.

D. SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA

Menurut Keppres Nomor 80 Tahun 2003 pasal 1, pengadaan

barang/jasa pemerintah merupakan kegiatan pengadaan barang yang dibiayai

dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik yang dilaksanakan secara

swakelola maupun oleh penyedia barang dan jasa.

Terdapat beberapa metode pemilihan penyedia barang/jasa

pemerintahan yang dijelaskan dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor 31

Tahun 2013, antara lain:

1. Metode Pelelangan Umum

Pelelangan umum merupakan metode pemilihan penyedia barang/jasa yang

dilakukan secara terbuka yang diumumkan di media massa, di dalam

website resmi Pemerintah Kota Surakarta, di papan pengumuman resmi

untuk masyarakat, dan Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE sehingga

masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi

dapat mengikutinya.

2. Metode Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas dilakukan jika pelelangan umum sulit dilaksanakan

karena penyedia barang/jasa yang mampu mengerjakan diyakini terbatas

dan pekerjaannya kompleks. Pekerjaan kompleks adalah pekerjaan yang

Page 24: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

memerlukan teknologi tinggi atau berisiko tinggi atau yang menggunakan

peralatan yang didesain khusus atau bernilai diatas Rp 50.000.000.000.

Pelelangan terbatas diumumkan melalui media massa dan papan

pengumuman resmi pemerintah kota Surakarta dengan mencantumkan

penyedia barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna member

kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi

kualifikasi.

3. Metode Pelelangan Sederhana

Metode pemilihan penyedia barang/jasa untuk pekerjaan yang nilainya

tidak lebih dari Rp 5.000.000.000

4. Metode Pengadaan Langsung

Metode ini dapat digunakan terhadap pengadaan barang/jasa yang bernilai

paling tinggi Rp 200.000.000 dengan ketentuan untuk kebutuhan

operasional Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), berupa teknologi

sederhana, berisiko kecil, dan dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa

usaha orang-perseorangan dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil,

kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak

dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil. Metode

langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar kepada

penyedia barang/jasa.

Page 25: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

E. Komponen yang Terkait Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor

1. Fungsi

Menurut Muyadi (2008:299), fungsi yang terkait dalam sistem pengadaan

atau pembelian barang/jasa adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan

pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan

untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi permintaan.

b. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi

mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam

pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok

yang dipilih.

c. Fungsi Penerimaan

Fungdi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan

terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok

guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh

perusahaan.

d. Fungsi Akuntansi

Fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan. Dalam sistem

akuntansi pembelian, fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk

mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan

Page 26: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar)

yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu

utang sebagai buku pembantu utang. Fungsi pencatat persediaan

bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang

yang dibeli ke dalam kartu persediaan.

2. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengadaan atau

pembelian barang/jasa menurut Mulyadi (2008:303) adalah sebagai

berikut:

a. Surat Permintaan Pembelian

Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau

fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan

pembelian barang dengan jenis, mutu, dan jumlah seperti dalam surat

tersebut.

b. Surat Permintaan Penawaran Harga

Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang

yang pengadaannya tidak bersifat terjadi berulangkali (tidak repetitif),

yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.

c. Surat Order Pembelian

Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang

telah dipilih.

d. Laporan Penerimaan Barang

Page 27: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa

barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi,

mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order

pembelian.

e. Surat Perubahan Order Pembelian

Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian

yang sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa

perubahan kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi,

penggantian atau hal lain yang bersangkutan dengan perubahan desain

atau bisnis.

f. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini di buat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan

transaksi pembelian.

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pengadaan

atau pembelian barang/jasa antara lain:

a. Registrasi Bukti Kas Keluar

Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable

procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian

adalah registrasi bukti kas keluar

b. Jurnal Pembelian

Page 28: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah

jurnal pembelian

c. Kartu Utang

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account

payable procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat

utang kepada pemasok adalah kartu utang. Jika dalam pencatatan utang,

perusahaan menggunakan voucher payable procedure, yang berfungsi

sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar yang belum dibayar.

d. Kartu Persediaan

Kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan

yang dibeli.

4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

a. Prosedur Permintaan Pembelian

Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian

dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.

b. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat permintaan

penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi

harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain.

c. Prosedur Order Pembelian

Page 29: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian

kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit

organisasi lain dalam perusahaan.

d. Prosedur Penerimaan Barang

Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan

mengenai jenis, kuantitas, mutu barang yang diterima dari pemasok,

dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan

penerimaan barang dari pemasok tersebut.

e. Prosedur Pencatatan Utang

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan

pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan

utang.

f. Prosedur Distribrusi Pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi

pembelian untuk pembuatan laporan manajemen.

5. Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2008:163), sistem pengendalian intern meliputi struktur

organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen.

Page 30: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi di atas antara lain:

a. Menjaga kekayaan organisasi

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

c. Mendorong efisiensi

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

6. Flowchart

Simbol yang digunakan dalam pembuatan bagan alir dokumen menurut

Mulyadi (2008:60), yaitu:

Tabel 2.1

Simbol Bagan Alir

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan

semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang

digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.

Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan

catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data

yang direkam sebelumnya di dalam dokumen dan

formulir.

Penghubung pada halaman yang sama. Arus dokumen

dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

Penghubung pada halaman yang berbeda. Simbol ini

harus digunakan untuk menunjukkan kemana dan

Page 31: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya.

Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan manual.

Keterangan komentar. Simbol ini memungkinkan ahli

sistem menambahkan keterangan untuk memperjelas

pesan yang disampaikan dalam bagan alir.

Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan tempat penyimpanan dokumen, seperti

almari dan kotak arsip.

Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat

penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi

dalam sistem akuntansi.

On-line komputer process. Simbol ini menggambarkan

pengolahan data dengan komputer secara on-line.

Keying (typing, verifying). Simbol ini menggambarkan

pemasukan data ke dalam komputer melalui on-line

terminal.

Pita magnetic. Symbol ini menggambarkan arsip

komputer yang berbentuk pita magnetic.

On-line storage. Symbol ini menggambarkan arsip

Page 32: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

komputer yang berbentuk on-line.

Keputusan. Symbol ini menggambarkan keputusan yang

harus dibuat dalam proses pengolahan data.

Garis alir. Symbol ini menggambarkan arah proses

pengolahan data.

Persimpangan garis alir. Jika dua garis alir

bersimpangan untuk menunjukkan arah masing-masing

garis, salah satu garis dibuat melengkung tepat

dipersimpangan.

Mulai / berakhir (terminal). Symbol ini untuk

menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.

Dari Pemasok

Masuk ke sistem. Karena kegiatan diluar sistem tidak

perlu digambarkan dalam bagan alir, maka diperlukan

symbol untuk menggambarkan masuk ke sistem yang

digambarkan dalam bagan alir.

Ke sistem penjualan

Keluar ke sistem lain. Karena kegiatan di luar sistem

tidak perlu digambarkan dalam bagan alir, maka

diperlukan symbol untuk menggambarkan keluar sistem.

Sumber: Mulyadi (2008:60)

Page 33: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta berdiri pada tahun

1950, yang pada saat itu benama Kantor Pengadaan dan Penyaluran di bawah

Departemen Perekonomian umum yang menangani masalah di bidang industri,

bidang perdagangan dan bidang koperasi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Surakarta yang mula-mula tugasnya mengurus tentang pemberian izin

pendirian perusahaan dan usaha dagang, tetapi setelah berjalan 5 (lima), tahun

yakni 1955 berganti nama menjadi Kantor Industri Perdagangan dan Koperasi.

Tahun 1957 Departemen perekonomian umum dihapuskan dan diganti

menjadi Departemen perdagangan Luar Negeri.pada tahun l97l Kantor Industri

Perdagangan dan Koperasi berubah menjadi Kantor Departemen Perdagangan

yang tidak berpengaruh pada Kantor perdagangan dan Koperasi yang selokasi

dengan Kantor Perindustrian yang letaknya di Jalan Yosodipuro 150 Surakarta.

Baru kemudian pada tahun l980 kantor ini dijadikan satu yang tempatnya

di Jalan slamet Riyadi 320 surakarta yang mula-mula merupakan kantor Tera.

Pada tanggal 22 September l980 oleh Bapak Kardjono Wiryo diresmikan

pembukaannya, namunruang lingkupnya lebih sempit dari pada kantor yang dulu,

sebab hanya meliputi daerah Kotamadya saja. Kemudian dipersempit lagi dengan

didirikannya kantor - kantor perdagangan di beberapa daerah Eks-Karesidenan

Page 34: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Surakarta seperti kantor perdagangan di Sragen, Klaten dan Sukoharjo.

Berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI

Nomor : 814 /Mpp / Kep / 4 / 1996 tanggal 16 April 1996, kemudian berganti

nama menjadi Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Pada surat keputusan

tersebut berisi tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Departemen

Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surakarta yang memptrnyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kantor Wilayah Departemen

Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surakarta.

Pada waktu otonomi daerah digulirkan pada tahun 2000, Kantor

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surakarta mengalami

perubahan dan perkembangan dengan berganti nama menjadi menjadi Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kotamadya Surakarta yaitu

berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001, yang berisi

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta yang

termuat dalam Lembaran Daerah Kota Surakarta tahun 2001 Nomor 14 Seri D.12.

Kemudian mengalami perubahan dan perkembangan lagi dengan benganti

nama menjadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta yang

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

1. Lokasi

Page 35: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta berada di Jalan

Yosodipuro No. 164 Surakarta yang lokasinya sangat strategis.Dikatakan

strategis sebab terletak di jalan raya yang dilalui dari berbagai jurusan. Bila

dilihat dari letaknya juga memudahkan karyawan untuk mencapai tempat kerja

serta memonitor segala kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan

pembangunan dan perkembangan masyarakat Surakarta

a. Tujuan Pendirian

1) Membentuk struktur industri yang kuat dan seimbang antara intra sektor

baik antara sektor besar, menengah, maupun kecilsehingga industri

mampu menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi serta di sisi lain

menjadi salah satu perolehan devisa negara serta dapat mendukung

peningkatan pendapatan masyarakat.

2) Terciptanya iklim perdagangan yang sehat serta sistem distribusi yang

makin meluas dan stabil.

3) Tersedianya kebutuhan pokok masyarakat di segala lapisan atau tingkat

ekonomi dari kalangan atas, menengah maupun bawah termasuk

bahanbaku / modal, konsumsi maupun suku cadang, sehingga tidak

terjadi kelangkaan barang di pasar.

4) Memacu peningkatan perdagangan luar negeri (ekspor/impor)

Page 36: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

b. Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

1) Dinas Perindustian dan Perdagangan Kota Surakarta merupakan unsur

pelaksana pemerintah daerah di bidang perindustian dan perdagangan.

2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

c. Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas umum pemerintah Kota Surakarta

pada bidang perindustrian dan perdagangan dalam rangka pengembangan

perekonomian di daerah Kota Surakarta.

d. Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

1) Penyelenggaraan kesekretariatan dinas.

2) Penyusunan rencana program, pengendalian evaluasi pelaporan.

3) Penyelenggaraan bimbingan terhadap perindustrian.

4) Pembinaan dan pengembangan pengusaha industri menengah, besar, kecil

dan pengendalian pencemaran.

5) Penyelenggaraan perlindungan terhadap konsumen.

6) Penyelenggaraan sosialisasi.

7) Pembinaan jabatan fungsional.

Page 37: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

2. Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

adalah sebagai berikut:

a. Visi

Terwujudnya Kota Solo sebagai kota perdagangan dan industri yang maju

dan berwawasan budaya.

b. Misi

1) Terciptanya kesempatan berusaha di sektor perdagangan dan industri

yang berwawasan lingkungan dan budaya.

2) Meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa perdagangan dalam

negeri dan perdagangan luar negeri.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah pedoman pokok sebagai kerangka dalam

melaksanakan suatu organisasi, yang berguna untuk mengetatrui status dan

kedudukan pegawai serta tata kerja pegawai sehingga kelancaran jalannya

pekerjaan dapat terkoordinasi dan terkontrol serta masing- masing karyawan

dapat benar-benar mengetahui tugas-tugas yang dibebankan atau tanggung

jawabnya.

Page 38: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta

(Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta)

Page 39: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

4. Deskripsi Jabatan

Secara terperinci, tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta termaktub dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor 19 Tahun

2001 yang diuraikan berdasarkan bagian-bagian serta sub-sub bagian yang ada

dalam stuktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta.

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang perindustian, perdagangan dan perlindungan

terhadap konsumen. Uraian tugasnya meliputi :

Menyusun rencana strategis dan rencana kerja Dinas.

Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan dinas

sesuai dengan bidang tugas.

Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan

agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Menerapkan standar pelayanan minimal.

Melaksanakan pengelolaan kesekretariatan, meliputi perencanaan,

evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.

Page 40: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Menyusun kebijakan teknis di bidang perindustrian.

Menyusun kebijakan teknis di bidang perdagangan.

Menyusun kebijakan teknis di bidang Pengawasan dan Perlindungan

Konsumen.

Menyelenggarakan urusan kepemerintahan dan pelayanan umum dan

atau perizinan di bidang perindustrian dan perdagangan.

Menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan teknis di bidang

perindustrian dan perdagangan.

Menyelenggarakan kerjasama di bidang perindustrian dan

perdagangan.

Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan

perindustrian dan perdagangan.

Menyelenggarakan pameran dan promosi bidang perindustrian dan

perdagangan.

Menyelenggarakan pembinaan di bidang mutu / kualitas hasil industri

sesuai Standar Nasional Industri (SNI), ISO 9000 dan Gugus Kendali

Mutu (GKM).

Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dalam Perlindungan

Konsumen.

Menyelenggarakan sosialisasi di bidang perindustrian dan

perdagangan.

Page 41: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Menyusun indikator dan pengukuran kinerja di bidang perindustrian

dan perdagangan.

Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja,

LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas.

Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional.

Menyelenggarakan pembinaan Penyidik Pegawai Negeri sipil (PPNS)

Dinas.

Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait.

Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

b. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas

secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang

perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian

sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Uraian tugasnya meliputi :

Menyusun rencana kerja Sekretariat berdasarkan rencana strategis dan

rencana kerja dinas.

Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja

dinas.

Page 42: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan dinas

sesuai dengan bidang tugas.

Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar

efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.

Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pengkoordinasian

penyelanggaraan urusan kesekretariatan.

Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan.

Mengelola administrasi keuangan.

Mengelola administrasi umum.

Mengelola administrasi kepegawaian.

Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di bidang

perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan

kepegawaian.

Melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan penyusunan rencana '

strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas.

Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

Memberikan usul dan saran kepada atasan.

Page 43: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Subaggian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas

mengelola administasi umum dan kepegawaian. Uraian tugasnya meliputi :

Melakukan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian

berdasarkan rencana kerja sekretariat.

Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas

sesuai dengan bidang tugas.

Melaporkan administrasi surat menyurat dan perjalanan dinas.

Mengurus peralatan dan perlengkapan kantor, pendokumentasian

informasi hukum serta kearsipan dan perpustakaan.

Melakukan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol.

Melakukan pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan dinas.

Mengurus kelancaran operasional kendaraan dinas.

Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana kebutuhan

pegawai.

Page 44: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Menyiapkan dan mengolah bahan usulan yang meliputi pengangkatan,

kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji

berkala dan tunjangan.

Mengelola data dan dokumentasi pegawai.

Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan

pelatihan calon peserta pendidikan dan pelatihan serta calon peserta

ujian dinas pegawai.

Mengusulkan permohonan izin dan tugas belajar.

Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK).

Memproses permohonan cuti, dan mengusulkan permohonan kartu

pegawai, kartu isteri / kartu suami, kartu tabungan asuransi pension,

kartu asuransi kesehatan, dan tabungan perumahan (BAPERTARUM).

Menyiapkan dan memproses Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP3) Pegawai dan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P).

Memproses laporan perkawinan, ijin perkawinan, dan perceraian.

Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan / tanda jasa

dan sanksi.

Menyiapkan bahan sumpah / janji Pegawai Negeri Sipil.

Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai.

Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran

kinerja di bidang umum dan kepegawaian.

Page 45: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

d. Kepala Subbagian Keuangan

Kepala Subbagian Keuangan memiliki tugas melakukan pengelolaan

adminisnasi keuangan. Uraian tugas :

Melakukan penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan

berdasarkan rencana kerja Sekretariat.

Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan dinas

sesuai dengan bidang tugas.

Melakukan pengawasan laporan administrasi keuangan bendahara.

Menyiapkan bahan usulan perubahan anggaran.

Menyiapkan bahan perhitungan anggaran.

Melakukan adminishasi pembukuan, pertanggungiawaban dan laporan

keuangan.

Melakukan pembuatan daftar gaji pegawai.

Melakukan pembayaran gaji pegawai.

Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran

kinerja di bidang keuangan.

Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

Page 46: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran

pelaksanaan tugas.

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungiawaban pelaksanaan tugas.

Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

e. Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan memiliki

tugas Melakukan penyiapan batran perumusan kebdakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan fugas sec,ara terpadu di

bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Uraian tugasnya meliputi :

Melakukan rencana kerja Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan berdasarkan rencana kerja Sekretariat.

Memberi petunjuk, arahan, dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

Mempelajari, menelaah peraturan penrndang-undangan, keputusan,

petunjuk pelaksanaan dan petnnjuk teknis program kegiatan dinas

sesuai dengan bidang tugas.

Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk

menyusun rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kerja dinas.

Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan rencana strategis

dan rencana kerja dinas guna evaluasi dan pelaporan.

Page 47: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Melakukan evaluasi dan analisis hasil kerja guna pengembangan

rencana strategis dan rencana kerja dinas.

Menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan rencana strategis,

rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas.

Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran

kinerja di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan.

Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk

Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan rencana strategis dan

rencana kerja dinas.

Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran

pelaksanaan tugas.

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungiawaban pelaksanaan tugas.

Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Sistem dan Prosedur Pengadaan Alat Tulis Kantor

Di dalam pelaksanaan pengadaan alat tulis kantor, Pemerintah Kota

Surakarta berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Selain itu, untuk pencairan

dananya, Pemerintah Kota Surakarta mengacu pada Peraturan Walikota

Page 48: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Surakarta nomor 31 Tahun 2013 tentang pedoman teknis pelaksanaan

kegiatan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Surakarta. Di dalam

Peraturan Walikota nomor 31 tahun 2013 juga mengacu pada Peraturan

Pemerintah Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Di dalam Peraturan Presiden

nomor 70 tahun 2012 mengatur mengenai prosedur pengadaan barang, mulai

dari prosedur permintaan barang hingga prosedur penerimaan barang,

sedangkan prosedur permintaan pembayaran hingga prosedur pencatatan

pencairan dana diatur dalam Peraturan Walikota nomor 31 tahun 2013.

Kedua Peraturan tersebut digunakan sebagai dasar dalam pengadaan

barang/jasa pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.

a. Fungsi yang terkait

1) Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat yang diberi kewenangan untuk membantu dalam

menerbitkan keputusan yang berkaitan dengan kepegawaian,

mengadakan ikatan/perjanjian/kontrak kepada pihak ketika dalam

rangka pengadaan barang dan jasa.

2) Pejabat Pengadaan

Personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang dan

Jasa yang melaksanakan pengadaan barang dan jasa.

3) Tim Pemeriksa

Page 49: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Orang yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan terhadap

barang yang telah dibeli dan menjamin kuantitas serta kualitas

barang tersebut.

4) Bagian Perlengkapan

Orang yang ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab

terhadap penyimpanan barang yang telah dibeli.

5) Sub Bagian Perbendaharaan Pengeluaran

Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,

menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk

keperluan belanja barang dan jasa.

b. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian alat tulis

kantor adalah sebagai berikut:

1) Surat Perintah Kerja (SPK)

Dokumen ini digunakan untuk memberi kuasa kepada Pejabat

Pengadaan untuk melaksanakan pengadaan barang.

2) Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Dokumen ini merupakan dokumen yang berisi sekumpulan

persyaratan baik persyaratan administratif maupun persyaratan

teknis yang diberlakukan pada perencanaan pengadaan barang

Page 50: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

3) Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Dokumen ini digunakan untuk mengetahui kewajaran harga baik

atau digunakan sebagai pembanding harga.

4) Berita Acara (BA)

Dokumen ini berisi mengenai waktu terjadi, tempat, keterangan

atau petunjuk lain tentang suatu perkara.

5) Surat Perintah Pembayaran (SPP)

Dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang

ditujukan kepada Bank Jateng untuk melakukan proses

pembayaran dalam pengadaan barang.

c. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam Sistem Pengadaan Alat

Tulis Kantor oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

adalah Jurnal Pengeluaran Kas (JKK) dimana jurnal ini digunakan untuk

mencatat transaksi pembelian alat tulis kantor secara tunai.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

1) Prosedur Permintaan Barang

Pejabat Pembuat Komitmen menunjuk Pejabat Pengadaan

untuk melakukan pengadaan barang.

Pejabat Pembuat Komitmen membuat Surat Perintah Kerja

(SPK) yang ditujukan kepada Pejabat Pengadaan.

Page 51: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

2) Prosedur Pengadaan Barang

Pejabat Pengadaan mencari info tentang penyedia barang dari

berbagai sumber.

Pejabat Pengadaan mulai menyusun Rencana Kerja dan Syarat

(RKS) dan Harga Perkiraan Sendiri serta mengundan para

penyedia barang yang akan diseleksi.

Pejabat Pengadaan melakukan negoisasi teknis mengenai harga

dan kualitas barang yang akan dibeli hingga mencapai

kesepakatan.

Setelah terjadi kesepakatan, Pejabat Pengadaan memberitahu

Pejabat Pembuat Komitmen mengenai penyedia barang yang

telah dipilih.

Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara pengadaan penyedia

barang dan mengirimkan kepada Tim Pemeriksa.

3) Prosedur Penerimaan Barang

Tim Pemeriksa menerima Berita Acara Pengadaan penyedia

barang beserta barang yang dibeli lalu memeriksa kuantitas dan

kualitasnya.

Tim Pemeriksa membuat Berita Acara Pemeriksaan Barang

yang akan diberikan kepada Bagian Perlengkapan.

Page 52: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Bagian Perlengkapan menerima Berita Acara Pemeriksaan

Barang yang disertai barang yang telah dibeli lalu

menyimpannya di gudang.

Bagian Perlengkapan membuat Berita Acara Penyimpanan

Barang.

Bagian Perlengkapan mengumpulkan berkas berupa Surat

Perintah Kerja dan Berita Acara penyimpanan barang.

Bagian Perlengkapan membuat Surat Perintah Membayar yang

ditandatangani Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia

Barang.

4) Prosedur Permintaan Pembayaran

Sub Bagian Keuangan meneliti kelengkapan berkas dan

membubuhkan cap, tanggal dan nomor diterima.

Su Bagian Keuangan membuat Surat Perintah Pencairan Dana

yang akan digunakan oleh Bank Jateng untuk menyetorkan

dana ke pihak penyedia barang.

Page 53: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

e. Bagan Alir/Flowchart

Pejabat Pembuat Komitmen

Keterangan:

PP : Pejabat Pengadaan

SPK : Surat Perintah Kerja

Gambar 3.2 Prosedur Permintaan Barang

MULAI

Menunjuk PP

untuk proses

pengadaan

langsung

Membuat

SPK

SPK 1

1

Page 54: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Pejabat Pengadaan

Keterangan:

SPK: Surat Perintah Kerja

RKS: Rencana Kerja dan Syarat

HPS: Harga Perkiraan Sendiri

Gambar 3.3 Prosedur Pengadaan Barang

Menyusun RKS

dan menetapkan

HPS

Mengirim

undangan ke

penyedia barang

Mencari info dan

harga minimal dari

2 sumber yang

berbeda

HPS 1

1

2

RKS 1

SPK 1

Page 55: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Keterangan:

HPS: Harga Perkiraan Sendiri

RKS: Rencana Kerja dan Syarat

Gambar 3.3 Prosedur Pengadaan Barang

HPS 1

RKS 1

Undangan 1

2

Menyampaikan

penawaran

harga

Melakukan

negosiasi teknis

dan harga dengan

penyedia barang

3

Page 56: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

ya

Gambar 3.3 Prosedur Pengadaan Barang

3

Melakukan

negosiasi teknis

dan harga

dengan

penyedia

barang

sepakat

Mengundang

penyedia

barang lain

PP

memberitahu

PPK tentang

penyedia

barang

4 2

tidak iya

Page 57: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Keterangan:

PP: Pejabat Pengadaan

PPK: Pejabat Pembuat Komitmen

BA: Berita Acara

Gambar 3.3 Prosedur Pengadaan Barang

PP

memberitahu

PPK tentang

penyedia

barang

PP

sampaikan

BA ke Tim

Pemeriksa

BA pengadaan

penyedia barang

5

4

PP membuat

berita acara

pengadaan

penyedia

barang

Page 58: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

1) Deskripsi Prosedur Permintaan Barang dan Prosedur Pengadaan Barang

Berdasarkan bagan alir Prosedur Permintaan Barang dan Prosedur

Pengadaan Barang di atas, dapat dijelaskan bahwa Pejabat Pembuat

Komitmen menunjuk Pejabat Pengadaan untuk melakukan proses

pengadaan barang langsung. Penunjukkan Pejabat Pengadaan tersebut

juga disertai dengan 1 lembar Surat Perintah Kerja (SPK) yang nantinya

akan digunakan sebagai pelengkap berkas dalam pembuatan surat perintah

pembayaran kepada Bank Jateng.

Setelah Pejabat Pengadaan menerima Surat Perintah Kerja dari

Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pengadaan kemudian mencari info

dan harga dari 2 sumber yang berbeda lalu menetapkan Rencana Kerja dan

Syarat serta Harga Perkiraan Sendiri. Setelah itu Pejabat Pengadaan mulai

membuat undangan yang ditujukan kepada para penyedia barang untuk

diseleksi.

Dengan adanya Rencana Kerja dan Syarat, Harga Perkiraan Sendiri

dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan negoisasi teknis dan

harga dengan para penyedia barang yang diseleksi. Apabila negoisasi

tersebut tidak mendapat kesepakatan harga maka Pejabat Pengadaan harus

mengundang penyedia barang yang lain, namun apabila telah

mendapatkan kesepakatan maka Pejabat Pengadaan memberitahukan

Page 59: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

kepada Pejabat Pembuat Komitmen mengenai penyedia barang yang telah

ditunjuk. Setelah itu Pejabat Pengadaan harus membuat berita acara

mengenai pengadaan penyedia barang yang kemudian berita acara

diserahkan kepada Tim Pemeriksa.

Page 60: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Tim Pemeriksa

Keterangan:

BA: Berita Acara

Gambar 3.3 Prosedur Penerimaan Barang

5

BA pengadaan

penyedia

barang

Membuat

berita acara

pemeriksaan

barang

Memeriksa

barang

2 BA 1 Pemeriksaan

barang

T

6

Disertai dengan

barang

Page 61: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Bagian Perlengkapan

Keterangan:

BA: Berita Acara

Gambar 3.4 Prosedur Penerimaan Barang

Bukti acara

pemeriksaan barang

Menyimpan

barang

Membuat

berita acara

penyimpanan

barang

2

BA 1

Penyimpanan barang

7

T

1

6

Disertai dengan

barang

Page 62: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Keterangan:

SPK: Surat Perintah Kerja

BA: Berita Acara

Gambar 3.4 Prosedur Penerimaan Barang

7

BA 1 SPK

8

Mengumpulkan

kelengkapan

berkas

Memeriksa

Kelengkapan

Berkas

9

BA 1

SPK 1

Disertai dengan

barang

Page 63: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Keterangan:

SPM: Surat Perintah Membayar

Gambar 3.3 Prosedur Penerimaan Barang

lengkap

9

Memeriksa

Kelengkapan

Berkas

Membuat surat

perintah

pembayaran yg

ditandatangani PPK

dan Penyedia

barang

2

SPM 1

Meminta

kelengkapan

berkas

Register

penolakan

10

T

tidak

ya

Page 64: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Sub Bagian Perbendaharaan Pengeluaran

Keterangan:

SPM: Surat Perinta Membayar

SPPD: Surat Perintah Pencairan Dana

Gambar 3.5 Prosedur Permintaan Pembayaran

2

10

SPM 1

Meneliti

kelengkapan

Membubuhkan

cap, tanggal, no

diterima

11

SPPD 1

T

Page 65: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Gambar 3.5 Prosedur Permintaan Pembayaran

11

Surat perintah 1

pencairan dana

Memerintahkan

Bank Jateng

untuk

menyetorkan

dana ke pihak

penyedia barang

Jurnal Kas

Keluar

Selesai

Page 66: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

2) Diskripsi Prosedur Penerimaan Barang dan Prosedur Permintaan

Pembayaran

Berdasarkan bagan alir Prosedur Penerimaan Barang di atas, dapat

dijelaskan bahwa dalam prosedur penerimaan barang, setelah Tim

Pemeriksa menerima berita acara pengadaan penyedia barang yang

disertai dengan barang, maka Tim Pemeriksa akan memulai memeriksa

kuantitas dan kualitas barang dan apabila barang yang dibeli sudah sesuai

dengan kualitas dan kuantitas yang diinginkan maka Tim Pemeriksa harus

membuat berita acara pemeriksaan barang yang terdiri dari 2 lembar,

dimana lembar pertama akan diberikan kepada Bagian Perlengkapan dan

lembar kedua diarsipkan.

Setelah berita acara pemeriksaan barang lembar pertama diserahkan

kepada Bagian Perlengkapan yang disertai dengan barang yang telah

dibeli, Bagian Perlengkapan akan menyimpan barang kedalam gudang

penyimpanan. Kemudian Bagian Perlengkapan harus membuat berita

acara penyimpanan barang yang terdiri dari 2 lembar, dimana lembar

pertama akan disatukan dengan Surat Perintah Kerja yang kemudian

diperiksa kelengkapannya, apabila tidak lengkap maka Bagian

Perlengkapan harus meminta kelengkapan berkas dari Pejabat Pembuat

Komitmen, namun apabila berkas sudah lengkap maka Bagian

Perlengkapan membuat Surat Perintah Membayar (SPM) sebanyak 2

Page 67: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

lembar yang telah ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan

Penyedia Barang, dimana lembar pertama akan diserahkan kepada Sub

Bagian Perbendaharaan Pengeluaran dan lembar kedua diarsipkan.

Surat Perintah Membayar yang telah diterima oleh Sub

BagianPerbendaharaan Pengeluaran akan diteliti ulang. Apabila sudah

benar maka akan dibubuhkan cap, tanggal dan nomor diterima oleh Sub

Bagian Perbendaharaan Pengeluaran yang kemudian dapat digunakan

sebagai Surat Perintah Pencairan Dana. Surat tersebut lalu diberikan

kepada Bank Jateng selaku bank yang berwenang dalam pembayaran dana

pengadaan barang yang selanjutnya akan dicatat dalam buku jurnal kas

keluar.

Page 68: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

2. Analisis Sistem Pengadaan Alat Tulis Kantor Pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta dengan Metode Langsung

a. Fungsi

Ada beberapa fungsi yang terkait dalam sistem pengadaan alat tulis

kantor pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

diantaranya Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pengadaan, Tim

Pemeriksa, Bagian Perlengkapan dan Sub Bagian Perbendaharaan

Pengeluaran. Hal ini tentunya memaksimalkan kinerja proyek pengadaan

ATK. Akan tetapi karena adanya keterkaitan pelaksanaan antar fungsi

tersebut, maka sisi kelemahannya yaitu fungsi-fungsi tersebut tidak bisa

melaksanakan kerja secara bersamaan/serentak. Jadi apabila terjadi

keterlambatan pada fungsi yang terdahulu maka akan berpengaruh

terhadap kinerja fungsi yang berikutnya.

b. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam sistem pengadaan alat tulis kantor

pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta adalah Surat

Order Pembelian, Bukti Penerimaan Barang, Bukti Pembelian (nota), dan

Laporan Penerimaan Barang. Dokumen yang digunakan dalam sistem

pengadaan alat tulis kantor pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Surakarta sudah cukup lengkap, saling berkaitan dan telah

diserahkan kepada bagian-bagian yang berwenang.

Page 69: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Karena proyek ini dibagi menjadi beberapa bagian dan sub bagian

fungsi, maka rawan terhadap manipulasi atau pemalsuan laporan-laporan.

Maka dalam hal ini perlu pengecekan dokumen secara detail.

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan yang digunakan dalam sistem pengadaan alat tulis kantor

pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta sudah baik,

tetapi jarangnya atau ketidaktelitian dalam pengecekkan barang di gudang

dengan yang tertera di dalam komputer dapat menyebabkan terjadinya

selisih jumlah persediaan yang ada. Sehingga perlu sinkronisasi berkala.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Prosedur yang digunakan dalam sistem ini sudah cukup baik karena

semua sudah dilakukan dengan menggunakan sistem komputer dan

prosedurnya telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Namun

terkendala pada sumber daya manusianya masih kurang mengerti dalam

penggunaan sistem komputer, maka akan menghambat jalannya prosedur

pencatatannya atau terjadinya kesalahan pemasukan data.

Page 70: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

C. Temuan

Berdasarkan pembahasan mengenai sistem pengadaan alat tulis kantor pada

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, maka penulis dapat

mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan yang ada dalam sistem

tersebut, antara lain :

1. Kelebihan

Kelebihan-kelebihan yang dapat dikemukakan di dalam sistem pengadaan

alat tulis kantor pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

adalah sebagai berikut:

a. Semua fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem ini dicatat dengan sistem

komputerisasi sehingga dapat memaksimalkan kinerja sesuai dengan

prosedur yang ada serta dapat memperkecil kesalahan dalam pembuatan

laporan.

b. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pengadaan alat tulis

kantor ini telah dibuat sesuai dengan fungsi masing-masing bagian dan

sub bagian. Sehingga setiap kegiatan kerja memiliki surat perintah

masing-masing serta hasil dari setiap kegiatan kerja ada laporan yang

jelas.

c. Kemudahan dalam pemlihan barang dan harga, karena adanya beberapa

penyedia barang yang memberikan penawaran.

Page 71: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

2. Kelemahan

Kelemahan-kelemahan yang dapat dikemukakan di dalam sistem

pengadaan alat tulis kantor pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Adanya keterkaitan antar fungsi yang mengakibatkan fungsi tidak dapat

bekerja secara bersamaan, sehingga apabila terlambat pada satu fungsi akan

berpengaruh ke fungsi yang berikutnya.

b. Tidak jarang terjadi selisih pencatatan persediaan barang di komputer

dengan yang ada di gudang yang dikarenakan tidak adanya penentuan

batasan waktu dalam pengecekkan persediaan barang

c. Alat tulis kantor merupakan benda yang mudah dipindah tangankan,

sehingga sulit untuk memastikan berapa besar anggaran yang harus

digunakan untuk pengadaannya dalam jangka waktu tertentu.

Adanya sumber daya manusia yang kurang memahami sistem komputer akan

berdampak pada terjadi kesalahan pengolahan dan pemasukan data.

Page 72: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang tertulis dalam bab-bab sebelumnya, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut ini.

A. KESIMPULAN

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta merupakan salah satu

instansi pemerintahan di Kota Surakarta yang juga turut berperan dalam

pembangunan Kota Surakarta agar lebih maju. Untuk mewujudkan Kota

Surakarta yang lebih maju, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

melaksanakan beberapa program kerja yang telah disusun secara rapi. Namun

dalam pelaksanaan program kerja tersebut terdapat sarana dan prasarana yang

penting untuk menunjang terlaksananya program kerja tersebut, salah satunya

adalah alat tulis kantor.

Sistem Pembelian Alat Tulis Kantor pada Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta dapat dikatakan sudah cukup baik dalam

pelaksanaannya yang sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 31 Tahun 2013.

Dalam pelaksanaannya terdapat kerja sama yang sangat baik antar karyawan

dalam seluruh bagian maupun sub bagian sehingga semua dapat berjalan secara

rapi dan terarah sesuai dengan masing-masing fungsinya. Selain itu, semua

prosedur yang dilakukan dalam sistem ini sudah menggunakan sistem

Page 73: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

komputerisasi sehingga pada saat memasukkan data juga bisa berjalan lancar dan

dapat memperkecil kesalahan dalam pembuatan laporan. Namun demikian masih

ada yang perlu diperbaiki, seperti halnya tidak ada penentuan waktu yang

digunakan untuk mengecek persediaan barang yang ada di gudang dengan yang

tercatat di komputer sehingga dapat mengakibatkan terjadinya selisih jumlah

persediaan, selain itu mengingat alat tulis kantor merupakan benda yang kecil

dan mudah dipindah tangankan, maka tidak mudah untuk memastikan berapa

besar pengeluaran yang harus ditanggung dalam jangka waktu tertentu.

B. SARAN

Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem pengadaan alat

tulis kantor pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, maka

penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Diperlukan adanya penentuan batas waktu dalam setiap pelaksanaan tugas

masing-masing fungsi sehingga tidak menghambat pelaksanaannya tugas pada

fungsi berikutnya.

2. Diperlukan adanya penentuan waktu dalam pengecekkan persediaan barang

yang ada di komputer dengan yang tersedia di gudang, sehingga dapat

memperkecil adanya selisih pencatatan jumlah persediaan.

3. Diperlukan adanya pembatasan pemakaian alat tulis kantor dan pembatasan

anggaran yang dikeluarkan untuk proses pengadaannya dalam jangka waktu

tertentu.

Page 74: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

4. Diadakannya pelatihan sistem komputer terhadap semua karyawan sehingga

dapat meningkatkan sumber daya manusianya agar dapat memperkecil

kesalahan dalam pengolahan dan pemasukan data.

Page 75: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Keuangan Dinas Perindustrian dam Perdagangan Kota Surakarta. 2013.

Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah.

Bagian Perbendaharaan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota

Surakarta. 2012. Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Baridwan, Zaki. 2006. “Sistem Akuntansi Pengawasan Prosedur dan Metode”.

Yogyakarta: BPFE

Hall, James A. 2006. Accounting Information System”. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2008. ”Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat.

Susanto, Azhar. 2008. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi [online].

http://kampoengaccounting.blogspot.co.id//2013/01/pengertian-sistem-

informasi-akuntansi.html?m=l. [Diakses pada tanggal 1 Januari 2015]

The Liang, Gie. 2007. “Administrasi Perkantoran Modern”. Yogyakarta: Super

Sukses & Nurcahaya.

Widjajanto, Nugroho. 2001. “Sistem Informasi Akuntansi”. Jakarta: Erlangga.

Page 76: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

LAMPIRAN

Page 77: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

SURAT PERINTAH KERJA

SATUAN KERJA PPK: ________________

SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR SPK : __________________________ TANGGAL SPK : ________________________

Halaman ____ dari _____

NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PAKET PEKERJAAN : ________ PENGADAAN :

Surat Permintaan Penawaran Harga dan BA Negosiasi

SUMBER DANA: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ___ (__________) Hari

Kalender, yaitu mulai dari tanggal ………s/d tanggal……………

NILAI PEKERJAAN

No. Uraian Kuantitas Satuan Ukuran Harga satuan Total (Rp.) Pekerjaan (Rp. )

Jumlah

PPN

Nilai

TERBILANG : ______________________________________________________ INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: 1. Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang

diperintahkan dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima.

2. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai SPK sebelum PPN setiap hari kalender keterlambatan.

3. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, Penyedia berkewajiban untuk mematuhi Standar Ketentuan dan Syarat Umum SPK terlampir.

Pejabat PA/KPA

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk Penyedia maka rekatkan

materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [jabatan]

Penyedia Barang/Jasa

__________

[tanda tangan dan, cap (jika salinan asli ini untuk proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan

materai Rp 6.000,- )] [nama lengkap][jabatan]

Page 78: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1

Page 79: ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA

1