analisis putusan ptun

30
BAB I PROFIL PENGADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN) YOGYAKARTA 1

Upload: maria-yohana-kristyadewi

Post on 24-Jul-2015

2.299 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Putusan PTUN

BAB I

PROFIL PENGADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN) YOGYAKARTA

1

Page 2: Analisis Putusan PTUN

B. VISI-MISI PTUN YOGYAKARTA

1. Visi :

a. Terwujudnya badan peradilan indonesia yang agung 

2. Misi:

a. Menjaga kemandirian badan peradilan.

b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.

c. Meningkatkan kuwalitas kepemimpinan badan peradilan.

d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.

C. SUMBER DAYA MANUSIA PTUN YOGYAKARTA

1. Struktur Organisasi PTUN Yogyakarta

Sumber: http://ptun-yogyakarta.go.id/index.php/profil/hakim-dan-pegawai

2. Hakim dan Pegawai:

a. Ketua: Liliek Eko Purwanto,S.H.

b. Wakil Ketua: Bertha Sitohang,S.H.

c. Hakim: Aning W Rahayu,S.H.

d. Hakim: Agus B.Susilo.S,H.M.kn

e. Hakim: Rony Erry Saputro,S.H.

f. Hakim: Andri Swasono,S.H.

2

Page 3: Analisis Putusan PTUN

g. Hakim: Retno Nawangsih,S.H

h. Hakim: Oktavo Primasari,S.H.

i. Hakim: Agustina,S.H.

j. Panitera Sekretaris: Sri Asmaraning,S.H.

k. Wakil Sekretaris :Ibrahim S.H.

l. Panitera Muda Perkara :Suwarna S.H.

m. Panitera Muda Hukum: Himawati S.H.

n. KaSuBag: Suhartini S.H.

o. KaSuBag KP: RR Asnuri S.H.

p. KaSuBag PP:Budi Suryana S.H.

D. PERKARA YANG MASUK KE PTUN YOGYAKARTA

3

Page 4: Analisis Putusan PTUN

Sumber:http://ptun-yogyakarta.go.id/index.php/layanan-informasi/informasi-perkara-g/statistik-perkara

4

Page 5: Analisis Putusan PTUN

BAB II

ANALISIS KASUS TATA USAHA NEGARA

( PUTUSAN PTUN NO.01/G/2011/PTUN.YK ANTARA ADE GARDENIA

PRAJAWATI A.MD MELAWAN WALIKOTA YOGYAKARTA)

A. OBYEK SENGKETA DALAM PERKARA PTUN :

Obyek sengketa  Tata Usaha Negara adalah keputusan yang dikeluarkan oleh Badan  atau

Pejabat Tata Usaha Negara. Keputusan Tata Usaha Negara sebagai tersebut dalam Pasal 1

huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 adalah suatu penetapan tertulis yang

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan  hukum Tata

Usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat

kongkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang  atau badan

hukum perdata.

Dari pengertian tersebut, dapat dijelaskan lebih lanjut :

1.      Penetapan tertulis

Pengertian penetapan tertulis menyaratkan bahwa perbuatan tersebut harus

dilakukan dalam bentuk tulisan bukan ungkapan lisan.  Dan dijelaskan bahwa tertulis

tersebut tidaklah harus memenuhi syarat sebuah keputusan baik materiil maupun formil,

yang jelas apapun bentuknya sepanjang tertulis (misal berupa: memo, disposisi,

katabelece dll ) dianggap sebagai penetapan tertulis. Persyaratan tertulis ini adalah dalam

kerangka untuk memudahkan proses pembuktian.

2.      Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

Pasal 1 huruf a disebutkan yang disebut dengan Tata Usaha Negara adalah

administrasi Negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan

pemerintahan baik dipusat maupun di daerah. Sedangkan urusan pemerintahan adalah

tujuan pembentukan pemerintahan sebagaimana tersebut dalam Alinea IV Pembukaan

UUD 1945 yaitu “…….melindungi segenap tumbah darah Indonesia ; menyelenggarakan

kesejahteraan umum ; mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut serta mengjaga

perdamaian dunia …..dst”.

5

Page 6: Analisis Putusan PTUN

Makna yang sedang menjalankan fungsi tidak mesti organ pemerintah, namun

bisa juga pihak lain selain organ pemerintah menjalankan fungsi orang-perorang ; badan

hukum perdata ) pemerintahan.

Dengan demikian yang dimaksud dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan

peraturan perundang- undangan. Sumber kewenangan untuk melaksanakan urusan

pemerintahan dapat bersumber karena atribusi ; delegasi maupun mandat.

3.      Berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Tindakan hukum Tata Usaha Negara adalah perbuatan hukum Badan atau Pejabat

Tata Usaha Negara yang bersumber pada suatu ketentuan hukum Tata Usaha Negara

yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban pada orang lain, dengan kata lain perbuatan

tersebut berupa keputusan yang bersifat konstitutif bukan deklaratur. 

4.      Bersifat kongkrit, individual, final

Kongkrit artinya nyata lawan dari abstrak, artinya berwujud, tertentu atau dapat

ditentukan. Individual adalah tertuju kepada siapa keputusan tersebut, bukan untuk

umum. Artinya jelas tersebut dalam keputusan tersebut nama dan alamat yang dituju.

Sedangkan final adalah terakhir, artinya keputusan tersebut sudah tidak memerlukan lagi

persetujuan dari pihak lain. Keputusan tersebut berarti telah menimbulkan akibat hukum.

5.       Menimbulkan akibat hukum bagi  seseorang atau badan hukum perdata.

Yang artinya bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha

Negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban bagi seseorang atau badan hukum

perdata. Akibat hukum dari keputusan tersebut biasanya menimbulkan kerugian sehingga

seseorang atau Badan hukum perdata tersebut mengajukan gugatan untuk mendapatkan

hak dan kewajiban yang hilang karena dikeluarkannya keputusan tersebut1.

Dalam perkara Tata Usaha Negara (TUN) No.01/G/2011/PTUN.YK Antara Ade

Gardenia Prajawati A,Md Melawan Walikota Yogyakarta, obyek sengketa TUN dalam

perkara tersebut adalah Keputusan Walikota Yogyakarta No: 93/PEM.D/BP/D.2 , tanggal

25 Oktober 2010 Tentang Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai Calon Pegawai Negeri

Sipil yang ditujukan kepada Ade Gardenia (Penggugat). Keputusan tersebut diterima

penggugat pada 27 Oktober 2010.

1 Edi Pranoto,Obyek Sengketa Tata Usaha Negara, http://edipranoto.blogspot.com/2011/04/obyek-sengketa-ptun.html, diakses pada hari Minggu,17 Juni 2012

6

Page 7: Analisis Putusan PTUN

. Keputusan Walikota Yogyakarta tersebut termasuk Keputusan Tata Usaha Negara

sebagaimana yang diatur dalam pasal 1 ayat (9) UU No. 51 Tahun 2009 Tentang

Perubahan Kedua atas UU No.5 Tahun l986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara , oleh

karena keputusan tersebut merupakan keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan

atau Pejabat yang berwenang melaksanakan urusan Pemerintahan berdasarkan Undang-

Undang yang berlaku. Keputusan tersebut juga bersifat:

1. KONGKRIT : Keputusan yang dikeluarkan Walikota Yogyakarta adalah

kongkrit,tidak abstrak, tetapi berwujud tertentu atau dapat ditentukan , yaitu berupa

pemberhentian dengan hormat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) .

2. INDIVIDUAL : bahwa keputusan yang dikeluarkan, nyata-nyata ditujukan dan

berlaku serta mempunyai akibat hukum bagi penggugat.

3. FINAL : Bahwa keputusan yang dikeluarkan Waikota Yogyakarta bersifat final atau

definitif karena telah berakibat hukum bagi penggugat berupa pemberhentian

penggugat sebagai CPNS.

Perkara ini adalah sengketa kepegawaian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 35

ayat (1) UU No.43 Tahun 1999 Tentang Perubahan UU No. 8 Tahun 1974 Tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian yang selengkapnya sebagai berikut :

“Sengketa kepegawaian diselesaikan melalui Peradilan Tata Usaha Negara”.

B. DASAR/ ALASAN GUGATAN :

Dalam pasal 53 ayat (2) UU No.5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha

Negara, alasan mengajukan gugatan adalah :

1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku/peraturan dasar serta

bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB);

2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan keputusan

sebagaimana dimaksud telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain

dari maksud diberikannya wewenang tersebut;

3. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan atau tidak

mengeluarkan keputusan sebagaimana dimaksud dalam setelah

7

Page 8: Analisis Putusan PTUN

mempertimbangkan semua kepentingan yang tersangkut dengan keputusan itu

seharusnya tidak sampai pada pengambilan atau tidak pengambilan keputusan

tersebut.

Maksud dari bertentangan dengan Undang-Undang dalam pasal 53 tersebut apabila:

1. Berkaitan dengan tata cara/prosedur.

2. Isi/materi yang diatur.

3. Berkaitan dengan kewenangan.

4. Berkaitan dengan waktu.

Sedangkan maksud bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang

Baik, menurut Undang-Undang No.28 Tahun 1999, adalah:

1. Asas Kepastian Hukum.

2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara.

3. Asas Kepentingan Umum.

4. Asas Transparansi/Keterbukaan.

5. Asas Proposionalitas (Keseimbangan Hak Dan Kewajiban).

6. Asas Profesionalitas.

7. Asas Akuntabilitas.

Gugatan ini diajukan karena, dengan diterbitkannya keputusan tersebut

mengakibatkan kepentingan penggugat dirugikan. Kepentingan penggugat yang dirugikan

tersebut adalah karena batal diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan harapan serta ci

ta-cita penggugat maupun orang tua penggugat, agar dapat menyandang predi kat sebagai

Pegawai Negeri Sipil hilang dan sirna .

Tanpa pemberitahuan, peringatan terlebih dahulu penggugat diberhentikan dengan

hormat oleh Walikota Yogyakarta dengan mendasarkan pada pertimbangan pasal 18 ayat

(1) butir d dan e Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

yakni :

8

Page 9: Analisis Putusan PTUN

1. Pasal 18 ayat (1) butir d: “Tidak menunjukkan kecapakan dalam melaksanakan

tugas”.

2. Pasal18 ayat (1) butir e: ”Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik

yang dapat mengganggu lingkungan pekerjaan”.

Dalam surat gugatannya, penggugat menyatakan bahwa dasar/alasan gugatannya adalah

Keputusan Walikota tersebut bertentangan dengan azas-azas umum pemerintahan yang baik

sebagaimana ketentuan pasal 53 ayat (2) b UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

undang- undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

1. Bahwa Walikota Yogyakarta menerbitkan obyek sengketa telah bertentangan dengan

Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik khususnya menyangkut azas Kepastian

Hukum, Azas Keterbukaan , Azas Proporsionalitas , Azas Profesionalitas dan Azas

Akuntabilitas .

2. Bahwa Walikota Yogyakarta telah melanggar azas Kepastian Hukum yaitu:

menghalangi badan pemerintahan untuk suatu menarik kembali suatu keputusan atau

mengubahnya sehingga menimbulkan kerugian bagi yang berkepentingan , atau suatu

keputusan yang dikeluarkan oleh Badan Tata Usaha Negara harus mengandung

kepastian dan tidak akan dicabut kembali .

3. Bahwa Walikota Yogyakarta telah melanggar asas Keterbukaan yakni asas yang

membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar ,

Jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap

memperhatikan perlindungan atas hak asas pribadi , golongan, dan rahas ia negara.

(Vide Penjelasan pasal 3 UU No. 28 Tahun 1999). Pelanggaran azas tersebut

disebabkan karena telah diterbitkanya surat keputusan tersebut tidak didahului

terlebih dahulu dengan tindakan administratif berupa peringatan maupun teguran dari

TERGUGAT. PENGGUGAT tidak mendapatkan informasi yang benar , jujur dan

tidak diskriminatif tentang Pemberhentian diri penggugat sebagai CPNS.

4. Bahwa Walikota Yogyakarta telah melanggar Azas Proporsional yakni asas yang

mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara .

penggugat merasa mendapatkan per lakuan yang tidak adil dan proporsional yakni

diberhentikan atau “dipecat” dari Calon Pegawai Negeri Sipil padahal penggugat te

9

Page 10: Analisis Putusan PTUN

lah berusaha menjalankan penugasan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dengan

baik dan benar .

5. Bahwa Walikota Yogyakarta telah melanggar azas Profesionalitas yakni asas yang

mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan

perundang- undangan yang berlaku. Penggugat telah memenuhi syarat keahlian pada

bidangnya dengan telah dianugerahi gelar Ahli Madya (A.Md) karena telah

menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Program Studi Komputer dan Sis tem In

formasi di FMIPA UGM.

6. Bahwa Walikota Yogyakarta telah melanggar azas akuntabilitas yakni asas yang

menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara

Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Tindakan Walikota Yogyakarta menerbitkan keputusan

Pemberhentian sebagai CPNS kepada penggugat tidak memiliki ukuran yang jelas

apa yang menjadi ukuran sehingga begitu beratnya hukuman yang harus diterima

Penggugat yakni diberhentikan /dipecat dari CPNS .

Berdasarkan hal diatas penggugat dalam surat gugatannya meminta agar

keputusan Walikota Yogyakarta (tergugat) No: 93/pem.D/BP/D.2 , tanggal 25

Oktober 2010, Tentang Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai Calon Pegawai

Negeri Sipil dinyatakan batal atau tidak sah serta mewajibkan Walikota Yogyakarta

untuk mencabutnya .

C. PEMBUKTIAN

Pembuktian sangat penting artinya dalam perkara TUN, karena dikabulkan

atau ditolaknya suatu gugatan bergantung pada terbukti atau tidaknya gugatan

tersebut didepan pengadilan. Dalam praktek tidak semua dalil yang menjadi dasar

gugatan harus dibuktikan kebenarannya, seperti terhadap dalil-dalil yang telah diakui

atau tidak disangkal oleh Tergugat serta hal-hal yang telah diketahui oleh khalayak

ramai. Dalam PTUN dianut asas bebas terbatas, dimana hakim punya kebebasan

dalam menentukan luasnya pembuktian, juga tentang beban pembuktian, kepada

10

Page 11: Analisis Putusan PTUN

siapa beban pembuktian akan diberikan. Pasal 100 UU No. 5 Tahun 1986  tentang

Pengadilan Tata Usaha Negara menentukan, bahwa alat-alat bukti dalam Perkara

Tata Usaha Negara secara limitatif terdiri dari :

1. Alat bukti tertulis/Surat

2. Keterangan Ahli.

3. Keterangan Saksi.

4. Pengakuan Para Pihak.

5. Pengetahuan Hakim.

Dalam perkara diatas, alat bukti dalam perkara antara Ade Gardenia dengan

Walikota Yogyakarta baik penggugat maupun tergugat menggunakan alat bukti

berupa alat bukti surat. Penggugat menampilkan 12 (dua belas) alat bukti yakni alat

bukti surat bertanda P-1 sampai P-12. Sementara tergugat menampilkan 21 (dua

puluh satu) alat bukti surat/tertulis yakni T-1 sampai T-21 .

Surat sebagai alat bukti terdiri atas tiga jenis ialah :

1. akta otentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau di hadapan seorang pejabat

umum, yang menurut peraturan perundang-undangan berwenang membuat

surat itu dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang

peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya;

2. akta di bawah tangan, yaitu surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-

pihak yang bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat

bukti tentang peristiwa atau peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya;

3. surat-surat lainnya yang bukan akta.

Analisis mengenai alat bukti:

1. P - 1 : Petikan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor : 27/ Pem.D/ BP/ D.2 ,

tanggal 27 April 2009, Perihal : Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil

atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

2. P - 2 : Surat Perintah Penugasan dari Walikota Yogyakarta Nomor : 81/SPP/BKD/

IV/2009, tanggal 27 April 2009 Perihal : Perintah untuk Melaksanakan Tugas atas

nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

11

Page 12: Analisis Putusan PTUN

3. P - 3 : Surat Melaksanakan Tugas dari Camat Gondomanan Nomor : 800/181 tanggal

2 Mei 2009 atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

4. P - 4 : Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Tahun 2009 atas nama Ade Gardenia

Prajawati , A.md. (surat lain bukan akta);

5. P - 5 : Surat Keputusan Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Nomor :

02/SETDA/2010 tanggal 11 Januari 2010 Perihal : Penunjukan Petugas Pengelola

Barang Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2010 atas nama

Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

6. P - 6 : Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Tahun 2010 atas nama Ade Gardenia

Prajawati , A.md.(surat lain bukan akta;

7. P - 7 : Surat Tanda Tamat Pendidikan Dan Pelatihan dari Gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta Nomor : 19.426/ l.1 2 /DIKLAT PRAJAB I I / LAN/2010 tangga l 03

Mei 2010 atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

8. P – 8 : Surat dari Rumah Sakit Umum Daerah Yogyakarta Nomor KP.05.01 .1 / 3626

/RSUD/ IX/2010 tanggal 03 September 2010 Per iha l : Hasil Pengujian Kesehatan

atas nama Ade Gardenia Prajawat i , A.md. (akta Otentik);

9. P – 9 : Surat Camat Gondomanan Nomor : X.800/377 tanggal 04 September 2009

Perihal : Surat Teguran I atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik) ;

10. P - 10 : Surat Camat Gondomanan Nomor : X.800/007 Perihal : Surat Teguran II atas

nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

11. P – 11 : Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor : 93/Pem.D/BP/D.2 tanggal

25 Oktober 2010 Perihal Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri

Sipil atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

12. P – 12 : Surat dari Rektor Universitas Gajah Mada Yogyakar ta Nomor :

1800/DPA/2008 tanggal 19 Nopember 2008, perihal ijazah Diploma III pada

Program Studi Komputer dan Sistem Info rmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam atas nama Ade Gardenia Prajawat i , A.md. (akta Otentik);

Sementara Alat Bukti tergugat terdiri dari:

12

Page 13: Analisis Putusan PTUN

1. T – 1 : Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor : 93/Pem.D/BP/D.2 tanggal

25 Oktober 2010 Perihal Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri

Sipil atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

2. T - 2 : Surat dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Perihal

Berita Acara Penyerahan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor :

93/Pem.D/BP/D.2 tangga l 25 Oktober 2010 kepada Ade Gardenia Prajawati ,

A.md. tentang Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil atas

nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik) ;

3. T – 3 : Petikan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor : 27/Pem.D/BP/D.2 .

Tanggal 27 Apr i l 2009 Perihal Pengangkatan Sebagai Calon Pegawai Negeri

Sipil atas nama Ade Gardenia Prajawat i , A.md. (akta Otentik);

4. T - 4 : Surat Perintah Penugasan dari Walikota Yogyakarta Nomor : 81/SPP/BKD/

IV/2009, tanggal 27 April 2009 Perihal : Perintah untuk Melaksanakan Tugas atas

nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik) ;

5. T - 5 : Surat Melaksanakan Tugas dari Camat Gondomanan Nomor : 800/181

tanggal 2 mei 2009 atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

6. T - 6 : Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Tahun 2009 atas nama Ade

Gardenia Prajawati , A.md.(Surat lain);

7. T - 7 : Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Tahun 2010 atas nama Ade

Gardenia Prajawati , A.md.(Surat lain);

8. T- 8 : Surat dari Rumah Sakit Umum Daerah Yogyakarta.Perihal Hasil

Pengujian Kesehatan (akta Otentik).

9. T - 9 : Foto sedang tidur atas nama Ade Gardenia Prajawat i , A.md. tertanggal 05

Desember 2010 (Surat Lain).

10.T - 10 : Laporan Kinerja atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md.(Surat Lain) ;

11.T - 11 : Surat dari Camat Gondomanan Perihal Rekap Kehadiran Karyawan atas

nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

12.T – 12 : Surat Camat Gondomanan Nomor : X.800/377 tanggal 04 September

2009 Periha l : Surat Teguran I atas nama Ade Gardenia Prajawati A.md (akta

Otentik);

13

Page 14: Analisis Putusan PTUN

13.T - 13 : Surat Camat Gondomanan Nomor : X.800/007 Perihal : Surat Teguran I I

atas nama Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

14.T - 14 : Surat Undangan dar i Camat Gondomanan Nomor : 005/562 tangga l 29

Desember 2009 Perihal Undangan yang ditujukan kepada sdri .Ade Gardenia

Prajawati , A.md. (akta Otentik);

15.T - 15 : Resi Pengiriman Surat dari Kantor Pos Indonesia (surat lain) ;

16.T – 16 : Foto Copy sesuai aslinya surat dari Camat Gondomanan Nomor

X.800/315 tanggal 07 Juli 2010 Perihal Mohon Pembinaan Pegawai atas nama

Ade Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

17.T - 17 : Surat dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah Yogyakarta Nomor X

862/184 Tanggal 12 Juli 2010 Perihal Panggilan Dinas atas nama Ade Gardenia

Prajawati , A.md. (akta Otentik);

18.T – 18 : Surat dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah Yogyakar ta Nomor X

800/198 Tanggal 23 Juli 2010 Perihal Konseling Pegawai atas nama Ade

Gardenia Prajawat i , A.md. (akta Otentik);

19.T - 19 : Surat dari Kepala Badan Kepegawaian Daerah Yogyakarta Nomor X

800/220 Tanggal 13 Agustus 2010 Perihal Panggilan Dinas atas nama Ade

Gardenia Prajawati , A.md. (akta Otentik);

20.T – 20 : Surat dari Camat Gondomanan Nomor : 005/415 Tanggal 13 September

2010 Perihal Undangan Pembinaan Pegawai atas nama Ade Gardenia Prajawati ,

A.md. (akta Otentik);

21.T – 21 : Surat dari Camat Gondomanan Nomor 005/420 Tanggal 16 September

2010 Perihal Undangan Pembinaan Pegawai atas nama Ade Gardenia Prajawat i ,

A.md. (akta Otentik).

D. ISI PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

Dalam pasal 109 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986, putusan pengadilan harus

memuat :

1. Pembukaan:

14

Page 15: Analisis Putusan PTUN

a. Kepala putusan yang berbunyi : "DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA";

b. Identitas: nama, jabatan, kewarganegaraan, tempat kediaman, atau

tempat kedudukan para pihak yang bersengketa;

2. Pokok Gugatan:

a. ringkasan gugatan dan jawaban tergugat yang jelas;

b. pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang

terjadi dalam persidangan selama sengketa itu diperiksa;

c. alasan hukum yang menjadi dasar putusan;

3. Dictum:

a. amar putusan tentang sengketa dan biaya perkara;

4. Putusan:

a. hari, tanggal putusan, nama Hakim yang memutus, nama

b. Panitera, serta keterangan tentang hadir atau tidak hadirnya para

pihak.

Dalam putusan PTUN NO.01/G/2011/PTUN.YK antara Ade Gardenia Prajawati A.Md

melawan Walikota Yogyakarta, isi putusan sudah sesuai dengan ketentuan diatas.

Mengenai putusan dalam PTUN terdapat beberapa putusan yang berbeda yakni:

1. Putusan gugatan tidak diterima : gugatan tentang keberatan tidak diterima oleh Ketua

Pengadilan. Belum menyangkut pokok perkara atau materi gugatan. Syarat-syarat

gugatan tidak dipenuhi meski sudah diberitahu oleh hakim.

2. Putusan gugatan ditolak: Sudah menyangkut materi gugatan. Gugatan sudah diuji

apakah bertentangan dengan peraturan dasar/asas-asas umum pemerintahan yang baik

dan benar. Jika ditolak berati keputusan pejabat TUN sudah sesuai peraturan

perundang-undangan/ dasar serta AAUPB.

3. Putusan gugur: Jika sesuai ketentuan pasal 71 UU No.5 Tahun 1986, gugatan gugur jika

penggugat ataupun kuasanya tidak hadir di persidangan pertama dan kedua meski

sudah diberitahu secara layak dan tidak memberitahu pengadilan tentang

ketidakhadirannya.

15

Page 16: Analisis Putusan PTUN

Adapun dictum/amar putusan dari kasus Ade Gardenia adalah PTUN Yogyakarta:

1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruh;

2. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.124.000,00 (seratus

dua puluh empat rupiah).

Putusan ditolak berarti putusan sudah menyangkut materi gugatan. Gugatan

sudah diuji apakah bertentangan dengan peraturan dasar/asas-asas umum pemerintahan

yang baik dan benar. Jika ditolak berati keputusan pejabat TUN yakni keputusan

Walikota Yogyakarta untuk memperhentikan penggugat secara hormat sudah sesuai

peraturan perundang-undangan/ dasar serta AAUPB.

E. UPAYA HUKUM

Upaya hukum PTUN dibedakan menjadi:

1. Upaya hukum biasa, terdiri atas:

a. Perlawanan terhadap penetapan dismissal;

Dalam prosedur Dismissal diputuskan apakah gugatan yang diajukan

oleh penggugat diterima atau ditolak. apabila hasil rapat permusywaratan

memutuskan gugatan diterima, maka gugatan akan diproses pada acara biasa,

apabila ditolak, dikeluarkan penetapan (beschikking) dengan dilengkapi

pertimbangan-pertimbangan dan putusan dibacakan dalam rapat

permusyawaratan oleh ketua dewan dan didenganrkan oleh para pihak.

Apabila pihak-pihak keberatan atas penetapan ketua, maka mereka dapat

mengajukan perlawanan (verzet) atas penetapan tersebut. Perlawanan yang

diajukan oleh penggugat terhadap penetapan dismissal tersebut pada dasarnya

membantah alasan-alasan yang digunakan oleh Ketua Pengadilan sebagai

berikut:

1) Pokok gugatan nyata-nyata tidak termasuk wewenang pengadilan.

16

Page 17: Analisis Putusan PTUN

2) Syarat-sarat gugatan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 56

tidak dipenuhi oleh penggugat, sekalipun ia telah diberitahu dan

diperingatkan;

3) Gugatan tidak didasarkan alasan-alasan yang layak;

4) Apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah dipenuhi oleh

keputusan tata usaha negara yang digugat;

5) Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya

(pasal 55).

Apabila pihak-pihak hadir pada waktu mengucapkan putusan penetapan,

maka perlawanan diajukan kepada pengadilan dalam tenggang waktu 14 hari

setelah penetapan ditetapkan sesuai dengan ketentuan pasal 62 ayat (3) UU No. 1

tahun 1986 tentang Pengadilan TUN. Apabila salah satu pihak tidak hadir pada

saat putusan dibacakan, maka perlawanan dapat diajukan dalam tenggang waktu

14 hari terhitung sejak diterimanya salinan penetapan. Pemberitahuan putusan

penetapan disampaikan dengan surat tercatat.

Dalam acara perlawanan pihak yang melawan menjadi pihak penggugat

(pelawan-penggugat) dan pihak yang dilawan menjadi tergugat (terlawan-

tergugat). Perlawanan diperikasa dan diputus dalam acara singkat. Terhadap

putusan mengenai perlawanan tidak dapat digunakan upaya hukum baik berupa

banding ataupun kasasi (Pasal 62 ayat (6) UU PTUN).

b. Banding;

Upaya pemeriksaan tingkat banding pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara (PT TUN) merupakan pemeriksaan ulang terhadap apa yang sudah

diputus oleh pengadilan tata usaha negara tingkat pertama. Hal ini berarti bahwa

pengadilan tinggi tata usaha negara akan memeriksa kembali, baik fakta maupun

hal yuridisnya juga amar putusan pengadilan tata usaha negara tingkat pertama,

terlepas ada atau tidaknya memori banding.

Dalam pasal 122 UU PTUN, disebutkan terhadap putusan pengadilan tata usaha

negara dapat dimintakan pemeriksaan banding oleh penggugat atau tergugat, juga

17

Page 18: Analisis Putusan PTUN

oleh pihak ketiga yang ikut serta dalam perkara, baik atas inisiatif sendiri ataupun

atas permohonan pada pihak maupun atas permintaan hakim kepada pengadilan

tinggi tata usaha negara.

Tenggang waktu yang disediakan menurut pasal 123 ayat (1) UU PTUN

yakni 14 hari setelah putusan pengadilan deberitahukan kepada para pihak secara

sah. dengan demikian apabila hingga tenggang waktu penajuan tersebut berakhir

tanpa adanya pengajuan banding, maka para pihak dianggap telah menerima

putusan hakim PTUN tersebut.

Upaya hukum dengan asas peradilan dua tingkat in dilatarbelakangi

pemikiran dan keyakinan bahwa belum tentu putusan pengadilan tingkat pertama

tersebut telah memenuhi kepastian hukum dan atau rasa keadilan, karenanya perlu

dimungkinkan adanya pemeriksaan ulang oleh pengadilan yang lebih tinggi.

Pengadilan tinggi tata usaha negara memeriksa dan memutuskan perkara

banding dengan sekurang-kurangnya tiga orang hakim (pasal 127 ayat (1)). Cara

pemeriksaan banding dilakukan atas dasar surat-surat, yakni berkas perkara yang

bersangkutan, namun tidak dimungkinkannya hakim mendengar sendiri para

pihak dan para saksi. Pengadilan tinggi juga dimungkinkan untuk meminta

pengadilan tingkat pertama untuk melakukan pemeriksaan tambahan apabila

dirasa pemeriksaan yang dilakukan oleh pengadilan tingkat pertama kurang

dengan petunjuk seperlunya dari pengadilan tingkat banding.

Selama pemeriksaan tingkat banding, pemohon banding diperkenankan

mencabut atau menarik kembali permohonan banding yang telah diajukan asalkan

perkara yang bersangkutan belum diputus oleh pengadilan tingkat banding dan

perkara tersebut tidak diperkenankan untuk diajukan banding kembali2.

c. Kasasi .

Perkataan Kasasi berasal dari kara ”Casser”, yang berarti memecahkan

atau membatalkan. Mahkamah Agung merupakan pengadilan negara tertinggi

terhadap putusan dari semua lingkungan peradilan. Apabila terdapat permohonan

2 Giswa Juanda,Upaya Hukum Dalam Lingkungan Pengadilan Tata Usaha Negara, http://akubukanmanusiapurba.blogspot.com/2010/07/upaya-hukum-dalam-lingkungan-peradilan.html, diakses pada Minggu 17 Juni 2012 pukul 23:22

18

Page 19: Analisis Putusan PTUN

kasasi yang diajukan kepada Mahkamah Agung, maka hal tersebut berarti bahwa

putusan tersebut dapat dibatalkan oleh MA karena:

1) tidak berwenang atau melebihi batas wewenang;

2) salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

3) lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh

peraturan perundang-undangan (pasal 30 UU No 14 tahun

1985 tentang Mahkamah Agung).

Mahkamah Agung tidaklah memeriksa fakta atau kejadian-kejadian, tetapi

hanyalah penerapan hukumnya saja, sedangkan pemeriksaan dan penetapan fakta

dilakukan oleh pengadilan tingkat pertama dan diperiksa ulang oleh pengadilan

tinggi.

Tenggang waktu dalam UU PTUN tidak disebutkan dengan jelas

mengenai batas diajukannya kasasi, karena dalam pasal 131 ayat (2) UU PTUN

bahwa acara pemeriksaan kasasi sepenuhnya diatur dalam UU MA yang artinya

pemeriksaan perkara kasasinya digunakan UU MA yang menagtur mengenai

acara kasasi untuk peradilan umum (perdata) . Pengajuan menurut UUMA ialah

selama 14 hari setelah putusan dibacakan dan selambat-lambatnya 7 hari panitera

harus menghubungi pihak lawan setelah permohonan kasasi terdaftar.

Dalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonan kasasi dicatat dalam

buku daftar, pemohon kasasi wajib menyampaikan memori kasasi yang memuat

alasan-alasan permohonan kasasi. Lawan diharuskan telah menyerahkan jawaban

atas salinan memori kasasi dalam waktu 14 hari setelah ia menerima salinan

memori kasasi tersebut, dan selambat-lambatnya 30 hari setelah menerima

memoro kasasi dan jawaban atas memori kasasi, panitera mengirimkan semua

berkas kasasi tadi ke Mahkamah Agung. Permohonan Kasasi hanya dapat

diajukan satu kali (Pasal 43 UU MA),

2. Upaya hukum luar biasa, terdiri atas:

a. Peninjauan Kembali;

b. Kasasi demi kepentingan hukum.

19

Page 20: Analisis Putusan PTUN

Dalam perkara antara Ade Gardenia Prajawati melawan walikota Yogyakarta ini,

pihak penggugat akhirnya melakukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tata

Usaha Negara Surabaya. Kuasa Penggugat/Pembanding mengajukan permohonan

banding terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta tersebut dengan

Akta Permohonan Banding tertanggal 05 Mei 2011, permohonan banding tersebut telah

diberitahukan kepada pihak Tergugat /Terbanding sesuai dengan Surat Pemberitahuan

Pernyataan Banding Nomor : 01/G/2011/PTUN.YK. tertanggal 19 Mei 2011.

20