analisis prosedur pengendalian kualitas quality … · indo plywood (kalamur) adalah perusahaan...
TRANSCRIPT
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (4): 1534-1545 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018
ANALISIS PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS
(QUALITY CONTROL) PRODUKSI PLYWOOD
PADA PT. INDO PLYWOOD (KALAMUR)
DI SAMARINDA
Dwi Anggraini Affifatul Janah1
Abstrak
Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah mengingat
pentingnya prosedur pengendalian kualitas pada proses produksi agar dapat
mencapai target yang diinginkan. Masih adanya terdapat produk yang cacat
atau rusak meski pengendalian kualitas sudah dilakukan dengan baik.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan prosedur pengendalian
kualitas yang dilakukan pada PT. Indo Plywood (Kalamur).Jenis penelitian ini
bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
penelitian lapangan dan kepustakaan, dokumen-dokumen yang mendukung
penelitian ini dan wawancara, kemudian teknik analisis data menggunakan
metode SQC (Statistical Quality Control). Alat bantu pengendalian kualitas
berupa Lembar Pemeriksaan, Histogram, Diagram Sebar, Peta Kendali P,
Diagram Pareto dan Diagram Sebab Akibat.Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa masih terdapat kerusakan atau kecacatan produk meskipun
pengendalian kualitas sudah dilakukan dengan baik. Hal ini terjadi karena ada
beberapa SOP yang dilanggar seperti pemeriksaan, perawatan pada mesin
produksi dan kurangnya ketelitian karyawan pada proses produksi. Sebaiknya
dalam proses pemotongan sampai dengan penghalusan operator melakukan
pengecekan atau pemeriksaan dan setting mesin dengan tepat, selain itu
karyawan perlu diingatkan agar mengikuti prosedur yang sudah diperintahkan.
Kata Kunci: Prosedur, Pengendalian Kualitas, Metode SQC
Pendahuluan
Persaingan industri saat ini semakin ketat meskipun berada dalam kondisi
perekonomian yang cenderung tidak stabil. Bank Indonesia memperkirakan, di
tahun ini pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 5,1-5,5% di tengah
berlanjutnya pemulihan ekonomi global. Angka tersebut sedikit lebih stabil jika
dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang berada di posisi 5,05%.
Pertumbuhan ekonomi global 2018 lebih kuat dibandingkan 2017 dengan
sumber pertumbuhan yang lebih merata, baik dari negara maju maupun negara
berkembang.
1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas (Qulity Control) (Dwi Anggraini)
1535
Salah satu cara menjaga kualitas produk perusahaan yang baik dan
berkualitas ialah dengan melakukan prosedur pengendalian kualitas,
pengendalian kualitas merupakan cara atau teknik untuk mengendalikan atau
mengontrol produksi dengan tujuan agar produk yang dihasilkan stabil dan
ideal sehingga mampu memberikan kepuasaan kepada konsumen Pengendalian
kualitas penting untuk dilakukan oleh perusahaan agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan utama dari
suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh keuntungan yang
optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.Hal ini
menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas produk yang
dihasilkannya dengan melakukan pengendalian kualitas.Pengendalian kualitas
tidak dapat dilepaskan dari pengendalian produksi, karena pengendalian
produksi baik secara kualitas maupun kuantitas merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam suatu perusahaan.
PT. Indo Plywood (Kalamur) adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pengolahan kayu lapis, didirikan pada tahun 1980 di Jalan Ekonomi, Loa Buah,
Sungai Kunjang Samarinda yang masih beroperasi hingga
sekarang.Berdasarkan data statistik bahwa Indonesia setiap tahun memerlukan
kebutuhan plywood sebesar 10.000.000 m3. PT. Indo Plywood (Kalamur)
mampu memproduksi 66.000 m3 pertahun, sehingga PT. Indo Plywood
(Kalamur) mampu mensubsidi 0,66% kebutuhan plywood secara nasional.
Pada proses produksinya hasil pengolahan tidak selalu berjalan mulus
dikarenakan selalu ada produk cacat yang dihasilkan. Kecacatan ini terjadi pada
proses produksi yang sudah menyerap biaya bahan baku, biaya overhead, dan
biaya tenaga kerja. Oleh sebab itu kualitas merupakan salah satu faktor penting
yang harus dijaga PT. Indo Plywood (Kalamur) untuk menjaga daya saing dan
loyalitas konsumen mereka.Akan tetapi dari data jumlah produksi tahun 2017,
masih saja terdapat produk yang rusak.
Agar dapat mengurangi jumlah produk cacat maka pengendalian kualitas
dengan menggunakan Statistical Quality Control perlu dilakukan agar
diketahui penyebab kecacatan produk serta dapat mengambil keputusan yang
tepat agar kualitas produk terjaga sehingga kecacatan produk
berkurang.Mengingat pentingnya pengendalian kualitas untuk mengurangi dan
meminimalisir terjadinya kerusakan tersebut guna meningkatkan keuntungan
perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas (Quality
Control) Produksi Plywood Pada PT. Indo Plywood (Kalamur) Di Samarinda”.
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Operasi
Manajemen operasi adalah berkaitan dengan produksi barang dan jasa.
Setiap hari akan dijumpai berbagai jenis dan bentuk barang serta jasa dari suatu
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1534-1545
1536
perusahaan baik itu skala kecil maupun besar yang semuanya melimpah, dan
hasil produk tersebut berada dalam pengawasan manajer operasi.(Schroeder
dalam Intan, 2017:1).
Manajemen Produksi
Manajemen produksi sebagai serangkaian kegiatan yang membuat barang
dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi pengeluaran.(Heizer dan
Render dalam Trysha, 2017:12).
Kualitas
Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan karakteristik produk dan jasa
yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan
secara tegas maupun tersamar.Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi
yang tercantum dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus
didefinisikan terlebih dahulu.Kualitas juga berarti kecocokan
penggunaannya.Kualitas merupakan segala sesuatu yang memenuhi keinginan
atau memuaskan kebutuhan pelanggan. (Haryono, 2015:34).
Prosedur
Prosedur adalah serangkaian langkah/kegiatan klerikal yang tersusun
secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus diikuti
untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan. (Lilis Puspitawati dan Sri
Dewi Anggadini, 2011:23).
Produk
Produk cacat adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi,
dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang
ditetapkan tetapi bisa diperbaiki dengan mengeluarkan biaya tertentu.(Bustami
dan Nurlela, 2007:136).
Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang
dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan
spesifikasi atau persyaratan dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai
apabila ada perbedaan dan mengambil yang sebenarnya dan yang
standar.(Montgomery dalam Trysha, 2017:19). Dalam menjalankan aktivitas,
pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukan mulai
dari sebelum proses produksi berjalan, pada saat proses produksi, hingga proses
produksi berakhir dengan menghasilkan produk akhir. Pengendalian kualitas
dilakukan agar dapat menghasilkan produk barang atau jasa yang sesuai dengan
standar yang diinginkan dan direncanakan, serta memperbaiki kualitas produk
yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan sedapat mungkin
mempertahankan kualitas yang telah sesuai.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Mix Methods, yaitu suatu langkah
penelitian dengan menggabungkan dua bentuk pendekatan dalam penelitian,
Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas (Qulity Control) (Dwi Anggraini)
1537
yaitu kualitatif dan kuantitatif.Pendekatan campuran merupakan pendekatan
penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan
penelitian kuantitatif. Menurut sugiyono (2011:18) Mix Methods adalah metode
penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian sekaligus,
kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga akan
diperoleh data yang komprehensif, valid, reliable dan objektif. Peneliti
melakukan penelitian pada PT. Indo Plywood (Kalamur) di jalan Loa Buah,
Sungai Kunjang, Kota Samarinda yaitu dengan cara menganalisis data-data
kerusakan produk dengan prosedur pengendalian kualitas yang
diperolehmelalui observasi dan wawancara.
Teknik pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara,
dokumentasi dan studi pustaka.
Teknik analisis data
Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka peneliti menerapkan
metode analisa data kuantitatif dan kualitatif.Dalam penelitian ini dengan
permodelan analisis Statistical Process Control.Adapun tahapan-tahapan dalam
analisis ini yaitu.Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka
digunakan alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Quality Control
dan Statistical Process Control. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :lembar pemeriksaan, histogram,diagram sebar, diagram sebab akibat,
diagram alur, diagram pareto dan diagram control.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Proses Pengendalian Kualitas Terhadap Kualitas Produk Plywood Dari hasil wawancara yang dilakukan, untuk menjaga kualitas plywood
agar plywood yang dihasilkan baik dan tidak mengecewakan konsumen serta
dapat bertahan bersaing di pasaran, PT. Indo Plywood (Kalamur) ini selalu
memperhatikan beberapa hal yaitu : 1. Pengendalian Terhadap Bahan Baku
2. Pengendalian Terhadap Proses Produksi
a.Persiapan
b. Proses Produksi
c. Akhir Produksi
3. Pengendalian Terhadap Produk Jadi
Lembar Pemeriksaan (Cheeck Sheet)
Dalam melakukan pengendalian kualitas secara statistik, langkah pertama
yang akan dilakukan adalah lembar pemeriksaan (check sheet). Lembar
pemeriksaan (Check sheet) berguna untuk mempermudah proses pengumpulan
data serta analisis. Selain itu pula berguna untuk mengetahui area permasalahan
berdasarkan frekuensi dari jenis atau penyebab dan mengambil keputusan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1534-1545
1538
untuk melakukan perbaikan atau tidak. Adapun hasil pengumpulan data pada
proses produksi plywood pada PT. Indo Plywood (Kalamur) sebagai berikut :
Tabel Lembar Pemeriksaan PT. Indo Plywood (Kalamur)
Sumber : Data diolah
Dari tabel di atas( lembar pemeriksaan ) dapat dilihat bahwa dalam kurun
waktu 31 hari jumlah produksi sebanyak 491.404 lembar dengan rata-rata
produksi sebesar 18,900. Jumlah kerusakan 11.548 lembar dan persentase
kerusakan rata-rata 2,33.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Yosep bagian PPC (Production
Planning and Control), bahwa terjadi kerusakan produk dikarenakan kembung
4.214, patah 2.504, terbentur 2.814 dan delaminasi 2.200.
Histogram Langkah selanjutnya adalah membuat histogram.Histogram ini berguna
untuk melihat produk yang rusak atau cacat apakah memenuhi standar atau
tidak memenuhi standar. Berikut ini histogram produksi plywood yang dibuat
berdasarkan tabel di atas sebagai berikut :
Tgl Jumlah
Produksi
Jenis - jenis Kecacatan Jumlah
Produk
Cacat
Kecacatan
(%) Kembung Patah Terbentur Delaminasi
1 5.731 48 19 4 9 80 1,39
2 19.670 114 47 187 39 204 1,04
3 21.513 143 44 269 52 508 2,36
4 16.651 165 82 204 72 523 3,14
5 15.767 165 89 172 63 489 3,10
6 20.091 274 102 157 111 644 3,20
8 19.149 222 87 46 96 451 2,35
9 14.711 124 89 146 64 423 2,87
10 22.312 202 101 126 60 489 2,19
11 16.093 154 60 52 76 342 2,12
12 15.909 112 54 45 53 264 1,66
13 11.031 75 59 38 59 231 2,09
15 18.527 102 85 42 56 285 1,54
16 22.309 147 85 92 104 428 1,92
17 22.625 179 78 74 81 412 1,82
18 19.790 131 80 50 79 340 1,72
19 22.482 193 136 108 107 544 2,42
20 12.581 116 52 73 61 302 2,40
22 18.093 142 71 254 70 537 2,97
23 25.585 177 156 203 131 667 2,60
24 23.727 179 115 116 102 512 2,16
25 21.875 146 92 99 132 469 2,14
26 25.387 189 175 53 120 537 2,11
29 23.664 255 233 91 156 735 3,10
30 22.935 332 178 62 183 755 3,29
31 13.196 128 135 50 64 377 2,85
Total 491.404 4.214 2.504 2.813 2.200 11.548 60,55
Rata-
rata 18,900 - - - - 444,1 2,33
Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas (Qulity Control) (Dwi Anggraini)
1539
Gambar Histogram Produk Cacat
Sumber : PT. Indo Plywood (Kalamur), 2018
Dari histogram di atas dapat dilihat jenis kecacatan plywood yang sering
terjadi adalah cacat atau rusak karena munculnya plywood kembung 35,9%
atau 4.214 lembar, kecacatan patah 24,0% atau 2.504 lembar, kecacatan
terbentur 21,3% atau 2.813 lembar dan kecacatan delaminasi 18,8% atau 2.200
lembar.
Diagram Sebar
Langkah selanjutnya membuat diagram sebar untuk mengetahui
hubungan antara 2 variabel kuat atau lemah :
Gambar Diagram Sebar
Sumber: PT. Indo Plywood (Kalamur), 2018
Gambar diagram diatas menunjukkan hubungan yang positif antara
produksi dan produk cacat.
Peta Kendali (P-Chart)
Langkah selanjutnya yaitu membuat peta kendali p (p-chart). Membuat
peta kendali p (p-chart) bertujuan untuk mengetahui apakah kerusakan yang di
alami masih dalam kategori wajar atau tidak wajar. Adapun langkah-langkah
membuat peta kendali p (p-chart) adalah sebagai berikut :
250002000015000100005000
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Jumlah Produksi
Jum
lah
Prod
uk C
acat
Scatterplot of Jumlah Produk Cacat vs Jumlah Produksi
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1534-1545
1540
Tabel Perhitungan Batas KendaliPT. Indo Plywood (Kalamur)
Bulan Januari 2018
No Observasi Jumlah
Produksi
Jumlah
Produk
Cacat
Proporsi
Kecacatan CL UCL LCL
1 Observasi 1 5.731 80 0,014 0,023 0,029 0,017
2 Observasi 2 19.670 204 0,010 0,023 0,026 0,020
3 Observasi 3 21.513 508 0,023 0,023 0,026 0,020
4 Observasi 4 16.651 523 0,031 0,023 0,026 0,019
5 Observasi 5 15.767 489 0,031 0,023 0,026 0,019
6 Observasi 6 20.091 644 0,032 0,023 0,026 0,020
7 Observasi 7 19.149 451 0,023 0,023 0,026 0,020
8 Observasi 8 14.711 423 0,029 0,023 0,027 0,019
9 Observasi 9 22.312 489 0,022 0,023 0,026 0,020
10 Observasi 10 16.093 342 0,021 0,023 0,026 0,019
11 Observasi 11 15.909 264 0,016 0,023 0,026 0,019
12 Observasi 12 11.031 231 0,021 0,023 0,027 0,019
13 Observasi 13 18.527 285 0,015 0,023 0,026 0,019
14 Observasi 14 22.309 428 0,019 0,023 0,026 0,020
15 Observasi 15 22.625 412 0,018 0,023 0,026 0,020
16 Observasi 16 19.790 340 0,017 0,023 0,026 0,020
17 Observasi 17 22.482 544 0,024 0,023 0,026 0,020
18 Observasi 18 12.581 302 0,024 0,023 0,027 0,019
19 Observasi 19 18.093 537 0,030 0,023 0,026 0,019
20 Observasi 20 25.585 667 0,026 0,023 0,026 0,020
21 Observasi 21 23.727 512 0,021 0,023 0,026 0,022
22 Observasi 22 21.875 469 0,021 0,023 0,026 0,020
23 Observasi 23 25.387 537 0,021 0,023 0,026 0,020
24 Observasi 24 23.664 735 0,031 0,023 0,026 0,020
25 Observasi 25 22.935 755 0,033 0,023 0,028 0,020
26 Observasi 26 13.196 377 0,028 0,023 0,027 0,019
Sumber : PT. Indo Plywood (Kalamur)
GambarP Chart
Sumber : PT. Indo Plywood (Kalamur), 2018
Berdasarkan grafik seperti yang telah diuraikan di atas menunjukkan
bahwa data yang diperoleh tidak seluruhnya berada dalam batas kendali yang
2625242322212019181716151413121110987654321
0,035
0,030
0,025
0,020
0,015
0,010
Sample
Prop
ortio
n _P=0,02350
UCL=0,02746
LCL=0,01954
1
1
1
1
11
1
1
1
1
111
1
1
Tests performed with unequal sample sizes
P Chart of Jumlah Produk Rusak
Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas (Qulity Control) (Dwi Anggraini)
1541
telah ditetapkan bahkan masih ada yang keluar dari batas kendali.Pada
observasi 1, 2, 11, 13, 14, 15, 16 melewati garis LCL dan pada observasi 4, 5,
6, 8, 19, 24, 25, 26 melewati garis UCL. Sehingga dapat dikatakan bahwa
proses produksi pada PT. Indo Plywood (Kalamur) bulan Januari tidak
terkendali. Hal ini menunjukkan terjadinya penyimpangan pada PT. Indo
Plywood (Kalamur).
Diagram Pareto
Pada dasarnya diagram pareto adalah grafik batang yang menunjukkan
masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah kerusakan.
Gambar Diagram Pareto
Sumber : PT. Indo Plywood (Kalamur), 2018
Diagram Sebab Akibat
Gambar Diagram Sebab Akibat
Sumber : PT. Indo Plywood (Kalamur), 2018
Pembahasan
Pada pembahasan ini peneliti akan mencoba menggambarkan mengenai
upaya yang telah dilakukan oleh PT. Indo Plywood (Kalamur) dalam menjaga
kualitas produk, mengetahui tingkat kegagalan pada pengendalian mutu produk
dengan menerapkan metode p-chart, serta mengetahui faktor yang perlu
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1534-1545
1542
diperbaiki sesuai dengan sistem yang ada dalam metode p-chart dan
memberikan usulan perbaikan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Proses pengendalian kualitas
No Proses Pengendalian Kualitas Kegiatan
1 Pengendalian kualitas mesin a. Pengupasan
b. Pengeringan
c. Composser
d. Glue spreader
e. Pengepresan suhu dingin & suhu panas
f. Pendempulan
g. Sizer
h. Sander
2 Pengendalian terhadap proses
produksi
a. Proses persiapan
b. Proses produksi
c. Proses akhir produksi
3 Pengendalian terhadap produk
jadi (output)
a. Proses penyeleksian
b. Proses pengemasan
c. Penggudangan
Sumber : data diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat proses pengendalian kualitas terhadap
plywood terdiri dari pengendalian terhadap mesin, sdm, bahan, dan metode
(SOP). Maka dapat diketahui bahwa PT. Kalamur telah menerapkan
pengendalian kualitas sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Dari proses
pengendalian yang telah dilakukan, terdapat kerusakan atau kecacatan pada
proses produksi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat
temuan yaitu adanya 4 jenis kerusakan/kecacatan produk yang terjadi selama
proses. Hal ini disebabkan oleh karyawan yang lalai/kurang hati-hati dalam
proses produksi serta tidak diterapkannya SOP dengan benar.
Potensi kerugian yang dialami PT. Indo Plywood (Kalamur) akibat
kerusakan atau kecacatan produk ini berada diangka Rp 958.484.000 atau
hampir mendekati Rp 1 miliar.
Rumus menghitung potensi kerugian adalah sebagai berikut:
L = TPC x HJP
Keterangan :
L = Potensi Kerugian (LOSS)
TPC = Total Produk Cacat
HJP = Harga Jual Produk
Dimana diketahui,
Total produk rusak (TPC) : Rp 11.548
Harga jual produk (plywood per lembar) : Rp 83.000
Maka,
L = TPC x HJP
= 11.548 x 83.000
L= 958.484.000
Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas (Qulity Control) (Dwi Anggraini)
1543
Pada data produksi di bulan Januari 2018 potensi kerugian yang dialami
perusahaan adalah diangka Rp 958.484.000 atau dengan rata - rata per hari
diangka Rp 36.864.769 atau hampir mencapai angka Rp 40.000.000.
Sebaiknya dalam proses pemotongan, pengupasan, perekatan lem dan
penghalusan plywood harus sesuai dengan Standar Operational Procedur
(SOP) yang telah ditetapkan oleh PT. Indo Plywood (Kalamur). Dengan
demikian dapat mengurangi tingkat kerusakan atau kecacatan produk dan
meminimalkan kerugian yang terjadi.
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu Ilham (2012) dengan
judul Analisis Pengendalian Kualitas Produk dengan Menggunakan Statistical
Processing Control (SPC) pada PT. Bosowa Media Grafika (Tribun
Timur).Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan peta kendali P dapat
dilihat bahwa ternyata kualitas produk berada diluar batas kendali yang
seharusnya dan juga titik-titik yang berada diluar batas kendali. Intan (2017)
dengan judul Analisis Efektivitas Pengendalian Mutu Kemasan hasil Produksi
pada UD. Kaya Rasa di Samarinda. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
prosedur pengendalian mutu (quality control) yang diterapkan efektif dan
mampu menjaga kualitas produk pada UD. Kaya Rasa di Samarinda.
Volahasina (2016) dengan judul Analisis Pengendalian Kualitas Genteng
dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) pada UD.
Genteng Jaya Ambulu Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil peta kendali p
dapat dilihat bahwa kualitas produk genteng Jaya berada di luar batas kendali.
Berdasarkan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori
pengendalian kualitas menurut Assauri (2016:323) adalah suatu proses untuk
mengukur output secara relativ terhadap suatu standar melakukan tindakan bila
terdapat output yang tidak memenuhi standar. Setiap perusahaan memliki
standar yang digunakan untuk suatu produk. Menurut Hansen dan Mowen
(2009:279) menyatakan bahwa standar kerusakan (zero defect) berarti bahwa
semua produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasinya. Standar ini
digunakan untuk adanya celah (gap) antara harapan konsumen dengan kualitas
produk yang dihasilkan oleh perusahaan oleh sebab itu perusahaan harus
memperbaiki kualitas produk dan melakukan berbagai usaha dalam
memperkecil terjadinya produk cacat.
Ketika pengendalian dilakukan dengan baik, maka penyimpangan yang
terjadi dapat dikoreksi dan kualitas produk dapat dijaga serta dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. Kemudian dalam hal penelitian ini Analisis Prosedur
Pengendalian Kualitas (Quality Control) Produksi Plywood Pada PT. Indo
Plywood (Kalamur) Di Samarinda dengan menggunakan metode SQC yaitu
pengendalian kualitas (quality control) yang dilakukan mampu menjaga
kualitas produk namun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki agar
kerusakan atau kecacatan produk dapat berkurang atau diminimalisir.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1534-1545
1544
Penutup
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan, sebagai
berikut:
Pelaksanaan pengendalian kualitas (Quality Control) pada PT. Indo
Plywood (Kalamur) dilakukan dengan melakukan pengendalian terhadap bahan
baku (pemilihan kayu), pengendalian terhadap proses produksi (proses
persiapan, proses produksi, dan proses akhir produksi) dengan menerapkan
SOP (Standart Operasional Prosedur) produksi plywood dengan ketat dan
selalu mengontrol serta mengingatkan pegawai untuk melakukan kegiatan
produksi sesuai SOP (Standart Operasional Prosedur) dan pengendalian
terhadap produk jadi (output) meliputi proses penyeleksian, pengemasan dan
penggudangan (plywood).
Adapun beberapa saran yang diharapkan berguna untuk kepentingan
praktis dan penelitian selanjutnya sebagai berikut :
Sebaiknya dalam meningkatkan efektivitas pengawasan prosedur
pengendalian kualitas, manajer produksi lebih melakukan pengawasan melekat
karena seorang pengawas harus lebih mengetahui apakah hasil pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh bawahnnya sesuai dengan rencana, perintah,
tujuan atau kebijaksanaan yang telah ditentukan, agar produksi kedepannya
semakin baik.
Sebaiknya alur produksi dilaksanakan dengan ketelitian dan konsentrasi,
agar tidak mengalami kecacatan kembung, patah, terbentur dan delaminasi
sehingga apabila produk yang dihasilkan baik maka tidak perlu melakukan
proses produksi plywood ulang.
Sebaiknya operator dan tenaga pelaksana dari proses pemotongan sampai
dengan penghalusan perlu melakukan setting mesin yang tepat untuk melihat
kestabilan mesin dan karyawan perlu diingatkan agar mengikuti prosedur yang
diperintahkan, agar tidak mengalami kerusakan produksi dimasa yang akan
mendatang.
Sebaiknya perusahaan lebih sering mengadakan training terhadap
karyawan baik secara internal maupun eksternal. Pengembangan sumber daya
manusia melalui training atau pelatihan sangat diperlukan demi meningkatkan
kinerja pekerjaan. Pengembangan sangatlah penting, menilai dari terus
munculnya perubahan terkait kemajuan teknologi, penyesuaian jabatan, dan
kerumitan tugas manajerial.
Sebaiknya perusahaan lebih berkonsentrasi dalam manajemen produksi
dan operasi, dimana perusahaan melakukan kegiatan mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber
daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara
efektif dan efisien.
Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas (Qulity Control) (Dwi Anggraini)
1545
Daftar Pustaka Ahyari, Agus, 2002. Manajemen Produksi dan Perencanaan Sistem
Produksi.Yogyakarta : BPFE-UGM
Ariani, Dorothea Wahyu. 2008. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan
Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta
Assauri, Sofjan, 2008. Manajemen dan Operasi, Jakarta : Lembaga Penerbitan
FEUI
Assauri, Sofjan, 2016. Manajemen Operasi Produksi Pencapaian Sasaran
Organisasi Berkesinambungan. Edisi 3, Cetakan ke-1, Jakarta :
Rajawali Pers
Bastian Bustami dan Nurlela. 2007. Akuntasi Biaya : Teori & Aplikasi. Graha
Ilmu. Jakarta
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Alfabeta
Gasperz, Vincent, 2007. Total Quality Management.Jakarta : PT. Gramedia
Haming, M dan Mahfud, N. 2007.Manajemen Produksi Modern.Jakarta : Bumi
Aksara
Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Graha Ilmu
Irwan & Haryono, Didi. 2015. Pengendalian Kualitas Statistik. Edisi Pertama
IKAPI, Alfabeta Bandung
Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi 12, jilid 1. Jakarta :
Erlangga
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 & 2.Edisi
12.Jakarta : Erlangga
Nasution, M. N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia
Masiyah Kholmi, dan Yuningsih. 2009. Akuntansi Biaya. Malang : Penerbit
UMM Press
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2009). Qualitative Data Abalysis. In T. R.
Rohidi, Analisis Data Kualitatif Buku sumber Tentang Metode -
Metode Baru. Jakarta: UI Press.
Prawirosentono, S. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu
Abad 21 : Kiat Membangun Bisnis Kompetitif. Jakarta : Bumi Aksara
Render, Barry & Heizer, Jay. Alih Bahasa Kresnohadi Ariyoto, 2009. Prinsip-
Prinsip Manajemen Operasi, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Render, Barry & Heizer, Jay. Alih Bahasa Kresnohadi Ariyoto, 2006. Prinsip-
Prinsip Manajemen Operasi.Jakarta : Salemba Empat
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sumayang. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi & Operasi. Jakarta :
Salemba Empat
Yamit, Zulian, 2003. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 2, Ekonomis,
Yogyakarta