analisis program dakwah tazkia qalbu bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ......

96
ANALISIS PROGRAM DAKWAH TAZKIA QALBU BERSAMA USTADZ H.M. ARIFIN ILHAM DI RADIO MUSIC CITY FM JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) Oleh Sofiatun NIM: 104051001766 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008 M.

Upload: haque

Post on 20-May-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

ANALISIS PROGRAM DAKWAH TAZKIA QALBU

BERSAMA USTADZ H.M. ARIFIN ILHAM

DI RADIO MUSIC CITY FM JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh

Sofiatun

NIM: 104051001766

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H./2008 M.

Page 2: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Juli 2008

Sofiatun

Page 3: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

ANALISIS PROGRAM DAKWAH TAZKIA QALBU

BERSAMA USTADZ H.M. ARIFIN ILHAM

DI RADIO MUSIC CITY FM JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Oleh

Sofiatun

NIM: 104051001766

Pembimbing,

Dra. Hj. Roudhonah M.Ag

NIP: 150232920

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H./2008 M.

Page 4: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama

Ustadz H.M. Arifin Ilham di Radio Music City FM Jakarta telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 19 September 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) pada

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 19 September 2008

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota,

Dr. Murodi, MA

NIP: 150254102

Sekretaris Merangkap Anggota,

Wati Nilamsari, Msi

NIP: 150293223

Anggota

Penguji I,

Rubiyanah, MA

NIP: 150286373

Penguji II,

Umi Musyarrofah, MA

NIP: 150281980

Pembimbing,

Dra. Hj. Roudhonah M.Ag

NIP: 150232920

Page 5: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

ABSTRAK

Sofiatun

Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama Ustadz H.M. Arifin Ilham

di Radio Music City FM Jakarta

Dakwah kini tidak hanya dapat dilakukan dari mimbar ke mimbar saja, dakwah di era modern dapat dilakukan melalui media elektronik seperti televisi,

radio, internet, bahkan telepon genggam. Namun dakwah melalui radio kiranya

memiliki lebih banyak kelebihan, karena ia dapat menjangkau khalayak dengan

jumlah banyak dalam satu waktu. Sehingga hal ini dapat memudahkan seorang

da’i untuk menyampaikan materi dakwahnya. Salah satu program dakwah radio

yang memiliki banyak pendengar adalah program Tazkia Qalbu yang disiarkan

oleh radio Music City FM Jakarta.

Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah bagaimana proses

pelaksanaan dalam program Tazkia Qalbu, mulai dari proses pra produksi

(perencanaan), produksi sampai pasca produksi? Kemudian bagaimana kegiatan

dakwah dalam program tersebut? Setelah itu apa saja kelebihan dan kekurangan

yang dimiliki program Tazkia Qalbu?

Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis yang bersifat

deskriptif. Artinya peneliti melakukan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data utama, dan studi dokumentasi serta kepustakaan sebagai teknik

pengumpulan data sekunder. Setelah data-data diperoleh, barulah di analisis secara deskriptif dengan menggunakan teori-teori yang ada.

Untuk menganalisis hasil temuan lapangan, peneliti menggunakan teori radio dan dakwah. Sehingga peneliti menggunakan teori radio, yang mencakup

tentang karakteristik, fungsi, serta kelebihan dan kelemahan radio. Sedangkan teori dakwah yang digunakan adalah teori pengertian dakwah dan unsur-unsur

dakwah, seperti da’i, mad’u, materi dakwah, metode dakwah, media dakwah, dan

tujuan dakwah.

Dalam program Tazkia Qalbu, proses perencanaannya hanya sebatas

penentuan tema atau materi yang akan disampaikan. Sedangkan untuk proses

produksi tidaklah rumit, karena hanya sebatas proses siaran itu sendiri. Untuk

proses pasca produksi, program ini tidak memilikinya karena disiarkan secara

langsung (live). Kegiatan dakwah dalam program Tazkia Qalbu terdiri dari Ustadz

Arifin Ilham sebagai da’i, pendengar Music City sebagai mad’u, materi yang

terdiri dari hablun minnanas dan hablun minnallah, metode dakwah mau’idzatil

hasanah, menggunakan radio sebagai media dakwah, dan memiliki tujuan

membersihkan hati para pendengarnya. Kelebihan program ini antara lain waktu

siarnya pada hari Senin pukul 17.00 sampai menjelang adzan Maghrib. Sedangkan

kelemahannya antara lain pada durasi acara yang hanya satu jam. Program Tazkia Qalbu tidak memiliki proses pasca produksi untuk proses

pelaksanaannya. Yang ada hanya proses pra produksi (perencanaan) dan produksi saja. Sudah terdapat unsur-unsur dakwah dalam kegiatan dakwah yang dimiliki

oleh program ini, yaitu da’i, mad’u, materi, metode, media, dan tujuan dakwah. Program ini memiliki kelebihan dalam waktu siar, format acara, da’i, dan metode

Page 6: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dakwahnya. Sedangkan kekurangannya dalam hal durasi acara, penentuan materi,

dan proses interaktif yang berlangsung.

Page 7: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

KATA PENGANTAR

U

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT semata, Tuhan yang

menggenggam langit dan bumi, yang Maha Besar dan Maha Pengasih. Tiada daya

dan upaya tanpa seizin-Nya, segala yang mustahil menjadi mungkin atas

kehendak-Nya. Tuhan yang memiliki raga dan ruh dari diri ini, dan karena belas

kasih-Nya lah karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam tak putus tercurahkan kepada Nabi yang agung, Rasul

yang sangat mencintai hambanya melebihi kasihnya kepada makhluk lain, serta

yang syafaatnya selalu dirindukan di hari akhir, Rasulullah yang senantiasa

menjadi idola bagi setiap muslim sampai akhir zaman, Muhammad SAW.

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan

juga. Hasil karya dari mengenyam pendidikan selama kurang lebih 17 tahun.

Karya yang tentunya masih jauh dari kata sempurna, namun melalui karya ini

penulis kiranya dapat memberikan sesuatu yang berarti bagi orang lain. Agar

nantinya, semoga tulisan ini bisa menjadi ladang amal jariyah untuk bekal penulis

di akhirat kelak. Amiin.

Page 8: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Tentunya dalam penulisan ini penulis tak dapat melakukannya seorang

diri. Banyak bantuan dari pihak lain, baik berupa doa, motivasi, materil, maupun

keikhlasan hati untuk membantu sesama. Oleh karena itu, rasanya tidak

berlebihan jika penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang begitu dalam,

kepada:

1. Kedua orang tua, Ayahanda Taip dan Ibunda Dayem. Mama, Bapak,

terimakasih yang teramat sangat Ananda ucapkan atas seluruh kasih sayang

yang telah engkau berikan kepadaku, semenjak aku masih di dalam kandungan

sampai aku sebesar ini. Subhanallah, hanya Allah yang dapat membalas jasa-

jasamu wahai Mama, Bapak. Segala yang telah engkau berikan padaku berupa

kasih sayang, doa, pengajaran, dan materi, tidak dapat aku bayar walau dengan

jiwa dan raga sekalipun. Maafkan Ananda jika baru dapat mempersembahkan

skripsi tak sempurna ini untuk kalian. Sungguh, semua ini aku lakukan hanya

untuk membuat Mama dan Bapak bangga.

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Murodi M.A., Pembantu

Dekan I, Bapak Drs. H. Mahmud Jalal M.A., Pembantu Dekan II, Bapak Dr.

Arief Subhan M.Ag., dan Pembantu Dekan III, Bapak Drs. Study Rizal L.K.,

M.Ag.

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Drs. Wahidin Saputra

M.A., Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Pembimbing

KKS (Kuliah Kerja Sosial), Ibu Umi Musyarrofah M.A.

4. Dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini, Ibu Dra. Hj. Roudhonah

M.Ag., yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis

Page 9: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dalam hal pemikiran, memberikan masukan dan arahan yang bermanfaat agar

skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah banyak menumpahkan ilmunya

serta memberikan arahan pengembangan intelektualitas kepada penulis dalam

perkuliahan di kelas maupun di luar kelas.

6. Dosen praktikum Qira’ah, Ibu Rubiyanah, M.A., terimakasih atas bimbingan

yang telah Ibu berikan kepadaku. Meskipun pertemuan yang Allah berikan

singkat, namun pesan yang Ibu berikan sangat berarti untukku.

7. Seluruh karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, baik yang berada di

bagian tata usaha, perpustakaan, sampai yang ada di pantry.

8. Mas Ari, Mba Melisa, Mas Sam, Pak Muji dan karyawan radio Music City

yang telah sudi untuk direpotkan selama beberapa bulan oleh penulis.

Khususnya Mas Adhie Taufik, terimakasih atas segala kebaikan, keluangan

waktu, dan keikhlasan yang Mas berikan agar penulis bisa mengumpulkan

data.

9. Ustadz Arifin Ilham, Ustadz Awaludin, Ustadz Saefulloh dan pihak Majelis

Az-Zikra yang dengan tulus ikhlas telah membantu penulis dalam memperoleh

data untuk penulisan skripsi ini.

10. Seluruh keluarga besar yang ada di Tegal dan Jakarta yang tak pernah berhenti

memberikan doa dan restunya pada penulis. Terutama buat embah-embahku,

tanpa restu dari kalian penulis pasti belum tentu bisa seperti ini. Juga untuk

embah dan saudara-saudara yang telah lebih dulu berpulang, semoga kalian

dapat turut merasakan kebahagiaan ini dari alam sana.

Page 10: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

11. Imron, adik penulis semata wayang dan tersayang yang kini telah beranjak

dewasa. Terimakasih atas canda, tangis, dan doa yang telah diberikan selama

ini, semoga Ade bisa melebihi prestasi dari apa yang Mba bisa capai kini.

12. Keluarga baru penulis, sahabat-sahabat KPI A angkatan 2004. Tempat di

mana aku memperoleh pendewasaan emosi, merasakan canda tawa dan tangis

haru, bahkan mengasah intelektual selama kurang lebih 3,5 tahun kita sekelas.

Terimakasih Widy, Ratri, Muin, Umi, Ukasah, Deden, Iip, Ida, Lyna, Ela,

Farah, Lia, Andi, Syadad, Ruli, Topik, Pitri, Wahyu, Taslim, Fuad, Adoy,

Ade, Idrus, Adi, Abi, Agus, Eka, khususnya untuk Bunga (terimakasih buku-

bukunya) dan Miftah (terimakasih bantuan CPU komputernya). Sahabat karib:

Pia, Ana, Upi, Desi, Aci, Evi, Zai, dan Riko (terimakasih MP4-nya). Spesial

untuk Budi, teman dekat penulis yang kesabarannya sungguh luar biasa dalam

membantu dan memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Sahabat-sahabat penulis: Lita, Arisanti, Aci, Neni, Hana, Firman, Nila,

Noventa, Cici, terimakasih atas motivasi dan doanya, sampai kapanpun kalian

tetap sobatku.

14. Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC,

BEM-J KPI, Majalah Jeda, BEM FDK, radio RDK Station, UKM Bahasa

FLAT, teman-teman KPI B, C, D, dan E angakatan 2004, juga adik kelas yang

pernah aku pandu di Propesa, Wenti.

Akhirnya dengan mengharap ridho dari Allah SWT, penulis mendoakan

semoga segala bantuan, dukungan, bimbingan dan doa restu yang telah diberikan

oleh semua pihak dalam penulisan skripsi ini, yang tak dapat disebutkan

Page 11: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Jakarta, 16 Juli 2008

Penulis

semuanya namun tanpa mengurangi rasa hormat, semoga Allah SWT membalas

amalan kalian dengan pahala disertai limpahan rahmat serta hidayah-Nya. Aamiin

ya Robbal ‘aalamiin.

Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembacanya,

menambah wawasan keilmuan serta literatur perpustakaan. Karena penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis dengan

senang hati menerima kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca

skripsi ini.

Page 12: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 8

D. Metodologi Penelitian.............................................................. 9

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 14

BAB II KERANGKA TEORI ................................................................ 16

A. Pengertian Dakwah ................................................................ 16

B. Unsur-unsur Dakwah ............................................................. 18

C. Ruang Lingkup Radio ............................................................ 27

1. Pengertian Radio .............................................................. 27

2. Karakteristik dan Fungsi Radio ........................................ 28

3. Radio Sebagai Media Komunikasi Massa ......................... 30

4. Radio Sebagai Media Dakwah .......................................... 32

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO MUSIC CITY FM

JAKARTA ................................................................................. 34

A. Sejarah dan Perkembangan Radio Music City ....................... 34

B. Visi dan Misi Radio Music City ............................................. 38

C. Struktur Organisasi Radio Music City .................................... 39

D. Sekilas Tentang Program Radio Music City Secara Umum .... 40

E. Sekilas Tentang Program Tazkia Qalbu .................................. 48

Page 13: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

BAB IV PROGRAM DAKWAH TAZKIA QALBU BERSAMA

USTADZ H.M. ARIFIN ILHAM DI RADIO MUSIC CITY FM

JAKARTA ..................................................................................50

A. Proses Pelaksanaan Program Dakwah Tazkia Qalbu ............... 50

1. Proses Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi ............... 50

2. Format Acara ................................................................... 56

3. Waktu Acara .................................................................... 61

B. Kegiatan Dakwah dalam Program Tazkia Qalbu .................... 63

1. Da’i .................................................................................. 63

2. Mad’u .............................................................................. 65

3. Materi Dakwah ................................................................ 66

4. Media Dakwah ................................................................. 67

5. Metode Dakwah ............................................................... 68

6. Tujuan Dakwah ................................................................ 69

C. Kelebihan dan Kekurangan Program Tazkia Qalbu ................ 70

1. Kelebihan Program Tazkia Qalbu ..................................... 70

2. Kekurangan Program Tazkia Qalbu .................................. 72

BAB V PENUTUP .................................................................................. 73

A. Kesimpulan ............................................................................ 73

B. Saran-saran ............................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78

LAMPIRAN

Page 14: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Kelebihan dan kelemahan radio .................................................... 29

2. Tabel 2 Data pendengar radio Music City berdasarkan cakupan

wilayah ......................................................................................... 37

3. Tabel 3 Rundown acara talk show Tazkia Qalbu ..................................... 58

Page 15: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

BAB I

PENDAHULUAN

G. Latar Belakang Masalah

Dakwah awalnya hanya dapat dilakukan secara tradisional saja, yaitu

ceramah dari mimbar ke mimbar di dalam mesjid, mushalla, atau tabligh akbar

di lapangan. Namun kini, “perkembangan masyarakat yang semakin

meningkat, tuntutan yang sudah semakin beragam, membuat dakwah tidak

bisa lagi dilakukan secara tradisional.”1 Perkembangan dakwah pun semakin

maju, dakwah di era modern dapat dilakukan melalui media cetak seperti

koran dan majalah, serta media elektronik seperti televisi, radio, internet,

bahkan telepon genggam.

Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai program dakwah,

khusunya melalui ranah elektronik yang memiliki kelebihan dapat

menjangkau khalayak luas secara bersamaan. Misalnya di televisi, berapa

banyak rumah produksi yang memproduksi judul sinetron yang bertemakan

Islam. Walaupun tujuan awalnya hanya sekedar untuk mengejar rating

misalnya, namun tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan yang mereka lakukan

adalah berdakwah. Sebab secara etimologi dakwah artinya menyampaikan,

dan mereka telah menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui sinetronnya.

Belum lagi meledaknya film Ayat-ayat Cinta yang turut

mempopulerkan kepada masyarakat tentang ajaran Islam. Dakwah yang

disampaikan melalui media film ini, tentu dapat menghipnotis jutaan pasang

1 Said Agil Husin Al Munawar, sambutan di dalam buku: Tim Penulis Rahmat Semesta,

ed., Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2003), h. xii.

1

Page 16: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

mata yang menyaksikan film tersebut. Baik menonton melalui VCD/DVD

player di rumah, melalui internet, apalagi yang menonton di bioskop. Efek

yang di dapat setelah menyaksikan film tersebut membuat pemahaman orang

Islam tentang agamanya menjadi bertambah, sedangkan bagi yang beragama

non Islam, mereka menjadi tahu bagaimana ajaran-ajaran dalam Islam. Hal ini

tentunya merupakan salah satu dari tujuan berdakwah, seperti yang

diungkapkan oleh Said Agil Husin Al Munawar “Dakwah hendaklah dikemas

agar selalu mampu menyentuh dan menyejukkan hati umat manusia sehingga

dakwah Islam selalu up to date sepanjang masa, kapan pun dan di mana pun.”2

Perkembangan dakwah yang marak melalui media audio visual seperti

televisi dan bioskop, ternyata tidak menyurutkan perkembangan dakwah

melalui media auditif, salah satunya adalah radio. Dakwah melalui media

radio ternyata tidak langsung surut ataupun kehilangan pamornya karena

tersisih oleh media audio visual. Hal ini tentu tidak lepas dari kelebihan dan

kelemahan masing-masing media, yang turut mempengaruhi eksistensi media

tersebut.

Televisi dan film sebagai media audio visual memiliki kelebihan antara

lain dapat dilihat dan didengar, sedangkan kelemahannya adalah harganya

relatif mahal dibanding radio. Selain itu, terkadang masyarakat dalam

menonton (baik televisi maupun film) hanya bertujuan sebagai hiburan,

sehingga selain untuk hiburan mereka tidak senang.3 Kemudian radio juga

memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri. Kelebihan radio sebagai media

auditif antara lain, siarannya mudah dijangkau oleh masyarakat dan

2 Ibid., h. ix.

3 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.

177-178.

Page 17: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

pesawatnya mudah dibawa. Sedangkan kelemahannya adalah siarannya hanya

sekali di dengar (tidak dapat diulang).4

Kelebihan dan kelemahan dari masing-masing media tersebut

mengindikasikan bahwa meskipun media-media baru terus bermunculan,

namun hal itu tidak membuat media lama terlupakan oleh masyarakat. Dapat

dikatakan bahwa media telah mengalami mediamorphosis.5 “Ries dan Ries

mengatakan, buku tidak digantikan surat kabar, surat kabar tidak digantikan

majalah, majalah tidak digantikan radio, radio tidak digantikan televisi. Media

baru berada pada lapis atas media sebelumnya.”6

Radio telah mendapat julukan sebagai kekuasaan kelima atau “the fifth

estate,” setelah pers (baca surat kabar) dianggap sebagai kekuasaan keempat

atau “the fourth estate.”7 Sedangkan kekuatan pertama sampai ketiga berturut-

turut adalah pemerintah, rakyat, dan militer. Hal ini dikarenakan sifat radio

yang dapat menembus jarak dan rintangan, selain itu harga pesawatnya relatif

murah sehingga banyak masyarakat yang memilikinya, tidak memandang

apakah ia berasal dari lapisan orang kaya atau orang miskin. ”... Bedanya,

yang kaya mungkin memiliki seperangkat radio stereo yang canggih,

4 Ibid., h. 176-177.

5 Istilah mediamorphosis dikemukakan oleh Roger Fidler, sebagaimana dikutip oleh Sifak

Masyhudi dalam diktat perkuliahannya, “Produksi Siaran Radio dan Televisi,” (Diktat Perkuliahan

S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2005), t.h., bahwa “Media

baru memang akan senantiasa lahir bahkan mengalami mediamorphosis. Media akan mengalami transformasi sebagai konsekuensi kebutuhan dan inovasi yang lahir di masyarakat akibat dari

kompetisi yang berkembang di masyarakat. 6Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi Pendekatan Taksonomi Konseptual

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h. 132. 7Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra

Aditya Bakti, 2003), Cet. 2, h. 137.

Page 18: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

sedangkan yang miskin hanya memiliki sebuah radio transistor kecil.”8 Seperti

yang dikatakan oleh John Vivian, radio is everywhere.9

Masih bertahannya program dakwah melalui radio, dapat dibuktikan

dengan masih banyaknya stasiun-stasiun radio yang tetap memproduksi dan

menyiarkan program-program atau acara-acara yang bernafaskan Islam.

Bahkan kini semakin baik perkembangannya dari masa ke masa, dengan

berbagai macam format dari program dakwah yang telah ada di radio.

Contohnya adalah program Manajemen Qalbu Pagi (MQ Pagi) yang

disiarkan sejak tahun 2003 oleh Radio Republik Indonesia (RRI). Program

yang dalam proses penyiarannya bekerjasama dengan Daarut Tauhid Bandung

ini, menghadirkan K.H. Abdullah Gymnastiar sebagai narasumber.

Pendengarnya pun sampai saat ini masih cukup banyak, bahkan program ini

menjadi salah satu program unggulan di radio RRI. Akhirnya sejak tahun 2005

sampai sekarang, program MQ Pagi telah di-relay (disiarkan ulang pada waktu

yang bersamaan) oleh beberapa stasiun radio swasta di Jakarta.

Hal ini tentu membuktikan bahwa “perangkat auditif seperti radio,

pada umumnya adalah alat-alat yang dapat dioperasionalkan sebagai sarana

penunjang kegiatan dakwah.”10

Sebab “penyampaian materi dakwah melalui

media auditif ini menyebabkan dapat terjangkaunya sasaran dakwah dalam

8 Amri Jahi, ed., Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara

Dunia Ketiga: Suatu Pengantar (Jakarta: PT Gramedia, 1988), h. 127. 9 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004), Cet.

1, h. 17. 10

M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif; Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Da’wah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet. 1, h. 36-37.

Page 19: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

jarak jauh. Alat-alat auditif ini sangat efektif untuk kepentingan penyebaran

informasi atau penyampaian kegiatan dakwah yang cenderung persuasif.”11

Selain program MQ Pagi tadi, masih banyak program lain yang

disiarkan oleh stasiun radio di Indonesia yang bertemakan dakwah. Salah

satunya adalah program Tazkia Qalbu yang disiarkan oleh radio Music City

FM Jakarta, yang mengudara di gelombang 107,5 FM. Radio tersebut adalah

radio yang memiliki segmentasi pendengar eksekutif muda, namun kendati

segmentasinya adalah untuk eksekutif muda, radio ini tidak melupakan nilai

agama dalam program siarannya, khususnya agama Islam. Nilai-nilai tersebut

direalisasikan melalui berbagai macam program keseharian radio Music City

yang bernafaskan religi.

Program dakwah Tazkia Qalbu telah disiarkan sejak radio Music City

pertama kali mengudara, yaitu sekitar tahun 1997. Acara ini masih disiarkan

setiap hari Senin pukul lima sore sampai menjelang adzan maghrib secara live

(langsung), dengan pendengar yang cukup banyak dan mendapat sambutan

yang hangat di masyarakat hingga kini. Sambutan hangat ini dapat dilihat dari

“… banyaknya responden yang merespon positif akan materi yang

ditawarkan, waktu siar, metode ceramah, serta personality da’i”12

dari

program Tazkia Qalbu.

Sejak pertama kali siaran, program yang memiliki format dialog

interaktif ini, menghadirkan Ustadz H.M. Arifin Ilham sebagai narasumber

utama. Ustadz Arifin terkenal di masyarakat dengan metode dakwah

11

Ibid., h. 36-37. 12

Ana Sabhana Azmy, ”Respon Warga Depok Terhadap Program Tazkia Qalbu di Radio

107,5 FM Music City,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2008), h. 90.

Page 20: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dzikirnya, ia juga memiliki kekhasan tersendiri dengan suara yang serak-serak

basah serta selalu mengenakan pakaian serba putih. Di samping itu, Ustadz

Arifin juga mengasuh majelis dzikir bernama Majelis Az-Zikra, sehingga jika

Ustadz berhalangan hadir, maka ia kerap mengutus Ustadz pengganti dari

majelis Az-Zikra. Sehingga program Tazkia Qalbu masih dapat menguadara

hingga kini.

Atas dasar pemikiran di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai program dakwah yang disiarkan melalui radio terkait

dengan eksistensinya hingga kini. Selain itu program yang akan diteliti

merupakan satu-satunya program dakwah di radio, yang menghadirkan Ustadz

H.M. Arifin Ilham sebagai narasumber. Sehingga peneliti akan mengadakan

penelitian dengan judul Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama

Ustadz H.M. Arifin Ilham di Radio Music City FM Jakarta.

H. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar hasil penelitian ini lebih terfokus, maka masalah hanya akan

dibatasi pada siaran program Tazkia Qalbu selama bulan Maret sampai dengan

April 2008 saja.

Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam program

Tazkia Qalbu?

2. Bagaimana kegiatan dakwah dalam program Tazkia Qalbu?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan program Tazkia Qalbu?

Page 21: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

I. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam

program Tazkia Qalbu.

2. Untuk mengetahui kegiatan dakwah dalam program Tazkia Qalbu.

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan program Tazkia Qalbu.

Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Akademis

a. Memberikan tambahan informasi dalam ranah dakwah, khususnya

dakwah modern melalui media elektronik (radio).

b. Menambah wawasan dan referensi bagi mahasiswa Fakultas Dakwah

dan Komunikasi, tentang program keagamaan di radio yang

bersegmentasi eksekutif muda.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan tambahan informasi dan referensi bagi para praktisi

dakwah atau khalayak yang tertarik kepada ranah dakwah, khususnya

dakwah melalui radio.

b. Sebagai dokumentasi atau bahan evaluasi bagi pihak radio Music City

tentang program Tazkia Qalbu.

c. Sebagai bahan evaluasi bagi Ustadz H.M. Arifin Ilham mengenai

dakwahnya melalui radio.

Page 22: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

J. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang menurut

bahasa, “… kualitatif bermakna kualitas atau mutu konsep atau data ...”13

Sedangkan Bogdan dan Taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif”

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.14

Sehingga penerapan metode kualitatif dalam penelitian ini sangat

mengutamakan hasil perolehan data yang didapat melalui metode

wawancara dan observasi. Kemudian temuan-temuan tersebut dikritisi

secara deskriptif, dengan maksud agar nantinya pembaca dapat memahami

tentang permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Tentunya dengan

menggunakan teori-teori yang telah didapat.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau

sasaran penelitian.15

Sehingga subjek dalam penelitian ini adalah pihak

radio Music City, khususnya yang terlibat dalam program Tazkia Qalbu.

Seperti Manajer Operasional, Produser Acara, Penyiar, dan Operator

Siaran. Selain itu Ustadz H.M. Arifin Ilham dan Ustadz Saefulloh sebagai

13

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), Cet. 1, h.

23. 14

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000), Cet. 11, h. 3. 15

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), Cet. 12, h. 122.

Page 23: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

narasumber utama dan koordinator narasumber pengganti dari Majelis Az-

Zikra.

Objek penelitian (variabel) memiliki makna “apa yang akan

diteliti.”16 Sehingga yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

program Tazkia Qalbu yang disiarkan setiap hari Senin, pukul 17.00

sampai menjelang adzan maghrib di radio Music City.

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan (di lapangan), yakni

pada bulan Maret sampai dengan April 2008 dengan hari dan waktu

penelitian yang tidak menentu disesuaikan dengan kondisi peneliti.

Sedangkan untuk pengolahan data selepas dari lapangan, penelitian ini

kurang lebih memakan waktu dua sampai tiga bulan, yaitu pada bulan

Februari, Mei, Juni 2008.

Peneliti membagi lokasi yang digunakan dalam penelitian menjadi

dua, yaitu lokasi primer dan sekunder. Lokasi primer (utama) penelitian ini

adalah di radio Music City FM yang beralamat di jalan Puri Sakti I No.

22, Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, 12410, serta kediaman Ustadz

Arifin Ilham dan Majelis Az-Zikra yang beralamat di Komplek Pesantren

Az-Zikra, Perumahan Mampang Indah Dua, Pancoran Mas, Depok, 16435.

Sedangkan lokasi sekunder (tambahan) penelitian ini antara lain

Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Perpustakaan Utama

16

Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan Kualitiatif

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 63.

Page 24: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Islam Iman Jama’ Lebak

Bulus, dan Perpustakaan FISIP UI Depok.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini terdiri dari dua macam

sumber, yaitu:

a. Sumber Primer

1) Wawancara

Interviu atau wawancara adalah teknis dalam upaya

menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan

proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan rumusan

masalah dalam penelitian. 17

Sehingga data diperoleh dengan cara tanya jawab secara

lisan dan bertatap muka secara langsung antara interviewer

(pewawancara), dalam hal ini peneliti dengan interviewee (yang

diwawancara), dalam hal ini kru radio Music City (khususnya kru

program Tazkia Qalbu) yang terdiri dari Mas Adhie Taufik sebagai

Manajer Operasional, Mas Aryadi sebagai Program

Director/Produser Acara, Mbak Melisa Razak sebagai Penyiar

Tazkia Qalbu, dan Mas Syamlani sebagai Operator Siaran Tazkia

Qalbu. Serta Ustadz H. M. Arifin Ilham dan Ustadz Saefulloh

sebagai narasumber utama dan koordinator narasumber pengganti

dari Majelis Az-Zikra.

17Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 72.

Page 25: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

2) Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi bisa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena

yang diselidiki.18 Yang diamati dalam observasi adalah segala

sesuatu yang dapat dilihat oleh mata, kemudian yang dapat

didengar oleh telinga, yang dapat dikecap oleh lidah, yang dapat

dicium oleh hidung.19

Maksudnya dilakukan pengamatan langsung ke radio Music

City, yaitu dengan mengikuti secara langsung proses siaran

program Tazkia Qalbu untuk memperoleh data yang diperlukan.

Juga dilakukan pengamatan yang sifatnya tidak langsung dengan

cara mendengarkan program Tazkia Qalbu melalui pesawat radio.

b. Sumber Sekunder

1) Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah studi dokumen berupa data

tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta

pemikiran tentang fenomena yang masih aktual.20

Sehingga peneliti berusaha menerjemahkan ke dalam

bentuk tulisan dari data-data yang diperoleh dari radio Music City,

seperti profil perusahaan, struktur organisasi, dan sebagainya.

18

Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Andi Ofset, 1989), Cet. 19, h. 136. 19

Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, h. 9. 20Ibid., h. 77.

Page 26: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

2) Studi Kepustakaan

Untuk mendukung analisa dalam penelitian ini, maka perlu

kiranya dikumpulkan teori-teori yang diperoleh dari buku bacaan,

skripsi, tesis, juga tulisan dari internet yang berkaitan dengan

dakwah dan radio yang sesuai dengan penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif, karena “… metoda deskriptif digunakan untuk

menghimpun data aktual, biasanya dilakukan oleh peneliti yang

menggunakan metoda kualitatif ...”21

Maksudnya peneliti berusaha untuk mendeskripsikan hasil

wawancara, observasi, dokumen, juga temuan lainnya ke dalam tulisan

penelitian skripsi ini secara jelas dan apa adanya, sesuai dengan fakta yang

ada di lapangan. Data dilukiskan sedemikian rupa sehingga tampak

hubungan-hubungan antar variabelnya. Setelah hubungan-hubungan

kemudian dilakukan analisis berdasarkan logika.22

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian skripsi ini terdapat beberapa judul yang terkait

dengan judul peneliti. Namun dari sekian banyak judul skripsi yang terdapat

di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, belum ada yang membahas tentang

21

Ibid., h. 60-61. 22 Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, h. 16.

Page 27: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

program Tazkia Qalbu di Radio Music City ditinjau dari analisis programnya.

Yang ada hanyalah skripsi milik Ana Sabhana Azmy, berjudul “Respon

Warga Depok Terhadap Program Tazkia Kalbu di Radio 107,5 FM Music

City,” tahun 2008, Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Akan tetapi

permasalahan yang dibahas dalam skripsi tersebut hanya sebatas respon warga

Depok dan format siaran program Tazkia Qalbu saja.

Sedangkan untuk skripsi dengan judul “analisis program,” peneliti

membandingkannya dengan beberapa judul skripsi di bawah ini:

1. Dado Binagama, “Analisis Program Siaran Dakwah di Radio CBB 104,5

FM Jakarta, Pendekatan Organisasi Terhadap Program: “Ajang Membina

Iman,” tahun 2005, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Non Reguler.

Permasalahan yang dibahas mengenai proses persiapan (pra produksi),

proses produksi, dan proses pasca produksi siaran dakwah di Radio CBB,

pada program Ajang Membina Iman (AMIN).

2. Abdul Rozaq, “Radio SP FM Jakarta Sebagai Media Dakwah (Studi

Analisis Program Acara Syiar Senja),” tahun 2005, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Non Reguler. Permasalahan yang dibahas mengenai format

acara, sisi kelebihan dan kelemahan, serta respon pendengar terhadap

nilai-nilai dakwah yang terkemas program Syiar Senja di Radio SP FM.

3. Helmy Syukriyah, “Analisis Program Siaran Keagamaan “Sentuhan

Nurani” di radio Dakta 107 FM Bekasi,” tahun 2007, Fakultas Dakwah

dan Komunikasi. Permasalahan yang dibahas mengenai bentuk

penyusunan dan pelaksanaannya serta faktor-faktor yang menghambat dan

mendukung acara Sentuhan Nurani di Radio Dakta 107 FM.

Page 28: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Akan tetapi, dari beberapa skripsi yang peneliti jadikan tinjauan

pustaka di atas, belum pernah ada yang membahas permasalahan tentang

analisis proses pelaksanaan, kegiatan dakwah, serta kelebihan dan kelemahan

program dakwah Tazkia Qalbu di radio Music City FM Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN yang meliputi: Latar belakang masalah, Batasan

dan rumusan masalah, Tujuan dan manfaat penelitian, Metodologi

penelitian, Tinjauan putaka, serta Sistematika penulisan.

BAB II KERANGKA TEORI yang terdiri dari: Pengertian program,

Pengertian dakwah, Unsur-unsur dakwah yang meliputi da’i, mad’u,

materi dakwah, media dakwah, metode dakwah, dan tujuan dakwah,

Ruang lingkup radio yang meliputi pengertian radio, karakteristik

dan fungsi radio, radio sebagai media komunikasi massa, dan radio

sebagai media dakwah.

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO MUSIC CITY FM JAKARTA yang

meliputi: Sejarah dan perkembangan radio Music City, Visi dan misi

radio Music City, Struktur organisasi radio Music City, Sekilas

tentang program di radio Music City secara umum, serta Sekilas

tentang program Tazkia Qalbu.

Page 29: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

BAB IV ANALISIS PROGRAM DAKWAH TAZKIA QALBU BERSAMA

USTADZ H.M. ARIFIN ILHAM DI RADIO MUSIC CITY FM

JAKARTA yang terdiri dari: Proses perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi dalam program Tazkia Qalbu yang meliputi format acara

dan waktu acara, Kegiatan dakwah dalam program Tazkia Qalbu,

serta Kelebihan dan kekurangan program Tazkia Qalbu yang

meliputi kelebihan program dan kekurangan program.

BAB V PENUTUP, terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 30: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

BAB II

KERANGKA TEORI

D. Pengertian Program

Selain itu untuk lebih memperjelas dan menghindari kesalahan

interpretasi terhadap pembahasan dalam skripsi ini, maka perlulah kiranya

diberikan pengertian terhadap kata yang terdapat dalam judul, yaitu kata

program.

Secara etimologis, kata program berasal dari bahasa Inggris

programme yang berarti acara atau rencana.23 Sedangkan menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, pengertian program adalah rancangan mengenai asas

serta usaha yang akan dijalankan.24

Secara terminologis, Undang-undang Penyiaran Indonesia tidak

menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah ‘siaran’

yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam

berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia

penyiaran di Indonesia dari pada kata “siaran” untuk mengacu kepada

pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun

penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.25 Sedangkan menurut Omar

Abidin Gilang, program (radio) adalah rangkaian acara radio sepanjang hari.26

23

Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), Cet. 1, h. 97.

24 Tim Penyusun Kamus Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3 (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Cet. 2, h. 897. 25

Morissan, Media Penyiaran, h. 97. 26

Omar Abidin Gilang, “Format Siaran Radio” dalam Moeryanto Ginting Munthe, ed.,

Media Komunikasi Radio (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 62.

Page 31: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Jadi program adalah serangkaian acara atau sesuatu yang disiarkan dalam

berbagai bentuk oleh stasiun penyiaran.

Menurut Direktorat Radio sebagai bagian dari Departemen Penerangan

No.10/Kep/Menpen/1970, yang merujuk dari UNESCO, di Indonesia terdapat

penggolongan jenis-jenis acara siaran (programme type classification)

berdasarkan atas maksud dan tujuan. Di mana siaran agama (religious

programme), yang menjadi objek dari pembahasan dalam skripsi ini termasuk

ke dalam kategori siaran pendidikan (educational programme). Di samping itu

terdapat beberapa penggolongan program lain, yaitu siaran pemberitaan dan

penerangan (news and information programmes), siaran kebudayaan (culture

programmes), siaran hiburan (entertainments) dan siaran lain-lain

(miscellaneous). 27

E. Pengertian Dakwah

Kata dakwah secara semantik (bahasa) berasal dari Bahasa Arab, dari

kata kerja (fi’il) yaitu da’a, yad’u (وع دي – اعد) yang artinya mengajak,

menyeru, mengundang, atau memanggil. Kemudian menjadi kata jamak yaitu

da’watan (ة وع د) yang artinya ajakan, seruan, undangan atau panggilan.28

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dakwah artinya penyiaran,

propaganda; penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat;

seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama.29

27

Ibid., h. 116-118. 28

M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif; Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Da’wah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet. 1, h. 5. 29

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3 (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), Cet. 3, h. 232.

Page 32: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Sehingga dapat ditarik kesimpulan secara etimologis, dakwah memiliki

arti ajakan atau seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran

suatu agama, yang dapat dilakukan melalui penyiaran atau propaganda.

Secara terminologis dakwah mengandung pengertian, sebagaimana

dikemukakan oleh H.M.S. Nasarudin Latif, adalah setiap usaha atau aktivitas

dengan lisan atau tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil

manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT sesuai dengan garis-

garis aqidah dan syari’ah serta akhlak islamiyah.30

Sedangkan menurut

Tarmizi Taher, salah satu pengertian dakwah yang lebih meluas yaitu: dakwah

itu bukanlah dari mulut ke telinga, akan tetapi dakwah itu dari hati ke hati.

Sebagai upaya memanggil kembali hati nurani (fitrah) untuk menghilangkan

sifat-sifat buruk, dan menggantinya dengan sifat-sifat mulia yang dikehendaki

oleh Islam, di mana sifat-sifat itu adalah sifat-sifat yang sesuai dengan nurani

(fitrah) manusia.31

Menurut Ibnu Taimiyah sebagaimana dikutip oleh Idris A. Shomad,

dakwah ke jalan Allah adalah dakwah untuk beriman kepada Allah dan kepada

apa yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yang mencakup keyakinan kepada

rukun iman dan rukun Islam.32

Lain lagi pendapat yang dikemukakan oleh Muhammad Natsir, dalam

tulisannya sebagaimana dikutip oleh Abd. Rosyad Shaleh, ia menyebutkan

kata ”media” sebagai salah satu cara untuk berdakwah. Definisi dakwah

30

Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka

Setia, 2001), h. 24. 31

Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher (Jakarta: Grafindo Khazanah

Ilmu, 2005), Cet. 1, h. 97. 32

Idris A. Shomad, “Ilmu Dakwah,” (Diktat Perkuliahan S1 Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2004), h. 3.

Page 33: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

menurutnya adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada

perorangan manusia dan seluruh ummat konsepsi Islam tentang pandangan

dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf nahi

munkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak

dan membimbing pengalamannya dalam perikehidupan perseorangan,

perikehidupan berumah tangga (usrah), perikehidupan bermasyarakat dan

perikehidupan bernegara.33

Meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam pendapat mengenai

dakwah secara terminologis, namun terdapat benang merah di antara

perbedaan tersebut. Yaitu pada dasarnya dakwah adalah segala usaha untuk

menyerukan, dan menyampaikan ajaran Allah SWT kepada seluruh umat

manusia untuk beramar ma’ruf nahi mungkar. Juga untuk mengimani bahwa

Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan

Allah, sebagimana tertuang dalam rukun iman serta rukun Islam.

Cara untuk mengingatkan manusia agar tetap berada di jalan Allah

dapat dilakukan melalui lisan maupun tulisan. Tentunya dengan cara yang

baik yang disampaikan dari hati ke hati, bukan sekedar retorika lewat lisan

atau kata-kata indah lewat tulisan. Salah satunya adalah melalui media,

khususnya radio. Dakwah dapat dihantarkan melalui radio untuk didengarkan

khalayak luas tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan daerah tempat

tinggal.

33

Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1993),

Cet. 3, h. 8-9.

Page 34: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

B. Unsur-unsur Dakwah

Oleh karena sifat dakwah yang kompleks, tentunya terdapat unsur-

unsur di dalamnya. Unsur-unsur dakwah tersebut adalah:

1. Da’i

Secara etimologis kata da’i berasal dari Bahasa Arab, bentuk isim

fail (kata menunjukkan pelaku) dari asal kata da’wah (da’awa) yang

artinya orang yang melakukan dakwah. Secara terminologis da’i ialah

orang yang berusaha merubah situasi kepada situasi yang sesuai dengan

ketentuan-ketentuan Allah SWT baik secara individual maupun berbentuk

organisasi.34

Jadi kegiatan berdakwah atau menyampaikan ajaran yang sesuai

dengan al-Quran dan Sunah Nabi Muhammad SAW, tidak hanya dapat

dilakukan oleh seseorang saja. Bahkan setiap muslim yang telah dewasa,

wajib berdakwah. Dakwah dapat dilakukan baik secara individu,

kelompok atau pun berbentuk organisasi atau lembaga.

Dakwah sekarang sudah berkembang menjadi satu profesi yang

menuntut skill, planning dan manajemen yang handal. Maka dari itu

diperlukan sekelompok orang yang secara terus-menerus mengkaji,

meneliti dan meningkatkan aktivitas dakwah secara profesional.35

Hal

inilah yang ditegaskan Allah dalam al-Quran surah ali-Imran ayat 104:

�������� ���� �� ������ ������� ����� � !"��#$% ��!�&'��� ($!*�+&,$$�-

34

Hasanudin, Manajemen Dakwah (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet.1, h. 57. 35

Said Agil Husin Al Munawar, dalam sambutan di dalam buku: Tim Penulis Rahmat

Semesta, ed., Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2003), h. xii.

Page 35: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

���./0��� 1�� 2!"��3☺��$% 5 .689:"�'��� �*; <=�3"�>�?3☺��$% 1@AB

“Dan hendaklah ada di antara kamu, segolongan umat yang

mengajak (manusia) kepada kebaikan, dan menyuruh mereka melakukan

yang baik dan mencegah mereka dari perbuatan munkar, dan mereka

itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. ali-Imran: 104)

Seorang da’i atau subjek dakwah, mempunyai peran penting dalam

proses pelaksanaan dakwah. Kepandaian atau kepiawaian seorang da’i

akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para objek dakwah. Setiap da’i

memiliki kekhasan masing-masing, tergantung kepada wacana keilmuan,

latar belakang pendidikan, dan pengalaman kehidupannya.36

Oleh karena itu, setidaknya seorang da’i harus memiliki tiga bekal

utama dalam menyampaikan dakwahnya, yaitu:

1) Pemahaman yang benar dan tepat serta mendalam (al-fahmu as-sadid

ad-daqiq), ialah pengetahuan da’i tentang hal-hal yang terkait dengan

dakwah dan konsekuensinya. Pengetahuan tersebut mencakup

pengetahuan keislaman (mencakup ilmu dakwah) dan umum.

2) Keimanan yang kokoh (al-iman al-‘amiq), ialah keyakinan da’i

tentang kebenaran Islam sebagai isu sentral dakwah. Yakni keimanan

yang melahirkan kecintaannya kepada Allah, Rasul-Nya, dan Islam,

serta mewujudkan rasa takut hanya kepada Allah dan rasa harap

kepada rahmat-Nya.

36 Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h. 102.

Page 36: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

3) Hubungan yang kuat dengan Allah (al-ittishol al-watsiq), yaitu

keterkaitan da’i kepada Allah dan sikap tawakal hanya kepada-Nya,

serta keyakinan bahwa Allah Maha Esa dalam penciptaan alam

semesta, pemeliharaan, dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.37

2. Mad’u

Mad’u dalam bahasa Arab disebut sebagai isim maf’ul (kata

berkonotasi obyek penderita) dari kata da’aa. Secara terminologis mad’u

adalah orang yang didakwahi, ia adalah manusia pada umumnya, baik

orang terdekat (bagi da’i) atau yang jauh, muslim atau non muslim, lelaki

atau perempuan.38

Sehingga dapat dikatakan bahwa mad’u merupakan sasaran

dakwah. Mad’u ialah manusia pada umumnya yang menerima dakwah

yang dilakukan oleh da’i, tidak memandang apakah ia anak-anak atau

dewasa, kaya atau miskin, muslim atau non muslim, laki-laki atau

perempuan, berasal dari suku atau negara mana pun, semuanya dapat

disebut sebagai mad’u.

Al-Quran menggambarkan suatu masyarakat yang memiliki variasi

tingkat dan golongan, yang masing-masing mempunyai stratifikasi sosial

tertentu. Masyarakat tersebut terdiri dari al-mala’ yakni kaum elit sosial

politik, yaitu pemuka masyarakat dan penguasa, al-mutrofin yakni elit

ekonomi, kalangan menengah ke atas atau tokoh konglomerat, jumhur

37

Shomad, “Ilmu Dakwah,” h. 8. 38 Ibid., h. 10.

Page 37: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

yaitu masyarakat umum biasa, dan al-mustad’afin yaitu masyarakat

golongan lemah/dilemahkan.39

Bagi para da’i, biasanya kalangan al-mala’ dan al-mutrofin agak

sulit untuk menerima dakwahnya. Sebab hal tersebut berkaitan dengan

harta dan derajat yang mereka miliki di lingkungannya, sehingga mereka

merasa enggan untuk menerima dan melaksanakan seruan tersebut.

Sedangkan untuk kalangan jumhur dan al-mustad’afin agak mudah

menerima dan melaksanakan ajakan dari da’i, karena mereka tidak

memiliki harta dan pangkat di lingkungannya sehingga tidak memiliki rasa

egoisme yang tinggi seperti kalangan al-mala’ dan al-mutrofin.

Selain itu terdapat beberapa tipe dan variasi mad’u lain dalam

tubuh umat Islam, yaitu golongan istimewa yakni sabiqun bil-khoirot

(yang berlomba dengan kebaikan), zhalimun linafsihi (menzholimi diri

sendiri, yang fasiq dan berdosa), dan muqtashid (biasa-biasa saja kurang

istimewa).40

Karena terdapat bermacam-macam tipe dan variasi mad’u, maka

diperlukanlah strategi yang efektif dan efisien dalam memperlakukan

mad’u. Rasulullah SAW memberikan pesan abadi dalam hadits-haditsnya

yang terangkum sebagai berikut:

1) Berkomunikasilah dengan manusia sesuai kadar intelektualnya.

2) Berkomunikasilah dengan manusia sesuai dengan bahasa (budaya)

mereka.

39

Ibid., h. 11. 40 Ibid., h. 11.

Page 38: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

3) Berkomunikasilah dengan manusia sesuai dengan kondisi

sosiologisnya.

4) Tepat guna dalam komunikasi tersebut merupakan perintah Allah SWT

yang disitir dalam al-Quran sebagai “Qoulan Sadidan” (perkataan yang

benar dan tepat).41

3. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah suatu pesan yang biasa disampaikan dalam

kegiatan dakwah. Materi yang disampaikan oleh da’i sebaiknya dikemas

secara menarik agar mad’unya tertarik dan dengan senang hati

melaksanakan yang diperintahkan oleh da’i.

Penyampaian materi oleh da’i kepada mad’u tentu menggunakan

bahasa sebagai pengantarnya. “Bahasa yang digunkan dalam berdakwah

adalah bahasa manusia, hal tersebut tidak lain agar manusia memahaminya

(la’alakum ta’qilun). Selain itu al-Quran mengarahkan manusia dengan

menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh manusia” agar mudah

melaksanakan perintah dan larangan yang terdapat di dalamnya.42

Isi pesan atau materi yang disampaikan pada dasarnya bersumber

dari al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama, meliputi akidah

(keimanan), syari’ah (keislaman), dan akhlak (budi pekerti).43

Akidah

dalam Islam mencakup masalah-masalah dengan keimanan, misalnya

tentang rukun iman, perbuatan syirik, dan ketauhidan. Masalah syariah

41

Ibid., h. 12. 42

Seminar Nasional Dakwah Sebagai Ilmu, 10-11 Agustus 1992, Fakultas Dakwah, IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 16. 43 Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h. 109.

Page 39: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

berhubungan erat dengan amal nyata dalam rangka mentaati hukum Allah

guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan sesama

manusia. Sedangkan perihal akhlak merupakan penyempurna keimanan

dan keislaman seseorang.44 Artinya meskipun keimanan dan keislaman

seseorang sudah sangat baik, namun jika ia memiliki akhlak yang buruk

maka ia belum dapat dikatakan sebagai seorang hamba yang sempurna.

4. Media Dakwah

Kata media merupakan jamak dari bahasa Latin yaitu medion, yang

berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. 45

Jadi dapat

ditarik kesimpulan bahwa media dakwah adalah segala sesuatu (peralatan)

yang digunakan untuk berdakwah.

Media dakwah sangat beragam, pada zaman dulu biasanya berupa

mimbar yang ada di masjid, mushalla, atau majelis taklim. Meskipun

sudah ada yang berbentuk buletin Jumat, dan kaset rekaman namun masih

dapat dikategorikan sebagai media dakwah yang tradisional. Sedangkan

pada zaman modern seperti sekarang ini, media dakwah lebih bermacam

jenisnya, misalnya televisi, radio, internet, video rekaman, tulisan di dalam

majalah dan surat kabar, bahkan handphone.

5. Metode Dakwah

44

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h.

60-63. 45 Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h. 157.

Page 40: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Dari segi bahasa, metode berasal bahasa Yunani yaitu “meta”

(melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Kemudian dalam bahasa Inggris kata

itu mengandung makna: a way of doing anything… Regularity and

orderliness in action (jalan untuk melakukan sesuatu… aturan dan

ketentuan dalam berbuat).46 Sedangkan dalam bahasa Indonesia kata

metode mengandung arti “cara teratur yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang

dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.”47

Dari segi istilah, metode dakwah adalah cara-cara tertentu melalui

proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud yang dilakukan oleh

seorang da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan

atas dasar hikmah dan kasih sayang. 48

Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa metode dakwah adalah

suatu cara yang digunakan atau dipilih oleh da’i dalam usahanya

berdakwah kepada ma’u untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Yaitu

mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang buruk (amar ma’ruf nahi

munkar) dengan berlandaskan pada human oriented, menempatkan

penghargaan yang mulia atas diri manusia.

Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara dan metode yang

tepat dan pas. Dakwah harus tampil secara aktual, faktual, dan kontekstual.

Aktual dalam arti memecahkan masalah yang kekinian dan hangat di

tengah masyarakat. Faktual dalam arti konkret dan nyata, serta kontekstual

46

Al Munawar, sambutan dalam Metode Dakwah, h. xiii-xiv. 47

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 740. 48 Tim Penulis Rahmat Semesta, Metode Dakwah, h. 6-8.

Page 41: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dalam arti relevan dan menyangkut problema yang sedang dihadapi oleh

masyarakat.49

Terdapat tiga macam metode dakwah yang diajarkan oleh syariat

Islam, yaitu al-hikmah, al-mau’idzatil hasanah, dan al-mujadalah bi-al-

lati hiya ihsan. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat An-

Nahl:

�CD$% 5����� BEF�G.H .6��-�I �.☺� ��#$$�- �"K �.☺��$%� ��0LM���#$% N O3/�� �:.P� QARS�$$�- TI ; 3�LM�U� 5 ���� .6V-�I ��*; WO�>�� �.☺�- �EL@ �� X ��%F�G.H N ��*;� WO�>�� �YZ ��[�/3☺��$$�- 1@\�B

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)

Metode hikmah mengandung pengertian cara yang bijaksana,

artinya dakwah dapat dilakukan dengan da’i dapat menjadi suri tauladan

bagi mad’unya, bersikap adil di setiap kesempatan, dan bijaksana dalam

pembicaraan dan perbuatan. Metode mau’idzatil hasanah mengandung

pengertian nasehat yang baik, artinya memberikan materi dakwah dengan

kata-kata yang baik dan mengandung ilmu, menyampaikan peringatan

dengan baik, sehingga dapat menyentuh hati mad’unya. Metode

49

M. Yunan Yusuf, dalam pengantar di dalam buku: Tim Penulis Rahmat Semesta, ed.,

Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2003), h. xiii.

Page 42: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

mujadalah bi-al-lati hiya ihsan mengandung pengertian berdebat dengan

cara yang baik, artinya pembicaraan atau diskusi yang terjadi antara dua

orang/kelompok atau lebih yang dilandasi rasa tidak ada yang lebih

dominan antara yang satu dengan lainnya, tetapi lebih ditekankan pada

kesetaraan dengan mengutamakan kebenaran.

6. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. “… Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia

(meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musrik) kepada jalan

yang benar yang diridhoi Allah SWT agar dapat hidup bahagia dan

sejahtera di dunia maupun di akhirat.”50

Sedangkan tujuan khusus dakwah antara lain:

a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk

selalu meningkatkan takwanya kepada Allah SWT.

b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mualaf.

c. Mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam.

d. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya.51

Oleh karena tujuan seorang da’i sangat kompleks dalam

berdakwah, tentunya peran serta secara aktif dari lingkungan sangat

50

Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 51. 51 Ibid., h. 55-59.

Page 43: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

diperlukan. Sehingga sikap terbuka dari mad’u dalam menerima apa yang

disampaikan oleh da’i turut mendukung tercapainya tujuan dakwah yang

hendak dicapai. Di samping itu, da’i pun harus memperkaya diri dengan

ilmu pengetahuan, berakhlak baik, menjunjung tinggi rasa kemanusiaan

agar dakwahnya sampai ke hati, serta memilih metode yang tepat untuk

kegiatan dakwahnya.

F. Ruang Lingkup Radio

5. Pengertian Radio

Secara etimologi, pengertian radio (siaran) adalah (pengiriman)

suara atau bunyi melalui udara.52

Sedangkan dalam kamus ilmiah populer,

radio diartikan sebagai pesawat pengirim atau penerima gelombang

siaran.53

Secara terminologi, radio artinya suatu alat yang memiliki

gelombang frekuensi yang menyampaikan pesan atau informasi atau

pernyataan yang bersifat umum ataupun khusus, kepada sejumlah orang

yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar dan heterogen.54

Menurut Ghazali, radio merupakan media komunikasi yang

dipergunakan dalam mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap oleh

sekelompok orang yang mendengarnya melalui pemancar radio yang

diinginkan.55

52

Tim penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 919. 53

Pius A. Pratanto dan M. Dahlan Al-Barri, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,

1994), h. 684. 54

Jundah Sulaiman, “Radio Sebagai Media Da’wah,” Da’wah; Jurnal Kajian Dakwah,

Komunikasi dan Budaya, Vol. X no. 2, 2003, h. 120. 55 Ghazali, Da’wah Komunikatif, h. 37.

Page 44: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, radio adalah sebuah media

yang bersifat auditif (dengar) saja, yang dapat mengirim atau menerima

gelombang yang dipancarkan melalui udara. Gelombang tersebut bisa

berisi kata-kata, musik, atau efek suara yang dapat didengarkan oleh

khalayak luas, selama mereka memiliki pesawat radio untuk menerima

gelombang siaran tersebut.

6. Karakteristik dan Fungsi Radio

a. Karakteristik Radio

Media radio memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Theater of mind, artinya merangsang indera pendengaran dan

imajinasi.

2) Auditif, artinya bersifat dengar.

3) Personal, artinya bersifat lebih akrab.

4) Localize, artinya memiliki pendengar setia yang berada dalam

jangkauan siar.

5) Mobile, artinya dapat dibawa ke mana-mana.

6) Harga produksi lebih murah.

7) Cepat menjangkau khalayak, khususnya di daerah-daerah. 56

Karakter-karakter yang dimiliki oleh radio tersebut, membuat

seseorang yang mendengarkan radio mampu untuk mengembangkan

imajinasinya, karena hanya suara yang dapat didengar. Selain itu sifat

radio yang amat personal (pribadi), menjadikannya sebagai media yang

56

CBB News Team, “The Power of Radio,” (Makalah pelatihan radio, kerjasama P2KM

dengan Radio CBB FM, 2006), h. 1.

Page 45: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

efektif untuk komunikasi antarpribadi yang diliputi oleh sifat

kehangatan dan keakraban. Di samping itu radio juga sangat fleksibel,

artinya sangat mudah untuk dibawa pergi dan dapat didengarkan

sambil lalu. Misalnya sambil tiduran, memasak, dan menyetir mobil.

Selain karakteristik yang dimiliki oleh radio di atas, secara

teknologis dan sosiologis ia memiliki sejumlah kelebihan sekaligus

kelemahan. Kelebihan dan kelemahan radio tersebut disajikan dalam

tabel di bawah ini.

Tabel 1

Kelebihan dan Kelemahan Radio

Kelebihan Kelemahan

Sarana tercepat penyebar infor-

masi dan hiburan.

Hanya bunyi, tidak ada visuali-

sasi yang tampak nyata.

Dapat diterima di daerah yang

belum memiliki sambungan listrik. Produksi siarannya sing-

kat dan biayanya murah.

Tergantung pada kondisi dan

stabilitas udara di suatu lokasi. Tidak bisa mengirim pesan dan

informasi secara mendetail.

Merakyat. Buta huruf bukan

kendala. Harga pesawat murah,

mudah dibawa ke mana saja.

Terdengar selintas, sulit diingat,

dan tidak bisa diulangi. Hanya

bisa didengar, tidak bisa di-

dokumentasikan.57

b. Fungsi Radio

Dalam Himpunan Istilah Komunikasi, disebutkan bahwa radio

memiliki fungsi sebagai alat hiburan, penerangan, pendidikan, dan

propaganda.58

Dr. SM. Siahaan, memberikan lima macam fungsi radio, yaitu:

sebagai alat penerangan massa, sebagai alat hiburan, sebagai alat

57

Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004), Cet.

1, h. 17. 58 YS. Gunadi, ed., Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta: PT Grasindo, 1998), h. 23.

Page 46: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

pendidikan, sebagai alat mempengaruhi massa dan sebagai alat untuk

perorangan dan masyarakat.59

Radio tidak hanya dapat berfungsi sebagai media hiburan, tapi

juga sebagai media pendidikan. Sebagai media dengar, radio memang

memiliki fungsi sebagai penyampai informasi dari satu pihak ke pihak

lainnya. Selain itu ia dapat dijadikan sebagai sarana untuk

mempertemukan dua pendapat yang berbeda untuk mencari solusi

yang saling menguntungkan. Bahkan dapat dijadikan mediator antara

pemerintah dengan rakyat lewat program interaktif.

7. Radio Sebagai Media Komunikasi Massa

Kata komunikasi massa diterjemahkan dari bahasa Inggris, mass

communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi

media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau

komunikasi yang ”mass mediated.”60

Bittner mendefinisikan komunikasi massa sebagai pesan-pesan

yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.61

Menurut Tan dan Wright, komunikasi massa adalah bentuk

komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan

komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat

59

Sulaiman, “Radio Sebagai Media Da’wah,” h. 121. 60

Wiryanto, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: PT Grasindo, 2006), Cet. 3, h. 2. 61 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet. 1, h. 136.

Page 47: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek

tertentu.62

Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa merupakan

proses komunikasi yang menggunakan media massa, yang ditujukan

kepada khalayak ramai yang bersifat heterogen secara serentak, dan dapat

menimbulkan efek tertentu.

Proses komunikasi massa tidak akan dapat berlangsung jika tidak

ada media massa di dalamnya, yang mengantarkan pesan dari komunikator

kepada komunikan. ”Media massa adalah alat yang digunakan dalam

penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan

menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio

dan televisi.”63 Sehingga media radio dapat dikategorikan sebagai media

massa karena salah satu sifatnya yang dapat menyebarkan pesan kepada

khalayak luas secara bersamaan.

8. Radio Sebagai Media Dakwah

Dalam kegiatan dakwah, keberadaan radio sangat penting dalam

penyampaian materi dakwah dalam bentuk-bentuk pidato, ceramah atau

kuliah. Pesawat radio dapat menjangkau mad’unya dalam jarak jauh dan

meluas. Karena itu pesawat radio merupakan media yang efektif dalam

penyampaian dakwah untuk semua kalangan.64

Selain itu, penggunaan

62

Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), Cet. 3, h. 3. 63

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007), Cet. 1, h. 126. 64 Ghazali, Da’wah Komunikatif, h. 37.

Page 48: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

radio sebagai media dakwah dimaksudkan agar pesan dakwah lebih efektif

dan cepat sampai kepada masyarakat pendengar.65

Pemanfaatan media radio sebagai media massa dalam kegiatan

dakwah ini dapat dibilang cukup penting. Apalagi di era modern seperti

sekarang ini, di mana proses komunikasi antara da’i dan mad’u akan lebih

dekat dan mudah diterima. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh A.

Abdul Muis, bahwa “media massa mempunyai fungsi yang sangat relevan

dalam upaya agama mengendalikan moral masyarakat karena media bisa

menjangkau jumlah khalayak (audience) yang relatif tak terbatas dengan

waktu yang cepat.”66

Oleh karena inti dalam tingkah laku dan ulah manusia adalah

hatinya, maka media radio yang bersifat lebih personal dibanding media

elektronik lain, akan sangat cocok untuk seorang da’i dalam

menyampaikan dakwahnya kepada mad’u.

Di samping itu, karena karakteristik radio yang hanya untuk

konsumsi dengar saja, maka kepiawaian seorang da’i akan semakin teruji

dan terasah. Sebab ”untuk seorang da’i yang profesional, ia harus mampu

mengemas pesan-pesan dakwahnya dengan baik agar tidak menimbulkan

kejenuhan dan ditinggalkan pendengarnya.”67

Jika kemampuan itu sudah dapat dikuasai oleh seorang da’i, maka

pesan yang disampaikan akan dapat diterima dengan baik oleh mad’unya.

Pesan tersebut dapat merasuk ke dalam hati pendengar dengan mudah,

65

Ibid., h. 37. 66

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islami (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), Cet.1,

h. 191. 67 Sulaiman, “Radio Sebagai Media Da’wah,” h. 123.

Page 49: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

karena kelebihan dari media radio adalah dapat menimbulkan theater of

mind (merangsang imajiansi). Hal ini tentu sangat efektif bagi da’i guna

mencapai tujuan dakwahnya, mengingat mad’u yang dapat dicakup oleh

radio sangatlah luas dan tersebar.

Page 50: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

36

BAB III

GAMBARAN UMUM RADIO MUSIC CITY FM JAKARTA

F. Sejarah dan Perkembangan Radio Music City FM Jakarta

1. Sejarah Radio Music City FM Jakarta

Ketika pertama kali mengudara sekitar tahun 1997, radio ini bukan

bernama Music City melainkan radio 5 a Sec (dibaca: Seng a Sec). Cikal

bakal pendiri radio adalah spasialisasi horizontal68

atau diversifikasi usaha

dari sebuah perusahaan laundry (binatu), yaitu PT. Grita Arta Kreamindo

yang memiliki Group Laundry 5 a Sec.

Saat itu frekuensinya pun masih berada di gelombang 105,45 FM

dengan studio yang masih terpisah dengan kantornya. Studio siaran radio 5

a Sec beralamat di Jl. Pringgondani, Cibubur, sedangkan kantor redaksinya

beralamat di Kemang Selatan. Namun kini kedua bangunan tersebut sudah

tidak dipergunakan lagi, setelah dibangunnya studio baru sekaligus kantor

radio Music City yang mulai ditempati sekitar tahun 2004, yang beralamat

di jalan Puri Sakti I No. 22, Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, 12410.

Hanya studio Cibubur yang masih digunakan menara pemancarnya untuk

menyiarkan radio Music City, karena ia memiliki pemancar yang cukup

tinggi.

68

Spasialisasi artinya perpanjangan institusional dalam perusahaan di sebuah era dalam

industri komunikasi. Spasialisasi dibagi menjadi dua, yaitu spasialisasi vertikal dan spasialisasi

horizontal. Dalam spasialisasi vertikal, perpanjangan institusional dilakukan masih di dalam satu

jenis usaha yang sama, contohnya perusahaan Televisi mendirikan perusahaan Radio. Sedangkan

spasialisasi horizontal, perpanjangan institusional dilakukan dalam bidang usaha yang berbeda,

seperti yang dilakukan oleh Group 5 a Sec Laundry.

Page 51: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Perubahan kepemilikan dan nama siar radio terjadi ketika

memasuki tahun 2000. Yaitu pada saat radio ini dibeli oleh Ibu Hj. Elisa

Pusparini, MBA, dari Bapak Joes Noerdin. Sehingga nama siar radio pun

berubah menjadi Radio Music City dan nama perusahaannya adalah PT.

Radio Mitra Citra. Kemudian pada tahun 2004, pemerintah menetapkan

gelombang frekuensi baru untuk masing-masing radio yang mengudara.

Akhirnya sampai saat ini radio Music City mengudara di frekuensi 107,50

FM.69

2. Profil Radio Music City FM Jakarta

Nama Perusahaan : PT. Radio Mitra Citra.

Frekuensi : 107,50 FM.

Nama Stasiun : Music City.

Motto : “Jakarta Hits Music.”

Call Sign / ID : 107,5 Music City FM.

Panggilan Pendengar : MC Friends.

Jangkauan : Jabodetabek.

Waktu Siar : 05.00-24.00 WIB.

Segmentasi : Executive muda menengah ke atas.

Konsep Radio : Entertainment, Informations, Religious and

Lifestyle Radio Station.

Transmisi Antena : 120 meter dari tanah dan

300 meter dari permukaan laut.

69

Wawancara pribadi dengan beberapa pegawai radio Music City tanggal 31 Maret 2008

dan data yang ada di radio Music City.

Page 52: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Kekuatan : 20.000 Kilowatt.

Transmitter Data : BE FM 20 B; Exiter FX 50;

Audio Processor ORBAN 8300.70

3. Segmentasi Pendengar Music City FM Jakarta

Radio Music City memiliki segmentasi pendengar kaum eksekutif

muda, khususnya eksekutif muda yang aktif dan dinamis, berusia antara

24-35 tahun, dengan kelas sosial ekonomi A dan B. Selain itu eksekutif

muda yang dituju adalah yang sangat mencintai musik seperti R n’ B, jazz,

pop dan musik tahun 80 sampai 90-an, membutuhkan informasi masa kini

dan mengikuti lifestyle, kosmopolitan atau sangat peduli terhadap

lingkungannya dengan melakukan kegiatan sosial seperti donatur panti

asuhan dan kegiatan orang tua asuh, family-oriented, hard working dan

successful in career.71

4. Data Pendengar Music City FM Jakarta

Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas pendengar radio Music City

adalah perempuan dengan prosentase sebesar 58%. Sedangkan pendengar

laki-laki radio Music City, prosentasenya hanya sebesar 42%.72

Dari segi usia, segmentasi pendengar radio Music City yang

notabene kaum eksekutif muda dan berusia antara 24-35 tahun ini

memiliki prosentase tersendiri. “Meskipun tidak menutup kemungkinan

bahwa siapa pun bisa mendengarkan radio ini, termasuk pendengar yang

70

Disadur ulang dari pofil perusahaan radio Music City. 71

Ibid. 72 Ibid.

Page 53: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

usianya di bawah 24 tahun atau di atas 25 tahun, sebab radio merupakan

media massa. Namun, karena masing-masing radio memiliki segmentasi

tersendiri untuk sasaran pendengarnya, maka kami lebih fokus kepada usia

eksekutif muda yaitu 24-35 tahun.”73 Sehingga prosentase usia pendengar

dari 24 sampai 30 tahun adalah sebesar 61%, sedangkan untuk usia 30-35

tahun adalah sebesar 39%.74

Berdasarkan cakupan wilayah, radio ini memiliki pendengar yang

tersebar di wilayah Jabodetabek. Adapun prosentase pendengar tertinggi

berada di wilayah Jakarta Selatan dengan prosestase sebesar 21%, dan

prosentase pendengar terendah berada di wilayah Jakarta Utara dan

Tangerang dengan prosentase masing-masing sebesar 5%.75

Untuk wilayah lain, masing-masing wilayah memiliki jumlah

prosentase pendengar tersendiri. Seperti Jakarta Timur dengan prosentase

pendengar sebesar 19%, Bekasi, Bogor, dan Depok dengan prosentase

masing-masing sebesar 11%, Jakarta Barat prosentasenya sebesar 9%, dan

Jakarta Pusat sebesar 8%.76

Hal ini tertuang dalam Tabel 2.

Tabel 2

Data pendengar radio Music City berdasarkan cakupan wilayah

Jakarta Selatan : 21% Jakarta Barat : 9%

Jakarta Timur : 19% Jakarta Pusat : 8%

Bekasi : 11% Jakarta Utara : 5%

Bogor : 11% Tangerang : 5%

Depok : 11%

73

Wawancara pribadi dengan Mas Ari, Program Director radio Music City, Jakarta, 16

Juni 2008. 74

Disadur ulang dari pofil perusahaan radio Music City. 75

Ibid. 76 Ibid.

Page 54: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Data-data pendengar di atas diperoleh dari data sms atau pun

telepon yang masuk dari pendengar. Selain itu data diperoleh dari data

pemenang kuis berhadiah yang diadakan oleh radio Music City.

Maksudnya jika radio Music City mengadakan kuis berhadiah, maka

ketika si pemenang mengambil hadiah secara langsung di radio, identitas

mereka akan dicatat terlebih dahulu sebagai dokumentasi. “Jadi itulah

salah satu alasan mengapa ketika ada interaktif dengan pendengar, mereka

harus menyebutkan terlebih dahulu identitasnya, seperti alamat, usia, dan

lokasi. Supaya kita bisa mengetahui siapa saja pendengar dari radio Music

City ini.”77

5. Komposisi Lagu Music City FM Jakarta

Berdasarkan sasaran pendengar serta kebijakan dan format stasiun

radio Music City, komposisi lagu-lagu yang diputar setiap harinya selama

proses on air (siaran) berlangsung adalah: lagu Barat berbahasa Inggris

prosentasenya sebesar 70%, lagu Indonesia sebesar 25%, dan lagu

internasional di luar Bahasa Inggris sebesar 5%.78

G. Visi dan Misi Radio Music City FM Jakarta

Visi

Memberikan informasi yang inovatif, aktual, terpercaya, nyata, dan

bermanfaat bagi seluruh pendengar. Meningkatkan aktifasi promosi untuk

menjaring klien dan pendengar. Meningkatkan kualitas program dan siaran

77

Wawancara pribadi dengan Mas Ari, Program Director radio Music City, Jakarta, 16

Juni 2008. 78 Berdasarkan profil perusahaan radio Music City.

Page 55: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Music City, juga meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dalam bidang manajemen siaran.

Misi

Memberikan kepercayaan dari tujuan sebuah media terhadap

masyarakat. Mengantisipasi dan menyesuaikan perkembangan taknologi untuk

memenuhi kualitas siaran. Mengoptimalkan seluruh Sumber Daya Manusia

(SDM) maupun fasilitas perusahaan. Membuat pengembangan bisnis yang

sesuai dengan visi perusahaan.79

H. Struktur Organisasi Radio Music City FM Jakarta

Radio Music City sebagai wadah dari suatu organisasi memiliki

struktur sebagai berikut:

1. Direktur Utama : Elisa Pusparini, MBA.

2. Wakil Direktur Utama : Mutia Puspasari, MBA.

3. Konsultan : Ustadz H. Muhammad Arifin Ilham, Mumu

Munajat (dari Sony BMG sebagai konsultan

musik), dan Ir. Surya Sumantri (sebagai

konsultan teknisi).

4. Sekretaris : Ida.

5. Manajer Operasional

dan Finance : Adhie Taufik.

6. HRD dan Umum Manajer : Syaifuddin.

79 Berdasarkan profil perusahaan radio Music City.

Page 56: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

7. Head of Promotion : Ray Arya.

8. Marketing Support

dan Traffic : Agus Supriyanto.

9. Staff Promosi : Dewi Elfida Yahya.

10. Administrasi : Pia.

11. Akuntan : Yuni.

12. Keuangan : Udin Batam.

13. Program Director : Murni dan Aryadi.

14. Produksi : Ray dan Choky.

15. Staff Musik : Adi.

16. Penyiar : Egy, Rendy, Wibi, Melisa, Yoyok, Glen,

Tia, Ira, dan Puji.

17. Operator Siaran : Adi, Nandi, Syamlani, Abeng.

18. Teknisi : Mantik dan Isnadi.

19. Keamanan : Muji dan Yoyo Tanggo.

20. Office Boy : Syam dan Kadin.

21. Supir : Topo dan Arifin.80

I. Sekilas Tentang Program Radio Music City FM Jakarta Secara Umum

Secara umum program-program di radio Music City terbagi menjadi

enam kategori, yaitu:

80 Diperoleh dari data yang ada di radio Music City.

Page 57: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

1. Music Program81

a. Zona Indonesia

Ajang permintaan lagu Indonesia melalui SMS, setiap Senin-

Jumat pukul 10.00-13.00 WIB.

b. Made In Indonesia

Ajang permintaan lagu Indonesia melalui SMS, diselingi oleh

bintang tamu; artis, band, label. Setiap Senin-Kamis pukul 20.00-22.00

WIB.

c. Walk of Fame

Program musik biografi dan perjalanan karir musisi legendaris,

setiap Sabtu pukul 21.00-22.00 WIB.

d. Countdown 25

“Chart” lagu internasional, berisi 25 lagu-lagu tren yang

sedang meningkat dari sisi penjualan internasional dan berdasarkan

permintaan MC Friends, setiap Sabtu pukul 10.00-12.00 WIB.

e. Request @ Night

Ajang permintaan lagu internasional melalui SMS, setiap

Senin-Kamis pukul 22.00-24.00 WIB.

f. Boogie Night

Pemutaran lagu-lagu R n’ B oldschool, setiap Jumat pukul

22.00-24.00 WIB.

81 Diperoleh dari data yang ada di radio dan profil perusahaan radio Music City.

Page 58: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

g. Voice of The World

Pemutaran lagu berbahasa Inggris dan asing (Perancis, Jepang,

Latin, Spanyol, dll) setiap hari di menit ke 30.

h. Double Harmony

Pemutaran dua lagu dengan judul yang sama dengan penyanyi

dan aransemen yang berbeda, setiap hari pukul 13.30 WIB.

i. Journey to The Past

Ajang pemutaran lagu-lagu tahun 70an dan 80an setiap hari

Minggu sepanjang hari.

j. Gita Khatulistiwa

Tangga 10 lagu Indonesia terbaru “plus” 1 lagu Indonesia

klasik setiap Sabtu, pukul 20.00-21.00 WIB.

2. Informations Program82

a. MC Drive In

Insert berisi informasi tentang arus lalu lintas yang dikemas

dalam bentuk “menghibur.”

b. MC Headlines

Insert berdurasi 2-3 menit, yang menyajikan materi berita

aktual dalam dan luar negeri.

c. Info Kurs Dollar

Insert yang berisi perkembangan nilai tukar rupiah terhadap

mata uang asing.

82 Ibid.

Page 59: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

d. Entertainment X-press

Insert berupa informasi entertainment terbaru yang berdurasi 3-

5 menit.

3. Entertainment83

a. Cinema Hour

Program yang membahas film terbaru yang tampil di bioskop

setiap Sabtu pukul 16.00-17.00 WIB.

b. Welcome Weekend

Program akhir pekan setiap Jumat pukul 17.00-18.00 WIB

bersama artis-artis terkenal.

4. Regular Program84

a. Morning Spirit

Program yang mengangkat tema atau topik menarik dengan

mengundang interaktif dari MC Friends lewat SMS maupun telepon,

diselingi dengan info lalu-lintas, breaking news, info kurs, dan lain-

lain. Setiap Senin-Jumat pukul 06.00-10.00 WIB.

b. Rendevouz

Program yang memiliki konsep mirip dengan Morning Spirit,

hanya saja siaran untuk program ini tidak bersifat live melainkan

recording sehingga tidak ada interaktif dengan pendengar. Penyiar

terlebih dahulu direkam siarannya, kemudian di edit dengan adanya

83

Ibid. 84 Ibid.

Page 60: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

penambahan lagu-lagu, serta program-program insert seperti yang ada

dalam program Morning Spirit, akan tetapi yang membedakannya lagi

adalah disisipkannya program insert Mile Stones. Setiap Senin-Jumat

pukul 13.00-16.00 WIB.

c. Street Life

Program harian yang bersifat live dan biasanya disisipkan

program talk show di dalamnya, selain program insert. Setiap Senin-

Kamis pukul 16.00-20.00 WIB.

d. Good Morning It’s Weekend

Program khusus akhir pekan dari Morning Spirit setiap Sabtu

pukul 06.00-10.00 WIB dan Minggu pukul 07.00-11.00 WIB.

5. Talk Show Program85

a. Tazkia Qalbu

Mengulas tentang ‘hablun minnanas dan hablun minnallah’

dengan konsep berbagi rassa (sharing), bersama Ustadz H.M. Arifin

Ilham.

b. MC Travel

Mengulas tentang wisata baik dalam maupun luar negeri serta

tentang umroh dan haji setiap Selasa pukul 08.00-09.00 WIB, bersama

H. Ajat Sudrajat.

85 Ibid.

Page 61: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

c. Health and Beauty

Program kesehatan, kecantikan dan kebugaran interaktif,

dengan narasumber Bapak Nanang, MPS (ahli gizi). Setiap Rabu pukul

08.00-09.00 WIB.

d. Bussines Hour

Program tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan

dengan narasumber Ibu Mike Sutikno. Setiap Rabu pukul 17.00-18.00

WIB.

e. Medical Hotline

Program tentang masalah kesehatan umum, kebidanan dan

kandungan, kesehatan anak, jiwa, dan lain-lain, dengan narasumber

dokter Farid Maulana serta dokter-dokter terkemuka. Setiap kamis

pukul 08.00-09.00 WIB.

f. Man O’ Man

Program acara yang menelusuri dunia pria secara intim dan

santai. Setiap Jumat pukul 20.00-22.00 WIB.

g. MC Sport News

Program yang mengulas informasi olahraga, setiap Sabtu pukul

09.00-12.00 WIB.

h. Kemilau Hati Bersama Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri

Program baru yang disiarkan sejak bulan Mei 2008, mengulas

tentang program-program yang ada di Masjid Kubah Emas dan

mengangkat tema-tema tentang keislaman yang diperbincangkan

Page 62: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dengan mengundang interaktif dari MC Friends. Setiap Kamis pukul

17.00-18.00 WIB.

6. Insert86

a. Mutiara Ilahi

Intisari dari Al-Quran dan Hadits ssebagai panduan dalam

kehidupan sehari-hari.

b. MC Cares

Berisi tentang hal-hal sosial dan kegiatan sosial Music City

FM.

c. Kultum

Kuliah tujuh menit oleh Ustadz Cilik Akbar Halim Putra, setiap

Jumat pukul 11.00-11.07 WIB menjelang sholat Jumat.

d. Smart Management System

Info dan tips dalam menjalankan bisnis.

e. Info Teknologi

Informasi seputar teknologi terkini serta ‘gadget-gadget’

terbaru.

f. Mile Stones

Insert berupa informasi yang bersifat flash back tentang

kejadian di tanggal yang sama pada tahun yang berbeda.

86 Ibid.

Page 63: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Promo-promo Off Air Radio Music City FM Jakarta87

Selain memiliki program-program yang disiarkan secara langsung di

radio atau on air, radio Music City juga memiliki program atau promo-promo

yang bersifat off air, yaitu:

1. MC Why Not

Acara kumpul bersama antara pendengar, klien, dan kru. Di

dalamnya terdapat games, artis performance, juga perkenalan kru. Game-

game berhadiah yang diadakan di acara ini, diperoleh dari sponsor. Acara

tersebut sudah dua kali diselenggarakan.

2. MC Cares

Acara ini bersifat sosial dan selalu diadakan setiap tahun, tepatnya

saat bulan puasa. Di dalamnya terdapat buka puasa bersama anak-anak

yatim/terlantar. Atau pun ketika ada musibah yang melanda Jakarta,

seperti banjir dan gempa bumi. Makanan, obat-obatan, juga alat penunjang

diperoleh dari sponsor dan pendengar. Acara ini merupakan acara reguler

yang diadakan oleh radio Music City.

3. Open House 2006

Merupakan acara perkenalan studio baru atau frekuensi baru, atau

pun program baru. Target dari acara ini adalah klien.

4. Marketing Gathering

Presentasi rate (spot iklan) maupun harga program bersama klien

atau pendengar.

87 Ibid.

Page 64: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

5. MC Birthday

Acara yang mengundang klien atau pendengar untuk merayakan

ulang tahun radio Music City (2005). Private party yang mengadirkan

artis (2006). Nonton bareng di Plaza Senayan bersama seluruh klien

(2007).

Untuk event tertentu seperti 17 Agustusan, hari Pahlawan, dan

sebagainya disisipkan dalam program-program yang ada di radio Music City.

Sedangkan selama bulan Ramadhan siaran hadir lebih awal, mulai pukul 03.00

sampai 24.00 WIB.

J. Sekilas Tentang Program Tazkia Qalbu

Program Tazkia Qalbu merupakan salah satu program yang masih

disiarkan sampai sekarang sejak radio Music City pertama kali berdiri. Yaitu

sejak tahun 1997, ketika masih bernama radio 5 a Sec dan beralamat di Jl.

Pringgondani, Cibubur. Acara ini termasuk dalam kategori talk show dan

selalu disiarkan setiap hari Senin, pukul 17.00 WIB sampai menjelang adzan

maghrib.

Sejak pertama kali mengudara, program ini selalu menghadirkan

Ustadz H.M. Arifin Ilham sebagai narasumber, yaitu sejak Ustadz Arifin

belum populer seperti sekarang, dan sebelum beliau rutin melakukan dzikir-

dzikir di Masjid At-Tien atau pun Masjid Istiqlal. Namun seiring dengan

kesibukan sang Ustadz, jika beliau tidak dapat hadir maka Ustadz Arifin akan

mengirimkan Ustadz utusan dari majelis Az-Zikra, sehingga program ini

masih tetap berjalan sampai sekarang tanpa kehilangan pendengarnya.

Page 65: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Tema-tema yang dibahas dalam program Tazkia Qalbu sangat

beragam, mulai dari kasih sayang Allah kepada tiap hamba-Nya, bangkrut

dalam beribadah, masalah perkawinan, membina keluarga sakinah, sampai

kehidupan setelah mati. Semua hal tentang hablun minnanas dan hablun

minnallah, dibahas bergantian setiap minggunya.

Program ini disiarkan secara live dan merupakan salah satu program

unggulan di radio Music City, karena mampu menarik perhatian khalayak luas

untuk mendengarkannya. Tidak hanya MC Friends saja yang mendengarkan

program ini, namun masyarakat pendengar radio lain pun akan memutar

gelombangnya ke radio Music City setiap program Tazkia Qalbu disiarkan.

Format program ini berupa acara talk show yang mengundang

interaktif dengan pendengar, baik melalui SMS ataupun telepon. Selain itu,

tanya jawab dan penyampaian materi yang dilakukan oleh Ustadz Arifin

maupun Ustadz dari Majelis Az-Zikra, selalu diselingi oleh musik.

Di mana musik yang diputar adalah musik Indonesia yang bernuansa

religi maupun musik barat, selama musik yang diputar tidak berjenis musik

keras. Sebab radio Music City tidak ingin melepaskan motto sekaligus jati

dirinya sebagai “Jakarta Hits Music.” Sehingga perbandingan musik dan kata

dalam program ini adalah sebesar 60% untuk prosentase musik, dan sebesar

40% untuk prosentase kata.

Oleh sebab itu jika Ustadz Arifin yang menjadi narasumber dalam

program ini, maka beliau tidak ditemani oleh penyiar, meskipun pada awalnya

selalu ditemani. Hal ini bertujuan agar durasi selama satu jam tersebut dapat

dimafaatkan secara maksimal untuk memberikan tausiyah dan menjawab

Page 66: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

pertanyaan-pertanyaan yang masuk dari pendengar, mengingat banyaknya

jumlah SMS dan telepon yang masuk ketika Ustadz Arifin yang mengisi.

Selain itu, hal ini merupakan permintaan dari Ustadz sendiri agar

dakwah yang beliau sampaikan dapat lebih terasa, dapat menyentuh hati

mad’u-mad’unya, sehingga tujuan dari Tazkia Qalbu atau penyucian hati

dapat terwujud.

Page 67: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

BAB IV

ANALISIS PROGRAM DAKWAH TAZKIA QALBU

BERSAMA USTADZ H.M. ARIFIN ILHAM

DI RADIO MUSIC CITY FM JAKARTA

D. Proses Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi dalam program

Tazkia Qalbu

1. Perencanaan

Idealnya, semua program yang dimiliki oleh radio sebaiknya

melewati tahap perencanaan, produksi, dan evaluasi. Atau dengan kata lain

harus memiliki proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Karena

hal ini akan lebih memudahkan kinerja tim yang memproduksi program

tersebut dan untuk tercapainya hasil yang maksimal. Proses perencanaan

dalam sebuah program meliputi: “penentuan target pendengar yang dituju

agar topik yang dipilih sesuai dengan kebutuhan pendengar, menentukan

narasumber yang kompeten terhadap topik yang dibahas, serta memilih

penyiar.”88

Begitu pula dengan program Tazkia Qalbu yang disiarkan oleh

radio Music City FM Jakarta, program ini pun memiliki proses

perencanaan yang harus dilewati terlebih dulu sebelum ia mengudara.

Sebetulnya tidak hanya program Tazkia Qalbu saja, program-program

yang akan disiarkan di radio yang bersegmentasi eksekutif muda ini, harus

melewati tahap perencanaan. Hal ini sesuai dengan visi dari radio Music

88

Morrisan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Tangerang:

Ramdina Prakarsa, 2005), Cet. 1, h. 284.

53

Page 68: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

City sendiri, yaitu memberikan informasi yang bermanfaat bagi seluruh

pendengar dan meningkatkan kualitas program dan siaran Music City.

Adapun tahap perencanaan sebuah program yang diterapkan di

radio Music City adalah sebagai berikut:

1) Program dirancang atau dikonsep terlebih dahulu oleh tim program

director. Mulai dari nama acara, rundown (susunan) acara, isi program,

sampai target pendengarnya.

2) Setelah semua aspek tersebut dijalankan, lalu dibuat strategi untuk

tema yang diangkat pada saat pemutarannya. Tema tersebut harus

mengikuti keinginan atau kebutuhan masyarakat pada umumnya,

misalnya ideologinya harus sesuai dengan segmen dari radio Music

City.

3) Kemudian program tersebut dikategorikan ke dalam program harian,

program mingguan, program spesial atau tailor made, ataukah program

insidental.

4) Setelah itu ditinjau aspek marketing-nya, apakah program tersebut

layak untuk dijual sesuai dengan segmen dari radio Music City dan

dapat diterima di mata agency atau produsen iklan (klien).

5) Setelah semua proses di atas selesai dilalui, barulah dilakukan survey

secara kuantitatif. Tentu bukan dengan cara menyebarkan angket

kepada pendengar, melainkan dengan membuat promo program.

Maksudnya, dibuat iklan dari program yang akan disiarkan untuk

diputar di radio Music City sendiri. Cara ini tentu lebih efektif, karena

radio adalah media yang kooperatif dan masyarakat pasti mencari

Page 69: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

informasi melalui radio Sehingga dapat diketahui dengan mudah,

bagaimana respon atau animo dari masyarakat terhadap promo

program yang dijalankan, apakah mereka menanti-nantikan program

tersebut atau dapat diterima di masyarakat umum. Hal ini bisa

diketahui misalnya lewat lewat telepon dari pendengar.

6) Jika respon dari pendengar cukup baik dan semua tahap telah dilalui

dengan baik pula, barulah sebuah program dapat disiarkan (on air).89

Hal-hal di atas adalah tahap perencanaan untuk sebuah program

yang benar-benar baru di radio Music City sebelum ia disiarkan.

Sedangkan untuk tahap perencanaan program yang telah berjalan, dalam

hal ini untuk program talk show khususnya, proses perencanaan yang

dimiliki hanyalah menentukan tema yang akan dibicarakan setiap minggu.

Karena untuk hal format, penyiar, narasumber, operator dan lain-

lain telah dikonsep terlebih dahulu dalam poin-poin perencanaan di atas.

Sehingga sebelum program talk show tersebut mengudara, ringkasan tema

yang akan dibahas harus diserahkan terlebih dahulu kepada pihak radio

Music City untuk keperluan persiapan penyiar dan produser acara untuk

mempersiapkan bahan siaran.

Akan tetapi program Tazkia Qalbu memiliki keunikan tersendiri,

program ini tidak memiliki proses perencanaan tentang tema yang akan

dibahas setiap minggunya. Jadi tema yang akan dibahas baru dapat

diketahui oleh penyiar dan produser acara ketika Ustadz Arifin tiba di

89

Wawancara Pribadi dengan Mas Adhie Taufik, Manajer Operasional radio Music City,

Jakarta, 23 April 2008.

Page 70: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

radio Music City pada hari Senin untuk mengisi acara Tazkia Qalbu, yaitu

sekitar 30 menit atau satu jam sebelum program tersebut on air. Atau

dengan kata lain, tema-tema yang diberikan oleh Ustadz bersifat dadakan.

Namun hal ini dapat diterima oleh pihak radio Music City,

meskipun mereka harus beradaptasi dengan cepat tentang penyampaian

materi yang bersifat dadakan tersebut, tetapi mereka tetap dapat bersifat

profesional. “Semua tema memang dari Ustadz langsung, jadi kami hanya

sebagai mediator. Karena Ustadz yang lebih tahu tentang kondisi atau

keadaan mad’unya, dan Ustadz paling tahu apa yang dibutuhkan dan

diinginkan oleh masyarakat. Mereka sedang butuh pencerahan dan

penyegaran seperti apa, Ustadz yang lebih kompeten, lebih paham dan

lebih tahu. Jadi sebagai seorang Ustadz maka dia yang menentukan dan

lebih paham tentang penentuan tema.”90

2. Pelaksanaan

Setelah proses perencanaan untuk sebuah program selesai

dilaksanakan, tahap produksi atau pelaksanaan dari apa yang telah

direncanakan akan menjadi proses selanjutnya. Tahap produksi di radio

biasa disebut dengan proses siaran atau on air itu sendiri. Artinya,

pengaplikasian dari konsep seperti apa program yang akan disiarkan, siapa

narasumber dan penyiarnya, serta sasaran pendengar dari program

tersebut.

90 Ibid.

Page 71: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Untuk program Tazkia Qalbu proses produksinya sangat

sederhana, yaitu setiap hari Senin sore Ustadz Arifin datang ke radio

Music City kemudian pada pukul lima sampai menjelang adzan Maghrib,

Ustadz menyampaikan tausiyahnya di ruang siaran radio Music City. Di

mana dalam proses siaran tersebut Ustadz Arifin tidak ditemani oleh

penyiar, ia hanya ditemani oleh seorang operator untuk memutarkan lagu

yang menyelingi penyampaian materi olehnya serta menyeleksi SMS dan

telepon interaktif dari pendengar yang masuk.

Meskipun pada awalnya ia ditemani oleh seorang penyiar, namun

“beliau menyampaikan ke pimpinan radio Music City, bahwa beliau ingin

siaran secara langsung tanpa MC atau penyiar, dan disetujui oleh

pimpinan. Karena waktunya sangat-sangat sempit, sehingga kalau ada

penyiar malah bisa lebih lama lagi. Jadi beliau inginnya langsung, agar

interaktifnya ke jamaah lebih terasa. Jadi kalau ada yang tanya jawab, ada

yang curhat, semuanya langsung. Hal ini sudah dilaksanakan cukup lama

juga sejak dua atau tiga tahun yang lalu.”91

Selain itu, program Tazkia Qalbu merupakan program talk show

yang ada di radio Music City yang selalu disiarkan dalam kesatuan

program harian bernama Street Life. “Acara ini termasuk ke dalam acara

Street Life yang disiarkan dari jam empat sore sampai delapan malam.

Lalu dari jam empat sampai jam lima kita hanya ngobrol-ngobrol biasa,

nah dari jam lima sampai jam enam baru ada program talk show yang

91

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Saefulloh, Koordinator Ustadz utusan dari Majelis

Az-Zikra, Jakarta, 16 Juni 2008.

Page 72: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

namanya Tazkia Qalbu. Jadi Tazkia Qalbu itu merupakan bagian dari

acara Street Life, yang dari dulu memang sudah seperti ini.”92

a. Format Acara

Dengan konsep berbagi rasa (sharing) serta mengulas tentang

hablun minnanas dan hablun minnallah, pada dasarnya program

Tazkia Qalbu memiliki format acara talk show (dialog interaktif).

Yang disiarkan secara live dengan mengundang interaktif berupa tanya

jawab antara MC Friends (nama panggilan untuk pendengar radio

Music City), dengan Ustadz Arifin Ilham sebagai narasumber dan

dipandu oleh seorang penyiar.

Namun seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kini selama

proses siaran program Tazkia Qalbu berlangsung, Ustadz Arifin tidak

lagi ditemani oleh seorang penyiar. Sehingga kini program Tazkia

Qalbu memiliki dua macam format siaran. Yang pertama, jika Ustadz

Arifin yang mengisi sendiri maka formatnya adalah Ustadz berperan

sebagai narasumber yang menyampaikan tausiyah, sekaligus penyiar

yang membuka dan menutup acara serta membacakan SMS dan

menjawab telepon yang masuk. Tentunya ditemani oleh seorang

operator siaran yang memutarkan musik dan iklan.

Format kedua adalah jika Ustadz Arifin berhalangan hadir,

maka Ustadz utusan dari Majelis Az-Zikra (seperti Ustadz Saefulloh,

Ustadz Soleh Hasan, Ustadz Ali Nurdin, Ustadz Muslih Aziz, dan

92

Wawancara Pribadi dengan Mbak Melisa Razak, Penyiar dalam Program Tazkia Qalbu,

Jakarta, 28 April 2008.

Page 73: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Ustadz Huda Nurul Sidik) yang akan menggantikan beliau mengisi

acara sebagai narasumber . Dalam format yang kedua ini, narasumber

hanya berperan untuk menyampaikan tausiyah dan menjawab

pertanyaan yang masuk dari pendengar lewat SMS atau pun telepon,

melalui seorang penyiar yang bertindak sebagai moderator. Kemudian

tetap ada operator yang memutarkan lagu dan iklan.

Dalam hal ini, format yang diberlakukan untuk Tazkia Qalbu

sudah cukup efektif, terutama format ketika Ustadz Arifin mengisi

sendiri. Karena sudah sesuai dengan karakteristik radio yaitu bersifat

personal dan theatre of mind (merangsang imajinasi). Artinya

penyampaian materi yang diberikan Ustadz Arifin dapat langsung

dirasakan oleh lubuk hati pendengar. Sebab selama kurang lebih satu

jam siaran, Ustadz Arifin memberikan materi, menjawab pertanyaan

yang masuk, dan membuka serta menutup acara seorang diri. Beliau

tidak ditemani penyiar sehingga pendengar terasa langsung berhadapan

dan bercakap-cakap dengan Ustadz Arifin, dalam hal ini theatre of

mind berlaku.

Durasi yang tersedia untuk acara ini kurang lebih satu jam,

sehingga pembagian waktunya dibagi menjadi empat slot (lima belas

menit pertama) untuk setiap kali siaran.93

Sebab program ini turut

memasukan unsur musik yang menyelingi pembicaraan yang sedang

terjadi.

93

Berdasarkan informasi dari Mas Ari, Produser Acara di radio Music City, Jakarta, 26

Maret 2008.

Page 74: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Lima belas pertama diisi untuk pembukaan acara, pendahuluan

tema dari narasumber, diputar dua buah lagu dan promo/iklan.

Kemudian lima belas menit ke dua diisi untuk pembahasan tema oleh

Ustadz Arifin, serta memutarkan dua buah lagu dan promo/iklan.

Hanya saja untuk slot kedua ini interaktif dengan pendengar melalui

SMS dan telepon sudah mulai dilakukan. Lalu untuk lima belas menit

ketiga dan keempat juga sama susunannya, yaitu memutarkan lagu,

memutarkan promo/iklan, serta interaktif dengan MC Friends. Yang

membedakan di slot ketiga dan keempat ini adalah, pada slot ketiga

narasumber masih membahas tentang tema yang diangkat, sedangkan

pada slot keempat pembahasan hanya sedikit karena lebih

diprioritaskan untuk kesimpulan tema.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel rundown (susunan

acara) program talk show untuk radio Music City di bawah ini.

Tabel 3

Rundown Acara Talk Show Tazkia Qalbu

Durasi (menit) Kegiatan

00-01 Penyebutan Stasiun ID dan Opening Program

01-06 Talk 1 dan Prolog (Perkenalan Narasumber dan Tema)

06-09 Lagu 1

09-12 Promo/Iklan dan Penyebutan Stasiun ID

12-15 Lagu 2

15-23 Talk 2 (Pembahasan Tema dan Buka

SMS/Telepon)

23-26 Lagu 3

26-29 Promo/Iklan dan Penyebutan Stasiun ID

29-32 Lagu 4

Page 75: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

32-40 Talk 3 (Pembahasan Tema dan Buka

SMS/Telepon)

40-43 Lagu 5

43-46 Promo/Iklan dan Penyebutan Stasiun ID

46-49 Lagu 6

49-57 Talk 4 (Pembahasan dan Kesimpulan Tema dan

Closing Program)

57-60 Lagu 7

Susunan dalam format talkshow radio Music City ini memang

dirasa cukup baik. Karena meskipun program Tazkia Qalbu termasuk

ke dalam kategori program dakwah, namun radio Music City tetap

tidak ingin kehilangan jati dirinya. Yaitu sebagai radio yang

bersegmentasi eksekutif muda dan memiliki konsep entertainment,

informations, religious and lifestyle radio station (stasiun radio yang

memiliki karakter hiburan, informasi, religi, dan gaya hidup). Sebab

pada dasarnya “sebuah stasiun radio harus menyeimbangkan antara

program informasi, pendidikan, dan hiburan. Di mana hal ini sudah

diatur oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).”94

Sehingga radio Music City turut memasukkan unsur musik ke

dalam program religi ini, bahkan musik yang diputar pun tidak harus

musik yang bernuansa religi seperti program dakwah pada umumnya,

terkadang pihak radio memutarkan lagu Barat dalam program ini.

Bahkan ketika Ustadz Arifin yang menjadi narasumber, beliau

terkadang suka memilih sendiri lagu yang akan diputar, dan biasanya

beliau memilih lagu-lagu Barat tempo dulu. Hal tersebut tidak

94

Wawancara Pribadi dengan Mas Adhie Taufik, Manajer Operasional radio Music City,

Jakarta, 23 April 2008.

Page 76: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dipermasalahkan oleh pihak radio Music City, “Asalkan lagunya sesuai

dengan format musik kita, pada dasarnya ya tidak apa-apa. Yang

penting lagunya tidak terlalu kontras seperti jenis rock, atau ada unsur

ketuhanannya. Karena kita juga tidak punya semua lagu nasyid.”95

Hal ini pun disadari oleh Ustadz Arifin sebagai narasumber,

karena dapat dikatakan bahwa itu merupakan salah satu metode yang

digunakan oleh Ustadz Arifin untuk mendekati para mad’unya. “Begitu

orang mendengarkan musik, eh ternyata ada dakwahnya. Yang

mungkin tadinya dia tidak ingin mendengar dakwah, tapi akhirnya dia

mendengarkan, dan akhirnya dia lebih menikmati dakwah itu

ketimbang musik sendiri.”96

Pendekatan yang dilakukan oleh Ustadz Arifin dan radio Music

City untuk berdakwah lewat radio ini sudah sesuai dengan fungsi

radio, yaitu sebagai alat hiburan dan alat pendidikan/informasi. Artinya

Ustadz Arifin dan radio Music City berusaha untuk melebur dengan

sasaran pendengar (mad’u) yang notabene adalah eksekutif muda dan

akrab dengan musik-musik dari Barat. Sehingga pendengar dapat

memperoleh hiburan dan pendidikan (tausiyah) secara bersamaan.

Namun jika melihat dari susunan lagu yang diputar, yaitu

sekitar dua buah lagu setiap menyelingi sekali pembicaraan, hal ini

agaknya kurang tepat. Sebab durasi untuk narasumber menyampaikan

materi dan menjawab interaktif dari pendengar akan terpotong oleh

95

Berdasarkan informasi dari Mas Ari, Produser Acara di radio Music City, Jakarta, 31

Maret 2008. 96

Wawancara Pribadi dengan Ustadz H.M. Arifin Ilham, Narasumber program Tazkia

Qalbu, Depok, 13 Mei 2008.

Page 77: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

lagu-lagu tersebut. Belum lagi ditambahnya durasi untuk iklan atau

promo, maka jika dikalkulasikan durasi untuk narasumber berbicara

hanya sekitar delapan menit setiap satu slotnya. Tentunya waktu yang

minim ini kurang efektif bagi mad’u menerima pesan dakwah yang

disampaikan da’i.

b. Waktu Acara

Waktu yang dipilih untuk menyiarkan program Tazkia Qalbu

adalah hari Senin, selama kurang lebih satu jam yaitu dari pukul lima

sore sampai menjelang adzan Maghrib. Pemilihan hari Senin, “tidak

lepas dari kinerja bagian program, produksi, maupun tim manajemen

untuk merancang sebuah program, termasuk menentukan hari yang

cocok. Tapi di sisi lain juga harus diperhatikan aspek narasumber, atas

kefleksibelan waktu yang mereka miliki. Jadi tidak tergantung hari

Senin, kalau misalnya fleksibelnya di hari Selasa dan seterusnya, tentu

akan dikomitmenkan seperti itu. Selain itu alasan pemilihan hari Senin

adalah karena setiap hari Senin, orang biasanya merasa lelah untuk

beraktifitas kembali setelah weekend dua hari, dan mungkin di sinilah

mereka butuh penyejukan.”97

Sedangkan untuk waktu siarnya, yaitu sejak pukul lima sore

sampai menjelang adzan Maghrib, memang dirasa cukup tepat.

Meskipun biasanya program dakwah disiarkan pada pagi hari, yaitu

sekitar pukul lima sampai enam pagi setelah waktu Subuh, akan tetapi

97

Wawancara Pribadi dengan Mas Adhie Taufik, Manajer Operasional radio Music City,

Jakarta, 23 April 2008.

Page 78: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

radio Music City mencoba mencari celah lain untuk menyiarkan

program dakwahnya.

Pada pukul lima sampai enam sore, masyarakat (baik eksekutif

muda ataupun karyawan) pada umumnya sedang berada di jalan

menuju rumah setelah seharian beraktifitas. Sehingga program Tazkia

Qalbu kiranya dapat menemani perjalanan MC Friends agar lebih

bermanfaat dengan tausiyah dan lagu yang diputar, daripada hanya

sekedar mendengarkan musik saja. Dan ini sesuai dengan karakteristik

radio yang bersifat mobile (dapat dibawa ke mana-mana).

Ternyata pemilihan waktu tersebut tidak hanya mampu menarik

pendengar dari kalangan eksekutif muda atau karyawan saja yang

menjadi sasaran pendengar dari radio Music City, namun masyarakat

umum seperti ibu rumah tangga, pelajar SMA dan mahasiswa, banyak

juga yang mendengarkan program Tazkia Qalbu.

Pemilihan waktu siar pada sore hari memang cukup tepat,

apalagi mendekati waktu Maghrib. Sehingga pendengar dapat

mendengarkan Tazkia Qalbu sambil menunggu adzan Maghrib

berkumandang. “Bahkan banyak pendengar dari radio lain yang turut

mendengarkan program Tazkia Qalbu. Yang biasanya mereka tidak

mendengarkan radio Music City, namun pada hari Senin, pukul lima

sore, mereka akan memutar gelombang ke Music City FM untuk

mendengarkan program Tazkia Qalbu.”98

98

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Saefulloh, Koordinator Ustadz utusan dari Majelis

Az-Zikra, Jakarta, 16 Juni 2008.

Page 79: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

3. Evaluasi

Sedangkan untuk proses akhir, program ini tidak mempunyai tahap

pasca produksi karena disiarkan secara live (langsung). Yang ada hanya

tahap evaluasi, itu pun tidak khusus untuk program ini saja, sebab di radio

Music City hanya terdapat rapat evaluasi karyawan sekaligus program

secara keseluruhan yang diadakan kira-kira setiap tiga bulan sekali. “Kita

cuma ada rolling tugas aja. Jadi setiap penyiar atau operator itu tidak

selalu ada di satu program. Tapi itu juga tidak harus tiga bulan sekali, bisa

lebih atau kalau misalnya ada operator yang jenuh di suatu acara maka dia

bisa minta rolling ke atasan langsung, biasanya langsung ke produser.

Sedangkan kalau penyiar itu tidak di-rolling setiap tiga bulan sekali, itu

tergantung dari kesiapan mereka aja.”99

Selain agar semua penyiar dan operator bisa merasakan mengisi

program-program yang ada di radio Music City, pertukaran jadwal untuk

penyiar dan operator dilakukan karena mayoritas dari karyawan radio

Music City adalah karyawan yang bekerja paruh waktu (part time),

sehingga perubahan jadwal dirasa perlu.

Jadi dalam pelaksanaannya, evaluasi untuk program dilaksanakan

bersifat langsung. Artinya, ketika misalnya penyiar melakukan sedikit

kesalahan dengan tidak fokus dengan tema yang dibicarakan, maka

produser acara berhak untuk menegurnya. Kemudian ketika ada

kekurangan-kekurangan lain dalam program ini maka secepatnya

99 Wawancara Pribadi dengan Mas Syamlani, Operator Siaran dalam Program Tazkia

Qalbu, Jakarta, 28 April 2008.

Page 80: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dibicarakan dengan pihak-pihak yang terkait untuk segera dicari jalan

keluarnya.100

E. Kegiatan Dakwah dalam Program Tazkia Qalbu

Dalam pembahasan tentang kegiatan dakwah ini, peneliti akan

membahasnya berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam ruang lingkup

dakwah, yaitu da’i, mad’u, materi dakwah, media dakwah, metode dakwah,

dan tujuan dakwah.

1. Da’i

Untuk program Tazkia Qalbu yang disiarkan oleh radio Music

City, yang menjadi da’i adalah Ustadz Arifin Ilham. Atau jika beliau

berhalangan hadir, maka Ustadz utusanlah yang menjadi da’inya.

Sedangkan yang menjadi mad’unya adalah para pendengar radio Music

City (MC Friends), khususnya yang mendengarkan program Tazkia Qalbu.

Sebagai seorang da’i, Ustadz Arifin telah berperan cukup banyak

untuk program ini, bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu ujung

tombak dari berlangsungnya acara tersebut. Beliau telah cukup piawai

dalam menyampaikan materi, sehingga pendengar (mad’u) yang terdiri

dari berbagai lapisan masyarakat (bukan hanya kaum eksekutif muda saja),

dapat terbawa emosinya, terhipnotis, dan terus mendengarkan program

Tazkia Qalbu tanpa merasa jenuh apalagi digurui.

Ustadz Arifin mempunyai keyakinan bahwa dakwah yang

sesungguhnya adalah mendakwahi diri sendiri, dan beliau pun menerapkan

100

Wawancara Pribadi dengan Mbak Melisa Razak (Penyiar program Tazkia Qalbu) dan

Mas Ari (Produser Acara radio Music City).

Page 81: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dakwah yang bersifat lahir batin. Beliau memiliki prinsip, “Siapa yang

tidak mampu me-manage dirinya dengan baik, dia tidak akan mampu me-

manage orang lain dengan baik.”101

Hal tersebut tentu sangat menarik perhatian mad’u. Meskipun

mad’u tidak dapat menyaksikan secara langsung tausiyah yang

disampaikan oleh da’i, namun karena program Tazkia Qalbu merupakan

acara yang disiarkan melalui media radio yang bersifat dengar (auditif), di

mana menurut beberapa pakar psikolog, media yang paling dominan

dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia, seperti mata dan

telinga.102

Tentulah perkataan seorang da’i akan langsung dapat

menyentuh hati si mad’u. Sehingga pemilihan tutur bahasa yang baik,

kata-kata yang mengandung hikmah, dan intonasi yang tepat menjadi hal

yang penting untuk diperhatikan.

Di samping itu, pada hakikatnya dakwah adalah mengajak manusia

(muslim atau pun non muslim) kepada jalan Allah dengan menyampaikan

dari hati ke hati. Sebab, “inti dalam tingkah laku dan ulah manusia adalah

hati (qalbunya), dan pancaran wahyu serta sasaran agama tertuju ke hati

manusia.”103

Maka tiga bekal utama seorang da’i, yaitu pemahaman yang benar

dan tepat serta mendalam tentang ilmu dakwah, keislaman, dan

pengetahuan umum, keimanan yang kokoh, dan hubungan yang kuat

101

Wawancara Pribadi dengan Ustadz H.M. Arifin Ilham, Narasumber program Tazkia

Qalbu, Depok, 13 Mei 2008. 102

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

Cet. 1, h. 123. 103

Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo Khazanah

Ilmu, 2005), Cet. 1, h. 108.

Page 82: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dengan Allah, mutlak diperlukan untuk menyampaikan dakwahnya. Dan

nampaknya Ustadz Arifin sebagai figur seorang da’i, sedikit banyak telah

mampu memenuhi kriteria tersebut. Meskipun masih ada beberapa hal

yang perlu ditingkatkan, misalnya seperti penyampaian tentang

pengetahuan umum yang kurang.

2. Mad’u

Pada dasarnya, karakteristik pendengar Tazkia Qalbu sama dengan

karakteristik pendengar radio Music City pada umumnya. Yaitu mayoritas

adalah perempuan dan berusia antara 24-30 tahun, meskipun tidak tertutup

kemungkinan terdapat pendengar yang usianya di bawah atau di atas 24

tahun.104 Kemudian berasal dari daerah Jakarta Selatan, Jakarta Timur,

Depok, Bekasi, dan Bogor. “Banyaknya pendengar dari daerah-daerah

tersebut karena mengingat pemancar radio Music City berada di daerah

Cibubur. Di mana daerah Cibubur sangat berdekatan dengan daerah

Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, Bekasi, dan Bogor.”105

Dengan latar belakang yang beragam dari mad’u tersebut, kiranya

penyampaian materi yang disampaikan oleh Ustadz Arifin dengan cara

tidak menggurui dan penuh kesabaran, memudahkan mad’u untuk

menyerap pesan yang diberikan. Selain itu bahasa yang digunakan oleh

Ustadz bukanlah bahasa ilmiah atau bahasa dari suku tertentu, tapi Ustadz

Arifin menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari yang dimengerti oleh

104

Wawancara pribadi dengan Mas Ari, Program Director radio Music City, Jakarta, 16

Juni 2008. 105

Berdasarkan informasi dari Mas Adhie Taufik, Manajer Operasional radio Music City,

Jakarta, 11 Juli 2008.

Page 83: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

mad’unya yang berasal dari tingkat pendidikan beragam tersebut.

Sehingga “banyak jamaah yang menjadi rutin mengikuti kegiatan-kegiatan

dzikir yang diadakan oleh Ustadz Arifin atau pun Majelis Az-Zikra, yang

pada awalnya adalah pendengar setia program Tazkia Qalbu.”106

Di samping itu, seringnya Ustadz Arifin menggantikan diri dengan

Ustadz-ustadz dari Majelis Az-Zikra untuk menjadi narasumber,

nampaknya tidak menjadi masalah yang berarti bagi pendengar (mad’u)

program Tazkia Qalbu. Karena sampai saat ini program tersebut tetap

diminati oleh MC Friends, dan telah menjadi salah satu program unggulan,

bahkan didengarkan oleh pendengar yang aslinya bukan pendengar radio

Music City.

3. Materi Dakwah

Dalam hal materi dakwah, seperti telah disinggung dalam

pembahasan mengenai proses pelaksanaan program Tazkia Qalbu di atas,

pihak radio menyerahkan kepada Ustadz Arifin dalam hal penentuan tema

atau materi yang akan disampaikan setiap kali siaran. Karena pihak radio

menganggap Ustadz Arifin lebih paham tentang kondisi mad’unya, beliau

lebih tahu apa yang sedang dibutuhkan oleh mereka. Jadi radio Music City

lebih berperan hanya sebagai mediator.

Ustadz Arifin pun kembali kepada konsep awal, yaitu Tazkia

Qalbu atau membersihkan hati tersebut. Maka materi-materi yang akan

disampaikan meliputi hablun minnanas dan hablun minnallah, yang terdiri

106

Wawancara Pribadi dengan Ustadz H.M. Arifin Ilham, Narasumber program Tazkia

Qalbu, Depok, 13 Mei 2008.

Page 84: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

dari akidah (keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (budi pekerti).

Pada poin terakhirlah Ustadz lebih menekankan isi materinya, yaitu “lebih

menekankan pada akhlak atau ikhsan. Jadi setelah hamba Allah itu

beriman, kemudian dia melaksanakan syariat, lalu lebih banyak kepada

pembersihan hati dan dzikir.”107 Tentunya isi pesan atau materi yang

disampaikan pada mad’u tersebut, bersumber dari al-Quran dan Hadits

sebagai sumber utama.

4. Media Dakwah

Seperti diketahui umum, bahwa Ustadz Arifin berdakwah tidak

hanya menggunakan media radio. Beliau juga kerap menggunakan televisi

sebagai media dakwahnya dan dzikir-dzikirnya yang bersifat personal.

Namun ternyata Ustadz Arifin menganggap radio memang efektif untuk

berdakwah. Meskipun kini banyak media lain yang lebih canggih daripada

radio, tapi beliau berpendapat bahwa radio lebih efektif daripada televisi.

Hal ini mengingat dari karakteristik radio yang bersifat personal,

mobile, dan memiliki kelebihan dapat menjangkau khalayak secara lebih

luas dan merakyat. “Karena kalau lewat radio orang bisa lebih santai,

kemudian bersifat tidak sengaja, dan awal dzikir beberapa jamaah itu

melalui radio, bukan dari TV.”108

107

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Saefulloh, Koordinator Ustadz utusan dari Majelis

Az-Zikra, Jakarta, 16 Juni 2008. 108

Wawancara Pribadi dengan Ustadz H.M. Arifin Ilham, Narasumber program Tazkia

Qalbu, Depok, 13 Mei 2008.

Page 85: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

5. Metode Dakwah

Oleh karena dakwah yang dilakukan Ustadz Arifin kepada mad’u

adalah melalui radio, maka tentu metode dakwahnya bersifat dakwah bil

lisan (melalui ucapan), yang di dalamnya terdapat al-mau’idzatil hasanah

atau nasihat-nasihat yang baik.

Jadi dengan tema atau materi yang berbobot saja rasanya tidak

akan efektif kalau penyampaiannya kurang tepat. Sehingga untuk

mengajak seseorang (mad’u) senantiasa berada di jalan Allah, salah satu

caranya adalah dengan memberikan nasihat atau membimbing mereka

dengan lemah lembut. Agar nantinya mereka mau ber-amar ma’ruf nahi

mungkar dengan tulus hati, tanpa merasa terpaksa. Karena tujuan seorang

da’i berdakwah tentunya adalah mengajak umat manusia (baik mukmin,

kafir, maupun musyrik) kepada jalan yang benar, yang diridhoi Allah

SWT agar dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun di akhirat.

Selain itu, dengan penyampaian yang diselingi dengan sedikit

humor, Ustadz Arifin menyampaikan tausiyahnya dengan bahasa yang

lugas, tidak formal, dan berusaha mengimbangi pemahaman dari

pendengar radio Music City. Agar pesan dakwah yang disampaikan

olehnya lebih mudah di pahami oleh si mad’u. Contohnya ketika beliau

menjawab sebuah pertanyaan melalui SMS yang masuk, beliau

menerapkan metode yang bersifat lembut dan tidak menggurui.

Begitu pula dalam komunikasinya dengan karyawan radio Music

City, meski pada awalnya beliau disegani oleh karyawan, namun dengan

pendekatan bersikap tidak eksklusif, kini para karyawan radio Music City

Page 86: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

sudah cukup akrab dengan sosok Ustadz Arifin Ilham. “Bahkan terkadang

mereka suka meminta agar dapat hadir ke radio lebih awal, agar dapat

memberikan tausiyah kepada mereka terlebih dahulu sebelum siaran.”109

6. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah yang ingin Ustadz Arifin capai adalah “Tazkia

Qalbu” itu sendiri, karena Tazkia Qalbu artinya adalah menyucikan hati

maka beliau berharap agar hati umat dapat menjadi bersih. “Kalau hati

sudah bersih maka pikiran akan jernih. Kalau hati bersih doa akan

mustajab, firasat tajam, dan akhlak karimah tumbuh. Hati yang bersih

mengundang perhatian para malaikat, hati yang bersih akan menjadi

tenang, damai, bahagia. Negeri ini butuh hati yang bersih, apalagi keadaan

carut marut seperti sekarang ini. Kita butuh Tazkia Qalbu.”110

Selain itu dalam kegiatan dakwahnya, Ustadz Arifin sangat

mengedepankan proses kaderisasi atau regenerasi. Maka sejak tahun 2006

Ustadz Arifin mulai mengurangi jadwal tausiyahnya di radio Music City.

Beliau kerap mengirimkan kader-kadernya atau bisa juga disebut sebagai

Ustadz utusan dari majelis yang ia bina, yaitu Majelis Az-Zikra. Sahabat-

sahabatnya tersebut kerap didaulat untuk menjadi narasumber “pengganti”

Ustadz Arifin, tentunya dengan jadwal yang telah diatur sedemikian rupa.

Karena Ustadz berprinsip, dakwah tidak bisa bersifat one man show. Hal

ini pun tidak hanya berlaku untuk dakwahnya melalui media radio saja,

109

Ibid. 110 Ibid.

Page 87: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

melalui media televisi, apalagi melalui ceramah langsung pun beliau

menerapkan kaderisasi tersebut.

F. Kelebihan dan Kekurangan Program Tazkia Qalbu

Dari pemaparan tentang proses pelaksanaan dan kegiatan dakwah

dalam program Tazkia Qalbu di atas, tentu terdapat beberapa kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki oleh program tersebut. Kelebihan itu antara lain:

3. Kelebihan Program Tazkia Qalbu

a. Dimasukkannya unsur musik (lagu) ke dalam program dakwah ini

cukup unik. Sebab terkadang lagu yang diputar bukanlah lagu religi,

melainkan lagu Barat (berbahasa Inggris). Hal ini membuktikan bahwa

dakwah tidak harus identik dengan lagu religi dan bersifat universal.

b. Penempatan waktu yaitu hari Senin, dirasa sudah tepat. Karena pada

hari itu masyarakat memang lebih membutuhkan spirit untuk

mengawali rutinitasnya selama beberapa hari ke depan. Selain itu

masih jarang sekali program dakwah di radio yang disiarkan pada hari

Senin, karena biasanya program dakwah disiarkan pada hari Jumat.

c. Pemilihan jam siar yang cukup efektif, yaitu pukul lima sore sampai

menjelang adzan Maghrib. Sebab pada waktu tersebut, masyarakat

sudah banyak yang selesai dengan rutinitas hariannya. Pukul 16.00-

18.00 masih bisa dikategorikan dalam waktu sore hari, di mana audien

yang tersedia adalah karyawan yang pulang dari tempat kerja, remaja,

dan ibu rumah tangga. Sehingga program Tazkia Qalbu dapat

didengarkan oleh semua kalangan. “Soalnya penempatan waktunya itu

Page 88: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

kan prime time, jadi dapat mengisi kekosongan orang yang ada di jalan

misalnya, dan itu cocok banget.”111

d. Pemilihan Ustadz Arifin Ilham sebagai narasumber memang cocok

untuk mengisi acara ini. Kekhasan yang dimiliki oleh Ustadz Arifin

dalam menyampaikan tausiyahnya menjadi daya tarik tersendiri bagi

pendengar radio Music City. Di samping itu, Ustadz utusan dari

Majelis Az-Zikra pun tidak kalah bagusnya dari Ustadz Arifin ketika

menyampaikan materi.

e. Pemilihan penyiar (Mbak Melisa Razak) yang dapat mengimbangi

pembicaraan yang disampaikan oleh Ustadz dari Majelis Az-Zikra

(seperti Ustadz Saefulloh, Ustadz Soleh Hasan, Ustadz Ali Nurdin,

Ustadz Muslih Aziz, dan Ustadz Huda Nurul Sidik) sudah cukup tepat.

f. Format acara yang diterapkan dalam program ini sudah cukup baik. Di

mana narasumber (Ustadz Arifin) siaran seorang diri tanpa ditemani

penyiar, sehingga penyampaian tausiyah terasa lebih personal dan

tanpa jarak antara da’i dan mad’u. Sehingga mad’u pun tidak merasa

sungkan untuk menanyakan hal yang tidak diketahui atau pun curhat

dengan Ustadz.

4. Kekurangan Program Tazkia Qalbu

Setelah melakukan observasi selama kurang lebih satu bulan dan

berdasarkan hasil wawancara pribadi, juga analisis yang dilakukan

111

Wawancara Pribadi dengan Mbak Melisa Razak, Penyiar dalam program Tazkia

Qalbu, Jakarta, 28 April 2008.

Page 89: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

peneliti, program Tazkia Qalbu memiliki beberapa kekurangan, antara

lain:

a. Durasi waktu yang hanya kurang lebih satu jam dirasa kurang

mencukupi kebutuhan mad’u untuk menerima tausiyah. Hal ini pun

dirasakan oleh narasumber Tazkia Qalbu yang merasa “waktunya

sangat-sangat sempit.”112

b. Tidak adanya penentuan tema secara sistematis, membuat tema-tema

yang dibahas setiap minggunya kurang tersusun dengan baik.

Akibatnya tema yang disampaikan tidak runut.

c. Ada beberapa Ustadz utusan dari Majelis Az-Zikra yang karakternya

agak berbeda dengan Ustadz Arifin.

d. Isi pesan yang disampaikan terkadang tidak tersusun secara efektif

dan sesederhana mungkin, sehingga tema yang diberikan kurang

mengena karena terbatas durasi.

e. Materi yang dibahas terkadang bersifat kurang up to date atau aktual.

Bahkan terkadang materinya yang sudah sering didengar oleh mad’u

dalam ceramah-ceramah yang disampaikan di masjid-masjid atau

majelis taklim.

112

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Saefulloh, Koordinator Ustadz utusan dari Majelis

Az-Zikra, Jakarta, 16 Juni 2008.

Page 90: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses perencanaan untuk program Tazkia Qalbu berupa penentuan tema

yang akan dibicarakan setiap minggunya. Temanya tidak ditentukan oleh

pihak radio, melainkan dari pihak Ustadz Arifin Ilham sendiri. Untuk

proses produksinya sangat sederhana, yaitu proses siaran atau on air itu

sendiri. Dalam proses ini Ustadz tidak ditemani oleh penyiar, beliau hanya

ditemani oleh seorang operator untuk memutarkan lagu serta menyeleksi

SMS dan telepon interaktif dari pendengar yang masuk. Sedangkan untuk

tahap evaluasi, proses ini hanya sebatas evaluasi karyawan dan program

secara menyeluruh.

2. Kegiatan dakwah dalam program Tazkia Qalbu meliputi da’i, mad’u,

materi dakwah, media dakwah, metode dakwah, dan tujuan dakwah sudah

cukup baik, apalagi radio memang cukup efektif digunakan sebagai media

dakwah. Dari unsur da’i, Ustadz Arifin telah berperan cukup banyak untuk

program ini, bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu ujung tombak

acara. Dengan latar belakang beragam yang dimiliki mad’u, penyampaian

materi yang meliputi hablun minnanas dan hablun minnallah, dan terdiri

dari akidah (keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (budi pekerti),

serta bersumber dari al-Quran dan Hadits disampaikan oleh Ustadz Arifin

dengan cara tidak menggurui. Di samping itu beliau sangat

mengedepankan proses kaderisasi atau regenerasi, Ustadz Arifin kerap

Page 91: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

mengirimkan kader-kadernya atau bisa juga disebut sebagai Ustadz utusan

dari Majelis Az-Zikra.

3. Hal-hal yang menjadi kelebihan program Tazkia Qalbu antara lain

dimasukkannya unsur musik yang menyelingi penyampaian materi,

penempatan waktu dan jam siar yang tepat, pemilihan Ustadz Arifin Ilham

sebagai narasumber, dan format acara yang diterapkan. Sedangkan

kekurangan program Tazkia Qalbu antara lain durasi yang hanya kurang

lebih satu jam, tidak adanya penentuan tema secara sistematis, dan materi

yang dibahas terkadang bersifat kurang up to date atau aktual.

B. Saran-saran

1. Untuk pihak radio, sebaiknya durasi waktu selama satu jam agar ditambah

lagi 30 menit. Misalnya dengan memajukan jam siaran menjadi pukul

setengah lima sore sampai menjelang adzan Magrib. Agar program religi

Tazkia Qalbu dapat berperan secara maksimal sebagai mediator bagi

Ustadz Arifin menyampaikan materi dakwahnya kepada MC Friends.

2. Jika waktunya tidak ingin ditambah, maka sebaiknya jumlah lagu yang

menyelingi pembicaraan agar dikurangi. Sehingga sisa waktu yang ada

dapat digunakan untuk menambah durasi penyampaian materi atau

interaktif narasumber dan pendengar. Sedangkan pemilihan waktu siar

pada hari Senin sore agar tetap dipertahankan.

3. Untuk perbandingan musik dan kata dalam program Tazkia Qalbu yang

berbanding 60% untuk musik dan 40% untuk kata, agar diperbaiki. Sebab

karena format program Tazkia Qalbu adalah talk show, maka seyogyanya

Page 92: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

prosentase untuk kata lebih besar. Selain itu supaya materi yang dibahas

dapat dijelaskan secara tuntas, dan pertanyaan dari pendengar dapat

terjawab dengan jelas sehingga tidak menimbulkan pertanyaan baru di

benak MC Friends.

4. Sebaiknya diadakan evaluasi untuk program Tazkia Qalbu dan program-

program lain yang ada di radio Music City. Sebab manfaat evaluasi adalah

agar pihak radio dapat mengetahui mutu program, dan dapat meningkatkan

kualitas program dengan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang

mungkin terjadi.

5. Dari segi tema yang ditentukan oleh Ustadz Arifin Ilham atau pun Majelis

Az-Zikra, sebaiknya diberikan tema atau materi yang bersifat lebih

kekinian, agar dakwah tidak cenderung bersifat itu-itu saja. Misalnya

dengan mengangkat tema pergaulan bebas, narkoba, AIDS, dan lain-lain.

Atau paling tidak mengambil contoh kasus materi yang disampaikan dari

hal-hal yang bersifat aktual.

6. Agar Ustadz Arifin Ilham dapat mengisi program Tazkia Qalbu paling

tidak satu kali dalam sebulan. Sehingga kaderisasi tetap berjalan, namun

pendengar tetap tidak kehilangan sosok Ustadz Arifin sebagai narasumber

utama program ini.

Page 93: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

79

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Komala, Lukiati. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

Revisi V. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Azmy, Ana Sabhana. ”Respon Warga Depok Terhadap Program Tazkia Qalbu di

Radio 107,5 FM Music City.” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.

Badruttamam, Nurul. Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher. Jakarta: Grafindo

Khazanah Ilmu, 2005.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007.

CBB News Team. “The Power of Radio.” Makalah pelatihan radio, kerjasama P2KM dengan Radio CBB FM, 2006.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT

Citra Aditya Bakti, 2003.

Ghazali, M. Bahri. Da’wah Komunikatif; Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Da’wah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997.

Gilang, Omar Abidin. “Format Siaran Radio.” Dalam Moeryanto Ginting Munthe,

ed. Media Komunikasi Radio. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996: h. 62.

Gunadi, YS., ed. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo, 1998.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Ofset, 1989.

Hasanudin. Manajemen Dakwah. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah, dengan Pendekatan Kualitiatif.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Jahi, Amri, ed. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-

negara Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia, 1988.

Masduki. Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta: Pustaka Populer, 2004.

Page 94: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Masyhudi, Sifak. “Produksi Siaran Radio dan Televisi.” Diktat Perkuliahan S1

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2005.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000.

Morissan. Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005.

Muis, Andi Abdul. Komunikasi Islami. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Pratanto, Pius A. dan Al-Barri, M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:

Arkola, 1994.

Rafi’udin dan Djaliel, Maman Abdul. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung:

Pustaka Setia, 2001.

Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.

Kumpulan Makalah Seminar Nasional Dakwah Sebagai Ilmu, 10-11 Agustus

1992, Fakultas Dakwah, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shaleh, Abd. Rosyad. Manajemen Da’wah Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1993.

Shomad, Idris A. “Ilmu Dakwah.” Diktat Perkuliahan S1 Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2004.

Sulaiman, Jundah. “Radio Sebagai Media Da’wah.” Da’wah; Jurnal Kajian

Dakwah, Komunikasi dan Budaya, Vol. X no. 2. 2003: 120-123.

Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.

Tim Penyusun Kamus Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3. Jakarta:

Balai Pustaka, 2002.

Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi Pendekatan Taksonomi

Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia.

Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo, 2006.

Page 95: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program

Wawancara dan Lainnya

Profil perusahaan radio Music City.

Wawancara Pribadi dengan Mas Adhie Taufik, Manajer Operasional radio Music

City. Jakarta, 23 April 2008.

Wawancara pribadi dengan Mas Ari, Produser Acara di radio Music City. Jakarta, 31 Maret 2008.

Wawancara pribadi dengan Ustadz H.M. Arifin Ilham, Narasumber program

Tazkia Qalbu. Depok, 13 Mei 2008.

Wawancara Pribadi dengan Mba Melisa Razak, Penyiar dalam program Tazkia

Qalbu. Jakarta, 28 April 2008.

Wawancara pribadi dengan Ustadz Saefulloh, Koordinator Ustadz utusan dari

Majelis Az-Zikra. Jakarta, 16 Juni 2008.

Wawancara pribadi dengan Mas Syamlani, Operator Siaran dalam Program

Tazkia Qalbu. Jakarta, 28 April 2008.

Page 96: Analisis Program Dakwah Tazkia Qalbu Bersama … tema atau materi yang akan disampaikan. ... Kawan-kawan seperjuangan di HMI KOMFAKDA, Paduan Suara VOC, ... 2. Kekurangan Program