analisis produktivitas dan efektivitas alat berat …

145
ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN PERKERASAN PADA PROYEK PENINGKATAN DAN PELEBARAN JALAN RUAS FAEKHU- LOLOLAKHA KECAMATAN GUNUNGSITOLI SELATAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Teknik oleh YUYUN ANGGU NITA DAELI NIM : 1505131066 PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Upload: others

Post on 27-Mar-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT

UNTUK PEKERJAAN PERKERASAN PADA PROYEK PENINGKATAN

DAN PELEBARAN JALAN RUAS FAEKHU- LOLOLAKHA

KECAMATAN GUNUNGSITOLI SELATAN

TUGAS AKHIR

Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Terapan Teknik

oleh

YUYUN ANGGU NITA DAELI

NIM : 1505131066

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

i

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EVEKTIVITAS ALAT BERAT

UNTUK PEKERJAAN PERKERASAN PADA PROYEK PENINGKATAN

DAN PELEBARAN JALAN RUAS FAEKHU- LOLOLAKHA

KECAMATAN GUNUNGSITOLI SELATAN

Oleh

YUYUN ANGGU NITA DAELI

NIM : 1505131066

ABSTRAK

Pada proyek ini sebagian besar menggunakan alat berat. Alat berat menurut

fungsinya masing-masing antara lain alat penggali, pemuat, pengangkut,

penghampar, dan alat pemadat. Alat harus digunakan secara efisien sehingga

pengguna perlu mengetahui kemampuan alat, jeni-jenis alat, keterbatasan alat,

serta biaya operasional alat. Produktivitas alat berat bergantung pada jenis atau

type alat, metode kerja, kondisi medan kerja, serta waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan.

Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas alat berat, waktu serta biaya

yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek jalan Faekhu-Lololakha. Dimana

kapasitas alat berat pada pekerjaan perkerasan jalan yaitu: pada Pekerjaan Base-B

: Wheel Loader = 386,49 m3/hari, Dump Truck = 9,27 m

3/hari, Motor Grader =

2034,33 m3/hari, Three Wheel Loader = 220,29 m

3/hari, Water Tank Truck =

435,75 m3/hari. Pada Pekerjaan Base-A : Wheel Loader = 386,49 m

3/hari, Dump

Truck = 9,27 m3/hari, Motor Grader = 2355,54 m³/hari, Tandem Roller = 393,21

m³/hari, Water Tank Truck = 435,75 m3/hari. Pada pekerjaan Lataston (HRS-

Base) : Wheel Loader = 335,57 m3/hari, Mixing Plant, (AMP) = 348,6 ton/hari,

Dump Truck = 14 ton/hari, Asphalt Finisher = 3045,56 m³/hari, Tandem Roller =

127,66 m³/hari, Pneumatic Tired Roller = 156,32 m3/hari.

Waktu yang dibutuhkan pada masing-masing alat berat pekerjaan yaitu :Pekerjaan

(Base-B) : Wheel Loader = 6 hari , Dump Truck =6 hari , Motor Grader =1 hari,

Three Wheel Loader = 5 hari , Water Tank Truck = 3 hari Pada Pekerjaan (Base-

A) : Wheel Loader = 12 hari , Dump Truck = 12 hari , Motor Grader = 1 hari,

Tandem Roller = 3 hari, Water Tank Truck = 3 hari Pada pekerjaan Lataston

(HRS-Base) : Wheel Loader = 6 hari , Mixing Plant, (AMP) = 6 hari, Dump Truck

= 6 hari, Asphalt Finisher = 6 hari, Tandem Roller = 6 hari, Pneumatic Tired

Roller = 6 hari. Biaya yang dibutuhkan alat berat selama pekerjaan pada masing-

masing pekerjaan yaitu: Pekerjaan Base-B : Rp. 256.251.145,34, Pada Pekerjaan

Base-A : Rp.486.564.829,68, Pada pekerjaan Lataston (HRS-Base) : Rp.

667.985.724.

Kata Kunci : Kapasitas Produksi, Waktu Kerja Alat Betat, Biaya.

Page 3: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

ii

ANALYSIS OF PRODUCTIVITY AND EVECTIVITY OF HEAVY

EQUIPMENT FOR HARDWORK WORKING IN THE PROJECT OF ROAD

IMPROVEMENT AND SPREADING OF FAEKHU-LOLOLAKHA ROAD

REGENCY

By

YUYUN ANGGU NITA DAELI

NIM : 1505131066

ABSTRACT

In this project most use heavy equipment. Heavy equipment according to their

respective functions include excavators, loaders, transporters, spreaders, and

compactors. Tools must be used efficiently so users need to know the capabilities

of the tool, the methods, working field conditions, as well as the time needed to

complete a job.

This final project aims to determine the capacity of the heavy equipment, the time

and cost needed to complete the Faekhu-Lololakha road project. Where is the

capacity of heavy equipment on road pavement work, namely: Base-B Works:

Wheel Loader = 386.49 m3 / day, Dump Truck = 9.27 m3 / day, Motor Grader =

2034.33 m3 / day, Three Wheel Loader = 220.29 m3 / day, Water Tank Truck =

435.75 m3 / day. At Base-A Works: Wheel Loader = 386.49 m3 / day, Dump

Truck = 9.27 m3 / day, Motor Grader = 2355.54 m³ / day, Tandem Roller =

393.21 m³ / day, Water Tank Truck = 435.75 m3 / day. In Lataston (HRS-Base)

work: Wheel Loader = 335.57 m3 / day, Mixing Plant, (AMP) = 348.6 tons / day,

Dump Truck = 14 tons / day, Asphalt Finisher = 3045.56 m³ / day , Tandem

Roller = 127.66 m³ / day, Pneumatic Tired Roller = 156.32 m3 / day.

The time needed for each heavy equipment is: Work (Base-B): Wheel Loader = 6

days, Dump Truck = 6 days, Motor Grader = 1 day, Three Wheel Loader = 5

days, Water Tank Truck = 3 days At Work (Base-A): Wheel Loader = 12 days,

Dump Truck = 12 days, Motor Grader = 1 day, Tandem Roller = 3 days, Water

Tank Truck = 3 days At Lataston (HRS-Base) work: Wheel Loader = 6 days,

Mixing Plant, (AMP) = 6 days, Dump Truck = 6 days, Asphalt Finisher = 6 days,

Tandem Roller = 6 days, Pneumatic Tired Roller = 6 days. Costs required for

heavy equipment during work on each job are: Base-B Work: Rp. 256,251,145.34,

At Base-A Work: Rp.486,564,829.68, At Lataston (HRS-Base) Work: Rp.

667,985,724.

Keywords : Production Capacity, Working Time for Concrete Equipment, Costs.

Page 4: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

Proposal dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan Proposal yang berjudul

“ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EVEKTIVITAS ALAT BERAT

UNTUK PEKERJAAN PERKERASAN PADA PROYEK PENINGKATAN

DAN PELEBARAN JALAN RUAS FAEKHU- LOLOLAKHA

KECAMATAN GUNUNGSITOLI SELATAN” ini merupakan salah satu

syarat yang harus dilaksanakan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan,

Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Medan.

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai

kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka

penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri

Medan.

3. Ir. Ependi Napitu, M.T., Kepala Program Studi D-IV TPJJ.

4. Marsedes Purba, B.Sc., Ci.Eng., M.Sc., Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

5. Pemerintah Kab. Nias Barat, yang telah memberikan saya kesempatan untuk

kuliah di Politeknik Negeri Medan serta membantu dalam berupa materi dan

juga selalu memberikan dukungan.

6. Orang tua saya terutama mama yang hebat dan saudara-saudaraku Kakak Erta

Daeli, Abang Erwin Larosa, Abang Doniman Gavenoreli Daeli, dan Adek

Rahmat Weli Zaro Daeli, yang telah memberi dukungan baik berupa moral,

dukungan doa, maupun materi, dan yang selalu menguatkan dan mamberikan

saya semangat.

7. Teman-teman saya kelas Tpjj-8C yang selalu membantu, memberikan

semangat dan saling bertukar pikiran. Terutama Takdir Eronusi Halawa yang

selalu membantu dan yang selalu memberikan semangat, Adi Deli, Agustin

Page 5: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

iv

Gulo, Elan Gulo, Eman Ndruru, Emilia Waruwu, Famatisaro Waruwu, Ikhlas

Telaumbanua, Irwan Gulo, Manfredus Gulo, Jaya Waruwu, Elvid Daeli,

Nurma Maruhawa, Popi Zai, Ivon Daeli, Respon Gulo, Trisna Zalukhu, Yeti

Hia, Herman Gulo

8. CCMI : Elvid Daeli, Emilia Waruwu, Fernisi Daeli, Formai Zebua, Ike daeli,

Mawar Zai, Natalina Telaumbanua, Nia Gulo, Popi Zai, Soni Daeli, Yeti Hia,

Yun Fau. yang sudah saya anggap keluarga saya di Medan yang selalu

membantu saya dan selalu mebuat saya bahagia.

9. Adek-adek kelas Tpjj-2C yang selalu memberi semangat.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan

menyelesaikan laporan ini. Namun, kemungkinan masih terdapat kekurangan dan

kesalahan. Untuk itu, penulis menerima dengan terbuka segala masukan-masukan,

kritik, saran, untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Demikian disampaikan, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi siapa

saja yang membaca.

Medan, April 2019

Hormat saya,

Penulis

Yuyun Anggu Nita Daeli

NIM. 1505131066

Page 6: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ................................................................................................. i

ABSTRACT ................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

D AFTAR ISI ............................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix

DAFTAR TABEL...................................................................................... x

DAFTAR RUMUS .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................... 2

1.4 Manfaat ......................................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah ........................................................................... 3

1.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ................................. 4

1.7 Sistematika Penulisan ................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6

2.1 Tinjauan Umum ........................................................................... 6

2.2 Dasar Teori.................................................................................... 6

2.2.1 Pengertian produktivitas.................................................... 6

2.2.2 Efektivitas ......................................................................... 11

2.3 Alat Berat ...................................................................................... 16

2.4 Manajemen Alat Berat .................................................................. 17

2.4.1 Dasar-dasar Pemindahan Mekanis .................................... 18

2.5 Macam-macam Alat Berat ............................................................ 21

2.5.1 Dump Truck ....................................................................... 21

2.5.2 Wheel Loader .................................................................... 24

Page 7: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

vi

2.5.3 Tandem Roller ................................................................... 29

2.5.4 Motor Grader .................................................................... 33

2.5.5 Water Tanker ..................................................................... 36

2.5.6 Pneumatic Tyred Roller .................................................... 39

2.5.7 Asphalt Finisher ................................................................ 43

2.5.8 Asphalt MixingPlant.......................................................... 46

2.5.9 Three Wheel Loeder .......................................................... 48

2.6 Definisi Pekerjaan ......................................................................... 48

2.6.1 Pekerjaan Perkerasan Jalan ............................................... 48

2.6.2 Perkerasan Lentur.............................................................. 49

2.6.3 Manajemen Peralatan dan Pelaksanaan ............................ 50

2.7 Biaya Kepemilikan Dan Pengoperasian Alat Berat ...................... 53

2.7.1 Biaya Kepemilikan Alat Berat .......................................... 54

2.7.2 Biaya Pengoperasian Alat Berat........................................ 55

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................. 57

3.1 Persiapan ...................................................................................... 57

3.2 Data Umum Proyek....................................................................... 57

3.3 Tahap Perencanaan ..................................................................... 59

3.4 Pengumpulan Data ........................................................................ 60

3.5 Pengolahan Data dan pembahasan ................................................ 60

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................. 62

4.1 Volume Pekerjaan Lapis Pekerjaan Perkerasan ............................ 62

4.1.1 Volume Pekerjaan Base – B ............................................ 63

4.1.2 Volume Pekerjaan Base – A ........................................... 64

4.1.3 Volume Pekerjaan Lataston Lapis Pondasi

(HRS-Base) ....................................................................... 65

4.2 Produktivitas Masing-masing Alat Berat Pada Pekerjaan

Perkerasan .................................................................................... 66

4.2.1 Produktivitas Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B.............. 66

4.2.2 Produktivitas Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A ............ 72

Page 8: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

vii

4.2.3 Produktivitas Alat Berat Pada Pekerjaan Lapis Pondasi

(Hrs-Base) ........................................................................ 77

4.3 Waktu Kerja Masing-Masing Alat Berat Berdasarkan Jumlah Alat

Yang Tersedia .............................................................................. 87

4.3.1 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-B ................................................................................. 87

4.3.2 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-A ................................................................................. 90

4.3.3 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston L apis

Pondasi (Hrs-Base) .............................................................. 92

4.4 Waktu Kerja Masing-Masing Alat Berat Berdasarkan Jumlah Alat

Ideal............................................................................................... 95

4.4.1 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan ........ 95

Base-B ................................................................................ 95

4.4.2 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-A ................................................................................ 100

4.4.3 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston

(HRS-Base) .......................................................................... 104

4.5 Biaya Yang Dibutuhkan Maing-masing Alat Berat Berdasarkan

Jumlah Alat Yang Tersedia ............................................................. 108

4.5.1 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-B ................................................................................. 108

4.5.2 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-A ................................................................................ 110

4.5.3 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Lataston Lapis Pondasi (Hrs-Base) ..................................... 113

4.6 Biaya Yang Dibutuhkan Maing-masing Alat Berat Berdasarkan

Jumlah Alat Yang Tersedia ........................................................... 116

4.6.1 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-B ................................................................................. 116

4.6.2 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-A ................................................................................. 118

Page 9: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

viii

4.6.3 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston

Lapis Pondasi (Hrs-Base) .................................................... 121

4.7 Rekapitulasi Kapasitas Produksi Masing-masing Alat Berdasarkan

Jumlah Alat Yang Tersedia ........................................................... 124

4.7.1 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-B ............................................................................... 124

4.7.2 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-A ............................................................................... 125

4.7.3 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan

Lataston (HRS-Base) ........................................................ 125

4.8 Rekapitulasi Kapasitas Produksi Masing-masing Alat Berdasarkan

Jumlah Alat Ideal .......................................................................... 126

4.8.1 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-B .............................................................................. 126

4.8.2 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan

Base-A .............................................................................. 126

4.8.3 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan

Lataston (HRS-Base) ........................................................ 127

BAB 5 PENUTUP ..................................................................................... 128

5.1 Simpulan ...................................................................................... 128

5.2 Saran ............................................................................................ 129

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 130

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Dump Truck type Hino ....................................................... 21

Gambar 2.2 Contoh Dump Truck Hino FM 260 JD ........................................... 24

Gambar 2.3 Tampak samping Wheel Loader type CAT..................................... 25

Gambar 2.4 Contoh Wheel Loader pada proyek Faekhu..................................... 29

Gambar 2.5 Contoh Tampak samping dan tampak depan Tandem Roller type

Caterpillar (CAT) ............................................................................ 30

Gambar 2.6 Tandem Roller Sakai Pada Proyek Faekhu-Lololakha................... 31

Gambar 2.7 Contoh Desain Motor Grader type Caterpillar (CAT) ................... 34

Gambar 2.8 Motor Grader Mitsubishi Pada Proyek Faekhu-Lolakha ................ 36

Gambar 2.9 Contoh Water Tanker type MAC/MAT5 CAT725 ADT ................ 37

Gambar 2.10 Water Tanker Pada Proyek Faekhu-Lololakha ............................. 39

Gambar 2.11 Contoh Tampak samping dan tampak depan PTR type CAT ....... 39

Gambar 2.12 Pneumatic Tandem Roller (PTR) type SAKAI ............................. 42

Gambar 2.13 Tampak Samping dan Tampak Depan Asphalt Finisher type CAT 43

Gambar 2.14 Asphalt Finisher Pada Proyek Faekhu .......................................... 44

Gambar 2.15 Tahapan pekerjaan Asphalt Mixing Plant (AMP) ......................... 47

Gambar 2.16 Asphalt mixingplant (AMP) .......................................................... 47

Gambar 3.1 Denah Lokasi Pekerjan ................................................................... 58

Gambar 3.2 Diagram Alir.................................................................................. 59

Gambar 4.1 Desain Typical Crossection........................................................... 62

Gambar 4.2 Desain Perencanaan Perkerasan Asphal...................................... 63

Page 11: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Efisiensi Alat Dump Truck ...................................................... 22

Tabel 2.2 Kecepatan Dump Truck dan Kondisi Lapangan ................................. 24

Tabel 2.3 Keterangan Wheel Loader type CAT .................................................. 25

Tabel 2.4 Faktor Pengisian Bucket Wheel Loader .............................................. 27

Tabel 2.5 FaktorBucket Wheel Loader ............................................................... 28

Tabel 2.6 Faktor Efisiensi Alat Wheel Loader ................................................... 28

Tabel 2.7 Detail Tandem Roller type CAT .......................................................... 30

Tabel 2.8 Lebar Pemadatan Efektif (bo) ........................................................ 32

Tabel 2.9 Kecepatan Kerja.............................................................................. 33

Tabel 2.10 Faktor Efisiensi Alat Tandem Roller.............................................. 33

Tabel 2.11 Panjang Pisau Efektif b-bo (mm)................................................... 35

Tabel 2.12 Kecepatan Rata-rata Motor Grader(km/jam)................................. 35

Tabel 2.13 Faktor Efisiensi Alat Motor Grader............................................... 36

Tabel 2.14 Faktor Efisiensi Alat Water Tank Truck......................................... 38

Tabel 2.15 Dimensions PTR............................................................................ 40

Tabel 2.16 Faktor Efisiensi Alat Asphalt Finisher........................................... 45

Tabel 4.1 Volume Pekerjaan Base – B , Tebal : 25 Cm, Lebar : 60 cm (kr,kn) 64

Tabel 4.2 Volume Pekerjaan Base – A , Tebal : 15 Cm..................................... 65

Tabel 4.3 Volume Pekerjaan Lataston Lapis Pondasi (Hrs-Base) Tebal : 6 Cm 66

Tabel 4.4 Kapasitas Produksi Wheel Loader Pada Pekerjaan Base-B .............. 67

Tabel 4.5 Kapasitas Produksi Dump Truck Pada Pekerjaan Base-B ................. 68

Tabel 4.6 Kapasitas Produksi Motor Grader Pada Pekerjaan Base-B .............. 69

Tabel 4.7 Kapasitas Produksi Three Wheel Roller Pada Pekerjaan Base-B ...... 70

Tabel 4.8 Kapasitas Produksi Water Tank Truck Pada Pekerjaan Base-B .... 68

Tabel 4.9 Kapasitas Produksi Wheel Loader Pada Pekerjaan Base-A............... 71

Tabel 4.10 Kapasitas Produksi Dump Truck Pada Pekerjaan Base-A ................ 72

Tabel 4.11 Kapasitas Produksi Motor Grader Pada Pekerjaan Base-A............. 73

Tabel 4.12 Kapasitas Produksi Tandem Roller Pada Pekerjaan Base-A ........... 75

Tabel 4.13 Kapasitas Produksi Water Tank Truck Pada Pekerjaan Base-A ....... 76

Tabel 4.14 Kapasitas Produksi Wheel Loader Pada Pekerjaan Lataston (Hrs-Base) 77

Tabel 4.15 Faktor Pengisian Bucket Wheel Loader........................................... 78

Page 12: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

xi

Tabel 4.16 Faktor Efisiensi Alat Wheel Loader................................................. 79

Tabel 4.17 Produktivitas AMP .......................................................................... 79

Tabel 4.18 Produktivitas Dump Truck Pada Perencanaan Proyek.................... 81

Tabel 4.19 Waktu Siklus Dump Truck Berdasarkan Hasil Pengamatan di Lapangan82

Tabel 4.20 Faktor Efisiensi Alat Dump Truck........................................................ 82

Tabel 4.21 Produktivitas Asphalt Finisher........................................................ 83

Tabel 4.22 Faktor Efisiensi Alat Asphalt Finisher............................................ 83

Tabel 4.23 Produktivitas Tandem Roller........................................................... 84

Tabel 4.24 Kecepatan Alat Berat Hasil Pengamatan di Lapangan.................... 85

Tabel 4.25 Faktor Efisiensi Alat Tandem Roller.............................................. 85

Tabel 4.26 Produktivitas PTR Pada Perencanaan Proyek................................ 86

Tabel 4.27 Kecepatan Alat Berat Hasil Pengamatan di Lapangan................... 86

Tabel 4.28 Faktor Efisiensi Alat Tandem Roller................... .......................... 87

Tabel 4.29 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Base-B ........................... 90

Tabel 4.30 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Base-A ........................... 92

Tabel 4.31 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Lataston (HRS-Base)....... 96

Tabel 4.32

Tabel 4.33

Tabel 4.34

Tabel 4.35

Tabel 4.36

Tabel 4.37

Tabel 4.38

Tabel 4.39

Tabel 4.40

Tabel 4.41

Tabel 4.42

Page 13: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

xiii

DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Waktu Siklus .................................................................................... 19

Rumus 2.2 Produktivitas Alat ............................................................................. 20

Rumus 2.3 Produktivitas Alat Dengan Efisiensi Alat ......................................... 20

Rumus 2.4 Jumlah Alat ....................................................................................... 20

Rumus 2.5 Lama Pekerjaan ................................................................................ 20

Rumus 2.6 Produktivitas Dump Truck (Bina Marga, 2012) ............................... 22

Rumus 2.7 Waktu Memuat ................................................................................. 22

Rumus 2.8 Waktu Tempuh Isi ............................................................................ 22

Rumus 2.9 Waktu Tempuh Kosong .................................................................... 23

Rumus 2.10 Jumlah Siklus .................................................................................. 23

Rumus 2.11 Produktivitas Wheel Loader (Rochmanhadi, 1985) ....................... 26

Rumus 2.12 Waktu Siklus Wheel Loader (Rochmanhadi, 1985) ...................... 26

Rumus 2.13 Produktivitas Wheel Loader (Bina Marga, 2010) ........................... 27

Rumus 2.14 Produktivitas tandem roller (Rochmanhadi, 1985) ...................... 30

Rumus 2.15 Produktivitas Tandem Roller N<1 (Bina Marga, 2010) ................ 31

Rumus 2.16 Produktivitas Tandem Roller N>1 (Bina Marga, 2010) ................. 31

Rumus 2.17 Produktivitas Tandem Roller (Bina Marga, 2012)....................... 32

Rumus 2.18 Produktivitas Motor Grader N<1 (Bina Marga, 2012) .................. 34

Rumus 2.19 Produktivitas Motor Grader N>1 (Bina Marga, 2010) .................. 35

Rumus 2.20 Produktivitas Motor Grader (Bina Marga, 2012) ......................... 35

Rumus 2.21 Produktivitas Water Tank Truck (Rochmanhadi, 1985) ................. 37

Rumus 2.22 Produktivitas Water Tank Truck (Soedrajad, 1994) ....................... 37

Rumus 2.23 Produktivitas Water Tank Truck (Bina Marga, 2010) .................... 38

Rumus 2.24 Produktivitas Pneumatic Tyred Roller (Soedrajad, 1994) .............. 40

Rumus 2.25 Produktivitas Pneumatic Tyred Roller (Rochmanhadi, 1985) ....... 41

Rumus 2.26 Produktivitas Pneumatic Tyred Roller N<1 (Bina Marga, 2010)... 41

Rumus 2.27 Produktivitas Pneumatic Tyred Roller N>1 (Bina Marga, 2010)... 41

Rumus 2.28 Produktivitas pneumatic tyred roller (Bina Marga, 2012) ............ 42

Rumus 2.29 Produktivitas asphalt finisher (Soedrajad, 1994) ........................... 45

Page 14: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

xiv

Rumus 2.30 Produktivitas asphalt finisher (Bina Marga, 2010) ........................ 45

Rumus 2.31 Produktivitas Asphalt MixingPlant (Bina Marga, 2012) ................ 46

Rumus 2.32 Produktivitas Three wheel roller (Bina Marga, 2012) .................. 48

Page 15: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : GAMBAR CROSECTION

LAMPIRAN 2 : DATA ALAT BERAT

LAMPIRAN 3 : TIME SCHEDULE

LAMPIRAN 4 : BIAYA ALAT BERAT

LAMPIRAN 5 : LEMBAR ASITEN DAN LEMBAR BEBAS REVISISI

Page 16: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek pembangunan jalan adalah salah satu proyek yang bertujuan untuk

memperlancar arus lalu lintas pada ruas jalan yaitu dengan melakukan

pembangunan, pengaspalan, dan penyediaan fasilitas jalan. Dalam pelaksanaan

dan pembangunan suatu proyek dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya yang

akan diperlukan. Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang menggunakan

peralatan berat diperlukan perencanaan yang akurat agar bisa dicapai suatu proyek

dengan biaya dan waktu pelaksanaan yang optimal. Oleh karena itu diperlukan

suatu analisis produktivitas alat berat yang akan digunakan, sehingga dapat

diketahui produktivitas dari alat berat tersebut. Pada ruas jalan Faekhu-Lololakha

Kecamatan Gunungsitoli Selatan, perlu dilakukan peningkatan dan pelebaran

karena seiring berjalannya waktu maka bertambahnya kepemilikan kendaraan,

serta kemajuan dibidang industri dan perdagangan, serta distribusi barang dan jasa

menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas. Terkadang peningkatan volume

lalu lintas ini tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas jalan yang memadai.

Dengan meningkatnya perkembangan sektor perekonomian dan perindustrian,

maka akan semakin bertambah kebutuhan sarana dan prasarana transportasi jalan

yang baik, aman, serta mempunyai manfaat untuk jangka panjang. Untuk

meningkatkan produksi peralatan, maka harus diperhatikan hal-hal berikut.

Pertama, harus diketahui volume pekerjaan sehingga dapat ditentukan waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, harus diketahui kapasitas peralatan

termasuk di dalamnya adalah kondisi tempat kerja dan kemampuan operator

sebagai pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Jika faktor-faktor tersebut telah

diperhatikan dengan baik, diharapkan pekerjaan menjadi maksimal. Dengan latar

belakang tersebut Laporan Tugan Akhir ini penulis mengambil judul “ANALISIS

PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT UNTUK

PEKERJAAN PERKERASAN PADA PROYEK PENINGKATAN DAN

PELEBARAN JALAN RUAS FAEKHU- LOLOLAKHA KECAMATAN

Page 17: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

2

GUNUNGSITOLI SELATAN” Hal ini juga didukung dengan tersedianya data

proyek yang mendukung penyelesaian laporan ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang

dikaji dalam Tugas Akhir ini yaitu :

1. Berapa kapasitas produksi masing-masing alat berat yang digunakan untuk

pekerjaan perkerasan pada proyek peningkatan dan Pelebaran Jalan Ruas

Faekhu- Lololakha Kecamatan Gunungsitoli Selatan?

2. Berapa waktu kerja yang diperlukan masing-masing alat berat berdasarkan

jumlah alat yang tersedia untuk pekerjaan perkerasan pada proyek

peningkatan dan pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha Kecamatan

Gunungsitoli Selatan?

3. Berapa waktu kerja yang diperlukan masing-masing alat berat berdasarkan

jumlah alat ideal untuk pekerjaan perkerasan pada proyek peningkatan dan

pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha Kecamatan Gunungsitoli Selatan?

4. Berapa besar biaya pengadaan dan pengoperasian masing-masing alat berat

berdasarkan jumlah alat yang tersedia dan berdasarkan jumlah alat ideal

yang digunakan untuk pekerjaan perkerasan pada proyek peningkatan dan

pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha Kecamatan Gunungsitoli Selatan?

1.3 Tujuan

Tugas akhir ini bertujuan untuk :

1. Menghitung kapasitas produksi masing-masing alat yang digunakan untuk

pekerjaan perkerasan pada proyek peningkatan dan pelebaran jalan ruas

Faekhu- Lololakha Kecamatan Gunungsitoli Selatan

2. Menghitung waktu kerja yang diperlukan masing-masing alat berat

berdasarkan jumlah alat yang tersedia untuk pekerjaan perkerasan pada

proyek peningkatan dan pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha Kecamatan

Gunungsitoli Selatan

Page 18: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

3

3. Menghitung waktu kerja yang diperlukan masing-masing alat berat

berdasarkan jumlah alat ideal untuk pekerjaan perkerasan pada proyek

peningkatan dan pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha Kecamatan

Gunungsitoli Selatan

4. Meghitung besar biaya pengadaan dan pengoperasian masing-masing alat

berat berdasarkan jumlah alat yang tersedia dan berdasarkan jumlah alat

ideal yang digunakan untuk pekerjaan perkerasan pada proyek peningkatan

dan pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha Kecamatan Gunungsitoli

Selatan

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapat dari Tugas Akhir ini adalah :

1. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi di prodi TPJJ Jurusan

Teknik Sipil Polmed.

2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi yang menggunakan alat berat pada

proyek sesuai dengan topik yang dibahas.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dari Tugas Akhir ini adalah :

1. Kapasitas produksi masing-masing alat berat yang digunakan untuk

pekerjaan perkerasan pada proyek peningkatan dan pelebaran jalan ruas

Faekhu- Lololakha Kecamatan Gunungsitoli Selatan.

2. Waktu kerja masing-masing alat berdasarkan jumlah alat yang tersedia dan

berdasarkan jumlah alat ideal yang digunakan untuk pekerjaan perkerasan

pada proyek peningkatan dan pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha

Kecamatan Gunungsitoli Selatan.

3. Besar biaya pengadaan dan pengoperasian masing-masing alat berat

berdasarkan jumlah alat yang tersedia dan berdasarkan jumlah alat ideal

yang digunakan untuk pekerjaan perkerasan pada proyek peningkatan dan

pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha Kecamatan Gunungsitoli Selatan.

Page 19: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

4

1.6 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk menghitung besarnya produktivitas aktual, sebagaimana digunakan

diatas diperlukan pengumpulan sejumlah data. Data yang sudah terkumpul lebih

lanjut disesuaikan jenisnya dengan mengunakan teori-teori literatur. Adapun

teknik pengumpulan dan pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Teknik pengumpulan data

Adapun metode dalam pengumpulan data yaitu observasi dan metode

literatur. Metode observasi yaitu metode yang bertujuan mengamati,

mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengolah data hasil pengamatan di

lapangan. Metode literatur yaitu metode yang bertujuan mengumpulkan,

mengidentifikasi dan mengolah data tertulis dan metode kerja yang digunakan.

a. Mengadakan studi pendahuluan

b. Mengadakan studi pustaka

c. Praktik langsung ke lapangan atau wawancara

d. Prosedur pengumpulan data di lapangan adalah berdiskusi kepada pengawas

dilapangan, konsultan pelaksana dan ke kantor PU.

e. Pengamatan langsung di lokasi proyek kemudian mendokumentasikan

kegiatan yang dilaksanakan di lapangan

2. Teknik pengolahan data

Analisis dan pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang

dibutuhkan, selanjutnya dikelompokan sesuai identifikasi tujuan permasalahan,

selanjutnya diperoleh alanaisis yang efektif dan terarah. Adapun analisis yang

dilakukan adalah :

a. Analisis kapasitas masing-masing alat berat

b. Menghitung waktu yang dibutuhkan masing-masing alat berat

c. Menghitung biaya pengadaan dan pengoperasian masing-masing alat berat

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah sebagai

berikut:

Page 20: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

5

BAB 1 Pendahuluan

Berisi tentang Latar belakang, Rumusan masalah, , Tujuan penyusunan

Tugas Akhir, Manfaat, Bsatasan masalah, Teknik pengumpulan dan

pengolahan data, dan Sistematika penulisan laporan.

BAB 2 Tinjauan Umum

Berisi tentang dasar-dasar teori yang digunakan oleh penulis dalam

pembahasan Tugas Akhir ini dan juga digunakan sebagai dasar penyusunan

laporan Tugas Akhir ini.

BAB 3 Metode Penelitian

Berisi tentang alur penyelesaian kajian Tugas Akhir.

BAB 4 Analisis dan Pembahasan

Berisi tentang pembahasan yang dilakukan oleh penulis berdasarkan hasil

observasi dan penelitian di proyek pembangunan ruas jalan Binaka-Hetalu

Kecamatan Gunungsitoli Idanoi (DBH provinsi).

BAB 5 Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran dilakukan berdasarkan hasil analisis

dan pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 21: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum

Alat berat merupakan salah satu unsur penunjang pelaksanaan pekerjaan

untuk mencapai target waktu dan volume yang telah ditentukan sebelumnya

(Sulistiono, 2002). Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih

alat berat yang akan digunakan untuk pengerjaan proyek tersebut. Pemilhan alat

berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan

suatu proyek sehingga dapat berjalan dengan lancar. Salah satu akibat dari

kesalahan dalam pemilihan alat berat yaitu mengakibatkan proyek mnjadi tidak

lancar sehingga pembengkakan biaya proyek. Dalam pemilihan alat berat kita

harus memperhatikan klasifikasi alat yang digunakan sesuai dengan metode

pelaksanaan dan kebutuhan. Tujuan dari penggunaan alat berat tersebut adalah

untuk memudahkan manusia dengan mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil

yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih

singkat. Dalam hal ini yang diterapkan dalam manajemen alat berat yang

digunakan dalam suatu proyek.

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Pengertian Produktivitas

Secara umum, terdapat dua definisi produktivitas yang berkenan dengan

dunia jasa konstruksi. Yang pertama produktivitas didefinisikan sebagai rasio

anatara jumlah pekerjaan yang dihasilkan (output) dengan jumlah orang-hari kerja

(input). Pada devinisi kedua produktivitas diartikan sebagai jumlah pendapatan

yang dihasilkan (mata uang) dibagi dengan jumlah orang-hari (Schexnayder dan

Mayo, 2004). Kontraktor biasanya lebih sering menggunakan definisi pertama

yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perkiraan biaya pekerja pada

penawaran tender kontrak.

Page 22: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

7

Didalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis berpijak pada definisi

produktivitas sebagai rasio antara volume pekerjaan terpasang dilapangan (output)

dan jumlah oang-hari kerja (input) sebagai salah satu tolak ukur efesiensi dan

efektivitas pekerja proyek.

Besar kecilnya produktivitas yang dihasilkan oleh proyek konstruksi

dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah :

a. Jenis pekerjaan

b. Sumber daya

c. Kondisi lingkungan kerja

d. Persyaratan Kontrak Teodolita vol.8, No.2. Desember 2007:11-18 14

e. Metoda kerja

2.2.1.1. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan dalam proyek konstruksi merupakan segala kegiatan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan hasil proyek yang akan dicapai. Pada proyek

konstruksi kegiatan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kegiatan

yaitu kegiatan manajemen.

a. Kegiatan Proyek

Kegiatan proyek merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dimulai

pada saat proyek belum dilaksanakan hingga terselesainya proyek tersebut.

Adapun kegiatan yang dilakukan terdiri dari briefing studi/evaluasi, desain,

pelaksanaan dan penyerahan. Untuk setiap proyek, kegiatan proyek yang

dilakukan mulai dari evaluasi hingga penyerahan dapat berbeda-beda satu

dengan lainnya tergantung dari lingkungan proyek yang bersangkutan.

b. Kegiatan Manajemen

Kegiatan manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan pada saat proyek

berlangsung.Kegiatan manajemen terdiri dari proses perencanaan,

pelaksanaan dan penyerahan. Berbeda dengan kegiatan proyek, kegiatan

manajemen berlangsung secara terus menerus.

Page 23: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

8

2.2.1.2. Sumber Daya

Sumber daya yang dimaksud adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai

masukan atau input pada suatu rangkaian kegiatan proyek untuk memperoleh

hasil proyek yang ditetapkan. Sumber daya proyek meliputi :

a. Tenaga Kerja

Dalam proyek konstruksi sumber daya tenaga kerja terdiri dari pemilik

proyek, kontraktor, konsultan, subkontraktor dan pihak lain yang terlibat.

Akan tetapi faktor produktivitas tenaga kerja dilapangan memegang peranan

yang sangat besar terhadap produktivitas secara total atau keseluruhan. Hal

ini dimungkinkan karena hasil akhir suatu proyek konstruksi bergantung

kepada kinerja tenaga kerja pada tiap pekerjaan yang dikerjakan di

lapangan. Oleh karena itu maka pengukuran produktivitas proyek konstruksi

lebih ditekankan kepeda produktivitas sehingga kerja dilapangan, tanpa

mengesampingkan konstribusi peranan pihak-pihak lain yang

memungkinkan peningkatan produktivitas proyek konstruksi secara

keseluruhan. Seperti telah diuraikan diatas dalam proyek konstruksi,

produktivitas tenaga kerja diukut berdasarkan keluaran dan masukkannya.

Keluaran diukur dalam besaran fisik seperti meter lari, meter persegi atau

meter kubik tergantung pada pekerjaan yang diukur produktivitas pada

proyek konstruksi produktivitasnya, sedangkan masukkannya berupa jumlah

waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.

b. Peralatan

Peralatan adalah semua alat yang digunakan selama rangkaian kegiatan

proyek berlangsung, dan peralatan ini dibedakan menjadi 2 (dua) bagian

yaitu peralatan sederhana yang dioperasikan oleh tenaga manusia dan

peralatan modern yang penggeraknya dengan menggunakan mesin. Pada

umumnya pekerjaan dengan menggunakan peralatan modern ini akan

menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan

menggunakan mesin maka tidak terjadi pengurangan akan tenaga yang

digunakan sehingga produktivitasnya tinggi.

Page 24: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

9

c. Bahan

Bahan merupakan sumber daya yang digunakan untuk diolah sesuai

dengan kebutuhan yang diperlukan guna mencapai tujuan hasil proyek yang

ditetapkan. Produktivitas terhadap pengolahan bahan disini sangat

ditentukan oleh jenis dan karakteristik bahan yang digunakan. Apabila

bahan yang akan digunakan mudah untuk dilakukan pengolahan maka

produktivitas yang dihasilkan akan tinggi.

d. Dana yang tersedia

Dana merupakan biaya yang diperlukan selama rangkaian kegiatan

proyek berlangsung. Apabila dana yang digunakan untuk pelaksanaan

pekerjaan proyek konstruksi telah tersedia maka tidak akan terjadi

kekurangan dana yang diperlukan sehingga proyek konstruksi akan tetap

dapat berjalan dengan lancar. Berbeda dengan dana yang belum siap pakai

sehingga tidak menutup kemungkinan pada saat dana tersebut dibutuhkan

tidak tersedia sehingga secara otomatis dapat menghambat lanjutnya

kegiatan proyek dan dapat menghambat produktivitas yang dihasilkan.

e. Teknologi

Menurut Purnomo Soekirno (2000), teknologi adalah suatu inovasi yang

dibutuhkan oleh pasar berkaitan dengan pembangunan, desain, proses

produksi, barang jadi, sistem maupun jasa. Dengan perkembangan teknologi

yang terjadi maka akan diperoleh peneuan-penemuan baru yang dapat

memberikan pengaruh terhadap peningkatan produktivitas pada suatu

pekerjaan.

2.2.1.3. Kondisi Lingkungan Proyek

Terdapat 2 (dua) lingkungan proyek yang mempengaruhi produktivitas pada

proyek konstruksi, yaitu :

a. Lingkungan internal proyek, merupakan lingkungan yang berasal dari dalam

proyek itu sendiri yang meliputi sub kontraktor, pemasok, pemerintah

daerah, serikat kerja, iklim dan keadaan alam.

b. Lingkungan eksternal proyek, merupakan lingkungan yang berasal dari luar

proyek seperti aspek teknologi, aspek kompetisi, aspek legal, aspek

Page 25: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

10

ekonomi, aspek politik dan aspek sosial semua jenis ingkungab ini pada

umumnya secara bersamaan akan membrerikan pengaruh pada proyek

konstruksi sehingga dalam hal ini seluruh kegiatan yang dilakukan pada

proyek konstruksi akan sangat ditentukan oleh seluruh ;ingkungan proyek

yang mempengaruhinya.

2.2.1.4. Persyaratan Kontrak

Dalam persyaratan kontrak disini akan ditentukan mutu, waktu dan biaya,

hal ini mempengaruhi produktivitas yang akan dihasilkan sebagai contoh apabila

waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan proyek konstruksi lebih singkat, maka

pihak yang melaksanakan proyek konstruksi tersebut harus memiliki produktivita

yang tinggi sehingga dapat menelesaikan proyek konstruksi sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan.

2.2.1.5. Metode Kerja

Sritomo Wignjosoebroto (1995) memberikan pengertian metoda kerja

sebagai serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk mengolah maupun merubah

sekumpulan masukan (input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang memiliki

niali tambah (added value0. Perubahan yang terjadi disini bisa secara fisik atau

non fisik, dimana perubahan tersebut bisa terjadi terhadap bentuk, dimensi

maupun sifat-sifatnya. Nilai tambah yang dimaksud adalah nilai dari keluaran

yang bertambah dalam pengertian nilai fungsional (kegunaan) dan atau nilai

ekonomisnya. Sedangkan Purnomo Soekirno (2002) memberikan pengertian

metoda kerja konstruksi adalah rangkaian dan urutan kegiatan membangun yang

dipadukan dengan persyaratan kontrak (gambar, spesifikasi, jadwal, penyelesaian

dst), ketersediaan sumber daya (seperti tenaga kerja, bahan, peralatan, dana) dan

kondisi lingkungan pelaksanaan proyek (seperti cuaca, kondisi tanah, kondisi

sicial, ekonomi dan politik).

Dari kelima faktor yang telah diuraikan diatas, yang memegang peranan

yang besar dalam pengukuran produktivitas pada proyek konstruksi adalah faktor

sumber daya, dalam hal ini dsumber daya tenaga kerja. Meskipun faktor-faktor

lain memberi pengaruh terhadap produktivitas pada proyek konstruksi

Page 26: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

11

produktivitas pekerjaan akan tetapi tenaga kerja merupakan penggerak lajunya

kegiatan proyek sehingga merupakan faktor penentu bagi terselesainya pekerjaan

pada proyek konstruksi. Apabila tenaga kerja yang memadai maka penyelesaian

pekerjaan pekerjaan pada proyek konstruksi dapat berjalan sesuai rencana atau

bahkan bisa lebih cepat dari yang direncanakan.

2.2.2 Efektivitas

2.2.2.1 Pengertian Efektivitas

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa

jauh target tercapai (Sedarmayanti, 2005:61). Pendapat tersebut menyatakan

bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa

jauh target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh lembaga atau organisasi dapat

tercapai. Hal tersebut sangat penting peranannya di dalam setiap lembaga atau

organisasi dan berguna untuk melihat perkembangan dan kemajuan yang dicapai

oleh suatu lembaga atau organisasi itu sendiri. Setiap organisasi atau lembaga di

dalam kegiatanya menginginkan adanya pencapaian tujuan. Tujuan dari suatu

lembaga akan tercapai segala kegiatannya dengan brjalan efektif akan dapat

dilaksanakan apabila didukung oleh faktor-faktor pendukung efektivitas.

Efktivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang telah ditetapkan

(Handoko, 2007:7) sedangkan menurut Robbins dan Caulter (2010:8) efektivitas

sering kali disebut sebagai mengerjakan hal yang tepat yaitu, menjalankan

aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai

sasarannya. Maka dengan demikian efektivitas pada hakikatnya berorientasi pada

pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Seperti yang dijelaskan oleh

Mkmur (2010:6) bahwa efektivitas adalah ketepatan harapan, implementasi,dan

hasil yang dicapai. Selanjutnya dari pengertin-pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa efektivitas merupakan ukuran yang menunjukan seberapa jauh

program atau kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan.

Page 27: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

12

2.2.2.2 Indikator Efektivitas

Pengertian lain efktivitas Bodnar bahwa indikator efektivitas sistem

informasi berbasis teknologi sebagai berikut :

1. Keamanan data yaitu keamanan yang berhubungan dengan pencegahan

bencana, baik karena bencana alam, tindakan disengaja, maupun kesalahan

manusia.

2. Waktu (Kecepatan dan Ketepatan) yaitu hal yang berhubungan dengan

kecepatan dan ketepatan informasi dalam hubungannya dengan permintaan

pemakai.

3. Ketelitian yaitu ketelitian yang berhubunan dengan tingkat kebebasan dari

kesalahan keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat

dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Variasi laporan/output yaitu output yang berhubungan dengan kelengkapan isi

informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai

informasinya.

5. Relevansi yaitu relevansi yang menunjukan manfaat yag dihasilkan dari produk

atau keluaran informasi, baik dalam analisis data pelayanan maupun penyajian

data (Bodnar, 2006:700).

Berdasarkan uaraian menurut Bodnar (2006:700), maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Faktor keamanan data berhubungan dengan pencegahan bencana, baik karena

bencana alam, tindakan disengaja, maupun kesalahan manusia dan tingkat

kemampuan sistem informasi berbsis teknologi dalam mengantisipasi illegal

acess dan kerusakan pada sistem. Aspek keamanan data diukur melaluinya

upaya pencegahan oleh BKD kota gunungsitoli dalam menjaga data-data yang

digunakan dalam rekruitmen PNS adanya penyimpaanan data yang aman, baik

dari sarana penyimpanan maupun sumber daya pegawai, kemampuan sistem

dalam mengantisipasi kerusakan fasilitas pemrosesan data oleh daya listrik

yang mati tiba-tiba, kemampuan sistem dalam mengantisipasi kerusakan akibat

binatang, kemampuan sistem dalam mengantisipasi kerusakan akibat virus,

Page 28: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

13

kemampuan sistem dalam mengantisipasi akibat kesalahn memencet tombol

yang tidak disengaja, kemampuan sistem dalam mengantisipasi akses

karyawan dan pihak luar yang tidak berkepentingan terhadao data, kemampuan

sistem dalam mengantisipasi bahaya kebakaran, kemampuan sistem dalam

mengentisipasi keamanan data akibat transfer data jaraj jauh, kemampuan

sistem dalam mengentisipasi keamanan data back up atas kerusakan hardware

dan software.

2. Faktor waktu berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan informasi dalam

hubungannya dengan permintaan pemakai. Tingkat kemampuan sistem

informasi berbasis teknologi dalam memroses data menjadi suatu laporan, baik

secara periodik maupun nonperiodik, didlam rentng waktu yang telah

ditentukan. Aspek waktu dapat diukur melalui informasi yang diberikan oleh

pihak BKD kota gunungsitoli kepada tenaga honorer yang diterima secara

cepat yaitu ketika ada pembukaan CPNS, informasi tersebu harus segera

disebarkan, informasi yang diberikan oleh pihak BKD kota gunungsitoli

diberikan secara tepat kepada tenaga honorer, kecepatan dalam melakukan

inout atau memasukan data, kecepatan dalam melakukan pencarian data yang

diperlukan, kecepatan dalam melakukan analisis dan proses data, kecepatan

dalam melakukan pelayanan terhadap customer, kecepatan dalam penyajian

data apabila sewaktu-waktu diperlukan, kecepatan dalam menjalankan

perintah, kecepatan dalam mengirim dan menerima informasi yang diperlukan.

3. Faktor ketelitian berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan

keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis

kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahanperhitungan. Tingkat

kemampuan sistem informasi berbasis teknologi dalam memroses data dengan

teliti serta menyajikan informasi secara akurat dan tepat. Aspek ketelitian data

ukur melalui pegawai BKD kota gunungsitoli. Teliti dalam seleksi berkas yang

menjadi persyaratan rekruimen tenaga honorer, pegawai BKD kota

gunungsitoli cermat menyeleksi berkas dari tenaga honorer misalnya (pelamar

ada yang belum lengkap berkasnya maka pegawai BKD dapat memberi tahu

untuk melengkapi), ketelitiian dalam memasukan data , ketelitian dalam

perhitunga angka baik sederhana maupun rumit, ketelitian dalam penanganan

Page 29: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

14

transaksi, ketelitian dalam pencarian data yang diperlukan,ketelitian dalam

memberikan penyajian informasi,ketelitian dalam prosedur-prosedur

untukkoreksi, ketelitian dalamproses analisis, ketelitian dalam proses trnsfer

dta jarak jauh.

4. Faktor variasi laporan atau output berhubungan dengan kelengkapan isi

informasi, hal ini tidak hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenal

infornasinya. Tingkat kemampuan sistem informasi berbasis teknologi untuk

membuat suatu laporan dengan pengembangan dan perhitungan sesuai dengan

kebutuhan yang berguna bagi pengguna informasi. Aspek variasi diukur

melalui informasi yang diberikan oleh pihak BKD lengkap, artinya

mencangkup semua informasi yang diperlukan dalam proses rekruitmen,

pemberian informasi menggunakan sistem elektronik dan internet, sehingga

paratenaga kerja honorer yang jauh dapat mengakses informasi tersebut, variasi

dalam laporan harian, bulanan dan tahunan,variasi dalam laporan tiap-tiap

aplikasi, variasi dalam laporan untuk kegiatan oprerasional perushaan, variasi

perubahan vormat laporan sesuai dengan keinginan pengguna.

5. Faktor relevansi menunjukan manfaat yang dihasilkan oleh produk atau

keluaran informasi, baik dalam analisis data, pelayanan, maupun penyajian

data. Aspek relevansi menunjukan kesesuaian dan manfaat laporan yang

dihasilkan siste informasi berbasis teknologi yang diukur melalui informasi

yang disajikan oleh BKD kota gunungsitoli dapat diterima dengan baik oleh

tenaga honorer misalnya data yang dibutuhkan dapat dipenuhi berdasarkan

ketepatan informasi (maksudnya, tidak ada informasi yang kurang dan salah),

penyajian informasi mengenai persyaratan untuk rekruitmenPNS dilakukan

secara akurat (sesuai dengan undang-undang atau peraturan tentang rekruitmen

PNS), relevansi dala hal pencatatan data, relevansi dlam hal analisis data,

relevansi dalam penyajian data, relevansi dalam hal pengolahan data, relevansi

dalam hal pelayanan terhadap customer, relevansi dalam hal pencapaian target.

2.2.2.3 Faktor-Faktor Pendukung Efektivitas

Setiap organisasi atau lembaga didalam kegiatannya meningkatkan adanya

pencapaian tujuan. Tujuan dari suatu lembaga akan dicapai apabila segala

Page 30: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

15

kegiatannya berjalan efektiv. Menurut Richard (2005:2009) mewujudkan kegiatan

yang efektiv akan dapat dilaksanakan apabila didukung oleh faktor-faktor

pendukung efektivitas tersebut

1. Ciri Organisasi

Ciri organisasi dalam suatu organisasi dapat dilihat dari struktur dan

teknologi organisasi yang mempunyai segi-segi tertentu dan efektivitas, dengan

berbagai cara. Mengenai struktur dapat ditemukan bahwa meningkatnya

produktivitas dan efesiensi merupakan hasil dari meningkatnya spesialisasi

fungsi, ukuran organisasi, sentralisasi pengambilan keputusan, dan

informasi.Teknologi yang ada dalam organisasi juga dapat berpengaruh atas

tingkat efektivitas, walaupu tidak secara langsung. Bukti-bukti menunjukan

bahwa penggunaan variasi teknologi berinteraksi dengan struktur organisasi

dan penggunaan teknologi. Jika struktur dan teknologi digabungkan maka para

pegawai akan menghadapi masalah-masalah dengan mudah sehingga usaha

untuk mencapai tujuan dapat diwujudkan.

2. Lingkungan

Disamping organisasi, lingkungan dalam pencapaian efektivitas mempunyai

pengaruh yang sangat besar. Keberhasilan hubungan organisasi dan lingkungan

bergantung pada tiga hal yaitu :

a. Keadaan lingkungan

b. Ketetapan persepsi

c. Tingkat rasionalitas (Richard, 2005:210). Ketiga

Faktor tersebut berpengaruh kepada organisasi terdapat perubahan

lingkungan. Semakin tepat tanggapnya, semakin berhasil adaptasinya yang

dilakukan oleh organisasi.

3. Pekerja dan Pegawai

Faktor yng berpengaruh ketiga atas efektivitas adalah para pekerja atau

pegawai itu sendiri. Faktor pekerja berpengaruh terhadap efektivitas karena

perilaku pekerja yang dalam jangka panjang akan memerlancar atau

menghambat tercapainya tujuan organisasi (Richard, 2005:211). Kesadaran

akan sifat perbedaan pegawai yang erlambat diantara pegawai sangat penting,

karena pegawai yang berbeda akanmemberikan tanggapandengan cara yang

Page 31: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

16

berbeda pula. Pentingnya mengetahui perbedaan pegawai maka organisasi

dapat menyesuaikan kemampuan dan kepribadian para pegawai sesuai dengan

kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuan. Pemerintah merupakan

organisasi yang menyelenggarakan roda pemerintahan. Kinerja aparatur yang

efektivakan dapat menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap

pemerintah sehungga pelayanan publik yang dilakukan pemerintah akan

berjalam sesuai dengan harapan rakyat.

2.3 Alat Berat

Alat berat yang dikenal di dalam ilmu teknik sipil adalah alat yang

digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan

suatu infrastruktur dalam bidang konstruksi. Alat berat merupakan faktor penting

di dalam proyek terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar.

Tujuan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan

pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah

pada waktu yang relatif lebih singkat dan diharapkan hasilnya akan lebih baik

(Rostiyanti, 2002).

Adapun keuntungan-keuntungan yang di peroleh dengan menggunakan alat

berat antara lain (Wilopo, 2009):

1. Waktu pengerjaan lebih cepat

Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, terutama pada pekerjaan yang

sedang dikejar target penyelesaiannya.

2. Tenaga besar

Melaksanakan jenis pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan oleh manusia.

3. Ekonomis

Karena alasan efisiensi, keterbatasan tenaga kerja, keamanan dan faktor-

faktor ekonomis lainnya.

4. Mutu hasil kerja lebih baik

Dengan memakai peralatan berat, mutu hasil kerja menjadi lebih baik dan

presisi.

Penelitian ini memberikan gambaran bahwa penentuan kombinasi alat berat

yang baik dapat mempercepat target waktu yang diharapkan dan dapat menekan

Page 32: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

17

biaya lebih efisien, yang kadang kala kurang dimaksimalkan pengoperasian atau

pun pengelolaanya.

2.4 Manajemen Alat Berat

Manajemen pemilihan dan pengendalian alat berat (Wilopo, 2009) adalah

proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan alat berat

untuk mencapai tujuan pekerjaan yang ditentukan. Beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam pemilihan alat berat, sehingga kesalahan dalam pemilihan alat

dapat dihindari, antara lain adalah:

1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasarkan

fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan;

2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau

berat material yang harus dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai

sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan;

3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertikal)

dan jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan;

4. Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang mempengaruhi

pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan

pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat

pemilihan alat dapat berubah;

5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan

pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat;

6. Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat

berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan,

jembatan, irigasi, dan pembukaan hutan;

7. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu

diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di

dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di

dataran rendah;

8. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material

yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai.

Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek;

Page 33: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

18

9. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik

merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

Selain itu, hal-hal yang perlu perhatikan dalam menyusun rencana kerja alat

berat antara lain:

1. Volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu;

2. Dengan volume pekerjaan yang ada tersebut dan waktu yang telah ditentukan

harus ditetapkan jenis dan jumlah alat berat yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaan tersebut.

2.4.1 Dasar-dasar Pemindahan Mekanis

2.4.1.1 Waktu Siklus

Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan berulang. Pekerjaan utama di dalam kegiatan tersebut adalah menggali,

memuat, memindahkan, membongkar muatan dan kembali ke kegiatan awal.

Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh satu alat atau oleh beberapa alat.

Waktu yang diperlukan dalam siklus kegiatan d hiatas disebut siklus atau

cycle time (CT). Waktu siklus terdiri dari beberapa unsur. Pertama adalah waktu

muat atau loading time (LT). Waktu muat merupakan waktu yang dibutuhkan oleh

suatu alat untuk memuat material ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas

alat angkut tersebut. Nilai LT dapat ditentukan walaupun tergantung dari jenis

tanah, ukuran unit pengangkut (Blade, bowl, bucket, dst.), metode dalam

pemuatan dan efisiensi alat.

Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT). Waktu angkut

merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat, untuk bergerak dari tempat

pemuatan ke tempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari jarak angkut,

kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat alat kembali ke tempat

pemuatan maka waktu yang diperlukan untuk kembali disebut atau return time

(RT). Waktu kembali lebih singkat dari pada waktu berangkat karena kendaraan

dalam keadaan kosong.

Waktu pembongkaran atau dumping time (DT) juga merupakan unsur

penting dari waktu siklus. Waktu ini tergantung dari jenis tanah, jenis alat dan

Page 34: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

19

metode yang dipakai. Waktu pembongkaran merupakan bagian yang terkecil dari

waktu siklus.

Unsur terakhir adalah waktu tunggu atau spotting time (ST). Pada saat alat

kembali ke tempat pemuatan adakalanya alat tersebut perlu antri dan menunggu

sampai alat di isi kembali. Saat mengantri dan menunggu ini yang disebut waktu

tunggu. Dengan demikian rumus yang dipakai untuk menghitung waktu siklus

(Rostiyanti, 2002) yaitu:

CT = LT + HT + DT + RT + ST (2.1)

2.4.1.2 Efisiensi Kerja Alat Berat

Produktivitas per jam alat yang harus diperhitungkan dalam perencanaan

adalah produktivitas standart alat pada kondisi ideal dikalikan suatu faktor yang

disebut efisiensi kerja. Besarnya nilai efisiensi kerja ini sulit ditentukan secara

tepat tetapi berdasarkan pengalaman-pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja

yang mendekati kenyataan. Contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat

bekerja adalah 45 menit maka dapat dikatakan efisiensi alat adalah 45/60 atau

0,75.

Menurut (Rostiyanti, 2002) efisiensi alat tersebut bekerja tergantung dari beberapa

hal yaitu:

1. Kemampuan operator pemakai alat.

2. Pemilihan dan pemeliharaan alat,

3. Perencanaan dan pengaturan letak alat,

4. Topografi dan volume pekerjaan,

5. Kondisi cuaca,

6. Metode pelaksanaan alat.

2.4.1.3 Produktivitas dan Durasi Pekerjaan

Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang perlu

diketahui adalah volume pekerjaan dan produktivitas alat tersebut. Produktivitas

adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan seluruh sumber

daya yang digunakan (input). Produktivitas alat tergantung dari kapasitas dan

Page 35: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

20

waktu siklus alat. Rumus dasar untuk mencari produktivitas alat (Rostiyanti,

2002) adalah:

(2.2)

Umumnya waktu siklus alat ditetapkan dalam menit sedangkan

produktivitas alat dihitung dalam produksi/jam sehingga perlu ada perubahan dari

menit ke jam. Jika faktor efisiensi alat dimasukkan maka rumus di atas menjadi

(Rostiyanti, 2002):

(2.3)

Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk mempersingkat durasi pekerjaan. Salah

satu cara menghitung jumlah alat adalah:

1. Tentukan alat mana yang mempunyai produktivitas terbesar.

2. Asumsikan alat dengan produktivitas terbesar berjumlah satu.

3. Hitung jumlah alat jenis lainnya dengan selalu berpatokan pada alat

dengan produktivitas terbesar.

Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya maka gunakan rumus (Rostiyanti,

2002):

Jumlahalat1 = Produktivitasterbesar / Produktivitasalat1 ( 2.4)

Setelah jumlah masing-masing alat diketahui maka selanjutnya perlu

dihitung durasi pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satu caranya dengan menntukan

berapa produktivitas total alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian dengan

membandingkan produktivitas total masing-masing alat dicari produktivitas total

terkecil. Dari sini akan di dapat lama pekerjaan dengan menggunakan

rumus(Rostiyanti, 2002):

Durasi = Volumepekerjaan / Produktivitasterkecil (2.5)

Page 36: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

21

2.5 Macam-macam Alat Berat

2.5.1 Dump Truck

Dumptruck adalah alat angkut jarak jauh, sehingga jalan angkut yang dilalui

dapat berupa jalan datar, tanjakan dan turunan. Untuk mengendarai dumptruck

pada medan yang berbukit diperlukan keterampilan operator atau sopir. Operator

harus segera mengambil tindakan dengan memindah gigi ke gigi rendah bila

mesin mulai tidak mampu bekerja pada gigi yang tinggi. Hal ini perlu dilakukan

agar dump truck tidak berjalan mundur karena tidak mampu menanjak pada saat

terlambat memindah pada gigi yang rendah. Untuk jalan yang menurun perlu juga

dipertimbangkan menggunakan gigi rendah, karena kebiasaan berjalan pada gigi

tinggi dengan hanya mengandalkan pada rem (brakes) sangat berbahaya dan dapat

berakibat kurang baik.

Gambar 2.1 Contoh Dump Truck type Hino

Keterangan Dump Truck model Misthubishi:

1. Assy Side Panel Rhash 6.Perisai Kosong

2. Main Frame Assy 7. Engsel Assy

3. Rear Door Assy 8. Locking System

4. Front Panel Assy 9. Wheel House Assy

5. Sub Frame

Page 37: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

22

Tabel 2.1 Faktor Efisiensi Alat Dump Truck

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk

Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin,(1998).

Kapasitas produksi Dump truck (Bina Marga, 2012), dapat dihitung dengan

rumus:

Produktivitas dump truck dinyatakan dengan rumus:

(2.6)

Dimana:

Q = Produksi per jam (m3/jam);

Fa = Faktor efisiensi;

Bil = Berat isi lepas (ton/m3)

Ts = Waktu siklus dump truck (menit);

Untuk menghitung waktu siklus dump truck (Soedrajad, 1994) yaitu:

a. waktu memuat (t1):

(2.7)

b. waktu tempuh isi (t2):

(2.8)

Page 38: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

23

c. waktu tempuh kosong (t3):

(2.9)

Keterangan:

L = Jarak dump truck membuang material hasil galian keluar dari lokasi

pekerjaan (m)

v1 = Kecepatan dump truck bermuatan (km/jam)

v2 = Kecepatan dump truck kosong (km/jam)

D = Berat isi material (ton/m³)

Untuk menentukan jumlah siklus yang diperlukan Wheel loader untuk mengisi

dump truck

(2.10)

Keterangan:

Vdump truck = Kapasitas bak dump truck (m³)

Vexcavator = Kapasitas bucket wheel loader (m³)

Fb = Faktor bucket wheel loader

Page 39: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

24

Gambar 2.2 Dump Truck pada proyek Faekhu

Tabel 2.2 Kecepatan Dump Truck dan Kondisi Lapangan

Kondisi Lapangan Beban Kecepatan(km/jam)

Datar Isi 40

Datar Kosong 60

Menanjak Isi 20

Menanjak Kosong 40

Menurun Isi 20

Menurun Kosong 40

Sumber : alat-alat berat dan penggunaannya, (Rochmanhadi, 1985).

Kecepatan tersebut adalah perkiraan umum. Besar kecepatan bisa berubah sesuai

dengan medan, kondisi jalan, kondisi cuaca dan kondisi kendaraan.

2.5.2 Wheel Loader

Wheel loader adalah alat berat mirip dozershovel, tetapi beroda karet (ban),

sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu: hanya

mampu beroperasi didaerah yang keras dan rata, kering tidak licin karena traksi di

daerah basah akan rendah, tidak mampu mengambil tanah bank sendiri atau tanpa

dibantu lebih dulu oleh bulldozer (Ronald C. Smith, 1986). Metode pemuatan

pada alat pemuat/loader baik track shovel maupun wheel loader ada 3 macam:

Page 40: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

25

1. I shape/cross loading

2. V shape loading

3. Pass loading

semua dimensi merupakan nilai perkiraan pada wheel loader Gambar 2.13:

Gambar 2.3 Tampak samping Wheel Loader type CAT

Tabel 2.3 Keterangan Wheel Loader type CAT

Pengangkatan

Standar

Pengangkatan

Tinggi

1. Permukaan Tanah ke Puncak ROPS 5240 mm 17,2 ft 5240 mm 17,2 ft

2. Permukaan Tanah ke Puncak Cerobong

Gas Buang

5049 mm 16,6 ft 5049 mm 16,6 ft

3. Permukaan Tanah ke Puncak Kap 3862 mm 12,7 ft 3862 mm 12,7 ft

4. Jarak Bebas dari Permukaan Tanah ke

Bumper

1079 mm 3,5 ft 1079 mm 3,5 ft

5. Garis Tengah Gandar Belakang ke

Bumper

3795 mm 12,5 ft 3795 mm 12,5 ft

6. Garis Tengah Gandar Depan ke Tip 4677 mm 15,3 ft 5416 mm 17,8 ft

Page 41: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

26

Bucket

7. Jarak Sumbu Roda 4600 mm 15,1 ft 4600 mm 15,1 ft

8. Panjang Keseluruhan Maksimum 13.07mm 42,9 ft 13.8 mm 45,3 ft

9 .Jarak Bebas dari Permukaan Tanah ke

Hitch Bawah

596 mm 2,0 ft 596 mm 2,0 ft

10. Permukaan Tanah ke Tengah Gandar

Depan

1290 mm 4,2 ft 1290 mm 4,2 ft

11. Jarak Bebas pada Pengangkatan

Maksimum

4060 mm 13,3 ft 4521 mm 14,8 ft

12. Sudut Rack Back di Permukaan Tanah 40,4 derajat 39,9 derajat

13. Sudut Rack Back saat Mengangkut 48,8 derajat 49,3 derajat

14. Tinggi B-Pin pada Pengangkatan

Maksimum

6009 mm 19,7 ft 6470 mm 21,2 ft

15. Tinggi Keseluruhan Maksimum,

Bucket Terangkat

8293 mm 27,2 ft 8754 mm 28,7 ft

16. Sudut Rack Back pada Pengangkatan

Maksimum

63,7 derajat 60,6 derajat

17. Sudut Buang pada Pengangkatan

Maksimum

45 derajat 51 derajat

18. Jangkauan pada Pengangkatan

Maksimum

2194 mm

7,2 ft

2583 mm

8,5 ft

Sumber : Caterpillar.com

Menurut Rochmanhadi (1985), kapasitas produksi wheel loader dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

(2.11)

Untuk menghitung waktu siklus kerja alat wheel loader digunakan rumus

(Rochmanhadi, 1985):

(2.12)

Page 42: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

27

Dimana:

Q = Kapasitas produksi per jam (m³/jam)

q1 = Kapasitas bucket (m³)

k = FaktorBucket

Cm = Waktu siklus alat (menit)

Fa = Faktor efisiensi alat

D = Jarak kerja (meter)

F = Kecepatan maju (m/menit)

R = Kecepatan mundur (m/menit)

Z = Waktu untuk ganti gigi (menit)

Untuk menghitung produktivitas alat berat wheel loader (Bina marga, 2010) yaitu:

(2. 13)

Dimana:

Q = kapasitas produksi per jam (m³/jam)

V = kapasitas bucketwheel loader (m³)

Fb = faktor bucket

Fa = faktor efisiensi alat

Ts = waktu siklus alat (menit)

Tabel 2.4 Faktor Pengisian Bucket Wheel Loader

Memuat Kondisi Faktor Bucket (k)

Pengisian mudah 1,00 - 1,10

Rata-rata memuat 0,85 - 0,95

Agak susah loading 0,80 - 0,85

Pemuatan sulit 0,75 - 0,80

Sumber : Alat-alat berat dan penggunaannya, (Rochmanhadi 1985).

Page 43: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

28

Tabel 2.5 FaktorBucket Wheel Loader

` Faktor bucket

Material seragam atau campuran 0,95-1,00

Batu kerikil 0,85-0,90

Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95

Batu hasil peledakan (rata-rata) 0,75-0,90

Batu hasil peledakan (buruk) 0,60-0,75

Batuan berlumpur 1,00-1,20

Lanau basah 1,00-1,10

Material beton 0,85-0,95

Sumber : Construction equipment guide, 1991.

Tabel 2.6 Faktor Efisiensi Alat Wheel Loader

Kondisi

operasi alat

Pemeliharaan alat

Baik sekali Baik Sedang buruk Buruk sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin,(1998).

Page 44: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

29

Gambar 2.4 Wheel Loader pada proyek Faekhu

2.5.3 Tandem Roller

Menurut Rochmanhadi (1982), tandem roller adalah alat yang memberikan

lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8 sampai 14

ton. Penambahan yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar

antara 25% hingga 60% dari pada berat penggilas. Untuk mendapatkan

penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya digunakan three

axleroller, penggunaan tandem roller pada penggilas batu-batuan yang keras dan

tajam, sebaiknya jangan digunakan sebab akan merusak roda-roda penggilasnya.

Butir-butir aspal cenderung mengisi bagian-bagian kosong yang terdapat diantara

butir-butirnya. Akibat pemadatan ini aspal menjadi padat, dengan susunan yang

lebih kompak. Fungsi dari tandem roller(Soedrajat, 1982) ialah sebagai alat

pemadat awal pada saat penghamparan aspal.

Page 45: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

30

Gambar 2.5 Tampak samping dan tampak depan Tandem Roller type

Caterpillar (CAT)

Tabel 2.7Detail Tandem Roller type CAT

Dimension mm

1 Overal-Length 4565

2 Drum Width

Drum Offset

Drum Shell Thickness

Drum Diameter

1700

170

17

1198

3 Overall Width 1872

4 Heigth at ROPS/FOPS

Heigth at Cab

2982

2982

5 Wheelbase 3300

6 Curb Clearance 934

7 Ground Clearance 268

Sumber : Caterpillar

Kapasitas produksi tandem roller (Rochmanhadi, 1985) dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

(2.14)

Dimana:

P = Produktivitas kerja vibrator roller (m3/jam); W = Lebar roller (m);

v = Kecepatan gerak alat (km/jam); fa = Efisiensi kerja alat;

Page 46: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

31

n = Jumlah lewat bolak-balik; P = Tebal pemadatan (m);

Be = Lebar pemadatan efektif (m).

Gambar 2.6 Tandem Roller Sakai Pada Proyek Fakhu-Lololakha

Untuk menghitung produktivitas alat berat tandem roller (Bina Marga, 2010)

yaitu:

( )

(2.15)

Apabila, N>1

( ) ( ( ) )

(2.16)

Keterangan:

Q = Kapasitas produksi vibrator roller (m³/jam)

v = Kecepatan rata-rata alat (km/jam)

N = Jumlah lajur lintasan

b = Lebar efektif pemadatan (m)

bo = Lebar overlap (m)

Fa = Faktor efisiensi alat

Page 47: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

32

t = Tebal lapis padat (m)

D = Berat jenis bahan (ton/m³)

Untuk menghitung produktivitas alat berat Tandem Roller (Bina Marga, 2012)

yaitu:

( )

(2.17)

Keterangan:

Q = Kapasitas produksi vibrator roller (m³/jam)

v = Kecepatan rata-rata alat (km/jam)

b = Lebar efektif pemadatan (m)

bo = Lebar overlap (m)

Fa = Faktor efisiensi alat

be = b-bo

t = Tebal lapis padat (m)

Tabel 2.8 Lebar Pemadatan Efektif (bo)

Tipe Peralatan Lebar Pemadatan Efektif (bo)

Tipe gilas macadam Lebar roda gerak = 0,2 m

Mesin gilas tandem Lebar roda gerak = 0,2 m

Kompaktor tanah Lebar roda gerak x 2 = 0,2 m

Mesin gilas roda ban

Jarak antar bagian paling luar dari ban-

banpaling luar = 0,3 m

Mesin gilas getar yang besa Lebar roller = 0,2 m

Mesin gilas getar yang kecil Lebar roller = 0,1 m

Buldozzer (Lebar trackshoe x 2) =0,3

Sumber : Alat-alat berat dan penggunaannya, (Rochmanhadi, 1983).

Page 48: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

33

Tabel 2.9 Kecepatan Kerja

Jenis Alat Kecepatan Kerja

Mesin gilas roda besi ±2 km/jam

Mesin gilas roda ban ±2,5 km/jam

Mesin gilas getar ±1,5 km/jam

Mesin gilas kaki kambing ±20 mil/jam

Compactor tanah ±4 – 10 km/jam

Tamper ±1,0 km/jam

Sumber : (Rochmanhadi, 1982).

Tabel 2.10 Faktor Efisiensi Alat Tandem Roller

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : (M. Sjachdirin, 1998).

2.5.4 Motor Grader

Motor grader adalah alat besar yang berfungsi sebagai pembentuk

permukaan tanah atau perataan tanah. Blade dari motor grader ini dapat diatur

sedemikian rupa, sehingga fungsinya bisa diubah angle dozer atau tilting dozer ini

jelas lebih flexible dari pada jenis dozer. Variasi posisi Blade ini tidak berarti

bahwa motor grader termasuk dari jenis dozer, karena dalam pekerjaan

penggusuran tanah, bulldozer jauh lebih efektif dari pada grader, hal ini

disebabkan tenaga yang tersedia dan juga letak sentroid (titik berat) pada

Bladebulldozer.

Page 49: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

34

Gambar 2.7 Contoh Desain Motor Grader type Caterpillar (CAT)

Keterangan gambar:

1. Tinggi – puncak kabin 4452 mm 175,3 in

2. Tinggi – pusat gandar depan 858 mm 33,8 in

3. Panjang – antara gandar tandem 2285 mm 90 in

4. Panjang – gandar depan ke moldboard 4084 mm 159,4 in

5. Panjang – gandar depan ke tandem tengah 10.278 mm 404,6 in

6. Panjang – ban depan ke ujung rangka belakang 14.194 mm 558,8 in

7. Panjang – counterweight ke ripper 16.102 mm 633,9in

8. Jarak bebas dari tanah ke gandar belakang 607 mm 23,9 in

9. Tinggi ke puncak silinder 3846 mm 151,4 in

10. Tinggi ke pipa gas buang 4322 mm 170,2 in

11. Lebar – garis sumbu ban 3.450 mm 135,8 in

12. Lebar – sisi luar ban belakang 4225 mm 166,3 in

13. Lebar – sisi luar ban depan 4280 mm 168,5 in

Untuk menghitung produktivitas alat berat motor grader (Bina Marga, 2010)

yaitu:

Apabila, N<1 atau N=1

(2.18)

Apabila, N>1

Page 50: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

35

( ( )

(2.19)

Keterangan:

Q = Produksi per jam (m²/jam); Lh = Panjang hamparan (m)

N = Jumlah lajur lintasan b = Lebar efektif kerjablade

bo = Lebar overlap (m) t = Tebal lapis agregat padat

Fa = Faktor efisiensi alat n = Jumlah passing

Ts = Waktu siklus motor grader (menit)

Untuk menghitung produktivitas alat berat Motor Grader (Bina Marga, 2012)

yaitu:

( )

(2.20

Tabel 2.11 Panjang Pisau Efektif b-bo (mm)

Panjang blade

2200 3100 3710 4010

b-bo (panjang blade efektif -

panjang tumpang tindih)

sudut

blade 60° 1600 23900 2910 3170

sudut

blade 45° 1260 1890 2320 2540

Sumber : Alat-alat berat dan penggunaannya, (Rochmanhadi, 1985).

Tabel 2.12 Kecepatan Rata-rata Motor Grader(km/jam)

Pekerjaan Kecepatan (km/jam)

Membuat slope 4,0

Menggali saluran 4,0– 6,4

Perataan akhir 6,5 – 14,5

Perawatan jalan 6,4– 9,7

Pencampuran 14,5– 32,2

Penebaran material 9,7 – 14,5

Sumber : Construction methods and management, 1998.

Page 51: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

36

Tabel 2.13 Faktor Efisiensi Alat Motor Grader

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : Alat-alat berat dan penggunaannya, (Rochmanhadi, 1985).

Gambar 2.8 Motor Grader Mitsubishi Pada Proyek Faekhu-Lolakha

2.5.5Water Tanker

Water tanker digunakan untuk mengangkut air, yang digunakan untuk

menyiram permukaan material yang dipadatkan atau untuk keperluan lainnya.

Pada proses pemadatan lapisan pondasi bawah terlalu kering maka disiram air

pada lapisan ini. Banyaknya air yang disiram dari mobil tangki air ditentukan

secara visual artinya kadar air yang disiramkan tidak melebihi kadar air optimum

oleh pengawas lapangan sedemikian hingga agregat tidak terlalu basah. Jika kadar

air kurang ditambahkan pada saat penggilasan pada pekerjaan pemadatan

digunakan vibrator roller dengan bobot 8 ton. Kepadatan umumnya dicapai

dengan 8 sampai 10 passing secara memanjang di atas lapisan pondasi bawah.

Setelah pekerjaan lapisan pondasi bawah selesai dilanjutkan dengan pekerjaan

lapisan pondasi atas.

Page 52: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

37

Gambar 2.9 Water Tanker type MAC/MAT5 CAT725 ADT

Keterangan gambar 2.9 water tanker diatas:

Menurut Rochmanhadi (1985), kapasitas produksi Water Tanker dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

(2.21)

Dimana:

Q = Produksi alat per jam (m³/jam); n = Pengisian tangki perjam

C = Kapasitas bak/volume tangki (m³); E,fa = Faktor efisiensi kerja total

Wc = Kebutuhan air/m³ material padat

Kapasitas produksi Water Tanker dapat dihitung dengan rumus (Soedrajad, 1994)

sebagai berikut:

( ) ( ) ( 2.22)

P = Produktivitas kerja alat (m³/jam) S = Kecepatan gerak alat (km/jam)

C = Kapasitas tangki (m³ atau liter) d = Jarak angkut (km atau meter)

Page 53: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

38

p = tebal base (cm)

Untuk menghitung produktivitas alat berat water tank truck (Bina Marga, 2010)

yaitu:

(2.23)

Keterangan:

Q = Kapasitas produksi alat per jam (m³/jam)

Pa = Kapasitas pompa air (liter/menit)

Fa = Faktor efisiensi alat

Wc = Kebutuhan air/m³ material padat m³

Tabel 2.14 Faktor Efisiensi Alat Water Tank Truck

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk

Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin, (1998).

Page 54: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

39

Gambar 2.10 Water Tanker Pada Proyek Faekhu-Lololakha

2.5.6 Pneumatic Tyred Roller

Gambar 2.11 Tampak samping dan tampak depan PTR type CAT

Page 55: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

40

Tabel 2.15 Dimensions PTR

Dimensions mm

1 Overal-Length 4290

2 Compaction Width

Tire Overlap

1740

13

3 Wheelbase 3340

4 Ground Clearance 267

5 Heigth (Steering Wheel) 2320

6 Height (ROPS) 3000

Sumber : Caterpillar

Pneumatic tyred roller adalah roda-roda penggilas (Rochmanhadi, 1982).

Jenis ini terdiri atas roda-roda dan karet yang di pompa pneumatic susunan dari

roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas

oleh roda bagian muka, maka akan digilas oleh roda bagian belakang. Roda-roda

ini menghasilkan apa yang dinamakan kneading action (tekanan) terhadap tanah

sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan roda terhadap

permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban. Semakin besar

tekanan ban semakin besar tekanan yang terjadi pada tanah, hal ini dapat

memperbesar kneading action (tekanan) tadi.

Menghitung produktivitas pneumatic tyred roller menurut Soedrajat (1994)

dapat digunakan rumus:

(2.24)

Dimana:

P = Produktivitas kerja vibrator roller (m3/jam);

W = Lebar roller (m)

S =Kecepatan gerak alat (km/jam);

E = Efisiensi kerja alat;

N = Jumlah lewat bolak – balik;

p = Tebal pemadatan (m).

Page 56: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

41

Kapasitas produksi pneumatic tyred roller (Rochmanhadi, 1985) dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

(2.25)

Dimana:

P = Produktivitas kerja (m³/jam),

W = Lebar roller (m)

v = Kecepatan gerak alat (km/jam),

E, fa = Efisiensi kerja alat

n = Jumlah lewat bolak-balik,

P = Tebal pemadatan (m)

be = Lebar pemadatan efektif (m)

Untuk menghitung produktivitas alat berat pneumatic tyred roller (Bina Marga,

2010) yaitu:

Apabila, N<1 atau N=1

( )

(2.26)

Apabila, N>1

( ) ( ( ) )

(2.27)

Keterangan:

Q =Kapasitas produkti vibrator roller (m³/jam)

v = Kecepatan rata-rata alat (km/jam)

N = Jumlah lajur lintasan

b = Lebar efektif pemadatan (m)

bo = Lebar overlap (m)

Fa = Faktor efisiensi alat

t = Tebal lapis padat (m)

Page 57: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

42

D = Berat jenis bahan (ton/m³)

Untuk menghitung produktivitas alat berat pneumatic tyred roller (Bina Marga,

2012) yaitu:

( )

(2.28)

Keterangan:

Q =Kapasitas produkti vibrator roller (m³/jam)

v = Kecepatan rata-rata alat (km/jam)

b = Lebar efektif pemadatan (m)

bo = Lebar overlap (m)

be = b-bo

Fa = Faktor efisiensi alat

t = Tebal lapis padat (m)

Gambar 2.12 Pneumatic Tandem Roller (PTR) type SAKAI

Page 58: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

43

2.5.7 Asphalt Finisher

Asphalt finisher (Rochmanhadi, 1982) adalah alat yang berfungsi untuk

menghamparkan material yang telah diproses oleh mixing plant yang disebut

dengan aspal beton dari AMP diangkut dengan dump truck ke lokasi pekerjaan

dan dituangkan ke asphalt finisher. Asphalt finisher mempunyai roda belakang

(crawler track), dapat menampung processed material, pada asphaltfinisher

terdapat alat seperti hopper tetapi tidak mempunyai alas sehingga material

pavement yang dituangkan dari truck langsung ke bawah, dibagian belakangnya

terdapat pisau selebar hopper tersebut, yang diatur sedemikian rupa, sehingga

tingginya di atas jalan 0-14 cm (belum padat) menurut yang diinginkan. Secara

garis besar cara kerjanya dapat diterangkan sebagai berikut: processed material

dari mixing plant yang dibawa truck dimasukkan kedalam hopper. Hopper ini

mempunyai alas conveyor belt dari karet yang dapatmengeluarkan material

tersebut. Conveyor ini dibagi menjadi dua bagian yang dapat digerakkan

tersendiri, karena adanya conveyor ini maka feeding tidak tergantung kepada

kecepatan maju asphalt finisher ini, dengan demikian jika misalnya kebutuhan

material sebelah kiri tidak sama dapat dilaksanakan, juga misalnya untuk

memperbaiki grade melintang akibat kesalahan. Penggunaan asphalt finisher

dimaksud untuk mendapatkan hamparan yang meratakan sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Gambar 2.13 Tampak Samping dan Tampak Depan Asphalt Finisher type

CAT

Page 59: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

44

Keterangan: mm

a. Tractor length with push roller 4950

b. Length with push roller and screed 6160

c. Transport width with screed end gates (hopper raised) 2720

Transport width without screed end gates (hopper raised) 2500

d. Tractor operating width (hopper lowered) 3306

e. Track gauge width 2200

f. Operating height with canopy 3840

g. Transport height with canopy, fumes stack and seat lowered 2920

h. Truck dump height (at hoppers)MTS undercarriage 605

Steel Track undercarriage 593

i. Truck entry width (at hoppers) 3200

j. Hopper length 1960

k. Push roller height 533

l. Clearance 260

- Hopper capacity (with conveyor tunnels) – m3 6.5

- Discharge height at center

- MTS undercarriage 577

- Steel Track undercarriage 566

- Augers diameter 406

Gambar 2.14 Asphalt Finisher Pada Proyek Faekhu

Page 60: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

45

Untuk menghitung produktivitas asphalt finisher dinyatakan dengan rumus

(Soedrajat, 1994):

QAF x W x S x E x p (2.29)

Dimana:

QAF = Produktivitas kerja mesin asphalt finisher (m3/jam)

W = Lebar alat spreader (m)

S = Kecepatan gerakan alat (km/jam)

E = Efisiensi kerja alat

p = Tebal lapisan hamparan tack coat (m)

Untuk menghitung produktivitas alat berat asphalt finisher (Bina Marga, 2010)

yaitu:

(2.30)

Keterangan:

Q = Kapasitas produksi asphalt finisher (m³/jam)

V = Kecepatan menghampar (m/menit)

b = Lebar hamparan (m)

Fa = Faktor efisiensi alat

t = Tebal lapis padat (m³)

D = Berat jenis bahan (ton/m³)

Tabel 2.16 Faktor Efisiensi Alat Asphalt Finisher

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin,(1998).

Page 61: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

46

2.5.8 Asphalt MixingPlant

Asphalt mixingplant (Rochmanhadi, 1982) adalah alat pengolah aspal atau

hot mixedbituminous dengan agregat yang digunakan untuk kepentingan

pembuatan perkerasan jalan. Produktivitas aspal yang berkapasitas besar

dilakukan dengan menggunakan sebuah mixing plant (tempat pengolahan aspal).

Asphalt mixingplant (AMP) ada 2 (dua) macam tipe, batch type dan continues

type. Untuk continues type jarang kita jumpai di lapangan, kurang disukai karena

pengendalian mutunya sulit dikendalikan. Asphalt mixing plant (AMP) yang

sering kita jumpai di Indonesia adalah type TSAP series, karena pengendaliannya

sederhana, mudah dioperasikan, pengoperasiannya ekonomis, awet, dan

performance-nya tinggi. Pada batch type mixing facilities, agregat di dalam hot

bin dipisah-pisah menurut ukurannya. Besarnya stock agregat didalam hot bin

diatur sedemikian sesuai dengan perbandingan fraksi ukuran didalam mixed

design. Kalau ada salah satu fraksi yang masuk ke hot bin terlalu banyak, maka

dari corong over flow akan terbuang keluar, maka dari itu perbandingan agregat

kasar, agregat halus yang masuk kedalam dryer diatur sesuai perbandingan yang

dibutuhkan. Agregat per batch yang sesuai dengan perbandingan mixed design

masuk kedalam pugmill untuk dicampur dengan aspal. Campuran aspal yang

keluar dari pugmill sudah siap diangkut truk untuk dihamparkan oleh asphalt

finisher.

Untuk menghitung produktivitas alat berat Asphalt MixingPlant (Bina Marga,

2012) yaitu:

(2.31)

Keterangan:

Q = Kapasitas produksi asphalt finisher (m³/jam)

V = Kecepatan menghampar (m/menit)

Fa = Faktor efisiensi alat

Page 62: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

47

Gambar 2.15 Tahapan pekerjaan Asphalt Mixing Plant (AMP)

Gambar 2.16 Asphalt mixingplant (AMP)

Page 63: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

48

2.5.9 Three Wheel Loader

Three Wheel Loader adalah merupakan salah satu alat berat yang berfungsi untuk

melakukan pekerjaan pemadatan tanah. lat Berat Three wheel roller ini biasa

digunakan untuk memadatkan lapisan - lapisan yang terdiri dari bahan bahan yang

berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan macadam.

Three wheel roller mempunyai berat antara 6-12 ton, apabila diinginkan

untuk pemadatan yang besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair (minyak

atau air) atau dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan zat cair atau

pasir dapat meningkatkan berat alat 15% sampai 35%.

Untuk menghitung produktivitas alat berat Three wheel roller (Bina Marga,

2012) yaitu:

( )

(2.32)

2.6 Definisi Pekerjaan

2.6.1 Pekerjaan Perkerasan Jalan

Perkerasan jalan (Sukirman, 1999) adalah sebuah konstruksi yang dibangun

diatas tanah. Berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi perkerasan jalan

(Sukirman, 1999) dibedakan atas:

1. Perkerasan lentur (flexible pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan

aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat

memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.

2. Perkerasan kaku (rigid pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan

semen (portland cement) sebagai bahan pengikat. Pelat beton dengan atau

tanpa tulangan diletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi

bawah. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.

Page 64: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

49

3. Perkerasan komposit (composite pavement), yaitu perkerasan kaku yang

dikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur

diatas perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.

2.6.2 Perkerasan Lentur

Menurut Sukirman (1999), perkerasan lentur (flexible pavement) adalah

perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-lapisan

perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah

dasar.

Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan

diatas tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan-lapisan tersebut berfungsi untuk

menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan dibawahnya.

Konstruksi perkerasan (Sukirman, 1999), terdiri dari:

1. Lapis permukaan (surface course)

Lapis permukaan adalah lapisan yang terletak paling atas. Untuk menahan beban

selama masa pelayanan, lapisan ini menggunakan aspal sebagai bahan

pengikatnya. Salah satu fungsi lapis permukaan adalah sebagai lapis penahan

beban roda dan lapis aus.

2. Lapis pondasi atas (base course)

Lapisan ini terletak diantara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah. Material

yang digunakan pada lapisan ini haruslah material yang cukup kuat. Untuk lapis

pondasi atas tanpa bahan pengikat dapat menggunkan material dengan CBR >

50% dan Plastisitas Indeks (PI) < 4%. Bahan yang digunkan dapat berupa batu

pecah, kerikil pecah, stabilitas tanah dengan semen dan kapur.

3. Lapis pondasi bawah (subbase course)

Lapisan ini terletak dibawah lapis pondasi atas dan berada diatas tanah dasar

(subgrade). Pada lapisan ini dapat menggunakan agregat yang bergradasi baik.

4. Tanah dasar (subgrade)

Lapis tanah dasar adalah lapisan dengan ketebalan 50-100 cm, yang selanjutnya

akan diletakkan lapis pondasi bawah diatasnya. Tanah dasar dapat berupa tanah

asli dari lokasi pengerjaan jika memenuhi syarat dan juga bisa dengan tanah dari

Page 65: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

50

lokasi lain. Sebelum lapis pondasi bawah diletakkan, tanah dasar harus dipada

tkan dengan kepadatan tertentu agar tercapai kestabilan tanah dasar.

2.6.3 Manajemen Peralatan dan Pelaksanaan

Manajemen pemilihan dan pengendalian alaaat berat (Wilopo, 2009) adalah

proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan alat berat

untuk mencapai tujuan pekerjaan yang ditentukan. Beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam pemilihan alat berat, sehingga kesalahan dalam pemilihan alat

berat dapat dihindari, antara lan adalah :

1. Fungsi yang harus dilaksanakan

Alat berat dikelompokan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali,

mengangkut, meratakan permukaan

2. Kapasitas peralatan

Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang

harus dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehinga pekerjaan

dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi

Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertikal) dan jarak

gerakan, kecepatan, frukuensi gerakan.

4. Pembatasan dari metode yaanag dipakai

Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu

lintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai

dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.

5. Ekonomi

Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan

pemeliharaan merupakan faktor penting didalam pemilihan alat berat.

6. Jenis Proyek

Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-

proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan,jembatan, irigasi,

dan pembukaana hutan.

Page 66: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

51

7. Lokasi proyek

Lokasi proyek juga merupakan hal ini yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat

berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.

8. Jenis dan daya dukung tanah

Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat

mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat,

lepas, keras, atau lembek.

9. Kondisi lapangan

Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain

yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana kerja

alat berat antara lain :

1. Volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu.

2. Dengan volume pekerjaan yang ada tersebut dan waktu yang telah ditentukan

harus ditetapkan jenis dan jumlah alat berat yang diperlukan untuk

menyelesaikan pekerjaana tersebut.

Manajemen peralatan adalah Suatu metode penggunaa alat-alat berat untuk

memperoleh hasil yang tepat guna dan dalam melaksanakan proyek. Elemen-

elemen manajemen peralatan antara lain :

1. Pemilihan dan kombinasi pengoperasian alat berat

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang melibatkan alat, sering dijumpai

penggunaan peralatan yang lebih dari satu jenis. Untuk itu diperlukan suatu

keahlian dalam pemilihan peralatan yang akan digunakan serta rencana yang

matang untuk mengkombinasikan dari berbagai peralatan yang digunakan agar

dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efesien.

Menurut Ahmad Kolil (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan

peralatan antara lain :

a. Macam atau jenis pekerjaan (pembangunan, rehabilitas, atau pemeliharaan, dan

sebagainya).

Page 67: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

52

b. Besar dan volume pekerjaan.

c. Kondisi topogarfi (tanah rawa, pegunungan, daerah terisolir).

d. Sifat proyek (menyangkut waktu penyelesaian antara cepat, sedang, bertahap

dan sebagainya).

Dari faktor 1,2,3, akan dapat ditentukan macam-macam peralatan yang

diperlukan, sedangkan dari faktor 4 akan ditentukan jumlah masing-masing

peralatan yang dibutuhkan.

2. Penjadwalan

Setelaah pemilihan alat, selanjutnya dilakukan perhitungan produksi dan

waktu produksi dan waktu penyelesaian dari masing-masing alat. Dari

perhitungan waktu penyelesaian penyelesaian dari masing-masing alat selanjutnya

dapat dibuat suatu jadwal pengoperasian alat.

Apabila kita harus menyewa alat, maka diperlukan penjadwalan yang baik,

sehingga selama waktu penyewaan, peralatan tersebut benar-benar dapat

dimanfaatkan secara optimal.

Penjadwalan pekerjaan dapat disusun setelah diketahui hal-hal berikut :

a. Waktu pelaksanaan.

b. Jenis dan volume pekerjaan.

c. Jumlah dan jenis peralatan

d. Kapasitas produksi peralatan

3. Hubungan Kerja

Untuk memperoleh kerja yang efektif, diperlukan pembagian tugas yang

baik anatara unit pelaksanaan.

Pembagian tugas tersebut adalah antara lain :

a. Untuk operasian peralatan mengadakan pengawasan dan pengaturan mengenai

metode pengoperasian peralatan.

b. Unit perbengkelan melaksanakan pekerjaan perbaikan, penggantian suku

cadang peralatan.

c. Unit pergudangan menyediakan onderdil-ordendil yang diperlukan.

Page 68: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

53

d. Unit teknik sipil mengadakan pengawasan dalam bidang pencapaian target

pelaksanaan.

e. Unit pemeliharaan peralatan melaksanakan pekerjaan pemeliharaan peralatan.

4. Pemeliharaan peralatan

Dalam melaksanaan pemindahan tanah, pelaksana akan selalu

mengharapkan tersedinya peralatan untuk keperluan operasi dan penyelesaian

pekerjaan yang sesaui dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal ini akan dapat

mencapai jika unit peralatan dapat menyediakan alat yang dibutuhkan dan alat

tersebut dapat bekerja dengan baik.

Untuk itu perlu adanya pemeliharaan alat yang baik sehingga alat yang

digunakan sesalu dala m keadaan siap pakai, pekerjaan pemeliharaan meliputu :

a. Pengisian bahan bakar.

b. Pelumasan

c. Testing dan inspeksi

d. Pengecekan accu dan coolingsystem

e. Pengaturan dan penyetelan mesin peralatan

f. Penggantian suku cadang

g. Pembersihan peralatan

2.7. Biaya Kepemilikan Dan Pengoperasian Alat Berat

Di dalam suatu proyek konstruksi alat-alat berat yang digunakan dapat

berasal dari bermacam-macam sumber, antara alain alat berat yang dibeli oleh

kontraktor, alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor, dan alat berat yang disewa

oleh kontraktor.

a. Alat berat yang dibeli oleh kontraktor

Kontraktor dapat saja membeli alat berat. Keuntungan dari pebelian ini

adalah biaya pemakaian per jam yang sangat kecil jika alat tersebut

digunakan secara optimal. Dilihat dari segi keuntungan perusahaan,

kepemilikan alat berat merupakan suatu faktor yang penting karena kadang-

kadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan

alat yang dimilikinya.

Page 69: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

54

b. Alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor

Alat dapat disewa dari perusahaan penyewaan alat berat. Sewa-beli alat

umumnya dilakukan jika pemakaian alat berat tersebut berlangsung dalam

jangka waktu yang lama. Sewa-beli maksudnya adalah karena jangka waktu

penyewaan yang lama maka pada akhir jasa penyewaan alat tersebut dapat

dibeli oleh pihak penyewa. Biaya pemakaian umumnya lebih tinggi

daripada memiliki alat tersebut, namun terhindar dari resiko biaya

kepemilikan alat berat.

c. Alat berat yang disewa oleh kontraktor

Perbedaan dari alat berat yang disewa dengan disewa-beli adalah dari

lamanya penyewaan. Alat berat yang disewa umumnya dalam jangka waktu

yang tidak lama. Biaya pemakaian alat berat sewa adalah yang tertinggi,

akan tetapi tidak akan berlangsung lama karena penyewaan dilakukan pada

waktu yang singkat.

2.7.1 Biaya Kepemilikan Alat Berat

Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari beberapa faktor:

1) Biaya dalam jumlah besar yang dikeluarkan karena membeli alat tersebut.

Jika pemilik meminjam uang dari bank untuk membeli alat tersebut maka

akan ada biaya terhadap bunga pinjaman.

2) Depresiasi alat, sejalan dengan bertambanya umum alat maka ada

penurunan nilai alat.

3) Pajak

4) Biaya yang dikeluarkan pemilik untuk membayar asuransi alat

5) Biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan tempat penyimpanan alat

berat

Depresiasi adalah penurunan nilai alat yang dikarenakan adanya kerusakan,

pengurangan, dan harga pasaran alat. Perhitungan depresiasi diperlukan untuk

Page 70: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

55

mengetahui nilai alat setelah pemakaian alat tersebut selama suatu masa tertentu.

Selain itu bagi pemilik alat, dengan mengitung depresiasi alat tersebut maka

pemilik dapat memperitungkan modal yang akan dikeluarkan di masa alat suda

tidak dapat digunakan dan alat baru arus dibeli.

2.7.1.1 Metode Perhitungan Biaya Kepemilikan

Perhitungan biaya kepemilikan per tahun dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan memperhitungkan bunga dan tanpa memperhitungkan bunga. Biaya

kepemilikan per tahun ditentukan dengan rumus:

a. Dengan memperhitungkan bunga tidak memperhitungkan nilai sisa

- Nilai suku bunga ditentukan dari koefisien suku bunga, A = P

(A/P,i,n) >> i = persen bunga, n = umur alat.

- Nilai suku bunga tidak ditentukan dari koefisien suku bunga Dengan

memperhitungkan nilai sisa

- Nilai suku bunga ditentukan dari koefisien suku bunga, A = P (A/P,i,n) –

F (A/F,i,n) >> i = persen bunga, n = umur alat.

- Nilai suku bunga tidak ditentukan dari koefisien suku bunga

b. Tanpa memperhitungkan bunga

Perhitungan biaya kepemilikan rata-rata tanpa memperhitungkan bunga

ditentukan dengan rumus:

Biaya kepemilikan per tahun dihitung dengan membagi nilai Arata-rata dengan

umur ekonomis alat.

2.7.2 Biaya Pengoperasian Alat Berat

Biaya pengoperasian alat akan timbul setiap saat alat berat dipakai. Biaya

pengoperasian alat berat meliputi biaya bahan bakar, gemuk, pelumas, perawatan

dan perbaikan, serta alat penggerak atau roda. Operator yang menggerakkan alat

juga termasuk dalam biaya pengoperasian alat.

Page 71: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

56

a. Bahan Bakar

Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau solar

berbeda-beda. Rata-rata alat berat yang menggunakan bahan bakar bensin 0,06

gallon per hourse-power (hp) per jam, sedangkan alat berat yang menggunakan

bahan bakar solar mengkonsumsi bahan bakar 0,04 gallon per hourse-power (hp)

per jam.. nilai yang didapat kemudian dikalikan dengan factor pengoperasian.

b. Pelumas

Perhitungan penggunaan pelumas per jam biasanya berdasarkan waktu operasi

dan lamanya penggantian pelumas. Perkiraannya dihitung dengan rumus:

c. Roda

Perhitungan depresiasi alat berat beroda ban dengan alat berat beroda crawler

berbeda. Umumnya crawler mempunyai depresiasi sama dengan depresiasi alat

sedangkan ban mempunyai depresiasi lebih pendek daripada umur alat.

Page 72: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

57

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Persiapan

Tahap persiapan adalah kegiatan sebelum melakukan pengumpulan dan

pengolahan data, pada tahap ini disusun kegiatan yang harus dilakukan dengan

tujuan untuk mengefektifkan dalam perencanaan.

Berikut persiapan awal yang dilakukan penulis untuk menunjang kelancaran

penyusun Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

1. Melengkapi persyaratan administrasi Tugas Akhir.

2. Melengkapi studi pustaka berupa pengumpulan materi sebagai referensi

dalam analisa data.

3. Menentukan kebutuhan data sementara.

4. Mendata instansi-instansi yang akan dijadikan narasumber data.

5. Pengadaan persyaratan administrasi untuk pengumpulan data.

6. Pembuatan proposal penyusunan Tugas Akhir.

7. Presentase data dan rangkuman kerja penyusun Tugas Akhir.

8. Survey lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi proyek.

9. Pembuatan jadwal rencana penyusun Tugas Akhir.

3.2 Data Umum Proyek

Pekerjaan : PENINGKATAN DAN PELEBARAN JALAN

RUAS FAEKHU- LO LOLAKHA KECAMATAN

GUNUNGSITOLI SELATAN

Kode Kecamatan : 04 Kec. Gunungsitoli Selatan

Pagu Dana : Rp. 6.075.371.000 (Enam milyar tujuh puluh lima

juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah)

Masa pelaksanaan : 210 Hari kalender

Page 73: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

58

Gambar 3.1 Denah Lokasi Pekerjan

Page 74: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

59

3.3 Tahap Perencanaan

Diagram alir Tugas Akhir adalah sejumlah kerangka dasar yang

membentuk tahapan kerja dan berfungsi sebagai pedoman umum untuk membawa

proses penyusunan Tugas Akhir. Kerangka dan prosedur perancangan diterangka

dalam Diagram Alir.

No

Yes

Gambar 3.1 Diagram Alir

Mulai

Pengamatan Dilapangan

Pengumpulan data

a. Gambar kerja

b. Gambar proyek

c. Data alat berat

d. Time schedul

Check kelengkapan

Data

Studi Pustaka

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Pengolahan Data dan Pembahasan

Menghitung kapasitas produksi masing-masing alat berat

yang digunakan untuk pekerjaan perkerasan

Menghitung waktu kerja masing-masing alat berat

berdasarkan jumlah alat yang tersedia

Menghitung biaya pengadaan dan pengoperasian alat berat

berdasarkan jumlah alat yang tersedia dan berdasarkan

jumlah alat ideal

Menghitung waktu kerja masing-masing alat berat

berdasarkan jumlah alat ideal

Page 75: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

60

3.4 Pengumpulan Data

Adapun metode dalam pengumpulan data yaitu metode observasi dan metode

literatur. Metode observasi yaitu metode yang bertujuan mengamati

mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengolah data hasil pengamatan di

lapangan.

Metode literatur yaitu metode yang bertujuan mengumpulkan, mengidentifikasi

dan mengolah data tertulis dan metode kerja yang digunakan.

a. Mengadakan studi pendahuluan.

b. Mengadakan studi kepustakaan.

c. Praktik langsung kelapangan, wawancara.

d. Prosedur pengumpulan data di lapangan adalah berdiskusi kepada

pengawas di lapangan, konsultan pelaksana.

e. Pengamatan langsung di lokasi proyek kemudian mendokumentasikan

kegiatan yang dilaksanakan di lapangan.

Adapun data yang diperlukan antara lain :

a. Gambar kerja

b. Gambar proyek

c. Data alat berat

d. Time schedul

3.5 Pengolahan Data dan pembahasan

Langkah berikutnya setelah proses pengambilan data dilapangan adalah

melakukan pengolahan data. Data yang disesuaikan dengan jenis analisis yang

akan dilakukan data tersebut nantinya menggunakan dalam menganalisis

produktivitas dan efektivitas dari masing-masing alat berat pada pekerjaan

perkerasan lentur pembangunan ruas jalan Binaka-Hetalu Kecamatan

Gunungsitoli Idanoi (DBH provinsi).

Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang dibutuhkan,

selanjutnya dikelompokkan sesuai identifikasi tujuan permasalahan, sehingga

Page 76: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

61

diperoleh analisis yang efektiv dan terarah. Adapun analisis yang dilakukan

adalah :

a. Analisis perhitungan Produktivitas masing-masing alat berat

Perhitungan volume pekerjaan

Perhitungan kapasitas produksi alat berat

b. Menghitung waktu yang dibutuhkan masing-masing alat berat

c. Menghitung biaya pengadaan dan pengoperasian alat berat

Perhitungan waktu pemakaian alat

Perhitungan biaya pasti

Page 77: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

62

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Volume Pekerjaan Lapis Perkerasan Aspal

Pekerjaan pada proyek peningkatan dan pelebaran jalan ruas Faekhu- Lololakha

Kecamatan Gunungsitoli Selatan adalah pekerjaan galian, timbunan, drainase, dan

pengaspalan. Hal yang dianalisis dalam pembahasan ini yaitu produktivitas alat berat

pada pekerjaan perkerasan.

- Panjang Jalan = STA 0 + 000 – STA. 2+ 693

- Lebar Jalan lama = 3.00 meter

- Lebar Jalan Rencana = 4.00 meter

- Base B = 25 cm = 0,25 m

- Base A = 15 cm = 0,15 m

- Lataston (HRS-Base) = 6 cm = 0, 06 m

Gambar 4.1 Desain Typical Crossection

Page 78: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

63

Pada perhitungan volume pekerjaan ada tiga yaitu, volume pekerjaan pada base

B, volume pekerjaan pada base A dan Volume pekerjaan pada Lataston (HRS-Base).

HRS (Hot Rolled Sheet) atau lapis tipis beton campuran aspal panas (LATASTON)

merupakan lapisan permukaan non struktural yang memiliki agregat gradasi senjang,

filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu yang dicampur dan dipadatkan

dalam keadaan panas.

Gambar 4.2 Desain Perencanaan Perkerasan Asphal

4.1.1 Volume Pekerjaan Base – B

Pada pekerjaan Base – B terdapat ukuran tebal lapis = 0,25 m, Panjang jalan

2693 m, dan lebar jalan untuk pelebaran 0,6 m pada masing-masing sisi (Kiri & Kanan).

Pada perhitungan volume dihitung setiap persegmen yaitu pada STA. 0 + 000 -

STA. 0 + 150: Panjang x Tebal x Lebar x 2 (sisi kiri dan kanan), (150 x 0,25 x 0,6) x 2

= 45 m3. Maka perhitungan selanjutnya dilakukan kesegmen berikutnya sampai pada

STA. 2+ 693. Dari hasil perhitungan dari Tabel 4.1 di bawah maka didapat :

volume pekerjaan sebesar = 807.9 m3 (Tabel 4.1 halaman 60)

faktor gembur material agregat = 1,20

volume pekerjaan gembur = faktor gembur x volume base-b

= 1,20 x 807.9 m3

= 969,48 m3

Page 79: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

64

Tabel 4.1 Volume Pekerjaan Base – B, Tebal : 25 Cm, Lebar : 60 cm (kr,kn)

No. Stasion Panjang

(m)

tebal

(m)

L

(m)

kiri &

kanan

Volume

(m3)

1 STA. 0 + 000 s/d STA. 0 + 150 150 0.25 0.6 2 45

2 STA. 0 + 150 s/d STA. 0 + 300 150 0.25 0.6 2 45

3 STA. 0 + 300 s/d STA. 0 + 450 150 0.25 0.6 2 45

4 STA. 0 + 450 s/d STA. 0 + 600 150 0.25 0.6 2 45

5 STA. 0 + 600 s/d STA. 0 + 750 150 0.25 0.6 2 45

6 STA. 0 + 750 s/d STA. 0 + 900 150 0.25 0.6 2 45

7 STA. 0 + 900 s/d STA. 1 + 050 150 0.25 0.6 2 45

8 STA. 1 + 050 s/d STA. 1 + 200 150 0.25 0.6 2 45

9 STA. 1 + 200 s/d STA. 1 + 350 150 0.25 0.6 2 45

10 STA. 1 + 350 s/d STA. 1 + 500 150 0.25 0.6 2 45

11 STA. 1+ 500 s/d STA. 1 + 650 150 0.25 0.6 2 45

12 STA. 1 + 650 s/d STA. 01+ 800 150 0.25 0.6 2 45

13 STA. 1 + 800 s/d STA. 1 + 950 150 0.25 0.6 2 45

14 STA. 1 + 950 s/d STA. 2 + 100 150 0.25 0.6 2 45

15 STA. 2 + 100 s/d STA. 2 + 250 150 0.25 0.6 2 45

16 STA. 2 + 250 s/d STA. 2 + 400 150 0.25 0.6 2 45

17 STA. 2 + 400 s/d STA. 2 + 550 150 0.25 0.6 2 45

18 STA. 2 + 550 s/d STA. 2 + 693 143 0.25 0.6 2 42.9

TOTAL VOLUME 807.9

4.1.2 Volume Pekerjaan Base – A

Pada pekerjaan Base – A terdapat ukuran tebal lapis = 0,15m, Panjang jalan

2693 m, dan lebar jalan 4 m.

Pada perhitungan volume dihitung setiap persegmen yaitu pada STA. 0 + 000 -

STA. 0 + 150: Panjang x Tebal x Lebar, (150 x 0,15 x 4) = 90 m3. Maka perhitugan

selanjutnya dilakukan kesegmen berikutnya sampai pada STA. 2+ 693. Dari hasil

perhitungan dari Tabel 4.2 dibawah maka didapat :

volume pekerjaan sebesar = 1615.8 m3 (Tabel 4.2 halaman 61)

faktor gembur material agregat = 1,20

volume pekerjaan gembur = faktor gembur x volume base- a

= 1,20 x 1615.8 m3

= 1938,96 m

3

Page 80: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

65

Tabel 4.2 Volume Pekerjaan Base – A, Tebal : 15 Cm

No. Stasion Panjang

(m)

tebal

(m) L (m)

Volume

(m3)

1 STA. 0 + 000 s/d STA. 0 + 150 150 0.15 4 90

2 STA. 0 + 150 s/d STA. 0 + 300 150 0.15 4 90

3 STA. 0 + 300 s/d STA. 0 + 450 150 0.15 4 90

4 STA. 0 + 450 s/d STA. 0 + 600 150 0.15 4 90

5 STA. 0 + 600 s/d STA. 0 + 750 150 0.15 4 90

6 STA. 0 + 750 s/d STA. 0 + 900 150 0.15 4 90

7 STA. 0 + 900 s/d STA. 1 + 050 150 0.15 4 90

8 STA. 1 + 050 s/d STA. 1 + 200 150 0.15 4 90

9 STA. 1 + 200 s/d STA. 1 + 350 150 0.15 4 90

10 STA. 1 + 350 s/d STA. 1 + 500 150 0.15 4 90

11 STA. 1+ 500 s/d STA. 1 + 650 150 0.15 4 90

12 STA. 1 + 650 s/d STA. 01+ 800 150 0.15 4 90

13 STA. 1 + 800 s/d STA. 1 + 950 150 0.15 4 90

14 STA. 1 + 950 s/d STA. 2 + 100 150 0.15 4 90

15 STA. 2 + 100 s/d STA. 2 + 250 150 0.15 4 90

16 STA. 2 + 250 s/d STA. 2 + 400 150 0.15 4 90

17 STA. 2 + 400 s/d STA. 2 + 550 150 0.15 4 90

18 STA. 2 + 550 s/d STA. 2 + 693 143 0.15 4 85.8

TOTAL VOLUME 1615.8

4.1.3 Volume Pekerjaan Lapis Pondasi Lataston (HRS-Base)

Pada pekerjaan Lapis Pondasi Lataston (HRS-Base) terdapat ukuran tebal lapis

= 0,06 m, Panjang jalan 2693 m, dan lebar jalan 4 m.

Pada perhitungan volume dihitung setiap persegmen yaitu pada STA. 0 + 000 -

STA. 0 + 150 : Panjang x Tebal x Lebar, (150 x 0,06 x 4) = 36 m3. Maka perhitugan

selanjutnya dilakukan kesegmen berikutnya sampai pada STA. 2+ 693. Dari hasil

perhitungan dari Tabel 4.3 dibawah maka didapat :

volume padat = 646.32 m3 (Tabel 4.3 halaman 62)

Berat Jenis Lataston = 2,23 ton/ m3 (Lampiran 2)

Volume pekerjaan gembur = 1,20 x 646,32 m3

= 775,5 m

3

Berat volume pekerjaan = 646,32 m3 x 2,23 ton/ m

3

= 1441,29 ton

Page 81: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

66

Tabel 4.3 Volume Pekerjaan Lapis Pondasi Lataston (HRS-Base) Tebal : 6 Cm

No. Stasion Panjang

(m) T (m) L (m)

Volume

(m3)

1 STA. 0 + 000 s/d STA. 0 + 150 150 0.06 4 36

2 STA. 0 + 150 s/d STA. 0 + 300 150 0.06 4 36

3 STA. 0 + 300 s/d STA. 0 + 450 150 0.06 4 36

4 STA. 0 + 450 s/d STA. 0 + 600 150 0.06 4 36

5 STA. 0 + 600 s/d STA. 0 + 750 150 0.06 4 36

6 STA. 0 + 750 s/d STA. 0 + 900 150 0.06 4 36

7 STA. 0 + 900 s/d STA. 1 + 050 150 0.06 4 36

8 STA. 1 + 050 s/d STA. 1 + 200 150 0.06 4 36

9 STA. 1 + 200 s/d STA. 1 + 350 150 0.06 4 36

10 STA. 1 + 350 s/d STA. 1 + 500 150 0.06 4 36

11 STA. 1+ 500 s/d STA. 1 + 650 150 0.06 4 36

12 STA. 1 + 650 s/d STA. 01+ 800 150 0.06 4 36

13 STA. 1 + 800 s/d STA. 1 + 950 150 0.06 4 36

14 STA. 1 + 950 s/d STA. 2 + 100 150 0.06 4 36

15 STA. 2 + 100 s/d STA. 2 + 250 150 0.06 4 36

16 STA. 2 + 250 s/d STA. 2 + 400 150 0.06 4 36

17 STA. 2 + 400 s/d STA. 2 + 550 150 0.06 4 36

18 STA. 2 + 550 s/d STA. 2 + 693 143 0.06 4 34.32

TOTAL VOLUME 646.32

4.2. Produktivitas Masing-masing Alat Berat

4.2.1 Produktivitas Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B

URUTAN KERJA

1 Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke

dalam Dump Truck di Base Camp

2 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi

pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader

3 Hamparan Agregat disiram dengan Water Tank

Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem

Roller

4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan

merapikan tepi hamparan dan level permukaan

dengan menggunakan Alat Bantu

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Page 82: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

67

4.2.1.1 Wheel Loader

Tabel 4.4 Kapasitas Produksi Wheel Loader Pada Pekerjaan Base-B

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

WHEEL LOADER Tipe (E15)

Kapasitas bucket

V 1.5 m3

Faktor bucket

Fb 0.85 -

Faktor efisiensi alat

Fa 0.83 -

Waktu Siklus T1 + T2 + T3

Ts1

- Kecepatan maju rata

rata

Vf 10 km/jam

- Kecepatan kembali rata rata

Vr 15 km/jam

- Muat ke Bin = (l x 60) / Vf

T1 0.3 menit

- Kembali ke Stock pile = (l x 60) / Vr

T2 0.2 menit

- Lain - lain (waktu

pasti)

T3 0.65 menit

Ts1 1.15 menit

Kap. Prod./jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 55,21 m3

Ts

Koefisien Alat / ton = 1 : Q1 (E15) 0.008 Jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

Kapasitas produksi per jam (Q1) =

=

= 55,21 m³/jam

Kapasitas produksi per hari = 55,21 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 386,49 m³/hari

Page 83: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

68

4.2.1.2 Dump Truck

Tabel 4.5 Kapasitas Produksi Dump Truck Pada Pekerjaan Base-B

Alat berat Simbol Kap. Satuan

DUMP TRUCK Tipe (E08)

Kapasitas bak

V 3.5 ton

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.80 -

Kecepatan rata-rata bermuatan v1 20 km/jam

Kecepatan rata-rata kosong

v2 30 km/jam

Waktu Siklus :

- Waktu memuat = V x 60/Q1 x Bil T1 2,51 menit

- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 menit T2 47.04 menit

- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60 menit T3 31.36 menit

- dan lain-lain

T4 2 menit

Ts2 82.91 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60

Q2 1.32 m3

Ts x Bil

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q2 - 0.846914 jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

1. Waktu siklus dump truck (Ts) = -

- waktu muat (t1) =

=

= 2,51 menit

- waktu tempuh isi (t2) = L

= 47,04 menit

- waktu tempuh kosong (t3) = L

= 31,36 menit

- waktu lain-lain (t4) = 2 menit

2. Jumlah rit =

=

= 5 rit

Page 84: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

69

3. Kapasitas produksi per hari = (V/Bil) x Fa x 5 rit

= (3,5/1,51) x 0,8 x 5 rit

= 9,27 m3/hari

Catatan :

1. Waktu kerja efektif perhari adalah 7 jam

2. 1,51 adalah berat isi lepas, (Lampiran 2)

4.2.1.3 Motor Grader

Tabel 4.6 Kapasitas Produksi Motor Grader Pada Pekerjaan Base-B

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

MOTOR GRADER Tipe (E13)

Panjang hamparan

Lh 50 m

Lebar efektif kerja blade

b 2.4 m

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Kecepatan rata-rata alat

v 4 km/jam

Jumlah lintasan

n 6 lintasan

Lajur lintasan

N 2

Lebar Overlap

bo 0.3 m

Waktu Siklus :

Ts3

- Perataan 1 lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.75 menit

- Lain-lain

T2 1 menit

Ts3 1.75 menit

Kap. Prod. / jam = Lh x (n(b-bo)+bo) x t x Fa x 60 Q3 162.98 m3

N x n x Ts

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q3 (E13) 0.004259 jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

Kapasitas produksi per jam (Q) =L ( - )

= ( - )

= 290,61 m³/jam

Page 85: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

70

Kapasitas produksi perhari = 290,61 x 7 jam kerja

= 2034,33 m3/hari

Catatan :

Pada pekerjaan penghamparan dan pemadatan untuk mencapai tebal 0,25 m padat, maka

dilakukan secara 2 tahap yaitu tahap pertama dilakukan penghamparan setebal 0,19 m

untuk mendapatkan tebal 0,13 m dalam keadaan padat, dan tahap kedua dilakukan

sesuai dengan tahap pertama.

4.2.1.4 Three Wheel Roller

Tabel 4.7 Kapasitas Produksi Three Wheel Roller Pada Pekerjaan Base-B

Alat Berat

Simbol Kap. Satuan

THREE WHEEL ROLLER Tipe (E16)

Kecepatan rata-rata alat

V 2.5 km / Jam

Lebar efektif pemadatan

b 1.4 M

Jumlah lintasan

n 12 lintasan

Lajur lintasan

N 2

Lebar Overlap

bo 0.3 m

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Apabila

Kap. Prod. / jam = be x v x 1000 x t x Fa

Q3 44.09 m3

N

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q3 (E16) 0.02 Jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

Kapasitas produksi per jam (Q) =

=

= 31,47 m³/jam

Kapasitas produksi per hari = 31,47 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 220,29 m³/hari

Page 86: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

71

Pada pekerjaan pemadatan dilakukan 2 tahap untuk memenuhi kepadatan 0,25 m.

4.2.1.5 Water Tank Truck

Tabel 4.8 Kapasitas Produksi Water Tank Truck Pada Pekerjaan Base-B

Alat Berat

Simbol Kap. Satuan

WATER TANK TRUCK Tipe (E23)

Volume Tangki Air

V 1.4 m3

Kebutuhan air / m3 agregat padat

Wc 0.08 m3

Faktor Efiesiensi Alat

Fa 0.83 -

Kapasitas pompa air

Pa 100 liter/menit

Kap. Prod. / jam = pa x Fa x 60

Q5 23.71 m3

1000 x Wc

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q5 (E23) 0.04 jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

Kapasitas produksi per jam (Q) =

=

= 62,25 m3/jam

Kapasitas produksi per hari = 62,25 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 435,75 m³/hari

Page 87: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

72

4.2.2 Produktivitas Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A

URUTAN KERJA

1 Wheel Loader memuat Agregat campuran ke

dalam Dump Truck di Base Camp

2 Dump Truck mengangkut Agregat kelas A ke lokasi

pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader

3 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank

Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem

Roller

4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan

merapikan tepi hamparan dan level permukaan

dengan menggunakan Alat Bantu

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

4.2.2.1 Wheel Loader

Tabel 4.9 Kapasitas Produksi Wheel Loader Pada Pekerjaan Base-A

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

WHEEL LOADER Tipe (E15)

Kapasitas bucket

V 1.5 m3

Faktor bucket

Fb 0.85 -

Faktor efisiensi alat

Fa 0.83 -

Waktu Siklus T1 + T2 + T3

Ts1

- Kecepatan maju rata

rata

Vf 10 km/jam

- Kecepatan kembali rata rata

Vr 15 km/jam

- Muat ke Bin = (l x 60) / Vf

T1 0.3 menit

- Kembali ke Stock pile = (l x 60) / Vr

T2 0.2 menit

- Lain - lain (waktu

pasti)

T3 0.65 menit

Ts1 1.15 menit

Kap. Prod./jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 55,21 m3

Ts

Koefisien Alat / ton = 1 : Q1 (E15) 0.008 Jam

Sumber: Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

Kapasitas produksi per jam (Q1) =

=

= 55,21 m³/jam

Page 88: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

73

Kapasitas produksi per hari = 55,21 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 386,49 m³/hari

4.2.2.2 Dump Truck

Tabel 4.10 Kapasitas Produksi Dump Truck Pada Pekerjaan Base-A

Alat Berat

Simbol Kap. Satuan

DUMP TRUCK Tipe (E08)

Kapasitas bak

V 3.5 ton

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.8 -

Kecepatan rata-rata bermuatan v1 20 km/jam

Kecepatan rata-rata kosong

v2 30 km/jam

Waktu Siklus :

- Waktu memuat = V x 60/Q1 x Bil T1 2,51 menit

- Waktu tempuh isi = (L : v1) x 60 menit T2 47.04 menit

- Waktu tempuh kosong = (L : v2) x 60

menit T3 31.36 menit

- lain-lain

T4 2 menit

Ts2 82.91 menit

Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60

Q2 1.32 m3

Ts x Bil

Koefisien Alat / m3 = 1 : Q2 (E08) 0.87 jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

1. Waktu siklus dump truck (Ts) = -

- waktu muat (t1) =

=

= 2,51 menit

- waktu tempuh isi (t2) = L

= 47,04 menit

- waktu tempuh kosong (t3) = L

= 31,36 menit

- waktu lain-lain (t4) = 2 menit

Page 89: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

74

2. Jumlah rit =

=

= 5 rit

3. Kapasitas produksi per hari = (V/Bil) x Fa x 5 rit

= (3,5/1,51) x 0,8 x 5 rit

= 9,27 m3/hari

4.2.2.3 Motor Grader

Tabel 4.11 Kapasitas Produksi Motor Grader Pada Pekerjaan Base-A

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

MOTOR GRADER

Tipe

(E13)

Panjang hamparan

Lh 50 m

Lebar efektif kerja blade

b 2.4 m

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Kecepatan rata-rata alat

V 4 km/jam

Jumlah lintasan

n 6 lintasan

Lajur lintasan

N 2

Lebar Overlap

bo 0.3 m

Waktu Siklus :

Ts3

- Perataan 1 lintasan = Lh : (v x 1000) x 60 T1 0.75 menit

- Lain-lain

T2 1 menit

Ts3 1.75 menit

Kap. Prod. / jam = Lh x (n(b-bo)+bo) x t x Fa x 60 Q3 184,03 m3

N x n x Ts3

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q3 (E13) 0.004 jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

a. Jenis alat = Motor Grader

b. Lebar kerja efektif (b) = 2,4 m

c. Tebal lapis agregat padat = 0,15 m

d. Faktor gembur = 1,51 (Lampiran 2)

e. Tebal lapis agregat gembur (t) = 0,15 m x 1,51 = 0,22

Page 90: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

75

Kapasitas produksi per jam (Q) = L ( - )

= ( - )

= 336,5 m³/jam

Kapasitas produksi per hari = 336,5 m³/jam x 7 jam efektif/jam

= 2355,54 m³/hari

4.2.2.4 Tandem Roller

Tabel 4.12 Kapasitas Produksi Tandem Roller Pada Pekerjaan Base-A

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

TANDEM ROLLER Tipe (E17)

Kecepatan rata-rata alat

v 3.5 km/jam

Lebar efektif pemadatan

b 1.4 m

Jumlah lintasan

n 6 lintasan

Jumlah lajur lintasan

N 3

Lebar overlap

bo 0.3 m

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = be x v x 1000 x t x Fa Q4 56,17 m3

n

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q4 (E19) 0.015 jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

a. Jenis alat = Tandem Roller SAKAI

b. Lebar pemadatan efektif (be) = b-bo (1,7 m-0,30 m) = 1,4

c. Tebal lapis agregat padat (t) = 0,15 m

d. Berat isi padat = 1,81 ton/m3 (Lampiran 2)

Kapasitas produksi per jam (Q) =

=

= 56,17 m³/jam

Page 91: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

76

Kapasitas produksi per hari = 101,68 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 393,21 m³/hari

4.2.2.5 Water Tank Truck

Tabel 4.13 Kapasitas Produksi Water Tank Truck Pada Pekerjaan Base-A

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

WATER TANK TRUCK

Tipe (E23)

Volume tanki air

V 1.5 m3

Kebutuhan air / M3 agregat padat Wc 0.07 m3

Kapasitas pompa air

pa 100 liter/menit

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Kap. Prod. / jam = pa x Fa x 60

Q5 71.14 m3

1000 x Wc

Koefisien Alat / M3 = 1 : Q5

(E23) 0.014 jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

Kapasitas produksi per jam (Q) =

=

= 62,25 m3/jam

Kapasitas produksi per hari = 62,25 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 435,75 m³/hari

Page 92: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

77

4.2.3 Produktivitas Alat Berat Pada Pekerjaan Lapis Pondasi (HRS-Base)

URUTAN KERJA

1 Wheel Loader memuat Agregat ke dalam

Cold Bin AMP

2 Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan

dengan AMP untuk dimuat langsung ke dalam

Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan

3 Campuran panas HRS dihampar dengan Finisher

dan dipadatkan dengan Tandem (Awal & Akhir) dan

Pneumatic Tire Roller (Intermediate Rolling)

4 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan

merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan

Alat Bantu

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

4.2.3.1 Wheel Loader

Tabel 4.14 Kapasitas Produksi Wheel Loader Pada Pekerjaan Lataston (HRS-

Base)

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

WHEEL LOADER Tipe (E15)

Kapasitas bucket

V 1.5 m3

Faktor bucket

Fb 0.85 -

Faktor efisiensi alat

Fa 0.83 -

Waktu Siklus T1 + T2 + T3

Ts1

- Kecepatan maju rata rata

Vf 10 km/jam

- Kecepatan kembali rata rata

Vr 15 km/jam

- Muat ke Bin = (l x 60) / Vf

T1 0.3 Menit

- Kembali ke Stock pile = (l x 60) / Vr

T2 0.2 Menit

- Lain - lain (waktu pasti)

T3 0.75 Menit

Ts 1.25 Menit

Kap. Prod./jam = V x Fb x Fa x 60 Q1 50,97 Ton

Ts

Koefisien Alat / ton = 1 : Q1 (E15) 0.009 Jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

1. Waktu siklus wheel loader (Ts) = 1,25 menit

- waktu memuat ke bin (t1) =

Page 93: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

78

= 0,3 menit

- waktu kembali ke stoke pile (t2) =

= 0,2 menit

- waktu penyesuaian posisi alat (t3) = 0,75 menit

2. - Kapasitas produksi per jam (Q) =

=

= 50,79 m³/jam

- Kapasitas produksi per hari = 50,79 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 335,57 m³/hari

Keterangan:

Nilai kapasitas bucket (V) yang digunakan di lapangan, didapat berdasarkan

spesifikasi alat berat wheel loader/XGMA (Lihat lampiran).

Jenis material yang digunakan adalah agregat dan aspal.

Tabel 4.15 Faktor Pengisian Bucket Wheel Loader

Memuat Kondisi Faktor Pengisian Bucket (Fb)

Pengisian mudah 1,00 - 1,10

Rata-rata memuat 0,85 - 0,95

Agak susah loading 0,80 - 0,85

Pemuatan sulit 0,75 - 0,80

Sumber : Alat-alat berat dan penggunaannya, (Rochmanhadi, 1985).

Berdasarkan dari supervisor lapangan, faktor efisiensi kerja alat (Fa) yang dipakai di

lapangan sebagai berikut:

Page 94: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

79

Tabel 4.16 Faktor Efisiensi Alat Wheel Loader

Kondisi

operasi alat

Pemeliharaan alat

Baik sekali Baik Sedang Buruk Buruk sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin,(1998).

4.2.3.2 Asphalt Mixing Plant (AMP)

Tabel 4.17 Produktivitas AMP

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

ASPHALT MIXING PLANT (AMP) Tipe (E01)

Kapasitas produksi

V 60.00

ton /

Jam

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Kap.Prod. / jam = V x Fa

Q2 49.80 Ton

Koefisien Alat / ton = 1 : Q2 (E01) 0.02 Jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Untuk perhitungan hasil analisa lapangan yaitu:

Kapasitas produksi per jam (Q) = V x Fa

= 60 ton/jam x 0,83

= 49,80 ton

Kapasitas produksi per hari = 49,80 x 7 jam efektif/hari

= 348,6 ton/hari

Page 95: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

80

4.2.3.3 Dump Truck

Tabel 4.18 Produktivitas Dump Truck

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

DUMP TRUCK (DT)

Tipe

(E08)

Kapasitas bak

V 3.5 Ton

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.8 -

Kecepatan rata-rata bermuatan

v1 20

Km /

Jam

Kecepatan rata-rata kosong

v2 30

km /

Jam

Kapasitas AMP / batch

Q2b 1 Ton

Waktu menyiapkan 1 batch ATB

Tb 1 menit

Waktu Siklus

Ts2

- Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb

T1 3.5 menit

- Angkut = (L : v1) x 60 menit

T2 47.04 Menit

- Tunggu + dump + Putar

T3 15 Menit

- Kembali = (L : v2) x 60 menit

T4 31.36 Menit

Ts2 96.89 Menit

Kap.Prod. / jam = V x Fa x 60

Q4 1.07 Ton

Ts x D

Koefisien Alat / ton = 1 : Q4 (E08) 0.57 Jam

Sumber : Data Proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Adapun hasil analisa di lapangan yaitu:

1. Waktu siklus dump truck (Ts) = -

- waktu mengisi bak (t1) =

=

= 3,5 menit

- waktu mengangkut (t2) = L

= 47,04 menit

- waktu tunggu + Dump + Putar (t3) = L

= 15 menit

- waktu kembali(t4) = 31.36 menit

Page 96: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

81

2 . Jumlah rit =

=

= 4,33 rit = 5 rit

3. Kapasitas produksi per jam (Q) = v x fa x 5 rit

= 3,5 ton x 0,8 x 5 rit

= 6,27 m3/hari

= 14 ton/hari

= 14 ton/1,85 ton/ m3

= 7,56 m3/

hari

Keterangan:

Nilai kapasitas bucket (V) yang digunakan dilapangan, didapat berdasarkan

spesifikasi alat berat dump truck 3,50 Ton/Mitshubishi (Lihat lampiran 2).

Jenis material yang digunakan adalah Lataston

Perhitungan waktu siklus dump truck berdasarkan pengamatan pada saat praktik

kerja di lapangan yaitu:

= waktu mengisi bak + waktu angkut + waktu kembali + waktu tunggu

= 47,02 menit + 15 menit + 31,15 menit

= 96,89 menit

Tabel 4.19 Waktu Siklus Dump Truck Berdasarkan Hasil Pengamatan di

Lapangan

No.

Pengamatan

Waktu

Mengisi Bak

(menit)

Waktu

Mengangkut

(menit)

Waktu

Kembali

(menit)

Waktu

Tunggu

(menit)

1 10 30 15 20

2 10,1 29 15 19

3 9,8 30 14 19

4 10 31 15 21

5 10,2 30 16 21

Rata - rata 10 30 15 20

Sumber : Pengamatan langsung di lapangan, 2019

Page 97: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

82

Berdasarkan dari supervisor lapangan dan praktik kerja lapangan faktor efisiensi

kerja alat (Fa) yang dipakai di lapangan sebagai berikut:

Tabel 4.20 Faktor Efisiensi Alat Dump Truck

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk

Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin, (1998).

4.2.3.4 Asphalt Finisher

Tabel 4.21 Produktivitas Asphalt Finisher

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

ASPHALT FINISHER Tipe (E02)

Kecepatan menghampar

V 20 m/menit

Faktor efisiensi alat

Fa 0.83 -

Lebar hamparan

b 3.15 Meter

Kap.Prod. / jam = V x b x 60 x Fa x t x D Q5 244.87 Ton

Koefisien Alat / ton = 1 : Q5 (E02) 0.004 Jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Analisa perhitungan asphalt finisher:

a. Jenis alat = Asphalt finisher SUMITOMO

b. Kecepatan menghampar (v) = 20 m/menit

c. Lebar hamparan (b) = 4 m

d. Berat jenis HRS Base (D) = 2,23 ton/m³

e. Tebal lapis padat = 0,06 m

f. Tebal lapis gembur = 0,06 m x 1,51 = 0,062 m

g. Kapasitas produksi per jam (Q) = v x b x 60 x Fa x t x D

= 20 x 4 x 60 x 0,83 x 0,062 x 2,23

= 804,91 m³/1,85

Page 98: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

83

h. Kapasitas produksi per hari = 435,08 m³ x 7 jam efektif/hari

= 3045,56 m³/hari

Keterangan:

Jenis material yang digunakan adalah agregat dan aspal

Berdasarkan dari supervisor lapangan, faktor efisiensi kerja alat (Fa) yang dipakai di

lapangan sebagai berikut:

Tabel 4.22 Faktor Efisiensi Alat Asphalt Finisher

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin,(1998).

4.2.3.5 Tandem Roller

Tabel 4.23 Produktivitas Tandem Roller

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

TANDEM ROLLER Tipe (E17)

Kecepatan rata-rata alat

V 3.5 km / Jam

Lebar efektif pemadatan

B 1.4 m

Jumlah lintasan

n 6 Lintasan

Jumlah lajur lintasan

N 3

Lebar overlap

Bo 0.3 m

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Kap. Prod./jam = be x v x 1000 x t x Fa Q6 63.48 Ton

¤ N

Koefisien Alat / ton = 1 : Q6 (E17) 0.015 Jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Sedangkan analisa peralatan berdasarkan perhitungan di lapangan adalah:

a. Jenis alat = Tandem Roller SAKAI

b. Lebar pemadatan efektif (be) = b-bo (1,7 m-0,30 m) = 1,4

c. Berat jenis bahan HRS Base (D) = 2,23 ton/m³

Page 99: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

84

d. Tebal lapis HRS Base padat (t) = 0,06 m (halaman 58)

Kapasitas produksi per jam (Q) (padat) =

=

= 18,23 m³/jam

Kapasitas produksi per hari (padat) = 18,23 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 127,66 m³/hari

Keterangan:

Lebar roller yang digunakan dilapangan sesuai dengan spesifikasi alat berat tandem

roller SAKAI (Lihat lampiran 2).

Nilai bo yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang ada.

Kecepatanrata-rata di lapangan didapat dari kecepatan waktu pergi dan kecepatan

waktu kembali.

=

= 3,5 km/jam

Tabel 4.24 Kecepatan Alat Berat Hasil Pengamatan di Lapangan

No.

pengamatan

Kecepatan pergi

(km/jam)

Kecepatan kembali

(km/jam)

1 3,4 3,6

2 3,6 3,5

3 3,4 3,5

4 3,3 3,6

5 3,4 3,7

Rata- rata 3,42 3,58

Sumber : Pengamatan langsung di lapangan, 2019

Berdasarkan dari supervisor lapangan dan pada saat praktik kerja lapangan faktor

efisiensi kerja alat (Fa) yaitu 0,83 yang dipakai di lapangan sebagai berikut :

Page 100: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

85

Tabel 4.25 Faktor Efisiensi Alat Tandem Roller

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin,(1998).

4.2.3.6 Pneumatic Tired Roller

Tabel 4.26 Produktivitas PTR Pada Perencanaan Proyek

Alat Berat Simbol Kap. Satuan

PNEUMATIC TIRE ROLLER Tipe (E18)

Kecepatan rata-rata

V 4

km /

Jam

Lebar efektif pemadatan

B 2.3 M

Jumlah lintasan

N 8 lintasan

Lajur lintasan

N 2

Lebar Overlap

Bo 0.3 m

Faktor Efisiensi alat

Fa 0.83 -

Kap.Prod. / jam = be x v x 1000 x t x Fa Q7 203.09 Ton

N

Koefisien Alat / ton = 1 : Q7 (E18) 0.004 Jam

Sumber : Data proyek Faekhu-Lololakha, 2019.

Analisa perhitungan pneumatic tired roller:

a. Jenis alat = Pneumatic Tired Roller SAKAI

b. Lebar pemadatan efektif (be) = b-bo( 2,3 m-0,30 m) = 2 m

c. Berat jenis bahan HRS Base (D) = 2,23 ton/ m³

d. Tebal pemadatan HRS Base (t) = 0,06 m

Kapasitas produksi per jam (Q) (padat) =

=

= 22,33 m³/jam

Kapasitas produksi per hari (padat) = 22,33 m³/jam x 7 jam efektif/hari

= 156,32 m3/hari

Page 101: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

86

Keterangan:

Lebar roller yang digunakan dilapangan sesuai dengan spesifikasi alat berat vibrator

roller SAKAI

Nilai bo yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang ada.

Kecepatan rata-rata di lapangan didapat dari kecepatan waktu pergi dan kecepatan

waktu kembali.

=

= 4 km/jam

Tabel 4.27 Kecepatan Alat Berat Hasil Pengamatan di Lapangan

No

pengamatan

Kecepatan pergi

(Km/jam)

Kecepatan kembali

(km/jam)

1 4,0 4,14

2 4,0 4,15

3 3,9 4,17

4 4,0 4,10

5 3,9 4,15

Rata rata 3,95 4,15

Sumber : pengamatan langsung di lapangan, 2019

Berdasarkan dari supervisor lapangan dan pada saat praktik kerja di lapangan faktor

efisiensi kerja alat (Fa) yaitu 0,83 yang dipakai di lapangan sebagai berikut:

Tabel 4.28 Faktor Efisiensi Alat Tandem Roller

Kondisi

Operasi Alat

Pemeliharaan Alat

Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63

Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60

Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54

Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45

Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber : M. Sjachdirin, (1998).

Page 102: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

87

4.3. Waktu kerja Masing-Masing Alat Berat berdasarkan jumlah alat yang

tersedia

Penjadwalan dibuat agar kita dapat mengetahui kapan alat mulai bekerja dan

berapa lama alat itu bekerja. Untuk menghitung waktu lama alat bekerja dapat

menggunakan rumus sebagai berikut (Rochmanhadi, 1985):

We =

Keterangan:

We = Waktu pengerjaan (hari)

V = Volumepekerjaan per hari (m3)

Q = Produktivitas alat per hari (m3/jam)

4.3.1 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B

Pada pekerjaan Base B ada beberapa alat berat yang dikombinasikan untuk

menyelesaikan pekerjaan ini. Adapun jenis alat dan kapasitas produksi alat yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.29.

Tabel 4.29 Jenis Alat dan Kapasitas produksi Alat Untuk Pekerjaan Base B

No Pekerjaan Alat K . P d ᶟ J m)

1 pemuatan Wheel Loader 386.49

2 Pengangkutan Dump Truck 9.27

3 perataan Motor Grader 2034.33

4 pemadatan Trhee Wheel Roller 220.29

5 pemadatan Watter Tank Truck 498

jumlah alat yang tersedia di lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan Base B adalah:

- Wheel Loader = 1 unit

- Dump truck = 18 unit

- Motor Grader = 1 unit

- Trhee Wheel Roller = 1 unit

- Watter Tank Truck = 1 unit

Page 103: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

88

1. Wheel Loader

Kapasitas produksi wheel loader di poin 4.2.1.1 sebesar 386,49 m³/hari. Sedangkan

Kapasitas Dump Truck di Poin 4.2.1.2 sebesar 9,27 m³/hari. Jumlah Dump Truck yang

tersedia dilapangan sebanyak 18 unit, Jadi kapasitas produksi Dump Truck dari jumlah

18 unit x 9,27 m³/hari = 166.86 m³/hari. Dari kedua angka di atas kapasitas produksi

Dump Truck lebih kecil dari Kapasitas produksi wheel loader. Maka yang menentukan

pekerjaan yaitu alat berat Dump Truck karena kapasitas produksinya lebih kecil dari

kapasitas produksi wheel loader.

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

produktivitas wheel loader per hari = 166,86 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,81 hari = 6 hari

2. Dump Truck

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

produktivitas Dump Truck per hari = 9,27 m³/hari (Halaman 68)

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,81 hari = 6 hari

Page 104: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

89

3. Motor Grader

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

Kapasitas produksi Motor Grader per hari = 2034,47 m³/hari (Halaman 69)

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 0,47 hari = 1 hari

Cacatan :

Dari perhitungan kapasitas produksi Motor Grader sebesar 2034,33 m3, maka Motor

Grader bekerja tidak penuh 1 hari.

4. Three Wheel Roller

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

produktivitas Three Wheel Roller per hari = 220,29 m³/hari (Halaman 70)

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 4,40 hari = 5 hari

5. Water Tank Truck

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

Kapasitas produksi Water Tank Truck per hari = 435,75 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2,22 hari = 3 hari

Page 105: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

90

4.3.2 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A

Pada pekerjaan Base A ada beberapa alat berat yang dikombinasikan untuk

menyelesaikan pekerjaan ini. Adapun jenis alat dan kapasitas produksi alat yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30 Jenis Alat dan Kapasitas produksi Alat Untuk Pekerjaan Base A

No Pekerjaan Alat K . P d ᶟ J

1 pemuatan Wheel Loader 386.49

2 Pengangkutan Dump Truck 9.27

3 Perataan Motor Grader 2355.54

4 Pemadatan Tandem Roller 393.21

5 Penyiraman Water Tank 498

jumlah alat yang tersedia di lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan Base A adalah:

- Wheel Loader = 1 unit

- Dump truck = 18 unit

- Motor Grader = 1 unit

- Trhee Wheel Roller = 1 unit

- Watter Tank Truck = 1 unit

1. Wheel Loader

Kapasitas produksi wheel loader di poin 4.2.2.1 sebesar 386,49 m³/hari. Sedangkan

Kapasitas Dump Truck di Poin 4.2.2.2 sebesar 9,27 m³/hari. Jumlah Dump Truck yang

tersedia dilapangan sebanyak 18 unit, Jadi kapasitas produksi Dump Truck dari jumlah

18 unit x 9,27 m³/hari = 166.86 m³/hari. Dari kedua angka di atas kapasitas produksi

Dump Truck lebih kecil dari Kapasitas produksi wheel loader. Maka yang menentukan

pekerjaan yaitu alat berat Dump Truck karena kapasitas produksinya lebih kecil dari

kapasitas produksi wheel loader.

Volume pekerjaan Base A = 1938.96 m3 (Halaman 64)

produktivitas wheel loader per hari = 166,86 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

Page 106: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

91

=

= 11,62 hari ≈ 12 hari

2. Dump Truck

Volume pekerjaan Base A = 1938.96 m3 (Halaman 63)

produktivitas Dump Truck per hari = 9,27 m³/hari (Halaman 73)

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 11,62 hari = 12 hari

3. Motor Grader

Volume pekerjaan Base A = 1938.96 (Halaman 63)

produktivitas Motor Grader per hari = 2355,54 m³/hari (Halaman 74)

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 0,82 hari ≈ 1 hari

Cacatan :

Dari perhitungan kapasitas produksi Motor Grader sebesar 2034,33 m3, maka Motor

Grader bekerja tidak penuh 1 hari.

4. Tandem Roller

Volume pekerjaan Base A = 1938.96 m3 (Halaman 63)

produktivitas Tandem Roller per hari = 711,76 m³/hari (Halaman 75)

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2,72 hari = 3 hari

Page 107: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

92

5. Water Tank Truck

Volume pekerjaan Base A = 1938.96 (Halaman 63)

produktivitas Water Tank Truck per hari = 435,75 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2,22 hari = 3 hari

4.3.3 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston Lapis Pondasi

(HRS-Base)

Pada Lataston (HRS-Base) ada beberapa alat berat yang dikombinasikan untuk

menyelesaikan pekerjaan ini. Adapun jenis alat dan kapasitas produksi alat yang

digunakan dapat dilihat pada tabel 4.31.

Tabel 4.31 Jenis Alat dan Kapasitas produksi Alat Untuk Pekerjaan Lataston

(HRS-Base)

No Pekerjaan Alat Kap. Prod (ton/Jam)

1 Pemuatan Whell Loader 335.57

2 Pncampuran AMP 348.6

3 Pengangkutan Dump Truck 14

4 penghamparan Asphal Asphal Finisher 304.56

5 Pemadatan Asphal Tandem Roller 127.66

6 Pemadatan Asphal PTR 156.32

jumlah alat yang digunakan di lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan Lataston (HRS

Base) adalah :

- Wheel Loader = 1 unit

- Dump truck = 18 unit

- Motor Grader = 1 unit

- Trhee Wheel Roller = 1 unit

- Watter Tank Truck = 1 unit

Page 108: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

93

1. Wheel Loader

Kapasitas produksi wheel loader di poin 4.2.3.1 sebesar 335,57 m³/hari. Sedangkan

Kapasitas AMP di Poin 4.2.3.2 sebesar 348,6 ton/hari, dan kapasitas produksi Dump

Truck di Poin 4.2.3.3 sebesar 14 ton/hari. Berdasarkan jumlah Dump Truck yang

tersedia dilapangan sebanyak 18 unit x 14 ton/hari, maka kapasitas produksi Dump

Truck sebesar 252 ton/hari. Dari ketiga kapasitas produksi di atas kapasitas produksi

Dump Truck lebih kecil dari pada Kapasitas produksi AMP dan Kapasitas produksi

wheel loader. Maka yang menentukan pekerjaan yaitu alat berat Dump Truck karena

kapasitas produksinya lebih kecil dari kapasitas produksi wheel loader.

Pekerjaan HRS Base = 1441,29 ton (Halaman 65)

Produksi wheel loader per hari = 252 ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,71 hari = 6 hari

2. AMP

Kapasitas produksi AMP di poin 4.2.3.2 sebesar 348,6 ton/hari. Sedangkan Kapasitas

Dump Truck di Poin 4.2.3.3 sebesar 14 ton/hari atau. Jumlah Dump Truck yang tersedia

dilapangan sebanyak 18 unit, Jadi kapasitas produksi Dump Truck dari jumlah 18 unit x

14 ton/hari = 252 ton/hari. Dari kedua angka di atas kapasitas produksi Dump Truck

lebih kecil dari Kapasitas produksi wheel loader. Maka yang menentukan pekerjaan

yaitu alat berat Dump Truck karena kapasitas produksinya lebih kecil dari kapasitas

produksi wheel loader.

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,09 ton (Halaman 65)

produktivitas AMP = 252 ton/hari ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,71 hari ≈ 6 hari

Page 109: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

94

3. Dump Truck

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,09 (Halaman 65)

produktivitas dump truck = 14 ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,71 hari = 6 hari

4. Asphalt Finisher

Kapasitas produksi asphalt finisher di poin 4.2.3.4 sebesar 2016,98 m3/hari. Alat berat

asphalt finisher bekerja pada saat material diangkut oleh Dump Truck. Pada pekerjaan

ini asphalt finisher bekerja sesuai dengan kapasitas produksi Dump Truck.

Volume pekerjaan HRS Base =1441,09 ton (Halaman 65)

produktivitas asphalt finisher = 252 ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

Jadi, waktu pengerjaan asphalt finisher =

= 5,71 hari = 6 hari

5. Tandem Roller

Kapasitas produksi Tandem Roller di point 4.2.3.5 sebesar 634,83 m³/hari, pada

pekerjaan ini Tandem Roller menyesuaikan pekerjaan berdasarkan dengan yang

dihampar oleh asphalt finisher. Dimana kapasitas kerja Tandem Roller sama dengan

kapasitas kerja asphalt finisher perhari sebesar 252 ton/hari.

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,09 ton (Halaman 65)

produktivitas tandem roller = 252 ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,71 hari = 6 hari

Page 110: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

95

6. Pneumatic Tired Roller

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,29 ton (Halaman 65)

produktivitas PTR = 252 ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,71 hari = 6 hari

4.4. Waktu kerja Masing-Masing Alat Berat berdasarkan jumlah alat ideal

Penjadwalan dibuat agar kita dapat mengetahui kapan alat mulai bekerja dan

berapa lama alat itu bekerja. Untuk menghitung waktu lama alat bekerja dapat

menggunakan rumus sebagai berikut (Rochmanhadi, 1985):

We =

Keterangan:

We = Waktu pengerjaan (hari)

V = Volumepekerjaan per hari (m3)

Q = Produktivitas alat per hari (m3/jam)

4.4.1 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B

Pada pekerjaan Base B ada beberapa alat berat yang dikombinasikan untuk

menyelesaikan pekerjaan ini. Adapun jenis alat dan kapasitas produksi alat yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.32.

Page 111: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

96

Tabel 4.32 Jenis Alat dan Kapasitas produksi Alat Untuk Pekerjaan Base B

No Pekerjaan Alat K . P d ᶟ J

1 pemuatan Wheel Loader 386.49

2 Pengangkutan Dump Truck 9.27

3 perataan Motor Grader 2034.33

4 pemadatan Trhee Wheel Roller 220.29

5 pemadatan Watter Tank Truck 498

jumlah alat yang digunakan di lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan base B adalah:

- Wheel Loader = 1 unit

- Dump truck = 42 unit

- Motor Grader = 1 unit

- Trhee Wheel Roller = 2 unit

- Watter Tank Truck = 1 unit

Kombinasi Ideal Wheel Loader dan Dump Truck :

Kapasitas produksi Wheel Loader > Kapasitas produksi Dump Truck, sehingga :

Wheel Loader = 1 unit = 389.34

Jumlah Dump Truc = 41.6925566 unit = 42 unit = 9.20214

1. Wheel Loader

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3(Halaman 63)

produktivitas wheel loader per hari = 389,34 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2,49 hari = 3 hari

2. Dump Truck

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

produktivitas Dump Truck per hari = 9,27 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

Page 112: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

97

=

= 2,49 hari = 3 hari

3. Motor Grader

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

Kapasitas produksi Motor Grader per hari = 2034,33 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 0,41 hari = 1 hari

4. Three Wheel Roller

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

produktivitas Three Wheel Roller per hari = 220,29 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2,20 hari = 3 hari

Catatan :

Untuk waktu yang lebih efesien, alat berat Three Wheel Roller digunakan sebanyak 2

unit, agar waktu pekerjaan selesai dalam 3 hari.

Page 113: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

98

5. Water Tank Truck

Volume pekerjaan Base B = 969,48 m3 (Halaman 63)

Kapasitas produksi Water Tank Truck per hari = 435,75 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2,22 hari = 3 hari

Catatan :

Water Tank Truck bekerja pada saat hamparan agregat dipadatkan. Maka Water Tank

Truck bekerja selama Three Wheel Roller bekerja yaitu selama 3 hari.

Page 114: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

99

Tabel 4.33 Kumulatif Produksi Alat Berat Pada Pekerjaan Base B

Alat

Kap.

Prod

(m3/jam)

Waktu (Hari)

1 2 3 4 5 6

Wheel

Loader 386.49

Jumlah Alat 1 1 1

Prod (m3) 386.49 386 386.49

Kum. Prod (m3) 386.49 772.98 1159.47

Dump

Truck 9.202143

Jumlah Alat 42 42 42

Prod (m3) 386.49 386.49 386.49

Kum. Prod (m3) 386.49 772.98 1159.47

Motor

Grader 2034.33

Jumlah Alat 1

Prod (m3) 2034.33

Kum. Prod (m3) 2034.33

Trhee

Wheel

Roller

220.29

Jumlah Alat 2 2 2

Prod (m3) 440.58 440.58 440.58

Kum. Prod (m3) 440.58 881.16 1321.74

Watter

Tank

Truck

435.57

Jumlah Alat 1 1 1

Prod (m3) 435.57 435.57 435.57

Kum. Prod (m3) 435.57 871.14 1306.71

Sumber : Perhitungan Kombinasi Alat Berat

Cacatan :

Volume pekerjaan pada Base B yaitu : 969,48 m3.

Pada perhitungan di Tabel di atas pekerjaan alat berat berhenti pada hari terakhir karena telah memenuhi volume pekerjaan

Page 115: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

100

4.4.2 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A

Pada pekerjaan Base A ada beberapa alat berat yang dikombinasikan untuk

menyelesaikan pekerjaan ini. Adapun jenis alat dan kapasitas produksi alat yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.34.

Tabel 4.34 Jenis Alat dan Kapasitas produksi Alat Untuk Pekerjaan Base A

No Pekerjaan Alat K . P d ᶟ J

1 pemuatan Wheel Loader 386.49

2 Pengangkutan Dump Truck 9.27

3 Perataan Motor Grader 2355.54

4 Pemadatan Tandem Roller 393.21

5 Penyiraman Water Tank 498

jumlah alat yang digunakan di lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan base A adalah:

- Wheel Loader = 1 unit

- Dump truck = 42 unit

- Motor Grader = 1 unit

- Trhee Wheel Roller = 2 unit

- Watter Tank Truck = 2 unit

Kombinasi Ideal Wheel Loader dan Dump Truck

Kapasitas produksi Wheel Loader > Kapasitas produksi Dump Truck, sehingga :

Wheel Loader = 1 unit = 389.34

Jumlah Dump Truc = 41.6925566 unit = 42 unit = 9.20214

1. Wheel Loader

Volume pekerjaan Base A = 1938,96 m3 (Halaman 64)

produktivitas wheel loader per hari = 386,49 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,01 hari = 5 hari

Page 116: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

101

2. Dump Truck

Volume pekerjaan Base A = 1938,96 m3 (Halaman 64)

produktivitas Dump Truck per hari = 9,27 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 4,97 hari = 5 hari

3. Motor Grader

Volume pekerjaan Base A = 1938,96 m3 (Halaman 64)

produktivitas Motor Grader per hari = 2355,54 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 0,8 hari = 1 hari

4. Tandem Roller

Volume pekerjaan Base A = 1938,96 m3 (Halaman 64)

produktivitas Tandem Roller per hari = 393,21 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2.46 hari = 3 hari

Catatan :

Untuk waktu yang lebih efesien, alat berat Tandem Roller digunakan sebanyak 2 unit,

agar waktu pekerjaan selesai dalam 3 hari.

Page 117: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

102

5. Water Tank Truck

Volume pekerjaan Base A = 1938,96 m3 (Halaman 64)

produktivitas Water Tank Truck per hari = 435,75 m³/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 2,22 hari = 3 hari

Catatan :

Water Tank Truck bekerja pada saat hamparan agregat dipadatkan. Maka Water Tank

Truck bekerja selama Tandem Roller bekerja yaitu selama 3 hari.

Page 118: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

103

Tabel 4.35 Kumulatif Produksi Alat Berat Pada Pekerjaan Base A

Alat

Kap.

Prod

(m3/jam)

Waktu (Hari)

1 2 3 4 5 6 7 8

Wheel

Loader 386.49

Jumlah Alat 1 1 1 1 1

Prod (m3) 386.49 386 386.49 386.49 386.49

Kum. Prod (m3) 386.49 772.98 1159.47 1545.96 1932.45

Dump

Truck 9.27

Jumlah Alat 42 42 42 42 42

Prod (m3) 389.34 389.34 389.34 389.34 389.34

Kum. Prod (m3) 389.34 778.68 1168.02 1557.36 1946.7

Motor

Grader 2355.54

Jumlah Alat 1

Prod (m3) 2355.54

Kum. Prod (m3) 2355.54

Tandem

Roller 393.21

Jumlah Alat 2 2 2

Prod (m3) 786.42 786.42 786.42

Kum. Prod (m3) 786.42 1572.84 2359.26

Water Tank 435.57

Jumlah Alat 2 2 2

Kum. Prod (m3) 871.14 871.14 871.14

Prod (m3) 871.14 1742.28 2613.42

Sumber : Perhitungan Kombinasi Alat Berat

Cacatan :

Volume pekerjaan pada Base B yaitu : 1938,96 m3.

Pada perhitungan di Tabel di atas pekerjaan alat berat berhenti pada hari terakhir karena telah memenuhi volume pekerjaan

Page 119: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

104

4.4.3 Waktu Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston (HRS-Base)

Pada pekerjaan Lataston (HRS Base) ada beberapa alat berat yang dikombinasikan

untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Adapun jenis alat dan kapasitas produksi alat yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.36

Tabel 4.36 Jenis Alat dan Kapasitas produksi Alat Untuk Pekerjaan Lataston

(HRS Base)

No Pekerjaan Alat Kap. Prod (ton/Jam)

1 Pemuatan Whell Loader 335.57

2 Pencampuran AMP 348.6

3 Pengangkutan Dump Truck 14

4 penghamparan Asphal Asphal Finisher 3045.56

5 Pemadatan Asphal Tandem Roller 127.66

6 Pemadatan Asphal PTR 156.32

.

jumlah alat yang digunakan di lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan Lataston (HRS

Base) adalah:

- Wheel Loader = 1 unit

- AMP = 1 unit

- Dump truck = 25 unit

- Motor Grader = 1 unit

- Trhee Wheel Roller = 2 unit

- Watter Tank Truck = 2 unit

Kombinasi Ideal AMP dan Dump Truck

AMP > Kapasitas produksi Dump Truck, sehingga :

Jumlah AMP = 1 unit = 349

Jumlah Dump Truc = 24.9 unit = 25 unit = 14

Page 120: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

105

1. Wheel Loader

Kapasitas produksi wheel loader per hari sebesar 335,57 m³/hari. Tetapi pada

perhitungan untuk menentukan waktu pekerjaan alat berat wheel loader pada pekerjaan

Lataston yaitu alat berat wheel loader berpatokan dengan kapasitas produksi AMP per

hari. Pada pekerjaan ini kapasitas AMP per hari sebesar 348,6 ton/hari. Maka alat berat

wheel loader sesuai dengan kapasitas AMP per harinya.

Pekerjaan HRS Base = 1441,29 ton/hari (Halaman 65)

Produktivitas wheel loader per hari = 348,6 ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 4,13 hari = 5 hari

2. AMP

Kapasitas produksi AMP yaitu:

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,29 ton (Halaman 65)

produktivitas AMP = 348,6 ton/hari ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 4,13 hari = 5 hari

3. Dump Truck

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,29 ton (Halaman 65)

produktivitas Dump Truck per hari = 14 ton

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 4,117 hari = 5 hari

Page 121: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

106

4. Asphalt Finisher

Volume pekerjaan HRS Base =1441,29 ton (Halaman 65)

produktivitas asphalt finisher = 350 ton/hari

Waktu pengerjaan (We) =

Jadi, waktu pengerjaan asphalt finisher =

= 4,117 hari = 5 hari

5. Tandem Roller

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,29 ton (Halaman 65)

produktivitas tandem roller = 127,66 m³/hari.

Waktu pengerjaan (We) =

=

= 5,6 hari = 5 hari

Catatan :

Untuk waktu yang lebih efesien, alat berat Tandem Roller digunakan sebanyak 2 unit,

agar waktu pekerjaan selesai dalam 5 hari.

6. Pneumatic Tired Roller

Volume pekerjaan HRS Base = 1441,29 ton (Halaman 65)

produktivitas PTR = 156,32 m3

Waktu pengerjaan (We) =

=

=4,60 hari = 5 hari

Catatan :

Untuk waktu yang lebih efesien, alat berat Pneumatic Tired Roller digunakan sebanyak

Page 122: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

107

Tabel 4.37 Kumulatif Produksi Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston (HRS-Base)

Alat Kap. Prod

(m3/jam)

Waktu (Hari)

1 2 3 4 5

Whell

Loader 335.57

Jumlah Alat 1 1 1 1 1

Prod (m3) 335.57 335.57 335.57 335.57 335.57

Kum. Prod (m3) 335.57 671.14 1006.71 1342.28 1677.85

AMP 348.6

Jumlah Alat 1 1 1 1 1

Prod (m3) 348.6 348.6 348.6 348.6 348.6

Kum. Prod (m3) 348.6 697.2 1045.8 1394.4 1743

Dump

Truck 14

Jumlah Alat 25 25 25 25 25

Prod (m3) 350 350 350 350 350

Kum. Prod (m3) 350 700 1050 1400 1750

Asphal

Finisher 3045.56

Jumlah Alat 1 1 1 1 1

Prod (m3) 3045.56 3045.56 3045.56 3045.56 3045.56

Kum. Prod (m3) 3045.56 6091.12 9136.68 12182.2 15227.8

Tandem

Roller 127.66

Jumlah Alat 2 2 2 2 2

Prod (m3) 255.32 255.32 255.32 255.32 255.32

Kum. Prod (m3) 255.32 510.64 765.96 1021.28 1276.6

PTR 156.32

Jumlah Alat 2 2 2 2 2

Prod (m3) 312.64 312.64 312.64 312.64 312.64

Kum. Prod (m3) 312.64 625.28 937.92 1250.56 1563.2

Sumber : Perhitungan Kombinasi Alat Berat

Catatan :

Volume pekerjaan pada Base B yaitu : 1441,29 ton.

Pada perhitungan di Tabel di atas pekerjaan alat berat berhenti pada hari terakhir karena telah memenuhi volume pekerjaan

Page 123: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

108

4.5. Biaya Yang Dibutuhkan Maing-masing Alat Berat berdasarkan jumlah

alat yang tersedia

4.5.1 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B

4.5.1.1 Wheel Laoder

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 155,621.53

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 398,077.32

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 155.621 + Rp. 398.077

= Rp. 553.698

a. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 553.698 x 7 Jam kerja

= Rp. 3.875,89

b. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Wheel Laoder

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 3.875,89 x 6

= Rp. 23.255,34

4.5.1.2 Dump Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 0,01

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 304.663

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. . 0,01 + Rp. 304.663

= Rp. 304.663

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 304.663 x 7 Jam kerja

= Rp. 2.132.641 x 18 unit

= Rp. 38.387.538

Page 124: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

109

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 38.387.538 x 6

= Rp. 230.325.228

4.5.1.3 Motor Grader

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 239.417,73

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 547.879,38

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 239.417,73 + 547.879,38

= Rp. 787.297

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. . 787.296 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 5.511.072

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Motor Grader

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 1 hari

= Rp. 5.511.072 x 1

= Rp. 5.511.072

4.5.1.4 Three Wheel Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 76.613,67

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 248.657,21

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 76.613,67 + Rp. 248.657,21

= Rp. 352.270,88

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 352.270,88 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 2.276.896

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Three Wheel

Roller selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

Page 125: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

110

= Rp. 2.276.896 x 5

= Rp. 11.384.480

4.5.1.5 Water Tank Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 127.730,07

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 301.180,01

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 127.730,07+ Rp. 301.180,01

= Rp. 428.910,08

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 428.910,08 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.002.370

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Water Tank Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 3.002.370 x 3

= Rp. 9.007.110

4.5.2 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A

4.5.2.1 Wheel Laoder

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 155,621.53

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 398,077.32

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 155.621 + Rp. 398.077

= Rp. 553.698

c. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 553.698 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.875,89

d. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Wheel Laoder

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 12 hari

= Rp. 3.875,89 x 12

= Rp. 46.510,68

Page 126: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

111

4.5.2.2 Dump Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 0,01

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 304.663

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. . 0,01 + Rp. 304.663

= Rp. 304.663

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 304.663 x 7 jam efektif/hari

= Rp. 2.132.641 x 18 unit

= Rp. 38.387.538

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 12 hari

= Rp. 21.326.410 x 12

= Rp. 460.650.456

4.5.2.3 Motor Grader

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 239.417,73

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 547.879,38

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 239.417,73 + 547.879,38

= Rp. 787.297

f. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 787.296 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 5.511.072

g. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Motor Grader

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 1 hari

= Rp. 5.511.072 x 1

= Rp. 5.511.072

Page 127: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

112

4.5.2.4 Tandem Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 162.953

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 377.508

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 162.953 + Rp. 377.508

= Rp. 540.461

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 540.461 x 7 jam efektif/hari

= Rp. 3.783.227

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Tandem Roller

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 3.783.227 x 3

= Rp. 11.349.681

4.5.2.5 Water Tank Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 127.730,07

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 301.180,01

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 127.730,07+ Rp. 301.180,01

= Rp. 428.910,08

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 428.910,08 x 7 jam efektif/hari

= Rp. 3.002.370

f. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Water Tank Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 3.002.370 x 3

= Rp. 9.007.110

Page 128: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

113

4.5.3 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston Lapis

Pondasi (HRS-Base)

4.5.3.1 Wheel Laoder

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 155,621.53

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 398,077.32

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 155.621 + Rp. 398.077

= Rp. 553.698

f. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 553.698 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.875,89

g. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Wheel Laoder

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 3.875,89 x 6

= Rp. 23.255.34

4.5.3.2. AMP

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 369.425

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 7.786.923

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 369.425 + Rp. 7.786.923

= Rp. 8.156.348

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 8.156.348 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 57.094.436

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat AMP selama

pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 57.094,436 x 6

= Rp. 342.566.616

Page 129: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

114

4.5.3.3 Dump Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 0,01

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 304.663

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. . 0,01 + Rp. 304.663

= Rp. 304.663

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 304.663 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 2.132.641 x 18 unit

= Rp. 38.387.538

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 38.387.538 x 6

= Rp. 230.325.228

4.5.3.4. Asphalt Finisher

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 399.409

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 702.123

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 399.409 + Rp. 702.123

= Rp. 1.101.532

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 1.101.532 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 7.710.724

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 7.710.724 x 6

= Rp. 46.264.344

Page 130: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

115

4.5.3.5 Tandem Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 162.953

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 377.508

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 162.953 + Rp. 377.508

= Rp. 540.461

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 540.461 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.783.227

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 3.783.227 x 6

= Rp. 22.699.362

4.5.3.6 Pneumatic Tired Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 158.015

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 408.905

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 158.015+ Rp. 408.905

= Rp. 566.920

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 566.920 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.967.440

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 6 hari

= Rp. 3.967.440 x 6

= Rp. 23.804.640

Page 131: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

116

4.6. Biaya Yang Dibutuhkan Maing-masing Alat Berat berdasarkan jumlah

alat ideal

4.6.1 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B

4.6.1.1 Wheel Laoder

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 155,621.53 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 398,077.32 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 155.621 + Rp. 398.077

= Rp. 553.698

f. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 553.698 x 7 Jam kerja

= Rp. 3.875,89

g. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Wheel Laoder

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 3.875,89 x 3

= Rp. 11.627.67

4.6.1.2 Dump Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 41.658,69 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 304.663,43 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 41.658,69 + Rp. 304.663,43

= Rp. 346.322,12

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 346.322,12 x 7 Jam kerja

= Rp. 2.424.254,84 x 42 unit

= Rp. 108.818.703,3

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

Page 132: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

117

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 108.818.703,3 x 3

= Rp. 305.456.109,8

4.6.1.3 Motor Grader

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 239.417,73 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 547.879,38 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 239.417,73 + 547.879,38

= Rp. 787.297,11

h. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp.787.296,11 x 7 Jam

= Rp. 5.511.079,77

i. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Motor Grader

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 1 hari

= Rp. 5.511.079,77 x 1

= Rp. 5.511.079,77

4.6.1.4 Three Wheel Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 76.613,67 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 248.657,21 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 76.613,67 + Rp. 248.657,21

= Rp. 352.270,88

h. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 352.270,88 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 2.276.896 x 2 unit

= Rp. 4.553.792

i. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Three Wheel

Roller selama pekerjaan yaitu :

Page 133: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

118

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 4.553.792 x 3

= Rp. 13.661.376

4.6.1.5 Water Tank Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 127.730,07 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 301.180,01 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 127.730,07+ Rp. 301.180,01

= Rp. 428.910,08

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 428.910,08 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.002.370,56

g. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Water Tank Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 3.002.370 x 3

= Rp. 9.007.110

4.6.2 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A

4.6.2.1 Wheel Laoder

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 155,621.53 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 398,077.32 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 155.621 + Rp. 398.077

= Rp. 553.698

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 553.698 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.875,89

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Wheel Laoder

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

Page 134: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

119

= Rp. 3.875,89 x 5

= Rp. 19.379,45

4.6.2.2 Dump Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 41.658,69 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 304.663,43 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 41.658,69 + Rp. 304.663,43

= Rp. 346.322,12

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 346.322,12 x 7 Jam kerja

= Rp. 2.424.254,84 x 42 unit

= Rp. 108.818.703,3

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

= Rp. 108.818.703,3 x 5

= Rp. 544.093.516,5

4.6.2.3 Motor Grader

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 239.417,73 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 547.879,38 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 239.417,73 + 547.879,38

= Rp. 787.297,11

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 787.296,11 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 5.511.079,77

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Motor Grader

selama pekerjaan yaitu :

Page 135: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

120

= Biaya Sewa Alat per Hari x 1 hari

= Rp. 5.511.079,77 x 1

= Rp. 5.511.079,77

4.6.2.4 Tandem Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 162.953 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 377.508 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 162.953 + Rp. 377.508

= Rp. 540.461

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 540.461 x 7 jam efektif/hari

= Rp. 3.783.227 x 2 unit

= Rp. 7.566.454

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Tandem Roller

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 7.566,454 x 3

= Rp. 22.699.362

4.6.2.5 Water Tank Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 127.730,07 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 301.180,01 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 127.730,07+ Rp. 301.180,01

= Rp. 428.910,08

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 428.910,08 x 7 jam efektif/hari

= Rp. 3.002.370 x 2 unit

= Rp. 6.004.740

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Water Tank Truck

selama pekerjaan yaitu :

Page 136: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

121

= Biaya Sewa Alat per Hari x 3 hari

= Rp. 6.004.740 x 3

= Rp. 18.014.220

4.6.3 Biaya Yang Dibutuhkan Alat Berat Pada Pekerjaan Lapis Pondasi

Lataston (HRS-Base)

4.6.3.1 Wheel Laoder

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 155,621.53 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 398,077.32 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 155.621 + Rp. 398.077

= Rp. 553.698

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 553.698 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.875,89

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Wheel Laoder

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

= Rp. 3.875,89 x 5

= Rp. 19.379,45

4.6.3.2. AMP

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 369.425 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 7.786.923 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 369.425 + Rp. 7.786.923

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 8.156.348 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 57.094.436

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat AMP selama

pekerjaan yaitu :

Page 137: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

122

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

= Rp. 57.094,436 x 5

= Rp. 285.472,18

4.6.3.3 Dump Truck

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 41.658,69 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 304.663 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 41.658,69 + Rp. 304.663

= Rp. 346.322.12

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 346.322.12 x 7 jam efektif/hari

= Rp. 2.424.254,84 x 25 unit

= Rp. 60.606,371

g. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

= Rp. 60.606,371 x 5

= Rp. 303.031,855

4.6.3.4. Asphalt Finisher

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 399.409 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 702.123 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 399.409 + Rp. 702.123

= Rp. 1.101.532

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 1.101.532 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 7.710.724

Page 138: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

123

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

= Rp. 7.710.724 x 5

= Rp. 38.553,620

4.6.3.5 Tandem Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 162.953 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 377.508 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 162.953 + Rp. 377.508

= Rp. 540.461

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 540.461 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.783.227 x 2 unit

= Rp. 7.566.454

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

= Rp. 7.566.454 x 5

= Rp. 37.832.270

4.6.3.6 Pneumatic Tired Roller

a. Biaya Pasti per jam = Rp. 158.015 (Lampiran 4)

b. Biaya Operasi per jam = Rp. 408.905 (Lampiran 4)

c. Biaya Sewa Alat Per jam Kerja = Rp. 158.015+ Rp. 408.905

= Rp. 566.920

d. Biaya Sewa Alat Per Hari = Rp. 566.920 x 7 Jam efektif/hari

= Rp. 3.967.440 x 2 unit

Page 139: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

124

= Rp. 7.934.880

e. Biaya Keseluruhan Yang dibutuhkan untuk sewa Alat Dump Truck

selama pekerjaan yaitu :

= Biaya Sewa Alat per Hari x 5 hari

= Rp. 7.934.880 x 5

= Rp. 39.674.400

4.7. Rekapitulasi Penggunaan Masing-masing Alat Berat Berdasarkan

Jumlah Alat Yang Tersedia

4.7.1 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B

Tabel 4.38 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Base-B

No Jenis Alat Kapasitas

Produksi (m3/hari)

Waktu

(hari)

Biaya

(Rp)

1 Wheel Loader 386,49

6 Rp. 23.255,34

2 Dump Truck 9,27 6 Rp. 230.325.228

3 Motor Grader 2034,33

1 Rp. 5.511.072

4 Three Wheel

Roller

220,29

5 Rp. 11.384.480

5 Water Tank Truck 498

3 Rp. 9.007.110

Jumlah Rp. 256.251.145,34

Sumber: Hasil olahan sendiri

Page 140: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

125

4.7.2 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A

Tabel 4.39 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Base-A

No Jenis Alat

Kapasitas

Produksi

(m3/hari)

Waktu

(hari)

Biaya

(Rp)

1 Wheel Loader 386,49 12 Rp. 46.510,68

2 Dump Truck 9,27 12 Rp. 460.650.456

3 Motor Grader 2355,54 1 Rp. 5.511.072

4 Tandem Roller 393,21 3 Rp. 11.349.681

5 Water Tank

Truck 498 3 Rp. 9.007.110

Jumlah Rp. 486.564.829,68

Sumber : Hasil olahan sendiri

4.7.3 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston (HRS-

Base)

Tabel 4.40 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Lataston (HRS-Base)

No Jenis Alat Kapasitas Produksi

(m3/hari)

Waktu

(hari)

Biaya

(Rp)

1 Wheel Loader 335,57

6 Rp. 23.804.640

2 AMP 348,6

6 Rp. 22.699.362

3 Dump Truck 7,56

6 Rp. 46.264.344

4 Asphalt Finisher 2084,18

6 Rp. 230.325.228

5 Tandem Roller 127,66

6 Rp. 342.566.616

6 Pneumatic Tired

Roller

156,32

6 Rp. 23.255.34

Jumlah Rp. 667.985.724

Sumber : Hasil olahan sendiri

Page 141: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

126

4.8. Rekapitulasi Penggunaan Masing-masing Alat Berat berdasarkan

jumlah alat ideal

4.8.1. Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-B

Tabel 4.41 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Base-B

No Jenis Alat Kapasitas Produksi

(m3/hari)

Waktu

(hari)

Biaya

(Rp)

1 Wheel Loader 386,49

3 Rp.11.627.67

2 Dump Truck 9,27 3 Rp. 305.456.109,8

3 Motor Grader 2034,33 1 Rp. 5.511.079,77

4 Three Wheel

Roller 220,29 3 Rp13.661.376

5 Water Tank

Truck 498 3 Rp. 9.007.110

Jumlah Rp. 334.798.442,57

Sumber : Hasil olahan sendiri

4.8.2 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Base-A

Tabel 4.42 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Base-A

No Jenis Alat

Kapasitas

Produksi

(m3/hari)

Waktu

(hari)

Biaya

(Rp)

1 Wheel Loader 386,49 5 Rp. 19.379,45

2 Dump Truck 9,27 5 Rp. 544.093.516,5

3 Motor Grader 2355,54 1 Rp. 5.511.079,77

4 Tandem Roller 393,21 3 Rp. 22.699.362

5 Water Tank

Truck 498 3 Rp. 18.014.220

Jumlah Rp. 590.337.557,72

Sumber : Hasil olahan sendiri

Page 142: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

127

4.8.3 Rekapitulasi Penggunaan Alat Berat Pada Pekerjaan Lataston (HRS-

Base)

Tabel 4.43 Rekapitulasi Masing-masing Alat Pada Lataston (HRS-Base)

No Jenis Alat

Kapasitas

Produksi

(m3/hari)

Waktu

(hari)

Biaya

(Rp)

1 Wheel Loader 335,57 5 Rp.19.379,45

2 AMP 348,6 5 Rp. 285.472,18

3 Dump Truck 7,56 5 Rp.303.031,855

4 Asphalt Finisher 2084,18 5 Rp. 38.553,620

5 Tandem Roller 127,66 5 Rp. 37.832.270

6 Pneumatic Tired

Roller 156,32 5 Rp. 39.674.400

Jumlah Rp.116.668.173,5

Sumber : Hasil olahan sendiri

Page 143: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

128

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari uraian dan pembahasan bab selanjutnya mengenai produktivitas alat

berat dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Jenis alat berat yang digunakan yaitu Wheel Loader untuk pekerjaan pemuatan

material, Dump Truck, untuk pekerjaan pengangkutan material, Motor Grader,

untuk pekerjaan penghamparan, Three Wheel Loader, untuk pekerjaan

pemadatan Tandem Roller, untuk pekerjaan pemadatan, Water Tank Truck

,untuk pekerjaan menyiram permukaan material, Asphalt Mixing Plant, (AMP),

untuk pekerjaan percampuran perkerasan jalan, Asphalt Finisher, untuk

menghamparkan material yang telah diproses oleh mixing plant, Pneumatic

Tired Roller, untuk pekerjaan penggilas.

2. Kapasitas produksi alat pada masing-masing perkerjaan yaitu:

- Pekerjaan Base-B : Wheel Loader = 386,49 m3/hari, Dump Truck = 9,27

m3/hari, Motor Grader = 1140,89 m

3/hari, Three Wheel Loader = 220,29

m3/hari, Water Tank Truck = 435,75 m

3/hari.

- Pada Pekerjaan Base-A : Wheel Loader = 386,49 m3/hari, Dump Truck =

9,27 m3/hari, Motor Grader = 1288,23 m³/hari, Tandem Roller = 393,21

m³/hari, Water Tank Truck = 435,75 m3/hari.

- Pada pekerjaan Lataston (HRS-Base) : Wheel Loader = 335,57 m3/hari,

Mixing Plant, (AMP) = 348,6 ton/hari, Dump Truck = 14 ton/hari, Asphalt

Finisher = 2084,18 m³/hari, Tandem Roller = 127,66 m³/hari, Pneumatic

Tired Roller = 156,32 m3/hari.

3. waktu kerja berdasarkan jumlah alat ideal jauh lebih efesien dibandingkan

dengan waktu kerja berdasarkan jumlah alat yang tersedia

4. - Biaya yang dibutuhkan alat berat berdasarkan jumlah alat yang tersedia

selama pekerjaan yaitu :

Pekerjaan Base-B : Rp. Rp. 256.251.145,34

Pada Pekerjaan Base-A : Rp. 486.564.829,68

Pada pekerjaan Lataston (HRS-Base) : Rp. 667.985.724

Page 144: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

129

- Biaya yang dibutuhkan alat berat berdasarkan jumlah alat yang tersedia

selama pekerjaan yaitu :

• Pekerjaan Base-B : Rp. 334.798.442,57

• Pada Pekerjaan Base-A : Rp. 590.337.557,72

• Pada pekerjaan Lataston (HRS-Base) : Rp.116.668.173,5

5.2 Saran

1. Dalam mengkaji mengenai produktivitas alat berat disarankan harus sesuai

dengan umur pemakaian, lokasi medan pekerjaan, dan kondisi cuaca yang ada

di Indonesia.

2. Perlu adanya pengawasan yang lebih teliti terhadap pelaksanaan dan kondisi

penggunaan alat berat yang ada di lapangan.

Page 145: ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ALAT BERAT …

130

DAFTAR PUSTAKA

Bina Marga. 2010, Spesifikasi umum 2010 (revisi 2), Balai Besar Pelaksanaan

Jalan Nasional V, Jogjakarta; Direktorat Jenderal Bina Marga,

Departemen Pekerjaan Umum

Bina Marga, 2013, Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor

02/M/BM/2013.Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Rochmanhadi, 1982,Alat-alat Berat dan Penggunaannya, Departemen Pekerjaan

Umum, Jakarta.

Rochmanhadi, 1985, Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan

Menggunakan Alat-Alat Berat. Jakarta: YBPPU.

Rochmanhadi, 1992, Kapasitas Dan Produksi Alat-Alat Berat, Jakarta: YBPPU.

Rohman, 2003, Pelaksanaan Teknis Proyek Konstruksi Secara Mekanis.

Soedrajad, 1982,Efisiensi Penggunaan Alat Berat Pada Pengaspalan Jalan

Raya, Nova, Jakarta.