analisis permenkes no. 14 tahun 2015
TRANSCRIPT
ANALISA KEBIJAKAN KESEHATAN
R. Ave Maria, S. Farm., AptMARS Angkatan 8
Pembimbing : dr. Hanny Rono, SpOG.,MM
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL
JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER
PERMENKES NO. 14 TAHUN 2015
Menjamin objektivitas kualitas pengangkatan PNS
Meningkatkan profesionalisme dan kualitas
Tujuan PERMENKES NO. 14 TAHUN 2015
PERMENKES NO. 14 TAHUN 2015
Pasal 1 Defenisi
Jabatan Fungngsional
Apoteker, Kompetensi, Kompetensi manajerial
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL = STANDAR KOMPETENSI MINIMAL SEORANG PNS
. Jabatan Fungsional
sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
. Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.
. Kompetensi Manajerial adalah soft competency mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.
. Standar Kompetensi Manajerial adalah persyaratan kompetensi manajerial minimal yang harus dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas jabatan.
PERMENKES NO. 14 TAHUN 2015
Pasal 2 SKM Apt = std min
DISESUAIKAN DENGAN
KEBUTUHAN ORGANISAI
PERMENKES NO. 14 TAHUN 2015
Pasal 3
ISI SKM Apt
1. PENENTUAN LEVEL2. KELOMPOK KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER
1. PENENTUAN LEVEL
PERTAMA
MUDA MADYA
UTAMA
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER
2. KELOMPOK KOMPETENSI
a. berpikir b. mengelola diri c. mengelola orang laind. mengelola tugas e. mengelola sosial dan budaya
SK PENGURUS PUSAT IAI No : 058/SK/PP.IAI/IV/2011
9 KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA
1. Mampu melaksanakan praktek Kefarmasian secara pofesional dan etik
2. Mampu menyelesaikan masalah terkait dengan penggunaan sediaan farmasi
3. Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alkes
SK PENGURUS PUSAT IAI No : 058/SK/PP.IAI/IV/2011
9 KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA
4. Mampu memformulasi dan memproduksi sediaan farmasi dan alkes sesuai standar yang berlaku.5. Mempunyai keterampilan dalam pemberian informasi sediaan farmasi dan
alat kesehatan6. Mampu berkontribusi dalam upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
SK PENGURUS PUSAT IAI No : 058/SK/PP.IAI/IV/2011
9 KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA
7. Mampu mengelola sediaan farmasi dan alkes sesuai dengan standar yang berlaku
8. Mempunyai keterampilan organisasi dan mampu membangun hubungan interpersonal dalam melakukan praktek kefarmasian
9. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang berhubungan dengan kefarmasian.
SK PENGURUS PUSAT IAI No : 058/SK/PP.IAI/IV/2011
Std. Komp.
AptSTRA
1. Syarat mutlak apoteker
2. Ukuran keahlian apoteker
Standar kompetensi Apoteker IAI No : 058/SK/PP.IAI/IV/2011
vs Permenkes 14/2015
8
Unit kompetensi IAI Kompetensi berdasarkan Permenkes 14/2015
Merencanakan dan mengelola waktu kerja
Berpikir
Optimalisasi kontribusi diri terhadap pekerjssn Mengelola tugas
Bekerja dalam tim Mengelola orang lain
Membangun kepercayaan diri Mengelola diri sendiri
Menyelesaikan masalah Mengelola sosial dan budaya
Mengelola konflik Mengelola sosial dan budaya
Tidak ada yang tahu tentang adadanya permenkes no 15 / 2015
Sudah mengetahui kompetensi yang ditetapkan oleh IAI
Sudah memiliki kompetensi sendiri yang berlaku di tempat bekerja.
Kompetensi manajerial yang digunakan berlaku untuk semua jajaran manajemen.
HASIL SURVEY
Standar kompetensi manajerial yang ditetapkan pada permenkes 14/2015 menjadi standar minimal seorang apoteker dalam kemampuan manajerialnya.
KEBAIKAN
Kompetensi apoteker yang diatur dalam permenkes hanya dimaksudkan untuk diterapkan pada PNS
Perlu sosialisasi dan keterlibatan dari berbagai lini
KELEMAHAN
Perkembangan ilmu kefarmasian yang pada awalnya adalah sekedar ilmu meracik bahan – bahan alam (galenis) berkembang menjadi penemuan dan sintesa senyawa bahan obat, produksi dengan intervensi iptek lalu bergeser orientasi dari obat ke pasien mengacu kepada pharmaceutical care.
Selain itu apoteker juga dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial.
Kesimpulan
Konsekuensi perubahan tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan kompetensinya.
Kompetensi apoteker menunjukkan kemampuan profesional yang baku dan merupakan standar profesi untuk apoteker, dinyatakan dengan kewajiban seorang apoteker untuk memiliki STRA, yang merupakan media yang semestinya mampu meng- up date pengetahuan dan keterampilannya.
4. Standar kompetensi manajerial yang ditetapkan pada permenkes 14/2015 menjadi standar minimal seorang apoteker.
Lanjutan kesimpulan
1. Kompetensi apoteker menunjukkan kemampuan profesional yang baku dan merupakan standar profesi untuk apoteker harus lebih gencar disosialisasikan kepada apoteker yang baru lulus maupun yang sudah senior.
2. Perlu keterlibatan Asosiasi dan bekerjasama dengan institusi pendidikan profesi untuk menekankan pentingnya kompetensi apoteker baik fungsional maupun manajerial.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
TERIMA KASIH