analisis perkembangan penyerapan tenaga ...repository.utu.ac.id/14/1/i-v.pdforang tua/wali ayah :...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PERKEMBANGAN PENYERAPAN TENAGA KERJAPADA PERKEBUNAN BESAR KELAPA SAWIT
KABUPATEN NAGAN RAYA
SKRIPSI
OLEH
DARMAYANTINIM : 06C20101031
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2015
ii
ANALISIS PERKEMBANGAN PENYERAPAN TENAGA KERJAPADA PERKEBUNAN BESAR KELAPA SAWIT
KABUPATEN NAGAN RAYA
SKRIPSI
OLEH
DARMAYANTINIM : 06C20101031
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomipada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh
Kabupaten Aceh Barat
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2015
iii
RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama : DARMAYANTI
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Alue Geutah, 24 Juli 1987
Agama : Islam
Alamat Rumah : Desa Alue Geutah, Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya
Orang Tua/Wali
Ayah : MISNO
Ibu : JUMIKEM
B. Pendidikan Formal
1994-2000 : SD Negeri Tripa
2000-2003 : SMP Negeri 1 Darul Makmur
2003-2006 : SMA Negeri 1 Darul Makmur
2006 : Fakultas Ekonomi
Prodi EKP (Ekonomi Pembangunan)
Universitas Teuku Umar Meulaboh
iv
ABSTRAK
Darmayanti. Analisis Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada PerkebunanBesar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya. Dibawah bimbingan Muzakir danChairiyaton
Di daerah kabupaten Nagan Raya banyak terdapat perusahaan-perusahaanbesar yang bergerak di bidang perkebunan dan pertambangan hal ini tak luputpula peran serta pemerintah dalam penyeimbangan lapangan kerja untukpenstabilan perekonomian masyarakat. Sektor ini membutuhkan banyak tenagakerja, ketersediaan lapangan kerja mengundang para pencari kerja ikut andildalam upaya penyerapan tenaga kerja di kabupaten tersebut,
Penelitian ini menggunakan data skunder yang diperoleh pada DinasKehutanan dan Perkebunan Kabupaten Nagan Raya dan Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya. Adapun yang menjadi objekpenelitian dalam penelitian ini adalah Perkembangan Penyerapan Tenaga KerjaPada Perkebunan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya.
Berdasarkan hasil penelitian Perkembangan Penyerapan Tenaga KerjaPada Perkebunan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya maka dapatdisimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terjawab yaitu Perkembanganpenyerapan tenaga kerja pada perkebunan besar kepala sawit di Kabupaten NaganRaya mengalami perubahan cenderung mengalami kenaikan, perkembanganpenyerapan tenaga kerja memiliki trend yang positif dimana dilihat dari analisisperkembangan penyerapan tenaga kerja periode tahun 2004 sampai dengan 2013yang terus merangkak naik. Ini mengindikasikan bahwa penyerapan tenaga kerjapada perusahaan besar kelapa sawit kabupaten Nagan Raya mengalamiperkembangan yang positif. Selanjutnya pertumbuhan penyerapan tenaga kerjapada perkebunan besar kepala sawit di Kabupaten Nagan Raya cenderungfluktuatif. Selama tahun pengamatan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektorperkebunan besar kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya perioden tahun 2004sampai dengan 2013 rata-rata mencapai 7,48% dengan pertumbuhan paling tinggipada tahun 2008 sebesar 76,84%.
Kata Kunci: Perkembangan, Penyerapan Tenaga Kerja, Perkebunan Kelapa sawit,
v
MOTTO
Ya Rabb... hamba hanya mampu bersyukur, tafakar dan bersujud pada-muAgar hari esok yang membentang di depanku tetap bersama ridha dan hidayah-Mu.
Alhamdulillah sebuah perjalan panjang yang penuh tantangan berhasilkutempuh
Berawal dari suka dan duka. Tidak menunduk meski terbentuk, mengelakmeski terjatuh, Pahit getirnya yang kurasakan di tengah-tengah perjalanan
Yang melangkah di celah-celah perjalanan studiku.Namun seakan hilang tanpa bekas di saat berhasilan bersamaku.
Ayahanda Misno Bunda JumikemDengan keringat, darah dan air mata engkau telah melahirkan aku
Di pangkuanmu aku membuka mata. Dalam pemeliharaanmu aku dapat berdiritengah. Petuahmu bagai intan permata bagikuKetulusan dan kasih sayang,
cinta do’amu tak terhingga. Hanya memberi tak kembaliMembuatku dapat meraih separuh dari asaku
Dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati kupersembahkan karya tulis inikepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, Serta keluarga besarku semuanya
Terimahkasih buat semua teman – teman angkatan 2006 yang telahmemberikan semangat, dorongan dan bantuan hingga selesai skripsi ini
Ya allah..... hanya bimbingan petunjuk dan ridhamu yang hamba harapkandikemudian hari nanti agar hamba menjadi insan pilihan mu.
Amin Yarabbal Almin
Spesial terimakasih buat seseorang tercinta “Rachmat Uly Suparna, S.Pd”yang telah memberikan support dan motivasi untuk ananda agar terus mau
berusaha dan pantang menyerah untuk hidup yang lebih baik.
DARMAYANTI
vi
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Skripsi : Analisis Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja PadaPerkebunan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya
Nama Mahasiswa : DARMAYANTI
NIM : 06C20101031
Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN
Menyetujui,Komisi Pembimbing
Ketua Pembimbing
Muzakir, SE, MM
Anggota Pembimbing
Chairiyaton, SE
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. Ishak Hasan, M.Si
Ketua Program Ekonomi Pembangunan
Yayuk EW, SE., M.Si
Tanggal Lulus : 12 Agustus 2015
vii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/ Tugas Akhir dengan judul :
ANALISIS PERKEMBANGAN PENYERAPAN TENAGA KERJAPADA PERKEBUNAN BESAR KELAPA SAWIT
KABUPATEN NAGAN RAYA
Yang disusun oleh :
Nama Mahasiswa : DARMAYANTINIM : 06C20101031Program Studi : EKP (Ekonomi Pembangunan)Fakultas : Ekonomi
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 12 Agustus 2015 dandinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJIDr. Ishak Hasan, M.Si ...............................................(Ketua Penguji)
1. Muzakir, SE, MM …............................................(Anggota Penguji I )
2. Chairiyaton, SE ...............................................(Anggota Penguji II)
3. Masykur, SE ..............................................(Anggota Penguji III)
4. Yenni Ertika, SE ..............................................(Anggota Penguji IV)
Alue Peunyareng, 12 Agustus 2015Ketua Program Ekonomi Pembangunan
Yayuk EW, SE, M.Si
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, pemilik alam semesta, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat
yang telah memperjuangkan agama Allah dimuka bumi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademis untuk
mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar. Adapun judul dari Skripsi ini ialah : “Analisis Perkembangan Penyerapan
Tenaga Kerja pada Perkebunan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya“.
Penulis menyadari bahwa tanpa ada dukungan dari semua pihak, maka
skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada :
1. Bapak Muzakir, SE, MM selaku Dosen Pembimbing Utama dan Ibu
Chairiyaton, SE selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah banyak
membantu memberikan arahan-arahan serta mengorbankan waktu untuk
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Yayuk EW, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan
Universitas Teuku Umar Meulaboh.
3. Bapak Dr. Ishak Hasan selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku
Umar.
ix
4. Bapak/Ibu Dewan Penguji yang telah meluangkan waktu dalam membimbing
penulis dalam menyusun skripsi ini. Bapak Abd. Jamal, SE., M.Si, selaku
Ketua, Bapak Muzakir, SE, MM, Ibu Chairiyaton, SE, Bapak Masykur, SE
dan Ibu Yenni Ertika, SE selaku Anggota
5. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah banyak memberikan dukungan serta
dorongan baik berupa moril maupun materil.
6. Kawan-kawan yang telah memberikan inovasi, dorongan serta dukungan yang
tidak henti-hentinya dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini,
untuk itu penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan saran atas
perbaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua.
Meulaboh, Februari 2015
Darmayanti
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. iHALAMAN TUJUAN .......................................................................... iiDAFTRA RIWAYAT HIDUP ............................................................. iiiABSTRAK ............................................................................................. ivHALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING................................... vHALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ............................................ viKATA PENGANTAR........................................................................... viiDAFTAR ISI.......................................................................................... ixDAFTAR TABEL ................................................................................. xiDAFTAR GAMBAR............................................................................. xiiLAMPIRAN........................................................................................... xiii
1. PENDAHULUAN............................................................................. 11.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 41.3 Tujuan Penelian........................................................................... 41.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 41.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 5
1.5 Sistematika Pembahasan ............................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 62.1 Tenaga Kerja ............................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Tenaga Kerja ................................................... 62.1.2 Jenis-jenis Tenaga Kerja .................................................... 72.1.3 Penyerapan Tenaga Kerja .................................................. 8
2.2 Angkatan Kerja ........................................................................... 112.2.1 Pengertian Angkatan Kerja ................................................ 112.2.2 Konsep Angkatan Kerja ..................................................... 12
2.3 Kesempatan Kerja ....................................................................... 132.3.1 Pengertian Kesempatan Kerja............................................. 13
2.4 Perkebunan .................................................................................. 142.4.1 Macam-macam Perkebunan ............................................... 142.4.2 Faktor-Faktor yang menjadi Risiko.................................... 152.4.3 Hal-hal yang harus diperhatikan untuk keberhasilan ........ 15
2.5 Tanaman Kelapa Sawit................................................................ 172.6 Penelitian Terdahulu.................................................................... 20
xi
III. METODE PENELITIAN .............................................................. 213.1 Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 213.2 Data Penelitian ............................................................................ 21
3.2.1 Jenis Dan Sumber Data ...................................................... 213.2.2 Teknik Pengumpulan Data................................................. 21
3.3 Model Analisis Data.................................................................... 223.4 Hipotesis...................................................................................... 24
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 254.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 254.2 Perkebunan di Kabupaten Nagan Raya....................................... 284.3 Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa sawit ..... 314.4 Analisa Data ................................................................................ 32
V. SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 375.1 Simpulan ..................................................................................... 375.2 Saran............................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 39
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Jumlah Perusahaan Perkebunan Besar di Kabupaten Nagan Raya…………. 28
2. Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar Kelapa Sawitdi Kabupaten Nagan Raya ………………………………………………… 31
3. Analisis Trend Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada PerkebunanBesar Kelapa Sawit di Kabupaten Nagan Raya Periode 2004-2013……….. 33
4. Nilai Trend Perkembangan dan Persentase Pertumbuhan PenyerapanTenaga Kerja Pada Perkebunan Besar Kelapa Sawit di KabupatenNagan Raya Periode 2004 – 2013 ………………………………………….. 34
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1. Trend Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja pada Perkebunan BesarKelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya Periode 2004-2013............................ 34
2. Persentase Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja pada PerkebunanBesar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya Periode 2004-2013.................. 35
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1. Analisi Trend Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja padaPerusahaan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan RayaPeriode 2004-2013 ......................................................................................... 41
2. Penyerapan Tenaga Kerja dan Persentase Pertumbuhan PenyerapanTenaga Kerja pada Perkebunan Besar Kelapa Sawit KabupatenNagan Raya Periode 2004-2013 .................................................................... 42
3. Hasil Perhitungan Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja padaPerkebunan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan RayaPeriode 2004-2013 ......................................................................................... 43
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk
terbesar di dunia. Kependudukan merupakan salah satu masalah dalam
pembangunan Indonesia selain jumlah yang relatif besar, alokasi yang tidak
merata, serta tingkat pendidikan yang rendah, hal ini terlihat dengan rendahnya
tingkat produktivitas tenaga kerja. Rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia
sekitar 1,4 persen pertahun. Hal ini merupakan salah satu kendala dalam
pembangunan nasional karena menimbulkan peningkatan angkatan kerja yang
akan memasuki pasar tenaga kerja, sedangkan rata-rata mereka memiliki tingkat
pendidikan dan keterampilan yang sangat rendah atau merupakan tenaga kerja
tidak terdidik, sedangkan lapangan kerja yang tersedia relatif kecil. Berdasarkan
data BPS tahun 2004, angkatan kerja Indonesia mencapai 103,973 juta jiwa dan
lebih 50 persen diantaranya berada di pedesaan yang bekerja di sektor pertanian
(BPS 2004, h.12).
Paparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa jumlah tenaga kerja lebih
besar dari lapangan kerja, sehingga menimbulkan pengangguran yang besar.
Kurangnya keterampilan dan pendidikan yang relative rendah menambah juga
menyumbang jumlah pengangguran di Indonesia.
Bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu hal yang sangat
esensialdalam usaha memajukan perekonomian bangsa. Usaha yang dimaksud
dalam bidang ini adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup yang dapat
mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja.
2
Kesempatan kerja, kuantitas, serta kualitas tenaga kerja menjadi indikator penting
dalam pembangunan ekonomi karena mempunyai fungsi yang menentukan dalam
pembangunan, yaitu : (1) tenaga kerja sebagai sumber daya untuk menjalankan
proses produksi serta distribusi barang dan jasa, dan (2) tenaga kerja sebagai
sasaran untuk menghidupkan dan mengembangkan pasar. Kedua fungsi tersebut
memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus
dalam jangka panjang, atau dapat dikatakan bahwa tenaga kerja merupakan motor
penggerak dalam pembangunan (Suroto 2002, h.24).
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor dibidang ekonomi yang
sering disebut dengan 9 (sembilan) subsektor yaitu subsektor perkebunan,
kehutanan, perikanan, dan peternakan. Dalam sejarah modern Indonesia
pertumbuhan sektor pertanian sebenarnya mencatat suatu kinerja yang positif.
Sektor pertanian tumbuh sekitar 3.73 persen rata-rata pertahun pada periode 1968-
2001, suatu angka pertumbuhan yang tidak terlalu rendah. Peran subsektor pangan
dan tanaman perkebunan cukup dominan dalam struktur pertumbuhan sektor
pertanian, sepanjang lebih dari tiga dasawarsa tersebut (Iskandar 2006, h.29).
Di daerahkabupatenNagan Raya banyakterdapatperusahaan-
perusahaanbesar yang bergerak di
bidangperkebunandanpertambanganhalinitakluput pula
peransertapemerintahdalampenyeimbanganlapangankerjauntukpenstabilanperekon
omianmasyarakat.Sektorinimembutuhkanbanyaktenagakerja,
ketersediaanlapangankerjamengundangparapencarikerjaikutandildalamupayapeny
erapantenagakerjadi kabupatentersebut,
3
Tabel 1.Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar di Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2004-2013
No Tahun Jumlah Tenaga Kerja(Orang)
1 2004 4.5862 2005 5.5283 2006 5.3974 2007 5.3985 2008 9.5466 2009 6.9057 2010 6.9078 2011 6.3399 2012 5.57610 2013 5.775
Sumber:BPS, Ketenaga Kerjaan Kabupaten Nagan Raya ( Januari 2014).
Kabupaten Nagan Raya adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Aceh yang
beribukotadi Suka Makmue. Kabupaten yang bersebelahan dengan Aceh Barat
disebelah barat, Aceh Barat Daya disebelah selatan, Aceh Tengah disebelah
Timur dan Samudra Hindia disebelah Utara, merupakan Kabupaten pemekaran
dari Kabupaten Aceh Barat. Kabupaten yang berada dipantai barat Sumatrayang
subur dan sangat cocok bagi sektor perkebunan sawit. (BPS Nagan Raya 2011).
Terdapat beberapa perkebunan sawit besar kelapasawitdi Kabupaten
Nagan Raya, diantaranya adalah perkebunan PT. Sofindo Seunagan, PT. Sofindo
Semayam, PT. Fajar Baizury, PT. Surya Panen Subur I, PT. Surya Panen Subur II,
PT. Kalista Alam, PT, Gelora Sawita Makmur, PT. Ujong Neubok Dalam, PT.
Berata Subur Persada, PT. Argo Sinergi Nusantara dan PT. Mapoli Raya Unit
Krueng Seumayam (Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2014).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian yang
dituangkan dalam karya ilmiah ini dengan judul “Analisis Perkembangan
4
Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar KelapaSawit Kabupaten
Nagan Raya ”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimanaPerkembangan Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Perkebunan Besar Sawit Kabupaten Nagan Raya.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Perkebunan Besar Sawit Kabupaten Nagan Raya
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil
penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis / Peneliti
Menambah wawasan penulis serta pengetahuan tentang Perkembangan
Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar Sawit Kabupaten Nagan Raya
dan untuk kedepannya dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk
dikembangkan lagi.
b.Bagi Lingkungan Akademik
Memberikan wawasan dan pengetahuan untuk mahasiswa/iserta sebagai
bahan acuan untuk kedepannya dalam melakukan penelitian yang lebih
mendalam. Disamping itu meningkatkan, memperluas, dan memantapkan
wawasan dan ketrampilan yang membentuk mental mahasiswa/i. Sehingga
5
memberikan kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung bagi
kepustakaan Fakultas Ekonomi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Bagi Pemda (Pemerintah Daerah) atau BPS yakni hasil penelitian dan
analisa yang didapat diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
pemerintah untuk menentukan kebijaksanaan dalam meningkatkan Penyerapan
Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar Sawit Kabupaten Nagan Raya
1.5 Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini bagian pertama merupakan pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang mengenai analisis perkembangan penyerapan tenaga kerja
pada perkebunanbesarkelapasawit di Kabupaten Nagan Raya, rumusan masalah,
tujuan dari penelitian, manfaat dari penelitian sekaligus sistematika dari
pembahasan.
Bagian kedua Tinjauan pustaka berisikan tentang studi pustaka terhadap
penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Berisi deskripsi teoritis
mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian sesuai dengan
masalah yang diteliti. Mengenai pengertian antar variabel dalam judul, serta
perumusan hipotesa.
Bagian ketiga Metodelogi Penelitian berisi tentang populasi dan sampel,
Data Penelitian yang didalamnya mengenai jenis dan sumber data
sertapengumpulan data, model analisis data dan hipotesis.
Bagian keempat adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari
gambaran umum daerah penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.
Bagian kelima adalah Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
6
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tenaga Kerja
2.1.1 Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor. 7 tahun 2013. Bab I
pasal 1 ayat 7 disebutkan bahwaPekerja/Buruh adalah setiap orang yang bekerja
dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.Secara garis besar
penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah
memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur
15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja
disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga
kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di
atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak
jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
Menurut Supari (2001, h.51) Tenaga kerja adalah penduduk yang siap
melakukan pekerjaan, penduduk yang telah memasuki usia kerja (working age
population) :
1. Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 65 tahun
yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan, Susunan penduduk menurut
umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 65 tahun
b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja): umur 14 tahun kebawah
7
c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja : umur 65 tahun keatas
2.Dampak rendahnya kualitas tenaga kerja
Rendahnya kulitas tenaga kerja di Indonesia dapat mengakibatkan banyaknya
pengangguran.Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang sedang mencari
pekerjaan.Orang semacam ini merugikan negara dan secara khusus
memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi beban atau tanggungan
keluarga yang sudah bekerja. Indikator tingkat beban disebut dependency ratio
(DR).
3. Usaha meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia
Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas kerja, antara lain
magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta,
pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai kesempatan kerja yang
baik, belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota, Kursus-
kursus keterampilan, Penataran dan seminar atau lokakarya, menekuni ilmu
yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas diri dengan menekuni bidang yang
diminati, meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan
formal maupun informal bagi setiap penduduk.
2.1.2 Jenis-jenis Tenaga Kerja
Menurut Junandar (2002, h.21) jenis-jenis tenaga kerja dibagi menjadi,
sebagai berikut:
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu
keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal
8
dan non formal.Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda,
doktor, master, dan lain sebagainya.
2. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja.Keahlian terlatih ini tidak
memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan
melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan
tersebut.Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan
lain-lain.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar
yang hanya mengandalkan tenaga saja.Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli,
buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi
contoh lainnya.
2.1.3 Penyerapan Tenaga Kerja
Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja
(berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa.
Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia
10 tahun ke atas. Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan
ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau
lebih. Tenaga kerja mempunyai pengertian sebagai orang yang mampumelakukan
pekerjaan, baik itu di dalam atau di luar hubungan kerja gunamenghasilkan barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadinya danmasyarakat. Ruang
9
lingkup tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah bekerjaataupun sedang
bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang sedangmelakukan kegiatan lain
seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga (BPS, 2000).
Menurut Departemen Tenaga Kerja kesempatan kerja adalah lapanga
pekerjaan yang tersedia untuk pekerja melalui suatu kegiatan ekonomi
produksi.Sedangkan menurut Fudjaja (2002, h.12), kesempatan kerja adalah
lapangan pekerjaan dan lowongan kerja yang tercipta untuk diisi melalui suatu
kegiatan ekonomi (produksi).Kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan
yang sudah diisi dan semua lowongan pekerjaan yang belum diisi. Lowongan
pekerjaan mengandung arti adanya kesempatan kerja untuk diisi dan hal ini lazim
disebut dengan kebutuhan tenaga kerja.Kesempatan kerja dalam hal ini ditujukan
untukpenyerapan tenaga kerja yaitu jumlah tenaga kerja yang diserap atau
digunakan dalam satu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga
kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam satu unit usaha.
Selanjutnya menurut Budi (2001, h.10) tenaga kerja mencakup penduduk
yang sudah atau sedang bekerja , yang sedang mencari pekerjaan dan yang
melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Tenaga
kerja dibagi pula kedalam dua kelompok yaitu :
a. Angkatan kerja (laborforce)
Yang termasuk dalam angkatan kerja (laborforce) adalah tenaga kerja atau
penduduk usia kerja (15 tahun hingga 65 tahun) yang telah bekerja, atau
yangmempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan
yang sedang mencari pekerjaan.
10
b. Bukan angkatan kerja
Yang termasuk kedalam kelompok bukan angkatan kerja adalah tenaga
kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai
pekerjaan, dan sedang tidak mencari pekerjaan.
Selanjutnya angkatan kerja dibedakan menjadi 2 subsektor yaitu :
kelompok pekerja dan penganggur.
a. Pekerja
Pekerja adalah orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang
yang mempunyai pekerjaan dan memang sedang bekerja, serta orang-orang yang
mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak
bekerja.
b. Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya
orang yang tidak bekerja dan masih mencari pekerjaan.
Untuk perbedaan tenaga kerja dan bukan tenaga kerja terletak pada usia. Yaitu
yang disebut tenaga kerja adalah penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun
hingga 65 tahun.
Menurut Junandar (2002, h.7) tenaga kerja merupakan faktor produksi
yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi, bukan hanya dalam
jumlah yang cukup, dan tersedianya tenaga kerja tetapi dilihat pula dari aspek
kualitas dan macam tenaga kerja tersebut juga perlu untuk diperhatikan.
Kemudian menurut Boediono dalam Zamrowi (2007, h.30) menjelaskan bahwa
tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses
11
produksi. Dalam proses produksi tenaga kerja memperoleh pendapatan sebagai
balas jasa dari usaha yang telah dilakukannya yaitu berupa upah atau gaji.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat simpulkan bahwa tenaga
kerja merupakan salah satu faktor produksi, dengan bekerja tenaga kerja
mendapatkan imbalan berupa upah atau gaji. Kesempatan kerja akan
menimbulkan penyerapan dari tenaga kerja.
2.2 Angkatan Kerja
2.2.1 Pengertian Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang
bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti
patani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan
sebagainya.Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedag
mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak
optimal disebut pengangguran.
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus
rumah tangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya,
dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori
bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.
Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah
penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia
kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang
banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan
ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
12
Pada kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak selalu
memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan.
Usia Kerja adalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah
dapat bekerja dan menghasilkan pendapatannya sendiri.Usia kerja ini berkisar
antara 14 sampai 55 tahun. Selain penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk
di luar usia kerja, yaitu di bawah usia kerja dan di atas usia kerja. Penduduk yang
dimaksud yaitu anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah pensiun atau berusia
lanjut.
Bagian lain dari penduduk dalam usia kerja adalah bukan angkatan kerja.
Yang termasuk di dalamnya adalah para remaja yang sudah masuk usia kerja
tetapi belum bekerja atau belum mencari perkerjaan karena masih sekolah. Ibu
rumah tangga pun termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan kerja.
Penduduk dalam usia kerja yang termasuk angkatan kerja, dikelompokkan
menjadi tenaga kerja (bekerja) dan bukan tenaga kerja (mencari kerja atau
menganggur). Tenaga Kerja (man power) adalah bagian dari angkatan kerja yang
berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi serta menghasilkan barang atau
jasa.
2.2.2 Konsep Angkatan Kerja
Konsep dan definisi angkatan kerja yang digunakan mengacu kepada The
Labor Force Concept yang disarankan oleh International Labor Organization
(ILO). Konsep ini membagi penduduk usia kerja (digunakan 15 tahun ke atas) dan
penduduk bukan usia kerja (kurang dari 15 tahun).
Selanjutnya penduduk usia kerja dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
13
Khusus untuk angkatan kerja meliputi antara lain:
a) Bekerja
b) Punya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja
c) Mencari pekerjaan (pengangguran terbuka).
2.3 Kesempatan Kerja
2.3.1 Pengertian Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27
ayat 2 yang berbunyi “tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak”. Dari bunyi UUD 1945 pasal 2 ayat 2 itu jelas bahwa
Pemerintah Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat
karena hal ini berhubungan dengan usaha masyarakat untuk mendapat
penghasilan.
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan
kemampuan penyerapan tenaga kerja.Pertambahan angkatan kerja harus
diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja.Dengan
demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang
menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang
bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan
sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing.
Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang
menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para
pencari kerja).Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai
permintaan atas tenaga kerja.
14
2.4 Perkebunan
2.4.1 Macam-macam perkebunan
Perkebunan merupakan salah satu usaha yanag dilakukan oleh masyarakat
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun pengertian macam-
macam usaha perkebunan berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.
325/kpts/Um/1982 adalah sebagai berikut:
“Perusahaan perkebunan adalah usaha budi daya tanaman perkebunan yang
dilaksanakan diatas lahan Hak Guna Usaha (HGU). Perusahaan perkebunan terdiri
dari perkebunan besar dan perkebunan selain perkebunan besar. Perkebunan besar
adalah perusahaan perkebunan yang lahannya seluas 25 hektar atau lebih dan
diusahakan oleh Badan Hukum Indonesia (BHI). Perkebunan besar dapat dikelola
secara sendiri atau bentuk kerja sama yang saling menguntungkan dengan
perkebunan rakyat, atau dengan perusahaan perkebunan di luar perkebunan besar
dengan pola PIR maupun dengan pola lainnya. Perusahaan perkebunan di luar
perkebunan besar dapat diusahakan oleh perseorangan (warga negara Indonesia)
atau Badan Hukum Indonesia. Perkebunan rakyat merupakan usaha budidaya
tanaman perkebunan yang diusahakan tidak di atas lahan HGU”.
Berdasarkan penjelasan di atas jelas bahwa perkebunan terbagi atas 2 macam
yaitu:
a. Perkebunan Rakyat
b. Perusahaan Perkebunan
Perbedaan antara kedua perkebunan tersebut adalah terletak pada luas lahan
yang digunakan dan pada Hak Guna Usaha (HGU).
15
2.4.2 Faktor-faktor yang menjadi risiko dalam menjalankan usaha
perkebunan kelapa sawit
Faktor-faktor produksi yang menjadi Risiko dalam menjalankan usaha
Perkebunan atau pertanian (Saputra. 2011) adalah:
a. Biaya yaitu Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan
dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai
sebagai pengurang penghasilan.
b. Kondisi lahan yaitu melihat kondisi lahan dan menghitung jumlah biaya yang
ada terkaitkondisi lahan yang akan ditanami, sehingga hasil yang didapat
sesuai dengan harapan.
c. Skillkerja yaitu biaya yang tersedia dan luas lahan yang akan ditanami pada
lahan tersebut, sehingga penghitungan pengeluaran dan pendapatan dapat di
hitung dengan baik.
d. Harga yaitu harga jual pasaran terhadap produk tanaman pertanian yang telah
diproduksi dan di jual di pasaran atau kepada konsumen.
e. Hama dan Gulma yaitu penyakit atau parasit yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman pertanian.
2.4.3 Hal-hal yang harus diperhatikan untuk keberhasilan perkebunan
kelapa sawit
Menurut Irawan (2003), ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
terkait dengan pengelolaan perkebunan kelapa sawit agar pelaksanaan
penanamaan kelapa sawit berjalan dengan baik, dan memberikan manfaat yang
saling menguntungkan antara masyarakat (petani), perusahaan, dan lembaga
16
lainnya yang terkait. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Pengelolaan SDM
Inti dari semua pengelolaan pertanian dalam perspektif Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah pengelolaan para petani, dengan demikian maka
sangat penting untuk menyadari bahwa peningkatan kompetensi petani dalam
pengelolaan kebun, meningkatkan mental produktivitas, mental ulet dan tidak
menyerah. Aspek SDM merupakan aspek yang paling dominan dalam
menentukan keberhasilan usaha ini. Pola pengelolaan SDM yang ideal
dengan proses yang junjur dan transparan sedini mungkin akan membantu
setiap orang berkonstribusi positif terhadap usaha ini.
2. Pengelolaan teknik budidaya dan pengolahan
Pengelolaan dan teknik budidaya berkaitan dengan standar pengelolaan
kebun, penanggulangan hama penyakit, peningkatan mutu, dan nilai
tambah baik untuk main product (produk utama) maupun untuk
produk ikutan. Dalam konteks manejemen operasi untuk budidaya dan
pengolahan dapat dikembangkan, manajemen just in time dan Total Quality
Managemen (TQM)
3. Pengelolaan lembaga dan Hubungan kerja
Kelembagaan petani dalam bentuk koperasi, disatu sisi sangat penting tetapi
sering juga menjadi maslah ketika pengurus tidak profesional dan transparan
atau ketika perjanjian dibuat memberatkan petani. Dengan demikan
kelembagaan perlu didesain dan dikembangkan agar memenuhi unsur
17
keterwakilan, profesionalisme, transparan keuangan, serta perjanjian yang
adil antara koperasi dan perusahaan.
4. Dukungan infrastruktur pemerintah
Dukungan pemerintah sangat diperlukan terutama dalam pembangunan
infrastruktur jalan yang membuat mobilisasi input dan output produksi
berjalan secara efisien.
2.5 Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacg)
Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan atau tanaman industri berupa
pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis yang berasal dari Amerika
ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur. Brazil dipercaya sebagai tempat
pertama kali kelapa sawit tumbuh. Dari tempat asalnya, tanaman ini menyebar ke
Afrika, Amerika Ekuatorial, Asia Tenggara, dan Pasifik
Selatan.(Mangoensoekarjo.S, 2003)
Gambaran umum tanaman kelapa sawit adalah pokoknya yang matang
mempunyai satu batang pokok yang tunggal dan tumbuh sehingga 20 meter
tingginya. Daunnya merupakan daun majemuk yang anak-anak daunnya tersusun
lurus pada kedua-dua belah tulang daun utama seolah-olah bulu dan mencapai 3
hingga 5 meter panjangnya.Pokok yang muda menghasilkan lebih kurang 30 daun
setiap tahun, dengan pokok yang matang yang melebihi 10 tahun menghasilkan
lebih kurang 20 daun.Bunganya berbentuk rumpun yang padat.Setiap bunganya
kecil sahaja, dengan tiga sepal dan tiga kelopak.Buahnya memakan waktu 5
hingga 6 bulan untuk masak dari masa pembungaan.Ia terdiri daripada lapisan luar
yang berisi dan berminyak (perikarp), dengan biji tunggal (isirung) yang juga
kaya dengan minyak. Berbanding dengan saudaranya, kelapa, kelapa sawit tidak
18
menghasilkan tunas susur. Pembiakannya adalah melalui penyemaian biji-biji
(Syahza, 2002).
Kelapa sawittermasuktumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24
meter. Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil
dan apabila masak, berwarna merahkehitaman. Daging buahnya padat. Daging
dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan
minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak,
khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam.Tempurungnya
digunakan sebagai bahan bakar dan arang.Kelapa sawit yang berkembang biak
dengan biji, tumbuh di daerah tropika, pada ketinggian 0 - 500 meter di atas
permukaan laut. Kelapa sawit menyukai tanah yang subur dan tempat terbuka,
dengan kelembapan tinggi. Kelembapan tinggi itu antara lain ditentukan oleh
adanya curah hujan yang tinggi, sekitar 2,000-2,500 mm setahun.
Bilangan pelepah yang dihasilkan meningkat sehingga 30 hingga 40
ketika berumur tiga hingga empat tahun dan kemudiannya menurun sehingga 18
hingga 25 pelepah. Pelepah sawit meliputi helai daun, dengan setiap satunya
mengandung lamina, racis tengah, petiol dan kelopak pelepah.Setiap pelepah
mempunyai lebih kurang 100 pasang helai daun.Helai daun berukuran 55
sentimeter hingga 65 sentimeter dan menguncup, dengan lebarnya antara 2.5
sentimeter hingga 4 sentimeter. Ada dua jenis bentuk kedudukan helai daun dalam
Elaeis oleifera.Pelepah sawit tersusun dalam bentuk pusaran, dengan setiap lapan
pelepah membentuk satu pusaran.Stomata atau rongga terbuka untuk menerima
cahaya dalam proses fotosintesis wujud pada permukaan helai daun. Pelepah
19
matang mempunyai duri, dan berukuran hingga 7.5 sentimeter, dengan petiol lebih
kurang satu perempat daripada panjang pelepah.
Sawit boleh diklasifikasikan kepada tiga jenis bentuk buah berdasarkan
ketebalan tempurung, yaitu dura (tempurung tebal), tenera (tempurung tipis) dan
pisifera (tiada tempurung). Buah tenera menghasilkan minyak yang lebih banyak
berbanding buah dura kerana perbedaan ketebalan tempurung. Pisifera adalah
buah betina mandul, yaitu bunga betina yang sepatutnya berkembang untuk
menjadi buah dan tandan akan gugur sebelum matang. Keadaan ini menyebabkan
pisifera tidak mengeluarkan tandan, sebaliknya banyak mengeluarkan bunga
jantan. Namun, ada juga segelintir pisifera yang subur (Syahza. 2002)
Menurut Hartanto (2011), dalam sistem tumbuh-tumbuhan, tanaman
kelapa sawit secara ilmiah diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi :Embryophyta siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : monocotyledonae
Famili : Arecaceae (dahulu disebut palmae)
Sub family : cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies :E.guineensis. jacg
Secara garis besar tanaman kelapa sawit yang ditanam
diIndonesiadibedakanmenjadi dua jenis tanaman kelapa sawit yaitu E. Guineensis
jenis pertama yang pertama kali dan terluas dibudidayakan orang dan E. oleifera
sekarang mulai dibudidayakan untuk menambah keaneka ragaman sumber daya
genetik.
20
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Asri Yasri (2006) dari hasil penelitian
didapat hasil bahwa Tenaga kerja yang terserap pada perusahaan PTPN VI adalah
sebanyak 772 karyawan dan satu hektar kebun kelapa sawit PTPN VI pada
periode tahun 2005 membutuhkan satu tenaga kerja. Tenaga kerja yang terserap
pada PT BPP adalah sebanyak 1621 orang dan satu hektar kebun kelapa sawit PT
BPP pada periode tahun 2005 membutuhkan 1,08 tenaga kerja. PT BPP lebih
banyak menyerap tenaga kerja dalam masyarakat untuk usaha perkebunan yang
dilakukan dari pada PTPN VI.Tenaga kerja kebun plasma sangat berperan dalam
meningkatkan produksi kebun plasma.Hasil estimasi untuk regresi produksi
perkebunan kelapa sawit kebun plasma diperoleh bahwa tenaga kerja berpengaruh
nyata terhadap produksi kelapa sawit. Untuk setiap peningkatan penggunaan
faktor produksi tenaga kerja satu HOK maka akan menyebabkan peningkatan
produksi sebesar 0,788 ton. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak usaha
perkebunan kelapa sawit maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
21
III. METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Nagan Raya dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Nagan Raya. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penelitian
ini adalah penyerapan tenaga kerja pada usahatani perkebunan kelapa sawit di
Kabupaten Nagan Raya.
3.2 Data Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
a. Data Sekunder
Sumber data yang berbentuk dalam rangkaian waktu ini bersumber dari
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya dan instansi lain yang
terkait yang mempunyai relevansi dengan pokok permasalahan diatas.
b. Data Primer
Data yang mendukung data sekunder dan data yang diperoleh langsung dari
lapangan antara lain dengan menggunakan data dari masyarakat, khususnya pada
pekerja perkebunan.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung yang menjadi objek
22
penelitian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang didapat dengan cara:
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung untuk memperoleh
data yang diperlukan.
b. Wawancara Langsung
Teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung
kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini
penulis melakukan wawancara ke bagian yang berkaitan yaitu penyerapan tenaga
kerja pada perkebunan besar kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya.
c. Dokumen-dokumen
Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki pemerintahan.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai
penyerapan tenaga kerja perkebunan besar sawit di Kabuoaten Nagan Raya.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di
perpustakaan dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
akan diteliti oleh penulis.
3.3 Model Analisis Data
Analisa data time series adalah analisa yang menerangkan dan mengukur
berbagai perubahan atau perkembangan data selama satu periode (Hasan, 2002).
Analisis time series dilakukan untuk memperoleh pola data time series dengan
menggunakan data masa lalu yang akan digunakan untuk meramalkan suatu nilai
pada masa yang akan datang.
23
Untuk mengukur Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada perkebunan
besar kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya, maka digunakan rumus yaitu
sebagai berikut:
XtGx = x 100%
X (t-1)
Keterangan:
Gx : Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja pertahun
Xt : Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja pada tahun tertentu
X (t-1) : Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja pada tahun sebelumnya
Analisis pertumbuhan pada variabel yang diteliti dilakukan secara
masing-masing pada tahun-tahun tertentu dan kemudian dianalisis dengan
menjelaskan hasil analisis pertumbuhan terbesar.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk melihat
Perkembangan penyerapan tenaga kerja perkebunan besar kelapa sawit di
kabupaten Nagan Raya adalah dengan menggunakan tipe data Trend dimana
serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atau variabel yang diambil
ketika observasi menunjukkan adanya kecenderungan menuju ke satu arah
kenaikan atau penurunan secara keseluruhan dari suatu waktu, dicatat secara teliti
menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik.
Persamaan garis trend adalah:
Y = a + bx
Keterangan :
Y = Penyerapan Tenaga Kerja = data berkala (time series).
a = nilai trend pada tahun dasar.
b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
x = variabel waktu (tahun).
24
Untuk melakukan penghitungan, maka diperlukan nilai tertentu pada variabel
waktu (x) sehingga jumlah nilai variabel waktu adalah nol atau ∑x = 0.
Untuk n ganjil maka :
• Jarak antara dua waktu diberi nilai satu satuan.
• Di atas 0 diberi tanda negatif
• Dibawahnya diberi tanda positif.
Untuk n genap maka :
• Jarak antara dua waktu diberi nilai dua satuan.
• Di atas 0 diberi tanda negatif
• Dibawahnya diberi tanda positif.
3.4 Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian, maka disusun hipotesis penelitian adalah di
duga Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar Sawit
Kabupaten Nagan Raya bergerak posistif.
25
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Nagan Raya secara geografis berada pada posisi 03.40’ –
04.38’ Lintang Utara dan 96.11' – 96.48' Bujur Timur dengan luas wilayah
3.363,72 Km2 (336,372 Hektar) atau 5,86 % dari luas Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Batas wilayah Kabupaten Nagan Raya adalah :
Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Tengah
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Timur : Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Barat Daya
Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Barat
Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu kabupaten yang sedang
tumbuh dan berkembang di provinsi Aceh. Kabupaten yang terletak di pesisir
pantai-barat selatan ini merupakan hasil pemekaran wilayah dari kabupaten Aceh
Barat dan terbentuk secara definitive berdasarkan UU Nomor 4 tahun 2002 dan
telah di tetapkan pula Suka Makmue sebagai Ibukota Kabupaten Nagan Raya.
Secara geografis, kedudukan Kabupaten Nagan Raya berada pada titik koordinat
antara 030.40’-04038’ Lintang Utara (LU) dan 960.11-96048’ Bujur Timur (BT).
Dengan posisi ini, Kabupaten Nagan Raya berbatasan langsung dengan 4
kabupaten lainnya, yaitu Aceh Barat, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Barat
Daya. Luas wilayah Kabupaten Nagan Raya mencapai 3.363,72 kilometer persegi
(km2) atau setara 5,86 persen dari luas wilayah Provinsi Aceh (57.365,57 km2).
(http://www.naganrayakab.go.id/node/5)
26
Kedudukan Kabupaten Nagan Raya yang berada di lintas jalan nasional
di wilayah pantai barat-selatan Aceh, merupakan peluang strategis yang harus
didayagunakan secara optimal. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dengan
dukungan dari pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat akan berusaha keras
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah barat-selatan. Sedangkan posisi
Nagan Raya yang berbatasan dengan Aceh Tengah dan Gayo Lues,
memungkinkan kemitraan lintas daerah dalam menjalin transaksi perdagangan
komoditas hasil pertanian, industri pengolahan, pariwisata, jasa, dan lainnya
(http://www.naganrayakab.go.id/node/5).
Sementara itu, posisi Nagan Raya yang dikelilingi Samudera Indonesia,
tepatnya dibagian selatan, terbukanya peluang yang sangat besar untuk
mewujudkan arus perputaran orang, barang, dan jasa melalui jalur laut, baik
wilayah pantai barat-selatan maupun dengan pusat pemerintahan provinsi Aceh
(Banda Aceh) dan Kabupaten Aceh Besar/sabang atau pun ke Sumatera Utara.
Untuk mewujudkan peluang tersebut Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah
menjajaki kerja sama dengan PT. Pelindo untuk membangun pelabuhan laut multi
purphose di Kuala Tripa Kecamtan Tripa Makmur. Hal ini juga didukung dengan
potensi sumber daya pesisir dan kekayaan laut yang cukup besar yang apabila
dimanfaatkan dengan baik dan berkelanjutan (Sustainable development) dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama nelayan di pesisir dan mendorong
kemajuan wilayah pesisir (http://www.naganrayakab.go.id/node/5).
Pelaksanaan roda pemerintahan di Kabupaten Nagan Raya awal mulanya
ditandai dengan plantikan Pj. Bupati yaitu tepatnya tanggal 22 juli 2002 dan
tanggal itu pula sekarang dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Nagan Raya.
27
Pada saat tersebut Kabupaten Nagan Raya hanya memiliki 5 kecamatan Induk
yaitu Kecamatan Beutong, Seunagan Timur, Seunagan, Kuala dan Darul Makmur.
Seiring dengan berjalannya waktu dan untuk menigkatkan pelayanan yang efektif
dan efisien kepada masyarakat, sampai saat ini telah dimekarkan kecamatan
menjadi 10 kecamatan yang di bagi dalam 27 kemukiman dan 222 Gampong/
Desa dan lembaga Eksekutif yang ada di Lingkup Pemerintahan Kabupaten
Nagan Raya, secara susunan organisasi tahun 2012 terdiri dari 16 Dinas, 14
Lembaga teknis (badan dan kantor). Diawal-awal terbentuknya Kabupaten Nagan
Raya, untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat Pusat Pemerintahan di
terletak di Jeuram Kecamatan Seunagan. Hal ini disebabkan Komplek
Perkantoran Suka Makmue belum selesai pembangunannya dan pada Tahun 2008
Pusat Pemerintahan baru mulai pindah ke lokasi yang saat ini kita berada
(http://www.naganrayakab.go.id/node/5).
Dalam rangka pelaksanan tata kelola pemerintah yang baik khusunya
dalam pengelolaan keuangan daerah yang sesuai dengan ketentuan uadang –
undang atau peraturan yang berlaku, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah
mendapatkan suatu apresiasi teritnggi dari badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia yaitu dengan mendapatkan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
yang telah diraih selama 4 kali berturut – turut yaitu sejak tahun 2008-2011, ini
menjadi suatu kebanggaan tersindiri bagi Pemerintah dan seluruh masyarakat
Nagan Raya karena dari sekian banyak kabupaten yang ada di pesisir barat
Provinsi Aceh, hanya Nagan Raya yang mampu mendapatkan predikat tersebut.
Kedepan kita harapkan dengan kerja keras dan komitmen dari semua pihak,
28
kembali kita akan mendapatkan penghargaan serupa atau bahkan yang lebih tinggi
(http://www.naganrayakab.go.id/node/5).
4.2 Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Nagan Raya.
Perkembangan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nagan
Raya berkembang sangat pesat, banyak perusahaan-perusahan perkebunan yang
baru bermunculan hal ini dapat dilihat dari pemberian izin IUP/IUP-B/IUP-P yang
baru diatas tahun 2005, kondisi ini terjadi karena keamanan dan kenyaman
pemilik modal dan tenaga kerja setelah perdamaian, disamping itu penyerapan
tenaga kerja juga bertambah secara otomatis karena bertambahnya perkebunan
yang beroperasi.
Nama perusahaan, lokasi kebun dan luas lahan perkebunan kelapa sawit
yang berdomisili di Kabupaten Nagan Raya, adalah sebagai berikut:
Tabel 1.Jumlah Perusahaan Perkebunan Besar
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014
No Nama Perusahaan Lokasi KebunLuas
Lahan(Ha)
KomoditiTenagaKerja
1 PT. Usaha Semesta Jaya Jeuram, SeunaganTimur, Kuala,Beutong
2.793,002.988,28
Sawit 105
2 PT. Fajar Baizury & Brothers Cembreng, Tadu 8.969,00 SawitPabrikCPO
142
3 PT. Kalista Alam Pula Ie,Suak Bahong
301,416.587,00
SawitPabrikCPO
1.672
4 PT. SPS I (Woyla Raya Abadi) Alue Gani,Betong Kuala
6.982,00 SawitPabrikCPO
224
5 PT. Gelora Sawita Makmur Kuta Trieng, AlueBili, DarulDakmur
8.604,80 Sawit 166
29
6 PT. Watu Gede Utama Alue Rambot,Darul Makmur
2.083,00 Sawit 30
7 PT. SPS II (Agra Paracitra) Pulo KruetDarul Makmur
7.877,005.080,00
Sawit 391
8 PT. Ambia Putra Cot Rambong,Kuala Pesisir
101,00 Sawit 11
9 PT. Ujong Neubok Dalam Ladang Baro,Ujong Tanjong
152,00 Sawit 63
10 PT. Prima Sari TeunomMakmur
Kuta Makmue 167,98 Sawit 9
11 PT. Bintang Permata Alue Waki DarulMakmur
197,05 Sawit 15
12 PT. Oskar Muda Dilaga Alue rambot 25,00 Sawit 5
13 PT. Socfindo Seumanyam,Darul Makmur
Seunagan, Kuala
Kuala Seunagan
3.395,23717,77360,05
2.146,00371,00
2.320,00
SawitPabrikCPO
800
1.085
14 PT. Agro Sinergi Nusantara(PN-I)
Lamie,Darul Makmur
3.486,00 Sawit 196
15 PT. Sawit Nagan Raya Makmur Ujong Lamie - PabrikCPO
30
16 PT. Panton Prima Mandiri Krueng Itam,Tadu Raya
1.500,00 SawitPabrikCPO
56
17 PT. Kharisma Iskandar Muda Gunong Pungki 1.500,00 PabrikCPO
87
18 PT. Beurata Subur Persada Babah Dua, TaduRaya, KualaTadu
4.320,00 Sawit 82
19 PT. Ujong Neubok Dalam Ujong Lamie,Darul Makmur
1.480,22198,00
SawitPabrikCPO
51
20 PT. Palm Anugrah SumberRezeki
Gunong PungkiTadu Raya
198,75 Sawit 13
21 PT. Tadu Raya Sawit SumberRezeki
Gunong PungkiTadu Raya
199,25 Sawit 21
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Nagan Raya, 2014
Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa terdapat 21 perusahaan besar
perkebunan kelapa sawit, 8 unit pabrik pengolahan CPO kelapa sawit dengan luas
keseluruhan areal lahan perkebunan sebesar 75.100,79 ha yang beroperasi di
30
Kabupaten Nagan Raya, jumlah lahan perkebunan terluas adalah PT. SPS II
(Agra Paracitra) seluas 12.957,00 ha, selanjutnya PT. Socfindo Seumanyam dan
Seunagan seluas 9.310,05 ha, selanjutnya PT. Fajar Baizury & Brothers seluas
8.969,00 ha sedangkan perkebunan kelapa sawit terkecil adalah PT. Panton Prima
Mandiri dan PT. Kharisma Iskandar Muda yaitu masing-masing luas 198,75 ha
dan 199,25 ha.
Ketertarikan perusahaan perkebunan kelapa sawit berinvestasi di
kabupaten Nagan Raya dikarenakan masih luasnya ketersediaan lahan untuk
dijadikan perkebunan, topografi wilayah tidak memiliki gunung rata-rata areal
dataran rendah dan iklim tropis yang sangat mendukung untuk perkebunan kelapa
sawit, letak wilayah yang sangat strategis sehingga memudahkan dalam
transportasi angkutan hasil produksi.
Kabupaten Nagan Raya adalah salah satu wilayah lintas barat-selatan
yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat dari industri perkebunan kelapa
sawit, dimana selain perusahaan-perusahaan besar yang membuka lahan
perkebunan sawit masyarakat juga ikut andil dalam mengembangkan sawit pribadi
perorangan yang sekarang sudah dinikmati hasil produksinya. Mereka mengambil
contoh tatacara penanaman kelapa sawit dari perkebunan sekitar daerah domisili
petani tersebut, selain itu ketersediaan perkebunan kelapa sawit milik perusahaan
juga telah banyak menyerap tenaga kerja baik tenaga kerja dalam daerah maupun
dari luar daerah.
31
4.3 Data Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar di
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2004-2013
Data Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar di
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2004-2013 dapat dlihat pada tabel 3 berikut
dibawah ini:
Tabel 2.Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar Kelapa Sawit
di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2004-2013
No Tahun Jumlah Tenaga Kerja(Orang)
1 2004 4.5862 2005 5.5283 2006 5.3974 2007 5.3985 2008 9.5466 2009 6.9057 2010 6.9078 2011 6.3399 2012 5.57610 2013 5.775
Sumber:BPS, Ketenaga Kerjaan Kabupaten Nagan Raya (Januari 2014).
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah penyerapan tenaga
kerja pada perkebunan terbanyak berada pada tahun 2008 yaitu sebanyak 9.546
orang, selanjutnya penyerapan tenaga kerja terbanyak berada pada tahun 2010
yaitu sebanyak 6.907 orang, selanjutnya penyerapan tenaga kerja berada pada
tahun 2009 yaitu sebanyak 6.905 orang, selanjutnya penyerapan tenaga kerja
berada pada tahun 2011 yaitu sebanyak 6.339 orang, selanjutnya penyerapan
tenaga kerja berada pada tahun 2012 yaitu sebanyak 5.775 orang, selanjutnya
penyerapan tenaga kerja perkebunan terbanyak berada pada tahun 2013 yaitu
sebanyak 5.575 orang, selanjutnya penyerapan tenaga kerja perkebunan berada
pada tahun 2005 yaitu sebanyak 5.398 orang, penyerapan tenaga kerja perkebunan
32
berada pada tahun 2007 yaitu sebanyak 5.396 orang, selanjutnya penyerapan
tenaga kerja perkebunan berada pada tahun 2006 yaitu sebanyak 5.397 orang
dan penyerapan tenaga kerja perkebunan terkecil berada pada tahun 2004 dengan
jumlah tenaga kerja sebanyak 4.586 orang.
4.3 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk melihat
Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja perkebunan di Kabupaten Nagan Raya
adalah dengan menggunakan rumus pertumbuhan dimana hasil analisis
pertumbuhan yang didapat adalah sebagai berikut:
Xt – X (t-1)
Gx = x 100%X (t-1)
Keterangan:
Gx : Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja pertahun
Xt : Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja pada tahun tertentu
X (t-1) : Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja pada tahun sebelumnya
Analisis Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja dilakukan secara masing-
masing pada tahun-tahun tertentu dan kemudian di analisis dengan menjelaskan
hasil analisis perkembangan terbesar
Untuk melihat perkembangan penyerapan tenaga kerja perkebunan besar
kelapa sawit di kabupaten Nagan Raya adalah dengan menggunakan tipe data
Trend dimana serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atau variabel
yang diambil ketika observasi menunjukkan adanya kecenderungan menuju ke
satu arah kenaikan atau penurunan secara keseluruhan dari suatu waktu, dicatat
33
secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data
statistik.
Persamaan garis trend adalah:
Y = a + bx
Keterangan :
Y = Penyerapan Tenaga Kerja = data berkala (time series).
a = nilai trend pada tahun dasar.
b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
x = variabel waktu (tahun).
Tabel 3.Analisis Trend Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan
Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya Periode Tahun 2004 - 2013
NoTahun Tenaga Kerja
X Y X X2 XY1 2004 4,586 -9 81 -412742 2005 5,528 -7 49 -386963 2006 5,397 -5 25 -269854 2007 5,398 -3 9 -161945 2008 9,546 -1 1 -95466 2009 6,905 1 1 69057 2010 6,907 3 9 207218 2011 6,339 5 25 316959 2012 5,576 7 49 3903210 2013 5,775 9 81 51975
Jumlah 61,957 0 330 17633
Y = a +bX
a = 61.957 : 10 = 6195.7b = 17.633 : 330 = 53.4Y = 6195,7+53,4X
34
Tabel 4.Nilai Trend Perkembangan dan Persentase Pertumbuhan Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Perkebunan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan RayaPeriode tahun 2004 - 2013
TahunX
Perkembangan Tenaga KerjaY
Pertumbuhan%
2004 5715.1 = 5715 -
2005 5821.9 = 5822 20,54
2006 5928.7 = 5929 -2,37
2007 6035.5 = 6036 0,02
2008 6142.3 = 6142 76,84
2009 6249.1 = 6249 -27,67
2010 6355.9 = 6356 0,03
2011 6462.7 = 6463 -8,22
2012 6569.5 = 6570 -12,04
2013 6676.3 = 6676 3,57
Gambar 1.Trend Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan Besar
Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya Periode 2004 – 2013
Berdasarkan hasil analisis perekembangan dari tabel 4 dan gambar 1
diagram diatas maka didapatkan hasil bahwa perkembangan penyerapan tenaga
kerja pada perkebunan besar kepala sawit di Kabupaten Nagan Raya mengalami
57155822
59296036
61426249
63566463
65706676
5200
5400
5600
5800
6000
6200
6400
6600
6800
Perk
emba
ngan
Tahun
Perkembangan
35
perubahan cendrung mengalami kenaikan, perkembangan penyerapan tenaga kerja
memiliki trend yang positif dimana dilihat dari analisis diatas perkembangan
periode tahun 2004 sampai dengan 2013 yang terus merangkak naik. Ini
mengindikasikan bahwa penyerapan tenaga kerja pada perusahaan besar kelapa
sawit kabupaten Nagan Raya mengalami perkembangan yang positif.
Gambar 2.Persentase Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan
Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan RayaPeriode 2004 – 2013
Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan dari tabel 4 dan gambar 2
diagram Persentase Pertumbuhan diatas maka didapatkan hasil bahwa
pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada perkebunan kepala sawit di
Kabupaten Nagan Raya cenderung fluktuatif. Selama tahun pengamatan
pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor perkebunan besar kelapa sawit di
Kabupaten Nagan Raya rata-rata mencapai 7,48% dengan pertumbuhan paling
tinggi pada tahun 2008 sebesar 76,84%. Kondisi ini terjadi akibat dari adanya
krisis ekonomi yang terjadi, dimana kondisi ini memaksa para pencari kerja tidak
36
lagi mempertimbangkan masalah upah walaupun upah yang diterima lebih kecil
mengingat barang pokok meningkat sehingga masyarakat membutuhkan
pekerjaan yang penting bagi mereka bisa bertahan, disamping itu juga untuk
menjadi buruh pekerja perkebunan tidak diutamakan ijazah/sertifikat melainkan
tenaga dan keahlian. Selanjutnya Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja yang
paling rendah pada tahun 2009 sebesar -27,67%. Penurunan angka ini terjadi
dikarenakan tenaga kerja perkebunan sudah merasa tingkat perekonomian global
sudah stabil, banyak dari mereka mengalihkan pekerjaan ketempat lain dan
mereka banyak yang memilih membuka lahan perkebunan sendiri dan membuka
lahan pertanian palawija lainnya.
37
V. SIMPULAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian Analisis Perkembangan Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Perkebunan Besar Kelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya maka dapat
disimpulkan bahwa:
Perkembangan penyerapan tenaga kerja pada perkebunan besar kepala
sawit di Kabupaten Nagan Raya mengalami perubahan cenderung mengalami
kenaikan, perkembangan penyerapan tenaga kerja memiliki trend yang positif
dimana dilihat dari analisis perkembangan penyerapan tenaga kerja periode tahun
2004 sampai dengan 2013 yang terus merangkak naik. Ini mengindikasikan bahwa
penyerapan tenaga kerja pada perusahaan besar kelapa sawit kabupaten Nagan
Raya mengalami perkembangan yang positif.
Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada perkebunan besar kepala
sawit di Kabupaten Nagan Raya cenderung fluktuatif. Selama tahun pengamatan
pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor perkebunan besar kelapa sawit di
Kabupaten Nagan Raya perioden tahun 2004 sampai dengan 2013 rata-rata
mencapai 7,48% dengan pertumbuhan paling tinggi pada tahun 2008 sebesar
76,84%.
5.2 Saran
Diharapkan bagi pemerintah Kabupaten Nagan Raya agar memperhati
kan dan mendata kembali sektor perkebunan untuk lebih meningkatkan daya saing
tenaga kerja agar dapat memacu dan mendukung laju pertumbuhan sektor perkebunan
sehingga penyerapan tenaga kerja dapat di perhitungkan dengan lebih baik lagi
38
dan penetapan upah akan menjadi pertimbangan bagi pengusaha sehingga dalam
penetapan upah pemerintah perlu memperhatikan kondisi perekonomian dan pasar
tenaga kerja serta adanya penyuluhan untuk membantu masyarakat melatih skill
mereka sehingga dapat bekerja di perusahaan-perusahaan besar.
39
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, 2000. Nagan Raya
Badan Pusat Statistik (BPS), Nagan Raya Dalam Angka 2000. Kabupaten NaganRaya
Badan Pusat Statistik (BPS), Nagan Raya Dalam Angka 2001. Kabupaten NaganRaya
Badan Pusat Statistik (BPS), Nagan Raya Dalam Angka 2004. Kabupaten NaganRaya
Badan Pusat Statistik (BPS), Nagan Raya Dalam Angka 2010. Kabupaten NaganRaya
Badan Pusat Statistik (BPS), Nagan Raya Dalam Angka 2011. Kabupaten NaganRaya
Budi, 2001. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas TenagaKerja. Rajawali Pers: Jakarta
Fadholi Hernanto, 2006. Dinamika Kesempat Kerja Sektor Pertanian danIndustri. Bumi Aksara: Jakarta
Fudjaja, 2002. Pertanian di Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga
Hayami dan Ruttan dalam Arifin, 2004. Statistika untuk Ekonomi dan KeuanganModern. Salemba Empat. Jakarta
Iskandar, 2006. Pendekatan Populer dan Prakti Ekonometrika. Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia. Jakarta
Junandar, U. 2002. Analisis Pendapatan dan Pemasaran Industri Kecil. IPB:Bogor
Mangoensoekarjo, S dan H. Semangun, 2003. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit.Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Mubyarto, 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. PT. Raja Grafindo Perkasa.Jakarta
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, 2013. Tentang UpahMinimum
Rosyidi, Suherman, 2006. Pengantar Teori E konomi. PT. Raja GrafindoIndonesia. Jakarta
40
Soekartawi, 2001. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Rajawali Pers: Jakarta.
Supari, 2001. Usahatani Pengembangan Petani Kecil. Rajawali Pers: Jakarta
Suroto, 2002. Startegi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Edisi4. UGM Press. Yogyakarta
UU No. 13 Tahun 2003, Bab 1 Pasal1 Ayat 2. “Tentang Tenaga Kerja”.
UUD 1945, Pasal 27 Ayat 2. “Tentang Kesempatan Kerja”.
Yarsi, Asri, 2006. Analisis Pendapatan Dan Penyerapan Tenaga Kerja PadaSistem Kemitraan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit (Kasus Pola Kemitraandi PT. Perkebunan Nusantara VI dan PT. Bakrie Pasaman Plantation,Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat) Program Studi EkonomiPertanian Dan Sumberdaya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Zamrowi, M. Taufik. 2007. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada IndustriKecil. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang
Tahun Tenaga KerjaX Y X X2 XY
1 2004 4.586 -9 81 -412742 2005 5.528 -7 49 -386963 2006 5.397 -5 25 -269854 2007 5.398 -3 9 -161945 2008 9.546 -1 1 -95466 2009 6.905 1 1 69057 2010 6.907 3 9 207218 2011 6.339 5 25 316959 2012 5.576 7 49 3903210 2013 5.775 9 81 51975
Jumlah 61.957 0 330 17633
Y = a +bX
a = 61.957 : 10 = 6195,7b = 17.633 : 330 = 53,4y = 6195,7 + 53,4X
Tahun PertumbuhanX %
2004 5715,1 = 5715 -2005 5821,9 = 5822 20,542006 5928,7 = 5929 -2,372007 6035,5 = 6036 0,022008 6142,3 = 6142 76,842009 6249,1 = 6249 -27,672010 6355,9 = 6356 0,032011 6462,7 = 6463 -8,222012 6569,5 = 6570 12,042013 6676,3 = 6676 3,57
YPerkembangan Tenaga Kerja
Nilai Trend Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perkebunan BesarKelapa Sawit Kabupaten Nagan Raya Periode tahun 2004 - 2013
No
Lampiran 1. Analisis Trend Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Lampiran 1. Tahun 2004 - 2013Lampiran 1. Perkebunan Besar Kelapa Sawit di Kabupaten Nagan Raya Periode
Jumlah Tenaga Kerja Persentasi Pertumbuhan(TK) (%)
1 2004 4586 -
2 2005 5528 20,543 2006 5397 -2,374 2007 5398 0,025 2008 9546 76,846 2009 6905 -27,677 2010 6907 0,038 2011 6339 -8,229 2012 5576 12,0410 2013 5775 3,57
Lampiran 2. Penyerapan Tenaga Kerja dan Persentase Pertumbuhan Tenaga KerjaLampiran 1. Pada Perkebunan Besar Kelapa Sawit di Kabupaten Nagan RayaLampiran 1. Periode Tahun 2004 - 2013
No Tahun
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Gx = Xt - X (t-1) x 100%X (t-1)
KeteranganGx= Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja PertahunXt =
X (t-1) =
Gx = 5528-4586 x 100%4586
Gx = 942 x 100%4586
Gx = 20,54%
Gx = 5397-5528 x 100%5528
Gx = -131 x 100%5528
Gx = -2,37%
Gx = 5398-5397 x 100%5397
Gx = 1 x 100%5397
Gx = 0,02%
Gx = 9546-5398 x 100%5398
Gx = 4148 x 100%5398
Gx = 76,8%
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2006
Rumus Pertumbuhan
Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja tahun tertentuJumlah Tenaga Kerja tahun sebelumnya
Tahun 2005
Perkebunan Besar di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2004 - 2013
Gx = 6905-9546 x 100%9546
Gx = -2641 x 100%9546
Gx = -27,67%
Gx = 6907-6905 x 100%6905
Gx = 2 x 100%6905
Gx = 0,03%
Gx = 6339-6907 x 100%6907
Gx = -568 x 100%6907
Gx = -8,22%
Gx = 5576-6339 x 100%6339
Gx = -763 x 100%6339
Gx = -12,04%
Gx = 5775-5576 x 100%5576
Gx = 199 x 100%5576
Gx = 3,57%
Tahun 2013
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012