analisis perilaku generasi milenial terhadap...

158
1 ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP NIAT MENJADI NASABAH BANK SYARIAH Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Diajukan oleh: Niken Febria Larasati NIM 21170850000017 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

1

ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP NIAT

MENJADI NASABAH BANK SYARIAH

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master

Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Diajukan oleh:

Niken Febria Larasati

NIM 21170850000017

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

ii

Page 3: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

iii

Page 4: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

iv

Page 5: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Niken Febria Larasati

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 15 Februari 1987

Jeniskelamin :Perempuan

Agama :Islam

Kewarganegaraan :Indonesia

Status : Kawin

Alamat : Jl Inpres gg. Muan No.10 Rt 001 Rw 009,

Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan

PENDIDIKAN FORMAL

1992-1998 SDN 03 Pagi Cengkareng Timur

1998-2001 SMP Putri Assyafi’iyah

2001-2005 SMA Latansa

2005-2009 S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah Muh Rodji

Ibu Bardiyah

Page 6: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tesis

tentang Analisis Perilaku Generasi Milenial Terhadap Niat Menjadi Nasabah

Bank Syariah. Penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu prasyarat bagi penulis

dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Program Strata Dua (S2) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Perbankan Syariah guna memperoleh gelar

ME. Bimbingan dan dukungan telah banyak penulis dapatkan dalam penyelesaian

tesis ini. Maka dari itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Orang tua penulis, ayahanda tercinta Bapak Muh Rodji dan Ibunda tercinta

Ibu Bardiyah, Mamah dan Bapak, yang senantiasa mendoakan dan memberi

dukungan penuh kepada penulis.

2. Suami “Wendi Wijarwadi” dan anak-anak tercinta “Keenan dan Zeefa”

sebagai sumber semangat penulis dalam menyelesaikan studi ini, serta yang

telah memberikan dukungan doa dan dukungan moal maupun materil.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin., S.E. Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE, MM selaku Ketua Jurusan Magister Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan arahan kepada penulis dalam

menjalankan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Nur Hidayah M.A., Ph.D selaku penasehat akademik yang selalu

memberikan arahan kepada penulis dalam menjalankan pendidikan di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

vii

6. Ibu Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan mengarahkan serta motivasi dalam penulisan tesis ini

sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Dr. Sofyan Rizal. M. Si selaku penguji sidang tesis yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dan memotivasi penulis agar

tesis ini bisa terselesaikan dengan baik.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu

yang tidak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Kepada teman teman kelas perbankan syariah MPSY angkatan 2017 yang

telah memotivasi dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

10. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan sau persatu, yang

banyak membantu penulis sehingga akhirnya terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya

harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Adapun segala kekurangan dan kesalahan

pada tesis ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Harapan penulis,

semoga tesis ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Jakarta, 5 Juli 2019

Niken Febria Larasati

NIM 21170850000017

Page 8: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

viii

ABSTRAK

Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi dan

informasi telah merubah perilaku generasi modern khususnya generasi

milenial (generasi yang lahir pada tahun 1980-2000). Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh perilaku generasi milenial yang berdomisili di

jabodetabek terhadap niat menjadi nasabah bank syariah. Perilaku generasi

milenial yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu Kepercayaan Terhadap

Informasi Interaktif, Pemilihan Ponsel Dibanding Televisi, Kewajiban

Memiliki Sosial Media, Kurang Suka Membaca Secara Konvensional,

Pemanfaatan Teknologi dan Informasi, Mulai Bertransaksi Secara Cahless,

Financial Planning dan saving.

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Structural

Equation Modeling (SEM), dengan jumlah responden adalah 150 responden.

Untuk wilayah sampel dilakukan di wilayah jabodetabek. Hasil penelitian

menunjukan bahwa perilaku generasi milenial berpengaruh secara signifikan

terhadap niat menjadi nasabah bank syariah. Adapun untuk perilaku yang

mempunyai nilai pengaruh yang paling besar terhadap niat menjadi nasabah

bank syariah yaitu kewajiban memiliki media sosial dan pemanfaatan

teknologi dan informasi.

Kata kunci: perilaku, generasi milenial, niat, nasabah bank syariah

Page 9: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

ix

ABSTRACT

In the current era of industrial revolution 4.0, the development of

technology and information has changed the behavior of the modern

generation, especially the millennial generation (generation born in 1980-

2000). This study aims to determine the influence of the behavior of millennial

who live in Jabodetabek on the intention to become customers of Islamic

banks. Millennial behaviors examined in this study are Trust in Interactive

Information, Cellphone Selection over Television, Obligation to Have Social

Media, Conventionally Lack of Reading, Technology and Information

Utilization, Low Transaction, Financial Planning and saving.

The analysis method used in this study is Structural Equation

Modeling (SEM), with the number of respondents being 150 respondents. For

sample areas, it is conducted in the Jabodetabek area. The results of the study

show that the behavior of the millennial generation significantly influences the

intention to become a customer of Islamic banks. The behaviors greatly

influence on the intention to become a sharia bank customer are the

obligation to have social media and the use of technology and information.

Keywords: Behaviour, Millenial Generation, Intention, sharia bank customers

Page 10: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS .............. Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS ................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .......................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I .............................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Batasan Penelitian ...................................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

BAB II .......................................................................................................... 10

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10

Page 11: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

xi

A. Peran Bank Syariah ................................................................................. 10

B. Prinsip Syariah Pada Bank Syariah ........................................................ 11

C. Perilaku Ekonomi (Behavioral Economics) ............................................ 13

D. Perilaku Konsumen .................................................................................. 16

D. Perilaku Konsumen Generasi Milenial .................................................... 21

D.1. Generasi Milenial .......................................................................21

D.2. Perilaku Konsumen Generasi Milenial ......................................25

E. Niat Dalam Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan)...... 32

E.1. Sikap ...........................................................................................33

E.2. Norma Subjektif .........................................................................35

F. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 35

F. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 52

G. Hipotesis ................................................................................................. 53

BAB III ......................................................................................................... 55

METODE PENELITIAN .............................................................................. 55

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 55

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................................... 55

B. 1. Populasi .....................................................................................55

B.2. Sampel ........................................................................................56

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 57

C.1. Sumber Data ...............................................................................57

C.2. Teknik Pengumpulan Data .........................................................57

D. Metode Analisa Data ............................................................................... 58

Page 12: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

xii

E. Teknik Analisa Data ................................................................................. 59

E. 1. Uji Kualitas Data .......................................................................59

1. Uji Validitas ...................................................................................60

E.2. Analisa Data SEM ......................................................................61

E.2.1. Analisis Deskriptif ...................................................................61

E.2.2 Structural Equation Model (SEM) ............................................62

E.2.3. Alat Analisis SEM ...................................................................62

E.2.4 Evaluasi Model Struktural .......................................................70

E.2.5 Pengujian Hipotesis ..................................................................73

F. Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 73

BAB IV ......................................................................................................... 79

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 79

A. Hasil Analisis Deskriptif................................................................... 79

B. Uji Kualitas Data .............................................................................. 82

1. Uji Validitas ..............................................................................82

2. Uji Reliabilitas ..........................................................................89

C. Uji Structural Equation Modeling (SEM)......................................... 90

1. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis) 91

2. Analisis Model Struktural .........................................................97

3. Evaluasi Model Struktural ......................................................107

4. Uji Hipotesis ...........................................................................115

5. Pengaruh Langsung Variabel ..................................................120

D. Pembahasan .................................................................................... 122

Page 13: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

xiii

BAB V ........................................................................................................ 132

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 132

A. Kesimpulan ..................................................................................... 132

B. Saran ............................................................................................... 134

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 137

LAMPIRAN ............................................................................................... 142

Page 14: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Komposisi Penduduk Menurut Generasi, 2017 ................................ 2

Gambar 1.2 Data Penggunaan Internet Berdasarkan Umur .................................. 3

Gambar 1.3 Transaksi digital perbankan generasi milenial .................................. 5

Gambar 2.1 Proses Perilaku Konsumen ................................................................ 19

Gambar 2.2 Theory Of Reasoned Action .............................................................. 32

Gambar 2.3 Kerangka berfikir ............................................................................ 52

Gambar 4.1 Gambar Lokasi Tempat Tinggal ..................................................... 79

Gambar 4.2 Gambar Usia Responden ................................................................. 80

Gambar 4.3 Gambar Pekerjaan Responden ........................................................ 81

Gambar 4.4 Konstruk Eksogen ........................................................................... 92

Gambar 4.5 Konstruk Endogen ........................................................................... 95

Gambar 4.6 Model Full 1 .................................................................................... 98

Gambar 4.7 Model Full 2 ................................................................................. 100

Gambar 4.8 Model Full 3 ................................................................................... 102

Gambar 4.9 Model Full 4 ................................................................................. 104

Page 15: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ..................... 20

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 35

Tabel 3.1 Tabel Standarisasi Reliabilitas ............................................................ 61

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Kepercayaan terhadap Informasi Interaktif ......... 83

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas lebih memilih ponsel disbanding televisi ............. 83

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas kewajiban memiliki sosial media ......................... 84

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kurang Suka Membaca Secara Konvesional ......... 85

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Pemanfaatan Teknologi dan Informasi ................ 86

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Mulai Melakukan Transaksi Secara Cashless...... 86

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Financial Planning dan Saving ............................ 87

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Sikap .................................................................... 88

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Norma Subjektif ................................................... 88

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas variabel ........................................................... 89

Tabel 4.11 Goodness Of Fit Index ..................................................................... 91

Tabel 4.12 Goodness Of Fit Index Konstruk Eksogen ...................................... 94

Tabel 4.13 Goodness Of Fit Index Konstruk Endogen ....................................... 96

Tabel 4.14 Goodness Of Fit Index Model Full 4 ............................................... 105

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Konstruk ........................................................ 112

Tabel 4.16 Regression Weight ........................................................................... 116

Tabel 4.17 Standardized Total Effect ................................................................. 120

Page 16: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuisioner Penelitian ............................................................ 142

Lampiran II Tabel Jawaban Responden ............................................... 147

Lampiran III Hasil Uji Kualitas Data ..................................................... 155

Lampiran IV Hasil Penelitian Output AMOS ........................................ 169

Page 17: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era teknologi informasi saat ini, adaptasi digital economy

sepertinya hampir merasuk pada semua sektor, termasuk sektor keuangan

dan perbankan. Bank harus bekerja keras untuk memenuhi ekspektasi dari

konsumen. Manajemen bank lokal pun kini harus menghadapi persaingan

dengan bank asing, apalagi dengan manajemen bank syariah, dimana

kreatifitas manajemen dalam mengakomodir seluruh kebutuhan konsumen

merupakan satu hal yang penting untuk dilakukan. Semakin ketatnya

persaingan di dunia perbankan menjadikan setiap pembuat strategi

pemasaran memiliki peranan penting di dalam identifikasi dan

pengembangan strategi untuk sebuah bank (Sadiq dalam Anindia dkk et.al

2017). Hanya bank yang mampu menarik konsumen baru dan

mempertahankan konsumen lama yang mungkin dapat tumbuh dan

berkembang untuk periode yang lama (Sadiq dalam Anindia dkk et.al 2017).

Ditambah lagi dengan semakin banyaknya Generasi Milenial,

khususnya di Indonesia, yang memasuki usia produktif semakin mendorong

perkembangan teknologi dan dunia digital. Generasi Milenial disebut-sebut

sangat fasih dan mudah beradaptasi dengan teknologi, bahkan sudah sangat

bergantung terhadap teknologi.

Untuk jumlah generasi milenial di Indonesia menurut Susenas

(Survey sosial Ekonomi Nasional) yang dilakukan oleh Badan Pusat

Page 18: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

2

Statistik tahun 2017, jumlah generasi milenial mencapai sekitar 88 juta jiwa

atau 33,75 persen dari total penduduk Indonesia. Porporsi tersebut lebih

besar dari proporsi generasi sebelumnya seperti generasi X yang (25,74

persen) maupun generasi baby boom+veteran (11,27 persen). Demikian juga

dengan jumlah generasi Z baru mencapai sekitar 29,23 persen.

Gambar 1.1. Komposisi Penduduk Menurut Generasi (persen)

Sumber: Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS 2017

Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa segmen milenial

merupakan segmen yang potensial unuk menambah market share perbankan

syariah terhadap perbankan nasional saat ini yang baru mencapai 5,7 persen

(Snapshot Perbankan Syariah OJK Juni 2018). Sesuai siaran pers Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2018 di informasikan bahwa industri

perbankan syariah saat ini terdiri dari 13 bank umum syariah, 21 bank unit

syariah, dan 168 BPR syariah, memiliki total aset Rp 444,43 triliun atau 5,7

persen dari total aset perbankan nasional.

Dengan jumlah market share perbankan syariah yang masih di

bawah 6 persen tersebut, maka bank syariah perlu memaksimalkan potensi

Generasi Z (pasca

milenial)

Generasi Y

(Milenial)

Generasi X

Generasi Baby

Boom + Veteran

Page 19: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

3

jumlah segmen milenial yang cukup besar tersebut, bank syariah perlu

melakukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat menggaet para generasi

milenial untuk berbank dengan Bank Syariah.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia ( APJII) dalam katadata.co.id pada 2018 yaitu 171,18 juta

jiwa (64,8% dari total penduduk) adalah pengguna internet. Dan jika dilihat

dari segi umur, maka pengguna internet dikuasai oleh generasi milenial

(generasi yang lahir dari tahun 1980-2000). Berikut data penggunaan

internet dari APJII:

Gambar 1.2. Data Penggunaan Internet Berdasarkan Umur

Sumber: Hasil Survey APJII 2018

Dari hasil survey tersebut juga menunjukkan bahwa 93,9 persen

pengguna internet yang mayoritas generasi milenial terhubung melalui

smartphone, sisanya menggunakan laptop, netbook, tablet, dll. Fakta ini

menjadi sebuah peluang yang diambil oleh berbagai pihak untuk merancang

strategi pemasaran yang tepat untuk menggaet pangsa pasar generasi

Page 20: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

4

milenial , tak terkecuali oleh bidang Perbankan Syariah dalam menghadapi

revolusi industri 4.0.

Generasi milenial merupakan generasi yang unik dan berbeda dari

generasi lain. Karena adanya pengaruh dari meluasnya internet, smartphone,

dan munculnya jejaring media sosial (facebook, twitter, instagram,

whatsapp dll), hal-hal tersebut turut mempengaruhi pola pikir, nilai-nilai,

dan perilaku generasi milenial. Bahkan visioner asal kanada Mc Luhan

berpendapat bahwa perubahan budaya dalam kehidupan manusia itu

ditentukan oleh teknologi dan kita akan berada di tengah-tengah sebuah

revolusi (teknologi).

Saat ini generasi milenial dan penggunaan teknologi dari sisi

pemakaian telepon seluler (nirkabel) tidak dapat dipisahkan. Telepon seluler

sekarang tidak hanya digunakan untuk sarana komunikasi melalui suara saja

tapi juga untuk berbagai sarana lain seperti mengabadikan foto, mengecek

dan mengirimkan email bahkan dapat melakukan transaksi perbankan.

Sesuai data dari DBS Group Research (2017) bahwa saat ini generasi

milenial sudah mendominasi aktivitas perbankan digital.

Page 21: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

5

Gambar 1.3. Transaksi digital perbankan generasi milenial

Sumber:DBS Grup Research, 2017 (marketing.co.id)

Dari data di atas dapat dilihat bahwa generasi milenial sudah akrab

dengan transaksi digital. Karena seiring dengan berkembangnya teknologi

maka pola perilaku konsumen, khususnya generasi milenial, telah banyak

berubah, generasi milenial menuntut segala sesuatu bisa dilakukan dengan

cepat, mudah, dan praktis. Dengan layanan perbankan digital inilah para

nasabah khususnya nasabah generasi milenial dapat menikmati layanan

perbankan dengan lebih mudah, tanpa harus datang ke bank.

Saat ini cara-cara lama sudah mulai ditinggalkan dalam melakukan

aktivitas eknomi. Perusahaan mulai berkompetisi dalam melakukan inovasi

dan berinvestasi dalam bidang teknologi untuk beradaptasi dengan

perkembangan zaman di era digital economy. Transformasi menuju dunia

digital sudah selayaknya wajib dilakukan oleh perusahaan agar tetap bisa

bertahan. Pilihannya hanya dua, berinovasi agar dapat bertahan atau punah

karena kalah dalam persaingan. Sehingga bank syariah sebagai salah satu

05

10152025303540

Punya Akun UangDigital

Bertransaski SecaraDigital

Akses Perbankanmelaui ponsel

membayar ataumembeli secara

online

mengirim/menerimauang

15-24

25+

Page 22: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

6

jenis lembaga keuangan yang memberikan layanan perbankan berbasis

syariah kepada nasabah juga perlu untuk melakukan adaptasi dan inovasi

teknologi agar mampu bersaing. Adaptasi digital banking dibarengi dengan

pengelolaan dana yang berbasis syariah akan menjadi keunggulan bank

syariah.

Dalam pemilihan bank menurut penelitian Permata, Nugroho,

Handoyo dan Kusuma (2017) menyebutkan bahwa generasi milenial

cenderung memilih bank yang memiliki layanan digital yang cepat dan

efisien baik itu ATM atau internet banking.

Penelitian ini mencoba mengungkapkan dari beberapa perilaku

generasi milenial, perilaku apa saja yang mempunyai pengaruh yang besar

terhadap niat menjadi nasabah bank syariah. Sehingga diharapkan dari hasil

penelitian ini dapat menjadi rujukan bank syariah yang ingin menyasar

generasi milenial sebagai pangsa pasar yang potensial. Adapun landasan

teori untuk perilaku generasi milenial dalam penelitian ini menggunakan

landasan penelitian yang telah di lakukan oleh Boston Consulting Group

(BCG) bersama Universitas of Berkley (2011).

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk menganalisa

pengaruh perilaku konsumen generasi milenial terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah. Oleh karena itu peneliti membuat penelitian dengan

judul “ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP

NIAT MENJADI NASABAH BANK SYARIAH”.

Page 23: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

7

B. Batasan Penelitian

Agar penulis lebih fokus dalam satu permasalahan, maka diperlukan

batasan dalam penelitian ini. Maka penelitian ini dibatasi pada analisis perilaku

generasi milenial di area jabodetabek terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan perumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah perilaku generasi milenial berpengaruh terhadap niat generasi

milenial menjadi nasabah bank syariah?

2. Apakah perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap

informasi interaktif berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah?

3. Apakah perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel dibandingkan

televisi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah?

4. Apakah perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media

sosial berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah?

5. Apakah perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah?

6. Apakah perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan

informasi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah?

7. Apakah perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara

cashless berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah?

Page 24: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

8

8. Apakah perilaku generasi milenial yaitu memiliki financial planning

dan saving berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah

untuk:

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi interaktif terhadap niat

menjadi nasabah bank syariah

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial yaitu pemilihan ponsel dibandingkan televisi terhadap niat

menjadi nasabah bank syariah

4. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial yaitu kewajiban memiliki media sosial terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah

5. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial yaitu kurang suka membaca secara konvensional terhadap

niat menjadi nasabah bank syariah

6. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan informasi terhadap niat

menjadi nasabah bank syariah

Page 25: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

9

7. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial yaitu mulai bertransaksi secara cashless terhadap niat

menjadi nasabah bank syariah

8. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perilaku generasi

milenial yaitu memiliki financial planning dan saving terhadap niat

menjadi nasabah bank syariah

E. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Akademisi

Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh

kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, dalam upaya

memberikan pengetahuan, informasi, dan sebagai proses pembelajaran

mengenai perilaku generasi milenial memilih berbank dengan bank syariah.

2. Bagi Kalangan Perbankan

Bagi kalangan perbankan syariah diharapkan menjadi referensi akan pola

perilaku generasi milenial terhadap niat menjadi nasabah bank syariah,

sehingga diharapkan akan menjadi masukan untuk manajemen pemasaran

yang tepat yang dapat diterapkan dibank syariah.

Page 26: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Bank Syariah

Menurut Antonio (2000) Bank syariah merupakan bank yang memiliki

sistem yang beda dari bank konvensional, yaitu dengan memberlakukan

sistem operasional bank dengan sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil yang

diterapkan dalam perbankan syari’ah sangat berbeda dengan sistem bunga, di

mana dengan sistem bunga dapat ditentukan keuntungannya di awal, yaitu

dengan menghitung jumlah beban bunga dari dana yang disimpan atau

dipinjamkan. Sedang pada sistem bagi hasil ketentuan keuntungan akan

ditentukan berdasarkan besar kecilnya keuntungan dari hasil usaha, atas

modal yang telah diberikan hak pengelolaan kepada nasabah mitra bank

syari’ah.

Dalam usaha menghimpun dana masyarakat, bank syariah telah

meluncurkan berbagai jenis produk simpanan yang pada umumnya dilengkapi

beraneka ragam fasilitas guna menambah daya tarik produk tersebut. Seiring

dengan peluncuran produk-produk simpanan tersebut, masing-masing bank

mengimplementasikan strategi pemasarannya guna mendukung suksesnya

produk simpanan yang bersangkutan dalam meraih pangsa pasar yang telah

ditetapkan (Muhammad, 2015).

Page 27: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

11

B. Prinsip Syariah Pada Bank Syariah

Berdasarkan UU Perbankan Syariah, telah ditetapkan bahwa bank-bank

syariah Indonesia, yang terdiri atas bank yang sepenuhnya melaksanakan

kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan bank konvensional yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah melalui UUS yang

dimilikinya, tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang melanggar Prinsip

Syariah. Prinsip Syariah yang harus dipatuhi oleh bank-bank syariah menurut

UU Perbankan Syariah adalah Prinsip Syariah yang telah difatwakan oleh

Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI) dan

selanjutnya telah dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI). Lebih

lanjut, Prinsip Syariah Perbankan dan telah menjadi hukum positif karena

adanya penunjukan oleh UU Perbankan Syariah sebagai sesuatu yang wajib

dilaksanakan oleh bank syariah maupun UUS. Pelanggaran terhadap Prinsip

Syariah Perbankan akan mengakibatkan akad-akad yang dibuat antara Bank

Syariah dan nasabah menjadi batal demi hukum. (Sjahdeini, 2014).

Prinsip syariah ini diterapkan untuk mencapai tujuan sesuai jalur syariah.

Berdasarkan Pasal 2 UU Perbankan Syariah perbankan syariah dalam

melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi

dan kehati-hatian, yang mana penjelasan Pasal 2 UU Perbankan Syariah

yaitu:

1. Prinsip syariah adalah kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah,

antara lain, adalah kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur:

Page 28: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

12

a. Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara

lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama

kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam

transaksi pinjam-meminjam yang mensyaratkan Nasabah Penerima

Fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok

pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah).

b. Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan

yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan.

c. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,

tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat

transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah.

d. Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah atau

zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak

lainnya.

2. Demokrasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi syariah yang

mengandung nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan

kemanfaatan.

3. Prinsip kehati-hatian adalah pedoman pengelolaan Bank yang wajib

dianut guna mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan efisien

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 29: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

13

C. Perilaku Ekonomi (Behavioral Economics)

Teori perilaku ekonomi adalah studi interdispliner antara ilmu

ekonomi dan ilmu psikologi untuk memahami perilaku ekonomi manusia.

Salah satu tokoh penggagas teori perilaku ekonomi adalah Richard Thaler.

Beliau adalah seorang profesor dalam bidang ekonomi perilaku (behavioral

economics) di Universitas Chicago. Sebagai penghargaan atas kiprahnya

mengembangkan ilmu ekonomi perilaku, pada 9 Oktober 2017, beliau

meraih Hadiah Nobel Ekonomi (nama resminya: Sveriges Riksbank Prize in

Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel) (nobelprize, n.d)

Komite Nobel Ekonomi tahun 2017 menyebutkan bahwa Prof.

Thaler berjasa dalam “Mengombinasikan asumsi psikologi yang realistis

dalam analisis pengambilan keputusan ekonomi.” Dengan menggali

konsekuensi dari sifat-sifat manusia seperti rasionalitas terbatas (limited

rationality), kecenderungan sosial (social preference), dan kurangnya

kontrol diri (lack of self-control), beliau berhasil membuktikan bahwa sifat-

sifat manusiawi tersebut sangat mempengaruhi pengambilan keputusan

individu serta konsekuensinya di pasar.(nobelprize, n.d)

Sebagai pionir ilmu ekonomi perilaku, Prof. Thaler kerap

membenturkan teori-teori ekonomi konvensional dengan realitas bahwa

manusia itu sesungguhnya makhluk yang tidak rasional. Fakta bahwa

manusia itu sesungguhnya tidak rasional membuat pasar tidak akan bisa

“efisien” sebagaimana digambarkan sebagai kondisi yang ideal dalam ilmu

ekonomi klasik.

Page 30: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

14

Salah satu poin penting dalam ekonomi perilaku adalah

fenomena “mental accounting”. Dalam fenomena ini, seseorang akan

memiliki kecenderungan untuk membelanjakan uangnya secara berbeda jika

pundi-pundi uang tersebut dilabeli berbeda. Contohnya, jika kita membagi-

bagi pundi uang kita dalam beberapa kategori seperti uang kuliah, jajan,

transportasi, main-main, bayar kontrakan, maka kita akan cenderung lebih

disiplin dalam membelanjakan uang kalian. Kita akan mudah sekali

membelanjakan uang di pundi “jajan” untuk beli nasi goreng, sementara

sangat kecil kemungkinannya kita membelanjakan uang di dalam pundi

“uang kuliah” untuk keperluan menonton film di bioskop. (Rifqi, n.d)

Tokoh lain dalam bidang Teori perilaku Eknoomi adalah Daniel

Kahneman. Kahneman sebagai salah satu promotor teori ini mendapatkan

hadiah Nobel pada tahun 2002 yang memberikan alternatif analisis dalam

bidang ekonomi dan keuangan. (wikipedia, n.d)

Kahneman bersama dengan Amos Tversky melakukan penelitian

mengenai peran persepsi dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Hasil penelitian tersebut kemudian berkembang menjadi teori prospek yang

menyatukan bidang ilmu psikologi dan ekonomi, yang kini dikenal dengan

sebutan ekonomi perilaku (behavioral economics). (wikipedia, n.d)

Menurut Kahneman dan Smith (2002) perbedaan ilmu ekonomi

dengan aliran konvensional dan ilmu ekonomi berbasis perilaku adalah,

ilmu ekonomi konvensional berdiri tegak dalam dua asumsi utamanya

yaitu self-interest dan rasionalitas penuh. Ilmu ekonomi konvensional

Page 31: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

15

menjelaskan bahwa dalam interaksi ekonomi maka pelaku-pelaku ekonomi

didorong self-interest mereka yang natural sehingga membutuhkan adanya

kebebasan. Dalam artian bahwa pelaku-pelaku ekonomi dalam menentukan

pilihan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya perlu diberi

kebebasan karena hal itu merupakan deskripsi akan bagaimana suatu

kekuatan natural yang bekerja (the invisible hand). Dalam proses itulah

setiap pelaku akan menentukan sikap dan secara bebas menentukan pihak

lainnya untuk dilakukan aktivitas ekonomi. Kemudian asumsi kedua yaitu

rasionalitas mendapatkan posisi yang sentral. Dalam artian bahwa dalam

proses memenuhi kebutuhan dan keinginan, pelaku ekonomi akan

melakukan pertimbangan yang rasional. Tepatnya yaitu pertimbangan yang

dilandasi berbagai macam faktor relevan dan informasi yang penuh, atau

biasanya disebut sebagai pendekatan normatif. Sedangkan ekonomi berbasis

perilaku merupakan kebalikan dari ekonomi konvensional yang mana

asumsinya berbeda, pendekatannya berbeda, hingga kombinasi ilmunya juga

berbeda. Secara spesifik ekonomi berbasis perilaku berasumsi bahwa pelaku

ekonomi tidaklah selamanya rasional. Oleh karean itu, keuangan berbasis

perilaku memandang pelaku ekonomi lebih pada aspek-aspek psikologi dari

perilaku. Dengan kata lain, memandang pelaku ekonomi bukan hanya pada

rasional atau tidak rasional melainkan pada aspek-aspek yang lebih luas.

Secara singkat, ekonomi berbasis perilaku menekankan perilaku apa adanya

dari pelaku ekonomi sedangkan ekonomi konvensional lebih pada

bagaimana seharusnya berperilaku.(Putri, 2014)

Page 32: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

16

D. Perilaku Konsumen

Banyak ahli berpendapat tentang pengertian perilaku konsumen.

Menurut Suprapti (2010) menjelaskan perilaku konsumen adalah “suatu studi

tentang individu, kelompok, atau organisasi dan proses yang mereka gunakan

untuk memilih, mendapatkan, menggunakan dan membuang produk jasa,

pengalaman, atau gagasan untuk memenuhi kebutuhan dan dampak dari

proses itu pada konsumen dan masyarakat”. Menurut Setiadi (2010) ada

empat komponen penting yang merupakan inti pengertian perilaku konsumen

adalah (1) perilaku konsumen melibatkan berbagai aktivitas, baik yang

sifatnya mental, emosi, dan fisik. Berfikir merupakan satu aktivitas mental,

misalnya pengolahan informasi yang melibatkan memori otak ketika

seseorang menerima suatu stimuli pemasaran. Aktivitas emosi menyangkut

evaluasi terhadap suatu produk atau jasa sehingga menimbulkan perasaan

senang atau tidak senang terhadap produk atau jasa tersebut. Aktivitas fisik

misalnya, kegiatan memilih atau memutuskan satu produk yang akan dibeli di

antara beberapa produk yang tersedia di pasar, (2) perilaku konsumen terjadi

karena didasari motif tertentu. Setiap tindakan konsumen dilakukan untuk

mencapai tujuan, yaitu memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan, (3)

perilaku konsumen menunjukan sebuah proses yang berkesinambungan, sejak

konsumen belum melakukan pembelian, saat pembelian, dan setelah

pembelian, (4) Konsumen merupakan pusat perhatian utama. Istilah

konsumen digunakan untuk menjelaskan dua jenis entitas konsumsi yaitu

Page 33: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

17

konsumen perorangan dan konsumen organisasi. Pembelian bisa dilakukan

oleh individu ataupun organisasi.

Menurut Schifman dan Kanuk (dalam Rahmawaty, 2011)

mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: “The term consumer

behavior refers to the behavior that consumers display in searcing for,

purchasing, using, evaluating, and dispoting of products and servives that

they expect will satisfy their needs” (istilah perilaku konsumen diartikan

sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang

mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka).

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan

serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut dalam mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan

tersebut. Dengan kata lain, perilaku konsumen merupakan studi tentang

bagaimana pembuat keputusan, baik individu, kelompok atau organisasi,

membuat keputusan-keputusan beli atau transaksi pembeli suatu produk dan

jasa dan mengkomsumsinya.

Asad Zaman (Agus, 2015) dalam papernya yang berjudul “Towards

Foundation for an Islamic Theory of Consumer Behaviour” mengatakan

pandangan tentang ekonomi Islam itu bersifat positif atau normatif. Ia juga

menjelaskan tentang kritik teori Fiedman yang mengatakan porsi terbesar

Page 34: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

18

pada teori ekonomi positif. Adapun berkaitan dengan perilaku konsumen

berpendapat bahwa perilaku konsumen merupakan unsur-unsur penting dalam

model ekonomi yang mendorong nilai-nilai kesejahteraan. Dalam

penjelasannya yang terdiri 4 aksioma preferensi perilaku konsumen yaitu

lexicographic preference, weakly monotonic preferences, statiation of basic

needs, and externalities in secondary utility. Aksioma tersebut cocok dengan

nilai Islam (Zaman dalam Agus, 2015)

Syed Nawab Haidar Naqvi dalam bukunya berjudul “Islam,

Economics and Society” pada pokok bahasan mengenai “The Rules of

Economic Behaviour in An Islamic Economy” berusaha menjelaskan

bagaimana berperilaku ekonomi dalam ekonomi Islam. Ia menjelaskan

aturan-aturan perilaku ekonomi berkaitan perilaku yang rasional dan etika

lingkungan. Ia berusaha mengulas hubungan etika dan perilaku rasional,

prioritas kebebasan pribadi, etika dan perilaku konsumen. Ia berpendapat

bahwa adanya tanggung jawab etika dalam pencarian konsensus perilaku

ekonomi dalam ekonomi Islam (Naqvi dalam Agus Arwani, 1993).

Perilaku konsumen dan niat konsumen pada bank syariah banyak

dipengaruhi oleh banyak faktor, yang secara umum dapat dikategorikan

menjadi: (1) varabel demografi, (2) variabel ekonomi, dan (3) variabel bank.

Variabel demografi yang terdiri dari : jenis kelamin, umur, tingkat

pendidikan. Variabel ekonomi yang meliputi: pekerjaan, penghasilan atau

uang saku. Sedangkan variable bank yang meliputi: keuntungan relatif,

kompatibilitas (kesesuaian dengan kehidupan fisik dan sosial), kompleksitas

Page 35: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

19

(ada masalah/tidak bila mengikutinya), triabilitas (sulit tidak

menjangkaunya), observabilitas (mudah tampak/tidak manfaatnya), adopsi

terlambat tetap menolak.(Agus Arwani, 2015)

Perilaku konsumen bersifat dinamis, artinya bahwa perilaku

konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memliki

impilkasi terhadap studi perilaku konsumen. Demikian pula pada

pengembangan strategi pemasaran. Sebelum mengambil keputusan untuk

membeli produk yang dibutuhkan atau yang diinginkan, konsumen terlebih

dahulu memiliki niat beli terhadap produk tersebut.

Gambar 2.1 Proses Perilaku Konsumen

Sumber: Kotler dan Armstrong (2002)

Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam proses perilaku konsumen

terdapat lima tahapan. Dalam proses perilaku konsumen, niat pembelian

berada dalam proses keputusan pembelian, tahapannya berada diantara

Rangsangan

Pemasaran

a.Produk

b.Harga

c.Saluran

Distribusi

d. Promosi

Rangsangan

Lainnya

a.Ekonomi

b.Teknologi

c. Budaya

d. Politik

Ciri-ciri

pembeli

a.Budaya

b.Sosial

c.Individu

d. Psikologis

Proses

Keputusan

Pembelian

a.Pengenalan

masalah

b.pencarian

informasi

c.Evaluasi

Alternatif

d.Keputusan

Pembelian

e.Perilaku

Pasca

pembelian

Keputusan

Pembelian

a.Pembelian

produk

b.Pembelian

Merek

c.Penentuan

waktu

pembelian

d.Jumlah

Pembelian

Page 36: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

20

evaluasi alternatif dan keputusan pembelian. Proses perilaku konsumen juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik eksternal maupun internal.

Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Budaya Sosial Pribadi Psikologis

Kultur

Subkultur

Kelas Sosial

Kelompok Refrensi

Keluarga

Peran dan status

Umur dan tahapan siklus

hidup

Pekerjaan

Kondisi Ekonomi

Gaya Hidup

Kepribadian dan konsep

diri

Motivasi

Persepsi

Pengetahuan

Keyakinan dan

sikap

Sumber: Kotler dan Armstrong 2005

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen

adalah suatu tindakan individu atau kelompok, yang erat hubungannya

dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan

barang atau jasa yang dinginkan serta dapat dipengaruhi oleh lingkungan

internal maupun eksternal.

Kini, tren perubahan sosial perilaku masyarakat dan perilaku

konsumen bertiup kencang. Angin perubahan kencang berhembus dalam

kemudahan para konsumen untuk menulis dan membicarakan produk serta

merek di berbagai media sosial. Para konsumen dalam wujud blogger, citizen

journalist, vlogger (video blogger) bermunculan di mana-mana.

Era digital telah mengubah karakter dan perilaku konsumen, yang

besar dan lahir di era ini. Generasi baru yang punya selera dan perilaku yang

berbeda dalam pembelian produk, dan cara mereka mengkonsumsi.

Page 37: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

21

D. Perilaku Konsumen Generasi Milenial

D.1. Generasi Milenial

Menurut Manheim (sebagaimana dikutip dalam Yanuar, 2016))

generasi adalah suatu konstruksi sosial dimana didalamnya terdapat

sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis

yang sama. Lebih lanjut Manheim (1952) menjelaskan bahwa individu yang

menjadi bagian dari satu generasi, adalah mereka yang memiliki kesamaan

tahun lahir dalam rentang waktu 20 tahun dan berada dalam dimensi sosial

dan dimensi sejarah yang sama. Dalam beberapa tahun terakhir definisi

generasi telah berkembang, salah satunya adalah definisi menurut

Kupperschmidt’s (sebagaimana dikutip dalam Yanuar, 2016) yang

mengatakan bahwa generasi adalah sekelompok individu yang

mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan kesamaan tahun kelahiran, umur,

lokasi, dan kejadian-kejadian dalam kehidupan kelompok individu tersebut

yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka.

Menurut Howe & Strauss (2000), ada tiga atribut yang lebih jelas

mengidentifikasi generasi dibanding dengan tahun kelahiran, atribut tersebut

antara lain :

1. Percieved membership : persepsi individu terhadap sebuah

kelompok dimana mereka tergabung didalamnya, khususya pada

masa-masa remaja sampai dengan masa dewasa muda.

2. Common belief and behaviors : sikap terhadap keluarga, karir,

kehidupan personal, politik, agama dan pilihan-pilihan yang

Page 38: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

22

diambil terkait dengan pekerjaan, pernikahan, anak, kesehatan,

kejahatan.

3. Common location in history : perubahan pandangan politik,

kejadian yang bersejarah, contohnya seperti : perang, bencana

alam, yang terjadi pada masa – masa remaja sampai dengan

dewasa muda.

Dalam teori generasi (Generation Theory) yang dikemukakan Graeme

Codrington & Sue Grant-Marshall, Penguin, (2004) (sebagaimana dikutip

oleh Pormadi Simbolon, 2017) dibedakan 5 generasi manusia berdasarkan

tahun kelahirannya, yaitu: (1) Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964; (2)

Generasi X, lahir 1965-1980; (3) Generasi Y, lahir 1981-1994, sering disebut

generasi millennial; (4) Generasi Z, lahir 1995-2010 (disebut juga

iGeneration, GenerasiNet, Generasi Internet). Dan (5) Generasi Alpha, lahir

2011-2025. Kelima generasi tersebut memiliki perbedaan pertumbuh

kembangan kepribadian.

Menurut publikasi yang diterbitkan Pricewaterhouse Coopers di

tahun 2011 (Permata et at al, 2017), seseorang dikategorikan sebagai generasi

milenial apabila ia lahir di antara periode 1980 sampai 2000. Sementara

Howe dan Strauss (2003) menyebutkan bahwa generasi milenial adalah

orang-orang yang lahir di antara tahun 1981 sampai tahun 2000. Senada

dengan Howe dan Strauss, Cooper (2012) juga sependapat melalui publikasi

dari National Chamber Foundation (NCF), sebuah yayasan afiliasi dari

U.S.Chamber of Commerce, bahwa generasi milenial merupakan orang-orang

Page 39: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

23

yang lahir antara tahun 1981-2000. Banyaknya variasi rentang periode

membuat peneliti memilih untuk menggunakan rentang periode yang paling

besar yakni antara tahun 1980 hingga 2000.

Millennial adalah sebuah gaya hidup. Millennial, demikian sebutan

untuk generasi anak muda yang lahir dalam rentang tahun 1980-an hingga

2000. Saat ini sepertiga penduduk Indonesia atau 85 juta orang berusia

produktif 15 tahun-34 tahun (data BPS). Kelompok ini juga disebut generasi

millennial, yakni mengenal peralatan teknologi (gadget) sejak usia dini dan

cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dengan mobilitas tinggi,

mereka lebih banyak menggunakan gadget yang mobile dengan kecepatan

internet tinggi serta memanfaatkan media sosial. Sementara generasi

sebelumnya memakai desktop dan telepon rumah.

Perbankan digital berkembang pesat di Asia sejak 2011, demikian

pula di Indonesia. Ini mempengaruhi pola interaksi ke perbankan dan

meningkatkan ekspektasi tentang produk barang dan jasa. Terlebih

perkembangan teknologi meningkatkan kualitas pelayanan produk e-banking.

Misalnya, penyediaan informasi kredit sesuai skor pembiayaan digital

banking, articificial intelligence untuk mendapat gambaran mengenai gaya

hidup, permintaan, kebutuhan dana serta kondisi finansial nasabah

(kontan.co.id)

Bertumbuh di era pergantian abad menjadikan anak-anak muda

tersebut mengalami sebuah transformasi gaya hidup yang drastis, terutama

sejak dikenalnya pemanfaatan teknologi. Menurut Tapscott (2009) Sebagai

Page 40: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

24

konsumen, Gen milenial mengubah pasar dan pemasaran, tidak hanya karena

mereka memiliki daya beli dan pengaruh yang besar sekali. Mereka juga

menghargai karakteristik-karakteristik yang berbeda dalam produk dan jasa,

dan mereka ingin perusahaan-perusahaan menciptakan pengalaman-

pengalaman yang kaya. Mereka sering mempengaruhi teman segenerasi dan

mempengaruhi generasi lain dengan cara-cara yang berbeda, dan media

tradisional tidak efektif dalam menjangkau mereka.

Perbedaan mendasar antara Generasi milenial dengan generasi-

generasi sebelumnya adalah Generasi milenial lebih banyak dipengaruhi oleh

media popular seperti film, TV, majalah dan video game yang akhirnya akan

membentuk persepsi dan keyakinan mereka. Generasi Milenial telah

mempunyai akses terhadap komputer, internet dan yang penting lagi generasi

Milenial sudah hidup dengan internet dan mereka sangat kompeten

mengunakannya untuk mencari informasi tentang produk. Internet dijadikan

sebagai sumber utama informasi yang dapat dipercaya. lingkungan serba

digital ini telah memberikan dampak yang sangat nyata pada cara fikir

generasi ini, bahkan sampai mengubah koneksi dalam otak mereka.(Wesner

& Miller, 2008)

Menurut Lyons (2004) generasi ini juga sebagai pengguna teknologi

yang terkesan luar biasa. Bahkan untuk berkomunikasi, memahami, belajar,

mencari, dan untuk mengerjakan banyak hal mereka menggunakan teknologi

internet. Ini telah menjadi kebutuhan bagi generasi ini, mereka telah

bergantung pada dunia internet. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan

Page 41: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

25

mereka yaitu banyak perusahaan berlomba-lomba untuk selalu berinovasi.

Mereka harus memahami situasi pasar saat ini dan mengetahui apa yang di

butuhkan oleh Generasi Internet. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan

memberikan layanan prima kepada masyarakat dalam menikmati gaya hidup

digital (digital lifestyle) perusahaan akan dapat menciptakan loyalitas.

D.2. Perilaku Konsumen Generasi Milenial

Studi tentang perilaku konsumen yang berfokus pada generasi

milenial sudah banyak dilakukan, terutama di Amerika, diantaranya studi

pada tahun 2010 yang dibuat oleh Pew Research Center dengan judul

Millenials: A Portrait of Generation Next dan riset yang dilakukan oleh

Boston Consulting Group (BCG) bersama University of Berkley tahun 2011

dengan tema American Millenials: Deciphering the Enigma Generation.

Berdasarkan penelitian-penelitian itu, inilah karakteristik perilaku konsumen

generasi milenial:

1. Kepercayaan terhadap informasi interaktif

Saat ini kalangan milenial tidak percaya lagi kepada distribusi

informasi yang bersifat satu arah seperti iklan berbagai produk yang

banyak ditayangkan di televisi. Mereka lebih percaya kepada konten dan

informasi yang dibuat oleh perorangan atau saat ini yang lebih dikenal

dengan word of mouth communication. Mereka tidak terlalu percaya pada

perusahaan besar dan iklan sebab lebih mementingkan pengalaman pribadi

daripada iklan dan review konvensional. Dalam pola konsumsi, mayoritas

dari mereka memutuskan untuk membeli produk setelah melihat review

Page 42: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

26

atau testimoni yang dilakukan oleh orang lain di internet. Mereka juga tak

segan-segan membagikan pengalaman buruk mereka terhadap suatu

merek.

Basri, Ahmad, Anuar, dan Ismail (2015) menemukan bahwa

dengan Word of Mouth (WOM) konsumen berbicara tentang produk yang

mereka beli, layanan yang mereka gunakan, dan juga tidak ketinggalan

mereview tentang produsen produk tersebut.

Karena adanya kemajuan teknologi komunikasi, word of mouth

akan mengalami perubahan menjadi word of internet atau word of social

media (e-WoM). Hasil riset Alvara Research Center tahun 2015 seperti di

kutip dalam “Indonesia 2020 : The Urban Middle-Class Millennials”

menemukan bahwa informasi produk yang paling banyak dicari oleh

generasi millenials di internet adalah informasi tentang harga, feature

product, kemudian di ikuti oleh program promosi dan customer review.

E-WoM adalah suatu proses yang memungkinkan konsumen untuk

membagikan pandangan mereka secara online dan mengarahkan

konsumen untuk mendukung dan melawan produk tertentu (Cheung &

Lee, 2012). E-WoM mencakup komunikasi informal dari konsumen

tentang karakteristik dan fitur produk atau merek. Kehadiran media sosial

telah membuat e-WoM menjadi alat sumber informasi tentang produk

atau jasa yang dapat mempengaruhi niat beli (Thoumrungroje, 2014).

Menurut Kotler & Keller (2007) word of mouth communication

(WOM) merupakan proses komunikasi berupa pemberian referensi atau

Page 43: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

27

rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu

produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara

personal. Komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu saluran

komunikasi yang sering digunakan oleh perusahaan yang memproduksi

baik barang maupun jasa karena word of mouth dinilai sangat efektif

dalam memperlancar proses pemasaran dan mampu memberikan

keuntungan kepada perusahaan

2. Millenial lebih memilih ponsel dibanding televisi.

Munculnya teknologi (gadget dan internet), telah merubah

fenomena sosial generasi milenial. Karena generasi milenial lahir di era

perkembangan teknologi, internet berperan besar dalam keberlangsungan

hidup mereka. Maka televisi bukanlah prioritas generasi milenial untuk

mendapatkan informasi atau melihat iklan. Bagi kaum milenial, iklan pada

televisi biasanya dihindari. Generasi milenial lebih suka untuk mendapat

informasi dari ponselnya, dengan mencarinya di mesin pencari (search

engine) seperti google atau perbincangan pada forum-forum yang mereka

ikuti, agar tetap up-to-date. Sebagaimana dikutip Mashable (Ali dan Lilik

Purwandi, 2016), generasi milenial tidak tertarik dengan iklan ditelevisi

dan media cetak yang hanya dianggap cocok untuk generasi tua saja.

Kelak iklan produk melalui content video maupun digital marketing

lainnya akan menjadi keharusan dalam dunia bisnis.

3. Kewajiban memiliki media sosial.

Page 44: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

28

Komunikasi para generasi milenial sangatlah lancar. Namun,

komunikasi yang terjadi bukan dengan tatap muka, melainkan melalui text

messaging atau juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang

berisikan profil mereka, seperti twitter, facebook, instagram, whatsapp

hingga line. Akun media sosial dapat dijadikan tempat untuk aktualisasi

diri dan ekspresi, karena apa yang ditulis tentang dirinya adalah apa yang

akan semua orang baca.

Saat ini media sosial sudah seperti ciri atau identititas dari generasi

milenial, karena dengan media sosial para generasi milenial mudah dalam

menyampaikan informasi dan pengetahuan. Sosial media menjadi sarana

komunikasi dengan teman dan rekanan. Selain itu, sosial media juga

menjadi sarana aktualisasi diri, menunjukkan eksistensi seseorang, serta

mengkomunikasikan setiap aktivitas mereka. Saat ini sosial media

dijadikan media unuk menumpahkan ekspresi, perasaan, serta pemikiran

(Ali & Purwandi, 2017).

Menurut Kotler & Keller (2013) sosial media adalah sarana bagi

konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan video berupa informasi

satu sama lain dengan perusahaan begitu pun sebaliknya.

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi khususnya di

bidang sosial media, konsumen kini dapat mempengaruhi konsumen lain

melalui opini atau pengalaman mereka yang dimuat di jejaring sosial

media. Saat ini media sosial juga mulai digunakan banyak perusahaan,tak

terkecuali bank syariah, sebagai sarana pemasaran, agar para konsumen

Page 45: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

29

mudah mencari informasi terkait hal-hal yang ingin diketahui dari media

sosial resmi perusahaan atau instansi yang sedang mereka cari.

4. Kurang suka membaca secara konvensional.

Hasil penelitian Pew Research Center menunjukkan bahwa jumlah

orang yang suka membaca buku mengalami penurunan yang signifikan

pada generasi milenial. Bagi generasi ini, tulisan dirasa memusingkan dan

membosankan. Generasi milenial bisa dikatakan lebih menyukai gambar,

apalagi jika menarik dan berwarna. Walaupun begitu milenial yang hobi

membaca buku masih tetap ada. Namun mereka sudah jarang untuk

membeli buku di toko buku lagi. Pilihan membaca buku online (e-book)

adalah sebagai salah satu solusi yang mempermudah generasi ini. Saat ini

sudah banyak penerbit yang menjual buku dengan menyediakan format e-

book, agar pembaca dapat membaca dalam gagdetnya dan tidak perlu repot

lagi membawa buku.

5. Pemanfaatan teknologi dan informasi .

Generasi milenial merupakan generasi yang melek teknologi. Hasil

riset Pew Research Center menjelaskan jika keunikan yang mencolok dari

generasi milenial dibadningkan dengan generasi lainnya adalah tentang

penggunaan teknologi. Semua hal yang berkaitan dengan teknologi seperti

internet, entertainment atau hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi

generasi milenial. Hal ini senada dengan hasil survey Alvara Research

Center (2016) tentang penggunaan internet di indonesia, yang hasilnya

menunjukkan bahwa konsumsi internet generasi milenial jauh lebih tinggi

Page 46: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

30

dibandingkan generasi lain. Artinya, saat ini internet sudah menjadi

kebutuhan pokok bagi milenial untuk komunikasi dan aktualisasi diri.

Saat ini semua serba digital dan online, tak heran jika generasi

milenial juga mengakses internet disetiap tempat selama mereka

menginginkannya. Berkembangnya teknologi wifi, memungkinkan

smartphone dapat terkoneksi internet di manapun. Generasi ini melihat

dunia tidak secara langsung, namun dengan cara yang berbeda, yaitu

dengan berselancar di dunia maya, sehingga mereka jadi mengetahui

segalanya. Mulai dari berkomunikasi, berbelanja, mendapatkan informasi

dan kegiatan lainnya. Generasi milenial adalah generasi yang lebih modern

daripada orang tua mereka, sehingga tak jarang merekalah yang

mengajarkan teknologi pada kalangan orang tua. (Ali & Purwandi, 2017)

6. Mulai bertransaksi secara cashless.

Generasi milenial adalah generasi yang adaptable pada teknologi.

Untuk memudahkan segala aktivitas, mereka cenderung suka

memanfaatkan teknologi. Karena kecanggihan teknologi yang semakin

maju, generasi milenial pun mulai banyak ditemui perilaku transaksi

pembelian yang sudah tidak menggunakan uang tunai lagi atau cashless.

Generasi ini lebih suka tidak repot memawa uang, karena sekarang hanpir

semua pembelian bisa dibayar menggunakan kartu, sehingga lebih praktis,

hanya perlu gesek atau tapping. Mulai dari transportasi umum, berbelanja,

dan kegiatan jual beli lainnya. Kedepan alat pembayaran tradisional akan

bergeser ke alat pembayaran yang modern.

Page 47: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

31

7. Financial planning and saving.

Menurut hasil penelitian Pew Research Center, perilaku “ekonomi”

generasi milenial sangat berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Baik

generasi X atau bahkan generasi yang lebih jauh lagi. Kebiasaan

menabung bisa menjadi contoh paling mudah. Generasi sebelum milenial

menabung untuk jaga-jaga di masa depan. Dalam arti sebagai cadangan

keperluan yang tidak pasti atau tidak terduga. Sementara generasi milenial

menabung untuk keperluan yang sudah pasti. Menabungnya lebih bersifat

jangka pendek, istilah yang cocok untuk gaya hidup generasi ini yaitu

”Easy come easy go”. Jadi lebih mudah membelanjakan uang tabungan

dan cenderung tidak siap untuk tabungan masa depan.

Untuk hasil penelitian Alvara Reserach Center (Ali dan Lilik

Purwadi (2016) terhadap perilaku keuangan generasi milenial, generasi ini

merupakan generasi yang sudah melek terhadap produk keuangan. Tingkat

pengetahuan mereka akan suatu produk keuangan (awareness) hampir rata

di semua produk. Produk keuangan yang paling diingat konsumen adalah

produk tabungan (79,8%), diikuti selanjutnya yaitu asuransi kesehatan,

deposito, kartu kredit, dan kredit kepemilikan rumah (KPR).

Generasi milenial sering belanja sampai di luar kemampuan

anggarannya, semakin terbatas barangnya, maka mereka akan merasa

semakin bergaya jika bisa mengunggahnya ke media sosial.

Demikian tujuh karakteristik perilaku generasi milenial tersebut

diatas merupakan perilaku generasi milenial ingin di teliti oleh peneliti

Page 48: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

32

akan pengaruhnya terhadap niat generasi milenial menjadi nasabah bank

syariah.

E. Niat Dalam Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan)

Untuk mengetahui niat konsumen terhadap Bank Syariah antara lain dapat

mengacu pada Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) yang

dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). Teori ini mengatakan bahwa

sikap terhadap suatu perilaku bersama norma subyektif membentuk suatu niat

untuk berperilaku tertentu. Jadi, niat dipengaruhi oleh dua variabel yaitu

variabel sikap dan variabel norma subyektif. Sikap adalah faktor yang berasal

dari internal pribadi yang melatarbelakangi perilakunya, sedangkan norma

subyektif merupakan faktor yang berasal dari luar pribadinya, yaitu berupa

pengaruh sosial yang didapat dari persepsi seseorang mengenai perilakunya.

Atas dasar teori ini, dikatakan bahwa konsumen berniat terhadap bank syariah

bila ia menganggap perilaku tersebut positif dan bila orang-orang di sekitarnya

tidak menghalangi ia berperilaku seperti itu.

Gambar 2.2 : Theory Of Reasoned Action

Sumber: Ajzen (2005)

Sikap

Norma

Subjektif

Niat Berperilaku

Perilaku

Page 49: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

33

E.1. Sikap

Berikut beberapa definisi sikap dari para ahli (Idris & Arif, 2017):

a. Menurut Engel (2006) sikap adalah suatu mental dan saraf yang

berkaitan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui

pengalaman, dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau

dinamis terhadap perilaku.

b. Sementara menurut Kotler (2005), sikap adalah perilaku yang

menunjukkan apa yang disukai dan tidak disukai konsumen.

c. Selain itu Mowen dan Minor (2002) menjelaskan sikap (attitude)

sebagai “afeksi atau perasaan untuk atau terhadap sebuah rangsangan.”

Menurut Azwar, sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial

yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih dari

pada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai

anggota kelompok sosial. Interaksi sosial di dalam kelompok maupun di

luar kelompok dapat merubah sikap atau membentuk sikap yang baru

(Azwar, 2005).

Fishbein dan Ajzen (2005) mendefinisikan sikap sebagai besarnya

perasaan positif atau negatif seseorang terhadap suatu objek. Hal ini

ditentukan melalui penilaian dari keyakinan (belief) seseorang mengenai

konsekuensi yang timbul dari perilaku (behavioral belief) disertai dengan

evaluasi dari keinginan konsekuensi-konsekuensi (evaluation of

consequences).

Page 50: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

34

Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa sikap individu sangat

dipengaruhi oleh lingkungan. Adanya pengaruh lingkungan terhadap

pembentukan sikap menyebabkan sikap bersifat dinamis dan terbuka

terhadap kemungkinan perubahan dikarenakan interaksi seseorang dengan

lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang terdekat dalam kehidupan sehari-

hari seperti keluarga, teman akrab, dan tetangga banyak memiliki peranan

pada pembentukan dan perubahan sikap.

Dilihat dari strukturnya, sikap terdiri dari tiga komponen yang

saling menunjang yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif

(affective), dan komponen konatif (conative).

a. Komponen Kognitif

Komponen ini berisi kepercayaan seseorang mengenai obyek sikap.

Seseorang mempunyai keyakinan berdasarkan apa yang dilihat atau apa

yang diketahui.

b. Komponen Afektif

Komponen ini menyangkut masalah emosional subyektif seseorang

terhadap suatu obyek sikap.

c. Komponen Konatif

Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang

ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang

dihadapinya.

Page 51: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

35

E.2. Norma Subjektif

Fishbein dan Ajzen (2005) mendefinisikan norma subyektif sebagai

kepercayaan seseorang mengenai persetujuan orang lain terhadap suatu

tindakan. Orang lain tersebut disebut referen, dan dapat merupakan

orangtua, sahabat, atau atau orang yang dianggap penting bagi diri

seseorang. Norma subjektif (subjective norms) dibentuk oleh Normative

Belief (keyakinan normatif), yaitu keyakinan individu terhadap orang lain

(kelompok acuan atau referen) bahwa dia harus melakukan atau tidak

melakukan suatu perilaku yang didasari oleh Motivation to Comply

(motivasi mematuhi), yaitu motivasi individu untuk memenuhi norma

yang menjadi kelompok acuan atau referen.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu secara detail dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Nama, Judul dan

Tahun Penelitian

Metode

Analisis

Persamaan dan

Perbedaan

Hasil Penelitian

1. Wikan Wiridjati dan

Renny Risqiani, Judul

jurnal “Fenomena

Penggunaan Media

Sosial dan Pengaruh

Teman Sebaya Pada Generasi Milenial

Terhadap Keputusan

Pembelian ” (2018).

Jurnal Manajemen dan

Pemasaran Jasa Vol. 11

No. 2, September 2018,

Fakultas Ekonomi dan

SEM

(Structu

ral

Equatio

n

Model)

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

dan salah satu

variabel X yaitu

media social

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

menunjukkan

media sosial dan

e-WOM

mempunyai

pengaruh terhadap

keputusan

pembelian, dan

teman sebaya

tidak

berpengaruh

secara langsung

Page 52: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

36

Bisnis Universitas

Trisakti. ISSN: 0216-

3780

terhadap

keputusan

pembelian.

2. Lucky Radi R, Ane

Kurniawati, Dian

Kurniawan, Judul

jurnal ini “Analisis

Faktor-Faktor Yang

mempengaruhi

Keputusan Pembelian

oleh Generasi Milenial

Pada Industri Kuliner

di Kota Tasikmalaya.

(2017)

Jurnal Ekonomi

Manajemen. Volume 3

No. 1, Mei 2017 .

Universitas Siliwangi.

ISSN 2477-2275

Analisis

Jalur

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa store

atmosfer dan

store image

berpengaruh

secara signifikan

dalam keputusan

pembelian oleh

generasi milenial

pada industri

kuliner di

Tasikmalaya.

3 Anindia Indah Permata,

Martinus Rosadi

Nugroho, Elias Sugita

Handoyo, Ivan Angga

Kusuma, Judul Jurnal

“Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi

Pemilihan Bank Pada

Generasi Milenial di

Jabodetabek”. (2017)

Jurnal Program MM

Sekolah Bisnis dan

Ekonomi Universitas

Prasetiya Mulya, 2017

Analisis

Faktor.

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa lokasi

ATM yang

mudah dijangkau

menjadi faktor

utama dalam

pemilihan Bank

bagi generasi

milenial di

Jabodetabek

dalam

melakukan

transaksi

keuangan.

Page 53: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

37

4 Anneta Gunawan,

Brian Garda

Muchardie, Judul

Jurnal “Pola Perilaku

Pembelian produk

Apparel Untuk Balita

oleh Millenial Moms

dan Implikasinya untuk

Pemasar Kids

Apparel” (2015)

Jurnal Binus Businnes

Review Program

Manajemen Universitas

BINUS, 2015

Dept

Intervie

w

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa perilaku

pembelian

produk apparel

oleh millennial

moms

berorientasi pada

brand terdapat

pada pembelian

sepatu,

sedangkan pada

pakaian dan

aksesoris lebih

berorientasi pada

fashion

conscious.

5. Raphael Vivaldo

Sugianto dan Ritzky

Karina M.R, Judul

jurnal “Pengaruh Self

Congruity, Curiosity,

Shopping well-being

terhadap pola konsumsi

fast fashion pada

generasi milenial di

Surabaya,” (2018)

Jurnal AGORA,

Program Manajemen

Bisnis, Program Studi

Manajemen,

Universitas Kristen

Petra, 2018

Partial

Least

Square

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa curiosity

dan shopping

well-being

konsumen

generasi milenial

di Surabaya

berpengaruh

signifikan

terhadap pola

konsumsi produk

fast fashion.

Sedangkan self

congruity tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap pola

konsumsi produk

fast-fashion.

Page 54: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

38

6 Anggun Anggita

Kinasih S P, Judul

jurnal “Analisis

Pengaruh Sikap

Generasi Milenial

Terhadap Minat Beli

Online Pada Situs

Jejaring Sosial”. (2018)

Tesis Program

Magister Manajemen

Universitas Islam

Indonesia, 2018

SEM

(Structu

ral

Equatio

n

Model)

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

menunjukkan

kepercayaan,

harga dan

kualitas layanan

berpengaruh

signifikan

terhadap sikap

pembelian online

generasi

milineal, norma

subyektif

berpengaruh

terhadap minat

beli online

generasi milineal

dan sikap

berpengaruh

signifikan

terhadap minat

beli online.

Variabel

kepercayaan

merupakan

faktor dominan

yang

mempengaruhi

sikap pembelian

online generasi

milineal,

sedangkan

kualitas layanan

merupakan

variabel dengan

pengaruh

terendah dalam

mempengaruhi

sikap

pembelian online

generasi

milineal.

Page 55: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

39

7 Yuli Priyanti, Febsri

Susanti, Nazaruddin

Aziz, Judul jurnal

“Niat Beli Konsumen

Toko Sepatu BATA di

Pasar Raya Padang

Dilihat Dari Sikap dan

Iklan.(2016)

Jurnal Pundi, STIE

AMA Salatiga, 2016

Regresi

Linear

Bergand

a

Persamaan:

Terletak pada

variabel Y yaitu

Niat

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa sikap dan

iklan

berpengaruh

signifikan

terhadap minat

beli konsumen

sepatu BATA

8 Widi Prasasti, Judul

jurnal “Pengaruh

celebrity endoser

terhadap niat beli

konsumen: Studi pada

Produk Stiker Aplikasi

Jejaring Sosial LINE”

(2014)

Jurnal Universitas

Atmajaya Yogyakarta

2014

Regresi

Linear

Bergand

a

Persamaan:

Terletak pada

variabel Y yaitu

Niat

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X

Penelitian ini

menunjukan

bahwa semakin

besar nilai

arguments,

inspirations,

image

consideration

dan exclusivity

yang ada pada

diri Agnes

Monica atau

Nidji sebagai

celebrity

endorser produk

sticker aplikasi

jejaring sosial

LINE, maka

akan semakin

besar pula

peluang

konsumen untuk

membeli produk

sticker aplikasi

jejaring sosial

LINE

Page 56: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

40

9 Andri Nurtantiono,

Judul jurnal “Analisis

Keterlibatan faktor

Demografi Pada Niat

menjadi Nasabah Bank

Syariah” (2013)

Jurnal GRADUASI,

ISSN 2088 – 6594

Regresi

Linear

Bergand

a

Analisis

berkaitan dengan

keterlibatan

Penghasilan

yang ternyata

tidak

memoderasi

pengaruh Sikap

terhadap Niat

berperilaku,

Norma Subyektif

terhadap Niat

berperilaku

ataupun Kontrol

perilaku yang

dirasakan

terhadap Niat

berperilaku

menunjukkan

bahwa pengaruh

sikap, norma

subyektif

ataupun kontrol

perilaku yang

dirasakan

terhadap niat

menjadi nasabah

tidak tergantung

oleh tinggi

rendahnya

penghasilan dari

pelaku bisnis,

yang berarti pula

meskipun

seseorang atau

dalam hal ini

pelaku bisnis

mempunyai

penghasilan yang

tinggi tidak

menjamin bahwa

mereka mau

menjadi nasabah

bank syariah.

Page 57: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

41

10 Elvani Marcelin P,

Marry, Marvin

Anggasta, M. Fandhi

Al-Barru, Prisa

Ngadianto, Judul Jurnal

“Sikap Pelanggan

Milenial Indonesia

Terhadap Iklan

Online”. (2016)

Jurnal Program

Magister Manajemen

Sekolah Bisnis dan

Ekonomi Universitas

Prasetya Mulya (2016)

Analisa

Regresi

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

menunjukkan

sebagian besar

Generasi

Millennial yang

merupakan target

ideal untuk

pertumbuhan

profit ekonomi

di Indonesia,

menyukai iklan

online dengan

tingkat

entertainment

serta

informativeness

dan credibility

yang tinggi. Oleh

karena itu,

perusahaan dapat

menciptakan

periklanan online

dengan

menggabungkan

unsur-unsur

hiburan,

pengetahuan dan

keyakinan untuk

menarik dan

mempertahankan

perhatian

konsumen.

Meskipun

temuan dalam

penelitian ini

menunjukkan

bahwa faktor

irritation dan

incentive tidak

signifikan terkait

dengan sikap

konsumen

terhadap iklan

online, namun

tidak berarti

perusahaan

Page 58: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

42

tersebut dapat

mengabaikan

kriteria ini dalam

iklan mereka.

11 Nunik Ratnasari, Judul

Jurnal “Pengaruh

sosial media marketing

dan Perilaku

Konsumen Online di

kota Subang terhadap

Brand Story Pada

Aplikasi Instant

Messenger LINE”.

(2016)

Jurnal Dimensia Vol.13

Nomor 1, Maret 2016,

STIE Sutaatmadja,

Jawa Barat (2016)

Analisis

Regresi

Persamaan:

Terletak pada

salah satu

variabel X yaitu

social media

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Dari hasil

penelitian

diketahui bahwa

social media

marketing

berpengaruh

signifikan

terhadap brand

story. Perilaku

konsumen online

berpengaruh

signifikan

terhadap brand

story. Begitupun

dengan social

media marketing

dan perilaku

konsumen online

secara simultan

berpengaruh

signifikan

terhadap brand

story.

12 Aglis Andhita

Hatmawan, Judul

Jurnal “Faktor-faktor

yang Mempengaruhi

Niat Pada Perilaku

Nasabah Menabung di

Perbankan Syariah

Dengan Agama

sebagai Variabel

Kontrol.” (2016).

ASSETS: Jurnal

Akuntansi dan

Pendidikan Vol.5

Nomor 2, Oktober

2016.STIE Dharma

Iswara Madiun.

Partial

Least

Square

Persamaan:

Terletak pada

adanya variabel

niat

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

diketahui sikap,

norma subjektif,

dan persepsi

kendali perilaku

memiliki

pengaruh

terhadap niat

menabung dan

perilaku

menabung di

bank Syariah.

Sedangkan

religiusitas

dalam penelitian

ini tidak

memberikan

pengaruh

Page 59: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

43

memperkuat

pada niat

menabung

nasabah di bank

syariah hal ini

menunjukkan

bahwa rasional

ekonomi masih

menjadi faktor

dominan dimana

nasabah

menempatkan

danannya di

perbankan

13 Syarif Hidayatullah,

Abdul Waris, Riezky

Chris Devianty,

Syafitrilliana Ratna

Sari, Irawan Ari

Wibowo, Pande Made

PW. Judul jurnal “

Perilaku Generasi

Milenial dalam

Menggunakan Aplikasi

Go-Food”. (2018)

Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan Vol.6

Nomor 2, 2018.

Universitas Merdeka

Malang.

Analisis

Regresi

Linear

Bergand

a

Persamaan:

Terletak pada 2

variabel X yaitu

Kepercayaan

terhadap

informasi

interaktif dan

pemanfaatan

teknologi dan

informasi

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil analisa

data

menunjukkan :

1) user generated

content (UGC)

tidak mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap

keputusan

generasi milenial

dalam

menggunakan

aplikasi Go-

food; 2)

pemanfaatan

teknologi dan

informasi

memiliki

pengaruh yang

positif dan

signifikan

terhadap

keputusan

generasi milenial

dalam

menggunakan

aplikasi Go-

food; 3) perilaku

konsumtif

memiliki

pengaruh positif

Page 60: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

44

dan signifikan

terhadap

keputusan yang

diambil generasi

milenial dalam

menggunakan

aplikasi Gofood;

4)

kecenderungan

perilaku malas

memiliki

pengaruh positif

dan signifikan

terhadap

keputusan

generasi milenial

dalam

menggunakan

aplikasi Go-

food; 5) faktor

utama generasi

milenial dalam

menggunakan

aplikasi Go-food

adalah perilaku

yang konsumtif.

14 Rina Nur Chasanah,

Oktafalia Marisa

Muzammil, Janny

Rowena. Judul Jurnal

“Pengaruh Experiental

Marketing Terhadap

Keputusan Pembelian

Konsumen Generasi

Milenial pada Platform

e-Commerce”. (2018).

National Conference of

Creative Industry:

Sustainable Tourism

Industry for Economic

Developmen.

Universitas Bunda

Mulia, Jakarta, 5-6

September 2018. E-

ISSN No: 2622-7436

Analisis

Regresi

Bergand

a

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

mengungkap

bahwa variable

feel, think dan

act berpengaruh

terhadap

keputusan

pembelian

generasi

millennial pada

platform e-

commerce.

Sedangkan

variabel sense

dan relate tidak

berpengaruh

terhadap

keputusan

pembelian

generasi

Page 61: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

45

millennial pada

platform e-

commerce

dengan tingkat

keyakinan 95%.

15 Putu Mona Prabawa

Putra dan Kastawan

Mandala. Judul jurnal

“Pengaruh Ekuitas

Merk dan Lingkungan

Sosial Terhadap Niat

Beli Konsumen pada

Produk Giordano”.

(2018).

E-Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 7, No. 1,

2018. Universitas

Udayana, Bali.

Analisis

Regresi

Linear

Bergand

a

Persamaan:

Terletak pada

variabel Y yaitu

Niat beli

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X

Hail penelitian

yaitu ekuitas

merek

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap niat beli

konsumen pada

produk Giordano

di Kota

Denpasar.

Lingkungan

social

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap niat beli

konsumen pada

produk

Giordano di

Kota Denpasar.

16 Kadek Dika Ardimas

Sanjaya dan I Gusti

A.Kt. Sri Ardani. Judul

Jurnal “Pengaruh

Brand Image dalam

memediasi pengaruh

kualitas Produk

Terhadap Niat Beli

Ulang”. (2018).

E-Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 7, No. 11,

2018. Universitas

Udayana, Bali.

Analisis

Jalur

Persamaan:

Terletak pada

variabel Y yaitu

niat beli

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X

Hasil penelitian

menunjukan

bahwa: (1)

kualitas produk

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap brand

image; (2)

kualitas produk

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap niat beli

ulang; (3) brand

image

berpengaruh

positif dan

signifikan

Page 62: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

46

terhadap niat beli

ulang; (4) brand

image berperan

sebagai variabel

mediasi antara

variabel kualtas

produk dan niat

beli ulang.

17 Kenny Jaya Adinata

dan Ni Nyoman Kerti

Yasa, Judul jurnal “

Pengaruh

Kepercayaan, Persepsi,

dan Sikap Terhadap

Niat Beli Kembali di

Situs Lazada”. (2018)

E-Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 7, No. 8,

2018. Universitas

Udayana, Bali.

Analisis

Regresi

Linear

Bergand

a

Persamaan:

Terletak pada

variabel Y yaitu

niat beli

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X

Hasil penelitian

menujukkan

bahwa

kepercayaan,

persepsi, dan

sikap

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap niat beli

kembali di situs

Lazada.

18 Maranatha

Wijayaningtyas, Judul

Jurnal “Pengaruh

Mediasi Sikap

Generasi Y terhadap

Niat Beli Rumah

Ramah Lingkungan”

(2017).

Jurnal Manajemen dan

Kearifan Lokal

Indonesia (JMKLI)

Vol.1 Nomor 2,

Oktober 2017

Analisis

Jalur

Persamaan:

Terletak pada

variabel Y yaitu

niat beli

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa

pengetahuan

lingkungan

generasi Y

berpengaruh

signifikan dan

positif terhadap

niat beli rumah

ramah

lingkungan. Hal

ini berarti

semakin tinggi

pengetahuan

generasi Y

terhadap

lingkungan dan

semakin

memahami

bagaimana

pentingnya

menjaga dan

melestarikan

Page 63: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

47

lingkungan maka

semakin tinggi

niat mereka

untuk membeli

rumah ramah

lingkungan

begitu juga

sebaliknya.

19 Ahmad Farki, Imam

Baihaqi, dan Berto

Mulia Wibawa. Judul

Jurnal “ Pengaruh

Online Review dan

Rating Terhadap

Kepercayaan dan

Minat Pembelian Pada

Online Marketplace di

Indonesia (2016).

Jurnal Teknik ITS, Vol

5, No.2, ISSN: 2337-

3539

SEM

(Structu

ral

Equatio

n

Model)

Persamaan:

Terletak pada

salah satu

variabel X yaitu

kepercayaan

terhadap

informasi

interaktif

Perbedaan:

Terletak pada

keeluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil Penelitian

didapatkan

bahwa Online

Review dan

Rating

berhubungan

terhadap minat

pembelian

pelanggan.

20 Nurul Izzati, Judul

Jurnal “Motif

Penggunaan Gadget

Sebagai Sarana

Promosi Bisnis Online

Di Kalangan

Mahasiswa Uin Sunan

Kalijaga” (2015).

Jurnal Komunikasi

ASPIKOM, Volume 2

Nomor 5, Juli 2015,

hlm 374-380

Intervie

w dan

observas

i

Persamaan:

Terletak pada

salah satu

indikator variabel

X dan subjeknya

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

Hasil penelitian

ditemukan motif

penggunaan

gadget sebagai

sarana promosi

bisnis online

yaitu : Pertama,

penggunaan

gadget dianggap

lebih nyaman,

mudah dan

simple dalam

melakukan

promosi, Kedua,

Bisnis Online

cocok dijalankan

untuk usaha

kecil dengan

menjual beragam

produk . Ketiga,

Page 64: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

48

Berbisnis secara

online

menggunakan

gadget

merupakan

inisiatif atau

kesadaran diri

dari informan

dalam

mencukupi

sebagian

kebutuhan serta

melatih diri

untuk menjadi

sosok yang

mandiri.

21 Mohammad Reza

Jalilvand, title of

journal “The Effect of

Electronic Word of

Mouth on Brand Image

and Purchase

Intention: An empirical

study in the automobile

industry in Iran”

(2012).

Marketing Intelligence

& Planning, Vol. 30

Iss: 4, Mei 2012

SEM Persamaan:

Terletak pada

salah satu

indikator variabel

X

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

This research

showed that

eWOM has

considerable

effects on brand

image and

indirectly leads

to intention to

purchase,

particularly in

the automobile

industry. In

addition, and

showed that

eWOM has a

strong direct

effect on

purchase

intention

Page 65: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

49

22 Nurzehan Abu Bakar,

Roslizawati Che Aziz,

Marlisa Abdul Rahim,

Nor Maizana Mat

Nawi, Abdullah

Muhamed Yusoff &

Hazi Hafizah

Usolludin. Title of

journal “Behavioral

Intention To Use

Travel Mobile Apps

Among Malaysian

Millenial Generation”.

(2018)

Karnival Penyelidikan

dan Inovasi 2018 (CRI

2018). Universiti

Malaysia Kelantan.

Multiple

Regressi

on

analysis

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

This study shows

that performance

expectancy,

effort

expectancy,

social influence

and facilitating

condition

positively and

significantly

effects on the

traveler’s

intentions to use

travel mobile

apps. Moreover,

this study also

reveals that

facilitating

condition is the

strongest

predictor of

behavioral

intention to

adopt travel

mobile apps.

23 Jacob Donald Tan,

John Tampil Purba,

Andree E Widjaya.

Title of journal

“Financial Technology

as an Innovation

Strategy for Digital

Payment Services in

the Millenial

Generation”. (2018).

Advances in Social

Science, Education and

Humanities Research,

volume 292. 1st Aceh

Global Conference

(AGC 2018)

Multiple

Regressi

on

analysis

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

The findings

indicate that,

first, FinTech

has been adopted

in some rapidly

growing

emerging

markets and

frontier

economies but

still in small

players. Second,

evolving

technologies,

particularly those

related to the

internet, big

data, mobile

technology, and

computing

power, have

Page 66: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

50

become the

drivers of

innovations in

financial

services.

24 Nur A’mirah Hassan

Basri, Roslina Ahmad,

Faiz I. Anuar, Khairul

Azam Ismail, Judul

Jurnal “ Effect of Word

Of Mouth

Communication on

Consumer Purchase

Decision: Malay

Upscale restaurant”

(2015).

AMER International

Conference On Quality

of Life, 2015

Multiple

Regressi

on

analysis

Persamaan:

Terletak pada

salah satu

indikator variabel

X

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

The Result has

shown that

physical

environment

quality bring the

most impact on

the word of

mouth

25 Patrick Acheampong,

Li Zhiwen, Ruhiya

Abubakar, Henry

Asante Antwi, Michael

Owusu Akomeah. Title

of Journal “Stimulants

of Online Shopping

Behaviour among

Chinese Millenials in

China”. (2016).

International Journal of

Academic Research in

Business and Social

Sciences May

2016, Vol. 6, No. 5

ISSN: 2222-6990

Multiple

Regressi

on

analysis

Persamaan:

Terletak pada

subjek penelitian

yaitu generasi

milenial

Perbedaan:

Terletak pada

keseluruhan

variabel X dan

variabel Y

The research

confirms that

millenials are

influenced by

several external

factors,

demographic

factors, personal

characteristics,

and vendor/

service/ product

characteristics

and websites

qualities when

buying online.

The study also

found significant

association

between vendor

services such as

Page 67: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

51

real existence of

the store, store

reputation, store

size, reliability,

assurance (seals,

warranties, news

clips) and use of

testimonials/refe

rence have

association with

millennials’

purchasing

intention.

Page 68: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

52

F. Kerangka Pemikiran

7 Perilaku Generasi Milenial (X) 1. Kepercayaan terhadap informasi interaktif (X1)

2. Lebih memilih ponsel dibanding televisi (X2)

3. Kewajiban memiliki media sosial (X3)

4. Kurang suka membaca secara konvensinal (X4)

5. Pemanfaatan teknologi dan informasi (X5)

6. Mulai melakukan transaksi secara cashless (X6)

7. Financial planning dan saving (X7)

Uji Kualitas Data :

Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Niat menjadi Nasabah

Bank Syariah (Y)

Uji SEM: 1. Uji Confirmatory Factor Analysis

2. Uji model struktural

3. Uji Godness of FIT model

4. Evaluasi model struktural

5. Uji Hipotesis

6. Uji pengaruh langsung

Kesimpulan dan Saran

Page 69: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

53

G. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah :

1. Ho1 = Perilaku generasi milenial tidak berpengaruh terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah

HA1 = Perilaku generasi milenial berpengaruh terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah

2. Ho2 = perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi

interaktif tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA2 = perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi

interaktif berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

3. Ho3 = Perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel dibandingkan

televisi tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA3 = Perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel dibandingkan

televisi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

4. Ho4 = Perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media sosial

tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA4 = Perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media sosial

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

5. Ho5 = Perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

HA5 = Perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Page 70: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

54

6. Ho6 = Perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan

informasi tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA6 = Perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan

informasi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

7. Ho7 = Perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara cashless

tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA7 = Perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara cashless

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

8. Ho8 = Perilaku generasi milenial yaitu financial planning dan saving tidak

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA8 = Perilaku generasi milenial yaitu financial planning dan saving

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Page 71: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul

penelitian, yakni analisis perilaku generasi milenial terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah (studi kasus generasi milenial di Jabodetabek).

Alasan peneliti memilih generasi milenial di wilayah Jabodetabek

karena menurut data BPS (sebagaimana dikutip Ali dan Purwandi)

Jabodetabek memiliki jumlah penduduk muda yang lebih tinggi dibanding

dengan daerah lain.

Dalam penelitian ini terdapat tujuh variabel eksogen dan satu variabel

endogen. Di mana variabel eksogen atau independen (X) terdiri dari tujuh

perilaku generasi milenial. Sedangkan variabel Y (variabel dependen) adalah

niat generasi milenial atau disebut juga dengan variabel endogen.

B. Metode Penentuan Sampel

B. 1. Populasi

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

generasi milenial yang ada di wilayah Jabodetabek.

Page 72: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

56

B.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono,2017). Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan sampling purposive. Sampling purposive adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017).

Metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu peneliti

menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota

sampel yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan atau

unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan peneliti

yaitu generasi milineal di wilayah Jabodetabek, yang masuk dalam generasi

milenal berumur 21-37 tahun.

Santoso dalam Haryono dan Wardoyo (2013) mengatakan

bahwa untuk model SEM dengan jumlah variabel laten (konstruk) sampai

dengan lima buah, dan setiap konstruk dijelaskan oleh tiga atau lebih

indikator, jumlah sampel 100-150 data sudah dianggap memadai. Sementara

Hair dkk (1995) dalam Haryono dan Wardoyo (2013) mengatakan bahwa

analisis data multivariate menggunakan SEM, pada umumnya metode

estimasi menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE) disamping

alternatif metode lain, seperti GLS atau WLS. Metode MLE akan efektif

pada jumlah sampel antara 150-400. Jumlah sampel juga dapat ditentukan

dengan 5-10 sampel per parameter.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas maka jumlah sampel yang

akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 150 responden dari semua

Page 73: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

57

generasi milineal di wilayah Jabodetabek, yang masuk dalam generasi

milenal berumur 21-37 tahun.

C. Metode Pengumpulan Data

C.1. Sumber Data

a) Data Primer

Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang tertuang

dalam item-item pertanyaan yang terangkum, dan dihasilkan dalam bentuk

kuisioner penelitian. Jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan akan

menjadi data pokok untuk melihat tujuh perilaku generasi milenial terhadap

niat generasi milenial menjadi nasabah Bank Syariah.

b) Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah

studi kepustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan cara

mencari dan mengumpulkan berbagai teori yang berkaitan dengan topik

penelitian yang diperoleh dengan mempelajari buku kepustakaan, literatur,

buletin, jurnal, artikel, dan sejenisnya.

C.2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan

instrumen berupa kuisioner yang diberikan kepada calon responden yang

masuk dalam kategori milenial dan berdomisili di daerah jabodetabek.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner di kampus-

Page 74: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

58

kampus, masjid, dan melalui media sosial dengan menggunakan platform

Google Form.

D. Metode Analisa Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang menggunakan analisis data yang

berbentuk numerik atau angka. Tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk

mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori dan atau hipotesis

yang berkaitan dengan fenomena yang diselidiki oleh peneliti (Suryani dan

Hendryani, 2015).

Teknis analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan

statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data

dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi sedangkan statistik inferensial adalah teknik

statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya

diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2017).

Dalam penelitian ini, SEM (Structural Equation Modeling) dengan

program AMOS (Analysis of Moment Structure) 22. Penelitian ini

menggunakan skala untuk mempermudah peneliti dalam melakukan

pengukuran data. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.

Page 75: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

59

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian. Jawaban setiap

item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2017), yang dapat berupa

kata-kata antara lain:

a. Sangat tidak setuju = 1 d. Setuju = 4

b. Tidak setuju = 2 e. Sangat setuju = 5

c. Netral = 3

E. Teknik Analisa Data

E. 1. Uji Kualitas Data

Ghozali (2017) mengatakan bahwa penelitian di bidang ilmu sosial

seperti manajemen, psikologi, sosiologi umumnya variabel-variabel

penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel laten yang tidak dapat

diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati

atau indikator-indikator yang diamati. Biasanya indikator–indikator ini diamati

dengan menggunakan kuesioner atau angket berskala Likert yang bertujuan

untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu hal.

Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal,

maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30

orang (Noor, 2011). Oleh karena itu, untuk menjaga validitas dan reliabilitas

butir-butir pertanyaan yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas

Page 76: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

60

dan reliabilitas terlebih dahulu dengan melakukan try out terhadap 30 orang

responden.

1. Uji Validitas

Suatu kuisioner dikatakan valid, jika pertanyaan pada suatu kuisioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner

tersebut. Sedangkan suatu item dikatakan reliabel, jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel dinilai valid atau tidak

dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel antara nilai skor

item yang diuji dengan jumlah seluruh skor yang dikaji (Masri S&Sofyan

Efendy,1995). Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada 30 responden

sebagai data uji coba (tryout). Menentukan besarnya nilai tabel r dengan

ketentuan tingkat kepercayaan (degree of freedom= df) jumlah kasus dikurangi

dua atau 30- 2 = 28 dengan tingkat signifikansi 5%, maka nilai r tabel sebesar

0.374. Pengambilan keputusan adalah membandingkan r tabel dengan setiap r

butir pertanyaan, dengan cara membandingkan output Correlated I tem Total

Correlation dengan 0.374 (r tabel). Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka

butir tersebut valid. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir

tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap

Page 77: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

61

suatu pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2017). Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan cukup baik jika memiliki

nilai Cronbach Alpha > dari 0,50-69, standarisasi reliabilitas ini didasarkan

oleh kaidah reliabilitas Guilford. Adapun tabel kaidah reliabilitas Guilford

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tabel Standarisasi Reliabilitas

Koefisien KRITERIA

< 0,2 Tidak Reliabel

0,2 – 0,39 Kurang Reliabel

0,4 – 0,69 Cukup Reliabel

0,7 – 0,89 Reliabel

> 0,9 Sangat Reliabel

Jika kuesioner telah valid dan reliabel, maka kuesioner dapat

disebarkan kepada responden.

E.2. Analisa Data SEM

E.2.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu analisis yang menjelaskan mengenai

ketertarikan data penelitian ke dalam bentuk kalimat. Analisis deskriptif

bertujuan untuk mengubah data-data mentah menjadi data yang mudah

dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Dalam penelitian ini

akan dilakukan analisis data diskriptif terhadap data penelitian dan

Page 78: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

62

responden. Data responden meliputi :

1. Jenis kelamin responden

2. Status responden

3. Usia Responden

4. Agama Responden

E.2.2 Structural Equation Model (SEM)

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM

(Structural Equation Modeling). SEM merupakan teknik analisis

multivariate yang merupakan gabungan antara analisis faktor dan analisis

jalur. Analisis faktor digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas

suatu instrumen (skala pengukuran), sedangkan analisis jalur digunakan

untuk menguji hubungan antar variabel. Analisis SEM ini bertujuan untuk

menguji hubungan antara variable laten dengan variable manifest

(persamaan pengukuran) atau biasa di sebut measurement model, hubungan

antara variable laten yang satu dengan variable laten yang lain (persamaan

struktural) atau biasa di sebut struktural model, serta memaparkan kesalahan

pengukuran.

E.2.3. Alat Analisis SEM

E.2.3.1 Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis)

Alat analisis ini digunakan untuk menguji sebuah measurement

model. Dengan alat ini, akan diketahui apakah indikator-indikator yang

ada memang benar-benar dapat menjelaskan sebuah konstruk. Dengan

Page 79: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

63

melakukan CFA, dapat saja sebuah indikator dianggap tidak secara kuat

berpengaruh atau dapat menjelaskan sebuah konstruk. (Singgih

Santoso, 2015)

Analisis faktor konfirmatori dirancang untuk menguji

dimensionalitas dari suatu konstruk teoritis. Jika konstruk berbentuk

unidimensional maka untuk menguji validitas konstruk dapat dilakukan

dengan First Order Confirmatory Factor Analysis dan jika konstruk

berbentuk multidimensional maka dapat dilakukan dengan Second

Order Confirmatory Factor Analysis (Haryono dan Wardoyo, 2013).

E 2.3.2 Analisis Model Struktural

Alat analisis ini digunakan untuk menguji sebuah struktural model.

Dengan analisa ini, dapat diketahui apakah ada hubungan yang

signifikan diantara variabel-variabel eksogen (independen) dengan

endogen (dependen). Alat analisa ini juga untuk mengukur seberapa

kuat hubungan antara variabel dependen adan independennya.

E.2.3.3 Analisis Kriteria Goodness of Fit

Dalam tahap ini, akan dilakukan pemeriksaan terhadap tingkat

kecocokan antara data dengan model. Hair et.al. (1998) dalam Haryono

dan Wardoyo (2013) mengelompokkan Goodness of Fit Index (GOFI)

menjadi tiga bagian, diantaranya:

1. Ukuran kecocokan absolut (Absolute Fit Measures)

Menurut Wijanto (2008) dalam Haryono dan Wardoyo

(2013), ukuran kecocokan absolut menentukan derajat prediksi

Page 80: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

64

model keseluruhan (model struktural dan pengukuran) terhadap

matrik korelasi dan kovarian. Ukuran ini mengandung ukuran-

ukuran yang mewakili sudut pandang overall fit yang disebutkan

sebelumnya. Dari berbagai ukuran kecocokan absolut, ukuran-

ukuran yang biasa digunakan untuk mengevaluasi SEM adalah:

1. Likelihood-Ratio Chi Square Statistic (χ2)

Ukuran fundamental dari overall fit adalah likelihood-

ratio chi square. Nilai chi square yang tiggi terhadap degree of

freedom menunjukkan bahwa korelasi yang diobservasi dengan

yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan

probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat signifikansi (α).

Sebaliknya, nilai chi square yang rendah terhadap degree

of freedom menunjukkan bahwa korelasi yang diobservasi dengan

yang diprediksi tidak berbeda secara signifikan. Oleh sebab itu

maka nilai yang diharapkan adalah kecil, atau lebih kecil dari

pada nilai chi square table serta nilai probabilitas lebih besar dari

tingkat signifikansi (α).

2. CMIN/DF

CMIN / DF adalah nilai chi square dibagi dengan df

(degree of freedom). Beberapa pengarang menganjurkan

menggunakan rasio ukuran ini untuk mengukur fit. Byrne (1988)

dalam Haryono dan Wardoyo (2013) mengusulkan nilai rasio ini

< 2 merupakan ukuran fit.

Page 81: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

65

3. Goodness of Fit Index (GFI)

GFI adalah pengukuran yang dikembangkan oleh Joreskog

dan Sorbom (1984) yaitu ukuran non statistik yang nilainya

berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit) atau 0 ≤ GFI ≤

1. Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik sedangkan

bila nilai GFI semakin mendekati 0 maka semakin tidak layak

model tersebut. Nilai GFI ≥ 0.90 merupakan good fit (kecocokan

yang baik), sedangkan 0.80 ≤ GFI < 0.90 sering disebut sebagai

marginal fit.

4. Root Mean Square Residual (RMR / RMSR)

Root Mean Square Residual (RMSR) adalah akar dari rata-

rata pangkat residual. Standardized RMR mewakili nilai rata-rata

seluruh standardized residuals, dan mempunyai rentang nilai dari

0 ke 1. Para peneliti biasanya menggunakan cut off value sebesar

0.05. Jika nilai RMR sama atau kurang dari 0.05 maka model

adalah baik (good fit), sedangkan kalau nilainya lebih dari 0.05

maka model kurang baik.

Semakin kecil nilai RMR model semakin sesuai (fit) atau

layak karena ada kesesuaian antara model dan data dan sebaliknya

semakin besar nilai RMR model semakin tidak sesuai atau kurang

layak.

Page 82: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

66

5. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

RMSEA pertama kali diusulkan oleh Steinger dan Lind

dalam Haryono dan Wardoyo (2013) dan merupakan ukuran yang

coba memperbaiki kecenderungan statistic chi square menolak

model dengan jumlah sampel yang besar.

Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran

yang dapat diterima. Jika nilai RMSEA ≤ 0.05 menandakan close

fit, sedangkan 0.05 < RMSEA ≤ 0.08 menunjukkan good fit

(Brown dan Cudeck, 1993 dalam Haryono dan Wardoyo, 2013).

McCallum (1996) dalam Haryono dan Wardoyo (2013)

mengolaborasi lebih jauh berkaitan dengan cut point ini dengan

menambahkan bahwa nilai RMSEA antara 0.08 sampai 0.10

menunjukkan mediocre (marginal) fit, serta nilai RMSEA > 0.10

menunjukkan poor fit.

2. Ukuran kecocokan inkremental (Incremental Fit Measures)

Menurut Haryono dan Wardoyo (2013), ukuran kecocokan

incremental membandingkan model yang diusulkan dengan model

dasar (baseline model) yang sering disebut sebagai null model atau

independence model dan saturated model. Null model merupakan

model yang tingkat kecocokan model-data paling buruk (“worst fit”).

Saturated model merupakan model yang tingkat kecocokan model-data

paling baik (“best fit”). Konsep kecocokan incremental akan

menempatkan tingkat keco cokan model-data berada diantara null

Page 83: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

67

model dan saturated model. Semakin dekat ke saturated model akan

semakin baik tingkat kecocokannya. Dari berbagai ukuran biasa

digunakan untuk mengevaluasi SEM adalah:

1. AGFI

Adjusted Goodness of Fit merupakan perluasan dari GFI

yang disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari null /

independence/baseline model dengan degree of freedom dari model

yang dihipotesiskan atau diestimasi (Haryono dan Wardoyo, 2013).

Seperti halnya GFI, nilai AGFI berkisar antara 0 sampai 1

dan nilai AGFI ≥ 0.90 merupakan good fit (kecocokan yang baik),

sedangkan 0.80 ≤ AGFI < 0.90 sering disebut sebagai marginal fit.

2. Tucker-Lewis Index / Non Normed Fit Index (TLI/NNFI)

Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit

index (NNFI) pertama kali diusulkan sebagai alat untuk

mengevaluasi analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan untuk

SEM. Nilai TLI berkisar antara 0 sampai 1. Nilai TLI ≥ 0.90

menunjukkan good fit dan 0.80 ≤ TLI < 0.90 adalah marginal fit.

3. Normed Fit Index (NFI)

Selain TLI/NNFI, Bentler dan Bonnet dalam Haryono dan

Wardoyo (2013) juga mengusulkan ukuran GOF yang dikenal

sebagai NFI. Nilai NFI berkisar dari 0 sampai 1. Nilai NFI ≥ 0.90

menunjukkan good fit dan 0.80 ≤ NFI < 0.90 adalah marginal fit.

Page 84: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

68

4. Incremental Fit Index (IFI)

Selain RFI, Bollen dalam Haryono dan Wardoyo (2013)

juga mengusulkan IFI. Nilai IFI akan berkisar dari 0 sampai dengan

1. Nilai IFI ≥ 0.90 menunjukkan good fit, sedangkan 0.80 ≤ IFI <

0.90 sering disebut sebagai marginal fit.

5. Comparative Fit Index (CFI)

Bentler dalam Haryono dan Wardoyo (2013) menambah

perbendaharaan kecocokan inkremental melalui CFI, yang nilainya

akan berkisar dari 0 sampai 1. Nilai CFI ≥ 0.90 menunjukkan good

fit, sedangkan 0.80 ≤ CFI < 0.90 sering disebut sebagai marginal

fit.

3. Ukuran kecocokan parsimony (Parsimonious Fit Measures)

Pengukuran yang digunakan untuk melakukan adjustment

terhadap pengukuran fit untuk dapat dibandingkan antar model dengan

jumlah koefisien yang berbeda. Prosedur ini mirip dengan adjustment

terhadap nilai R2 di dalam multiple regression. Namun demikian karena

tidak ada uji statistik yang tersedia maka penggunaannya hanya terbatas

untuk membandingkan model. Dari berbagai ukuran kecocokan

parsimoni, ukuran-ukuran yang biasanya digunakan untuk

mengevaluasi SEM adalah:

1. Parsimonious Normal Fit Index (PNFI)

Menurut James, Mulaik dan Brett dalam Haryono dan

Wardoyo (2013) PNFI merupakan modifikasi dari NFI. PNFI

Page 85: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

69

memperhitungkan banyaknya degree of freedom untuk mencapai

suatu tingkat kecocokan.

Semakin tinggi nilai PNFI semakin baik. Kegunaan utama

PNFI adalah untuk membandingkan model dengan degree of

freedom yang berbeda. Nilai perbedaan PNFI 0.60 sampai 0.90

menunjukkan adanya perbedaan model yang cukup besar /signifikan

(Hair et.al., 1998 dalam Haryono dan Wardoyo, 2013).

2. Parsimonious Goodness of Fit Index (PGFI)

PGFI memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated

model. Nilai PGFI berkisar antara 0 sampai 1.0 dengan nilai

semakin tinggi menunjukkan model parsimoni yang lebih baik. Dari

beberapa uji kelayakan model tersebut, model dikatakan layak (fit)

jika paling tidak salah satu metode uji kelayakan model terpenuhi.

Memang, bila uji kelayakan model bisa memenuhi lebih dari satu

kriteria kelayakan model, model analisis konfirmatori akan jauh

lebih baik daripada hanya satu yang terpenuhi. Dalam suatu

penelitian kasus, seorang peneliti tidak dituntut untuk memenuhi

semua kriteria goodness of fit, akan tetapi tergantung dari judgment

masing-masing peneliti (Haryono dan Parwoto, 2013).

Menurut Hair, et all (2010) dalam Haryono dan Wardoyo

(2013) penggunaan 4 sampai 5 kriteria goodness of fit dianggap

sudah mencukupi untuk menilai kelayakan suatu model, asalkan

Page 86: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

70

masing-masing kriteria dari goodness of fit yaitu absolute fit

indices, incremental fit indices, dan parsimony fit indices terwakili.

E.2.4 Evaluasi Model Struktural

1. Skala Pengukuran Variabel (Skala Data)

Data yang digunakan untuk mengukur variabel dalam

penelitian ini menggunakan skala Likert dengan 5 kategori 1 s/d 5.

Menurut Edward dan Kenny dalam Ghozali (2008) skor yang

dihasilkan oleh skala Likert ternyata berkorelasi sebasar 0,92 jika

dibandingkan dengan skor hasil pengukuran menggunakan skala

Thurstone yang merupakan skala interval. Disamping itu skor hasil

perhitungan skala interval ternyata mempunyai urutan yang sama

dengan skor skala Likert. Oleh karena itu tidak ada perbedaan

urutan, maka skala Likert dapat dianggap skala interval. Dengan

demikian, penggunaan data skala Likert untuk analisis dalam

penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi Structural

Equation Modeling (Haryono dan Wardoyo, 2013).

2. Ukuan Sampel

Untuk melakukan penetapan jumlah sampel penelitian ini

peneliti mengacu pendapat Wijaya (2009) dan Santoso (2011) yang

menyatakan syarat jumlah sampel yang harus dipenuhi jika

menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM), maka

jumlah sampel berkisar antara 100-200. Penentuan jumlah sampel

bersadarkan pendapat Hair dkk (1995) dalam Ghozali (2008) bahwa

Page 87: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

71

analisis data multivariate menggunakan SEM, pada umumnya

metode estimasi menggunakan Maximum Likelihood Estimation

(MLE) disamping alternatif metode lain, seperti GLS atau ULS.

Metode MLE akan efektif pada jumlah sampel antara 150-400

(Haryono dan Wardoyo, 2013).

3. Asumsi Normalitas

Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan teknik

maximum likelihood mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas

pada data terpenuhi. Untuk menguji asumsi normalitas maka

digunakan nilai z statistik untuk skewness dan kurtosisnya. Curran

et al, dalam Ghozali dan Fuad (2005) membagi distribusi data

menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Distribusi Normal, jika nilai skewness kurang dari 2 dan nilai

kurtosis kurang dari 7.

b. Moderatly non-normal, yaitu besarnya data tidak normal adalah

sedang. Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis

antara 7 sampai 21

c. Extremely non-normal, yaitu distribusi data yang tidak normal

sangat besar dimana nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis

diatas 21.

4. Data Outliers

Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang

memiliki karateristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari

Page 88: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

72

observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim,

baik untuk variabel tunggal maupun kombinasi (Hair, et al, dalam

Ghozali, 2008).

Deteksi terhadap multivariate Outliers dilakukan dengan

memperhatikan nilai Mahalanobis Distance. Jarak Mahalonobis

(Mahalonobis Distance) untuk tiap tiap observasi akan menunjukan

jarak sebuah observasi data terhadap nilai rata-rata (centroid) nya.

Observasi data yang jauh dari nilai centroid nya dianggap outlier

dan harus dibuang (di drop) dari analisis (Haryono dan Wardoyo,

2013). Menurut Santoso (2011), sebuah data termasuk outlier jika

mempunyai angka p1 dan p2 yang kurang dari 0,05.

5. Multicolinearity dan Singularity

Pengujian selanjutnya adalah untuk melihat apakah terdapat

multikolinearitas dan singularitas dalam sebuah kombinasi variabel.

Indikasi adanya multikolineartias dan singularitas dapat diketahui

melalui nilai determinan matriks kovarians sampel yang benar-benar

kecil, atau mendekati nol (Haryono dan Wardoyo, 2013).

6. Uji Reliabilitas Konstruk

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari

indikator-indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukan

derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan

sebuah variabel bentukan yang umum. Terdapat dua cara yang

Page 89: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

73

dapat digunakan, yaitu composite (construct) reliability dan

variance extracted.

Cut-off value dari construct reliability adalah minimal

0,70 sedangkan Cut-off Value Extracted minimal 0,50 (Ghozali,

2008 dalam Haryono dan Wardoyo, 2013).

E.2.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan terhadap setiap hipotesis yang

telah dibuat sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

nilai t-Value dengan tingkat signifikansi 0.05. Nilai t-Value

merupakan nilai Critical ratio (c.r.) pada Regression Weights:

(Group number 1 –Default Model). Apabila nilai Critical ratio

(c.r.) ≥ 1,967 atau nilai Probabilitas (P) ≤ 0,05 maka H0 ditolak

(hipotesis penelitian diterima).

F. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif)

atau nilai mutu (kualitatif). Sedangkan variabel penelitian adalah suatu hal

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulan (Noor, 2011).

Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi beberapa

jenis, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Seluruh variabel dalam

penelit ian ini akan diukur dengan dimensi atau indikator-indikator tertentu

yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan.

Page 90: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

74

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran

Likert. Berikut ini adalah operasional variabel yang akan diteliti, yaitu:

1. Operasional variabel eksogen (Perilaku generasi Milenial (X))

Variabel Indikator Butir

Pertanyaan

dan Skala

1.

Kepercayaan

terhadap

informasi

interaktif

(Basri,Ahmad,

Anuar, Ismail

(2015) dan

Cheung & Lee

(2012)

1. Lebih percaya konten dan informasi

yang dibuat oleh perorangan.

2. Lebih mementingkan pengalaman

pribadi daripada iklan konvensional.

3. Memutuskan untuk membeli suatu

produk setelah melihat review yang

dilakukan oleh orang lain di internet

4. Berbicara atau mereview tentang

produk yang telah dibeli, layanan yang

digunakan, dan juga produsen produk.

5. Membagikan pandangan atau nasihat

secara online dan mengarahkan

konsumen untuk mendukung atau

melawan produk tertentu.

No 1-5,

skala likert

Page 91: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

75

2. Perilaku

lebih memilih

ponsel

dibanding

televisi (Ali

dan Purwandi,

2016)

6. Televisi bukan prioritas untuk

mendapatkan informasi atau melihat iklan

7. Lebih suka mendapat informasi dari

ponsel (gagdet), dengan mencarinya di

mesin pencari seperti google..

8. Mencari informasi di forum-forum

online yang diikuti melalui ponsel

(gagdet)

9. Tidak tertarik iklan pada televisi dan

media cetak yang dianggap telah kuno

No 6-9,

skala likert

3. Perilaku

wajib punya

media sosial

(Beitelspacher,

Grewal, &

Hughes

(2013) dalam

Wikan dan

Renny (2018),

Ali &

Purwandi

10. Komunikasi dengan orang lain

banyak dilakukan di dunia maya seperti

twitter, facebook, instagram, whatsapp,

ataupun line.

11. Akun media sosial dijadikan sarana

untuk aktualisasi diri dan ekspresi.

12. Media sosial merupakan ciri atau

identitas generasi milenial

13. Mengkomunikasikan setiap kegiatan

personal lewat media sosial (twitter,

No 10-15,

skala likert

Page 92: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

76

2016 facebook, instagram, whatsapp, ataupun

line)

14. Menggunakan media sosial untuk

menumpahkan perasaan dan /atau

pemikiran

15. Menggunakan sosial media untuk

sarana berbagi teks, gambar, audio, dan

video berupa informasi kepada orang lain

4. Perilaku

kurang suka

membaca

secara

konvensional

(Pew Research

Center)

16. Menganggap tulisan membosankan

dan memusingkan

17. Lebih menyukai gambar.

18. Memilih membaca buku online

(ebook) daripada buku konvensional.

No 16-18,

skala likert

5. Perilaku

pemanfaatan

teknologi dan

informasi (Ali

& Purwandi

2017)

19. Teknologi seperti internet,

entertainment atau hiburan sudah menjadi

kebutuhan pokok.

20. Internet sudah menjadi kebutuhan

pokok untuk komunikasi

21. Internet sudah menjadi kebutuhan

No 19-24,

skala likert

Page 93: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

77

pokok untuk aktualisasi diri.

22. Mengakses internet disetiap saat dan

tempat selama menginginkannya

23. Mengetahui segala informasi dengan

berselancar di dunia maya/ internet tanpa

harus melihat langsung

24. Memungkinkan milenial mengajarkan

teknologi kepada kalangan orang tua.

6. perilaku

mulai

melakukan

banyak

transaksi

cashless (Ali

& Purwandi

2017)

25. Lebih suka bepergian dengan tidak

repot membawa uang.

26. Lebih suka melakukan pembayaran

transportasi umum dengan menggunakan

kartu

27. Lebih suka melakukan pembayaran

belanja dengan menggunakan kartu

dan/atau secara online

28. Lebih suka melakukan kegiatan jual

beli dengan menggunakan kartu dan/atau

secara online

No 25-28,

skala likert

7. Perilaku 29. Menabung hanya untuk keperluan No 29-31,

Page 94: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

78

financial

planning dan

saving

yang pasti

30. Menabung hanya untuk keperluan

jangka pendek

31. Tidak siap untuk tabungan masa

depan

skala likert

2. Operasional variabel endogen (Niat (Y))

Dimensi Indikator Skala

1. Sikap

(Fishbein dan

Ajzen, 1991)

Keyakinan (belief) seseorang mengenai

konsekuensi yang timbul dari perilaku

(behavioral belief) disertai dengan

evaluasi dari konsekuensi (evaluation of

consequences).

No 1-7,

skala

likert

2. Norma

Subjektif

(Fishbein dan

Ajzen, 1991)

Keyakinan individu terhadap orang lain

(kelompok acuan atau referen) bahwa dia

harus melakukan atau tidak melakukan

suatu perilaku yang didasari motivasi

individu untuk memenuhi norma yang

menjadi kelompok acuan atau referen.

No 8-12,

skala

likert

Page 95: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

79

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Deskriptif

Analisis ini bertujuan untuk melihat secara umum gambaran profil

responden generasi milenial yang ada di jabodetabek yang dilihat

berdasarkan beberapa karakteristik yang telah ditentukan. Dalam

penelitian ini sampel yang digunakan yaitu sebanyak 150 responden yang

disebarkan secara acak dengan tingkat pengembalian kuesioner sebesar

100% yang ada di wilayah Jabodetabek. Untuk memperoleh gambaran

tentang karakteristik responden yang akan diteliti maka dilakukan analisis

deskriptif atas data yang telah diperoleh. Karakteristik reponden yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi lokasi tempat tinggal, usia

responden, pekerjaan responden. Berikut gambaran umum responden

tersebut :

1. Lokasi Tempat Tinggal/Domisili Responden

Gambar 4.1 Tabel Lokasi Tempat Tinggal

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Page 96: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

80

Responden yang terlibat dalam penelitian ini didominasi

oleh nasabah yang berdomisili di DKI Jakarta dan Tangerang raya.

Responden yang berdomisili di DKI Jakarta berjumlah 52

responden dengan persentase 34%, dan responden berdomisili di

Tangerang raya berjumlah 53 orang dengan persentase 35 persen.

Di urutan ketiga ditempati oleh nasabah yang berdomisili di depok

sebesar 23 responden dengan persentase sebesar 15%, diikuti oleh

nasabah yang berdomisili di bogor sebanyak 16 responden atau

11% dari total responden. Di urutan selanjutnya, ditempati oleh

responden yang berdomisili di Bekasi dengan jumlah responden

sebanyak 6 responden dengan persentase sebesar 4%,

2. Usia Responden

Gambar 4.2. Tabel Usia Responden

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Responden dalam penelitian ini didominasi oleh kategori

rentang usia 31-37 tahun yaitu sebanyak 62 responden atau 41%

dari total keseluruhan responden. Selanjutnya, di posisi kedua

Page 97: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

81

ditempati oleh responden dengan kategori rentang usia 20-24 tahun

dengan responden berjumlah 46 responden atau 31% dari total

seluruh responden. Pada posisi selanjutnya, ditempati secara

berurutan oleh responden dengan kategori rentang usia 25-30 tahun

sebanyak 22 responden atau 15% dan responden dengan kategori

usia di bawah 20 tahun sebanyak 13 responden atau sebanyak 9%

dari total responden, kemudian disusul responden dengan usia

diatas 37 tahun sebanyak 7 responden atau sebanyak 5%.

3. Pekerjaan Responden

Gambar 4.3 Tabel Pekerjaan Responden

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Menurut pekerjaannya, responden dengan pekerjaan karyawan

swasta/non PNS dan mahasiswa adalah jumlah yang terbesar yaitu

sebanyak 47 orang atau 31% untuk karyawan swasta/non PNS, dan 45

orang atau 30% untuk mahasiswa. Responden dengan pekerjaan sebagai

PNS sebanyak 20 orang atau 13%, disusul responden dengan pekerjaan

Page 98: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

82

sebagai dosen,guru/akademisi dan wiraswasta sebanyak masing-masing 11

orang atau 7%. Kemudian disusul responden dengan pekerjaan freelance

sebanyak 6 orang atau 4% dari total responden. Dan selanjutnya reponden

lain-lain yang tidak disebutkan dalam pilihan sebanyak 10 orang atau 7%.

B. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal

ini n adalah jumlah sampel.

Pada penelitian ini jumlah sampel untuk pra uji (n) = 30 dan

besarnya df dapat dihitung yakni 30 – 2 = 28, dengan df = 28 dan alpha

= 0.05 maka didapatkan r tabel = 0.3610 (lihat r tabel pada df=28).

Sehingga apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif

maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Berikut

adalah hasil uji validitas dari variabel Perilaku Generasi Milenial dan

Niat Generasi Milenial dengan 30 sampel responden.

Page 99: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

83

a. Variabel Kepercayaan Terhadap Informasi Interaktif

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan Terhadap

Informasi Interaktif

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

X1A 0,762** 0,000 Valid

X1B 0,703** 0,000 Valid

X1C 0,710** 0,000 Valid

X1D 0,643** 0,000 Valid

X1E 0,784** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel kepercayaan terhadap

informasi interaktif adalah lebih besar dibandingkan dengan nilai

r tabel sebesar 0.3610. Oleh karena itu, semua item pernyataan

untuk variabel kepercayaan terhadap informasi interaktif

dinyatakan valid.

b. Variabel Lebih Memilih Ponsel Dibanding Televisi

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Variabel Pemilihan Ponsel Dibanding

Televisi

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

X2A 0,761** 0,000 Valid

Page 100: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

84

X2B 0,887** 0,000 Valid

X2C 0,644** 0,000 Valid

X2D 0,678** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel lebih memilih ponsel

dibanding televisi adalah lebih besar dibandingkan dengan nilai r

tabel sebesar 0.3610. Oleh karena itu, semua item pernyataan untuk

variabel lebih memilih ponsel dibanding televisi dinyatakan valid.

c. Variabel Kewajiban Memiliki Media Sosial

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Variabel Kewajiban Memiliki Media

Sosial

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

X3A 0,711** 0,000 Valid

X3B 0,685** 0,000 Valid

X3C 0,662** 0,000 Valid

X3D 0,637** 0,000 Valid

X3E 0,540** 0,000 Valid

X3F 0,601** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

Page 101: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

85

pernyataan yang terdapat pada Variabel kewajiban memiliki

media sosial adalah lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel

sebesar 0.3610. Oleh karena itu, semua item pernyataan untuk

Variabel kewajiban memiliki media sosial dinyatakan valid.

d. Variabel Kurang Suka Membaca Secara Konvensinal

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kurang Suka Membaca

Secara Konvensinal

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

X4A 0,842** 0,000 Valid

X4B 0,920** 0,000 Valid

X4C 0,746** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel kurang suka membaca

secara konvensinal adalah lebih besar dibandingkan dengan

nilai r tabel sebesar 0.3610. Oleh karena itu, semua item

pernyataan untuk variabel kurang suka membaca secara

konvensinal dinyatakan valid.

Page 102: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

86

e. Variabel Pemanfaatan Teknologi dan Informasi

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Teknologi

dan Informasi

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

X5A 0,659** 0,000 Valid

X5B 0,702** 0,000 Valid

X5C 0,880** 0,000 Valid

X5D 0,850** 0,000 Valid

X5E 0,774** 0,000 Valid

X5F 0,521** 0.003 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel pemanfaatan teknologi

dan informasi adalah lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel

sebesar 0.3610. Oleh karena itu, semua item pernyataan untuk

variabel pemanfaatan teknologi dan informasi dinyatakan valid.

f. Variabel Mulai Bertransaksi Secara Cashless

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Mulai Bertransaksi Secara

Cashless

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

X6A 0,895** 0,000 Valid

X6B 0,911** 0,000 Valid

Page 103: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

87

X6C 0,853** 0,000 Valid

X6D 0,851** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel mulai banyak melakukan

transaksi secara cashless adalah lebih besar dibandingkan dengan

nilai r tabel sebesar 0.3610. Oleh karena itu, semua item

pernyataan untuk variabel mulai banyak melakukan transaksi

secara cashless dinyatakan valid.

g. Variabel Financial planning dan saving

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Financial planning dan saving

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

X7A 0,754** 0,000 Valid

X7B 0,899** 0,000 Valid

X7C 0,817** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel Financial planning dan

saving adalah lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel

Page 104: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

88

sebesar 0.3610. Oleh karena itu, semua item pernyataan untuk

variabel Financial planning dan saving dinyatakan valid.

h. Variabel Sikap

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Sikap

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

Y1A 0,776** 0,000 Valid

Y1B 0,751** 0,000 Valid

Y1C 0,922** 0,000 Valid

Y1D 0,890** 0,000 Valid

Y1E 0,906** 0,000 Valid

Y1F 0,681** 0,000 Valid

Y1F 0,641** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel sikap adalah lebih besar

dibandingkan dengan nilai r tabel sebesar 0.3610. Oleh karena itu,

semua item pernyataan untuk variabel Sikap dinyatakan valid.

g. Variabel Norma Subjektif

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Norma Subjektif

Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan

Y2A 0,875** 0,000 Valid

Page 105: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

89

Y2B 0,857** 0,000 Valid

Y2C 0,570** 0,001 Valid

Y2D 0,824** 0,000 Valid

Y2E 0,881** 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai r hitung yang dapat

dilihat pada bagian Pearson correlation untuk semua item

pernyataan yang terdapat pada variabel Norma Subjektif adalah

lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel sebesar 0.3610. Oleh

karena itu, semua item pernyataan untuk variabel Norma Subjektif

dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Items Keterangan

X1 0,768 5 Reliabel

X2 0,737 4 Reliabel

X3 0,704 6 Reliabel

X4 0,773 3 Reliabel

X5 0,834 6 Reliabel

X6 0,876 4 Reliabel

X7 0,758 3 Reliabel

Page 106: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

90

Y1 0,902 7 Reliabel

Y2 0,863 5 Reliabel

Sumber: Data diolah dengan SPSS 21.00 (2019)

Berdasarkan tabel diatas, seluruh nilai Cronbach’s Alpha

lebih besar > dari 0,70 yang membuktikan jika seluruh pernyataan

pada kuesioner adalah reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa setiap

item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang

konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan

diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

C. Uji Structural Equation Modeling (SEM)

Analisis SEM dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan dua tahap (Two-Step Approach). Tahap pertama dilakukan dengan

merespesifikasikan sebuah model hybrid atau full model sebagai sebuah

model CFA (Confirmatory Factor Analysis) sehingga diperoleh model CFA

dari masing-masing konstruk eksogen maupun endogen yang dapat diterima.

Model CFA dapat diterima apabila memiliki kecocokan data model validitas

dan reliabilitas yang baik (Wijanto, 2008) dalam Haryono dan Wardoyo

(2013). Tahap kedua dari two step approach adalah menggabungkan model

CFA dari konstruk eksogen maupun endogen yang sudah diterima menjadi

satu model keseluruhan (hybrid model) atau full model untuk diestimasi dan

dianalisis guna melihat kecocokan model secara keseluruhan serta evaluasi

terhadap model strukturnya sehingga diperoleh full model yang dapat diterima

(Haryono dan Wardoyo, 2013).

Page 107: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

91

1. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis)

Analisis faktor konfirmatori sering juga disebut menguji validitas

suatu konstruk teoritis (Ghozali, 2008) dalam Haryono dan Wardoyo

(2013). Variabel laten pada penelitian ini dibentuk berdasarkan konsep

teoritis dengan beberapa indikator atau variabel manifest. Analisis

konfirmatori ingin menguji apakah indikator dan dimensi pembentuk

konstruk laten merupakan indikator dan dimensi yang valid sebagai

pengukur konstruk laten.

Analisis konfirmatori dalam penelitian ini merupakan model CFA

2nd Order yang dilakukan antar konstruk eksogen dan antar konstruk

endogen. Dalam penelitian ini terdiri dari satu konstruk eksogen dan satu

konstruk endogen. Variabel perilaku generasi milenial merupakan

konstruk eksogen, sedangkan variabel niat merupakan konstruk endogen.

Hasil analisis konfirmatori atau CFA antar konstruk eksogen maupun antar

konstruk endogen akan dibahas pada bagian selanjutnya. Adapun

pengujian CFA merujuk pada kriteria model fit yang terdapat pada tabel

Goodness of Fit Index berikut:

Tabel 4.11

Goodness of Fit Index

No

Goodness of Fit

Index

Cut Off

Value Kriteria

1 DF > 0 Over Identified

2

Chi-Square < α.df

Good Fit Probability > 0,05

3 CMIN/DF < 2 Good Fit

4 GFI ≥ 0,90 Good Fit

5 AGFI ≥ 0,90 Good Fit

Page 108: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

92

6 CFI ≥ 0,90 Good Fit

7 TLI atau NNFI ≥ 0,90 Good Fit

8 NFI ≥ 0,90 Good Fit

9 IFI ≥ 0,90 Good Fit

10 RMSEA ≤ 0,08 Good Fit

11 RMR ≤ 0,05 Good Fit

12 PNFI 0 -1 Good Fit

13 PGFI 0 -1 Good Fit

Sumber: Wijayanto (2008) dalam Haryono dan Wardoyo (2013)

a. Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Eksogen

Gambar 4.4

Konstruk Eksogen

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Berdasarkan output AMOS 21.00 pada Regression Weight: (Group

number 1 – Default model) yang dapat dilihat pada lampiran 4c1,

diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari konstruk eksogen

Page 109: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

93

seluruhnya signifikan karena memiliki nilai C.R. > 1,96 atau probability

(P) < 0,05 (atau terdapat tanda ***). Oleh karena itu tidak ada indikator

yang dibuang. Sedangkan dari output AMOS 21.00 pada Standardized

Regression Weights: (Group number 1 – Default model) dapat diketahui

bahwa terdapat beberapa indikator (X1A,X1B, X1C, X2D, X5F, X7C)

yang tidak valid karena memiliki faktor loading standard < 0,5. Kendati

demikian, terdapat beberapa pertimbangan bagi peneliti untuk tidak men-

drop beberapa item tersebut disebabkan terdapat beberapa pernyataan yang

tidak diwakili oleh item lainnya, sehingga peneliti tetap mempertahankan

item tersebut guna menjaga tingkat komprehensifitas pengujian.

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelayakan model

eksogen. Menurut Haryono dan Wardoyo (2013), dari beberapa uji

kelayakan model tersebut, model dikatakan layak jika paling tidak salah

satu metode uji kelayakan model terpenuhi. Memang, bila uji kelayakan

model bisa memenuhi lebih dari satu kriteria kelayakan model, model

analisis konfirmatori akan jauh lebih baik daripada hanya satu yang

terpenuhi. Dalam suatu penelitian empiris, seorang peneliti tidak dituntut

untuk memenuhi semua kriteria goodness of fit, akan tetapi tergantung dari

judgement masing-masing peneliti. Sementara menurut Hair, et all (2010)

dalam Haryono dan Wardoyo (2013) penggunaan 4-5 kriteria goodness of

fit dianggap sudah mencukupi untuk menilai kelayakan suatu model,

asalkan masing-masing criteria dari goodness of fit yaitu absolute fit

indices, incremental fit indices, dan parsimony fit indices terwakili.

Page 110: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

94

Dari diagram jalur pada gambar model Eksogen terlihat bahwa

model tersebut memiliki kriteria goodness of fit yang baik, karena

meskipun nilai probabilitas dari chi square < 0,05 dan beberapa kriteria

kurang baik namun nilai-nilai DF, CMIN/DF, CFI, TLI, RMSEA, PGFI

dan PNFI telah memenuhi nilai yang direkomendasikan. Hasil pengujian

model Eksogen diringkas dalam tabel berikut:

Tabel 4.12

Goodness of Fit Index Konstruk Eksogen

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan

Eksogen merupakan fit model dari konstruk eksogen yang dapat

diterima maka selanjutnya dapat menguji dari konstruk endogen.

No

Goodness of Fit

Index

Cut Off

Value Hasil Kriteria

1 DF > 0 428 Over Identified

2

Chi-Square < 477,23 661,845

Bad Fit Probability > 0,05 0,000

3 CMIN/DF < 2 1,546 Good Fit

4 GFI ≥ 0,90 0,770 Bad Fit

5 AGFI ≥ 0,90 0,733 Bad Fit

6 CFI ≥ 0,90 0,833 Marginal Fit

7 TLI atau NNFI ≥ 0,90 0,819 Marginal Fit

8 NFI ≥ 0,90 0,646 Bad Fit

9 IFI ≥ 0,90 0,838 Marginal Fit

10 RMSEA ≤ 0,08 0,061 Good Fit

11 RMR ≤ 0,05 0,060 Bad Fit

12 PNFI 0 -1 0,594 Good Fit

13 PGFI 0 -1 0,664 Good Fit

Page 111: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

95

b. Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk Endogen

Gambar 4.5

Konstruk Endogen

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Gambar 4.5 mengindikasikan bahwa model konstruk Endogen

merupakan fit model dari konstruk endogen yang dapat diterima sebab

berdasarkan output AMOS 21.00 pada Regression Weight: (Group

number 1 – Default model) yang dapat dilihat pada lampiran 4c2, dapat

diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari konstruk endogen dalam

model Endogen seluruhnya signifikan karena memiliki nilai C.R. > 1,96

atau probability (P) < 0,05 (atau terdapat tanda ***). Sedangkan dari

output AMOS 21.00 pada Standardized Regression Weights: (Group

number 1 – Default model) di atas dapat diketahui bahwa dimensi dan

Page 112: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

96

indikator dalam model Endogen seluruhnya valid karena memiliki nilai

faktor loading standard > 0,5 (Ghozali (2008) dalam Haryono dan

Wardoyo, 2013).

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelayakan model

konstruk Endogen. Dari diagram jalur pada gambar 4.2 terlihat bahwa

model konstruk Endogen Step 1 memiliki goodness of fit yang baik,

karena meskipun nilai probabilitas dari chi square < 0,05 namun nilai-

nilai DF, GFI, AGFI, CFI, TLI, NFI, IFI, RMR, PNFI dan PGFI telah

memenuhi nilai yang direkomendasikan. Adapun hasil pengujian model

konstruk Endogen diringkas dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Goodness of Fit Index Konstruk Endogen

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

No

Goodness of Fit

Index

Cut Off

Value Hasil Kriteria

1 DF > 0 53 Over Identified

2

Chi-Square < 70,99 173,761

Bad Fit Probability > 0,05 0,000

3 CMIN/DF < 2 3,279 Bad Fit

4 GFI ≥ 0,90 0,838 Marginal Fit

5 AGFI ≥ 0,90 0,761 Bad Fit

6 CFI ≥ 0,90 0,914 Good Fit

7 TLI atau NNFI ≥ 0,90 0,893 Marginal Fit

8 NFI ≥ 0,90 0,882 Marginal Fit

9 IFI ≥ 0,90 0,915 Good Fit

10 RMSEA ≤ 0,08 0,124 Bad Fit

11 RMR ≤ 0,05 0,045 Good Fit

12 PNFI 0 -1 0,708 Good Fit

13 PGFI 0 -1 0,569 Good Fit

Page 113: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

97

Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan model

konstruk Endogen merupakan fit model dari konstruk endogen yang dapat

diterima.

2. Analisis Model Struktural

Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Modelling

(SEM) secara full model, setelah dilakukan analisis terhadap tingkat

unidimensionalitas dari dimensi maupun indikator-indikator pembentuk

variabel laten atau konstruk eksogen maupun endogen yang diuji dengan

confirmatory factor analysis. Penilaian terhadap model struktural ini

menggunakan berbagai indeks goodness of fit (GoF) untuk menunjukkan

apakah model struktural mencapai tingkat yang dapat diterima dan sesuai

dengan data yang diamati. Apabila indeks penilaian model tersebut tidak

dapat diterima, maka respesifikasi atau modifikasi model lebih lanjut

dilakukan untuk mencapai model yang fit.

Berdasarkan pengolahan data untuk analisis full model SEM

ditampilkan pada gambar berikut:

Page 114: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

98

Gambar 4.6

Model Full 1

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Berdasarkan gambar Gambar 4.6 mengindikasikan bahwa Model

Full 1 tidak terdapat persoalan identifikasi model. Dengan demikian dapat

dilanjutkan dengan pengujian signifikansi dimensi maupun indikator

pengukur konstruk serta uji validitas konstruk.

Berdasarkan output AMOS 21.00 pada Regression Weight: (Group

number 1 – Default model) yang dapat dilihat pada lampiran 4c3 ,

diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari Model Full 1 seluruhnya

signifikan karena memiliki nilai C.R. > 1,96 atau probability (P) < 0,05

(atau terdapat tanda ***). Sedangkan dari output AMOS 21.00 pada

Standardized Regression Weights: (Group number 1 – Default model)

dapat diketahui bahwa terdapat beberapa indikator (X1A,X1B, X1C,

Page 115: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

99

X2D, X5F, X7C) yang tidak valid karena memiliki faktor loading

standard < 0,5. Kendati demikian, terdapat beberapa pertimbangan bagi

peneliti untuk tidak men-drop beberapa item tersebut disebabkan terdapat

beberapa pernyataan yang tidak diwakili oleh item lainnya, sehingga

peneliti tetap mempertahankan item tersebut guna menjaga tingkat

komprehensifitas pengujian.

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelayakn Full Model 1.

Dari diagram jalur yang ada pada gambar 4.3 dapat terlihat bahwa Full

Model 1 tidak fit karena nilai Chi-Square sebesar 1359,000 dengan

probability (P) < 0,05 yaitu sebesar 0,000 sehingga perlu dilakukan

modifikasi model untuk memperkecil nilai Chi-Square agar model

menjadi fit dengan cara membuat covarian antar indikator yang memiliki

nilai Modification Indicies (M.I) yang terbesar. Nilai M.I dapat dilihat dari

hasil output AMOS 21.00 pada lampiran 4c4.

Dari output AMOS 21.00 pada Modification Indicies terlampir

dapat dipilih covarian antara e36 dengan e37; e21 dengan e41; e11 dengan

e12; e36 dengan 38; e42 dengan e43; e1 dengan e2; e11 dengan e18; e5

dengan e6;e11 dengan e15; e13 dengan e23; e14 dengan e30. Sehingga

diperoleh diagram Full Model 2 sebagai berikut:

Page 116: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

100

Gambar 4.7

Model Full 2

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Berdasarkan gambar Gambar 4.7 mengindikasikan bahwa Model

Full 2 tidak terdapat persoalan identifikasi model. Dengan demikian dapat

dilanjutkan dengan pengujian signifikansi dimensi maupun indikator

pengukur konstruk serta uji validitas konstruk.

Berdasarkan output AMOS 21.00 pada Regression Weight: (Group

number 1 – Default model) yang dapat dilihat pada lampiran 4c5 ,

diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari Model Full 1 seluruhnya

signifikan karena memiliki nilai C.R. > 1,96 atau probability (P) < 0,05

(atau terdapat tanda ***). Sedangkan dari output AMOS 21.00 pada

Standardized Regression Weights: (Group number 1 – Default model)

dapat diketahui bahwa terdapat beberapa indikator (X1A,X2D, X5F,X7C)

yang tidak valid karena memiliki faktor loading standard < 0,5. Kendati

Page 117: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

101

demikian, terdapat beberapa pertimbangan bagi peneliti untuk tidak men-

drop beberapa item tersebut disebabkan terdapat beberapa pernyataan yang

tidak diwakili oleh item lainnya, sehingga peneliti tetap mempertahankan

item tersebut guna menjaga tingkat komprehensifitas pengujian.

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelayakn Full Model 2.

Dari diagram jalur yang ada pada gambar 4.7 dapat terlihat bahwa Full

Model 2 masih tidak fit walupun nilai Chi-Square menurun dari model

sebelumnya yaitu menjadi sebesar 1195,622 dengan probability (P) < 0,05

yaitu sebesar 0,000 sehingga masih perlu dilakukan modifikasi model

untuk memperkecil nilai Chi-Square agar model menjadi fit dengan cara

membuat covarian antar indikator yang memiliki nilai Modification

Indicies (M.I) yang terbesar. Nilai M.I dapat dilihat dari hasil output

AMOS 21.00 pada lampiran 4c6.

Dari output AMOS 21.00 pada Modification Indicies terlampir

dapat dipilih covarian antara e18 dengan e50; e22 dengan e43; e27 dengan

e36; e27 dengan e28 ; e19 dengan e49 ; e9 dengan e18 ; e12 dengan e14;

e5 dengan e53; e47 dengan e49 . Sehingga diperoleh diagram Full Model

3 sebagai berikut:

Page 118: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

102

Gambar 4.8

Model Full 3

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Berdasarkan gambar Gambar 4.8 mengindikasikan bahwa Model

Full 3 tidak terdapat persoalan identifikasi model. Dengan demikian dapat

dilanjutkan dengan pengujian signifikansi dimensi maupun indikator

pengukur konstruk serta uji validitas konstruk.

Berdasarkan output AMOS 21.00 pada Regression Weight: (Group

number 1 – Default model) yang dapat dilihat pada lampiran 4c7 ,

diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari Model Full 1 seluruhnya

signifikan karena memiliki nilai C.R. > 1,96 atau probability (P) < 0,05

(atau terdapat tanda ***). Sedangkan dari output AMOS 21.00 pada

Standardized Regression Weights: (Group number 1 – Default model)

dapat diketahui bahwa terdapat beberapa indikator (X1A, X1C, X1D,

Page 119: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

103

X2D, X5F,X7C) yang tidak valid karena memiliki faktor loading standard

< 0,5. Kendati demikian, terdapat beberapa pertimbangan bagi peneliti

untuk tidak men-drop beberapa item tersebut disebabkan terdapat beberapa

pernyataan yang tidak diwakili oleh item lainnya, sehingga peneliti tetap

mempertahankan item tersebut guna menjaga tingkat komprehensifitas

pengujian.

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelayakn Full Model 3.

Dari diagram jalur yang ada pada gambar 4.8 dapat terlihat bahwa Full

Model 3 masih tidak fit walupun nilai Chi-Square menurun dari model

sebelumnya yaitu menjadi sebesar 1121,225 dengan probability (P) < 0,05

yaitu sebesar 0,000 sehingga masih perlu dilakukan modifikasi model

untuk memperkecil nilai Chi-Square agar model menjadi fit dengan cara

membuat covarian antar indikator yang memiliki nilai Modification

Indicies (M.I) yang terbesar. Nilai M.I dapat dilihat dari hasil output

AMOS 21.00 pada lampiran 4c8.

Dari output AMOS 21.00 pada Modification Indicies terlampir

dapat dipilih covarian antara e7 dengan e43; e15 dengan e40; e9 dengan

e21; e8 dengan e26 ; e2 dengan e19. Sehingga diperoleh diagram Full

Model 4 sebagai berikut:

Page 120: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

104

Gambar 4.9

Model Full 4

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Berdasarkan gambar Gambar 4.9 mengindikasikan bahwa Model

Full 4 tidak terdapat persoalan identifikasi model. Dengan demikian dapat

dilanjutkan dengan pengujian signifikansi dimensi maupun indikator

pengukur konstruk serta uji validitas konstruk.

Berdasarkan output AMOS 21.00 pada Regression Weight: (Group

number 1 – Default model) yang dapat dilihat pada lampiran 4c7 ,

diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari Model Full 1 seluruhnya

signifikan karena memiliki nilai C.R. > 1,96 atau probability (P) < 0,05

(atau terdapat tanda ***). Sedangkan dari output AMOS 21.00 pada

Standardized Regression Weights: (Group number 1 – Default model)

Page 121: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

105

dapat diketahui bahwa terdapat beberapa indikator (X1A, X1C, X1D,

X2D, X5F,X7C) yang tidak valid karena memiliki faktor loading standard

< 0,5. Kendati demikian, terdapat beberapa pertimbangan bagi peneliti

untuk tidak men-drop beberapa item tersebut disebabkan terdapat beberapa

pernyataan yang tidak diwakili oleh item lainnya, sehingga peneliti tetap

mempertahankan item tersebut guna menjaga tingkat komprehensifitas

pengujian.

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kelayakan Model Full 4.

Dari diagram jalur pada gambar 4.9 dapat terlihat Model Full 4 memiliki

Goodness Of Fit yang cukup baik karena walaupun nilai Chi-Square

sebesar 1071,582 dengan probability (P) < 0,05 yaitu sebesar 0,000 akan

tetapi nilai DF, CFI, TLI, IFI, CMIN/DF, RMSEA, RMR telah memenuhi

nilai yang direkomendasikan. Adapun hasil pengujian Model Full 4

diringkas dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Goodness of Fit Index Model Full 4

No Goodness of Fit Index Cut Off

Value

Hasil Kriteria

1 DF > 0 822 Over Identified

2 Chi-Square < 889,810 1071,803 Bad Fit

Probability > 0,05 0,000

3 CMIN/DF < 2 1,304 Good Fit

4 GFI ≥ 0,90 0,769 Bad Fit

5 AGFI ≥ 0,90 0,734 Bad Fit

6 CFI ≥ 0,90 0,916 Good Fit

7 TLI atau NNFI ≥ 0,90 0,908 Good Fit

8 NFI ≥ 0,90 0,724 Bad Fit

9 IFI ≥ 0,90 0,918 Good Fit

10 RMSEA ≤ 0,08 0,045 Good Fit

Page 122: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

106

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Dari tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan

Model Full 4 merupakan fit model yang dapat diterima. Dengan demikian

hipotesis fundamental analisis SEM dalam penelitian ini diterima yang

artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara matrik konvarian data

dari variabel teramati dengan matrik kovarian dari model yang

dispesifikasikan (implied covariance matrix). Hal ini menunjukan bahwa

dua persamaan struktural yang dihasilkan fit model Model Full 4 dalam

penelitian ini dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh

antar variabel eksogen dengan variabel endogen-nya.

Sedangkan besarnya pengaruh masing-masing variabel independen

(eksogen) terhadap variabel dependen (endogen) akan dilakukan pengujian

secara statistik sehingga dapat diketahui variabel independen mana saja

yang berpengaruh signifikan dan paling dominan mempengaruhi variabel

dependen-nya.

Hasil output Model Full 4 pada Regression Weights: (Group

number 1 - Default model) menunjukkan bahwa perilaku generasi milenial

mempengaruhi niat menjadi nasabah dengan tingkat signifikansi 0,023.

Adapun persamaan regresinya:

NIAT = 0,317 PGM

11 RMR ≤ 0,05 0,048 Good Fit

12 PNFI 0 -1 0,659 Good Fit

13 PGFI 0 -1 0,667 Good Fit

Page 123: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

107

Koefisien determinasi untuk persamaan Niat sebesar 0,100 yang

berarti variabilitas niat yang dapat dijelaskan oleh varibilitas perilaku

generasi milenial sebesar 31,7%, dan sisanya dijelaskan oleh factor lain.

3. Evaluasi Model Struktural

Sebelum dilakukan pengujian secara statistik terhadap pengaruh

masing-masing variabel independen (eksogen) terhadap variabel dependen

(endogen) dalam fit model (pengujian hipotesis penelitian), terlebih dahulu

akan dilakukan evaluasi terhadap model struktural yang dihasilkan oleh fit

model dalam penelitian ini (Model Full 4). Adapun evaluasi yang

dilakukan terhadap model struktural, meliputi:

a. Skala Pengukuran Variabel (skala data)

Data yang digunakan untuk mengukur variabel dalam

penelitian ini menggunakan skala Likert dengan 5 kategori 1 s.d. 5.

Menurut Edward dan Kenny dalam Ghozali (2008) skor yang

dihasilkan oleh skala Likert ternyata berkorelasi sebesar 0,92 jika

dibandingkan dengan skor hasil pengukuran menggunakan skala

Thurstone yang merupakan skala interval. Jadi dapat disimpulkan

skala Likert dapat dianggap kontinyu atau interval. Disamping itu skor

hasil perhitungan skala interval ternyata mempunyai urutan yang sama

dengan skor skala Likert.

Oleh karena tidak ada perbedaan urutan, maka skala Likert

dapat dianggap berskala interval. Dengan demikian, penggunaan data

Page 124: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

108

skala Likert untuk analisis dalam penelitian ini telah memenuhi

persyaratan asumsi Structural Equation Modeling (SEM).

b. Ukuran Sampel

Untuk melakukan penetapan jumlah sampel penelitian ini

penulis mengacu pendapat Wijaya (2009) dan Santoso (2011) dalam

Haryono dan Wardoyo (2013) yang menyatakan syarat jumlah sampel

yang harus dipenuhi jika menggunakan analisis Structural Equation

Modeling (SEM) maka jumlah sampel berkisar antara 100 - 200 atau

minimal lima kali jumlah indikator. Hal ini didukung dengan

pendapat dari Haryono dan Wardoyo (2013) yang mengatakan bahwa

teknik Maximum Likelihood Estimation membutuhkan sampel

berkisar antara 100 - 200 sampel.

Merujuk pada teori-teori tersebut, peneliti menggunakan

jumlah sampel sebanyak 180 sampel responden. Namun, setelah

dilakukan pengujian Structural Equation Modeling (SEM) terdapat

beberapa sampel yang harus dibuang untuk memperoleh hasil

penelitian yang terbaik dan memenuhi semua asumsi SEM. Adapun

jumlah sampel akhir setelah dilakukan pengujian SEM adalah

sebanyak 150 sampel, dimana jumlah sampel tersebut masih

memenuhi asumsi SEM.

c. Normalitas Data

Estimasi dengan Maximum Likelihood Estimation

menghendaki variabel observed harus memenuhi asumsi normalitas

Page 125: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

109

multivariate. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian untuk melihat

tingkat normalitas secara multivariate terhadap data yang digunakan

dalam penelitian ini. Pengujian dilakukan dengan mengamati nilai

kurtosis data yang digunakan. Evaluasi normalitas multivariate dengan

AMOS 21.00 dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio

(c.r.) dari Multivariate pada kurtosis, apabila berada pada rentang

antara ± 2,58 berarti data terdistribusi normal secara multivariat.

Dengan demikian dapat disimpulkan data yang berdistribusi normal

jika nilai critical ratio (c.r.) dari Multivariate pada kurtosis berada

antara nilai mutlak 2,58.

Jika dilihat pada tabel lampiran 4c10 Assessment of Normality

(group number 1) secara univariate nilai c,r skewness <2,58 sehingga

dapat disimpulkan bahwa data yang diestimasi secara univariate

terdistribusi normal. Namun secara multivariate nilai c.r kurtosis yang

diperoleh yaitu 8,139, yaitu > 2,58 sehingga dapat disimpulkan bahwa

secara multivariate data tidak terdistribusi normal. Persyaratan data

harus terdistribusi normal dalam SEM secara multivariate memang

dibutuhkan namun tidak diharuskan untuk normal theory maximum

likehood (Pandey, 2016). Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat

Bollen (1989) bahwa untuk normal theory tidak diharuskan data

terdistribusi normal secara multivariate.

Page 126: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

110

d. Data Outlier

Outliers adalah kondisi observasi dari suatu data yang

memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari

observasi observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim,

baik untuk variabel tunggal maupun kombinasi (Hair, et,al dalam

Haryono dan Wardoyo, 2013:308).

Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan

memperhatikan nilai Mahalanobis Distance. Jarak Mahalanobis

(Mahalanobis Distance) untuk tiap-tiap observasi akan menunjukkan

jarak sebuah observasi data terhadap nilai rata-rata (centeroid) nya.

Observasi data yang jauh dari nilai centeroid-nya dianggap outlier dan

harus dibuang (didrop) dari analisis. Kriteria yang digunakan adalah

berdasarkan nilai Chi Square pada derajat kebebasan 43 yaitu jumlah

indikator dalam fit model penelitian ini (Model Full 4) pada tingkat

signifikansi p<0,001. Nilai Mahalanobis Distance atau χ2 (43; 0,001) =

77,418. Hal ini berarti semua kasus (Observation number) yang

memiliki nilai Mahalanobis d-squared yang lebih besar dari 77,418

adalah multivariate outliers.

Hasil perhitungan Mahalanobis distance oleh program

AMOS 21.00 (dapat dilihat pada lampiran 4C11) memperlihatkan

bahwa seluruh observasi data memiliki nilai Mahalanobis d-squared di

bawah 77,718, yang berarti data penelitian yang digunakan telah

memenuhi persyaratan tidak terdapat multivariate outliers.

Page 127: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

111

e. Multicolinearity dan Singularity

Pengujian selanjutnya adalah untuk melihat apakah terdapat

multicolinearitas dan singularitas dalam sebuah kombinasi variabel.

Indikasi adanya Multicolinearitas dan singularitas dapat diketahui

melalui nilai determinan matriks kovarians sampel yang benar-benar

kecil, atau mendekati nol. Output hasil perhitungan determinan matriks

kovarians sampel oleh program AMOS 21.00 adalah sebagai berikut:

Determinant of sample covariance matrix = .000

Dari output hasil perhitungan determinan matriks kovarians

sampel dapat diketahui nilai Determinant of sample covariance matrix

sebesar 0,000 berada mendekati nol. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dan singularitas

pada data penelitian ini, meskipun nilainya mendekati 0 namun

demikian masih dapat diterima karena persyaratan asumsi SEM yang

lain terpenuhi.

f. Uji Reliabilitas Konstruk

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari

indikator indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukan derajat

sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah

variabel bentukan yang umum. Terdapat dua cara yang dapat

digunakan, yaitu composite (construct) reliability dan variance

extracted.

Page 128: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

112

Cut-off value dari construct reliability adalah minimal 0,70

sedangkan Cut-off Value Extracted minimal 0,50 (Ghozali dalam

Haryono dan Wardoyo, 2013). Uji reliabilitas dapat diperoleh melalui

rumus sebagai berikut:

Construct Reliability = ( )2

( )2+

Variance Extract = Σ 2

2+

Keterangan:

a. Standard Loading (λ) diperoleh dari standardized

loading untuk tiap indikator yang didapat dari hasil

perhitungan AMOS 18.00.

b. εj adalah measurement error dari tiap indikator = 1-

standarized loading2

Dengan memperhatikan hasil print out AMOS 21.00

tentang Standardized Regression Weights, hasil perhitungan

reliabilitas konstruk dapat diringkas dalam tabel berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Reliabilitas Konstruk N

o

λ ; λ

≥ 0.5

λ2 Error =

1- λ

CR=(Σλ)

2/(Σλ)2+

ΣError);

CR ≥ 0,7

VE=(Σλ2)

/(

Σλ2)+ΣEr

ror);VE ≥

0,5

KETERANGAN

0.6 0.3 Reliabilitas

Cukup

1 1st

CF

A

PGM

1

X1A 0.426 0.181 0.819 Validitas Cukup

X1B 0.574 0.329 0.671 Validitas Baik

X1C 0.500 0.250 0.750 Validitas Baik

Page 129: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

113

X1D 0.430 0.185 0.815 Validitas Cukup

X1E 0.500 0.250 0.750 Validitas Baik

∑ 2.430 1.196 3.804

0.7 0.3 Reliabilitas Baik

PGM

2

X2A 0.617 0.381 0.619 Validitas Baik

X2B 0.575 0.331 0.669 Validitas Baik

X2C 0.674 0.454 0.546 Validitas Baik

X2D 0.400 0.160 0.840 Validitas Kurang

∑ 2.266 1.326 2.674

0.7 0.3 Reliabilitas Baik

PGM

3

X3A 0.578 0.334 0.666 Validitas Baik

X3B 0.607 0.368 0.632 Validitas Baik

X3C 0.636 0.404 0.596 Validitas Baik

X3D 0.546 0.298 0.702 Validitas Baik

X3E 0.507 0.257 0.743 Validitas Baik

X3F 0.586 0.343 0.657 Validitas Baik

∑ 3.460 2.006 3.994

0.7 0.4 Reliabilitas Baik

PGM

4

X4A 0.500 0.250 0.750 Validitas Baik

X4B 0.836 0.699 0.301 Validitas Baik

X4C 0.525 0.276 0.724 Validitas Baik

∑ 1.861 1.225 1.775

0.8 0.5 Reliabilitas Baik

PGM

5

X5A 0.637 0.406 0.594 Validitas Baik

X5B 0.800 0.640 0.360 Validitas Baik

X5C 0.700 0.490 0.510 Validitas Baik

X5D 0.811 0.658 0.342 Validitas Baik

X5E 0.630 0.397 0.603 Validitas Baik

X5F 0.477 0.228 0.772 Validitas Baik

∑ 4.055 2.818 3.182

0.9 0.6 Reliabilitas Baik

PGM

6

X6A 0.749 0.561 0.439 Validitas Baik

X6B 0.660 0.436 0.564 Validitas Baik

X6C 0.910 0.828 0.172 Validitas Baik

X6D 0.841 0.707 0.293 Validitas Baik

∑ 3.160 2.532 1.468

0.8 0.6 Reliabilitas Baik

PGM

7

X7A 0.655 0.429 0.571 Validitas Baik

Page 130: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

114

X7B 0.879 0.773 0.227 Validitas Baik

X7C 0.496 0.246 0.754 Validitas Baik

∑ 2.030 1.448 0.981

0.8 0.4 Reliabilitas Baik

2nd

CF

A

PGM PG

M1

0.602 0.362 0.638 Validitas Baik

PG

M2

0.604 0.365 0.635 Validitas Baik

PG

M3

0.900 0.810 0.190 Validitas Baik

PG

M4

0.417 0.174 0.826 Validitas Cukup

PG

M5

0.800 0.640 0.360 Validitas Baik

PG

M6

0.400 0.160 0.840 Validitas Kurang

PG

M7

0.324 0.105 0.895 Validitas Baik

∑ 4.047 2.616 4.384

0.9 0.7 Reliabilitas Baik

2 1st

CF

A

NIAT

1

Y1A 0.886 0.785 0.215 Validitas Baik

Y1B 0.918 0.843 0.157 Validitas Baik

Y1C 0.900 0.810 0.190 Validitas Baik

Y1D 0.850 0.723 0.278 Validitas Baik

Y1E 0.770 0.593 0.407 Validitas Baik

Y1F 0.724 0.524 0.476 Validitas Baik

Y1G 0.531 0.282 0.718 Validitas Baik

∑ 5.579 4.559 2.441

0.9 0.7 Reliabilitas Baik

NIAT

2

Y2A 0.828 0.686 0.314 Validitas Baik

Y2B 0.878 0.771 0.229 Validitas Baik

Y2C 0.802 0.643 0.357 Validitas Baik

Y2D 0.831 0.691 0.309 Validitas Baik

Y2E 0.731 0.534 0.466 Validitas Baik

∑ 4.070 3.325 1.675

0.7 0.5 Reliabilitas Baik

2nd

CF

A

NIAT NIA

T1

0.745 0.555 0.445 Validitas Baik

NIA

T2

0.674 0.454 0.546 Validitas Baik

∑ 1.419 1.009 0.991

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Page 131: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

115

Dari tabel 4.15 menunjukan bahwa ada beberapa dimensi dan

indikator dari konstruk penelitian yang memiliki nilai faktor muatan

standar tidak > 0,5 sehingga memiliki validitas yang kurang baik, seperti

X1A, X1D, X2D. Namun pertimbangan bagi peneliti untuk tidak men-

drop beberapa item tersebut disebabkan pernyataan yang tidak diwakili

oleh item lainnya, sehingga peneliti tetap mempertahankan item tersebut

guna menjaga tingkat komprehensifitas pengujian.

Adapun Construct Reliability (CR), seluruh dimensi dan seluruh

konstuk memiliki nilai CR ≥ 0,7 sesuai dengan yang direkomendasikan.

Sementara untuk Varian Extracted (VE), dimensi PGM1, PGM2, PGM3

dan PGM4 yang memiliki nilai 0,3 sedikit dibawah nilai yang

direkomendasikan 0,5 sedangkan dimensi lainnya dan seluruh konstruk

memiliki nilai VE ≥ 0,5. Dengan demikian dimensi PGM1, PGM2, PGM3

dan PGM4 yang memiliki validitas cukup baik, sedangkan dimensi lainnya

dan seluruh konstruk memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Secara

keseluruhan dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian, dimensi

dan indikator dalam fit model (Model Full 4) memiliki reliabilitas dan

validitas yang baik.

4. Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis

penelitian. Pengujian dilakukan terhadap 8 hipotesis yang diajukan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan nilai t-Value dengan

Page 132: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

116

tingkat signifikansi 0,05. Nilai t-Value dalam program AMOS 21.00

merupakan Critical Ratio (c.r.) pada Regression Weights: (Group number

1 – Default model) dari fit model (Model Full 4). Apabila nilai Critical

Ratio (c.r.) ≥ 1,967 atau nilai probabilitas (P) ≤ 0,05 maka H0 ditolak

(hipotesis penelitian diterima). Nilai Regression Weights: (Group number

1 - Default model) hasil pengolahan oleh AMOS 21.00 terhadap Model

Full 4 tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

NIAT <--- PGM .725 .319 2.271 .023 par_40

PGM1 <--- PGM 1.114 .386 2.883 .004 par 32

PGM2 <--- PGM .898 .311 2.883 .004 par_33

PGM3 <--- PGM 1.862 .524 3.551 *** par_34

PGM4 <--- PGM 1.019 .432 2.357 .018 par_35

PGM5 <--- PGM 1.534 .465 3.300 *** par_36

PGM6 <--- PGM 1.333 .474 2.813 .005 par_37

PGM7 <--- PGM .816 .354 2.308 .021 par_38

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Tabel 4.16 dijadikan sebagai acuan utama untuk melakukan uji

hipotesis dalam penelitian ini. Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika nilai

t-Value atau Critical ratio (C.R.) ≥ 1,967 atau nilai p ≤ 0,05. Adapun hasil

pengujian terhadap seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis 1

Ho1 = Perilaku generasi milenial tidak berpengaruh terhadap niat

menjadi nasabah bank syariah

Page 133: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

117

HA1 = Perilaku generasi milenial berpengaruh terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 2,271 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,023 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0

ditolak, yang berarti perilaku generasi milenial berpengaruh terhadap

niat menjadi nasabah bank syariah.

2. Pengujian Hipotesis 2

Ho2 = perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi

interaktif tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

HA2 = perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi

interaktif berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 2,883 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,004 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0 ditolak,

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap

informasi interaktif berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

3. Pengujian Hipotesis 3

Ho3 = Perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel dibandingkan

televisi tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA3 = Perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel dibandingkan

televisi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Page 134: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

118

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 2,883 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,004 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0 ditolak,

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel

dibandingkan televisi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

4. Pengujian Hipotesis 4

Ho4 = Perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media

sosial tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA4 = Perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media

sosial berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 3,551 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,001 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0 ditolak,

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki

media social berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

5. Pengujian Hipotesis 5

Ho5 = Perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

HA5 = Perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 2,357 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,018 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0 ditolak,

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu kurang suka memebaca

Page 135: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

119

secara konvensional berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

6. Pengujian Hipotesis 6

Ho6 = Perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan

informasi tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

HA6 = Perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan

informasi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 3,300 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,001 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0 ditolak,

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi

dan informasi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah.

7. Pengujian Hipotesis 7

Ho7 = Perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara

cashless tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA7 = Perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara

cashless berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 2,813 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,005 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0 ditolak,

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara

cashless berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Page 136: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

120

8. Pengujian Hipotesis 8

Ho8 = Perilaku generasi milenial yaitu financial planning dan saving

tidak berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

HA8 = Perilaku generasi milenial yaitu financial planning dan saving

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

Kesimpulan: Karena nilai t-Value atau C.R. sebesar 2,308 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,021 < 0,05 (lihat tabel 4.17) maka H0 ditolak,

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu financial planning dan

saving berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

5. Pengaruh Langsung Variabel

Analisis pengaruh ditujukan untuk melihat seberapa kuat pengaruh

suatu variabel dengan variabel lainnya. Interpretasi dari hasil ini akan

memiliki arti yang penting untuk menentukan strategi yang jelas dalam

meningkatkan kinerja. Hasil pengaruh total oleh AMOS 21.00 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.17

Standardized Total Effects (Group number 1-Default Model)

PGM

NIAT 0,317

PGM7 0,324

PGM6 0,356

PGM5 0,797

PGM4 0,417

PGM3 0,887

PGM2 0,604

PGM1 0,602

Sumber: Data diolah dengan AMOS 21 (2019)

Page 137: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

121

Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa pengaruh perilaku

generasi milenial terhadap niat menjadi nasabah bank syariah memiliki

pengaruh sebesar 0,317, yang artinya 31,7 persen perilaku generasi

milenial berpengaruh secara signifikan terhadap niat menjadi nasabah

bank syariah, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini. Dan perilaku generasi milenial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan terhadap

informasi interaktif, pemilihan ponsel dibandingkan televisi, kewajiban

memiliki media social, kurang suka membaca secara konvensional,

pengetahuan lebih terhadap teknologi dibanding orang tua mereka,

mulai bertransaksi secara cashless, financial planning dan saving.

Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari tabel dan uraian diatas:

a. Perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi

interaktif dengan nilai faktor sebesar 0,602.

b. Perilaku generasi milenial yaitu lebih memilih ponsel

dibandingkan televisi dengan nilai faktor sebesar 0,604.

c. Perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media social

dengan nilai faktor sebesar 0,887.

d. Perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional dengan nilai faktor sebesar 0,417.

e. Perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan

informasi dengan nilai faktor sebesar 0,797

Page 138: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

122

f. Perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara cashless

dengan nilai faktor sebesar 0,356

g. Perilaku generasi milenial yaitu memiliki financial planning dan

saving dengan nilai faktor sebesar 0,324.

D. Pembahasan

1. Pengaruh perilaku generasi milenial terhadap niat menjadi nasabah

bank syariah

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh

perilaku generasi milenial terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah. Walaupum pengaruhnya masih relatif kecil hanya sebersar

0,317, dan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak dibahas

dalam penelitian ini. Namun hal ini menggambarkan bahwa di era

digital economy saat ini, mencermati pola perilaku generasi milenial

dapat menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti guna menarik niat

seseorang berbank dengan bank syariah, agar bank senantiasa

mengikuti tren yang ada di lapangan guna menggaet pangsa pasar

generasi milenial yang mempunyai potensi yang besar. Karena dengan

mencermati pola perilaku generasi milenial, kita dapat mengetahui trik

pemasaran yang tepat yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan

promosi.

Seperti diuraikan oleh Kotler dan Amstrong (2002) bahwa

perilaku konsumen adalah suatu tindakan individu atau kelompok,

yang erat hubungannya dengan proses pengambilan keputusan dalam

Page 139: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

123

mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa yang dinginkan serta

dapat dipengaruhi oleh lingkungan internal maupun eksternal. Dalam

hal ini perilaku generasi milenial banyak dipengaruhi oleh faktor

ekternal yaitu teknologi.

Saat ini ada beberapa penelitian yang sudah meneliti

tentang perilaku generasi milenial, namun belum banyak riset tentang

generasi milenial dalam berbank dengan bank syariah. Daalam

penelitian Anggun Kinasih dijelaskan bahwa sikap generasi milenial

berpengaruh signifikan terhadap niat beli online pada situs jejaring

social, dan variabel kepercayaan yang berpengaruh dominan dalam

mempengaruhi sikap pembelian online generasi milenial. Dalam

penelitian ini factor perilaku generasi milenial yang paling banyak

mempengaruhi niat generasi milenial menjadi nasabah bank syariah

yaitu media sosial. Pembahasan tentang pengaruh media sosial akan

dijelaskan dibagian selanjutnya.

2. Perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi

interaktif .

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan

terhadap informasi interaktif merupakan salah satu perilaku generasi

milenial . Ini menggambarkan bahwa banyak generasi milenial saat ini

memang lebih percaya kepada informasi yang diberikan perorangan

(user generated content). Hal ini selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Zhang, Omran, & Cobanoglu (2017) dalam Wikan dan

Page 140: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

124

Renny (2018) yang menyebutkan bahwa generasi milenial pada tahap

pengambilan keputusan sangat memungkinkan untuk berbagi pendapat

melalui electronic word of mouth (e-WOM), baik e-WOM secara

positif maupun negatif. Jika konsumen memiliki pengalaman baik di

sebuah restoran, hotel ataupun toko ritel maka e-WOM positif yang

akan disampaikan, namun jika mendapatkan pelayanan yang buruk

maka e-WOM negatif berupa keluhan yang akan disampaikan kepada

keluarga ataupun rekan.

Dalam salah satu studi yang dilakukan oleh Boston

Consulting Grup (BCG) bersama Universtity of Berkley tahun 2011 di

Amerika, sebagaimana telah di rangkum juga oleh Alvara Research

menjelaskan bahwa kini sudah bukan jamannya lagi bagi kaum

milenial untuk percaya pada produk iklan atau perusahaan besar. Bisa

dikatakan kalau mereka sudah tidak percaya lagi kepada distribusi

informasi yang bersifat satu arah. Mereka jauh lebih percaya pada user

generated content (UGC) atau konten dan informasi yang dibuat oleh

perorangan. Contohnya saja ketika ingin membeli sebuah produk,

mereka tidak akan langsung membelinya hanya karena melihat iklan

konvensional. Tapi mereka justru akan mencari tahu terlebih dahulu

review atau testimoni yang dilakukan oleh orang lain di internet.

Mereka pun juga tidak akan ragu membagikan pengalaman baik atau

buruk yang mereka alami terhadap sebuah merek agar orang lain bisa

mendapatkan informasi.

Page 141: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

125

Karena dari hasil nilai penelitian faktor kepercayaan

terhadap informasi interaktif ini 0,602 dan dapat dikatakan cukup

besar, yang artinya adanya iklan ditelevisi tentang bank syariah sudah

tidak terlalu efektif untuk dijadikan promosi lagi. Sehingga kiranya

bank syariah dapat meningkatkan service quality agar para nasabah

yang sudah berbank dengan bank syariah memiliki testimoni yang

positif yang akan disebarkan atau diinformasikan kepada orang lain.

3. Perilaku generasi milenial yaitu lebih memilih ponsel dibandingkan

televisi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku lebih

memilih ponsel dibanding televisi merupakan perilaku generasi

milenial dan berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

Pengaruh perilaku ini menggambarkan bahwa informasi yang

didapatkan generasi milenial dari forum-forum online, mesin pencari

seperti google yang dibaca melalui ponsel atau gadget dapat

mempengaruhi niat generasi milenial menjadi nasabah bank syariah.

Ponsel memang sudah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari

generasi milenial, karena berdasarkan hasil survey APJII (2018)

tentang “Penetrasi dan Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia”

didapatkan hasil bahwa generasi milenial 93,9% menggunakan ponsel

atau smartphone setiap harinya.

Dapat disimpulkan bahwa saat ini gadget sudah sangat

melekat dalam kehidupan generasi milenial, sehingga sangat mudah

Page 142: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

126

bagi mereka untuk mendapatkan informasi mengenai bank syariah

yang dapat mempengaruhi niat mereka menjadi nasabah bank syariah.

4. Perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media sosial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewajiban memiliki

media sosial merupakan perilaku generasi milenial dan berpengaruh

terhadap niat menjadi nasabah bank syariah. Hal ini menandakan

bahwa media sosial dikalangan generasi milenial saat ini sudah

menjadi faktor yang menpengaruhi perilaku konsumen. Dan ini selaras

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wikan dan Renny (2018) yang

menjelaskan bahwa media sosial berpengaruh dalam proses

pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan generasi milenial

menghabiskan waktunya hampir dalam sehari bersama smartphone

yang dimiliki, sehingga informasi yang beredar di media sosial sangat

mudah ditangkap dan pengalaman yang dialami oleh generasi milenial

sering diutarakan dalam media sosial yang berupa ulasan-ulasan

review saat ini menjadi penting dan dianggap sebagai rujukan generasi

milenial sebelum melakukan keputusan pembelian.

Hasil penelitian mendapatkan nilai faktor kewajiban

memiliki media sosial ini 0,887, nilai ini menggambarkan besarnya

pengaruh media sosial sebagai salah satu perilaku generasi milenial

terhadap niat menjadi nasabah bank syariah. Sehingga untuk

meningkatkan pangsa pasar bank syariah adalah para generasi milenial,

dan generasi milenal merasa percaya diri dalam membeli suatu produk

Page 143: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

127

bila sebelumnya sudah membaca ulasan orang lain secara online, maka

sudah selayaknya bagi bank syariah dituntut harus terus berinovasi

dalam teknologi dan dalam memberikan pelayanan dan produk

perbankan syariah yang dapat meningkatkan e-WOM positif dari

nasabah, serta memprioritaskan strategi pemasarannya melalui

penggunaan media sosial, seperti facebook ads, instagram, page like

ads, ataupun iklan pada youtube.

5. Perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang suka membaca

secara konvensional merupakan perilaku generasi milenial dan

berpengaruh pada niat menjadi nasabah bank syariah, dengan nilai

faktor sebesar 0,417.

Zaman milenial merupakan zaman digital. Semenjak

adanya inovasi internet, buku memiliki saingan berat dari dunia

elektronik. Masyarakat umumnya, dan generasi milenial khususnya

lebih suka menggunakan tombol-tombol dilayar daripada

membalikkan lembar kertas dengan jari. Internet juga telah menjadi

jendela dunia, di mana informasi yang ditawarkan lebih banyak. Tidak

hanya itu, seringkali informasi atau materi bacaan yang dibutuhkan

lebih mudah dicari di internet daripada mencari buku yang sesuai.

Berangkat dari kondisi diatas sepertinya mengapa faktor

kurang suka membaca secara konvensional berpengaruh terhadap niat

Page 144: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

128

generasi milenial menjadi nasabah bank syariah. Karena tanpa

membaca secara konvensional pun, generasi milenial dapat mencari

berbagai informasi tentang bank syariah melalui internet. Sehingga

masyarakat khususnya generasi milenial yang sebelumnya awam akan

bank syariah dapat tertarik menjadi nasabah bank syariah.

6. Perilaku generasi milenial yaitu memanfaatkan teknologi dan

informasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku generasi

milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan informasi berpengaruh pada

niat menjadi nasabah bank syariah. Hal ini mengartikan jika teknologi

dan informasi telah berpengaruh dalam mempengaruhi perilaku

generasi milenial dalam proses keputusan pembelian, dalam penelitian

ini yaitu niat menjadi nasabah bank syariah. Semua ini tidak terlepas

dari perilaku generasi milenial yang sudah menjadikan informasi dan

teknologi bagian dari kehidupan mereka, karena mereka lahir dimana

akses terhadap informasi, khususnya internet sudah menjadi budaya

global, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap perilaku dan nilai-

nilai pandangan dan tujuan hidup mereka.

Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurzehan, Roslizawati dkk (2018) tentang perilaku niat menggunakan

travel mobile apps, hasil penelitian ini menunjukan bahwa para

generasi milenial di Malaysia berniat untuk menggunakan travel apps

jika aplikasi tersebut mempunyai fasilitas teknologi yang baik. Hasil

Page 145: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

129

penelitian Hidayatullah, Waris, dkk tentang perilaku generasi milenial

dalam menggunakan aplikasi Go-Food juga menyatakan bahwa

teknologi dan informasi memiliki pengaruh terhadap keputusan

penggunaan aplikasi Go-Food.

Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

milenial sangat identik dengan pemanfaatan teknologi, tak terkecuali di

perbankan, khususnya bank syariah. Generasi milenial saat ini lebih

menyukai bank yang memiliki layanan teknologi perbankan yang

dapat memudahkan mereka dalam melakukan transaksi keuangan

tanpa mereka perlu datang langsung ke bank, mereka cukup

bertransaksi melalui mobile atau internet banking dimana saja dan

kapan saja. Sehingga sudah menjadi hal yang mutlak dan tidak dapat

terelakkan jika bank syariah harus terus berupaya berinovasi dan

meningkatkan layanan digital perbankan guna menarik nasabah baru

khusunya para generasi milenial untuk menjadi nasabah bank syariah.

7. Perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara cashless.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku generasi

millenial yang mulai bertransaksi secara cashless berpengaruh

terhadap niat menjadi nasabah bank syariah. Walaupun pengaruhnya

masih kecil jika dilihat dari nilai faktor sebesar 0,356. Hal ini

dikarenakan saat ini telah tersedia banyak uang elektronik seperti ovo,

gopay, e-money dsd untuk kemudahan transaksi mereka secara non

tunai, sehingga hal itu mengurangi niat mereka untuk menjadi nasabah

Page 146: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

130

bank syariah yang dinilai mereka masih kurang memadai dari segi

penyediaan pembayaran nontunai, karena hanya menyediakan

pembayaran non tunai dari kartu debit. Sebuah riset yang dilakukan

oleh perusahaan penerbit konten digital untuk kalangan milenial

Brilio.net bersama dengan JakPat Mobile Survey 2018

(marketing.co.id) mendapatkan fakta bahwa mayoritas milenial

Indonesia (59%) khususnya kelas menengah ke atas kini lebih

menyukai transaksi nontunai. Kartu debit menjadi alat pembayaran non

tunai yang paling disukai millennial (50%), diikuti uang elektronik

(33%), dan kartu kredit (17%).

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa jika

bank syariah ingin menggaet generasi milenial menjadi nasabah bank

syariah perlu berinovasi dalam menyediakan keberagaman layanan

untuk bertransaksi secara nontunai, sehingga mereka lebih tertarik

untuk menjadi nasabah bank syariah.

8. Perilaku generasi milenial dalam financial planning dan saving

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku generasi

milenial dalam financial planning dan saving berpengaruh terhadap

niat menjadi nasabah bank syariah. Namun dilihat dari nilai faktor ini,

nilainya hanya 0,324, yang artinya pengaruhnya sangat kecil. Karena

perilaku generasi milenial cenderung konsumtif dan menabung hanya

untuk keperluan yang pasti. Sifat mereka pun yang tidak ingin repot

lebih memilih untuk memiliki tabungan atau simpanan yang sesuai di

Page 147: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

131

mana pendapatan atau gaji didapatkan tiap bulan. Sehingga hal itu

berpengaruh pada niat mereka untuk menjadi nasabah bank syariah.

Mereka merasa perlu untuk membuka rekening di bank lain, jika hal

itu sesuai dengan manfaat dan keuntungan yang akan mereka

dapatkan. Hal ini sesuai dengan hasil survey Alvara Research Center

(2017) tentang “The Urban Middle Class Millenials Indoneisa:

Financial and Online Behavior” yang mendapatkan bahwa

pengetahuan generasi milenial terhadap produk keuangan cukup tinggi,

tetapi kepemilikannya masih rendah. Rata-rata kepemilikan hanya 3

produk keuangan.

Dapat disimpulkan bahwa jika bank syariah ingin menarik

generasi milenial untuk menjadi nasabah bank syariah maka bank perlu

membuat produk dengan teknologi yang tinggi agar menunjang segala

kebutuhan transaksi mereka. Seperti tabungan yang telah dilengkapi

dengan fasilitas ATM, internet banking, mobile banking, dsb. Layanan

keuangan lain pun dari segi investasi atau kemudahan pembiayaan

seperti pembiayaan PPR, pembiayaan kendaraan harus di fasilitasi

dengan baik sehingga generasi milenial tertarik untuk menjadi nasabah

bank syariah.

Page 148: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

132

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis model struktural dan pengujian

goodness of fit, penelitian ini (Analisis Perilaku Generasi Milenial

Terhadap Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah) menghasilkan beberapa

pengujian hipotesis secara statistik terhadap pengaruh masing-masing

variabel eksogen (independen) terhadap variabel endogen (dependen)

dengan kesimpulan sebagai berikut:

1. Perilaku generasi milenial berpengaruh terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah. Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-

Value atau C.R. sebesar 2,271 > 1,967 atau nilai P sebesar 0,023 <

0,05 (lihat tabel 4.17), yang artinya perilaku generasi milenial

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

2. Perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap informasi

interaktif berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-Value atau C.R. sebesar

2,883 > 1,967 atau nilai P sebesar 0,004 < 0,05 (lihat tabel 4.17),

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu kepercayaan terhadap

informasi interaktif berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

3. Perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel dibandingkan

televisi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

Page 149: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

133

Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-Value atau C.R. sebesar

2,883 > 1,967 atau nilai P sebesar 0,004 < 0,05 (lihat tabel 4.17),

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu pemilihan ponsel

dibandingkan televise berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah

bank syariah

4. Perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki media sosial

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-Value atau C.R. sebesar

3,551 > 1,967 atau nilai P sebesar 0,001 < 0,05 (lihat tabel 4.17),

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu kewajiban memiliki

media social berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah.

5. Perilaku generasi milenial yaitu kurang suka membaca secara

konvensional berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah. Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-Value atau C.R.

sebesar 2,357 > 1,967 atau nilai P sebesar 0,018 < 0,05 (lihat tabel

4.17), yang berarti perilaku generasi milenial yaitu kurang suka

memebaca secara konvensional berpengaruh terhadap niat menjadi

nasabah bank syariah

6. Perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi dan informasi

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-Value atau C.R. sebesar

3,300 > 1,967 atau nilai P sebesar 0,001 < 0,05 (lihat tabel 4.17),

Page 150: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

134

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu pemanfaatan teknologi

dan informasi berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah.

7. Perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi secara cashless

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah.

Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-Value atau C.R. sebesar

2,813 > 1,967 atau nilai P sebesar 0,005 < 0,05 (lihat tabel 4.17),

yang berarti perilaku generasi milenial yaitu mulai bertransaksi

secara cashless berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank

syariah

8. Perilaku generasi milenial yaitu financial planning dan saving

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah. Kesimpulan

tersebut berdasarkan nilai t-Value atau C.R. sebesar 2,308 > 1,967

atau nilai P sebesar 0,021 < 0,05 (lihat tabel 4.17), yang berarti

perilaku generasi milenial yaitu financial planning dan saving

berpengaruh terhadap niat menjadi nasabah bank syariah

B. Saran

Dengan memperhatikan nilai faktor loading standard masing-

masing variabel dalam fit model yang dihasilkan dalam penelitian ini,

maka dapat diketahui variabel apa saja yang memiliki faktor loading

standard yang paling besar dibandingkan variabel lainnya (lihat lampiran

4C9 pada bagian standardized regression weight).

Page 151: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

135

Maka didapatkan dari hasil tersebut bahwa nilai faktor yang paling

besar terdapat pada variabel kewajiban memiliki media sosial dan

pemanfaatan teknologi dan informasi. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wikan dan Renny (2018),

Prasad, Gupta, Totala (2017), Nurzehan, Roslizawati dkk (2018). Adapun

saran-saran yang dapat diberikan peneliti kepada bank syariah yang ingin

menyasar generasi milenial sebagai target nasabah yang potensial yaitu:

1. Bank Syariah perlu meningkatkan strategi pemasaran

melalui penggunaan media sosial, seperti facebook ads,

instagram, twitter, page like ads, ataupun iklan pada

youtube, dan media social lainnya.

2. Menciptakan postingan-postingan yang menarik melaui

media sosial, yang tidak hanya menampilkan produk-

produk perbankan, tetapi juga menampilkan pengalaman

saat nasabah melakukan transaksi di bank syariah yang

didukung dengan review atau testimony nasabah pada

media social agar meningkatkan informasi interaktif yang

postif.

3. Sesuai temuan riset yang dilakukan Alvara Research

Center pada survey konsumsi penggunaan internet tahun

2015 menunjukkan bahwa konsumsi internet generasi

milenial lebih tinggi dibandingkan generasi lain, yang

artinya kini generasi milenial lebih banyak menghabiskan

Page 152: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

136

waktunya dengan gadget untuk komunikasi maupun untuk

aktivitas lain seperti aktivitas keuangan. Sehingga dari

kondisi tersebut Bank Syariah perlu untuk memperkuat

aplikasi perbankan seperti mobile banking, internet

banking, yang dapat dengan mudah diakses oleh generasi

milenial.

4. Senantiasa berinovasi dalam teknologi pada e-channel

perbankan seperti mobile atau internet banking, agar

generasi milenial dapat bertransaksi hanya melalui gadget

atau ponsel mereka.

Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat diteliti secara

lebih lanjut korelasi antar factor maupun korelasi antara factor kriteria

dengan factor demografi responden. Serta dapat dilakukan penelitian

dengan perbandingan antara generasi milenial dan generasi X.

Page 153: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

137

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasanuddin, dan Purwandi, Lilik. Indonesia 2020: The Urban Middle-Class

Millenials. Alvara Research Center, 2016

Ali, Hasanuddin, dan Purwandi, Lilik. The Urban Middle-Class Millenials

Indonesia: Financial and Online Behavior . Alvara Research Center,

2017

Ahmad Farki, Imam Baihaqi, dan Berto Mulia Wibawa. Judul Jurnal “ Pengaruh

Online Review dan Rating Terhadap Kepercayaan dan Minat

Pembelian Pada Online Marketplace di Indonesia (2016).. Jurnal

Teknik ITS, Vol 5, No.2, ISSN: 2337-3539

Andri Nurtantiono, Judul jurnal “Analisis Keterlibatan faktor Demografi Pada

Niat menjadi Nasabah Bank Syariah” (2013). Jurnal GRADUASI,

ISSN 2088 – 6594

Aglis Andhita Hatmawan, Judul Jurnal “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat

Pada Perilaku Nasabah Menabung di Perbankan Syariah Dengan

Agama sebagai Variabel Kontrol.” (2016).ASSETS: Jurnal Akuntansi

dan Pendidikan Vol.5 Nomor 2, Oktober 2016.STIE Dharma Iswara

Madiun.

Anindia Indah Permata, Martinus Rosadi Nugroho, Elias Sugita Handoyo,

Ivan Angga Kusuma, Judul Jurnal “Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Pemilihan Bank Pada Generasi Milenial di

Jabodetabek”. (2017). Jurnal Program MM Sekolah Bisnis dan

Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, 2017

Anneta Gunawan, Brian Garda Muchardie, Judul Jurnal “Pola Perilaku

Pembelian produk Apparel Untuk Balita oleh Millenial Moms dan

Implikasinya untuk Pemasar Kids Apparel” (2015). Jurnal Binus

Businnes Review Program Manajemen Universitas BINUS, 2015

Anggun Anggita Kinasih S P, Judul jurnal “Analisis Pengaruh Sikap Generasi

Milenial Terhadap Minat Beli Online Pada Situs Jejaring Sosial”.

(2018). Tesis Program Magister Manajemen Universitas Islam

Indonesia, 2018

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bagja Sumantri. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Produk Pembiayaan

Terhadap Minat Dan Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank Syariah.

Jurnal Economia Universitas Negeri Yogyakarta Vol. 10, No. 2

Bollen, K. A (1989). Structural Equations with latent variables. New York, NY:

John Wiley and Sons

Elvani Marcelin P, Marry, Marvin Anggasta, M. Fandhi Al-Barru, Prisa

Ngadianto, Judul Jurnal “Sikap Pelanggan Milenial Indonesia

Terhadap Iklan Online”. (2016). Jurnal Program Magister

Manajemen Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetya

Mulya (2016)

Gitosudarmo, Indriyo. (2002). Manajemen Operasi.(Ed. Ke-2) cetakan 1.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Page 154: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

138

Haryono, Siswoyo dan Wardoyo, Parwoto. “Structural Equation Modeling Untuk

Penelitian Manajemen Menggunakan AMOS 18.00”. Badan Penerbit

PT. Intermedia Personalia Utama, 2013.

Jacob Donald Tan, John Tampil Purba, Andree E Widjaya. Title of journal

“Financial Technology as an Innovation Strategy for Digital

Payment Services in the Millenial Generation”. (2018). Advances in

Social Science, Education and Humanities Research, volume 292. 1st

Aceh Global Conference (AGC 2018)

Jogiyanto, H.M. (2008). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: ANDI.

Kadek Dika Ardimas Sanjaya dan I Gusti A.Kt. Sri Ardani. Judul Jurnal

“Pengaruh Brand Image dalam memediasi pengaruh kualitas

Produk Terhadap Niat Beli Ulang”. (2018). E-Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 7, No. 11, 2018. Universitas Udayana, Bali.

Kenny Jaya Adinata dan Ni Nyoman Kerti Yasa, Judul jurnal “ Pengaruh

Kepercayaan, Persepsi, dan Sikap Terhadap Niat Beli Kembali di

Situs Lazada”. (2018). E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8,

2018. Universitas Udayana, Bali.

Kementrian pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Badan Pusat

Statistik, Statistik Gender Tematik: Profil generasi Millenial

Indonesia, 2018

Kasmir. (2015). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2014.

Kotler P dan Armstrong G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran jilid 1(Ed. Ke-1).

Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2002). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:Erlangga.

Kussudyarsana. (2008). Budaya dan Pemasaran dalam Tinjauan Pengaruh Budaya

terhadap Perilaku Konsumen. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 12

Lucky Radi R, Ane Kurniawati, Dian Kurniawan, Judul jurnal ini “Analisis

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Pembelian oleh

Generasi Milenial Pada Industri Kuliner di Kota Tasikmalaya.

(2017). Jurnal Ekonomi Manajemen. Volume 3 No. 1, Mei 2017 .

Universitas Siliwangi. ISSN 2477-2275.

Maranatha Wijayaningtyas, Judul Jurnal “Pengaruh Mediasi Sikap Generasi Y

terhadap Niat Beli Rumah Ramah Lingkungan” (2017). Jurnal

Manajemen dan Kearifan Lokal Indonesia (JMKLI) Vol.1 Nomor 2,

Oktober 2017

Mohammad Reza Jalilvand, title of journal “The Effect of Electronic Word of

Mouth on Brand Image and Purchase Intention: An empirical study in

the automobile industry in Iran” (2012). Marketing Intelligence &

Planning, Vol. 30 Iss: 4, Mei 2012

Muhamad. (2015). Manajemen Keuangan Syariah: Analisis Fiqh dan

Keuangan.Ygyakarta: UPP STIM YPKN.

Muhammad Syafi’i Antonio. (2000). Teori dan Praktik, Jakarta:Gema Insani

Press.

Nunik Ratnasari, Judul Jurnal “Pengaruh sosial media marketing dan Perilaku

Konsumen Online di kota Subang terhadap Brand Story Pada

Page 155: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

139

Aplikasi Instant Messenger LINE”. (2016). Jurnal Dimensia Vol.13

Nomor 1, Maret 2016, STIE Sutaatmadja, Jawa Barat (2016)

Nurul Izzati, Judul Jurnal “Motif Penggunaan Gadget Sebagai Sarana Promosi

Bisnis Online Di Kalangan Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga” (2015).

Jurnal Komunikasi ASPIKOM, Volume 2 Nomor 5, Juli 2015, hlm

374-380

Nur A’mirah Hassan Basri, Roslina Ahmad, Faiz I. Anuar, Khairul Azam Ismail,

Judul Jurnal “ Effect of Word Of Mouth Communication on

Consumer Purchase Decision: Malay Upscale restaurant” (2015).

AMER International Conference On Quality of Life, 2015

Nurzehan Abu Bakar, Roslizawati Che Aziz, Marlisa Abdul Rahim, Nor Maizana

Mat Nawi, Abdullah Muhamed Yusoff & Hazi Hafizah Usolludin.

Title of journal “Behavioral Intention To Use Travel Mobile Apps

Among Malaysian Millenial Generation”. (2018). Karnival

Penyelidikan dan Inovasi 2018 (CRI 2018). Universiti Malaysia

Kelantan.

Pandey, K.N (2016), Paradigms Of Knowledge Management: With Systems

Modelling Case studies, Springer

Patrick Acheampong, Li Zhiwen, Ruhiya Abubakar, Henry Asante Antwi,

Michael Owusu Akomeah. Title of Journal “Stimulants of Online

Shopping Behaviour among Chinese Millenials in China”. (2016).

International Journal of Academic Research in Business and Social

Sciences May 2016, Vol. 6, No. 5 ISSN: 2222-6990

Pew Research Center, Millenials A Portrait Of Generation Next. US, 2010

Putu Mona Prabawa Putra dan Kastawan Mandala. Judul jurnal “Pengaruh

Ekuitas Merk dan Lingkungan Sosial Terhadap Niat Beli Konsumen

pada Produk Giordano”. (2018). E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.

7, No. 1, 2018. Universitas Udayana, Bali.

Raphael Vivaldo Sugianto dan Ritzky Karina M.R, Judul jurnal “Pengaruh Self

Congruity, Curiosity, Shopping well-being terhadap pola konsumsi

fast fashion pada generasi milenial di Surabaya,” (2018). Jurnal

AGORA, Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,

Universitas Kristen Petra, 2018

Rina Nur Chasanah, Oktafalia Marisa Muzammil, Janny Rowena. Judul Jurnal

“Pengaruh Experiental Marketing Terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Generasi Milenial pada Platform e-Commerce”.

(2018).National Conference of Creative Industry: Sustainable

Tourism Industry for Economic Developmen. Universitas Bunda

Mulia, Jakarta, 5-6 September 2018. E- ISSN No: 2622-7436

Singgih Santoso. (2015). AMOS 22 Untuk Struktural Equation Modelling.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sisca Damayanti. (2016). Pengaruh Pandangan Islam, Pelayanan Dan Keamanan

Terhadap Minat Nasabah Untuk Menabung Di Bank Syariah

Mandiri Cabang X. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa, Vol.9

No 1, Universitas Trisakti.

Page 156: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

140

Snapshot Perbankan Syariah Juni 2018,

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/berita-dan-

kegiatan/publikasi/pages/snapshot-perbankan-syariah-indonesia-juni-

2018.aspx

Sutan Remy Sjahdeini (2014). Perbankan Syariah: Produk-Produk dan Aspek-

Aspek Hukumnya. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung.:

Alfabeta

Syarif Hidayatullah, Abdul Waris, Riezky Chris Devianty, Syafitrilliana Ratna

Sari, Irawan Ari Wibowo, Pande Made PW. Judul jurnal “ Perilaku

Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food”. (2018).

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.6 Nomor 2, 2018.

Universitas Merdeka Malang.

Tapscott, Don. (2009). Grown Up Digital. Yang Muda Yang Mengubah Dunia,

Gramedia, Jakarta.

Wahjono, I. Sentot. 2010. Manajemen Pemasaran Bank (Ed. Ke-1). Yogyakarta:

graha ilmu.

Yanuar Surya Putra. (2016). Theoritical Riview: Teori Perbedaan Generasi.

Among Makarti Vol.9 No.18, Desember 2016.

Yuli Priyanti, Febsri Susanti, Nazaruddin Aziz, Judul jurnal “Niat Beli Konsumen

Toko Sepatu BATA di Pasar Raya Padang Dilihat Dari Sikap dan

Iklan.(2016). Jurnal Pundi, STIE AMA Salatiga, 2016

Widi Prasasti, Judul jurnal “Pengaruh celebrity endoser terhadap niat beli

konsumen: Studi pada Produk Stiker Aplikasi Jejaring Sosial LINE”

(2014). Jurnal Universitas Atmajaya Yogyakarta 2014

Wikan Wiridjati dan Renny Risqiani Roesman, Fenomena Penggunaan media

sosial dan pengaruh teman sebaya pada generasi milenial terhadap

keputusan pembelian, Jurnal Maajemen dan Pemasaran Jasa, Vol.11

No.2, September 2018, 275-290,

http://dx.doi.org/10.25105/jmpj.v11i2.2950

https://m.kontan.co.id/news_analisis/perbankan-dan-generasi-millennial-1?

https://www.kajianpustaka.com/2018/03/pengertian-jenis-indikator-dan-faktor-

yang-mempengaruhi-gaya-hidup.html

https://islami.co/tren-hijrah-generasi-milenial/

https://www.kompasiana.com/www.inatanaya.com/5a4b658af133442d861788a2/

harmoni-gaya-hidup-milineal-dan-perbankan-syariah?page=all

http://pkebs.feb.ugm.ac.id/2018/03/15/digital-economy-digital-banking-dan-

islamic-bank/

https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/10/31/fktr-pngarh-kep-

pmblian/

https://www.dbs.com/insights/id-bh/pengaruh-milenial-terhadap-perbankan.html

https://inet.detik.com/telecommunication/d-4551389/pengguna-internet-

indonesia-didominasi-milenial

Page 157: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

141

, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/05/16/pengguna-internet-di-

indonesia-2018-bertambah-28-juta\

Press release The Prize In Economic Sciences 2017

(https://www.nobelprize.org/prizes/economic-sciences/2017/press-

release/)

Muhammad Rifqi (2017). Richard Thaler dan Ekonomi Perilaku: Mendobrak

Asumsi Utama Ilmu Ekonomi.

(http://majalah1000guru.net/2017/10/ekonomi-perilaku/)

Nadira Fadira Putri (2014). Teori prospek: Keterkaitan Ekonomi dan Psikologi.

(http://nfaridaputri-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-119326-

Prinsip%20Prinsip%20Ilmu%20Ekonomi%20(EKT205)-

Teori%20Prospek:%20Keterkaitan%20Ekonomi%20dan%20Psikologi.

html)

Page 158: ANALISIS PERILAKU GENERASI MILENIAL TERHADAP ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46867...viii ABSTRAK Pada era revolusi industry 4.0 saat ini, perkembangan teknologi

142

LAMPIRAN