analisis perancangan sistem informasi akuntansi · sumber daya seperti orang dan perlengkapan, ......
TRANSCRIPT
1
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM informasi AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi adalah informasi yang berhubungan dengan data finansial
terutama informasi keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun
dalam perusahaan. Ada berbagai macam definisi tentang system informasi akuntansi, salah
satunya :
Menurut Bodnar dan Hopwood (2010) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan
sumber daya seperti orang dan perlengkapan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan
dan data lainnya menjadi informasi .
Menurut Krismiaji (2015:4) sistem informasi akuntansi adalah sebuah system yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan
informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus
melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :
1. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem
2. Memproses data transaksi
3. Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang
4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau
memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di komputer.
5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan
akurat dan dapat dipercaya
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan (Jogiyanto, 2005).
Analisis perancangan sistem informasi akuntansi merupakan identifikasi terhadap
permasalahan yang terjadi pada sebuah sistem informasi akuntansi, kemudian sistem
informasi akuntansi tersebut diperbaiki agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
2
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Sistem informasi akuntansi yang lama perlu diperbaiki disebabkan karena beberapa
hal, yaitu :
a. Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama, dapat berupa:
- Ketidakberesan
- Pertumbuhan Organisasi
b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
c. Adanya instruksi-instruksi
Dalam Pembelajaran ini, kita akan menganalisis dan merancang sistem baru dari 2
jenis kegiatan Sistem Akuntansi, yaitu Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Tunai dan
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai.
3
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
KASUS 1 SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN TUNAI
.
4
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Sistem INFORMASI Akuntansi PeMBELIAN TUNAI
A. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian Tunai
Sistem Akuntansi Pembelian adalah sistem yang digunakan untuk pengadaan
barang yang diperlukan oleh perusahaan.
Pembelian Tunai adalah sistem pengadaan barang yang diperlukan oleh
perusahaan dan pembayarannya dilakukan secara tunai.
Sistem ini dijalankan perusahaan saat perusahaan membutuhkan pengadaan
barang yang diperlukan perusahaan baik untuk memenuhi persediaan persediaan atau
memenuhi kebutuhan lainnya dari perusahaan.
Jaringan Prosedur yang yang membentuk sistem akuntansi pembelian:
a. Prosedur Permintaan Pembelian
b. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok
c. Prosedur Order Pembelian
d. Prosedur Penerimaan Barang
e. Prosedur pencatatan pembelian tunai
B. Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian
Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian
sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang dan untuk menyimpan barang
yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang – barang yang
langsung pakai (tidak ada persediaan barangnya di gudang), permintaan
pembelian diajukan oleh pemakai barang.
Fungsi Pembelian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga
barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan
mengeluarkan order pembeliaan kepada pemasok yang dipilih.
Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis,
mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan apakah
barang tersebut dapat diterima atau tidak oleh perusahaan.
5
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam arsip
dokumen sumber. Fungsi ini juga bertanggung jawab melakukan penjurnalan
akuntansi. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatatan bertanggung
jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dicatat ke dalam kartu
persediaan.
C. Dokumen terkait yang digunakan dalam system akuntansi pembelian tunai
Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini diisi oleh fungsi gudang atau pemakai barang untuk meminta fungsi
pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti
yang tersebut dalam surat permintaan. surat permintaan pembelian ini biasanya
dibuat dua lembar.
Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang tidak
bersifat berulang , yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah
dipilih.
Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang
yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu dan
kuantiitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian
Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi
pembelian.
Faktur
Bukti transaksi pembelian barang yang diterima dari pihak penjual atas
dikirimnya barang .p
Faktur Lunas
Faktur yang diterima dari pihak penjual sebagai bukti bahwa barang yang sudah
dikirim pihak penjual sudah dibayar secara lunas oleh perusahaan.
6
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Laporan Pembelian Tunai
Laporan Pembelian Tunai dibuat oleh fungsi akuntansi yang akan diserahkan
kepada pimpinan.
D. Catatan akuntansi yang digunakan
a. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang
dan barang lainnya.
b. Kartu Persediaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu persediaan ini digunakan untuk
mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
Untuk mendeskripsikan sistem secaa keseluruhan, digunakan flowchart dan DFD
sebagai teknik dan dokumentasi sistem. Selain itu, keduanya berfungsi untuk
memermudah dalam menganalisis sebuah sistem yang telah berjalan.
7
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Bagan Alir Dokumen (Flowchart)
Memganalisis suatu sistem berarti menentukan hal yang menjadi masalah dalam sistem
tersebut, maka dari itu flowchar bertujuan untuk menggambarkan secara jelas keseluruhan
sistem yang akan dianalisis. Dan akan lebih mudah menganalisis sebuah sistem menggunakan
flowchart.
Simbol-Simbol Flowchart beserta maknanya
Simbol Nama Simbol Makna Simbol
Terminal
Digunakan untuk memulai, mengakhiri,
atau titik henti dalam sebuah proses atau
program, juga digunakan untuk pihak
eksternal.
Dokumen
Sebuah dokumen atau laporan, dokumen
dapat dibuat dengan tangan atau dicetak
oleh komputer
Dokumen rangkap
Digambarkan dengan menumpuk simbol
dokumen dan pencetakan nomor dokumen
di bagian depan dokumen pada bian kiri
atas
Input/output
Digunakan untuk menggambarkan berbagai
media input dan output dalam sebuah bagan
alir program.
Menggambarkan jurnal dan buku besar
dalam bagan alir dokumen
2
Faktur 1
8
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Tampilan
Informasi ditampilkan oleh alat output on-
line seperti terminal CRT atau monitor
komputer PC
Pemasukan Data
On-line
Entri data oleh alat on-line seperti terminal
CRT atau komputer pribadi
Kegiatan campuran
Sebuah fungsi pemrosesan yang
dilaksanakan dengan menggunakan alat
selain komputer
Pemrosesan
Komputer
Sebuah fungsi pemrosesan yang
dilaksanakan oleh komputer, biasanya
menghasilkan perubahan terhadap data atau
informasi
Kegiatan Manual
Sebuah kegiatan pemrosesan yang
dilaksanakan secara manual
Disk Bermagnit
Data disimpan secara permanen pada disk
bermagnit, digunakan untuk menyimbolkan
file induk (master file).
Arsip
Arsip dokumen disimpan dan diambil
secara manual. Huruf didalamnya
menunjukan cara pengurutan arsip:
A = menurut Abjad
N = Menurut Nomor Urut
T = Menurut Tanggal
9
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
(Krismiaji, 2015)
Penghubung dalam
sebuah Halaman
Menghubungkan bagan alir pada halaman
yang sama. Penggunaan simbol ini adalah
untuk menghindari terlalu banyak anak
panah yang saling melintang dan
membingungkan
Penghubung pada
Halaman Berbeda
Menghubungkan bagan alir yang berada di
halaman yang berbeda
Anotasi
Tambahan penjelasan deskriptif atau
keterangan, atau catatan sebagai klarifikasi
Keputusan
Sebuah tahap pembuatan keputusan,
digunakan dalam bagan alir program
komputer untuk menunjukan cabang bagi
alternatif cara.
Ya
Tidak
10
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
KASUS 1
SISTEM PEMBELIAN TUNAI
PT. Vigano Cipta Perdana yang terletak di Jl. Kebon Pala No. 76E, TPI 1, Jelambar,
Jakarta Barat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Sepatu dan Sandal Kulit. Untuk
dapat memproduksi sepatu dan sandal kulit, perusahaan menggunakan sistem pembelian
tunai dalam pembelian bahan bakunya. PT. Vigano Cipta Perdana melakukan training secara
berkala baik kepada karyawan baru maupun lama untuk diperbaharui kemampuannya serta
mengasah karyawan menjadi lebh baik . Prosedur – prosedur yang terjadi dalam sistem
pembelian tunai PT. Vigano Cipta Perdana adalah sebagai berikut :
BAGIAN GUDANG
Sistem pembelian tunai PT. Vigano Cipta Perdana dimulai dari bagian Gudang
membuka Database Persediaan untuk melihat persediaan. Kemudian menampilkan Database
Persediaan. Lalu melanjutkan dengan kegiatan membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP)
berdasarkan Database Persediaan. Kemudian mencetak SPP sebanyak 1 lembar.
Selanjutnya, bagian gudang menyerahkan SPP ke bagian pembelian.
Bagian gudang menerima SOP lembar 2 dari bagian pembelian. Setelah itu, menerima
Faktur bersama barang dari pemasok. Kemudian, mencocokkan SOP lembar 2, Faktur
bersama barang. Jika tidak cocok, SOP lembar 2 dikembalikan ke bagian pembelian, Faktur
bersama barang dikembalikan ke pemasok. Apabila cocok, maka akan dilanjutkan ke
kegiatan selanjutnya yaitu melakukan kegiatan entry data kedalam Database Persediaan
berdasarkan SOP lembar 2 dan Faktur . Setelah itu membuat Laporan Penerimaan Barang
(LPB). Kemudian mencetak Laporan Penerimaan Barang (LPB) sebanyak 2 lembar.
Selanjutnya LPB lembar 1, Faktur, dan SOP lembar 2 diserahkan ke bagian keuangan,
sedangkan LPB lembar 2 diarsip berdasarkan tanggal.
BAGIAN PEMBELIAN
Bagian pembelian menerima SPP dari bagian gudang. Lalu kegiatan selanjutnya yaitu
membuat Surat Order Pembelian (SOP). Kemudian mencetak SOP sebanyak 3 lembar.
Setelah itu, bagian pembelian menyerahkan SOP lembar 1 kepada pemasok, SOP
11
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
lembar 2 ke bagian gudang, sedangkan SOP lembar 3 dan SPP diarsip berdasarkan
tanggal.
BAGIAN KEUANGAN
Bagian keuangan menerima LPB lembar 1, Faktur, dan SOP lembar 2 dari bagian
gudang. Lalu memeriksa LPB lembar 1, Faktur, dan SOP lembar 2. Setelah itu melakukan
pembayaran via ATM. Selanjutnya, menerima Bukti Transfer (BT). Selanjutnya melakukan
kegiatan entry data kedalam Database Pembayaran berdasarkan Bukti Transfer (BT). Lalu
membuat BKK berdasarkan database pembayaran. Kemudian memfotocopy Bukti Transfer
(BT) sebanyak 1 lembar. Kemudian mencetak BKK sebanyak 2 lembar. Setelah itu, BKK
lembar 1 dan Fotokopi Bukti Transfer diberikan kepada pemasok, sedangkan BKK
lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP lembar 2, dan Bukti Transfer (BT) diarsip
berdasarkan tanggal.
Bagian keuangan menerima Faktur Lunas (FL) dari pemasok. Lalu mencocokkan
dokumen BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP lembar 2 dengan FL. Jika tidak cocok,
FL dikembalikan ke pemasok. Apabila cocok, maka BKK lembar 2, LPB lembar 1,
Faktur, SOP lembar 2 dan Faktur Lunas (FL) diserahkan kebagian akuntansi.
BAGIAN AKUNTANSI
Bagian akuntansi menerima BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP lembar 2 dan
Faktur Lunas (FL) dari bagian keuangan. Setelah itu, memeriksa BKK lembar 2, LPB lembar
1, Faktur, SOP lembar 2, dan Faktur Lunas (FL). Selanjutnya membuat Jurnal. Lalu membuat
Laporan Pembelian Tunai (LPT). Kemudian mencetak LPT. Kemudian LPT diserahkan ke
pimpinan, BKK lembar 2, LPB lembar 1, Faktur, SOP lembar 2 dan Faktur Lunas
diarsip berdasarkan tanggal, lalu Jurnal dicatat ke Buku Besar (BB) dan dicatat di
Kartu Persediaan
Tugas !
Buatlah flowchart system pembelian tunai berdasarkan prosedur diatas!
12
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen (Mulyadi : Sistem Akuntansi : 163).
Pengendalian intern adalaha rencana organisasi organisasi dan metode yang
digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan
dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen (Krismiaji: Sistem Informasi Akuntansi:216).
Sistem pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization of
The Treadway Commission) :
Sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan
komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
Efektivitas dan efisiensi operasi
Keandalan pelaporan keuangan
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Tujuan sistem pengendalian intern menurut mulyadi adalah :
Menjaga kekayaan organisasi
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Mendorong efisiensi
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Komponen-komponen pengendalian internal menurut COSO antara lain:
1. A control environment (lingkungan pengendalian).
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-
nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
13
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
2. Risk assessment (penaksiran resiko).
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan
resiko bisnis baik dari intern atau ekstern dan harus menentukan bagaimana caranya
mengelola resiko tersebut.
3. Control activities (aktivitas pengendalian).
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan dan
prosedur untuk membantu menghadapi resiko-resiko tertentu yang dihadapi
perusahaan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
4. Information and communication (informasi dan komunikasi).
Sistem informasi yang relevan terhadap tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi
mengumpulkan, mencatat, memproses, menyimpan, meringkas, dan
mengkomunikasikan informasi mengenai sebuah organisasi. Sistem pengendalian
internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh karyawan perusahaan
dari atas hingga bawah.
5. Monitoring (pemantauan).
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi
kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak dan
ke dewan komisaris.
Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Tunai
1. Lingkungan Pengendalian
Pada PT. Vigano Cipta Perdana harus mempunyai struktur organisasi yang
jelas dalam bentuk grafis, serta harus menetapkan otoritas dan tanggung jawab bagi
setiap pekerjaan, sehingga dapat diketahui secara jelas penanggung jawabnya. Selain
itu, setiap karyawan yang direkrut oleh perusahaan harus mempunyai komitmen
terhadap integritas dan nilai nilai etika serta memiliki kemampuan yang sesuai dengan
pekerjannya.
2. Penilaian Resiko
Akuntan memainkan peran yang penting dalam membantu manajemen
mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian yang efektif, dan
mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa sistem tersebut berjalan
dengan efektif. Akuntan dapat mengevaluasi sistem pengendalian internal dengan
menggunakan strategi manajemen resiko. PT. Vigano Cipta Perdana sudah terdapat
14
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
bagian akuntansi sehingga dapat membantu manajemen mengontrol bisnis dan
mengevaluasi sistem dengan baik.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan peraturan yang menjamin bahwa
tujuan pengendalian pihak manajemen dicapai.
Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Tunai
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Tunai menurut Mulyadi (2008) terdiri
dari :
A. Struktur Organisasi
Fungsi Pembelian Harus Terpisah dari Fungsi Penerimaan
Kegiatan fungsi pembelian berkewajiban untuk mendapatkan penjual yang
dapat dipercaya sebagai pemasok barang yang diperlukan perusahaan. Untuk
menjamin barang yang dipesan oleh fungsi pembelian, diperlukan fungsi lain
untuk melakukan pengecekan secara independen mengenai kesesuaian jenis,
spesifikasi, kuantitas dan mutu barang. Oleh karena itu, perlu dibentuk fungsi
penerimaan terpisah dari fungsi pembelian agar dapat dilakukan pengecekan
intern terhadap berbagai informasi barang yang dibeli fungsi pembelian.
Pada PT. Vigano Cipta Perdana, fungsi pembelian sudah terpisah dari
fungsi penerimaan. Walaupun belum ada fungsi penerimaan, tetapi fungsi
pembelian sudah dijalankan dengan baik oleh Bagian Pembelian tanpa
merangkap fungsi penerimaan .
Fungsi Pembelian harus terpisah dari Fungsi Akuntansi
Dalam sistem pembelian tunai, fungsi akuntansi yang melaksanakan
pencatatan pesediaan barang dan harga pokok pembelian harus dipisahkan dari
fungsi pembelian yang melaksanakan transaksi pembelian.
Pada PT. Vigano Cipta Perdana, fungsi akuntansi sudah terpisah dari
fungsi penjualan. Fungsi akuntansi sudah dijalankan dengan baik oleh
Bagian Akuntansi tanpa merangkap fungsi pembelian yang sudah
dijalankan oleh bagian pembelian.
15
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Fungsi Penerimaan harus terpisah dari Fungsi Penyimpanan Barang
Fungsi penerimaan bertanggung jawab atas penerimaan atau penolakan barang
yang diterima oleh pemasok sementara fungsi penyimpanan barang
bertanggung jawab atas penyimpanan barang yang telah dinyatakan diterima
oleh fungsi penerimaan. Kedua fungsi tersebut perlu dipisahkan.
Pada PT. Vigano Cipta Perdana belum terdapat pemisahan fungsi antara
fungsi penerimaan dengan fungsi penyimpanan barang. Sehingga proses
pengecekan kualitas dan mutu barang masih dilakukan fungsi penyimpanan
barang yang seharusnya dilakukan oleh fungsi penerimaan.
B. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Permintaan Pembelian Diotorisasi oleh Fungsi Gudang dengan
menggunakan Surat Permintaan Pembelian
Transaksi pembelian dimulai dengan diterimanya surat permintaan pembelian
oleh fungsi pembelian dari fungsi gudang. Kegiatan pembelian diwujudkan
dalam bentuk pembuatan surat permintaan pembelian yang dibuat oleh fungsi
gudang.
Pada PT. Vigano Cipta Perdana fungsi gudang sudah mengotorisasi surat
permintaan pembelian sebagai awal mula terlaksananya transaksi
pembelian.
Laporan Penerimaan Barang diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan
Sebagai bukti telah diterimanya barang dari pemasok, fungsi penerimaan harus
membuat laporan penerimaan barang .
Pada PT. Vigano Cipta Perdana belum terdapat fungsi penerimaan sehingga
otorisasi Laporan Penerimaan Barang (LPB) belum dilakukan oleh fungsi
penerimaan dan masih dilakukan oleh fungsi gudang.
Permintaan Penawaran Harga diotorisasi oleh Fungsi Pembelian dengan
menggunakan Surat Permintaan Penawaran Harga
16
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Fungsi pembelian harus melakukan penawaran harga kepada para pemasok
sebelum akhirnya menentukan pemasok yang akan dipilih Kegiatan ini
diwujudkan dalam bentuk pembuatan surat permintaanpenawaran harga.
Pada PT. Vigano Cipta Perdana fungsi pembelian belum membuat Surat
Permintaan Penawaran Harga yang ditujukan kepada pemasok.
C. Praktik yang Sehat
Penggunaan Dokumen Urut Tercetak
Semua dokumen diatas merupakan dokumen sumber sebagai dasar pencatatan
biaya ke dalam jurnal dan kartu persediaan.Pengawasan terhadap pemakaian
berbagai dokumen dapat dilakukan dengan membuat dokumen tersebut dalam
bentuk bernomor urut tercetak. Penggunaan nomor urut tercetak tersebut harus
dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang berwenang untuk menggunakannya.
Pada PT. Vigano Cipta Perdana dokumen-dokumen yang digunakan sudah
menggunakan nomor urut tercetak.
Barang diperiksa mutu dan kuantitasnya oleh Fungsi Penerimaan
Barang
Barang yang diterima harus diperiksa dahulu mutu serta kuantitas barangnya
sesuai dengan Surat Permintaan Pembelian yang diajukan oleh fungsi
penyimpanan barang untuk mencegah terjadinya kesalahan .
Pada PT. Vigano Cipta Perdana belum melakukan kegiatan pemeriksaan
mutu dan kuantitas barang karena belum adanya fungsi penerimaan .
Bukti Kas Keluar di cap “Lunas” oleh Fungsi Akuntansi setelah faktur
diterima dari pemasok.
Bukti kas keluar harus di otorisasi dengan memberikan cap “Lunas” setelah
fungsi akuntansi menerima faktur lunas dari pemasok . Untuk memastikan
bahwa kas yang dikeluarkan sudah sesuai dengan pembayaran yang dilakukan
kepada pemasok.
Pada PT. Vigano Cipta Perdana belum ada kegiatan otorisai cap “Lunas”
pada Bukti Kas Keluar.
17
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
D. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.
PT. Vigano Cipta Perdana melakukan training secara berkala baik kepada
karyawan baru maupun lama untuk diperbaharui kemampuannya serta mengasah
karyawan menjadi lebh baik lagi. Penempatan karyawan serta pekerjaannya sudah
sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan perusahaan.
4. Informasi dan Komunikasi
Pada PT.Vigano Cipta Perdana setiap kebijakan, jobdesk, dan wewenang yang telah
ditetapkan oleh perusahaan harus dikomunikasikan dan diinformasikan kepada setiap
seluruh karyawan perusahaan. Serta adanya komunikasi antara manajer puncak
dengan bawahan setidaknya minimal terjalin 1 kali komunikasi sehingga tidak
mengurangi kesalahpahaman yang akan timbul. Dan harus menghasilkan pelaporan
keuangan yang mencatat semua transaksi secara absah, menguraikan engan tepat
waktu menurut periode yang ditentukan dan secara tepat menyajikan laporan
keuangan.
5. Pemantauan
Pada PT.Vigano Cipta Perdana adanya pengawasan ataupun pemantauan terhadap
sistem pengendalian internal yang telah ditentukan sehingga setiap kekurangan yang
masih ada dapat langsung dilaporkan kepada manajemen puncak untuk dilakukan
evaluasi dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Tugas :
Buatlah usulan setelah dilakukannya SPI dan buatlah flowchartnya yang telah
disesuailan usulan yang telah dibuat !
18
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Data Flow Diagram (DFD)
DFD (Data Flow Diagram) adalah diagram aliran data untuk memisahkan secara jelas
proses logis dalam analisis sistem dari proses fisik perancangan sistem.
Ada 3 jenis diagram dalam DFD, yaitu :
1. Diagram Konteks : Diagram yang menjelaskan gambaran umum / garis besar
dalam suatu sistem.
2. Diagram Nol : Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan
yang ada dalam Diagram Konteks.
3. Diagram Level : Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan
yang ada dalam Diagram Nol.
Simbol-Simbol dalam DFD :
Simbol Nama Simbol Shape Keterangan
Entity (External
Entity 1)
Miscellaneous Orang atau organisasi
yang mengirim data ke
atau menerima data
dari sistem yang
mewakili terminal.
Proses (Devided
Process 2)
Miscellaneous Menggambarkan
pemrosesan data dalam
sistem.
Arus Data Line / Connector
Tool
Menggambarkan arus
data dalam sistem.
Data Store
Data Flow
Diagram Shapes
Tempat untuk
menyimpan /
mengambil data dalam
suatu sistem.
19
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
KASUS DFD SIA PEMBELIAN TUNAI
Sistem informasi akuntansi pembelian tunai PT.Vigano Cipta Perdana diawali dari
sistem memberikan Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) kepada Pemasok. Kemudian
Pemasok menyerahkan Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) kepada sistem. Lalu
sistem menghasilkan Surat Order Pembelian (SOP) yang diserahkan kepada Pemasok.
Kemudian Pemasok menyerahkan Faktur kepada Sistem. Kemudian Bank memberikan Bukti
Transfer kepada Sistem. Lalu Sistem menyerahkan Bukti Kas Keluar (BKK) dan BT kepada
Pemasok. Selanjutnya Sistem menerima Faktur Lunas (FL) dari Pemasok. kemudian sistem
meghasilkan Laporan Pembelian Tunai (LPT) yang diserahkan kepada Pimpinan.
Dalam Sistem informasi akuntansi pembelian terdapat 6 proses, yaitu membuat Surat
Permintaan Pembelian (SPP), Membuat Dokumen Pembelian, Membuat Laporan Penerimaan
Barang (LPB), memperbaharui Data Persediaan, Otorisasi Bukti Kas Keluar (BKK), dan
Pencatatan Akuntansi. Dalam proses Membuat Dokumen Pembelian terdapat proses lanjutan
yaitu proses Membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) dan Membuat Surat
Order Pembelian (SOP). Kemudian pada proses Otorisasi Bukti Kas Keluar (BKK) dan
penandatanganan Bukti Kas Keluar (BKK). Lalu pada proses Pencatatan Akuntansi terdapat
proses lanjutan yaitu Membuat Jurnal dan Membuat Laporan Pembelian Tunai (LPT).
Dalam proses Membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) sistem membutuhkan
DATA PERSEDIAAN untuk menginput DATA PERSEDIAAN. Lalu sistem menghasilkan
Surat Permintaan Pembelian (SPP) yang diserahkan ke proses selanjutnya.
Dalam proses Membuat Dokumen Pembelian terdapat proses lanjutan yaitu proses
Membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) dan Membuat Surat Order Pembelian
(SOP). Pada kegiatan membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) sistem menerima
Surat Permintaan Pembelian (SPP) dari proses sebelumnya, lalu sistem menyerah Surat
Permintaan Penawaran Harga (SPPH) kepada Pemasok. Lalu Pemasok meyerahkan Surat
Permintaan Penawaran Harga (SPPH) ke kegiatan selanjutnya yaitu Membuat Surat Order
Pembelian (SOP). Pada kegiatan Membuat Surat Order Pembelian (SOP) sistem menerima
Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) dari pemasok. Lalu sistem meghasilkan Surat
Ord er pembelian (SOP) dan diserakan kepada Pemasok, proses selanjutnya, dan Proses
Memperbaharui Data Persediaan.
20
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Pada proses Membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) sistem menerima Surat
Order Pembelian (SOP) dari proses sebelumnya. Lalu sistem juga menerima Faktur dari
Pemasok. Selanjutnya sistem menghasilkan LPB yang diserahkan ke proses selanjutnya dan
Faktur diserahkan ke proses Otorisasi Bukti Kas Keluar (BKK).
Pada proses Memperbahatui Data Persediaan sistem menerima Laporan Penerimaan
Barang (LPB) dari proses sebelumnya. Lalu sistem juga menerima Surat Order Pembelian
dari proses Membut Dokumen Pembelian. Kemudian sistem membutuhkan DATA
PERSEDIAAN untuk menginput dan mengupdate DATA PERSEDIAAN. Selanjutnya
sistem melanjutkan Laporan Penerimaan barang (LPB) ke proses selanjutnya.
Pada proses Otorisasi BKK terdapat proses lanjutan yaitu Membuat Bukti Kas Keluar
(BKK) dan Penandatanganan Bukti Kas Keluar (BKK). Pada kegiatan Membuat Bukti Kas
Keluar (BKK) sistem menerima Faktur dari proses Membuat Laporan Penerimaan Barang
dan menerima Laporan Penerimaan Barang (LPB) dari proses sebelumnya. Lalu sistem juga
menerima Bukti Transfer (BT) dari Bank. Lalu sistem membutuhkan DATA
PEMBAYARAN untuk meginput dan mengupdate DATA PEMBAYARAN. Lalu sistem
menghasilkan Bukti Kas Keluar (BKK), Laporan Penerimaan Barang (LPB), dan Faktur yang
akan diteruskan ke kegiatan selanjutnya. Pada kgiatan Penandatanganan Bukti Kas Keluar
(BKK) sistem menerima Faktur Lunas (FL) dari Pemasok. Selanjutnya sistem menghasilkan
Faktur Lunas (FL), Bukti Kas keluar (BKK) otorisasi ke proses selanjutnya.
Dalam proses Pencatatan Akuntansi terdapat proses lanjutan yaitu Membuat Jurnal dan
membuat Laporan Pembelian Tunai (LPT). Pada kegiatan Membuat Jurnal sistem menerima
Faktur Lunas (FL) dan Bukti Kas keluar (BKK) otorisasi dari proses sebelumnya. Lalu sistem
menghasikan Jurnal Umum yang akan diserahkan ke kegiatan selanjutnya. Pada kegiatan
Membuat Laporan Pembelian Tuni (LPT) sistem menerima Jurnal Umum (JU) dari kegiatan
sebelumnya. Kemudian sistem menghasilkan laporan Penjulan Tunai (LPT) yang diserahkan
ke Pimpinan.
TUGAS !!!
Buatlah DFD system akuntansi pembelian tunai dari prosedur diatas !
21
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
MICROSOFT ACCESS
Microsoft Access adalah salah satu pengolah database termudah dan handal, produk
Microsoft walaupun dalam penereapan program berorientasi objek mengalami kesulitan
tetapi Microsoft Access tercepat dan termudahdalam membuat program aplikasi bisnis.
Memulai Microsoft Access dapat dilakukan beberapa cara antara lain:
1. Memulai menu utama Window Start > All Program > Microsoft Office > Microsoft
Access.
2. Klikdua kali ikon/shortcut Microsoft Access jika telahdibuat di wallpaper window.
ELEMEN DASAR MICROSOFT ACCESS
Untuk memperlancar membuat program sebaiknya mengenal elemen dasar Microsoft
Access terlebih dahulu , yang terdiridari :
[1] Baris Judul (Title Bar)
Baris judul merupakan informasi yang berada pada pojok kiri window berisi
informasi aplikasi yang sedang aktif.
[2] Baris Menu (Menu Bar)
Baris menu adalah menu yang berbentuk pull down dapat di pilih dengan mengklik
menunya. Menu pilihan antara lain: File, Edit, View, Insert, Tools, Windows dan
Help.
[3] Baris Toolbar (Toolbars)
Baris toolbar adalahikon yang berisi perintah yang sering digunakan, berada di
bawah baris menu.
[4] Task Pane
Task Pane adalah jendela yang ditampilkan sebelah kanan area kerja, yang
membantu pemakai dalam mengedit atau menyunting database, isinya disesuaikan
dengan pekerjaan yang sedang dilakukan.
22
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[5] TombolUkuran (Sizing Button)
Tombol ukuran berisi tombol minimize untuk memperkecil ukuran window,
tombol maximize untuk memperbesar ukuran window, tombol restore untuk
mengembalikan ke ukuran semula atau ukuran sebelumnya dan tombol close untuk
menutup jendela dan mengakhiri program aplikasi.
[6] BarisPenggulung (Scroll Bar)
Baris penggulung adalah fasilitas untuk melihat objek-objek yang terdapat pada
jendela database dengan menarik batang mendatar (Horizontal Scroll Bar) dan
batang tegak (Vertical Scroll Bar).
Tipe-tipe data (Data Type) di Microsoft Access terdiridari :
a. Text
Text dapat menerima huruf, angka, spasi dan tanda baca. Kapasitas text dapat
menampung hingga 255 karakter.
b. Memo
Memo dapat menerima teks apa saja Panjang maksimal 65535 karakter.
c. Number
Number dapat menerima data yang berisi bilangan.
d. Date / Time
Date / Time dapat menerima tanggal / waktu range tahun 100 hingga 9999.
e. Currency
Currency data dalam bentuk mata uang, dengan karakter 15 digit di sebelah kiri titik
decimal dan 4 digit di sebelah titik desimal.
f. AutoNumber
Auto Number berisibilangan yang berurutan atau bilangan acak yang unik secara
otomatis.
g. Yes / No
Yes / No berisinilai Yes atau No.
h. OLE Object
OLE Object berisiobjek yang dikaitkan (linked) atau disisipkan (embedded).
23
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
i. Hyperlink
Hyperlink dapat diisi dengan alamat hyperlink (URL) supaya terkait dengan objek atau
data yang tersimpan di lokasitertentu.
j. Lookup Wizard
Lookup Wizard untuk memilih nilai dari table lain atau dari daftar nilai menggunakan
list box atau combo box.
MEMBUAT DATABASE BARU
Database adalah suatu wadah tempat table-table, queries, forms, reports, pages, macros,
modules dan lainnya.
Cara membuat Database baru, sebagai berikut :
[1] Pilih New Blank Database-Blank Database
[2] Pada kotak isian File Name, ketik nama file database db_labala
[3] Klik Create, sehingga tampilan seperti gambar di bawah ini:
24
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
MEMBUKA DATABASE MICROSOFT ACCESS
Tahapan membuka Database, sebagai berikut :
[1] Pilih File-Open
[2] kemudian pilih db_labala
25
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN TUNAI
MERANCANG DAN MEMBUAT TABLE BARU
DENGAN FASILITAS CREATE TABLE IN DESIGN VIEW
Tabel adalah tempat data atau record-record diletakkan, tabel terdiri dari baris (row)
sering juga disebut dengan record dan kolom (column) sering juga disebut dengan field.
Berikut adalah struktur daftar table
Keterangan : (*) Primary Key
(**) Secondary Key
1. Tabel_Pemasok
Field Name Data Type Field Size
*Kode_Pemasok Text 10
Nama_ Pemasok Text 30
Alamat Text 45
No_Telp Text 15
2. Tabel_Mengirim
Field Name Data Type Field Size Format
**Kode_Pemasok Text 10
**Kode_Persediaan Text 10
3. Tabel_Persediaan
Field Name Data Type Field Size Format
*Kode_Persediaan Text 10
Nama_Persediaan Text 20
Jumlah_Perediaan Text 20
Harga_Satuan Currency “Rp” #,###
26
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
4. Tabel_Mengurangi
Field Name Data Type Field Size Format
**Kode_Persediaan Text 10
**Id_Transaksi Text 20
5. Tabel_Pembayaran
Field Name Data Type Field Size Format
*Id_Transaksi Text 20
Tgl_Kas_Keluar Date/Time Medium Date
Jumlah_Kas_Keluar Currency “Rp” #,###
Berikut Daftar Tabel pada Sistem Pembelian Tunai PT.Vigano Cipta Perdana:
1. Tabel_Pemasok
Kode_Pemasok Nama_Pemasok Alamat No_Tlp
MI Meilita Ifdial JL.Harapan No.121 Tangsel 021-76563
LI Lista Fitri JL.Kepastian No.1 Jakarta 021-76654
MS Megawati
Simbolon
JL.Impian II No.2 Depok 021-76765
2. Tabel_Mengirim
Kode_Pemasok Kode_Persediaan
MI KS-345
LI LM-267
MS BS-865
3. Tabel_Persediaan
Kode_Persediaan Nama_Persediaan Jumlah_Persediaan Harga_Satuan
KS-345 Kulit Sintesis 80 Rp.85.000
LM-267 Lem 50 Rp.20.000
BS-865 Benang Sol 60 Rp.30.000
27
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
4. Tabel_Mengurangi
Kode_Persediaan Id_Transaksi
KS-345 LS-123
LM-267 LS-124
BS-865 LS-125
5. Tabel_Pembayaran
Id_Transaksi Tgl_Kas_Keluar Jumlah_Kas_Keluar
LS-123 27-Sept-2017 Rp.640.000
LS-124 15-Nov-2017 Rp.150.000
LS-125 22-Des-2017 Rp.270.000
Membuat Database dengan Menggunakan Ms. Access
1. MEMBUAT TABEL
Langkah-langkah membuat tabel :
Pilih New Blank Database-Blank Database
[2] Pada kotak isian File Name, ketik nama file database Nama_Kelas
[3] Klik Create
28
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[4] Lalu akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini. Pilih tool bar View
dipojok kiri dan pilih Design View. Lalu isi table name dengan Tabel_Pemasok. Klik
OK.
[5] Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini. Isi Field Name, Data
Type dan Field Size sesuai struktur Tabel_Pemasok diatas.
[6] Kemudian untuk field Kode_Pemasok dijadikan kunci utama (Primary Key).
Untuk membuats uatu field yang akan menjadi kunci utama, klik field yang akan
menjadi kunci utama, kemudian klik ikon primary key atau klik kanan pada field
Kode_Pemasok dan pilih Primary Key.
29
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[7] Bila semua sudah selesai dikerjakan, maka simpanlah tabel yang telah dibuat dengan
mengklik kanan pada Tabel_Pemasok, kemudian klik kanan pilih Save.
[8] Setelah itu masukkan record dengan cara mengetik manual isi data yang ada pada
Tabel_Pemasok dengan cara mengklik View pojok kiri atas pada menu bar, maka
tabel akan tampil menjadi seperti dibawah ini:
Untuk langkah-langkah pembuatan Tabel_Mengirim, Tabel_Persediaan,
Tabel_Mengurangi, dan Tabel_Pembayaran sama saja, yang membedakan hanya
pada saat membuat beberapa field menjadi kunci utama (primary key).
30
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
2. MERELASIKAN TABEL
Untuk menjaga integritas data maka perlu menghubungkan field-field dari satu tabel
dengan tabel yang lain, hubungan antar tabel biasanya berdasarkan field-field yang
sama (field penghubung). Model objek juga dapat dipakai untuk mengetahui
hubungan antar tabel, hubungan antar tabel biasanya berdasarkan kunci utama
(primary key).
Langkah-langkah merelasikan tabel :
[1] Close semua tabel, lalu pilih Database Tools pada menu bar, lalu klik Relationships.
[2] Setelah itu klik Show Table dan muncul kotak dialog seperti dibawah ini :
[3] Pilih seluruh tabel dengan menekan Ctrl + Nama Tabelnya, kemudian klik add.
31
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[4] Sehingga akan tampil window seperti ini :
[5] Cara merelasikan fieldnya dilakukan secara manual yaitu dengan klik field kunci
primary key dari tabel produksi lalu Drag ke masing-masing tabel lainnya sesuai dengan
field kunci yang sama, maka akan muncul kotak dialog seperti ini :
32
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[6] Klik Create dan akan muncul tampilan seperti ini :
Lalu lakukan langkah-langkah sebelumnya untuk merelasikan field dari tabel masing-
masing
[7] Setelah itu close semua table kecuali tabel Relationship untuk fasilitas di perangkat
lunak Microsoft Access dengan memberi tanda ceklis pada pilihan Enforce Referential
Integrity di Edit Relationships lalu pilih Tabel_Pemasok pada Table/Query dan pada
Related Table/Query akan keluar Tabel_Mengirim secara otomatis. Setelah itu klik
OK.
33
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[8] Lakukan langkah diatas untuk semua tabel sehingga akan menampilkan hasil akhir
relationship tabel Sistem Pembelian Tunai seperti dibawah ini :
34
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
35
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi adalah informasi yang berhubungan dengan data finansial
terutama informasi keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun
dalam perusahaan. Ada berbagai macam definisi tentang system informasi akuntansi, salah
satunya :
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan
sumber daya seperti orang dan perlengkapan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan
dan data lainnya menjadi informasi .
Menurut Krismiaji (2015:4) sistem informasi akuntansi adalah sebuah system yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan
informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem informasi akuntansi harus
melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :
6. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya ke dalam sistem
7. Memproses data transaksi
8. Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang
9. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau
memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di komputer.
10. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan
akurat dan dapat dipercaya
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan (Jogiyanto, 2005).
Analisis perancangan sistem informasi akuntansi merupakan identifikasi terhadap
permasalahan yang terjadi pada sebuah sistem informasi akuntansi, kemudian sistem
informasi akuntansi tersebut diperbaiki agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
36
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Sistem informasi akuntansi yang lama perlu diperbaiki disebabkan karena beberapa
hal, yaitu:
d. Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama, dapat berupa:
- Ketidakberesan
- Pertumbuhan Organisasi
e. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
f. Adanya instruksi-instruksi
Dalam Pembelajaran ini, kita akan menganalisis dan merancang sistem baru dari 2
jenis kegiatan Sistem Akuntansi, yaitu Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Tunai dan
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai.
37
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
KASUS 2 SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
DARI PENJUALAN TUNAI
38
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
DARI PENJUALAN TUNAI
A. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang
siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
Penjualan Tunai adalah apabila pembeli sudah memilih barang yang akan
dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian kassa. (Narko, 2008:71)
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai didefinisikan sebagai metode dan prosedur
pencatatan dengan mengidentifikasi, merangkai, menganalisis dan melaporkan atas
pembayaran harga barang yang terlebih dahulu dilakukan pembeli
Jaringan Prosedur yang yang membentuk sistem akuntansi penjualan:
a. Prosedur Order Penjualan
b. Prosedur Penerimaan Kas
c. Prosedur Penyerahan Barang
d. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
e. Prosedur pencatatan penerimaan kas
B. Fungsi yang terkait
Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung
jawab menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan
menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran
harga barang ke fungsi kas.
Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi ini
berada di tangan kasir.
Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh
pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
39
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan, penerima kas,
dan pembuat laporan penjualan.
C. Dokumen Yang Digunakan
Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh
manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
Pita Register Kas (Cash Register Tape) / (PRK)
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas.
Dokumen PRK ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin
register kas (cash register).
Surat Pengeluaran Barang (SPB)
Dokumen ini merupakan bukti pengeluarang barang yang dikeluarkan oleh fungsi
Gudang.
Bukti Setor Bank (BSB)
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti
setor bank dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal
penerimaan kas.
Laporan Penerimaan Kas (LPK)
Laporan ini digunakan untuk memberitahukan penerimaan kas perusahaan kepada
pimpinan
D. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari
berbagai sumber, diantaranya dari penjualan jasa.
Jurnal Umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi selain yang
dicatat dalam jurnal khusus
40
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Bagan Alir Dokumen (Flowchart)
Memganalisis suatu sistem berarti menentukan hal yang menjadi masalah dalam
sistem tersebut, maka dari itu flowchar bertujuan untuk menggambarkan secara
jelas keseluruhan sistem yang akan dianalisis. Dan akan lebih mudah
menganalisis sebuah sistem menggunakan flowchart.
Simbol-Simbol Flowchart beserta maknanya
Simbol Nama Simbol Makna Simbol
Terminal
Digunakan untuk memulai, mengakhiri, atau
titik henti dalam sebuah proses atau program,
juga digunakan untuk pihak eksternal.
Dokumen
Sebuah dokumen atau laporan, dokumen dapat
dibuat dengan tangan atau dicetak oleh
komputer
Dokumen rangkap
Digambarkan dengan menumpuk simbol
dokumen dan pencetakan nomor dokumen di
bagian depan dokumen pada bian kiri atas
Input/output
Digunakan untuk menggambarkan berbagai
media input dan output dalam sebuah bagan alir
program.
Menggambarkan jurnal dan buku besar dalam
bagan alir dokumen
2
Faktur 1
41
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Tampilan Informasi ditampilkan oleh alat output on-line
seperti terminal CRT atau monitor komputer PC
Pemasukan Data
On-line
Entri data oleh alat on-line seperti terminal CRT
atau komputer pribadi
Kegiatan campuran Sebuah fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
dengan menggunakan alat selain komputer
Pemrosesan
Komputer
Sebuah fungsi pemrosesan yang dilaksanakan
oleh komputer, biasanya menghasilkan
perubahan terhadap data atau informasi
Kegiatan Manual
Sebuah kegiatan pemrosesan yang dilaksanakan
secara manual
Disk Bermagnit
Data disimpan secara permanen pada disk
bermagnit, digunakan untuk menyimbolkan file
induk (master file).
Arsip
Arsip dokumen disimpan dan diambil secara
manual. Huruf didalamnya menunjukan cara
pengurutan arsip:
A = menurut Abjad
N = Menurut Nomor Urut
42
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
(Krismiaji, 2015)
T = Menurut Tanggal
Penghubung dalam
sebuah Halaman
Menghubungkan bagan alir pada halaman yang
sama. Penggunaan simbolini adalah untuk
menghindari terlalu banyak anak panah yang
saling melintang dan membingungkan
Penghubung pada
Halaman Berbeda
Menghubungkan bagan alir yang berada di
halaman yang berbeda
Anotasi
Tambahan penjelasan deskriptif atau
keterangan, atau catatan sebagai klarifikasi
Keputusan
Sebuah tahap pembuatan keputusan, digunakan
dalam bagan alir program komputer untuk
menunjukan cabang bagi alternatif cara.
Ya
Tidak
43
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Kasus 2
Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
LABALA SHOES yang terletak di daerah Bekasi merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang penjualan sepatu. Dalam menerima kas dari customer, perusahaan
menggunakan system penerimaan kas dari penjualan tunai. LABALA SHOES melakukan
training secara berkala baik kepada karyawan baru maupun lama untuk diperbaharui
kemampuannya serta mengasah karyawan menjadi lebh baik . Prosedur – prosedur yang
terjadi dalam system penerimaan kas dari penjualan tunai LABALA SHOES adalah sebagai
berikut:
Bagian Penjualan
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai pada LABALA SHOES dimulai dengan
bagian penjualan menerima order dari pelanggan. Kemudian membuka database barang
untuk melihat ketersediaan barang, lalu menampilkan menampilkan database barang pada
layar monitor PC. Kemudian membuat Faktur Penjualan Tunai, lalu mencetak Faktur
Penjualan Tunai sebanyak 3 lembar. Kemudian FPT 1 diberikan kepada pembeli, FPT 2
diserahlan kepada bagian penyerahan barang, dan FPT 3 diarsip berdasarkan tanggal.
Bagian Kas
Bagian menerima FPT 1 beserta uang dari pembeli, kemudian bagian kas mencocokan
antara FPT 1 dan jumlah uang yang diterima, jika tidak cocok FPT 1 beserta uang
dikembalikan kepada pembeli. Jika cocok, FPT 1 diotorisasi dengan membubuhkan tanda
tangan. Kemudian bagian kas mengentry data kas sesuai dengan FPT 1 yang telah ditanda
tangani ke dalam database kas. Lalu, FPT 1 yang telah ditandatangani dikembalikan
kepada pembeli.
Bagian Penyerahan Barang
Bagian penyerahan barang menerima FPT 2 dari bagian penjualan dan menerima FPT
1 yang telah diotorisasi dari pembeli. Kemudian bagian penyerahan barang mencocokan
antara FPT 2 dengan FPT 1 otorisasi, jika tidak cocok FPT 1 otorisasi dikembalikan ke
44
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
pembeli dan FPT 2 dikembalikan ke bagian penjualan. Jika cocok, bagian penyerahan barang
melakukan entry data base barang berdasarkan FPT 1 otorisasi dan FPT 2 . lalu,
memberikan FPT 1 otorisasi bersama barang kepada pelanggan dan FPT 2 diarsip
berdasarkan tanggal.
Tugas !
Buatlah flowchart sistem penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan prosedur
diatas!
45
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen (Mulyadi : Sistem Akuntansi : 163).
Pengendalian intern adalaha rencana organisasi organisasi dan metode yang
digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan
dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen (Krismiaji: Sistem Informasi Akuntansi:216).
Sistem pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization of
The Treadway Commission) :
Sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan
komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:
Efektivitas dan efisiensi operasi
Keandalan pelaporan keuangan
Kepetuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku)
Tujuan sistem pengendalian intern menurut mulyadi adalah :
Menjaga kekayaan organisasi
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Mendorong efisiensi
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Komponen-komponen pengendalian internal menurut COSO antara lain:
1. A control environment (lingkungan pengendalian).
Merupakan tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-
nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
46
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
2. Risk assessment (penaksiran resiko).
Perusahaan harus mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan
resiko bisnis baik dari intern atau ekstern dan harus menentukan bagaimana caranya
mengelola resiko tersebut.
3. Control activities (aktivitas pengendalian).
Untuk mengurangi terjadinya kecurangan, manajemen harus merancang kebijakan
dan prosedur untuk membantu menghadapi resiko-resiko tertentu yang dihadapi
perusahaan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
4. Information and communication (informasi dan komunikasi).
Sistem informasi yang elevan terhadap tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi
mengumpulkan, mencatat, memproses, menyimpan, meringkas, dan
mengkomunikasikan informasi mengenai sebuah organisasi. Sistem pengendalian
internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh karyawan perusahaan
dari atas hingga bawah.
5. Monitoring (pemantauan).
Sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi
kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak dan
ke dewan komisaris.
Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai
1. Lingkungan Pengendalian
Pada LABALA SHOES harus mempunyai struktur organisasi yang jelas dalam
bentuk grafis, serta harus menetapkan otoritas dan tanggung jawab bagi setiap
pekerjaan, sehingga dapat diketahui secara jelas penanggung jawabnya. Selain itu,
setiap karyawan yang direkrut oleh perusahaan harus mempunyai komitmen terhadap
integritas dan nilai nilai etika serta memiliki kemampuan yang sesuai dengan
pekerjannya.
2. Penilaian Resiko
Pada LABALA SHOES tidak adanya bagian akuntansi yang menjalankan fungsi
akuntansi untuk mencatat bukti transaksi sehingga menimbulkan resiko kecurangan,
47
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
dan tidak adanya pertanggung jawaban atas transaksi yang terjadi. Serta perusahaan
tidak menyetorkan uang ke Bank, menimbulkan resiko pencurian.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan peraturan yang menjamin bahwa
tujuan pengendalian pihak manajemen dicapai.
Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Tunai
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Tunai menurut Mulyadi (2008) terdiri dari :
A. Struktur Organisasi
Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
Fungsi penjualan yang merupakan fungsi operasi harus dipisahkan dari fungsi
kas yang merupakan fungsi penyimpanan. Penerimaan kas dilakukan oleh
bagian kasa akan dicek kebenarannya oleh Bagian Order Penjualan, karena
dalam sistem penjualan tunai transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai
tidak akan terjadi tanpa diterbitkannya faktur penjualan tunai oleh Bagan Order
Penjualan.
Pada LABALA SHOES, fungsi penjualan sudah terpisah dari fungsi
penerimaan kas. Fungsi penjualan sudah dijalankan dengan baik oleh
Bagian penjualan tanpa merangkap fungsi penerimaan kas yang sudah
dijalankan oleh bagian kas.
Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
Berdasarkan unsur sistem pengendalian intern yang baik, fungsi akuntansi harus
dipisahkan dari kedua fungsi pokok yang lain : fungsi operasi dan fungsi
penyimpanan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan
menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi.
Pada LABALA SHOES, belum terdapat fungsi akuntansi yang bertanggung
jawab dalam pencatatan akuntansi sehingga belum terlaksananya pencatatan
akuntansi.
48
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
Tidak ada transaksi penjualan tunai yang dilaksanakan secara lengkap hanya
oleh satu fungsi tersebut. Dengan dilaksanakannya pengecekan intern pekerjaan
setiap fungsi tersebut oleh fungsi yang lain.
Pada LABALA SHOES, belum terdapat fungsi akuntansi yang bertanggung
jawab dalam pencatatan akuntansi sehingga transaksi penjualan tunai yang
terlaksana pada LABALA SHOES hanya dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, dan fungsi kas.
B. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Penerimaan order dari pembelian diotorisasi oleh fungsi-fungsi penjualan
dengan menggunakan formulir faktur penjulan tunai.
Transaksi penjualan tunai dimulai dengan diterbitkannya faktur penjualan
tunai oleh fungsi penjualan. Faktur penjualan tunai harus diotorisasi oleh
fungsi penjualan agar menjadi dokumen yang sahih.
Pada LABALA SHOES sudah terdapat fungsi penjualan sehingga otorisasi
dalam menerima orderan dan pembuatan formulir faktur penjualan tunai
telah dilakukan oleh fungsi penjualan.
Penerimaan kas diotorisasikan oleh fungsi kas dengan cara
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan
menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.
Sebagai bukti bahwa fungsi penerimaan kas telah menerima kas dari pemebli,
fungsi tersebut harus membubuhkan cap “lunas” dan menempelkan pita
registerkas tersebut dokumen faktur penjualan tunai dapat memberikan
otorisasi bagi fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.
Pada LABALA SHOES penerimaan kas telah diotoriasi oleh fungsi kas
dengan cara membubuhkan tanda tangan sebagai ganti bentuk kegiatan
memberikan cap “lunas” akan tetapi fungsi kas belum melaksanakan
49
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
kegiatan mengoperasikan pita register kas sehingga belum terlaksananya
kegiatan menempelkan pita register kas pada faktur yang telah diotorisasi.
Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi gudang dengan cara membuat
dokumen Surat Pengeluaran Barang (SPB)
Membuat dokumen Surat Pengeluaran Barang (SPB) untuk membuktikan telah
diserahkannya barang kepada pembeli yang berhak.
Pada LABALA SHOES fungsi gudang belum melaksanakan kegiatan
membuat dokumen Surat Pengeluaran Barang (SPB) saat barang telah
diserahkan kepada pelanggan
Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi Harus Didasarkan atas
Dokumen Sumber yang Dilampiridengan Dokumen Pendukung yang
Lengkap.
Catatan informasi yang berasal dari dokumen sumber yang sahih. Kesahihan
dokumen sumber dibuktikan dengan dilampirkannya dokumen pendukung
yang lengkap, yang telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Pada LABALA SHOES belum terlaksananya kegiatan pencatatan akuntansi
yang dilaksanakan oleh fungsi akuntansi yang dimana akan menghasilkan
jurnal umum dan Laporan Penerimaan Kas
C. Praktik yang sehat
Faktur penjualan Tunai Bernomor Urut Cetak dan Pemakaiannya
Dipertaggungjawabkan oleh Fungsi Penjualan.
Dalam organisasi ini, setiap transaksi keuangan hanya akan terjadi jika
medapat otorisasi dari yang berwenang. Otorisasi dari yang berwenang
tersebut diwujudkan dalam bentuk tanda tangan pada formulir.
Pada LABALA SHOES Faktur penjualan tunai yang dipertanggung
jawabkan oleh fungsi penjualan telah bernomor urut tercetak.
50
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Jumlah Kas yang Diterima dari Penjualan Tunai Disetorkan Seluruhnya
ke Bank pada Hari yang Sama dengan Trnasaksi Penjualan Tunai atau
Hari Kerja Berikutnya.
Penyetoran segera seluruh jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai ke
Bank akan menjadikan jurnal kas perusahaan dapat diuji ketelitian dan
keandalannya dengan menggunakan informasi dari bank yang tercantum
dalam rekening koran bank.
Pada LABALA SHOES Belum terlaksananya kegiatan penyetoran kas ke
bank pada saat LABALA SHOES telah menerima sejumlah uang dari
penjualan tunai yang terjadi
4. Informasi dan Komunikasi
Pada LABALA SHOES setiap kebijakan, jobdesk, dan wewenang yang telah
ditetapkan oleh perusahaan harus dikomunikasikan dan diinformasikan kepada setiap
seluruh karyawan perusahaan. Serta adanya komunikasi antara manajer puncak
dengan bawahan setidaknya minimal terjalin 1 kali komunikasi sehingga tidak
mengurangi kesalahpahaman yang akan timbul.
5. Pemantauan
Pada LABALA SHOES adanya pengawasan ataupun pemantauan terhadap sistem
pengendalian internal yang telah ditentukan sehingga setiap kekurangan yang masih
ada dapat langsung dilaporkan kepada manajemen puncak untuk dilakukan evaluasi
dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Tugas !
Berdasarkan Sistem Pengendalian Intern tersebut, anda diminta untuk:
1. Buatlah usulan untuk sistem penerimaan kas pada LABALA SHOES sesuai dengan sistem
pengendalian intern! (berdasarkan evaluasi sistem)
2. Buatlah prosedur dan flowchart yang sudah sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern!
51
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Diagram (DFD)
DFD (Data Flow Diagram) adalah diagram aliran data untuk memisahkan secara jelas
proses logis dalam analisis sistem dari proses fisik perancangan sistem.
Ada 3 jenis diagram dalam DFD, yaitu :
4. Diagram Konteks : Diagram yang menjelaskan gambaran umum / garis besar
dalam suatu sistem.
5. Diagram Nol : Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan
yang ada dalam Diagram Konteks.
6. Diagram Level : Diagram yang menggambarkan proses dalam keseluruhan
yang ada dalam Diagram Nol.
Simbol-Simbol dalam DFD :
Simbol Nama Simbol Shape Keterangan
Entity (External
Entity 1)
Miscellaneous Orang atau organisasi
yang mengirim data ke
atau menerima data dari
sistem yang mewakili
terminal.
Proses (Devided
Process 2)
Miscellaneous Menggambarkan
pemrosesan data dalam
sistem.
Arus Data Line / Connector
Tool
Menggambarkan arus
data dalam sistem.
Data Store
Data Flow Diagram
Shapes
Tempat untuk
menyimpan / mengambil
data dalam suatu sistem.
52
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
DFD KASUS 2
SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI
Sistem Penerimaan Kas LABALA SHOES diawali dari dari system menyerahkan
Faktur Pembelian Tunai (FPT) kepada pembeli. Kemudian system menerima Faktur
Pembelian Tunai (FPT) dari pembeli. Kemudian system menyerahkan Faktur Pembelian
Tunai “lunas” (FPT “lunas”) dan Pita Register Kas (PRK) kepada pembeli. Lalu, system
menerima Bukti Setor Bank (BSB) dari Bank. Kemudian system menyerahkan Laporan
Penerimaan Kas (LPK) kepada pimpinan.
Dalam system penerimaan kas terdapat 5 proses, yaitu Membuat Faktur Penjualan
Tunai (FPT), Membuat Dokumen Keuangan, Membuat Surat Pengeluaran Barang (SPB),
Input Bukti Setor Bank (BSB), dan Pencatatan Akuntansi. Dalam proses Membuat Dokumen
Keuangan terdapat proses lanjutan yaitu Membuat Pita Register Kas (PRK) dan Mencap
“lunas” FPT, lalu dalam proses Pencatatan Akuntansi terdapat proses lanjutan yaitu Membuat
Jurnal Umum (JU) dan Membuat Laporan Penerimaan Kas (LPK)
Dalam proses Membuat Faktur Penjualan Tunai (FPT), system membutuhkan DATA
BARANG untuk menginput DATA BARANG. Lalu, menghasilkan Faktur Penjualan Tunai
(FPT) yang akan diserahkan kepada pembeli.
Dalam proses Membuat Dokumen Keuangan terdapat proses lanjutan yaitu Membuat
Pita Register Kas (PRK) dan Mencap “lunas” Faktur Penjualan Tunai (FPT). Pada kegiatan
membuat Pita Register Kas (PRK) system menerima Faktur Penjualan Tunai (FPT) dari
pembeli. Kemudian system membutuhkan DATA KAS untuk menginput dan mengupdate
DATA KAS. Kemudian system menghasilkan Faktur Penjualan Tunai (FPT) dan Pita
Register Kas (PRK) yang diserahkan ke kegiatan selanjutnya yaitu Mencap “lunas” FPT.
Pada kegiatan Mencap “lunas” FPT system menerima Faktur Penjualan Tunai (FPT) dan Pita
53
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Register Kas (PRK) dari kegiatan sebelumnya. Kemudian system menghasilkan FPT “lunas
PRK yang akan diserahkan ke proses Membuat Surat Pengeluaran Barang (SPB), Input Bukti
Setor Bank (BSB), dan Pencatatan Akuntansi.
Dalam proses membuat Surat Pengeluran Barang (SPB) system menerima FPT
“lunas” dan Pita Register Kas (PRK) dari proses Membuat Dokumen Keuangan. Kemudian
system membutuhkan DATA BARANG untuk menginput dan mengupdate DATA
BARANG. Kemudian system menghasilkan FPT “lunas” dan Pita Register Kas (PRK) yang
diserahkan kepada pembeli, kemudian menghasilkan Surat Pengeluaran Barang (SPB) yang
diserahkan ke proses Pencatatan Akuntansi.
Dalam proses Input Bukti Setor Bank (BSB), system menerima FPT “lunas”dan Pita
Register Kas (PRK) dari proses Membuat Dokumen Keuangan. Kemudian system menerima
Bukti Setor Bank (BSB) dari Bank. Lalu system membutuhkan DATA KAS untuk
menginput DATA KAS. Kemudian system menghasilkan BSB yang akan diserahkan kepada
proses Pencatatan Akuntansi.
Dalam proses Pencatatan Akuntansi terdapat proses lanjutan yaitu Membuat Jurnal
Umum (JU) dan Membuat LPK. Pada kegiatan Membuat Jurnal Umum, system menerima
FPT “lunas” dan PRK dari proses Membuat Dokumen Keuangan, Surat Pengeluaran Barang
(SPB) dari Proses Membuat SPB dan Bukti Setor Bank (BSB) dari proses Input BSB.
Kemudian system menghasilkan Jurnal Umum (JU) yang akan diserahkan kegiatan
selanjutnya yaitu membuat LPK. Pada kegiatan membuat LPK system menerima Jurnal
Umum dari kegiatan sebelumnya. Kemudian system menghasilkan LPK yang akan
diserahkan kepada Pimpinan.
Tugas !
Buatlah Data Flow Diagram berdasarkan prosedur yang telah diuraikan diatas !
54
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
MICROSOFT ACCESS
Microsoft Access adalah salah satu pengolah database termudah dan handal, produk
microsoft walaupun dalam penereapan program berorientasi objek mengalami kesulitan tetapi
Microsoft Access tercepat dan termudah dalam membuat program aplikasi bisnis.
Memulai Microsoft Access dapat dilakukan beberapa cara antara lain:
1. Memulai menu utama Window Start > All Program > Microsoft Office > Microsoft
Access.
2. Klik dua kali ikon/shortcut Microsoft Access jika telah dibuat di wallpaper window.
ELEMEN DASAR MICROSOFT ACCESS
Untuk memperlancar membuat program sebaiknya mengenal elemen dasar Microsoft
Access terlebih dahulu , yang terdiri dari :
[1] Baris Judul (Title Bar)
Baris judul merupakan informasi yang berada pada pojok kiri window berisi
informasi aplikasi yang sedang aktif.
[2] Baris Menu (Menu Bar)
Baris menu adalah menu yang berbentuk pulldown dapat di pilih dengan mengklik
menunya. Menu pilihan antara lain: File, Edit, View, Insert, Tools, Windows dan
Help.
[3] Baris Toolbar (Toolbars)
Baris toolbar adalah ikon yang berisi perintah yang sering digunakan, berada di
bawah baris menu.
[4] Task Pane
Task Pane adalah jendela yang ditampilkan sebelah kanan area kerja, yang
membantu pemakai dalam mengedit atau menyunting database, isinya disesuaikan
dengan pekerjaan yang sedang dilakukan
55
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[5] Tombol Ukuran (Sizing Button)
Tombol ukuran berisi tombol minimize untuk memperkecil ukuran window,
tombol maximize untuk memperbesar ukuran window, tombol restore untuk
mengembalikan ke ukuran semula atau ukuran sebelumnya dan tombol close untuk
menutup jendela dan mengakhiri program aplikasi.
[6] Baris Penggulung (Scroll Bar)
Baris penggulung adalah fasilitas untuk melihat objek-objek yang terdapat pada
jendela database dengan menarik batang mendatar (Horizontal Scroll Bar) dan
batang tegak (Vertical Scroll Bar).
Tipe-tipe data (Data Type) di Microsoft Access terdiri dari :
k. Text
Text dapat menerima huruf, angka, spasi dan tanda baca.Kapasitas text dapat
menampung hingga 255 karakter.
l. Memo
Memo dapat menerima teks apa saja panjang maksimal 65535 karakter.
m. Number
Number dapat menerima data yang berisi bilangan.
n. Date / Time
Date / Time dapat menerima tanggal / waktu range tahun 100 hingga 9999.
o. Currency
Currency data dalam bentuk mata uang, dengan karakter 15 digit di sebelah kiri titik
desimal dan 4 digit di sebelah titik desimal.
p. AutoNumber
Auto Number berisi bilangan yang berurutan atau bilangan acak yang unik secara
otomatis.
56
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
q. Yes / No
Yes / No berisi nilai Yes atau No.
r. OLE Object
OLE Object berisi objek yang dikaitkan (linked) atau disisipkan (embedded).
s. Hyperlink
Hyperlink dapat diisi dengan alamat hyperlink (URL) supaya terkait dengan objek atau
data yang tersimpan di lokasi tertentu
t. Lookup Wizard
Lookup Wizard untuk memilih nilai dari tabel lain atau dari daftar nilai menggunakan
list box atau combo box.
MEMBUAT DATABASE BARU
Database adalah suatu wadah tempat table-table, queries, forms, reports, pages, macros,
modules dan lainnya.
Cara membuat Database baru, sebagai berikut :
[1] Pilih New Blank Database-Blank Database
[2] Pada kotak isian File Name, ketik nama file database db_nama_kelas
[3] Klik Create, sehingga tampilan seperti gambar di bawah ini:
57
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
58
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
DARI PENJUALAN TUNAI
MERANCANG DAN MEMBUAT TABLE BARU
DENGAN FASILITAS CREATE TABLE IN DESIGN VIEW
Tabel adalah tempat data atau record-record diletakkan, tabel terdiri dari baris (row)
sering juga disebut dengan record dan kolom (column) sering juga disebut dengan field.
Berikut adalah struktur daftar table
Keterangan : (*) Primary Key
(**) Secondary Key
1. Tabel_Pembeli
Field Name Data Type Field Size
*Kode_Pembeli Text 10
Nama_Pembeli Text 20
Alamat Text 40
No_Telp Text 15
2. Tabel_Memiliki
Field Name Data Type Field Size Format
**Kode_Pembeli Text 10
**No_Kas_Masuk text 25
3. Tabel_Kas
Field Name Data Type Field Size Format
*No_Kas_Masuk Text 25
Tgl_Kas_Masuk Date/Time Medium Date
Jumlah_Kas currency “Rp”#,###
59
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
4. Tabel_Mengurangi
Field Name Data Type Field Size Format
**No_Kas_Masuk Text 25
**Kode_Barang Text 10
5. Tabel_Barang
Field Name Data Type Field Size Format
*Kode_Barang Text 10
Nama_Barang Text 20
Jumlah_Barang Text 20
Harga_Satuan currency “Rp”#,###
Berikut Daftar Tabel pada Sistem Pembelian Tunai LABALA SHOES:
1. Tabel_Pembeli
Kode_Pembeli Nama_Pembeli Alamat No_Tlp
AP Andika Pratama Jl.Sakti Guna No.23 Jakarta 021-64793
RA Rani Andriyani Jl.Siliwangi No.54 Bogor 021-65743
NE Noviana Elizami Jl.Pemuda 5 No.8 Depok 021-68326
2. Tabel_Memiliki
Kode_Pembeli No_Kas_Masuk
AP KS-001
RA KS-002
NE KS-003
60
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
3. Tabel_Kas
No_Kas_Masuk Tgl_Kas_Masuk Jumlah_Kas
KS-001 27-Sept-2017 Rp.12.650.000
KS-002 15-Nov-2017 Rp.18.000.000
KS-003 22-Des-2017 Rp.7.500.000
4. Tabel_Mengurangi
No_Kas_Masuk Kode_Barang
KS-001 SJ-847
KS-002 SJ-479
KS-003 SJ-285
5. Tabel_Barang
Kode_Barang Nama_barang Jumlah_Barang Harga_Satuan
SJ-847 Sepatu Anak 55 Rp.230.000
SJ-479 Sepatu Running 40 Rp.450.000
SJ-285 Sepatu wanita 25 RP.300.000
Membuat Database dengan Menggunakan Ms. Access
2. MEMBUAT TABEL
Langkah-langkah membuat tabel :
Pilih New Blank Database-Blank Database
[2] Pada kotak isian File Name, ketik nama file database Nama_Kelas
[3] Klik Create
61
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[4] Lalu akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini. Pilih tool bar View
dipojok kiri dan pilih Design View.Lalu isi table name dengan Tabel_Pembeli. Klik
OK.
62
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[5] Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini. Isi Field Name,
Data Type dan Field Size sesuai struktur Tabel Pembeli diatas.
[6] Kemudian untuk field Kode_Pembeli dijadikan kunci utama (Primary Key). Untuk
membuat suatu field yang akan menjadi kunci utama, klik field yang akan menjadi
kunci utama, kemudian klik ikon primary key atau klik kanan pada field
Kode_Pembeli dan pilih Primary Key.
63
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[7] Bila semua sudah selesai dikerjakan, maka simpanlah tabel yang telah dibuat dengan
mengklik kanan pada Tabel Pemasok, kemudian pilih Save.
64
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[8] Setelah itu masukkan record dengan cara mengetik manual isi data yang ada pada
Tabel Pembeli dengan cara mengklik View pojok kiri atas pada menu bar, kemudian
pilih Datasheet_view maka tabel akan tampil menjadi seperti dibawah ini:
65
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[9]. Untuk menambah tabel baru caranya pada menu bar pilih Create – kemudian pilih Table
Kemudian ulangi langkah nomor 4 – 9 untuk pembuatan Tabel Memiliki, Tabel Kas, Tabel
Mengurangi, , dan Tabel Kas, yang membedakan hanya pada saat membuat beberapa field
menjadi kunci utama (primary key).
3. MERELASIKAN TABEL
Untuk menjaga integritas data maka perlu menghubungkan field-field dari satu tabel
dengan tabel yang lain, hubungan antar tabel biasanya berdasarkan field-field yang sama
(field penghubung). Model objek juga dapat dipakai untuk mengetahui hubungan antar
tabel, hubungan antar tabel biasanya berdasarkan kunci utama (primary key).
Langkah-langkah merelasikan tabel :
[1] Close semua tabel , lalu pilih Database Tools pada menu bar, lalu klik Relationships.
66
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
67
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[2] Setelah itu klik akan muncul kotak dialog Show Table. Kemudian pilih seluruh table
bisa dengan cara memblok semua data table yang tersedia, kemudian klik add. Setelah itu
klik close
[3] Sehingga akan tampil window seperti ini :
68
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
Kemudian rapihkan table sesuai dengan gambar diwah ini :
[4] Cara merelasikan fieldnya dilakukan secara manual yaitu dengan klik field kunci primary key
daritabel produksi lalu Drag ke masing-masing tabel lainnya sesuai dengan field kunci yang
sama, maka akan muncul kotak dialog dibawah. Kemudian lakukan penceklisan pada Enforce
Referential Integrity di Edit Relationships.
69
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
[5] Klik Create dan akan muncul tampilan seperti ini :
[6] Lalu lakukan langkah-langkah sebelumnya untuk merelasikan field dari masing-masing table
[7] Lakukan langkah diatas untuk semua tabel sehingga akan menampilkan hasil akhir relationship
tabel Sistem Pembelian Tunai seperti dibawah ini :
70
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma
71
Praktikum APSIA 2017 – 2018
Laboratotium AKuntansi Lanjut A
Universitas Gunadarma