(analisis perancangan kerja) pembakuan sistem kerja bab ii

Upload: fairus-tin-08

Post on 19-Jul-2015

162 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

Studi Gerakan Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa bagian

badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Gerakan yang dilakukan oleh pekerja ada dua yaitu gerakan efektif dan gerakan tidak efektif. Gerakan efektif adalah gerakan yang dilakukan seorang operator sudah tepat atau sudah sesuai dengan gerakan yang dibutuhkan. Gerakan non efektif adalah apabila seorang operator melakukan gerakan yang tidak perlu dilakukan. Monden, Yasuhiro. 2000. Analisa pekerjaan dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan pemisahan dan penguraian atas gerakan-gerakan dasar pembentuknya. Gerakan dasar ini dikembangkan oleh F.B.Gilberth dan Lilian Gilberth yang berjumlah 17 gerakan dasar dan dibagi dalam 4 kelompok, yaitu: 1. Kelompok Utama a. Perakitan (assembly) Gerakan untuk menggabungkan suatu objek dengan objek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. Gerakan merakit diawali dengan gerakan mengarahkan dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan. Perakitan dianggap selesai apabila objek sudah tergabung dengan sempurna. b. Memakai (use) Gerakan satu tangan atau kedua-duanya dipakai untuk menggunakan alat. c. Lepas rakit (diassemble) Gerakan untuk melepas dua bagian objek dipisahkan dari satu kesatuan. Gerakan ini diawali dengan gerakan memegang dan diakhiri dengan gerakan memisahkan objek. 2. Penunjang a. Memegang (grasp) Gerakan memegang objek didahului gerakan menjangkau dan dilanjutkan gerakan membawa.

II-1

b. Menjangkau (reach) Gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik mendekati maupun menjauhi. Gerakan ini didahului dengan gerakan melepas dan diakhiri oleh gerakan memegang. c. Membawa (move) Gerakan perpindahan tangan, tangan dalam keadaan terbebani. Gerakan ini didahului oleh gerakan memegang dan diakhiri dengan gerakan melepaskan atau mengarahkan. d. Melepas (release) Gerakan yang terjadi bila seorang operator melepaskan objek yang dipegangnya atau merupakan gerakan yang relatif singkat. Gerakan ini diawali dengan mulai melepaskan objek dan berakhir sampai tangan tidak lagi menyentuh objek. 3. Pembantu a. Mencari (search) Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi objek. Gerakan ini dimulai pada saat mata mulai mencari objek dan berakhir bila objek sudah ditemukan. b. Memilih (select) Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur. Gerakan ini dimulai pada saat mata dan tangan mulai mencari sampai objek ditemukan. c. Mengarahkan (position) Gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu lokasi tertentu dan biasanya didahului gerakan mengangkut dan diikuti gerakan merakit. d. Mengarahkan sementara (pre poition) Merupakan elemen gerakan mengarahkan yang dilakukan operator pada suatu tempat hanya untuk sementara. e. Memegang untuk memakai (hold) Memegang tanpa menggerakkan objek yang dipegang tersebut.

II-2

f. Pemeriksaan (inspect) Pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. 4. Elemen Gerakan Luar a. Kelambatan yang tak terhindarkan (anavoidable delay) Kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi dari luar kemampuan pengendalian kerja. b. Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable) Kelambatan yang diakibatkan hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh pekerjaan yang baik disengaja maupun tidak sengaja. c. Merencana (plan) Merupakan proses mental, dimana operator berpikir untuk menentukan untuk mengambil tindakan selanjutnya. d. Istirahat untuk menghilangkan (fatique) Waktu untuk mengembalikan kondisi badannya dari rasa fatique, sebagai akibat kerja berbeda. Tujuan dari studi gerakan: 1. Mengembangkan metode dan sistem yang lebih baik sehingga ongkos produksi lebih murah. 2. Standarisasi metode dan sistem kerja. Dengan adanya standarisasi metode pada studi gerakan maka kita akan dapat memperbaiki sistem kerja yang telah ada dengan memilih metode-metode terbaik. 3. Menentukan waktu yang dibutuhkan oleh pekerja yang terlatih yang bekerja pada kondisi normal dan operasi yang spesifik. 4. Membantu melatih pekerja dengan metode yang lebih baik. Pekerja akan lebih mudah dalam melakukan pekerjaannya, baik mengenai gerakan-gerakan apa saja yang dilakukannya maupun mengenai sistem kerja. 2.2 Ekonomi Gerakan Ekonomi gerakan adalah perancangan sistem kerja yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang diinginkan.

II-3

Untuk dapat merancang sistem kerja yang baik seorang perancang kerja harus dapat menguasai dan mengendalikan faktor-faktor yang membentuk suatu sistem kerja. Faktor-faktor tersebut bisa dilihat dalam kelompok besarnya yaitu, sebagai berikut: 1. Manusia (man) Bagaimana sebaiknya posisi operator pada saat proses kerja berlangsung agar mampu memberikan gerakan-gerakan kerja yang efektif dan efisien. 2. Mesin (machine) Bagaimana desain dari mesin atau peralatan kerja lainnya, apakah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. 3. Material Bagaimana caranya mendapatkan material, jenis material yang mudah diproses, dan lain-lain. 4. Lingkungan kerja fisik Bagaimana kondisi lingkungan kerja fisik tempat operasi kerja tersebut dilaksanakan. Apakah dirasakan cukup aman dan nyaman. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan yaitu: 1. Gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia dengan gerakangerakannya. Dalam melakukan pekerjaan sebaiknya gerakan-gerakan yang dilakukan sesuai dengan kondisi atau tubuh pekerja sehingga memudahkan dalam pekerjaan. Gerakan yang dihubungkan dengan tubuh manusia dengan gerakangerakannya yaitu sebagai berikut : a. Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama supaya pekerjaan lebih cepat selesai. b. Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat. Pada saat bekerja jika ketua tangan berhenti pada saat yang bersamaan akan menyebabkan pekerjaan lebih lama selesai. c. Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris dan berlawanan arah.

II-4

d. Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu hanya menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. e. Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaannya. f. Kurangi gerakan patah-patah dan banyak merubah gerakan. Gerakan patah-patah akan menyulitkan dalam pekerjaan dan menyebabkan kelelahan. g. Gerakan balistik akan lebih cepat dan teliti daripada gerakan yang dikendalikan. h. Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah mungkin, pekerjaan yang dirancang semudah mungkin akan memudahkan dalam pengerjaan dan pekerja tidak cepat lelah. Hal ini juga mengurangi beban mental operator. i. Usahakan sedikit mungkin gerakan mata. 2. Gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja Tata letak tempat kerja mempunyai pengaruh besar dalam pekerjaan. Tata letak yang bagus akan menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja, memudahkan dalam bekerja dan pekerjaan lebih teratur. Tata letak yang kurang bagus akan menyulitkan dalam pekerjaan, dan terjadi kekacauan alur pekerjaan. Gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat kerja terdiri atas : a. Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang tetap. Tempat peralatan yang tidak tetap akan menyebabkan pekerjaan akan susah untuk mencarinya dan jika dan ada pegawai baru maka hal ini akan lebih menyulitkan. b. Tempatkan bahan-bahan peralatan ditempat yang mudah, cepat dan mudah untuk dicapai. Peralatan atau bahan yang ditempatkan ditempat yang lebih mudah untuk dicapai akan menghemat waktu dalam bekerja. c. Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya

memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga badan yang akan dipakai selalu tersedia ditempat yang dekat untuk diambi

II-5

d. Sebaiknya untuk menyalurkan obyek yang sudah selesai dirancang mekanismenya yang baik. Alur pekerjaan yang baik adalah alur pekerjaan yang teratur dan berurutan serta tidak simpang siur. e. Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dengan urutan terbaik. f. Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan. Posisi kerja yang tidak nyaman akan cepat menimbulkan kelelahan karena tempat duduk tidak nyaman maka pekerja akan risih dalam bekerja. g. Tipe tinggi kursi harus sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya bersikap yang baik. Kursi yang tidak sesuai dengan penggunaannya akan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penggunanya. h. Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan. 3. Gerakan dihubungkan dengan perencanaan peralatan a. Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat ditingkatkan. b. Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian agar mempunyai lebih dari satu kegunaan. Peralatan yang multi fungsi akan memudahkan dalam pekerjaan, menghemat waktu karena kita tidak perlu mengganti alat setiap saat. c. Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam memegang dan menyimpan. d. Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri misalnya dalam mengetik. Beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari. e. Roda tangan, palang dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian sehingga beban dapat melayaninya dengan posisi yang baik, dan dengan tenaga yang minimum.

II-6

2.3

SMED (Single Minute Exchange Of Die) SMED merupakan prinsip, konsep dan teknik yang digunakan untuk

menurunkan waktu set-up. SMED sesuai diterapkan terutama dengan tuntunan akan diverifikasikan produk dan semakin mengecilnya jumlah unit produk dalam satu lot. Volume produksi yang kecil untuk setiap produk menjadikan ukuran lot akan semakin mengecil dan akan sering terjadi set-up mesin, sehingga set up sendiri akan menjadi permasalahan nantinya. Penurunan waktu set-up akan mempersingkap manufacturing lead time, bahkan juga mengurangi bottle neck, menurunkan ongkos produksi dan dapat meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Waktu set up terbagi dua, yaitu : 1. Internal set-up yaitu kegiatan set-up yang hanya dapat dilakukan pada saat mesin berhenti/diam. Contohnya penyetelan mesin sebelum operasi. 2. External set-up : yaitu kegiatan set-up yang dapat dilakukan pada waktu mesin sedang berjalan atau beroperasi. Contoh : mengencagkan baut jika ada yang longgar saat beroperasi. SMED terdiri dari 3 langkah utama yang sebelumnya didahului oleh langkah pendahuluan: Langkah pendahuluan: pada bagian kegiatan set-up belum dapat ditentukan atas internal set-up dan eksternal set-up. a. Langkah pertama: memisahkan internal set-up dengan eksternal set-up b. Langkah kedua: mengubah internal set-up menjadi eksternal set-up c. Langkah ketiga: menyederhanakan seluruh aspek operasi set-up 2.4 Konsumsi Energi Konsumsi energi biasanya dilakukan dengan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung pada saat istirahat. Untuk merumuskan hubungan antara energi dengan jumlah denyut jantung per menit, dilakukan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi. Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung adalah regresi kudratis dengan persamaan: Y = 1.80411 0.0229038x + 4.71733.106 4x2 II-7

Dimana: Y = energi (kilokalori permenit) X = kecepatan denyut jantung (denyut permenit) Setelah besaran kecepatan jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk matematis sebagai berikut: KE = Et Ei Dimana: KE = Konsumsi energi untuk kegiatan kerja ( kilokalori / menit ) Et = Pengeluaran energi pada saat waktu kerja ( kilokalori / menit ) Ei = Pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori / menit) 2.5 2.5.1 Pengukuran Waktu Kerja Tidak Langsung MOST (Maynard Operation Sequence Technique) MOST adalah salah satu teknik pengukuran kerja yang disusun berdasarkan urutan sub-sub aktifitas. Urutan-urutan aktifitas ini diperoleh karena pada dasarnya gerakan-gerakan itu memiliki pola-pola yang berulang, seperti memegang, menjangkau, memposisikan objek dan pola-pola tersebut

didefinisikan dan diatur sebagai mana urutan kejadian yang diikuti dengan perpindahan objek. MOST terdiri dari dua model: Model Urutan Dasar (The Basic Sequence Models) Model urutan ini terdiri dari tiga model yaitu: a. The General Move (urutan gerakan umum) The General Move (urutan gerakan umum) dipakai pada material/objek yang bergerak bebas di udara tanpa hambatan. Model ini dipakai jika terjadi perpindahan objek dengan bebas. Maksudnya dibawah kendali manual, objek perpindahan tanpa hambatan. Misalnya kasus sebuah balok diangkat dari bawah meja ke atas meja. Karakteristik model general move, yaitu: - Mengendalikan objek dengan tangan II-8

- Menempatkan objek - Menjangkau objek dengan satu atau dua tangan pada jarak tertentu, dengan atau tanpa gerakan badan - Memindahkan objek dalam jarak tertentu ke tempat yang dituju dengan atau tanpa gerakan badan - Kembali ketempat semula Sehingga untuk model gerakan umum tersebut dapat dinyatakan dalam huruf-huruf yang menyatakan aktifitas-aktifitas dengan tambahan parameter untuk gerakan badan adalah: A Dimana : A : Jarak yang ditempuh untuk melakukan tindakan parameter, semua gerakan jari, tangan, dan kaki baik dalam membawa beban atau tidak. B : Gerakan badan ini berhubungan dengan gerakan vertikal badan atau untuk mengatasi gangguan terhadap gerakan badan. G : Parameter ini mencakup semua gerakan manual yang dipakai untuk mengendalikan objek. P : Parameter ini merupakan akhir dari kegiatan memindahkan, yaitu mengatur sebelum melepaskan kendali terhadap objek tersebut. Memperoleh / A B G / Meletakkan A B P / / Kembali A B G B P A

Keterangan: 1. Bagian Pertama yaitu memperoleh, yang memberikan tindakan menjangkau objek dengan gerakan badan, dan pengendalian terhadap objek. Parameter A menunjukkan jarak dari tangan atau badan untuk menjangkau objek, sedangkan B menyatakan kebutuhan dari gerakan badan pada saat bertindak. Derajat kesulitan ditentukan oleh parameter G, yaitu tingkat pengendalian yang diperlukan objek. 2. Bagian Kedua yaitu meletakkan, memberikan tindakan memindahkan objek ke suatu lokasi. Seperti sebelumnya parameter A dan B menunjukkan jarak

II-9

dari tangan atau badan untuk membawa objek, sedangkan penempatan objek dinyatakan oleh parameter P. 3. Bagian Ketiga yaitu menunjukkan jarak yang tempuh untukkembali ketempat semula. Contoh: Seorang operator mesin perkakas mengambil benda kerja dari meja dan meletakkan pada sebuah palet, asumsi operator berdiri dekat benda kerja, dimana benda kerja tersebut ringan, palet berjarak 10 langkah dari operator dan terletak dilantai, dan selesai itu operator kembali ke tempat semula. Maka urutan modelnya adalah: A1 B0 G1 A16 B6 P1 A16

Waktu yang diperlukan untuk melakukan aktifitas ini dapat dihitung dengan menjumlahkan semua nilai indeks, kemudian dilakukan 10 untuk konversi ke TMU, yaitu: = (1 + 0 + 1 + 16 + 6 + 1 + 16) x 10 = 410 TMU = 410 x 0.036 = 14.76 detik Catatan: 1 TMU = 0.036 detik, jadi kegiatan dinyatakan dalam detik

II-10

Tabel 2.1 Nilai Indeks Gerakan Umum M> Indeks A Action Distance 0 < 7 inc < 5 inc 1 Within Reach Light object Light object SIMO 3 1-2 steps Bed arise OCC & Non SIMO Adjustment light 3 Lay aside Loose fit 1 ABGABPA B Body Motion GENERAL MOVE G Gain Control Hold Toss 0 P Place Indeks

50% Heavy or Bilky prossur doubled blind obstructed disengage interlocked collect or

6

3-4 steps

Bend arise

&

Care or precision heavy blind obstructed intermediate pressure or

10 16

5-7 steps 8-10 steps

Sit or stand Trough door climb on of off

10 16

b. Urutan Gerak Terkendali (The Controlled Move Seguence) Model seperti ini menggambarkan perpindahan objek secara manual dikendalikan oleh satu jalur. Gerakan objek ini dibatasi oleh sedikitnya satu arah karena kontak atau menempel dengan objek lainnya. Urutan dari sub aktifitas model ini adalah:

II-11

a. Menjangkau objek dengan satu atau dua tangan pada jarak tertentu atau tanpa gerakan badan b. Mengendalikan objek tanpa alat c. Memindahkan objek dalam keadaan terkendali d. Waktu untukmemproses objek jika ada e. Mengatur objek yang diikuti dengan gerakan terkendali atau akhir dari proses f. Kembali ketempat semula Apabila rangkaiannya dinyatakan dengan huruf maka urutannya: A B G M X I A

Dimana parameter A, B dan G sama dengan model untuk gerakan umum M : Gerakan terkendali, mencakup semua gerakan manual yang diarahkan atau gerakan dari objek dalam jalur yang terkendali. X : Waktu proses, termasuk dari bagian dari kerja yang terkendali karena proses atau dimesin bukan aktifitas manual. I : Penyesuaian, parameter ini berhubungan dengan aktifitas manual yang termasuk juga dengan gerakan terkendali atau akhir dari waktu proses untuk mengatur objek yang sesuai dengan keinginan. Model seperti ini apabila dipakai maka objek peralatannya dibatasi karena peralatan tersebut menempel dengan objek lain seperti simbol, tuas, engkol, atau karena bahan atau peralatan tersebut dikendalikan selama bergerak dengan bersentuhan terhadap permukaan dari objek lain, misalnya mendorong peti diatas lantai. Seperti halnya pada model urutan gerakan umum, maka pada model inipun kita bagi menjadi tiga bagian yaitu: Memperoleh / / / A Contoh: Seorang operator meraih sebuah karton yang berat dengan tangannya, kemudian mendorong sejauh 45 cm diatas konveyor. Maka urutan modelnya adalah: B G / Memindahkan atau menjalankan M x I / / / A / kembali

II-12

A1 Maka waktunya adalah:

B0

G3

M3

X0

I0

A0

= (1 + 0 + 3 + 3 + 0 + 0 + 0) x 10 = 70 TMU Tabel 2.2 Indeks Nilai Model Urutan Gerakan Terkendali M> Index M Move Controlled Push/pull/plot ABGMXIA X Process time Minute Hour s 0.5 0.01 0.000 1 To one point 1 I Align Object Index

Crank Second (revs)

1

12 inc (30 cm) resistence, seat or unseat Hight Control 2 stages 4 inc

6

10 16

4-4 stages

6 11

4.5 7.0

0.07 0.1

0.0012 0.0015 Precisio n

10 16

c. Urutan Pemakaian Peralatan (The Tool Use Suguence) Model ini dikembangkan dari model gerakan umum, dengan tambahan paramater-parameter tertentu yang menunjukkan kegiatan yang memakai peralatan tangan atau untuk kasus-kasus tertentu, dengan proses mental. Ada lima aktifitas dalam model ini, yaitu: 1. Menjangkau objek 2. Menempatkan objek atau alat

II-13

3. Memakai alat 4. Melepaskan objek/alat 5. Kembali ke tempat semula Kelima rangkaian sub tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu: Memperoleh / Objek/alat A B G / / Menempatkan Objek/alat A B P / / / Memakai alat / / / Melepaskat objek/alat A B / / A Kembali

G /

Ruang kosong dalam bagian memakai alat diisi dengan: F : Mengencangkan, parameter ini berhubungan dengan perakitan suatu objek lainnya secara mekanik, dengan memakai jari, dan peralatan tangan. L : Melonggarkan, berhubungan dengan melepas rakit suatu objek dengan objek lainnya secara mekanik dengan memakai jari, tangan dan peralatan tangan. C : Memotong, menggambarkan aktifitas manusia untuk memisahkan, membagi atau membuat bagian dari objek dengan menggunakan bagian yang tajam dari perkakas tangan. M : Mengukur, berhubungan dengan kegiatan untuk menentukan karakteristik fisik tertentu dari suatu objek dengan membandingkannya dengan alat ukur standar R : Mencatat, mencakup kegiatan manual dengan pensil, pena, kapur, atau alat tulis lainnya dengan maksud mencatat informasi. T : Berpikir, berhubungan dengan kegiatan mata dan aktifitas mental untuk mendapatkan informasi atau memeriksa objek. Contoh: Suatu operasi perakitan dengan memakai baut untuk mengencangkan satu objek dengan objek yang lainnya. Pertama-tama, operator mengambil baut dari tempatnya dalam jangkauan tangan dan menempatkannya pada lokasi tertentu. Kemudian diputar sebanyak 3 kali dengan jari. Maka urutan modelnya adalah: A1 B0 G1 A1 B0 P3 F6 A0 B0 P0 A0

Waktu penyelesaian aktifitas tersebut adalah: = (1 + 1 + 1 + 3 + 6) x 10

II-14

= 120 TMU 2.5.2 Pengukuran Waktu Metoda (Motion Time Measurement) Pengukuran waktu metoda membagi gerakan-gerakan kerja atas elemenelemen gerakan menjangkau, mengangkat, memutar, posisi, melepas, lepas rakit, gerakan mata dan beberapa gerakan anggota badan lainnya. Gerakan waktu setiap elemen gerakan ini ditentukan menurut beberapa kondisi yang disebut dengan kelas-kelas. Kelas-kelas ini dapat menyangkut beberapa keadaan perhentian, keadaan objek disentuh atau dibawa, sulit mudahnya menangani objek atau kondisi-kondisi lain. 2.5.2.1 Gerakan-gerakan dasar pada pengukuran waktu metoda Gerakan-gerakan dasar pada pengukuran waktu metoda yaitu sebagai berikut: 1. Menjangkau

Menjangkau adalah gerakan dasar yang digunakan bila maksud utama dari gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari ke suatu tempat tujuan. Waktu yang dibutuhkannya berubah-ubah tergantung pada tujuan, panjang gerakan dan jenis menjangkau. 2. Mengangkut

Mengangkut adalah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa suatu objek ke suatu sasaran. 3. Memutar

Memutar adalah gerakan yang dilakukan untuk memutar tangan dengan baik dalam keadaan kosong maupun tanpa beban. Waktunya tergantung pada besarnya derajat pemutaran dan beratnya. 4. Memegang

Memegang adalah elemen dasar yang digerakkan dengan maksud utama untuk menguasai sebuah atau beberapa objek baik dengan jari maupun dengan tangan untuk memungkinkan melakukan gerakan dasar berikutnya. Diantaranya halhal yang mempengaruhi lamanya gerakan ini adalah mudah sulitnya dipegang, bercampur tidaknya dengan objek lain, bentuk objek dan lain-lain 5. Melepas

II-15

Melepas adalah gerakan dasar penguasaan atas suatu objek dengan jari atau tangan. Biasanya lepas tidaknya membutuhkan waktu untuk melakukannya, kecuali bila gerakannya terpisah dari gerakan lainnya. 6. Lepas Rakit

Lepas rakit adalah gerakan dasar untuk memisahkan suatu objek dengan objek lainnya, dua hal yang mempengaruhinya adalah mudah-sulitnya dipindahkan serta mudah-sulitnya dipegang. 7. Gerakan Mata

Umumnya gerakan mata tidak mempengaruhi waktu gerakan, kecuali gerakan diarahkan oleh mata. 8. Gerakan-Gerakan Badan Lainnya

Yang dimaksud dengan bagian-bagian badan lainnya adalah kaki, telapak tangan, serta bagian-bagian lainnya seperti lutut, pinggang dan lain-lain. 2.5.2.2 Notasi untuk gerakan Notasi umum setiap gerak pengukuran waktu metoda adalah a b c. Dimana: a : adalah elemen gerak yang bekerja b : jarak yang ditempuh c : kelas dari gerak yang bersangkutan Waktu-waktu gerak yang dicantumkan pada tabel-tabel pengukuran waktu metoda bersatuan TMU atau Time Measurement Unit yang berarti satuan pengukuran waktu. Besarnya 1 TMU sama dengan 0.00001 jam atau sama dengan 0.0006 menit. 2.5.3 Faktor Kerja (Work Factor) Pada faktor kerja, suatu pekerjaan dibagi atas elemen-elemen gerak menjangkau, membawa, pegang, mengarahkan sementara, merakit, lepas rakit, memakai, melepaskan, dan proses mental, sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan. Dalam menentukan waktu penyelesaiannya, yang diperhatikan adalah bagian badan yang menggerakkannya. Umumnya bagian badan yang bergerak adalah jari atau telapak tangan, putaran lengan, lengan, telapak kaki, dan kaki.

II-16

Selain itu diperhatikan pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi lamanya waktu gerakan yaitu jarak, berat atau hambatan, keadaan perhentian, pengarahan, kehatihatian gerakan dan perubahan arah gerak, yang semuanya ini disebut sebagai faktor-faktor kerja. 2.5.3.1 Variabel-Variabel dan Faktor-Faktor Kerja Ada empat variabel yang diperhitungkan disini, yaitu anggota badan yang digerakkan, jarak yang ditempuh, kontrol manual yang diperlukan dan berat atau tahanan yang menghambat. Dalam faktor kerja diperhatikan enam faktor anggota badan berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jari atau telapak tangan Putaran lengan Lengan Badan bagian atas Telapak kaki Jarak

Berat atau Tahanan Dua gaya yang harus diperhatikan adalah tahanan yang harus diatasi dan berat benda yang dipindahkan. Penyelidikan kerja menunjukkan bahwa berat atau tahanan, untuk sekelompok berat tertentu tidak mempunyai perbedaan yang berarti satu dengan yang lainnya sehingga perbedaan ini dapat diabaikan. Kontrol Manual Kontrol terhadap suatu gerakan mempengaruhi lamanya gerakan. Semakin besar kontrol diperlukan, semakin lama waktu yang dibutuhkannya. Besar kecilnya kontrol ditentukan oleh beberapa faktor dibawah ini yang tersangkut dalam suatu gerakan: 1. 2. 3. 4. Keadaan perhentian yang pasti (definite stop) Pengarahan (steering) Kehati-hatian (precaution) Perubahan arah gerak (change direction)

II-17

Perhentian yang Pasti Bila letak perhentian suatu gerakan merupakan tempat yang pasti maka perhentian ini disebut perhentian pasti. Pengarahan Bila letak perhentian suatu gerakan merupakan tempat yang pasti maka perhentian ini pengarahan. Kehati-hatian Gerakan yang pengerjaannya memerlukan kehati-hatian misalnya untuk menghindari, atau kontrol lain, mengandung faktor kehati-hatian didalamnya. Perubahan Arah Gerak Perubahan arah gerak adalah faktor yang tersangkut bila dalam suatu gerakan terjadi perubahan arah yang cuku tajam. 2.5.3.2 Waktu Gerak Menurut Cara Faktor Kerja Waktu gerak menurut cara faktor kerja dicantumkan dalam tabel-tabel waktu gerakan faktor kerja. Pada suatu gerakan dengan tiada satu faktor kerja yang bersangkutan disebut gerakan dasar (basic motion). Harga-harga yang dicantumkan dalam tabel tersebut memasukkan kelonggaran untuk kelelahan, kebutuhan-kebutuhan pribadi, dan kelambatan yang tidak dapat dihindarkan.

II-18