analisis peranan modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia

10
Oleh : ( 1 ) Agung Nusantara dan ( 2 ) Enny Puji Astutik STIE Stikubank Semarang dan Alumni STIE Stikubank Semarang ANALISIS PERANAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Agung Trianto – 41614010076 Teknik Industri

Upload: agungtrian

Post on 31-Jul-2015

33 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Oleh : ( 1 )Agung Nusantara dan ( 2 )Enny Puji AstutikSTIE Stikubank Semarang dan Alumni STIE Stikubank

Semarang

ANALISIS PERANAN MODAL ASING TERHADAPPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Agung Trianto – 41614010076

Teknik Industri

Page 2: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• ABSTRAK• Masih tertinggalnya perekonomian Indonesia pada awal

orde baru, mendorong pemerintah untuk mencari sumber pembiayaan pembangunan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Investasi asing bagi Indonesia merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan dalam proses pembangunan di Indonesia.

• Dari berbagai penelitian diperoleh kesimpulan yang berbeda-beda mengenai kontribusi investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian di arahkan untuk menganalisis kontribusi investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan variabel penanaman modal asing), utang luar negeri dan tabungan domestik.

Page 3: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• 1. Pendahuluan• Pada awal tahap pembanguan I (Repelita I), Indonesia jauh tertinggal dibandingkan

dengan beberapa negara ASEAN. Pendapatan nasional Indonesia sebesar US $ 80 perkapita pada tahun 1971, sedangkan beberapa negara ASEAN sudah mencapai ± US $ 200 per-kapita. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia 1960 – 1970 kurang dari 4% per-tahun. Tingkat pembentukan modal domestik juga sangat rendah, kurang dari 8% dari PDB, dan tidak cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (Basuki dan Sulistyo, 1997: 51).

• Selama Pembangunan Jangka Panjang I (PJPT I), utang luar negeri berperan sebagai dana tambahan untuk mempercepat laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia. Selama periode tersebut , pembayaran kembali kewajiban yang terkait dengan utang luar negeri belum dianggap beban bagi perekonomian nasional, karena sebagian besar kewajiban pembayaran utang masih terdiri dari pembayaran bunga pinjaman saja. Sejak 1990, cicilan pokok pinjaman sudah harus mulai dibayar, namun tabungan domestik masih belum memadai, akibatnya total kewajiban menjadi lebih besar dari pinjaman baru. Dengan kata lain, sejak saat itu sudah terjadi transfer negatif modal neto (net negatif resources transfer). Transfer negatif modal neto tersebut dibiayai dari hasil pengetatan konsumsi dalam negeri dan pengetatan pengeluaran pemerintah, sehingga kemampuan keuangan pemerintah untuk membiayai pembangunan prasarana dan investasi sosial menjadi semakin terbatas (Arryman, 1999).

Page 4: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• 2. Review Beberapa Riset Terkait

• Studi empiris mengenai pengaruh arus masuk modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang telah banyak dilakukan. Peran modal asing dalam perekonomian atau pertumbuhan ekonomi sampai saat ini masih diperdebatkan, baik mengenai intensitas maupun arahnya. Menurut Michael F. Todaro (1994) terdapat dua kelompok pandangan mengenai modal asing. Pertama, kelompok yang mendukung modal asing, mereka memandang modal asing sebagai pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan, devisa, penerimaan pemerintah, ketrampilan manajerial, serta untuk mencapai tingkat pertumbuhan. Kedua, kelompok yang menentang modal asing dengan perusahaan multi nasionalnya, berpendapat bahwa modal asing cenderung menurunkan tingkat tabungan dan investasi domestik.

• Dengan menggunakan data tahun 1970 – 1986, Sritua Arif dan Adi Sasono (1987: 45-46) menemukan bahwa arus bersih modal asing yang masuk ke Indonesia, baik yang berupa investasi modal asing dan hutang luar negeri, setelah memperhitungkan pembayaran cicilan hutang, bunga dan keuntungan yang ditransfer pihak asing ke luar negeri, menunjukkjan nilai kumulatif negatif, bahkan modal asing ini cenderung berdampak mendesak keluar (crowding out) terhadap tabungan domestik. Hasil yang serupa juga dikemukakan oleh Rahman (1979), Griffin dan Enos (1970), Weiskoft (1972) Chenery dan Strout (1979), Hujman (1968) dan Mudrajat Kuncoro (1982) yang menunjukkan bahwa modal asing berpengaruh negatif terhadap tabungan domestik diberbagai negara berkembang termasuk Indonesia. Disamping itu, arus modal asing juga dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, walaupun secara statistik tidak signifikan. Studi-studi tersebut juga menemukan bahwa tabungan domestik lebih penting peranannya daripada modal asing, baik secara kuantitatif maupun statistik dalam menentukan pertumbuhan ekonomi, hanya studi Bangley (1978) yang menunjukkan bahwa utang luar negeri meningkatkan tabungan domestik, tapi ini hanya terjadi di negara Amerika Latin.

Page 5: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• 3. Metodologi• Data yang digunakan dalam studi ini merupakan data sekunder

berbentuk data time series tahunan. Data yang dipergunakan meliputi data pertumbuhan ekonomi (GDB) yang diperoleh dari International Financial statistic terbitan IMF, utang luar negeri (AID) dan tabungan domestik (s) dari Nota Keuangan Negara, serta data investasi asing (PMA) dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Bank Indonesia.

• Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan oleh Papanek (1973) dan Mosley (1980).

• GDB = f (FDI, AID, S)• Keterangan:• GDB = Growth domestik bruto;• FDI =Penanaman modal asing ;• AID =Utang luar negeri;• S =Tabungan domestik

Page 6: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• Metode Estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda Orinary Least Square (OLS), dengan spesifikasi model sebagai berikut :

• GDBt = b0 + b1 FDIt + b2 AIDt + b3 St + ìt

• Konsep penting dalam OLS adalah asumsi stasionaritas dimana semua variabelnya harus bersifat non stochastik. Asumsi ini mempunyai konsekuensi yang tidak akan berubah terlalu besar seiring dengan periode waktu pengambilan sampel dan mempunyai kecenderungan mengarah pada nilai rata-rata (mean) sehingga pengabaian terhadap asumsi stationaritas dapat menyebabkan munculnya regresi lancung (spurious regresion) yang ditandai dengan nilai R2 yang tinggi tetapi nilai Durbin Watsonnya rendah. Untuk menghindari gejala spurious regression maka dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian kointegrasi. Uji kointegrasi merupakan uji terhadap model analisis terhadap persoalan regresi lancung. Jadi sebelum menggunakan model, harus diyakini bahwa data runtun waktu yang digunakan mempunyai derajat atau orde integrasi yang sama.

Page 7: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan• Uji Kointegrasi• Dengan menggunakan uji kointegrasi yang dikembangkan oleh Engle-Granger

(CRDW) dan Dickey - Fuller (DF), diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:• Tabel 2:• Uji Kointegrasi• METODE KOINTEGRASI• CRDW• DICKEY-FULLER• GDB = f (FDI, AID, S)• 1.6718*• -4.7498**• Keterangan:• (*) signifikan pada taraf 1% di dasarkan atas statistik CRDW (Engle and

Granger (ed), 1991: 101)• (**) signifikan pada taraf 10% di dasarkan atas statistik MacKinnon Value• Dari hasil pengujian terbukti bahwa model analisis lolos dari kecenderungan

spurious regression. Dengan demikian analisis model dapat dilanjutkan dengan menggunakan model tersebut.

Page 8: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• IMPLIKASI KEBIJAKAN• Untuk meningkatkan kontribusi utang luar negeri, tabungan

domestik serta investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut :

• Upaya penarikan investasi asing ke Indonesia perlu ditingkatkan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyederhaan proses pengurusan izin-izin dan adanya keterpaduan koordinasi antar departemen melalui pemotongan jalur birokrasi, serta diterapkannya insentif perpajakan yang transparan dalam bentuk tax holiday yang masih baru untuk beberapa tahun. Disamping itu investasi asing mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi tidak hanya melalui transfer teknologi dan perbaikan pengetatan manajemen misalnya dengan pengembangan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, mendukung teknologi yang diterapkan, sehingga rencana alih teknologi dapat terlaksana dengan baik.

Page 9: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• Agar pengalokasian bantuan luar negeri optimal, maka perlu dipikirkan reorientasi proyek yang dibiayai dengan utang luar negeri serta peran pengawasan baik oleh institusi yang berwenang melalui wakil-wakilnya perlu ditingkatkan.

• Untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap sumber-sumber pembiayaan pembangunan dari luar negeri, maka perlu diupayakan mobilisasi dana dari dalam negeri. untuk itu diperlukan upaya intensifikasi tabungan domestik melalui :

• Penggalakan pemungutan pajak (kekayaan dan barang mewah) yang bersifat progresif dan berdasar pada ability to pay.

• Perlunya pendewasaan fungsi perbankan dan lembaga keuangan bukan bank agar mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi.

Page 10: Analisis Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

• DAFTAR PUSTAKA• Arif Arryman (1999), "Momentum untuk Keluar dari Perangkap Hutang Luar Negeri", Dalam Roem

Tapatimasang (Ed) "Hutang Itu Hutang". Insist dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta.• Bambang Kustianto dan Istikomah (1999). "Peranan Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Indonesia", Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.14, No. 2• Chenery, Holis and Alan Strout (1979) "Foreign Asistance and Economic Development" American

Economic Review, September 1966.• Didik J. Rochbini (1995) "Resiko Pembangunan Yang dibimbing Utang" Gramedia Jakarta.• Damodar Gujarati (1986), "The External Debt Contribution to Output, Employment Productivity and

Consumetion; A model and A Aplication to Chile". Economic Modelling, Januari 1986.• Dowling, J. Malcolm and Ulric Hipmenz (1983), "Aid, Saving and Growth in the Asian Region"

Development Economic, Vol.21, No. 1, Maret 1983.• Grinols, Earl and Jagdish Shagwati. "Foreign Capital, Saving anbd Dependences", The Review of

Economic and Statistik, Vol.LXIII, No.4, November 1976.• Hill, Hal (1990), "Indonesia’s Industrial Transformation, part I", Buletin of Indonesia Economic Studies,

26 (2), PP. 79-120.• Irawan dan M. Suparmoko (1992) "Ekonomi Pembangunan", BPFE, Yogyakarta• Lee, J.S and Y.Iwasaki (1986) "Effect of Foreign Capital Inflow an Developing Countries in Asia", Economi

Staff Popei, No.36 Chapter IV Asia Development Bank, April 1986.• Meier, G.M (1985), "Private Direct Invesment, Finance and Development". Asia Development Review,

Vol.3, No.2, 1985.