analisis peran pembiayaan dan pembinaan...

141
ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MITRA BMT AL FATH IKMI Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh Annisa Khairani NIM. 21180850000004 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 14-Aug-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN

TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA DAN

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MITRA

BMT AL FATH IKMI

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar

Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Diajukan oleh

Annisa Khairani

NIM. 21180850000004

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

i

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

ANALISIS PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP

PERKEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN MITRA BMT AL FATH IKMI

Diajukan oleh:

ANNISA KHAIRANI

21180850000004

Menyetujui

Pembimbing

Dr. Rini, M.Si., Ak., CA

NIP. 197305152005011009

Mengetahui

Ketua Program Studi

DR. Herni Ali HT. SE., M.M

NIDN. 0422125902

Page 3: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS

Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian tesis atas nama mahasiswa:

Nama : Annisa Khairani

NIM : 21180850000004

Jurusan : Magister Perbankan Syariah

Judul Tesis : Analisis Peran Pembiayaan dan Pembinaan terhadap

Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Mitra

BMT Al Fath IKMI

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan tesis ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Ekonomi pada Jurusan Magister Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 05 Agustus 2020

1. Dr. Herni Ali, HT, SE, MM ( _______________ )

NIDN. 04221255902 Ketua

2. Dr. Sofyan Rizal, M.Si ( _______________ )

NIP. 197604302011011002 Sekretaris

3. Dr. Suhendra, MM ( _______________ )

NIP. 197112062003121001 Penguji Ahli

4. Dr. Rini, M. Si., AK., CA ( _______________ )

NIP. 197603152005012002 Pembimbing

Page 4: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

iii

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Annisa Khairani

NIM : 21180850000004

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Magister Perbankkan Syariah

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah benar-benar

merupakan hasil karya pribadi saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan

oleh orang lain pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang sepengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam tesis ini dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Jakarta, 15 Juli 2020

Yang menyatakan

Annisa Khairani

NIM : 21180850000004

Stamp
Page 5: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Annisa Khairani

Tempat / Tanggal Lahir : Pakan Sinayan, 21 Februari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No Hp : 085888636280

Email : [email protected]

Alamat Asal : Cupak Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu,

Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Nama Orang Tua

Ayah : Taslim

Ibu : Isniati

Pendidikan Formal

1. SD N 22 Pakan Sinayan 2001-2007

2. SMP N 1 Banuhampu 2007-2010

3. SMA N 1 Banuhampu 2010-2013

4. S1 Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2018

5. S2 Perbankkan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018-2020

Page 6: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pembiayaan dan

pembinaan terhadap perkembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan mitra

BMT Al Fath IKMI. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix metod yang

mana jenis penelitian kuantitatif lebih dominan dari kualitatif. Hasil kualitatif

hanya sebagai data tambahan yang nantinya akan memperkuat ataupun

memperlemah hasil penelitian kuantitatif. Metode pengolahan data kuantitif

dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan

alat Smart PLS 3.0

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara

variabel pembiayaan terhadap variabel perkembangan usaha, begitu juga dengan

variabel pembinaan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

perkembangan usaha, dan variabel perkembangan usaha berpengaruh terhadap

variabel peningkatan kesejahteraan namun variabel pembiayaan tidak berpengaruh

terhadap variabel peningkatan kesejateraan, hal ini dikarenakan indikator untuk

variabel peningkatan kesejahteraan bukan hanya diukur berdasarkan banyaknya

pembiayaan saja namun ada indikator lain. Begitupun dengan hasil kualitatif

memperkuat hasil kuantitatif yang mana baik BMT maupun mitra telah berupaya

agar usahanya berkembang dan memperoleh kesejahteraan.

Kata kunci: Pembiayaan, Pembinaan, Perkembangan Usaha, dan Peningkatan

Kesejahteraan

Page 7: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

vi

ABSTRACT

This study aims to analyze the role of financing and coaching on business

development and improving the welfare of Al Fath IKMI BMT partners.This

research uses a mix method research in which quantitative research is more

dominant than qualitative. Qualitative results are only as additional data that will

later strengthen or weaken quantitative research results. M etode quantitative

data processing using the analysis Partial Least Square (PLS) by using the Smart

PLS 3.0

The results of this study showed a significant influence between the

variables of financing to variable business development, as well as variable

coaching significantly affect the variables of business development, and

vari a bell business developments affect the variable increased prosperity but

variable financing does not affect the variable increase in welfare, this is

because indicators for the welfare improvement variable are not only measured

based on the amount of funding but there are other indicators. Likewise the

qualitative results reinforce the quantitative results in which both BMT and

partners have made efforts so that their businesses develop and prosper.

Keyword : Financing, Coaching, Business Development and Improving the

Welfare

Page 8: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Tesis. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan juga

sahabat-sahabatnya. Atas kehendak dan rahmat Allah SWT penulis dapat

menyelesaikan Tesis ini yang berjudul “Analisis Peran Pembiayaan dan

Pembinaan terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Mitra

BMT Al Fath IKMI”.

Dengan selesainya Tesis ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan Tesis ini. Ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada:

1. Orang tua penulis yang tercinta, Bapak Taslim dan Ibu Isniati serta kakak dan

adik tercinta, Rika Aulia, Nella Fitria, Agnia Farhani, Nino Farhan dan

Mikayla Azzahra yang selalu mendo‟akan dan mendukung dalam kondisi

apapun baik moril maupun materil serta telah menjadi motivasi bagi penulis

untuk menyelesaikan penelitian ini.

2. Ibu Prof. Amany Burhanudin Lubis, Lc., MA selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE, AK., M. Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM selaku ketua Program Studi Magister

Perbankkan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Dr Asyari

Hasan, SH. I., M. Ag selaku sekretaris Program Studi Magister Perbankkan

Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan saran yang bermanfaat dalam penyelesaian tesis ini

5. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing yang dengan

kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu dan memberikan pengarahan,

ilmu yang berharga serta bimbingan yang berarti selama penyelesaian tesis ini.

6. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin M.A selaku Penasehat Akademik yang

senantiasa memberikan saran saran yang bermanfaat.

Page 9: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

viii

7. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini

dengan baik, dan tak lupa kepada para staf akademik, karyawan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Keluarga pakdang Jalil dan makdang Salmi beserta uni Nurasiyah Jalil &

suami, uni Fitri Yani Jalil & suami, uda Izur Rahman Jalil, beserta Meida

Seviliani yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan studi ini.

9. Kepada sahabat pejuang tesis Kurniati Yunus dan Puput Tri Astusi yang selalu

menyemangati penulis dalam menyelesaikan tesis.

10. Kepada sahabat Nisa, Dea, Naya dan Fitri yang selalu memberi suport penulis

dalam menyelesaikan tesis ini

11. Kepada Dendy Apriansyah yang menemani dan membantu penulis dalam

menyelsaikan tesis ini

12. Teman-teman magister perbankkan syariah terimakasih atas waktu dan

kebersamaannya yang telah kita mulai sejak awal perkuliahan.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak akan

mengurangi rasa terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Semoga semua

kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.

Wasalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 15 Juli 2020

Annisa Khairani

Page 10: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ........................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS ............................................................ ii

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................................ iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii

BAB I (PENDAHULUAN) ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11

E. Sistematika Penelitian ................................................................................... 12

BAB II (KAJIAN PUSTAKA) ................................................................................ 14

A. Baitul Maal Wat Tamwil ................................................................................ 14

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ................................................ 18

C. Pembiayaan Syariah ...................................................................................... 20

D. Pembinaan Usaha ........................................................................................... 26

E. Perkembangan Usaha ..................................................................................... 28

F. Peningkatan Kesejahteraan ............................................................................ 31

G. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 34

H. Kerangka Penelitian ....................................................................................... 44

I. Hubungan Antar Variabel ............................................................................. 45

Page 11: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

x

BAB III (METODE PENELTIAN) ........................................................................ 49

A. Desain Penelitian ............................................................................................ 49

B. Teknik Penentuan Sampel ............................................................................. 51

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 52

D. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 56

E. Variabel Penelitian ......................................................................................... 56

F. Partial Least Square (PLS) ............................................................................. 59

1. Inner Model ............................................................................................. 60

2. Outher Model .......................................................................................... 61

G. Kriteria Peniliain ............................................................................................ 63

1. Convergen Validity .................................................................................. 64

2. Discriminant Validity .............................................................................. 64

3. Composite Reability ................................................................................ 65

4. R-Square (R)2 .......................................................................................... 65

5. Uji Signifikan .......................................................................................... 66

BAB IV (TEMUAN PENELTIAN DAN PEMBAHASAN) ................................. 67

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 67

B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 74

1. Deskripsi Data ......................................................................................... 74

2. Profil Responden ..................................................................................... 75

3. Hasil Uji PLS .......................................................................................... 78

4. Pembahasan ............................................................................................ 99

BAB V (PENUTUP) ................................................................................................. 110

A. Kesimpulan .................................................................................................... 110

B. Saran ............................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 113

LAMPIRAN .............................................................................................................. 117

Page 12: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 (Sebaran Pembiayaan berdasarkan Produk) ............................................... 6

Tabel 1.2 (Perkembangan Jumlah Mitra BMT Al Fath IKMI) .................................. 7

Tabel 2.1 (Kriteria UMKM) ....................................................................................... 19

Tabel 3.1 (Penelitian Terdahulu)................................................................................ 34

Tabel 3.2 (Skala Likert) ............................................................................................. 54

Tabel 3.3 (Variabel Penelitian) .................................................................................. 57

Tabel 4.1 (Struktur Organisasi BMT Al Fath IKMI) ................................................. 70

Tabel 4.2 (Data Sampel Penelitian) ........................................................................... 75

Tabel 4.3 (Responden menurut Jenis Kelamin) ......................................................... 76

Tabel 4.4 (Responden Menurut Usia) ........................................................................ 76

Tabel 4.5 (Responden Berdasarkan Status Pernikahan) ............................................ 77

Tabel 4.6 (Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir) ........................................ 77

Tabel 4.7 (Responden Berdasarkan Lama Menjadi Mitra) ........................................ 78

Tabel 4.8 (Output Outer Loading) ............................................................................. 89

Table 4.9 (Output AVE).............................................................................................. 90

Tabel 4.10 (Output Cross Loading) ........................................................................... 91

Tabel 4.11 (Output Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability) ........................... 93

Tabel 4.12 (Output R-Square) .................................................................................... 94

Tabel 4.13 (Path Coefficients) ................................................................................... 95

Tabel 4.14 (Indirect Effect) ........................................................................................ 96

Tabel 4.15 (Path Coefficient Pembiayaan terhadap Perkembangan Usaha) .............. 96

Tabel 4.16 (Path Coefficient Pembiayaan terhadap Peningkatan Usaha) .................. 97

Tabel 4.17 (Path Coefficient Pembinaan tehadap Perkembangan Usaha) ................. 98

Tabel 4.18 (Path coefficient Perkembangan Usaha terhadap Peningkatan

Kesejahteraan) ............................................................................................................ 99

Page 13: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 (Kerangka Pemikiran) ............................................................................ 44

Gambar 4.1 (Perencanaan Inner Model) .................................................................... 80

Gambar 4.2 (Perencanaan Outer Model) ................................................................... 81

Gambar 4.3 (Loading Factor Model) ......................................................................... 82

Page 14: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang cukup

penting dalam membangun perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat saat

krisis melanda Indonesia hanya sektor UMKM yang dapat bertahan dari krisis

tersebut, hal ini dikarenakan UMKM dapat menyerap tenaga kerja diberhentikan

akibat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan juga memberikan sumber

pendapatan tambahan bagi tenaga kerja. Dari hal ini dapat dilihat peran UMKM

dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran serta dapat

membantu masyarakat kurang mampu dalam pemerataan pendapatan yang

memperbaiki kehidupan masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam keuangan

(Darma, 2016 : 197). Namun sektor usaha kecil dan menengah juga memililiki

kelemahan yang membuat UMKM ini sulit untuk berkembang yang diantaranya

terbatasnya modal dari pelaku UMKM dan terbatasnya akses permodalan ke

lembaga keuangan, kurangnya kemampuan manajerial pelaku usaha, rendahnya

kemampuan pelaku UMKM dalam hal pemasaran dan rendahnya akses informasi

usaha dan belum terjalinnya kemitraan yang baik antara pelaku UMKM dengan

BUMN/BUMD dan usaha lainnya (Beik, 2017 : 34).

Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi UMKM seperti dengan adanya keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 6OJKMK.061/1996 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil

Page 15: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

2

dan koperasi dengan pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik

Negara (BUMN). Selanjutnya dalam UU No.25 tahun 2000 pemerintah

mengeluarkan peraturan tentang Program Pembangunan Nasional (Propermas)

sektor usaha kecil dan menengah, usaha mikro dan koperasi menjadi prioritas

pembangunan yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian(Harianto,

2013:21). Pada tahun 2008 pemerintah juga mengeluarkan peraturan tentang

UMKM yang dalam salah satu pasalnya berbunyi bahwa dalam upaya

pengembangan UMKM merupakan upaya yang dilakukan pemerintah, Pemerintah

Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat untuk memberdayakan usaha mikro dan

menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan dan perkuatan

untuk menumbuh dan meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM

(Undang-Undang RI No 20 Tahun 2008). Yang mana keputusan itu bertujuan

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan

pembangunan melalui perluasan lapangan kerja serta kesempatan berusaha, serta

mengembangkan usaha kecil dan koperasi sehingga menjadi tangguh dan mandiri

sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat

Meskipun pemerintah telah mengeluarkan sejumlah keputusan dan kebijakan

untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh UMKM, tetap saja hal ini belum

mampu memenuhi harapan pengusaha kecil. Hal ini dikarenakan masih dijumpai

keterbatasan akses UMKM dalam memperoleh akses modal untuk

mengembangkan usahanya. Untuk memperoleh permodalan UMKM seharusnya

bisa mengakses lembaga keuangan bank ataupun non bank. Lembaga non bank

begitu banyak di Indonesia baik yang syariah maupun yang konvensional. Namun

Page 16: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

3

karena minimnya informasi tentang lembaga keuangan ini masyarakat lebih

cendrung melakukan pinjaman ke rentenir rentenir karena syaratnya yang mudah

walaupun dengan bunga yang cukup besar. Dengan begini tentunya masyarakat

menginginkan lembaga keuangan non bank yang bisa melepaskan masyarakat dari

belenggu rentenir dan salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) itu

adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga keuangan

mikro syariah yang berfungsi sebagai Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal

bertindak sebagai amil zakat, infaq, dan sedekah yang bertugas menerima dan

menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan amanahnya.

Sedangkan Baitul Tamwil bertindak dalam mengembangkan usaha-usaha

produktif dan investasi masyarakat melalui dorongan untuk menabung dan

melakukan pembiayaan baik pembiayaan konsumtif maupun pembiayaan

produktif untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat menengah kebawah

khususnya pelaku usaha mikro dan kecil dalam memenuhi kebutuhan modal

usahanya demi meningkatkan perkembangan usaha dan kesejahteraan hidupnya

(Cokrohadisumarto, 2013 : 4)

BMT berperan aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang

pentingnya ekonomi Islam, sehingga dapat menjauhkan masyarakat dari praktik

non Islami seperti meminjam uang kepada rentenir yang masih identik dengan

riba atau bunga. Hal itu dapat dilakukan BMT melalui pemberian pelayanan

Islami kepada masyarakat, dapat memberikan pinjaman dana cepat sehingga

mampu memenuhi keinginan masyarakat. Selain aktif dalam memberikan

Page 17: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

4

pendanaan dan pembinaan terhadap UMKM tetapi BMT juga harus memerhatikan

kelayakan usaha dan jenis pembiayaan yang akan diberikan(Heykal, 2010 : 362).

Pertumbuhan BMT sangat signifikan di Indonesia, berdasarkan permodalan

BMT (PBMT) ventura sebagai asosiasi BMT di Indonesia, terdapat sekitar 4.500

BMT di tahun 2015 yang melayani kurang lebih 3,7 juta orang dengan aset sekitar

16 triliun yang dikelola sekitar 20 ribu orang. Berdasarkan data dari kementrian

koperasi dan UKM, menunjukkan unit usaha koperasi di Indonesia mencapai

150.233 unit usaha, dimana terdapat 1,5 persen koperasi yang berbadan hukum

(Sharianews, 2019).

Berdasarkan data Himpunan Koperasi Syariah Tangerang Selatan

(HIMKOPSYAH TANGSEL) di daerah Tangerang Selatan tercatat ada 28 BMT,

dan salah satunya adalah BMT Al Fath IKMI. BMT Al Fath IKMI merupakan

koperasi yang berdasarkan prinsip syariah. Berdiri pada tahun 1996 yang

didirikan oleh 25 orang pendiri yang sebagian besarnya adalah anggota pengajian

Ikatan Mesjid Indonesia (IKMI). Pendirian BMT Al-Fath IKMI ini dilatar

belakangi oleh keprihatinan terhadap kondisi masyarakat khususnya para

pedagang di pasar Ciputat yang memiliki potensi untuk berkembang namun tidak

ada wadah yang mengakomodir sehingga banyak yang terjerat praktek riba oleh

para rentenir (BMT Al Fath IKMI, 2019). Semenjak didirikan dari tahun 1996

tentunya KSPPS BMT Al Fath sudah berkembang dengan membuka 3 cabang

yaitu kantor cabang Legoso, kantor cabang Jombang dan kantor cabang Pondok

Aren sedangkan untuk kantor pusat berada di Jl. Aria Putra No 7, Kedaung

Pamulang. Sudah berdiri hampir 24 tahun tentunya BMT ini sudah banyak

Page 18: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

5

berkembang dilihat dari total aset yang sudah mencapai pada tahun 2019 adalah

sebesar 42 M. Dalam 5 tahun terakhir jumlah aset yang terus berkembang seperti

yang terlihat pada tabel dibawah ini

Grafik 1.2

Perkembangan Asset 5 Tahun Terakhir

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: Laporan Tahunan BMT Al Fath IKMI Tahun 2019

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa BMT Al Fath IKMI di 5 tahun terakhir

mengalami perkembangan, walaupun pada tahun 2018 terjadi sedikit penurunan,

namun pada tahun 2019 total aset kembali meningkat sebesar 6%. Tentunya hal

ini dilihat dari total 3 cabang BMT dan satu kantor utama yang diakumulasikan.

Begitu juga dengan pembiayaan, selama tahun 2019 tercatat BMT Al Fath

IKMI telah menyalurkan pembiayaan sebanyak 30 M dari total 3 cabang dan

kantor utama. Pembiayaan yang disalurkan pun beragam,baik itu pembiayaan

yang bersifat konsumtif maupun produktif. Seperti yang dijelaskan dibawah ini

26.833

32.075

40.100 39.785 42.297

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

2015 2016 2017 2018 2019

Page 19: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

6

Tabel 1.1

Sebaran Pembiayaan Berdasarkan Produk

(Dalam Jutaan Rupiah)

Produk 2019 Rasio 2018 Rasio

Murabahah 21.233 70.7 18.287 65.6

Istisna 305 1.0 - -

Ijarah 8.341 27.8 9.349 33.5

Mudharabah 66 0.2 48 0.2

Musyarakah - - 21 0.1

Qardh 100 0.3 176 0.6

Total 30.045 100 27.881 100

Sumber: Laporan Tahunan BMT Al Fath IKMI Tahun 2019

Dalam tabel diatas dijelaskan bahwa pembiayaan murabahah memiliki

persentase sangat tinggi yaitu 21.233 juta rupiah. Hal ini menunjukkan tingginya

minat masyarakat akan produk ini. Berdasarkan wawancara singkat dengan salah

satu pengurus BMT Al Fath IKMI, para anggota lebih memilih menggunakan

pembiayaan murabahah dibandingakan dengan pembiayaan lainnya karena

pembiayaan murabahah ini lebih mudah diaplikasikan dan anggota tidak harus

membuat dan menyetorkan dana setiap satu bulan seperti yang dilakukan oleh

anggota ketika menggunakan akad mudharabah atau musyarakah. Biasanya

pembiayaan murabahah dalam bentuk pembelian sepeda motor yang nantinya

dapat digunakan untuk keperluan usaha, namun ada juga yang menggunakan

motor tersebut untuk kebutuhan konsumtif.

Begitu juga untuk perkembangan anggota di BMT al Fath mengalami

peningkatan disetiap tahunnya disetiap cabangnya, seperti yang dijelaskan oleh

tabel dibawah ini:

Page 20: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

7

Tabel 1.2

Perkembangan Jumlah Mitra BMT Al Fath Tahun 2019-2018

Cabang 2019 2018 Progres

Cabang Utama 14.178 13.279 899

Cabang Jombang 3.108 2.652 456

Cabang Legoso 2.196 1.921 275

Cabang Pondok Aren 1.119 882 237

Total 20.601 18.734 1.867

Sumber: laporan Tahunan BMT Al Fath IKMI

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mitra BMT Al Fath selama 2 tahun

terakhir ini mengalami peningkatan. Terhitung pada 2019 penambahan mitra

sebanyak 1.867 dari tahun 2018. Berdasarkan wawancara singkat dengan

karyawan BMT menyatakan mayoritas dari peminjam merupakan pedagang kaki

lima atau UMKM yang berada disekitar BMT (BMT Al Fath IKMI, 2019).

UMKM BMT Al Fath IKMI dikategorikan usaha mikro yaitu usaha yang

memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk

bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnnya

paling banyak Rp 300.000.000,- (UU No. 20 Tahun 2008).

Pemberian pembiayaan ini kepada mitra khususnya untuk para pelaku

UMKM tentunya untuk membantu para pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan

modalnya sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang dan dapat

berdampak pada kesejahteraan hidupnya. Setiap orang yang sedang menjalankan

usaha tentunya menginginkan usahanya dapat tumbuh dan berkembang sehingga

akan melakukan berbagai cara agar usahanya dapat berkembang.

Page 21: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

8

Menurut Jening dan Beaver dalam Sholeh (2015 : 55) menyatakan bahwa

untuk mengukur apakah usaha tersebut mengalami perkembangan atau

peningkatan yang baik, maka hal itu dapat dilihat melalui adanya pertambahan

laba, perubahan volume, tenaga kerja, dan pengembalian investasi. Sedangkan

menurut Irawati (2018 : 77) perkembangan usaha dapat dilihat dengan terciptanya

iklim usaha yang kondusif, adanya bantuan modal, hasil usaha yang lebih

meningkat, pengembangan kemitraan, pengembangan promosi dan

mengembangkan kerjasama yang setara. kemudian menurut Yuliani (2019 : 227)

indikator yang digunakan untuk mengukur perkembangan usaha adalah

peningkatan modal usaha, omset penjualan dan keuntungan usaha.

Tujuan orang berkerja adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup baik bagi

diri sendiri maupun untuk keluarga. Kesejahteraan yang dimaksud dalam Undang

Undang Nomor 11 tahun 2009 yaitu kondisi seseorang yang dapat memenuhi

segala kebutuhan hidupnya yang meliputi kebutuhan material, kebutuahan

spiritual dan kebutuhan sosial. Seseorang dituntut untuk dapat mengembangkan

diri agar bisa menjalankan fungsi sosialnya. Menurut Darma (2016 : 200)

kesejahteraan hidup seseorang dalam memenuhi kebutuan hidupnya seperti

kebutuhan pokok, tambahan, pendidikan, kesehatan, sosial, spiritual, dan investasi

atau menabung.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suryati (2012) yang menyatakan bahwa

pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha

anggota. Kemudian menurut Azizuddin (2014) menyatakan bahwa pembiayaan

BMT berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha kecil ditinjau dari

Page 22: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

9

penjualan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit. Begitu juga dengan

penelitian yang dilakukan oleh Prastiani (2012) menyatakan bahwa pembiayaan

syariah berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan.

Dari penelitian penelitian diatas dapat dilihat bahwa indikator untuk melihat

perkembangan usaha sangat banyak, namun salah satunya adalah modal usaha

yang mana modal usaha dalam penelitian ini akan dijelaskan oleh pembiayaan

yang diberikan BMT, kemudian agar tercapai tujuan diberikannya pembiayaan

yaitu perkembangan usaha, maka penulis menambahkan variabel lain yaitu

pembinaan.

Sebagai lembaga keuangan syariah yang menyalurkan pembiayaan syariah

BMT Al Fath IKMI juga memberikan pembinaan kepada anggotanya sehingga

pembiayaan yang disalurkan jelas dan terarah agar anggota bisa lebih pintar dalam

mengelola dana yang diberikan oleh BMT. Dengan adanya pembinaan ini

tentunya sangat membantu BMT dalam memantau para anggota agar tercapainya

tujuan diberikan pembiayaan yaitu peningkatan modal usaha yang mana

peningkatan modal usaha dapat meningkatakan laba dan tentunya dapat

membantu perkembangan usaha. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh

Irawati (2018) menyatakan bahwa ada pengaruh secara parsial dan simultan antara

pelatihan dan pembinaan terhadap perkembangan usaha kecil. Kemudian menurut

Harianto (2013) menyatakan bahwa pembinaan dan pelatihan baik secara individu

maupun secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perkembangan usaha. Dan begitu juga menurut Glendoh (2001) yang menyatakan

Page 23: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

10

bahwa pembinaan dan pengembangan usaha kecil sangat sangat dibutuhkan

karena sangat besar andilnya bagi negara dan masyarakat kecil di lapisan bawah.

Seperti yang dijelaskan oleh penelitian sebelumnya bahwa adanya pengaruh

antara pembinaan dengan perkembangan usaha. Untuk itu penulis tertarik untuk

meneliti tentang “Analisis Peran Pembiayaan dan Pembinaan BMT dalam

Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan UMKM Mitra BMT Al

Fath IKMI. Dengan adanya penelitian ini dimaksudkan agar bisa menjadi bahan

acuan untuk lembaga agar meningkatkan lagi pembiayaan dan pembinaan agar

tercapainya kesejahteraan bagi anggota BMT.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah Pembiayaan BMT berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha

mitra?

2) Apakah Pembinaan usaha berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha

mitra?

3) Apakah Pembiayaan BMT berpengaruh terhadap Peningkatan

Kesejahteraan mitra?

4) Apakah Perkembangan Usaha berpengaruh terhadap Peningkatan

Kesejahteraan mitra?

5) Bagaimana Peran Pembiayaan BMT terhadap Perkembangan Usaha dan

peningkatan kesejahteraan mitra?

Page 24: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

11

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Menguji dan menemukan bukti empiris apakah pembiayaan BMT

berpengaruh terhadap perkembangan usaha mitra

2) Menguji dan menemukan bukti empiris apakah pembinaan BMT

berpengaruh terhadap perkembangan usaha mitra

3) Menguji dan menemukan bukti empiris apakah pembiayaan BMT

berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan mitra

4) Manguji dan menemukan bukti empiris apakah perkembangan usaha

berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan mitra

5) Untuk mengetahui bagaimana peran pembiayaan terhadap perkembangan

usaha dan peningkatan kesejahteraan mitra

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini memberikan kontribusi bagi pihak-pihak

terkait, diantaranya sebagai berikut:

1) Bagi Akademisi

Menambah pengetahuan sekaligus penerapan teori pada kasus yang nyata

tentang analisis pengaruh pembiayaan dan pembinaan BMT terhadap

perkembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan.

2) Bagi Perusahaan

Memberikan informasi bagi pihak pengelola perbankkan syariah/lembaga

keuangan syariah dalam usahanya meningkatkan kualitas kinerjanya

Page 25: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

12

dalam usaha mensosialisasikan BMT kepada masyarakat serta dapat

dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan

3) Bagi UMKM

Memperlancar dan mengembangkan usahanya, mencari solusi terhadap

hambatan yang dihadapi pedagang kecil dalam mengambil keputusan

untuk memperoleh tambahan modal.

4) Bagi Pembaca

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia bisnis dan masyarakat

luas untuk dapat mengetahui adanya suatu lembaga yang bisa melayani

masyarakat khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan

sistem syariah serat sebagai acuan untuk keperluan penelitian yang

sejenis.

E. Sistematika penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan latar belakang, batasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penleitian, manfaat penelitian dan

sistematika penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang seputar definisi, konsep, dan teori yang terdiri

dari pengetian BMT, penjelasan tentang produk BMT, penjelasan tentang

perkembangan usaha, dan peningkatan kesejahteraan. Kemudian dilanjutkan

dengan pembahasan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. Hal

Page 26: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

13

tersebut dibahas dengan maksud memberikan gambaran yang lebih jelas

mengenai permasalahan yang penulis bahas dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini meliputi tempat dan waktu penelitian, jenis , sumber data, populasi

dan sampel, instrumen penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pada bab ini juga meliputi

tentang gambaran umum BMT Al-fath IKMI yang berupa sejarah singkat

perusahaan, profil perusahaan, visi dan misi BMT Al Fath IKMI dan Struktur

organisasi lembaga.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian

serta beberapa saran yang akan ditujukan kepada pihak terkait dan

berkepentingan dengan tema yang diteliti.

Page 27: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

1. Pengerian Baitul Maal Wat Tamwil

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) menurut Al Arif (2011 : 378)

adalah balai usaha terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-

tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan

investasi yang meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil

bawah dan kecil antara lain mendorong kegiatan manabung dan

menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu baitul maal wa

tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infak dan sedekah serta

penyalurannya sesuai dengan peraturan yang diamanatnya.

Sedangkan menurut Amir Mu‟alim dalam Rahmawati (2013 : 19)

Baitul Maal Wat Tamwil merupakan lembaga ekonomi atau keuangan

syariah non bank yang bersifat informal karena lembaga ini didirikan oleh

sekelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga ekonomi rakyat yang

berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan infestasi dengan

sistem bagi hasil untuk meningkatkan kualitas ekonomi perusahaan kecil

dan bawah dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Dari pengetian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Baitul Maal

Wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan syariah non bank yang

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi guna untuk

Page 28: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

15

meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan

kecil dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

2. Prinsip Utama BMT

Adapun prinsip utama BMT menurut Heykal (2010 : 365-366) yaitu:

a. Ahsan (Mutu hasil kerja terbaik), Thayyiban (terindah), ahsanu’amala

(memuaskan semua pihak) dan sesuai dengan nilai-nilai salaam

(keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan)

b. Barokah artinya berdaya guna, berhasil guna adanya penguatan

jaringan, transparan (keterbukaan) dan tanggung jawab sepenuhnya

kepada masyarakat

c. Spiritual Communication (Penggunaan nilai ruhiyah)

d. Demokratis, pratisipatif, dan inklusif

e. Keadilan sosial dan kesetaraan gender, non-diskriminatif

f. Ramah lingkungan

g. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta

keanekaragaman budaya. Berkelanjutan, memberdayakan masyarakat

dengan meningkatkan kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.

3. Peran Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

BMT memiliki asas keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan bagi

masyarakat. Hal ini mendorong BMT memberikan peranannya kepada

Page 29: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

16

masyarakat yang mana seperti yanng dijelaskan dalam Rahmawati (2013 :

23) sebagai berikut:

a. Menjauhkan masyarakat dari praktek ribawi, seperti melakukan

sosialisasi dan pelatihan mengenai cara bertransaksi secara syariah

dimana harus punya bukt transaksi, dilarang berbuat curang dalam

menimbang/ mengukur, harus jujur terhadap konsumen dana tidak

berlaku gharar.

b. Melakukan pendanaan usaha kecil dengan pendampingan, pembinaan,

penyuluhan dan mengawasan terhadap usaha-usaha anggota.

c. Melepas ketergantungan masyarakat pada rentenir dengan

memberikan layanan lebih baik pada ketersediaan dana setiap saat dan

birokrasi yang sederhana

d. Menjaga keadilan ekonomi dengan distribusi yang merata. BMT

berhadapan langsung dengan masyarakat yang kompleks haris

mempunyai sikap dan langkah langkah yang baik dalam pemerataan

skala prioritas pembiayaan kepada anggota, golongan anggota dengan

jenis pembiayaan yang dilakukan.

Peran BMT ini tidak terlepas dari visi dan misi BMT itu sendiri,

dimana visi dan misi BMT yang harus mengarah pada upaya untuk

mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan

kualitas ibadah anggota, sehingga mampu berperan sebagai wakil

pangabdi Allah SWT, memakmurkan hidup anggota khususnya dana

masyarakat umumnya. Adapun misi BMT adalah membangun dana

Page 30: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

17

mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat

madani yang adil dan berkemakmuran-berkemajuan, serta berkeadilan

berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT. Hal ini membawa

pamahaman bahwa misi BMT bukan semata mencari keuntungan dan

menumpuk laba-modal pada segolongan orang kaya, melainkan lebih

pada pendistribusian laba yang merata dan adil sesuai dengan prinsip-

prinsip ekonomi Islam (Al Arif, 2011 : 380).

4. Akad dan Produk Dana Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)

Dalam menjalankan usahanya, berbagai akad yang ada pada BMT mirip

dengan akad yang ada pada bank pembiayaan rakyat Islam. Adapun akad

akad tersebut adalah pada sistem operasional BMT, pemilik dana

menanampak uang di BMT tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi

dalam mendapatkan keuntungan bagi hasil. Produk penghimpunan dana

keuangan Islam sebutkan dalam Himpunan Fatwa MUI tahun 2013

dikutip dari Heykal (2010 : 366) yaitu:

a. Giro Wadiah adalah produk simpanan yang bisa ditarik kapan saja.

Dana anggota dititipkan di BMT dan boleh dikelola. Setiap saat

anggota berhak mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari

keuntungan pemanfaatan dana giro oleh BMT. Besarnya bonus tidak

ditetapkan dimuka tetapi benar-benar merupakan kebijaksanaan

BMT,Sungguhpun demikian nominalnya diupayakan sedemikian rupa

Page 31: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

18

untuk senantiasa kompetitif (Fatwa DSN-MUI No.01/DSN-

MUI/IV/2000)

b. Tabungan Mudharabah, dana yang disimpan anggota akan dikelola

BMT untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diberikan

kepada anggota berdasarkan kesepakatan anggota. Anggota berhak

sebagai shahibul maal dan lembaga bersifat sebagai mudharib.

c. Deposito Mudharabah, BMT bebas melakukan berbagai usaha yang

tidak bertentangan dengan Islam dan mengambangkannya. BMT

bebas mengelola dan (mudharabah mutlaqah). BMT berfungsi

sebagai mudharib sedangkan anggota sebagai shahibul maal. Anggota

memberikan batasan penggunaan dana untuk jenis dan tempat

tertentu, jenis ini disebut mudharabah muqayadah.

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)

Menurut Amalia (2009) kriteria usaha penting dibedakan untuk

penentuan kebijakan yang terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha

mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar. penyebutan UMKM

adalah untuk ketiga skala usaha selain usaha besar, yakni menengah, kecil

dan mikro. Sedangkan penyebutan UKM disertai untuk selanjutnya

adalah untuk usaha kecil dan mikro saja. Dalam kehidupan ekonomi

sehari-hari, usaha mikro dan usaha kecil mudah dikenali mudah

dibedakan dengan usaha besar.

Page 32: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

19

2. Kriteria UMKM

Dalam mengetahui jenis usaha apa yang sedang dijalankan perlu

memperhatikan kriteria-kriteria terlebih dahulu. Hal ini penting karena

akan berpengaruh pada proses pengurusan surat ijin usaha dan juga

menentukan besaran pajak yang akan dibebankan kepada pemilik

UMKM. Dalam tabel berikut dijelaskan beberapa kriteria Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah serta Besar menurut UU No 2008

Tabel 2.1

Kriteria UMKM

NO Ukuran Usaha Aset

(tidak termasuk tanah

dan bangunan)

Omzet

(per-tahun)

1 Usaha Mikro Maksimal Rp 50 juta Maksimal Rp 300 juta

2 Usaha Kecil Lebih dari Rp 50 juta –

Rp 500 Juta

Lebih dari Rp 300

juta – Rp 2,5 miliar

3 Usaha

Menengah

Lebih dari 500 juta –

Rp 10 miliar

Lebih dari Rp 2,5 juta

– Rp 50 miliar

4 Usaha Besar Lebih dari 10 Miliar Lebih dari 50 miliar

Sumber : Undang-undang No 2008

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dikategorikan UMKM BMT Al Fath

IKMI didominasi oleh UMKM kategori pertama yaitu usaha mikro yang

merupakan usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp

50.000.000,- dengan maksimal mencapai Rp 500.000.000,- tidak

termasuk bangunan dan tanah tempat usaha, hasil penjualan usaha mikro

setiap tahunnya paling banyak Rp 300.000.000,-. Walalupun ada beberapa

juga UMKM yang masuk dalam kategori kedua yaitu usaha kecil dengan

total kekayaan bersih Rp 500.000.000,- hingga Rp 10.000.000,-

3. Masalah yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Page 33: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

20

Menurut Tambuan (2012) perkembangan UMKM di negara sedang

berkembang dihalangi oleh banyak hambatan. Hambatan-hambatan

tersebut bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, atau antara

daerah dengan daerah lain, atau pedesaan dengan perkotaan, atau antara

sektor atau antar sesama perusahaan di sektor yang sama. Namun

demikian ada sejumlah persoalan yang umum untuk semua UMKM di

negara manapun juga, khususnya di dalam kelompok negara yang sedang

berkembang. Rintangan-rintangan yang umum tersebut diantaranya:

a. Keterbatasan modal kerja maupun investasi

b. Kesulitan dalam pemasaran

c. Distribusi dan pengadaan bahan baku dan input lainnya

d. Keterbatasan akses informasi mengnai pasar lainnya

e. Keterbatasan pekerja dengan keahlian tinggi (kualitas SDM rendah)

f. Kemampuan teknologi

g. Biaya transportasi dan energi yang tinggi

h. Keterbatasan komunikasi

i. Biaya tinggi akibat prosedur administrasi dan birokrasi khususnya

dalam usaha izin usaha

j. Dan ketidakpastian akibat peraturan dan kebijaksanaan ekonomi yang

tidak jelas atau tak menentu arahnya.

C. Pembiayaan Syariah

1. Pengertian Pembiayaan Syariah

Page 34: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

21

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah seperti yang dijelaskan dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu dengan imbalan atau bagi hasil.

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio pembiayaan adalah pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan deficit unit (Ascarya, 2006). Sedangkan menurut Muhammad

2005 dalam Yuliani (2019 : 225) arti sempit pembiayaan didefinisikan

sebagai pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan.

Pembiayaan secara luas berarti pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung suatu investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan

sendiri, maupun dijalankan oleh orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah pendanaan yang

diberikan oleh lembaga keuangan untuk membantu suatu usaha sehingga

dapat meningkatkan usahanya.

2. Jenis jenis pembiayaan

Menurut Antonio (2001 : 160-161) adapun jenis jenis pembiayaan dapat

digolongkan dalam beberapa aspek yaitu:

a. Pembiayaan menurut fungsi atau sifat penggunaannya

Page 35: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

22

1) Pembiyaan Produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan ataupun

investasi

2) Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan

untuk memenuhi kebutuhan.

b. Pembiayaan dari segi jangka waktu

Pembiayaan dari segi waktu menurut Laksamana (2009 : 39) adalah

sebagai berikut:

1) Pembiayaan jangka pendek (short term finance) yaitu pembiayaan

yang berjangka waktu maksimal 1 tahun

2) Pembiayaan jangka menengah (medium term finance) yaitu

pembiayaan yang berjangka waktu maksimal 1-3 tahun

3) Pembiayaan jangka panjang (long trem finance) yaitu pembiayaan

yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun

c. Pembiayaan dari segi akadnya (Penjelasan Pasal 19 Undang-Undang

No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah)

1) Mudharabah yaitu Akad kerjasama antara pihak pertama (malik,

shahibul mal, atau Nasabah) sebagai pemilik dana dan pihak

kedua („amil, mudharib, atau Bank Syariah) yang bertindak

sebagai pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha

Page 36: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

23

sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad. Seperti

modal kerja, proyek kontruksi, dll.

2) Musyarakah yaitu akad kerjasama diantara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak

memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan

akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian

ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing. Seperti

modal kerja kontruksi, ekspor, jasa keuangan dll.

3) Murabahah yaitu Akad Pembiayaan suatu barang dengan

menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang

disepakati. Seperti perdagangan, pegadaan barang, ekspor, bahan

baku dll.

4) Qard yaitu Akad pinjaman dana kepada Nasabah dengan

ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang

diterimanya pada waktu yang telah disepakati.

5) Salam yaitu Akad Pembiayaan suatu barang dengan cara

pemesanan dan pembayaran harga yang dilakukan terlebih

dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati. Sepeti produk

pertanian, perkebunan atau yang sejenisnya.

6) Istisna yaitu Akad Pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan

tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli

Page 37: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

24

(mustashni‟) dan penjual atau pembuat (shani‟). Seperti

manufaktur, kontruksi dll.

7) Ijarah yaitu akad penyediaan dana dalam rangka pemindahan hak

guna dan manfaat atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan

pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti pemilikian atas barang

tersebut. Seperti real estate, hotel, akomodasi, transportasi dll.

8) Ijarah muntahiyya bittamblik yaitu akad penyediaan dana dalam

rangka pemindahan hak guna atau manfaat dari suatu bangsa atau

jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan

kepemilikan barang. Seperti perumahan, kendaraan dll.

3. Indikator Pembiayaan

Lembaga keuangan baik itu bank ataupun koperasi memiliki peran

dalam pengembangan UMKM yang salah satunya itu yaitu sebagai

alternatif sumber pembiayaan. Adapun indikator dari pembiayaan

menurut Kementrian Perdagangan (2013 : 62-63) adalah sebagai berikut:

a. Sumber modal yang dimiliki UMKM. Pada umumnya terdiri dari dua

sumber modal yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Lembaga

pembiayaan mampu mencukupi kekurangan modal yang diperlukan

oleh UMKM dalam menjalankan usahnaya. Lembaga pembiayaan

dapat memberikan batas (palfon) pinjaman yang besar dengan tetap

memperhatikan prinsip 5C. Bahkan untuk kasus tertentu lembaga

Page 38: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

25

pembiayaan hanya memperhatikan prinsip 3C yaitu : Character,

Capability, dan Colleteral

b. Kemudahan akses dan prosedur yang tidak berbelit belit. Slogan

waktu adalah uang sangat ketat pada UMKM di sektor perdagangan

yang penghasilannya berasal dari penjualan harian. Kemudian akses

yang ditawarkan dengan prosedur yang jelas telah membantu UMKM

untuk mendaptkan tambahan modal yang diperlukan. Untuk beberapa

kasus UMKM tidak perlu mendatangi kantor lembaga pembiayaan

karena terdapat sales yang menangani hal tersebut. Sedangkan untuk

waktu pengurusan, lembaga pembiayaan menetapkan maksimal 3 hari

kerja dari berkas lengkap dana sudah dapat dicairkan.

c. Suku bunga atau sistem bagi hasil yang komprehensif. Suku bunga

atau bagi hasil yang tinggi merupakan hal yang ditakutkan oleh

UMKM untuk mendapatkan pembiayaan. Beberapa lembag

pembiayaan menawarkan suku bunga atau sistem bagi hasil yang

komprehensif. Diharapkan suku bunga/ bagi hasil ini tidak

memberatkan UMKM dalam melakukan pembayaran.

d. Sistem pembayaran fleksibel. Inovasi sistem pembayaran juga

merupakan peran lembaga pembiayaan dalam pengembangan

UMKM. Sistem pick up harian yang diterapkan bagi pedagang dipasar

membawa keuntungan bagi kedua pihak. Bagi lembaga pembiayaan

sistem ini dapat menekan angka Non Performing Loan karena

menjamin ketersediaan dana untuk membayar cicilan diakhir bulan

Page 39: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

26

e. Informasi mudah didapat. UMKM mudah mendapatkan informasi

mengenai produk pinjaman yang ditawarkan oleh lembaga

pembiayaan bank maupun non bank. Informasi yang paling banyak

adalah dari sales, teman/ keluarga. Kemudahan akses informasi dan

fasilitas untuk mendapatkan pinjaman menunjukkan lembaga

pembiayaan telah dijalankan sebagai alternatif sumber pembiayaan.

D. Pembinaan Usaha

Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1998, pembinaan dan

pengembangan usaha kecil dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan

masyarakat, baik sendiri sendiri maupun bersama sama, dan dilakukan secara

terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk mewujudkan usaha kecil

yang tangguh dan mandiri. Serta dapat berkembang menjadi usaha yang

menengah. Menurut widjaja 2002 dalam Harianto (2013 : 23) pembinaan

adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urut urutan

pengetian, diawali dengan mendirikan, menumbuhkan, memelihara

pertumbuhan tersebut yang disertai dengan usaha usaha perbaikkan,

penyempurnaan dan mengembangkan. Sedangkan menurut Donggoran 2016

dalam Rifa‟i (2019 : 163) pembinaan adalah proses mengajarkan keahlian

atau keterampilan dan memberikan pengetahuan yang perlu serta sikap

supaya mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan

standar yang telah ditentukan.

Page 40: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

27

Dengan kesimpulan bahwa pembinaan adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh suatu lembaga atau istansi untuk meningkatkan kemampuan

sehingga dapat meningkatkan kinerja agar usaha atau perusahaan dapat

berkembang dan memperoleh keuntungan yang diinginkan.

Dalam Irawati (2018 : 76) pembinaan dan pengembangan usaha dilakukan

dengan cara cara sebagai berikut:

1) Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil

2) Penyaiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi dan

masalah yang dihadapi oleh usaha kecil.

3) Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan

4) Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan

pengembangan usaha kecil.

Menurut Irawati (2018 : 77) pembinaan dan pengembangan usaha kecil

dilaksanakan dalam dunia usaha dan masyarakat berupa :

1) Penyediaan tenaga konsultan profesional, sarana dan prasarana, teknologi,

dana dan informasi

2) Bimbingan dan konsultan

3) Pendidikan dan pelatihan

4) Advokasi

5) Pendirian klinik konsultasi bisnis untuk usaha kecil

Menurut Dewi 2008 dalam Harianto (2013 : 23) kegiatan pembinaan tidak

lepas faktor pendukung yang meliputi:

1) Ketersediaan dana

Page 41: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

28

2) Jalinan kerjasama dengan instansi lain

3) Ketersediaan sarana dan prasarana

Sedangkan faktor penghambat yaitu:

1) Keterbatasan sumber daya manusia

2) Ketidakmampuan pengusaha mengembalikan pinjaman

3) Keterbatasan jumlah pegawai

4) Keterbatasan informasi

E. Perkembangan Usaha

1. Pengertian

Moekijat (1991) berpendapat bahwa pengembangan adalah setiap

usaha untuk memperbaiki pelaksanaan perkerjaan yang sekarang maupun

yang akan datang dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap

atau menambah kecakapan. Perkembangan sebagai suatu perubahan

dalam orang yang memungkinkan yang bersangkutan bekerja lebih

efektif. Sedangkan perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha

kepada usaha tersebut agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan

mencapai pada suatu titik atau puncak menuju kesuksesan.

Perkembangan usaha juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang

dalam perjalanannya terdapat perubahan yang lebih baik dari segi

peningkatan omset penjualan dan peningkatan pendapatan (Darma, 2016

: 199). Kesimpulannya adalah perkembangan usaha merupakan suatu

Page 42: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

29

keadaan yang menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik pada

usaha dari sebelumnya.

Menurut Indriyo Gito dalam Ashitam (2007) untuk melihat

perkembangan UMKM ukuran terhadap keberhasilan dari kebijaksanaan

bisnis tersebut dapat berupa besar kecilnya penghasilannya (Income) atau

keuntungan (Profit) yang diperoleh. Alur tolak ukur perkembangan usaha

dilihat dari jumlah pendapatan yaitu akan terjadi peningkatan

perndapatan apabila perkembangan usaha juga meningkat.

2. Indikator Perkembangan Usaha

Adapun indikator perkembangan usaha nasabah menurut soleh (2008)

dalam Yuliani (2019 : 227) secara umum suatu mikro, kecil dan

menengah (UMKM) dapat dikatakan berhasil/tumbuh apabila mencapai

beberapa poin diantaranya yaitu:

a. Omset penjualan, merupakan keseluruhan jumlah pendapatan yang

didapat dari hasil penjualan suatu/jasa dalam kurung waktu tertentu

atau omset penjualan juga dapat diakumulasikan dari kegiatan

penjualan suatu produk barang-barang dan jasa yang dihitung secara

keseluruhan selama kurun waktu tertentu secara terus menerus atau

dalam satu prose akuntasi. Semakin tinggi jumlah tenaga kerja maka

akan semakin tinggi pula omset yang akan diperoleh.

b. Peningkatan pendapatan, merupakan menurunya ongkos sehubung

dengan penggunaan yang lebih besar short-term financing dan

Page 43: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

30

berkurangnya long term financing atau kemampuan perusahaan

dalam memaksimalkan modal untuk mengahasilkan laba maksimal

selama periode tertentu (Alwi, 2005 : 9)

c. Peningkatan aset, dalam PSAK No.16 Revisi Tahun 2011 Aset

merupakan semua kekayaan yang dipunyai oleh individu ataupun

kelompok yang berwujud maupun tidak berwujud, yang memiliki

nilai akan manfaat bagi setiap orang atau perusahaan. Jenis jenis aset

diantaranya:

1) Aset tetap (fixed asset) dikarenakan aset ini mempunyai umur

yang panjang atau permanen karena mempunyai bentuk fisik

yang dimiliki serat di gunakan oleh berbagai perusahaan tidak

untuk dijual. Contohnya seperti gedung, mesin, tanah dan

kendaraan.

2) Aset lancar (current asset) merupakan uang kas serta beberapa

aktiva lainnya (persediaan piutang) yang mana diharapkan bisa di

konversi menjadi uang kas dengan jangka waktu kurang dari 1

tahun. Contohnya kas serta kas (tabungan di bank), investasi yang

sifatnya berjangka pendek, piutang, persediaan dan beban dibayar

dimuka.

3) Aset tak berwujud (intangible asset) berupa berbagai hak

perusahaan yang mana untuk kepemilikannya diatur serta

dilindungi oleh peraturan perundang undangan. Contohnya hak

paten, hak guna bangunan, hak sewa, atau hak kontrak.

Page 44: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

31

F. Peningkatan Kesejahteraan

1. Pengertian

Menurut Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam

(P3EI) (2008 : 2) Islam memaknai kesejahteran dengan istilah falah .

Falah berasal dari kata kerja dalam bahasa arab aflaha-yuflihu yang

berarti kesuksesa, kemuliaan dan kemenangan dalam hidup. Falah secara

istilah berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi

material-spiritual, individu-sosial dan kesejahteraan dikehidupan dunia

dan akhirat. Kesejahteraan (Falah) dapat terwujud apabila terpenuhi

kebutuhan hidup manusia secara seimbang sehingga tercapai maslahah.

Maslahah adalah segala bentuk keadaan baik material maupun

nonmaterial yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai

makhluk yang paling mulia.

Dalam Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam

(P3EI) (2008 : 3) Islam mendefinisikan kesejahteraan berdasarkan

pandangan yang konfrehensif, yang menjelaskan bahwa kesejahteraan

menurut ajaran Islam mencakup dua pengertian yaitu:

1) Kesejahteraan Holistik dan Seimbang

Kecukupan materi yang didukung oleh terpenuhinya kebutuhan

spiritual individu dan sosial. Manusia merupakan makhluk yang

terdiri dari unsur fisik dan jiwa sehingga sehingga kebahagiaan

harus menyeluruh antara kedua hal tersebut. Manusia adalah bagian

Page 45: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

32

dari lingkungan sosial sehingga manusia akan dapat bahagia jika

dapat menjaga keseimbangan antara dirinya dengan lingkungannya.

2) Kesejahteraan Dunia dan Akhirat

Manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja, tetapi dialam setelah

kematian (akhirat). Setiap manusia tentu menginginkan

kebahagiaan yang abadi atau sepanjang masa hidupnya, tidak

hanya dalam kehidupan ini tapi juga kehidupan di akhirat kelak.

Menurut Hapsari (2015 : 802) kesejahteraan dalam pandangan

Islam tidak hanya dinilai dengan ukuran material saja melainkan juga

dinilai dengan ukuran non-material yang meliputi: terpenuhinya

kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-nilai moral, dan terwujudnya

keharmonisan sosial. Hal ini berarti terdapatnya keseimbangan antara

dunia dan akhirat seperti firman Allah dalam QS. Al Qashash : 77 dengan

terjemahan sebagai berikut:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) dunia dan akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan

janganlah kamu membuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-

Qashash : 77)

Menurut Al Ghazali dalam Hapsari (2015 : 203) mengartikan

kesejahteraan dalam sebuah kerangka hirarki utilitas individu dan sosial

Page 46: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

33

yang meliputi: kebutuhan dasar (dharuriyat), kesenangan atau

kenyamanan (hajiyyat), dan kemewahan (tahsiniyat). Seperti yang

dijelaskan sebagai berikut:

1) Dharuriyat adalah sesuatu yang mesti ada untuk tercapainya

kebahagiaan dunia dan akhirat. Tanpa pemenuhan kebutuhan ini

kebahgiaan dunia dan akhirat akan terancam

2) Hajiyat adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk menghilangkan

kesempitan yang dapat menyebabkan kesulitan dan kesukaran dalam

melaksanakan suatu kewajiban, tetapi kesulitan itu tidak sampai pada

tingkat dharuriyat.

3) Tahsiniyah adalah melaksanakan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan

menghindari sesuatu yang dianggap kotor dan tidak baik menurut

akal yang sehat, yang semua itu tercakup dalam akhlakkul karimah.

Jadi dapat disimpulkan seseorang dapat dikatakan sejahtera apabila

mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, bukan hanya materi saja

namun kebutuhan psikis dan sosial agar dapat memperoleh kebagiaan

dunia dan akhirat.

2. Indikator Peningkatan Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan anggota dilihat dari kemampuan masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan sehari haru seperti:

a. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok,

b. kebutuhan tambahan,

Page 47: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

34

c. kebutuhan pendidikan,

d. kebutuhan kesehatan,

e. kebutuhan sosial,

f. kebutuhan spiritual, dan

g. kebutuhan investasi.

G. Penelitian Terdahulu

Dibawah ini dilampirkan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung

penelitian ini:

Tabel 3.1

Penelitian Terdahulu

No Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan

1 Peran Pembiayaan

Baitul Maal Wat

Tamwil Terhadap

Perkembangan

Usaha dan

Peningkatan

Kesejahteraan

Anggotanya dari

Sektor Mikro

Pedagang Pasar

Tradisional

Fitriani

Prastiawati dan

Emile Satia

Darma (2016)

SEM

(Structural

Aquation

Modeling)

Pembiyaan BMT

pada Pedagang

pasar tradisional

tidak berpengaruh

signifikan

terhadap persepsi

pedagang tersebut

terhadap

perkembangan

usahanya dan

peningkatan

kesejahteraan.

Namun persepsi

pedagang tentang

perkembangan

usaha

berpengaruh

terhadap

peningkatan

kesejahteraan

- Variabelnya

sama yaitu

tentang

pembiayaan ,

perkembangan

usaha, dan

peningkatan

kesejahteraan

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

BMT

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

-

2 Analisis pengaruh

pembiayaan Baitul

Maal Wa Tamwil

Regresi

sederhana

Pembiayaan yang

diberikan BMT

Perdesa Mitra

- Variabelnya

sama tentang

pembiayaan

- Ada

tambahan

variabel

Page 48: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

35

Terhadap

Perkembangan

Usaha Nasabah

(Studi kasus di

BMT Pradesa

Mitra Mandiri

Kabupaten

Langkat)

Yuliani DKK

(2019)

Mandiri Langkat

berpengaruh

meningkatkan

perkembangan

usaha nasabah di

daerah kabupaten

Langkat.

dengan

perkembangan

usaha

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

BMT

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metodenya

berbeda

3 Islamic Micro-

Finance Program

and Its Impact on

Rural Poverty

Allevation

M. Mizanur

Rahman (2010)

Ordinary

Least

Square

(OLS)

weighted

Least

square

(WLS),

Linear

Programmi

ng (LP),

dan

Simultan

Persamaan

System

(SES)

Program kredit

mikro syariah di

bangladesh

membawa

pengaruh positif

bagi peminjam

dan meningkatkan

kegiatan sosial

ekonomi. Namun

tidak semua dari

peminjam

memanfaatkan

uang yang mereka

pinjam untuk

mengahasilkan

pendapatan

melainkan untuk

kegiatan

memperbaiki

rumah,

pernikahan anak

dan pembelian

furnitur.

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

keuangan

syariah

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan,

- Metode

penelitian

yang

digunakan

berbeda

4 Micro, Small and

Medium

Enterprises

(MSMEs)

Coaching

Program

Umiaty Hamzani

and Dinarjad

Achmad (2017)

Deskriptif

dan Regresi

Linear

Program

pembinaan

meningkatkan

laba,

meningkatkan

unit bisnis,

penggunaan

media iklan

meningkat, serta

meningkatkan

sistem akuntasi

yang benar.

- Sama sama

meneliti

tentang

pembinaan

yang diberikan

ke UMKM

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembiayaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitiannya

beda

Page 49: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

36

5 The Impact Of

Training on Firm

Performance:

Case of Vietnam

Nguyen Ngoc

Thang, Ngo Van

Thu and Dirk

Buyes (2008)

Regresi

Linear

Perusahaan yang

melakukan

program

palatihan pada

tahun 2006

mengalami

peningkatan yang

siginifikan pada

penjualan dan

produktivitas

perusahaan.

- Sama sama

meneliti

tentang

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaa,

pelatihan dan

peningkatan

kersejahteraa

n

6 Peran Baitul Maal

Wat Tamwil

(BMT) Terhadap

Perkembangan

Usaha dan

Peningkatan

Kesejahteraann

Sektor Usaha

Mikro

Tika Fasilyana,

Ardyan Firdausi

Mustofa dan Arif

Hartono (2019)

Partial

Least

Square

(PLS)

Pembiayaan BMT

berpengaruh

secara signifikan

terhadap

perkembangan

usaha dan

peningkatan

kesejahteraan

anggotanya.

Selain itu

pembinaan yang

dilakukan BMT

juga berpengaruh

terhadap

perkembnagan

usaha dan

peningkatan

kesejahteraan

anggotanya

- Variabel yang

digunakan

dalam

penelitian ini

sama

- Alat analisis

yang

digunakan

juga sama

- Objek

penelitian

berbeda

- Ada

indikator

penelitian

yang berbeda

7 Analisis

Efektivitas

Pembiayaan

Lembaga

Keuangan Mikro

Syariah Terhadap

Perkembangan

Usaha Nasabah di

Sektor Rill (Usaha

mikro, kecil dan

Menengah)

Siskawati Sholihat

DKK (2015)

Korelasi

Product

Moment

Pembiayaan

Koperasi Jasa

Keuangan Syariah

(KJKS) Berkah

Madani

Ciamnggis

memiliki

hubungan yang

sangat kuat atau

korelasi yang

sangat signifikan

terhadap

perkembangan

usaha nasabah

disektor riil

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

dan

perkembangan

usaha

- Adanya

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

Page 50: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

37

(UMKM) dan

Efektifitas kinerja

Pembiayaan pada

KJKS Berkah

Madani

Cimanggis dapat

dikategorikan

efektif.

8 Pengaruh

Pembiayaan

Mikro Syariah

Terhadap Tingkat

Perkembangan

Usaha Mikro

Kecil Menengah

(UMKM)

Muhammad Andi

Prayogi dan

Lukman Hakim

Siregar (2017)

Regresi

Sederhana

Pembiayaan

mikro Syariah

berpengaruh

signifikan

terhadap

perkembangan

UMKM pada

nasabah PT.BRI

Syariah Cabang

Medan.

- Sama sama

meneliti

tentang

pengaruh

pembiayaan

terhadap

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejateraan.

- Metode

penelitian

berbeda

9 Analisis Pengaruh

Pembiayaan

Syariah Terhadap

Perkembangan

Usaha di Kota

Depok

Aldesta Nurika

Perwitasari Tunas,

DKK (2014)

Metode

Regresi

Logistik

dan OLS

(Ordinary

Least

Square)

Jumlah

pembiayaan

mikro syariah

berpengaruh

positif terhadap

perkembangan

UMKM dengan

faktor faktor yang

mempengaruhi

nilai

perkembangan

omset adalah

frekuensi

pembiayaan, lama

usaha, dan jumlah

pembiayaan

- Variabelnya

sama tentang

pembiyaan

dan

perkembangan

usaha

- Sama sama

meneliti

tentang BMT

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

BMT nya

berbeda

10 Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah

Terhadap

Perkembangan

UMKM di

Kecamatan Ngoro

Regresi

Linear

Sederhana

Pembiayaan

Murabahah

berpengaruh

secara signifikan

terhadap

perkembangan

UMKM di

kecamatan Ngoro

- Variabelnya

sama tentang

pembiayaan

dan

perkembangan

usaha

- Sama sama

meneliti

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

Page 51: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

38

Ainun Asipah dan

A‟rasy Fahrullah

(2019)

penyaluran

pembiayaan

oleh lembaga

keuangan

syariah

- Lembaga

keuangan

syariahnya

berbeda yaitu

BMT

- Metode

penelitian

berbeda

11 Pengaruh

Kompetensi

Usaha, Pembinaan

Usaha dan Inovasi

Produk Terhadap

Perkembangan

Usaha (Studi pada

Usaha Kecil dan

Menengah Batik

di Sentra Pesidon

Kota Pekalongan)

Yully Christina,

DKK (2014)

Metode

analisis

regresi

linear

sederhana

Variabel

kompetensi

usaha, pembinaan

usaha, dan inovasi

produk

berpengaruh

signifikan

terhadap

perkembangan

usaha

- Ada beberapa

variabel yang

sama yaitu

pembinaan

dan

perkembangan

usaha

- Ada

perbedaan

variabel

yaitu

pembiayaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitian

berbeda

-

12 Pengaruh

Pelatihan dan

Pembinaan

Terhadap

Perkembangan

Usaha Kecil

Rina Irawati

(2018)

Regresi

berganda

Ada pengaruh

secara simultan

dan parsial antara

pelatihan dan

pembinaan

terhadap

perkembangan

usaha

- Sama sama

meneliti

tentang

pengaruh

pembinaan

terhadap

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembiayaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitian

berbeda

13 Pengaruh

Pinjaman Modal

Terhadap

Perkambangan

Usaha Kecil di

Kota Semarang

(Kasus Unit Usaha

yang Memperoleh

Pinajaman Modal

dari BAZNAS

Kota Semarang)

Regresi

Sederhana

Terdapat

hubungan searah

antara pinjaman

modal dari

BAZNAS kota

Semarang

terhadap

perkembangan

usaha kecil yang

di tekuni oleh

pelaku usaha.

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

dan

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

.

- Metode

penelitian

Page 52: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

39

Shofia Nur

Awami, DKK

(2017)

Yang artinya

apabila modal

bertambah maka

dapat

mempengaruhi

perkembangan

usaha kecil.

berbeda

14 Program

Pembiayaan

Lembaga

Keuangan Mikro

Syariah (LKMS)

dalam peningkatan

Kesejahteraan

Pelaku Usaha

Mikro (Studi

kasus BMT Karim

Bekasi)

Widya Gina dan

Jaenal Effendi

(2015)

OLS

(Ordinary

Least

Square)

Vaariabel yang

secara positif

signifikan

mempengaruhi

pendapatan

adalah

pembiayaan,

jumlah anggota

keluarga yang

berpenghasilan,

pendidikan dan

variabel etika dan

moral. Sedangkan

variabel yang

secara signifikan

berpengaruh

terhadap

kesejahteraan

yaitu lama

menjadi anggota,

pengeluaran

makan,

pendapatan rata-

rata dan

pembiayaan

- Sama sama

meneliti

tentang peran

pembiayaan

BMT terhadap

penigkatan

kesehateraan

-

- Adanya

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

perkembanga

n usaha

- Metode

penelitian

berbeda

15 Kompetensi

Wirausaha,

Pembinaan, serta

Lokasi Usaha

Pengaruhnya

Terhadap

Kesuksesan

Berwirausaha

Bagi Pelaku

Usaha Skala

Mikro

Analisis

deskriptif

dan regresi

linear

berganda

Kompetensi dan

pembinaan tidak

berpengaruh

tehadap

kesuksesan usaha,

sedangkan secara

simultan

kompetensi,

pembinaan, dan

lokasi usaha

berpengaruh

signifikan

- Sama sama

meneliti

tentang

pembinaan

- Sama sama

meneliti

tentang

UMKM

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembiayaan,

dan

perkembanga

n usaha

- Metode

penelitian

berbeda

Page 53: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

40

Muhammad

Rifa‟i, DKK

(2019)

terhadap

kesuksesan usaha

16 Peran Pembiayaan

Mudahrabah

Dalam

Pengembangan

Kinerja Usaha

Mikro (Studi

Kasus pada BMT

Sumber Mulia,

BMT Assaadah

dan BMT Hubbul

Wathon di

Kabupaten

Semarang)

Ernanda Kusuma

Dewi dan

Widiyanto (2018)

Regresi

Linear

Sederhana

Pembiayaan

mudharabah yang

diberikan kepada

anggota BMT

mampu

mengembangkan

serta

meningkatkan

usaha sehingga

mampu

meningkatkan

pendapatan, profit

(keuntungan) dan

tenaga kerja.

Pembiayaan

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

usaha mikro.

Namun peran

pembinaan tidak

memperkuat

pembiayaan

mudharabah

terhadap kinerja

usaha mikro.

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

BMT,

pembinaan

dan

perkembangan

usaha.

-

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitian

yang

digunakan

berbeda

-

17 Strategi

Pengembangan

Potensi Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) dengan

Dukungan

Kucuran Kredit

(Studi Kasus :

UMKM

Kabupaten XYZ)

Putri Pangestika

DKK

Uji beda

(Uji

Wilcoxon)

dan

Quantitative

Strategic

Planning

Matrix

(QSPM)

Terdapat

peningkatan yang

signifikan pada

omset penjualan

dan keuntungan

usaha setelah

mendapat

kuncuran kredit,

namun pada

jumlah tenaga

kerja mengalami

peningkatan yang

tidak signifikan

setelah mendapat

kuncuran kredit .

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

terhadap

perkembangan

usaha

-

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitian

berbeda

Page 54: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

41

strategi

pengembangan

yang dapat

diterapkan

UMKM

kabupaten XYZ

yaitu penetrasi

pasar dan

pengembangan

produk.

18 Pengaruh

Pembiayaan Dana

Baitul Maal Wat

Tamwil (BMT)

Teladan Terhadap

Kinerja Usaha

Mikro di Pasar

Semolowaru

Surabaya

Nurul Farida

Damayanti dan Sri

Herianingrum

(2014)

Regresi

sederhana

Pembiayaan BMT

berpengaruh

signifikan

terhadap Kinerja

usaha mikro.

Kemampuan

varibel kinerja

usaha mikro yang

terdiri dari

peningkatan profit

dan aset mampu

diterangkan oleh

variabel

pembiayaan dana

yang terdiri dari

pembiayaan dana

ijarah dan

pembiayaan dana

berakad

mudharabah

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

BMT terhadap

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan,

penigkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitiannya

berbeda

19 Pengaruh Modal,

Tingkat

Pendidikan dan

Teknologi

Terhadap

Pendapatan Usaha

Mikro Kecil dan

Menengah

(UMKM) di

Kawasan Imam

Bonjol Denpasar

Barat

Tri Utari dan Putu

Regresi

Linear

Berganda

Secara parsial dan

silmultan modal,

tingkat

pendidikan, serta

teknologi

berpengaruh

secara signifikan

terhadap

pendapatan

UMKM di

kawasan Imam

Bonjol Denpasar

Barat

- Sama sama

meneliti

tentang

peningkatan

pendapatan

usaha

-

- Modal

diganti

dengan

pembiayaan

oleh BMT

- ada

tambahan

varibel lain

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

Page 55: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

42

Martini (2014) penelitian

berbeda

-

20 Pengaruh

Pembiayaan

Murabahah

Terhadap

Perkembangan

UMKM di

Kecamatan

Leuwiyang (Studi

kasus BPRS

Amanah Ummah)

Linda Novita

DKK (2014)

Metode

Korelasi

Adanya hubungan

yang signifikan

antara

pembiayaan

murabahah

dengan

perkembangan

UMKM di

Kecamatan

Leuwiliang

- Sama sama

meneliti

tentang

pengaruh

pembiayaan

lembaga

keuangan

syariah

terhadap

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitiannya

berbeda

- Lembaga

keuangan

syariahnya

berbeda yaitu

BMT

21 Akses UMKM

Terhadap

Pembiayaan

Mikro Syariah dan

Dampaknya

Terhadap

Perkembangan

Usaha: Kasus

BMT Tadbirul

Ummah,

Kabupaten Bogor

Lukytawati

Anggraeni, DKK

(2013)

Regresi

Logistik

Model

Logit dan

Regresi

Linear

Berganda

Ordinary

Least

Square

(OLS)

Hasil regresi logit

menunjukkan

dummy jenis

usaha, umur,

omset usaha, dan

dummy akses

simpanan

merupakan faktor

yang

mempengaruhi

akses UMKM

terhadap

pembiayaan

BMT.

Berdasarkan hasul

regresi linear

berganda OLS

pembiayaan

mikro syariah

BMT

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

perubahan

keuntunggan

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

BMT terhadap

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

-

Page 56: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

43

usaha

22 Analisis

Efektivitas

Pembiayaan

Lembaga

Keuangan Mikro

Syariah Terhadap

Perkembangan

Usaha Nasabah di

Sektor Rill (Usaha

Mikro, Kecil dan

Menengah)

Siskawati Sholihat

DKK

Deskriptif -

Korelasi

Pembiayaan

Koperasi Jasa

Keuangan Syariah

(KJKS) Berkah

Madani

Cimanggis

memiliki

hubungan yang

sangat kuat atau

korelasi yang

sangat signifikan

terhadap

perkembangan

usaha nasabah

disektor rill

(UMKM)

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

lembaga

keuangan

syariah

terhadap

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitian

berbeda

23 Peran Baitul Maal

Wat Tamwil

Hausnayain

Terhadap

Perkembangan

Usaha Mikro

Kecil dan

Menengah

Sumardi dan

Zulpahmi (2017)

Regresi

Berganda

Pembiayaan al-

qarhul al-hasan

berpengaruh

positif terhadap

perkembangan

usaha mikro, kecil

dan menengah

- Sama sama

meneliti

tentang

pembiayaan

BMT dan

perkembangan

usaha

- Adanya

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitiannya

berbeda

24 Peran Kredit Usah

Rakyat (KUR)

Bagi

Pengembangan

UMKM di Kota

Medan (Studi

kasus Bank BRI)

Dewi Anggraini

dan Syahrir

Hakim Nasution

(2013)

Regresi

linear

berganda

Pengaruh modal

kredit usaha

rakyat terhadap

perubahan

pendapatan

pengusaha

UMKM benilai

positif dan

signifikan.

- Sama sama

meneliti

tentang

pengaruh

kredit

(pembiayaan)

terhadap

perkembangan

usaha

- Ada

tambahan

variabel

yaitu

pembinaan

dan

peningkatan

kesejahteraan

- Metode

penelitiannya

berbeda

Page 57: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

44

H. Kerangka Penelitian

Dibawah ini adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Masalah dan Rumusan Masalah

Pengumpulan Data

Kualita tif

Pengumpulan data

Kuantitatif

Bandingkan dan Hubungkan

INTERPRETASI

Landasan Teori dan Hipotesa

Metode Survei Tringulasi

Kuesioner

Mitra BMT Al fath

Pengurus BMT Al

Fath dan mitra

Analisis Data

Kualitatif

Analisis Data

Kuantitatif (Smart

PLS)

Wawancara,

Review Dokument

dan Obeservasi

Page 58: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

45

I. Hubungan Antar Variabel

a. Pengaruh Pembiayaan Terhadap Perkembangan Usaha

Masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM) salah satunya adalah masalah permodalan, untuk mengatasi

masalah permodalan ini adalah pemberian kredit atau pembiayaan yang

berasal dari lembaga keuangan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Linda (2014 : 273) menyatakan bahwa adanya pengaruh

positif dan signifikan antara pemberian pembiayaan murabahah dengan

perkembangan usaha. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dewi

(2018) menyatakan pembiayaan mudharabah yang diberikan kepada

anggota BMT mampu mengembangkan serta meningkatkan usaha

sehingga mampu meningkatkan pendapatan, profit (keuntungan) dan

tenaga kerja. Pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Fahrullah (2019) menyatakan pembiayaan murabahah mempengaruhi

perkembangan UMKM di Kecamatan Ngoro. Dari beberapa penelitian

diatas dapat dilihat adanya hubungan antara pembiayaan dengan

perkembangan usaha, meningkatnya pendapatan dikarenakan adanya

tambahan modal pada usahanya sehingga dapat mengembangkan

usahanya. Dari pemaparan diatas hipotesis untuk penelitian ini adalah:

Ha1 : Pembiayaan berpengaruh terhadap perkembangan usaha

Page 59: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

46

b. Pengaruh Pembiayaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2015 : 810) menyatakan

bahwa pembiayaan produktif yang diberikan BMT berperan dalam

meningkatkan kesejahteraan anggota karena sebagian besar anggota

mengalami peningkatan dalam pemeliharaan lima hal yaitu agama, jiwa,

akal, keturunan dan harta. Meningkatnya kesejahteraan yang dirasakan

oleh anggota dengan meningkatnya pemeliharaan lima kebutuhan sesuai

maqasyid syariah. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh

Effendi (2015 : 42) menyatakan bahwa jumlah pembiayaan yang diambil

berpengaruh signifikan pada peningkatan kesejahteraan nasabah.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ridwan D.C (2018 : 159)

pembiayaan Murabahah yang diberikan kepada anggota dan usahanya

meningkat, maka dapat meningkatkan pendapatan anggota, sehingga

dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

demi mencapai kesejahteraan. Dari pemaparan diatas maka hipotesis

untuk penelitian ini adalah:

Ha2 : Pembiayaan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan

c. Pengaruh Pembinaan Terhadap Perkembangan Usaha

Pembinaan yang dilakukan merupakan wujud pemberdayaan sebagai

dorongan bagi masyarakat untuk mengasah kemampuan yang mereka

miliki serta dapat dijadikan bekal imu pengetahuan dan keterampilan bagi

masyarakat yang ingin atau sedang menjalankan usaha mikro (Hardjanto,

Page 60: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

47

2013 : 9). Penelitian yang dilakukan Astari (2017 : 122) pembinaan yang

dilakukan dengan baik akan meminimalisir kegagalan usaha dan hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nulhaqim (2008 : 152)

menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara pembinaan dan

pelatihan dalam menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga dapat

meningkatkan kinerja UKM. Begitu juga dengan penelitian Irawati (2018

: 81) yang menyatakan pembinaan berpengaruh secara parsial terhadap

perkembangan usaha kecil. Dari pemaparan diatas maka hipotesis untuk

penelitian ini adalah:

Ha3 : Pembinaan usaha berpengaruh terhadap perkembangan usaha

d. Pengaruh Perkembangan Usaha Terhadap Peningkatan

Kesejahteraan

Menurut Fasilyana (2019 : 56) perkembangan usaha merupakan kondisi

dimana usaha mikro mengalami peningkatan yang lebih baik dan mampu

menunjukkan kesuksesan. Menurut UU Nomor 11 tahun 2009,

kesejahteraan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan baik,

kebutuhan material, spiritual maupun kebutuhan sosial. Pendapatan akan

mengalami peningkatan apabila modal yang dimiliki mendapatkan

tambahan, baik dari pihak investor maupun pengajuan pembiayaan.

Dengan adanya pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan

tentunya akan memberikan tambahan modal bagi UMKM dan akan

mengakibatkan usaha semakin berkembang, sehingga berdampak juga

Page 61: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

48

terhadap peningkatan kesejahteraan. Peningkatan kesejahteraan dapat

dilihat dengan terpenuhinya kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan

sehari hari. Hal sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Darma

(2016 : 206) menyatakan bahwa perkembangan usaha berpengaruh

terhadap persepsi peningkatan kesejahteraan. Begitu juga penelitian yang

dilakukan oleh Ridlwan D.C (2018 : 203) menyatakan bahwa

perkembangan usaha berpengaruh pada tingkat kesejahteraan. Dan

penelitian oleh Fasilyana (2019 : 68) yang juga menyatakan hal yang

sama bahwa perkembangan usaha berpengaruh terhadap peningkatan

kesejahteraan. Sehingga hipotesis untuk penelitian ini adalah :

Ha4 : Perkembangan usaha berpengaruh terhadap peningkatan

kesejahteraan.

Page 62: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi/

campuran (Mixed Method Research) yang merupakan pendekatan penelitian

yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian

kuantitatif (Creswell J.W, 2010 : 5). Sedangkan menurut Sigiyono (2012 :

404) metode penelitian kombinasi merupakan suatu metode penelitian antara

metode kualitatif untuk digunakan bersama-sama dalam suatu kegiatan

penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable

dan objektif.

Menurut Bert dan Lisa (2011 : 21) ada beberapa jenis atau tipe penelitian

campuran ini yaitu : Covergent Parallel Design, kedua Ekplanatory

Sequental Design dan yang ketiga Ekploratory Sequential Design

1. Covergent Parallel Design adalah salah satu tipe model penelitian

dimana implementasi penelitian kuantitatif dan kualitatifnya dilakukan

secara bersama-sama namun terpisah antara satu dan yang lainnya.

2. Ekplanatory Sequental Design merupakan desain penelitian anatara

dimana implementasi antara kuantitatif dan kualitatifnya dilakukan

secara berurutan dengan ketentuan kuantitatifnya dilakukan terlebih

dahulu kemudian dilanjutkan dengan kualitatif.

Page 63: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

50

3. Ekploratory Sequential Design, penelitian ini merupakan kebalikan

dari penelitian Ekplanatory Sequental Design yang mana penelitian ini

menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif secara berurutan

dimana pada tahap awal dilakukan dengan menggunakan metode

kualitatif dan dilanjutkan dengan kuantitatif. Hasil penelitian kualitatif

diorientasikan untuk mengeksplorasi sumber atau konsep atau

teoridan data yang didapat guna membangun hipotesis dan kemudian

hipotesis harus diuji kebenarannya menggunakan penelitian kuantitatif.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian jenis

yang pertama yaitu Covergent Parallel Design dan Dominan Design dengan

pertimbangan tiga hal yaitu waktu (konkuren atau sekuensian), bobot (setara

atau dominan) dan tingkat percampuran data (parsial atau sepenuhnya)

(Creswell J, 2013). Waktu pengumpulan data dilakukan sekaligus dalam

waktu bersamaan (concurent) baik pada saat studi pendahuluan (pra-survey)

maupun pada saat pengumpulan data penelitian. Bobot penelitian lebih

dominan pada penelitian kuantitatif untuk memperoleh data primer yaitu

metode surveydengan kuesioner sebagai instrumen utama dan metode

kualitatif untuk melengkapi dan memperkaya metode primer. Metode

kualitatif menggunakan wawancara semi terstruktur kepada karyawan BMT.

Data kuantitatif dan kualitatif yang telah dikumpulkan selanjutnya

dianalisis untuk digabungkan dan dibandingkan sehingga dapat ditemukan

data kualitatif mana yang memperkuat, memperluas maupun menggugurkan

data kuantitatif.

Page 64: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

51

Penelitian ini menggunakan pengamatan dengan cakupan waktu yang

bersifat cross sectional atau shot dimana data ditampilkan langsung ditempat

kejadian secara empirik pada satu waktu (Malhotra 2010). Rentang waktu

penelitian dilakukan pada bulan April 2020 hingga bulan Juni 2020.

B. Teknik Penentuan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak

diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang merupakan mitra

BMT Al Fath IKMI. Total keseluruhan mitra pembiayaan BMT Al Fath

IKMI di kantor pusat pada tahun 2019 adalah sebanyak 2.167 orang. Namun

jumlah itu adalah total keseluruhan mitra pembiayaan BMT tidak dijelaskan

pembiayaan yang bersifat produktif ataupun konsumtif, sedangkan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mitra yang menerima pembiayaan

untuk kegiataan produktif untuk itu peneliti menetapkan sampel dengan

menggunakan rumus seperti yang dijelaskan dibawah ini (Ibnu, 2008 : 19):

n =

n =

n =

n = 96,04

n = 96

Dimana

n = jumlah sampel

Page 65: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

52

z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%

pada penentuan ini z ini pada α = 0,5 adalah 1,96

Moe = Margin Of Eror, yaitu tingkat kesalahan yang dapatditoleransi,

ditetapkan sebesar 10%

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diatas, maka jumlah sampel yang

diteliti adalah sebesar 96,04 responden. sehingga responden yang akan

menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang.

Menurut Sugioyono (2006 : 89) sampel merupakan sebagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Karena itu tidak semua data dan

informasi akan di proses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti

melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Adapun

teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu salah satu teknik sampling non probability sampling dimana

peneliti memnetukan pengambilan sampel dengan cara pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2016 : 85). Peneliti menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai

dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan

penelitian. Adapun kriteria khususnya adalah sebagai berikut:

1. Mitra BMT Al Fath IKMI

2. Mitra yang mengajukan pembiayaan buat modal usaha

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Page 66: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

53

a. Data primer merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa data hasil kuesioner atau data yang diperoleh dengan

memberikan kuesioner online yang disebarkan kepada mitra BMT.

b. Data sekunder digunakan sebagai data tambahan dalam menunjang

analisis. Data sekunder mencakup data kuantitatif, yaitu data

portopolio pembiayaan BMT Al Fath IKMI, berdasarkan jenis

pembiayaan yang disalurkan, data mengenai LKMS BMT dan

proyeksi perkembangan ke depan. Kemudian untuk data lainnya

diperoleh dari literatur-literatur yang berkaitan dengan ekmonomi

syariah, serta ulasan-ulasan para pakar yang dipublikasikan dalam

buletin, jurnal, internet dan media-media lainnya.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

a. Kuesioner

Merupakan memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan

tertulis kepada responden untuk di jawab (Sugioyono, 2006 : 199).

Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperoleh data yang

relevan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data dengan kuesioner kepada anggota BMT Al Fath

IKMI sebagai responden yang akan menjawab semua item pertanyaan

tertutup, yaitu model pertanyaan tertutup yaitu model pertanyaan

Page 67: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

54

tersebut telah disajikan jawabannya, sehingga responden hanya

memilih dari alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat atau

pilihannya. Dari jawaban daftar pertanyaan yang diajukan pada

responden diolah dengan skala likert. Skala likert merupakan skala

yang yang digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugioyono, 2016 :

134). Dengan preferensi jawaban seperti dibawah ini:

Tabel 3.2

Skala likert

Jawaban Skor

Sangat mudah 4

mudah 3

sulit 2

Sangat sulit 1

Dalam kuesioner ini terdapat beberapa preferensi jawaban yang

berbeda beda, namun dengan bobot jawaban seperti dijelaskan diatas.

b. Wawancara

Menurut Tukiran (2012 : 207) wawancara adalah mendapatkan

informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Dalam

hal ini pewawancara harus menciptakan suasana yang santai tapi

serius artinya bahwa wawancara dilakukan dengan sungguh-sungguh,

tetapi tidak kaku pada saat wawancara. Wawancara akan dilakukan

kepada pengurus ataupun karyawan BMT dan juga mitra yang

nantinya akan menjadi data kualitatif untuk melengkapi penelitian ini.

Poin-poin wawancara sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

55

1. wawancara dengan karyawan BMT yang meliputi tentang:

a) Variabel pembiayaan: Jenis pembiayaan, syarat

pembiayaan, sistem bagi hasil, dan kendala dalam

menyalurkan pembiayaan

b) Variabel pembinaan: ketersediaan sarana dan prasarana,

jalinan kerja sama dengan institusi lain, ketersediaan dana

dalam pembinaan, dan kendala dalam melakukan

pembinaan

2. wawancara dengan mitra BMT yang meliputi tentang:

a) variabel pembiayaan : berapa kali mengajukan pembiayaan,

proses angsuran, sanksi yang diberikan oleh BMT saat

keterlambatan, manfaat apa yang dirasakan setelah

mendapatkan pembiayaan

b) variabel pembinaan : berapa kali mengikuti pembinaa, apa

saja yang dijelaskan saat pembinaan, manfaat apa yang

disarakan saat mengikuti pembinaan

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi berarti barang yang tertulis, metode dokumentasi

berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah

ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatat buku, surat, dokumen-dokumen penting

dan sebagainya.

Page 69: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

56

D. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. Data

primer menurut Hermawan (2006 : 168) merupakan data yang dikumpulkan

secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah dan tujuan penelitian

yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal

dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun

observasi. Pengumpulan data utama dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner, yang selanjutnya kuesioner itu disebar secara online kepada

anggota BMT Al Fath. Untuk memperkuat dan mengecek validitas data hasil

kuesioner tersebut peneliti melakukan observasi atau wawancara kepada

responden yang telah diberikan angket tersebut ataupun orang lain yang

memahami masalah yang diteliti.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi

titik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan

variabel independen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang

nilainya tergantung dari nilai variabel lainnya (Y) dan variabel Independen

(bebas) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain (X)

1. Pembiayaan sebagai variabel independen (bebas) atau variabel X1

2. Pembinaan juga sebagai variabel independen (bebas) atau variabel X2

3. Perkembangn usaha sebagai variabel dependen (terikat) atau variabel Y1

Page 70: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

57

4. Peningkatan kesejahteraan juga sebagai variabel independen (terikat) atau

variabel Y2

Dari penjelasan diatas maka variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 3.3

Variabel Penelitian

Variabel

Penelitian

Definisi Indikator Referensi

Pembiayaan

(Variabel bebas/

X1)

Pemberian dana oleh

pihak yang kelebihan

dana kepada pihak

yang kekurangan

dana (Sholeh, 2015)

1. Sumber Modal

2. Kemudahan

akses dan

prosedur yang

tidak berbelit

belit

3. Margin/ Bagi

hasil yang

kompetitif

4. Sistem

pembayaran

fleksibel

5. Informasi yang

mudah didapat

(Kementrian

Perdagangan ,

2013)

Kementrian

Perdagangan

2013

Pembinaan

(variabel bebas/

X2)

Suatu proses atau

pengembangan yang

mencakup urut

urutan pengetian,

diawali dengan

mendirikan,

menumbuhkan,

memelihara

pertumbuhan tersebut

yang disertai dengan

usaha usaha

1. Pendampingan

2. Pengawasan

3. Solusi yang

diberikan oleh

BMT

(Fasilyana,

2019)

Tika Fasilyana

DKK 2019

Page 71: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

58

perbaikkan,

penyempurnaan dan

mengembangkan.

(Harianto, 2013)

Perkembangan

Usaha (Variabel

terikat/Y1)

suatu usaha yang

dalam perjalanannya

terdapat perubahan

yang lebih baik dari

segi peningkatan

omset penjualan dan

peningkatan

pendapaatan.

(Darma, 2016)

1. Peningkatan

omzet penjualan

2. Peningkatan

pendapatan

3. Peningkatan aset

usaha

(Yuliani, 2019)

Yuliani, Zainul

Fuad dan

Nurasiah, 2019

Peningkatan

Kesejahteraan

(variabel

terikat/Y2)

Kondisi dimana

seseorang atau

sekelompok orang

sudah terpenuhi

standar kebutuhan

miimumnya

termasuk rasa aman

dan baik serta

terpenuhinya

kebituhan psikis dan

sosialnya.

(Fasilyana, 2019)

1. Pemenuhan

kebutuhan

pokok

2. Kebutuhan

tambahan

3. Kebutuhan

pendidikan

4. Kebutuhan

kesehatan

5. Kebutuhan

sosial

6. Kebutuhan

spiritual

7. Kebutuhan

investasi

(menabung)

(Darma, 2016)

Fitriani

Prastiawati dan

Emile Satia

Darma, 2016

Page 72: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

59

F. Partial Least Square (PLS)

Structural Equation Modelling (SEM) merupakan suatu metode yang

digunakan untuk menutup kelemahan yang terdapat pada metode regresi.

Menurut para ahli metode penelitian Structural Equation Modelling (SEM)

dikelompokkan menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan Covariance Based

SEM (CBSEM) dan Variance Based SEM atau Partial Least Square (PLS).

Partial Least Square merupakan metode analisis yang powerfull yang mana

dalam metode ini tidak didasarkan banyaknya asumsi. Pendekatan (Partial

Least Square) PLS adalah distribution free (tidak mengasumsikan data

tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio) (Ghozali

I. , 2008, p. 17).

Tujuan dari penggunaan (Partial Least Square) PLS yaitu untuk

melakukan prediksi. Yang mana dalam melakukan prediksi tersebut adalah

untuk memprediksi hubungan antar konstruk, selain itu untuk membantu

peneliti dalam penelitiannya untuk mendapatkan nilai variabel laten yang

bertujuan untuk melakukan pemprediksian. Variabel laten adalah linear

agregat dari indikator-indikatornya. Weight estimate untuk menciptakan

komponen skor variabel laten didapat berdasarkan bagaimana inner model

(model struktural yang menghubungkan antar variabel laten) dan outer model

(model pengukuran yaitu hubungan antar indikator dengan konstruknya)

dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari variabel dependen

(kedua variabel laten dan indikator) diminimumkan (Ghozali I. , 2008, p. 19).

Page 73: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

60

Estimasi parameter yang didapat dengan PLS (Partial Least Square)

dapat dikategorikan sebagai berikut: Kategori pertama, adalah weight

estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. Kedua

mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan variabel

laten dan antar variabel laten dan blok indikatornya (loading). Kategori ketiga

adalah berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstantaregresi)

untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi

tersebut, PLS (Partial Least Square) menggunakan proses iterasi tiga tahap

dan dalam setiap tahapnya menghasilkan estimasi yaitu sebagai berikut

(Ghozali I. , 2008, p. 19):

1. Menghasilkan weight estimate

2. Menghasilkan estimate untuk inner model dan outer model

3. Menghasilkan estimate means dan lokasi (kontanta)

Dalam metode PLS (Partial Least Square) teknik analisa yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Inner Model

Inner model merupakan model yang menggambarkan hubungan

yang ada di antara variabel laten berdasarkan substantive theory. Inner

model biasa disebut sebagai inner relation atau structural model. Model

persamaan inner model sebagai berikut:

ε = β0 + βε + Γξ + δ

Page 74: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

61

Keterangan:

e = vektor variabel laten endogen (dependen)

ξ = vektor variabel laten eksogen (independen)

δ = vektor residual (unexplained variance)

Oleh karena PLS didesain untuk model rekursif, atau sering disebut

causal chain system, maka model rekursif dari PLS adalah sebagai

berikut:

εj = Σβji εi + Σ γjb ξb + δj

Keterangan:

βji = koefisien jaluryang menghubungkan predictor endogen

γjb = koefisien jalur yang menghubungkan predictor eksogen

i…b = indeks range sepanjang i dan b

j = jumlah variabel laten endogen

δj = inner residual variabel

2. Outer Model

Outer model adalah model yang menggambarkan hubungan antara

variabel laten dengan indikatornya. Outer model biasa disebut sebagai

outer relation atau measurement model.Pada outer model terdapat dua

model yaitu model indikator refleksif dan model indikator formatif.

Model refleksif sering disebut juga sebagai principal factor model yang

berarti variabel manifest dipengaruhi oleh variabel laten. Persamaan

model indikator refleksif adalah sebagai berikut

Page 75: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

62

x = λ xξ + εx

y = λ yε + εy

Dimana x dan y adalah indikator untuk variabel laten eksogen (ξ)

dan variabel laten endogen (ε). Sedangkanλx dan λymerupakan matriks

loading yang menggambarkan seperti koefisien regresi sederhana yang

menghubungkan variabel laten dengan indikatornya.

Model formatif merupakan kebalikan dari model refleksif dimana

model formatif mengasumsikan bahwa variabel manifes mempengaruhi

variabel laten. Arah hubungan kausalitas mengalir dari variabel manifes

ke variabel laten. Persamaan model indikator formatif adalah sebagai

berikut:

ξ = ΠξXi + δξ

ε = ΠεYi + εε

Dimana ξ, ε, X, dan Y sama dengan persamaan sebelumnya.

Dengan Πx dan Πy adalah seperti koefisien regresi berganda dari

variabel laten terhadap indikator, sedangkan δξdanεεadalah residual dari

regresi.

Menurut Jarvis, Mackanzie dan Podsakoff (2003) dalam Ghozali

(2011, p. 13), terdapat beberapa kriteria untuk menemukan formatif

model atau refleksif model, yaitu:

a. Apabila terjadi perubahan pada variabel laten, maka variabel

manifes pada model formatif tidak akan mengalami perubahan,

Page 76: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

63

sedangkan pada model refleksif akan mengakibatkan adanya

perubahan pada variabel manifes,

b. Apabila terjadi perubahan pada variabel manifest, maka variabel

laten pada model formatif mengalami perubahan, sedangkan pada

model refleksif tidak akan mengakibatkan adanya perubahan pada

variabel laten,

c. Arah kausalitas pada model formatif dari variabel manifest ke

variabel laten sedangkan arah kausalitas pada variabel refleksif dari

variabel laten ke variabel manifes,

d. Kemiripan content pada variabel manifes di model formatif tidak

harus sama atau mirip, sedangkan variabel manifest pada model

reflesif harus memiliki content yang sama atau mirip,

e. Pada model formatif tidak memiliki kovarian antar variabel

manifest, sedangkan pada model refleksif diharapkan ada kovarian

antar variabel manifes.

G. Kriteria Penilaian

Dalam penggunaannya, PLS memiliki beberapa evaluasi terhadap model

structural dan model pengukuran yang ada. Dalam evaluasi model

pengukuran, dilakukan uji convergent validity, discriminant validity,

composite reability, dan average variance extracted.Sedangkan dalam

evaluasi model pengukuran dilakukan uji R-squared (R2) dan uji estimasi

koefisien jalur.

Page 77: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

64

1. Convergent Validity

Convergent validity digunakan untuk mengukur besarnya korelasi

antara variabel laten dengan variabel manifes pada model pengukuran

refleksif. Dalam evaluasi convergent validity dapat dinilai berdasarkan

korelasi antara item score / component score dengan construct score.

Menurut Chin (1998) dalam Ghozali (2012 : 25), suatu kolerasi dapat

dikatakan memenuhi convergent validity apabila memiliki nilai loading

sebesar lebih besar dari 0,5 sampai 0,6.

2. Discriminant Validity

Disriminant validity dari model pengukuran refleksif dapat

dihitung berdasarkan nilai cross loading dari manifes terhadap masing-

masing variabel laten. Jika korelasi antara variabel laten dengan setiap

indikatornya (variabel manifes) lebih besar daripada korelasi dengan

variabel laten lainnya, maka variabel laten tersebut dapat dikatakan

memprediksi indikatornya lebih baik daripada variabel laten lainnya.

Selain itu, discriminant validity juga dapat dihitung dengan

membandingkan nilai square root of average extracted (AVE). Apabila

nilai √AVE lebih tinggi daripada nilai korelasi di antara variabel laten,

maka discriminant validity dapat dianggap tercapai. Discriminant validity

dapat dikatakan tercapai apabila nilai AVE lebih besar dari 0,5. Cara

untuk menghitung nilai AVE ada sebagai berikut:

Page 78: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

65

AVE = ∑λ12

∑λ12+ ∑1varɛ(1)

Dimana λ1 adalah loadingfactor (convergent validity), dan ɛ(1) = 1-λ12.

3. Composite Reability

Variabel laten dapat dikatakan memiliki realibilitas yang baik

apabila nilai composite reability lebih besar dari 0,6. Cara untuk

composite reliability adalah sebagai berikut:

pc = (∑λ12)

(∑λ1)2 + ∑1varɛ(1)

Dimana λ1 adalah loadingfactor (convergent validity), dan ɛ(1) = 1-λ12.

Ghozali (2011) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan

untuk mengukur reabilitas dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan

nilai composite reability (pc).

4. R-squared (R2)

Pengujian R-squared (R2) merupakan cara untuk mengukur tingkat

Goodness of Fit (GOF) suatu model structural. Nilai R-squared (R2)

digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel laten

independen tertentu terhadap variabel laten dependen. Menurut Chin

dalam Ghozali (2012), hasil R2 sebesar 0,67 mengindikasikan bahwa

model dikategorikan baik. Hasil R2 sebesar 0,33 menginidikasikan bahwa

Page 79: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

66

model dikategorikan moderat. Sedangkan hasil R2 sebesar 0,33

mengindikasikan bahwa model dikategorikan lemah.

5. Uji Signifikansi

Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel terhadap variabel terikat. Uji signifikansi pada model

PLS, variabel bebas yang dimaksud adalah variabel laten eksogen dan

variabel terikat yang dimaksud adalah variabel laten endogen. Nilai

estimasi untuk hubungan jalur dalam inner model digunakan untuk

mengetahui signifikansi dari hubungan-hubungan antar variabel laten.

Nilai signifikan dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping yang

dikembangkan oleh Geisser & Stone.

Hipotesis yang digunakan pada uji signifikansi adalah:

H0 = variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat

H1 = variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat

Statistik uji yang digunakan adalah:

T statistic = bj

S(bj)

Dimana bj adalah nilai dugaan βjdan S(bj) standar error bj.

Daerah penolakan yang digunakan adalah:

H0 ditolak apabila |T statistik| > Tα, df atau p-value < α.

Page 80: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

67

BAB IV

TEMUAN PENELIITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat BMT Al Fath IKMI

BMT Al Fath didirikan dan diresmikan pada tanggal 13 oktober 1996.

Landasan dasar didirikannya BMT Al Fath ini dikarenakan melihat

permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Dari sisi ekonomi

kondisi riil masyarakat kita belum dapat hidup secara layak dan mapan,

sering terjerat rentenir, tidak adanya lembaga yang dapat membantu

untuk meningkatkan pendapatan mereka, tidak punya sisi tawar menawar

dengan pihak lain dan kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan

bagi masyarakat kecil. Padahal potensi yang dimiliki oleh mereka yang

dikelola oleh sistem kebersamaan, maka dapat meningkatkan ekonomi

mereka. Atas dasar itulah BMT Al Fath didirikan yang dirintis oleh 25

orang pendiri dengan modal awal terkumpul Rp 5.000.000,00.

BMT Al Fath IKMI merupakan lembaga keuangan mikro syariah

yang notabennya adalah lembaga keuangan aset umat dengan prinsip

operasionalnya mengacu prinsip-prinsip syariat umat Islam. BMT Al

Fath IKMI dibentuk dengan upaya memberdayakan umat secara

kebrsamaan melalui kegiatan simpanan dan pembiayaan serta kegiatan-

kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan

mitra binaan ke arah yang lebih baik, lebih aman, serta lebih adil.

Page 81: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

68

Pada awal masa berdirinya walau dengan modal, informasi,

pengetahuan, dan pengalaman yang sangat minim, namun tidak

mengendorkan semangat untuk menjalankan BMT Al Fath IKMI. Pada

awalnya masyarakat sekitar masih merasa khawatir untuk menjadi

anggota dan menyimpan dananya di BMT Al Fath IKMI bahkan ada

kekhawatiran dan ketakutan jika dana yang disimpan di BMT Al Fath

IKMI akan hilang dan tidak dapat ditarik kembali. Namun dengan

kesabaran, keuletan dan keteguhan, para pengurus dan pengelola terus

memberikan pemahaman tentang fungsi dan peran BMT, alhamdulillah

lambat laun kepercayaan masyarakat kepada BMT mulai bertambah.

Pada perkembangannya saat ini BMT Al Fath sudah memiliki 4

cabang dan 3 kantor milik sendiri. Kantor cabang utama merupakan

kantor pusat BMT Al Fath IKMI yang berlokasi di Jl. Aria Putra No 7

Kedaung, Pamulang 3 kantor cabang lainnya berlokasi di Legoso,

Jombang dan Pondok Aren (BMT Al Fath IKMI, 2019).

2. Visi dan Misi BMT Al Fath IKMI

Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, divisi Baitul Maal

dikelola secara terpisah agar dapat berjalan secara optimal melayani

umat. Begitu juga lembaga bisnis, divisi Baitul Tamwil dikelola oleh

tenaga muslim yang profesional dibidang keuangan, yang insyaallah akan

menampilkan lembaga keuangan syariah yang sehat, berkualitas dan

memenuhi harapan umat.

Page 82: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

69

a. Visi BMT Al Fath IKMI

Menjadi koperasi Syariah yang terbaik.

b. Misi BMT Al Fath IKMI

1) Meningkatkan potensi ummat sehingga mampu berperan

sebagai khalifah Allah yang beroperasi pada pengembangan

dan pemberdayaan ummat menuju kepada masyarakat yang

mandiri serta Islami.

2) Menjalankan kegiatan simpan pinjam dan pembiayaan

syariah secara efektif, efisien dan transaparan dan akuntanbel

3) Menjalin kerjasama usaha yang halal dan saling

menguntungkan dengan berbagai pihak

3. Fungsi dan Tujuan BMT Al Fath IKMI

a. Fungsi

Menjalin ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) melalui

pemungutan dan penyaluran Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta

memasyarakatkannya, dan menjunjung pemberdayaan umat melalui

program pemberian modal nagi pedagang ekonomi lemah, pemberian

bea siswa dan santunan bagi kaun dhuafa.

b. Tujuan

Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta mempunyai

posisi tawar (daya saing) anggota dan mitra binaan juga masyarakat

Page 83: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

70

pada umumnya melalui kegiatan pendukung lainnya. (BMT Al Fath

IKMI, 2019).

4. Struktur Organisasi

Tabel 4.1

Struktur Organisasi BMT Al Fath IKMI

Dewan Pengawas Syariah

Ketua Drs. H. Mustakim Kurdi,M. A

Anggota Drs. H. Yahya Harun Al Rasyid

Pengawas

Plt Ketua Drs. H. Mustakim Kurdi, M.A

Anggota H. Kapsulani, S.E.,M.M.

Drs.H.R.Prastowo Sidih,S.H.,M.H.,M.Kn

H. faridi Syahdana, S.E

Pengurus

ketua Drs. H.Budiyono, M.Pd.

Wakil Bid. Pembiayaan dan

umum

H. Adbdul Rohim

Wakil Bid. Sumber Daya

Insani

H. Imam Turmudzi, Ms.

Sekretaris H. Z. Arifin Listanto

Bendahara H. Djaelani

Pengelola

Manajer Saimin

Kepala Cabang Utama Robi Sugara

Kepala Cabang Jombang Cecep Nurjaya

Kepala Cabang Legoso Supriyanto

Kepala Cabang pondok Aren Hery Rusmantoro

sumber: (BMT Al Fath IKMI, 2019)

5. Produk dan Layanan BMT Al Fath IKMI

a. Penghimpunan Dana (Funding)

1) Akad Wadiah (Titipan)

Page 84: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

71

TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al Fath IKMI) adalah

tabungan dengan akad wadiah/titpan, dimana mitra menitipkan

dananya di BMT AL Fath IKMI, yang mana dana ini akan dijaga

keamanannya. BMT AL Fath IKMI tidak wajib memberikan bagi

hasil kepada penabung, tetapi BMT Al Fath IKMI boleh

memberikan bonus sesuai dengan kemampuan BMT.

2) Akad Mudharabah

a) SIDIK (Tabungan Pendidikan) yaitu simpanan pendidikan

diperuntukan untuk dana pendidikan putra/putri mitra.

Penarikan dilakukan dua kali dalam satu tahun. Dari

keuntungan pengelola usaha mitra dapat membagi hasil sesuai

dengan nisbah yang disepakati.

b) Simpanan Idul Fitri yaitu simpanan yang diperuntukan untuk

persiapan biaya mudik/ lebaran idul fitri mitra. Penarikan

dilakukan hanya satu kali (satu bulan sebelum idul fitri). Dari

keuntungan mengelola usaha mitra dapat membagi keuntunga

sesuai dengan nisbah yang disepakati.

c) Simpanan Walimah/ Nikah yaitu simpanan yang diperuntukan

bagi mitra yang bermaksud ingin merencanakan pernikahan

atau bagi mitra yang ingin menikahkan putra/ putrinya.

Penarikan dilakukan satu kali pada saat satu bulan menjelang

pernikahan. Dari keuntungan pengelolaan usaha mitra dapat

membagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Page 85: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

72

d) Simpanan Qurban yaitu simpanan yang diperuntukan bagi

mitra yang hendak melaksanakan inadah qurban. Penarikan

simpanan ini dilakukan satu kali dalan setahun yaitu sebulan

menjelang hari raya qurban. Dari keuntungan pengelolaan

usaha, mitra dapat membagi hasil sesuai dengan nisbah yang

disepakati.

e) Simpanan Haji dan Umroh yaitu simpanan yang diperuntukan

bagi mitra yang merencanakan ibadah haji atau umroh.

Penarikan hanya dapat dilakukan untuk kebutuhan haji atau

umroh. Dari keuntungan pengelolaan usaha, mitra dapat

membagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.

f) TABAH (Tabungan Berjangka Al Fath) yaitu produk

tabungan berjangka dengan akad mudharabah. Tabungan

diberlakukan sebagai investasi, dan mendapatkan bagi hasil

sesuai dengan nisbah yang disepakati. Penarikan hanya dapat

dilakukan sesuai dengan jumlah jatuh tempo. Pilihan jangka

waktunya adalah 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.

b. Produk Penyaluran Dana

BMT Al Fath IKMI menyalurkan dana mitra dan calon mitra dalam

bentuk:

1) Pembiayaan Mudharabah yaitu pembiayaan dengan pola

kerjasama dimana sumber modal 100% dari BMT (Sahibul Maal)

Page 86: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

73

dan mitra sebagai pengelola (Mudharib). Keuntungan usaha dibagi

sesuai dengan nisbah yang disepakati

2) Pembiayaan Musyarakah yaitu pembiayaan dengan pola

kerjasama dimana sumber modal dari dua belah pihak yaitu BMT

dan mitra. Keuntungan diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah

yang disepakati. Jika usaha rugi bukan karena salah kelola,

kerugian ditanggung bersama sesuai porsi modal.

3) Pembiayaan Ijarah yaitu pembiayaan sewa menyewa manfaat

suatu barang/ jasa antara BMT dengan mitra. Harga sewa dan

jangka waktu sewa sesuai dengan kesepakatan.

4) Pembiayaan Murabahah yaitu pembiayaan dengan sistem jual beli

barang antara BMT dengan Mitra seharga perolehan ditambah

keuntungan/ margin yang disepakati. Pembayaran diangsur sesuai

dengan kesepakatan dan harga tetap sampai pembiayaan lunas.

c. Syarat Pengajuan Pembiayaan

Untuk mengajukan pembiayaan di BMT Al Fath IKMI harus

memenuhi syarat syarat dibawah ini:

1) Telah menjadi mitra BMT Al Fath IKMI dengan penyetoran

simpanan pokok Rp 10.000, sukarela Rp 25.000, admin

pembukaan 1 kali Rp 5.000 dan simpanan wajib sesuai pilihan.

2) Bagi wirausaha, usaha telah berjalan minimal 1 tahun

3) Mengisi formulir permohonan pembiayaan dengan lampiran:

Page 87: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

74

a) FC KTP 3 lembar suami-istri, KK dan Surat Nikah

b) Fasfoto berwarna terbaru 3 x 4 cm, 2 lembar suami-istri

c) FC jaminan (BPKB+STNK, SHM/SHGB/AJB AKTA

HIBAH + SPPT PBB tahun terkhir)

d) Bagi pegawai, + FC SK Pegawai, slip gaji asli 3 bulan

terkhir/ mutasi buku bank

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Deskripsi Data

Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara

online dan juga kuesioner langsung. pemberian kuesioner online kepada

responden berhubung dengan adanya wabah corona. Selain kuesioner

online penulis juga memberikan kuesioner secara langsung kepada

responden dan menitipkan kuesioner di BMT. Penyebaran kuesioner ini

dilakukan dari bulan mei hingga bulan juni 2020. Kuesioner diberikan

berupa hasil cetakan yang rapih. Pada bagian awal disertakan surat

pendahuluan dari penelitian yang berisikan indentitas penelitian serta

tujuan penelitian. Dimaksudkan untuk membangun hubungan dengan

responden dan memotivasi responden agar menjawab pertanyaan dalam

kuesioner dengan sepenuh hati dan antusias.

Pada tahap pertama, penyebaran kuesioner secara online sebanyak

40 kuesioner kemudian di ikuti dengan penyebaran kuesioner secara

Page 88: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

75

langsung sebanyak 60 kuesioner. Untuk lebih jelasnya mengenai data

sampel dalam penelitian ini akan disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Data sampel penelitian

No Keterangan Jumlah Presentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%

2 Jumah kuesioner yang tidak kembali 7 7%

3 Jumlah Kuesioner yang tidak diisi lengkap 13 13%

4 Jumlah Kuesioner yang tidak memenuhi

kriteria sebagai sampel

10 10%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 70 70%

Sumber : Data Primer diolah 2020

Pada tabel diatas dijelaskan jumlah kuesioner yang disebar

sebanyak 100 kuesioner dan yang tidak kembali sebanyak 7 kuesioner,

sedangkan kuesioner yang tidak disii secara lengkap 13, kemudian

kuesioner tidak memenuhi kriteria sebagai sampel berjumlah 10

kuesioner. Dan akhirnya kuesioner yang dapat diolah sebanyak 70

kuesioner.

2. Profil Responden Penelitian

Sebelum menganalisa terlebih dahulu akan dijabarkan karakteristis

responden yang digunakan untuk melengkapi serta memperkuat

penelitian ini. Karakteristik ini meliputi jenis kelamin, usia, status

pernikahan, pendidikan terkahir, dan lama menjadi mitra. Adapun

gambaran responden pada penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden menurut Jenis kelamin

Page 89: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

76

Dibawah ini adalah tabel tentang profil responden berdasarkan jenis

kelamin:

Tabel 4.3

Responden Menurut Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase

Laki-laki 29 41

Perempuan 41 59%

Total 70 100%

Sumber: data primer diolah 2020

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini di dominasi oleh perempuan dengan jumlah responden

41 responden (59%) dari 70 responden yang ditetapkan dan sisanya 29

responden (41%) adalah laki-laki.

b. Karakteristik Responden menurut Usia

Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan usia:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden menurut Usia

Katerangan Jumlah Persentase

20-35 Tahun 21 30%

35-50 Tahun 43 61%

> 50 Tahun 6 9%

Total 70 100%

Sumber : data diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa usia responden dalam

penelitian ini di dominasi pada usia 35-50 tahun dengan jumlah

responden 43 responden (61%) dari 70 responden yang ditetapkan,

dan sisanya masing masing untuk usia 20-35 tahun sebanyak 21

responden (30%) , dan diatas 50 tahun ada 6 responden (9%).

c. Karakteristik Responden menurut Status Pernikahan

Page 90: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

77

Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan status

pernikahan:

Tabel 4.5

Responden berdasarkan Status Pernikahan

Keterangan Jumlah Persentase

Belum Menikah 5 7%

Sudah Menikah 52 74%

Duda/Janda 13 19%

Total 70 100%

Sumber : Data primer diolah 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden didominasi dengan

status menikah sebanyak 52 responden (74%) dari total responden

yang ditentukan yaitu 70 responden, sisanya belum menikah sebanyak

5 responden (7%) dan duda/ janda sebanyak 13 responden (19%)

d. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan pendidikan

terakhir:

Tabel 4.6

Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Keterangan Jumlah Persentase

SD 8 11%

SMP 20 29%

SMA 29 41%

S1 / Diploma 10 14%

S2/S3 3 4%

Total 70 100%

Sumber : Data primer diolah 2020

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian

ini didominasi oleh orang-orang tingkat pendidikan SMA dengan

jumlah 29 responden (41%) dari total responden yang ditetapkan yaitu

Page 91: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

78

70 responden, dan sisanya SD sebanyak 8 responden (11%), SMP

sebanyak 20 responden (29%) ,S1/ Diploma sebanyak 10 responden

(14%) dan untuk S2/S3 sebanyak 3 responden (4%).

e. Karakteristik Responden bedasarkan Lama Menjadi Mitra

Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan lama menjadi

mitra:

Tabel 4.7

Responden berdasarkan Lama Menjadi Mitra

Keterangan Jumlah Persentase

2-5 Tahun 32 46%

5-8 Tahun 33 47%

Lebih dari 8 Tahun 5 7%

Total 70 100%

Sumber: data primer diolah

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian

ini telah menjadi mitra BMT Al Fath IKMI didominasi oleh

responden 5-8 Tahun yaitu sebanyak 33 responden (47%) dari total

responden yang ditetapkan yaitu 70 responden, kemudian sisanya

untuk 2-5 tahun sebanyak 32 responden (46%) dan lebih dari 8 tahun

sebanyak 5 responden (7%)

3. Hasil Uji PLS

SmartPLS version 3.0 PLS (Partial Least Square) sendiri

merupakan bagian dari permodelan SEM (Structure Equation

Modelling). PLS digunakan untuk memperkirakan kuadrat terkecil

persial model-model regresi atau dikenal dengan proyeksi terhadap

struktur laten. PLS adalah teknik prediktif yang merupakan alternatif

Page 92: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

79

untuk regresi kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS),

korelasi kanonik atau permodelan persamaan struktural (Structure

Equation Modeling/SEM). PLS menggunakan fitur-fitur dari analisis

komponen utama dan regresi berganda. Menurut Sarwono (2013)

prosedur penggunaan PLS dilakukan dalam dua tahap: pertama dengan

mengelurkan serangkaian faktor laten yang menjelaskan sebanyak

mungkin konvarians antara variabel independen dan dependen. Kedua,

memprediksi nilai dari variabel dependen dengan menggunakan

dekomposisi variabel independen.

PLS merupakan suatu alternatif untuk menggunakan analisis sem

dimana data tidak harus didistribusikan normal, oleh karena itu PLS

dikenal juga sebagai teknik permodelan lunak dimana persyaratan-

persyaratannya tidak seketat yang ada pada SEM., misalnya dalam skala

pengukuran, ukuran sampel dan distirbusi residual. Pada PLS nilai-nilai

variabel laten diestimasi sesuai dengan kombinasi linier dari variabel-

variabel manifes/ indikator yang terkait dengan variabel laten tersebut

serta diperlukan sebagai pengganti variabel manifes tersebut jika SEM

mensyaratkan data dengan distribusi normal, maka PLS mengijinkan data

yang tidak terdistribusi normal digunakan dengna prosedur ini. Tujuan

utama menggunakan PLS ialah memaksakan varian variabel laten

endogenous/ dependen yang dijelaskan. Hal ini berlawanan dengan SEM

yang berbasis kovarian yang bertujuan untuk memproduksi matriks

Page 93: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

80

kovarian yang didasarkan teori tanpa berfokus pada varians yang

dijelaskan.

a. Perencanaan Model Struktural (Inner Model)

Perancangan model struktural atau inner model menggambarkan

hubungan kausal antar variabel laten yang dibangun berdasarkan

subtansi teori (Hartono, 2015 : 188) berikut perancangan inner

model dengan menggunakan software SmartPLS 3.0

Gambar 4.1

Perencanaan Inner Model

Sumber: Hasil pengolahan data primer 2020

b. Perencanaan Model Pengukuran (Outer Model)

Perencanaan model pengukuran atau outer model menggambarkan

hubungan antara blok indikator dengan variabel laten (Hartono, 2015

: 188). Sifat indikatornya dari masing-masing konstruk pada

penelitian ini adalah reflektif. Hal ini dapat dilihat dari variabel

Pembiayaan (PB), Pembinaan (PN), Perkembangan Usaha (PU) dan

Page 94: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

81

Peningkatan Kesejahteraan (PK) pada outer model adalah relatif.

Sehingga arah indikator nya yaitu dari konstruk ke indikator

(Ghozali, 2016). Perancangan outer model dengan menggunakan

software SmartPLS adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Perancangan Outer Model

Sumber : Data diolah menggunakan SmartPLS 2020

c. Etimasi Model

Metode pendugaan parameter (estimasi) didalam penelitian ini

menggunakan PLS Algorithm pada softwaew SmartPLS. Ketentuan

untuk menguji undimensionalitas dari setiap konstruk dengan

melihat convergent validity. Rule of thumb yang biasa digunakan

untuk menilai validitas konvergen yaitu nilai loding factor harus

lebih dari 0.7 untuk penilaian yang bersifat confirmatory (Hartono,

Page 95: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

82

2015 : 74). Artinya ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika

korelasi lebih dari 0.7 dengan kontruk yang di ukur. Namun untuk

riset pengembangan skala nilai loading 0.5-0.6 dianggap masih dapat

diterima (Ghozali, 2016).

Gambar 4.3

Loading Factor Model

Sumber: Data Primer diolah menggunakan SmartPLS 2020

Dari gambar diatas dapat dilihat hubungan dari masing masing

varibel terhadap indikatornya yang akan dijelaskan masing masing

seperti berikut:

1) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan

(PB1) sebesar 0.718. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PB1) sebesar 77.8 %

Page 96: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

83

2) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan

(PB2) sebesar 0.748. Nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh varibel eksogen Pembiayaan tehadap varibel manives/

indikator pembiayaan (PB2) sebesar 74.8 %

3) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan

(PB3) sebesar 0.637. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PB3) sebesar 63.7 %

4) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan

(PB4) sebesar 0.884. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PB4) sebesar 88.4 %

5) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan

(PB5) sebesar 0.779. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PB5) sebesar 77.9 %

6) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan

(PB6) sebesar 0.881. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PB6) sebesar 88.1 %

7) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan

(PB7) sebesar 0.818. nilai ini mempunyai makna besarnya

Page 97: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

84

pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PB7) sebesar 81.8 %

8) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan

(PN1) sebesar 0.764. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PN1) sebesar 76.4 %

9) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan

(PN2) sebesar 0.733. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PN2) sebesar 73.3 %

10) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan

(PN3) sebesar 0.810. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PN3) sebesar 81 %

11) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan

(PN4) sebesar 0.877. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PN4) sebesar 87.7 %

12) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan

(PN5) sebesar 0.815. nilai ini mempunyai makna besarnya

pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel

manives/ indikator Pembiayaan (PN5) sebesar 81.5 %

Page 98: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

85

13) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator

Perkembangan Usaha (PU1) sebesar 0.861. nilai ini mempunyai

makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan

Usaha terhadap variabel manives/ indikator Pembiayaan (PN1)

sebesar 86.1 %

14) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator

Perkembangan Usaha (PU2) sebesar 0.806. nilai ini mempunyai

makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan

Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan

Usaha (PU2) sebesar 80.6 %

15) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator

Perkembangan Usaha (PU3) sebesar 0.786. nilai ini mempunyai

makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan

Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan

Usaha (PU3) sebesar 78.6 %

16) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator

Perkembangan Usaha (PU4) sebesar 0.752. nilai ini mempunyai

makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan

Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan

Usaha (PU4) sebesar 75.2 %

17) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator

Perkembangan Usaha (PU5) sebesar 0.800. nilai ini mempunyai

makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan

Page 99: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

86

Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan

Usaha (PU5) sebesar 80 %

18) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator

Perkembangan Usaha (PU6) sebesar 0.730. nilai ini mempunyai

makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan

Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan

Usaha (PU6) sebesar 73 %

19) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator

Perkembangan Usaha (PU7) sebesar 0.661. nilai ini mempunyai

makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan

Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan

Usaha (PU7) sebesar 66.1 %

20) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK1) sebesar 0.812. nilai ini

mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen

Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK1) sebesar 81.2 %

21) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK2) sebesar 0.781. nilai ini

mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen

Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK2) sebesar 78.1 %

Page 100: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

87

22) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK3) sebesar 0.801. nilai ini

mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen

Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK3) sebesar 80.1 %

23) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK4) sebesar 0.776. nilai ini

mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen

Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK4) sebesar 77.6 %

24) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK5) sebesar 0.693. nilai ini

mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen

Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK5) sebesar 69.3 %

25) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK6) sebesar 0.719. nilai ini

mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen

Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK6) sebesar 71.9 %

26) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK7) sebesar 0.812. nilai ini

mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen

Page 101: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

88

Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator

Peningkatan Kesejahteraan (PK7) sebesar 81.2 %

Dan dapat disimpulkan dari semua model tidak ada indikator dari

model yang memiliki loading factor dibawah 0.50 sehingga model

selanjutnya dapat dievaluasi.

d. Evaluasi Model

Evaluasi model untuk outer dan inner model selanjutnya dilakukan

dengan membaca hasil report dai PLS Algorithm

1) Pengujian Outer Model

Outer Model merupakan model pengukuran untuk menilai

validitas dan reabilitas model. Melalui proses iterasi algoritma,

parameter model pengukuran convergent validity composite

reliability dan cronbach’s alpha oleh Hartono (2015 : 193) ada

tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu:

a) Convergent Validity (Validitas Konvergen)

Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator

reflektif dinilai berdasarkan loding factor (korelasi antara

skor item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator-

indikator yang mengkur konstruk (Hartono, 2015 : 195).

Adapun loding factor ini dapat dilihat dari output outer

loading. Ouput outer loading hasil estimasi dari estimasi

PLS Algorithm sebagai berikut:

Page 102: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

89

Tabel 4.8

Output Outer Loading

Pembiayaan

(PB)

Pembinaan

(PN)

Perkembangan

Usaha (PU)

Peningkatan

Kesejahteraan

(PK)

PB1 0.718

PB2 0.748

PB3 0.637

PB4 0.884

PB5 0.799

PB6 0.881

PB7 0.818

PN1

0.764

PN2

0.773

PN3

0.810

PN4

0.877

PN5

0.815

PU1

0.861

PU2

0.806

PU3

0.786

PU4

0.752

PU5

0.800

PU6

0.730

PU7

0.661

PK1

0.812

PK2

0.781

PK3

0.801

PK4

0.776

PK5

0.693

PK6

0.719

PK7

0.612

Sumber : Hasil pengolahan data primer 2020

Berdasarkan pada output outer loading dapat dilihat bahwa

hasil loading factor semua indikator untuk masing-masing

konstruk sudah memenuhi convergent validity, karena

semua nilai loading factor setiap indikator sudah diatas

0.50.

Page 103: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

90

Model mempunyai nilai validitas yang cukup jika memiliki

nilai AVE lebih besar dari 0.50. Adapun output AVE seperti

dibawah ini

Tabel 4.9

Output AVE

AVE

Pembiayaan 0.621

Pembinaan 0.642

Pekembangan Usaha 0.555

Peningkatan kesejahteraan 0.598

Sumber : data diolah 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai AVE setiap variabel

lebih besar dari 0.5, yang mempunyai makna bahwa

variabel laten semuanya memenuhi persyaratan validitas

konvergen. Hal ini mempunyai pengetian bahwa variabel

laten tersebut dapat mewakili indikator-indikator dalam

bloknya untuk memperoleh validitas konvergen yang

diperlukan nilai AVE besar dari 0.5.

b) Disriminant Validity (Validitas diskriminan)

Uji validitas diskriminan dinilai berdasrkan cross loading

pengukuran dengan konstruknya (Hartono, 2015: 195).

Output cross loading sebagai berikut:

Page 104: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

91

Tabel 4.10

Output Cross Loading

Pembiayaan

(PB)

Pembinaan

(PN)

Perkembangan

Usaha (PU)

Peningkatan

Kesejahteraan

(PK)

PB1 0.718 0.537 0.698 0.540

PB2 0.748 0.534 0.610 0.428

PB3 0.637 0.507 0.478 0.323

PB4 0.884 0.731 0.721 0.625

PB5 0.799 0.674 0.619 0.427

PB6 0.881 0.660 0.697 0.586

PB7 0.818 0.648 0.593 0.520

PN1 0.705 0.764 0.613 0.545

PN2 0.598 0.773 0.515 0.456

PN3 0.638 0.810 0.618 0.431

PN4 0.594 0.877 0.698 0.477

PN5 0.611 0.815 0.708 0.483

PU1 0.733 0.741 0.861 0.510

PU2 0.656 0.579 0.806 0.480

PU3 0.634 0.660 0.786 0.588

PU4 0.595 0.690 0.752 0.547

PU5 0.626 0.659 0.800 0.533

PU6 0.583 0.492 0.730 0.666

PU7 0.540 0.470 0.661 0.571

PK1 0.669 0.525 0.664 0.812

PK2 0.546 0.461 0.565 0.781

PK3 0.562 0.496 0.606 0.801

PK4 0.470 0.520 0.527 0.776

PK5 0.370 0.315 0.438 0.693

PK6 0.330 0.441 0.490 0.719

PK7 0.242 0.283 0.391 0.612

Sumber: Data primer diolah 2020

Dari tabel output cross loading, suatu variabel dikatakan

memiliki validitas diskriminan jika nilai cross loading diatas

0.7. Pada tabel diatas ditunjukkan nilai cross loading yang

bercetak tebal dan diblok hijau telah memenuhi diatas 0.7.

Dalam tabel tersebut diketahui bahwa terdapat nilai cross

loading yang kurang dari 0.7 yaitu pada indikator PB3,

PU7, PK5 dan PK7. Peneliti tidak melakukan penghapusan

Page 105: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

92

indikator karena nilai cross loading dibawah 0.7, akan

tetapi menurut Hartono (2019 : 207) jika masing masing

indikator yang ada disuatu variabel laten memiliki

perbedaan dengan indikator variabel lain yang ditunjukkan

dengan dengan skor loadingnya lebih tinggi dari konstruk

sendiri sehingga dapat dikatakan data telah memenuhi uji

validitas diskriminan atau bisa juga dengan melihat nilai

akar AVE lebih tinggi dari nilai korelasi antar variabel

lainnya maka indikator yang melekat pada variabel tersebut

dianggap valid

c) Composite Reliability

Uji reliabilitas dalam PLS dapat dilakukan dengan dua

metode yaitu Cronbah’s alpha mengukur batas bawah nilai

reliabilitas suatu konstruk, sedangkan composite reliability

dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal

suatu konstruk (Salisbury et al, 2002 dalam Willy Abdillah,

2015 : 196).

Rule of thum nilai cronbach’s alpha dan composite

reliability harus lebih besar dari 0.7 meskipun nilai 0.6

masih dapat diterima (Hartono, 2019 : 196). Namun

sesungguhnya uji konsistensi internal tidak mutlak untuk

dilakukan jika validitas konstruk telah terpenuhi karena

Page 106: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

93

konstruk/ variabel yang valid adalah konstruk yang reliabel,

dan sebaliknya konstruk yang reliabel belum tentu valid.

Adapun output composite dan cronbach’s alpha sebagai

berikut:

Tabel 4.11

Output Cronbach’s alpha dan Composite Reliability

Cronbach’s

Alpha

Composite

Reliability

Pembiayaan (PB) 0.908 0.919

Pembinaan (PN) 0.868 0.899

Perkembangan usaha (PU) 0.883 0.896

Peningkatan Kesejahteraan (PK) 0.889 0.912

Sumber : data primer diolah 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai output

cronbach’s alpha dan composite reliability memperlihatkan

bahwa nilai masing-masing konstruk sudah diatas 0.70

sehingga dapat disimpulkan masing masing konstruk dan

model yang diestimasi memiliki reliabilititas yang baik.

2) Pengujian Inner Model

Apabila model yang diestimasi memenuhi kriteria diskriminan

validity, kemudian bisa dilakukan pengujian terhadap model

struktural (Inner Model). Nilai R-square (R2) untuk setiap

variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model

struktural. Perubahan nilai R-square (R2) dapat digunakan untuk

menjelaskan pengaruh pengaruh variabel laten eksogen apakah

mempunyai pengaruh yang subtantive (Ghozali, 2016 : 78)

Page 107: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

94

Koofisien deteminasi (R2) mengukur seberapa besar variasi

variabel laten dependen dijelaskan oleh varibel laten

independen. Semakin tinggi nilai R2

berarti semakin baik model

prediksi dari model yang diajukan (Hartono, 2015: 197). Nilai

R2 0.75 yang berarti model kuat, 0.50 model moderat dan 0.25

dikatakan model lemah (Ghozali, 2016 : 78).

Tabel 4.12

Output R-Square (R2)

R-Square (R2)

Pembiayaan (PB)

Pembinaan (PN)

Perkembangan Usaha (PU) 0.725

Peningkatan Kesejahteraan (PK) 0.527

Sumber : Data Primer diolah 2020

Berdasarkan kriteria model, nilai R-Square (R2) pada tabel

diatas mengindikasikan bahwa masing-masing model

struktural (Inner Model) pada penelitian ini dikategorikan

“moderat”. Variabel Perkembangan Usaha (PU) memiliki

nilai R2

sebesar 0.725 hal ini berarti bahwa variabel

Pembiayaan dan Pembinaan telah mampu menjelaskan 72%

dari perubahan pada variabel Perkembangan Usaha (PU)

dan sisanya 28% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar

model penelitian. Sedangkan variabel Peningkatan

Kesejahteraan memiliki R2 sebesar 0.527 yang berarti

bahwa variabel Pembiayaan dan Perkembangan Usaha

Page 108: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

95

mampu menjelaskan sebasar 52% dan sisanya 48%

dipengaruhi oleh faktor faktor diluar model penelitian.

a) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan t-

hitung dengan t-tabel. Perbandingan t-hitung dengan t-tabel

digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

antar variabel. Nilai t-hitung diperoleh dari hasil

boostraping dengan software Smart PLS. Pengujian dengan

boostraping juga bertujuan untuk meminimalkan masalah

ketidaknormalan data penelitian.

Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan

nilai t-statistik, maka penelitian ini menggunakan α = 0.1

dengan pengujina hipotesis two tailed sehingga nilai t harus

> 1.96. Jika nilai t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima dan sebaliknya. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan melihat output path coefficients dari hasil boostrap

sebagai berikut:

Tabel 4.13

Path Coefficients Original

sample

(o)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

PB→PK 0.162 0.172 0.153 1.060 0.290

PB→PU 0.478 0.473 0.113 4.224 0.000

PN→PU 0.424 0.438 0.115 3.702 0.000

PU→PK 0.588 0.590 0.150 3.924 0.000

Sumber : Data primer diolah 2020

Page 109: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

96

Tabel 4.14

Indirect Effect Original

sample

Sample

Mean

Standard

Deviasion

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Value

PB→PK 0.443 0.451 0.114 3.900 0.000

PB→PU 0.478 0.473 0.113 4.224 0.000

PN→PU 0.250 0.257 0.089 2.798 0.005

PN→PK 0.424 4.438 0.115 3.702 0.000

PU→PK 0.588 0.590 0.150 3.924 0.000

Sumber : Data primer diolah 2020

Hipotesis 1

H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pembiayaan

(PB) terhadap Perkembangan Usaha (PU)

Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pembiayaan

(PB) terhadap Perkembangan Usaha (PU)

Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh

konstruk Pembiayaan (PB) terhadap Perkembangan Usaha (PU)

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15

Path coefficient Pembiayaan (PB) terhadap Perkembangan

Usaha (Pu) Original

sample

(o)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

PB→PU 0.478 0.473 0.113 4.224 0.000

Sumber : Data primer diolah 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa adanya pangaruh yang

signifikan antara variabel Pembiayaan (PB) terhadap variabel

Perkembangan Usaha (PU) dengan nilai koefisien 0.478 dan

signifikan dengan taraf 5%. Hal ini membuktikan dari besarnya

nilai t statistik sebesar 4.224 atau lebih besar dari t tabel sebesar

Page 110: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

97

1.95 serta nilai p value 0.000 lebih kecil dari 0.1 (nilai t hitung

4.677 > t tabel 1.95). jadi dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima.

Hipotesis 2

H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pembiayaan

(PB) terhadap Peningkatan Kesejahteraan (PK)

Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pembiayaan

(PB) terhadap Peningakatan Kesejahteraan (PK)

Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh

konstruk Pembiayaan (PB) terhadap Peningkatan Kesejahteraan

(PK) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16

Path coefficient Pembiayaan (PB) terhadap Peningkatan

Kesejahteraan (PK) Original

sample

(o)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

PB→PK 0.162 0.172 0.153 1.060 0.290

Sumber : Data primer diolah 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa tidak ada pangaruh yang

signifikan antara variabel Pembiayaan (PB) terhadap variabel

Peningkatan Kesejahteraan (PK) hal ini dikarenakan nilai nilai t

statistik sebesar 1.060 atau lebih kecil dari t tabel sebesar 1.95

serta nilai p value 0.290 lebih besar dari 0.05 (nilai t hitung

1.060 < t tabel 1.95). Jadi dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan Ha2 di tolak.

Page 111: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

98

Hipotesis 3

H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pembinaan

(PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU)

Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pembinaan

(PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU)

Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh

konstruk Pembinaan (PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU)

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17

Path coefficient Pembinaan (PN) terhadap Perkembangan

Usaha (PU) Original

sample

(o)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

PN→PU 0.424 0.438 0.115 3.702 0.000

Sumber : Data primer diolah 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa adanya pangaruh yang

signifikan antara variabel Pembinaan (PN) terhadap variabel

Perkembangan Usaha (PU). Hal ini membuktikan dari besarnya

nilai t statistik sebesar 3.702 atau lebih besar dari t tabel sebesar

1.95 serta nilai p value 0.000 lebih kecil dari 0.05 (nilai t hitung

3.702 > t tabel 1.95). Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima.

Hipotesis 4

H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel

Perkembangan Usaha (PU) terhadap Peningkatan

Kesejahteraan (PK)

Page 112: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

99

Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel

Perkembangan Usaha (PU) terhadap Peningkatan

Kesejahteraan (PK)

Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh

konstruk Perkembangan Usaha (PU) terhadap Peningkatan

Kesejahteraan (PK) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.18

Path coefficient Perkembangan Usaha (PU) terhadap

Peningkatan Kesejahteraan (PK) Original

sample

(o)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T Statistics

(|O/STDEV|)

P

Values

PN→PU 0.588 0.590 0.150 3.924 0.000

Sumber : Data primer diolah 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa adanya pangaruh yang

signifikan antara variabel Perkembangan Usaha (PU) terhadap

variabel Peningkatan Kesejahteraan (PK). Hal ini membuktikan

dari besarnya nilai t statistik sebesar 3.924 atau lebih besar dari

t tabel sebesar 1.95 serta nilai p value 0.000 lebih kecil dari 0.05

(nilai t hitung 3.924 > t tabel 1.95). Jadi dapat disimpulkan

bahwa Ha diterima.

4. Pembahasan

a. Pengaruh Pembiayaan terhadap Perkembangan Usaha (PU)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran

yang cukup penting dalam membangun perekonomian di Indonesia,

namun UMKM mempunyai beberapa kendala sehingga sulit untuk

Page 113: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

100

berkembang. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh UMKM

adalah keterbatasan modal. Tambahan modal bisa diperoleh dengan

mengajukan pembiayaan ke lembaga lembaga keuangan seperti

Bank, BMT, koperasi ataupun ada juga yang mengajukan pinjaman

ke rentenir. Hal ini dilakukan agar usaha yang dijalankan

berkembang. Menurut Yuliani (2019) salah satu indikator untuk

melihat usaha itu berkembang adalah dengan adanya tambahan

modal. Kemudian didukung oleh hasil penelitian ini menunjukkan

adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen yaitu

Pembiayaan (PB) terhadap variabel Perkembangan Usaha.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Linda

Novita (2014) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Muarabahah

Terhadap Perkembangan UMKM di Kecamatan Leuwiliang (Studi

kasus BPRS Amanah Ummah)” yang menyatakan bahwa adanya

pengaruh positif dan signifikan antara pemberian pembiayaan

murabahah dengan perkembangan usaha. Begitu pula dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ernanda Kusuma Dewi (2018)

dengan judul “Peran Pembiayaan Mudharabah Dalam

Pengembangan Kinerja Usaha Mikro (Studi Kasus pada BMT

Sumber Mulia, BMT Assaadah dan BMT Hubbul Wathon di

Kabupaten Semarang)” yang menyatakan bahwa pembiayaan

mudharabah yang diberikan kepada anggota BMT mampu

mengembangkan serta meningkatkan usaha sehingga mampu

Page 114: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

101

meningkatkan pendapatan, profit (keuntungan) dan tenaga kerja.

Kemudian begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainun

Asipah dan A‟rasy Fahrullah (2019) yang berjudul “Pengaruh

Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan UMKM di

Kecamatan Ngoro” dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya

pengaruh yang signifikan antara pembiayaan terhadap

perkembangan UMKM.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara

pembiayaan dengan perkembangan usaha, meningkatnya pendapatan

dikarenakan adanya tambahan modal pada usahanya sehingga

UMKM dapat mengembangkan usahanya.

b. Pengaruh Pembiayaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan

Dalam menjalankan usaha tentunya ada hasil yang diharapkan

yaitu memperoleh keuntungan, sehingga dengan keuntungan yang

diperoleh bisa untuk mensejahterakan diri sendiri dan keluarga.

Semakin bnayaknya modal maka akan semakin meningkatkan

keberhasilan usaha sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan juga. Namun dari hasil hipotesis dinyatakan bahwa

tidak ada pangaruh yang signifikan antara variabel Pembiayaan (PB)

terhadap variabel Peningkatan Kesejahteraan (PK)

Hal ini bertolak belakang dengan penelitan yang dilakukan oleh

Hapsari (2015) dengan judul “Peran Pembiayaan Produktif BMT

Page 115: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

102

Mandiri Mulia Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Anggota

Perspektif Maqasyid Syariah” yang menyatakan bahwa pembiayaan

produktif yang diberikan BMT berperan dalam meningkatkan

kesejahteraan anggota demikian pula dengan penelitian Effendi

(2015) dengan judul “Program Pembiayaan Lembaga Keuangan

Mikro Syariah (LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku

Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Baitul Karim Bekasi)” menyatakan

bahwa jumlah pembiayaan yang diambil berpengaruh signifikan

pada peningkatan kesejahteraan nasabah. Namun hasil penelitian ini

mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan oleh Fitriani Parastiawati

dan Darma (2016) dengan judul “Peran Pembiayaan Baitul Maal

Wat Tamwil Terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan

Kesejahteraan Anggotanya dari sektor Mikro Pedagang Pasar

Tradisional” menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara pembiayaan terdahap perkembangan usaha.

Hal ini dikarenakan oleh banyak faktor yang salah satunya

adalah dalam penelitian ini tingkat kesejahteraan seseorang bukan

diukur berdasarkan besarnya pembiayaan/ tambahan modal yang

diterima saja namun tingkat kesejahteraan diukur berdasarkan

beberapa faktor seperti tingkat kesehatan, tingkat memenuhi

kebutuhan pokok, kebutuhan tambahan, serta peningkatan dalam

investasi baik untuk dunia maupun akhirat.

Page 116: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

103

c. Pengaruh Pembinaan terhadap Perkembangan Usaha

Menurut Harjanto (2013) Pembinaan yang dilakukan merupakan

wujud pemberdayaan sebagai dorongan bagi masyarakat untuk

mengasah kemampuan yang mereka miliki serta dapat dijadikan

bekal imu pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat yang ingin

atau sedang menjalankan usaha mikro. Begitu pula menurut Astari

(2017) yang menyatakan pembinaan yang dilakukan dengan baik

akan meminimalisir kegagalan usaha. Dalam penelitian ini

ditemukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara

Pembinaan (PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nulhaqim

(2008) dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan dalam

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Mitra Binaan PT. (persero)

Pelabuhan Indonesia I cabang Dumai” yang menyatakan adanya

pengaruh yang signifikan antara pembinaan dan pelatihan dalam

menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga dapat meningkatkan kinerja

UKM. Kemudian didukung juga oleh Rina Irawati (2018) tentang

“Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan Terhadap Pengembangan Usaha

Kecil” dalam penelitian ini dinyatakan bahwa ada pengaruh secara

simultan maupuna parsial antara pelatihan dan pembinaan terhdap

pengembangan usaha. Jadi dapat disimpulkan semakin baik

pembinaan yang dilakukan maka semakin memperkecil kegagalan

usaha sehingga dapat membantu dalam mengembangkan usaha.

Page 117: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

104

d. Pengaruh Perkembangan Usaha terhadap Peningkatan

Kesejahteraan

Perkembangan usaha merupakan suatu keadaan yang

menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik pada usaha dari

sebelumnya. Dengan usaha yang berkembang tentunya dapat

memenuhi kebutuhan sehingga akan tercapai kesejahteraan.

Kesejahteraan dalam penelitian ini ukur dengan menggunakan 7

indikator yaitu terpenuhinya kebutuhan pokok, kebutuhan tambahan,

kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan, kebutuhan sosial dan

kebutuahn spiritual. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa adanya

pengaruh yang signifikan antara Perkembangan Usaha (PU) terhadap

Peningkatan Kesejahteraan (PK).

Hasil penelitian ini mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan

oleh Ridlwan (2018) dengan judul “Peran Pembiayaan Murabahah

terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejateraan Pelaku

UMKM di Pasar Tradisional” yang menyatakan bahwa

perkembangan usaha berpengaruh pada tingkat kesejahteraan. Begitu

juga menurut Tika Fasilyana (2019) dengan judul “ Peran Baitul

Maal Wat Tamwil (BMT) Terhadap Perkembangan Usaha dan

Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya dari Sektor Usaha Mikro”

yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara

perkembangan usaha dengan peningkatan kesejahteraan. Hal ini

Page 118: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

105

menunjukkan semakin berkembang usaha seseorang maka semakin

meningkat tingkat kesejahteraannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin berkembang usaha

seseorang maka akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraannya.

e. Peran Pembiayaan dan Pembinaan terhadap Perkembangan

Usaha Mitra

Sebagai lembaga keuangan tentunya BMT mempunyai peran

yang penting uttuk melepaskan masyarakat dari ketergantungan

kepada rentenir, salah satunya adalah dengan memberikan

pembiayaan untuk usaha. Jenis pembiayaan yang diberikan oleh

BMT Al Fath IKMI adalah pembiayaan mudharabah, musyarakah,

ijarah, istisna, dan pembiayaan murabahah. Untuk jenis akad yang

sering digunakan untuk modal kerja adalah pembiayaan murabahah

(jual beli), karena menurut salah satu karyawan BMT jenis

pembiayaan ini lebih mudah diterapkan kepada mitra dengan resiko

yang lebih kecil. Sedangkan untuk jenis pembiayaan lain masih

digunakan namun tidak sebanyak peminat untuk jenis pembiayaan

murabahah.

Aplikasi dari pembiayaan murabahah ini sebisa mungkin BMT

membelikan barang yang dibutuhkan oleh mitra, namun apabila

BMT tidak bisa membelikan barang itu maka akan diwakalahkan

kepada mitra untuk pembelian barang. Murabahah bil wakalah

Page 119: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

106

adalah akad jual beli yang mana BMT mewakilkan kepada

nasabah/mitra dalam pembelian kebutuhan usaha, yang mana BMT

melalukan akad wakalah dulu karena BMT tidak bisa membelikan

barang tersebut, kemudian setelah mitra membelikan barang mitra

akan membawa surat bukti pembelian yaitu berupa kwitansi, setelah

itu melakukan akad murabahah (jual beli). Dalam akad wakalah

seharusnya tidak ada jaminan namun di BMT Al Fath IKMI ada

jaminan yang diberlakukan biasanya berupa surat BPKB kendaraan,

hal ini dilakukan untuk saling menjaga amanah antara BMT dan

mitra. Prosedur pembiayaan murabahah bil wakalah dijelaskan

dibawah ini:

a. Mitra datang ke BMT mengajukan permohonan pembiayaan

usaha

b. BMT menjelaskan akad yang akan dipakai dalam

pembiayaan ini dan memberikan syarat syarat yang harus di

penuhi oleh mitra

c. Mitra memenuhi syarat syarat yang di minta oleh BMT

d. Setelah terjadi kesepakatan, maka BMT memberikan kuasa

dengan menggunakan akad wakalah (memberi kuasa sebagai

wakil) kepada nasabah untuk membeli barang

e. Mitra yang diberi kuasa oleh BMT melakukan pembelian

barang kepada suplier

Page 120: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

107

f. Mitra menyerahkan bukti kwitansi pembelian barang kepada

BMT dan melakukan akad jual beli (murabahah)

g. Mitra membayar cicilan seperti yang sudah disepakati

Dalam proses pemberian pembiayaan yang menjadi tugas

penting bagi karyawan BMT adalah harus bisa menjelaskan akad

pembiayaan ini kepada mitra BMT, walaupun menurut bapak Toni

(karyawan BMT) beberapa mitra kadang masih kurang mengerti

tentang akad yang dijelaskan, karena biasanya mitra hanya datang

untuk mengajukan pembiayaan, nanti pihak BMT yang akan

menganalisis akad apa yang cocok dengan pembiayaan yang

diajukan. Untuk plafon pembiayaan modal kerja berkisar dari 1 juta

hingga 200 juta.

Pemberian pembiayaan ini tentunya dimaksudkan agar usaha

mitra berkembang, hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek seperti

peningkatan omzet penjualan, peningkatan pendapatan, dan

peningkatan aset usaha (Fasilyana, 2019). Hal serupa dirasakan oleh

bapak Murtado pedagang tahu menyatakan pembiayaan yang

diberikan BMT Al Fath ini sangat membatunya dalam

mengembangkan usaha, dengan adanya tambahan modal

membuatnya bisa menambah pasokan tahu yang akan dijual. Dan

menurutnya meminjam di BMT ini sangat menguntungkan karena

tidak ada nya denda saat kertelambatan pembayaran, karena belum

tentu setiap bayar angsuran dia tepat waktu, namun pihak BMT tidak

Page 121: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

108

pernah memberikan denda untuk keterlambatannya. Begitu pula

pemaparan bapak Alan pedagang bakso, menurutnya semenjak

diberikan pinjaman oleh BMT Al Fath IKMI usahanya meningkat,

sehingga ia mampu untuk menambah jumlah karyawannya. Sebelum

mendapatkan pembiayaan dari BMT bapak Alan menjual sendiri,

namun karena adanya tambahan modal dari BMT membuatnya

mampu membayar orang untuk membantu usahanya.

Selain memberikan pembiayaan BMT Al Fath IKMI juga

memberikan pembinaan kepada mitranya. Wawancara dengan

karyawan BMT menyatakan bahwa BMT selalu memberikan

pembinaan kepada mitranya setiap satu bulan sekali, hal ini

dilakukan agar mitra semakin termotivasi dalam menjalankan

usahanya dan juga agar silaturahmi antara karyawan BMT dengan

mitra tetap terjaga. Biasanya dalam pembinaan mitra dibina

langsung oleh orang BMT dan kadang mendatangkan wirausahawan

sukses atau bissinessman sebagai motivator. Namun pembinaan ini

masih kurang maksimal karena tidak semua mitra pembiayaan yang

diikut sertakan, biasanya dalam sekali pembinaan ada 30-40 mitra

yang akan diberi pembinaan. Untuk mengikuti pembinaan ini tidak

ada syarat tertentu, hanya saja setiap bulannya BMT Al Fath IKMI

mendata beberapa mitra untuk mendapatkan pembinaan, jika mitra

tidak bersedia maka pihak BMT akan mengganti dengan mitra yang

lain yang bersedia.

Page 122: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

109

Menurut ibu Nyimas Murna seorang pedagang sayur dipasar,

pembinaan yang diberikan BMT cukup berguna buatnya, walaupun

beliau baru sekali mengikuti pembinaan ini, namun semakin

membuatnya bersemangat dalam menjalankan usahanya, karena

pembinaan yang diberikan bukan hanya pembinaan agar usaha

berkembang saja, tapi bagaimana agar usaha kita itu berkah, jadi

untung dunia akhirat. Begitu juga menurut bapak Suparno warung

sembako, menurutnya pembinaan yang diberikan oleh BMT

memberikan motivasi padanya dalam menjalankan usahanya.

Hasil wawancara ini mendukung hasil penelitian menggunakan

Smart PLS yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan

antara pembiayaan dan pembinaan terhadap perkembangan usaha

mitra BMT Al Fath IKMI

Page 123: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

110

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan yang diberikan oleh BMT mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap perkembangan usaha mitra. Semakin besar

pembiayaan yang diberikan maka semakin besar kemungkinan usaha itu

berkembang.

2. Pembinaan yang diberikan oleh BMT mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap perkembangan usaha mitra yang mempunyai arti

semakin bagus pembinaan yang diberikan dapat membantu mitra dalam

mengembangkan usahanya.

3. Pembiayaan yang diberikan oleh BMT tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan, hal ini mempunyai arti

bahwa tingkat kesejahteraan seseorang belum bisa diukur berdasarkan

banyaknya pembiayaaan yang terima, tetapi ada faktor lain.

4. Perkembangan usaha mempunyai pengaruh yang signifkan terhadap

peningkatan kesejahteraan, yang mempunyai arti apabila usaha seseorang

meningkat akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraannya.

5. Sebagai lembaga keuangan syariah BMT Al Fath IKMI telah

memberikan pembiayaan usaha untuk membantu mitra dalam menjalan

usaha, manfaat pembiayaan ini telah dirasakan oleh beberapa mitra,

Page 124: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

111

seperti dengan bertambahnya omset, bertambahnya aset dan juga

bertambahnya keuntungan/laba. Selain pemberian pembiayaan BMT Al

Fath IKMI juga memberikan pembinaan yang untuk mitranya, hal ini

dilakukan untuk memotivasi mitra agar semakin bersemangat dalam

menjalankan usahanya. Dalam pembinaan ini bukan hanya pembinaan

agar usaha berkembang saja, namun pihak BMT juga memberikan

siraman rohani, jadi mitra bukan hanya diajak untuk mencari keuntungan

secara materi saja, namun juga keuntungan non materi yaitu

mendapatkan keberkahan dalam usaha yang dijalankan.

Hal ini bisa menjadi masukkan untuk lembaga keuangan lain

khususnya BMT bahwa peran BMT sebagai lembaga keuangan dapat benar

benar terlaksana apabila BMT bisa memberikan pembiayaan yang sesuai

dengan syariah dan diikuti dengan pembinaan yang teratur kepada mitra

sehingga dapat membantu UMKM dalam mejalankan usahanya dan mencapai

kesejahteraan

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Saran untuk BMT Al Fath IKMI

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi BMT bahwa pembiayaan yang diberikan selama ini

telah memberikan efek positif bagi UMKM khususnya, dan dibaharapkan

BMT semakin bijak lagi dalam memberikan pembiayaan sehingga bisa

Page 125: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

112

semakin membantu UMKM dalam menjalan usahanya, dan diharapkan

pembinaan yang diberikan kepada mitra semakin ditingkatkan sehingga

pembiayaan yang diberikan dapat terpantau dan sesuai dengan tujuan

pemberian pembiayaan tersebut.

2. Saran Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi

penelitian selanjutnya bahwa BMT yang merupakan lembaga keuangan

mikro bisa memberikan efek yang positif untuk UMKM dalam

menjalankan usahanya. Dan melakukan penelitian yang lebih baik lagi

dengan menambah variabel peneltian dan menambah objek penelitian

bukan hanya di satu tempat tapi juga dibeberapa tempat sehingga

hasilnya lebih bagus dengan membandingkan beberapa responden dari

beberapa lembaga yang berbeda atau bisa juga menggukan metode

penelitian yang lebih bagus. Semoga peneltian ini bisa dikembangkan

lagi karena beda tempat atau beda metode atapun beda variabel akan

menghasilkan hasil yang berbeda pula.

Page 126: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

113

Daftar Pustaka

Al-Arif, M. N. (2011). Dasar dasar Ekonomi Islam. Era Adicitra Intermedia.

Alwi. (2005). Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Salemba empat.

Amalia, E. (2009). Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam : Penguatan peran

LKM dan UMKM di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.

Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah dan Teori ke praktek. Jakarta: Gema Insani.

Ascarya. (2006). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.

Ashitam, S. R. (2007). Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Terhadap

Perkembangan Usaha Industri Kerajinan Marmer/ Onyx di Kecamatan

Campurdarat Kabupaten Tulungagung. LIPI.

Astari, K. E. (2017). Peran Pembiayaan Mudharabah dalam Mengembangkan

Kinerja Usaha Mikro pada BMT (Baitul Maal Wat Tamwil). Jurnal Law

and Justice.

Beik, I. d. (2017). Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

BMT Al Fath IKMI. (2019). BMT Al Fath IKMI. Dipetik Januari 29, 2020, dari

bmtalfath.com

BMT Al Fath IKMI. (2019). Laporan Tahunan KSPPS BMT Al Fath IKMI Tahun

2019. Tangerang Selatan : BMT Al Fath IKMI.

Cokrohadisumarto, W. B. (2013). BMT Praktik dan Kasus. Jakarta: Raja

Grafindo.

Creswell, J. (2013). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, J. W. (2010). Research Design: Penekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed Metod. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Darma, F. P. (2016). Peran Pembiayaan Baitul Maal Wat Tamwil Terhadap

Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya dari

Sektor Mikro Pasar Tradisional . Jurnal Akuntasi dan Investasi, 197-208.

Dewi, E. K. (2018). Peran Pembiayaan Mudharabah dalam Pengembangan

Kinerja Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Sumber Mulia, BMT Assaadah

dan BMT Hubbul Wathon di Kabupaten Semarang).

Page 127: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

114

DKK, C. (2016). BMT Praktik dan Kasus. Jakarta: Raja Grafindo.

Effendi, W. G. (2015). Program Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah

(LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Studi

Kasus BMT Baitul Karim Bekasi). Jurnal Al-Muzara'ah, 33-42.

Fahrullah, A. A. (2019). Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap

Perkembangan UMKM di Kecamatan Ngoro. Jurnal Ekonomi Islam.

Fasilyana, T. (2019). Peran Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Terhadap

Perkembangan Usaha dan penigkatan Kesejahteraan Anggotanya dari

Sektor Usaha Mikro. Jurnal Manajemen Bisnis, 56-70.

Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariante dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2008). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan

Partial Least Square (PLS). Semarang: Undip.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM (Edisi

kelima ed.). Semarang: Universitas Diponegoro.

Glendoh, S. H. (2001). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 1-13.

Hapsari, M. H. (2015). Peran Pembiayaan Produktif BMT Mandiri Mulia

Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Anggota Perspektif Maqasyid

Syariah. JESTT, 797-803.

Hardjanto, D. A. (2013). Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) melalui Fasilitas Pihak Eksternal dan Potensi Internal (Studi

kasus pada Kelompok Usaha "Emping Jangung" di Kelurahan

Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Jurnal Administrasi

Publik (JAP), 1286-1295.

Harianto, R. R. (2013). Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan terhadap

Perkembangan Usaha Kecil pada Program Kemitraan BIna Lingkungan.

Media Riset Bisnis dan Manajemen.

Hartono. (2015). Partial Least Square- Alternative Struktural Equation Modeling

(SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Hartono, W. A. (2019). Partial Least Square (PLS) Alternatif Struktural Equation

Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Page 128: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

115

Hendryadi, S. d. (2015). Metode Riset Kuantitatif (Teori dan Aplikasi). Jakarta:

Kencana .

Hermawan, A. (2006). Penelitian Bisnis Peradigma Kuantitatif. Jakarta:

Grasindo.

Heykal, N. H. (2010). Lembaga Keuangan Islam : Tinjauan Teoritis dan Praktis.

Jakarta: Kencana.

HIMKOPSYAH TANGSEL . (t.thn.). psyahtangsel.blogspot.com. Dipetik Maret

Selasa, 2020, dari WWW.psyahtangsel.com

Ibnu, W. (2008). Pointers: Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip.

Irawati, R. (2018). Pengaruh Pelatiahan dan Pembinaan Terhadap Perkembangan

Usaha Kecil. Jurnal JIBEKA, 74-82.

Karim, A. (2013). Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan . Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Kementrian Perdagangan . (2013). Analisis Peran Lembaga Pembiayaan Dalam

Pengembangan UMKM. Jakarta Pusat: Pusat Kebijakan Perdagangan

Dalam Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

Perdagangan.

Laksamana, Y. (2009). Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan di

Bank Syariah . Jakarta: Elek Media Komputindo.

Linda Novita, M. N. (2014). Pengaruh Pembiayaan Muarabahah Terhadap

Perkembangan UMKM di Kecamatan Leuwiliang (Studi kasus BPRS

Amanah Ummah). Jurnal Ekonomi Islam, 273-310.

Nulhaqim, S. H. (2008). Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan dalam

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Mitra Binaan PT. (persero) Pelabuhan

Indonesia I cabang Dumai. Jurnal Kependudukan, 152-168.

OJK . (2019, juni 2). Snapshot Perbankkan Syariah Indonesia. Dipetik Januari 23,

2020, dari Otoritas Jasa Keuangan Syariah: http://www.ojk.go.id

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). (2008). Ekonomi

Islam . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Rahmawati, Y. (2013). Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Ciputat: UIN Jakarta

Pres .

Page 129: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

116

Ridlwan, D. C. (2018). Peran Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan

Usaha dan Kesejahteraan Pelaku UMKM Pasar Tradisional. Jurnal

Ekonomi Islam, 195-204.

Ridlwan, D. d. (2018). Peran Pembiayaan Murabahah terhadap Perkembangan

Usaha dan Peningkatan Kesejateraan Pelaku UMKM di Pasar Tradisional.

Jurnal Ekonomi Islam.

Rifa'i, M. (2019). Kompetensi Wirausaha, Pembinaan, Serta Lokasi Usaha

Pengaruhnya Terhadap Kesuksesan Berwirausaha Bagi Pelaku Usaha

Skala Mikro. Journal of Managemnet and Accounting.

Sharianews. (2019, Juli 9). Dipetik Januari 28, 2020, dari https://Sharianews.com

Sholeh, M. (2015). Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan (Studi Kasus: UKM Manufaktur di Kota Semarang). Jurnal

Equilibrium, 271-289.

Soemita, A. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Sugiharto. (2003). Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugioyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Merode Penelitian Kombinasi (Mix Metods). Bandung:

Alfabeta.

Sumarsono. (2009). Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tambunan, T. (2012). Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu

Penting. Jakarta: LP3ES.

Tukiran, S. E. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Yuliani, Z. F. (2019). Analisis Pengaruh Pembiayaan Baitul Maal Wat Tamwil

Terhadap Perkembangan Usaha Nasabah (Studi Kasus di BMT Pradesa

MItra Mandiri Kabupaten Langkat). Tansiq, 223-236.

Page 130: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

117

LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth.

Bapak/ Ibu/ Sdr/i Anggota BMT Al Fath IKMI

Di Tempat

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam

rangka penyelesaian pendidikan yang sedang saya tempuh.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon ketersediaan Bapak/Ibu

untuk mengisi kuisioner yang terlampir berikut ini. Semua pendapat yang telah

Bapak/ Ibu berikan dalam kuisioner akan dijamin kerahasiaannya. Hal ini semata-

mata untuk kepentingan penelitian ilmiah.

Saya mohon kuisioner ini diisi dengan lengkap. Atas bantuan Bapak/Ibu,

saya mengucapkan terima kasih. Tanpa bantuan Bapak/ Ibu penelitian ini tidak

mungkin terselesaikan.

Salam Hormat,

Peneliti

Annisa Khairani

Page 131: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

118

A. Cara Pengisian

Profil responden diisi dengan keterangan diri

Mohon diisi daftar pernyataan dibawah ini sesuai dengan pendapat

anda

Mohon isi jawaban sesuai dengan kondisi anda

Tandai jawaban dengan tanda silang (X) pada jawaban yang

Bapak/Ibu pilih

B. Indentitas Responden

1. Nama :

2. Alamat :

3. Usia : < 20 Tahun 30-50 Tahun

a. 20-30 Tahun > 50 Tahun

4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

5. Pendidikan : SD S1/Diploma

SMP S2/S3

SMA

6. Status : Belum menikah

Menikah

Duda/Janda

7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

PNS / ASN

Karyawan Swasta

Wirausaha

Lainnya (sebutkan)............

Jenis / Nama Usaha

8. Lama menjadi nasabah BMT Al Fath IKMI :

Kurang dari 1 Tahun 5-10 Tahun

2-5 Tahun Lebih dari 10 Tahun

Page 132: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

119

Pembiayaan BMT

1. Berapakah bantuan modal (Pembiayaan) dari BMT Al Fath yang Bapak/

Ibu terima?

a. Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000

b. Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000

c. Rp 5.000.000 – Rp 7.000.000

d. Diatas Rp 7.000.000

2. Bagaimana pemenuhan persyaratan saat pengajuan pembiayaan?

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Sulit

d. Sangat sulit

3. Berapa lama waktu pencarian pembiayaan?

a. Sangat cepat (3-5 hari)

b. Cepat (5-7 hari)

c. Cukup lama (7- 9 hari)

d. Sangat lama (lebih dari 10 hari)

4. Bagaimanakah margin/ bagi hasil yang ditentukan oleh BMT?

a. Sangat ringan

b. Cukup ringan

c. Memberatkan

d. Sangat memberatkan

5. Berapa lamakah jangka waktu pelunasan pembiayaan yang diberikan

BMT?

a. 6-12 bulan

b. 12-24 bulan

c. 24-36 bulan

d. Lebih dari 36 bulan

6. Bagaimanakah pelayanan yang diberikan oleh costumer service tentang

pembiayaan?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Kurang baik

d. Tidak baik

7. Apakah karyawan BMT menawarkan produk pembiayaan kepada

Bapak/Ibu dan menjelaskannya dengan sangat jelas?

a. Ya, sangat sering

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah

Page 133: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

120

Pembinaan BMT

1. Apakah setelah mendapatkan pembiayaan dari BMT Bapak/Ibu

mendapatkan pembinaan ?

a. Ya, sangat sering

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah

2. Seberapa seringkah Bapak/ Ibu mengikuti pembinaan yang diberikan oleh

BMT?

a. Ya, sangat sering

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah

3. Apakah pembinaan yang Bapak/Ibu ikuti dapat membantu dalam

mengembangkan usaha?

a. Ya, sangat membantu

b. Ya, cukup membantu

c. Tidak terlalu membantu mengembangkan usaha

d. Sama sekali tidak membantu usaha

4. Apakah yang Bapak/ibu rasakan saat mengikuti pembinaan yang

diberikan BMT?

a. Sangat bermanfaat dalam mengembangkan usaha

b. Cukup bermanfaat

c. Ada sedikit hikmah yang dapat saya ambil saat pembinaan

d. Tidak ada manfaat sama sekali

5. Apakah setelah mendapatkan pembiayaan usaha Bapak/ ibu selalu

dipantau oleh BMT?

a. Ya, sangat sering

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah

6. Apakah karyawan BMT pernah menanyakan masalah apa yang dihadapi

oleh usaha Bapak/ibu?

a. Ya, sangat sering

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah

7. Apakah selama mendapatkan pembiayaan dari BMT Bapak/ibu pernah

curhat/ galau masalah usaha dan menceritakkannya kepada petugas BMT?

a. Ya, sangat sering

Page 134: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

121

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah

Perkembangan Usaha

1. Apakah Omset / Nilai penjualan usaha Bapak/Ibu meningkat setelah

menerima pembiayaan dari BMT Al Fath IKMI?

a. Ya, sangat meningkat

b. Ya, cukup meningkat

c. Ya, tapi hanya sedikit

d. Tidak ada pertambahan omset/ nilai penjualan

2. Apakah ada kenaikkan konsumen/ pembeli setelah Bapak/Ibu

memperoleh pembiayaan dari BMT?

a. Ya, sangat meningkat

b. Ya, cukup meningkat

c. Ya, tapi hanya sedikit

d. Tidak ada pertambahan konsumen

3. Apakah dengan adanya pembiayaan dari BMT Al Fath laba usaha

Bapak/Ibu meningkat dibandingkan dengan sebelum menerima

pembiayaan?

a. Ya, sangat meningkat

b. Ya, cukup meningkat

c. Ya, tapi hanya sedikit

d. Tidak ada pertambahan laba/ keuntungan

4. Berapa rata rata laba usaha sesudah menerima pembiayaan dari BMT Al

Fath IKMI setiap bulannya?

a. Kurang dari Rp 1000.000

b. Rp 1000.000 - Rp 2.500.000

c. Rp 2.500.000 - Rp 5000.000

d. Diatas Rp 5000.000

5. Apakah aseet/ kekayaan / harta usaha Bapak/Ibu meningkat setelah

memperoleh pembiayaan dari BMT?

a. Ya, sangat meningkat

b. Ya, cukup meningkat

c. Ya, tapi hanya sedikit

d. Tidak ada pertambahan aseet/ kekayaan

6. Apakah setelah mendapatkan pembiayaan dari BMT Bapak/Ibu

melakukan perluasan usaha/ membuka cabang?

a. Ya saya membuka beberapa cabang

b. Ya saya membuka 1 cabang

c. Ya saya melakukan perluasan usaha dengan memperbesar toko saya

Page 135: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

122

d. Tidak ada perluasan usaha

7. Apakah ada penambahan tenaga kerja/ pegawai setelah bapak/Ibu

menerima pembiayaan dari BMT?

a. Ya saya menambah beberapa tenaga kerja

b. Ya, penambahan 2 tenaga kerja

c. Ya penambahan 1 tenaga kerja

d. Tidak ada penambahan tenaga kerja

Peningkatan Kesejahteraan

1. Apakah setelah menerima pembiayaan dari BMT penghasilan Bapak/ibu

meningkat dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok/ kebutuhan

sehari-hari?

a. Ya, sangat terpenuhi

b. Ya, cukup terpenuhi

c. Kurang terpenuhi

d. Tidak terpenuhi

2. Bagaimana kemampuan Bapak/Ibu dalam memenuhi kebutuhan untuk

memperoleh hiburan berupa rekreasi?

a. Sangat terpenuhi (rekreasi secara rutin)

b. Cukup terpenuhi (kadang kadang)

c. Kurang terpenuhi (jarang rekreasi)

d. Tidak terpenuhi (tidak pernah rekreasi)

3. Bagaimanakah akses untuk memperoleh pendidikan di keluarga

ibu/bapak?

a. Mudah (pendapatan yang saya peroleh cukup untuk menyelesaikan

sekolah anak saya hingga lulus S1)

b. Cukup (pendapatan yang saya peroleh cukup untuk menyelesaikan

sekolah anak saya hingga lulus SMA)

c. Sulit (pendapatan yang saya perleh cukup untuk menyelesaikan

sekolah anak saya hingga lulus SMP)

d. Sangat sulit (saya tidak bisa menyekolahkan anak saya)

4. Bagaimanakah kondisi kesehatan keluarga Bapak/ Ibu?

a. Sangat sehat (tidak ada anggota keluarga yang sakit)

b. Sehat (ada 1 orang di keluarga saya yang sakit)

c. Cukup sehat (beberapa orang di keluarga saya yang sakit)

d. Kurang sehat (kebanyakan sakit)

5. Apakah Bapak/Ibu seing membantu orang orang yang kesusahan terutama

dalam hal uang seperti meminjamkan uang orang yang membutuhkan?

a. Ya sangat sering

b. Ya cukup sering

c. Ya kadang kadang

Page 136: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

123

d. Saya tidak pernah meminjamkan uang

6. Apakah setelah mendapat pembiayaan dari BMT penghasilan Bapak/Ibu

meningkat dan dapat untuk mengeluarkan infaq/ sadaqoh?

a. Ya, sangat sering berinfaq/ sadaqoh

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah

7. Apakah setelah menerima pembiayaan dari BMT penghasilan Bapak/Ibu

meningkat dan dapat menyisihkan uang untuk menabung/ investasi?

a. Ya, sangat sering

b. Ya, cukup sering

c. Ya, kadang kadang

d. Tidak pernah menabung

Page 137: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

124

LAMPIRAN 4 : Hasil Uji PLS

Perancangan inner model

Gambar Outher Model

Gambar Loding Faktor

Page 138: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

125

Output Nilai Cross Loading

O

Output Nilai Laten Variabel

Page 139: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

126

Output nilai Outher Loading

Output Uji Validitas

Output R2

Page 140: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

127

Output nilai VIF

Output Path Corelation

Output Nilai F Square

Page 141: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian

128

LAMPIRAN 5 : Data Tabulasi Jawaban Responden

Ou